pembahasan fix

3
Praktikum ini menggunakan alat metabolar stoples yang dilengkapi dengan manometer sederhana untuk mengetahui aktifitas metabolisme. Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Mencit dtimbang terlebih dahulu sebelum digunakan. Pada dasar respirometer diletakkan kapas yang telah ditetesi dengan KOH 20%, kemudian kapas ditutup menggunakan kawat kasa. Fungsi KOH adalah untuk mengikat CO 2 , sehingga pergerakan yang terjadi pada respirometri hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Reaksi pengikatan CO 2 oleh KOH adalah sebagai berikut: KOH + CO2 → K2CO3 + H2O (Chang, 1996) Mencit yang telah diketahui bobot tubuhnya dimasukkan ke dalam tabung respirometer. Kemudian dimasukkan 20 ml oksigen. Bobot yang telah ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik sebesar 19,2 gram. Volume udara eksperimen adalah 20 ml. Temperatur dan tekanan saat eksperimen adalah 37℃ (310°K) dan 750 mmHg. Waktu yang diperlukan oleh cairan pada pipa U kembali ke possissi semula adalah 9 menit (540 detik). Parameter yang diukur meliputi tiga hal yaitu laju konsumsi oksigen pada STB (suhu temperatur baku), laju volume oksigen yang dikonsi per hari, dan laju metabolisme. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Laju konsumsi oksigen 20 ml = 2,87 liter Laju oksigen yang dikonsumsi per hari = 3,2 liter Laju metabolisme / hari = 13,85 kal/hari

Upload: ervin

Post on 15-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Praktikum ini menggunakan alat metabolar stoples yang dilengkapi dengan manometer sederhana untuk mengetahui aktifitas metabolisme. Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya.

Mencit dtimbang terlebih dahulu sebelum digunakan. Pada dasar respirometer diletakkan kapas yang telah ditetesi dengan KOH 20%, kemudian kapas ditutup menggunakan kawat kasa. Fungsi KOH adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan yang terjadi pada respirometri hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Reaksi pengikatan CO2 oleh KOH adalah sebagai berikut:

KOH + CO2 K2CO3 + H2O (Chang, 1996)

Mencit yang telah diketahui bobot tubuhnya dimasukkan ke dalam tabung respirometer. Kemudian dimasukkan 20 ml oksigen.Bobot yang telah ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik sebesar 19,2 gram. Volume udara eksperimen adalah 20 ml. Temperatur dan tekanan saat eksperimen adalah 37 (310K) dan 750 mmHg. Waktu yang diperlukan oleh cairan pada pipa U kembali ke possissi semula adalah 9 menit (540 detik).

Parameter yang diukur meliputi tiga hal yaitu laju konsumsi oksigen pada STB (suhu temperatur baku), laju volume oksigen yang dikonsi per hari, dan laju metabolisme. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Laju konsumsi oksigen 20 ml = 2,87 literLaju oksigen yang dikonsumsi per hari = 3,2 literLaju metabolisme/ hari = 13,85 kal/hariLaju metabolisme/ hari/ BM

= 46,7 Kal/kg0,75/hari

Laju konsumsi oksigen yang diukur menunjukkan berapa banyak volume yang dikonsumsi oleh seekor mencit untuk menghasilkan energi per jam dan per harinya. Laju metabolisme menunjukkan jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi dan nutrisi yang dikonsumsi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen

Hasil pengukuran yang didapat saat praktikum menunjukan bahwa laju konsumsi oksigen oleh mencit adalah sebesar 3,2 liter O2/ hari(0,02 ml/jamDari hasil yang didapatkan pada saat praktikum, tidak begitu memuaskan. Hal itu dikarenakan hewan uji yang digunkan hanya satu dan mencit mengalami kelelahan. Waktu yang diperlukan oleh mencit tersebut untuk mengkonsumsi oksigen yang tersedia (20 ml) adalah 9 menit,Sehingga mengakibatkan laju metabolisme perharinya menjadi lebih besar dibandingkan mecit yang normal( tidak kelelahan). Kelelahan pada mencit diakibatkan karena mencit telah dipakai oleh praktikum-praktikum sebelumnya dan mencit dalam keadaan puasa.Berdasarkan teori mencit yang memiliki berat badan, jenis specimen, maupun jenis kelamin yang berbeda satu sama lainnya, ternyata kapasitas (volume) konsumsi O2-nya pun berbeda-beda sehingga mempengaruhi banyak tidaknya laju konsumsi oksigen. Dimana, semakin berat badan hewan maka semakin rendah pula tingkat oksigennya, semakin rendah berat bada hewan maka semakin tinggi respirasinya.Hal diatas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi laju kerja oksigen / respirasi pada hewan, adalah: (a) tempratur; (b) spesies hewan. (c) aktifitas. Selain ketiga hal tersebut, ukuran tubuh juga menentukan besarnya laju konsumsi oksigen (Tobin, 2005).

Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.