desakwiranatha.files.wordpress.com · web viewtanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala...
TRANSCRIPT
Distosia Bahu
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin
dilahirkan.
Penanganan umum distosia bahu : Pada setiap persalinan, bersiaplah untukk menghadapi distosia bahu, khususnya pada
persalinan dengan bayi besar.
Siapkan beberapa orang untuk membantu.
"Distosia bahu tidak dapat diprediksi"
Diagnosis distosia bahu : Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva.
Dagu tertarik dan menekan perineum.
Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang simfisis
pubis.
Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum
sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina.
PatofisiologiSetelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang
menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang
bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah
ramus pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan meyebabkan bahu
depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan
putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada pada posisi
anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap
simfisis sehingga bahu tidak bisa lahir mengikuti kepala.
EtiologiDistosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan
bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia)
disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada
multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan
bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah me l a lu i
p in tu t e ngah pa nggu l s e t e l ah me nga lam i peman j angan ka l a I I
s e be l a h bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul.
Penanganan distosia bahu :1. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak dan
memberi ruangan yang cukup untuk tindakan.
2. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh
mungkin ke arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta bantuan 2
asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
3. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi :
Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepala janin
untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis. Catatan : hindari tarikan
yang berlebihan pada kepala yang dapat mengakibatkan trauma pada fleksus
brakhialis.
Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah bawah
pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu. Catatan : jangan menekan
fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur
uteri.
4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke
dalam vagina. Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah
sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu. Jika diperlukan,
lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan : Masukkan tangan ke dalam vagina. Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan
tetap fleksi pada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruangan untuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain : Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan
bahu depan. Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan
lengan belakang.