pemanfaatan aromaterapi minyak esensial farmasi

7
AROMA TERAPI, TUJUAN, DAN MANFAAT I. DEFINISI AROMA TERAPI Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara penggunaan aromaterapi adalah dengan melalui inhalasi atau penggunaan topikal setelah diencerkan dalam carrier oil. Minyak esensial dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit atau sistem penciuman. Minyak atsiri telah digunakan secara komersial selama beberapa ratus tahun dan secara teratur digunakan untuk memanajemen stres dan terapi bagi penyakit-penyakit ringan (Halcon, 2002). Banyak penelitian telah menemukan bahwa rangsangan penciuman menghasilkan perubahan drastis dalam parameter fisiologis seperti tekanan darah (BP), ketegangan otot, dilatasi pupil, intensitas berkedip, suhu kulit, aliran darah kulit, aktivitas electrodermal,denyut nadi, dan kegiatan otak. Namun, efek terapeutik aromaterapi belum didukung oleh studi klinis. Menurut situs asuhan University of Maryland Medical Center, minyak esensial merupakan ekstrak terkonsentrasi yang diambil dari akar, daun, biji, atau bunga tanaman. Masing-masing minyak esensial berisi campuran bahan aktif yang unik, dan campuran ini menentukan kegunaan minyak tersebut. Beberapa minyak digunakan untuk penyembuhan secara fisik -misalnya, untuk mengobati infeksi dan bengkak, contohnya minyak jahe. Selain itu dapat juga digunakan untuk tujuan terapi secara emosional, aromaterapi dapat meningkatkan relaksasi atau membuat aroma ruangan nyaman. Minyak jeruk, misalnya, mengandung sejumlahbesar bahan aktif yang dianggap memiliki efek menenangkan. Minyak esensial telah digunakan untuk tujuan terapeutik selama hampir 6.000 tahun. Orang Cina kuno, India, Mesir, Yunani, dan Romawi digunakan dalam kosmetik, parfum, dan

Upload: widya-norma-insani

Post on 19-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

AROMA TERAPI, TUJUAN, DAN MANFAAT

I. DEFINISI AROMA TERAPI

Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara penggunaan aromaterapi adalah dengan melalui inhalasi atau penggunaan topikal setelah diencerkan dalam carrier oil. Minyak esensial dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit atau sistem penciuman. Minyak atsiri telah digunakan secara komersial selama beberapa ratus tahun dan secara teratur digunakan untuk memanajemen stres dan terapi bagi penyakit-penyakit ringan (Halcon, 2002). Banyak penelitian telah menemukan bahwa rangsangan penciuman menghasilkan perubahan drastis dalam parameter fisiologis seperti tekanan darah (BP), ketegangan otot, dilatasi pupil, intensitas berkedip, suhu kulit, aliran darah kulit, aktivitas electrodermal,denyut nadi, dan kegiatan otak. Namun, efek terapeutik aromaterapi belum didukung oleh studi klinis. Menurut situs asuhan University of Maryland Medical Center, minyak esensial merupakan ekstrak terkonsentrasi yang diambil dari akar, daun, biji, atau bunga tanaman. Masing-masing minyak esensial berisi campuran bahan aktif yang unik, dan campuran ini menentukan kegunaan minyak tersebut. Beberapa minyak digunakan untuk penyembuhan secara fisik -misalnya, untuk mengobati infeksi dan bengkak, contohnya minyak jahe. Selain itu dapat juga digunakan untuk tujuan terapi secara emosional, aromaterapi dapat meningkatkan relaksasi atau membuat aroma ruangan nyaman. Minyak jeruk, misalnya, mengandung sejumlahbesar bahan aktif yang dianggap memiliki efek menenangkan. Minyak esensial telah digunakan untuk tujuan terapeutik selama hampir 6.000 tahun. Orang Cina kuno, India, Mesir, Yunani, dan Romawi digunakan dalam kosmetik, parfum, dan obat-obatan. Minyak esensial juga biasadigunakan untuk tujuan spiritual, terapi, higienis, dan ritualistik. Lebih maju dari masa itu, Ren-Maurice Gattefosse, seorang ahli kimia Perancis, menemukan sifat-sifat penyembuhan minyak lavender ketika diterapkan untuk luka bakar di tangannya akibat ledakan di laboratoriumnya. Dia kemudian mulai menganalisis sifat kimia dari minyakesensial dan bagaimana mereka digunakan untuk mengobati luka bakar, infeksi kulit, gangren, dan luka-luka prajurit selama Perang Dunia I. Pada tahun 1928, Gattefosse mendirikan ilmu aromaterapi. Aromaterapi mulai digunakan oleh terapis pijat, terapis kecantikan, perawat, fisioterapis, dokter, dan penyedia perawatan kesehatan lainnya pada tahun 1950. Aromaterapi tidak menjadi populer di Amerika Serikat sampai tahun 1980-an. Sekarang, banyak lotion, lilin, dan produk kecantikan yang dijual sebagai "aromaterapi." Namun, banyak dari produk ini mengandung wewangian sintetis yang tidak memiliki sifat yang sama dengan minyak esensial. Mekanisme kerja aromaterapi menurut beberapa ahli sangat berkaitan dengan indera penciuman. Menurut Dr. Alan Huck, seorang neurology psikiater dari Chicago berpendapat bahwa bau berpengaruh langusng terhadap otak manusia. Reseptor bau di hidung berkomunikasi dengan bagian-bagian dari otak (amigdala dan hipokampus) yang berfungsi sebagai penyimpanan untuk emosi dan kenangan. Ketika bernapas molekul minyak esensial akan terhirup, beberapa peneliti percaya bahwa mereka merangsang bagian-bagian dari otak dan mempengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan mental. Sebagai contoh, lavender diyakini untuk merangsang aktivitas sel-sel otak di amigdala mirip dengan cara beberapa pekerjaan obat penenang. Peneliti lain menganggap bahwa beberapa molekul dari minyak esensial bisa berinteraksi dalam darah dengan hormon atau enzim. Karena Penggunaan minyak esensial sebagai aromaterapi belum diakui sebagai evidence-based medicine, maka untuk menggunakannya memerlukan kehati-hatian dan sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya. Terdapat beberapa organisasi yang mengatur hal ini, seperti untuk keamanan minyak esensial ada organisasi ATC, Aromatherapy Trade Council. ATC adalah sebuah badan otoritatif yang berada diInggris yang ditujukan untuk mengatur Perdagangan Minyak Atsiri dengan tujuan aromaterapi. ATC dibentuk sebagai tindak lanjut konferensi pada bulan November 1993 tentang "Essential Oils & Public Safety" yang diselenggarakan oleh Dewan Organisasi aromaterapi, badan pemerintah untuk profesi yang berkaitan dengan aromaterapi, dan dihadiri oleh sebagian besar pedagang aromaterapi minyak esensial. Keanggotaan ATC terbuka untuk mereka yang setuju untuk mematuhi Sasaran dan Tujuan ATC. Sebuah perjanjian secara tertulis harus diberikan untuk mematuhi Konstitusi ATC itu. Semua pemohon ditinjau oleh Komite Keanggotaan dan tidak diterima sebelum botol produk, tetes integral dan literatur promosi sesuai dengan kode etik ATC dan telah memenuhi persyaratan dari Medicines Control Agency.

II. TUJUAN AROMATERAPI

Sebetulnya tujuan dari aroma terapi adalah mengambil manfaat minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan yang mengandung zat atau bahan aktif yang digunakan oleh tumbuhan tersebut untuk mempertahankan diri terhadap serangan dari luar, misalnya hama atau serangga. Zat tersebut tidak lain adalah hormon tumbuhan. Dietrich Gumbel dari Jerman pernah meneliti tumbuhan dan menemukan bahwa secara fisiologi manusia dan tetumbuhan punya kesamaan dalam hal hormon, enzim, dan susunan kimia di dalam tubuh. Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa bagian atas tumbuhan memiliki efek penyembuhan pada bagian kepala manusia dan menembus epidermis (bagian atas) kulit. Bagian ranting dan daun mempunyai efek penyembuhan pada jantung dan paru-paru dan menembus dermis (bagian tengah) kulit. Sementara itu, bagian akar dan kayu berkhasiatmenyembuhkan bagian perut manusia (Kulsum & Gusmailina, 2009 dalam Anonim, 2003).

III. MANFAAT AROMATERAPI

Meskipun ada banyak kombinasi minyak aromaterapi yang telah teruji dan digunakan di seluruh dunia, namun tidak semua disetujui atau direkomendasikan oleh dokter. Namun hal ini tidak berarti tidak efektif. Berikut beberapa manfaat aromaterapi yang paling umum digunakan: 1. Membantu Meringankan Stress: Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres. Senyawa aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk menghilangkan stres adalah minyak lemon,minyak esensial lavender, bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.2. Antidepresan : Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan melati.3. Meningkatkan memori : Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan, namun ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat perkembangannya. Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat meningkatkan kapasitas memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan untuk efek meningkatkan memori.4. Meningkatkan jumlah Energi : Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa menmberikan efek yang sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan olahraga juga bisa membantu, namun banyak orang menggunakan aromaterapi untuk memperoleh sedikit rasa lebih semangat. Banyak minyak esensial yang dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang berbahaya. Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk lada hitam, kapulaga, kayu manis,minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosemary.5. Penyembuhan dan Pemulihan : Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena peningkatan aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindungi selama tahap penyembuhan. Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak buckthorn. Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari sekedar menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan eksim.6. Sakit kepala : Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah sakit kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migrain adalah peppermint, eucalyptus,minyak esensial cendana, dan minyak rosemary. Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan minyak pembawa dan menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan pelipis. Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk minyak almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.7. Mengatasi Insomnia : Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis, serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan demikian, aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang.8. Sistem kekebalan tubuh: Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis mengatakan, aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau antibakteri dari minyak esensial aromaterapi dapat melindungi Anda dari sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk oregano, kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.9. Menghilangkan rasa nyeri: Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa memiliki banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi umum yang bisa diatasi dengan aromaterapi. Minyak esensia termasuk lavender, chamomile, clary sage, juniper, kayu putih, rosemary, dan minyak peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.10. Pencernaan : Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial jeruk biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas, chamomile, clary sage, dan lavender.

Apapun kondisi pasien dan minyak esensial yang akan digunakan, disarankan selalu berkonsultasi dengan ahlinya sebelum menggunakannya. Pastikan hanya mendapatkan minyak esensial dari sumber yang terpercaya, dan jangan mencoba mencampur dan menggunakan minyak kecuali telah dilatih oleh aromaterapist berpengalaman.