pembahasan hct
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 pembahasan HCT
1/2
HCT
Pada percobaan pengaruh obat dieretik terhadap hewan coba (kelinci), kami
menggunakan obat HCT (Hidroclorthiazida). Diuretika adalah zat-zat yang dapat
memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal
(Tan H. Tjay, 2007). Hidroklorotiazid merupakan diuretik golongan thiazid yakni
diuretik dengan potensi sedang, yang bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi
natrium pada bagian awal tubulus distal.
Hewan coba yang digunakan yaitu kelinci dan. Cara penanganan kelinci
menggunakan suatu alat yang khusus untuk pemberian obat pada kelinci karena
kelinci merupakan hewan yang ukurannya cukup besar dan dapat mengbahayakan
orang yang menangani. Untuk mengurangi variasi biologis, hewan harus dipuasakan
semalam sebelum percobaan dimulai. Dalam hal ini hanya diperbolehkan untuk diberi
minum.
Cara pemberian obat dengan cara oral. Dimasukkan kateter kedalam mulut
kelinci, untuk menghindari putusnya kateter karena digigit oleh kelinci maka spoit
yang dibelah menjadi dua digunakan bagian belakang spoit terlebih dahulu
dimasukkan kedalam mulut kelinci, kemudian lewat lubang spoit dimasukkan kateter.
Untuk memastikan kateter masuk tepat pada saluran pencernaan bukan saluran
pernapasan, ujung kateter dimasukkan kedalam air. Jika terdapat gelembung udara
maka dapat dikatakan salah pemberian karena hanya masuk pada saluran pernapasan.
Pemberian yang benar jika tidak terdapat gelembung udara.
Hasil percobaan yang kami dapatkan yaitu pada menit ke 15 terdapat 10 mL
urin, menit ke 30 terdapat 1 mL urin, menit ke 45 terdapat 1 mL urin dan menit ke
60 dan 75 tidak terdapat urin lagi. Semua thiazide diabsorbsi pada pemberian secara
oral, umumnya efek obat tampak setelah 1 jam. Tetapi terdapat perbedaan dalam
metabolismenya. Semua thiazide disekresi oleh sistem sekretorik asam organik dan
bersaing pada beberapa hal dengan sekresi uric acid oleh sistem tersebut (Jurnal
-
7/31/2019 pembahasan HCT
2/2
Nandhila, 2010) . Data yang didapatkan menunjukkan obat berefek sejak menit ke 15
terdapat 10 mL urin. Yang paling banyak terdapat urin yaitu pada menit ke 15,
sedangkan menurut literatur obat mulai memberikan efek setelah 1 jam. Ada
kemungkinan cepatnya kelinci mengeluarkan urin karena faktor depresi atau
ketakutan.
Cara kerja obat hiroklortiazid yaitu bekerja pada tubuli distal, di bagian
pertama segmen ini, Na+ direabsorbsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrat
menjadi lebih cair dan lebih hipnotis. Senyawa thiazid dan klortalidon bekerja di
tempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na+ dan Cl- sebesar 5 - 10 %. Di bagian
kedua segmen ini, ion Na+ ditukarkan dengan ion K+ atau NH4+; (Tan H. Tjay,
2007).
DAPUS
Tjay, hoan. Dkk. 2007. Obat-Obat Penting. Penerbit PT ALEX MEDIA
KOMPUTINDO. Jakarta
http://nandhila.blogspot.com/2010/04/penggunaan-hct-hidroklorotiazic-pada.html