pelaksanaan ppc yang tercakup dalamyuyun_yuniar.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/... · kaitan...
TRANSCRIPT
Anita 23092013
Adalah sistem yang mengubah (transformasi) sumber daya input menjadi output yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Kaitan Sistem Produksi dalam PPC adalah pelaksanaan PPC yang tercakup dalam Manajemen produksi.
Kegiatan dan implementasi proses manajemen (seperti perencanaan, pengorganisasian, staffing, directing dan pengendalian) yang berhubungan dengan menghasilkan suatu produk melalui proses transformasi atau konversi sumberdaya (input) menjadi keluaran (output) yang mempunyai nilai tambah
Sebagai suatu sistem konversi atau transformasi terbagi dua : ◦ Rangcang bangun (design) sistem produksi
◦ Pengoperasioan (operasi) dan Pengendalian sistem produksi yang ada
Kegiatan membuat produk Sistem dalam membuat produk disebut : Sistem
Manufaktur Hasil akhir : Jasa dan Produk
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk yang bermanfaat, menyenangkan, aman, murah dan dapat diandalkan, berkualitas tinggi dengan ongkos minimum
Menyediakan lapangan kerja untuk mendorong perekonomian negara
Product Design
Process Planning
Production Operation
Material Flow
Production Planning, Schedulling and Control
Perancangan produk untuk memenuhi keinginan konsumen berdasarkan informasi dari bagian pemasaran
Perencanaan terhadap proses pembuatan suatu
produk bagaimana produk itu dibuat meliputi penentuan mesin dan peralatan yang digunakan
Pelaksanaan dari kegiatan produksi dapat berupa :
◦ Assembly
◦ Fabrication
◦ Assembly & Fabrication
Pengaturan aliran material dari mulai masuk hingga keluar menjadi produk
Ditentukan oleh :
◦ Material handling
◦ Facility layout
Perencanaan tingkat produksi (berdasarkan informasi tentang kebutuhan pasar, kapasitas produksi dan tingkat persediaan)
◦ Production Planning : menentukan apa yang harus dibuat, berapa dan sumberdaya apa yang diperlukan
◦ Control : membandingkan rencana terhadap hasil yang diperoleh, dan melakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan
◦ Inventory Control : mengatur agar persediaan barang (bahan baku, WIP, produk jadi) ada pada tingkat minimum
Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu produk, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi, modal dan tindakan manajemen.
INPUT 1. Material
2. Tenaga Kerja 3. Dana 4. Mesin
5. Informasi
PROSES TRANSFORMASI
OUTPUT 1. Produk 2. Limbah
3. Informasi
Teknologi, Ekonomi
Politik, Sosial-Budaya
Dana Masuk Dana Keluar
Proses manajemen
Proses produksi adalah aktivitas bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku
yang melibatkan mesin, energi, pengetahuan teknis, dan lain-lain. Proses produksi
merupakan tindakan nyata dan dapat dilihat. Proses produksi ini terdiri atas
beberapa subproses produksi misalnya proses pengolahan bahan baku menjadi
komponen, proses perakitan komponen menjadi sub-assembly dan proses
perakitan sub-assembly menjadi produk jadi.
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC)adalah aktivitas bagaimana
mengelola proses produksi tersebut. PPC merupakan tindakan manajemen yang
sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata). System computer barangkali
merupakan analogi yang tepat untuk system produksi. Proses produksi adalah
perangkat kerasnya (hardware) dan PPC adalah perangkat lunaknya (software).
1. Proses Produksi Continous
2. Proses Produksi intermittent
3. Proses Produksi Repetitif
Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process dan continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan bahan komponen yang berbagai jenis diantara proses yang kontinu.
Contoh: dalam usaha jasa, restoran besar melayani banyak pelanggan dengan beragam menu
Kelebihan
a. Dapat menghasilkan produk volume besar
b. Produk yang dihasilkan terstandarisasi
c. Mengurangi pemborosan
d. Menekan biaya tenaga kerja
e. Menekan biaya pemindahan dalam pabrik
Kekurangan
a. Permintaannya besar & stabil
b. Style produk tidak mudah berubah
c. Proses produksi mudah berhenti
d. Terdapat kesukaran dalam menghadap perubahan tingkat permintaan karena tingkat produksinya telah ditentukan ketika pemesanan
Engineering To Order (ETO) Assembly To Order (ATO) Make To Order (MTO) Make To Stock (MTS)
Klasifikasi Sistem Manufaktur Berdasarkan Tipe Produksi
Karakteristik MTS ATO MTO ETO
Produk Standard Keluarga produk
tertentu
Tidak punya
keluarga
produk,
customized
Customized total
Kebutuhan produk Dapat diramalkan Tidak dapat
diramalkan
Kapasitas Dapat direncanakan Tidak dapat
direncanakan
Waktu produksi Tidak penting bagi
pelanggan
Penting Penting Sangat penting
Kunci persaingan Logistik Perakitan akhir Fabrikasi,
perakitan
akhir
Seluruh proses
Kompleksitas Operasi Distribusi Perakitan Manufaktur
komponen
Engineering
Ketidakjelasan Operasi Terendah Tertinggi
Fokus manajemen
puncak
Marketing/distribusi Inovasi Kapasitas Kontrak order
pelanggan
Fokus manajemen
menengah
Kontrol stock MPS dan order
pelanggan
Shop floor control,
pelanggan
Manajemen proyek
MTO Repetitif MTO Non-
Repetitif
Karakteristik
pesanan
Pesanan berulang
dalam waktu
singkat
Pesanan tidak
berulang atau
berulang dalam
jangka panjang
Tindakan untuk
mengulang setup
Dilakukan dengan
meningkatkan
efisiensi setup dan
mengatur order
yang akan
diproses
Dilakukan dengan
meningkatkan
efisiensi setup
MTO Repetitif Flow
Shop MTS Flow Shop
Respons
terhadap
fluktuasi
demand
Memperkecil waktu
penyelesaian
Mencari jumlah
inventori yang
sesuai
Persediaan
produk jadi
Tidak ada (siklus
pemesanan besar)
ada
Saat mulai
proses
produksi
Jika ada pesanan Sesuai hasil
peramalan
Jumlah yang
diproduksi
Tergantung jumlah
pesanan
Sesuai hasil
perencanaan
produksi
Perencenaan
produksi
Perencanaan kapasitas Perencanaan
jumlah yang
diproduksi
Perbedaan antara Sistem Produksi MTO Repetitif
Flow Shop dan Make to Stock Flow Shop
Produksi Massa Produksi Batch Produksi Job Shop
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi,
Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi,
Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus,
Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus.
Ukuran lot produksi adalah medium,
Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu,
Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi.
Tingkat produksi rendah,
Peralatan mempunyai fungsi umum,
Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi,
Biasanya membuat berdasarkan pesanan.
Fixed site (project) Job shop (jumbled flow) Flow shop
Proses Flow Shop (Oden, HW, 1993)
Small-Batch Line Flow mempunyai karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah farmasi.
Large-Batch (Repetitif) Line Flow memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu.
Continous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam dll. Biasa digunakan pada industri gula, minyak dan logam lainnya.
Job Shop Batch Flow Small-Batch
Line Flow
Large-Batch
(Repetitive)
Continuous
Kelebihan Kualitas tinggi Kualitas tinggi Kualitas tinggi Biaya bersaing Biaya rendah
Variasi Fleksibilitas tinggi Fleksibilitas sedang Fleksibilitas sedang Fleksibilitas rendah Standard
Implikasi Biaya tinggi Biaya tinggi Biaya sedang Otomasi Otomasi
Permesinan Berfungsi umum Berfungsi umum Berfungsi umum Berfungsi khusus Berfungsi khusus
Strategi Make to Order Assemble to Order Assemble to Order Make to Stock Make to Stock
Fixed position layout Process Layout Product Flow Layout
PROSES KONTINYU
PRODUKSI MASSAL
PRODUKSI BATCH
PRODUKSI JOB SHOP
VARIASI PRODUK
K U A N T I T A S P R O D U K
Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan
kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat
terlaksana dengan baik sehingga keuntungan optimal dapat tercapai.
Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang
diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus
selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan
sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana,
kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan
rencana.
Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
Meminimumkan investasi pada persediaan
Perencanaan kapasitas
Pengesahan produksi dan pengendalian produksi
Persediaan dan kapasitas
Penyimpanan dan pergerakan material
Peralatan, routing dan proses planning
Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara
efisien dan efektif.
Mengusahakan agar perusahaan dapat memanfaatkan
modal/sumber daya yang terbatas dengan seoptimal
mungkin.
Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang
luas.
Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi
perusahaan atau investor.
Dapat memuaskan permintaan pembeli atau pengguna.
Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi
dari waktu.
Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan
sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan.
Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan
dibeli
Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis
Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu
Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan
melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan
Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja
yang terperinci.
Kendala dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya, jadwal/waktu pengiriman produk dan kebijakan manajemen
Agar dapat menentukan peramalan permintaan/penjualan untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan.
Perencanaan Jangka Panjang Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan dan perencanaan finansial. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi dan perencanaan kebutuhan distribusi. Perencanaan Jangka Pendek Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase dan manajemen proyek.
Peramalan kuantitas permintaan Perencanaan pembelian/pengadaan : jenis,
jumlah dan waktu. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah dan
waktu. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin,
fasilitas Penjadwalan produksi dan tenaga kerja Penjaminan kualitas Monitoring aktivitas produksi Pengendalian produksi Pelaporan dan pendataan
ESTIMASI PERMINTAAN
PERENCANAAN AGREGAT
MASTER PRODUCTION SCHEDULLING (MPS)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
PENJADWALAN JANGKA PENDEK
PENYESUAIAN PERSEDIAAN
KEBUTUHAN GUDANG
PERAMALAN KEBUTUHAN KOMPONEN DAN PEMELIHARAAN
PESANAN- PESANAN
FINAL ASSEMBLY SCHEDULLE (FAS)
Rough-cut Capacity Planning(RCCP)
CAPACITY RESOURCE PLANNING (CRP)
KONTROL KAPASITAS