pelvis
DESCRIPTION
pTRANSCRIPT
PELVIS
Disusun Oleh:
Harsya Juli R 06.70.0068
PEMBIMBING:
dr. Agustin, Sp.Rad
ANATOMI TULANG PELVIS (PANGGUL)
Panggul terdiri dari bagian keras yang dibentuk oleh tulang dan bagian lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamen.
Berdasarkan bagian tulang panggul dibagi menjadi dua yaitu: 1. Panggul Besar ( pelvis mayor)
Terletak di atas linea terminalais (false pelvis). Berfungsi mendukung isi perut dan menggambarkan keadaan panggul kecil.
2. Panggul Kecil ( pelvis minor)Terletak di bawah linea terminalis (true pelvis) merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir serta penting dalam persalinan.
MACAM-MACAM TULANG PANGGUL
A. Tulang pangkal paha (os coxae)Terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan dengan yang lainnya pada acetabulum. Tulang tersebut adalah :1. Tulang usus (os ilium)2. Tulang duduk (os ischium) 3. Tulang kemaluan (os pubis)
B. Tulang kelangkang (os sacrum)Berbentuk segitiga yang melebar di atas dan meruncing di bawah. Tulang kelangkang terdiri dari 5 ruas. Ke samping berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacroiliaka. Ke bawah berhubungan dengan tulang tungging.
C. Tulang tungging (os coxygeus)Derbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5 ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.
Organ – organ pada pelvis
Kandung kemih/ buli-buli Scrotum dan Testis Ginekologi (pelvis wanita non gravid) Obstetrik
Indikasi Foto Pelvis
1. Kandung kemih Disuri/ poliuri Hematuria Infeksi (cystitis), akut pd anak, rekuren pd dewasa Massa dalam panggul Retensio urine Nyeri panggul
2. Scrotum dan Testis Pembengkakan scrotum Trauma Infeksi Nyeri Testis yang tampaknya tidak ada oleh karena
pembengkakan lipat paha pada laki-laki muda Hematospermia Infertilitas
3. Ginekologi Nyeri pelvis, termasuk dismenorhoe Massa pada pelvis Perdarahan pervaginam Pengeluaran sekret pervaginam yg abnormal Amenorhoe Check IUD Infertilitas ( histerosalphingography mungkin
diperlukan) Abnormalitas pertumbuhan tractus genitalis Gejala urinarius/bladder Nyeri abdomen diffuse Monitoring folikel (USG)
4. Trauma tumpul torso5. Instabilitas pelvis
PEMERIKSAAN PELVIS
Foto pelvic X ray Dengan kontras : Uretrography, HSG
(histerosalphingography) USG CT Scan / MSCT MRI
Teknik Foto pelvis
1. Supinasi pasien supine di atas meja pemeriksaan atur posisi pasien agar pelvis simetris sentrasi kurang dari 2,5 cm garis tengah antara
kedua sias atau 2 inchi di atas simphisis pubis sinar diarahkan tegak lurus film
2. Oblique kiri pasien supine di atas meja pemeriksaan tungkai bawah kiri lurus panggul kanan diangkat kira- kira 45o
sinar diarahkan pada pertengahan antara sias dengan symphisis pubis
SISTEMATIKA PEMBACAAN FOTO PELVIS
Interpretasi foto pelvis anterior posterior adalah sebagai berikut :1. Alignment
Posisi pelvis mayor dan dua foramen obturator serta garis shenton (kesegarisan antara batas foramen obturatorium belakang dengan lengkung inferior colum femoris) harus simetris. Adanya diskontinuitas batas lingkaran menunjukan adanya fraktur pelvis, sedangkan diskontinuitas garis shenton menunjukkan adanya fraktur leher femur.
2. Tulang Periksa keadaan korteks dan medula tulang. Lihat ada tidaknya penurunan atau peningkatan densitas tulang. Sistematika pemeriksaan tulang adalah mulai dari simfisis pubis, berlanjut ke kiri atau kanan kemudian periksa spina iliaka anterior inferior, spina iliaka anterior superior, krista iliaka, sakrum, femur dan vertebra lumbal.
3. Kartilago dan sendiCari ada tidaknya pelebaran atau overlapping pada simfisis pubis dan sendi sakroiliaka. Periksa korteks asetabulum, adanya diskontinuitas menunjukkan suatu fraktur
4. Jaringan lunakPeriksa adanya bayangan jaringan lunak abnormal di dalam maupun di luar pelvis yang menunjukkan adanya hematom, edema dan tumor jaringan lunak. Otot obturator internus terlihat pada kedua sisi pelvis sebagai garis abu- abu. Jika garis ini tidak terlihat mungkin terdapat perdarahan ekstraperitoneal atau edema jaringa lunak. Garis ini dapat bergeser pula jika terdapat perdarahan intra peritoneal.
BOF
Uretrography : Rupture Urethra
Histerosalphingography
Kebocoran buli - buli akibat fraktur pelvis
Dislokasi sendi panggul
Infeksi sendi
Metastase osteoblastic
Benda asing (IUD)
Batu ureter
Batu prostat
Kista dermoid
TERIMA KASIH