pelayanan kefarmasian di apotek

52
PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK DAN PHAR.CARE PHAR.CARE DAN PELAYANAN KIE

Upload: wawan-bw

Post on 16-Jan-2016

149 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

apotek

TRANSCRIPT

Page 1: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK DAN PHAR.CARE

PHAR.CARE DAN PELAYANAN KIE

Page 2: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Latar belakang

KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek

Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien

Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain

Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan prilaku

Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling

Page 3: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

SK MENKES 1027/MENKES/SK/IX/2004

PELAYANAN

SK MENKES 1027/MENKES/SK/IX/2004

PELAYANAN

Pelayanan resep

Promosi dan edukasi

Pelayanan residensial (home care)

Pelayanan resep

Promosi dan edukasi

Pelayanan residensial (home care)

Page 4: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP

Skrining resepPersyaratan administratif: nama, sip, alamat dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi laiinnyaKesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberianPertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll)

Skrining resepPersyaratan administratif: nama, sip, alamat dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi laiinnyaKesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberianPertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll)

Page 5: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP

Penyiapan obatPeracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas, memberikan etiket pada wadahEtiket: jelas dan dapat dibacaKemasan obat yang diserahkan: rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnyaPenyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan apoteker disertai pemberian informasi dan konseling.

Penyiapan obatPeracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas, memberikan etiket pada wadahEtiket: jelas dan dapat dibacaKemasan obat yang diserahkan: rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnyaPenyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan apoteker disertai pemberian informasi dan konseling.

Page 6: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PELAYANAN RESEPPELAYANAN RESEP

Informasi obat: memberi informasi yang benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari selama terapi.Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien.Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.

Informasi obat: memberi informasi yang benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari selama terapi.Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien.Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.

Page 7: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

DEFINISI KONSELINGKonseling adalah diskusi, nasehat,edukasi tentang penyakit dan pengobatan sehingga pasien memperoleh keuntungan yang optimal dalam meningkatkan kuaitas hidup dan perawatannyaKonseling bukan sekedar pemberian informasiKonseling secara psikologi membantu memecahkan masalah kesehatan pasien, ikut mengusahakan kualitas hidup pasienKonseling memberikan empati, dukungan, membesarkan hati, arahan dan saran kepada pasien

Page 8: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

TUJUAN KONSELING

Menciptakan hubungan dengan pasien dan membentuk trust

Memperlihatkan perhatian dan asuhan pada pasien

Membantu pasien mengatur dan adaptasi pengobatannya

Membantu pasien mengatur dan adaptasi penyakitnya

Mencegah atau meminimalkan masalah yang berhubungan dengan efek samping, efek yang tidak dikehendaki dan kepatuhan baik sekarang atau yang akan datang

Meningkatkan kapasitas pasien untuk menyelesaikan masalah kesehatan

Page 9: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

MANFAAT KONSELING BAGI PASIEN

Mengurangi kesalahan dalam penggunaan obatMengurangi ketidak patuhanMenjamin bahwa pengobatan aman dan efektifTambahan penjelasan tentang penyakitnyaMembantu dengan merawat diri sendiriMengurangi biaya kesehatan baik individu, pemerintah dan masyarakat

Page 10: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

KONSELING DIPERLUKAN1/3 pasien tidak menerima konseling mengenai obatnya dari dokterPengobatan gagal mentaati instruksi---30 – 48%Geriatri --- 55% salah aturan pakaiDengan konseling 85% patuhTanpa konseling 63% patuhMakin tahu pasien masalah kesehatannya, makin taat mengikuti instruksi pengobatanUntuk itu KIE (Komunikasi. Edukasi dan Informasi) akan sangat membantu untuk memperbaiki ketaatan pasien.

Page 11: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

CARA FARMASIS MENINGKATKAN SIKAP SAAT KONSELING

Menggunakan pesan secara non-verbal

Percaya diri

Belajar terus menerus

Dapat menyakinkan

Dapat membujuk

Tegas

Mengikuti teknologi baru

Page 12: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

KOSULTASI DAN INFORMASI SANGAT DIBUTUHKAN Mempunyai 3 macam diagnosis atau

lebih Mendapat 5 macam obat atau lebih Mendapat obat yag mepunyai index

terapi sempit, misal teofilin, digoksin, fenitoin

Mendapat obat dengan resiko efek samping obat yang tinggi, seperti warfarin, obat antikanker

Mendapat obat dengan teknik khusus, seperti inhaler, suppositoria

Geriatri dan pediatri

Page 13: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

INFORMASI

PerMenKes RI No 244/MenKes/SK/V/1990

Farmasis wajib memberikan informasi kalau ada kesalahan karena tidak adanya informasi maka farmasis yang bertanggung jawab

Pernah terjadi vaginal tablet diminum karena tidak adanya informasi cara pakai

Page 14: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

INFORMASI OBAT

Zat aktif dalam sediaan yang diberikan Efek terapi Aturan dosis, cara pakai, jumlah, frekuensi, lama

pemakian Efek samping obat Pantangan dan kontra indikasi Alternatif pengobatan selain obat yang diberikan Anjuran khusus, harus habis, ac, pc, dc Cara penyimpanan harga

Page 15: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

KEMAMPUAN FARMASIS

Dapat memberikan informasi yang betul obyektif, akurat dan netral

Menelaah secara kritis berbagai sumber informasi (iklan)

Selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya penemuan obat-obat baru

Mengenal penyakit dan cara pengobatannya

Page 16: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

MODAL UTAMA UNTUK MELAKSANAKAN KONSELING

MENGUASAI ILMU Kalau kita menguasai ilmu yang akn kita

sampaikan, maka kita akan dapat berbicr lacr, meyakinkn sehingga pasen akan puas dan pecaya, ini meupakan kunci utama. Kalu psien sudah percaya maka mereka akan patuh.

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI Ini penting, karena teknik berbicara akan

sangat berpengruh pada keberhasilan komunikasi

Page 17: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PROTAP1. Melakukan konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien2. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien / keluarga

pasien3. Menanyakan tiga pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan

olehdokter kepada pasien dengan metode open-ended question :a. Apa yang telah dokter katakan mengenai obat inib. Cara pemakaian, bagaimanan dokter menerangkan cara pemakaianc. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini4. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat

tertentu(inhaler, supositoria, dll)5. Melakukan verifikasi akhir meliputi:- Mengecek pemahaman pasien- Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungandengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi6. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu

pengobatan

Page 18: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT MEMBERIKAN KONSELING Berargumentasi Interupsi Memberikan pengertian yang tidak

diminta Memberikan pemecahan masalah yang

sulit Membebani pasien dengan pengalaman Berbasa-basi bercerita tentang moral Banyak bicara instruksi

Page 19: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

HAMBATAN SAAT KONSELING

Kekurangan waktu Hambatan secara fisik Pertimbangan ekonomi Rendahnya persepsi pasien terhadap farmasis Kurang kebiasaan pasien akan kebutuhan konseling

dan kepercayaan bahwa konseling itu ada Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan farmasis dengan dokter Rendahnya kemampuan berkomunikasi

Page 20: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

KASUS

BATUK PILEKANAK USIA 2 TAHUN

Page 21: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PEDOMAN PERTANYAAN

Intensity (berat ringan) Apakah batuknya keras sampai melengking Apakah hidungnya tersumbat Apakah demam meriang atau panas tinggi

sampai mengigil Nature (ttipe)

Batuknya berdahak atau kering Rasa sakit di tenggorokan atau didahului

rasa gatal Pilek dengan ingus jernih, kental, berwarna Apakah demamnya naik turun atau tetap

Page 22: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

pertanyaan

Duration (lama serangan) Berapa lama setiap kali serangan

Accurence (kejadian kapan) Sejak kapanmenderita batuk/ pilek/ demam

Concomitant (gejala penyakit lain yang menyertai) Apakah ada sesak nafas Apakah nafas berbunyi Apakah cuping hidung kembang kempis Apabila batuk berdahak, apakah campur

darah atau hijau

Page 23: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

pertanyaan

Aggravating (yang memberatkan keluhan) Apakah batuk, pile akan bertambah bila

ditempat dingi, kena debu, bangun tidur

Frequency Batuknya sering apa jarang

Apakah sudah minum obat atau belum Apakah sudah dibawa ke dikter

Page 24: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

INFORMASI YANG DIBERIKAN

Obatnya apa Kegunaan obat Bagaimana cara menggunakan Efek samping yang mungkin timbul Informasi khusus yang perlu diperhatikan Bila lupa makan obat bagaimana cara

mengatasinya Informasi lain yang relevan: oabt tetes mata,

suppositoria Kapan hasil pengobatan dapat diharapkan Berapa lama penggunaan obat Cara penyimpanan

Page 25: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

KASUS: PUSING

Page 26: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

LINDOCARRF

LOCATION/ tempat: separo, belakang, semuanya INTENSITY/ berat ringan NATURE/ tipe: berputar, nggliyer, berkunag-kunag DURATION/ lama tiap kali serangan OCCURRENCE/ kejadian kapan: tadi, kemarin, sudah 2

hari CONCOMITANCE/ gejala yang menyertai: nausea, vomit,

lemas, keringat dingin AGGRAVATING/ yang memberatkan keluhan: kurang

tidur, kena AC RADIATING/ penyebaran RELIEVING/ yang meringankan keluhan: tidur FREQUENCY/ berapa kali per hari/ per jam: sering, dua

kali

Page 27: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

RESIDENSIAL (HOME CARE)

Pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada pasien yang dilakukan di rumah khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis serta pasien dengan pengobatan paliatif

Tujuan : pasien yang karena keadaan fisiknya tidak memungkinkan datang ke apotek masih mendapatkan pelayanan kefarmasian secara optimal

Page 28: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

RESIDENSIAL

Pasien yang memerlukan pelayanan home care diantaranya :

1. Pasien lanjut usia yang tidak mampu lagi memenuhi aktivitas dasar sehari-hari

misal : mandi, makan, minum, memakai baju secara mandiri

2. Pasien dengan penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus tentang

penggunaan obatnya, interaksi obat dan efek samping obat

3. Pasien yang memerlukan obat secara berkala dan terus menerus misal: pasienTB

Page 29: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Jenis layanan Home Care:1. Informasi penggunaan obat2. Konseling pasien3. Memantau kondisi pasien pada saat menggunakan obat dan kondisinya setelah menggunakan obat serta kepatuhan pasien dalam minum obat

Home Care dapat dilakukan dengan 2 cara:1. Dengan kunjungan langsung ke rumah pasien2. Dengan melalui telepon. Untuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan pengobatan (medication record)terlampir.

Page 30: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PROTAP

1. Menyeleksi pasien melalui kartu pengobatan2. Menawarkan pelayanan residensial3. Mempelajari riwayat pengobatan pasien4. Menyepakati jadwal kunjungan5. Melakukan kunjungan ke rumah pasien6. Melakukan tindak lanjut dengan

memanfaatkan sarana komunikasi yang ada atau kunjungan berikutnya, secara berkesinambungan

7. Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan.

Page 31: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PROMOSI DAN EDUKASI

Promosi adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan inspirasi kepada masyarakat sehingga termotivasi untuk meningkatkan derajat kesehatannya Secara mandiri

Edukasi adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang obat dan pengobatan serta mengambil keputusan bersama pasien setelah mendapatkan informasi, untuk tercapainya hasil pengobatan yang optimal.

Page 32: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

SELF MEDICATION

Tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep yang dilakukan secara tepat guna dan bertanggung jawab.

Walaupun untuk sendiri tetepi harus rasional

Pengguna memilih produk obat yang sesuai dengan kondisinya.

Page 33: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Definisi swamedikasi atau pengobatan sendiri berdasar permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Lebih dari 60% dari masyarakat melakukan swamedikasi dan 80% di antaranya mengandalkan obat modern.

Page 34: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Ketrampilan utama untuk menanggapi gejala penyakit yang disampaikan oleh pasien adalah:

1. Kemampuan untuk membedakan antara gejala penyakit ringan dan serius

2. Keterampilan mendengarkan secara aktif

3. Kemampuan untuk bertanya 4. Kemampuan pemilihan terapi

berdasarkan efektivitasnya 5. Kemampuan bekerjasama dengan

pasien

Page 35: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Salah satu teknik yang bisa digunakan adalah  metode WWHAM yaitu: W   – who is it for ? (Siapa yang sakit)

siapa yang sakit, usia berapa, apakah dalam keadaan hamil/menyusui. Bila yang datang adalah pasien sendiri, bisa dilihat penampilan fisiknya untuk membantu penilaian kondisi pasien (ruam kulit, pucat, keringat berlebihan dan lain-lain)

W   – what are the symptoms ? (apa gejalanya)

Perlu ditanyakan gejala/keluhan penderita, dan tim farmasi harus tahu gejala-gejala yang perlu diwaspadai. Dengan memperhatikan gejala yang perlu diwaspadai, dapat ditentukan dengan tepat apakah pasien harus diberi rekomendasi, atau dirujuk ke dokter.

H   -how long have the symptoms ? (berapa lama gejala diderita)

Ditanyakan jangka waktu gejala yang dikeluhkan pasien, bagaimana perkembangan kondisi pasien saat ini, apakah pasien juga menderita penyakit lain

A     -actions taken so far ? (tindakan apa yang sudah dilakukan)

Perlu ditanyakan tindakan pengobatan yang sudah dilakukan dsb. M    -medications they are taking ? (obat apa yang sudah digunakan)

Ditanyakan obat yang sudah digunakan untuk mengatasi keluhan, meliputi obat bebas / bebas terbatas, obat yang diresepkan, maupun obat tradisional. Ditanyakan apakah pasien juga minum obat untuk penyakit lain.

Page 36: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Kriteria obat yang bisa diserahkan tanpa resep (permenkes No.919/MENKES/ PER/ X/1993): Tidak KI untuk wanita hamil, anak < 2 thn,

dan orang tua >65 thn. Tidak memberikan resiko pada kelanjutan

penyakit Penggunaan tidak memerlukan cara/alat

khusus yg harus dilakukan tenaga kesehatan Penggunaan diperlukan untuk penyakit yang

prevalensinya tinggi di Indonesia Obat dimaksud memiliki rasiokhasiat

keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Page 37: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PROTAP

1. Mendengarkan keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan swamedikasi

2. Menggali informasi dari pasien meliputi:a) Tempat timbulnya gejala penyakitb) Seperti apa rasanya gejala penyakitc) Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi

pencetusnyad) Sudah berapa lama gejala dirasakane) Ada tidaknya gejala penyertaf) Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan3. Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan

kemampuan ekonomipasien dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas

dan obat wajib apotek

Page 38: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

4. Memberikan informasi tentang obat yang diberikan kepada pasien meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam menunjang pengobatan. Bila sakit berlanjut/lebih dari 3 hari hubungi dokter.

5. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan

Page 39: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

OWA

OWA adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter

Peran Apoteker dalam pemilihan obat tanpa resep: Membantu masyarakat menegakkan

diagnosa Memilihkan obat Membantu menegaskan informasi Pementauan dan penilaian hasil terapi

Page 40: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Kewajiban Apoteker dalam pelayanan OWA: Memenuhi ketentuan dan batasan tiap

jenis obat per pasien Membuat catatan pasien dan obat yang

diserahkan Memberikan KIE kepada pasien

Page 41: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

PHAR.CARE

adalah paradigma baru pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan (health care) dan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional, aman, dan efisien demi mencapai peningkatan kualitas hidup manusia.

Page 42: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Tujuan phar.care

1. penyembuhkan penyakit, mengurangi gejala penyakit2. menahan penyebaran/memperlambat proses penyakit3. mencegah penyakit/penyebab penyakit, Dispensing

pharmacy. Peranan profesi farmasi dalam melaksanakan

Pharmaceutical Care yaitu a. Mengidentifikasib. Mencegahc. memecahkan Drug Related Problem (DRP).

DRP adalah masalah-masalah  yang timbul karena penggunaan suatu obat

Page 43: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

 Pelaksanaan dan Tanggung Jawab Pharmacetical care meliputi

Assesment -          Bertemu dengan pasien

-          Menetapkan hubungan terapi

  Memperoleh informasi yang relevan dari pasien

-          Menetapkan siapa pasien anda dengan cara mempelajari alasan untuk menemui, demografi pasien, pengobatan dan informasi klinis yang lainnya.

 Membuat keputusan terapi rasional menggunakanPharmacotherapy Workup

-          Menetapkan kebutuhan obat pasien yang dijumpai (indikasi,efektifitas,keamanan,kepatuhan), identifikasi DRP.

Page 44: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Care plan -          Menetapkan tujuan terapi

-          Negosiasi dan and agree upon endpoints and timeframe for pharmacotherapies with the patient

 Memilih intervensi yang tepat untuk : resolusi DRP

-          Menghargai goal terapi

-          Mencegah masalah terapi obat

-          Mempertimbangkan alternative terapi

-          Memilih Farmakoterapi yang specifik untuk pasien

-          Memilih intervensi tanpa obat

-          Edukasi pasien  Membuat

jadwalfollow-up evaluation

-          Menetapkan jadwal secara tepat dan sesuai secara klinis untuk pasien

Page 45: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Follow-up evaluation

-          Menetapkan bukti klinis/ lab pasien outcome terbaru dan mebandingkan terhadap tujuan terapi yang ditetapkan sebagai efektifitas terapi obat

    Evaluasi efektifitas

Menetakan bukti klinis/lab adverse effect untuk mnetapkan keamanan terapi obat

-          Evaluasi keamanan farmakoterapi

-          Menetapkan kepatuhan pasien

     Status dokumen klinis dan perubahan dalam farmakoterapi yang diperlukan

-          Membuat keputusan sebagai yang diatur dengan terapi obat.

Menilai pasien untuk DRP terbaru

-          Identifikasi DRP yang baru dan penyebabnya

 Jadwalkan evaluasi selanjutnya

-          Sediakan perawatan lanjutan

Page 46: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Macam-macam DRP

1. Indikasi yang tidak ditangani (Untreated Indication) Ada indikasi penyakit/keluhan pasien yang belum ditangani

dalam resep tersebut, misalnya pasien mengeluh nyeri di persendian, sedang dalam resep tersebut tidak ada obat untuk mengatasi masalah nyeri tersebut.

2. Pilihan Obat yang Kurang Tepat (Improper Drug Selection) Pemilihan obat dalam resep kurang tepat (salah obat) dan

beresiko, misalnya pasien demam dikasih antibiotik rifampisin, ini jelas pemilihan bat salah. atau obat yang dipilih memiliki kontraindikasi atau perhatian (caution) terhadap pasien.

3. Penggunaan Obat Tanpa Indikasi (Drug Use Without Indication)

Obat yang ada dalam resep, tidak sesuai dengan indikasi keluhan penyakit pasien.

Page 47: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

4. Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage) Dosis obat yang diberikan dalam dosis tersebut terlalu

kecil, sehingga efek terapi tidak memadai untuk mengobati penyakit pasien.

5. Dosis Terlalu Besar (Over Dosage) Dosis yang diberikan dalam resep terlalu besar, diatas

dosis maksimum, hal ini dapat berakibat fatal.6. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (Adverse Drug

Reactions) Obat yang diberikan memberikan efek samping yang

memberatkan kondisi pasien, misalnya captopril menyebabkan batuk yang mengganggu (efek samping ini tidak selalu terjadi, karena sensitifitas setiap orang berbeda-beda).

Page 48: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

7. Interaksi Obat (Drug Interactions)Obat-obatan dalam resep saling berinteraksi seperti warfarin dan vitamin K bersifat antagonis, atau obat dengan makanan semisal susu dan tetrasiklin membentuk khelat/kompleks yang tidak bisa diabsorpsi.

8. Gagal Menerima Obat (Failure to receive medication)Obat tidak diterima pasien bisa disebabkan tidak mempunyai kemampuan ekonomi, atau tidak percaya dan tidak mau mengkonsumsi obat-obatan. atau bisa juga disebabkan obat tidak tersedia di apotek sehingga pasien tidak dapat memperoleh obat.

Page 49: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Page 50: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Page 51: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Page 52: Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

TERIMA KASIH