pertimbangan perencanaan

139
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONG Jalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah 2013 BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FISIK BANGUNAN 5.1. Pertimbangan Perencanaan Pertimbangan yang digunakan dalam perencanaan tata massa bangunan adalah: a. Efisiensi dan efektifitas bangunan dan infrastruktur b. Totalitas dan integritas bangunan c. Standar kenyamanan, keamanan dan kesehatan Efisiensi dan efektifitas dicapai dengan merencanakan ruang-ruang yang tepat baik bentuk, dimensi, organisasi, dan kelengkapannya. Efisiensi dan efektifitas sebaran bangunan dan infrastruktur tercermin pula pada pengumpulan dan pengelompokan massa bangunan terhadap luas lahan sekitar 1.1 hektar. Pada saat studi ini dilaksanakan, lahan tersebut terdapat bangunan eksisting, yang kondisinya cukup beragam dari bangunan yang tua dan telah berdiri sampai dengan bangunan yang baru saja dibangun. PT. Surya Unggul Nusa Cons. Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected] IV-1

Upload: rusdian-wahid

Post on 28-Dec-2015

159 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

BAB IVKONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN FISIKBANGUNAN

5.1. Pertimbangan Perencanaan

Pertimbangan yang digunakan dalam perencanaan tata massa bangunan

adalah:

a. Efisiensi dan efektifitas bangunan dan infrastruktur

b. Totalitas dan integritas bangunan

c. Standar kenyamanan, keamanan dan kesehatan

Efisiensi dan efektifitas dicapai dengan merencanakan ruang-ruang yang

tepat baik bentuk, dimensi, organisasi, dan kelengkapannya. Efisiensi dan efektifitas

sebaran bangunan dan infrastruktur tercermin pula pada pengumpulan dan

pengelompokan massa bangunan terhadap luas lahan sekitar 1.1 hektar. Pada saat

studi ini dilaksanakan, lahan tersebut terdapat bangunan eksisting, yang kondisinya

cukup beragam dari bangunan yang tua dan telah berdiri sampai dengan bangunan

yang baru saja dibangun.

Untuk memberikan pilihan arah pengembangan, perencanaan masterplan

RSUD dr. Soeratno Gemolong ini pada awalnya diajukan beberapa desain, dari

bebrapa desain dipilih 2 desain, dari 2 desain tersebut disempurnakan kemudian

dipilih satu desain yang akan digunakan dalam perencanaan masterplan RSUD dr.

Soeratno Gemolong.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-1

Page 2: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.2. Ketentuan Dasar

4.2.1. Koefisien Lantai Bangunan

Sesuai dengan Permenkes RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986, maka

perbandingan antara luas tanah dengan luas lantai bangunan adalah 1,5 : 1, untuk

bangunan tidak bertingkat. RSUD dr. Soeratno Gemolong menempati lokasi di Jl.

Dr. Soetomo, Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan luas lahan

untuk pembangunan Unit Paru RSUD dr. Soeratno Gemolong sekitar ±905 m2.

Dengan pertimbangan untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta untuk

meningkatkan kenyamanan ruang.

Koefisien Lantai Bangunan digunakan sebagai pengatur intensitas bangunan

dalam site tersebut. Direncanakan dalam pengembangan tahap akhir perencanaan

diatur koefisien lantai bangunan maksimal 2:1, dengan konfigurasi bangunan

bertingkat. Pengembangan tersebut direncanakan untuk mempertimbangkan

ketersediaan ruang terbuka hijau yang cukup guna meningkatkan kenyamanan

ruang dan iklim mikro.

Pengembangan bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong direncanakan

berupa bangunan 1-3 lantai. Pengembangan ke arah vertikal sangat dimungkinkan

sebagai upaya konsolidasi di lahan yang terbatas. Pengembangan awal dilakukan

dengan melakukan optimalisasi fungsi, lahan, dan bangunan eksisting didalam

lahan, serta penataan fungsi dan aktivitas yang sesuai dengan zonasinya. Tujuan

dari optimalisasi lahan dan penataan fungsi ini adalah tercapai efisiensi. Jika

kemudian masih belum mampu mewadahi kegiatan yang ada maka akan dilakukan

pengembangan fisik. Secara tematis rencana tata massa disajikan pada gambar

berikut ini.

Gambar 4.1a. Kondisi Bangunan Eksisting RSUD dr. Soeratno Gemolong

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-2

Page 3: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.1b. Tata Massa RSUD dr. Soeratno Gemolong Sebelum Pengembangan

4.2.2. Koefisien Dasar Bangunan

Koefisien Dasar Bangunan digunakan untuk menjaga agar angka

ketertutupan lahan tetap memadai. Kondisi tersebut berimplikasi secara langsung

pada 2 hal yaitu ketersediaan ruang terbuka serta kemampuan resapan air yang

jatuh pada permukaan tanah. Pengaturan untuk hal tersebut didasarkan pada

Permenkes RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986 disebutkan bahwa perbandingan

antara luas dasar bangunan terhadap luas lahan untuk fasilitas kesehatan adalah

50%. Disisi lain ada rekomendasi dengan melihat angka ketertutupan lahan pada

area messo perkotaan di sekitar site RSUD dr. Soeratno Gemolong. Dengan

mempertimbangkan aspek konservasi terhadap lingkungan sekitar maka

direkomendasikan koefisien dasar bangunan maksimal adalah 50%.

4.2.3. Garis Sempadan Bangunan

Garis sempadan bangunan yang merupakan spasi aman sebagai jarak dari

bangunan kearah jalan yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan. Dalam hal

ini diambil jarak dari bangunan ke arah jalan minimal 12 meter. Ruang yang

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-3

Page 4: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

terbentuk dari jarak tersebut dipergunakan sebagai ruang transisi dari eksternal ke

internal sekaligus sebagai ruang hijau, area peresapan air hujan dan jalur sirkulasi

utama masuk dan keluar site rencana RSUD dr. Soeratno Gemolong.

Adanya ruang terbuka di antara bangunan dan tepi jalan mutlak diperlukan

karena lokasi berada di tepi jalan besar. Hal tersebut amat terkait dengan keamanan

bangunan serta kenyamanan aktivitas didalamnya hingga kepadatan arus

kendaraan yang melaluinya tidak menimbulkan gangguan.

4.2.4. Kepadatan Lahan

Kepadatan lahan berhubungan dengan masalah kenyamanan, keamanan,

kesehatan, dan kebisingan. Adapun kepadatan dasar bangunan diupayakan

maksimal 50% untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta menjadi wujud

tanggapan terhadap lingkungan dan sekaligus menyesuaikan diri dengan kepadatan

dasar bangunan yang ada di sekitarnya.

Pada masterplan ini, RSUD dr. Soeratno Gemolong dirancang melalui

penggabungan blok bangunan dengan ruang terbuka hijau ataupun parkir.

Peletakan atau tata massa ini diupayakan sedemikian rupa untuk kepentingan:

Pasokan udara segar atau penghawaan alami.

Pasokan sinar matahari atau pencahayaan alami.

Kenyamanan aktivitas di dalam setiap ruangan.

Keamanan sekaligus antisipasi pengamanan dari bahaya misalnya kebakaran.

4.3. Orientasi Bangunan

4.3.1. Orientasi Terhadap Matahari

Diupayakan secara ideal agar sinar matahari pagi dapat optimal masuk ke

dalam bangunan. Adapun pengaturan kuantitas dan kualitas sinar matahari, karena

beberapa faktor kendala maupun persyaratan, dapat diatur melalui adanya:

Teritisan/overstek atap

Plat luivel

Selasar yang terlindung

Kisi penahan sinar

Pengaturan posisi dan kepadatan vegetasi

Orientasi massa bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong dengan dua aksis,

yaitu utara-selatan dan barat-timur akan menguntungkan karena sebagian besar

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-4

Page 5: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

ruangan akan memperoleh sudut datang cahaya matahari, akan tetapi terhindar dari

silau cahaya matahari langsung. Sebagian besar massa bangunan rawat inap

meletakkan orientasi bangunan utara-selatan sehingga cahaya yang masuk ke

ruang berasal dari kubah langit dan bukan sinar matahari langsung yang

menyilaukan.

4.3.2. Orientasi Terhadap Arah Angin

Pada hakikatnya, perhatian terhadap masalah angin adalah untuk

pemanfaatan pergerakan udara di dalam bangunan, sehingga dapat dicapai segi

kesehatan udara yang dibutuhkan. Oleh sebab itu pengaturan arah dan lebar

bukaan ruang dapat mempengaruhi kualitas aliran udara. Tata letak bukaan/jendela

bagi penyinaran alami (daylight) dibagi sesuai fungsi maupun kendala di lapangan

melalui variasi 3 jenis arah, yaitu: (1) bukaan depan, (2) bukaan samping, dan (3)

kombinasi 1 & 2. Disisi lain pergerakan udara mempersyaratkan adanya cross

ventilation, artinya ventilasi pada satu sisi menuntut adanya bukaan pada sisi yang

berseberangan.

Pada perancangan bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong diupayakan

meletakkan penghawaan alami sebagai salah satu hal dasar. Oleh karena itu,

orientasi bangunan dan letak bukaan diperhitungkan sepenuhnya.

4.3.3. Bentuk dan Arsitektur Bangunan

Bentuk bangunan, dengan modifikasi yang fungsional dan estetis dari suatu

fasilitas kesehatan, lebih menekankan pada suasana yang menyenangkan,

menghindari penumpukan antrian ataupun penumpukan aktivitas tak teratur, tidak

menakutkan dan mencerminkan pelayanan kesehatan yang profesional. Bentuk

bangunan didukung tata hijau (taman) yang menciptakan kekhasan dan

menghilangkan keseragaman (uniformality) dari sebuah fasilitas publik.

Bentuk dan detail bangunan tropis dipilih sebagai jawaban dari kriteria aspek

ekonomi dan sustainability bangunan. Pemanfaatan material kaca pada bukaan dan

penempatan bukaan pada dinding merupakan datum estetika sekaligus

pertimbangan aspek fungsional.

Konsep yang direncanakan adalah bangunan ramah lingkungan dan sehat,

sehingga penggunaan elemen alam setempat sebagai finishing ataupun struktur

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-5

Page 6: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

konstruksi akan digunakan namun tetap mengutamakan kaidah kesehatan antara

Iain:

Mudah dibersihkan dan dirawat.

Tidak menyimpan debu.

Menimbulkan citra yang mendukung visi dan misi pelayanan.

Mempertimbangkan aspek lokalitas dalam arti mudah didapat.

Prinsip penerapan bangunan tropis modern adalah bahwa pengaruh iklim pada

bangunan mendapat respon utama. Respon tersebut dapat dilihat dari bagaimana susunan

ruang maupun elemen-elemen pembentuk ruang mampu menjalankan fungsinya sehingga

memberikan kenyamanan fisiologis bagi penghuninya. Penyesuaian terhadap faktor alam

pada bangunan Indis terutama terhadap pengaruh alam tropis terlihat pada (Handinoto,

1986):

1. Ketinggian plafon yang besar.

2. Overstek yang cukup lebar.

3. Adanya beranda depan/belakang (juga pengaruh terhadap aspek cultural pada

bentuk arsitektur lokal).

Gambar 4.2. Ekspresi Rencana Bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong

4.4. Aspek Fisika Bangunan

4.4.1. Pencahayaan

Secara teknis, pencahayaan dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

pencahayaan buatan dan pencahayaan alami, atau penyinaran alam (daylight) dan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-6

Page 7: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

penyinaran buatan (artificial illumination). Sehingga dasar yang dijadikan konsep

perencanaan pencahayaan adalah:

1. Untuk mendukung visual task dan kegiatan pengguna bangunan.

2. Untuk mendukung fungsi keamanan.

3. Untuk menciptakan Iingkungan yang sesuai dan menyenangkan.

Gambar 4.3. Contoh Optimalisasi Pencahayaan Alami

Dua faktor utama di dalam konsep perencanaan pencahayaan adalah (1)

tingkat kekuatan penyinaran (quantity) dan (2) pengontrolan silau (quality). Selain itu

unsur luar yang turut mempengaruhi kenyamanan pandangan yang harus

diselesaikan secara teknis adalah wujud obyek yang di pandang, latar belakang

obyek dan kondisi fisiologis mata. Pada hakikatnya, konsep perencanaan

pencahayaan adalah pengaturan efek sinar yang sesuai terangnya dan tidak

menyilaukan, sehingga kenyamanan dapat tercapai.

Bentuk shading untuk mereduksi pencahayaan alami di sisi barat dan timur

diupayakan sedemikian rupa sehingga mudah dalam perawatannya. Pasokan

cahaya alami menjangkau hingga koridor sirkulasi ditengah ruangan menerapkan

modifikasi pada bentuk dan material penutup atap. Modifikasi atap antara lain

dengan cara memutuskan lebar sisi atap menjadi elemen.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-7

Page 8: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.4. Contoh Shading

4.4.2. Penghawaan

Konsep pengolahan dan pengendalian udara (penghawaan) pada ruang

pada hakekatnya terdiri dari tiga hal yaitu:

Pengendalian kalor/panas dan suhu

Penggunaan bahan material bangunan (jenis, tekstur), zat pelapis/cat (warna),

orientasi bangunan terhadap arah sinar matahari dan angin, tata hijau

lingkungan mempengaruhi seberapa besar atau seberapa kecil panas/kalor

yang diserap atau dikeluarkan untuk menciptakan suhu nyaman bagi pengguna

yaitu berkisar 25º-26º C.

Pengendalian kelembaban udara

Kelembaban udara yang nyaman bagi tubuh adalah sekitar 40-70%. Salah satu

strategi untuk mengendalikan kelembaban udara dalam ruang yaitu dengan

mempercepat proses penguapan. Hal ini dicapai dengan mengoptimalkan aliran

sirkulasi udara (ventilasi). Ventilasi diperoleh dengan memanfaatkan perbedaan

bagian-bagian ruangan yang berbeda suhunya, dan karena berbeda tekanan

udaranya.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-8

Page 9: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.5. Arah pergerakan udara dan ventilasi horizontal

Pengendalian pertukaran udara

Kesegaran udara dalam ruang serta kesehatannya diukur dengan besarnya

kadar zat asam (CO2) tidak melebihi 0.1-0.5%. Pergantian udara dalam ruang

dikatakan baik apabila untuk ruangan dengan dimensi 5 m3/orang, udara dalam

ruang harus diganti 5 kali per jam. Semakin kecil ruangan, frekuensi pergantian

udara semakin tinggi.

Tabel 4.1. Volume Pergantian Udara Ideal untuk Bangunan Rumah Sakit

Ruang Arus udara bersih

m3 per menit per orang

Volume ruangan

m3 per orang

Kamar Bedah > 2,4 > 60

Kamar Pribadi 1,4 > 42

Kamar Perawatan 1,6 21 – 28

Klinik Umum 1,8 11 - 17

Konsep pengendalian udara pada RSUD dr. Soeratno Gemolong bertujuan

untuk mendapatkan kenyamanan dan kesehatan pengguna ruang, sehingga

menggunakan ventiIasi silang dengan bukaan yang memadai. Deret ruang rawat

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-9

Page 10: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

inap menerapkan double loaded corridor yang memungkinkan seluruh ruang

mendapat pasokan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang terjamin. Khususnya

bagi ruang VIP dan ruang dengan persyaratan khusus (karena fungsinya) maka

digunakan pengkondisi udara (AC). Pada ruang ini, AC lebih dipergunakan untuk

menstabilkan udara dan kelembaban dalam ruang.

4.4.3. Pengendalian Kebisingan

Konsep pengendalian kebisingan ditujukan untuk mengatasi kebisingan dari

dalam bangunan (interior noise/impact noise) dan dari luar bangunan (exterior

noise/airborne noise). Ketentuan pemerintah melalui Permenkes telah menetapkan

tingkat kebisingan yang diijinkan untuk sebuah pelayanan kesehatan seperti rumah

sakit yaitu antara 35 dB sampai 45 dB, sehingga penyelesaian pengendalian

kebisingan diupayakan melalui elemen interior seperti dinding atau partisi di mana

untuk rumah sakit paling tidak harus dapat meredam bunyi dengan frekuensi 40 dB -

45 dB (Sinha, 1985).

Konsep yang digunakan untuk mengatasi masalah kebisingan adalah

mengolah tata letak dan perencanaan interior, pemilihan material bangunan serta

finishing dinding sedemikian rupa yang dapat mendukung pengendalian kebisingan

tersebut. Disisi lain perencanaan tata massa bangunan juga berperan dalam

pengendalian kebisingan.

Untuk dua fungsi bersebelahan dengan tuntutan ketenangan berbeda akan

diselesaikan dengan tirai vegetasi yang digunakan sebagai noise barrier.

Penyelesaian tersebut diaplikasikan pada pemisahan massa bangunan rawat inap di

belakang terhadap area parkir, serta pemisahan instalasi diagnostik, pemisahan

bangunan rawat inap dengan bangunan servis (bengkel, IPSRS, insenerator).

Gambar 4.6. Pengolahan vegetasi dan lansekap sebagai barier kebisingan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-10

Page 11: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.4.4. Pengendalian Bau, Debu dan Getaran

Bau akan muncul dari aktivitas dapur dan instalasi pengolahan limbah cair.

Debu dan getaran akan muncul dari aktivitas pengolahan sampah padat melalui

incenerator atau dari generator listrik. Oleh karena itu salah satu penyelesaian untuk

mencegah kondisi diatas dengan langkah aktif dan pasif. Sebagai langkah aktif

adalah melakukan pengelolaan dan pemeliharaan di lokasi yang memungkinkan

timbulnya sumber bau. Sedang langkah pasif adalah melakukan rekayasa bangunan

dan tata ruang terbuka dengan memanfaatkan vegetasi atau tata hijau yang

ditanam rapat. Dari tata hijau tersebut diharapkan mampu mereduksi bau, debu

maupun getaran yang mungkin terjadi.

4.5. Sirkulasi Bangunan

4.5.1. Sirkulasi Dalam Bangunan

Sistem sirkulasi didalam bangunan adalah pengaturan hubungan antar

fungsi ruang yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa fasilitas sirkulasi, yaitu:

a. Fasilitas selasar/koridor penghubung antar ruang.

b. Fasilitas tangga sebagai penghubung antar lantai maupun penggunaan alat

bantu sirkulasi vertikal berupa ramp pada pengembangan bangunan dua lantai.

c. Alat bantu transportasi vertikal berupa lift sangat diperlukan pada massa

bangunan 2 lantai atau lebih dengan fungsi-fungsi yang bersifat emergency,

seperti trauma center, emergency, OK. dan rawat inap intensif.

Kualitas sirkulasi dibedakan di dalam pengelompokan, yaitu:

a. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh pengunjung umum dengan

berbagai keperluan di dalam rumah sakit. Dengan karakter yang tidak jauh

berbeda maka pergerakan kantor dan administrasi dikelompokkan kedalam

sirkulasi umum pula.

b. Sirkulasi medik, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh staf medik rumah sakit

dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kesehatan.

c. Sirkulasi barang dan servis, yaitu sirkulasi yang digunakan untuk distribusi

mobilisasi barang atau logistik, dan fungsi-fungsi pemeliharaan.

Di dalam implementasi perencanaan, selanjutnya diupayakan agar kualitas

sirkulasi tersebut tidak saling mengganggu aktivitas masing-masing kegiatan dan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-11

Page 12: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

arah tujuan mobilisasi menjadi jelas. Oleh karena itu, perlu adanya pemisahan

akses bagi petugas medis, karyawan, pasien, dan pengunjung. Persyaratan ketat

sirkulasi adalah:

a. Tidak ada pertemuan atau himpitan tumpang tindih (overlaid) antara sirkulasi

medik dengan services.

b. Meminimalkan terjadinya himpitan tumpang tindih antara sirkulasi medik dengan

kelompok sirkulasi lain.

c. Sirkulasi gawat darurat mempunyai skala prioritas tertinggi dibanding sirkulasi

lain.

4.5.2. Sirkulasi Eksternal

Merupakan perencanaan sirkulasi diluar bangunan. Sirkulasi eksternal

rumah sakit dibedakan dalam pengelompokan yaitu:

a. Sirkulasi gawat darurat, yaitu akses langsung menuju IRD. Karakter sirkulasi ini

cepat dan bebas hambatan. Keluar masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari

sisi timur-utara.

b. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi oleh pengunjung umum dari luar menuju ke

poliklinik, pusat diagnostik atau besuk ke rawat inap. Keluar masuk sirkulasi ini

ada di side entrance dari sisi timur-selatan, selatan, dan barat.

c. Sirkulasi staf, yaitu akses karyawan medik maupun non-medik menuju zona

aktivitas. Keluar masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari sisi selatan dan

barat.

d. Sirkulasi barang dan servis, terdiri dari drop-off bahan di instalasi gizi, operasi

pemeliharaan IPAL dan insenerator, sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran.

masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari sisi selatan dan keluar melalui sisi

barat.

Sirkulasi eksternal ditunjang oleh area parkir serta dropping zone. Dropping

zone paling penting adalah naik turunnya pasien dari kendaraan pengangkut.

Direncanakan area tersebut terlindung dari hujan panas, dengan penerangan cukup

dimalam hari dan dilengkapi signage yang jelas. Ada 4 zona dropping terpisah yaitu:

a. VIP Drop Off

b. Emergency Drop Off

c. Clinics Drop Off

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-12

Page 13: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

d. Service Drop Off

Dalam kondisi luar biasa yaitu bila terjadi gawat darurat massal maka

keempat area dropping tersebut bisa digunakan secara bersama-sama untuk

menghindari terjadinya antrian panjang.

4.5.3. Parkir

Standar penghitungan untuk rumah sakit adalah setiap 4 tempat tidur perlu

disediakan 1 parkir mobil. Dengan mengingat bahwa kapasitas rawat inap yang

akan dikembangkan mencapai 230 tempat tidur maka setidaknya kapasitas parkir

yang disediakan minimal adalah 57 mobil. Jumlah tersebut sudah termasuk parkir

karyawan dan staff.

Pada perencanaan sistem parkir RSUD dr. Soeratno Gemolong sampai

pada tahap akhir pengembangan hanya tersedia 47 lot parkir mobil. Dan terdapat

area parkir motor yang nantinya bisa difungsikan sebagai area parkir mobil. Jumlah

ini merupakan standar sangat minimal mengingat keterbatasan lahan di area ini

serta banyaknya jumlah tempat tidur yang disediakan. Sangat perlu penambahan

area lahan untuk parkir secara maksimal, sehingga memudahkan dalam

kenyamanan sirkulasi akses bagi pengguna rumah sakit.

Perlu dilakukan pemisahan akses dan penempatan antara parkir sepeda

motor dari kendaraan bermotor lain. Selain itu dilakukan pemisahan kantong parkir

antara karyawan termasuk dokter dan paramedik dengan umum. Parkir terdepan

dengan akses paling mudah adalah parkir gawat darurat, sedangkan parkir

ambulance berada dipintu berdekatan dengan drop off pintu gawat darurat

4.5.4. Lansekap dan Ruang Terbuka

Rencana lansekap dan ruang terbuka menjadi bagian yang komprehensif

dengan tata massa bangunan, karenanya ruang terbuka tidak bisa dipandang

sebagai ruang sisa semata. Ruang terbuka dan massa bangunan saling jalin

menjalin dengan peran fungsional dan peran konseptual. Dalam peran fungsional,

ruang terbuka berfungsi sebagai:

Pasokan udara segar atau penghawaan alami.

Pasokan sinar matahari atau pencahayaan alami.

Menunjang kenyamanan aktivitas di dalam setiap ruangan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-13

Page 14: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Sebagai ruang penyelamatan (building safety).

Menurunkan ketegangan lingkungan dan menunjang upaya perawatan dan

pengobatan.

Secara konseptual ruang terbuka inti berupa inner courtyard. Unsur air

dimasukkan sebagai komponen lansekap penyeimbang jagatraya.

Tata vegetasi. Pilihan dan perletakan vegetasi direncanakan sebagai berikut:

a. Deretan palmaceae sebagai vegetasi pengarah ditanam di tepi bangunan sekitar

area drop off. Perletakan palmaceae tersebut harus mempertimbangkan

kemudahan akses dan sirkulasi area drop off.

b. Deretan pohon peneduh berada di inner courtyard.

c. Selebihnya jenis vegetasi peneduh dalam tata atur rapat menaungi seluruh

ruang terbuka.

d. Selain ruang sirkulasi dan parkir, vegetasi penutup tanah (ground covered)

adalah rumput hijau dari jenis yang mudah dalam perawatan.

4.6. Struktur Bangunan

4.6.1. Modul dan Ukuran Bangunan

Ukuran bangunan menggunakan standar bangunan rumah sakit yang

tergantung pada aktivitas (utama) kegiatannya, sehingga modul mengikutinya.

Massa bangunan menerapkan sistem modulor dengan fleksibilitas yang cukup untuk

menyesuaikan diri dengan tuntutan aktivitas yang diwadahi.

4.6.2. Bahan Bangunan

Pemanfaatan material tetap mengutamakan segi ekonomis melalui

penggunaan bahan bangunan yang umum dan mudah didapat, namun diperoleh

mutu konstruksi yang baik serta penyelesaian fasad arsitektural yang memadai

untuk mewujudkan citra kelas pelayanan prima.

4.6.3. Sistem Pondasi

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-14

Page 15: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Untuk bangunan berlantai 1, digunakan pondasi batu kali sebagai struktur

dasarnya. Untuk bangunan berlantai banyak (vertikal), digunakan pondasi foot plate

pada setiap kolomnya.

4.6.4. Dinding Interior

Dinding ruang daIam diupayakan tetap mengutamakan segi kesehatan, yaitu

menggunakan bahan finishing dinding dan sistem konstruksi yang mudah

dibersihkan, tidak menyimpan debu atau kotoran dan warna yang dipilih adalah

warna hangat dan segar (terang) untuk menunjang suasana penyembuhan. Pada

ruang tertentu yang telah diatur sesuai dengan standar persyaratan maka kualitas

dinding menuruti aturan dalam standar tersebut.

4.6.5. Bahan Atap

Bahan untuk atap adalah genteng pres, dak beton dan metal roof. Hal Iain

yang perlu diperhitungkan adalah penanggulangan masalah kebocoran pada waktu

hujan, yaitu dengan cara:

Memperhitungkan kemiringan atap.

Memberi Iapisan plastik atau aluminium foiI pada bagian daIam atap.

Memeriksa akurasi bentuk satuan genteng.

Memeriksa kualitas genteng.

Kombinasi material penutup atap dipakai laminated glass ataupun fiberglass

untuk kepentingan memasukkan cahaya dalam ruang. Penutup plafon sebagai

komponen atap menggunakan bahan kedap suara dan mampu menjadi sekat api

(fire profing). Hal tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan kenyamanan

privacy serta keselamatan bangunan.

4.6.6. Bahan Lantai

Untuk menentukan bahan lantai perlu dihindari bahan-bahan yang licin

untuk menghindari selip. Penggunaan material yang licin, seperti keramik

hendaknya dikombinasi dengan tekstur agar tidak terlalu licin. Bahan-bahan seperti

keramik, kayu, karet, vinyl dapat digunakan sebagai bahan lantai yang sesuai untuk

kursi roda dan stretcher. Bahan lantai dengan kandungan vinyl lebih tahan terhadap

abrasi.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-15

Page 16: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Lantai dengan lapisan karet adalah bahan yang paling ideal untuk

menghindari selip, terutama di toilet. Keramik dengan tekstur atau berukuran kecil

dengan banyak joint lebih baik dari pada keramik polos, karena mempunyai daya

tarik lebih besar sehingga menghindarkan selip.

Bahan-bahan yang dapat dikatakan anti selip adalah bahan-bahan yang

mempunyai koefisien pergeseran minimal 0.6 (0.8 untuk ramp) dalam keadaan

basah maupun kering. Bahan yang memenuhi kriteria ini adalah karet. Bahan karet

dapat menghindarkan selip, tahan terhadap abrasi, minyak dan alkali, akan tetapi

bahan karet tidak direkomendasikan pada dapur dan ruang operasi.

4.6.7. Pintu dan Jendela

Lebar pintu dengan satu daun berkisar antara 80-90 cm agar kursi roda

dapat masuk ke dalam ruangan. Pada ruangan-ruangan yang penting, pintu yang

digunakan adalah pintu dua daun dengan lebar bersih minimal 120 cm. Lebar pintu

ini untuk mengantisipasi masuk keluarnya stretcher.

Jendela harus dapat dibuka dan ditutup oleh anak-anak, dan orang di kursi

roda. Ujung frame yang berbahaya hendaknya diberi pengaman semacam karet.

Untuk keamanan, jenis jendela yang dianjurkan adalah jendela yang tidak mudah

digerakkan oleh angin, dalam hal ini jendela geser lebih efisien.

Bagi pasien berkursi roda, sangat sulit untuk membuka dua daun pintu,

maka satu daun pintu minimal mempunyai lebar 80-90 cm. Lebar daun pintu harus

dapat mengakomodasi perpindahan stretcher dan furniture di dalam ruangan.

Gagang pintu sebaiknya berada pada ketinggian 90 cm dari lantai sehingga mudah

dicapai orang dari kursi roda maupun anak-anak. Untuk memudahkan pengguna

kursi roda, sebaiknya pintu dapat berayun dari dua arah, sehingga dapat dengan

mudah dibuka tutup dari dua sisi ruangan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-16

Page 17: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.7. Infrastruktur Dasar

4.7.1. Konsep Umum

Pengelolaan infrastruktur dan lingkungan di RSUD dr. Soeratno Gemolong pada

dasarnya adalah untuk mewujudkan 6 sasaran akhir yaitu:

a. Great looking, bagaimana agar infrastruktur mampu mewujudkan kesehatan

lingkungan sekaligus keindahan.

b. Conducive and save, aman dioperasikan serta tepat dengan kondisi lingkungan

fisik maupun sosial.

c. Reliable, sistem dipilih sesuai hingga perkembangan kapasitas Rumahsakit dimasa

mendatang. Sistem infrastruktur diharapkan dapat melayani kapasitas rumahsakit

sampai 310 TT.

d. Easy to maintain, mudah dalam operasionalisasi serta pengelolaan dan

pemeliharaan

e. Value for money, pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur tidak saja dipandang

sebagai bakuan fasilitas rumahsakit namun pula sebagai investasi sehingga perlu

perhitungan terhadap benefit. Ekonomis dalam pengadaan serta Operation

Maintenance .

f. Optimizing assets, menerapkan konsep optimalisasi aset dan tidak tambal sulam.

Untuk memudahkan dalam perencanaan, operasi dan pemeliharaan maka sistem

pelayanan infrastruktur rumahsakit perlu ditinjau dalam 3 fungsi yaitu:

a. Fungsi Produksi yaitu yang memproduksi pelayanan. Berhubungan erat dengan

sumber (intake)

b. Fungsi Distribusi yaitu yang mendistribusikan pelayanan. Berhubungan erat dengan

distribusi (network)

c. Fungsi Konsumsi yaitu yang memanfaatkan pelayanan. Berhubungan dengan

keluaran (outlet)

Gambar 4.7. Fungsi Sistem Pelayanan Infrastruktur

Sumber : Arsitektur Rumah Sakit (MAP Organiser dan PT. Global Rancang Selaras)

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

Sumber

INTAKE

Distribusi

NET WORK

Keluaran

OUTLET

IV-17

Page 18: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Sistem pelayanan infrastruktur rumahsakit dikelompokkan sesuai dengan

sektornya yaitu:

a. Infrastruktur dasar sanitasi. Secara rinci dibagi dalam: Penyediaan air bersih dan air

minum, Pengelolaan limbah cair, Pengelolaan sampah, Pengelolaan Air Hujan

(drainasi atau sistem pematusan).

b. Infrastruktur pengembangan. Dibagi dalam: Sarana prasarana telekomunikasi dan

transportasi.

c. Infrastruktur penunjang medik. Dibagi dalam: Gas medik, Pengkondisian udara dan

Sistem elektrikal.

d. Infrastruktur penunjang pengamanan. Dibagi dalam: Pengamanan bahaya

kebakaran dan Penangkal petir.

Tabel 4.2. Sektor Sistem Pelayanan Infrastruktur Rumah Sakit

INTAKE NETWORK OUTLET

Air Bersih PDAM

Sumur dalam

Sumur dangkal

Sumber lainnya

Pipa transmisi

Pipa distribusi

Wastafel

KM/WC

Laundry

Instalasi Gizi

Pemeliharaan

Sarana Prasarana

Limbah Cair KM/WC

Wastafel

Laundry

Instalasi Gizi

Scrub Up dan unit

khusus

Pipa pengumpul

Pipa pengolahan

Pipa pembuangan

IPAL/IPLC

Septic tank

Sampah Ruang dan instalasi

Gedung Kantor dan

administrasi

Dapur dan Laundry

Tempat

pengumpulan

sampah

Sistem

pengumpulan

Trash bin

Tempat Sampah

Kontainer sampah

TPS dan TPA

Drainasi Talang atap Saluran primer

Saluran sekunder

Saluran tersier

Run off sungai atau

saluran kota

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-18

Page 19: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

INTAKE NETWORK OUTLET

Listrik PLN

Genset

Listrik

Baterai

Saluran listrik (kabel

jaringan)

Peralatan listrik

(transformator,

switch board, panel

board, sistem

pentanahan)

Peralatan

(equipment) medis

ataupun non-media

Telekomunikasi Telkom Kabel

telekomunikasi

Peralatan

Komunikasi

Alat komunikasi

disetiap instalasi

atau unit

Gas Medik Sentral gas medik Jaringan distribusi

Jaringan kontrol

Output di ruangan

Pengaman Bahaya

Kebakaran

Detektor asap dan

api diruangan

Pipa hidran dan

sebaran alat

pemadaman

portable

Ruangan

Massa bangunan

Penangkal petir Penangkap petir Penghantar Elektroda

pentanahan

4.7.2. Sistem Penyediaan Air Bersih

4.7.2.1. Sistem Air Bersih

Kriteria Perancangan untuk sistem air bersih adalah:

Sumber air bersih berasal dari deepwell dengan kapasitas maximum

12 m3/jam.

Sebagai cadangan diambil dari PAM dengan kebutuhan dalam

jangka waktu 12 jam.

Standar kualitas air berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rl

nomor 416/MENKES/PER/IX/1990.

Reservoir air untuk kapasitas 1 hari termasuk cadangan pemadam

kebakaran minimal 30 m3.

Batas kecepatan air dalam pipa adalah 1 s/d 2 m/detik.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-19

Page 20: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Batas tekanan pada sambungan alat piambing adalah 3.5 bar

("Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Piambing", Sojyan

Maimura, 1991, hal 50), dan sisa tekanan pada alat plambing

sebesar 1 bar.

Perkiraan pemakaian air bersih adalah:

Rumah Sakit Perkiraan Pemakaian

Tamu : 350 Itr/hari/orang

Kantor : 200 Itr/hari/orang

Ruang M&E : 50 Itr/hari/orang

Parkir : 15 Itr/hari/orang

Beban unit alat piambing dalam fixture unit (FU):

Rumah Sakit Air Panas (FU) AirDingin(FU)

Kamar mandi katup getontor : 2.25 : 8

Kamar mandi tangki gelontor : 2.25 : 6

WC dengan katup gelontor : - : 6

WC dengan tangki gelontor : - : 3

Bak cuci tangan (lavatory) : 0.75 : 1

Shower : 1.5 : 1.5

4.7.2.2. Sistem Air Bekas dan Air Kotor

Kriteria perancangan untuk sistem air bekas dan air kotor adaiah:

Air kotor berasal dari kakus dan peturasan, air bekas berasal dari

bak cuci tangan, janitor, drain lantai dan kitchen sink.

Jumlah air limbah yang dibuang diasumsikan sebesar 80% dari total

kebutuhan air perhari.

Standar batas kecepatan air daiam pipa yaitu 0,6 s/d 1,2 m/det

("Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan

Morimura, 1991, ha!174).

Pipa pengumpul dari bahan PVC klas AW.

Batas maksimum tekanan yang diperbolehkan adalah 2 bar.

Kerugian/kehilangan tekanan yang diizinkan sebesar 10 mm/m.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-20

Page 21: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Beban unit alat plumbing dalam fixture unit berdasarkan buku SNI

03-0000-2000, Tabel 7.31.1, Hal 103 adaiah:

Rumah Sakit Fixture Unit

Kakus dengan katup gelontor : 8 FU

Kakus dengan tangki gelontor : 1 FU

Peturasan dengan tangki gelontor : 4 FU

Bak cuci tangan : 1 FU

Shower : 3 FU

Bak cuci : 2 FU

Kelompok sanitair katup gelontor : 8 FU

Kelompok sanitair tangki gelontor : 6FU

Kemiringan pipa air kotor dan air bekas

Diameter Pipa Slope

Pipa berdiameter ><j>100 mm : slope 1%

Pipaberdiameter<({)100mm : slope 2%

4.7.2.3. Sistem Vent

Kriteria perancangan untuk sistem vent adaiah :

Vent berfungsi untuk menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau

tekanan, menjaga aliran pipa buangan dan mensirkulasikan udara

dalam ruangan.

Ukuran pipa tegak vent tidak boleh kurang dari ukuran pipa tegak

air buangan minimal.

Diameter ujung pipa vent (vent cup) minimal harus sama dengan

ukuran pipa tegak vent.

Pada beberapa alat plumbing yang memungkinkan terjadi udara

yang terjebak, periu diberi vent.

4.7.2.4. Sistem Air Panas

Kriteria perancangan untuk sistem air panas adaiah :

Temperatur air panas pada unit alat plumbing yang direncanakan

adaiah 60°C.

4.7.2.5. Sistem Air Hujan

Kriteria perancangan untuk sistem air hujan adaiah :

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-21

Page 22: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Air hujan dari atap dikumpulkan kemudian dialirkan ke sumur

resapan (soak well) melaiui beberapa pipa tegak.

Air hujan dari balkon dialirkan ke sumur resapan melalui pipa tegak

terpisah.

4.7.3. STANDAR DAN PERATURAN

Standar dan peraturan yang dipakai sebagai acuan daiam perancangan sistem

adalah:

1. SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000.

2. SNI 03-2453-1991, Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan

untuk Lahan Pekarangan.

3. SNI 03-2459-1991, Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan

Pekarangan.

4. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Sofyan Morimura, 1991.

4.7.4. PERHITUNGAN TEKNIS

Perhitungan kebutuhan air bersih dapat dilihat pada lampiran Estimasi

Kebutuhan Air Bersih dan Perhitungan Kapasitas Reservoir.

Perhitungan untuk pemilihan pompa dan Spesifikasi kapasitas, head, tipe,

jumlah dan daya pompanya dapat dilihat pada lampiran Perhitungan Kapasitas

Pompa Filter dan Filter, Perhitungan Pompa Deep Weel, Perhitungan Pompa

Transfer, dan Perhitungan Pompa Booster.

4.7.5. URAIAN SINGKAT SISTEM

4.7.5.1. Sistem Air Bersih

Sumber air utama diambil dari deep well dan sebagai cadangan

digunakan PDAM .

Air dari deep well dan PDAM dialirkan ke dalam raw water tank (RWT).

Dari RWT air disaring dengan sand filter dan carbon filter dengan

menggunakan pompa filter dan ditampung dalam clean water tank

(CWT).

Dari CWT air dipompa dengan menggunakan pompa transfer ke roof

tank.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-22

Page 23: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Dari roof tank air didistribusikan ke semua unit alat plumbing dan

tempat-tempat yang membutuhkan.

Pada level atas, distribusi air dibantu dengan booster pump untuk

menjaga tekanan tetap berada dalam kisaran tekanan air bersih ideal

pada alat saniter/plumbing.

4.7.5.2. Sistem Air Bekas atau Air Kotor

Pembuangan air bekas dari alat plumbing (saniter) yang disebut air

limbah disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant).

Kapasitas STP akan dihitung sesuai dengan jumlah air saniter yang

dibuang perhari, dengan asumsi 80% dari total penggunaan air bersih.

Air limbah yang dibuang akan diresapkan ke dalam tanah dan di-

overflow ke saluran kota

4.7.5.3. Sistem Air Panas

Air panas dihasilkan dengan sistem instalasi solar panel untuk

memenuhi kebutuhan 80% air panas sebagai cadangan adalah

menggunakan sistem instalasi heat pump yang dirancang dengan

kapasitas 50% dari total kebutuhan.

Air panas akan disuplai ke peralatan plumbing melalui pipa distribusi

dengan sistem sirkuiasi/tertutup, dimana air panas akan dilarikan

kembali ke heater.

Air bersih dingin dari roof tank dialirkan ke tangki pemanas.

Air panas dialirkan melalui pipa distribusi menuju alat plumbing yang

membutuhkan.

Air panas yang tidak terpakai dialirkan kembai ke tangki pemanas

melalui pipa return.

Unit pemanas akan menggunakan listrik sebagai sumber kalor.

4.7.5.4. Sistem Air Hujan

Air Hujan yang tertampung di atap hotel disalurkan melalui roof drain ke

beberapa pipa riser air hujan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-23

Page 24: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Air hujan yang mengalir dalam pipa riser air hujan disatukan dalam pipa

riser utama air hujan kemudian disalurkan ke sumur-sumur resapan dan

di-overflow ke saluran kota.

4.7.6. MATERIAL DAN PERALATAN

a. Pemipaan

o Air Bersih Luar Gedung : PEX

o Air Bersih Dalam Gedung : PEX (instalasi); PPR PN 10/ PN 20 (riser)

o Air Panas : PEX (instalasi); PPR PN 10/ PN 20 (riser)

o Air Limbah & Air Hujan : Polyvinyl chloride (PVC) class 10 kg/cm2

o Ven : Polyvinyl chloride (PVC) Class 5 kg/cm2

o Air Limbah/Kitchen : Cast Iron

o Bahan Bakar : Black Steel Medium

b. Tangki Air Bersih

o Reservoar Bawah : Reinforced Concrete

o ReservoarAtas : Fibreglass Reinforced

c. Pompa Filter

o Pompa Filter : Centrifugal End Suction

o Pompa Transfer : Centrifugal End Suction

o Pompa Booster Air Bersih : Packaged Booster Pump

o Pompa Air Kotor : Submersible Sewage Pump Non Clog c/w

QDC

o Pompa Drainase : Submersible Drainage Pump

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-24

Page 25: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

A. PERHITUNGAN KAPASITAS RESERVOIR BAWAH & ATAS

1. Kebutuhan Air (Q)

Kebutuhan Air untuk gedung ini (230 TT) sebesar

Rumah Sakit = 115 m3/hari

KEBUTUHAN AIR

TT PER TT (Liter)/Hari TOTAL (Liter)

230 500 115.000

     

2. Sumber Air Bersih

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih tersebut diambil dari sumber utama Deep Well

PDAM dan PDAM sebagai cadangan. Diameter pipa penyambungan PDAM dan jumlah

Deep Well yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

a. PDAM

Diameter pipa PDAM dihitung berdasarkan 50 % kebutuhan air bersih per hari

dengan lama pengaliran Di asumsikan selama 12 jam sehari dan kecepatan

maksimum di pipa sebesar 1.5 m/detik. Sehingga didapatkan diameter pipa

penyambungan PDAM sebesar:

Total Kebutuhan Air = 115 m3/hari x 50 %

= 57.5 m3/hari

Laju aliran rata-rata (12 jam aliran) = 4.79 m3/jam

b. DEEP WELL

Jumlah Deep Well dihitung berdasarkan asumsi cadangan kekurangan dari sumber

PDAM Sebesar 50% dari total kebutuhan. Debit maksimum Deep Well sebesar 12

m3/jam dengan lama operasional selama 12 jam. Dengan kondisi tersebut didapatkan

jumlah Deep Well sebagai berikut:

Rumah sakit

50% Total Kebutuhan Air = 115 m3/hari x 50 %

= 57.5 m3/hari

Waktu Operasional = 6 Jam

Kapasitas Rata-rata = 9,58 m3/jam

Kapasitas Maksimum Deep Well = 9.5 m3/jam

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-25

Page 26: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Jumlah Deep Well yang dibutuhkan = 1 set

3. RESERVOIR BAWAH

Kapasitas reservoir bawah dihitung berdasarkan kebutuhan air selama 1 hari, ditambah

dengan air cadangan kebakaran seiama 45 menit, Sehingga didapatkan volume reservoir

bawah sebesar:

Reservoir Gedung = 115 m3

Reservoir Air Kebakaran = 300 m3 (500 gpm, 45 menit)

Total Reservoir Bawah = 415 m3

RESERVOIR ATAS

Reservoir Atas gedung dihitung berdasarkan kebutuhan 30 menit laju aliran puncak.

Laju Aliran Rata-rata per jam (Qh)

Qh = Q

h Dimana:

Q = 415 m3

H = 8 Jam

= 52 m3/jam

Laju a l iran Puncak per Jam (Qp)

Qph = Qh x f Dimana:

Qh2 = 52 m3/jam

f = 2

= 104 m3Vjam

Laju Aliran Puncak per menit (Qpm)

Qpm = Qh x f Dimana:

Qh = 52 m3/jam

F = 3

= 156 m3/jam

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-26

Page 27: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

B Rumah Sakit

1 WATER FILTER

Kapasitas Filter (Qh)

Qh = Qd

h x n

Dimana :

Qd = 50% Kebutuhan air = 57.5 m3/hari

h = Waktu operasi Filter= 9 jam

Jadi kapasitas filter:

Qh = 6.38 m3/jam

a. Sand Filter

Kapasitas = 12 m3/jam

Type = Manual Backwash

Jumlah = 4 unit

Operasi = Manual Backwash

b. Carbon Filter

Kapasitas = 12 m3/jam

Type = Manual Backwash

Jumlah= 4 unit

Operasi = Manual Backwash

1. Quantity of Deep well (n)

n = Qd

h x q

Dimana :

q = Kapasitas Maksimum Deep Well = 12 m3/jam

Qd = 50% of kebutuhan air per hari = 57.5 m3/hari

h = Waktu operasional deepwell = 8 Jam

Maka: n = 1 unit

2. Diameter Pipa

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-27

Page 28: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Dari grafik kerugian tekanan vs laju aliran air (gbr. 3.62. Kerugian gesek dalam pipa

baja karbon, "Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan Morimura,

1991, page 72)

- Debit (q) = 200 Itr/menlt

- Diameter pipa = 50 mm

- Kerugian gesek pada pipa = 0.09 m/m

3. Head Pompa (Hpump)

Hpump= Hs + Hf + Hr Dimana:

Hs = Static Head

= 60 m

Hf = Head friksi di pipa

= Panjang pipa (P) x friksi (f)

P = Panjang pipa (PP) + Panjang Ekivalen Fitting (Pe)

PP = 65 m

Pe = 16.25

P = 81.25 m

f = 0.09 m

Hf = 7.31 m

Hr = Head sisa tekanan yang diperiukan

= 5m

H pump = 72.31 m

= 73 m

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-28

Page 29: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4. Daya Pompa (BHP)

BHP = HxQ

4570 x Ep

H = Head Pompa (m)

= 73 m

Q = Kapasitas Pompa (lpm)

= 200 lpm

Ep = Efisiensi

= 65%

BHP = 4.92 HP

Input Day = 3.67 kW

= 3.7 kW

5. Kesimpulan

- Kapasit = 12 m3/hour

- Head = 73 m

- Tipe = Submersible Deepwell Pump

- Jumlah = 1 unit

- Daya = 3.7 kW

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-29

Page 30: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.7.7. INSTALASI SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH

4.7.7.1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan instalasi sistem pengolahan limbah adalah :

1. Sistem Pengolahan Air Limbah

4.7.7.2. KRITERIA PERANCANGAN

Kriteria Perancangan untuk sistem pengolahan air limbah adalah:

Perkiraan karakteristik air limbah:

Keluar dari gedung Setelah diolah di STPBOD

COD

SS

Oil/Grease

: 400 ppm

: 500 ppm

: 300 ppm

: 50 ppm

: 20 ppm

: 50 ppm

: 30 ppm

: 5 ppm

Air kotor berasal dari kakus dan peturasan, air bekas berasal dari bak cuci

tangan, janitor, drain lantai dan kitchen sink.

Jumlah air limbah yang dibuang diasumsikan sebesar 80% dari total

kebutuhan air perhari.

Standar batas kecepatan air dalam pipa yaitu 0,6 s/d 1,2 m/det

("Perancangan dan

Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan Morimura, 1991, ha!174).

Pipa pengumpul dari bahan PVC klas AW.

Batas maksimum tekanan yang diperbolehkan adalah 2 bar.

Kerugian Atas kehilangan tekanan yang diizinkan sebesar 10 mm/m.

4.7.7.3. STANDAR DAN PERATURAN

Standar dan peraturan yang dopakai dalam acuan perancangan sistem

adalah :

1. Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup

: Kep-02/MenKLH/1988 tentang Baku Mutu Air Limbah.

4.7.7.4. PERHITUNGAN TEKNIS

Perhitungan Pengolahan Air Limbah (STP) dapat dilihat pada lampiran

Perhitungan Sewage Treatment Plant (lampiran SDP-STP01).

4.7.7.5. URAIAN SINGKAT SISTEM

Uraian prinsip kerja sistem STP untuk pengolahan air limbah adalah:

Limbah akan dialirkan ke STP.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-30

Page 31: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Air limbah dari toilet akan masuk ke STP melalui coarse screen kemudian

fine screen sehingga kotoran yang besar akan tersaring sebelum masuk

ke STP.

Air limbah selanjutnya masuk ke Primary Clarify.

Dalam Primary Clarify air Iimbah mendapatkan suplai oksigen yang

dihasilkan oleh perputaran RBC.

Setelah mengalami proses dalam Primary Clarify maka air Iimbah akan

masuk ke dalam Final Clarify.

Dalam Final Clarify kotoran padat dan cair akan memisahkan diri, Iimbah

cair akan naik sedangkan Iimbah padat akan turun.

Limbah cair yang jernih akan masuk ke dalam bak klorinasi sebagai

desinfektan kemudian masuk ke Bak Effluent.

Air di Bak Effluent akan dibuang secara periodik dengan pompa

submersible jika elevasi telah mencapai level yang ditentukan.

4.7.7.6. MATERIAL DAN PERALATAN

Sewage Treatment terdiri dari tangki dan peralatan sebagai berikut:

Rotating disk

Chemical feeders

Sewage pump

Electric power and control panel

Control device

Instrumentation

Test kits

Piping and cabling

Guide rails, ladder etc.

a. Rotating Biological Contractor (RBC)

Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka RBC harus

dipilih sebagai berikut: Terbuat dari Polyethilene.

Konstruksi dipilih yang dapat menghasilkan Oxygensasion

maksimum serta maintenance free.

Bahan Rotating Disk harus tahan terhadap bahan kimia air limbah

b. Sewage Pump

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-31

Page 32: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Sewage pump yang dipergunakan disini harus dari jenis submersible

non clog c/w QDC dengan perputaran kurang dari 1500 rpm.

Sewage pump harus lengkap dengan sistem kontrol elevasi air.

c. Electric Power and Control Panel

Secara umum spesifikasi panel dapat dilihat dalam paket instalasi

listrik.

Panel STP harus juga tahan terhadap air Iimbah yang bersifat asam.

Badan panel harus dibuat dari baja karbon tebal minimum 3 mm

dengan coating jenis epoxy.

Semua peralatan listrik dalam daerah STP harus disambung ke panel

STP.

d. Control Device

Control device harus dapat mengatur agar seluruh proses STP

berjalan secara otomatis seperti tertera dalam gambar perencanaan.

Kapasitas STP = 80% x Kebutuhan air per hari

= 80% x 115 m3/hari

= 92 m3/hari

Biochemical Oxygen Demand (BODS) dan Suspended Solid (SS) influen

BOD 5

BOD in = 400 mg/L = 0.4 kg/m3

BOD out = 20 mg/L = 0.02 kg/m3

SS

SS = 300 mg/L = 0.3 kg/m3

DATA DESAIN ROTORDISK

Desain beban BODS yanq ditreatment

BODS load = BOD 5 x Debit

= 0.4 Kg / m3 x 165 m3/hari

= 66 Kg/hari

Desain Luas Media untuk pertumbuhan Biomassa

Luas Media = BODS Load x 0.6

f

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-32

Page 33: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Faktor 0.7 : Terjadi penurunan BODS pada primary clarifier sebesar 40 %, sehingga

BODS yang masuk ke tangki setengah silinder Rotorzone tinggal 60%

Faktor f : f diperoleh dari grafik performansi ROTORDISK terlampir. Faktor f ini

tergantung kepada kualitas efluent yang diinginkan sehingga jika diinginkan

BODS efluent = 20 mg/l, maka f= 5.5x0.001

Sehingga perhitungannya menjadi:

Luas Media = 66 kg/hari x 2.2 Ib/kg x 0.6

0.0055 Ib BOD5/sqft.hari

= 15,840 Sqft

Dengan menggunakan sistem RBC ini maka luas permukaan sebesar 15,840 sqft ini

dapat dicover primary clarifier 4 unit dengan diameter 1,2m.

Perhitungan jumtah disk

Dengan diameter disk adalah = 4 ft

Dengan luas total disk = 15,840 sqft/unit, maka

Jumlah disk = Luas media = 15,840

Luas lingkaran x2 0.25x3.14x7x7x2

= 206 disk

Jumlah maksimum disk per disk bank 60 disk, sehingga jumlah disk bank untuk tiap unit

adalah

= 4 disk bank

Jumlah disk per disk bank = 51 disk

4.7.8. Sistem Pengolahan Sampah

Menurut sumbernya, sampah secara umum dapat dibedakan sebagai

berikut:

Tabel 4.3. Sumber Sampah Rumah Sakit

Sumber/Area Jenis Sampah

Kantor dan

Administrasi

Kertas, sisa alat tulis

Unit obstetric dan

ruang perawatan

obstetric

Dressing, sponge, ampul, termasuk kapsul perak nitrat,

jarum syrynge, masker disposable, disposable drapes,

sanitary napkin, blood lancet disposable, disposable

catheter, disposable unit enema, disposable diaper dan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-33

Page 34: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Sumber/Area Jenis Sampah

underpad, sarung tangan disposable.

Unit emergency dan

bedah termasuk ruang

perawatan

Dressing, sponge, jaringan tubuh, termasuk amputasi,

ampul bekas, masker disposable, jarum dan syringe

drapes, casb, disposable blood lancet disposable kantong

emesis, levin tubes, catheter, drainase set, kantong

colosiomy, underpads, sarung bedah

Unit laboratorium,

pathologi

Gelas terkontaminasi, termasuk pipet petri dish, wadah

specimen, slide specimen, jaringan tubuh, organ, tulang

Unit isolasi Bahan-bahan kertas yang mengandung buangan nasal dan

sputum, dressing dan bandages, masker disposable, sisa

makanan, perlengkapan makan

Unit perawatan Ampul, jarum disposable dan syringe kertas dan lain-lain

Unit pelayanan Karton, kertas bungkus, kaleng, botol, sampah dari ruang

umum dan pasien, sisa makanan, buangan

Unit gizi/dapur Sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur

dan lain-lain

Halaman Sisa pembungkus, daun ranting, debu

Untuk kepentingan pengelolaan sampah secara garis besar dapat

digolongkan dalam 2 jenis yaitu sampah medis dan non-medis.

A. Sampah Medis

Bisa disebut pula sampah klinis yang berasal dari pelayanan medis,

perawatan, gigi, farmasi atau yang sejenisnya, pengobatan, dan perawatan yang

menggunakan bahan beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan

kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.

Berdasarkan potensi bahaya yang terkandung dalam sampah medis, maka

jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut:

Sampah Benda Tajam

Adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian

menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik,

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-34

Page 35: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua

benda tajam tersebut dapat menyebabkan cidera melalui sobekan atau tusukan.

Benda tajam terbuang bisa mengkontaminasi darah, cairan tubuh, bahan

mikrobiologi, bahan beracun, citotoksik ataupun radioaktif. Selain itu bahaya

lainnya adalah infeksi atau cidera juga potensi penularan penyakit bila benda

tajam tersebut digunakan untuk pengobatan pasien infeksi.

Sampah Infeksius

Sampah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit

menular ataupun limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan

mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.

Sampah Jaringan Tubuh

Meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh yang dihasilkan saat

pembedahan atau otopsi.

Sampah Citotoksik

Adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat

citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.

Sampah Farmasi

Sampah yang berasal dari: obat kadaluwarsa, obat yang terbuang karena tidak

memenuhi spesifikasi atau kemasan terkontaminasi, obat yang dikembalikan

oleh pasien, obat yang tidak lagi diperlukan oleh RSUD dr. Soeratno Gemolong

termasuk semua limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.

Sampah Kimia

Dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, veterinari,

laboratorium, proses sterilisasi dan riset.

Sampah Radioaktif

Bahan yang terkontaminasi dengan radio isotip yang berasal dari penggunaan

medis. Sampah tersebut dapat berasal dari tindakan radiologi.

B. Sampah Non-Medis

Merupakan buangan padat (solid waste) diluar sampah medis atau klinis

diatas. Umumnya sampah non-medis berasal dari:

Aktivitas kantor administrasi berupa kertas dan alat tulis

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-35

Page 36: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Aktivitas dapur dan bagian gizi berupa sampah mudah busuk yang berasal dari

penyiapan pengolahan dari penyajian makanan, sisa pembungkus, sisa

makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain

Aktivitas laundry berupa pembungkus dan kemasan

Aktivitas halaman/kebun berupa sisa pembungkus, daun ranting, debu

Aktivitas umum berasal dari pengunjung berupa kemasan makanan-minuman,

sisa makanan

Sistem pengelolaan yang direncanakan adalah sesuai dengan Gambar

berikut ini:

Gambar 4.8. Sistem Pengelolaan Sampah

Desain Kriteria

A. Sistem Pengumpulan dan Seleksi

Dilakukan seleksi di sumber sampah. Sistem pengumpulan sampah

menggunakan bin (bak sampah) dengan pembedaan warna pada kantong plastik

pengumpul dan tulisan berdasarkan seleksi. Pengelolaan pengumpulan dan seleksi

menggunakan prosedur yang telah dipakai saat ini yaitu:

Hitam untuk umum

Kuning untuk pasien

Merah untuk medis infeksius

Biru untuk medis non-infeksius

Ritasi pengosongan bin direncanakan sebagai berikut:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

Sanitary Landfill off-

site

TPA Kota Mojokerto

InceneratorAlat

pengumpulSeleksi menurut potensi bahaya

Medis

Bak SampahSeleksi basah atau keringUmum

KontainerBin

PengumpulSeleksi basah

atau keringNon Medis

Dapur

IV-36

Page 37: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Tabel 4.4. Rencana Ritasi Pengosongan Bin

Sumber Sampah Ritasi minimal Keterangan

Basah Kering

Kantor Administrasi 2x perhari 1x per dua

hari

Unit obstetric dan ruang

perawatan obstetric

2x perhari 2x perhari

Unit emergency dan bedah

termasuk ruang perawatan

4x perhari 4x perhari Sampah bedah

langsung

dikosongkan

Unit laboratorium, ruang

mayat, pathologi dan autopsi

4x perhari 4x perhari Sampah pathologi

dan autopsi langsung

dikosongkan

Unit isolasi 3x perhari 3x perhari

Unit perawatan 3x perhari 3x perhari

Unit pelayanan 2x perhari 1x per dua

hari

Unit gizi/dapur 3x perhari 2x perhari

Halaman 1x perhari 1x perhari

B. Prasarana Pengumpul

Sampah ditampung di tempat produksi sampah untuk sementara.

Penampungan tidak boleh lebih dari 1 jam untuk sampah infeksius, citotoksik dan

radio aktif. Sedangkan aktivitas dapur dengan produksi sampah organik basah

terbanyak, penampungan tidak boleh lebih dari 5 jam.

Untuk itu setiap unit hendaknya disediakan tempat penampung dengan

bentuk, ukuran dan jumlah yang disesuaikan dengan jenis dan jumlah sampah serta

kondisi setempat. Untuk beberapa hal sampah bisa diangkut langsung ke tempat

penampungan blok atau pemusnahan.

1. Persyaratan bak penampung sampah

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-37

Page 38: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Tempat-tempat penampung sampah hendaknya memenuhi persyaratan minimal

sebagai berikut:

bahan tidak mudah berkarat

kedap air, terutama untuk menampung sampah basah

tertutup rapat

mudah dibersihkan

mudah dikosongkan atau diangkut

tidak menimbulkan bising

tahan terhadap benda tajam dan runcing

tempat pengumpul sampah harus mempunyai tutup yang mudah dibuka dan

ditutup tanpa mengotori tangan

terdapat minimal 1 buah untuk setiap kamar atau setiap radius 10 meter dan

setiap radius 20 meter pada ruang tunggu terbuka.

2. Kantong plastik pelapis dalam bak sampah

Untuk memudahkan pengosongan dan pengangkutan, penggunaan kantong

plastik pelapis dalam bak sampah sangat disarankan. Kantong plastik tersebut

membantu membungkus sampah waktu pengangkutan sehingga mengurangi

kontak langsung mikroba dengan manusia dan mengurangi bau, tidak terlihat

sehinga dapat diperoleh rasa estetis dan memudahkan pencucian bak sampah.

Penggunaan kantong plastik ini terutama bermanfaat untuk sampah

laboratorium, ketebalan plastik disesuaikan dengan jenis sampah yang

dibungkus dengan mempertimbangkan keamanan pengangkutan. Karena itu

hendaknya pembuangan benda-benda tajam ini dipisahkan. Sebaiknya benda

tajam, seperti jarum dan lain-lain ditampung di kaleng, kertas karton atau tempat

khusus untuk dikembalikan ke produsen atau dibakar di incinerator.

3. Bak sampah laboratorium

Paling tidak diperlukan tiga tipe tempat penampung sampah di labotorium yaitu

untuk tempat penampung sampah gelas dan pecahan gelas untuk mencegah

cidera. Sampah yang basah dengan solvent untuk mencegah penguapan

bahan-bahan solvent dan mencegah timbulnya api. Tempat penampung dari

logam untuk sampah yang mudah terbakar. Kadang-kadang masih diperlukan

satu tempat penampung untuk jenis sampah infeksi. Mungkin tidak diperlukan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-38

Page 39: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

bila sampah infeksi langsung di autoclave sebelum dibuang ke tempat

penampungan sampah.

C. Prasarana Pembuangan

Gerobak Sampah (garbage trolley)

Gerobak sampah adalah alat angkut yang umum digunakan. Untuk

merencanakan pengangkutan perlu mempertimbangkan:

penyebaran tempat penampungan sampah

jalur jalan khusus sampah dalam rumah sakit yang terpisah dengan jalur

manusia

jenis dan jumlah sampah, jumlah tenaga dan sarana yang tersedia

Gerobak/becak pengangkut disarankan terpisah antara sampah medis dan

non-medis. Hal ini berkaitan dengan metoda pembuangan dan pemusnahannya.

kereta pengangkutan hendaknya memenuhi persyaratan

permukaan bagian dalam harus rata dan kedap air

mudah dibersihkan, mudah diisi dan dikosongkan

Dalam strategi pengelolaan sampah di RSUD dr. Soeratno Gemolong,

memasukkan prosedur pengangkutan sampah internal dan eksternal. Pengangkutan

internal berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau

incenerator di lingkungan sendiri (on site incinerator) dengan menggunakan

gerobak.

Sampah yang diangkut dari sumber harus dikemas sedemikian rupa agar

aman tidak berceceran. Khusus sampah medis harus dimasukkan dalam peralatan

kotak tertutup. Peralatan-peralatan tersebut harus jelas dan diberi label, dibersihkan

secara regular dan hanya digunakan untuk mengangkut sampah. Setiap petugas

hendaknya dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.

Pembuangan dan pemusnahan sampah di RSUD dr. Soeratno Gemolong

direncanakan terpisah antara sampah medis/klinis dengan non-medis. Pemisahan

ini dimungkinkan bila Dinas Kebersihan setempat dapat diandalkan untuk mengelola

sampah hingga ke TPA Kabupaten, sehingga rumah sakit tinggal bertanggung

jawab terhadap pengelolaan sampah medis. Namun bila hal tersebut tidak

memungkinkan maka tidak direkomendasikan penimbunan sampah on-site. Untuk

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-39

Page 40: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

selanjutnya secara berkala Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan

evaluasi dampak pengelolaan sampah baik melalui institusi Bappedalda maupun

Dinas Kebersihan.

Unit Depo Sampah

Unit ini merupakan sebuah bangunan berupa bak tertutup yang berfungsi

sebagai tempat penampungan sampah sementara (transit) sebelum kemudian

diambil untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

D. Metode Pembuangan

Semua limbah klinis dan yang sejenis dikelola dengan incenerator untuk

selanjutnya di buang dengan sanitary landfill di luar site RSUD dr. Soeratno

Gemolong. Metoda yang digunakan tergantung pada faktor-faktor khusus yang

sesuai dengan institusi, peraturan yang berlaku, aspek lingkungan yang

berpengaruh terhadap masyarakat.

Perlakuan sebelum dibuang

Reklamasi dan daur ulang untuk limbah kimia berbahaya hendaknya

dipertimbangkan untuk digunakan bilamana secara teknis dan ekonomis

memungkinkan.

Dalam beberapa hal, perlakuan dengan autoclaving atau dengan desinfeksi

menggunakan bahan kimia tertentu dapat membuat limbah infeksius layak dibuang

ke landfill.

Autoclaving

Autoclaving digunakan untuk perlakuan limbah infeksius. Limbah dipanasi

dengan uap di bawah tekanan. Namun ada masalah, yaitu karena besarnya volume

atau limbah yang dipadatkan, penetrasi uap secara lengkap pada suhu yang

diperlukan sering tidak terjadi, dengan demikian tujuan autoclaving (sterilisasi) tidak

tercapai. Perlakuan dengan suhu tinggi pada periode singkat akan membunuh

bakteri vegetatif dan mikro-organisme lain yang bisa membahayakan penjamah

limbah.

Kantong limbah plastik biasa hendaknya tidak digunakan karena tidak tahan

panas dan akan meleleh selama autoclaving. Karena itu, diperlukan kantong

autoclaving. Kantong tersebut dilengkapi indikator sepert pita autoclave, yang

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-40

Page 41: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

menunjukkan bahwa kantong telah mengalami perlakuan panas yang cukup. Selain

itu, autoclaving bisa menggunakan nampan terbuka, di mana limbah yang akan

dilakukan tindakan ditebar merata tipis. Autoclave yang digunakan secara rutin

untuk sampah biologis harus diuji minimal setahun sekali untuk menjamin hasil

optimal.

Incenerator

Pertimbangan pelayanan hingga sepuluh tahun kedepan adalah ukuran dan

desain yang disesuaikan dengan peraturan pengendalian pencemaran udara.

Penempatan incenerator dijalur pengangkutan sampah serta sarana gedung untuk

melindungi incenerator dari bahaya kebakaran.

Disain kriteria untuk incenerator antara lain ukurannya yang harus

disesuaikan dengan jumlah dan kualitas sampah klinis yang dihasilkan, ini sangat

menentukan nilai bakar alat. Sementara untuk memperkirakan ukuran dan kapasitas

incenerator perlu mengetahui jumlah puncak produksi sampah.

Sistem Konstruksi

Konstruksi kontainer tempat pembuangan sampah sementara dari dinding

semen atau kontainer logam. Persyaratan umum tetap berlaku yaitu kedap air,

mudah dibersihkan dan berpenutup rapat. Ukuran hendaknya tidak terlalu besar

sehingga mudah dikosongkan apabila jumlah sampah yang ditampung cukup

banyak, perlu menambah jumlah kontainer.

Sistem konstruksi incenerator berbahan besi dengan meminimalkan adanya

sambungan las ataupun baut. Konstruksi dinding ruang pembakar pasangan satu

batu bata yang diperkuat besi beton cor. Incenerator diletakkan dalam bangunan

dengan ventilasi yang memadai dan ruangan bebas emisi gas. Permukaan dinding

luar dan dalam diplester dan lantainya terbuat dari concrete (besi beton cor semen).

Pintu atau lobang masuk dari logam. Permukaan lantai dan dinding bagian dalam

dilapis dengan bahan yang mudah dibersihkan.

4.7.9. Sistem Pemadam Kebakaran

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-41

Page 42: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Pada hakekatnya, sistem penanggulangan kebakaran dapat diselesaikan

dengan cara mekanis, yaitu menggunakan smoke/heat detector, fire estinguisher,

hydrant dan Iain-Iain. Namun, karena pemikiran segi ekonomis, dapat digunakan

tabung pemadam kebakaran yang diletakkan stasioner pada tempat tempat yang

penting (kamar operasi, rawat inap) dan tempat yang sekiranya mengundang resiko

kebakaran, misalnya dapur, ruang diesel, laboratorium.

Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran di RSUD dr. Soeratno

Gemolong direncanakan untuk menanggulangi bahaya api yang bersumber dari:

1. Klasifikasi A

Bahaya api yang diakibatkan oleh bahan-bahan padat yang mudah terbakar.

Bisa dipadamkan dengan semua jenis pemadam.

2. Klasifikasi B

Kebakaran yang diakibatkan oleh BBM termasuk gas elpiji (bensin, solar, aftur,

bensol). Bisa dipadamkan oleh bahan kimia.

3. Klasifikasi C

Kebakaran yang disebabkan oleh listrik.

4. Klasifikasi D

Kebakaran yang disebabkan oleh logam yang mudah terbakar misalnya

magnesiun, sodium, zirconium.

Gambar 4.9. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-42

Page 43: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Cara Kerja Sarana Keamanan dan Pemadam Kebakaran

Yang dimaksud di sini adalah cara penanganan dan tindakan yang dilakukan

dalam usaha-usaha perlindungan bangunan terhadap bahaya kebakaran, yaitu

mulai dari pengenalan adanya api sampai pemadamannya.

1. Manual

Dalam sistem ini, bila terjadi kebakaran, seseorang yang melihat atau

mengetahuinya harus menuju ke signal box atau tempat-tempat umum lainnya.

Satu tarikan manual tertentu dalam box akan menyalakan seluruh tanda bahaya

atau alarm yang dapat terdengar dari seluruh penjuru bangunan, yang

memberitahukan selain tanda adanya bahaya kebakaran, juga menjadi

peringatan bagi orang-orang yang berada dalam bangunan untuk melakukan

usaha pemadaman. Adapun usaha pemadaman itu sendiri juga dilakukan

dengan peralatan yang serba manual.

2. Semi Automatic

Sistem ini merupakan gabungan dari cara kerja Fire Protection sistem manual

dengan Fire Protection sistem otomatis. Bila suatu ketika terjadi kebakaran,

maka secara otomatis tanda bahaya kebakaran akan berfungsi, sedangkan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

SPRINKLER(AUTOMATIC, MANUAL)

FIRE SHUTTER & DUMPER

FIRE ESTINGHUISER

FIRE HIDRANT

DETEKTOR

SISTEM ALARM(AUTOMATIC, MANUAL)

PENEMPATAN BAHANMUDAH TERBAKAR

JAUH DARI API

ISOLASI TERHADAP API

PEMILIHAN BAHAN BANGUNAN

PERLENGKAPANPENCEGAHAN

PORTABLE

CHEMICAL

WATER

CHEMICAL

SMOKE

HEAT

FIRE SAVERITY

MATERIALUNCOMBUSTIBLE

FIRE PROTECTION

REPRESIFPREVENTIF

IV-43

Page 44: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

tindakan selanjutnya adalah usaha mengatasi/memadamkan kebakaran tersebut

masih dikerjakan dengan sistem manual.

3. Automatic

Pada sistem ini, peralatannya bekerja secara otomatis, baik dalam mendeteksi

bahaya kebakaran yang kemudian langsung memberikan tanda bahaya,

maupun dalam mengatasi/memadamkan kebakaran. Karena peralatan bekerja

secara otomatis, maka dengan sendirinya pencegahan dan pengatasan bahaya

kebakaran dapat berlangsung dengan cepat dan kemungkinan adanya

perluasan area kebakaran dan akibat-akibatnya dapat dikurangi semaksimal

mungkin. Bangunan multi storey kebanyakan menggunakan sistem otomatis,

selain karena lebih cepat, cara kerjanya juga lebih efisien.

Gambar 4.10. Hydrant Box Dalam Bangunan

4.7.10. Sistem Elektrikal

Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan suatu bangunan

dapat diperoleh dari tiga macam sumber tenaga, yaitu:

1. PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Aliran ini berasal dari jaringan yang dikelola oleh pemerintah. Oleh karenanya,

distribusi dayanya sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang

diijinkan/dilanggan. Adapun keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN

adalah:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-44

Page 45: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber tenaga lainnya.

Dalam operasional tidak membutuhkan biaya perawatan yang berarti.

Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti pencemaran, getaran,

kebisingan dan lain-lain.

Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.

2. Generator Set

Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan dan merupakan fasilitas

bangunan. Pada dasarnya, instalasi mesin generator terdiri dari tiga kelompok,

yaitu:

Sistem bahan bakar dan tempatnya.

Mesinnya sendiri dengan perlengkapannya.

Ruangan sebagai wadahnya.

Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga generator set adalah :

Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki bahan bakar.

Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah bila diperhitungkan dalam jangka

waktu yang lama.

Kekurangan sumber tenaga generator set adalah:

Memerlukan pemeliharaan yang konstan dan testing yang teratur.

Kesulitan penyimpanan bahan bakar.

Timbul akibat sampingan berupa kebisingan getaran, dan suara dari saluran

pembuangan gas.

3. Baterai

Baterai sering digunakan untuk mensuplai kebutuhan tenaga listrik dalam

keadaan emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan dan server

komputer. Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak

untuk instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan

automatic charging.

Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai adalah:

Tidak memerlukan ruangan sendiri yang terpisah.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-45

Page 46: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Dapat dipasang pada sistem sentral dan didistribusikan melalui saluran dari

baterai langsung melalui fasilitas yang ada.

Kekurangan sumber tenaga baterai adalah:

Lamanya terbatas

Mahal.

A. Jaringan Listrik

Jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan

listrik, yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga Iistrik. Jaringan

listrik ini dalam bangunan, bila dikaitkan dengan sistem-sistem struktur

bangunannya, terkadang menimbulkan masalah pada pemilihan konstruksi sistem

distribusi, yang secara aman dapat menyediakan kebutuhan tenaga listrik pada

lokasi-lokasi yang membutuhkan. Persyaratan keamanan ini sangatlah penting

karena sesuai dengan sifat listrik, di mana bagian yang terkecil sekalipun dari sistem

tersebut pada bangunan, tetap berhubungan dengan jaringan kerja yang bertenaga

besar, dan sangat potensial untuk membakar dan menghancurkan. Karenanya,

perlu suatu pertimbangan yang matang dalam menetapkan jenis konstruksi, teknik

pemasangan dan tipe komponen yang akan digunakan dalam suatu bangunan.

Komponen-komponen pokok dari jaringan listrik dalam bangunan dapat

dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:

Saluran listrik

Peralatan listrik

Peralatan pemakai aliran listrik

1. Saluran Listrik

Yang dimaksud dengan saluran listrik adalah istilah umum untuk susunan

yang terdiri dari hantaran beserta perlengkapan dan alat bantunya, yang berfungsi

untuk menghantarkan listrik dari satu titik ke titik lainnya. Macam saluran listrik yang

umum digunakan pada masa kini adalah:

a. Kabel terisolasi yang di-expose

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-46

Page 47: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Yang dimaksud di sini adalah penggunaan tipe kabel tertentu, di mana tidak

dibutuhkan pelindung dan jalur untuk penghantar lagi. Sistem ini hanya

mengandalkan pada konstruksi kabel itu sendiri, untuk perlindungan mekanik

maupun panas. Contohnya: NM (Romex), AC (BX), MIC (dengan isolator

mineral), ALS dan CS (berjaket metal).

b. Kabel terisolasi dalam jalur terbuka (tray)

Merupakan sistem yang menggunakan penyangga terbuka yang sederhana

untuk mendukung kabel. Penyangga yang dinamakan tray ini disangga dari

ceiling dengan menggunakan penggantung dan restok gantung. Sistem ini

mengandalkan keamanan baik pada kabel maupun tray-nya, sehingga kabel

harus memiliki perlindungan mekanis yang utuh, tahan lembab dan korosi.

Keuntungan penggunaan sistem ini adalah:

Tempat kabel longgar dan kabel dapat memperoleh udara yang cukup.

Mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan.

Relatif murah

Kerugiannya adalah:

Memakan tempat yang banyak

Membutuhkan kemudahan pencapaian

c. Kabel Terisolasi Dalam Jalur Tertutup

Sistem ini paling umum digunakan dan dapat diterapkan untuk semua jenis

kabel dan semua jenis fasilitas. Pada dasarnya, sistem ini dapat dibedakan

dalam dua kelompok, yaitu:

a) Sistem yang dirakit di lapangan.

Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Kabel dalam Conduit

Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa yang terbuat dari bahan

yang tahan terhadap tekanan mekanis, tahan terhadap panas, tidak

menjalarkan nyala api, dan tahan kelembaban.

Fungsi Conduit:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-47

Page 48: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Pelindung kabel terhadap luka karena korosi dan bahaya mekanis

lain.

Pelindung sekeliling dari bahaya kebakaran akibat suhu yang terlalu

tinggi atau loncatan api dari konduktor-konduktor yang tertutup.

Pendukung konduktor

Macam Conduit:

Conduit yang terbuat dari bahan berbeda memiliki kelebihan yang sesuai

untuk kondisi pemakaian yang berbeda pula, sehingga dalam

menentukan jenis conduit yang akan digunakan harus diperhatikan

kondisi lingkungan di mana conduit tersebut akan dipasang. Macam

Conduit yang tersedia di pasaran adalah Conduit Baja, Conduit

Alumunium, Flexible Metal Conduit, Liquid Tight Flexible Metal Conduit,

Nonmetalic Conduit. Nonmetalic Conduit terbuat dari bahan bukan metal,

bisa dari fiber, PVC, asbestos-cement, dan lain-lain. Umumnya Conduit

dapat digunakan pada daerah yang tidak berbahaya tanpa batasan,

kecuali batasan fisik dari material yang digunakan, misalnya:

conduit plastik : ada batasan temperatur.

asbestos-semen : ada batasan kekuatan.

Sehingga dianjurkan:

Conduit PVC digunakan untuk expose di dalam ruangan.

Conduit asbestos-semen, fiber, dan PVC plastik digunakan di luar

ruangan dan di dalam tanah.

Persyaratan Umum Conduit:

Conduit sebagai pipa instalasi harus memenuhi ketentuan dan

persyaratan yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang

sebagaimana tercantum dalam PUlL 1987.

Floor Raceway

Yang dimaksud dengan floor raceway adalah semua jenis jalur kabel

yang ditempatkan atau berhubungan dengan struktur lantai. Sistem ini

berfungsi sebagai saluran yang memegang dan atau menopang kawat,

kabel atau rel, yang direncanakan hanya untuk keperluan tersebut.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-48

Page 49: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

b) Sistem yang dirakit di Pabrik

Sistem ini pada umumnya digunakan terbatas pada saluran listrik cabang,

meliputi kabel-kabel yang telah dirakit di pabrik dan jalur kabel yang telah

dipasangi kabel. Kombinasi konduktor dan enclosure meliputi busway,

busduct serta beberapa tipe khusus buatan pabrik. Pada umumnya busduct

digunakan untuk saluran penyuplai, meskipun tidak menutup kemungkinan

busduct yang ringan digunakan dalam saluran cabang.

2. Peralatan Listrik

Peralatan listrik adalah semua alat yang digunakan untuk membangkitkan,

konversi, distribusi dan penggunaan tenaga listrik. Macam peralatan listrik yang

umum digunakan dalam bangunan adalah:

1. Transformator

Transformator adalah peralatan yang digunakan untuk merubah tegangan arus

bolak-balik. Transformator memiliki dua set terminal, yaitu terminal input

(terminal pertama) dan terminal output (terminal kedua).

Transformator dispesifikasikan berdasar pada :

Tipe transformatornya sendiri.

Fase, ada yang satu, atau tiga fase.

Voltage.

Kapasitas daya (dalam satuan KVA).

Tingkat kebisingan (suara) yang ditimbulkan.

Media yang digunakan untuk pendingin dan isolator.

2. Switchboard

Switchboard adalah kumpulan saklar, sekering dan atau pemutus arus yang

berdiri terpisah, berfungsi untuk merubah/mengalihkan serta memberikan

pengamanan terhadap beberapa aliran listrik yang dihubungkan dengan sumber

energi utama. Di dalam jaringan listrik, switchboard bisa berfungsi dalam

pendistribusian, di mana tenaga listrik yang masuk dibagi-bagi dalam unit-unit

kecil dengan pengamanan secukupnya. Switchboard ini dapat berupa suatu

panel yang besar atau kumpulan panel-panel yang disusun pada bagian muka

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-49

Page 50: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

dan belakang suatu kerangka, yang dapat dibuka dari muka dan belakang serta

tidak dimaksudkan untuk dipasang dalam lemari dinding.

3. Panelboard

Panelboard adalah perlengkapan hubung bagi suatu tempat pelayanan, yang

berbentuk panel atau kombinasi panel-panel, dari suatu penghantar atau bukan

penghantar yang dipasang pada rangka yang diperlengkapi dengan peralatan

listrik seperti sakelar, kabel dan rel. Panelboard dirancang untuk ditempatkan

dalam lemari dinding atau kotak yang ditanam dalam dinding atau menempel

pada dinding, serta hanya dapat dibuka dari bagian muka saja. Fungsinya

adalah untuk mengontrol dan membagi tenaga listrik, atau mengontrol dan

melindungi rangkaian dan alat-alat pemakai tenaga listrik. Panel merupakan

bagian akhir dari rangkaian pendistribusian tenaga listrik. Dari panel, barulah

menuju berbagai peralatan pemakai tenaga listrik.

Pada dasarnya panel dapat dibedakan menurut fungsinya, yaitu :

Panel Hubung-Bagi Utama

Merupakan panel hubung-bagi yang menerima tenaga listrik dari saluran

utama konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen.

Panel Hubung-Bagi Sub-Instalasi

Merupakan panel hubung-bagi dari suatu instalasi untuk menyuplai listrik

kepada satu konsumen, dan instalasi tersebut merupakan bagian dari suatu

instalasi yang menyuplai listrik kepada dua atau lebih konsumen.

Panel Hubung-Bagi Cabang

Merupakan panel hubung-bagi yang terletak setelah panel hubung-bagi

utama atau setelah panel hubung utama sub-instalasi.

4. Sakelar

Merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan, memutuskan dan

mengubah rangkaian listrik dalam keadaan berbeban ataupun tidak.

5. Peralatan Pelindung Jalur Listrik

Untuk melindungi isolasi, kabel, saklar dan peralatan lain dari kelebihan muatan

dan korsleting aliran listrik, diperlukan suatu otomat untuk memutus arus. Dua

macam peralatan yang umum digunakan untuk keperluan ini adalah:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-50

Page 51: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Sekering

Merupakan peralatan yang sederhana terdiri dari sambungan atau kawat

yang dapat meleleh pada suhu yang relatif rendah. Sekering tidak hanya

dipergunaan pada arus tetap, tetapi juga untuk memutus kapasitas daya

agar diperoleh kapasitas yang aman untuk menghindarkan korsleting pada

pemakaian beban tertentu.

Pemutus arus (circuit breaker)

Merupakan suatu alat elektro mekanis yang mempunyai fungsi melindungi

seperti sekering dan cara kerjanya seperti saklar. Jadi dapat dipergunakan

sebagai pengganti saklar dan sekering yang dikombinasikan, sehingga dapat

melindungi dan memutus aliran.

6. Peralatan Pendukung Pelindung Jalur

Per spiral/bender. Per ini berfungsi sebagai pengganti L-bow untuk

membengkokkan pipa PVC sesuai sudut yang dikehendaki

T docs, yaitu alat untuk membagi kabel

In boch docs, yaitu alat yang digunakan pada instalasi sound system

Soket, yaitu alat penyambung pipa.

Klem, yaitu alat untuk mengikat kabel/pipa.

Fescher, yaitu pelindung ujung skrup agar tidak rusak.

Sekrup donna ball, yaitu alat pemasang plat penggantung.

7. Sistem Pentanahan (grounding)

Arus listrik antara 15-30 mA sudah dapat mengakibatkan kematian, karena

sudah sulit untuk melepaskan pegangan. Tegangan arus bolak- balik yang

dianggap aman adalah 50 Volt nominal ke bawah. Oleh karena, itu sistem

pentanahan ini mempunyai tujuan:

Membatasi beda potensial antara bagian-bagian yang tidak menghantarkan

arus dari peralatan listrik, atau antara bagian ini dengan tanah, untuk

mendapatkan nilai yang aman pada kondisi operasi sistem normal dan

abnormal. Diharapkan diperoleh potensial yang sama dalam satu lokasi,

sehingga aman bagi personel yang ada di lokasi tersebut.

Memberikan impedansi yang rendah untuk mengalirnya arus ground-fault

(gangguan tanah). Adanya bahaya bagi personel terjadi pada saat timbul

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-51

Page 52: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

gangguan tanah, misalnya mengalirnya arus gangguan tanah melalui

impedansi pentanah yang besar akan menimbulkan beda potensial yang

membahayakan.

Komponen-komponen Sistem Pentanahan:

Elektroda Pentanah, yaitu konduktor yang ditanam di dalam tanah,

digunakan untuk menjaga potensial tanah dan untuk mengalirkan arus ke

tanah.

Bus Pentanah, jaringan pengaman ground yang digunakan untuk menjaga

potensial yang sama di dalam dan di sekitar struktur.

Konduktor Pentanah, konduktor yang disambungkan ke frame equipment

atau sistem perkawatan ke ground bus.

3. Peralatan Pemakai Tenaga Listrik

Yang dimaksud dengan peralatan pemakai tenaga listrik adalah semua

peralatan listrik yang dipakai untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga lain,

seperti tenaga mekanik, kimia, bunyi, cahaya. Ada berbagai macam peralatan

pemakai tenaga listrik yang biasa digunakan dalam bangunan, dan dapat

dikelompokkan sesuai dengan peruntukkannya, sebagaimana telah dijelaskan pada

bagian penggunaan tenaga listrik di atas.

B. Penerangan Darurat (Emergency Lighting)

Penerangan darurat merupakan jenis penerangan yang diperlukan pada saat

aliran listrik pada bangunan atau komplek bangunan padam. Dalam kondisi

tersebut, diperlukan catu daya yang memenuhi syarat paling tidak diperlukan untuk

penerangan pada ruang-ruang yang memerlukannya.

Beberapa jenis penerangan darurat tersebut, antara lain penerangan darurat

yang menggunakan sistem penerangan dalam satu paket lampu penerangan. Jenis

penerangan ini mempunyai 3 (tiga) Gambar sistem meliputi:

DNV Series type

PC Combo

EM Basic type

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-52

Page 53: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Masing-masing jenis tersebut di atas mempunyai spesifikasi yang

menyangkut performansi dari type tersebut, antara lain menyangkut masalah:

a. Durasi penerangan.

b. Jenis lampu.

c. Jenis baterai sebagai power atau catu dayanya.

d. Kapasitas penerangan yang dihasilkan.

e. Ketahanan terhadap suhu.

f. Sistem pemutusan arus.

C. Rencana Instalasi Listrik

Rencana instalasi listrik meliputi:

1. Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan tempat instalasi

tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan sumber listrik.

2. Gambar perencanaan instalasi, meliputi:

Rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas peletakan peralatan

listrik dan sarana kontrolnya.

Rencana hubungan peralatan listrik dengan alat pengontrolnya.

Gambar hubungan antara bagian-bagian dari masing-masing rangkaian

sampai hubungan akhirnya dengan perlengkapan hubung-bagi yang

bersangkutan.

Pemberian tanda/keterangan yang jelas mengenai setiap peralatan listrik.

3. Gambar garis tunggal (single line Gambar), meliputi:

Gambar perlengkapan hubung-bagi lengkap dengan keterangan mengenai

ukuran dan besaran nominal dari komponen.

Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan

pembagiannya.

Sistem pentanahan.

Ukuran dan jenis hantaran yang dipakai.

4. Gambar detail, meliputi:

Prakiraan ukuran fisik dari perlengkapan hubung-bagi.

Cara pemasangan peralatan listrik.

Cara pemasangan kabel.

Cara pemasangan instalasi kontrol.

5. Daftar bahan instalasi, meliputi:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-53

Page 54: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan.

Jumlah dan jenis perlengkapan bantu.

Jumlah dan jenis perlengkapan hubung-bagi.

Jumlah dan jenis armatur lampu.

6. Uraian teknis, meliputi:

Ketentuan dari peralatan listrik yang dipasang beserta cara pemasangannya.

Cara pengujian.

Rencana waktu pelaksanaan.

7. Prakiraan biaya.

8. Perhitungan teknis.

D. Skema Sistem Distribusi Listrik

Distribusi listrik diawali dari dua sumber utama listrik, yaitu PLN dan genset.

Dari dua sumber ini, arus dialirkan melalui MDP, SDP, PP dan kemudian ke

peralatan yang menggunakan listrik.

Gambar 4.11. Skema Sistem Distribusi Listrik

E. Rekomendasi

Sesuai dengan uraian di atas dan disesuaikan dengan keberadaan RSU

Sesuai rencana pengembangan RSUD dr. Soeratno Gemolong, maka

direkomendasikan sistem distribusi listrik sebagai berikut:

1. Instalasi tenaga listrik berdasarkan konsep pengembangan, sebagian besar

dibutuhkan untuk kebutuhan penerangan baik di dalam ruangan/gedung maupun

di luar gedung. Selain itu, instalasi diberikan untuk melayani

peralatan/equipment medis yang akan dipasang.

2. Permintaan daya sambungan listrik ke PLN diperhitungkan dengan kemungkinan

penambahan fasilitas dari tahun ke tahun. Besarnya kebutuhan daya tenaga

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

Rumah

Sakit

IV-54

Page 55: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

listrik dapat ditentukan dengan menghitung seluruh beban eksisting, ditambah

dengan kebutuhan daya untuk penerangan, peralatan/equipment medis serta

equipment lain yang akan dipasang.

3. Sumber tenaga listrik yang dibutuhkan, sesuai dengan tingkat pelayanan rumah

sakit yang akan semakin luas, harus mempunyai keandalan yang tinggi, di mana

support tenaga listrik yang tidak boleh mengalami pemadaman dan setiap saat

harus tersedia. Oleh karena itu, sumber tenaga ini harus pula mengalami

perubahan seiring dengan tingkat kebutuhan yang diminta. Sumber tenaga listrik

eksisting yang telah ada adalah dari PLN, dan sebagai sumber cadangan tenaga

listrik (untuk memberikan back-up dari sistem PLN bila sewaktu-waktu

mengalami pemadaman), maka harus tersedia generator listrik.

4.7.11. Sistem Komunikasi

Di dalam menunjang kegiatan pelayanan rumah sakit, perlu adanya

hubungan telekomunikasi yang baik, yaitu dengan mengupayakan beberapa sistem

telekomunikasi operasional:

a. Pesawat telepon sentraI dengan sistem PABX, yaitu beberapa SST yang dapat

dipergunakan menjadi beberapa pesawat extension.

b. Pesawat frekuensi udara untuk hubungan yang bersifat mobile/bergerak,

misalnya unit ambuIans, pos keamanan, dan Iain Iain.

Dalam hubungannya dengan eksistensi sebuah bangunan, maka yang

dibahas di sini adalah komunikasi antar ruang dalam bangunan, maupun komunikasi

dari atau keluar bangunan dengan menggunakan moda komunikasi dengan karakter

sesuai tabel berikut ini.

Tabel 4.5. Jaringan Telekomunikasi

Mode Wired Wireless

2 ways Comm.

Long Dist Short Dist

Fax

Telegraph

Radio comm

Pa sistem

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-55

Page 56: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Mode Wired Wireless

2 ways Comm.

Long Dist Short Dist

Video

programme

Audio

programme

LAN

MAN

WAN

Telephone

Keterangan

1. LAN: Local Area network.

Hubungan antar terminal bangunan gedung, sehingga tidak perlu server. LAN bisa

digunakan untuk Intelegent building, yaitu gedung yang dikontrol dan dipantau

dengan komputer. LAN digunakan untuk alat-alat mekanis, informasi untuk

pengguna gedung, dan semua sistem dengan komputer.

2. MAN: Metropolitan Area network

Digunakan untuk public service, misalnya tentang jadwal, biro-biro, dsb.

3. WAN: Wide Area Network

Hubungan antar kawasan

Jenis Alat Telekomunikasi Dalam Bangunan

A. Telephone System

Untuk mencapai telekomunikasi dengan sistem ini diperlukan berbagai macam

hal, antara lain:

1. Telephone Terminal Room

Yaitu suatu ruang yang merupakan :

pusat telekomunikasi yang berhubungan dengan luar bangunan

pusat distribusi telekomunikasi ke seluruh ruang di dalam bangunan.

Terminal ini dilengkapi dengan:

a. Operator Room, ruang untuk para operator telekomunikasi

b. Main Distributing Frame, merupakan tempat saluran utama yang

menerima secara langsung incoming feeder cable dari luar (jaringan PT

Telkom) untuk kemudian didistribusikan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-56

Page 57: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

c. Center Relay, merupakan alat untuk penyambung hubungan ke masing-

masing individual telephone, yang dilakukan oleh operator.

d. Battery Cabinets, merupakan sumber tenaga untuk sistem

telekomunikasi ini.

Sistem ini disebut juga sistem tak langsung, dikarenakan harus melalui

operator (kontrol) terlebih dahulu. Sistematika sistem operator ini berupa

satu nomor telepon central yang mempunyai beberapa cabang. Setiap

operator menunggu alat penyambung yang mempunyai x nomor pesawat

telepon. Kedudukan operator pada ground floor.

2. Riser Shaft Cabinet (RSC)

Umumnya terdapat berderet secara vertikal pada tiap-tiap lantai. Shaft

gunanya untuk tempat pipa-pipa saluran (conduct) yang berasal dari Main

distributing frame. Cabinet ini adalah lokasi dimana terdapat conduct yang

ditempatkan untuk dikontrol.

3. Terminal Box

Terminal-terminal ini dihubungkan dengan center terminal oleh riser conduct

(yang terdapat pada Riser Shaft Cabinet). Terminal box ini dimaksudkan

sebagai alat untuk menservis satu atau beberapa ruang yang terletak pada

setiap lantai. Dari terminal box ini, kabel-kabel telepon didistribusikan pada

masing-masing individu pemakai telepon pada setiap ruang.

4. Sistem Langsung

Sistem ini mempunyai hubungan langsung dengan jaringan telepon dari

Telkom, dan berlangganan langsung ke kantor Telkom. Hal ini biasanya

dipakai hanya pada tempat/bagian khusus, seperti manager, receptionis, dan

bagian humas

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-57

Page 58: Pertimbangan Perencanaan

dalam RSUD Sangatta

dalam RSUD Sangattaa

Sistem Langsung Dalam RSUD

Dalam RSUD

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.12. Sistem Telepon Terminal

Gambar 4.13. Sistem Telepon Langsung

B. Telex

C. Aiphone

Adalah alat telekomunikasi antar ruang, dengan jarak yang relatif pendek.

Kebaikannya: mudah, sederhana, langsung, hemat. Kelemahannya: harus

bicara keras, jarak relatif pendek. Alat ini bisa digunakan sebagai penghubung

antar ruang service yaitu laundry, gizi, IPSRS dan bengkel atau penghubung

antar Nurse station.

D. Radio Gelombang Pendek

Dapat dikatakan merupakan alat pemancar lokal pada bangunan tersebut guna

memberi tahu suatu pengumuman atau pangilan, memutar lagu-lagu, dan

umumnya dipasang dengan sound system yang dapat diletakkan pada ceiling di

atas koridor, lobi, atau tempat-tempat umum yang dapat langsung

mendengarkan.

Di RSUD dr. Soeratno Gemolong sistem komunikasi ini digunakan untuk

mensosialisasikan segala hal terkait dengan kesehatan. Selain itu pada ruang

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

Orang luar RSUD dr. Soeratno

Dalam RSUD dr. Soeratno

IV-58

Page 59: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

rawat inap bisa dilengkapi radio gelombang pendek untuk menyiarkan berita

khusus atau hiburan bagi pasien.

Gambar 4.14. Skema Sistem Radio Gelombang Pendek

Perletakan Jaringan Komunikasi pada Bangunan

1. Perletakan Vertikal

Ada beberapa macam cara perletakan vertikal dalam ducting:

Saluran pipa kabel telepon diantara arus lemah

Saluran pipa kabel radio diantara arus lemah

Saluran listrik arus kuat

Saluran listrik arus lemah

Saluran mekanikal

Gambar 4.15. Perletakan Vertikal Jaringan Komunikasi (1)

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-59

Page 60: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.16. Perletakan Vertikal Jaringan Komunikasi (2)

2. Perletakan Horisontal

Kabel untuk telekomunikasi dibagi dua bagian:

kabel induk melalui saluran vertikal

kabel pembagi/distribusi melalui saluran horisontal di atas ceiling, kemudian

kabel pembagi didistribusi ke individu telepon.

Gambar 4.17. Perletakan Horisontal Jaringan Komunikasi

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-60

Page 61: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.18. Komponen Pokok dari Sistem Telepon (1)

Notasi Untuk Sistem Tak Langsung

Kabel utama

Kabel cadangan

Main Hole, untuk masuk ke bangunan

Kabel masuk (ke bangunan)

Main Distributing Frame (berada pada operator room yang di dalamnya

terdapat centre relay untuk menghubungkan ke masing-masing individu

telepon)

Riser Cable (conduit) yang terdapat pada saluran vertikal dalam shaft

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

Riser dalam vertikal

lantai berikutnya

IV-61

Page 62: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Riser Shaft Cabinets

Cable distribution

Terminal box yang melayani beberapa individu telepon

Kable yang langsung menuju ke individu telepon

Individu telepon

Gambar 4.19. Komponen Pokok dari Sistem Telepon (2)

Notasi Untuk Sistem Hubungan Langsung

1. Kabel utama.

2. Kabel cadangan.

1 dan 2 mempunyai hubungan langsung dengan jaringan PT Telkom dan

kabel cadangan dimaksudkan bila kabel utama tidak bekerja atau mengalami

gangguan akan langsung berfungsi.

3. Main Hole, merupakan control box sebelum masuk bangunan.

4. Kabel utama dalam bangunan.

5. Centre relay, bekerja berdasarkan sinyal-sinyal yang dikeluarkan dari

pesawat telepon dengan memutar/menekan nomor sehingga sesuai dengan

nomor telepon yang dituju. Inilah yang membedakan antara telepon sistem

langsung dengan tak langsung, karena relay ini bekerja secara otomatis

tanpa operator.

6. Riser cable, terdapat pada saluran vertikal.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-62

Page 63: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

7. Riser Shaft Cabinet, alat untuk sistem pengontrolan berada di setiap lantai.

8. Kabel distribusi.

9. Terminal box.

10. Kabel yang langsung menuju ke individu telepon.

11. Telepon.

Perencanaan Fasilitas Nursecall

Sistem ini diutamakan untuk Instalasi rawat inap, agar diperoleh kemudahan

pemanggilan dari dan ke kamar pasien, maupun difungsikan sebagai informasi/

penerangan kepada umum. Nursecall menjangkau ruang penunjang yang

digunakan pasien seperti kamar mandi, koridor, taman.

4.7.12. Sistem Gas Medik

Penggunaan sistem gas medik sentral ini memiliki beberapa keuntungan

yaitu antara Iain: (a) efisiensi tenaga pengangkut tabung oksigen, (b) kemudahan

distribusi untuk bangunan berlantai banyak ataupun berjangkauan jauh, (c)

kemudahan perhitungan pemakaian oksigen.

Pendistribusian oksigen dikendalikan pada ruang sentraI atau ruang kontrol

gas medik, melalui pipa bertekanan disalurkan ke ruang ruang yang

membutuhkannya (misalnya Ruang Operasi, IRD, Ruang Bersalin, dan Instalasi

Rawat Inap Kelas) melalui outlet. Ruang kontrol direncanakan perletakannya

diantara bangunan medik sentral IBS, OK, ICU.

Ketentuan standar instrumen dan mekanisasi distribusi oksigen secara

sentraI ditentukan oleh konsultan gas medik yang diatur tersendiri di luar buku

Penyusunan Master Plan RSUD dr. Soeratno Gemolong ini. Secara umum

setidaknya akan direncanakan sistem sebagai berikut:

a. Oksigen Manifold (automatic change over device)

Silinder oksigen disambungkan dengan sebuah header simetris pada alat

pemindah otomatis yang berdiri sendiri. Alat ini dapat memindahkan sumber

persediaan dari sisi sebelah kiri ke sisi sebelah kanan atau sisi lain yang ada

disekitarnya bila satu sisi hampir kosong. Sebuah alarm panel memperingatkan

bahwa silender kosong agar segera diganti. Tekanan dijaga agar tetap konstan

pada 4 Kg/cm2. Header harus dibuat 2 baris dengan total silinder oksigen 20

yang berderet yaitu 10 silinder di sisi kiri dan selebihnya dikanan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-63

Page 64: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Kinerja sistem gas medik yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Kapasitas aliran maksimum: 25 m3/h dalam kondisi normal

Tekanan suplai: 4 Kgf/cm2G

Kinerja katup pengaman: 15 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan 7 KGf/cm2G

(tingkat kedua)

Tekanan alat pengatur: 9 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan 4 KGf/cm2G

(tingkat kedua)

Warna pelat indikasi: 10 GY 6/10 (Oksigen)

Oksigen manifold ini bersifat cadangan. Suplai utama oksigen bersumber

dari Liquid O2 System yang terletak di area dekat ground tank.

b. Sistem pengamanan distribusi gas medik menggunakan katup shut off, yang

terdiri dari:

1. Katup utama. Dipasang disekitar manipol dan suplai utama. Katup shut off

utama ditutup untuk menghentikan aliran gas didalam seluruh pipa saluran

dalam keadaan darurat

2. Katup bagian. Ditempatkan di lokasi strategis. Tutup dipakai untuk

menghentikan aliran gas dalam pipa saluran setiap zona dalam keadaan

darurat. Identifikasi jenis katup ditandai dengan window cover dengan tanda

pengenal sebagai berikut:

Oksigen : Kuning 2.5 G 6/10

Compress air : Kuning 5Y 8/10

Vacuum : Abu-abu N5

c. Medical gas outlet menggunakan tipe dinding (wall type outlet). Saluran keluar

memiliki sebuah katup penutup otomatis yang membuka apabila adaptor

dimasukkan dan menutup apabila adaptor dikeluarkan. Saluran masuk ini

dilengkapi sistem pin-pin dexing dimana sebuah adaptor untuk jenis gas yang

berbeda tidak dapat disambungkan pada saluran keluar ini. Apabila saluran

keluar untuk lebih dari satu jenis gas dipasang sekaligus, baik dalam satu tempat

atau terpisah, maka urutan lokasinya harus dimulai dari kiri ke kanan,

menghadap pada: Oksigen, Nitrous oxside, Compress air, Vacuum. Nama gas

dalam warna tertentu yang disebutkan diatas dipasang pada plat pembalut

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-64

Page 65: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

enclosure tersebut. Negative pressure pada suction/vacuum direncanakan

sebesar 600 mm Hg.

Gambar 4.20. Oxygen Central System. Gambar dari Perusahaan Sandana

Grahacipta

4.7.13. Sistem Penghawaan Buatan

Penghawaan secara umum ditujukan untuk penyegaran udara dan

perlindungan peralatan medik dari pengaruh suhu udara. Pada penyelesaiannya

terdapat dua cara yang berbeda yaitu: a. Sistem yang pasif melalui konstruksi

gedung, bahan bangunan dan perlindungan menjamin penyegaran udara tanpa

peralatan, b. Sistem yang aktif melalui perencanaan yang memungkinkan

pemanfaatan angin alami atau menuntut peralatan yang mengatur suhu dan

penyegaran udara.

Pada sistem aktif termasuk penyegaran udara secara mekanis. Penyegaran

udara pada prinsipnya tergantung pada letak, ukuran ruangan atau gedung, aktivitas

dan jumlah pengguna, karakter bukaan dan bahan pelingkup. Umumnya alat bantu

penyegaran udara secara mekanis berupa kipas angin, pengudaraan paksa,

maupun air conditioning.

Beberapa ruangan di RSUD dr. Soeratno Gemolong yang tidak menuntut

suhu secara khusus seperti pada ruang instalasi gizi, laundry, maupun ruang tunggu

poliklinik bisa menggunakan alat bantu kipas angin dan atau inhaust/exhaust-fan.

Persyaratan bangunan adalah tinggi ruang dalam hal ini plafond >3.0 m. Putaran

kipas per menit harus sekecil mungkin sehingga gerak udara tidak mengganggu

aktivitas dalam ruangan. Kecepatan angin dalam ruang yang melebihi 1.5 m/dt

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-65

Page 66: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

dianggap kurang nyaman, secara umum pengaruh kenyamanan terhadap

pergerakan angin disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6. Pengaruh Kenyamanan terhadap Pergerakan Angin

Kecepatan angin bergerak

Pengaruh atas kenyamanan

Efek penyegaran (pada suhu 30ºC)

< 0.25 m/dt Tidak dapat dirasakan 0 ºC0.25 – 0.5 m/dt Paling nyaman 0.5 – 0.7 ºC0.5 – 1 m/dt Masih nyaman, tetapi

gerakan udara dapat diarsakan

1.0 – 1.2 ºC

1 – 1.5 m/dt Kecepatan maksimal 1.7 – 2.2 ºC1.5 – 2 m/dt Kurang nyaman, berangin 2.0 – 3.3 ºC> 2 m/dt Kesehatan penghuni

terpengaruh oleh kecepatan angin yang tinggi

2.3 – 4.2 ºC

Alat pengatur suhu udara ruangan RSUD dr. Soeratno Gemolong

direkomendasikan berupa room unit air-conditioner atau dikenal dengan AC split

yang dipasang langsung di ruang yang memerlukan penghawaan.

Keuntungan alat ini dibandingkan AC sentral adalah pemasangan dan

penggantiannya sederhana dan memungkinkan pemasangan pada gedung lama

yang sulit dilengkapi dengan sistem pengaturan suhu udara terpusat. Kerugiannya

adalah penggunaan listrik yang lebih tinggi daripada AC sentral dan suara yang

sedikit lebih berisik.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-66

Page 67: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8. Konsep Pengembangan Fisik

4.8.1. Desain Tata Massa

Adalah desain yang ekstrim dengan melakukan pembongkaran pada hampir

keseluruhan bangunan kemudian dilakukan penataan dengan membuat bangunan

yang lebih efisien

Konsep desain :

pembangun sarana dan prasarana untuk unit Perinatologi

pembangun unit ICU

renovasi bangunan utama dan melakukan pengembangan vertical untuk

fungsi ruang pertemuan dan rekam medic.

Pembangunan unit Radiologi

Pembangunan unit Laboratorium

Pengembangan unit Rawat Gawat Bedah, Hemodialisa, dan ICCU

Pembangunan sarana Rehab Medik dan bangsal Paru

Pembangunan Irna kelas 3 dan Irna Eksekutif

Pembangunan dan Pengembangan Sarana Poliklink

Penataan akses, sirkulasi serta ruang Terbuka Hijau

Penataan Lahan / Kantong Parkir

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-67

Page 68: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8.1.1. Masterplan

Gambar 4.21. Masterplan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-69

Page 69: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8.1.2. Tata Fungsi

Gambar 4.22. Tata Fungsi

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-70

Page 70: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

pengelompokan berdasarkan fungsi & kebutuhan akan kedekatan masing - masing unit.

· pengelompokan fungsi-fungsi layanan

· pengelompokan fungsi-fungsi rawat inap

· fungsi rawat jalan berdekatan dengan fungsi diagnostik

· fungsi medik sentral sebaiknya berdekatan dengan fungsi diagnostik

· fungsi IRD memiliki pencapaian yang mudah ke unit bedah sentral & icu

4.8.1.3. Tata Massa

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-71

Page 71: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.23. Tata Massa

4.8.1.3. Tata Sirkulasi Kawasan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-72

Page 72: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.24. Tata Sirkulasi Kawasan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-73

Page 73: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

jalan dibuat memutar keliling Rumah Sakit untuk kemudahan pencapaian pengunjung

(menghindari kepadatan jalan),memberikan kemudahan dalam fungsi layanan dan

keamanan bangunan.

Sirkulasi masuk menuju IRD terpisah dengan sirkulasi yang lain. Sirkulasi IRD di buat

cepat dan bebas hambatan.

Untuk sirkulasi servis di buat mengelilingi Rumah Sakit agar dapat mengkontrol kondisi

lingkungan, selain itu akses servis memiliki sirkulasi masuk yang terpisah.

4.8.1.4. Tata Sirkulasi Bangunan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-74

Page 74: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.25. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 1

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-75

Page 75: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.26. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 2

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-76

Page 76: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.27. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 3

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-77

Page 77: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.28. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 4

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-78

Page 78: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8.1.6. IPAL

Gambar 4.29. IPAL

jalur pembuangan air kotor dan limbah dari bangunan ditampung di bak-bak penampungan

yang dilengkapi dengan pompa dan nantinya akan dialirkan ke IPAL.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-79

Page 79: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8.1.7. Elektrikal

Gambar 4.30. Elektrikal

jalur listrik dari PLN dipusatkan di ruang genset dan di distribusikan ke unit2 bangunan,

sehingga bila sewaktu-waktu listrik padam, bangunan rumah sakit masih dapat beroperasi

seperti biasa.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-80

Page 80: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.8.1.8. Drainase

Gambar 4.31. Drainase

Drainase dikumpulkan melalui jalur masing-masing bangunan (sekunder) ke jalur keliling

bangunan (primer) yang kemudian diarahkan ke riol kota dan drainase persawahan.

4.8.1.9. Evakuasi

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-81

Page 81: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.32. Evakuasi

Posisi evakuasi pengunjung / pengguna rumah sakit diarahkan ke ruang terbuka di sekitar

unit bangunan.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-82

Page 82: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9. Gagasan Ilustrasi desain

4.9.1. Ilustrasi Elemen-Elemen Bangunan Rumah Sakit Terkini

Berikut beberapa contoh ilustrasi elemen-elemen bangunan rumah sakit modern dari

berbagai sumber untuk memperluas wawasan terhadap perkembangan dunia rumah sakit terkini.

4.9.1.1. Pintu Masuk (Entrance)

Pintu masuk menuju fungsi-fungsi pelayanan di Rumah sakit dibuat luas, menerus

dan mengalirkan pergerakan. Hal tersebut mempertimbangkan aset, antara lain:

a. Mempermudah dropping pasien

b. Memungkinkan antrean pada zona dropping pasien

c. Melindungi zona dropping dari pengaruh cuaca

Gambar 4.33. Entrance Bangunan Rumah sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-83

Page 83: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.1.2. Lobby Utama (Main Lobby)

Lobby dibuat nyaman, menerima (welcome) dan menimbulkan keakraban.

Beberapa peran lobby terhadap layanan antara lain :

a. Mampu menerima dan mewadahi pasien dan pengunjung sehingga perlu luasan

yang memadai.

b. Mampu mengalirkan pergerakan didukung informasi penunjuk (signage) ke

seluruh bagian Rumah sakit.

c. Mampu menjadi simbol citra korporasi dan pelayanan yang prima di kelasnya.

Gambar 4.34. Main Lobby Bangunan Rumah sakit

4.9.1.3. Resepsionis (Receptionist desk)

Meja resepsionis adalah layanan terdepan yang langsung berhubungan dengan

pasien, keluarga pasien, dan pengunjung. Meja resepsionis utama diupayakan sekaligus

sebagai informasi, secara lokasional menjadi bagian dari lobby utama. Pada sebagian

rumah sakit, instalasi utama dilengkapi dengan meja resepsionis yang menjadi bagian dari

zona perawat (nurse unit). Aspek yang harus diterapkan di meja resepsionis adalah:

a. Memungkinkan untuk memberi atensi pelayanan ke banyak orang dalam waktu

yang bersamaan sehingga diperlukan meja panjang dengan hubungan erat (eye

to eye contact) antara perawat dengan pengunjung maupun pasien.

b. Citra kehangatan dan meminimalkan informalitas.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-84

Page 84: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

c. Terbuka dan padat informasi sehingga diperlukan ruang tanpa batas vertikal dan

rak-rak penyimpan buku dan data dengan pencahayaan cukup.

Gambar 4.35. Receptiont Bangunan Rumah sakit

4.9.1.4. Ruang Tunggu (Waiting Room)

Ruang tunggu menjadi penunjang penting mengingat sebagian besar aktivitas

pelayanan berjalan dengan antrian. Ruang tunggu umumnya hanya dalam aspek kapasitas

semata. Namun demikian sebagai penunjang inti pelayanan, ruang tunggu sebaiknya

memperhatikan aspek-aspek berikut :

a. Nyaman adalam menunggu serta bergerak.

b. Meminimalkan informalitas, bahkan di beberapa rumah sakit menciptakan

kehangatan atmosfer ruang tamu keluarga di ruang tunggu.

c. Dinamis denga warna, cahaya, serta perabotan sehingga menimbulkan

semangat untuk sembuh.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-85

Page 85: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.36. Ruang tunggu Bangunan Rumah sakit

4.9.1.5. Instalasi Gawat Darurat (Emergency Room)

Ruang Gawat Darurat ditata dengan mengedepankan kecepatan tindakan sehingga

ruang yang longgar dengan instrumen yang kompak dalam jangkauan akan simultan

dengan tuntutan pelayanan tersebut. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Kemudahan jangkauan menuntut beberapa armatur instrumen berpijak kokoh

pada plafond atau dinding. Pada bagian tersebut harus didukung kelengkapan

jaringan infrastruktur.

b. Kapasitas yang fleksibel sehingga bisa merespon adanya gawat darurat massal.

Untuk fleksibilitas tersebut digunakan penyekat curtain (selambu).

c. Material permukaan yang mudah dibersihkan dan tidak memerangkap kotoran

sehingga infeksi nosokomial bisa dihindari. Untuk tujuan tersebut, dapat

digunakan lapisan aluminimum pada permukaan dinding.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-86

Page 86: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.37. Instalasi Gawat Darurat Bangunan Rumah sakit

4.9.1.6. Ruang Operasi (Operating Room)

Ruang Operasi sangat menekankan pada ketepatan standart medis. Namun

demikian tetap pula memungkinkan adanya estetika untuk memberikan kenyamanan pada

pasien. Aspek penunjang tersebut antara lain :

a. Higienitas harus menjadi prioritas utama. Komponen arsitektur untuk menunjang

hal tersebut adalah: penggunaan material finishing yang mudah dibersihkan,

tidak memerangkap kotoran, meminimalkan sambungan antar bahan.

b. Penggunaan warna-warna dingin dengan aksen warna cahaya hangat yang

memenuhi syarat bagi ruangan OK.

c. Ornamentasi yang memberi kenyamanan pada pasien sebelum anestesi.

Gambar 4.38. Ruang Operasi Bangunan Rumah sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-87

Page 87: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.1.7. Instalasi Radiologi (Radiology)

Standart keamanan ruang radiologi amat penting untuk diterapkan. Aspek

penunjangnya antara lain:

a. Dekorasi yang memberi suasana santai sehingga bisa meningkatkan kooperasi

pasien, sehingga proses radiologi akan mudah dan lancar.

b. Mengedepankan kemudahan mobilitas pasien.

c. Jaringan infrastruktur serta kapasitas yang memadai pada sistem elektrikal.

Gambar 4.39. Instalasi Radiolog Bangunan Rumah sakit

4.9.1.8. Instalasi Rawat Inap (Inpatient/Wards)

Inti pelayanan pada Instalasi Rawat inap adalah pemulihan kondisi pasien,

sehingga aspek kenyamanan adalah tuntutan yang harus dikedepankan. Tren

perancangan ruang IRNA pada rumah sakit modern adalah memasukkan kehangatan

rumah tinggal kedalam ruang IRNA. Dengan demikian pasien akan merasa nyaman seperti

tinggal di rumah sendiri, kemudian proses pemulihan akan berlangsung lebih cepat.

Beberapa aspek yang harus diterapkan untuk menciptakan kenyamanan pada ruangan

IRNA adalah:

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-88

Page 88: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

a. Penggunaan warna-warna yang hangat dengan penataan lighting yang hangat

pula akan memberikan suasana nyaman pada pasien, kemudian mempercepat

proses pemulihan.

b. Penggunaan dekorasi yang menarik dengan warna-warna yang cerah pada

IRNA anak, cukup efektif untuk menghilangkan rasa takut dan tidak nyaman

pada pasien anak.

c. Kedekatan dengan nurse station akan mempermudah penanganan terhadap

pasien jika terjadi sesuatu yang bersifat emergency.

Gambar 4.40. Instalasi Rawat Inap Bangunan Rumah sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-89

Page 89: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.1.9. Instalasi Rawat Jalan (Outpatient/ Clinic)

Aspek yang perlu dikedepankan pada pelayanan di Instalasi Rawat Jalan adalah

kecepatan. Ruang yang fleksibel dengan instrumen yang kompak manjadi keharusan pada

perencanaan IRJ ini. Sebagai pelayanan dengan karakter cepat dan “sehari selesai”, maka

kenyamanan ruang tunggu di IRJ adalah hal yang cukup penting. Beberapa aspek yang

idealnya diterapkan pada Instalasi Rawat Jalan antara lain:

a. Pemakaian material finishing yang mudah dibersihkan, mengingat banyaknya

personal yang berada di area instalasi rawat jalan.

b. Kemudahan mobilitas pasien dan pengantar pasien menjadi prioritas utama.

c. Kedekatan dan kemudahan dengan beberapa layanan yang terkait seperti

farmasi dan pendaftaran.

d. Pemakaian elemen-elemen alami dapat menciptakan ruang tunggu yang atraktif

dan jauh dari kesan membosankan.

Gambar 4.41. Instalasi Rawat Jalan Bangunan Rumah Sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-90

Page 90: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.1.10. Instalasi Laboratorium (Laboratory)

Aspek yang paling dominan pada ruangan laboratorium adalah sterilitas dan

keamanan. Oleh karena itu beberapa kaedah mengenai sterilitas ruang dan keamanan

harus diterapkan, beberapa diantaranya adalah:

a. Higienitas harus menjadi prioritas utama. Komponen arsitektur untuk menunjang

hal tersebut adalah: penggunaan material finishing yang mudah dibersihkan,

tidak memerangkap kotoran, meminimalkan sambungan antar bahan.

b. Penggunaan warna dingin dengan lighting yang cukup prima.

c. Jaringan infrastruktur, terutama yang menyangkut air dan gas, harus selalu

dalam keadaan yang memadai.

d. Jaringan pemadam kebakaran yang memadai untuk menanggulangi bahaya

kebakaran.

Gambar 4.42. Instalasi Laboratorium Bangunan Rumah Sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-91

Page 91: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.1.11. Fasilitas Terapi (Therapy Room)

Gambar 4.43. Fasilitas Terapi Bangunan Rumah Sakit

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-92

Page 92: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

4.9.2. Ilustrasi desain RSUD dr. Soeratno Gemolong

Konsep desain yang direncanakan adalah bangunan rumah sakit yang ramah

lingkungan dan sehat, sehingga penggunaan elemen alam setempat sebagai finishing

ataupun struktur konstruksi akan digunakan namun tetap mengutamakan kaidah kesehatan

antara lain:

Mudah dibersihkan dan dirawat.

Penggunaan material yang mudah dibersihkan terutama pada elemen – elemen yang

gampang terkena kotor baik karena aktifitas yang ada atau dikarenakan lingkungan.

Contohnya adalah penggunaan hospital plint pada sudut pertemuan antara lantai dan

dinding

Tidak menyimpan debu.

Konsep bentukan dan ornamen tidak memungkinkan debu untuk menumpuk.

Menimbulkan citra yang mendukung visi dan misi pelayanan.

Menampilkan sebuah citra bangunan rumah sakit yang terlihat ramah, nyaman, tidak

seram baik dari luar maupun di dalam bangunan, menggunkan konsep arsitektur clean

& clear yang memang sangat sesuai dengan fungsi rumah sakit.

Bangunan juga ditampilkan dengan tetap mencitrakan unsurarsitektur local dan tetap

berusaha menjaga kesan arsitektural yang berbau colonial yang sebelumnya telah

terekam dengan kuat dalam memori masyarakat Kabupaten Sragen dan sekitarnya.

Mempertimbangkan aspek lokalitas dalam arti mudah didapat.

Material yang digunakan dalam desain menggunkan material yang mudah didapat di

Kabupaten Sragen.

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-93

Page 93: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.44. Bangunan dengan konsep tropis yang kental dengan nuansa

arsitektur lokal

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-94

Page 94: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.45. bangunan yang berkesan megah namun tetap ramah

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-95

Page 95: Pertimbangan Perencanaan

PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

2013

Gambar 4.46. Siteplan Keseluruhan

PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]

IV-96