pelaksanaan pengadaan tanah untuk ...repository.stpn.ac.id/1363/1/husni.pdfpengadaan tanah (ppt) dan...

18
i PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN PELEBARAN JALAN DUA JALUR BANDA ACEH-MEDAN (Studi Di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Sains Terapan Disusun Oleh : H U S N I NIM. 09182455 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN YOGYAKARTA 2013

Upload: others

Post on 31-Aug-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

i

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

PELEBARAN JALAN DUA JALUR BANDA ACEH-MEDAN

(Studi Di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Sebutan Sarjana Sains Terapan

Disusun Oleh :

H U S N I

NIM. 09182455

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................... iii

HALAMAN MOTTO............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................................ vi

DAFTAR ISI............................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. x

DAFTAR TABEL................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xii

INTI SARI................................................................................................................ xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah..................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian........................................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian...................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kerangka Teoretis.......................................................................... 9

1. Pengadaan Tanah................................................................... 9

2. Panitia Pengadaan Tanah...................................................... 14

3. Tahapan Pengadaan............................................................... 16

4. Pembangunan.......................................................................... 23

5. Jalan......................................................................................... 25

B. Kerangka Pemikiran...................................................................... 29

Page 3: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

ix

Halaman

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Format Penelitian........................................................................... 32

B. Lokasi Penelitian............................................................................ 33

C. Jenis Sumber Data......................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 35

E. Analisis Data................................................................................... 36

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis dan Batas Administrasi.................................... 38

B. Luas Wilayah.................................................................................. 41

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

Pelebaran Jalan Dua Jalur.............................................................

43

B. Faktor Hambatan Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Untuk Pembangunan Pelebaran Jalan Dua Jalur.......................

66

C. Upaya Penyelesaian Hambatan Dalam Pelaksanaan

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Pelebaran Jalan Dua

Jalur..................................................................................................

69

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..................................................................................... 71

B. Saran................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

Page 4: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

xiii

INTISARI

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk

Pembangungunan Pelebaran Jalan Dua Jalur Banda Aceh-Medan (Studi di

Kecamatan Karang Baru Kabupatren Aceh Tamiang Provinsi Aceh)” bertujuan

untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan tanah pelebaran jalan dua jalur, untuk

mengetahui besar dan bentuk ganti kerugian yang diberikan dan untuk mengetahui

alasan-alasan terlalu lamanya pembangunan jalan tersebut sampai sekarang.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

yuridis normatif terhadap asas-asas, sistematika, taraf sinkronisasi, sejarah dan

perbandingan hukum dengan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan

tanah. Pendekatan kasus dengan analisis normatif, normatif yaitu penelitian yang

bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai norma hukum positif,

kemudian data dari hasil penelitian lapangan di inventarisasi dan disusun secara

sistematis untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian diperoleh bahwa proses pengadaan tanah tidak

dilakukannya penyuluhan oleh Panitia Pengadaan Tanah sebagaimana diatur

dalam Perpres No. 65/2006. Besarnya ganti rugi yang diberikan kepada warga

dibedakan sesuai dengan letak dan lokasi tanah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa Pembangunan

Pelebaran Jalan Dua Jalur Banda Aceh-Medan yang berlokasi di Kecamatan

Karang Baru aturan pelaksanaannya Perpres No. 65/2006, akan tetapi dalam

tahapan pelaksanaan pembebasan tanah dan ganti rugi tidak sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Kata kunci : Tahapan Pengadaan Tanah

Page 5: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah sebagai salah satu sumberdaya alam yang merupakan

karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia

yang paling mendasar sebagai sumber penghidupan dan mata pencaharian,

bahkan tanah dan manusia tidak dapat untuk dipisahkan dari semenjak

manusia itu dilahirkan hingga manusia itu meninggal dunia. Manusia hidup

dan berkembang biak serta melakukan aktivitas di atas tanah, sehingga setiap

manusia berhubungan erat dengan tanah.

Kebijakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3)

menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat dalam arti kebahagiaan, kesejahteraan dan kemerdekaan

dalam masyarakat dan negara hukum Indonesia yang merdeka berdaulat, adil

dan makmur. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria atau yang lebih dikenal dengan sebutan Undang-

Undang Pokok Agraria (UUPA) Pasal 2 ayat (2) menyebutkan bahwa Hak

menguasai dari Negara dalam memberi wewenang untuk mengatur dan

menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan

bumi, air dan ruang angkasa; menentukan dan mengatur hubungan-hubungan

Page 6: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

2

hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa; dan

menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang

dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.

Hak-hak perorangan dapat ditentukan atas dasar Hak Menguasai Negara

tersebut yang kemudian muncul macam-macam hak atas tanah seperti yang

tercantum dalam UUPA Pasal 16. Manusia dengan adanya hak atas tanah

dapat memanfaatkan tanah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kepemilikan atas tanah tidaklah bersifat mutlak sebagai terkuat dan

terpenuh. Mengingat ketentuan dalam Pasal 6 UUPA bahwa tanah

mempunyai fungsi sosial. Sehingga setiap waktu pemerintah memerlukan

tanah tersebut untuk pembangunan, tanah tersebut dapat diambil dan

diberikan ganti kerugian kepada pemilik tanah atau orang yang menguasai

tanah dilokasi yang dilaksanakan pembangunan tersebut. Sesuai ketentuan

Pasal 18 UUPA pemerintah dapat melakukan pencabutan hak atas tanah

(onteigening) jika itu perlu dilakukan dalam rangka kepentingan umum.1

Pengadaan Tanah adalah suatu upaya untuk memperoleh tanah

yang bertujuan untuk pembangunan kepentingan umum. Pasal 1 ayat (3)

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan

Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum menyebutkan bahwa Pengadaan

1Mahfud MD, Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia (Yogyakarta : Gama Media, 1999),

hal. 123

Page 7: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

3

Tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara

memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah,

bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah. Proses

pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum

yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan dengan pelepasan atau penyerahan

hak atas tanah.

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 menyatakan bahwa

pembangunan kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

meliputi 7 (tujuh) macam kegiatan. Salah satu dari 7 kegiatan tersebut adalah

pembangunan sarana transportasi untuk kepentingan umum yang berupa jalan

umum dan jalan tol. Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan,

merupakan investasi pemerintah di dalam pengembangan suatu daerah yang

berguna memperlancar pembangunan daerah.

Proses pembangunan jaringan jalan trans Sumatera ini terbagi

menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan jalan sepanjang 445

Km yang menghubungkan Aceh dengan Sumatera Utara. Tahap kedua adalah

pelebaran jalan dua jalur sepanjang sepanjang 6 Km di Kabupaten Aceh

Tamiang.2 Perencanaan pembangunan pelebaran jalan dua jalur di Kabupaten

Aceh Tamiang dimulai pada tahun 2006 dengan menggunakan dana Anggaran

Pendapan Belanja Negara.3 Kegiatan ini memegang peranan penting untuk

2www. bappedatamiang.go.id (02-12-2012)

3aceh.tribunnews.com ( 04-12-2012)

Page 8: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

4

mengurangi kemacetan dan memperlancar aksesbilitas kehidupan masyarakat

dalam beraktifitas.

Bupati Aceh Tamiang telah mengeluarkan Surat Keputusan

No.134/600/2006 tanggal 4 Juli 2006 tentang Pembentukan Panitia

Pengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4

Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai Bangunan dan Tanah dalam

rangka pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan pelebaran jalan dua

jalur tersebut.4 Hal tersebut sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1)

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 yaitu pengadaan tanah untuk

kepentingan umum di wilayah kabupaten/kota dilakukan dengan bantuan

Panitia Pengadaan Tanah kabupaten/kota yang dibentuk oleh

Bupati/Walikota.

Mardiati, SH. S.Pd selaku Koordinator Lembaga Bantuan Hukum

(LBH) Banda Aceh Pos Langsa pada tahun 2008 di koran Waspada

mengatakan bahwa masyarakat Desa Bundar, Desa Kesehatan, Desa Tanah

Terban, Desa Johar, sampai hari ini belum juga mendapatkan kepastian dalam

mendapatkan ganti rugi dari tanah mereka yang terkena pembuatan proyek

jalan dua jalur.5 Mardiati menyebutkan, dua tahun sudah berlalu, persisnya

dari tahun 2006 masyarakat yang tergabung dalam Formed (Forum

Masyarakat Enam Desa) tak putus asa terus memperjuangkan haknya.

Koordinator LBH itu juga mengungkapkan bahwa tim independen

4www bappedatamiang.go.id op. cit.

5www.waspadaonline (04-12-2012)

Page 9: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

5

pembebasan tanah atau tim penilai penaksir harga tanah disinyalir tidak

mengikuti prosedur yang sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun

2005 perubahan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang pengadaan

tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum.

Informasi di atas menunjukkan bahwa proses pemberian ganti rugi

sampai tahun 2008 masih menyisakan masalah. Proses pengadaan tanah

untuk pembangunan pelebaran jalan dua jalur dengan panjang 6 Km

seharusnya sudah diselesaikan dalam jangka waktu 2 tahun namun terkendala

dengan ganti rugi.

Ganti kerugian yang layak seharusnya sesuai atau memadai dengan

nilai nyata aset masyarakat baik tanah, bangunan maupun tanaman. Nilai

ganti rugi yang sesungguhnya tidak sesuai dari yang diharapkan masyarakat.

Masyarakat pemilik tanah dengan adanya ganti rugi yang layak berharap

dapat hidup dengan lebih baik di tempat yang baru.

Saipul Bahri selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

pada Koran Tribun Aceh mengungkapkan bahwa mengakui belum selesainya

pelaksanaan ganti rugi pembebasan tanah dua jalur yang dimaksud, namun

dibandingkan dari tahun sebelumnya tanah yang belum dibebaskan hanya

tinggal beberapa bidang tanah lagi “Sekitar enam bidang tanah lagi yang

belum dibebaskan,” ujarnya.6 Pemilik tanah belum mau menerima ganti rugi

yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dengan harga

6aceh.tribunnews.com op. cit

Page 10: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

6

Rp450 ribu/meter untuk jenis tanah kelas satu. Pemilik tanah meminta harga

yang harus dibayarkan Rp 1,5 juta /meter. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh

Tamiang tersebut juga mengungkapkan bahwa “Memang harga ganti rugi kita

naikkan sebesar 15% mengingat adanya inflasi dibandingkan pada tahun

sebelumnya sekitar Rp 250 ribu/meter” tambahnya. Pemerintah Kabupaten

Aceh Tamiang telah melakukan dengan berbagai upaya untuk menyelesaikan

ganti rugi pengadaan tanah jalan dua jalur termasuk musyawarah dengan

warga dalam menyelesaikan harga ganti rugi tanah. Penetapan harga ganti

rugi yang terjadi pada saat ini bukanlah penetapan harga secara sepihak,

tetapi merupakan hasil dari musyawarah bersama.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang

mengungkapkan bahwa penyelesaian pembebasan tanah tersebut belum

selesai juga. Waktu pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah tersebut tidak

sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaannya dimulai dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2011 sehingga terlambat menjadi lima tahun. Penetapan

harga ganti rugi tanah yang tidak mencapai kesepakatan menjadi penyebab

utama terlambatnya pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: “PELAKSANAAN PENGADAAN

TANAH UNTUK PEMBANGUNAN PELEBARAN JALAN DUA JALUR

BANDA ACEH-MEDAN (Studi di Kecamatan Karang Baru Kabupaten

Aceh Tamiang)”.

Page 11: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

7

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan pelebaran

jalan dua jalur Banda Aceh-Medan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten

Aceh Tamiang?

2. Faktor apa yang menghambat dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk

pembangunan pelebaran jalan dua jalur Banda Aceh-Medan di Kecamatan

Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang?

3. Upaya apa yang dilakukan dalam penyelesaian hambatan pelaksanaan

pengadaan tanah untuk pembangunan pelebaran jalan dua jalur Banda

Aceh-Medan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang?

C. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang ada dan keluarnya peraturan tentang

pengadaan tanah yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012,

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 dan Peraturan Kepala Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012. Penulis perlu

membuat pembatasan masalah dalam penelitian pelaksanaan pengadaan tanah

untuk pembangunan pelebaran jalan dua jalur di Kecamatan Karang Baru

Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunakan ketentuan Peraturan

Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang perubahan atas Peraturan Presiden

Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum karena pengadaan tanahnya

dimulai pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2012.

Page 12: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

8

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan

pelebaran jalan dua jalur Banda Aceh-Medan di Kecamatan Karang Baru

Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Untuk mengetahui faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pengadaan

tanah untuk pembangunan pelebaran jalan dua jalur Banda Aceh-Medan di

Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam penyelesaian hambatan

pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan pelebaran jalan dua

jalur Banda Aceh-Medan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh

Tamiang.

E. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan akademis

Memperdalam dan mempeluas ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis di

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan daerah penelitian serta memberikan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

2. Kegunaan terapan

Sebagai bahan masukan bagi penulis, dengan berharap untuk memperoleh

tambahan wawasan, setidaknya mampu mengidentifikasi berbagai masalah

yang terkait dengan pengadaan tanah.

Page 13: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan permasalahan yang telah dibahas pada bab

sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan:

1. Pengadaan tanah di Kecamatan Karang Baru memilik satu masalah

penting yaitu tidak dilakukannya penyuluhan atau sosialisasi oleh Panitia

Pengadaan Tanah Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini menyebabkan warga

tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai besarnya ganti rugi atas

tanahnya yang terkena pelebaran jalan dua jalur. Masalah ini juga

menimbulkan kesan bahwa waktu pelaksanaan pengadaan tanah menjadi

tidak jelas.

2. Hambatan utama yang muncul dari proses pengadaan tanah adalah

perbedaan harga penghitungan ganti rugi yang dilakukan pemerintah dan

yang diharapkan oleh warga kampung pemilik hak atas tanah.

3. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menghadapi hambatan

proses pengadaan tanah adalah mengoptimalkan pentingnya pembangunan

pelebaran jalan dua jalur bagi perkembangan perekonomian dan

kelancaran mobilisasi barang dan jasa di wilayah Kabupaten Aceh

Tamiang.

Page 14: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

72

B. Saran

Saran-saran yang diajukan penulis atas permasalahan ditujukan

untuk Pihak yang memerlukan tanah dan Pihak yang melepaskan tanah dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan untuk kepentinagan umum serta kepada

seluruh Pihak yang membaca tulisan ini, diangkat dari penelitian adalah :

1. Penyuluhan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu sebelum proses ganti rugi

dilaksanakan.

2. Pengadaan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan agar dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu.

3. Proses sosialisasi hendaknya tidak hanya bersifat formal, tetapi dapat juga

dilakukan dalam berbagai forum maupun perkumpulan warga. Proses ini

juga harus melibatkan berbagai susunan masyarakat, sehingga tidak hanya

terpusat pada Camat, Kepala Mukim, atau Datok Penghulu.

4. Pemerintah berupaya dalam musyawarah untuk menentukan besarnya

harga ganti rugi. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi segala kepentingan

didalamnya sehingga tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan.

5. Para pemilik hak atas tanah dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang

hendaknya memiliki itikad baik ketika bermusyawarah. Hal ini dilakukan

untuk mencegah terjadinya sengketa.

Page 15: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

73

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. (2008). Kawasan Pembangunan”Semeja”. Cetakan

Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Ali, Zainuddin. (2009). Metode Penelitian Hukum. Cetakan Ketiga. Sinar Grafika.

Jakarta.

Maroya, Nova. (2009). Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan di

Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Skripsi. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,

Yogyakarta.

MD, Mahfud. (1999). Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia. Gama Media.

Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan

Keduapuluhlima. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nugroho, Aristiono. (2011). Pengetahuan Ringkas Metode Penelitian Kualitatif.

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.

Nur, Sri Susyanti. (2010). Bank Tanah Altenatif Peneyelesaian Masalah

Penyedian Tanah Untuk Pembangunan Kota Berkelanjutan. As

publisher. Makassar. September 2010.

Salle, Aminuddin. (2007). Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum.

Cetakan Pertama, Yogyakarta. Kreasi Total Media. 2007.

Sudjito; Sarjita; Tjahjo Arianto: dan Mohammad Machfudh Zarqoni. (2012).

Restorasi Kebijakan Pengadaan Tanah, Perolehan Pelepasan dan

Pendayagunaan Tanah, Serta Kepastian Hukum di Bidang Investasi,

Terbitan Pertama, Tugujogja Pustaka, Yogyakarta.

Suharso; Ana Retnoningsih. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Lux.Cetakan Kesepuluh. CV. Widya Semarang.

Sumardjono, Maria S.W. (2008). Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan

Implementasi. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta.

Sitorus, Oloan; Carolina Sitepu; dan Herawan Sauni. (1995). Pelepasan atau

Penyerahan Hak Sebagai Cara Pengadaan Tanah, CV. Dasamedia

Utama, Jakarta.

Page 16: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

74

---------------;Dayat Limbong. (2004). Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan

Umum. Mitra Kebijakan Tanah Indonesia. Cetakan Perdana.

Yogyakarta.

---------------; (2010). Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ( Mencari

Pengaturan Yang Berkepastian Dan Adil). (Makalah disampaikan

pada Diskusi Bulanan, STPN Yogyakarta. 1 Desember 2010).

Yunus, Hadi Sabari. (2005). Manajemen Kota Perspektif Spasial . Pustaka

Pelajar.Yogyakarta.

---------------; (2008). Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar. Cetakan Ketujuh

Juni. Yogyakarta.

Page 17: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

75

PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Indonesia, Undang-Undang Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

(UUPA), UU No. 5 Tahun 1960.

Indonesia, Undang-Undang Tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah Dan

Benda-benda Yang Ada Di Atasnya, UU No. 20 Tahun 1961.

Indonesia, Undang-Undang tentang Jalan, Undang-Undang Nomor 38 Tahun

2004.

Indonesia, Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik, Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2008.

Indonesia, Undang-Undang tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunanuntuk

Kepentingan Umum , Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012.

Indonesia, Keputusan Presiden Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Kepres No. 55 Tahun

1993.

Indonesia, Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Perpres Nomor 36 Tahun

2005.

Indonesia, Peraturan Presiden Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor

36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Perpres Nomor 65 Tahun

2006.

Indonesia, Peraturan Presiden Tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah,

Perpres Nomor 54 Tahun 2010.

Indonesia, Peraturan Presiden Tentang Kearsipan, Perpres Nomor 28 Tahun

2012.

Badan Pertanahan NasiZonal, Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Presiden Nomor 36 Tahun 2005 yang Telah Diubah Dengan Peraturan

Presiden Nomor 65 Tahun 2006, Peraturan. Ka. BPN Nomor 3 Tahun

2007.

Departemen Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan Tentang Jasa Penilai Publik,

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008.

Page 18: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK ...repository.stpn.ac.id/1363/1/HUSNI.pdfPengadaan Tanah (PPT) dan Surat Keputusan No. 135/600/2006 tanggal 4 Juli 2006, tentang Pembentukan Tim Penilai

76

DARI INTERNET

http://bappedatamiang.go.id/bappeda/index.php?option=com_content&task=view

&id=140&Itemid=1

http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1224

3

http://aceh.tribunnews.com/m/index.php/2011/09/22/ganti-rugi-jalan-dua-jalur-

berlarut-larut