bab iii metodologi penelitian iii.1 umum iii.2 pengumpulan...

23
53 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum Untuk memperlancar jalannya penelitian ini, maka dilakukan urutan pekerjaan yang dapat dilihat pada diagram alir analisis program kerja. Analisis stabilitas lereng dalam penelitian ini menggunakan metode elemen hingga dengan program komputer Plaxis. Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1. III.2 Pengumpulan Data Untuk mendapatkan analisis yang cermat, maka diperlukan data yang baik, untuk itu maka dilakukan survei topografi, penyelidikan tanah yang terdiri dari: (1) Bore-Log Standard Penetration Test (SPT) (2) Dutch Cone Penetration Test (Sondir) (3) Pengamatan Inklinometer. (4) Pengamatan Slope Indicator (Unting-unting)

Upload: doanthu

Post on 07-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

53 

 

Bab III Metodologi Penelitian

III.1 Umum

Untuk memperlancar jalannya penelitian ini, maka dilakukan urutan pekerjaan

yang dapat dilihat pada diagram alir analisis program kerja. Analisis stabilitas

lereng dalam penelitian ini menggunakan metode elemen hingga dengan program

komputer Plaxis. Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar III.1.

III.2 Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan analisis yang cermat, maka diperlukan data yang baik, untuk

itu maka dilakukan survei topografi, penyelidikan tanah yang terdiri dari:

(1) Bore-Log Standard Penetration Test (SPT)

(2) Dutch Cone Penetration Test (Sondir)

(3) Pengamatan Inklinometer.

(4) Pengamatan Slope Indicator (Unting-unting)

Page 2: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

54 

 

Gambar III.1 Diagram Alir Prosedur Analisis

Page 3: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

55 

 

III.3. Proyek Jalan Tol Cipularang

Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau Cipularang didesain untuk

mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas Jakarta-Bandung. Jalan tol ini akan

menghubungkan jalan tol Jakarta-Cikampek dan jalan tol Padalarang-Cileunyi

(Padaleunyi) yang sudah lebih dulu beroperasi.

Dasar pembangunannya adalah studi tentang pembangunan jaringan jalan di Jawa

(Trans Jawa), yang dilakukan Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum

(PU) pada tahun 1970, dan studi kelayakan jaringan jalan (Trans Route) oleh

sebuah perusahaan konsultan Perancis yang meliputi studi kelayakan teknis,

lingkungan dan ekonomi/finansial. Sementara engineering study jalan tol

Cipularang sendiri dilakukan oleh konsultan Inggris yaitu Randall & Palmer.

Hasil dari engineering study inilah yang menjadi dasar bagi pembebasan tanah

untuk proyek pada tahun 1990-1992.

Konsesi jalan tol ini semula dipegang PT Citra Ganesha Marga Nusantara

(CGMN). Departemen Pekerjaan Umum sudah melakukan pembebasan tanah

pada 1990-1992. Namun sampai Pemerintah mengeluarkan Kepres 30/1997 yang

menunda pembangunan sejumlah proyek infrastuktur besar (termasuk jalan tol

Cipularang) akibat krisis moneter, perusahaan joint venture Citra Lamtoro Group

dan Travalgar Group (Inggris) itu juga belum memulai konstruksi karena

kesulitan mendapatkan pendanaan.

Karena itu pertengahan 2001 pemerintah cq Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayah (Depkimpraswil) mencabut konsesi jalan tol itu dari CGMN

dan diserahkan pembangunannya kepada PT Jasa Marga.

Pada Februari 2002 pembangunan jalan tol Cipularang tahap I sepanjang 18 km

dimulai dengan investasi Rp. 488 miliar. Cipularang tahap I meliputi ruas

Dawuan-Dangdeur (6 km), Dangdeur-Sadang (6,5 km), dan Padalarang-

Cikamuning atau Padalarang By Pass (5,5 km). Pengerjaannya menghabiskan

Page 4: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

56 

 

waktu 19 bulan atau 0,95 km per bulan, dan dioperasikan secara resmi Januari

2004.

Pada Oktober 2002, pemerintah dengan mencabut Keppres 39/1997, dan

mencanangkan secara resmi pembangunan sejumlah ruas tol senilai Rp. 32 triliun

di Jawa dan Sumatera, termasuk jalan tol Cipularang sesuai Gambar III.2.

Jalan tol Cipularang tahap II sepanjang 41 km melintasi dua Kabupaten:

Purwakarta dan Bandung di Propinsi Jawa Barat sesuai peta pada Gambar III.3.

Dibangun pada bulan April 2004 dan selesai pada April 2005 (12 bulan) dengan

empat jembatan utama, dibagi dalam dua jalur – dua lajur dengan lebar setiap

lajur 3,6 meter. Perkerasan yang dipakai adalah perkerasan kaku, sedangkan bahu

jalan memakai asphalt treated base (ATB).

Proyek pembangunan jalan tol Cipularang tahap II ini diputuskan sebagai proyek

crash program yang intinya adalah bagaimana menyelesaikan proyek sesuai

dengan target yang ditetapkan yaitu 12 bulan tanpa mengorbankan spesifikasi

mutu yang disyaratkan. Untuk itu digunakan metode fast track dimana disamping

segi desain dilakukan pula satu sistem yang memungkinkan perencanan,

pelaksanaan dan pengawasan dapat dilakukan bersamaan. Dalam sistem ini disain

dan pelaksanaan dijalankan secara berurutan (design and build). Adapun data

proyek pembangunan jalan tol Cipularang tahap II dapat dilihat pada Tabel III.1,

Tabel III.2, Tabel III.3, Tabel III.4.

Page 5: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

57 

 

Gambar III.2 Rencana Jalan Tol Di Pulau Jawa (Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2003)

SurabayaSampang

Bangkalan Pamekasan

Pamekasan

Kalianget

Merak

Serang

Pandeglang

JAKARTA

Bogor

Bandung

Bekasi Cikampek

Padalarang

SumedangSukabumi

CiawiCirebon

Pemalang Semarang

Demak

Kudus

Yogjakarta

Surakarta

Ngawi

Mojokerto

Malang

Pandaan

PasuruanProbolinggo

Panarukan

Banyuwangi

Bondowoso Bajulmati

Gresik

Tuban

Bojonegoro

Lamongan

Caruban

Madiun Kertosono

Batang

PurwokertoWonosobo

CilacapKebumen

Kuningan

Garut

TasikmalayaSindangbarang

Dawuan

SubangPurwakarta

Pacitan

Wonogiri Ponorogo

Labuhan

Pejagan

Tangerang

Cianjur

Gempol

Gempol- Pandaan (14 km)

Probolinggo-Banyuwngi 156 km)

Gempol- Pasuruan (32 km)

Solo-Mantingan (58 km)

Kertosono-Mojokerto (38 km)

Pemalang-Batang (35 km)

Bawen-Solo (58 km)

Semarang-Batang (75 km)

Semarang-Bawen (22 km)

Semarang-Demak (58 km)Cirebon-Pejagan (34 km)

Pejagan-Pemalang (56 km)

Yogja-Solo (45 km)

Dawuan-Palimanan (24,5 km)

Subang-Dawuan (52,5 km)

Sukabumi-Ciranjang (31 km)

Cileunyi-Sumedang-Dawuan(Phs I : Cileunyi-Sumedang (25 km))

Cikampek-Padalarang (52 km)

Pandaan-Malang (30 km)

Ngawi-Kertosono (84 km)

SS Waru -Tj. Perak (13,5 km)

Waru (Aloha)-Tj. Perak (18,4 km)

Pasuruan-Probolinggo (40 km)

Mojokerto-Surabaya (37 km)

JORR (SectionE2, E3, N (19,2 km))

JORR 2 (157 km)

Ciawi-Sukabumi (54 km)

JORR (Sectioni W1 (9,8 km))

Cikampek-Subang (37 km)

Bogor Ring Road (10,5 km)

Ciranjang-Padalarang (33 km)

Jembt. Suramadu (5,44 km)

In OperationPlannedArterial Road

NOTE :

Page 6: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

58 

 

Gambar III.3 Peta Jalan Tol Cipularang Tahap II

(Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004)

Page 7: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

59 

 

Tabel III.1 Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II

KONSULTANMANAJEMENKONSTRUKSI

PT Parama Loka Consultant PT Wirama Karya; PT Eskapindo Matra;konsorsium dengan PT Seecons; PT Tridaya Cipta Pratama- SMEC International Ltd Aust PT Cipta Strada; PT Indah Karya; Australia PT Saka Adhi Prada

Ciujung (500 m) - PT Sanitek Konsultindo PT Multi Phi Beta; PT Indec & Asociates; Jembatan

UtamaCisomang (252 m) POLA PENDANAAN PT Wiratman & Asocietes

Design & Built

Cikubang (520 m) Contractor’s Full Pre-financed PT Bina Karya; PT Delta Tama Waja;

Cipada (708 m) (CPF) PT Disiplan Consult; PT Widya Graha

Seksi III

Seksi III

40,955 KM

Rp. 1.470.031.971.683,-

URAIAN KONSULTAN PERENCANAAN

Panjang

Kontrak Awal

Seksi I

Seksi II

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 8: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

60 

 

Tabel III.2 Pembagian Seksi Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II

PANJANG KONTRAK AWALkm Rp.

SEKSI I : PURWAKARTA UTARA - SELATANSTA 75+338 - STA 84+500SEKSI II : PURWAKARTA SELATAN - PLEREDSTA 84+500 - STA 93+050SEKSI III.1 : PLERED - CIKALONG WETANTERMASUK JEMBATAN CIUJUNGSTA 93+050 - STA 99+350SEKSI III.2 : PLERED - CIKALONG WETANSTA 99+350 - STA 104+055SEKSI III.3 : JEMBATAN CISOMANGSTA 100+550 - STA 101+300SEKSI IV.1 : CIKALONG WETANG - CIKAMUNINGSTA 104+055 - STA 109+516SEKSI IV.2 : JEMBATAN CIKUBANG PT PropelatSTA 109+516 - STA 110+076SEKSI IV.3 : CIKALONG WETAN - CIKAMUNINGTERMASUK JEMBATAN CIPADASTA 110+076 - STA 112+574SEKSI IV.4 : CIKALONG WETAN - CIKAMUNINGSTA 112+574 - STA 116+333

TOTAL 40,995 1.471.031.971.683

2

156.647.876.000

209.652.329.000

PT Virama Karya

PT Cipta Strada

NO SEKSIKONSULTAN PENGAWASKONTRAKTOR

1

9

9,162

8,550

6,300

3,955

0,750

5,461

0,560

2,498

3,759

3

4

5

6

7

8

93.091.077.170

PT Mawatindo

PT Adhi Karya

PT Waskita Karya -Yasa (JO)

PT Nindya Karya

PT L&M System Indonesia

PT Daya Mulia Turangga

PT Hutama Karya

PT Sumber Mitra Jaya - Ircon (JO)

332.241.323.000

120.507.490.000

75.885.899.000

106.202.489.513

140.429.940.000

236.373.548.000

PT Indah Karya

PT Delta Tama Waja

PT Multi Phi Beta

PT Global Profex Synergy

PT Bina Karya

PT Yodya Karya

PT Indec & Ass

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 9: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

61 

 

Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete Barrier Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II

Excavation for Excavation for Excavation Borrow Pipe RC Box ARMCOEmbankment other Section to Spoil material Culvents Culvents Culvents

km m3 m3 m3 m3 No No No mSECTION 1 9,162 1.110.544 - 1.060.142 874.380 - 17 - 16.800 SECTION 2 8,55 2.514.734 - 3.013.282 1.248.382 9 - - 17.125

SECTION 3.1 6,3 2.744.388 240.634 2.252.884 - 8 - 10 12.600 SECTION 3.2 3,955 863.500 883.952 700.000 - 2 - 7 7.920 SECTION 3.3 0,75 154.456 - 7.719 9.625 1 1 - 113 SECTION 4.1 5,461 1.446.184 - 190.854 - 10 1 3 5.480 SECTION 4.2 0,56 3.400 - - - - - - 580 SECTION 4.3 2,498 192.572 - 744.217 - 5 1 - 1.644 SECTION 4.4 3,759 1.586.078 - 388.700 663.680 9 - 6 3.769

TOTAL 40,995 10.615.856 1.124.586 8.357.798 2.796.067 44 20 26 66.031 Total EARTHWORKS 22.894.307

SECTION

EARTHWORKS DRAINAGECONCRETE

BARRIERLENGTH

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 10: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

62 

 

Tabel III.4 Pekerjaan Struktur dan Perkerasan Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II

Pedestrian Pedestrian Lean Rigid AsphaltUnderpass Overpass Concrete Pavement Treated Base

km No No No No m2 m2 m2 tonSECTION 1 9,162 1 7 - - 303.702 190.098 171.798 25.534SECTION 2 8,550 5 9 - 1 244.184 158.066 154.581 21.541

SECTION 3.1 6,300 - 5 2 1 158.954 108.960 106.350 11.937SECTION 3.2 3,955 5 1 1 - 123.200 66.483 64.280 8.581SECTION 3.3 0,750 5 1 - 1 12.168 8.424 8.143 1.562SECTION 4.1 5,461 - 2 2 1 161.326 95.490 93.116 11.284SECTION 4.2 0,560 4 - - - 4.000 22.000 2.150 265SECTION 4.3 2,498 - 2 1 - 47.415 27.124 26.458 1.492SECTION 4.4 3,759 - - 1 2 104.141 63.775 62.268 3.040

Overpass SubgradeSECTION LENGTHSTRUCTURES PAVEMENTS

Underpass

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 11: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

63 

 

Daerah penelitian pada km 96+600/B jalan tol Cipularang berada pada seksi 3.1

(STA 93+050 – 99+350) antara Plered-Darangdan Kabupaten Purwakarta. Lebih

dari lima juta meter kubik harus digali karena lima bukit dengan rata-rata

ketinggian berkisar 25 sampai 35 meter adalah area kerja. Disamping itu terdapat

sekitar 200 ribu meter kubik galian lumpur yang harus dibuang keluar area kerja.

III.4 Pekerjaan Proyek Seksi 3.1 Jalan Tol Cipularang

Pekerjaan proyek jalan tol Cipularang seksi 3.1 dikerjakan oleh kontraktor PT

Waskita Karya (Persero) – Yasa (JO) dengan konsultan pengawas PT Delta Tama

Waja bekerja sama dengan PT Buana Archicon dan PT Prosys Bangun Persada

dengan nilai kontrak Rp. 343.397.298.782,-. Kondisi awal lokasi pekerjaan

sebagaimana terlihat pada Gambar III.4 berikut ini.

Gambar III.4 Kondisi Awal Sebelum Pekerjaan Proyek

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Page 12: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

64 

 

Awal pekerjaan proyek dilakukan dengan pengukuran staking out center line dan

right of way (ROW) yang selanjutnya dilakukan land clearing atau persiapan

lahan kerja. Pada saat land clearing tersebut (Gambar III.5) diketahui bahwa

lapisan tanah mengandung clay shale.

Gambar III.5 Pekerjaan Land Clearing

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Profil lapisan tanah terlihat pada Gambar III.6. Tanah jenis clay shale yang

berwarna abu-abu tersebut harus dikupas dan dibuang sebagai disposal diluar area

kerja karena termasuk unsuitable material. Pengupasan dan pembuangan tanah

jenis clay shale dapat dilihat pada Gambar III.7.

Page 13: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

65 

 

Gambar III.6 Lapisan Tanah Awal

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Gambar III.7 Pengupasan dan pembuangan tanah Clay Shale

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 14: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

66 

 

Kondisi tanah dasar sebagai landasan timbunan perlu dipastikan kestabilannya

sebagai dasar timbunan. Untuk itu dilakukan test pit (penggalian manual) dan test

menggunakan penetrometer (Gambar III.8) yang bertujuan untuk mengetahui

konsistensi tanah serta kedalaman tanah dasar yang harus dikupas. Hasil tes

tersebut dikorelasikan dengan tes sondir.

Gambar III.8 Test tanah dasar menggunakan penetrometer

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Setelah dipastikan bahwa tanah dasar yang akan ditimbun memenuhi syarat

kestabilan dan settlement, maka dilakukan penimbunan secara bertahap atau lapis

demi lapis sesuai gambar kerja. Penimbunan dilakukan dengan alat-alat berat

seperti bulldozer, excavator, loader dan dump truck. Proses penimbunan badan

jalan tol dan lerengnya dapat dilihat pada Gambar III.9, Gambar III.10, Gambar

III.11 dan Gambar III.12.

Page 15: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

67 

 

 

Gambar III.9 Pekerjaan Awal Penimbunan Badan Jalan Tol Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Gambar III.10 Proses Penimbunan Badan Jalan Tol

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004

Page 16: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

68 

 

Gambar III.11 Proses Pekerjaan Lereng Badan Jalan Tol

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Gambar III.12 Lereng Timbunan Badan Jalan Tol

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Page 17: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

69 

 

Proses perataan tanah dilakukan dengan alat motor grader, sedangkan pemadatan lereng dan badan jalan dilakukan dengan vibro roller/sheep foot roller seperti pada Gambar III.13 dan Gambar III.14.

 

Gambar III.13 Proses Pemadatan Lereng Timbunan Badan Jalan Tol Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

 

 

Gambar III.14 Proses Pemadatan Timbunan Badan Jalan Tol Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Page 18: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

70 

 

Setiap lapisan tanah setinggi 30 cm padat, dilakukan tes kepadatan tanah

menggunakan alat Sand Cone Tester seperti pada Gambar III.15 dan tes

penguapan air menggunakan alat Speedy Moisture Tester seperti pada Gambar III.16

untuk memastikan pemadatan lapisan tanah tersebut telah memenuhi syarat. Hasil

pemadatan tanah yang telah memenuhi syarat dapat dilihat pada Gambar III.17.

Gambar III.15 Sand Cone Test untuk kepadatan tanah

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Gambar III.16 Speedy Moisture Test untuk kepadatan tanah

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Page 19: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

71 

 

 

Gambar III.17 Hasil Pemadatan Tanah Timbunan Badan Jalan Tol Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Pada saat pelaksanaan (under construction) penimbunan badan jalan di km

96+600/B, tanah clay shale sebagai unsuitable material dibuang di kaki lereng

timbunan sebagai disposal area seperti pada Gambar III.18.

 

Gambar III.18 Lokasi Kaki Lereng Timbunan sebagai Disposal area Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004.

Bulan Oktober 2004 pada saat pekerjaan penimbunan sedang berlangsung terjadi

kelongsoran pada lereng timbunan di km 96+600/B. Kelongsoran tersebut

ditanggulangi dengan pemancangan cerucuk batang pohon kelapa seperti terlihat

pada Gambar III.19.  

Page 20: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

72 

 

 

Gambar III.19 Pemasangan cerucuk batang kelapa pada lereng yang longsor pada saat pekerjaan penimbunan (Oktober 2004) Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2004. 

 

III.5 Kondisi Tanah

III.5.1 Data topografi dan geologi

Topografi merupakan daerah yang tidak rata dengan beberapa jurang yang curam.

Jurang yang curam tersebut terutama terletak pada bagian Barat dan daerah Timur

yang banyak mengandung tanah lereng yang lemah. Tanah menunjukkan gambar

topografi pada daerah pergerakan tanah seperti:

(1) Permukaan yang tidak rata pada slide block

(2) Massa tanah yang terakumulasi pada kaki lereng.

Sejarah geologi daerah ini dimulai dengan pengendapan satuan batu lempung

dengan nodul-nodul batu gamping pada masa Miosen akhir dengan sistem

pengendapan suspensi pada kedalaman 0 m-200 m.

Masa Pli-Pleitosen pada daerah penelitian terjadi aktivitas tektonik sehingga

menghasilkan struktur lipatan berupa antiklin pada satuan batu lempung.

Page 21: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

73 

 

Pada kala Pleitosen tengah-Pleitosen akhir terjadi pengendapan satuan breksi

dengan mekanisme traksi yang diperkirakan berasal dari letusan komplek gunung

Sunda (Burangrang, Sunda, Bukit Tunggal). Satuan breksi ini merupakan endapan

lahar berumur kwartet yang diperlihatkan dengan adanya fragmen kayu terbakar

yang belum termineralisasi. Batuan yang diendapkan sebelumnya mengalami

pelapukan dan pengikisan, bersamaan dengan ini terjadi aktivitas vulkanik

berikutnya dari komplek Gunung Sunda dan sedimentasi,dicirikan dengan adanya

endapan konglomerat, tufa, dan batu pasir yang bersifat tuffan. Akibat

pengendapan yang bersamaan maka penyebaran tufa dan konglomerat sulit

dipisahkan sehingga menjadi satu kesatuan. Sungai-sungai besar di daerah ini

terus mengikis endapan-endapan yang dilaluinya sehingga batu lempung tersier

tersingkap.

Pada kala Holosen sungai-sungai terus mengerosi batuan-batuan dan

mengendapkannya, sehingga terbentuk satuan aluvial.

Gerakan tanah di Ciganea Purwakarta pernah terjadi pada tahun 1973 (Soewartojo

dan Sutarto, 1973) mengakibatkan terjadinya pengangkatan permukaan tanah

yang berlandaskan batuan dasar batu lempung, dimana bahan longsoran yang

bergerak demikian beratnya menekan batu lempung yang plastis dan sebagai

imbangannya terjadi pengangkatan.

Susunan dari daerah ini berdasarkan formasi geologinya adalah:

(1) Alluvium-Diluvial talus Deposit (Qa)

Formasi ini terdiri atas pasir lepas sampai padat, silt, dan kerikil.

Sebagian besar terdiri dari sedimen secondary yang berasal dari

kelongsoran dulu dan proses deposit material permukaan yang

mengalami erosi. Formasi yang sebenarnya atau sebelumnya yaitu

tuffacious sandstone dan konglomerat Qos. Batuan ini sulit untuk

dikenali dengan menggunakan sample core dengan menggunakan

formasi yang lebih rendah. Hal ini terlihat dari SPT bahwa tanahnya

heterogen.

Page 22: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

74 

 

(2) Tuffacious Silstone, sandstone, dan konglomerat (Qos)

Formasi ini terbentuk dari aktivitas vulkanik. Sebagian besar keruntuhan

terjadi pada formasi ini. Lapisannya hampir dip datar dan strike dengan

lapisan-lapisan yang berseberangan, yang mengindikasikan bahwa

lapisan tersebut adalah sedimen marine. Lapisan terdiri dari selang-seling

silstone, batu pasir, dan konglomerat dengan ketebalan maksimum 1

meter. Pada kondisi kering, lapisan tersebut menjadi padat, tetapi

sebagian besar lapisan silt dan pasir pada formasi tersebut menjadi lepas

pada kondisi jenuh.

(3) Formasi Tertiary Clay (Msc)

Formasinya dikenal dengan nama formasi Subang. Formasi ini

merupakan batu lempung yang seragam dengan warna keabuan gelap.

Batuannya sendiri keras, meskipun terdapat lapisan tipis yang lemah.

Peta geologi dan kontur awal daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar III.20

dan Gambar III.21.

Gambar III.20 Peta geologi daerah penelitian

Sumber : Direktorat Geologi Departemen Pertambangan

Page 23: Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum III.2 Pengumpulan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-hendroatmo-31395-4... · Tabel III.3 Pekerjaan Tanah, Drainase dan Concrete

 

III.5.2 P

Pengamata

Jalan dan

2008.

Hasil pen

menunjuk

dalam Gam

III.26.  

Gamb(

GambaSumbe

Pengamatan

an lapangan

Jembatan D

ngamatan

kkan adanya

mbar III.22

bar III.22 KSumber : B

R

ar III.21 Ker : Konsulta

n lapangan

n di km 96+

Departemen

visual yan

a retakan p

2, Gambar I

Kondisi Badalai Geotek

Retakan

75

Kontur Tanahan Perencan

+600/B dilak

Pekerjaan U

ng dilakuk

pada bahu

III.23, Gam

dan Jalan diknik Puslitb

h Awal daerna PT Indec

kukan oleh

Umum pada

kan selama

jalan dan

mbar III.24,

i KM 96+66ang Jalan d

rah penelitic & Asociat

Balai Geot

a bulan Me

a monitorin

perkerasan

Gambar III

60 B (Mei –an Jembatan

an tes

eknik Pusli

i 2007 – Ja

ng kelong

n seperti te

I.25 dan Ga

– Juni 2007n DPU)

tbang

anuari

gsoran

erlihat

ambar

)