pemanfaatan media untuk meningkatkan hasil belajar...

14
2 1. Pendahuluan Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang melibatkan guru dan siswa yang saling mendukung. Proses belajar mengajar dinyatakan berhasil jika semua siswa mencapai nilai KKM [1]. Semakin bagus cara atau metode yang digunakan oleh guru semakin mudah siswa memahami materi. Hasil belajar yang sangat jelas pengaruhnya adalah nilai kognitifnya. Siswa dikatakan gagal di sekolah dilihat dari hasil belajar akhir melalui tes apakah memenuhi KKM atau tidak. Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan belajar ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern [2]. Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu faktor fisiologi kedua faktor psikologi. Faktor ekstern terbagi menjadi dua yaitu faktor non-sosial dan sosial. Faktor sosial salah satunya adalah metode atau cara penyampaian materi. Pembelajaran yang terjadi selama ini masih kurang melibatkan keaktifan siswa secara optimal dalam proses belajar mengajar [2]. Hasil observasi dilapangan menyatakan bahwa guru pada sekolah tersebut tidak menggunakan alat bantu mengajar. Guru masih menggunakan metode ceramah yang hanya berpedoman pada buku paket dan LKS. Mengajar menggunakan metode ceramah materi yang diingat oleh siswa hanya sebesar 20%. Metode mengajar berbeda jika menggunakan media visual maka materi yang diingat siswa sebesar 30% [3]. Penelitian ini dilakukan guna memberikan solusi metode mengajar menggunakan media pembelajaran. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan nilai kognitif yang maksimal pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa berupa nilai kognitif, dan membantu guru dalam menyampaikan materi agar lebih menarik. Tujuan lain dari penelitian ini adalah tercapainya nilai KKM pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan guna membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan agar lebih menarik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA2 di SMA N 1 Ampel. Masalah yang dihadapi adalah beberapa meteri yang didalam buku tidak terdapat contoh atau gambar yang jelas. Media yang digunakan dalam mengajar tidak ada. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan berpedoman hanya pada buku paket dan LKS saja. Pengetahuan guru akan media yang dapat menampilkan gambar sangat kurang. Dampak yang jelas pengaruhnya adalah hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikombinasikan dengan model pembelajaran Metode Global (Ganze method ). Metode ini adalah suatu metode mengajar dimana peserta didik membaca keseluruhan materi, kemudian siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami [4]. 2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aji, Pram Satyo dan Suparman, tentang pengaruh media pembelajaran menggunakan macromedia flash 8 pokok bahasan internet pada mata pelajaran TIK terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA N 6 Purworejo [5]. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

Upload: vuongduong

Post on 24-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

2

1. Pendahuluan Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang melibatkan guru dan siswa

yang saling mendukung. Proses belajar mengajar dinyatakan berhasil jika semua

siswa mencapai nilai KKM [1]. Semakin bagus cara atau metode yang digunakan

oleh guru semakin mudah siswa memahami materi. Hasil belajar yang sangat jelas

pengaruhnya adalah nilai kognitifnya. Siswa dikatakan gagal di sekolah dilihat dari

hasil belajar akhir melalui tes apakah memenuhi KKM atau tidak. Faktor yang

menyebabkan siswa kesulitan belajar ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern

[2]. Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu faktor fisiologi kedua faktor psikologi.

Faktor ekstern terbagi menjadi dua yaitu faktor non-sosial dan sosial. Faktor sosial

salah satunya adalah metode atau cara penyampaian materi. Pembelajaran yang

terjadi selama ini masih kurang melibatkan keaktifan siswa secara optimal dalam

proses belajar mengajar [2].

Hasil observasi dilapangan menyatakan bahwa guru pada sekolah tersebut tidak

menggunakan alat bantu mengajar. Guru masih menggunakan metode ceramah yang

hanya berpedoman pada buku paket dan LKS. Mengajar menggunakan metode

ceramah materi yang diingat oleh siswa hanya sebesar 20%. Metode mengajar

berbeda jika menggunakan media visual maka materi yang diingat siswa sebesar 30%

[3].

Penelitian ini dilakukan guna memberikan solusi metode mengajar

menggunakan media pembelajaran. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan

nilai kognitif yang maksimal pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah

meningkatkan hasil belajar siswa berupa nilai kognitif, dan membantu guru dalam

menyampaikan materi agar lebih menarik. Tujuan lain dari penelitian ini adalah

tercapainya nilai KKM pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan guna

membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan agar lebih menarik.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA2 di SMA N 1

Ampel. Masalah yang dihadapi adalah beberapa meteri yang didalam buku tidak

terdapat contoh atau gambar yang jelas. Media yang digunakan dalam mengajar tidak

ada. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan berpedoman hanya pada buku

paket dan LKS saja. Pengetahuan guru akan media yang dapat menampilkan gambar

sangat kurang. Dampak yang jelas pengaruhnya adalah hasil belajar siswa yang

kurang maksimal.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikombinasikan

dengan model pembelajaran Metode Global (Ganze method ). Metode ini adalah

suatu metode mengajar dimana peserta didik membaca keseluruhan materi, kemudian

siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami [4].

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aji, Pram Satyo dan Suparman, tentang

pengaruh media pembelajaran menggunakan macromedia flash 8 pokok bahasan

internet pada mata pelajaran TIK terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA

N 6 Purworejo [5]. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

Page 2: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

3

pembelajaran menggunakan macromedia flash dalam pembelajaran untuk mata

pelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Sehingga dapat dikatakan

bahwa penggunaan alat bantu media pembelajaran sangat berpengaruh dalam

meningkatkan hasil belajar [5].

Pada penelitian Neneng, dkk yang berjudul Efektivitas Penerapan Model

Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata

Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi [6]. Kesimpulan yang didapatkan

adalah bahwa penerapan model pembelajaran generatif dapat meningkatkan

pemahaman siswa kususnya pada mata pelajaran TIK. Hasil penelitian juga

didapatkan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.

Penelitian Aji dan Suparman fokus pada penggunaan media pembelajaran

dengan menggunakan macromedia flash 8 sebagai media mengajar. Neneng meneliti

tentang efektifitas model pembelajaran generatif yang berpengaruh pada pemahaman

siswa. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah penelitian ini mengkombinasikan

antara media mengajar dengan model pembelajaran global (Ganze method) yang

berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Output pada penelitian ini

adalah berupa peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan pada kelas

eksperimen.

Berkembangnya multimedia pada dunia pendidikan didasari oleh pendapat

mengenai pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan menyenangkan

jika didukung oleh mediapembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa

[7]. Kreatifitas guru dalam menggunakan alat bantu mengajar sangat penting dalam

proses belajar mengajar [8]. Kemampuan sekolah dalam menyediakan alat bantu

mengajar sejarah tidak didukung dengan guru yang kreatif tidak akan berfungsi

dengan baik. Guru menganggap alat bantu mengajar adalah suatu hal yang membuat

mereka repot. Anggapan yang lain guru terbiasa menggunakan metode ceramah.

Alat bantu visual memberikan pengalaman visual kepada siswa, yakni

mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep – konsep

abstrak [3]. Alat-alat audio-visual adalah alat-alat yang “ audible” artinya dapat

didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat”. Alat-alat audio-visual

dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau

lebih nyata daripada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak

atau ditulis. Orang lebih mudah dan lebih cepat belajar dengan melihat alat-alat

sensori seperti gambar, bagan, contoh barang atau model. Mempertinggi daya serap

atau daya ingat siswa dalam belajar. Masuknya media dalam proses pengajaran, maka

perencanaan dan pengembangan pembelajaran dilaksanakan secara sistemik

berdasarkan pada kebutuhan dan karakteristik siswa. Media mampu mengubah

perilaku belajar siswa kearah yang lebih efektif dan efisien. Semakin tinggi tingkat

teknologi pendidikannya, maka akan semakin tinggi pula media yang diperlukan [9].

Mengajar adalah proses penyampaian atau penerusan pengetahuan, sudah

ditinggalkan oleh banyak orang [10]. Mengajar lebih sering dimaknai sebagai

perbuatan yang kompleks. Kompleks yang dimaksud adalah penggunaan secara

kreatif sejumlah ketrampilan untuk menyampaikan pesan.Pengintegrasian

Page 3: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

4

ketrampilan yang dimaksud dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu

wawasan.Sedangkan aplikasinya secara unik dalam arti secara simultandipengaruhi

oleh semua komponen belajar mengajar. Mengajar merupakan salah satu proses

mengatur, mengorganisir lingkungan sekitar sehingga menciptakan suasana yang

nyaman buat belajar [11].

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

pedoman atau acuan rencana pembelajaran [12]. Metode yang sudah disusun

kemudian dijalankan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media

mengajar dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah

[13]. Metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang

disamapaikan [14]. Sehingga dapat dikatan bahwa penggunaan model pembelajaran

mempengaruhi pemahaman siswa.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan bergantung bagaimana

proses belajar mengajar direncanakan dan dijalankan secara professional [15]. Setiap

kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa.Peran

yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan

informasi untuk kehidupan pribadi.

Kemampuan siswa dapat diukur melalui hasil belajar yang dicapai, sudah

memenuhi KKM [16]. Hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil setelah melihat

nilai rapor. Siswa dikatakan pandai jika siswa tersebut memenuhi KKM sebaliknya

jika siswa belum memenuhi KKM berarti gagal. Prestasi belajar siswa berpengaruh

terhadap proses belajar mengajar berlangsung.

3. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang menuntut

peneliti memanipulasi dan mengendalikan suatu atau lebih variabel bebas serta

mengamati variabel terikat [17]. Melihat perbedaan sesuai dengan manipulasi

variabel bebas (independent) tersebut atau peneliti yang melihat hubungan sebab

akibat. Dua atau lebih variabel dengan memberi perlakuan lebih (treatment) kepada

kelompok eksperimen [8]. Metode ini menggunakan 2 sampel kelas yang salah satu

kelasnya sebagai kelas kontrol.

Populasi pada penelitian adalah siswa kelas XI masing-masing kelas ada 16

siswa. Sampelnya adalah anak kelas XI IPA yang dimana terdapat 2 kelas, yaitu kelas

XI IPA 1 dan XI IPA 2. Masing-masing kelas diberikan pretest terlebih dahulu. Nilai

pretest kemudian dihitung untuk mengetahui kelas mana yang akan diberikan

treatment. Hasil rata-rata menunjukkan bahwa kelas XI IPA 2 adalah kelas yang

paling rendah dibandingkan kelas yang satu. Kelas XI IPA 2 akan diberikan

treatment sedangkan kelas yang satunya lagi tidak akan diberikan treatment. Kelas

kontrol tidak akan diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran. Mereka

akan diajarkan secara manual atau tetap seperti biasa saat guru menyampaikan materi.

Page 4: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

5

Tahap selanjutnya adalah pemberian treatment kepada kelas eksperimen

dengan menggunakan media mengajar dengan model pembelajaran global (Ganze

method). Treatment sudah diberikan langkah selanjutnya adalah memberikan posttest

pada masing-masing kelas. Nilai pretest dan posttest selanjutnya akan dihitung untuk

mengetahui peningkatan nilai yang terjadi antara kelas eksperimen dan kontrol. Hasil

dari nilai pretest dan posttest dihitung menggunakan aplikasi pengolahan angka untuk

mengetahui nila minimal, maksimal, dan rata-rata pada masing-masing kelas. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui peningkatan antara pretest dan posttest. Perhitungan

selanjutnya uji Mann Whitney untuk mengetahui hasil akhir ada peningkatan atau

tidak. Hasil akhir dari penelitian juga didukung dengan kuisioner yang diisi oleh

siswa. Hasil akhir menunjukkan seberapa efektifkah media mengajar ini sebagai alat

bantu untuk memahami materi yang diajarkan. Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu model desain pretest and posttest two group design.

Tabel 1 Desain Penelitian Eksperimen [18]

Group Pretest Perlakuan Postest

Kontrol O1 - O3

Eksperiment O2 X1 O4

Keterangan:

O1 : tes awal untuk kelas eksperimen

O2 : tes awal untuk kelas kontrol

O3 : tes akhir untuk kelas eksperimen

O4 : tes akhir untuk kelas kontrol

X : pemberian perlakuan pada kelas

_ : tidak ada perlakuan pada kelas

Penelitian kuantitatif perlu menentukan variabel yang nantinya akan dibutuhkan

dalam saat penelitian guna mempermudah mencari data. Penelitian ini yang dimana

mengamati tentang pemanfaatan media sebagai alat bantu mengajar untuk mencapai

nilai yang optimal atau maxsimal. Variabel bebas (independent) adalah pemanfaatan

media, variabel terikat (dependent) adalah nilai kognitif, sedangkan variabel perantara

(intervering) adalah alat bantu mengajar [15].

Uji Man Whitney merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk

membandingkan dua variabel populasi yang berasal dari populasi yang sama [8].

Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bila persyaratan-

persyaratan parametriknya tidak terpenuhi, dan datanya berskala ordinal. Uji ini

berbeda dengan uji wilocoxon karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang

berpasangan. Uji Man Whitney digunakan untuk sampel kurang dari 30 dan data

dinyatakan non parametrik.

Penelitian pasti akan ada prosedur penelitian atau alur dari penelitian tersebut agar

semuanya dapat berjalan dengan lancar. Prosedur penelitian akan mempermudah saat

Page 5: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

6

mencari data karena sudah ada jalan atau urutan-urutan yang akan dilakukan.

Prosedur penelitian atau proses penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Desain Prosedur Penelitian[4]

Rumusan masalah dilakukan guna mengetahui apa yang akan diteliti dan

mencari tahu alur atau jalan penelitian yang akan berlangsung. Tanpa adanya

rumusan masalah penelitian tidak akan berjalan dengan baik. Rumusan masalah

dibuat berdasarkan judul dan masalah yang timbul dilapangan untuk diteliti. Langkah

selanjutnya adalah menentukan populasi dan sampel yang akan diteliti. Populasi pada

penelitian adalah siswa kelas XI, sampelnya adalah anak kelas XI IPA yang dimana

terdapat 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2.

Media pengajaran yang dilakukan pada tahap ini adalah penggunaan alat bantu

dalam menyampaikan materi saat mengajar. Media ini hanya akan diberikan pada

kelas eksperimen saja, sedangkan pada kelas kontrol akan diajar seperti biasa yaitu

menggunakan metode ceramah. Media yang ditampilkan tidak hanya berisi materi

saja tetapi juga dilengkapi dengan gambar.

Tahap awal yang akan dilakukan adalah memberikan pretest kepada siswa yang

akan diteliti. Soal yang akan diberikan sudah teruji validitas dan realibilitas karena

soal sudah diuji oleh ahli yaitu guru sejarah. Soal-soal yang diberikan sudah sesuai

dengan materi yang akan diberikan. Soal yang diberikan berupa pilihan ganda yang

terdiri dari 20 butir soal. Langkah selajutnya setelah pemberian pretest pada salah

satu kelas yang sudah ditentukan kemudian memberikan treatment. Beberapa kali

diberikan treatment tahap akhir adalah pemberian posttest untuk menentukan hasil

akhir. Nilai antara pretest dan posttest akan dihitung guna mengetahui hasil penelitian

apakah signifikan atau tidak.

Page 6: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

7

Penelitian ini menggunakan perangkat pembelajaran, yaitu (1) Silabus dan RPP

pada materi sejarah perkembangan kerajaan hindu budha di Indonesia, (2) LKS

sebagai pegangan guru dan siswa berisi tentang ringkasan materi yang akan dibahas,

(4) Kisi-kisi sebagai pedoman pembuatan soal dan kuisioner, (4) lembar evaluasi atau

soal sebagai alat ukur pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.

Kisi-kisi dibuat berdasarkan indikator kemampuan siswa yang disesuaikan

pada materi yang sudah diajarkan. Kisi-kisi ini dibuat dalam bentuk 20 pilihan ganda

yang disesuaikan dengan materi yang sudah diajarkan.

Tabel 2Kisi-Kisi Soal Tes

Aspek yang Diamati Indikator

Kemampuan mengetahui

konsep (knowing)

1.1 Siswa mampu mengidentifikasi dan

menjelaskan pengertian kolonialisme dan

imperialisme

1.2 Siswa mampu menyatakan perbedaan

kolonialisme dan imperialisme

Kemampuan menyatakan ulang

konsep (understanding)

2.1. Siswa mampu menyebutkan nama-nama

gubernur masa VOC

2.2. Siswa mampu mengidentifikasi tanggal

penting masa VOC

Kemampuan menganalisis

(analyze)

3.1. Siswa mampu mengidentifikasi tujuan

berdirinya VOC 3.2. Siswa mampu mengidentifikasi mundurnya

VOC

Kemampuan menerapkan

konsep (application)

4.1. Siswa mampu mempresentasikan hasil

diskusi secara lisan;

4.2. Siswa mampu menjelaskan tentang materi

yang sudah diajarkan 4.3. Siswa mampu menanggapi pendapat orang

lain

Kemampuan penyelesaian

masalah (problem solving)

5.1. Siswa mampu menyelesaikan seluruh soal 5.2. Siswa mampu menemukan strategi

pemecahan soal dalam menemukan solusi

Aspek I Kemampuan mengetahui konsep (knowing). Dilihat dari siswa saat

diberikan pertanyaan tentang menyebutkan perbedaan antara kolonialisme dan

imperialisme siswa dapat menjawab dengan benar. Aspek II Kemampuan

menyatakan ulang konsep (understanding). Siswa mampu menyebutkan nama-nama

gubernur saat masa VOC. Aspek III Kemampuan menganalisis (analyze). Siswa

dapat menyebutkan tujuan dari beridirinya VOC. Aspek IV Kemampuan menerapkan

konsep (application). Siswa mampu menjelaskan tentang pertanyaan yang diberikan

guru. Aspek V Kemampuan penyelesaian masalah (problem solving). Penelitian ini

juga mengukur pemahaman siswa saat menggunakan alat bantu mengajar dengan

Page 7: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

8

menggunakan kuisioner. Kuisioner digunakan sebagai pendukung saja. Kisi-kisi pada

kuisioner adalah:

Tabel 3 Kisi-Kisi Kuisioner

Aspek yang dinilai Indikator

Sikap siswa terhadap

Penggunaan Media 1.1 Penggunaan media.

1.2 Penggunaan metode ceramah

Penguasaan siswa terhadap

materi

2.3 Pengulangan kembali materi

yang diajarkan

2.4 Mempelajari materi

Penggunaan media

pembelajaran

3.5 Media pembelajaran dalam

mengajar

3.6 Media pembelajaran yang

bervariasi

Pemahaman 3.7 Tampilan berupa gambar

3.8 Evaluasi

Evaluasi yang diberikan 4.9 Belajar sendiri atau mandiri

4.10 Pemahaman siswa

4. Hasil Dan Pembahasan

Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan media sebagai alat bantu mengajar

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini mengamati tentang

peningkatan nilai kognitif pada siswa. Siswa dikatakan lulus jika sudah mencapai

KKM [3]. Standar minimal KKM yang dipakai pada sekolah adalah 75. Standar

kompetensi pada RPP “Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara

tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara

kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Kompetensi dasar

“Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah penjajahan: dari

masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan

Pendudukan Jepang”.

Tahap pertama yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar menggunakan

media pembelajaran adalah tahap persiapan. Tahap ini guru mempersiapkan LCD

untuk kelas eksperimen, karena pada kelas tidak terdapat LCD yang terpasang maka

guru memasang sendiri. Kelas kontrol persiapan yang dilakukan adalah

mempersiapkan buku paket dan lembar LKS yang berisi ringkasan materi untuk

pegangan siswa sebagai sumber belajar.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Proses belajar mengajar pada kelas

eksperimen akan menggunakan media mengajar dengan mengkombinasikan model

pembelajaran global (Ganze method) dalam menyampaikan meteri. Kelas kontrol

akan menggunakan metode ceramah. Proses belajar mengajar sebelum dilakasanakan

semua kelas akan diberikan pretest terlebih dahulu. Masing-masing kelas ada 16

siswa. Setelah dikoreksi kemudian dihitung menggunakan aplikasi pengolahan angka

Page 8: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

9

guna mengetahui kelas mana yang akan diberikan treatment. Hasil dari pretest

adalah:

Tabel 4 Hasil Perhitungan Pretest

Kelas Jumlah

Siswa

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-

rata

Kontrol 16 7 3 5,1

Eksperimen 16 6 2,5 4,4

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada kelas kontrol 7 dan kelas

eksperimen 6. Nilai terendah kelas kontrol hanya berbeda tipis dengan nilai terendah

pada kelas eksperimen. Nilai terendah pada kelas eksperimen lebih rendah dari pada

kelas kontrol. KKM yang harus dicapai siswa adalah 75 sehingga dapat dikatakan

bahwa kelas kontrol lebih unggul dari kelas eksperimen.

Pemberian treatment akan diberikan pada kelas XI IPA 2 dilihat dari hasil

pretest yang didapatkan pada kelas ini lebih rendah dari pada kelas satunya lagi.

Kelas XI IPA 2 akan dijadikan sebagai kelas eksperimen yang nantinya dalam proses

belajar mengajar akan menggunakan media mengajar dengan mengkombinasikan

model pembelajaran global (Ganze method).

Gambar 2 Tampilan media mengajar

Media pembelajaran akan ditampilkan menggunakan LCD yang sudah

disiapkan tadi. Proses belajar mengajar selain menggunakan media mengajar juga

menggunakan model pembelajaran global (Ganze method) yaitu sebelum guru

Page 9: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

10

menjelakan materi yang akan dipelajari siswa disuruh membaca buku paket terlebih

dahulu. Siswa diberikan waktu 10 menit untuk membaca kemudian siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya tentang materi yang mereka baca tadi. Siswa sangat

antusias untuk bertanya ditunjukan dengan banyaknya siswa yang mengangkat tangan

dan memberikan pertanyaan. Guru menjawab pertanyaan sambil menyampaikan

materi menggunakan media pembelajaran yang ditampilkan sehingga siswa lebih

memahami materi yang disampaikan. Guru saat menyampaikan materi menggunakan

media pembelajaran siswa tenang dan memperhatikan. Siswa juga lebih aktif

bertanya ketika mereka belum paham tentang materi yang disampaikan. Meskipun

tidak semua siswa semangat untuk mengikuti pelajaran ada 2 sampai 3 orang siswa

yang masih malas untuk memperhatikan. Siswa yang malas untuk belajar memang

pada dasarnya mereka sudah tidak suka mata pelajaran sejarah terlebih dahulu. Bagi

mereka sejarah tidak terlalu penting karena mereka menganggap bahwa anak IPA

nanti saat ujian nasional mata pelajaran sejarah tidak akan diujikan. Guru

menyikapinya dengan memberikan pertanyaan pada siswa yang tidak aktif.

Siswa yang awalnya tidak aktif menjadi aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan dari guru. Kesadaran siswa untuk mencatat hal-hal yang mereka anggap

penting sangat tinggi. Siswa tanpa guru menyuruh untuk mencatat mereka mencatat

sendiri. Guru juga memberikan pertanyaan pada siswa tentang materi yang

disampaikan untuk mengetahui seberapa besar siswa memahami dan

memperhatikannya. Siswa saling berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru dengan cara angkat tangan. Pertanyaan yang dijawab siswa semuanya benar

sehingga siswa dapat dikatakan memperhatikan dengan baik.

Gambar 3 Proses tanya jawab

Tahap selanjutnya setelah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen adalah

memberikan posttest. Postest diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk dibandingkan dengan nilai pretest guna mengetahui peningkatan nilai yang

terjadi.

Page 10: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

11

Gambar 4 Pelaksanaan uji posttest

Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah peningkatan pada nilai

kognitif siswa setelah menggunakan media memngajar dengan model pembelajaran

global (Ganze method). Posttest dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya

treatment yang dilakukan. Nilai posttest antara kelas kontrol dan eksperimen

selanjutnya dihitung menggunakan aplikasi pengolah angka. Hasil dari pengolahan

angka dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, dan rata. Hasil

perhitungan nilai posttest adalah: Tabel 5 Hasil Perhitungan Posttest

Kelas Jumlah

Siswa

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-

rata

Kontrol 16 9 7 7,8

Eksperimen 16 9,5 7,5 8,9

Tabel 5 menyatakan bahwa kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas

kontrol. Nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 7,8 sedangkan pada kelas

eksperimen adalah 8,9. Kelas eksperimen telah memenuhi KKM yaitu 7,5 sehingga

pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan.

Dalam analisis uji hipotesis I digunakan uji non parametric Mann-Whitney

dengan perhitungan statistik untuk menguji apakah terdapat perbedaan nilai posttest

siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan yaitu :

Ho: Tidak ada peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa saat menggunakan

alat bantuanimasi antara kelas kontrol dan kelas perlakuan/treatment

H1: Adanya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa saat menggunakan alat

bantu animasi antara kelas kontrol dan kelas perlakuan/treatment

Tabel 6 Hasil Uji Mann-Whitney Kemampuan Berpikir Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Variabel Rata-Rata Asymp. Sig

(2 tailed) Kontrol Eksperimen

Hasil Belajar Kognitif 7,8 8,9 0,000

Tabel 6, nilai Asymp. Sig kedua variabel adalah 0,000 sehingga Asymp. Sig <

0,05 maka H0 ditolak. Hasil dari tabel 4 menyatakan bahwa penelitian ini berhasil

untuk diterapkan di SMA tersebut. Nilai yang didapat meningkat antara pretest dan

Page 11: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

12

posttest. Kesimpulannya bahwa nilai posttest siswa kelas ekesperimen lebih tinggi

dari nilai pretest kelas kontrol setelah penggunaan alat bantu animasi. Metode atau

alat bantu animasi yang digunakan berhasil diterapkan terhadap kelas tersebut.

Penelitian ini dikatakan berhasil selain dengan perhitungan nilai juga memenuhi

indikator yang ada.

Hasil akhir dari perhitungan statistik dapat dikatakan bahwa semua aspek

terpenuhi. Aspek yang terdapat pada soal meliputi: Aspek I Kemampuan mengetahui

konsep (knowing). Pada aspek ini semua siswa rata-rata dapat menjawab pertanyaan

yang ada pada soal. Siswa yang menjawab benar ada 93,75% dilihat dari siswa saat

diberikan pertanyaan tentang menyebutkan perbedaan antara kolonialisme dan

imperialisme. Aspek II Kemampuan menyatakan ulang konsep (understanding).

Siswa yang menjawab benar ada 93,75% dapat dilihat dari siswa mampu

menyebutkan nama-nama gubernur saat masa VOC dengan benar. Aspek III

Kemampuan menganalisis (analyze). Siswa dapat menyebutkan tujuan dari

beridirinya VOC sebanyak 90,63% dengan benar. Aspek IV Kemampuan

menerapkan konsep (application). Siswa mampu menjelaskan tentang pertanyaan

yang diberikan guru dengan benar. Aspek V Kemampuan penyelesaian masalah

(problem solving). Siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik. Melihat dari

semua hasil yang didapatkan siswa rata-rata siswa mengalami peningkatan nilai

kognitif pada siswa. Jadi media mengajar dengan mengkombinasikan model

pembelajaran global (Ganze method) yang diterapkan dapat dikatakan berhasil.

Melihat hasil dari pretest dan post test juga menggunakan kuisioner sebagai

pendukung dari data kuantitatif. Kuisioner selanjutnya dihitung menggunakan

presentase agar mengetahui nilai dari masing-masing jawaban. Jawaban Setuju

bernilai 3, Ragu-ragu bernilai 2, sedangkan Tidak setuju bernilai 1. Hasil dari

persentase dari soal kuisioner adalah:

Tabel 7 Hasil Perhitungan Dari Kuisioner Kelas Eksperimen

Aspek yang dinilai Persentase

Sikap siswa terhadap

Penggunaan Media 88,10

Penguasaan siswa terhadap

materi

83,33

Penggunaan media

pembelajaran

95,24

Pemahaman 66,67

Evaluasi yang diberikan 88,10

Melihat dari tabel 7 rata-rata siswa lebih memilih menggunakan alat bantu

mengajar. Mereka lebih memahami materi saat menggunakan alat bantu animasi.

Berdasarkan tabel diatas dan melihat hasil nilai kognitif saat diberikan treatment

media animasi ini berhasil diterapkan. Aspek yang diamati, Aspek I Sikap siswa

Page 12: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

13

terhadap Penggunaan Media. Siswa merasa senang saat menggunakan alat bantu

mengajar dibuktikan dengan banyaknya siswa yang menjawab setuju. Aspek II

Penguasaan siswa terhadap materi. Kurangnya minat siswa mempelajari materi sebelum

pelajaran dibuktikan dengan banyaknya siswa yang menjawab ragu-ragu. Aspek III

Penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media mengajar lebih disenangi siswa

dibuktikan pada banyaknya siswa menjawab setuju. Aspek IV Pemahaman. Siswa

lebih senang diberikan tugas rumah dibuktikan dengan siswa yang menjawab setuju.

Aspek V Evaluasi yang diberikan. Siswa lebih memahami materi saat menggunakan

alat bantu mengajar dibuktikan pada hasil kuisioner siswa banyak yang menjawab setuju.

5. Simpulan Dan Saran

Kesimpulan

Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu Pemanfaatan Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Mata Pelajaran Sejarah Pada Sma N 1 Ampel berhasil. Alat bantu mengajar

dengan mengkombinasikan model pembelajaran global (Ganze method) ini dapat

diterapkan pada sekolah dan pada mata pelajaran sejarah. Model pembelajaran

menggunakan media mengajar dapat meningkatkan pemahaman siswa, khususnya

pada nilai kongnitif. Pembelajaran sejarah selanjutnya model pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu media mengajar dapat diterapkan.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan jangan hanya mengukur nilai kognitif siswa tetapi juga afektif dan

psikomotorik. Juga ditambahkan penggunaan metode mengajar yang lainnya.

6. Daftar Pustaka [1] Nanik dan Dian (2014). Peningkatan Hasil Belajar Service Bawah Bolavoli

Melalui Media Bola Spon Pada Siswa Kelas Va Sdn Kedurus Iii Surabaya. Diambil

pada tanggal 10 Juli 20014, dari http://www.scribd.com/document_downloads/

direct/228265121?extension=pdf&ft=1407334240&lt=1407337850&source=embed

&uahk=cfzCxqiRgTe1e+iYOk7H4qv8fZk.

[2] Rahmattullah, Muhammad (2011). Pengaruh Pemanfaatanmedia

Pembelajaran Film Aniimasi terhadap Hasil Belajar. Diambil tanggal 6 Juli 2014,

dari http://jurnal.upi.edu/file/17-Muhammad_Rahmattullah.pdf

[3] Tjahyo, Sigit, dan Nurma (2009). Pengaruh Media Visual Di Ruang Kelas

Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Kimia Siswa. Diambil pada tanggal 6 Juli 2014,

dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1272/1323

[4] Nugroho, Djoko Hari (2010). Studi Tentang Implementasi Metode

Pembelajaran Aktif Berbasiskan Konstruktivisme Untuk Prodi Elektronika-

Instrumentasi-Sttn. Diambil tanggal 7 Juli 2014, dari http://papers.sttn-

batan.ac.id/prosiding/2010/14.pdf

[5] Aji, Pram Satyo dan. Suparman (2013), Pengaruh Media Pembelajaran

Menggunakan Macromedia Flash 8 Pokok Bahasan Internet Pada Mata Pelajaran

Page 13: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

14

TIK Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 6 Purworejo. Diambil

tanggal 6 Agustus 2014, dari http://eprints.uny.ac.id/10397/1/jurnal.pdf

[6] Neneng, Fitrajaya dan Wawan (2010). Efektivitas Penerapan Model

Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata

Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Diambil tanggal 8 Juli 2014 dari

http://mail.cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/EFEKTIVITAS%20PENERAPAN

%20MODEL%20PEMBELAJARAN%20GENERATIF%20UNTUK%20MENINGK

ATKAN%20PEMAHAMAN%20SISWA%20DALAM%20MATA%20PELAJARA

N%20TEKNOLOGI%20INFORMASI%20DAN%20KOMUNIKASI(Neneng%20Nu

raeni).pdf

[7] Mardika, I Nyoman (2009). Pengembangan Multimedia DalamPembelajaran

Kosakata Bahasa Inggris Di SD. Diambil tanggal 4 juli 2014, dari

http://mardikanyom.tripod.com/Multimedia.pdf [8] Suci, Sugiyarto, dan Widha (2013). Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan

Kontekstualmenggunakan Simulasi Komputer Dan Model Kerjaditinjau Dari

Kemampuan Berpikir Kritis dan Gaya Belajar. Diambil pada tanggal 7 Juli, dari

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains/article/viewFile/3829/2705

[9] Indriana Dana (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta :

Diva Press

[10] Sa’ud, Syaefudin (2011). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

[11] Smaldino, Lowther, dan Russell (2011). Instructional Technologi dan Media

for Learning. Jakarta : Kencana

[12] Sudrajat, Akhmad (2009). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,Teknik,

Taktik, dan Model Pembelajaran. Diambil tanggal 5 Juli 2014, dari http://scholar.

google.co.id/scholar?q=teori+tentang+alat+bantu+mengajar&btnG=&hl=id&as_sdt=

0%2C5 [13] Aris Prasetyo Nugroho, Trustho Raharjo, Daru Wahyuningsih (2013).

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Permainan Ular

Tanggam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Materi Gaya. Diambil tanggal

20 Agustus 2014 dari http://eprints.uns.ac.id/14419/1/1769-3958-1-SM.pdf

[14] Wati, Ervi Trias (2009). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jaten 1 Jogorogo Ngawi Tahun 2011. Diambil

tanggal 20 Agustus 2014 dari http://eprints.uns.ac.id/6075/1/1915716112011

03451.pdf

[15] Rusman(20). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

[16] Ghullam dan Lisa (2011). Pengaruh Motifasi Belajar Siwa Terhadap

Prestasibelajar IPA Disekolah Dasar. Diambil pada tanggal 10 Juli 2014, dari

http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu1.pdf

[17] Iskandar (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Social.Referensi :

Jakarta

Page 14: Pemanfaatan Media untuk Meningkatkan Hasil Belajar …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5134/3/T1_702010070_Full... · kelas XI IPA1 dan XI IPA2. ... sudah diuji oleh ahli yaitu

15

[18] Suprapto, (2013). Metodologi Penelitian : Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu

Pengetahuan Sosial, Yogyakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service).