pemahaman aspek psikologi, investigatif, dan forensik audit.docx

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi salah satu tugas kuliah, maka penyusun membuat makalah ini den tema Pemahaman aspek psikologi, investigatif, forensik Audit”. Alasan menga memilih tema tersebut dalam makalah ini, karena penyusun telah mengikuti serangkaia mengenai pembahasan tema tersebut dan kali ini penyusun akan merangkum hasil semina menjadi sebuah makalah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memahami Dalam makalah ini, penyusun membahas bagaimana pemahaman aspek psikologi, invest dan forensik audit. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pemahaman aspek psikologi, investigatif dan forensik audit 1.3 Tujuan Penulsan Untuk mengetahui pemahaman aspek psikologi, investigatif dan forensik audit

Upload: rama

Post on 02-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahUntuk memenuhi salah satu tugas kuliah, maka penyusun membuat makalah ini dengan tema Pemahaman aspek psikologi, investigatif, forensik Audit. Alasan mengapa penyusun memilih tema tersebut dalam makalah ini, karena penyusun telah mengikuti serangkaian seminar mengenai pembahasan tema tersebut dan kali ini penyusun akan merangkum hasil seminar itu menjadi sebuah makalah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memahaminya. Dalam makalah ini, penyusun membahas bagaimana pemahaman aspek psikologi, investigatif dan forensik audit.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana pemahaman aspek psikologi, investigatif dan forensik audit?1.3 Tujuan PenulisanUntuk mengetahui pemahaman aspek psikologi, investigatif dan forensik audit

BAB IIPEMBAHASAN

1. 2. 2.1. Pemahaman Apek psikologisManusia sebagai individu merupakan kesatuan yang integral dan tidak dapat dipisahkan antara aspek-aspek fisiologis, psikologis, dan social sebagai berikut : Aspek Fisiologis Manusia sebagai organisme dengan segala masalah biologis serta fungsinya seperti fungsi pengindraan, fungsi kelenjar, fungsi susunan syaraf pusat, fungsi peredaran darah,dll. Aspek PsikologisManusia dengan segala fungsi kemampuan seperti pengamatan, perasaan, pikiran dsb Aspek SosialManusia dngan penghayatan pada kedua hal di atas dalam interaksinya dengan lingkungan atau dunia luar, baik secara aktif maupun pasifDalam setiap tingkah laku, aspek-aspek terebut memainkan peranannya sendiri namun dalam keadaan tertentu salah satu aspek mungkin dapat menonjol dari aspek lainnya. Peranan faktor psikologi dalam praktek audit bagi seseorang audit adalah : Penguasaan personal yakni keterampilan untuk mengklarifikasi dan memahami visi orang, dan mempunyai kesabaran dalam mencapai tujuan. Keterampilan membuat asumsi, generalisasi, gambaran atau kesan secara mendalam dalam memahami kehidupan dan menentukan sikap yang harus diambil. Keterampilan dalam menciptakan visi bersama sehingga segala usaha menuju tujuan tersebut tercapai. Seorang auditor dapat menciptakan suasana nyaman dan aman sehinhga secara psikologis audite tidak merasa terancam dalam memberikan segala sesuatu atau informasi yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan proses audit.Secara normal aspek psikologis bekerja berdasarkan aspek fisiologis yang sehat dan disesuaikan dengan keadaan lingkungan social, fasilitas lainnya, serta kehidupa yang ada.kesatuan dari ketiga aspek tersebut dalam perkembangan nya pada setiap orang berbeda. Karenanya sering disebut bahwa manusia adalah makhluk yang unik.

Pemahaman diri sebagai seorang AuditorSebagai seorang auditor, pemahaman diri mengenai siapa dirinya ataupun tugasnya menjadi suatu hal penting dalam rangka pelaksanaan tugas profesionalnya. Hal ini dimaksudkan agar auditor selalu meningkatkan dan mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan pihak audietee. Hal-hal yang perlu dikenali dan dipahami oleh auditor mengenai dirinya adalah :a. Penampilan Auditor Gaya bicara Bahasa tubuh Cara berdandan Nada suara dan suara dudukb. Kemampuan dan keahlianc. Sifat kepemimpinand. Disiplin dan dapat dipercayae. Inisiatif, kreatif dan percaya diri

1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. Investigatif Dan Forensik AuditFraudSegala tindakan, pernyataan, penghilangan, atau tindakan menutupi yang telah diperhitungkan sebelumnya untuk menipu demi keuntungan pelakunya. Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau menggunakan sarana Bank shg mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.

FRAUD TREE Corruption Asset Misappropriation Fraudulent StatementFaktor-Faktor dari Fraud Faktor-faktor yang memicu terjadinya Fraud atau mendorong seseorang melakukan Fraud :1. Intent (Niat, Sengaja) Intent membedakan Fraud dengan kesalahan atau kekeliruan2. Motive (Alasan) Dorongan melakukan Fraud dan tindakan penyalahgunaan3. Oportunity (Kesempatan)Kesempatan yang timbul yang mungkin diakibatkan oleh adanya kelemahan dari suatu system atau fungsi control. 4. Concealment (Penyembunyian)Upaya/langkah yang dilakukan untuk menyembunyikan perbuatan/ tidakan/ pelanggaran yang dilakukan, 5. Rationalization (Pembenaran)Hal-hal Penting dari Kecurangan Kecurangan adalah sesuatu yang mungkin terjadi bahkan dalam sistim akuntansi dengan pengendalian yang ketat. Bagian yang terlihat dari suatu kecurangan transaksi dapat melibatkan sejumlah uang kecil, tapi bagian yang tidak terlihat dapat melibatkan sejumlah besar uang. Tanda bahaya kecurangan dapat dilihat apabila seseorang melihatnya cukup lama dan cukup dalam. Pelaku kecurangan dapat datang dari berbagai lapis manajemen atau masyarakat.Pelaku Fraud Better Educated (Berpendidikan lebih baik) More Religious (Lebih religius) Better psychological health (Kesehatan psikis lebih baik) To enjoy more optimism, self esteem, family harmony, (Mempunyai optimis yang tinggi, menghargai diri sendiri, keluarga yang harmonis) Demonstrate more social conformity, self control, kindness, empathy (memamerkan kelebihan tingkat sosial, pengendalian diri, keramahtamahan, rasa empati) Karyawan 58%, manajemen 30%, pemilik 12% Pria : Wanita = 4:1 Umur 35 46Untuk mengungkap suatu kecurangan / Fraud maka diperlukan suatu proses pengumpulan fakta dan informasi yang dapat digunakan sebagai bukti yang untuk memastikan kebenaran dari kecurangan / Fraud yang diduga terjadi, yaitu melalui proses Investigasi.

Pendekatan Investasi Pengungkapan sejak awal peristiwa/ kejadian/transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan; serta Dapat digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan sebelumnya dalam rangka mencapai keadilan Search of the truth Didasarkan pada penilaian logis terhadap individu dan segala sesuatu/benda yang terkait dengan perbuatan fraud. Individu mencakup; korban, pelapor, saksi, pelaku (subyek wawancara) Benda mencakup; sarana dan segala jenis peralatan yang terkait untuk melakukan perbuatan fraud (subyek pembuktian fisik)1. Melakukan identifikasi terhadap komplain yang disampaikan / permasalahan yang terjadi.Hipotesis Keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Merupakan pernyataan sementara yg bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Suatu taksiran atau referensi yg dirumuskan serta diterima untuk sementara yg dapat menerangkan fakta-fakta ataupun kondisi-kondisi yg diduga mengandung penyimpangan dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah audit selanjutnya. Harus diuji validitasnya.Manfaat Hipotesis Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup audit sehingga mengefisienkan pelaksanaan audit. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan hubungan antar fakta yg telah teridentifikasi. Sebagai alat dalam membangun fakta-fakta yg tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. Sebagai pedoman dalam pengujian fakta dan hubungan antar fakta.2. Menyusun Rencana Tindak Lanjut. Menggambarkan situasi Menentikan Tujuan Investasi Menetapkan Langkah-langkah yang akan ditetapkan3. Melakukan pengumpulan dokumen pembuktianLangkah Kerja Evidence Collection Utamakan dokumen yang bersifat Mandatory Dokumen yang dikumpulkan harus mengandung unsur korelasi atau koneksitas dengan Mission Dalam hal pengumpulan data melibatkan pihak ketiga, baik dilingkingan internal maupun pihak eksternal, maka permintaan pemenuhan data/dokumen wajib disampaikan secara tertulis melalui email ataupun surat. Aktivitas dalam Phase ini merupakan bagian dari ExecutionProses Investasi Dalam pelaksanaan investigasi diarahkan untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud mencakup: Adanya perbuatan fraud (Subyek) Mengidentifikasi pelaku fraud (Obyek) Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus) Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak yang ditimbulkannya.4. Proses pembuktian terhadap Hypotesa melalui evaluasi dan analisa terhadap bukti dan informasi yang diperoleh

Teknik Pembuktian Wawancara (untuk mendapatkan bukti kesaksian) Penghitungan (memiliki keandalan bukti yang tinggi) Vouching (menguji kebenaran jumlah dengan sumber bukti) Tracing Observasi dan Inspeksi Scanning Review Analitis Bagan Arus Grafik KuesionerTools Dalam Praktek Bagan Alur (Flow Chart) Mapping Matrix, dan Analisis Dokumen WawancaraAnalisis DokumenKemampuan Investigator untuk menentukan dokumen-dokumen yang relevan dan dapat diyakini tingkat kepercayaannya guna mendukung simpulan yang diambil dan dituangkan dalam laporan/pemberkasan.Pengumpulan suatu dokumen dapat membantu menerima atau menolak suatu kasus, tergantung pada bagaimana dari dokumen disajikan dan bagaimana cara menyajikannya.Jenis-jenis Bukti Bukti Fisik Tempat Peristiwa Kejadian Dokumen (nyata dan virtual) Bukti Kesaksian Investigasi dan Pengadilan (Metode Perolehan dan Kewenangan Memaksa) Kredibilitas Saksi (Unsur pengaruh dan kemungkinan adanya tekanan)Bukti dan Sumber Bukti Bukti mencakup: Fakta-fakta kejadian, Kesaksian,Dokumen dan Bukti fisik Sumber bukti mencakup: Bukti-bukti yang diperiksa Saksi yang diwawancarai Informasi yang diterima dari; pengadu, masyarakat dan rekan sekerja/sejawat. Dokumen-dokumen resmi yang dapat diuji Hasil Penyelidikan atas pelaku, indikasi-indikasi awal dan sarana prasana yang digunakan melakukan perbuatan fraud Hasil wawancara dengan pelaku.

Klasifikasi Bukti Sepenuhnya Dapat Dipercaya (hasil perhitungan fisik) Dapat Dipercaya (jika didukung bukti lainnya) Kurang Dapat Dipercaya Tapi Berguna (bukti awal, hearsay, pengaduan dll)Metode Pengumpulan Bukti Dari Saksi, Korban dan Pelaku (Scr Sukarela) Pencarian dan Penggeledahan Penjagaan fisik dokumen Penjagaan aset hasil fraud Penggunaan Alat Bantu Teknik Komputer (re-aktif) Kamera/pengamatan statis/bergerak (pro-aktif) Tenaga AhliPengujian Dokumen/Bukti Salah satu cara pengumpulan bukti untuk mengungkapkan usaha-usaha penyembunyian kecurangan (concealment) dengan cara merubah atau mencatat bukti tidak sesuai dengan seharusnya. Kesulitan yang pada tahap ini adalah jika seluruh transaksi yang berkaitan dengan tindakan fraud telah diskenariokan untuk dirubah sejak sumber dokumen hingga pelaporannya. Fraud auditor harus mewaspadai terjadinya, penghilangan dokumen, catatan, perubahan bukti, kesalahan, kekeliruan, yang seolah-olah terjadi akibat human error.

5. Proses pembuktian terhadap Hypotesa melalui evaluasi dan analisa terhadap bukti dan informasi yang diperolehStruktur Pelaporan Hasil Investasi Landasan Penugasan (kronologis) Sasaran & Tujuan Jenis Penyimpangan Uraian Fakta / Modus Operandi Penyebab Penyimpangan & dampak yang ditimbulkan Pihak yang diduga Terlibat Bukti yang diperoleh Hambatan dalam pelaksanaan investasi Rekomendasi

BAB IIIPENUTUPKesimpulanSebagai seorang auditor, pemahaman diri mengenai siapa dirinya ataupun tugasnya menjadi suatu hal penting dalam rangka pelaksanaan tugas profesionalnya. Hal ini dimaksudkan agar auditor selalu meningkatkan dan mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan pihak audietee