pelajaran-dari-revisi-rtrwp-kalteng.pdf
TRANSCRIPT
Pelajaran dari Revisi
RTRWP Kalteng sebagai
anggota TIMDU Kehutanan
Posisi TIMDU
SK 759/Kpts/Um/10/1982 -> Luas hutan Kalteng 15.300.000 Ha
UU Nomor 26 Tahun 2007 -Penyesuaian Perda RTRWP dengan TGHK 1982 (bukan Penunjukkan KH) dalam 2 Tahun –
Usulan RTRWP -No. 050/299/I/Bapp
UU Nomor 41 Tahun 1999 pasal 19
ADANYA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN
SK. 314/Menhut-VII/2008 (TIM TERPADU KALTENG)
Sejarah Tata Ruang
Keppres No.32/1990 - Pengelolaan Kawasan Lindung
UU 24/1992 – Penataan Ruang
Paduserasi RTRWP – TGHK
Peta Paduserasi/Penunjukan KH untuk semua propinsi kecuali : KALTENG & RIAU
UU No.26 Tahun 2007 - Penataan Ruang
PP No.26 Tahun 2008 – RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
RTRWP – 2 tahun
RTRWK – 3 tahun
Kawasan Hutan di Kalteng
No. TGHK 1982 (ha) update (ha)
1 KSA/LPA 729.419 1.482.616
2 HL 800.000 1.341.395
3 HPT 3.400.000 3.360.946
4 HP 6.068.000 4.297.810
5 HPK 4.302.581 3.336.820
6 Total 15.300.000 15.348.535
Data Sekunder Peta TGHK Propinsi Kalteng Peta perubahan fungsi dan peruntukan Peta sebaran pemukiman Peta Pelepasan kawasan Hutan oleh Menteri DepHut Peta Penunjukan Parsial Peta Sebaran HPH, HTI Kebun, Tambang Peta lokasi kawasan Transmigrasi Peta Tutupan Lahan Peta Sebaran dome dan kedalaman gambut Peta tanah, intensitas hujan dan kelerengan Peta Kesesuaian lahan Citra landsat 2003, 2006 dan 2008 Peta RBI Peta dan informasi dari Master plan ex kawasan PLG yang
dikeluarkan oleh: Baplan-Dephut, Lampiran Inpres 2008, Indonesia-Belanda 2008 dan Deptrans)
Informasi-informasi fisik gambut kawasan PLG Peta Usulan Perubahan RTRWP Kalteng Laporan Potensi Desa Data Statistik Kependudukan Data sektoral : Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan dll.
Masalah Revisi RTRWP
FUNGSI
RTRWP (Usulan Revisi Perda No 8 Tahun 2003 ~ April 2007) Jumlah SK
Mentan
(1982)KSA/KPA HL HPT HP KPP/HPK KPPL/APL (TGHK)*
TGHK
KSA/KPA 1.357.287 25.916 12.551 91.240 18.805 38.841 1.544.639 729.419
HL 10.318 1.117.346 114.754 16.885 38.990 5.426 1.303.718 800.000
HPT 19.853 240.270 2.635.464 194.336 181.940 124.183 3.396.047 3.400.000
HP 68.197 69.843 547.935 1.305.484 1.715.706 840.771 4.547.937 6.068.000
HPK 38.923 32.896 132.356 328.942 828.920 1.907.656 3.269.693 4.302.581
APL 17.573 50.565 17.878 37.908 820.916 261.674 1.206.514 -
Jumlah (RTRWP) 1.512.151 1.536.836 3.460.939 1.974.795 3.605.276 3.178.550 15.268.548 15.300.000
Jumlah Hutan Tetap
RTRWP 8.484.721 55,57%
TGHK 10.792.341 70,68%
Jumlah Kawasan
Hutan
RTRWP 12.089.998 79,18%
TGHK 14.062.034 92,10%
Fokus usulan provinsi
+ 2.862.601 Ha
Usulan yang dianggap
Pemprov Kalteng sudah
sesuai dengan TGHK tetapi
harus melalui proses
pelepasan kawasan hutan
Total = + 4.770.256 Ha
Perbedaan TGHK & RTRWP
Usulan RTRWP TGHK_update
*) TGHK yang telah di-update sampai dengan perkembangan terakhir
sama
7.4 juta Ha
(49,3 %)
tidak sama
7.8 juta Ha
(50,7 %)
KALSEL
KALBARKALTIM
HP HPT HPK
1Sudah HGU/proses HGU (pengukuran kadastral) berada dalam kawasan hutan HP
dan HPT (TGHK) yang dibebani ijin pemanfaatan hutan38 133.953,09 105.423,78 28.529,31
2Sudah HGU/proses HGU (pengukuran kadastral) berada dalam kawasan hutan HP
dan HPT (TGHK) yang tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan79 316.853,8 287.915,38 28.938,44
3Sudah HGU/proses HGU (pengukuran kadastral) berada dalam kawasan hutan
HPK (TGHK) yang dibebani ijin pemanfaatan hutan17 18.541,05 18.541,05
4Sudah HGU/proses HGU (pengukuran kadastral) berada dalam kawasan hutan
HPK (TGHK) yang tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan54 167.319,43 167.319,43
5Sudah Rekomendasi Gubernur berada dalam kawasan hutan HP dan HPT (TGHK)
yang dibebani ijin pemanfaatan hutan11 68.120,17 50.946,49 17.173,68
6Sudah Rekomendasi Gubernur berada dalam kawasan hutan HP dan HPT (TGHK)
yang tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan32 193.944,11 193.944,11 -
7Sudah Rekomendasi Gubernur berada dalam kawasan hutan HPK (TGHK) yang
dibebani ijin pemanfaatan hutan5 2.700,44 2.700,44
8Sudah Rekomendasi Gubernur berada dalam kawasan hutan HPK (TGHK) yang
tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan16 38.915,29 38.915,29
9Ijin lokasi/arahan lokasi yang belum ditanami berada dalam kawasan hutan HP,
HPT dan HPK (TGHK) yang dibebani ijin pemanfaatan hutan61 332.477,77 251.618,64 41.517,30 39.341,82
10Ijin lokasi/arahan lokasi yang belum ditanami berada dalam kawasan hutan HP,
HPT dan HPK (TGHK) yang tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan98 598.124,30 386.520,56 194.687,55 16,916,19
11Ijin lokasi/arahan lokasi yang sudah ditanami berada dalam kawasan hutan HP,
HPT dan HPK (TGHK) yang dibebani ijin pemanfaatan hutan12 46.789,85 40.862,60 - 5.947,25
12Ijin lokasi/arahan lokasi yang sudah ditanami berada dalam kawasan hutan HP,
HPT dan HPK (TGHK) yang tidak dibebani ijin pemanfaatan hutan20 119.248,04 76.819,55 - 42.428,49
TGHKJumlah
PrshnNo. TIPOLOGI PERMASALAHAN Luas (Ha)
TIPOLOGI MASALAH PERIJINAN
ANALISIS GAP/TUMPANG TINDIH
PERATURAN PERUNDANGAN : UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, jo UU No. 19 tahun
2004 tentang Penetapan Perpu No. 1/2004 tentang Perubahan atas UU No. 41 menjadi UU
UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
PP No. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
PP 26 tahun 2008 tentang RTRWN
PP 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan
Keppres 32 tahun 1990 tentang Kriteria Kawasan Lindung
SK Mentan 837/Kpts/Um/11/1980 tentang Tata Cara Penentuan Hutan Lindung
Kriteria Analisis
Ketentuan-ketentuan umum :
Kawasan Konservasi dan Lindung yang sudah ditetapkan sebelumnya, dipertahankan.
Kawasan kubah gambut (peat dome) dan kedalaman >3m difungsikan sebagai Kawasan Lindung.
Kawasan Gambut < 1m di atas lapisan sedimen berpirit dan pasir kwarsa, difungsikan sebagai kawasan lindung.
Hutan Kerangas dan Hutan Transisi Kerangas-Dipterocarp (MDF, Mixed Dipterocarp Forest) dipertahankan.
Seluruh Kawasan Hutan Tetap yang masih berhutan, tetap dipertahankan dengan memperhatikan kecukupan dan kekompakan.
B. Ketentuan lain : Jika ada kawasan pemukiman (desa definitif)
yang berada dalam kawasan yang seharusnya dilindungi berdasarkan PP 26/2008, PP 44/2004, PP 68/1998, Keppres 32/90, Kepmentan 837/Kpts/Um/11/1980 dan ketentuan umum di atas, maka kawasan tersebut dapat dikeluarkan (enclave).
Habitat flora fauna yang terancam punah, tetap dipertahankan.
Kriteria pemukiman
Kriteria dan penetapan buffer pemukiman desa dan kampung yang digunakan dalam analisis ruang adalah dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut :
Pemukiman dengan jumlah KK < 500 = 0,5 km
Pemukiman dengan jumlah KK 500 – 999 = 1,0 km
Pemukiman dengan jumlah KK 1000 – 1499 = 1,5 km
Pemukiman dengan jumlah KK 1500 – 1999 = 2,0 km
Pemukiman dengan jumlah KK >=2000 = 2,5 km
Skema Analisis
TAHAP PADUSERASI
Tidak adanya gap atau perbedaan antara usulan RTRWP dengan TGHK-update
Melakukan analisis dengan semua perangkat Aturan dan Kriteria
Dilakukan dengan mekanisme Pleno
Tidak pernah adanya Voting
NO. KRITERIA GAP (HA)%
1 KAWASAN LINDUNG 812.753 10
2 KSA/KPA 216.167 3
3 SKOR HL DAN HPT 887.852 11
4 SKOR HP BERHUTAN 804.892 10
5 IUPHHK 1.805.815 23
6 NON PEMANFAATAN KEHUTANAN 3.335.844 42
TOTAL 7.863.324 100
No. Fungsi KawasanTGHK Hasil Kajian
Luas (Ha) % Luas (Ha) %
A Kawasan Hutan
1 HL 1,303,723 8.4 1,367,066 8.9
2 HP 4,562,994 29.6 3,988,472 25.8
3 HPK 3,257,213 21.1 2,790,711 18.1
4 HPT 3,396,082 22.0 3,275,971 21.2
5 KSA/KPA 1,549,003 10.0 1,625,273 10.5
6 KHDTK-2 56,272 0.4
7 Perairan 135,080 0.9 135,080 0.9
8 Taman Laut 22,638 0.1 22,631 0.1
Total Kawasan Hutan 14,226,733 92.2 13,261,476 85.9
B APL 1,206,924 7.8 2,172,181 14.1
Total APL 1,206,924 7.8 2,172,181 14.1
Total Provinsi 15,433,658 100 15,433,658 100.0
Sinkronisasi kawasan non-gap dan gap
TAHAP PENGOMPAKAN
Semua areal yang telah ada pemukiman atau transmigrasi yang sudah ditempati dijadikan APL (sesuai dengan pendekatan pada Tahap Paduserasi)
Areal HPK < 500 ha di tengah HP ditetapkan sebagai HP
Areal HP < 500 ha di tengah HPT ditetapkan sebagai HPT
Areal HPT yang berada di tengah HP, dipertahankan sebagai HPT
Areal HPT yang ada diantara poligon HL dengan mempertimbangkan kontur dan satuan bentang alam ditetapkan sebagai HL
CATATAN-CATATAN
PENYELESAIAN PENATAAN RUANG :
Bahwa semua propinsi harus mengadakan TIMDU Kehutanan (210 hari), maka jadwal untuk selesainya RTRWP s/d Desember 2009 ?
RTRWP akan menjadi acuan bagi RTRWK (455 Kabupaten/Kota), maka untuk selesai pada Desember 2010 adalah ????
DAERAH :
Pada dasarnya penyiapan usulan RTRWK sudah dirancang dan dilakukan setiap KAB/KOTA, hanya saja tidak ada koordinasi antar KAB/KOTA dan PROPINSI serta data kondisi terkini
Ketentuan >30% kawasan lindung per satuan pulau atau ruang terbuka hijau kota & Cara pandang thd SDA
Pendataan dan koordinasi untuk tingkat Daerah masih sangat lemah dan belum memanfaatkan IPTEK dan IT
KEHUTANAN
Tidak adanya catatan dan evaluasi terhadap terhadap areal yang telah dilepas
Keterlambatan antisipasi terhadap kondisi yang berkembang di daerah
Kurangnya koordinasi antar/intern sektor dan sub-sektor
Mekanisme informasi kehutanan ?
TIM TEKNIS KEHUTANAN
Perlu menyiapkan kerangka peta dasar yang sama untuk semua sektor yang terkait
Anggota tim sebaiknya dari semua subdit
Mempunyai tenaga IT/GIS
Sistem pendataan yang terkoordinir
Sarana dan prasarana
TIMDU
Perlu adanya objektivitas dan independensi anggota TIMDU –
penyelenggara LIPI (?)
penetapan Menhut
Mekanisme penentuan anggota TIMDU ?
Pendekatan dan kriteria IPTEK dan SOSIAL/BUDAYA harus menjadi dasar utama dalam kajian ruang
Sebaran kebun dalam kawasan