pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja untuk operator

4
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO . 19 TAHUN 1973 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAAWASAN KESELAMATAN KERJA DIBIDANG PERTAMBANGAN Menimbang a. Bahwa pertambangan mepunyai perana penting dalam pembanguna ekonomi dan pertahan negara, pasal yang mengatur tentang pengawasan dibidang pertambangan ( pasal 16 Undang – undang No.44 Prp. Tahun 1960, Undang- undang No. 11 th 1967) b. Undang2 No.1 th 1970 mengatur keselamatan kerja secara umum c. Untuk memperlancar pelakssanaan usaha2 pertambangan yang merupakan proses yang terus menerus membutuhkan peralatan yang khusus dan menghadapi kemungkinan bahaya yang mempunyai tingkat berulang kecelakaan yang begitu besar dan khas, maka perlu diadakan pengawasan keselamatan kerja yang lebih efisien dan efektif. d. Bahwa departemen pertambangan telah mempunyai personil dan perlatan khusus untuk menyelengggarakan pengawasan keselamatan kerja dibidang pertambngan. e. Karenaperlu diadakan ketentuan tentang pengaturan dan pengwasan keselamatan kerja dibidang pertambangan antara Menteri tenagan kerja,transmigrasi dan koperasi dan Menteri pertambangan. Pasal 1 Pengaturan keselamatan kerja dibidang pertambnagan termaksud dalam undang2 No. 44 Prp. Th 1960 dan undang2 No. 11 th 1967 dan Peraturan Pemerintah No. 32 Th 1969, dengan ditetapkannya Undang2 No. 1 Th 1970 dilakuakn oleh Menteri Pertambangan

Upload: vladimir-ganesha

Post on 26-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NO . 19 TAHUN 1973

TENTANG

PENGATURAN DAN PENGAAWASAN

KESELAMATAN KERJA DIBIDANG

PERTAMBANGAN

Menimbang

a. Bahwa pertambangan mepunyai perana penting dalam pembanguna ekonomi dan pertahan negara, pasal yang mengatur tentang pengawasan dibidang pertambangan ( pasal 16 Undang undang No.44 Prp. Tahun 1960, Undang- undang No. 11 th 1967)

b. Undang2 No.1 th 1970 mengatur keselamatan kerja secara umum

c. Untuk memperlancar pelakssanaan usaha2 pertambangan yang merupakan proses yang terus menerus membutuhkan peralatan yang khusus dan menghadapi kemungkinan bahaya yang mempunyai tingkat berulang kecelakaan yang begitu besar dan khas, maka perlu diadakan pengawasan keselamatan kerja yang lebih efisien dan efektif.

d. Bahwa departemen pertambangan telah mempunyai personil dan perlatan khusus untuk menyelengggarakan pengawasan keselamatan kerja dibidang pertambngan.

e. Karenaperlu diadakan ketentuan tentang pengaturan dan pengwasan keselamatan kerja dibidang pertambangan antara Menteri tenagan kerja,transmigrasi dan koperasi dan Menteri pertambangan.

Pasal 1

Pengaturan keselamatan kerja dibidang pertambnagan termaksud dalam undang2 No. 44 Prp. Th 1960 dan undang2 No. 11 th 1967 dan Peraturan Pemerintah No. 32 Th 1969, dengan ditetapkannya Undang2 No. 1 Th 1970 dilakuakn oleh Menteri Pertambangan setelah mendengar pertimbnagan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi.

Pasal 2

Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan kerja dalam bidang Pertambangan dengan berpedoman kepada UU. No. 1 th 1970 serta peraturan pelaksanaannya.

Pasal 3

1. Untuk pengawasan keselamatan kerja dibidang pertambangan mengangkat pejabat2 yang akan melakukan tugas tersebut setelah mendengar pertimbangan Menteri2 Tenaga Kerja,Transmigrasi Dan Koperasi.

2. Pejabat2 termaksud pada ayat (1) pasal ini dalm melaksanakan tugasnya mengadakan kerjasama dengan pejabat2 Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja, Trasnmigrasi dan Koperasi baik dipusat maupun diadaerah.

Pasal 4

Menteri pertambnagan memberikan laporan secara tertulis kepada Menteri2 Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi mengenai pelaksanaan pengawasan termaksud dalam pasal 1,2 dan 3 Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 5

Peraturan ini tidak berlaku bagi pengaturan pengawasan terhadap ketel uap sebagaimana termaksud dalam Stoom Ordonnantie 1930 (Stbl. 1930 No. 225)

Pasal 6

Peraturan Pemerintah in mulai berlaku pada tanggal di undangkanya, agar supaya setiap orang dapt mengetahuinya, memeritahnya pengudangan Peraturan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalm Lembaran Negara Republik Indonesia.

UNDANG-UNDANG NO.TAHUN 1970

TENTANG KESLAMATAN KERJA

UMUM

Dalam bidang keselamtan dan kesehatan kerja sejak tahun 1970 diberlakukan

Undang2 keselamtan dan kesehatan kerja (No 1 th 1970). Undang2 ini adalah pengganti Veiligheidsrelment (VR) yang telah berjalan sejak tahun 1910.

Dalam undang2 ini terdapat sistem pelaksaanaan keselamtan dan kesehatan kerja si Indonesia, antara lain:

1) Kebijakan umum pelaksanaan undang2 ada pada Menteri Tenaga Kerja.

2) Direktur melakukanpelaksanaan umum undang2 ini.

3) Manajemen bertanggung jwab secara hukum atas pelakasanaan di tempat kerja, dibantu oleh perangkat keselamatan kerja yang ada di tempat kerja, yaitu manajer/ahli keselamatan dan kesehatan kerja,Panitia Pembina Keselmatan dan kesehatan kerja di perusahaan.

4) Pihak manajemen maupun tenagan kerja masing2 mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan n kesehatan kerja perlu kerja sam dalm pelaksanaannya. Untuk membina kerja sama di bentuk panitia Pembina Keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3)

5) Fungsi dari P2K3 selain untuk membina kerja sama antara majemen dan tenaga kerja juga membantu dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

6) Pengawasan lansung di tempat kerja dilaksanakan oleh Pegawai Pengawas dan Ahli K3

7) Syarat2 K3 ditentukandengan Peraturan dan perundang.

PERTIMBANGAN

a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalm mendapatkan perlindungan atas keselamtannya dalm melakukanpekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktifitas Nasional.

b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya.

c. Bahwa setipa sumber produksi perlu dipakai dan dipergunkan secara aman dan efisien.

d. Bahwa pembinaan norma2 itu perlu diwujudkan dalm Undang2 yang memuat ketentuan2 umum tentang keselamatan masyarakat,industrialisasi,teknik dan teknologi.