Pada praktikum uji pengaruh kecepatan blender terhadap kadar air yaitu menggunakan metode pengovenan. Dengan suhu 105̊C air akan menguap dari bahan pangan tersebut. Pada pengujian ini sampel yang digunakan yaitu beras. Dari data hasil pengamatan yang dilakukan kadar air dapat diketaui dengan menggunakan rumus seperti ini :

basis basah=berat awal−berat akhirberat awal

basis kering=berat awal−berat akhirberat akhir

Dari tabel didapatkan kadar air pada sampel beras utuh 0,60%, beras dengan kecepatan blender 1 sebesar 4,26%. Selanjutnya untuk beras dengan kecepatan blender 2 sebesar 2,77%. Lalu beras dengan kecepatan blender 3 sebesar 4,31%. Pada percobaan ini setelah pengovenan selama 1 jam berat menjadi naik yang seharusnya turun. Karena proses pengovenan merupakan proses penguapan air yang terdapat dalam produk tersebut. Dan seharusnya jika ukuran bahan makin kecil maka pengeringan akan makin cepat tetapi pada data hasil ukuran data tidak sesuai. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan prosedur atau kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan perhitungan, penimbangan ataupun metode pengovenan. Mungkin juga disebabkan oleh pengaruh alat-alat seperti timbangan yang sulit stabil atau karena bahan yang digunakan sudah terkontaminasi pada saat diletakkan dalam desikator. Jadi penurunan kadar air, makin sedikit air yang terkandung dalam bahan pangan maka pengeringan akan makin cepat.