pelestarian lingkungan hidup

4
Pelestarian Lingkungan Hidup A. Kualitas Lingkungan untuk Kelangsungan Hidup Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Pelestarian lingkungan hidup adalah rangakaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas lingkungan hidup dapat diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia disuatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/ kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut : 1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup sebagai makhluk hayati. Kebutuhan ini bersifat mutlak, yang didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan hidup hayatinya. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya menyangkut dirinya, melainkan juga masyarakatnya dan terutama kelangsungan hidupnya sebagai jenis melalui keturunannya. Kebutuhan ini terdiri atas udara dan air yang bersih, pangan, kesempatan untuk mendapatkan keturunan serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan sesama manusia. 2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif, walaupun ada kaitannya dengan kebutuhan hidup jenis pertama di atas. Pada kondisi iklim Indonesia, rumah dan pakaian misalnya, bukanlah kebutuhan mutlak untuk dipenuhi segera tetapi termasuk dalam kelompok kebutuhan primer. Kualitas lingkungan hidup ditentukan oleh tiga komponen : 1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati. 2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi. 3. Derajat kebebasan untuk memiliki. Kemampuan lingkungan untuk memasok sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan sosial adalah terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan hidup. Besarnya kapasitas tersebut di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan dan karakteristik sumber daya yang ada di hamparan ruang yang bersangkutan. Kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya akan menjadi faktor pembatas dalam penentuan pemanfaatan ruang yang sesuai. Daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Dalam pedoman ini, telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas pada kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama berkaitan dengan kemampuan lahan serta ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air dalam suatu ruang/wilayah. Oleh GEOGRAFI 1 BAB 5 Pelestarian Lingkungan Hidup

Upload: al-fian-irsyadul-ibad

Post on 12-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Pelestarian Lingkungan Hidup

Pelestarian Lingkungan Hidup

A. Kualitas Lingkungan untuk Kelangsungan Hidup

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Pelestarian lingkungan hidup adalah rangakaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kualitas lingkungan hidup dapat diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia disuatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/ kerasan tinggal ditempatnya sendiri.

Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut :

1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup sebagai makhluk hayati. Kebutuhan ini bersifat mutlak, yang didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan hidup hayatinya. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya menyangkut dirinya, melainkan juga masyarakatnya dan terutama kelangsungan hidupnya sebagai jenis melalui keturunannya. Kebutuhan ini terdiri atas udara dan air yang bersih, pangan, kesempatan untuk mendapatkan keturunan serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan sesama manusia.

2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif, walaupun ada kaitannya dengan kebutuhan hidup jenis pertama di atas. Pada kondisi iklim Indonesia, rumah dan pakaian misalnya, bukanlah kebutuhan mutlak untuk dipenuhi segera tetapi termasuk dalam kelompok kebutuhan primer. Kualitas lingkungan hidup ditentukan oleh tiga komponen :

1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati.

2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi.

3. Derajat kebebasan untuk memiliki.

Kemampuan lingkungan untuk memasok sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan sosial adalah terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung.

Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan hidup. Besarnya kapasitas tersebut di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan dan karakteristik sumber daya yang ada di hamparan ruang yang bersangkutan. Kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya akan menjadi faktor pembatas dalam penentuan pemanfaatan ruang yang sesuai.

Daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Dalam pedoman ini, telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas pada kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama berkaitan dengan kemampuan lahan serta ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air dalam suatu ruang/wilayah. Oleh karena kapasitas sumber daya alam tergantung pada kemampuan, ketersediaan, dan kebutuhan akan lahan dan air, penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga) pendekatan, yaitu:

a) Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang.

b) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan.

c) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air.

Agar pemanfaatan ruang di suatu wilayah sesuai dengan kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya, alokasi pemanfaatan ruang harus mengindahkan kemampuan lahan. Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air di suatu wilayah menentukan keadaan surplus atau defisit dari lahan dan air untuk mendukung kegiatan pemanfaatan ruang. Hasil penentuan daya dukung lingkungan hidup dijadikan acuan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Mengingat daya dukung lingkungan hidup tidak dapat dibatasi berdasarkan batas wilayah administratif, penerapan rencana tata ruang harus memperhatikan aspek keterkaitan ekologis, efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang, serta dalam pengelolaannya memperhatikan kerja sama antar daerah.

GEOGRAFI 1

BAB 5 Pelestarian Lingkungan Hidup

Page 2: Pelestarian Lingkungan Hidup

Ciri-Ciri Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat

1. Lingkungan Sehat Udara di sekitarnya akan terasa nyaman dan segar. Air sungai yang sehat adalah air sungai yang bersih dan jernih. Tidak ada sampah yang berserakan. Tidak ada sampah yang menyumbat aliran air di parit. Sarana dan prasarana memadai Terdapat banyak tanaman hijau(pohon)

2. Lingkungan Tidak Sehat

Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar.

Terjadi pencemaran udara(udara yang ada di lingkungan sekitar sudah tidak sehat penuh polusi akibat asap kendaraan maupun pabrik,dan bau di lingkungan tidak sedap)

Terjadi pencemaran air (disekitar aliran sungai terdapat banyak sampah dan di musim penghujan mudah terjadi banjir)

Terjadi pencemaran tanah(diakibatan oleh penggunaan pestisida yang berlebihan)

Lingkungan permukiman, rumah, fasilitas dan prasarananya di bawah standar minimal sebagai tempat bermukim, misalnya :

Kepadatan penduduk tinggi >200 jiwa/ha

Kepadatan bangunan >110 bangunan/ha

Kondisi prasarana buruk (jalan, air bersih, sanitase, drainase, persampahan) dan terbangun <20% luas kawasan

Kondisi fasilitas lingkungan terbatas dan buruk, terbangun <20% luas kawasan

Kondisi bangunan rumah tidak/semi permanen dan tidak memenuhi syarat minimal, dan

Rawan terhadap banjir, kebakaran, penyakit dan keamanan

Fungsi lingkungan hidup

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai:1. media penghasil bahan kebutuhan (sandang, pangan, dan papan;2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya;3. sumber energi;4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

Menurut pakar lingkungan Wipenny, ada fungsi fundamental dari lingkungan, yaitu

Lingkungan dipandang sebagai tempat untuk menopang kehidupan

Lingkungan sebagai pemasok bahan dasar

Lingkungan sebagai tempat mengabsorbsi.

Pembangunan adalah usaha sadar manusia untuk mengubah keseimbangan lingkungan ke tingkat kualitas yang dianggap lebih tinggi. Namun, pembangunan sekarang ini dianggap sebagai masalah utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Jadi bagaimanakah pembangunan yang tidak merusak lingkungan?

1. Pengelolaan Lingkungan Hidup Mendatang Pengelolaan lingkungan secara rutin. Perencanaan dini dalam pengelolaan lingkungan suatu daerah yang menjadi

dasar dan tutunan bagi perencana pembangunan. Perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan

yang akan terjadi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang direncanakan. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang

mengalami kerusakan karena alamiah maupun ulah manusia sendiri2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup3. Pendidikan Lingkungan Hidup

GEOGRAFI 2

BAB 5 Pelestarian Lingkungan Hidup

Page 3: Pelestarian Lingkungan Hidup

4. Industri Indonesia Yang Ramah Lingkungan

Upaya pelestarian Lingkungan

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

b. Pelestarian udara

c. Pelestarian hutan

d. Pelestarian laut dan pantai

e. Pelestarian flora dan fauna

Upaya Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

1. Penyuluhan akan pentingnya kebersihan kepada masyarakat2. Upaya pengadaan air bersih (penjernihan air, desalinasi/membuat air laut

menjadi tawar, penampungan air hujan, pembuatan sumur untuk masyarakat)3. Penanganan drainase di daerah genangan kritis(daerah yang mudah tergenang

air saat hujan terjadi)4. Penyediaan sarana persampahan(tempat pembuangan sampah) & pemilahan

sampah(memilah kemudan mendaur ulang sampah kembali).5. Pembangunan perumahan sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS)

oleh PERUMNAS.6. Program Perbaikan Lingkungan Pemukiman.7. Pembangunan sumur, MCK.8. Pengolahan limbah sebelum di buang agar tidak mencemari lingkungan.9. Peningkatan sarana dan prasarana.

Manfaat Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Menjaga kelestarian sumber daya yang menunjang kelangsungan hidup manusia.2. Meningkatkan kualitas hidup manusia.3. Menjaga kelestarian tempat dimana manusia dapat melakukan berbagai macam

aktvitas.

GEOGRAFI 3

BAB 5 Pelestarian Lingkungan Hidup