pemanfataan dan pengembangan tanaman obat …

13
LPPM - UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 915 PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI BTN KENDARI PERMAI KELURAHAN PADALEU KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI WA KUASA BAKA Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo SITTI HERMINA Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo AJENG KUSUMA WARDANI Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo SAMSUL Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo Diterima 23 September 2018 Direvisi 23 Oktober 2018 Abstrak - Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu pengobatan tradisional merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya terutama yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Kondisi jenis tanaman TOGA yang ada di wilayah BTN Kendari Permai dewasa ini semakin kurang. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian yang diharapkan dapat memberikan dampak positif demi membangkitkan semangat dan motivasi masyarakat untuk meningkatkan penanaman TOGA. Permasalahan dalam program ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai pemanfataan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan 2) Bagaiamana membangun kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dalam pembuatan Kebun TOGA.Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di BTN Kendari Permai Kelurahan padaleu Kecamatan Kambu Kota Kendari. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat terintegrasi KKN Tematik yang melibatkan beberapa mahasiswa. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat yang ada di BTN Kendari Permai masih memanfaatkan TOGA dalam mengobati beberapa penyakit yang mereka derita. Pengetahuan tersebut mereka peroleh dari nenek moyang dan masih diwariskan serta digunakan hingga sekarang ini. Hal ini dapat ditunjukkan dengan masih terdapatnya beberapa pekarangan warga yang masih menanam jenis tanaman TOGA. Namun, sebagian masyarakatnya hanya membeli di pasar karena keterbatasan lahan untuk menanam tanaman TOGA. Untuk mengatasi femonema tersebut, maka tim dosen DPL bersama dengan mahasiswa peserta KKN Tematik melakukan penanaman berbagai jenis tanaman TOGA dalam satu lokasi serta melakukan sistem atau metode penanaman poly bag. Kata kunci : TOGA dan Pengetahuan Masyarakat.

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

LPPM - UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

915

PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT KELUARGA

DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT BERBASIS

KEARIFAN LOKAL DI BTN KENDARI PERMAI KELURAHAN PADALEU

KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI

WA KUASA BAKA

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

SITTI HERMINA

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

AJENG KUSUMA WARDANI

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

SAMSUL

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Diterima 23 September 2018

Direvisi 23 Oktober 2018

Abstrak - Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu pengobatan tradisional merupakan salah

satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya terutama yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Kondisi jenis tanaman TOGA

yang ada di wilayah BTN Kendari Permai dewasa ini semakin kurang. Oleh karena itu dilakukan kegiatan

pengabdian yang diharapkan dapat memberikan dampak positif demi membangkitkan semangat dan

motivasi masyarakat untuk meningkatkan penanaman TOGA. Permasalahan dalam program ini adalah

sebagai berikut: 1) Bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai pemanfataan Tanaman Obat Keluarga

(TOGA), dan 2) Bagaiamana membangun kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dalam pembuatan

Kebun TOGA.Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di BTN Kendari Permai Kelurahan padaleu

Kecamatan Kambu Kota Kendari. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat terintegrasi

KKN Tematik yang melibatkan beberapa mahasiswa. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukan

bahwa sebagian besar masyarakat yang ada di BTN Kendari Permai masih memanfaatkan TOGA dalam

mengobati beberapa penyakit yang mereka derita. Pengetahuan tersebut mereka peroleh dari nenek

moyang dan masih diwariskan serta digunakan hingga sekarang ini. Hal ini dapat ditunjukkan dengan

masih terdapatnya beberapa pekarangan warga yang masih menanam jenis tanaman TOGA. Namun,

sebagian masyarakatnya hanya membeli di pasar karena keterbatasan lahan untuk menanam tanaman

TOGA. Untuk mengatasi femonema tersebut, maka tim dosen DPL bersama dengan mahasiswa peserta

KKN Tematik melakukan penanaman berbagai jenis tanaman TOGA dalam satu lokasi serta melakukan

sistem atau metode penanaman poly bag.

Kata kunci : TOGA dan Pengetahuan Masyarakat.

Page 2: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

916 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Wilayah Kendari Permai memiliki potensi alam yang cukup bagus untuk pertanian terutama

untuk tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga atau kita biasa mengenalnya dengan

sebutan TOGA adalah tanaman yang berfungsi sebagai obat yang biasanya ditanam di

pekarangan atau halaman rumah. Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan

yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Tanaman ini biasanya digunakan oleh

masyarakat sebagai obat tradisional. Selain harganya yang murah, tanaman obat ini juga tidak

menimbulkan efek samping bagi kesehatan kita.

Pemanfaatan tanaman obat ini sudah mulai dilakukan oleh nenek moyang kita sejak

ratusan tahun silam. Pada zaman dahulu manusia mulai mencoba memanfaatkan alam

sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-

obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan

bantuan obat-obatan yang berasal dari bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi

masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal

dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam

penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Tanaman toga merupakan jenis tanaman yang ditanami di pekarangan rumah yang

sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk pengobatan tradisonal seperti tanaman

jahe, daun serai, daun licin, seledri, sambiloto, daun beluntas, temu lawak, lidah buaya,

belimbing wuluh, kangkung, bayam duri, daun tempuyung, daun pacar cina, akar alang-alang,

daun jinten, biji mahoni, cempaka putih, ciplukan, daun benalu, daun bunga santan, daun

duduk, daun bakung, kumis kucing, landep, daun sirih, daun adas, daun adem ati, daun saga

rambat, jambu biji, akar wangi, daun kelor, temu ireng, lengkuas, kunyit, kencur,dan

lempuyang. Penanaman toga sangat penting untuk dikembangkan karena tanaman ini berguna

dan bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk pengobatan-pengobatan tradisional.

Mengingat banyaknya manfaat dan pentingnya tanaman TOGA ini bagi kelangsungan hidup

keluarga, maka pemberdayaan masyarakat untuk menanam TOGA dianggap perlu terutama

di wilayah Kendari Permai yang sangat strategis karena memiliki potensi alam dan kesuburan

tanah yang cukup bagus untuk tanaman toga seperti yang diuraikan di atas.

Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu pengobatan tradisional

merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat dalam menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapinya terutama yang berhubungan dengan kesehatan

masyarakat. Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam semesta

dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji oleh berbagai

bencana dan kendala serta keteledoran manusia. Kearifan lokal tidak hanya berhenti pada

etika, tetapi sampai pada norma dan tindakan serta tingkah laku, sehingga kearifan lokal

Page 3: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 917

dapat menjadi seperti religi yang memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak, baik

dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih

jauh (Francis Wahono, 2005). Kearifan lokal dapat bersumber dari kebudayaan masyarakat

dalam suatu lokalitas tertentu.

Di samping itu, kearifan lokal yang sering dikonsepsikan sebagai pengetahuan

setempat (local knowledge), kecerdasan setempat (local genius), dan kebijakan setempat

(local wisdom), oleh UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup dimaknai sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat yang antara lain dipakai untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup

secara lestari.

Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni pengobatan dengan

memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam. Warisan yang berharga ini secara turun

temurun diajarkan oleh generasi yang terdahulu ke generasi selanjutnya. Di daerah pedesaan,

tradisi ini sebagian besar masih dipertahankan. Namun, masyarakat perkotaan umumnya

sudah mulai melupakannya.

Kondisi jenis tanaman TOGA yang ada di wilayah BTN Kendari Permai dewasa ini

semakin kurang. Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih memilih cara praktis, yaitu pergi

ke dokter jika sakit dan banyaknya obat-obat medis yang dijual di toko-toko atau di apotik-

apotik baik yang berada di luar wilayah Kendari Permai maupun yang berada di wilayah

Kendari permai sendiri. Keadaan ini mengalihkan perhatian masyarakat terutama masyarakat

Kendari Permai untuk menanam tanaman TOGA. Selain itu, kurangnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya tanaman obat keluarga ini bagi kesehatan masyarakat juga

menjadi penyebab dari kurangnya tanaman ini. Di samping itu, kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang bagaimana cara atau teknik mengelola tanaman obat obat keluarga yang

baik juga menjadi kendala kurangnya jenis tanaman ini. Pada hal, obat tradisional yang

berasal dari tanaman TOGA tidak kalah khasiatnya dengan obat-obat medis.

Kecendrungan masyarakat untuk meninggalkan pengetahuan mengenai tanaman

obat tampaknya memang berlangsung terus. Padahal, TOGA amatlah penting bagi keluarga.

Selain dimanfaatkan untuk obat, tanaman obat tersebut dapat ditata dengan baik sebagai

penghias pekarangan. Dengan demikian, pekarangan rumah menjadi tampak asri dan

penghuninya dapat memperoleh obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.

Untuk mengantisipasi fenomena tersebut maka diperlukan penanganan khusus dari

pemerintah kelurahan dan kecamatan. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pengelola

dan pemerintah kelurahan dan kecamatan, namun belum dapat menyelesaikan secara bijak

masalah tersebut. oleh karena itu, tim dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

memformulasikan tema pengabdian terintegrasi KKN dosen dengan tema Pemanfaatan dan

Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam upaya peningkatan kesehatan

Page 4: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

918 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

masyarakat berbasis kearifan lokal di BTN Kendari Permai Kelurahan padaleu Kecamatan

Kambu Kota Kendari.

Melalui pengabdian ini akan diarahkan untuk melibatkan masyarakat dalam menanam

tanaman obat keluarga (TOGA) di wilayah BTN Kendari Permai Kelurahan Padaleu

Kecamatan Kambu Kota Kendari. Dengan adanya Pengabdian Dosen terintegrasi KKN PPM

ini diharapkan dapat memberikan dampak positif demi membangkitkan semangat dan

motivasi masyarakat di Kendari Permai untuk meningkatkan penanaman TOGA yang

sekaligus menjadi tambahan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dipahami bahwa

peningkatan jenis tanaman obat keluarga (TOGA) masih menghadapi berbagai kendala

terutama pengetahuan tentang bagaimana cara pemanfaataannya yang benar. Hal ini

diperlukan penanganan khusus agar masyarakat terutama masyarakat Kendari Permai dapat

termotivasi untuk melakukan penanaman TOGA secara intensif dan berkesinambungan

sehingga tanaman ini bisa dibudidayakan kembali dalam kehidupan masyarakat Kendari

Permai secara khusus dan seluruh masyarakat Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara bahkan

seluruh Indonesia secara umum. Oleh karena itu, permasalahan dalam program ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat di wilayah BTN Kendari Permai Kelurahan Padaleu,

Kecamatan Kambu, Kota Kendari mengenai pemanfataan Tanaman Obat Keluarga

(TOGA)?

2. Bagaimana mengubah pola pikir dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif

dalam upaya pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berbasis komunitas di

wilayah Kendari Permai Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari?

3. Bagaiamana membangun kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dalam pembuatan

Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di wilayah Kendari Permai, Kelurahan Padaleu,

Kecamatan Kambu, Kota Kendari?

2. Solusi Dan Target Luaran

2.1. Solusi yang Ditawarkan

Solusi yang ditawarkan melalui pengabdian masyarakat ini adalah pengembangan Kebun

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berbasis komunitas. Program pengabdian masyarakat ini

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan survey lapangan mengenai potensi pengembangan kebun tanaman obat

keluarga (TOGA) berbasis komunitas di lokasi yang telah ditentukan.

Page 5: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 919

2. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan tanaman

obat keluarga (TOGA) untuk meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis kearifan

lokal.

3. Tim bersama-sama dengan masyarakat melakukan praktek pembuatan kebun TOGA di

kawasan-kawasan yang telah ditentukan dan kemudian dilakukan monitoring-evaluasi.

2.2. Target yang Ingin Dicapai

Secara umum target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan

pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat dan keikutsertaan masyarakat

dalam pengembangan kebun tanaman obat keluarga (TOGA) berbasis komunitas.

Pelaksanaan program ini adalah untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu peningkatan

kesehatan keluarga dan komunitas berbasis kearifan lokal. Target program ini diharapkan

untuk dapat dicapai selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan. Secara rinci, target kegiatan

ini adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat.

Peningkatan pengetahuan masyarakat ini terukur melalui postest dan pretest. Pretest

diberikan pada masyarakat pada saat sosialisasi program pada masyarakat dan postest

diberikan pada saat evaluasi di akhir program.

2. Partisipasi aktif masyarakat pada saat pembuatan kebun tanaman obat keluarga (TOGA)

berbasis komunitas. Kebun TOGA dibangun per komunitas warga, yaitu per Rukun

Tetangga (RT) atau per Dasa Wisma. Model ini dapat meningkatkan partisipasi

masyarakat dan rasa kepimilikan warga akan fasilitas keindahan dan pengobatan

tradisional yang telah diupayakan bersama-sama.

3. Bagi mahasiswa, program ini dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk

terjun di masyarakat. Mahasiswa dapat bekerja bersama masyarakat dan ikut serta

memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat sesuai dengan ilmu yang

telah dipelajari di bangku kuliah. Dalam hal ini adalah pemecahan permasalah kesehatan

masyarakat berbasis kearifan budaya lokal dan komunitas.

2.3. Luaran

Kegiatan ini dapat membentuk kelompok masyarakat yang dapat terlibat dalam pemanfaatan

dan pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) di BTN Kendari Permai Kelurahan

Padaleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Adapun luaran dari Pengabdian Dosen

Terintegrasi KKN PPM ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya kesadaran masyarakat di BTN Kendari Permai dalam pemanfaatan dan

pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) untuk meningkatkan kesehatan keluarga

berbasis kearifan lokal.

Page 6: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

920 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

2. Terbentuknya kebun TOGA pada masing-masing kelompok binaan.

3. Buku panduan mengenai jenis tanaman obat, khasiat dan cara pemanfaatannya.

3. Metode Pelaksanaan

Program Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata Tematik di Perumahan

Kendari Permai Kelurahan Padaleu Kecamatan Kambu dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan terkait di lokasi kegiatan, yaitu di Perumahan

Kendari Permai Kelurahan Padaleu Kecamatan Kambu. Hal ini dilakukan agar

mendapat dukungan dan terjadi koordinasi kinerja dan komunikasi yang baik antara tim

dan perangkat masyarakat.

2. Pembekalan dan mengantar mahasiswa ke lokasi yang telah ditentukan

3. Mahasiswa melakukan survey lapangan untuk mengetahui potensi pengembangan

tanaman obat keluarga pada lokasi tersebut.

4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan

tanaman obat keluarga di lokasi tersebut

5. Tim dan mahasiswa melakukan pelatihan pembuatan Kebun TOGA kepada kader

masyarakat di lingkungan Perumahan Kendari Permai

6. Praktek pembuatan Kebun TOGA di kawasan Perumahan Kendari Permai

7. Evaluasi program pengabdian masyarakat yang dilakukan bersama oleh tim dan

masyarakat

8. Penarikan mahasiswa dari lokasi

9. Sosialisasi mengenai produk hasil olahan Tanaman TOGA

10. Pembuatan laporan

4. Hasil Dan Pembahasan

4.2. Pengetahuan Masyarakat tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah salah satu kearifan lokal di bidang pengolahan

minuman dan kesehatan. Pengenalan dan pemanfaatan TOGA telah dimulai sejak masa

masyarakat tradisional dan menjadi sebuah tradisi lisan dan pengetahuan lokal (Indigineous

Page 7: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 921

knowledge) yang diturunkan dari generasi ke generasi dan sampai ke masyarakat perkotaan.

Masyarakat BTN Kendari Permai Kelurahan Padaleu telah mengenal tanaman obat keluarga

(TOGA). Hal tersebut terlihat dari adanya beberapa tanaman TOGA di halaman rumah

warga.

Masyarakat Kendari Permai masih mempertahankana tanaman tradisional ini sebagai

salah satu kearifan lokal masyarakat karena masih dirasakan manfaatnya dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Kegiatan KKN Tematik ini melakukan pencarian data pengetahuan

masyarakat mengenai pemanfaatan TOGA dan menemukan beberapa informasi mengenai

jenis tanaman TOGA termasuk khasiat atau manfaat serta cara mengolahnya atau

meraciknya.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa tanaman obat keluarga atau yang lebih

kerap disebut dengan tanaman TOGA sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelum pelaksanaan KKN Tematik ini, masyarakat Kendari Permai tidak memiliki kebun

TOGA. Satu-satunya kebun TOGA ada di lingkungan kelurahan Padaleu yang dibuat oleh

ibu-ibu PKK sebagai syarat lomba TOGA antar kelurahan. Beberapa tanaman obat yang

pernah ditanam oleh mereka adalah tumbuhan klorofil, gersen, serai merah dan jahe. Pada

saat awal pelaksanaan kegiatan KKN, kebun TOGA ini kondisinya tidak terawat. Kebun ini

adalah salah satu kebun yang direvitalisasi oleh kegiatan KKN Tematik.

Sebagian besar masyarakat yang ada di BTN Kendari Permai masih memanfaatkan

TOGA dalam mengobati beberapa penyakit yang mereka derita. Pengetahuan tersebut mereka

peroleh dari nenek moyang dan masih diwariskan serta digunakan hingga sekarang ini.

Keterbatasan lahan adalah salah satu faktor yang menghambat pembuatan kebun toga di

tengah masyarakat, namun masyarakat masih memiliki pengetahuan mengenai pemanfaatan

beberapa tanaman obat. Dengan kondisi tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal untuk

memenuhi kebutuhan tanaman obat, yaitu; pertama, warga dengan inisiatif pribadi menanam

sendiri beberapa jenis tanaman obat yang sering mereka butuhkan di halaman mereka sendiri

lalu membuat ramuan obat sendiri; kedua, masyarakat membeli tanaman-tanaman obat yang

mereka butuhkan, lalu membuat sendiri ramuan obat mereka di rumah; dan ketiga, membeli

ramuan berbahan tanaman obat yang dapat langsung diminum. Beberapa hal ini dilakukan

karena masyarakat ini masih meyakini dan mempercayai bahwa tanaman jenis ini merupakan

tanaman tradisional yang menjadi pengetahuan lokal atau kearifan lokal (indigenous

knowledge) masyarakat.

4.2. Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Berdasarkan data-data di lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa

warga Kendari Permai tentang jenis TOGA dan khasiat serta cara pengolahannya atau

penggunaannya dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya masyarakat BTN Kendari Permai

pada umumnya masih meyakini dan mempercayai tanaman TOGA sebagai obat alternatif

Page 8: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

922 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

atau obat tradisional yang sangat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat Kendari Permai

secara spesifik dan masyarakat Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara secara general dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini dapat ditunjukkan dengan masih terdapatnya beberapa

pekarangan warga yang masih menanam jenis tanaman TOGA seperti daun serai, daun kelor,

belimbing, lidah buaya, temulawak, kunyit, daun sirih, dan sebagainya. Namun, sebagian

masyarakatnya hanya membeli di pasar karena keterbatasan lahan untuk menanam tanaman

TOGA. Tanaman TOGA tersebut tidak berada dalam satu lokasi namun terdapat di rumah-

rumah warga. Fenomena ini tidak mengurangi animo masyarakat terutama masyarakat BTN

Kendari Permai untuk mengkonsumsi tanaman TOGA.

Untuk mengatasi femonema tersebut, maka tim dosen DPL bersama dengan

mahasiswa peserta KKN Tematik melakukan penanaman berbagai jenis tanaman TOGA

dalam satu lokasi serta melakukan sistem atau metode penanaman dalam polybag. Hal ini

dilakukan agar masyarakat yang memiliki lahan terbatas dapat menanam tanaman TOGA.

Mahasiswa telah melakukan penanaman berbagai jenis tanaman TOGA di dua lokasi

yaitu di depan Kantor Lurah Padaleu dan di RT 11, serta penanaman TOGA dalam poly bag.

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN Tematik dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Peninjauan Lokasi Penanaman TOGA

Peninjauan lokasi penanaman TOGA merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa

KKN Tematik yang bertujuan untuk melihat dan mengecek lokasi tanaman sebelum diadakan

penanaman seperti pengecekan lahan tanah yang mana yang cocok untuk dijadikan sebagai

tempat atau kebun untuk penanaman TOGA yang sangat strategis seperti tampak pada

gambar di bawah ini. Ada dua lokasi yang dijadikan sebagai tempat atau kebun TOGA yaitu

depan Kantor Lurah Padaleu dan di RT 11. Pemilihan dan penentuan lokasi tersebut

didasarkan pada kondisi dan luas lahan yang menurut mereka sangat cocok dan strategis

untuk dijadikan sebagai kebun TOGA. Disamping itu, pemilihan kedua lokasi tersebut

mendapat persetujuan warga termasuk Kepala Kelurahan Padaleu.

Page 9: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 923

Gambar 1. Peninjauan Lokasi Kebun TOGA

2. Pembersihan Lahan Kebun TOGA

Setelah diadakan peninjauan lokasi penanaman TOGA, tahap selanjutnya adalah pembersihan

lahan Kebun TOGA. Lahan atau tempat yang akan dijadikan sebagai kebun TOGA harus

dilakukan pembersihan seperti pencabutan rumput dan sebagainya karena kondisi lahan yang

akan digunakan masih penuh dengan rumput. Pembersihan ini dilakukan agar penanaman

TOGA dapat memberikan hasil yang memuaskan dan bermanfaat baik bagi mahasiswa

maupun bagi masyarakat Kendari Permai. Alat-alat yang digunakan untuk mengolah atau

membersihkan lahan adalah pacul, parang, tembilang dan sebagainya seperti tampak pada

gambar di bawah ini.

Page 10: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

924 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

Gambar 2. Pembersihan lokasi Kebun TOGA

Gambar di atas menunjukan bahwa mahasiswa melakukan pembersihan lokasi di

depan Kantor Lurah Padaleu. Lokasi ini sebelumnya digunakan sebagai kebun dasa wisma

namun tidak dirawat dengan baik. Pembersihan dilakukan oleh mahasiswa secara bergantian

di dua lokasi yang telah ditentukan.

3. Pembibitan TOGA, Pembuatan Bedeng dan Pengisian Poly Bag

Setelah pembersihan lahan, kegiatan selanjutnya adalah pembibitan TOGA, pembuatan

bedeng, dan pengisian poly bag. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan bedeng. Dalam

pembuatan bedeng ini mahsiswa menggunakan pacul untuk menggemburkan tanah. Hal ini

dimaksudkan agar tanaman TOGA yang mereka tanam menjadi subur sehingga dapat

memberikan hasil yang memuaskan. Selain pembuatan bedeng, mahasiswa peserta KKN

Tematik juga melakukan pengisian tanah dalam poly bag. Hal ini dilakukan untuk menanam

jenis tanaman TOGA di rumah-rumah warga yang lahannya sempit yang tidak

memungkinkan untuk dibuatkan kebun TOGA di depan atau di belakang rumahnya.

Dalam mengerjakan pembuatan bedeng ataupun pengisian tanah dalam poly bag,

mereka diarahkan terlebih dahulu oleh dosen-dosen pembimbing lapangan (DPL) agar

mereka bekerja dengan baik. Selain itu, jenis-jenis tanaman yang mereka akan tanam

disediakan oleh dosen pembimbing lapangan.

Gambar 3. Pembuatan Bedeng untuk Kebun TOGA

Page 11: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 925

Selain pembuatan bedeng, mahasiswa juga melakukan pengisian tanah dalam poly

bag. Sebelum diisi tanah tersebut terlebih dahulu disaring dan dicampur dengan pupuk

kandang, setelah tanah tersebut dicampur dengan pupuk, maka langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah mengisi tanah dalam poly bag yang telah disiapkan.

4. Penanaman dan Penyiraman TOGA

Setelah kegiatan pembibitan, pembuatan bedeng, dan pengisian tanah dalam poly bag, tahap

selanjutnya adalah penanaman dan penyiraman TOGA. Mahasiswa peserta KKN Tematik

melakukan penanaman TOGA ini pada tanah yang telah digemburkan dan dicampur pupuk.

Proses penanaman dapat dilihat pada gambar :

Gambar 4. Mahasiswa dan salah seorang DPL melakukan penanaman TOGA

Setelah penanaman TOGA, mahasiswa melakukan penyiraman yang dilakukan setiap

hari pada pagi dan sore hari. Hal ini dilakukan agar bibit yang telah ditanam dapat tumbuh

subur. Selain itu, kegiatan penanaman TOGA juga dilakukan dengan cara poly bag. Seperti

yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penanaman dengan cara poly bag dilakukan pada

rumah-rumah warga yang tidak memiliki pekarangan yang luas. Sebagai alternatif, maka

perlu dilakukan menanam TOGA dengan cara poly bag, seperti tampak pada gambar di

bawah ini :

Gambar 5. Penanaman TOGA dalam Poly Bag

Page 12: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

926 Wa Kuasa Baka, Sitti Hermina

5. Pemasangan Papan Informasi mengenai Jenis dan Manfaat TOGA

Setelah kegiatan penanaman TOGA dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pemasangan

papan informasi mengenai jenis tanaman dan manfaatnya. Seperti tampak pada gambar

berikut ini.

Gambar 11. Mahasiswa melakukan pemberian nama tanaman

Pemasangan papan informasi ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat

mengetahui jenis tanaman, manfaat dan cara penggunaan TOGA yang ada di lokasi kebun

TOGA yang telah dibuat oleh mahasiswa peserta KKN Tematik.

5. Kesimpulan

Terdapat beberapa hasil dan kesimpulan dari Kegiatan KKN Tematik yang dilakukan

sepanjang Bulan Agustus-Oktober 2018. Hasil dan kesimpulan tersebut berkaitan dengan tiga

permasalahan utama yang berusaha dipecahkan melalui kegiatan pengabdian ini. Tujuan

pertama, untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di lokasi pengabdian mengenai

pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Kedua, untuk mengubah pola pikir dan mengajak

masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan TOGA berbasis komunitas

di wilayah lokasi pengabdian. Ketiga, untuk membangun kerjasama antara mahasiswa dan

masyarakat dalam pembuatan kebun TOGA di wilayah pengabdian masyarakat.

Secara umum masyarakat telah mengetahui tentang pemanfaatan tanaman obat

keluarga, baik itu dari pengetahuan yang diwariskan oleh keluarga maupun pengetahuan yang

Page 13: PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT …

Pemanfataan Dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga 927

didapatkan dari pengalaman pribadi. Dari data yang telah dikumpulkan mengenai

pengetahuan masyarakat, kemudian dikelompokkan dalam beberapa kriteria, yaitu jenis-jenis

tanaman obat, khasiat, serta cara pengolahannya berbasis kearifan lokal.

Meskipun masyarakat menyadari bahwa tanaman obat keluarga ini berperan penting

dalam meningkatkan kesehatan keluarga, namun tidak semua masyarakat peduli dalam

pembuatan taman TOGA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melakukan beberapa hal

untuk mengajak warga memiliki pola pikir yang positif dan suportif mengenai taman TOGA,

yaitu antara lain sosialisasi pada warga berbasis rukun tetangga (RT) dan Karang Taruna.

Sosialisasi dilakukan beberapa kali, yaitu sebelum pembuatan taman TOGA, saat proses

pembuatan taman, dan pasca pembuatan taman untuk mengenalkan produk olahan tanaman

obat.

Kegiatan KKN ini kemudian bertujuan untuk membangun kerja sama antara

masyarakat dan mahasiswa. Bagi masyarakat, kerja sama yang dilakukan ini dapat

mendorong rasa memiliki taman-taman TOGA yang telah dibangun bersama. Rasa turut

memiliki ini nantinya akan mendorong pemanfaatan dan pelestarian tanaman obat. Bagi

mahasiswa, kegiatan ini menjadi media untuk belajar bekerja dan hidup di tengah masyarakat

dan menjadi bagian dari pengambilan keputusan dan solusi, khususnya dalam hal

pemanfaatan tanaman obat.

Berdasar pada hasil dari kegiatan ini, memungkinkan untuk dilakukan kegiatan

pengabdian masyarakat lanjutan. Kegiatan lanjutan ini tidak hanya untuk memperdalam

pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat untuk meningkatkan kesehatan

keluarga, namun juga kemungkinannya dalam sektor ekonomi.

Daftar Pustaka

Departemen Sosial RI. 2006. Memberdayakan Kearifan Lokal bagi Komunitas Adat Terpencil.

Francis, Wahono. 2005. Pangan, Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati. Yogyakarta: Penerbit

Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Cetakan ke-6. Jakarta: Aksara Baru.

Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta : PT. Seri Agri Sehat

Prijono, O.S. dan Pranarka, A.M.W. 1996. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi.

Jakarta : Centre for Strategic and International Studies.

Santoso, Hieronimus Budi .1998. Tanaman Obat Keluarga.Yogyakarta: Teknologi Tepat Guna

Sumodiningrat, G. 2002. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta: Gramedia.

UU RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.