pembahasan kasus
DESCRIPTION
caseTRANSCRIPT
PEMBAHASAN KASUS
Pada kasus ini pasien dinyatakan menderita Preeklampsia Berat. Diagnosa ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dibuktikan dengan
tekanan darah 180/100 mmHg dan proteiuria dipstick +3.
Pemeriksaan penunjang yang di lakukan yaitu H2TL, Dipstik proteinuria, Fungsi hati
(SGOT,SGPT ) dan fungsi ginjal (ureum kreatinin). Namun pemeriksaan urinalisa tidak
dilakukan, padahal pemeriksaan tersebut dapat membantu memastikan diagnose dengan melihat
Albumin pada urine.
Penatalaksanaan yang di lakukan di RSUD Koja yaitu memberikan MgSO4 40% loading
dose 4 gram 10 cc bolus IV dalam 15 menit dan maintenance dose 6 gram dalam 500 cc RL / 6
jam. Berdasarkan literatur tatalaksana yang di laksanakan di tempat ini seharusnya perlu di
tambahkan suntikkan 4gram secara i.m setiap 4-6 jam, namun tidak di lakukan di RS ini.
Tindakan yang di lakukan di RS ini sudah benar untuk melakukan partus spontan. Selain
itu juga pasien di pasang kateter untuk memantau output urine yang keluar, ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat pemberian MgSO4 dengan volume >100cc dalam 4 jam.
Tindakan episiotomy dan penjahitan tidak di lakukan karena tidak terdapat robekan
perineum pada ibu tersebut. Sehingga pasien di berikan terapi oral amoxicillin sebagai antibiotic
mencegah infeksi, asam mefenamat sebagai analgetik dan inbion untuk penambah darah.
Pada follow up post partum juga tidak terjadi perdarahan hebat karena kontraksi baik dan
tanda-tanda vital juga baik. Tekanan darah ibu menurun drastis pasca melahirkan menjadi 130/80
mmHg, dan selama pemantauan dilihat TD pasien semakin membaik ke arah normal sehingga
tidak di berikan terapi oral Nifedipin, sehingga pasien dapat di pulangkan dalam keadaan baik.