perencanaan & pengendalian produksiaeunike.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/pertemuan-4-ppc...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
TIN 4113
Pertemuan 4
• Outline: – Sistem Persediaan – Indenpendent Demand Inventory Models (1)
• Referensi: – Elsayed, A. Elsayed. Analisis and Control of Production
System, Prentice Hall International, 1994. – Smith, Spencer B., Computer Based Production and
Inventory Control, Prentice-Hall, 1989. – Tersine, Richard J., Principles of Inventory and Materials
Management, Prentice-Hall, 1994. – Wiratno, S. E., Lecture PPT: Independent Demand
Inventory Model, IE-ITS, 2009.
Persediaan
• Persediaan / Inventory:
A stock of goods
An idle resources that has economic value
1/3 dari aset perusahaan manufaktur
Ada pada banyak titik pada rantai pembelian / produksi / distribusi, dalam bentuk yang berbeda
Different Types of Stock
Persediaan
• Sebab munculnya persediaan:
Supply dan demand sulit disinkronisasikan dengan tepat.
Disebabkan oleh: time factor, discontinuity factor, uncertainty factor, economic factor
Persediaan
• Fungsi persediaan:
– Working stock (cycle / lot size stock)
– Safety stock (buffer / fluctuation stock)
– Anticipation stock (seasonal / stabilization stock)
– Pipeline stock (transit stock / work in process)
• External: on trucks, ships, railcars, pipeline
• Internal: being processed, waiting to be processed, being moved
– Psychic stock
Biaya dalam Sistem Persediaan
Pemasok Produsen Distributor PelangganPengecer
Ongkos
bahan baku,
inventori
Ongkos
produksi,
inventori
Ongkos
inventori
Ongkos
transportasi
Ongkos
transportasi
Ongkos
transportasi
Ongkos
transportasi
Ongkos
inventori
INVENTORY COST: 1. Purchase cost 2. Order / set up cost 3. Holding / carrying cost 4. Stockout cost
Permasalahan Inventori
INVENTORI
DETERMINISTIK PROBABILISTIK UNCERTAINTY
- Demand diketahui
secara pasti
- Demand tidak
memiliki variasi (S=0)
- Dibagi menjadi:
1. Deterministik
statik
2. Deterministik
dinamik
- Fenomena demand tidak
diketahui secara pasti
- Ekspektasi, variansi, dan pola
distribusi kemungkinannya
dapat diprediksi (S0)
- Persoalan utama menentukan
berapa Safety Stock
- Metode pengendalian
inventori:
1. Fixed Order Quantity
2. Fixed Order Interval
- Ketiga parameter
populasinya tidak
diketahui secara lengkap
(pola distribusi
kemungkinannya tidak
diketahui)
Sistem Persediaan
• Jenis sistem persediaan:
– Perpetual >>> Independent
– Periodic >>> Independent
– Material Requirement Planning >>> Dependent
– Distribution Requirement Planning >>> Dependent
– Single order quantity
Metode Q vs Metode P
Stock tersedia
Demand
Hitung posisi stock
Posisi stock ROP
Yes
No
Pesan sebesar EOQ
terima Stock tersedia
Demand
Stock > demand
No
Yes
terima
Backorder/Lost sale
Perioda review tercapai
No
Yes
Tentukan posisi stock
Tentukan order quantity
Max.stock – stock position
Pesan sebesar Q
Sistem Q Sistem P
Permasalahan
Kebutuhan material ABC untuk tahun depan (D) sebanyak 1.000 unit. Untuk mendapatkan barang tersebut dibeli dari seorang pemasok dengan harga barang (p) sebesar Rp. 10.000,-/unit dan ongkos pesan (k) sebesar Rp. 1.000.000,- untuk setiap kali melakukan pesanan. Jika ongkos simpan barang (h) sebesar Rp. 2.000,- /unit/tahun. Bagaimana cara mengatur pengadaan material ABC yang paling ekonomis?
Alternatif Solusi Praktis
1. Membeli langsung 10.000 unit (Q=10.000 unit)
2. Membeli barang dua kali untuk setiap pembelian sebesar 5.000 (Q=5.000 unit)
3. Membeli barang empat kali untuk setiap pembelian sebesar 2.500 (Q=2.500 unit)
4. Membeli barang sepuluh kali untuk setiap pembelian sebesar 1.000 (Q=1.000 unit)
5. Masih banyak alternatif solusi pembelian
Pendekatan dan Solusi Terbaik
Tetapkan dulu kriteria performansinya
Dalam situasi deterministik statis tidak ada resiko kekurangan barang (tingkat ketersediaan pelayanan 100%)
Alternatif solusi terbaik dicari dengan kriteria minimasi ongkos inventori total
Ongkos inventori total/tahun = Ongkos beli barang/tahun + Ongkos pesan/tahun + Ongkos simpan/tahun
Pendekatan dan Solusi Terbaik
Untuk Q=5.000 unit
Time
Inve
ntor
y Le
vel
Average
Inventory
(Q*/2)
0 Minimum
inventory
Order quantity = Q
(maximum
inventory level)
Usage Rate
Pendekatan dan Solusi Terbaik
Ongkos inventori total untuk berbagai alternatif
Cara dan Ukuran Pengadaan Ongkos Beli
Ongkos Pesan
Ongkos Simpan
Ongkos Total
Satu kali pembelian f = 1, q = 10.000
100 1 10 111
Dua kali pembelian f = 2, q = 5.000
100 2 5 107
Empat kali pembelian f = 4, q = 2.500
100 4 2.5 106.5
Lima kali pembelian f = 5, q = 2.000
100 5 2 107
Delapan kali pembelian f = 8, q = 1.250
100 8 1.25 109.25
Sepuluh kali pembelian f = 10, q = 1.000
100 10 1 111
Order quantity
Annual Cost
Optimal
Order Quantity (Q*)
Minimum
total cost
Pendekatan dan Solusi Terbaik
Order (Setup) Cost Curve
Formulasi Masalah
Permasalahan dapat dinyatakan ke dalam 2 (dua) pernyataan dasar yaitu:
1. Berapa jumlah barang yang akan dipesan untuk setiap kali pemesanan dilakukan (economic order quantity)?
2. Kapan saat pemesanan dilakukan (reorder point)?
(Menurut Wilson dalam model deterministik tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan safety stock sebab tidak ada unsur ketidakpastian)
Asumsi – Asumsi (1)
1. Permintaan barang selama horison perencanaan diketahui dengan pasti dan akan datang secara kontinyu sepanjang waktu dengan kecepatan konstan
2. Ukuran lot pemesanan tetap untuk setiap kali pemesanan
3. Barang yang dipesan tidak bergantung pada jumlah barang yang dipesan/dibeli dan waktu
4. Ongkos pesan tetap untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan sebanding dengan jumlah barang yang disimpan dan harga barang/unit serta lama waktu penyimpanan
5. Tidak ada keterbatasan, baik yang berkaitan dengan kemampuan finansial, kapasitas gudang, dan lainnya
Asumsi – Asumsi (2)
Dengan ke-4 asumsi pertama maka perubahan posisi inventori barang di gudang dapat digambarkan sebagai berikut:
Time
Inve
ntor
y Le
vel
0
Q
m=1/2Q
Asumsi – Asumsi (3)
Dalam keadaan biasa terdapat hubungan sebagai berikut :
SOP = SOH + SOO
SOP : stock on potition
SOH : stock on hand
SOO : stock on order
Formulasi Model
Berdasarkan atas pendekatan dan asumsi di atas maka untuk menyelesaikan permasalahan inventori secara implisit, Wilson menggunakan kebijakan dan mekanisme inventori. Selanjutnya secara matematis Wilson memodelkannya dengan menggunakan pendekatan statistika dan matematika
Komponen Model
1. Kriteria Performansi
● Meminimumkan ongkos inventori total yang terdiri dari : ongkos pemesanan, ongkos simpan (ongkos pembelian konstan)
2. Variabel Keputusan
● Economic order quantity
● Reorder point
3. Paramater
● Harga barang per unit
● Ongkos setiap kali dilakukan pemesanan
● Ongkos simpan/unit/periode
Formulasi Model Matematis
T
D
Q
Stock Level
Time
Q = D.T Jumlah stock masuk dalam siklus sama
dengan jumlah stock keluar dalam siklus
Formulasi Model Verbal
Ongkos inventori per siklus secara verbal dinyatakan dengan
component
cost Holding
component
costReorder
component
costUnit
cycleper
cost Total
Formulasi Model Matematis
Unit cost component
Reorder cost component
Holding cost component
= unit cost (UC) number of units ordered (Q)
= UC x Q
= reorder cost (RC) number of orders (1)
= RC
= holding cost (HC) average stock level (Q/2)
time held (T)
= HC x Q x T 2
Formulasi Model Matematis
Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost
sehingga
VCDUCTC
2
QHC
Q
DRCVC
DUCFC
Formulasi Model Matematis
Nilai optimal dari TC diperoleh dengan,
Panjang siklus optimal (T0):
HC
DRCQ
HC
Q
DRC
dQ
TCd
2
02
0
2
HCD
RC
HC
DRC
DD
QT
22100
Formulasi Model Matematis
Nilai optimal dari VC jika dilakukan substitusi pada Q0 adalah:
22
2
22
2
0
0
0
DHCRCDHCRC
HC
DRCHC
DRC
HCDRC
QHC
Q
DRCVC
DHCRCVC 20
Formulasi Model Matematis
Nilai optimal TC adalah:
)(
2
0
0
QHCDUC
DHCRCDUC
VCFCTC
Formulasi Model Matematis
Q0
TC0
Cost
Order Quantity, Q
Unit cost component
Reorder cost component
Holding cost component
Total cost
Formulasi Model Matematis
Dari grafik di atas maka dapat ditentukan,
sehingga
Variabel cost = 2 x Reorder cost component
= 2 x Holding cost component
00
0
0
2
QHCVC
Q
DRCVC
Contoh Soal Sebuah perusahaan membeli 6000 unit item setiap tahun dengan harga $30 per unit. Ongkos pemesanan sebesar $125, ongkos simpan $6 per unit per tahun. Bagaimana kebijakan inventori yang terbaik?
unit 5006
600012522*
HC
DRCQ
bulan 1 tahun 083.066000
12522
HCD
RCT
per tahun 3000$6000612522 DHCRCVC
per tahun 183000$3000600030 VCDUCTC
083.0*
D
QT
Validitas Model EOQ (Wilson)
Pengaruh perubahan lead time (asumsi ke-3)
Pengaruh perubahan discount (asumsi ke-4)
Pengaruh perubahan kedatangan (asumsi ke-2)
Perubahan Lead Time
Lead time jarang sekali sama dengan 0 Bagaimana jika lead time nya konstan sebesar
LT satuan waktu? Lead time (LT) < cycle time (T) Lead time (LT) > cycle time (T)
Perubahan Lead Time
LT < T Waktu pemesanan dilakukan LT satuan
waktu sebelum inventori habis atau setelah (T–LT) satuan waktu sejak barang yang dipesan tiba
Jika lead time konstan, posisi inventori tidak tergantung pada besar kecilnya lead time
Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT ≠ 0
Perubahan Lead Time
Reorder point = lead time demand = lead time x demand per unit time = LT x D
Perubahan Lead Time
LT > T ROP diartikan sebagai stock on position
(bukan sebagai stock on hand) Jika dinyatakan dalam stock on hand maka
harus dikurangi dengan stock on order yang belum datang
Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT ≠ 0
Perubahan Lead Time
Reorder point = lead time demand – stock on order
= (LT x D) – (n x Q0)
dimana n adalah bilangan integer terkecil dari LT/T
Contoh Permintaan suatu item diketahui tetap sebesar 1200 unit per tahun
dengan ongkos pesan $16 dan ongkos simpan $0.24 per unit per
tahun. Tentukan kebijakan inventori apabila lead time konstan (a)
3 bulan, (b) 9 bulan, (c) 18 bulan
unit 40024.0
12001622*
HC
DRCQ
bulan 4 tahun 33.0*
D
QT
200
100
0) sehingga timecycle dari kurangbulan 3(
unit 300
*
*
QnDLTROP
QnDLTROP
nLT
DLTROP
C
b
a
Perubahan Harga (Discount)
Kondisi dimana diberikan discount untuk
pembelian dalam jumlah tertentu
Unit cost component menjadi variable cost (VC)
Titik minimum (optimal) dari setiap kurva TC
untuk masing-masing nilai UCi dengan nilai
holding cost yang ekuivalen dengan interest
rate (I)
iUCI
DRCQ
i
20
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC5
Qa Qb Qc Qd Order Quantity
Unit cost
0
Order Quantity
Unit cost Lower limit Upper limit
UC1 0 Qa
UC2 Qa Qb
UC3 Qb Qc
UC4 Qc Qd
Perubahan Harga (Discount)
Upper Curve Valid
Lower Curve Valid
Neither Curve Valid
Tota
l Cos
t
Order Quantity Qa Qb 0
UC1
UC2
Perubahan Harga (Discount)
Tota
l Cos
t
Order Quantity Qa 0
Total Cost with UC1
Invalid Range of Curve
Valid Range
of Curve
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC4
UC5
Order Quantity Qa Qb 0 Qc Qd
Tota
l Cos
t
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC4
UC5
Order Quantity Qa Qb 0 Qc Qd
Tota
l Cos
t
Valid minimum Invalid minimum
Perubahan Harga (Discount)
Order Quantity Qa 0 Qb Qc
Tota
l Cos
t
Optimal cost
Perubahan Harga (Discount)
Order Quantity Qa 0 Qb Qc
Tota
l Cos
t
Optimal cost
Start
Take the next lowest
unit cost curve
HC
DRCQ
20
Calculate the minimum
point
Is this point
valid
Calculate the cost of
the valid minimum
Compare the costs of all the
points considered and select
lowest
Calculate costs at
break point to the
left of valid range
Finish
No
Contoh Soal Permintaan tahunan sebuah item sebesar 2000 unit dengan ongkos pesan $10 dan ongkos simpan 40% dari harga per unit. Harga item tersebut tergantung jumlah pemesanan, yaitu: < 500 : $1 500 – 999 : $0.80 1000 : $0.60
Bagaimana kebijakan pemesanan yang optimal?
$1
$0.8
$0.6
Order quantity
Unit c
ost
500 1000
Contoh Soal Taking the lowes cost curve
UC= 0.6, valid jika Q=1000 atau lebih
Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
Taking the next lowest cost curve:
UC = 0.80, valid jika antara 500 sampai 1000
2.4086.04.0
2000102*
0
Q Invalid karena tidak lebih dari 1000
per tahun 1340$2
QHC
Q
DRCDUCTC titik A
6.3538.04.0
2000102*
0
Q Invalid karena tidak diantara 500 – 1000
Contoh Soal Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
Taking the next lowest cost curve:
UC=1.00 valid jika Q kurang 500
Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
titik B per tahun 1720$2
QHC
Q
DRCDUCTC
2.31614.0
20001022*
0
iUCI
DRCQ
per tahun 49.2126$2 DHCRCDUCTC titik C
Contoh Soal
UC1=$1
UC3=$0.8
UC5=0.6
Order Quantity 500 0 1000
Tota
l Cos
t
Valid minimum Invalid minimum
316.2
353.6
408.2
A = $1340 B = $1720
C = $2126.49
Perubahan Kedatangan Pesanan
Bila kedatangan pesanan tidak terjadi serentak
tapi secara uniform
Disebut juga dengan Economic Production
Quantity (EPQ) atau Economic Manufacturing
Quantity (EMQ)
Asumsi: tingkat demand lebih rendah dari
tingkat produksi/replenishment. Jika sebaliknya
maka tidak ada inventori yang dimiliki
Perubahan Kedatangan Pesanan
Time
Inven
tory
Lev
el
A
PT DT
T
Q
EMQ – Single Item
Perbaikan model EOQ yang biasanya digunakan oleh
perusahaan manufaktur dengan tujuan untuk
meminimumkan total ongkos (ongkos setup dan ongkos
simpan produk) dengan menentukan ukuran batch
produksi ekonomis
Asumsi bahwa seluruh lot tiba secara serentak pada
model EOQ direlaksasi menjadi kedatangan lot memiliki
laju tertentu, misalkan P unit per satuan waktu
Lot produksi ekonomis ditentukan dengan cara mencari
ukuran lot yang meminimalkan total ongkos setup dan
ongkos simpan
Profil Inventori EMQ
Q
0
PP-D
D
tt1tp
IMax
EMQ – Single Item
Ongkos setup
Ongkos simpan
Inventori maksimum = (P – D)tp dengan tp=Q/P
Rata-rata inventori = (IMAX – IMIN)/2 = (Q – 0)/2=Q/2
Q
DS
P
QDPHC
2
EMQ – Single Item
Total Ongkos
Economic manufacturing quantity (Q*) dapat dicari
dengan turunan pertama terhadap Q sama dengan nol
P
QDPHC
D
QSDUPQTC
2)(
DP
P
HC
DSQ
P
DPHC
Q
DS
dQ
QTC
2
02
*
2
VC
FC
EMQ – Single Item
Jika Q* disubstitusikan ke persamaan TC(Q) maka
diperoleh
Panjang production run optimum
Production reorder point (ROP)
Jika N adalah hari operasi per tahun, maka
P
DPDHCSQVC
2)( *
P
Q*
N
DLROP
)()( ** QVCDUPQTC
Perbandingan EMQ dan EOQ
Contoh
Permintaan sebuah item sebesar 20,000 unit per tahun
(1 tahun = 250 hari kerja). Tingkat produksi sebesar 100 unit
per hari, dan lead time 4 hari. Ongkos produksi per unit $50,
ongkos simpan $10 per unit per tahun, dan ongkos setup
$20 per run. Tentukan EMQ, jumlah produksi berjalan per
tahun, reorder point, dan total ongkos tahunan minimum!!
80
N
RDemand per hari
63280100
100
10
200002022*
DP
P
HC
SDQ
6.31632
20000*
Q
Dm produksi berjalan per tahun
Contoh
unit 320250
420000
N
LTDROP
264.1001$25000
2000025000
2
63210
632
20000202000050
2)(
P
DPQHC
Q
DSDUPQTOC
EMQ – Multi Items (1)
Proses produksi intermiten multi produk menggunakan
equipments secara bersama berdasarkan rotasi
Panjang siklus produksi secara keseluruhan merupakan
waktu untuk memproduksi satu urutan produk secara
lengkap
Permasalahan penjadwalan multi produk dapat
diselesaikan dengan menentukan jumlah siklus tahunan
(m) yang meminimumkan total ongkos seluruh famili item
Logic EMQ-multi item sama dengan EMQ-single item
Tingkat inventori maksimum untuk item i
piii tdp
EMQ – Multi Items (2)
Asumsi-asumsi:
Tingkat permintaan dan tingkat produksi konstan
No backorders
Tingkat produksi lebih besar atau sama dengan tingkat
permintaan kapasitas produksi dapat memenuhi
demand
Ongkos setup tidak tergantung urutan produksi (produk
yang dikerjakan)
Hanya satu item yang diproduksi pada waktu yang sama
EMQ – Multi Items (3)
Dengan m adalah jumlah siklus (production runs) per
tahun, maka Qi=pitpi = Di/m. Jika terdapat n item, maka
inventori rata-rata untuk item i
Jika stockouts tidak diijinkan, total ongkos tahunan dapat
diformulasikan
i
iiipiii
mp
Ddptdp
22
Total ongkos tahunan = Ongkos produksi + Ongkos setup
+ Ongkos simpan
n
i i
iiiin
i
i
n
i
iip
dpDHC
mSmDUPmTC
111 2
1)(
EMQ – Multi Items (4)
Variabel keputusan m dapat dicari dengan turunan
pertama terhadap m sama dengan nol
Sehingga dapat diperoleh,
0
2
1)(
12
1
n
i i
iiiin
i
ip
dpDHC
mS
m
mTC
n
i
i
n
i i
iiii
S
p
dpDHC
m
1
1*
2
EMQ – Multi Items (5)
Ukuran production run untuk produk i yang diberikan
dapat ditentukan dengan persamaan
Jika nilai m* disubstitusikan ke persamaan TC(m), maka
Model dapat digunakan jika
*m
DQ i
i
n
i
i
n
i
ii
n
i i
iiiin
i
ii
SmDUP
p
dpDHC
mDUPmTC
1
*
1
1*
1
*
2
1
n
i i
i
p
DN
1
Contoh Tentukan siklus produksi untuk kelompok produk dalam tabel
di bawah dengan asumsi 250 hari kerja per tahun.
Berapakah total ongkos tahunan minimum
Product Annual
Demand
Unit Production
Cost
Daily
Production
Rate
Annual
Holding Cost Setup Cost
i Di Pi pi HCi Si
1 5000 $6 100 $1.60 $40
2 10000 $5 400 $1.40 $25
3 7000 $3 350 $0.60 $30
4 15000 $4 200 $1.15 $27
5 4000 $6 100 $1.65 $80
hari 210100
4000
200
15000
350
7000
400
10000
100
5000
1
n
i i
i
p
D< 250 hari
Contoh
i
iii
p
R-rpProduct
Daily
Production
Rate
Demand
Rate
Col. 4 x
Col. 5
Setup
Cost
i pi di HCi Si
1 100 20 4.000 $1.60 6.400 $40
2 400 40 9.000 $1.40 12.600 $25
3 350 28 6.440 $0.60 3.864 $30
4 200 60 10.500 $1.15 12.075 $27
5 100 16 3.360 $1.65 5.544 $80
40.483 $202
10
)202(2
40483
25
1
5
1*
i
i
ii
i
ii
S
dpDHC
m
Contoh
Ukuran production run untuk masing-masing produk adalah
Qi=Di/m*
hari 21100
400
200
1500
350
700
400
1000
100
500
1
n
i i
i
p
Q
Product i Di m* Qi
1 5000 10 500
2 10000 10 1000
3 7000 10 700
4 15000 10 1500
5 4000 10 400
Contoh
Karena production time per siklus 21 hari (kurang dari run
time per siklus), maka setiap siklus terdapat slack 4 hari
189040$
202)10(22400060000210005000030000
211
*
n
i
i
n
i
ii SmDUPmTC
1 2 3 4 5 1 2
51
1 p
Q
2
2
p
Q
3
3
p
Q5.7
4
4 p
Q
5
5
p
QSlack time
25*
m
N
Metode Runout Time (ROT)
ROT merupakan suatu heuristik sederhana untuk
menghitung urutan produksi untuk suatu group (family)
dari item-item yang diproduksi pada equipment yang sama
Aturan keputusannya adalah menjadwalkan item yang
pertama kali diproduksi adalah item dengan ROT terendah
dan item-item yang berikutnya menurut kenaikan ROT
i
iROTi
itemfor periodper demand
item ofposition inventory current
Contoh
Gunakan data pada tabel di bawah ini. Apakah tersedia
kapasitas produksi yang cukup jika periode perencanaan
mingguan 90 jam?
Item
Standard
hours per
unit
Production
lot size
(units)
Demand
forecast
per period
(unit/week)
Current
inventory
position
(units)
Standard
hours per
lot size
A 0.10 100 35 100 10
B 0.20 150 50 120 30
C 0.30 100 40 130 30
D 0.20 200 60 100 40
110
Contoh
Item
Current
inventory
position (units)
Demand
per period
(unit/week)
ROT
(weeks)
(b)/(c)
Sequence
(a) (b) (c) (d) (e)
A 100 35 2.86 3
B 120 50 2.40 2
C 130 40 3.25 4
D 100 60 1.67 1
Sequence ROT
(weeks)
Lot size
(units)
Machine hours
per lot size
Remaining
capacity
(hours)
D 1.67 200 40 50
B 2.40 150 30 20
A 2.86 100 10 10
C 3.25 100 30 -20
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
AROT menjadwalkan produksi item dalam suatu family
untuk menghindari shortage item.
AROT mengatur lot size produksi didasarkan pada level
inventori (current) dan alokasi kapasitas untuk menjamin
feasibilitas kapasitas
Penjadwalan dilakukan untuk setiap item sehingga
inventori untuk setiap item akan dikurangi pada waktu
yang sama jika produksi dihentikan pada akhir periode
family in the items allfor
periodper forecasted hours machine
period planning theduring
available hours machine total
familiy in the items allfor
hours machinein inventory
AROT
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
Item
Standard hours per
unit
Demand forecast per
period (units/week)
Machines hours for demand
forecast (Col.2) (Col.3)
Current inventory
position (units)
Inventory machine hours (Col. 2) (Col. 5)
A 0.10 35 3.5 100 10.0
B 0.20 50 10.0 120 24.0
C 0.30 40 12.0 130 39.0
D 0.20 60 12.0 100 20.0
Total 37.5 93.0
weeks88.45.37
9093
AROT
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
Item
Demand forecast per
period (units/week)
AROT (weeks)
Gross requirements, (Col.2) (Col.3)
(units)
Current inventory position (units)
Lot size
(Col. 4) (Col. 5) (units)
A 35 4.88 171 100 71
B 50 4.88 244 120 124
C 40 4.88 195 130 65
D 60 4.88 293 100 193
Item Standard hours per
unit Lot size (units) Machine hours required
(Col. 2) (Col. 3) Remaining capacity
(hours)
A 0.10 71 7.1 82.9
B 0.20 124 24.8 58.1
C 0.30 65 19.5 28.6
D 0.20 193 38.6 0
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
AROT menyesuaikan lot size agar tidak terjadi shortage dan kapasitas
sebesar 90 jam digunakan seluruhnya
AROT tidak berusaha melakukan efisiensi lot size, tetap hanya
mengalokasikan 90 jam sedemikian sehingga inventori setiap item
akan run out secara pasti dalam 4.88 minggu jika produksi dihetnikan
setelah periode perencanaan
4.88 60 / 193) (100 : D
4.88 40 / ) 65 (130 : C
4.88 /50124) (120 : B
4.88 35 / 71) (100 :A
erunout timdemand)kly size)/(weelot inventory(current :Item
Pertemuan 5 - Persiapan
• Tugas Baca:
– Probabilistik Model