pemahaman pendidikan agama islam dan...

74
PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENGARUHNYA DALAM KETAATAN MENJALANKAN AJARAN AGAMA ISLAM SISWA DI SMP NEGERI 5 TANGERANG Skripsi Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd.I) Oleh: NUR UMI RULIYANA (205011000308) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: trancong

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN

PENGARUHNYA DALAM KETAATAN MENJALANKAN

AJARAN AGAMA ISLAM SISWA DI SMP NEGERI 5

TANGERANG

Skripsi

Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd.I)

Oleh:

NUR UMI RULIYANA

(205011000308)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

i

ABSTRAK

Nur Umi Ruliyana, 205011000308, “Pemahaman Pendidikan Agama

Islam dan Pengaruhnya dalam Menjalankan Ajaran Agama Islam Siswa di

SMP Negeri 5 Tangerang”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Latar belakang pemilihan judul tersebut adalah karena penulis melihat

bahwa pada zaman sekarang ini, banyak siswa yang belajar pendidikan agama

Islam tetapi di dalam dirinya belum terbentuk kepribadian muslim. Mulai dari

berpakaian, perkataan, pergaulan dan hal-hal lainnya. Pada kenyataannya juga,

masih banyak yang belum mapan melakukan ajaran-ajaran agama seperti shalat,

puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa yang

beragama Islam. Dan tidak menutup kemungkinan ada pula yang memiliki

pemahaman agama yang sangat luas bisa meninggalkan ibadah dan bahkan

melakukan hal-hal yang dilarang agama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketaatan siswa

dalam menjalankan ajaran agama Islam antara siswa yang faham agama dengan

siswa yang kurang faham agama di SMP Negeri 5 Tangerang.

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 September 2010 sampai 30

Oktober 2010. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif

deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasikan sesuai dengan data yang diperoleh. Teknik sampel yang

digunakan adalah cara random sampling (secara acak), dengan demikian maka

penulis memberi hak yang sama kepada siswa untuk memperoleh kesempatan

dipilih menjadi anggota sampel. Sampel dalam penelitian ini sebesar 12 % dari

jumlah populasi 347 siswa yaitu berjumlah 42 orang. Instrumen yang diberikan

berupa kuesioner berjumlah 25 butir soal pernyataan. Dalam melakukan analisis

terhadap kedua variabel, yaitu mengenai Pemahaman Pendidikan Agama

(Variabel Independent/Bebas) dan Ketaatan menjalankan ajaran agama Islam

(Variabel Dependent/Terikat), dengan model alat analisis tes “t”.

Kesimpulan bahwa Terdapat perbedaan tingkat ketaatan menjalankan

ajaran agama Islam antara siswa yang lebih memahami agama dengan siswa yang

kurang memahami agama. Dapat dilihat diperolehnya to = 6,8228 pada taraf

signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,02 (6,8228 > 2,02), maka Ho ditolak

sedangkan Ha diterima. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% t tabel = 2,71

(6,8228 > 2,71), maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Maka pada taraf

signifikansi 5% dan 1% Hipotesis alternatif diterima (Ha) yaitu terdapat pengaruh

yang signifikan dalam ketaatan menjalankan ajaran agama Islam antara yang lebih

memahami agama dengan siswa yang kurang memahami agama.

Page 3: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar

Muhammad Saw, yang telah berhasil merubah peradaban dari jaman Jahiliyah

menuju jaman Islamiyah yakni Dinul Islam, dan semoga kita semua mendapat

syafaat beliau ketika harta benda tidak lagi berguna bagi umat manusia.

Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis karena dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak

lepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya serta penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan FITK beserta Pembantu Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nurlena Rifa’I M.A.Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan

ridho dan ikhlas.

4. Bapak H. Mulyono Sobar, S.Pd., Selaku Kepala Sekolah beserta seluruh

jajaran guru dan staff SMP Negeri 5 Tangerang, khususnya Bapak Wahyudi

S.Pd., dan Ibu Yeni Nuraeni S.Ag., yang telah memberikan izin dan

membantu penulis untuk melaksanakan penelitian di tempat tersebut.

5. Segenap Ibu/Bapak Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN syarif

Hidyatullah Jakarta yang telah memberi ilmu yang tidak ternilai kepada

penulis.

Page 4: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

iii

6. Yang tercinta Ayahanda (Samian) dan ibunda (Sulasih) yang dengan kasih

sayang dan sabar berusaha payah mengasuh, membimbing, mendidik dan

membiayai segala kebutuhan dari kecil sampai sekarang ini. Beserta kakak-

kakak ku (Syofia Wahida & M. Nurdin) dan adikku (Fitriani Mudrikah) yang

telah memberikan motivasi serta do’a kepada penulis untuk menyelesaikan

pendidikan SI.

7. Mahasiswa UIN Syahid Angkatan 2005 Non Regular FITK Jurusan PAI kelas

A dan B. Roihana, Hotlina, Tatu, Meliyana, Lina, Erdi, ka’ diah, ka’ bacen,

Umi. dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih

untuk keikutsertaan kalian dalam memberikan dukungan moril.

8. Yayasan MI Al-mursyidiyyah, khususnya Ibu kepala Sekolah dan seluruh

dewan guru yang telah memberikan motivasi, pengertian dan waktunya untuk

menyempatkan penulis menyelesaikan tugas ini di sela-sela waktu mengajar.

Hanya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis

sampaikan, semoga bantuan dan do’anya yang telah diberikan dapat menjadi

catatan amal kebaikan di hadapan Allah Swt, Amin.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang budiman untuk

perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi yang membacanya, dan kepada lembaga pendidikan untuk

memotivasi para guru agar lebih giat dalam mengajar guna peningkatan mutu

pendidikan. Semoga Allah Swt selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan

inayahnya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, 20 Januari 2011

Penulis,

(Nur Umi Ruliyana)

Page 5: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

v

DAFTAR ISI

Hlm

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 5

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Perumusan Dan Pembatasan Masalah ........................................... 5

D.Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN

HIPOTESIS

A.Kajian Teori................................................................................... 7

1. Pemahaman Pendidikan Agama Islam ...................................... 7

a. Pengertian Pemahaman Pendidikan Agama Islam ............... 7

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ......................................... 10

c. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Agama Islam ......... 12

2. Ketaatan Menjalankan ajaran Agama Islam ............................ 13

a. Pengertian Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam ..... 13

b. Nilai – nilai Dalam Ajaran Islam ......................................... 17

1. Aqidah ............................................................................. 18

2. Ibadah .............................................................................. 19

3. Akhlak ............................................................................. 21

B. Kerangka berfikir........................................................................ 28

C. Hipotesis ..................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ....................................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 31

Page 6: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

vi

C. Populasi dan Sampel................................................................... 31

D. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................... 32

E. Variabel Penelitian...................................................................... 33

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 5 Tangerang

1. Pendahuluan .......................................................................... 38

2. Visi dan Misis SMP Negeri 5 Tangerang ............................. 39

3. Keadaan Guru, Staf, administrasi dan karyawan .................. 39

4. Keadaan Siswa SMP Negeri 5 Tangerang ............................ 41

5. Prestasi siswa SMP Negeri 5 Tangerang .............................. 42

6. Sarana dan Prasarana............................................................. 43

7. Kegiatan Ekstrakulikuler ....................................................... 45

8. Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Tangerang ..................... 45

9. Pelaksanaan PAI SMP Negeri 5 Tangerang ........................ 47

B. Deskripsi Data ............................................................................ 48

C. Analisis Data .............................................................................. 51

D. Interpretasi Data ......................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 55

B. Saran ............................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

LAMPIRAN

Page 7: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

vii

DAFTAR TABEL

Hlm

Tabel 1 Kisi-kisi Variabel X (Pemahaman Pendidikan Agama) .................... 33

Tabel 2 Kisi-Kisi Variabel Y (Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama) .......... 34

Tabel 3 Kondisi Guru ...................................................................................... 39

Tabel 4 Tenaga Administrasi .......................................................................... 39

Tabel 5 Keadaan Siswa SMPN 5 Tangerang .................................................. 40

Tabel 6 Rekapitulasi Agama Siswa Tahun Ajaran 2010-2011 ....................... 41

Tabel 7 Prestasi Akademik Siswa SMPN 5 Tangerang .................................. 41

Tabel 8 Prestasi Non Akademik Siswa SMPN 5 Tangerang ......................... 42

Tabel 9 Sarana dan Prasarana ......................................................................... 42

Tabel 10 Keadaan Buku ................................................................................... 43

Tabel 11 Alat Peraga ........................................................................................ 43

Tabel 12 Struktur Organisasi SMPN 5 Tangerang .......................................... 45

Tabel 13 Daftar Siswa yang lebih memahami Agama ..................................... 47

Tabel 14 Daftar Siswa yang kurang Memahami Agama ................................. 48

Tabel 15 Skor Perbedaan antara Variabel X dengan Variabel Y ..................... 48

Tabel 16 Tabel Perhitungan untuk memperoleh Mean dan Standar Deviasi ... 50

Page 8: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Hlm

Lampiran 1 Hasil wawancara ........................................................................ 60

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Pemahaman Pendidikan Agama Islam

Dalam Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam ................ 62

Lampiran 3 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi .............................. 68

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian. ............................................. 69

Lampiran 5 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Di SMP Negeri 5

Tangerang .................................................................................... 70

Page 9: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah Swt.

Dengan segala pemberiannya manusia dapat mengecap segala kenikmatan

yang bisa di rasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala

manusia lupa akan dzat Allah Swt yang telah memberikannya. Untuk hal

tersebut manusia seharusnya mendapatkan suatu bimbingan sehingga didalam

kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah Swt. Untuk itu

manusia membutuhkan adanya pendidikan.

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, tahu dan

dapat membedakan mana prilaku yang baik dan mana prilaku yang tidak baik.

Dan dengan pendidikan pula manusia dapat menduduki tempat yang terpuji

didunia.

Dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 yang berbunyi: ”Pendidikan Nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Page 10: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

2

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

berdemokratis serta bertanggung jawab”.1

Dalam kenyataan hidup sehari-hari, kita menyaksikan banyak kaum

intelegensia, yaitu orang-orang yang banyak pengetahuannya, tidak mampu

memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk menciptakan kebahagiaan, baik

bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat. Mereka cenderung berfikir

bebas tanpa mengenal ikatan-ikatan, berperasaan tanpa adanya tenggang rasa,

bertingkah laku tanpa mengenal baik, buruk atau halal dan haram kalau

demikian keadaan manusia, maka kemudian manusia itu akan meruntuhkan

nilai-nilai kemanusiannya sendiri dan berubahlah dari makhluk Tuhan yang

tinggi derajatnya kepada makhluk Tuhan yang hina.2 Untuk itu diperlukan

pengendalian kecendrungan tersebut, sehingga tidak mudah menerima

rangsangan yang mengarah kepada kesalahan. Dan untuk itu dibutuhkan

agama dalam bentuk pengamalan ajaran-ajarannya yang dilakukan dengan

istiqomah (terus menerus) dan khusyu dalam kehidupannya, karena ajaran-

ajaran agama didalamnya dapat membimbing manusia kearah kepada

kebaikan dan kebenaran.3

Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XI, Pasal 29 ayat

1 yaitu: Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan sila pertama

adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan agama

adalah sangat penting.

Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh mantan Presiden Republik

Indonesia, Soeharto dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

di Istana Negara pada Tanggal 26 April 1972 sebagai berikut: Dalam

pendidikan kita itu, jelas Pendidikan Agama merupakan bagian yang

penting, karena dalam pancasila sendiri kita menegaskan Ketuhanan

yang Maha Esa. Pendidikan Agama berdasarkan keyakinan agama

1 Undang-undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam), h. 37. 2 Sahilun A. Nasir & Hafi Anshari, Pokok-Pokok Pendidikan Agama Islam di Perguruan

Tinggi, (Surabaya: Al-ikhlas, 1984), Cet. 2, h. 57-58. 3 Heny narendrany Hidayati & Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, (Jakarta: UIN Press,

2007), cet. 1, h. 72.

Page 11: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

3

pemeluknya masing-masing bukanlah membuka lapangan yang

terpisah dari pendidikan nasional kita, melainkan harus menjiwai.4

Secara Umum, Pendidikan agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta

didik tentang Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (GBPP PAI, 1994).5

Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat bahwa pendidikan Agama

hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, agar agama ini benar-benar

menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya

di kemudian hari.6

Pendidikan Agama Islam tidak tertuju kepada pembentukan

kemampuan akal saja. Dengan pengetahuan agama, seseorang belum tentu

memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam. Selain pengetahuan,

pengembangan dan pemahaman keagamaan dalam diri seseorang juga sangat

penting. Seseorang yang memiliki pemahaman agama akan melaksanakan

ajaran agama dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah.

Dalam Penanaman ajaran-ajaran agama pada usia remaja sangat

penting. Karena pada usia remaja ini banyak terjadi kegoncangan atau

ketidakstabilan dalam beragama. Kadang-kadang mereka tekun dalam

beribadah, tetapi pada waktu lain mereka enggan melaksanakannya. Oleh

karena itu, sebaiknya mereka diberi bimbingan agama agar menjadikan

pedoman hidup baginya.

Sudarsono S.H mengatakan, dalam kenyataan sehari-hari

menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian

besar kurang memahami norma-norma agama, bahkan mungkin lalai

menunaikan perintah-perintah agama.7 Oleh karena itu, bagaimana agar

4 Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja,

(Jakarta: Kalam Mulia, 1997), h. 19. 5 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3,

h. 78. 6 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), Cet.17, h.66.

7 Sudarsono, Kenakalan Remaja,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Cet. 3, h. 120

Page 12: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

4

pendidikan agama Islam yang diajarkan disekolah tidak hanya ada dalam

sebuah konsep, akan tetapi yang lebih penting adalah aplikasinya dalam

kehidupan sehari-hari.

Namun Di zaman sekarang ini, banyak siswa yang belajar pendidikan

agama Islam tetapi di dalam dirinya belum terbentuk kepribadian muslim.

Mulai dari berpakaian, perkataan, pergaulan dan hal-hal lainnya. Pada

kenyataannya juga, masih banyak yang belum mapan melakukan ajaran-ajaran

agama seperti shalat, puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang

mencerminkan seorang siswa yang beragama Islam. Sering kita mendengar

bahkan melihat secara langsung perkelahian antar pelajar yang mengakibatkan

kerusakan dan bahkan membuat korban jiwa. Tidak jarang pula sekelompok

pelajar membuat ulah yang bermacam-macam di tempat umum sehingga

mengganggu orang lain.

Dari uraian di atas dapat diprekdisikan bahwa seseorang yang memiliki

pemahaman agama Islam, ia cenderung akan selalu taat menjalankan ajaran

agama. Sebaliknya bagi seseorang yang tidak atau kurang memiliki

pemahaman tentang agama Islam, ia akan bersikap acuh untuk melaksanakan

ibadah yang sebenarnya diwajibkan dalam ajaran Islam. Dan Tidak menutup

kemungkinan ada pula yang memiliki pemahaman agama yang sangat luas

bisa meninggalkan ibadah dan bahkan melakukan hal-hal yang dilarang

agama.

Penulis beranggapan bahwa pemahaman Pendidikan Agama Islam

yang dimiliki pelajar, mempunyai hubungan dengan ketaatan menjalankan

ajaran agama Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : “PEMAHAMAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DAN PENGARUHNYA DALAM KETAATAN

MENJALANKAN AJARAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 5

TANGERANG ”.

SMP Negeri 5 Tangerang adalah merupakan salah satu sekolah

Menengah Pertama yang notabennya pendidikan agama sangat minim.

Dikarenakan pelajaran PAI dilaksanakan 1 kali pertemuan (2 jam) dalam

Page 13: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

5

seminggu. Seperti lembaga lain, SMP Negeri 5 Tangerang melakukan

berbagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal sehingga

menghasilkan lulusan (anak didik) yang berkualitas, baik dalam bidang

IPTEK maupun IMTAQ. Untuk kualitas bidang IMTAQ, PAI dijadikan jalan

khusus untuk mencapainya. Melalui pembelajaran PAI, diharapkan dapat

meningkatkan IMTAQ siswa sehingga mereka dapat merealisasikan dalam

sikap dan prilaku hidupnnya sesuai dengan tujuan pendidikan, khususnya

tujuan PAI itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang

akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PAI yang di

ajarkan di sekolah.

2. Bagaimana kesadaran siswa terhadap nilai-nilai ajaran agama Islam.

3. Bagaimana guru menggunakan media dan metode dalam meningkatkan

pemahamaan siswa terhadap pelajaran PAI.

4. Bagaimana upaya guru PAI untuk meningkatkan siswa dalam menjalankan

ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

5. Apakah ada perbedaan siswa yang paham dengan siswa yang kurang

paham agama Islam dalam ketaatan menjalankan ajaran agama Islam?

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada penulis serta untuk lebih

terarahnya penelitian ini kiranya perlu di kemukakan penjelasan istilah

serta pembatasan masalah antara lain:

a. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada kelas IX

SMPN 5 Tangerang.

b. Yang di maksud dengan ”Pemahaman” adalah kemampuan yang

dimiliki anak didik dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam

yang telah diperolehnya di sekolah

Page 14: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

6

c. Yang di maksud ”Pendidikan Agama Islam” adalah kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan nilai-nilai ajaran Islam baik itu proses

pembelajaran maupun kegiatan yang bercirikan Islam.

d. Nilai-nilai ajaran Islam yang akan diteliti meliputi aqidah, ibadah dan

akhlak.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut penulis

menentukan rumusan masalah: Apakah ada pengaruh pemahaman agama

Islam antara siswa yang paham agama dengan siswa yang kurang paham

agama terhadap ketaatan menjalankan ajaran agama Islam?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perbedaan

pemahaman pendidikan agama Islam siswa SMP Negeri 5 Tangerang

dapat berpengaruh dalam ketaatan mereka menjalankan ajaran agama

Islam.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah:

a. Menjadi bahan masukan untuk dapat memperbaiki kelemahan dan

kekurangan yang ada pada diri seseorang, serta mampu meningkatkan

pribadi agar tidak menyimpang dari Al-Quran dan As-sunnah.

b. Sebagai suatu usaha untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa

mengenai pendidikan agama Islam, sehingga dapat memperbaiki

kualitas ibadah dalam diri siswa umumnya dan guru agama itu sendiri

khususnya.

c. Sebagai sumbangan pendidikan untuk mengembangkan khazanah ilmu

pengetahuan.

d. Sebagai syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

(S. Pd.I).

Page 15: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

7

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pemahaman Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pemahaman Pendidikan Agama Islam

Secara etimologi kata Pemahaman berasal dari kata ”paham” yang

berarti mengerti benar atau memahami benar.1 Sedangkan secara

terminologi, para ahli pendidikan memberikan definisi pemahaman,

diantaranya:

Elizabeth B. Hurcock dalam bukunya perkembangan anak, bahwa

pemahaman adalah ”kemampuan untuk menangkap sikap, arti atau

keterangan mengenai sesuatu dan mempunyai gambaran yang jelas atau

lengkap tentang hal tersebut.”2

Menurut Anas Sudjiono pemahaman adalah ”kemampuan

seseorang untuk mengerti sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu

dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang

kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan”3

1 Peter Salim, Kamus Populer Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet.1, h.

1075 2 Elizabeth B. Hurcock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1992) Cet. 2, h. 38

3 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1996), cet. 4, h. 50

Page 16: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

8

Menurut Daryanto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan,

Kemampuan Pemahaman dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Menerjemahkan (Translation), yaitu bukan saja pengalihan arti dari

bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari

konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk

mempermudah orang mempelajarinya.

b. Menginterpretasi (interpretation) yaitu, kemampuan untuk

mengenal dan memahami.

c. Mengekstrapolasi (extrapolation) yaitu, lebih tinggi sifatnya dari

menerjemahkan dan menafsirkan, ia memenuhi kemampuan

intelektual yang lebih tinggi.4

Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu

yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa

menangkap pemahaman, seseorang yang memiliki pemahaman tidak

hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai

kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari dan

mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.

Dalam ajaran Islam banyak sekali mengandung konsep dan

prinsip. Yaitu muslim, mukmin, takwa, syahadat, zakat, puasa, haji, syarat,

rukun, adalah sebagian dari sekian banyak konsep yang dimaksud.5

Konsep-konsep dalam ajaran Islam memang harus diketahui dan

dipahami. Konsep-konsep dalam ajaran Islam tidaknya penting dilihat dari

sudut sistem pengetahuan, tetapi juga penting dilihat dari sudut sistem

pengalaman. Pemahaman yang benar tentang konsep itu dapat membantu

benarnya pengamalan ajaran Islam.

Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada

dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat

menjelaskan, mempertahankan, memperaktekkan, membedakan, menduga,

4 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 6, h. 106

5 Daryanto, Evaluasi Pendidikan…h. 116

Page 17: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

9

menerangkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memperluas,

menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali,

mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan

bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari

pengetahuan.

Setelah mengetahui beberapa definisi mengenai pemahaman,

penulis akan menjelaskan beberapa pengertian mengenai pendidikan.

Pendidikan dapat diartikan dari sudut pandang bahasa dan istilah.

Dalam bahasa yunani pendidikan (Paedagogike) adalah kata

majemuk yang terdiri dari dua kata ”paes” yang berarti anak dan kata

”Ago” yang berarti aku membimbing. Jadi ”paedagogik” berarti aku

membimbing anak dengan maksud membawanya ke tempat belajar dalam

bahasa yunani disebut ”paedagogos”.6

Dalam bahasa Arab disebut ”tarbiyah” dengan kata kerja Rabba.

Kata kerja rabba memiliki arti mendidik dan telah digunakan pada zaman

Nabi. Dalam bentuk kata benda, rabba juga digunakan untuk Tuhan,

karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara. Kata lain

yang mengandung arti pendidikan adalah addaba, dan allama.7

Mengenai pengertian pendidikan secara istilah yang dikemukakan

oleh para tokoh yaitu:

Jhon Dewey tokoh pendidikan terkemuka menyatakan bahwa

pendidikan adalah ”Proses pembentukan kecakapan fundamental secara

intelektual dan emosional, kearah alam sesama manusia”.

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa ” Pendidikan umumnya

berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran

(intelek) dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakat”.8

6 Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2001),

Cet. Ke 2, h. 70. 7 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), cet. Ke-2, h. 25

8 Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos

Wacana Ilmu, 1998), Cet.1, h. 4.

Page 18: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

10

Menurut Al-Ghazali pendidikan adalah proses memanusiakan

manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai

ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara

bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua

dan masyarakat menuju pendekatan diri pada Allah sehingga menjadi

manusia yang sempurna.9

Dapat diambil suatu kesimpulan atas semua pendapat di atas,

bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha yang bersifat

bimbingan yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan untuk

membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan.

Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah sebuah

proses dalam membentuk manusia muslim yang mengembangkan potensi

yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan

fungsinya sebagai khalifah Allah Swt, baik kepada Sang Pencipta, sesama

manusia, dan sesama makhluk lainya.10

Dari pengertian pemahaman, dan pendidikan agama Islam dapat

disimpulkan bahwa pemahaman pendidikan agama Islam adalah seseorang

yang mampu memahami arti atau konsep ajaran-ajaran agama, sehingga

ajaran-ajaran agama itu benar-benar menjiwai, menjadi bagian yang

integral dalam pribadinya, di mana ajaran-ajaran agama itu benar-benar

difahami, diyakini kebenarannya, diamalkan, menjadi pedoman hidupnya,

menjadi pengontrol bagi perbuatan-perbuatannya, pada pemikirannya dan

sikap mentalnya.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan berarti apa yang ingin dicapai dengan

pendidikan. Masalahnya adalah manusia yang bagaimanakah yang ingin

9 Abidin Ibn Rush, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar), Cet. Ke-1, h. 56. 10

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 1998), h. 41.

Page 19: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

11

dibentuk melalui pendidikan. Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Abd.

Halim Soebahar menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah

terbentuknya kepribadian muslim. Menurutnya, bahwa tujuan demikian

identik dengan tujuan hidup setiap orang muslim. Adapun tujuan hidup

seorang muslim adalah menghamba (Ibadah) kepada Allah.

Dalam Firman-Nya:

”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”.(QS Adz Dzariat: 56) 11

Abidin Ibnu Rusn dalam bukunya mengatakan bahwa Al- Ghazali

merumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut:

1. Mendekatkan diri kepada Allah, yang wujudnya adalah kemampuan

dan dengan kesadraan diri melaksanakan ibadah wajib dan sunnah

2. Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia.

3. Mewjudkan profesionalisasi manusia untuk mengemban tugas

keduniaan dengan sebaik-baiknya.

4. Membentuk manusia berakhlak mulia suci jiwanya dari kerendahan

budi dan sifat-sifat tercela.

5. Mengemangkan sifat-sifat manusia yang utama sehingga menjadi

manusia yang manusiawi.12

Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada siswa tentang ajaran

agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga semua

manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt serta

berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan

anggota umat manusia.13

11

Abd. Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: kalam mulia, 2002)),

Cet.1, h. 17-20 12

Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1998), Cet.1, h. 60

13

Kurikulum GBPP/SLTP. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Departemen Agama RI,

1999), h. 1

Page 20: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

12

Dalam kurikulum berbasis kompetensi untuk pendidikan agama

Islam, ditetapkan standar kompetensi yaitu kemampuan dasar yang harus

dimiliki para siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi:

1. Beriman kepada Allah Swt. Dan lima rukun iman yang laib dengan

megetahui fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku,

dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal horizontal.

2. Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al-quran serta

mengetahui hukum bacaannya dan mampu mengimplementasikannyan

ke dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mampu beribadah dengan baik sesuia tuntunan syariat Islam, baik

ibadah wajib maupun ibadah sunat.

4. Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para

sahabat , tabi’in, serta mampu mengambil hikmah dari sejarah

perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari-hari masa kini

dan masa depan.

5. Mampu mengamalkan sistem muamalah Islam dalam tata kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 14

c. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Agama Islam

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan dan keseimbangan antara lain adalah:

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT (Hablum Minallah)

2. Hubungan Manusia dengan sesama manusia (Hablum Minannas)

3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri (Hablim min Nafsi)

4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya

(Hablum Minal Alam).15

Pada tingkat sekolah dasar (SD) penekanan diberikan kepada

empat unsur pokok yaitu: keimanan, ibadah, Al-Quran, dan Akhlak.

Sedangkan pada sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah

menengah umum (SMU) disamping keempat unsur pokok tersebut diatas

maka unsur muamalah dan syari’ah semakin dikembangkan. Unsur

pokok Tarikh diberikan secara seimbang pada setiap satuan pendidikan.

14

Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 142 15

Kurikulum GBPP/SLTP. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Departemen Agama RI,

1999), h. 3

Page 21: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

13

Materi merupakan salah satu unsur dalam tujuan pendidikan.

Materi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anak didik memberikan

pengaruh terhadap pengetahuan dan pemahaman yang disampaikan

seorang pendidik.

Secara garis besar materi bidang pendidikan agama itu terdiri

dari bidang Aqidah, Ibadah dan Akhlak.

1. Bidang Aqidah: ini merupakan bidang yang sangat prinsipil bagi

ajaran Islam, yaitu bertugas untuk mengajarkan makhluk untuk

percaya (iman) kepada Allah.

2. Bidang Ibadah: bidang ini merupakan implementasi dari pengakuan

(iman) seorang hamba kepada Tuhannya dan cenderung untuk

diartikan sebagai bagian ritual (ibadah mahdah/langsung) bentuknya

berupa shalat, puasa, zakat, dan haji.

3. Bidang Akhlak: bidang ini menekankan pada ketinggian perilaku

moral seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari dimana hal ini

dapat dikatakan sebagai cermin dari kualitas iman seseorang.16

Dari seluruh materi pendidikan agama Islam diharapkan

bahwa peserta didik dapat meyakini, memahami, serta mengamalkan

segala ajaran Islam dan menjauhi segala larangannya. Dan diharapkan

bahwa mereka dapat menjadi manusia yang berprilaku dan bersikap

sesuai dengan ajaran Islam.

2. Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam

a. Pengertian Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam

Ketaatan berasal dari kata taat, yang diberi awalan ke dan akhiran

an. Taat mempunyai pengertian yang sama dengan takwa, akar katanya

adalah w.q.y., artinya antara lain: takut, menjaga diri, memelihara,

tanggung jawab dan memenuhi kewajiban.17

16

Dirjen Bimbaga, Buku Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum/GBPP Pendidikan Agama

Islam Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1998) h.4 17

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000), Cet.3, h.361

Page 22: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

14

Takwa ialah keadaan yang diliputi rasa takut kepada Allah Swt.

Takwa ialah keadaan yang mendorong seseorang menjauhi dosa dan

kesalahan.18

Karena itu orang yang bertakwa adalah orang yang patuh

menjalankan aturan agama, terutama ibadah seperti: shalat, puasa,

membayar zakat, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang

dilarang agama, dan memenuhi kewajiban.

Takwa tidaknya seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya

sehari-hari. Bagi orang yang takwa segala ajaran yang bersumber dari

kitab suci Al-Quran dan Hadits Nabi dilaksanakan dengan baik,

sehingga tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari merupakan

realisasi dari ajaran yang dianutnya. Seseorang yang takwa mampu

mengontrol dan memerangi hawa nafsunya.

Glock dan Stark19

berpendapat, untuk melihat tingkat ketakwaan

seseorang dalam menjalankan ajaran agama dapat dilihat dari lima

dimensi, yaitu:

1. Keterlibatan Ritual (Ritual Involvement), yaitu tingkatan sejauh mana

seseorang mengerjakan kewajiban ritual di dalam agama mereka.

2. Keterlibatan ideologis (ideological Involvement), yaitu tingkatan

sejauh mana orang menerima hal-hal yang dogmatik di dalam agama

mereka masing-masing.

3. Keterlibatan intelektual (Intellectual Involvement), yaitu sejauh mana

seseorang mengetahui tentang ajaran agamanya. Seberapa jauh

aktivitasnya di dalam menambah pengetahuan agamanya.

4. Keterlibatan pengalaman (Experiential Involvment), yaitu dimensi

yang berisikan pengalaman-pengalaman unik dan spektakuler yang

merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan.

18

Khalil Al-Musawi, Bagaimana Menyukseskan Pergaulan Anda, Ter. Dari Kaifa

Tata’amal Ma’a an-Nas Oleh Ahmad Subandi, (Jakarta: Lentera, 1998), h. 45 19

Djamaludin Ancok, Teknik Penyusunan Skala Pengukur, (Yogyakarta: Pusat Penelitian

Kependudukan UGM, 1989), h.11

Page 23: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

15

5. Keterlibatan secara konsekuen (Consequential Involvment), yaitu

mengukur sejauh mana seseorang dimotifikasikan oleh ajaran

agamanya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa individu yang

taat ialah menjalankan segala ajaran agama yang bersumber dari kitab

suci Al-Quran dan Hadits Nabi dilaksanakan dengan baik, sehingga

tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari merupakan realisasi

dari ajaran yang dianutnya. Dan seseorang yang taat tidak saja dapat

dilihat dan dianalisis dari aspek ibadah saja, seperti shalat, puasa,

membayar zakat, melainkan juga dari aspek-aspek yang lain, seperti

tingkah lakunya sehari-hari apakah mencerminkan nilai-nilai ajaran

agama yang dianutnya.

Mengenai pengertian agama, Menurut Harun Nasution kata

agama dikenal juga dengan kata din dari bahasa Arab dan kata religi dari

bahasa Eropa. Salah satu pendapat mengatakan bahwa kata agama

tersusun dari dua kata, a = tidak dan gam = pergi, jadi agama artinya

tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun. Ada pendapat

lain yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci.

Selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama berarti tuntunan. Karena

memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup

bagi penganutnya. 20

Zakiah Darajat mengatakan bahwa agama yaitu keyakinan

kepada ajaran agama yang meliputi akidah dan syari’ah serta kesediaan

mengamalkan ajarannya. Tanpa agama, hidup itu akan rusak dan tidak

beres menurut keyakinan yang diajarkan Islam.21

Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi

sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk

dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang

20

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: UI Press,

2008), h. 1. 21

Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,

1996), Cet.1, h. 75.

Page 24: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

16

nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada

Allah, kepada masyarakat dan alam sekitarnya.

Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk,

pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai

masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial,

budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan

prilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah (Akhlak).22

Dapat disimpulakan bahwa agama Islam adalah Agama Allah

yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada

seluruh umat manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan

(Aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan mu’amalah (syari’ah),

dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi

manusia agar mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat.

Sedangkan mengenai pengertian Islam, Moh. Toriquddin

mengatakan bahwa Islam (bahasa arab) adalah bentuk masdar dari kata

kerja (fi’il). Di dalam Dairah al-Ma’arif al-Islamiyah dikatakan Islam

berarti tunduk dan menyerah atau penyerahan diri. Dapat disimpulkan

bahwa Islam itu ialah tunduk dan taat, yakni tunduk dan taat kepada

perintah Allah dan kepada larangan-Nya. Perintah dan larangan Allah itu

tertuang dalam ajaran Islam.23

Dari segi terminologi, Harun Nasution mengatakan bahwa

”Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul,

Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya

mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan

manusia”.24

22

Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2004), Cet. 4, h. 4. 23

Moh. Toriquddin, Spekularitas Tasawuf, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Cet.1, h.

60. 24

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya….. h. 17.

Page 25: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

17

Menurut Abudin Nata Islam adalah nama bagi suatu agama yang

berasal dari Allah Swt. Nama Islam itu memiliki perbedaan yang luar

biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai

hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari

suatu negeri. Kata Islam adalah nama yang diberikan Tuhan sendiri.25

Hal tersebut dapat dipahami dari petunjuk ayat Al-Quran yang

ditunjukan oleh Allah Swt. Dalam surat Al- Imran Ayat 19 yang

berbunyi:

..........

”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah

Islam”. (Q.S Al-Imran: 19)26

Dari pengertian ketaatan (ketakwaan) serta pengertian agama

Islam, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang taat menjalankan

ajaran agama Islam dapat dilihat dari aspek ibadah saja, seperti shalat,

puasa, membayar zakat, selain itu melainkan juga dari aspek-aspek yang

lain, seperti tingkah lakunya merupakan realisasi dari ajaran yang

dianutnya, . Seseorang yang takwa mampu mengontrol dan memerangi

hawa nafsunya.

b. Nilai-nilai Dalam Ajaran Islam

Ajaran Islam bersifat universal dan berlaku setiap zaman.

Keabadian dan keaktualan Islam telah dibuktikan sepanjang sejarahnya,

dimana setiap kurun waktu dan perkembangan peradaban manusia

senantiasa dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui Al-

quran sebagai landasannya. Keuniversalan ajaran Islam pada hakikatnya

terwujud dari hal yang paling mendasar dan pokok dari seluruh konsep

Islam, yaitu keyakinan akan keesaan Allah.

25

Abudin Nata, Metodologi Studi Islam ,(Jakarta: PT. Raja grafindo Persada, 2003),

cet.8. h.65. 26

Al-quran dan terjemahannya, (Bandung: Mizan Pustaka, 2010), cet.5, h 60.

Page 26: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

18

Sebagai sumber nilai, agama Islam memberikan petunjuk,

pedoman dan pendorong bagi manusia dalam menciptakan dan

mengembangkan budaya serta memberikan pemecahan terhadap segala

persoalan hidup dan kehidupan. Di dalamnya mengandung ketentuan-

ketentuan keimanan, ibadah, mu’amalah dan pola tingkah laku dalam

berhubungan dengan sesama makhluk yang menentukan proses berfikir,

merasa dan pembentukan kata hati.

Di dalam Islam terdapat beberapa aspek penting yang mendasari

nilai-nilai sebagai pedoman umat manusia selaku penerimanya, yaitu

aqidah, Ibadah dan akhlak. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan

dibahas mengenai aqidah, ibadah dan akhlak.

1. Aqidah

Dari segi bahasa, Aqidah berasal dari al ’aqdu yang berarti

ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan. Sedangkan

menurut istilah, terdapat dua pengertian yaitu pengertian secara umum

dan secara khusus:

a. Secara umum, aqidah adalah hukum yang qath’i tanpa keragunan

lagi, baik berdasarkan syar’i (naqli) maupun hasil pemikiran yang

sehat (aqli), seperti i’tikad yang benar atau salah.

b.Secara khusus, aqidah adalah pokok-pokok ajaran din Islam dan

hukum-hukumnya yang qath’i.27

Seperti mengimani terhadap enam

hal yang lazim disebut dengan rukun iman, yang tertuang dalam

firman Allah dalam surat Annisa ayat 136 sebagai berikut:

.

27

Saefuddaulah & Ahmad Basyuni, Akhlak (Ijtima’iyyah),(Jakarta: PT Pamator, 1998),

h. 5

Page 27: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

19

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman

kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah

turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari

Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-

jauhnya.(Q.S An-Nisa:36) .28

Dengan demikian, aqidah itu meliputi Rukun Iman yang enam

yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada malaikat, Iman kepada kitab,

Iman kepada Rasul, Iman kepada hari kiamat dan Iman kepada Qada’

dan Qadar.

Aqidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun

prosesnya yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib

disembah hanya Allah. Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh

diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang

berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas

panggilan Allah.

Aqidah dalam Islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam

aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktivitas tersebut

bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf Al-Qardawi mengatakan

bahwa iman ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan

penuh keyakinan tidak bercampur syak atau ragu, serta memberi

pengaruh pada pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-

hari.29

2. Ibadah

28

Al-quran dan terjemahannya, (Bandung: Mizan Pustaka, 2010), cet.5, h 101 29

Abudin Nata, Metodologi Study Islam, (Jakarta: PT Raja Grifindo Persada, 2004), Cet.

9, h. 84

Page 28: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

20

Allah Swt menciptakan manusia bukannya tanpa tujuan, Dia telah

menjelaskan tujuan penciptaan manusia yaitu untuk menyembah-Nya atau

beribadah kepada-Nya. Dalam Firman-Nya :

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.(QS Adz Dzariyat:56).30

Ibadah adalah kata masdar dari ’abada yang berarti: memuja,

menyembah, mengabdi, berkhidmat. Orang yang menyembah disebut ’abid.

Jadi ibadah berarti pemujaan, penyembahan, pengabdian, pengkhidmatan.

Inilah pengertian ibadah menurut lughawi.

Adapun Ibadah menurut istilah agama Islam adalah Menyatakan

ketundukan dan kepatuhan sepenuhnya dengan disertai rasa kekhidmatan

yakni: Bersikap khidmat terhadap yang dipuja, dengan segenap jiwa raga

yang diliputi oleh rasa kekuasaan dan keagungan-Nya dan senantiasa

memohonkan rahmat dan karunia-Nya.31

Menurut Harun Nasution yang di kutip oleh Abdullah Karim.

Manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan rohani. Tubuh

manusia berasal dari materi dan mempunyai kebutuhan-kebutuhan material.

Sedangkan roh manusia bersifat immateri dan mempunyai kebutuhan

spiritual. Pendidikan jasmani manusia harus di sempurnakan dengan

pendidikan rohani.

Dalam Islam, ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang

diperlukan manusia itu. Semua ibadah seperti, shalat, puasa, zakat dan haji,

bertujuan membuat roh manusia senantiasa dekat pada Allah Swt.

Keadaan senantiasa dekat pada Allah sebagai zat Yang Mahasuci

dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat akan

dapat menjadi rem bagi hawa nafsu untuk melanggar nilai-nilai moral.

30

Al-quran dan terjemahannya, (Bandung: Mizan Pustaka, 2010), cet.5. h. 700 31

M. Ardani, Fikih Ibadah Praktis, (Ciputat : PT Mitra Cahaya Utama, 2008), Cet. 1, h.

16

Page 29: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

21

Peraturan dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keinginannya.32

Jadi

seseorang yang tidak mneyempurnakan pendidikan jasmani dengan

pendidikan rohani akan membuat hidupnya berat sebelah dan kehilangan

keseimbangan. Orang yang demikian akan menghadapi kesulitan-kesulitan

dalam hidup duniawi. Untuk menyempurnakan pendidikan jasmani dengan

pendidikan rohani manusia di perintahkan untuk beribadah.

H. Baihaqi dalam bukunya ”Fiqih Ibadah” Menyatakan bahwa dari

segi pelaksanaannya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga:

a. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannya

memerlukan kegiatan dan kekuatan fisik di sertai jiwa yang penuh ikhlas

dan khusu’ kepada Allah Swt, seperti shalat dan puasa.

b. Ibadah Ruhaniyah Maliyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannya berkaitan

dengan harta, seperti Zakat.

c. Ibadah jasmaniyah Ruhaniyah Maliyah, yaitu ibadah yang

pelaksanaannya di samping memerlukan kekuatan fisik dan mental, juga

memerlukan materi, seperti haji. 33

Dengan demikian ibadah meliputi segala hal yang disukai Allah

dan yang diridhai-Nya, baik berupa perkataan, maupun berupa perbuatan,

baik terang maupun tersembunyi, yang dikerjakan untuk mengharapkan

pahala di akhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah

SWT.

3. Akhlak

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat

yang penting sekali, baik sebagai individu maupun masyarakat dan

bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada

bagaiamana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir

dan batinnya, apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.34

32

Abdullah Karim,Pelajaran Agama Islam, (Banjarmasin: Center for community

development Studies (comdes), 2004) Cet.1, h. 77. 33

H. Baihaqi. A.K. Fiqih Ibadah (Bandung: M2S Anggota Ikapi, 1996), Cet.1. h. 13 34

Rachman Djatnika, Sistem Etika Islam (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), h. 11

Page 30: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

22

Secara etimologis akhlak adalah bentuk jamak dari Khuluq yang

berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata

khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (Pencipta),

makhluq (yang diciptakan) dan khalq (Penciptaan).

Dilihat dari sudut istilah (terminologi), para ahli berbeda pendapat,

yaitu:

a. Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam

jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan

mudah, tanpa memerlukan pemikiran.

b. Menurut Ibrahim Anis, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa,

yang dengannnya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk,

tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

c. Menurut Abdul Karim Zaidan, Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat

yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya

seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk

kemudian memilih melakukan atau meningalkannya.35

Akhlak ini merupakan pokok atau esensi ajaran Islam pula, karena

dengan akhlak terbinalah mental dan jiwa seseorang untuk memiliki

hakekat kemanusiaan yang tinggi. Dengan Akhlak ini pula nantinya dapat

dilihat tentang corak dan hakekat manusia yang sebenarnya.

Sehingga Nabi bersabda:

)(

Artinya: ”Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk

menyempurnakan keutamaan akhlak” (H.R. Ahmadan

Baihaqie).

Seseorang yang berakhlak mulia, selalu melaksanakan kewajiban-

kewajibannya, memberikan hak yang harus diberikan kepada yang berhak,

melakukan kewajibannya terhadap dirinya sendiri, yang menjadi hak

35

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga pengkajian dan Pengamalan

Islam(LPPI), 1999), Cet-1, h.1

Page 31: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

23

dirinya. Terhadap Tuhannya, yang menjadi hak Tuhannya, terhadap

sesama manusia, yang menjadi hak manusia lainnya terhadap makhluk

hidup lainnya, terhadap alam dan lingkungan dan terhadap segala yang ada

secara harmonis.36

Dapat dirumuskan bahwa akhlak ialah ilmu yang mengajarkan

manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam pergaulannya

dengan Tuhan, manusia, dan makhluk sekelilingnya.

Akhlak dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain yaitu:

1. Akhlak Al-Karimah

Akhlak Al-Karimah adalah akhlak yang mulia atau akhlak yang

baik. Amat banyak jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan

manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang

mulia itu dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu:

a. Akhlak terhadap Allah

Seorang Muslim hendaknya melihat kebaikan dan

kenikmatan yang tidak bisa di hitungnya yang berikan Allah Swt.

Hendaknya dia mensyukuri-Nya dengan lisan, mengucapkan pujian

kepada-Nya, dan di barengi dengan tindakan kebajikan di dalam

menaati-Nya. Adapun cara kita berahlak baik kepada Allah antara

lain adalah:

1) Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga

dengan mempergunakan firman-Nya dalam al-Quran sebagai

pedoman hidup dan kehidupan;

2) Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya;

3) Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan Allah;

4) Mensyukuri nikmat dan karunia Allah;

5) Menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar ilahi setelah

beriktiar maksimal;

6) Memohon ampun hanya kepada Allah;

7) Bertaubat hanya kepada Allah;

8) Tawakkal (berserah diri) kepada Allah.37

36

Rachmat Djatnika, Sistem Etika Islami (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), h. 11 37

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam,……h. 356

Page 32: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

24

b. Akhlak yang baik terhadap diri sendiri

Seorang muslim dalam hidup dan kehidupannya senantiasa

berlaku hidup sopan santun dalam menjaga jiwanya agar selalu bersih,

dapat terhindar dari perbuatan dosa, maksiat, sebab jiwa adalah yang

terpenting dan pertama-pertama harus dijaga dan terpelihara kebersihan

serta pembinaannya.

Kemudian jiwa juga sebaiknya senantiasa mendapat pembinaan

secara khusus siang dan malam, serta pengawasam sepenuhnya dari saat

ke saat, mengharapkannya di dalam perbuatan-perbuatan yang baik,

mendorongnya kepada ketaatan, seperti usaha dalam mencegahnya dari

kejahatan dan kerusakan dengan penuh disiplin dan ketekunan menuju

perbaikan dan pembinaan manusia mukmin yang kamil seutuhnya.

Moh. Ardani dalam bukunya menyatakan bahwa untuk

menjalankan perintah Allah dan bimbingan Nabi Muhammad Saw. Maka

setiap umat Islam harus berakhlak dan bersikap sebagai berikut:

a. Hindarkan minuman beracun/keras

b. Hindarkan Perbuatan yang Tidak Baik

c. Memelihara kesucian jiwa

d. Pemaaf dan Pemohon Maaf

e. Sikap Sederhana dan Jujur

f. Hindarkan perbuatan tercela. 38

c. Akhlak yang baik terhadap sesama manusia

Manusia sesuai dengan tabi’at dan instinknya selalu cenderung

untuk berkumpul dengan orang lain, bekerja sama dengan mereka. Ini

38

Moh. Ardani, Niai-nilai Akhlak(Budi Pekerti dalam Ibadah), (Jakarta: CV. Karya

Mulia, 2001), Cet. 1. h. 43

Page 33: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

25

termasuk bagian yang dianjurkan Islam, kerena Islam telah menciptakan

hubungan kemasyarakatan yang hangat dengan ikatan-ikatan iman yang

kuat.

Agama Islam mengatur tatanan hubungan ini mulai dari yang

paling dekat yaitu kedua orang tua, setelah itu Islam beralih kepada

hubungan dengan suami istri, kemudian dengan anak-anak. Dari sini

beralih kepada hubungan dengan saudara-saudara.Seiring itu pula, Islam

mengembangkan hubungan ini menyentuh komunitas masyarkat luas. 39

2. Akhlak Al-Mazmumah

Akhlak yang tercela (Akhlak Al-Mazmumah) secara umum adalah

sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik sebagaimana tersebut

diatas.

Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam

akhlaq yang tercela, diantaranya:

a. Berbohong

Bohong ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang

tidak sesuai, tidak cocok dengan sebenarnya. Berdusta atau bohong ada

tiga macam: Berdusta dengan perbuatan, berdusta dengan lisan,

berdusta dalam hati.

Pernyataan di atas memberikan penjelasan bahwa apabila

seseorang suka berdusta maka ia adalah orang munafik. Maka ia akan

ditulis disisi Allah sebagai orang munafik, dan ia akan dibebani dosa

dirinya dan dosa orang-orang yang meniru perbuatannya. 40

b. Takabur (Sombong)

Takabur adalah penyakit hati dan bisa merusak iman seseorang.

Takabur merupakan sikap mental yang merasa diri lebih besar, lebih

kaya dan lebih panadai, tanpa merasa ada bimbingan petunjuk dari

Allah. Kareana ia merasa serba mampu, orang lain dianggap rendah.

39

Muhammad Khair Fatimah, Etika Muslim Sehari-hari,Ter. Dari Al-Adab Al-Islamiyah

fi linaasyiah, Oleh Biqadarin, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002), h. 265-266 40

Moh. Ardani, Niai-nilai Akhlak(Budi Pekerti dalam Ibadah. . . h. 51.

Page 34: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

26

Meremehkan orang lain dan merasa diri lebih termasuk ciri-ciri

takabur sikap. Sedangkan takabur perbuatan, seperti memaksa yang

lemah mengikuti kehendaknya dan suka menceritakan kejelekan orang

lain. Setiap muslim sepatutnya meninggalkan sikap takabur ini, sebab

bisa menimbulkan kerugian bagi orang lain dan juga dirinya sendiri.41

c. Dengki

Dengki dalam Bahasa Arabnya adalah ”Hasad”, ialah rasa atau

sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan

berharap kenikmatan itu hilang dari dirinya .

Sifat dengki diharamkan karena seseorang tidak ridha atas apa

yang ditakdirkan oleh Allah, dengan menjadikan seseorang lebih

utama daripada yang lainnya. Maka sifat ini tidak mendapat toleransi

untuk dikerjakan.42

d. Kikir

Kikir atau pelit merupakan sifat cinta keduniaan. Ia membawa

kekuatan serakah, rakus, atau tamak. Bila cinta dunia sudah menguasai

hati seseorang, maka ia akan memberikan kekuatan pada orang

tersebut untuk menjadi serakah, rakus, atau tamak.43

Seseorang yang kikir, adalah orang yang dadanya sempit,

jiwanya kerdil, kurang bergembira, banyak diliputi kesedihan dan

nestapa, hampir-hampir dia tidak dapat memenuhi segala

kebutuhannya dan tidak mendapatkan bantuan dari setiap

keinginannya.44

e. Tidak mempunyai muru’ah yang baik

41

Jejen Musfah, Bahkan Tuhanpun Menangis, (Jakarta: Hikmah, 2003), Cet.1, h. 89. 42

Sa’id Hawwa, Tazkiyatun Nafs Ter., Dari Al-Mustakhlash Fi Tazkiyatil-Anfus, (Jakarta:

Darus Salam, 2005), Cet-3, h. 220. 43

Muhammad Muhyidin, The True Power Of Keart, (Jogjakarta: DIVA press, 2007), Cet.

1, h. 210. 44

Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, Akhlak-Akhlak Buruk, Ter. Dari Suul Khuluq,

Oleh, Pustaka Darul Ilmi, (Pustaka Darul ilmi, 2007), h.49

Page 35: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

27

Yang dimaksud dengan muru’ah yaitu adab atau tata kerama.

Artinya adab yang baik atau tata kerama yang baik. Orang yang tidak

mempunyai muru’ah yang baik membiarkan dirinya ke dalam hal-hal

yang bisa menimbulkan tuduhan yang tidak baik terhadap dirinya atau

hal-hal yang bisa menimbulkan fitnah, sehingga dirinya dibiarkan dari

noda hitam, dan dengan sendirinya kehormatan dirinya tidak

terpelihara dengan baik.

Orang yang tidak mempunyai muru’ah yang baik selalu

mengejar kesenangan hidup duniawian dan akalnya tidak dapat

menundukkan hawa nafsu yang sebagian besar bisa menimbulkan

keburukan dan kejahatan. Sedang orang yang afif sanggup

mengendalikan nafsunya dan tidak mau menjadi hamba syahwat.45

Melihat betapa urgennya akhlak dalam kehidupan sehari-hari,

maka penanaman akhlak dalam kehidupan sehari-hari harus dilakukan

sejak kecil dan berlangsung secara terus menerus. Memulai dari hal-hal

yang kecil, seperti cara makan dan minum, adab berbicara, adab ke

kamar kecil, cara berpakaian yang Islami, dan lain-lain, karena akhlak

yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, intruksi dan

larangan, tetapi harus disertai dengan pemberian contoh teladan yang

baik dan nyata (uswatun hasanah).

B. Kerangka Berfikir

45

Anwar Masy’ari, Akhlak Al-Quran, (Surabaya: PT Bina Ilmu Ofset,1990), Cet 1, h.

178

Page 36: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

28

Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang

mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya.

Seseorang yang mengetahui objek tertentu, bukan berarti orang tersebut

sudah memiliki pemahaman objek tertentu pula. Hal ini disebabkan karena

pemahaman merupakan salah satu tingkat yang kedudukannya lebih tinggi

dari tingkat kognisi pengetahuan.

Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang

dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap

pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari,

tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu

yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.

dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan,

memperaktekkan, membedakan, menduga, menerangkan, memberikan contoh

dan memperkirakan sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki

pemahaman dan pengalaman ibadah akan melaksanakannya dengan penuh

keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah.

Manusia, diciptakan Allah SWT untuk menyembah-Nya, melaksanakan

segala perintah-Nya, dan meninggalkan seluruh laranga-Nya. Dengan

mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan itu, manusia akan

mendapatkan kebaikan bagi agama dan dunianya. Kemudian ia akan

dipertanyakan dan diperhitungkan di hadapan Allah SWT.

Bagi orang yang memiliki pemahaman tentang agama Islam, ia cenderung

akan selalu taat menjalankan ajaran-ajaran agama Allah, seperti shalat puasa,

membayar zakat, serta tingkah lakunya sehari-hari yang mencerminkan nilai-

nilai ajaran agama. Sebalikya bagi orang yang tidak atau kurang memiliki

pemahaman tentang agama Islam, ia akan bersikap acuh untuk melaksanakan

ibadah yang sebenarnya diwajibkan dalam ajaran Islam.

Tinggi rendahnya tingkat seseorang dalam ketaatan menjalankan ajaran

agama Islam dapat ditentukan dari tinggi rendahnya pemahaman ajaran agama

yang dimilikinya. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan ada yang

Page 37: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

29

memiliki pengetahuan agama yang sangat luas bisa meninggalkan ibadah dan

bahkan melakukan hal-hal yang di larang agama.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, untuk menguji

penelitian ini, maka penulis memprediksikan bahwa pemahaman Pendidikan

Agama Islam yang dimiliki pelajar, mempunyai hubungan dengan ketaatan

menjalankan ajaran agama Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam ketaatan menjalankan ajaran

agama Islam antara yang lebih memahami agama dengan siswa yang

kurang memahami agama.

Ho : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan dalam ketaatan menjalankan

ajaran agama Islam antara yang lebih memahami agama dengan

siswa yang kurang memahami agama.

Page 38: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dipakai pada Penelitian ini adalah metode deskriptif

Yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan

fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini mengunakan pendekatan

kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang hasil temuannya diperoleh melalui

hitungan atau statistik atau berbasis pada angka.

Dari metode yang digunakan di atas untuk mengumpulkan data-data

tersebut penulis mengadakan dua macam penelitian, penelitian kepustakaan

dan penelitian lapangan.

1. Library Research (penelitian kepustakaan), bertujuan untuk mengkaji

masalah-masalah yang erat kaitanya dengan masalah yang diteliti. Penulis

akan melakukan penelaahan literatur buku-buku dari perpustakaan yang

ada kaitannya dengan materi pembahasan, baik berupa artikel-artikel,

makalah-makalah, maupun literatur lain yang dipandang perlu guna

memperoleh teori-teori dan gambaran yang lebih jelas.

2. Field Research (penelitian lapangan), bertujuan untuk mendapatkan data

faktual yang ada di lapangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Penulis mengadakan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan objek

penelitian, yakni SMPN 5 Tangerang untuk mencari data tentang

Page 39: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

31

31

Pemahaman Pendidikan agama Islam dan pengaruhnya terhadap ketaatan

menjalankan ajaran agama Islam.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil tempat di

SMP Negeri 5 Tangerang, yang berlokasi di Jalan Daan Mogot No. 82 Kota

Tangerang.

Adapun waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu terhitung

dari tanggal 27 September sampai dengan 30 Oktober 2010 pada semester I

tahun ajaran 2010 – 2011.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah ”Keseluruhan subjek

penelitian.” 1 Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat

perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui.

Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IX SMPN 5 Tangerang, pada tahun ajaran 2010/2011 yang

berjumlah 347 dari 10 kelas. Penelitian ini tidak dilakukan untuk meneliti

semua individu dalam populasi, maka untuk meneliti objek yang akan

diteliti diwakilkan oleh sebagian populasi yaitu dengan menggunakan

sampel.

2. Sampel

Sampel adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat

atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek

penelitian.2

1 Suharsmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, (Jakarta: Rieneka Cipta,

1998), Cet .13, h. 130

2 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999),

Cet. 8, h. 28

Page 40: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

32

32

Dalam menentukan sampel yang diambil, penulis mengacu kepada

pendapat Suharsimi Arikunto, yaitu: ”Apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik di ambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar (lebih dari 100),

dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.3

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis hanya mengambil

12% dari keseluruhan populasi tersebut, atau sebanyak 42 orang, dengan

perhitungan sebagai berikut: 12 x 347 = 41,64 di bulatkan menjadi 42.

100

Adapun penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah secara acak (random sampling), yaitu pengambilan atau penentuan

ukuran jumlah anggota sampel dan teknik pemilihan anggota yang masuk

ke dalam sampel tersebut dipilih secara acak.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data sangat dibutuhkan adanya teknik yang

tepat dan relevan dengan jenis data yang ingin dicari. Adapun data yang

diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara

langsung ke tempat penelitian SMP Negeri 5 Tangerang untuk

mengamati siswa, guru dan sarana-sarana pendukung kegiatan

pendidikan, sebagai data penelitian..

2. Tes

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan siswa mengenai agama Islam. Dari hasil tes

yang diadakan, sampel yang ada akan dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok yang lebih memahami agama dengan nilai 76 sampai

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan,……..h. 134

Page 41: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

33

33

100, dan kelompok yang kurang memahami agama dengan nilai 56

sampai 72.

3. Angket

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

sejauh mana ketaatan siswa dalam menjalankan ajaran agama Islam

setelah memperoleh pengetahuan mengenai agama.

4. Wawancara

Teknik wawancara penulis lakukan karena peranan guru agama

sangat besar untuk meningkatkan pengetahuan dan bisa menambah

kesadaran para siswa dalam menjalankan ajaran agama. Karena itulah

penulis menganggap penting mencari informasi dari guru agama.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang diberikan lebih dari satu nilai. Dalam

penelitian ini di kaji hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel

terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah Pemahaman Pendidikan Agama.

Sedangkan variabel terikatnya adalah Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama

Islam.

Paradigma hubungan antara variabel bebas dapat divisualisasikan

dalam bentuk konstelasi sebagai berikut:

Keterangan : X: Pemahaman Pendidikan Agama

Y : Ketaatan menjalankan ajaran agama Islam

Pada penelitian ini untuk mengetahui indikator-indikator variabel X

yang berhubungan dengan Variabel Y. Maka dapat di lihat pada dimensi

variabel di bawah ini dengan menggunakan matriks variabel, seperti tabel

dibawah ini:

x Y

Page 42: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

34

34

Tabel 1.

Kisi-Kisi atau Indikator Variabel X

Pemahaman Pendidikan Agama

Dimensi Indikator Item

1. Aqidah

1. Memahami arti iman kepada Allah

2. Mengetahui nama-nama malaikat

3. Mengetahui nama-nama nabi

4. Mengetahui kitab-kitab suci

1

2

3

4

2. Ibadah

1. Memahami Pengertian shalat

2. Mengetahui hukum shalat

3. Mengetahui rukun shalat

4. Mengetahui hikmah melaksanakan shalat

5. Memahami arti puasa

6. Mengetahui hukum puasa

7. Mengetahui hal yang membatalkan puasa

8. Mengetahui hikmah melaksanakan puasa

9. Memahami arti zakat

10. Mengetahui hukum zakat

12. Mengetahui hikmah zakat

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

3. Akhlak 1. Memahami pengertian akhlak

2. Memahami arti akhlak Al-karimah

3. Memahami arti akhlak Al-Mazmumah

16, 17

18,20,22,

24

19,21,

23, 25

Page 43: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

35

35

Tabel 2.

Kisi-Kisi atau Indikator Variabel Y

Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama

Dimensi Indikator Item

1. Keterlibatan Ideologis,

yaitu tingkatan sejauh

mana orang menerima hal-

hal yang dogmatic di

dalam agama mereka.

1. Percaya adanya sang pencipta

yaitu Allah

2. Percaya adanya malaikat

3. Percaya pada Nabi dan Rasul

4. Percaya & mengamalkan kitab

suci umat Islam

1

2

3

4

2. Keterlibatan ritual, yaitu

tingkatan sejauh mana

seseorang mengerjakan

kewajiban ritual di

dalam agama mereka

1. shalat

2. Puasa

3. Membayar Zakat

5, 6, 7,8

9,10,11,12

13, 14, 15,

16

3. Keteladanan, yaitu sejauh

mana tingkah laku

seseorang sehari-hari

apakah mencerminkan

nilai-nilai ajaran agama

yang dianutnya

1. Akhlak Al-karimah

2. Akhlak AL-Mazmumah

17, 19,21,

23, 25

18, 20, 22,

24,

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data sesuai dengan tujuan yang hendak di capai,

berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang

dikumpulkan menjadi data kuantitatif. Maka teknik yang dilakukan adalah

analisis statistik sebagai berikut:

Page 44: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

36

36

1. Editing yaitu memperbaiki atau mengedit data yang telah diperoleh dari

angket.

2. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket tentang ketaatan

menjalankan ajaran agama Islam.

a. Skor Tes Pemahaman Pendidikan agama

Banyaknya obyek tes yang digunakan untuk mengetahui

pemahaman pendidikan agama Islam siswa 25 item. Setiap itemnya

mempunyai pilihan jawaban dengan huruf a,b,c dan d. Pemberian skor

benar = 1 skor salah = 0

b. Skor ketaatan menjalankan ajaran agama Islam

Sedangkan pada skala ketaatan, peneliti memberikan 3

alternatif jawaban diantaranya yaitu

1. Alternatif jawaban Selalu mempunyai bobot nilai 3

2. Alternatif jawaban Kadang-kadang mempunyai bobot nilai 2

3. Alternatif jawaban Tidak pernah mempunyai bobot nilai 1

3. Tabulating

Langkah selanjutnya adalah perhitungan terhadap data yang sudah

di scoring, penulis menggunakan teknik komparatif, yaitu salah satu teknik

analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesa mengenai

ada tidaknya perbedaan antara variabel yang sedang diteliti”. Dalam hal

ini penulis menggunakan teknik analisis test “t”, mengingat terdapat dua

kelompok mean yang dibedakan, yaitu kelompok yang lebih memahami

agama (kelompok X) dan kelompok yang kurang memahami agama

(kelompok Y), maka rumus yang digunakan adalah:

to =

MyMx

SE

MyMx

Prosedur test “t” dimulai dengan:

1. Mencari mean kelompok I (Keompok X), dengan rumus:

Mx atau M1 = Nx

X

Page 45: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

37

37

2. Mencari mean kelompok II (kelompok Y), dengan rumus:

My atau M2 = Ny

Y

3. Mencari deviasi estándar sekor kelompok X dengan rumus:

SDX atau SD1 = Ny

X 2

4. Mencari deviasi estándar sekor kelompok Y dengan rumus:

SDy atau SD2 = Ny

Y 2

5. Mencari standar error mean kelompok X, dengan rumus:

SEMx atau SEM1 = 1

1

Nx

SD

6. Mencari standar error mean kelompok Y, dengan rumus:

SEMy atau SEM2 = 1

1

Ny

SD

7. Mencari estándar error perbedaan antara mean kelompok X dan mean

kelompok Y, dengan rumus:

SE Mx - My SE = SE 2

+ SE 2

MX MY

8. Mencari to dengan rumus yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu:

to =

MyMx

SE

MYMX

9. Menguji kebenaran/kepalsuan hipotesa yang diajukan dengan

membandingkan besaranya t hasil perhitungan (to) dan t yang

tercantum pada tabel “t”, dengan terlebih dahulu menentukan derajat

kebebasannya, dengan rumus:

df atau db = (Nx + Ny)-2

Page 46: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 5 Tangerang

1. Pendahuluan

SMP Negeri 5 Tangerang adalah salah satu Sekolah Menengah

Pertama milik pemerintah yang berada di kabupaten Tangerang dijalan

Daan Mogot No. 82 kota Tangerang propinsi Banten. SMP Negeri 5

berdiri sejak tahun 1979 dan mulai dipakai pada tahun 1979. Dan telah

diresmikan oleh Wali kota Tangerang H. Wahidin Halim pada tahun 2004.

SMPN 5 Tangerang di pimpin oleh Kepala Sekolah H. MULYONO

SOBAR, S.Pd.

Tujuan didirikannya SMP Negeri 5 Tangerang adalah sebagai

berikut:

a. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bernuansa religius;

b. Meningkatkan keterampilan peserta didik sesuai dengan karakteristik

siswa dan lingkungan;

c. Membentuk kepribadian unggul warga sekolah;

d. Meningkatkan profesional guru dan tenaga kependidikan;

e. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik;

f. Meningkatkan kualitas lulusan Ujian Nasional dengan target 100%.

Page 47: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

39

2. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Tangerang

a. Visi

Visi yang dimiliki oleh SMP Negeri 5 Tangerang adalah

menjadikan manusia yang beriman, taqwa, cerdas, berprestasi untuk

mencapai kelulusan berstandar nasional dan mengikuti jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

b. Misi

Sebagaimana sekolah-sekolah yang lain SMP Negeri 5

Tangerang juga memiliki misi, antara lain:

a Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat sekolah

melalui kegiatan kerohanian

b. Meningkatkan disiplin dan profesional seluruh sumber daya

manusia di lingkungan sekolah

c. Mewujudkan sekolah sebagai masyarakat belajar untuk meraih

prestasi melalui kegiatan penunjang proses belajar mengajar di

sekolah

d. Melengkapi sarana prasarana serta penyediaan pelatih

ekstrakurikuler yang berkualitas sesuai dengan bidangnya

e. Menyediakan sarana prasarana serta unsur penunjangnya sebagai

upaya meningkatkan kesadaran warga sekolah

f. Menciptakan warga sekolah yang bebas narkoba melalui kegiatan

penyuluhan dan seminar dengan mendatangkan pakarnya

g. Memberikan bekal pendidikan yang memadai kepada siswa untuk

berkompetisi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Keadaan Guru, Staf Administrasi dan Karyawan

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

diperoleh data bahwa jumlah guru yang ada di SMP Negeri 5 Tangerang

saat ini berjumlah 55 orang. Seiring dengan kemajuan yang telah dicapai

oleh SMP Negeri 5 Tangerang, untuk melakukan pembenahan disegala

bidang terutama pada kompetensi guru yang ada. Sebagian besar dari guru

Page 48: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

40

yang ada di SMP Negeri 5 Tangerang merupakan guru yang sesuai dengan

bidangnya. Latar belakang pendidikan guru – guru di SMP 5 Tangerang

berpendidikan S3, S1, D3, D1 dan lulusan SLTA. Yang mendapat gelar S3

sebanyak 4 0rang, S1 sebanyak 42, D3 sebanyak 1 Orang, D1/SLTA

sebanyak 8 orang.

Keberadaan Staf Administrasi dan Karyawan juga diperlukan

dalam suatu lembaga pendidikan karena dapat membantu terlaksananya

proses belajar mengajar yang baik. Seandaianya tidak ada orang yang

menangani masalah-masalah diluar pengajaran secara khusus, maka

kegiatan pendidikan disuatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi Guru, Staf dan Karyawan SMP

Negeri 5 Tangerang penulis sajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.

Kondisi Guru

Ijazah Tertinggi Jumlah

GT GBS GTT Jumlah Total

S3/S2 3 1 4

S1 39 0 3 42

D3 2 0 1

D2 1

D1/SLTA 4 2 8

Jumlah 49 0 6 55

Tabel 4.

Tenaga Administrasi

Ijazah Tertinggi Jumlah Jumlah

Total PT PTT SATPAM

S1 1 1

D3 1 1

SMA 2 2 7

SMEA 2 2

SMP 3 1

SD 3 1

Lain-lain 1 1

Jumlah 3 10 2 17

Page 49: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

41

4. Keadaan Siswa SMPN 5 Tangerang

Siswa adalah salah satu komponen dalam pembelajaran disamping

faktor guru, tujuan, serta metode pembelajaran sebagai salah satu

komponen. Maka dapat dikatakan bahwa siswa adalah komponen

terpenting diantara komponen yang lain. Tanpa adanya siswa proses

belajar mengajar tidak akan pernah terjadi.

Siswa SMPN 5 Tangerang pada tahun ajaran 2010-2011 secara

keseluruhan dari kelas VII sampai kelas IX berjumlah 1196 dari 30 kelas,

dengan berbagai macam agama. yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Laki-laki berjumlah 537 siswa dan perempuan berjumlah 659 siswa.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.

Keadaan Siswa SMPN 5 Tangerang

Tahun Ajaran 2010 – 2011

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

3.

VII

VIII

IX

188

195

154

231

208

220

419

403

374

Jumlah 537 659 1196

Page 50: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

42

Tabel 6.

Rekapitulasi Agama Siswa

Tahun Ajaran 2010-2011

Agama Kelas Total

VII VIII IX

Islam 395 370 356 1121

K. Protestan 17 19 14 50

Katolik 2 3 1 6

Buddha 4 8 2 14

Hindu 1 3 1 5

Jumlah 419 403 374 1196

5. Prestasi Siswa SMP Negeri 5 Tangerang

Berikut adalah tabel mengenai beberapa prestasi siswa SMP Negeri 5

Tangerang:

Tabel 7.

Prestasi Akademik

No Jenis Status Tingkat Tahun Ket

1. Siswa teladan/siswa

berprestasi

Juara I Kota Tangerang 2007

2. Baca Puisi Juara I Kota Tangerang 2006

3. Solo Vocal Juara I Kota Tangerang 2006

4. Karya Ilmiah Penghargaan

khusus

Se-Jabotabek 2007

Page 51: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

43

Tabel 8.

Prestasi Non Akademik

No Jenis Status Tingkat Tahun Ket

1. Pramuka Putra Juara I Kota Tangerang 2006 Scoet Duta

SMPN 2 Tng

2. Pramuka Putri Juara I Kota Tangerang 2006 Scoet Duta

SMPN 2 Tng

3. Pramuka Putri Juara II Kota Tangerang 2006 JAP SMPN 3

Tng

4. Pramuka Juara Umum Kota Tangerang 2007 Logika VI SD

Karawaci

Baru 2

5. Pramuka Putra Juara I Kota Tangerang 2007

6. Pramuka Putri Juara II Kota Tangerang 2007

7. Vocal Group Juara II Kota Tangerang 2006

8. Nasyid Juara I Kota Tangerang 2007

9. Baca Puisi Penghargaan Nasional 2006

10. Voli Putra Juara III Kota Tangerang 2007

11. PMR Harapan II Kota Tangerang 2006

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan formal

maupun non formal memiliki peranan penting didalam menunjang proses

belajar mengajar karena sarana dan prasarana merupakan kebutuhan

primer bagi suatu lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil observasi

penulis, SMPN 5 Tangerang memiliki sarana dan prasarana sebagai

berikut:

Tabel 9.

Sarana dan Prasarana

No Nama Barang Jumlah

1

2

3

4

5

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Wakil Kepala Sekolah

Ruang Tata Usaha

Ruang Guru

Ruang Laboratorium IPA

1

1

1

1

1

Page 52: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

44

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Ruang Belajar

Ruang Lab. Komputer

Ruang Multimedia

WC Kepala Sekolah

WC Guru

WC Siswa Putra

WC Siswa Putri

Ruang Perpustakaan

Ruang BK

Ruang Ibadah/Mushola

Gudang

Lapangan Volly

Lapangan Badminton

Lapangan Basket

Kantin

Ruang Lab. Komputer

Ruang Koperasi

30

1

1

1

2

3

3

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

Tabel 10.

Keadaan Buku

Kelas Buku

Teks

Buku

Penunjang Bacaan Lain-lain

1 700 39

2

3

Jumlah 700 39

Tabel 11.

Alat Peraga

No Jenis Alat Unit Jml

No Jenis Alat Unit Jml

1

2

3

4

5

Kit IPA

IPS

Bahasa

Matematika

Peta

Anatomi

Set

Set

Set

Set

Set

1

2

2

2

1

6

7

8

9

10

Torso Manusia

Peta Dinding

Ind.

Peta Dinding

Prop

Peta Dinding

Kota

Alat Olahraga

Unit

Set

Lbr

Lbr

Lbr

2

3

2

4

4 set

Page 53: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

45

Sarana dan prasarana yang tersedia di SMPN 5 Tangerang

tergolong cukup lengkap dan memadai. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah

tersebut sudah mampu menyediakan sarana dan prasarana agar

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran dapat berjalan sesuai yang

diharapkan.

7. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler siswa bermacam-macam yaitu Pramuka,

PMR, Rohis, Paskibra, Marawis, Sains Club, English Club, Tari Modern

dan Daerah, Teater, Paduan suara, Hasta Karya, Pancak Silat, Degung,

Radio Sekolah, Jurnalistik, Fotography. Dan Olah Raga (Futsal,

Taekwondow, Badminton, Basket).

Kegiatan Ekstra Kurikuler yang berkaiatan dengan PAI adalah

Rohis, yang diadakan 1 minggu sekali pada hari sabtu yang dibimbing

oleh guru Agama. Materi yang dibahas berkaitan dengan Agama. Tujuan

kegiatan rohis adalah untuk menambah pengetahuan mereka tentang

agama serta dapat meningkatkan kesadaran dan ketakwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa. Memperbaiki akhlak dan budi pekerti yang luhur,

memahami hakikat hukum Islam dan memupuk rasa persatuan dan

kesatuan sesama muslim.

8. Struktur Organisasi SMPN 5 Tangerang

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah semestinya mempunyai

organisasi. Organisasi merupakan hal yang penting dalam menjalankan

roda administrasi sebab melalui organisasi akan tercapai suatu kerjasama

yang baik. Dari kerjasama yang baik itu akan menghasilkan sesuatu yang

diharapkan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi SMPN 5 Tangerang

digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Page 54: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

46

Tabel 12.

Struktur Organisasi SMPN 5 Tangerang

Kepala Sekolah

(H. Mulyono Sobar, S.pd)

Wakil Kepala Sekolah

(Wardati, S. Pd)

Tata Usaha

(Sutirah)

Humas

(Lia Sukmamuliati)

Sarana

(Sudarwati)

Kesiswaan

(M. Isdarmanto, S. Pd)

Kurikulum

(Wahyudi, S. Pd)

Guru

Murid

Page 55: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

47

9. Pelaksanaan PAI di SMP Negeri 5 Tangerang

Pelaksanaan PAI di SMP Negeri 5 Tangerang dari hasil wawancara

yang penulis lakukan dengan guru PAI, pelajaran PAI dilaksanakan 1 kali

pertemuan (2 jam) dalam seminggu. Sedangkan isi materi PAI yang

diajarkan sesuai dengan kurikulum 2004 adalah keimanan, Ibadah, Al-

Quran, Akhlak, Muamalah, Syari’ah dan Tarikh.

Pelajaran PAI selain diperoleh melalui jam-jam pelajaran secara

formal, juga dari kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler seperti

dengan mengadakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Rohis, Tadarus

setiap hari jumat pagi, membiasakan shalat zuhur dan dhuha disekolah,

pada bulan suci Ramadhan mengadakan pesantren kilat, praktek zakat,

pada hari idul adha peneyembelihan binatang Qurban, santunan anak

yatim pada bulan muharram. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang

bersifat keagamaan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap siswa.

Terutama dalam ikut mewujudkan sikap atau kepribadian yang Islam.

Dengan demikian, maka siswa paling tidak dapat memiliki pemahaman

ajaran-ajaran agama yang cukup sehingga dapat dilaksanakan dalam

kehidupannya sehari-sehari.

Dalam pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PAI menurut

guru agama cukup baik, namun ada beberapa siswa yang mengalami

kesulitan memahami pelajaran agama karena berbagai hal. Upaya-upaya

yang dilakukan guru agama untuk memberikan pemahaman agama pada

siswa adalah dengan memberikan variasi metode sesuai dengan materi,

misalnya; bercerita, praktek, ceramah, pembiasaan, demonstrasi, latihan,

melaksanakan langsung kegiatan keagamaan dan lain-lain. Dengan metode

– metode yang menarik diharapkan dapat memudahkan siswa memahami

pelajaran agama dan untuk menambah motivasi dan semangat siswa dalam

mengikuti pelajaran agama.

Page 56: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

48

B. Deskripsi Data

Untuk mendapatkan gambaran mengenai pemahaman pendidikan

agama dan kepatuhan menjalankan ajaran agama Islam, penulis memberikan

tes untuk mengetahui tingkat pemahaman dengan jumlah soal 25, 4 soal

untuk pengetahuan mengenai aqidah, 11 soal untuk pengetahuan mengenai

Ibadah (Shalat, puasa dan zakat) 10 soal untuk pengetahuan akhlak. Dan

untuk mengetahui tingkat ketaatan menjalankan ajaran agama Islam penulis

memberikan angket dengan jumlah 25 soal yang terdiri dari 4 soal untuk

pertanyaan mengenai aqidah, dan 11 soal untuk pertanyaan mengenai ibadah,

dan 10 soal untuk pertanyaan akhlak. Tes yang telah diisi diberi nilai dengan

perhitungan jumlah soal benar x 100, sehingga dari tes tersebut diperoleh data

Jumlah soal

kelompok yang berbeda, yaitu kelompok yang lebih memahami agama

dengan nilai 76 sampai 100 yang berjumlah 21 siswa dan kelompok yang

kurang memahami agama dengan nilai 56 sampai 72 yang berjumlah 21

siswa. Dan angket yang telah diisi diberi skor masing-masing skor 3 untuk

jawaban a, skor 2 untuk jawaban b, dan skor 1 untuk jawaban c.

Di bawah ini penulis sajikan data-data yang telah diperoleh dalam bentuk

tabel:

Tabel 13.

Daftar Siswa yang lebih memahami agama

No Pemahaman Agama Kepatuhan menjalankan ajaran agama

1 76 61

2 76 61

3 76 61

4 76 59

5 76 64

6 80 60

7 80 61

8 80 65

9 80 63

10 80 62

11 88 61

Page 57: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

49

12 88 61

13 88 62

14 88 59

15 96 60

16 96 62

17 96 64

18 96 59

19 100 65

20 100 68

21 100 65

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 5 siswa yang

memperoleh nilai 76, 5 siswa memperoleh nilai 80, 4 siswa yang

memperoleh nilai 88, 4 siswa memperoleh nilai 96, 3 siswa memperoleh

nilai 100. Kesemuanya dikategorikan sebagai siswa yang lebih memahami

agama karena kriteria nilai yang diberikan sudah terpenuhi, yakni nilai 76

sampai 100. Nilai-nilai pemahaman di atas penulis peroleh dari hasil tes

yang penulis lakukan sendiri dan nilai kepatuhan menjalankan ajaran

agama diperoleh dari hasil penyebaran angket yang penulis lakukan.

Tabel 14.

Daftar siswa yang kurang memahami agama

No Pemahaman Agama Kepatuhan menjalankan ajaran agama

1 56 57

2 56 53

3 56 49

4 60 60

5 60 56

6 60 56

7 60 50

8 68 57

9 68 59

10 68 57

11 68 54

12 68 55

13 68 57

14 68 61

15 72 51

Page 58: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

50

16 72 58

17 72 56

18 72 54

19 72 57

20 72 57

21 72 59

Dari tabel di atas, terlihat bahwa terdapat 3 siswa yang

memperoleh nilai 56, 4 siswa memperoleh nilai 60, 7 siswa memperoleh

nilai 68, 7 siswa memperoleh nilai 72. Kesemuanya dikategorikan sebagai

siswa yang kurang memahami agama karena kriteria nilai yang diberikan

sudah terpenuhi, yakni nilai 56 sampai 72.

Dari tabel 7 dan 8 di atas, siswa yang lebih memahami agama akan

dilambangkan dengan X dan siswa yang kurang memahami agama akan

dilambangkan dengan Y. Di bawah ini, data di atas penulis rangkum

dalam bentuk tabel yang sederhana:

Tabel 15

Sekor kepatuhan menjalankan ajaran agama Islam siswa yang lebih

memahami agama dan siswa yang kurang memahami agama

No Siswa yang lebih

memahami agama

Siswa yang kurang memahami

agama

1 61 57

2 61 53

3 61 49

4 59 60

5 64 56

6 60 56

7 61 50

8 65 57

9 63 59

10 62 57

11 61 54

12 61 55

13 62 57

14 59 61

15 60 51

16 62 58

Page 59: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

51

17 64 56

18 59 54

19 65 57

20 68 57

21 65 59

B. Analisa Data

Untuk memudahkan mengetahui tingkat perbedaan pelaksanaan ibadah

antara siswa yang lebih memahami agama yang dilambangkan dengan X

dengan siswa yang kurang memahami agama yang dilambangkan dengan Y,

penulis memasukkan data yang diperoleh melalui angket ke dalam tabel

berikut:

Tabel 16.

Tabel perhitungan untuk memperoleh Mean dan Standar Deviasi dari

Kelompok X (Siswa yang lebih memahami agama) dan kelompok Y (Siswa

yang kuarang memahami agama)

No X Y x y x2 y

2

1 61 57 -1 +1 1 1

2 61 53 -1 -3 1 9

3 61 49 -1 -7 1 49

4 59 60 -3 +4 9 16

5 64 56 +2 0 4 0

6 60 56 -2 0 4 0

7 61 50 -1 -6 1 36

8 65 57 +3 +1 9 1

9 63 59 +1 +3 1 9

10 62 57 0 +1 0 1

11 61 54 -1 -2 1 4

12 61 55 -1 -1 1 1

13 62 57 0 +4 0 16

14 59 61 -3 +5 9 25

15 60 51 -2 -5 4 25

16 62 58 0 +2 0 4

17 64 56 +2 0 4 0

18 59 54 -3 -2 9 4

19 65 57 +3 +1 9 1

20 68 57 +6 +1 36 1

21 65 59 +3 +3 9 9

∑X= 1303 ∑Y=1176 ∑x2 = 113 ∑y

2= 212

Page 60: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

52

Dari table 16 telah kita peroleh ∑X =1303, ∑Y= 1176, ∑x2 = 113, ∑y

2=

212, Nx = 21, dan Ny= 21. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan

kepatuhan menjalankan ajaran agama antara siswa yang lebih memahami

agama dengan siswa yang kurang memahami agama, dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus:

to =

MyMx

SE

MYMX

Namun sebelum menggunakan rumus di atas, diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Mencari mean kelompok I (Kelompok X), dengan rumus:

Mx atau M1 = 6221

1303

Nx

x

2. Mencari mean kelompok II (Kelompok Y), dengan rumus:

My atau M2 = 5621

1176

Ny

y

3. Mencari deviasi standar sekor kelompok X dengan rumus

SDx atau SD1 = 381,5

21

1132

Nx

x

= 2.3196

4. Mencari deviasi standar sekor kelompok Y dengan rumus :

SDy atau SD2 = 0952,1021

2122

Ny

y = 3,1772

5. Mencari standar error mean kelompok X dengan rumus:

SEMx atau SEM1 = 20

3196,2

121

3196,2

1

1

Nx

SD = 5186,0

4721,4

3196,2

Page 61: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

53

6. Mencari standar error mean kelompok Y, dengan rumus:

SEMy atau SEM2 = 20

1772,3

121

1772,3

1

Ny

SDy = 7104,0

4721,4

1772,3

7. Mencari estándar error perbedaan antara mean kelompok X dan mean

kelompok Y, dengan rumus:

SE Mx - My = 22227104,05186,0 MyMx SESE

= 7735,05046,02689,0 = 0,8794

Dengan diperoleh SE Mx – My akhirnya dapat diketahui haraga to, yaitu:

to 21

21

MMSE

MM

=

8794,0

6

8794,0

5662

= 6,8228

C. Interpretasi Data

Setelah diketahui besar to = 6,8228 kemudian dilakukan

interpretasi dengan membandingkan to yang diketahui sebesar 6,8228 dengan

t tabel. Untuk mendapatkan t tabel terlebih dahulu dicari df atau db dengan

rumus df = (Nx + Ny) – 2 = (21-21) – 2 = 42 – 2 = 40.

Dengan df sebesar 40, kemudian berkonsultasi dengan table nilai t,

baik pada taraf signifikansi 5 % maupun pada taraf signifikansi 1 %. Ternyata

pada taraf signifikansi 5 % t tabel = 2.02, sedangkan pada taraf signifikansi 1

% t table = 2,71.

Karena to telah diperoleh sebesar 4,9593 sedangkan t tabel = 2.02

dan 2,71, pada taraf signifikansi 5 % to lebih besar dari t tabel (6,8228 > 2.02),

maka hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan hipotesis alternative (Ha)

diterima. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 5 % terdapat perbedaan

tingkat ketaatan menjalankan ajaran agama Islam antara siswa yang lebih

memahami agama dengan siswa yang kurang memahami agama. Dan pada

taraf ini ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman agama terhadap

ketaatan menjalankan ajaran agama Islam.

Page 62: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

54

Selanjutnya pada taraf signifikansi 1 % to lebih besar dari t table

(6,8228 > 2,71), maka hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1 % pun

terdapat perbedaan tingkat ketaatan menjalankan ajaran agama Islam antara

siswa yang lebih memahami agama dengan siswa yang kurang memahami

agama. Dan pada taraf ini ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman

agama terhadap ketaatan menjalankan ajaran agama Islam.

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa baik pada taraf signifikansi 5

% atau taraf signifikansi 1 % to lebih besar dari t table, sehingga dapat

dikatakan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho)

ditolak. Ini membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat

ketaatan menjalankan ajaran agama Islam antara siswa yang lebih memahami

agama dengan siswa yang kurang memahami agama.

Page 63: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis

yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Tingkat pemahaman agama Islam siswa SMP Negeri 5 Tangerang cukup,

ini dapat dilihat dari guru Agama dalam memberikan pemahaman agama

pada siswa di antaranya yaitu; dalam memberikan materi guru agama

berupaya memberikan metode-metode yang sesuai dengan materi yang

diajarkan, Misal; praktek, latihan, demonstrasi, pembiasaan dan ceramah.

Selain itu upaya yang dilakukan sekolah yaitu ekstra kurikuler seperti

dengan mengadakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Rohis, pildacil,

Tadarus setiap hari jumat pagi, membiasakan shalat zuhur dan dhuha

disekolah, pada bulan suci Ramdhan mengadakan pesantren kilat, praktek

zakat, pada hari idul adha peneyembelihan binatang Qurban, santunan

anak yatim pada bulan Muharram. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang

bersifat keagamaan tersebut sangat besar pengaruhnya bagi siswa. Dengan

demikian, maka siswa paling tidak dapat memiliki pemahaman ajaran-

ajaran agama yang cukup sehingga dapat dilaksanakan dalam

kehidupannya sehari-sehari.

Page 64: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

56

2. Terdapat perbedaan tingkat ketaatan menjalankan ajaran agama Islam

antara siswa yang lebih memahami agama dengan siswa yang kurang

memahami agama. Dapat dilihat diperolehnya to =6,8228 pada taraf

signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,02 (6,8228 > 2,02), maka Ho ditolak

sedangkan Ha diterima. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% t tabel =

2,71 (6,8228 > 2,71), maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Dari hasil

di atas dapat dilihat bahwa baik pada taraf signifikansi 5 % atau taraf

signifikansi 1 % to lebih besar dari t table, sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.

Dan dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pemahaman pendidikan

agama dapat mempengaruhi pelaksanaan ketaatan menjalankan ajaran

agama Islam pada siswa SMP Negeri 5 Tangerang.

B. Saran

Melihat hasil penelitian yang dilakukan penulis, pada akhirnya penulis

ingin memberikan saran yang mudah-mudahan dapat diterima oleh semua

pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Kepada para siswa, hendaklah selalu taat menjalankan ajaran agama yang

memang sudah menjadi kewajiban manusia sebagai hamba Allah. tidak

saja dapat dilihat dan dianalisis dari aspek ibadah saja, seperti shalat,

puasa, membayar zakat, melainkan juga dari aspek-aspek yang lain, seperti

akhlak kepada Allah dan sesama manusia, apakah mencerminkan nilai-

nilai ajaran agama Islam. Walaupun para siswa belum memahami secara

sempurna mengenai ajaran-ajaran agama tersebut. Para siswa harus selalu

tetap melaksanakannya, karena yakinlah di setiap ibadah yang adik-adik

lakukan pasti akan di berikan ganjaran berupa pahala oleh Allah.

2. Kepada pihak sekolah, hendaknya guru lebih meningkatkan mutu

pengajara PAI misalnya selain di dukung dengan menggunakan berbagai

variasi metode dalam pengajarannya di berikan pula stimulasi-stimulasi

yang menarik untuk menambah motivasi dan semangat siswa dalam

mengikuti pelajaran agama. Selain itu sebaiknya para anak didik dilatih

dan dibiasakan untuk melaksanakan ajaran ajaran agama secara bersama-

Page 65: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

57

sama seperti shalat, zakat, puasa, dan hendaknya guru mencontohkan

akhlak yang baik kepada sesama manusia. Sehingga mereka benar-benar

mengetahui dan memahami apa yang harus mereka lakukan ketika hidup

di dunia ini.

3. Untuk semua pihak, perlu diketahui bahwa ajaran agama seperti ibadah

tidak hanya tradisi ritual saja, tetapi juga aspek pemahaman agar

pelaksanaan ibadah yang dilakukan benar-benar diketahui makna dan

manfaatnya. Karena itu hendaklah pemahaman mengenai agama harus

terus diberikan supaya anak didik dapat lebih mendalami dan menghayati

ajaran –ajaran agama yang dilakukan dari pemahaman yang dimilikinya.

Karena bidang studi ini tidak hanya kewajiban sekolah saja, akan tetapi

merupakan pelajaran yang dapat memberikan manfaat dan pedoman hidup

bagi siswa baik dikehidupan dunia maupun diakhirat kelak.

Page 66: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

58

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rieneka Cipta,

Cet. 2, 2001

Ahmadi Abu & Salimi Noor, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Bumi Aksara, Cet. 4, 2004.

Al Hamad, bin Ibrahim, Muhammad, Akhlak-Akhlak Buruk, Ter. Dari Suul

Khuluq, Oleh, Pustaka Darul Ilmi, Pustaka Darul ilmi, 2007.

Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. 3, 2000.

Al-Musawi, Khalil, Bagaimana Menyukseskan Pergaulan Anda, Ter. Dari Kaifa

Tata’amal Ma’a an-Nas Oleh Ahmad Subandi, Jakarta: Lentera, 1998.

Ancok, Djamaludin, Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Yogyakarta: Pusat

Penelitian Kependudukan UGM, 1989.

Ardani, Moh. Fikih Ibadah Praktis, Ciputat : PT Mitra Cahaya Utama, Cet. 1,

2008.

Ardani, Moh. Nliai-nilai Akhlak (Budi Pekerti dalam Ibadah), Jakarta: CV.

Karya Mulia, Cet. 1, 2001.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 1998.

Arikunto, Suharsmi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: Rieneka

Cipta, Cet .11, 1998.

Azra, Azyumardi, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta:

Logos Wacana Ilmu, Cet.1, 1998.

_______, Alquran Dan Terjemahannya, Bandung: Mizan Pustaka, Cet. 5, 2010.

Baihaqi, Fiqih Ibadah, Bandung: M2S Anggota Ikapi, Cet.1, 1996.

________, Buku Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum/GBPP Pendidikan Agama

Islam Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Jakarta: Departemen Agama RI,

1998.

Page 67: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

59

Darajat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet.14, 1970.

Darajat, Zakiyah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Sinar Grafika Offset:

Cet. 1, 1996.

Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. 2, 1992.

Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 6, 2010.

Djamas, Nurhayati, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan,

Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Fatimah, Muhammad Khair, Etika Muslim Sehari-hari, Ter. Dari Al-Adab Al-

Islamiyah fi linaasyiah, Oleh Biqadarin, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000.

GBPP/SLTP, Kurikulum, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Departemen Agama

RI, 1990.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Cet .5, 2006.

Hawwa, Sa’id, Tazkiyatun Nafs, Jakarta: Darus Salam, Cet. 3, 2005.

Heny narendrany Hidayati dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, Jakarta: UIN

Press , cet. 1, 2007.

Hurcock, B. Elizabeth, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, Cet. 2, 1922.

Karim, Abdullah, Pendidikan Agama Islam, Banjarmasin: Center for community

development Studies (comdes), Cet.1, 2004.

Masy’ari, Anwar, Akhlak Al-Quran Surabaya: PT Bina Ilmu Ofset, Cet 1, 1990.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 3,

2004.

Muhyidin, Muhammmad, The True Power Of Keart, Jogjakarta: DIVA press, Cet.

1, 2007.

Musfah, Jejen, Bahkan Tuhanpun Menangis, Jakarta: Hikmah, Cet.1, 2003.

Nasir, A. Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema

Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. 1, 1999.

Nasir, A. Sahilun & Hafi Anshari, Pokok-pokok Pendidikan Agama Islam di

perguruan tinggi, Surabaya: Usana Ofset, Cet. 2, 1984.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI

Press, 1979.

Page 68: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

60

Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja grafindo Persada, Cet.8,

2003.

Rahman, A. Ritonga. Dan Zainuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Gaya Media

Pratama, Cet. 1, 1997.

Rahmat, Djatnika, Sistem Etika Muslim Sehari-hari, Jakarta: Pustaka Panjimas,

1992.

Rusn, Ibnu Abididn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, Cet. 1, 1998.

Saefuddaulah, dan Basyuni, Ahmad, Akhlak (Ijtimai’yah), Jakarta: Pustaka

Panjimas, 1992.

Salim, Peter, Kamus Populer Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet.1,

1998.

Soebahar, Abd. Halim, Wawasan Baru Pendidikan Islam, Jakarta: kalam mulia,

Cet.1, 2002.

Sudarsono, Kenakalan Remaja Jakarta: Rineka Cipta, Cet.3, 1995.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, cet. Ke-4, 1996.

Yamin, Marinis, Strategi Pembelajaran Berbaris Kompetensi, Jakarta, Gaung

Persada Press, 2003.

Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Cet. 1, 2008.

Page 69: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

63

INSTRUMEN PENELITIAN

PERTANYAAN DAN PERNYATAAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN

AGAMA DAN PENGARUHNYA DALAM KETAATAN MENJALANKAN

AJARAN AGAMA ISLAM

Nama :………….

Kelas :…………..

Petunjuk Pengisisan !

1. Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan (Variabel X) yang berhubungan

dengan pelajaran agama yang telah diajarkan disekolah, dan pernyataan

(Variabel Y) yang berhubungan dengan tingkah laku keagamaan anda

sehari-hari. Anda di minta untuk menjawab pertanyaan itu dengan

memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang di anggap benar.

2. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai sekolah

anda dan tidak ada kaitannya.

3. angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap

jawaban yang objektif, jujur dan tidak dapat mengada-ada.

4. semua jawaban menjadi rahasia peneliti

5. Atas kesediaan waktunya kami ucapkan terimakasih

A. Variabel (X) Pemahaman Pendidikan Agama

1. Dibawah ini adalah pengertian iman kepada Allah yang paling tepat menurut

anda adalah….

a. Percaya adanya Allah

b. Percaya bahwa Allah yang menciptakan langit bumi dan segala isinya

c. Percaya adanya Allah dengan cara di yakini didalam hati, di ucapkan

dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal (perbuatan) nyata.

d. Patuh segala perintah Allah

2. Nama malaikat yang bertugas mencabut nyawa adalah…..

a. Jibril b. Isrofil c. Izroil d. Munkar

3. Rasul kita yang terakhir adalah…

a. Isa As c. Muhammad saw

b. Ibrahim As d. Ismail As

Page 70: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

64

4. Kitab suci yang diturunkan Oleh Allah untuk nabi Daud adalah…

a. Alquran c. Taurat

b. Injil d. Zabur

5. Yang di maksud dengan shalat adalah…

a. Perbuatan yang diawali dengan niat

b. Perbuatan yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari

c. Perbatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai

dengan syarat dan rukunnya.

d. Perbuatan yang harus dilakukan

6. Shalat wajib dilakukan, artinya….

a. Mendapat pahala orang yang mengerjakan dan berdosa orang yang

meninggalkannya

b. Mendapat pahala orang yang mengerjakan dan tidak berdosa orang yang

meninggalkannya.

c. Mendapat pahala orang yang meninggalkannya dan berdosa orang yang

mengerjakannya.

d. Mendapat pahala orang yang meninggalkannya dan tidak berdosa orang

yang mengerjakannya.

7. Rukun shalat wajib, kita laksanakan karena…

a. Tidak berpengaruh apa pun

b. Jika ditinggalkan, shalatnya tidak sah

c. Jika dikerjakan, mendapat pahala

d. Jika ditinggalakan, shalatnya tetap sah

8. Hikmah shalat adalah. . .

a. Persaudaraan, perkenalan, persatuan, dan persamaan

b. Pencegah terhadap perbuatan keji dan munkar

c. Membersihkan harta dan mensucikan diri

d. menanamkan pribadi taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah

9. Menahan dari segala yang membatalkan mulai dari terbit fajar sampai

terbenam matahari adalah pengertian dari. . . .

a. Shalat b. Puasa c. Zakat d. Pergi haji

Page 71: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

65

10. Hukum melaksanakan puasa di bulan Ramadhan adalah. . . .

a. Wajib b. Sunnah c. Haram d. Mubah

11. Di antara yang membatalkan puasa yaitu. . . .

a. Makan dan minum b. Berkumur

c. Tidur d. Bertengkar

12. Hikmah puasa adalah. . .

a. Persaudaraan, perkenalan, persatuan, dan persamaan

b. Pencegah terhadap perbuatan keji dan munkar

c. Membersihkan harta dan mensucikan diri

d. Menanamkan pribadi taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah

13. Sejumlah harta yang dikeluarkan dari jenis harta tertentu dan diberikan kepada

orang-orang yang tertentu, dengan syarat yang telah ditentukan pula, adalah

pengertian dari…

a. Hadiah b. Zakat c. Shadaqah d. infak

14. Hukum mengeluarkan zakat adalah. . .

a. wajib b. sunnah c. haram d. mubah

15. Hikmah zakat adalah. . .

a. persaudaraan, perkenalan, persatuan, dan persamaan

b. pencegah terhadap perbuatan keji dan munkar

c. membersihkan harta dan mensucikan diri

d. menanamkan pribadi taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah

16. Akhlak berasal dari kata Khuluq yang artinya…

a. Budi pekerti b. Adat c. Sifat d. akal

17. Ilmu yang mengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat

dalam pergaulannya dengan Tuhan, manusia, dan makhluk sekelilingnya

adalah pengertian dari...

a. Akhlak b. As-Sunnah c. Takwa d. Tasawuf

18. Akhlakul Karimah disebut juga . . .

a. Akhlak terpuji b. Akhlak tercela c. Akhlak Tasawuf d.

Tarekat

Page 72: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

66

19. Akhlakul Mazmumah disebut juga…

a.Akhlak Tercela b. Akhlak Terpuji c. Akhlak Tasawuf d.

Takwa

20. Akhlak mulia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu…

a. Akhlak terhadap Allah,diri sendiri dan manusia

b. Akhlak terhadap Allah, hewan, dan diri sendiri

c. Akhlak terhadap Diri sendidri, manusia dan hewan

d. Akhlak terhadap orang tua, guru dan teman

21. Agar terhindar dari akhlak tercela, sebaiknya kita harus….

a. Sekolah

b. Membaca Al-quran

c. Belajar agama

d. Mengingat Allah (Berdzikir)

22. Memberitakan sesuatu yang benar termasuk…

a. Sabar b. adil c. jujur d. berani

23. Orang yang selalu tabah hati dalam menghadapi cobaan disebut orang…

a. Jujur b. adil c. sabar d. qanaah

25. Dani selalu mengganggap dirinya lebih baik dan selalu meremehkan orang

lain, sifat yang dimiliki dani adalah….

a. Kikir b. Riya c. Sombong d. iri

B. Variabel Kepatuhan menjalankan ajaran agama Islam

1. Apakah adik-adik yakin dengan tulus hati Tuhan anda adalah Allah?

a. Sangat yakin b. Cukup yakin c. Tidak yakin

2. Cara beriman kepada malaikat adalah mencontoh segala perbuatannya, yaitu

menunaikan perintah Allah Ta’ala seperti beribadah kepada-Nya, bertasbih

tanpa kenal lelah dan tanpa pernah berhenti. Apakah anda selalu bersikap

demikian?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Page 73: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

67

3. Apakah adik-adik yakin bahwa Nabi Muhammad adalah rasul Allah yang

terakhir?

a. Sangat yakin b. Cukup yakin c. Tidak yakin

4. Apakah adik-adik setiap hari membaca Al-quran?

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

5. Apakah adik melaksanakan shalat lima waktu?

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

6. ketika adik melaksanakan shalat wajib, apakah harus ada paksaan dari orang

tua?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah adik-adik melaksanakan shalat di awal waktu?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Apakah ketika perjalanan jauh adik meninggalkan shalat 5 waktu?

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

9. Ketika bulan Ramadhan, apakah adik melaksanakan puasa sebulan penuh?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

10. Apakah adik-adik melakukan puasa tanpa dipaksa orang lain?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

11. Apakah adik-adik melaksanakan shalat tarawih ketika bulan suci ramdhan?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Apakah adik-adik tetap menjalankan puasa padahal adik sudah merasa tidak

kuat?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Apakah adik-adik mengeluarkan zakat pada bulan ramadham?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

14. Apakah adik-adik selalu menyisakan uang jajan untuk orang miskin atau

pengemis?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

15. Apakah setiap hari jumat adik-adik selalu menyisakan uang jajan untuk kotak

amal masjid?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Page 74: PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3829/1/NUR UMI... · puasa dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa

68

16. Apakah adik-adik senantiasa ikhlas dalam beramal sholeh karena Allah?

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

17. Apakah adik-adik selalu senantiasa husnudzan (berprasangka baik) kepada

Allah

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

18. Apakah adik-adik terbiasa mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah (hamdalah,

istigfar, subhanallah.dan lain-lain)

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

19. Apakah adik-adik selalu bersikap jujur dalam setiap hal?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

20. Saya selalu iri ketika melihat teman memiliki sesuatu yang saya tidak punya

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

21. Apabila orang yang pernah berbuat kesalahan kepada adik, lalu meminta maaf

atas kesalahan yang telah diperbuatnya, apakah kamu akan berusaha

memaafkannya?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

22. Apabila saya kesal dengan orang lain, saya selalu mengucapkan kata-kata

kotor dan memaki-maki orang tersebut.

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

23. Apakah kamu suka membantah perintah dari orang tua atau guru?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

24. Saya mencontek pada saat ulangan!

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

25. Ketika seseorang menyakiti hati saya, Saya tidak pernah memiliki rasa

dendam pada orang tersebut!

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah