pelaksanaan pondasi dalam

18
METODE PELAKSANAAN PONDASI DALAM (REKAYASA PONDASI) Latar belakang Fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dalam teknik pondasi kriteria tanah sesuai dengan kemampuan dalam menerima beban di atasnya yaitu tanah baik bila tanah tersebut mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai akibatnya penurunan yang terjadi adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi tergantung dari beban yang akan ditahan dan kedalaman lapisan tanah kerasnya. Pada umumnya jenis pondasi dapat digolongkan menjadi 2 tipe : PONDASI DANGKAL Pada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat. PONDASI DALAM Pada pondasi tipe ini, beban diteruskan oleh kolom/tiang melalui perantaraan tumpuan (poer pondasi, rooster kayu/balok kayu ataupun beton bertulang) yang dipancangkan dalam tanah. Kedalaman tanah keras pada pondasi jenis ini mencapai 4 sampai 5 meter dari permukaan tanah. MACAM PONDASI DALAM: · Pondasi tiang pancang (driven pile) · Pondasi tiang franki (franki pile) · Pondasi tiang bor (bored pile) · Pondasi tiang injeksi (injection pile) dll PONDASI TIANG BOR ( Bored Pile ) Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor yaitu : • Penggalian tanah dengan cara dibor sesuai dengan diameter rencana pondasi dan kedalaman pondasi. Jika tanahnya mudah runtuh dapat diberi chasing terlebih dahulu untuk menghindari longsornya dinding lubang hasil pengeboran.

Upload: ahmad-nur-ilham-yahya

Post on 24-Jan-2017

854 views

Category:

Design


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelaksanaan pondasi dalam

 METODE PELAKSANAAN PONDASI DALAM (REKAYASA PONDASI)

Latar belakangFungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dalam teknik pondasi kriteria tanah sesuai dengan kemampuan dalam menerima beban di atasnya yaitu tanah baik bila tanah tersebut mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai akibatnya penurunan yang terjadi adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi tergantung dari beban yang akan ditahan dan kedalaman lapisan tanah kerasnya.

Pada umumnya jenis pondasi dapat digolongkan menjadi 2 tipe :PONDASI DANGKALPada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat.PONDASI DALAMPada pondasi tipe ini, beban diteruskan oleh kolom/tiang melalui perantaraan tumpuan (poer pondasi, rooster kayu/balok kayu ataupun beton bertulang) yang dipancangkan dalam tanah. Kedalaman tanah keras pada pondasi jenis ini mencapai 4 sampai 5 meter dari permukaan tanah.MACAM PONDASI DALAM:·                      Pondasi tiang pancang (driven pile)·                      Pondasi tiang franki (franki pile)·                      Pondasi tiang bor (bored pile)·                      Pondasi tiang injeksi (injection pile) dllPONDASI TIANG BOR ( Bored Pile )Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor yaitu :

• Penggalian tanah dengan cara dibor sesuai dengan diameter rencana pondasi dan kedalaman pondasi.

• Jika tanahnya mudah runtuh dapat diberi chasing terlebih dahulu untuk menghindari longsornya dinding lubang hasil pengeboran. Setelah chasing tertancap sisa lumpur dan material yang lain yang ada di lubang pengeboran dipompa naik.

• Diberikan rangkaian tulangan kedalam lubang.• Dicor lubang tersebut dengan beton segar.

Page 2: Pelaksanaan pondasi dalam

Pemancangan Dengan Alat Jack in PilePesatnya perkembangan proyek konstruksi di Indonesia berbanding lurus dengan alat-alat yang diciptakan dan dikembangkan untuk membantu dan mempermudah aktivitas dalam pengerjaan proyek konstruksi tersebut. Alat tidak lagi sepenuhnya menggunakan tenaga manusia tetapi manusia hanya menjadi bagian untuk proses pengoperasian alat tersebut. Di kota-kota besar di Indonesia, bangunan tinggi adalah salah satu jenis konstruksi yang selalu menjadi kebutuhan tiap tahun. Terbatasnya lahan di kota-kota besar menjadi alasan utama dalam pembangunan konstruksi bangunan tinggi. Sehingga dibutuhkan teknologi khusus agar dapat memudahkan pelaksaan pembangunan tersebut.

Berbicara tentang bangunan tinggi tidak lepas dari salah satu alat yang dipakai dalam proyek ini, yaitu alat pancang untuk pengerjaan pondasi. Konstruksi pondasi dalam (deep foundation) mempunyai struktur yang sangat kompleks dibandingkan dengan konstruksi pondasi dangkal (shallow foundation). Metode konstruksinya tergolong rumit, terlebih jika bangunan yang akan dibangun sangat tinggi. Oleh karena itu dalam pengerjaan proyek bangunan tinggi, penggunaan jack-in pile dirasa sangat tepat. Salah satu kelebihan dari jack-in pile ini adalah gangguan terhadap lingkungan seperti getaran dan kebisingan dapat diminimalkan. Cocok sekali untuk proyek yang berada di tengah-tengah kawasan pemukiman penduduk.

Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya  tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya tekan tiang dapat diketahui tiap menacpai kedalaman tertentu. Sebelum dilakukan pemancangan denganjack-in terlebih dahulu dilakukan tes sondir dan boring. Dari hasil tes sondir tersebut, rata-rata kedalaman tanah kerasnya akan diketahui yang kemudian dibandingkan dengan perencanaan panjang dan kedalaman tiang. Selain memiliki keunggulan yang disebutkan diatas, alat ini juga mampu memancang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200×200 mm sampai dengan 500×500 mm atau juga dapat untuk spun piledengan diameter 300 sampai dengan 600 mm. Mobilisasi alat ini cukup mudah dan pada jack in pile tidak mungkin terjadi keretakan pada kepala tiang seperti pada sistem pemancangan dan juga tidak mudah terjadi necking seperi pada sistem bore-pile.

 

Dalam artikel ini kita akan membahas salah satu jenis Jack in Pile yaitu Jack in Pile type Hydraulic Static Pile Driver merk Sunwad ZYJ320. Dengan beban ultimate yang mencapai 320 ton. Alat penekan tiang pancang yang terletak pada bagian tengah mesin dikelilingi beban counterweight bergerak menggunakan rel yang dapat berpindah-pindah dengan bantuan mesin hirolis pada bagian bawah mesin. Jack-in Pile ini memiliki 4 guah kaki, yang mana terdiri dari 2 kaki pada bagian luar (rel besi berisi air) dan 2 kaki pada bagian dalam yang semuanya digerakkan secara hidrolis. Kaki-kai ini disebut sebagai support sleeper yang digunakan untuk bergerak menuju titik-titik yang sudah ditentukan sebelumnya dan diberi tanda. Jack-in Pile type Hidaulic Static Pile Driver memiliki kemampuan mobilisasi dan mampu untuk memancang tiang pancang berdiameter besar.

 

Alat lain yang digunakan untuk mendukung kinerja alat ini adalah mobile crane yang berfungsi untuk mengangkat tiang pancang ke dekat alat pancang. Mobile crane sering digunakan dalam proyek-proyek berskala menengah namun proyek tersebut membutuhkan alat untuk mengangkut bahan-bahan konstruksi dengan area yang cukup luas karena mobile crane mampu bergerak bebas mengelilingi area proyek.

Page 3: Pelaksanaan pondasi dalam

METODE PELAKSANAAN PONDASI DALAM (REKAYASA PONDASI)Latar belakang

Fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dalam teknik pondasi kriteria tanah sesuai dengan kemampuan dalam menerima beban di atasnya yaitu tanah baik bila tanah tersebut mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai akibatnya penurunan yang terjadi adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi tergantung dari beban yang akan ditahan dan kedalaman lapisan tanah kerasnya.

Pada umumnya jenis pondasi dapat digolongkan menjadi 2 tipe :

PONDASI DANGKAL

Pada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat.

PONDASI DALAM

Pada pondasi tipe ini, beban diteruskan oleh kolom/tiang melalui perantaraan tumpuan (poer pondasi, rooster kayu/balok kayu ataupun beton bertulang) yang dipancangkan dalam tanah. Kedalaman tanah keras pada pondasi jenis ini mencapai 4 sampai 5 meter dari permukaan tanah.

MACAM PONDASI DALAM:

·  Pondasi tiang pancang (driven pile)·  Pondasi tiang franki (franki pile)·  Pondasi tiang bor (bored pile)·  Pondasi tiang injeksi (injection pile) dllPONDASI TIANG BOR ( Bored Pile )Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor yaitu :

• Penggalian tanah dengan cara dibor sesuai dengan diameter rencana pondasi dan kedalaman pondasi.

• Jika tanahnya mudah runtuh dapat diberi chasing terlebih dahulu untuk menghindari longsornya dinding lubang hasil pengeboran. Setelah chasing tertancap sisa lumpur dan material yang lain yang ada di lubang pengeboran dipompa naik.

• Diberikan rangkaian tulangan kedalam lubang.

• Dicor lubang tersebut dengan beton segar.

Page 4: Pelaksanaan pondasi dalam

Perbedaan Pancang dengan metoda hammer dan metoda Jack in Pile

Ada beberapa jenis/type pondasi dalam kontruksi bangunan tingkat menengah. Kali ini moderator akan membahas tentang pondasi tiang pancang yang sering ditemui dipasaran.Pada proses pemancangan tiang pancang ada 2 metode umum yang sering digunakan di lapangan diproyek, yakni metode jack-in pile.dan metode hammer.

Pertama Metode JACK-IN Pile adalah metode pemancangan dengan menggunakan Mesin Pancang Hydraulic dimana proses pemancang tiang pancang dengan memberikan tekanan beban secara STATIS (beban tetap, baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya) pada tiang pancang, penekanan/pemancangan tiang akan berhenti bila tiang telah mencapai tanah keras aktual (bisa sesuai data sondir report dan bisa juga kurang atau lebih dalam dari kedalaman sondir). Metode Kedua yakni dengan Metode Hammer dimana proses pemancang tiang pancang dengan memberikan tekanan beban secara Dinamik pada bagian ujung tiang dengan cara menjatuhkan beban ke tiang pancang seperti dipukul secara berulang ulang hingga penetrasi tiang pancang sudah maksimum.

Metoda Hydraulic Jack-In

Page 5: Pelaksanaan pondasi dalam

Metoda Hammer

Metoda Jack In Pile memiliki beberapa Kelebihan dibanding Metoda Hammer antara lain :- Menghasilkan Daya dukung Gesek tanah yang lebih baik karena metoda hydraulic jack-in (metoda penetrasi tekan statis) sehingga tanah yang tadinya mendorong kesamping akibat penetrasi tiang, dalam beberapa jam tanah yang terdorong akan kembali menjepit tiang dan memberikan daya dukung tambahan (friksi tanah terhadap tiang akan semakin besar)- Tidak menghasilkan suara bising seperti pada hammer (umumnya menggunakan Silent Genset sebagai main power untuk aktifitas mesin hydraulic jack in) sehingga tidak menghasilkan polusi asap yang cukup berarti- Output pekerjaan/ produktifitas kerjanya lebih baik daripada hammer (untuk pekerjaan pemancangan dimana penetrasi max adalah rata tanah , minimum 300m' / hari ~ 10jam kerja/hari)- Tidak menimbulkan getaran disekeliling sehingga aman buat bangunan di dekatnya (Minim Retak Struktural pada bangunan tetangga).- Tidak diperlukan loading test beban aksial, karena mesin hydraulic jack-in dilengkapi dengan pressure gauge (MPA) sehingga beban aksial aktual dapat diketahui dari pembacaan nilai MPA pada pressure Gauge diinstrument mesin. Kekurangan Metoda Hydraulic Jack In adalah  :- Tidak maksimal pengerjaannya jika terjadi hujan karena bila tiang diperlukan welding/pengelasan sambungan maka proses penyambungan tiang pancang.butuh waktu lama 

Page 6: Pelaksanaan pondasi dalam

Mesin Hydraulic dengan Roda Crawler

- Jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In Robot lambat untuk berpindah dari satu titik ke titik pemancangan yang lain, sedangkan jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In dengan roda Crawler : cepat untuk berpindah dari satu titik ke titik pemancangan yang lain, akan tetapi tidak terlalu baik dalam pressure pemancangan dan kurang siku (tergantung permukaan tanah yang menjadi landasan)

Mesin Hydraulic dengan Crane

- Pada saat mobilisasi mesin kelokasi proyek mesin Hydraulic jack-in sangat tergantung terhadap ketersediaan Tronton dan crane service (Mobile Crane). sedangkan dalam proses pemancangan bila mesin tidak dilengkapi dengan crane maka harus disediakan juga diproyek  crane service (Mobile Crane) dimana fungsi dari crane disini adalah sebagai alat untuk mengangkat tiang pancang dimasukkan ke dalam penjepit hydraulic jack dan pemancangan pun dapat diilakukan.

Metoda Pelaksanaan Pemancangan dengan Hydraulic Jack In:

1. Perkerjaan persiapan.- Kontraktor pancang harus menerima beberapa dokementasi pendukung pekerjaan dari pemberi kerja antara lain : Sondir Report dan atau Data Bor Log, Lay out drawing titik pancang dan working load rencana untuk kemudian diketahui berapa tiang ukuran yang akan dipakai.

- Kontraktor pancang memberikan proposal kerja berupa penawaran (quotation), time schedule produksi tiang dan pelaksanaan, bila diperoleh kesepakatan maka akan ditindaklanjuti dengan survey lokasi; dimana harus dipastikan akses kelokasi cukup baik dan tanah dilokasi harus merupakan tanah padat untuk menghindari tronton dan crain service ambles ketika mobilisasi kelokasi.

Page 10: Pelaksanaan pondasi dalam

Diikuti 5 Tronton yg membawa Mesin

MESIN PANCANG HYDRAULIC JACK IN KAPASITAS 120 TON TELAH SIAP UNTUK DIGUNAKAN

Page 11: Pelaksanaan pondasi dalam

3.Pemancangan.

Tiang dikirim tiap hari menggunakan tronton

Pertama : Suplay/kedatangan tiang pancang keproyek dipersiapan sedemikian mungkin sesuai dengan kebutuhan harian pemancangan.

Proses pemancangan dengan grip ujung

Kedua: mengangkat tiang pancang menggunakan crane dan kemudian dimasukkan ke dalam grip(jepit) pada mesin hydraulic jack-in. Tiang ditekan secara statis ke dalam tanah. 

Sebagai tambahan : jarak terdekat titik pancang kedinding tetangga adalah 70-80 cm (seperti terlihat pada gambar) menggunakan Grip Ujung dengan kapasitas maksimum = +/-50% dari kemampuan mesin. Sedangkan bila menggunakan Grip Tengah maka Kapasitas Tekan adalah 100% dari kemampuan mesin.

Page 12: Pelaksanaan pondasi dalam

Pemancangan dengan Grip Tengah

Pengoperasian MESIN Hydraulic Jack In di dalam Kabin

Ketika tiang pancang ditekan ke dalam tanah dapat dibaca nilai MPA pada Pressure Gauge yg menunjukkan kekuatan daya dukung tanah.

Welding Sambungan

Page 13: Pelaksanaan pondasi dalam

Ketiga: apabila tiang pancang tinggal 2 meter dr permukaan tanah dan belum mencapai MPA yang diinginkan maka tiang disambung dgn tiang pancang berikutnya. Proses penyambungannya dengan pengelasan (welding), dimana pada masing ujung tiang pancang terdapat plat baja yg gunanya untuk media penyambungan.

Keempat: apabila tiang pancang yang kedua tinggal 2 meter dr muka tanah dan kedalaman pemancangan sudah hampir mendekati kedalaman sondir dan MPA bacaan pada pressure gauge sudah hampir mendekati MPA yang diinginkan, maka untuk tiang berikutnya dimasukkan alat bantu yg berupa baja solid yg bentuknya sama dgn tiang pancang (tiang doly) agar diharapkan tiang dapat terdorong rata tanah ataupun didorong lebih jauh lagi masuk kedalam tanah (jika nantinya hendak digali untuk pembangunan basement).

PRESSURE GAUGE

Kelima: apabila Mesin pancang telah mencapai MPA yang diinginkan, dapat ditandai dengan bacaan pada pressure gauge dan apabila dorongan mesin sudah melewati kemampuan mesin maka mesin akan terangkat sebagian ini pertanda bahwa pemancangan sudah mencapai tanah keras maka proses pemancangan sudah selesai.

4.Demobilisasi.