pekerjaan tanah dan drainase

72

Upload: kangsunu

Post on 31-Oct-2014

468 views

Category:

Documents


101 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 2: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus, untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan profil dan penampang badan jalan.

Pekerjaan galian dapat berupa :•Galian Biasa•Galian Batu•Galian Struktur•Galian Perkerasan Beraspal

Pekerjaan Tanah: GALIAN

Page 3: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pembuangan tanah lembek pada dasar rencana timbunan, dan pemasangan fasilitas drainase (gorong-gorong pipa dan subdrain).

Page 4: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal.

• Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK.

• Galian Struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui, pembuangan bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong, pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

• Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

Page 5: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok penahan tanah beton, dan struktur pemikul beban lainnya.Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui, pembuangan bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong, pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

• Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

Page 6: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan.

• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.

• Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat.

• Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan.

Prosedur Penggalian

Page 7: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Galian Tinggi

Page 8: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal. Peledakan dilarang dan penggalian batu dilakukan dengan cara lain, jika, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau struktur di sekitarnya.

• Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan (heavy mesh blasting) untuk melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi waktunya.

• Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara lainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang, harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama

Prosedur Penggalian (lanjutan)

Page 9: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar pada setiap titik, sedangkan untuk galian perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang disyaratkan.

• Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

Toleransi Dimensi

Page 10: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Timbunan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan pilihan di atas tanah rawa.

Timbunan biasa digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak memenuhi syarat.

Timbunan pilihan digunakan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan. Timbunan pilihan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, dan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.

Timbunan pilihan di atas tanah rawa digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan selalu tergenang oleh air.

Pekerjaan Tanah: TIMBUNAN

Page 11: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pengembalian bentuk pekerjaan setelah pengujian

Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan.

Page 12: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut "Unified atau Casagrande Soil Classification System".

• Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau pada penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi. Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan langsung di bawah bagian dasar perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan.

• Bahan timbunan bila diuji dengan SNI 03-1744-1989, harus memiliki CBR tidak kurang dari 6 % setelah perendaman 4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum (MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1742-1989.

• Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai "very high" atau "extra high", tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif adalah perbandingan antara Indeks Plastisitas / PI - (SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994).

Bahan Timbunan Biasa

Page 13: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pekerjaan Timbunan Biasa

Page 14: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Lapisan tanah lempung yang sangat ekspansif perlu dibuang.

Page 15: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 % setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

• Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.

• Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah.

• Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

Bahan Timbunan Pilihan

Page 16: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pelaksanaan Timbunan Pilihan

Page 17: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa

Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.

Page 18: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya sebelum lapisan berikutnya dihampar.

• Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut.

• Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.

Pemadatan Timbunan

Page 19: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.

• Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.

• Timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai struktur bangunan atas telah terpasang.

Pemadatan Timbunan (lanjutan)

Page 20: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pemadatan Timbunan (lanjutan)

• Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya.

• Timbunan pilihan di atas tanah rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan air dimana timbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui.

Page 21: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Jumlah pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu bahan paling sedikit 3 contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.

• Untuk setiap 1.000 m3 bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian Nilai Aktif.

• Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992. Pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi berselang-seling setiap jarak tidak lebih dari 200 m. Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau pada galian parit untuk gorong-gorong, paling sedikit harus dilaksanakan satu pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan.

• Untuk timbunan, paling sedikit 1 rangkaian pengujian bahan yang lengkap harus dilakukan untuk setiap 1.000 m3 bahan timbunan yang dihampar.

Pengendalian Mutu: Bahan

Page 22: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

• Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

• Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan.

• Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

Toleransi Dimensi

Page 23: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan ¾”, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih (oversize) tersebut.

• Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

Pengendalian Mutu:Ketentuan Kepadatan Timbunan Tanah

Page 24: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama atau lapis perkerasan lama yang rusak berat, untuk penghamparan Lapis Pondasi di daerah jalur lalu-lintas (termasuk jalur tempat pemberhentian dan persimpangan).

• Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa penambahan bahan baru.

• Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan ditempatkan di atasnya.

Pekerjaan Tanah: PENYIAPAN BADAN JALAN

Page 25: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BahanTanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Lapis Pondasi Agregat, atau tanah asli di daerah galian yang memenuhi syarat.

Pelaksanaan penyiapan badan jalanTanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Timbunan Badan Jalan

Toleransi dimensi• Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah

1 cm dari yang disyaratkan atau disetujui.

• Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.

Page 26: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Metode pembuangan dan penggantian• Cocok untuk material yang tidak stabil dangkal ( 3 m ).

• Sebelum timbunan, lumpur dibuang sampai material dasar yang stabil.

Pekerjaan Tanah: CARA KHUSUS PELAKSANAAN TIMBUNAN PADA DAERAH RAWA

Page 27: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Metode pemindahan• Cocok untuk material yang tidak stabil dangkal ( 3 m ).

• Mengganti lumpur dengan material yang baik.

• Cara : dengan berat timbunan, beban tambahan, berat timbunan ditambah dengan bahan peledak, pemancaran air.

Untuk timbunan dangkal, material baik ditempatkan disepanjang lereng timbunan sebelumnya sehingga material tersebut meluncur, mengalir dibawah lumpur yang kurang rapat, dan menggantinya kearah samping.

Selain itu, suatu parit selebar timbunan jalan diledakkan dan segera ditimbun kembali dengan material yang baik.

Metode underfill• Cocok untuk lumpur yang cukup dalam. Sebuah parit diledakkan dan

material timbunan ditempatkan. Bahan peledak yang dipasang didasar lumpur memaksa lapisan lumpur tersebut keluar dari bawah timbunan yang akan turun menggantikan tempatnya.

Page 28: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Metode relatif• Merupakan perbaikan dari metode underfill.

• Sesudah bahan timbunan ditempatkan, parit pertolongan dibuat di sepanjang sisi timbunan untuk memudahkan pemindahan lumpur dibagian dasarnya.

Metode bahan tambahan• Material timbunan ditempatkan sampai mendekati permukaan akhir.

• Bahan tambahan kemudian ditempatkan, tambahan berat ini mempercepat keluarnya air dari lumpur dan mempercepat konsolidasi.

• Metode ini dapat digunakan sampai kedalaman 5 m.

Page 29: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Metode vertical sand drains• Metode ini dapat mempercepat konsolidasi lapisan lumpur yang dalam.

• Saluran pasir merupakan kolom vertikal yang menembus lumpur. Melintang di atasnya dipasang lapisan pasir horisontal sampai lereng tepi timbunan.

Metode pemancangan Mandrel• Tabung baja kosong dengan dasar bersendi dipancangkan.

• Setelah tabung yang terpancang diisi pasir, tabung tersebut kemudian dicabut perlahan-lahan, dan pasir mengalir keluar melalui dasar tabung dan mengisi lubang.

• Dengan cara ini, dapat mencapai kedalaman 30 m.

Page 30: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Metode pemancaran Mandrel• Pemancaran air pada tabung Mandrel dapat melubangi permukaan tanah.

• Pasir dimasukkan pada saat tabung Mandrel dicabut.

Metode bor• Bor menembus tanah lumpur dengan diputar sampai mencapai kedalaman

yang diinginkan.

• Pada saat bor dicabut, pasir yang mengisi rongga diberikan melalui bagian tengah batang bor.

Metode fabrics reinforcement• Melapisi tanah rawa dengan fabrics reinforcement. Lapisan tersebut dapat

menambah kekuatan-tarik pada bagian bawah timbunan.

Page 31: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pekerjaan Tanah: PERALATAN

Page 32: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Jenis kegiatan Peralatan Pemindahan Tanah (Earth moving)

: Bulldozer Loader Motor Grader Excavator

Pemadatan (Compacting)

: 3 Wheel Roller Tandem Roller Vibrating Compactor Pedestrian Roller Vibrating Tamper Vibrating Rammer Pneumatic Tyre Roller

Pengangkutan (Hauling)

: Dump Truck Motor Scraper Agitator Truck

Penghamparan (Paving/Spreading)

: Asphalt Finisher Concrete Finisher Aggregate/Chip Spreader Asphalt Sprayer/Asphalt Distributor

Peralatan Produksi (Plant)

: Stone Crushing Plant Asphalt Mixing Plant Concrete Plant

Pengeboran (Drilling)

: Percussion Drill Bore Pile Hammer Drill

Pemancangan (Piling)

: Pile Hammer

Alat Angkat (Lifting)

: Crane Forklift Lift Platform

Transportasi (Transportation)

: Truck Trailer Jeep Pick Up Bus

Alat Pemotong (Cutting)

: Asphalt/Concrete Cutter Milling Machine Soil Stabilizer Groving Equipment

Peralatan Bantu (Supporting Equipment)

: Water Tank Truck Fuel Tank Truck Air Compressor Generating Set Water Pump

Pengeruk Lumpur (Dredging)

: Dredger Dragline Crane Clam Shell Crane

Page 33: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Excavator digunakan untuk memotong perbukitan, menggali tanah dan material yang dapat langsung dipindahkan ke dump truck. ump Truck untuk memindahkan bahan dalam jarak jauh.

• Dump Truck digunakan untuk memindahkan material dalam jarak jauh. otor Grader untuk pekerjaan perataan.

Peralatan: Pekerjaan Galian

Page 34: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

• Bulldozer digunakan untuk pembersihan dan pengupasan badan jalan, mendorong material dan sebagainya, termasuk menumbangkan pohon yang berada di lokasi rencana badan jalan.

• Wheel Loader untuk memindahkan bahan dalam jarak dekat dari suatu lokasi ke tempat dump truck.

• Dump Truck untuk memindahkan bahan dalam jarak jauh.

• Motor Grader untuk pekerjaan perataan.

• Vibratory Roller untuk alat pemadat, dapat juga digunakan alternatif pilihan lain seperti Three Wheel Roller, Pneumatic Tire Roller.

• Water Tank Truck untuk alat pemberi air sesuai dengan kadar air yang diperlukan pada waktu pemadatan.

Peralatan: Pekerjaan Timbunan

Page 35: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BulldozerBulldozer merupakan alat khusus untuk keperluan pekerjaan mendorong yang menggunakan traktor sebagai tempat kedudukan dan tenaga geraknya.

Bagian-bagian terpenting bulldozer ini adalah :

•Dozer blade (pisau dozer), yang terdiri dari molboard yang berbentuk lengkung dan mata pisau (cutting edge), cutting edge ini biasanya terdiri dari 3 bagian, sebuah ditengah yang panjang dan 2 buah tepian masing-masing di-baut (bolted) pada molboard.

•Push-arm (batang pendorong), yang terdiri dari push-arm nya sendiri, dan pitch-arm untuk mengatur tegak dan condongnya kedudukan dozer blade.

•Control device (kendali blade), yang terdiri dari satu atau dua buah hydraulic rams pada hydraulic controlled dozers.

Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (terutama jalan-jalan raya) bulldozer bersifat serba-guna, dapat berfungsi antara lain :

•Pembersihan lapangan pekerjaan dari pepohonan, kayu-kayu dan bonggol-bonggolnya, puing-puing bekas bangunan, dsb.

•Pemindahan / penggusuran tanah jarak dekat (maximum 100 meter).

•Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian-galian tanah, dsb.

•Pembukaan jalan-jalan kerja / darurat.

•Memelihara jalan kerja, jalan angkut, dll.

Page 36: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BULLDOZER

Page 37: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Wheel Loader

Untuk pekerjaan menggali tanah dan sekaligus memuatnya ke dalam truck, dan untuk membuat timbunan stockpiling. Batu-batuan lepas seperti yang terdapat disungai-sungai atau ditempat pengambilan batu dari gunung (stone quarry) bisa juga dimuat oleh alat ini ke dalam alat-alat angkut atau sekaligus ke dalam alat pemecah batu (stone crusher) yang dipasang di sekitar tempat pengambilan tersebut.

Wheel Loader ini juga dapat didipakai sebagai alat pemuat agregat ke dalam hoper cold bin pada Asphalt Mixing Plant (AMP).

Bagian-bagian terpenting wheel loader ini adalah (lihat Gambar 4.4.) :

• Bucket.

• Dumping angles facilitate load / carry.

• Steering control, short turning radius control.

• Bucket & boom actions control.

Page 38: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

LOADER

Page 39: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Excavator

Excavator adalah alat untuk pengangkat, menggali, mengisi / membuang (dumping).

Bagian-bagian utama excavator ini adalah (lihat Gambar) :

• Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit).

• Bagian bawah untuk berpindah tempat (travel unit).

• Bagian tambahan (attachments).

Page 40: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Dump Truck

Dump truck adalah alat yang khusus dipergunakan alat pengangkutan yang mempunyai kapasitas yang tinggi dan biaya operasi yang relatif murah.

Bagian-bagian terpenting dari dump truck adalah (lihat Gambar) :

• Badan (body) yang terdiri dari bak muatan dengan sistem pengangkatnya (hidrolis).

• Chassis, meliputi frame, bumper, pegas serta roda dan ban.

• Cabine, untuk tempat sopir.

• Power train, terdiri dari mesin, clutch (kopling), transmisi, sumbu gerak.

Daya muat truck, dapat dinyatakan dalam :

• Berat muatan (ton)

• Isi peres (m3)

• Isi munjung (m3)

Page 41: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

DUMP TRUCK

Page 42: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Motor grader

Alat yang paling cocok untuk keperluan perataan atau pembentukan kemiringan (grade) tanah, sirtu, agregat batu pecah lepas didalam rangka membentuk permukaan secara mekanis.

Bagian-bagian penting motor grader adalah (lihat Gambar) :

•Grader blade yang terpasang pada circle.

•Scarifier (ripper), yang dipasang di depan blade.

•Circle sebagai kedudukan blade digantungkan pada drawbar, yaitu sebuah frame yang berbentuk segitiga.

•Kendali blade (control levers).

•Kendaraan sebagai mounting dari blade.

Gerakan-gerakan blade terdiri dari 3 gerakan pokok, yaitu :

•Angling adalah gerakan memberikan kedudukan serong kepada blade terhadap arah gerak motor grader.

•Side shift untuk memberikan blade suatu kedudukan disamping poros motor grader, yaitu untuk mengerjakan permukaan yang oleh sesuatu sebab, tidak boleh diinjak oleh roda motor grader.

•Circle lift adalah gerakan naik turun circle (berikut blade) dalam arah vertikal.

Page 43: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

GRADER

Page 44: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Three Wheel Roller

Alat pemadat ini adalah type yang tertua, yang hingga kini masih dipergunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembuatan jalan di Indonesia, yang dipergunakan untuk pemadatan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam. Meskipun demikian, cukup baik juga untuk pemadatan tanah sebagai subgrade, base course.

Roller ini umumnya digunakan klas 8 – 10 ton, artinya berat roller dengan roda kosong adalah 8 ton, sedangkan kalau roda di-isi, beratnya menjadi 10 ton.

Page 45: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Vibratory Roller

Vibratory roller mempergunakan pukulan getar untuk menambah pengaruh tekanan oleh roda gilasnya. Dengan pukulan-pukulan getar (vibrating) ini dapat dicapai pengaruh pemadatan yang besarnya 2 sampai 5 kali berat asli (berat statis) roller tersebut.

Vibratory roller baik sekali untuk memadatkan bahan-bahan berbutir kasar. Berat compaction effect vibratory roller : 10 – 16 ton.

Page 46: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Water Tank Truck

Dioperasikan untuk pemberi air sesuai dengan kadar air yang diperlukan pada waktu pemadatan.

Page 47: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Pemilihan alat berat antara lain didasarkan pada :

• Skala proyek, atau besar / kecil pekerjaan.

• Waktu yang tersedia atau waktu yang ditentukan.

• Jenis pekerjaan.

• Pertimbangan keseimbangan kapasitas dari kombinasi operasi alat.

• Kondisi medan kerja.

• Kemudahan didapatnya alat yang dipilih tersebut di pasaran atau di lapangan.

Pemilihan Alat Berat

Page 48: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :• Volume timbunan• Jarak angkut dari quarry ke tempat pekerjaan• Waktu yang disediakan

Alat yang digunakan umumnya (option) :• Bulldozer, Caterpillar D5B• Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3

• Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3

• Motor Grader, Komatsu GD510R• Vibratory Roller, Sakai SV500• Water Tank Truck, Hino, Cap. 5000 ltr

Pekerjaan Timbunan Tanah

Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung berdasarkan volume timbunan dan waktu yang disediakan.Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu, kemudian berapa kemampuan kapasitas alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.

Page 49: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :• Volume galian• Jarak angkut dari galian ke tempat buangan• Waktu yang disediakan

Alat yang digunakan umumnya (option) :• Bulldozer, Caterpillar D5B• Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3

• Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3

• Motor Grader, Komatsu GD510R

Pekerjaan Galian Tanah

Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung berdasarkan volume galian dan waktu yang disediakan.Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu kemudian berapa kemampuan kapasitas alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.

Page 50: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 51: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi sebagai berikut :

• Mengalirkan air hujan (air) secepat mungkin keluar dari permukaan jalan

dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping menuju saluran

pembuang akhir

• Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan masuk ke daerah perkerasan jalan

• Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.

Sistem (komponen) drainase jalan yang akan didesain terdiri dari :

• Saluran samping jalan, dinding tanah tanpa pasangan, penampang

trapesium

• Saluran samping jalan, dinding pasangan batu, penampang segi-empat

• Gorong-gorong segi-empat (box culvert)

• Tali air

• Grill

Pekerjaan Drainase

Page 52: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

1. Tipikal ST-1

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran tanah Penampang trapesium, kemiringan dinding 1 : 1 ( H : V ) Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah dataran / flat Panjang saluran s/d 250 m

Ba

H

Bb

Kode saluran Panjang saluran (m) Bb (m) Ba (m) H (m)

ST-1 s/d 250 0,50 1,70 0,80

2. Tipikal ST-2

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran tanah Penampang trapesium, kemiringan dinding 1 : 1 ( H : V ) Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah dataran / flat Panjang saluran 250 – 500 m

Ba

H

Bb

Kode saluran Panjang saluran (m) Bb (m) Ba (m) H (m)

ST-2 250 – 500 0,70 2,90 1,10

3. Tipikal ST-3

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran tanah Penampang trapesium, kemiringan dinding 1 : 1 ( H : V ) Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah dataran / flat Panjang saluran 500 – 750 m

Ba

H

Bb

Kode saluran Panjang saluran (m) Bb (m) Ba (m) H (m)

ST-3 500 – 750 0,90 3,70 1,40

4. Tipikal ST-4

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran tanah Penampang trapesium, kemiringan dinding 1 : 1 ( H : V ) Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah dataran / flat Panjang saluran 750 – 1.000 m

Ba

H

Bb

Kode saluran Panjang saluran (m) Bb (m) Ba (m) H (m)

ST-4 750 – 1.000 1,10 4,50 1,70

Tipikal Penampang Saluran

Page 53: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

5. Tipikal SP-1

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran pasangan batu Penampang segi-empat Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah berbukit / tanjakan / turunan 5 % Panjang saluran s/d 250 m

H

B

Kode saluran Panjang saluran (m) B (m) H (m)

SP-1 s/d 250 0,60 0,60

6. Tipikal SP-2

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran pasangan batu Penampang segi-empat Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah berbukit / tanjakan / turunan 5 % Panjang saluran 250 – 500 m

H

B

Kode saluran Panjang saluran (m) B (m) H (m)

SP-2 250 – 500 1,20 1,10

7. Tipikal SP-3

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran pasangan batu Penampang segi-empat Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah berbukit / tanjakan / turunan 5 % Panjang saluran 500 – 750 m

H

B

Kode saluran Panjang saluran (m) B (m) H (m)

SP-3 500 – 750 1,60 1,50

8. Tipikal SP-4

Untuk kondisi / ketentuan / pendekatan sebagai berikut : Saluran pasangan batu Penampang segi-empat Pada daerah pemukiman tidak padat Pada daerah berbukit / tanjakan / turunan 5 % Panjang saluran 750 – 1.000 m

H

B

Kode saluran Panjang saluran (m) B (m) H (m)

SP-4 750 – 1.000 2,10 1,70

9. Tipikal box culvert

H

B

Kode box culvert Catchment area (ha) B (m) H (m)

BC-1 10 1,00 1,00 BC-2 20 1,20 1,20 BC-3 30 1,40 1,40 BC-4 40 1,50 1,50 BC-5 50 1,70 1,70

Page 54: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Uraian

Pembuatan selokan baru (dengan pasangan atau tidak) sesuai arah dan ketinggian, relokasi atau perlindungan dari saluran yang ada.

Toleransi dimensi saluran

Ketinggian akhir dasar saluran maximum 1 cm, cukup halus dan merata, menjamin aliran bebas tanpa genangan.

Selokan dan Saluran Air

Page 55: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Sistem Drainase di Cipularang

Page 56: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Uraian

1. Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan lapis pelindung pada tepi atau dasar selokan dan saluran air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur dan bangunan saluran air kecil sejenis lainnya dengan pasangan batu dengan adukan semen yang dibangun di atas suatu dasar yang telah dipersiapkan untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan.

2. Pekerjaan ini juga meliputi pembangunan lubang sulingan air, termasuk penyediaan dan pemasangan acuan lubang pembuangan air (weephole) atau pipa.

3. Pada umumnya pekerjaan pasangan batu dengan adukan tidak akan digunakan untuk bangunan-bangunan yang menahan beban seperti gorong-gorong pelat beton, tembok penahan tanah sepanjang jalur lalu-lintas, tembok kepala gorong-gorong pelat beton, dan sebagainya.

Pasangan Batu Dengan Adukan

Page 57: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

a. Permukaan dari setiap batu tidak boleh berbeda dari profil permukaan rata-rata pasangan batu di sekitarnya lebih dari 30 mm.

b. Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai dasar saluran yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm, juga tidak berbeda dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui lebih dari 50 mm.

c. Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu dengan adukan harus 100 mm.

d. Profil akhir untuk bangunan tidak utama yang tidak menahan beban seperti kantung lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda dari profil yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm.

Toleransi Dimensi

Page 58: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

1. Batu

a. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat / keras, tahan lama, padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air serta cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dituju.

b. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Pemimpin Proyek sebelum digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus sedapat mungkin empat persegi bentuknya.

c. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau Spesifikasi, maka setiap batu harus berbobot lebih dari 6 kg.

2. Adukan

Adukan, haruslah adukan semen sesuai dengan persyaratan Bab 7.3. spesifikasi ini.

3. Drainase porous

Bahan-bahan untuk pembentukan alas, lubang pembuangan air atau kantong saringan untuk pekerjaan pasangan batu adukan harus sesuai dengan persyaratan Bab 2.4. dari Spesifikasi ini.

Bahan-Bahan

Page 59: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Uraian

1. Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru gorong-gorong pipa dan saluran beton termasuk tembok kepala gorong-gorong, bangunan lubang pemasukan dan lubang pengeluaran dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan perlindungan terhadap erosi untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan, semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini dan pada lokasi yang ditunjuk oleh Pemimpin Proyek.

2. Pekerjaan ini juga harus termasuk pemasangan saluran berdinding lapis beton, dengan pelat penutup dimana diperlukan, di lokasi yang disetujui dan dimana air rembesan dari saluran air yang dindingnya tidak dilapisi dapat mengakibatkan ketidak-stabilan lereng timbunan.

Gorong-gorong Dan Saluran Beton

Page 60: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia

Page 61: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

PENGENDALIAN MUTU

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey lokasi sumberbahan

Penentuan sumber bahan

Permohonan pemakaian bahan

Pemeriksaan mutu bahan

Ya

Periksa mutu Proses pengolahanTidak bahan material

Proses penyiapan rumusan kerja

JMF

Pelaksanaan pekerjaan

Pengujian mutu

Mutu sesuai PenangananSpec. Tidak perbaikan

Ya

Persetujuan mutuhasil pekerjaan

Dokumentasi mutuhasil pekerjaan

Page 62: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

PENGENDALIAN VOLUME

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey

Shopdrawing

Pematokan

Ijin pelaksanaan

Tidak Periksa

Volume rencana

Ya

Pengawasan Pelaksanaan pekerjaan

Permohonan pemeriksaan& pengukuran pekerjaan

Diperiksa Team Pengawas

Pengawasan Pengukuran volume pekerjaan

Evaluasi Team Pengawas

Kurang

Sesuai volumerencana

Lebih

Dapat dipertanggung- Lebih dari volumejawabkan secara Ya rencana

teknis (tidak diterima/dibayar)

Ya BA. Hasil pengukuran Konsep MC

DiperiksaTidak Pengawas

Setuju

MC Gambar 5.2.

Page 63: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BAGAN ALIR PENGENDALIAN PEKERJAAN TANAH

Pembersihanlahan

Pemeriksaan kondisi Jelek Galian dan buangtanah asli s/d subgrade

BaikMencari lokasi Kontrol Perbaikanpengambilan kualitas tanah

bahan timbunanDaerah DaerahTimbunan Galian

Diratakan,Pemeriksaan dipadatkan

Tidak bahan

Baik

Percobaan Penghamparan lapisanpemadatan lapangan bahan timbunan

Peralatan Pemadatanlapisan

Pemeriksaankadar air Tidak

Ya

Pemeriksaankepadatan Tidak

Ya

Kontrolelevasi Tidak

Ya

Stop

Page 64: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BAGAN ALIR PENGENDALIAN PEKERJAAN TANAH

Pembersihanlahan

Pemeriksaan kondisi Jelek Galian dan buangtanah asli s/d subgrade

BaikMencari lokasi Kontrol Perbaikanpengambilan kualitas tanah

bahan timbunanDaerah DaerahTimbunan Galian

Diratakan,Pemeriksaan dipadatkan

Tidak bahan

Baik

Percobaan Penghamparan lapisanpemadatan lapangan bahan timbunan

Peralatan Pemadatanlapisan

Pemeriksaankadar air Tidak

Ya

Pemeriksaankepadatan Tidak

Ya

Kontrolelevasi Tidak

Ya

Stop

Page 65: Pekerjaan Tanah Dan Drainase

BAGAN ALIR MANAJEMEN OPERASI ALAT BERAT

KapasitasAlat

Volumepekerjaan

Jenis AlatOptimal Tidak

Jenis Lokasi Pemilihan Manajemenpekerjaan pekerjaan alat berat operasi Produksi

alat berat Efisien Ya alatJumlah Alat

PendekatanWaktu

Jarak/ WaktuLokasi

Page 66: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 67: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 68: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 69: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 70: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 71: Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Page 72: Pekerjaan Tanah Dan Drainase