pembahasan jantung kura

3

Click here to load reader

Upload: rika

Post on 08-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kura

TRANSCRIPT

4.4.Blok pada jantung Secara normal, kontraksi jantung terjadi karena self excitation di SA node yang kemudian dikonduksikan atau dihantarkan melalui aliran AV node (dengan lebih dulu dilambatkan oleh AV junction) kemudian bundle of His dan serat purkinje. Pada hakikatnya jantung terdiri dari dua sinsitium (kesatuan fungsional) yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel.Karena SA node sebagai pace maker terletak di bawah dan medial terhadap muara vena cava superior pada dinding posterior atrium kanan, maka atrium lebih dulu berkontraksi.Potensial aksi yang dicetuskan SA node merambat dari atrium ke ventrikel (AV node) melalui AV junction.Perlambatan konduksi impuls yang terjadi pada AV junction menyebabkan ventrikel baru berkontraksi setelah atrium menyelesaikan kontraksinya sehingga pengisian ventrikel bisa berlangsung dengan baik.Pada percobaan, penghantaran impuls dari atrium (SA node) ke atrium (AV node) dihambat dengan menjepit pada batas antara atrium dan ventrikel sehingga menghasilkan blok jantung. Blok jantung adalah gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua impuls tidak mencapai ventrikel.Jantung kemudian berdenyut sendiri atau membentuk iramanya sendiri. Berdasarkan ritmisitas atrium ventrikel akibat blok ada dua macam blok jantung:4.4.1 Blok jantung parsial ( sebagian)Dari praktikum yang telah dilakukan, blok parsial dapat terjadi ketika menjepitkan jepit Gaskell atau arteri klem diantara atrium dan ventrikel. Didapatkan frekuensi dan amplitudo kontrol adalah 25 kali/30 detik dan 0,9 cm. Sedangkan frekuensi dan amplitudo perlakuan menjadi 14 kali/30 detik dengan amplitudo 0,6 cm. Diketahui bahwa pada percobaan pengeblokan (blok parsial), terjadi penurunan frekuensi kontraksi jantung pada kura-kura. Hal ini terjadi ketika penjepitan pada AV node atau batas antara antrium-ventrikel maka impuls yang dihantarkan dari antrium-ventrikel menjadi berkurang atau terhambat. Karena adanya blok pada antrium-ventrikel (AV node) yang menyebabkan adanya penekanan pada daerah tersebut, sehingga besar impuls yang dapat diteruskan ke ventrikel menjadi berkurang. Ventrikel baru akan berkontraksi setelah atrium berkontraksi terlebih dahulu selama beberapa kali yang dimulai dari sel otoritmik ventrikel (sarat purkinje). (Ronny, Setiawan, Fatimah, dkk. Fisiologi Kardiovaskuler Berbasis Masalah Keperawatan. Jakarta, EGC. 2010: hal. 70-71.)Sehingga pada perlakuan ini didapatkan irama kontraksi atrium dan ventrikel tidak seirama, denyut pada daerah ventrikel jauh lebih lambat dibanding denyut daerah atrium. Pada percobaan blok parsial selain terjadi penurunan frekuensi denyut jantung, juga terjadi penurunan pada amplitudonya.4.4.2 Blok jantung totalSetelah menjepitkan jepit Gaskell secara kuat-kuat, ketika denyut atrium tidak lagi diikuti oleh denyut ventrikel maka dinamakan blok total. Pada percobaan ini tak terjadi penjalaran impuls dari atrium ke ventrikel. Atrium masih berkontraksi namun tidak diikuti dengan kontraksi ventrikel karena tak ada impuls yang dihantarkan dari atrium ke ventrikel sehingga denyut jantung tidak ada (ventrikel tidak berkontraksi).Hal ini dikarenakan apabila terjadi suatu blok mendadak, sistem purkinje tidak mengeluarkan impuls ritmisnya selama beberapa detik karena telah mendapat irama sinus. Oleh karena itu, selama periode ini ventrikel tidak berkontraksi dan kontraksi jantung hanya berasal dari kontraksi atrium saja.(Hall, JE. Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta, EGC. 2007: hal. 77-78.)Pada blok tersebut ada kemungkinan terjadinya fenomena ventricular escape, yaitu timbulnya pacu jantung baru pada AV node pada serat purkinje. Beberapa bagian dari serat purkinje diluar tempat blok, mulai bereksitasi secara ritmis dan bertindak sebagai pace maker dari ventrikel.(Guyton, AC and Hall, JE. Textbook of Medical Physiology. 11th Edition. Elsevier Saunders, Philadelphia. 2006: pp. 103, 116, 121.) Pada perlakuan blok total di praktikum ini frekuensi dan amplitudo yang didapat 0 dan terdapat perubahan warna pada ventrikel menjadi lebih gelap dari sebelumnya.4.5. Otomasi Jantung Pada percobaan ini jantung diisolasi dari jaringan sekitarnya dengan cara jantung dibebaskan dari semua pembuluh darah dan dikeluarkan dari tubuh kura-kura, Jantung berkontraksi tidak tergantung dari impuls yang dihantarkan oleh saraf saja tetapi jantung mempunyai sifat otomasi yaitu kemampuan untuk self excitation yang dilakukan oleh SA node sebagai pace maker sehingga dapat berkontraksi secara otomatis walaupun telah dilepas dari tubuh.Self excitation terjadi ketika SA node menghantarkan impuls ke AV node yang diteruskan ke serabut purkinje sehingga otot jantung dapat berkontraksi. Jadi self excitation adalah suatu sistem konduksi khusus yang dilakukan oleh SA node sebagai pace maker. Self excitation dilakukan oleh SA node karena membran selnya mudah dilewati ion Na sehingga RMP atau potensial membran istirahatnya rendah. Selain itu juga disebabkan karena adanya kebocoran alamiah membran terhadap ion Na+.Oleh karena itu, kontraksi otot jantung tidak tergantung impuls saraf saja melainkan pada jaringan khusus pemicu jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang.(Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta, EGC. 2001: hal. 266, 276.).Sehingga denyut masih terlihat jelas meskipun jantung sudah terpisah dari tubuh kura. Jadi, sifat otomasi jantung mampu menyebabkan jantung tetap berdenyut meski tanpa adanya impuls dari saraf. Tetapi dalam praktikum ini preparat sudah tidak menunjukkan adanya kontraksi atrium dan ventrikel saat percobaan blok total pada jantung sehingga tidak bisa dilakukan otomasi jantung.