bab 1 pendahuluan sipil... · web viewbab ini membahas data awal yang terdiri dari pekerjaan tanah,...
TRANSCRIPT
Bab IIIMetode Perencanaan
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
3.1 Umum
Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa
yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan
melakukan. Sekalipun waktu yang akan datang jarang dapat diperkirakan
secara tepat, terutama faktor-faktor di luar jangkauannya, tetapi dengan
proses intelektual perencanaan diharapkan akan dapat mendekati
kebenaran. Hal ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa keputusan harus
berdasarkan atas maksud/tujuan organisasi, pengetahuan dan perkiraan
yang diperhitungkan.
Jelasnya perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu
dalam waktu yang akan datang, dan usaha/cara yang efektif untuk
pencapaiannya. Oleh karena itu perencanaan adalah suatu keputusan apa
yang akan diharapkan dalam waktu yang akan datang.
Perencanaan bukan suatu tindakan tetapi suatu proses, yaitu suatu
proses yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir. Proses ini
dimaksudkan untuk mendapatkan pemecahan. Selama perencanaan masih
dalam proses tidak dibatasi berapa jumlah pembahasan sebelum diambil
keputusan, sebab mungkin selalu diadakan perubahan baik sistemnya
maupun materinya. Hal ini dapat dimengerti karena sedikit kemungkinan
adanya suatu perkiraan yang tepat, sebab keadaan waktu yang datang itu
selalu berubah, penuh dengan risiko dan tidak berketentuan.
III- 1
Bab IIIMetode Perencanaan
Bab ini membahas data awal yang terdiri dari pekerjaan tanah, pekerjaan
struktur, pekerjaan atap, pekerjaan dinding dan pelapis dinding, pekerjaan
pelapis lantai, pekerjaan plafond dan pekerjaan finishing cat serta beberapa
batasan material yang ditentukan oleh pihak develover. Dari hasil
perencanaan menghasilkan perhitungan waktu pekerjaan, kebutuhan
tenaga kerja dan biaya proyek yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan. Dari data-data tersebut dibuat eveluasi perencanaan
dalam bentuk perhitungan biaya dan jumlah tenaga kerja yang akan
dibahas pada bab selanjutnya.
3.2 Data Proyek
3.2.1 Data Umum Proyek
1. Nama Proyek : Rumah Tinggal 2Lantai Hazel Optional
2. Alamat Proyek : Serenia Hills Cinere Jakarta-Selatan
3. Pemilik Proyek : PT. INTILAND DEVELOPMENT
4. Konsultan Perencana : PT. INTI GRIA PERDANA
5. Konsultan Pengawas : PT. INTI GRIA PERDANA
6. Kontraktor : PT. Anami Bangun Selaras
3.2.2 Data Teknis
1. Luas Tanah : ± 180 m²
2. Luas Bangunan : 211,34 m²
3. Pondasi : Tiang Pancang mini uk. 20 x 20 cm
4. Struktur bangunan : Beton bertulang
III- 2
Bab IIIMetode Perencanaan
5. Jumlah Lantai : 2 Lantai
6. Mutu Beton : K-225 dan K-175
3.2.3 Alat dan Sumber Daya Manusia
Alat-alat yang digunakan kontraktor untuk membantu penyelesaian
pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Bar Bender
2. Bar Cutter
3. Mesin Potong Keramik
4. Mesin Bor
5. Scafolding
6. Pompa Air
7. Mesin Diesel Molen
8. Vibrator
9. Dan lain sebagainya
Untuk tenaga kerja yang dipakai dalam pembangunan rumah 2 lantai ini
sendiri terdiri dari :
1. Mandor
2. Kepala Tukang
3. Tukang
4. Pekerja atau Kenek
3.2.4 Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan
dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material,
III- 3
Bab IIIMetode Perencanaan
peralatan dan modal secara efektif dengan menerapkan sistem manajemen
sesuai kebutuhan proyek. Agar tujuan organisasi dapat tercapai dilakukan
proses sebagai berikut :
1. Identifikasi dan pembagian kegiatan
2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan.
3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab.
4. Menyusun mekenisme pengendalian.
Secara umum yang dimaksud dengan mengorganisir adalah
mengatur unsur-unsur sumber daya perusahaan yang terdiri dari tenaga
kerja, tenaga ahli, material, dana dan lain-lain dalam suatu gerak langkah
yang sinkron untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Struktur organisasi prroyek pembangunan rumah Type Hazel Optional
Serenia Hills Tahap 2 ini dijelaskan pada berikut :
III- 4
Bab IIIMetode Perencanaan
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TYPE HAZEL OPTIONAL 2 LANTAI
TAHAP 2 DICINERE JAKARTA SELATAN
III- 5
Pimpinan Proyek
Kepala Pelaksana
PelaksanaAdministrasi & Logistik
Keuangan
Mandor Sipil Mandor Arsitek
PEKERJA PROYEK
Bab IIIMetode Perencanaan
3.3. Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis
3.3.1 Persyaratan Umum
A. Spesifikasi Umum
1. Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
kerja serta uraian pekerjaan dan persyaratan teknis yang telah
ditetapkan.
2. Kontraktor diwajibkan mengikuti beberapa batasan Spesifikasi
material yang telah ditentukan oleh pihak Developr.
B. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam
gambar kerja.
2. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut
alat bantu lainnya.
3. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna.
C. Shop Drawing
1. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum tercakup dalam gambar kerja.
2. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan.
III- 6
Bab IIIMetode Perencanaan
D. Sarana Kerja
1. kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian
masing-masing anggota kelompok kerja dalam pekerjaan ini.
2. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material dilapangan harus
aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
menggangu pekerjaan lain serta memenuhi persyaratan
penyimpanan barang tersebut.
E. Syarat Bahan
1. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam
keadaan baik tidak cacat, sesuai dengan spesifikasi yang diminta
dan bebas dari noda lainnya yang dapat menggangu kualitas
maupun penampilan.
2. Untuk pekerjaan khusus, selain harus mengikuti standart yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
F. Persyaratan Pekerjaan
1. Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan
pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan
uraian pekerjaan & persyaratan pelaksanaan teknis.
2. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan dilapangan, kontraktor
wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan
pekerjaan lain yang menyangkut pekerjaan struktur, arsitektur,
III- 7
Bab IIIMetode Perencanaan
mekanikal, elektrikal, plumbing/sanitasi dan mendapatkan ijin
tertulis dari direksi.
G. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok
dilapangan harus tepat sesuai gambar kerja.
2. Sebelum memulai pekerjaan kontraktor wajib memeliti gambar
kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
3.3.2 Persyaratan Teknis
A. Pekerjaan Tanah Untuk Lahan Bangunan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
tanah seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi, berikut. Semua
pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan untuk bangunan
seperti yang ditentukan direksi pengawas.
1. Pekerjaan Galian
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
didalam gambar. Kontraktor menjaga supaya tanah dibawah dasar
elevasi seperti pada gambar rencana atau ditentukan oleh direksi
pengawas tidak terganggu. Jika terganggu kontraktor harus
mengalinya dan mengurug kembali lalu dipadatkan sesuai syarat
yang tertera dalam spesifikasi dibawah ini.
III- 8
Bab IIIMetode Perencanaan
b. Syarat-syarat pelaksanaan
• Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan sesuai keperluan.
• Dasar dari semua galian harus waterpass.
• Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada
waktu pengalian mupun pada waktu pekerjaan pondasi harus
disediakan pompa air.
• Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding
tepi galian agar tidak longsor.
2. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan
Yang dimaksud disini adalah pekerjaan pengurugan dan
pemadatan tanah dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan
ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban.
a. Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksanannya
pekerjaan ini dengan baik.
B.Pekerjaan Beton Struktural
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
III- 9
Bab IIIMetode Perencanaan
b. Meliputi .pekerjaan beton praktis (sloof, kolom, ring balok,, plat
meja) serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik memenuhi
persyaratan. Semen yang telah mengeras tidak dibenarkan untuk
digunakan.
b. Pasir Beton harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas
dari bahan-bahan organis, lumpur dan lain sebagainya dan harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantum dalam
PBI 1971.
c. Koral Beton/Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai yang dicantumkan dalam
PBI 1971.
d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis
lainnya yang dapat merusak mutu beton.
e. Besi Beton
Harus bersih dari minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih dan sebagainya. Penampang besi bulat harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
III- 10
Bab IIIMetode Perencanaan
3 Syarat-syarat pelaksanaan
a. Mutu Beton
Mutu beton struktural yang digunakan adalah K-225 dan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan sesuai dengan PBI 1971.
b. Pembesian
•Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971.
• Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar.
• Tulangan beton harus diikat kuat untuk menjamin besi agar
tidak berubah.
c. Cara Pengadukan
• Cara pengadukan harus mengunakan beton molen.
• Takaran untuk semen portland, pasir dan split harus disetujui
terlebih dahulu oleh direksi pengawas dan kekentalan adukan
harus diawasi dengan memeriksa slump pada setiap campuran
baru. Pengujian slump 12 cm.
d. Pengecoran Beton
• Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran tulangan.
• Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
dari direksi pengawas
• Pengecoran dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat pengetar.
III- 11
Bab IIIMetode Perencanaan
e. Pekerjaan Acuan/Bekisting
• Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan.
• Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-
perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah.
• Acuan harus rapat tidak bocor, permukaan licin bebas dari
kotoran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu,
tanah dan sebagainya.
• Bagian-bagian yang tertanam dalam beton seperti pasang
angkur, sparing atau instalansi harus diperhatikan letaknya
agar tidak mengurangi kekuatan struktur.
C. Pekerjaan Sub Lantai
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini, hingga didapat hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing
lantai yang berlangsung diatas tanah.
2. Persyaratan Bahan
a. Semen portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan
ASTM C 1500-78A.
III- 12
Bab IIIMetode Perencanaan
b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal
11 dan SII 0404-80.
c. Koral/Split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-
79/0087-75/0075-75.
d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung diatas tanah, maka
sebelum pasangan sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu
lapisan urug dibawahnya.
b. Pekerjaan sub lantai memerlukan campuran antara PC, pasir
beton dan koral/Split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
D. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan keramikuntuk
pekerjaan finishing lantai, plint lantai setinggi 10 cm seperti yang
tercantum pada gambar kerja.
2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Keramik/Homogeniouse tile
b. Permukaan: Polish
c. Ketebalan : 6 mm
d. Ukuran : 60 x 60 cm (lantai umum), 30 x 60 cm (lantai toilet)
e. Produk : ex. Roman/setara, warna ditentukan kemudian
III- 13
Bab IIIMetode Perencanaan
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap
akhir untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang
belum selesai.
b. Permukaan lantai maupun dinding yang akan dipasang
keramik harus cukup bersih, cukup kering dan rata air.
c .Sebelum dipasang keramik lantai maupun dinding direndam
air terlebih dahulu.
d. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
e. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus jenuh, baik
dipermukaan dasar maupun badan belakang keramik lantai
atau dinding yang terpasang.
E. Pekerjaan Dinding Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi
pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Batu bata yang dipasang adalah batu bata press dengan mutu
terbaik. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam NI-10.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan adukan
campuran 1 pc :4 psr, kecuali pasangan batu bata semen
trasram.
III- 14
Bab IIIMetode Perencanaan
b. Untuk dinding trasram/rapat air dengan adukan 1 pc : 2 psr,
yakni pada dinding dari atas permukaan sloof, balok, pondasi
sampai mínimum 200 cm diatas permukaan lantai setempat
untuk sekeliling dinding ruang basah (toilet, WC serta
pasangan batu bata dibawah permukaan tanah).
c. Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian)
pada kedua belah sisinya.
F. Pekerjaan Plesteran Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Plesteran
b.Plesteran kedap air
c. Plesteran halus/aci halus
2. Persyaratan Bahan
Persyaratan Bahan semen, pasir dan air harus memenuhi syarat
seperti spesifikasi teknis pekerjaan beton.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Plesteran adalah campuran 1 pc :4 psr, adukan plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air
seperti tercamtum dalam gambar.
III- 15
Bab IIIMetode Perencanaan
b. Plesteran adalah campuran 1 pc : 3 psr, adukan plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian luar/tepi luar bangunan, semua bagian dan
keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata yang
tercamtum dalam gambar.
c. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang
dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran
yang homogen. Plesteran halus ini adalah pekerjaan finishing
yang dilaksanakan setelah adukan plesteran sebagai lapisan
dasar berumur 7 hari.
d. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding, kolom, lantai yang dinyatakan dalam gambar kerja.
Tebal plesteran minimal 1 cm dan maksimal 2,5 cm. Jika
melebihi dari 3 cm harus mengunakan kawat ayam yang
dikaitkan kepermukaan pasangan.
G. Pekerjaan Plafond Gypsum dan GRC
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan
plafond gypsum seperti ditunjukkan pada gambar yaitu:
a. Gypsum board untuk ruang tamu, kamar tidur, dan selasar.
b. Gypsum water resistant untuk daerah basah.
III- 16
Bab IIIMetode Perencanaan
2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : gypsum board dan GRC
b. Tebal : 9 mm dan 4 mm
c. Produk : jayaboard
d. Berat : 10,5 kg/m² dan 4,7 kg/m
e. Rangka : Metal furing, lis alumunium
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum kontraktor melakukan pemesanan bahan, terlebih
dahulu mengajukan contoh bahan kepada direksi pengawas
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
b. Rangka plafond harus dibuat dari logam galvanized dalam
bentuk, ukuran dan pola pemasangan sesuai gambar.
c. Setelah rangka langit-langit terpasang, permukaan harus rata
waterpass, tidak bergelombang dan batang-batang rangka
harus tegak lurus.
d. Harus diperhatikan adanya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan.
H. Pekerjaan Cat Emulsi
1. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan pad bagian luar dan dalam serta
pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
2. Syarat-syarat Bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan adalah cat produk ICI .
III- 17
Bab IIIMetode Perencanaan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak tedapat
cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
b. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak minyak dan
kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi
mutu pengecatan.
c. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis
dengan cat dasar, bahan pamur dari produk yang sama
dengan cat yang digunakan.
I. Pekerjaan Penutup Atap Genteng
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan
pemasangan penutup atap genteng beton atau sesuai yang
disebutkan/dinyatakan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan atap genteng beton yang digunakan adalah produk
Leak Proof Roof.
b. Accessories dan alat bantu lainnya yang digunakan harus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
III- 18
Bab IIIMetode Perencanaan
c. Sesudah proyek selesai kontraktor harus menyediakan 5%
dari jumlah genteng yang terpasang sebagai persediaan
untuk perawatan.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor diwajibkan
memeriksa gambar-gambar pelaksanaan termasuk lapisan-
lapisan isolasi seperti yang dinyatakan dalam gambar, serta
melakukan pengukuran-pengukuran setempat.
b. Kontraktor atas dasar gambar pelaksanaan diwajibkan
menyediakan shop drawing yang memperlihatkan
sambungan antara bahan yang satu dengan yang lain,
pengakhiran-pengakhiran dan lain-lainnya yang
belum/tidak tercakup dalam gambar kerja, namun
memenuhi persyaratan pabrik.
III- 19
MULAI-Studi Literatur
-Observasi
Perumusan masalah & Penetapan judul
-Maksud & Tujuan-Ruang Lingkup Proyek
Penetapan Objek
Pengumpulan data-Gambar Proyek-spesifikasi teknis
-Perencanaan waktu-Kebutuhan Tenaga Kerja
Perencanaan Anggaran Biaya Dengan adanya beberapa Batasan Material
Perencanaan Proyek-Perhitungan anggaran Biaya, Bahan, Upah & alat sebelum adanya material MOU / Batasan material-Perhitungan anggaran Biaya, Bahan, Upah & alat setelah adanya material MOU / Batasan Material-Perhitungan Jumlah Tenaga kerja berdasarkan analisa tenaga kerja.
Kesimpulan & Saran
SELESAI
Perencanaan Anggaran Biaya sebelum adanya beberapa Batasan Material
Bab IIIMetode Perencanaan
3.3.3. FLOW CHART
METODOLOGI KAJIANTUGAS AKHIR
III- 20