evolusi kawasan hutan, tora dan perhutanan sosial · rtrwp (uu 24 th. 1992) 22.177.777 28,29 3...
TRANSCRIPT
EVOLUSI KAWASAN HUTAN, TORA DAN PERHUTANAN SOSIAL
PAPARAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PADA DISKUSI MEDIA FMB9 (FORUM MERDEKA BARAT 9)
JAKARTA, 3 APRIL 2018
1
TGHKPaduserasi TGHK -
RTRWPReview RTRWP
Sebelum 1999 1999 - 2009 Setelah 2009
Hutan Konservasi (HK) 19.229.498 24.645.418 27.430.152
Hutan Lindung (HL) 29.326.072 31.797.498 29.661.315
Hutan Produksi Terbatas
(HPT)29.437.587 22.177.777 26.787.910
Hutan Produksi Tetap (HP) 32.997.701 34.997.198 29.220.318
Hutan Produksi yang dapat
diKonversi (HPK)36.036.822 20.926.035 12.822.779
Jumlah 147.027.680 134.543.926 125.922.474
Periode/Era
Fungsi Hutan
PERKEMBANGAN PERUBAHAN LUAS KAWASAN HUTAN (HA)SAMPAI DENGAN 2017
2
Evolusi Perubahan Kawasan Hutan Indonesia
Register
• < 1982
• Parsial
TGHK
• 1982 - 1999
• Skala Provinsi
• 147.027.680 Ha
PaduserasiTGHK-RTRWP
• 1999-2009
• Skala Provinsi
• 134.543.926 Ha
Review RTRWP
• > 2010
• Skala Provinsi
• 125.922.474 Ha
UU 24/1992Ttg Penataan Ruang
UU 26/2007Ttg Penataan RuangPERBANDINGAN LUAS KAWASAN HUTAN
(HA) PER FUNGSI
3
NoPeriode
HK Jumlah
Persentase(Era) 1 TGHK 19.229.498 38,47
2
PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
24.645.418 26,97
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
27.430.152 34,56
Hutan Konservasi
NoPeriode
HLJumlah
Persentase(Era) 1 TGHK 29.326.072 32,30
2
PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
31.797.498 35,03
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
29.661.315 32,67
Hutan Lindung
4
NoPeriode
HPT Jumlah
Persentase(Era) 1 TGHK 29.437.587 37,55
2
PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
22.177.777 28,29
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
26.787.910 34,17
Hutan Produksi Terbatas
NoPeriode
HPJumlah
Persentase(Era) 1 TGHK 32.997.701 33,94
2
PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
34.997.198 36,00
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
29.220.318 30,06
Hutan Produksi Tetap
5
No Periode Luas
HUTAN Jumlah
Persentase(Era)
1 TGHK 147.027.680 36,08
2PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
134.543.926 33.02
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
125.922.474 30.90
33,02 %
30,90 %
36,08 %
29,99 %
51,64 %
18,37 %
NoPeriode
HPK Jumlah
Persentase(Era) 1 TGHK 36.036.822 51,64
2PADUSERASI TGHK DENGAN RTRWP (UU 24 Th. 1992)
20.926.035 29,99
3
REVIEW RTRWP (UU 26 Th. 2007) KAWASAN S/D THN 2017
12.822.779 18,37
Luas Total Kawasan Hutan
Hutan Produksi yang dapat diKonversi
6
4%TOTAL
Kontribusi Kawasan Hutan
Swasta (Perusahaan)
MasyarakatKepentingan
UmumTotal
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
IPPA/Jasling/KK51.363
51.363
Pemanfaatan Hutan (HPH, HTI, dan Hutan Sosial)
33.316.788 822.370 34.139.158
Penggunaan Kawasan Hutan (IPPKH)
404.956 488 40.995 446.439
Pelepasan Kawasan Hutan *
6.689.996 926.072 205 7.616.273
JUMLAH 40.463.103 1.748.931 41.200 42.253.234
Persentase (%) 95,76 4,14 0,10 100
KETIMPANGAN PEMBERIAN LAHAN DAN AKSES
DARI SEKTOR KEHUTANAN
(s/d Tahun 2017)
* Tidak Termasuk pelepasan dari proses tata ruang
2%
12%
7
NAWACITA (RPJMN 2015 – 2019)
REFORMA AGRARIA(9 juta ha)
LEGALISASI ASET(4,5 Juta Ha)
REDISTRIBUSI TANAH(4,5 Juta Ha)
HGU Habis dan Tanah Terlantar
(0,4 Juta ha)
Pelepasan Kawasan Hutan
(4,1 Juta ha)
Tanah Transmigrasi di luar kawasan hutan
yg Belum Bersertipikat (0,6 Juta ha)
Legalisasi Aset(3,9 Juta ha)
Perhutanan Sosial
(12,7 ha)
Kepemilikan Perizinan
REFORMA AGRARIA DARI KAWASAN HUTAN
8
8
88%
12%
Pelepasan Kawasan Hutan
Sebelum TORA
2%
Pemanfaatan Hutan Sebelum
Perhutanan Sosial
69-72%
28-31%
Pemanfaatan Hutan
Setelah Perhutanan Sosial
PROPORSI PELEPASAN KAWASAN HUTAN DAN PEMANFAATAN
HUTAN SEBELUM DAN SESUDAH REFORMA AGRARIA DAN
PERHUTANAN SOSIAL s/d Tahun 2017
9
9
PERKEMBANGAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN TAHUN 1985 - 2017
10
REKAPITULASI PELEPASAN KAWASAN HUTAN
TAHUN UNIT LUAS (HA) JUMLAH PERIODE KETERANGAN
1985 1 10.510
Kabinet Pembangunan
1987 19 312.3371988 23 231.9471989 22 294.884 849.6781990 30 312.3811991 26 225.1601992 36 332.8561993 41 398.8741994 38 272.948 1.542.2191995 46 270.8961996 63 466.1851997 48 349.075 1.086.1561998 44 385.714 Kabinet Reformasi
Pembangunan 1999 43 292.659 678.3732000 10 137.031
Kabinet Persatuan Nasional2001 3 26.535 163.5662002
Kabinet Gotong Royong 200320042005 9 88.945
Kabinet Indonesia Bersatu
2006 8 116.7102007 9 73.6742008 6 70.3252009 18 239.618 589.2732010 2 8.6132011 27 366.2712012 30 536.6672013 23 216.5022014 42 495.009 1.623.062
Subtotal 667 6.532.3272015 9 67.159 Kabinet Kerja
2016 12 53.652 26 lokasi dengan luas +232.810 Ha mendapat persetujuan pelepasan antara 2012-2014
2017 15 185.172 305.984
Subtotal 36 305.984
TOTAL 703 6.838.311 11
Perkembangan Pelepasan
Kawasan Hutan1985 s/d 2017
12
REKAPITULASI PENERBITAN IPPKH
Keterangan :Kepentingan Publik meliputi : a. Jalan umum/tol/KAb. SDA/bendunganc. Telekomunikasid. Hankame. Antariksaf. Religig. Fasumh. Bencana alam
Korporasi meliputi :a. Jalan Non Umumb. Industric. Ketenagalistrikand. Panas bumie. Migasf. Batubarag. Logam Muliah. Logam Lainnyai. Galian C
UNIT LUAS (HA)JUMLAH
PERIODEUNIT LUAS (HA)
JUMLAH
PERIODE
1979 2 2,21
1980 2 8,64
1981 1 0,01
1982 1 1,83
1984 3 14,52
1985 2 28,82 1 19,24
1986 2 4,96
1987 2 1,21
1988 5 5,83
1989 2 0,03
1990 4 25,64 3 8,21
1991 1 10.868,75 2 19,13
1992 3 10,47 6 6.757,26
1993 6 3.023,93 2 217,83
1994 3 2,46 6 9.277,22
1995 1 1,50 6 146,21
1996 1 0,36 4 8.427,80
1997 3 46,30 14.045,63 8 1.086,59 25.961,33
1998 3 94,54 7 28.968,02
1999 6 71,66 166,21 9 11.262,38 40.230,40
2000 6 1.202,65 9 31.861,85
2001 2 125,42 1.328,07 1 33,00 31.894,85
2002 4 582,43
2003 1 27,43 3 56,67
2004 6 16,38 43,81 3 480,98 1.120,08
2005 1 2,00 2 10,22
2006 3 21,70
2007 1 300,00
2008 2 0,27 22 20.704,88
2009 4 28,62 59 46.516,43
2010 11 190,50 38 42.079,29
2011 7 549,92 56 24.839,77
2012 13 1.090,90 75 42.511,28
2013 8 18.010,75 108 69.253,46
2014 15 231,29 20.104,26 98 41.507,12 287.744,15
Sub Total 127 35.687,97 538 386.950,80
2015 8 1.192,88 39 10.753,81
2016 27 6.821,42 127 43.780,16
2017 20 2.022,27 185 72.062,04
2018 10.036,57 15 4.193,11 130.789,12
Sub Total 55 10.036,57 351 130.789,12
Grand Total 182 45.724,54 904 517.739,92
TAHUN KETERANGAN
Presiden Jokowi
Presiden Habibie
Presiden Gus Dur
Presiden Megawati
Presiden SBY
Presiden Soeharto
KEPENTINGAN PUBLIK KORPORASI
13
Kabinet Pembangunan
Kabinet Reformasi Pembangunan
Kabinet Persatuan Nasional
Kabinet Gotong Royong
Kabinet Indonesia Bersatu
Kabinet Kerja
42
9 8 7 7
54 55
-
10
20
30
40
50
60
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2009 2010-2014 2015-2018
Jumlah IPPKH untuk Publik (Unit)
40 16 10 10
87
375 366
-
50
100
150
200
250
300
350
400
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2009 2010-2014 2015-2018
Jumlah IPPKH untuk Korporasi (Unit)
25,961.33 40,230.40
31,894.85
1,120.08
67,553.22
220,190.92
130,789.12
-
50,000.00
100,000.00
150,000.00
200,000.00
250,000.00
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2009 2010-2014 2015-2018
Luasan IPPKH untuk Korporasi (Ha)
14,045.63
166.21 1,328.07
43.81 30.89
20,073.37
10,036.57
-
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2009 2010-2014 2015-2018
Luasan IPPKH untuk Publik (Ha)
Ket: Pada Tahun 2013 diterbitkan IPPKH untuk hankam (AWR di Riau) seluas 11.800 ha
14
21
4 4 3
42
80
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Ketenagalistrikan (unit)
1156.35 999.87
232.59 300.01
2586.27
6255.88
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.00
5000.00
6000.00
7000.00
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Ketenagalistrikan (luas Ha)
15
24
3 2 2
33
46
0
10
20
30
40
50
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Jalan dan Bendungan (unit)
3134.94
68.00
1325.11
43.24
8162.46
9483.15
0.00
2000.00
4000.00
6000.00
8000.00
10000.00
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Jalan dan Bendungan (luas Ha)
16
30 1 0
60
40
0
10
20
30
40
50
60
70
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Migas (unit)
14.1 0.0 67.3 0.0
3212.6
4299.8
0.0
1000.0
2000.0
3000.0
4000.0
5000.0
1979-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2018
Grafik Penerbitan IPPKH untuk Migas (luas Ha)
17
IZIN USAHA PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
No Tahun Unit Luas Periode1 1992 2 199.3302 1995 2 18.4303 1996 17 1.683.7374 1997 0 0
1.901.497Kabinet Pembangunan 4 1998 23 798.1565 1999 3 126.690
924.846Kabinet Reformasi Pembangunan6 2000 2 104.6347 2001 3 90.492
195.126Kabinet Persatuan Nasional8 2002 4 30.3129 2003 9 123.365
10 2004 8 1.352.1991.505.876Kabinet Gotong Royong
11 2005 4 65.30012 2006 16 362.76013 2007 24 458.84014 2008 2 45.40015 2009 39 1.501.899
2.434.199Kabinet Indonesai Bersatu I 16 2010 11 411.51517 2011 21 687.77318 2012 9 182.88419 2013 12 307.30720 2014 24 683.962
2.273.441Kabinet Indonesia Bersatu II 21 2015 5 200.61522 2016 11 206.79923 2017 9 389.535
796.949Kabinet Kerja GRAND TOTAL 10.031.934
18
Catatan : 18 dr 25 ijin seluas 588.394 Ha sudah ada persetujuan prinsip di 2011-2014
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
1 2 3 4 5 6 7 Total
IZIN PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
10.031.934
Periode Kabinet
Periode Kabinet 1 2 3 4 5 6 7 Total
Luas (Ha) 1,901,497 924,846 195,126 1,505,876 2,434,199 2,273,441 796,949 10,031,934
19
IZIN USAHA PEMANFAATAN HUTAN ALAM
No TAHUN UNIT LUAS Periode1 1997 5 521.973
521.973 Kabinet Pembangunan 2 1998 6 640.1723 1999 24 1.617.616
2.257.788Kabinet Reformasi
Pembangunan4 2000 20 1.205.9755 2001 15 387.710
1.593.685 Kabinet Persatuan Nasional6 2002 1 23.0007 2003 0 08 2004 15 1.382.749
1.405.749 Kabinet Gotong Royong9 2005 14 1.069.851
10 2006 45 2.007.68711 2007 17 957.86012 2008 13 705.48513 2009 32 3.324.685
8.065.568 Kabinet Indonesai Bersatu I 14 2010 6 214.83115 2011 11 1.142.40016 2012 7 291.73017 2013 5 213.86418 2014 3 292.100
2.154.925 Kabinet Indonesia Bersatu II 19 2015 0 020 2016 3 90.10921 2017 2 48.445
138.554 Kabinet Kerja GRANDTOTAL 16.678.242
20
CATATAN : Persetujuan prinsip sudah ada sebelum tahun 2015
Periode Kabinet
Periode Kabinet 1 2 3 4 5 6 7 Total
Luas (Ha) 521,973 2,257,788 1,593,685 1,405,749 8,605,568 2,154,925 138,554 16,678,242
21
IZIN USAHA PEMANFAATAN HUTAN ALAM
IZIN USAHA PEMANFAATAN HUTAN RESTORASI EKOSISTEM (RE)
NO TAHUN Unit Luas Periode
1 2007 1 52.170
2 2008 0 0
3 2009 0 0 KIB-1
52.170
4 2010 2 132.835
5 2011 1 14.080
6 2012 1 20.265
7 2013 4 178.528
8 2014 4 117.392 KIB-2
463.100
9 2015 1 38.665 Kab Kerja
38.665GRAND TOTAL 553.935
22
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
1985-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2017
Luas
(h
a)
IUPHHK-HTI IUPHHK-HA IUPHHK-RE
21 26
5
21
162
25
5
30 35
16
153
513
1 -
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1985-1997 1998-1999 2000-2001 2002-2004 2005-2014 2015-2017
Jum
lah
Un
it
IUPHHK-HTI IUPHHK-HA IUPHHK-RE
Grafik Penerbitan IUPHHK-HT, IUPHHK-HA, dan IUPHHK-RE (unit)
Grafik Penerbitan IUPHHK-HT, IUPHHK-HA, dan IUPHHK-RE (Luas Ha)
23
ALOKASI INDIKATIF TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA DARI KAWASAN HUTAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
A. TORA• Penetapan Menteri LHK
No.180/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2017• Potensi TORA Seluas ± 4.853.549 ha
B. PIAPS (Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial)• Penetapan Menteri LHK No.
22/MENLHK/SETJEN/PLA.0/1/2017• Potensi Perhutanan Sosial Seluas ± 13.462.102 ha• Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, hutan
kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, kemitraankehutanan, dan hutan adat
24
Peta Sebaran Arahan Kawasan Hutan Untuk TORA
25
Peta TORA Indonesia
E
A
ARAHAN LOKASI TORA(SK MenLHK No.180 tahun 2017)
(*) merupakan 20 % dari luas yang tergambar pada Peta
NO KRITERIA
LUAS (Ha)
1 Alokasi TORA dari 20% Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan437.937 (*)
2 Hutan Produksi yang dapat DiKonversi (HPK) tidak produktif 2.169.960
3 Program pemerintah untuk pencadangan pencetakan sawah baru 65.363
4Permukiman Transmigrasi beserta fasos-fasumnya yang sudah
memperoleh persetujuan prinsip 514.909
5 Permukiman, fasos dan fasum 439.116
6 Lahan garapan berupa sawah dan tambak rakyat 379.227
7Pertanian lahan kering yang menjadi sumber mata pencaharian utama
utama masyarakat setempat 847.038
JUMLAH 4.853.549
4,8 juta ha
26
27
NO KRITERIALUAS INDIKATIF
(Ha)
REALISASI RENCANA
S/D DES 2016
S/D DES 2017
S/D FEB 2018 2018 2019
1 Alokasi TORA dari 20% Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan 437.937 341.731 375.123 387.994 62.814
2Hutan Produksi yang dapat DiKonversi(HPK) berhutan tidak produktif
2.169.960 702.843 1.098.178
3Program pemerintah untukpencadangan pencetakan sawah baru
65.363 30.517 34.846
4 Permukiman Transmigrasi besertafasos-fasum 514.909
365.659 375.000390.627
897.061 558.384
5 Permukiman, fasos dan fasum 439.116
6 Lahan garapan berupa sawah dantambak rakyat 379.227
7 Pertanian lahan kering yang menjadisumber mata pencaharian utamamasyarakat setempat 847.038
JUMLAH 4.853.549 707.390 750.123 778.621 1.630.421 1.754.222
KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMIFOKUS PADA :
KESEMPATAN
KAPASITAS SDM
Land Tenure Right (UUPA No.5/1960)
• Korporasi perkebunan BUMN/ swasta dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU)
• Kepada perorangan/badan hukum dalam bentuk SHM (sertifikat hak milik)
• Asset Agrarian Reform
ASSET
Forest Tenure Right(UU No.41/1999)(UU No.5/1967)
• IUPHHK pada HPH/HTI To Corporate/BUMN/ Private Distribute consession to the Job
• Access Agrarian Reform
ACCESS
PERHUTANAN SOSIAL
TORA 4,1 Juta Ha
4,9 Juta Ha
12,7 Juta Ha
PEMERATAAN
EKONOMI
LAHAN
28
PENDEKATAN STRATEGIS NASIONAL UPAYA PEMERATAAN EKONOMI
I. REFORMA AGRARIA1. Sertifikasi Tanah Milik
2. Redistribusi Lahan Transmigrasi (tanah milik, sertifikat)
3. Redistribusi Lahan Pemukiman dan Garapan (tanah milik, sertifikat)
4. Redistribusi untuk Pembangunan Wilayah dengan penyertaan masyarakat (kawasan pertanian, perkebunan, peternakan, dll)
II. PERHUTANAN SOSIAL (HD,HTR,HKm,HA, Kemitraan)
III. PERTANIAN RAKYAT (SAWIT, KARET, PANGAN, DLL)
IV. PELATIHAN MANAJEMEN USAHA
29
Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakandalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakatsetempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkankesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk HutanDesa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat danKemitraan Kehutanan. (PermenLHK No.83/2016)
AKSES KELOLAMASYARAKAT
TentangPerhutanan Sosial
tanggal 25 Oktober 2016
P.83/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2016
P.39/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2017 tentang
Perhutanan Sosial di Wilayah Kerja Perum Perhutanitanggal 9 Juni 2017
Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial
IPHPS
SKEMA PERHUTANAN SOSIAL
Khusus di Pulau Jawa30
Kelompok Perhutanan Sosial mengelola dan secara berkelompok bekerjasama - saling bergantung satu sama lain - dan
terkonsentrasi dalam satu wilayah untuk mengembangkan komoditas tertentu dan tanaman pangan.
Hutan
Desa
Hutan
KemasyarakatanHutan
Tanaman
Rakyat
Kemitraan
Hutan
Adat
IPHPS
Dengan Program Perhutanan
Sosial:
• Masyarakat diberikan
hak/Izin/pengakuan dan
perlindungan pengelolaan
kawasan hutan
• Peningkatan tutupan lahan
(Stok Karbon Meningkat)
1.Sylvo-pasture
2.Silvo-fishery 3.Jasa Lingkungan
1.Pendampingan
2.Akses Modal
3.Akses Pasar
4.Off Taker
PERHUTANAN SOSIAL mendukung PENGEMBANGAN SISTEM MATA PENCAHARIANDI SEKITAR HUTAN
HUTAN
PRODUKSI
HUTAN
KONSERVASI
HUTAN
LINDUNG
Sistem Mata Pencaharian
• Pengurangan Kemiskinan
• Pengurangan Pengangguran
• Pengurangan Konflik Sosial
• Suistainable Forest
Management
Aggroforestry Off Farm/ On Farm
31
ALOKASI PIAPS (PETA INDIKATIF DAN AREAL PERHUTANAN SOSIAL)
Revisi 1 dengan Keputusan Menteri Nomor SK.4865/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/9/2017 Tanggal 25 September 2017
NAD462.947
Sumut520.443
Riau1.420.225
Sumbar610.688
Jambi352.756
Bengkulu183.669
Sumsel333.651
Lampung292.120
Babel122.004
Kepri199.062
Banten486
Jabar23.664
Jateng1.514
DIY3.518
Jatim2.055
Bali7.842
NTB396.358
NTT554.357
Kalbar1.330.431
Kaltara194.106
Kalteng1.774.122 Kaltim
326.998
Kalsel176.112
Sulsel393.131
Sultra273.611
Sulbar49.553
Sulteng418.546
Gorontalo61.053
Sulut123.920
Maluku196.371
Maluku Utara128.672
Papua Barat557.272
Papua2.435.638
Sumber: Ditjen PSKL
KET: TIAP 6 BULAN SEKALI DITINJAU KEMBALILuas Areal per Provinsi (Ha)
HL : 2.531.958 Ha
HP : 4.328.612 Ha
HPK : 1.577.986 Ha
HPT : 4.445.521 Ha
Definitif PS : 994.245,33 Ha
Hutan Adat : 8.746.49 Ha
13.887.069 Ha32
PIAPS PER PROVINSI(Revisi 1 dengan Keputusan Menteri Nomor SK.865/Menlhk-PKTL/REN/PLA.0/9/2017)
TOTAL
13.887.069 Ha33
Target per Provinsi
TOTAL 2.000.000 Ha TOTAL 2.540.000 Ha
BLUEPRINT TARGET AREAL PERHUTANAN SOSIAL TAHUN 2018 - 2019
TAHUN 2018 TAHUN 2019
34
PROGRESS AREAL HUTAN SOSIAL
TARGET RPJMN 2015-2019
12,7 Juta Ha
RATASKAB21 SEPT
2016
REALISASI
PROGRAM PEMBERDAYAAN
2007-2014
PERMEN 83/2016
OKTOBER 2016
REALISASI2007-2014449.104 Ha
REALISASI 2015133.442 Ha
REALISASI2016182.382 Ha
REALISASI 2017501.570 Ha
PERCEPATAN
Usulan masih dalam proses per bulan
Maret 2018 seluas 623 ribu Ha dan hutan
adat 1,3 juta ha 35
PETA AREA INDIKATIF
13,46 juta Ha
Target s/d 2019 : 4,38
juta Ha
REALISASI 2018Per 29 Maret 299.490 Ha
REALISASI TOTAL per Maret 2018
1.500.669 Ha
HUTAN SOSIALUNTUK
KEADILAN EKONOMI
449,104.23
1,051,565.30
TAHUN
LUA
S (H
a)
PEMBERDAYAAN : sebelum 2015 PERHUTANAN SOSIAL : Kabinet Kerja
REALISASI
1.500.699,53 Ha
± 313.270 KK
4.302 Unit SK
Ijin/Hak
69,42 %30.58 % ±7 Tahun ±3 tahun
CAPAIAN KINERJA PEMBERIAN AKSES KELOLA KAWASAN HUTAN
Per 26 Maret 2018
Pra Kabinet
Kerja 2007-
2014
Progres Kabinet
Kerja 2015-
2018TOTAL
1 HD 78,072.00 714,223.21 792,295.21
2 HKM 153,725.15 176,837.32 330,562.47
3 HTR 198,594.87 52,006.87 250,601.74
4
A. KULIN KK 18,712.22 69,341.16 88,053.38
B. IPHPS 14,807.90 14,807.90
5 HA - 24,378.84 24,378.84
449,104.23 1,051,595.30 1,500,699.53 JUMLAH
NO SKEMA
Luas (Ha)
KEMITRAAN KEHUTANAN
36
CAPAIAN PS PER TAHUN2007 – Maret 2018
29 Maret 2018: Draft proses SK = 99.649,18 Ha (Gambut)Usulan yang siap legal drafting SK = 70.846,04 HaVerifikasi Teknis : 165.227,94 HaVerifikasi Administrasi : 72.802,72 HaUsulan dikembalikan : 214.958,22 Ha
Kumulatif sd 29 Maret 2018:1.500.699,53 Ha
sd 29 Maret 2018
PERIODE 2007 – 2014 : 449.104,23 Ha
PERIODE 2014 – 2018 :1.051.595,30 Ha
37
Hutan Adat diidentifikasi dipetakan dan ditetapkanpengelolaannya oleh masyarakat adat
PROGRES HUTAN ADAT
24.378,34 Ha 21 Unit SK Penetapan Hutan adat dan 2 SK
Pencadangan
Jumlah Penduduk :
•Penetapan = 9.586 KK
•Pencadangan = 733 KK
•Total Penetapan + Pencadangan = 10.319 KK
s.d Maret 2018
38
No Tipologi Kluster Jumlah Klaim
± Luas(ha)
1 CALON HUTAN ADAT DENGAN SYARAT SUDAH TERPENUHI, SIAP DIAJUKAN UNTUK VERIFIKASI DAN VALIDASI
28 107.203
2 SUDAH MEMILIKI PERDA (UMUM dan BERSIFAT PENGATURAN), MEMILIKI PETA WILAYAH/HUTAN ADAT, TETAPI BELUM ADA SK BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN MHA ATAU WILAYAH ADATNYA
49 1.579.215
3 SUDAH ADA PETA WILAYAH ADAT DAN PROFIL, TIDAK ADA PERDA
30 212.477
4 KONFLIK DENGAN PEMILIK IZIN DAN PEMANGKU HUTAN 21 285.668
5 DATA HUTAN ADAT DAN PROFIL MHA ADA, TETAPI BELUM ADA PETA
9 -
6 POTENSI HUTAN ADAT DENGAN DATA-DATA YANG MASIH PERLU DILENGKAPI (BELUM BISA DIAJUKAN)
15 65.696
JUMLAH 152 2.250.259
1. IDENTIFIKASI CALON HUTAN ADAT (Januari 2018)
PERCEPATAN PENGAKUAN HUTAN ADAT
39
2. PENYIAPAN PENCADANGAN DAN PENETAPAN HUTAN ADAT :
a) Melakukan coaching Hutan Adat di daerah
b) Mendorong proses PERDA tentang Masyarakat Hukum
Adat (MHA)
c) Melakukan verifikasi bersama terhadap subjek dan
objek calon Hutan Adat
40
DASHBOARD SISTEM NAVIGASI PERHUTANAN SOSIAL
41
HD Bentang Pesisir Padang Tikar Pola AgroforestryKab. Kubu Raya, Prov. Kalbar
Nilai Jual Produk
Pemasaran
Apotik Online
• Produksi Per Bulan 750 Kg/Bulan
• Jumlah Madu Kemasan = 1.764 Kemasan
• Harga /kemasan (425 Gr/Isi 5 Botol) = Rp 130.000
• Total Penjualan = Rp. 229.320.000 / Bulan
Nilai Ekonomi
Tenaga Pengumpul
Pengepul Industri(Packaging & Pemasaran)
Pasar
Rantai Bisnis Agroforestry
42
Perhutanan Sosial memberikan kesempatan yang sama dengan peningkatan kelipatan 16.04 dari rata2
pendapatan saat ini Rp2,5 juta/bulan menjadi Rp. 40.098.124,-/bulan. Nilai diperoleh dari proyeksi 3 tahun kedepan dari proses pembelajaran dari pengembangan Keramba Kepiting
(Silvofishery), Budidaya Lebah Kelulut, Pemanfataan Limbah Arang Batok
.. Lanjutan
Rantai Bisnis Sylvofishery
Petani/Nelayan Penghasil
Produksi Bahan Mentah
Industri Produk Jadi (Turunan)
Pasar
43
14
Juara 1 Wana LestariKategori
Hutan Kemasyarakatan
HKm Sinar Jawa Pola Jasa LingkunganKab. Tanggamus, Prov. Lampung
Listrik Perhutanan Sosial
5.000 WATT
20 KK 60 JIWA
untuk
272/KEP/DISHUT/2010 tanggal 26 November 2010
44
14
HD Manjau Desa Laman Satong Pola Imbal Jasa Ekosistem Kab. Ketapang, Prov. Kalimantan Barat
Luas HD Manjau 1.070 Ha
dikelola oleh 683 KK
1. Pembayaran Imbal Jasa Ekosistem/PES
Nilai Ekonomi
Nilai Kontrak Rp 120 Juta /Tahun selamalima tahun
2. Usaha Air Minum Kemasan
•Harga Rp. 7.000 /Galon
•Penjualan 1.500 Galon /Bulan•Keuntungan Kotor Rp. 10.500.000
Nilai Sosial
Dari hasil Imbal Jasa
Ekosistem/PES seluruh
warga desa dapat menikmati
dengan diberikan kepada
beberapa kategori penerima:
• Kelompok Sosial 10%
• Pemilik Lahan HD 10%
• Konservasi HD &
Pengembangan Ekonomi
70%
• Kesehatan Masyarakat
5%• Lembaga Adat 5%
Rantai Bisnis Imbal Jasa Ekosistem
Lembaga/Foundation
Pendamping/Mitra
Pemegang Izin Masyarakat
Nilai Ekologi
Hutan terjaga lestari melalui patrol yang
dilakukan oleh Anggota LPHD.
45
13
7,167 13,039 19,012
19,762
79,137
309,541
443,070
2010201120122013201420152016
Jumlah Wisatawan HKmKalibiru
FACTSHEET
TAHUN 2016
Jumlah Pengelola: 9 orang + 53 karyawanPendapatan Kotor: Rp.5 Milyar/tahunPendapatan Bersih: Rp.1,17 Milyar/thn(98,2 jt/bulan)Lapangan Kerjayang dihasilkan: 238 orang
Sumber: BPS
Sumber: Dit. PKPS, PSKL
HKm KALIBIRU, KULONPROGO, DIYSK. 448/2007 s/d SK. 454/2007
• Luas 167,2 Ha (HL) untuk Jumlah penduduk 673 KK. Dikelola oleh 7 Kelompok Tani Hutan
• Objek Wisata: Pemandangan hutan, (air terjun, Landscape view);
• Pengunjung: Turis mancanegara dan lokal, kerajian Hasil hutan dan lain-lain;
• Penghasilan: Tiket masuk Kelompok (bebas PNBP), Multiplier Effect.
Gapoktan Sidodadi menjadijuara 2 pada lomba
Wanalestari dengan kategoriHKm
2
46
IPHPS - Muara GembongSesudah dan Sebelum
Sebelum
Kondisi tambak dangkal.. Apabila pasang tergenang air laut
Pengerjaan
Proses semakin cepat setelahAwalnya dilakukan secara manual
Sesudah
Tambak sudah selesai dan siapTelah dilapisi plastik LDPE dan
No. 3727/MENLHK-PSKL/KUM.1/7/2017
80,90 Ha untuk 38 KK
47
HD Merabu, Kab. Berau, Kaltim 503/1340/HPHD/BPPM-PTSP/VIII/2015, tanggal 31 Desember 2014
A. Luas 8.425 Ha (8.205 di HL dan 40 di HP/HPT) untuk Jumlah penduduk 51KK.
B. Lahan Hutan/Tanah Milik, Bibit Ternak dan Satwa Liar (Rusa) dan Pangan.
C. Merabu merupakan percontohan untuk Kampung Iklim
D. Potensi Komoditi: Kayu, HHBK, daging, susu dan produk ikutannya. (3.000 Liter Madu/tahun/setiap panen raya)
Silvopasture di HD Merabu Program Kegiatan LPHD• Adopsi Pohon
• Pengembangan Agrosylvopastural
• Pengembangan Persemaian
• Pengolahan dan Pengemasan Madu
• Pengembangan Ternak
• Pengembangan Ekowisata
Juara 2 Wanalestari
Kategori HutanDesa
48
HTR BATU JANGKIH Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
SK. 52/2011 tanggal 8 Maret 2011
Berstatus hutan yang kritis, gundulnya
hutan, mata air yang mulai menghilang
dikarenakannya eksploitasi dan
perambahan hutan secara besar-
besaran pada tahun 1998.
Namun dengan diikutsertakannya
masyarakat desa batu jangkih dalam
pengelolaan hutannya konsep
wirausaha perhutanan sosial yang
produktif dan berkelanjutan menjadi
tujuan dari masyarakat Desa Batu
Jangkih. Melalui sistem
wanatani/agroforestry yang diterapkan
disini membuat roda perekonomian
kembali bergerak
Luas HTR Muna 130,22 Ha (Dikawasan Hutan Produksi)
Dikelola oleh 2 Koperasi (Koperasi Maju Bersama dan Makmur Bersama)
• Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK):
Nangka, Mangga, Mete, dll
• Tanaman empon-empon (Kunyit, Laos,
Jahe, Kencur, Cabai).
Potensi
49
Mitra Konservasi Cagar Alam Rawa Danau, Serang, Banten
Kelompok tani hutan menanam
dan memelihara hutan di
pekarangan dan menjaga Cagar
Alam Cidanau. Dengan itu
masyarakat mendapatkan manfaat
melalui pembayaran jasa
lingkungan tata air (Payment for
Environtmental Services/PES).
Perusahaan yang membayarkan
diantaranya: Krakatau Steel,
Asahimas dan Candra Asri
Luas Rawa Danau ±2.000 Ha (Dikawasan Cagar Alam)
• Krakatau Steel sebagai voluntary
membayar Rp. 175.000.000/tahun
dengan masa perjanjian pembayaran
selama 5 Tahun.
Syarat• Masyarakat harus menanami lahan
dengan pohon jenis kayu dan buah-
buahan minimal 500 batang
Potensi
50
14
HA Ammatoa Kajang, Bulukumba, Sulawesi SelatanSK.6742/MENLHK-PSKL/KUM.1/12/2016 , tanggal 28 Desember 2016
Luas HA Ammatoa Kajang 313,99 Ha
dikelola oleh 2.000 Kepala Keluarga (KK)
Fungsi konservasi dilakukan sebagai
bentuk perlindungan bagi hutan yang
dianggap keramat oleh masyarakat adat
Ammatoa Kajang yang hidup di
Kabupaten Bulukumba. Tidak ada fungsi
ekonomi didalamnya.
Kehidupan masyarakat adat Ammatoa
Kajang sangat dipengaruhi oleh
kepercayaan yang dianut yaitu
Manuntungi Ada’ yang bersumber dari
‘Pasang rikajang’ yaitu berupa pesan,
petuah, amanah yang sifatnya sakral dan
hukumnya wajib untuk dilaksanakan
51
14
HA Tawang Panyai, Desa Tapang Semedak, Sekadau, Kalimantan BaratSK.6743/MENLHK-PSKL/KUM.1/12/2016 , tanggal 28 Desember 2016
Luas HA Tawang Panyai 6.212 Ha dikelola
oleh 120 Kepala Keluarga (KK)
Juara 1 Wana LestariKategori Hutan Adat
Masyarakat mendapatkan lahan dengan
membuka lahan hutan primer sebagai tempat
berladang, bersawah, menanam karet, durian,
tengkawang, dan tanaman buah-buahan lainnya
serta membangun rumah-rumah. Masyarakat
Hutan Adat mendapatkan warisan, tukar-menukar
lahan dan jual beli tanah dengan kepemilikan
tanah bersama yang terdiri dari tanah rima,
kuburan, julut gupung, tapang temawang
52
VIDEO PERHUTANAN SOSIAL
Hutan Kemasyarakatan Lestari Mangrove, Lubuk Kertang Cerita Bu Kasiaton, Perjuangan Petani Hutan (Kegiatan Penyerahan
SK oleh Bapak Presiden CERITA SUJIYEM, TERIMA KASIH PAK JOKOWI Cerita Masyarakat Adat Kasepuhan Karang, Lebak, Banten Hutan Desa Tangkahen Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Hutan Desa Padang Tikar
Pembudidaya Madu Testimoni Perhutanan Sosial Perjuangan Masyarakat Sungai Tohor Rebut Wilayah Kelola – ASFN Panen Perdana Hutan Kemasyarakatan – Hutan Kemasyarakatan
Karya Usaha #Kerja3ersama- Hutan yang Mensejahterakan Hutan Kemasyarakatan Aik Berik Hutan Nagari Mencegah Terjadinya Kerusakan Lahan Dan Hutan53
TERIMA KASIH
54