pelayanan-perawatan

16
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Pelayanan dan Perawatan PEMBIMBING : Fitria Y. ST, MT. Praktikum : 19 Maret 2015 Penyerahan : 26 Maret 2015 Oleh: Kelompok : 3 (Tiga) Nama : 1. Fitra Firmasyah H 131411007 2. Ghaida Muthi A 131411009 3. Hidniati Shafira 131411010 Kelas : 2A – D3 – Teknik Kimia PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Upload: fitra-firmansyah-herdiana

Post on 30-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sip

TRANSCRIPT

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATANSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL: Pelayanan dan PerawatanPEMBIMBING: Fitria Y. ST, MT.

Praktikum: 19 Maret 2015 Penyerahan: 26 Maret 2015

Oleh:Kelompok: 3 (Tiga)Nama: 1. Fitra Firmasyah H 131411007 2. Ghaida Muthi A1314110093. Hidniati Shafira131411010Kelas : 2A D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Perawatanperalatanmerupakan bagian dari kegiatan pengelolaan laboratorium yang paling penting dilakukan untuk menjaga agarperalatanlaboratorium dapat digunakan sesuai dengan batas usia pakainya.Kegiatan memelihara dan merawat peralatan laboratorium dapat meliputi kegiatan membersihkanperalatan, memperbaiki bagian-bagian alat yang rusak, mengganti bagian alat yang hilangdan menyimpan alat sesuai dengan daftar inventaris .Kegiatan perawatan itu sebaiknya dijadwalkan dan dicatat sehingga dapat memberikan informasi tentang riwayat alat sejak dari pembelian , pamakaian, pemeliharaan sampai habis usia pakainya .

1.2 Tujuan Makalah

Mengetahui macam-macam perawatan yang dapat dilakukan di ;aboratorium Mengetahui metoda yang tepat untuk laroratorium POLBAN.

BAB IIISI

Agar efektifitas pemanfaatan alat peraga laboratoriumdapat dicapai, maka diperlukan syarat pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatanyang meliputi :a.Pengetahuan tentang spesifikasi peralatan.b.Pengetahuan tentang pengoperasian peralatan.c.Pengetahuan tentang kondisi peralatan.d.Pengetahuan tentang target dan sasaran pengamatan dan atau pengukuran dengan peralatan tersebut.e.Pengetahuan metoda, waktu dan teknik pengamatan dan atau pengukuran dengan peralatan tersebut.Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan ternyata memegang peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berfungsi dengan baik dan kerusakan dapat dihindarkan sejauh mungkin.

Macam-macam Peralatan laboratoriumSecara garis besar peralatan laboratoriumdapat dikategorikan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu : Peralatan elektronika. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas. Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.Peralatan elektronika adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik,misalnya : Kit Listrik (catu daya, meter dasar, multi meter, audio generator, osiloskop,pembangkit getaran)Bahan baku logam yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di antaranya nikel, tembaga, besi, seng dan logam campuran lainnya. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam misalnya : Kit Mekanik (micrometer sekrup, jangka sorong, pegas spiral, neraca pegas), Kit Listrik dan Magnet (papan rangkaian), Mikroskop.Bahan gelas yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di antaranya : pyrex dan fiber glass. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, di antaranya : Kit Optika (lensa, balok kaca, prisma, cermin), Kit Kimia (tabung reaksi, pipet, buret), Kit Gelombang dan temodinamika (gelas kimia, thermometer, batang gelas), cermin pada mikroskop.Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik, di antaranya : pemukul garpu tala, sarung tangan dan mistar.

Perawatan peralatan elektronikaPeralatan elektronika memiliki sifat-sifat : Sensitif terhadap goncangan. Sensitif terhadap medan magnet. Tidak tahan terhadap suhu di atas 250C. Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab. Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari dari guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain itu, hendaknya penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan yang bertemperatur antara 180C 250C.Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan hendaknya dibersihkan dari kotoran dan debu kemudian disimpan di ruangan yang kering.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di tempat yang bertemperatur tinggi ( 370C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, yaitu :A..Keunggulannya Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.B.Kelemahannya : Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :a. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270C 370C dan diberi tambahan lampu 25 watt.b. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.c. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex.d. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.e. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakankain yang berseray kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.f. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.Peralatan berbahan baku karetbersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas karena dapat menggangu elastisitas karet.Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin

Jenis perawatanPerawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Secara jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.a. Perawatan terencanaPerawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat korektif.1. Perawatan preventifPerawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.2. Perawatan korektifPerawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b. Perawatan tidak terencanaPerawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

Tujuan perawatan laboratoriumPerawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:a. Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimalb. Memperpanjang umur pemakaianc. Menjamin kelancaran kegiatan pembelajarand. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakaie. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakanf. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadakg. Menghindari terjadinya kerusakan fatal

1. Sistem Perawatan LaboratoriumDalam perawatan Laboratorium,sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:a. Obyek laboratorium yang akan dirawat.b. Sumber daya manusia sebagai tenaga perawatan.c. Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.

2. Pengelola Perawatan LaboratoriumA. Pengertian pengelolaanPengelolaan atau sering disebut manajemen adalah proses mengelola sumber daya untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Sumber daya yang dikelola meliputi 6 M, yakni: man, money, materials, machines, methods, dan minute (manusia, uang, bahan, mesin atau peralatan, metode atau cara, dan waktu). Sedangkan fungsi manajemen meliputi empat kegiatan, yakni: planning, organizing, actuating, dan controlling (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan). Dengan demikian manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan sumber daya manusia, biaya, bahan, mesin atau peralatan, metode atau cara, dan waktu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien.Efektifitas merupakan landasan untuk mencapai sukses. Jadi efektifitas berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan tercapai.Sedangkan efisiensi merupakan sumber daya minimal yang digunakan untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi efisien berarti optimasi penggunaan sumber daya, yaitu yang termudah cara mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, terpendek langkahnya.

B. Obyek perawatan laboratoriumSebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:a) Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.b) Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak, kursi.c) Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya, buku-buku manual.d) Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.e) Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.f) Aparatur dan perlengkapan percobaan.g) Instrumen dan alat-alat ukurh) Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum

Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya.

C. Cara perawatan ( methodes)Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:1. Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.2. Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan.3. Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.4. Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan percobaan.5. Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala kerusakan.6. Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar.7. Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa.8. Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.

4. Pemeliharaan peralatan laboratoriumPemeliharaan alat-alat di laboratorium sebenarnya mempunyai andil besar dalam menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan alat-alat laboratorium secara berkala dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul secara lebih dini.Begitu juga dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis penyakit dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini adalah untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen yang di teliti tertular kepada para pekerja.Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium:a) Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.b) Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada lemari yang telah tersedia.c) Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.d) Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan kembali.e) Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan perbaikan.f) Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.g) Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.h) Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak di gunakan kembali.

Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alatalat praktikum: Sebelum menggunakan alatalat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu. Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat Pahami fungsi atau peruntukan alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan Pahami rating dan jangkauan kerja alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnyapada badan alatalat praktikum yang digunakan

BAB IIIKESIMPULAN

Dapushttp://analisbantul.blogspot.com/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.htmlhttp://ekapakketu.blogspot.com/2011/07/perawatan-dan-pemeliharaan-peralatan.htmlhttp://ratedkartolo.blogspot.com/2013/10/pengamanan-perawatan-dan-pengawasan.html