pemasaran-berbasis-komunitas-10 (3)

Upload: aryaagung

Post on 18-Jul-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kelompok 10 M. RIANSYAH ERNI ANGREINI DIAN SURYATI DENNY SAPUTRA AGUNG SURYA ERC1B008119 ERC1B009025 ERC1B008085 ERC1B007112 ERC1B008020

PENDAHULUAN Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negaranegara lainnya Perkembangan perbankan di Indonesia belakangan ini tumbuh pesat. Namun pertumbuhan sistem perbankan perlu didukung oleh strategi pemasaran yang baik. Sehingga perkembangan perbankan yang optimal dapat dicapai dengan strategi pemasaran yang berbasis segmen pasar komunitas. Strategi ini dilakukan dengan menjalin ikatan kerjasama antara pihak perbankan dengan suatu kelompok tertentu untuk mengunakan produk-produk perbankan bagi para anggotanya. Anggota komunitas juga bisa menjadi referensi ketika orang lain mencari produk yang diinginkan. Ini merupakan salah satu strategi efektif yang low budget-high impact daripada Bank Negara Indoneesia membayar mahal iklan di media-media seperti televisi, radio dan Koran.

Pengertian segmentasi Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar

secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Peranan segmentasi dalam marketing : 1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita. 2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. 3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya. 4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.

Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan. 2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.1.

Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran perorangan maupun bersma. Kadang-kadang kelompok digolongkan berdasarkan status keanggotaan. Kelompok rujukan adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap, umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Dari perspektif pemasaran, kelompokan rujukan merupakan kelompok yang dianggap sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam pengambilan keputusan pembelian atau konsumsi mereka. Isu yang penting untuk pemasaran berkenaan dengan pengaruh kelompok referensi meliputi hal-hal sebagai berikut : 1.Pengaruh jenis apa yang bisa ditimbulkan oleh kelompok referensi terhadap individu (perorangan) 2.Bagaimana pengaruh kelompok referensi bisa berbeda lintas produk dan merk 3.Bagaimana pemasar dapat menggunakan konsep kelompok referensi untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif?

.

Kemampuan kelompok rujukan untuk mengubah sikap dan perilaku konsumen dengan mendorong timbulnya kesesuaian. Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut. Kelompok rujukan harus melakukan hal-hal berikut : 1.Memberitahukan atau mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk atau merk yang khusus, 2.Memberikan kesempatan pada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok. 3.Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai, 4.Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan kelompok.

Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam berbagai keputusan. Contoh Kelompok rujukan meliputi : 1. Kelompok Persahabatan, 2. Kelompok Belanja, 3. Kelompok Kerja, 4. Kelompok atau masyarakat maya, 5. Kelompok aksi-konsumen Kelima tipe daya tarik kelompok rujukan yang paling lazim digunakan dalam pemasaran adalah para selebriti, tenaga ahli, orang biasa, jurubicara eksekutif dan karyawan, dan jurubicara karakter dagang. Bagi kebanyakan konsumen, keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk berbagai sikap dan perilaku. Keluarga merupakan pasar target utama bagi kebanyakan produk dan kategori produk.

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengembangan Perbankan yang optimal dapat dicapai dengan strategi pemasaran berbasis segmen komunitas, strategi ini bisa juga disebut strategi jaring ikan. Layaknya seorang nelayan yang menjaring sekelompok ikan buruannya di laut yang luas, dengan jaringnya ia dapat menarik beberapa ikan sekaligus, tidak hanya satu atau dua ekor saja seperti jika menggunakan pancingan. Begitu juga strategi ini yang dapat menggaet bebarapa nasabah sekaligus dengan satu gerakan.Strategi jaring ikan ini tidak lain merupakan pemasaran berbasis segmen komunitas tertentu atau bahasa kerennya Segmented Community Based Marketing. Strategi ini dilakukan dengan menjalin ikatan kerjasama antara Bank Negara Indonesia dengan suatu komunitas tertentu untuk menggunakan produk-produk dari Bank Negara Indonesia bagi para anggotanya. Ini adalah strategi efektif yang low budget-high impact daripada Bank Negara Indonesia membayar mahal iklan di mediamedia seperti televisi dan Koran.

Sebagai gambarannya, ambil contoh Bank Negara Indonesia mengadakan kerjasama dengan Universitas Jambi. Dengan demikian tiap mahasiswa akan memiliki kartu tanda belajar yang sekaligus berfungsi sebagai ATM. Uang SPP pun dimasukkan ke Bank Negara Indonesia juga sehingga para mahasiswa cukup membayar SPP cukup via Bank Negara Indonesia tersebut atau bahkan dapat dilakukan via auto-debet. Selain itu, bagi siswa yang tinggal berjauhan dengan orangtua, seperti yang menetap dikota, juga dapat menerima uang saku dari orangtuanya via Bank Negara Indonesia ini.

Selanjutnya kita ambil contoh lagi, Bank Negara Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan organisasi bisnis misal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Organisasi ini memiliki anggota hingga ribuan orang. Jika para anggota yang banyak ini sama-sama memiliki rekening Bank Negara Indonesia maka kemungkinan besar transaksi bisnis yang terjadi antar anggota dilakukan melalui Bank ini. Dengan demikian Bank Negara Indonesia ini sedikit demi sedikit dapat mendominasi media transaksi bisnis.

Bisa dibayangkan jika potensi jumlah masyarakat

yang besar tersebut menjadi nasabah Bank Negara Indonesia secara kolektif, maka perkembangan Bank Negara Indonesia akan melompat dengan cepat. Dengan demikan hendaknya Bank Negara Indonesia tidak hanya pasif menunggu tawaran kerjasama dari organisasi atau komunitas yang ada. Bank Negara Indonesia harus jemput bola, aktif mendatangi tiap-tiap komunitas untuk menawarkan kerjasama untuk seluruh anggotanya.

Dari sisi komunitasnya, bank dapat menawarkan berbagai macam benefit / kelebihan kepada komunitas tersebut agar mereka terdorong untuk bersedia menerima tawaran kerjasama ini. Benefit yang mungkin dapat ditawarkan kepada komunitas tersebut antara lain: Pembuatan kartu member sekaligus kartu ATM secara gratis dari Bank Muamalat, Saldo minimum yang terjangkau, Prosedur pembukaan rekening yang mudah Penggunaan beberapa fasilitas bank secara gratis selama setahun, seperti mobile banking dan online banking, Dapat memberikan layanan informasi saldo organisasi secara reguler kepada tiap member melalui email atau SMS, bagi organisasi yang menganut trasparansi keuangan, Kartu anggota dapat berfungsi sebagai kartu diskon pada merchantmerchant tertentu, Fasilitas auto-debet dari rekening anggota untuk iuran wajib yang dapat langsung dipindahbukukan ke rekening organisasi.

Dengan demikian, strategi jaring ikan ini ialah strategi yang selain dapat diterapkan juga sangat efektif dan efisien untuk pengembangan kinerja Bank Negara Indonesia. Diharapkan dengan strategi ini Bank Negara Indonesia dapat melakukan ekspansi dengan lebih cepat dibanding dengan menggunakan strategi pemasaran yang sudah umum dilakukan.