pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
1/7
1
Lusia Oktora Ruma Kumala Sari
Staf Pengajar Program Studi Farmasi Universitas J ember
PENDAHULUAN
Sejak jaman dahulu, manusiasangat mengandalkan lingkungansekitarnya untuk memenuhi kebu-tuhannya. Misalnya untuk makan,tempat berteduh, pakaian, obat,pupuk, parfum, dan bahkan untukkecantikan dapat diperoleh darilingkungan. Sehingga kekayaan alam
di sekitar manusia sebenarnya se-demikian rupa sangat bermanfaat danbelum sepenuhnya digali, dimanfaat-kan, atau bahkan dikembangkan.
Bangsa Indonesia telah lamamengenal dan menggunakan ta-naman berkhasiat obat sebagai salahsatu upaya dalam menanggulangi
PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL
DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT
DAN KEAMANANNYA
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006, 01 - 07ISSN : 1693-9883
ABSTRACT
Herbal medicines in general are safer than modern drug. This matter is caused bythe less side effect of herbal medicines than modern drug. Side effects of herbal medi-cines can be reduced with the used of right materials, accurat dose, accurat usagetime, accurat way of usage, accurat analyze information, and without abusing of herbal medicines itself.
Accuracy of materials determine the effect of herbal medicines. Dose measur-ing in set of gram can lessen possibility the happening of effect which do not beexpected. Information which is not supported by adequate basic knowledges and enoughstudy can make traditional drug return to endangering.
Key words : herbal medicine, reduce side effect.
masalah kesehatan. Pengetahuantentang tanaman berkhasiat obatberdasar pada pengalaman dan ke-trampilan yang secara turun temuruntelah diwariskan dari satu generasike generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagaiobat tradisional di Indonesia telahdilakukan oleh nenek moyang kitasejak berabad-abad yang lalu terbukti
dari adanya naskah lama pada daunlontar Husodo (Jawa), Usada (Bali),Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan),dokumen Serat Primbon Jampi, SeratRacikan Boreh Wulang nDalem danrelief candi Borobudur yang meng-gambarkan orang sedang meracikobat (jamu) dengan tumbuhan seba-
REVIEW ARTIKEL
Corresponding author : E-mail : [email protected]
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
2/7
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN2
gai bahan bakunya (Sukandar E Y,2006).
Obat herbal telah diterima secaraluas di hampir seluruh Negara didunia. Menurut WHO, negara-negara di Afrika, Asia dan AmerikaLatin menggunakan obat herbalsebagai pelengkap pengobatan pri-mer yang mereka terima. Bahkan diAfrika, sebanyak 80% dari populasimenggunakan obat herbal untukpengobatan primer (WHO, 2003).Faktor pendorong terjadinya pening-
katan penggunaan obat herbal dinegara maju adalah usia harapanhidup yang lebih panjang pada saatprevalensi penyakit kronik mening-kat, adanya kegagalan penggunaanobat modern untuk penyakit tertentudi antaranya kanker serta semakinluas akses informasi mengenai obatherbal di seluruh dunia (Sukandar EY, 2006).
WHO merekomendasi peng-gunaan obat tradisional termasukherbal dalam pemeliharaan kese-hatan masyarakat, pencegahan danpengobatan penyakit, terutamauntuk penyakit kronis, penyakitdegeneratif dan kanker. WHO jugamendukung upaya-upaya dalampeningkatan keamanan dan khasiat
dari obat tradisional (WHO, 2003).Penggunaan obat tradisional
secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Halini disebabkan karena obat tradisio-nal memiliki efek samping yangrelatif lebih sedikit dari pada obatmodern.
KETEPATAN PENGGUNAANOBAT TRADISIONAL
Efek samping obat tradisionalrelatif kecil jika digunakan secaratepat, yang meliputi :
1. Kebenaran bahanTanaman obat di Indonesia
terdiri dari beragam spesies yangkadang kala sulit untuk dibedakansatu dengan yang lain. Kebenaranbahan menentukan tercapai atau
tidaknya efek terapi yang diinginkan.Sebagai contoh lempuyang di
pasaran ada beberapa macam yangagak sulit untuk dibedakan satudengan yang lain. Lempuyangemprit (Zingiber amaricans) memilikibentuk yang relative lebih kecil,berwarna kuning dengan rasa yangpahit. Lempuyang emprit ini ber-khasiat sebagai penambah nafsumakan. Jenis yang kedua adalahlempuyang gajah (Zingiber zerumbet)yang memiliki bentuk lebih besar danberwarna kuning, jenis ini pun ber-khasiat sebagai penambah nafsumakan. Jenis yang ketiga adalah lem-puyang wangi (Zingiber aromaticum)yang memiliki warna agak putih danberbau harum. Tidak seperti kedua
jenis lempuyang sebelumnya, jenis inimemiliki khasiat sebagai pelangsing(Sastroamidjojo S, 2001).
Di Belgia, 70 orang harus men- jalani dialysis atau transplantasi ginjalakibat mengkonsumsi pelangsingdari tanaman yang keliru (WHO,2003).
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
3/7
3Vol. III, No.1, April 2006
2. Ketepatan dosisTanaman obat, seperti halnya
obat buatan pabrik memang tak bisadikonsumsi sembarangan. Tetap adadosis yang harus dipatuhi, sepertihalnya resep dokter. Buah mahkotadewa, misalnya, hanya boleh dikon-sumsi dengan perbandingan 1 buahdalam 3 gelas air. Sedangkan daunmindi baru berkhasiat jika direbussebanyak 7 lembar dalam takaran airtertentu (Suarni, 2005).
Hal ini menepis anggapan bahwa
obat tradisional tak memiliki efeksamping. Anggapan bila obat tradi-sional aman dikonsumsi walaupungejala sakit sudah hilang adalahkeliru. Sampai batas-batas tertentu,mungkin benar. Akan tetapi bilasudah melampaui batas, justrumembahayakan.
Efek samping tanaman obatdapat digambarkan dalam tanamandringo (Acorus calamus), yang biasadigunakan untuk mengobati stres.Tumbuhan ini memiliki kandungansenyawa bioaktif asaron. Senyawaini punya struktur kimia miripgolongan amfetamin dan ekstasi.Dalam dosis rendah, dringo memangdapat memberikan efek relaksasipada otot dan menimbulkan efek
sedatif (penenang) terhadap sistemsaraf pusat ((Manikandan S, dan DeviRS., 2005), (Sukandar E Y, 2006)).Namun, jika digunakan dalam dosistinggi malah memberikan efeksebaliknya, yakni meningkatkanaktivitas mental (psikoaktif) (Fang Y,et al., 2003). Asaron dringo, jugamerupakan senyawa alami yang
potensial sebagai pemicu timbulnyakanker, apalagi jika tanaman inidigunakan dalam waktu lama (AbelG, 1987). Di samping itu, dringo bisamenyebabkan penumpukan cairan diperut, mengakibatkan perubahanaktivitas pada jantung dan hati, sertadapat menimbulkan efek berbahayapada usus ((Chamorro G, et al.,1999),(Garduno L, et al., 1997),(Lopez ML, et al., 1993)). Berdasarkanfakta ilmiah itu, Federal Drugs of Ad-ministration (FDA) Amerika Serikat
telah melarang penggunaan dringosecara internal, karena lebih banyakmendatangkan kerugian dari padamanfaat (Suarni, 2005).
Takaran yang tepat dalam peng-gunaan obat tradisional memangbelum banyak didukung oleh datahasil penelitian. Peracikan secaratradisional menggunakan takaransejumput, segenggam atau pun seruasyang sulit ditentukan ketepatannya.Penggunaan takaran yang lebih pastidalam satuan gram dapat mengu-rangi kemungkinan terjadinya efekyang tidak diharapkan karena batasantara racun dan obat dalam bahantradisional amatlah tipis. Dosis yangtepat membuat tanaman obat bisamenjadi obat, sedangkan jika berlebih
bisa menjadi racun.
3. Ketepatan waktu penggunaanKunyit diketahui bermanfaat
untuk mengurangi nyeri haid dansudah turun-temurun dikonsumsidalam ramuan jamu kunir asam yangsangat baik dikonsumsi saat datangbulan (Sastroamidjojo S, 2001). Akan
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
4/7
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN4
tetapi jika diminum pada awal masakehamilan beresiko menyebabkankeguguran. Hal ini menunjukkanbahwa ketepatan waktu penggunaanobat tradisional menentukan tercapaiatau tidaknya efek yang diharapkan.
4. Ketepatan cara penggunaanSatu tanaman obat dapat me-
miliki banyak zat aktif yang ber-khasiat di dalamnya. Masing-masingzat berkhasiat kemungkinan mem-butuhkan perlakuan yang berbeda
dalam penggunaannya. Sebagaicontoh adalah daun Kecubung jikadihisap seperti rokok bersifat bron-kodilator dan digunakan sebagai obatasma. Tetapi jika diseduh dandiminum dapat menyebabkankeracunan / mabuk (Patterson S, danO’Hagan D., 2002).
5. Ketepatan telaah informasiPerkembangan teknologi infor-
masi saat ini mendorong derasnyaarus informasi yang mudah untukdiakses. Informasi yang tidak didu-kung oleh pengetahuan dasar yangmemadai dan telaah atau kajian yangcukup seringkali mendatangkan halyang menyesatkan. Ketidaktahuanbisa menyebabkan obat tradisional
berbalik menjadi bahan membahaya-kan.
Contohnya, informasi di mediamassa meyebutkan bahwa biji jarak(Ricinus communis L) mengandungrisin yang jika dimodifikasi dapatdigunakan sebagai antikanker (WangWX, et al., 1998). Risin sendiri bersifattoksik / racun sehingga jika biji jarak
dikonsumsi secara langsung dapatmenyebabkan keracunan dan diare((Audi J, et al., 2005), (SastroamidjojoS, 2001)).
Contoh lainnya adalah tentangpare. Pare, yang sering digunakansebagai lalapan ternyata mengan-dung khasiat lebih bagi kesehatan.Pare alias paria (Momordica charan-tia) kaya mineral nabati kalsium danfosfor, juga karotenoid. Paremengandung alpha-momorchorin,beta-momorchorin dan MAP30
(momordica antiviral protein 30)yang bermanfaat sebagai anti HIV-AIDS ((Grover JK dan Yadav SP,2004), (Zheng YT, et al., 1999)). Akantetapi, biji pare juga mengandungtriterpenoid yang mempunyai akti-vitas anti spermatozoa, sehinggapenggunaan biji pare secara tradi-sional dengan maksud untuk men-cegah AIDS dapat mengakibatkaninfertilitas pada pria ((Girini MM, etal., 2005), (Naseem MZ, et al., 1998)).Konsumsi pare dalam jangka panjang,baik dalam bentuk jus, lalap atausayur, dapat mematikan sperma,memicu impotensi, merusak buahzakar dan hormon pria, bahkanberpotensi merusak liver ((Basch E,et al., 2003), (Lord MJ, et al., 2003)).
Bagi wanita hamil, sebaiknya kon-sumsi pare dibatasi karena percobaanpada tikus menunjukkan pemberian
jus pare menimbulkan keguguran.
6. Tanpa penyalahgunaanTanaman obat maupun obat
tradisional relatif mudah untuk di-dapatkan karena tidak memerlukan
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
5/7
5Vol. III, No.1, April 2006
resep dokter, hal ini mendorongterjadinya penyalahgunaan manfaatdari tanaman obat maupun obattradisional tersebut. Contoh :
a. Jamu peluntur untuk ter-lambat bulan sering disalah-gunakan untuk penggugurankandungan. Resiko yang terjadiadalah bayi lahir cacat, ibumenjadi infertil, terjadi infeksibahkan kematian.b. Menghisap kecubung seba-gai psikotropika.
c. Penambahan bahan kimiaobat
Pada bulan Mei 2003, BalaiPengawasan Obat dan Makanan(BPOM) Pekanbaru menarik 9.708kotak obat tradisional dari pere-daran dan memusnahkannya. Obatyang ditarik dari peredarannyasebagian besar berupa jamu-jamuanyang mengandung bahan-bahankimia obat (BKO) berbahaya bagitubuh pemakainya. Bahan-bahankimia obat yang biasa dicampurkanitu adalah parasetamol, coffein,piroksikam, theophylin, deksa-butason, CTM, serta bahan kimiapenahan rasa sakit seperti antalgindan fenilbutazon (Kompas, 31 Mei
2003). Bahan-bahan kimia obat ter-sebut dapat menimbulkan efeknegatif di dalam tubuh pemakainya
jika digunakan dalam jumlah banyak.Bahan kimia seperti antalgin misal-nya, dapat mengakibatkan kerusakanpada organ pencernaan, berupapenipisan dinding usus hinggamenyebabkan pendarahan. Fenil-
butazon dapat menyebabkan pema-kainya menjadi gemuk pada bagianpipi, namun hanya berisi cairan yangdikenal dengan istilah moonface, dan
jika digunakan dalam waktu yanglama dapat menyebabkan osteoporosis.
7. Ketepatan pemilihan obatuntuk indikasi tertentuDalam satu jenis tanaman dapat
ditemukan beberapa zat aktif yangberkhasiat dalam terapi. Rasio antarakeberhasilan terapi dan efek samping
yang timbul harus menjadi pertim-bangan dalam pemilihan jenis tana-man obat yang akan digunakan dalamterapi.
Contoh, daun Tapak dara me-ngandung alkaloid yang bermanfaatuntuk pengobatan diabetes. Akantetapi daun Tapak dara juga mengan-dung vincristin dan vinblastin yangdapat menyebabkan penurunanleukosit (sel-sel darah putih) hingga± 30%., akibatnya penderita menjadirentan terhadap penyakit infeksi((Bolcskei H, et al., 1998), (Lu Y, etal., 2003), (Noble RL, 1990), (Wu ML,et al., 2004)). Padahal pengobatandiabetes membutuhkan waktu yanglama sehingga daun Tapak dara tidaktepat digunakan sebagai antidiabetes
melainkan lebih tepat digunakanuntuk pengobatan leukemia.
PENUTUP
Efek samping obat tradisionalrelatif kecil jika digunakan secaratepat, yang meliputi kebenaran
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
6/7
MAJALAH ILMU KEFARMASIAN6
bahan, ketepatan dosis, ketepatanwaktu penggunaan, ketepatan carapenggunaan, ketepatan telaah infor-masi, dan tanpa penyalahgunaan obattradisional itu sendiri.
Penelitian yang telah dilakukanterhadap tanaman obat sangat mem-bantu dalam pemilihan bahan bakuobat tradisional. Pengalaman empirisditunjang dengan penelitian semakinmemberikan keyakinan akan khasiatdan keamanan obat tradisional.
DAFTAR PUSTAKAAbel G, 1987, Chromosome-damag-
ing effect of beta-asaron on hu-man lymphocytes, Planta Med.,53(3): 251-3.
Audi J, Belson M, Patel M, Schier J,Osterloh J., 2005, Ricin poisoning:a comprehensive review, J Ame-rican Medical Association, 294 (18):2342-51.
Basch E, Gabardi S, Ulbricht C, 2003,Bitter melon (Momordica cha-rantia): a review of efficacy andsafety, Am J Health Syst Pharm.,60(4): 356-9.
Bolcskei H, Szantay C Jr, Mak M,Balazs M, Szantay C, 1998, Newantitumor derivatives of vinblas-
tine, Acta Pharm Hung., 68(2):87-93.
BPOM RI, Pedoman Cara PembuatanObat Tradisional Yang Baik,h t t p : / / p o m . g o . i d / p u b l i c / h u k u m _ p e r u n d a n g a n / p d f / SK%20CPOTB(1).pdf , diaksesDesember 2005.
Chamorro G, Salazar M, Tamariz J,
Diaz F, Labarrios F., 1999, Domi-nant lethal study of alpha-asarone in male and female miceafter sub-chronic treatment.,Phytother Res., 13(4): 308-11.
Fang Y, Li L, Wu Q, 2003, Effects ofbeta-asaron on gene expressionin mouse brain, Zhong Yao Cai,26(9):650-2.
Garduno L, Salazar M, Salazar S,Morelos ME, Labarrios F,Tamariz J, Chamorro GA, 1997,Hypolipidaemic activity of alpha
asarone in mice, J Ethnophar-macol, 55(2):161-3.
Girini MM, Ahamed RN, AladakattiRH, 2005, Effect of graded dosesof Momordica charantia seedextract on rat sperm: scanningelectron microscope study, J Ba-sic Clin Physiol Pharmacol., 16(1):53-66.
Grover JK, Yadav SP, 2004, Pharma-cological actions and potentialuses of Momordica charantia: areview, J Ethnopharmacol., 93(1):123-32.
Kompas, BPOM Pekanbaru Tarik9.708 Kotak Obat Tradisionaldari Peredaran, http://kompas.co.id/kompas-cetak/0305/11/Fokus/ 306422.htm - 42k , edisi 31 Mei
2003, diakses Desember 2005.Lopez ML, Hernandez A, Chamorro
G, Mendoza-Figueroa T, 1993,alpha-Asarone toxicity in long-term cultures of adult rat hepa-tocytes, Planta Med., 59(2):115-20.
Lord MJ, Jolliffe NA, Marsden CJ,Pateman CS, Smith DC, SpoonerRA, Watson PD, Roberts LM.,
-
8/15/2019 PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DENGAN PERTIMBANGAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA
7/7
7Vol. III, No.1, April 2006
2003, Ricin. Mechanisms of cyto-toxicity, Toxicol Rev., 22(1):53-64.
Lu Y, Hou SX, Chen T., 2003, Ad-vances in the study of vincristine:an anticancer ingredient fromCatharanthus roseus, ZhongguoZhong Yao Za Zhi., 28(11):1006-9.
Manikandan S, Devi RS., 2005, Anti-oxidant property of alpha-asarone against noise-stress-induced changes in differentregions of rat brain., PharmacolRes., 52(6):467-74.
Naseem MZ, Patil SR, Patil SR,Ravindra, Patil RS, 1998, Anti-spermatogenic and androgenicactivities of Momordica charantia(Karela) in albino rats., J Ethno-
pharmacol., 61(1):9-16.Noble RL, 1990, The discovery of the
vinca alkaloids—chemotherapeu-tic agents against cancer, BiochemCell Biol., 68(12):1344-51.
Patterson S, O’Hagan D., 2002, Bio-synthetic studies on the tropanealkaloid hyoscyamine in Daturastramonium; hyoscyamine isstable to in vivo oxidation and isnot derived from littorine via avicinal interchange process., Phy-tochemistry, 61(3): 323-9.
Raji Y, Oloyo AK, Morakinyo AO,
2006, Effect of methanol extractof Ricinus communis seed on re-production of male rats, Asian J
Androl, 8(1):115-21.Sandhyakumary K, Bobby RG, Indira
M, 2003, Antifertility effects ofRicinus communis (Linn) on rats,Phytother Res, (Noble RL, 1990)(5): 508-11.
Sastroamidjojo S, 2001, Obat AsliIndonesia, Dian Rakyat, Jakarta,170.
Suarni, 2005, Tanaman Obat tak Sela-manya Aman, http://pikiran-rakyat.com, 11 September 2005.
Sukandar E Y, Tren dan ParadigmaDunia Farmasi, Industri-Klinik-Teknologi Kesehatan, disampai-kan dalam orasi ilmiah DiesNatalis ITB, http://itb.ac.id/focus/
focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf ,diakses Januari 2006.
Vohora SB, Shah SA, Dandiya PC,1990, Central nervous systemstudies on an ethanol extractof Acorus calamus rhizomes,
J Ethnopharmacol, 28(1):53-62.Wang WX, Dong JY, Zhou SY, Li WL,
Zhao Y., 1998, Modification of ri-cin and its hepatotoxicity and ac-tivity against hepatocellular can-cer in mice, World J Gastroenterol.,4(4): 307-310.
WHO, 2003, Traditional medicine,http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs134/en/, diakses Januari2006.
Wu ML, Deng JF, Wu JC, Fan FS,Yang CF, 2004, Severe bone mar-row depression induced by ananticancer herb Cantharanthus
roseus, J Toxicol Clin Toxicol,42(5): 667-71.
Zheng YT, Ben KL, Jin SW, 1999, Al-pha-momorcharin inhibits HIV-1 replication in acutely but notchronically infected T-lympho-cytes., Zhongguo Yao Li Xue Bao,20(3):239-43.