pedoman untuk perawat
TRANSCRIPT
PEDOMAN UNTUK PERAWAT
NO
MATERI URAIAN KETERANGAN
1 Pembuatan Larutan Saflon 0,2 %
Rumus :
m1. V1 = m2. V2
Jika dibuat larutan saflon 0,2 % sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 %. Ditanyakan berapa cairan saflon yang diperlukan ?Jawab : 20 %. V1 = 0,2 %. 100V1 = 0,2 %. 100 = 1 ml (jml saflon) 20 %Jumlah aquadest/ air yang diperlukan adalah: V2 – V1 = 100 – 1 = 99 ml
2 Balance cairan infuse
Balance Cairan
Pemasukan PenggunaanV. Infuse + Air Metabolisme = V. Urine + Penguapan( X ml + 200 ml) = (Y ml + 900 ml)V Infuse = V Urine + 700 ml
Rumus Balance Cairan: CM - CK - IWL
(Cairan Masuk - Cairan Keluar - Penguapan/ IWL
Rumus IWL 15 X BB X JAM KERJA) / 24 JAM
Rumus IWL kenaikan Suhu Tubuh[(10% X CM) X jumlah kenaikan suhu] / 24 JAM + IWL
Normal
Air Metabolisme;Air yg dihasilkan tubuh melalui pembakaran nutrient
Penguapan/ Insensible Evaporation/ IWL (Insensible Water Loss):Kehilangan air melalui penguapan dari kulit atau keringat
3 Menghitung Tetesan Infus
Cara Menghitung Tetesan infuseTtsn/mnt = {keb.cairan (CC) /waktu (jam) }x{ ttsn dasar/60(detik)}
{keb.cairan (cc) / Waktu (jam)} x 1/3 makro, 1/1 mikro
Mikro = 60 tetes / 1 cc, Makro = 20 tetes / 1 ccContoh:Cairan 250 cc dgn kecepatan 20 tts / menit,. berapa jam habisnya cairanJawab:250 cc x 1/3 = 20 tts (250 x 1) / (20 x 3) = 4,116 jam
4 Rumus Perhitungan Darah untuk Tranfusi
Rumus : Hb normal – Hb pasien = hasil > hasil x BB x jenis darahKeterangan :Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normalHb pasien = Hb pasien saat iniHasil = hasil pengurangan Hb normal dan Hb pasienJenis darah = darah yang dibutuhkan = PRC dikalikan 3 , = WB dikalikan 6
5 Rumus Perhitungan Koreksi Hipokalemi pada anak
Koreksi cepatYang dibutuhkan = ( Jml K x BB x 0,4 ) + ( 2/6 x BB )Diberikan dalam waktu 4 jamMaintenance : 5 x BB x 2/6Diberikan dalam 24 jamKeterangan :Jml K = nilai yg diharapkan ( 3,5 ) – nilai hasil kalian (x)
6 Perhitungan Volume Urine Bayi
Berat jenis urine normal: 1,01 - 1,03 Berat jenis air: 1Berat popok kering: 10 - 20 grBerat bedong flannel kering: 130 grBerat bedong katun kering: 120 gr
Berat (gr)URINE
(Cc)Popok + Urin
Bedong flannel +
Urine
Bedong katun + Urine
20 140 130 5 cc
30 150 140 10 cc
35 155 145 15 cc
40 160 150 20 cc
7 Perhitungan dosis
Rumus Perhitungan Dopamin
Dopamin ;1 ampul = 10 cc = 200 mg , 1 mg = 1000 mikrogramRumus factor pengencer : 200.000 = 4000
50ccRumus: Dosis x BB x jam (menit ) = hasil 4000Atau rumus langsung : Dosis x BB x 60 x 50 = hasil 200.000
Rumus Perhitungan Dobutamin
Dobutamin ; 1 ampul = 5 cc = 250 mg , 1 mg = 1000 mikrogram250 mg = 250.000 mikrogram
Rumus factor pengencer: 250.000 = 5000 50ccRumus : Dosis x BB x jam (menit ) = hasil 5000Atau rumus langsung : Dosis x BB x 60 x 50 = hasil 250.000Rumus diatas digunakan untuk pemberian dopamine dan dobutamin dengan menggunakan syringe pump.
Rumus pemberian Dopamin dan Dobutamin dalam kolf / dripRumus : = 200.000 = 400 500 = Dosis x BB x jam ( menit ) 400 = hasil sesuai makro drip / mikrodrip
Rumus Perhitungan Nitrocyne
1 ampul = 10 cc , 1 cc = 1 mg, 1 ampul = 10 mgDosis yang digunakan dalam cc ( microgram ) jadi 1 ampul = 10.000 mikrogramRumus : Dosis x 60 x pengencer = hasil 10.000
Rumus Perhitungan Isoket
1 ampul = 10 cc , 1 ampul = 10 mg , 1mg = 1ccIsoket atau Cedocard diberikan sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.
8 Tingkat Kesadaran
1. Kompos Mentis Sadar penuh dan keadaan normal
Kesadaran adalah derajat
2. SomnolenKeadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang, ditandai dengan mudahnya klien dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsangan nyeri3. SoporKantuk dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat, namun kesadaran segera menurun, klien dapat melaksanakan instruksi singkat dan masih terlihat gerakan spontan dengan rangsangan nyeri, klien tidak dapat dibangunkan dengan sempurna, jawaban verbal tidak ada, tangkisan nyeri masih baik4. Koma Ringan/ Semi Koma (Soporo-comatus)Tidak ada respon verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsang nyeri dan tidak terorganisir, tidak dapat dibangunkan.
hubungan antara Hemispherium Cerebri dengan Retikular Activiting System (di bagian atas batang otak )
9 Glasgow Coma Scale
GCS dinilai berdasarkan respon terhadap rangsang/ komando verbal dan rangsang nyeri.
NO RESPON SCORE SCORE
PASIEN
1 Respon membuka mata Spontan 4 Terhadap Suara 3 Terhadap Nyeri 2 Nihil 1
2 Respon VerbalOrientasi baik 5Jawaban ngaco (confused)
4
Mengeluarkan kata yang tidak jelas
3
Asal bersuara 2Nihil 1
3 Respon MotorikMengikuti perintah 6Melokalisir nyeri 5Menghindari rangsang nyeri
4
Fleksi Abnormal 3Ekstensi 2Nihil 1
Jumlah
Jumlah minimal 3 dan jumlah maksimal 15Keadaan : Skor ≤ 7 : Coma, Skor ≥ 9 : Tidak coma
10 Refleksiologi Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila mengedip (N IV & VII ) Reflek faringFaring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan ( N IX & X ) Reflek AbdominalMenggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi otot Reflek Kremaster Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum sisi yang sama Naik / kontriksi ( L 1-2 ) Reflek AnalMenggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5 ) Reflek Bulbo CavernosusTekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan kedalam anus, positif bila kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal ) Reflek Bisep ( C 5-6 ) Reflek Trisep ( C 6,7,8 ) Reflek Brachioradialis ( C 5-6 ) Reflek Patela ( L 2-3-4 ) Reflek Tendon Achiles ( L5-S2) Reflek MoroReflek memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan Reflek BabinskiGoreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa abnormal ( jari kaki meregang / aduksi ektensi ) Sucking reflekReflek menghisap pada bayi Grasping reflekReflek memegang pada bayi Rooting reflekBayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi
11 Reflek Patologis
Reflek Hoffman – TromerJari tengah klien diekstensikan, ujungnya digores, positif bila ada gerakan fleksi pada Jari lainnya Reflek JawKerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus, dengan mengertuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup Reflek regresiKerusakan traktus pirimidalis bilateral / otak bilateral Reflek GlabellaMengetuk dahi diantara kedua mata, hasilnya positif bila membuat kedua mata klien tertutup Reflek Snout
Mengutuk pertengahan bibir atas, positif bila mulutnya tercucur saliva Reflek suckingMenaruh jari pada bibir klien, positif bila klien menghisap jari tersebut Reflek GraspTaruh jari pada tangan klien, positif bila klien memegangnya Reflek PalmomentalGores telapak tangan didaerah distal, positif bila otot dagu kontraksi Reflek rosolimoKetuk telapak kaki depan, positif bila jari kaki ventrofleksi Reflek Mendel BechterewMengetuk daerah dorsal kaki2 sebelah depan,positif bila jari kaki ventrofleksi Tes rangsang meningeal Nuchal rigidityKlien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral, lalu fleksikan leher mendekati dagu, hasil positif bila ada tahanan dan nyeri KernigFleksikan panggul dengan sudut 90 derajat, ekstensikan tungkai bawah pada persendian lutut, positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai ekstensi maksimal Brudzinski I,IIBila pada saat fleksi leher lutut ikut fleksi juga brudzinski I positif, brudzinski II : satu tungkai lain diekstensikan pada persendian panggul, tungkai lain diekstensikan, positif bila tungkai yang ekstensi ikut fleksi
12 12 Benar Prinsip Pemberian Obat
NO
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
1234567
89101112
Benar KlienBenar ObatBenar Dosis ObatBenar Waktu PemberianBenar Cara Pemberian (rute)Benar PendokumentasianBenar pendidikan kesehatan perihal medikasi klienHak klien untuk menolak Informed concentBenar pengkajianBenar evaluasiBenar reaksi terhadap makananBenar reaksi dengan obat lain
13 Pain Management (Manajemen Nyeri)
Definisi : mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasienIntervensi:
NO Manajemen Nyeri1
2
345
6
7
89
10
1112131415
16
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasiObservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamananGunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasienKaji kultur yang mempengaruhi respon nyeriEvaluasi pengalaman nyeri masa lampauEvaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampauBantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukunganKontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisinganKurangi faktor presipitasi nyeriPilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensiAjarkan tentang teknik non farmakologiBerikan analgetik untuk mengurangi nyeriEvaluasi keefektifan kontrol nyeriTingkatkan istirahatKolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasilMonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
14 Ambang / Cara Menilai Nyeri Berdasarkan PQRST
Penilaian Cara menilai
P : Provokatif
Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda paksa / benturan..? Akibat penyayatan..? dll.
Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana rasanya..?. Seberapa sering terjadinya..? Ex : Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat, diris-iris, dll.
R : Region /
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga
Radiasi menyebar ke daerah lain / area penyebarannya..?
S : Skala Seviritas
Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS ( Baca : Cara Mengukur GCS (Glasgow's Coma Scale) ) untuk gangguan kesadaran, skala nyeri / ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan
T : Timing Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering keluhan nyeri tersebut dirasakan / terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap..? Acut atau Kronis..?
15 Skala Intensitas Nyeri dan Tipe Nyeri
Skala Keterangan Tipe nyeri
10 Sangat dan tidak dapat dikontrol oleh klien.
Tipe nyeri sangat berat
9,8,7 Sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol oleh klien dengan aktifitas
Tipe nyeri berat
6 Nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk
Tipe nyeri sedang
5 Nyeri seperti tertekan atau bergerak.
4 Nyeri seperti kram atau kaku3 Nyeri seperti perih atau
mulesTipe nyeri ringan
2 Nyeri seperti perih atau mules
1 Nyeri seperti gatal, tersetrum atau nyut-nyutan
0 Tidak ada nyeri.
16 Daftar Nilai Kekuatan Otot
Kekuatan otot dinilai dengan angka 0 (nol) sampai 5 (lima) :
Skala Keterangan0 Otot sama sekali tidak mampu bergerak,
tampak berkontraksi, bila lengan/ tungkai dilepaskan, akan jatuh 100% pasif.
1 Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2 Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh
3 Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekanan/ dorongan dari pemeriksa
4 Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain5 Kekuatan utuh.
17 Skor TriageNO PENILAIAN SKOREA USAHA BERNAFAS
Normal 0Dangkal 2Retraksi 2Tak ada 3
B KAPILER
Cepat ( < 2” ) 0Lambat ( > 2 ” ) 2
C SUSUNAN SYARAF PUSAT(Refleks membuka mata)Spontan 0Terhadap suara 1Terhadap Nyeri 2Tak ada 3
D VERBAL/ REAKSI BICARA
Baik 0Kacau 1Tak sesuai 2Tak dapat dipahami 3Tak ada reaksi
E REAKSI MOTORIK(Pada perintah nyeri)Sesuai perintah 0Dengan Tarikan 1Fleksi 2Ekstensi 3Tanpa reaksi 4
Jumlah................................, T......................., N...................
18 Klasifikasi diare dan Disentri
Ada dehidrasi
Tanpa dehidrasi
Darah dalam tinja
Diare persisiten berat
Diare persisten
Disentri
19 Klasifikasi demam (Daerah Resiko tinggi Malaria)
Ada tanda bahaya umum / kaku kuduk
Demam lebih dari 37,5 C
Penyakit berat dengan demam
Malaria
20 Malaria (Daerah resiko Rendah Malaria)
Ada tanda bahaya
umum / kaku kuduk
Tidak ada pilek, campak
dan penyebab lain dari
demam
Ada plek campak dan penyebab lain dari demam
Penyakit berat dengan
demam
Malaria
Demam mungkin bukan malaria
21 Kalsifikasi demam untuk campak
Ada tanda bahaya umum, kekeruhan pada kornea, luka di mulut dalam dan luas
Mata bernanah/luka di mulut
Terdapat campak/ 3bln terakhir
Campak dengan komplikasi bearat
Campak dengan komplikasi pada mulut / mata Campak
Catt : semua anak yang campak harus mendapat vitamin A
22 Klasifikasi Demam untuk Demam Berdarah
Ada tanda syok : ekstremitas teraba dingin dan nadi lemah/tidak teraba, muntah bercampur darah/seperti kopi, berak berwarna hitam, perdarahan dari hidung atau gusi berat, bintik perdarahan dikulit dan uji tournikuet (+), sering muntah ,tanpa diare
Demam berdarah
Mungkin demam
Nyeri ulu hati, gelisah, bintik perdarahan dikulit(-)
Tidak ada satupun gejala diatas ada penyebab lain dari demam
berdarah Demam
mungkin bukan demam berdarah
23 Klasifikasi Status Gizi Badan tampak sangat
kurus, bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat
Telapak tangan agak pucat, BB sangat rendah
BB tidak BGM dan tidak ditemukan tanda lain dari malnutrisi dan anemia
Gizi buruk/ anemia berat
BGM, dan atau anemia
Tidak BGM dan tidak anemia
24 E K G Pemasangan elektrodaMerah = lengan kananKuning = lengan kiriHijau = tungkai kananHitam = tungkai kiri
Pembacaan EKG0 kotak kecil = 0,04 detiklaju QRS frekuensi 60 – 100 x mnt, kurang dari 60= bradikardi, lebih dari 60 = takikardi
Gelombang NormalP = Tegak (+), di I, II, AVL, V2-6 dan terbalik di AVL, mungkin terbalik di III, AVL,V1Q = q kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R,ukuran bervariasi di AVR = Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III ( harus diagnosa), Q besar di AVL normal QS = Semua negative kecuali di V1-2R = Terbesar di I, V4-6S = S dominant di V1-3, keciol dan progresif di V3-6,S mungkin ditemukan di I,IIT = Tegak di I, II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL,V1U = Tidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4Gelombang EKG Patologi
HYPERTROPI ATRIUM KIRI P lebar, tegak dan bertakik di V4-6
HYPERTROPI ATRIUM KANAN P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVF HYPERTROPI VENTRIKEL KIRI R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, R pada V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5 mm, depresi ST, inverse 1, interval QRS antara 0,1 – 0,12
HYPERTROPI VENTRIKEL KANAN R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm, depresi ST, T terbalik pasa V1-3 ISKEMIA MIOKARD Depresi ST . 1mm, horizontal dan menurun INFARK MIOKARD Elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah 1-3 hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark transient, durasi Q <0,04> Anterior kelainan di sandapan V2-4 Inferior kealinan di AVF Lateral kelainan pada I, V6 Posterior kelainan jika R yang tinggi, T tegak pada V1-2 PERIKARIDTIS Elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2 dan T terbalik HIPERKALEMIA T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel HYPOKALEMIA Depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio > 1,0 mm HYPERKALSEMIA Interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRS HYPOKALSEMIA ST,QT memanjang
25 Cairan Cerebrospinal
Komposisi : jernih, tak berwarna, tak berbau, terdiri atas : Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 –180 H2O, diproduksi perhari 500 mL, cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi 125 – 150 mL
PCO2HCO3KALSIUMKLORIDAKREATININGLUKOSA
7,3147,9 mmHg22,9 meq / l2,32 Meq/l113 – 127 Meq/l0,4 –1,5 mg%
SGOTLDHMAGNESIUMFOSFATPROTEINLUMBALSISTERNALVENTRIKULERKALIUMNATRIUMASAM URAT SEL
54 – 80 mg %0 – 19 unit8 – 50 unit2,20 Meq/l1,2 –2,1 mg%20 – 40 mg%15 – 25 mg%5 – 25 mg%2,33 – 4,59 Meq/l117 – 137 Meq/l0,07 – 2,8 mg%1 – 5 limfosit/mm3
26 Nilai Laboratorium HB
PriaWanitaLeukositBasofilEosinofilNeutrofilLimfositMonositTrombositHEMATOKRITPriaWanitaLED, WINTROPPriaWanitaWESTERGENPriaWanitaERITROSITPria WanitaMASA PERDARAHANDukeIvyRETRAKSI BEKUANSerumSifat
13 – 16 gr / dL12 - 14 gr / dL5000 - 10000 uL0 – 11 - 3batang 2 – 6, segmen 50 – 7020 – 402 - 8150000 – 400000 ui
40 – 48 %37 – 43 %
<> <>
<> <>
4,5 – 5,5 juta/ ul4 – 5 juta / ul
1 - 3’1 – 6 ‘
40 – 60 %kenyal / rapuh
MASA PEMBEKUANLee, WhiteKapiler
10 – 15 ‘2 – 6 ‘20 – 400 mg/mL
FIBRINOGENMASA TROMBIN MASA PROTOMBINTROMBO TESTSGOTSGPTLDHCKMBTRIGLISERIDAKOLESTEROL TOTALHDLPriaWanita
0- 60 ‘> 25”70 – 100 %<> <> 80 –240 U/I<> 40 – 155 mg/ dL150 – 250 mg / dL35 – 55 mg / dL
46 – 65 mg / dL1,0 – 2,5 mg/ dL
MAGNESIUMNATRIUM DARAHNATRIUM URINKALIUM DARAHKLORIDA DARAHKLORIDA URINFEPROTEIN TOTALALBUMINGLUKOSA DARAHAMILASE DARAHAMILASE URINASAM URAT DARAHASAM URAT URINKALSIUM DARAHKALSIUM URINUREUM DARAHUREUM URINKREATININ DARAHKREATININ URINBILIRUBINDirek IndirekTotalPROTEIN TOTALALBUMINGLOBULINAGDHCO3PCO2PHPO2
135 – 174 mg/ l130 – 220 Meq / 24 jam3,5 – 5,5 Meq / l100 – 106 Meq / l120 – 250 Meq / l80 – 140 ug / dL6,0 – 7,8 g / dL
45 – 67 %60 – 100 mg / dL80 – 150 S.somogi80 – 125 S.somogi3,0 – 6,0 mg / dL100 – 1000 mg / 24 jam9 –11 mg / dL30 – 150 mg / 24 jam20 – 40 mg / dL20 – 35 g / 24 jam0,5 – 1,5 md / dL1 – 2 g 24 jam
<> <>
0,3 – 1,0 mg /dL6 – 7 mg / dL4 – 5,2 g / dL1,3 – 2,7 g / dL21 – 28 mmol / L4,7 – 5,9 KPA (35 – 45 mmHg)7,38 – 7,411 – 13 KPA (80-100 mmHg
27 Efek Syaraf Otonom
Organ Parasimpatis Simpatis
Iris
Otot siliari
LakrimalisSaliva
Nafas/ broncus
JantungFrekuensi DenyutOutput + TDPemb. Darah koronerPemb. DarahPeriferOtot skeletalKulitOrg. visceral kecepatan Jantung + paru
Kontraksi spinter otot pupilKontraksi, akomodasipenglihatan jarak dekatSekresiSekresi banyak encerkontraksi otot polos,Berkurangnya diameter dan volume berkurangKurangKurangKurangKonstriksi
Inversi (-)
Inversi (-)
Dilatasi
Kontraksi otot pupil, dilatasiRelaksasi akomodasipenglihatan jarak jauh
Sekresi berlebihSekresi banyak mukosaRelaksasi otot polosDiameter dan volume bertambahTambahTambahTambahDilatasi
Dilatasi
Kontriksi
Kontriksi
Organ Parasimpatis Simpatis
LambungDindingSpincterKel.intestinalDindingSpincterPankreas
Limfa, AdrenalKandung kemih
Uterus
Kel.
Motilitas (+)RelaksasiSekresi (+)Motilitas (+)TerhambatSekresi (+)Efek sedikit
Efek sedikit
Menstimulasi dinding, relaksasi spincterEfek sedikit
(-)Kontraksi(-)(-)Terangsang(-)kontraksi & pengosongan darah yg disimpan ke dlm sirkulasisekresi norefinefrin/efinefrin
menghambat kontraksi
menghambat motilitas organ yg hamil
KeringatGinjal
Inversi (-)tidak berefek
sekresi (+)output
28 Tumbuh Kembang Umur Pertumbuhan
BBTBLingkar kepala
0 – 6 bulan6 – 12 bulan1 – 4 tahun0 – 6 bulan6 – 12 bulan1 – 7 tahuntahun 1tahun 23 – 5 tahun
750 – 1000 gr / bln300 – 500 gr / bln150 gr / bln2,5 cm / bln1,25 cm / bln7,5 cm / bln10 cm2,5 cm1,25 cm / thn
29 Dosis Obat Anak Menurut BB dan Usia
Usia BB (kg) Dosis (%)Neonatus1 bulan3 bulan6 bulan1 tahun3 tahun5 tahun7 tahun12 tahun
3,44,25,67,71014182337
<> <14,518222533405075
30 Keadaan Tubuh NormalRespirasi
Usia RateBayiAnakRemajaDewasa
30 – 60 x / mnt30 – 40 x / mnt16 -20 x / mnt12 - 16 x / mnt
31 Keadaan Tubuh NormalDenyut Nadi
Usia Rate Keterangan Baru lahir – 1 bulan0 bulan – 12 bulan12 bulan – 2 tahun1 tahun – 6 tahun6 tahun – 12 tahunRemaja/dewasa
120 – 16080 – 14080 – 13075 – 12075 – 12060 – 100
Komponen yg harus dilaporkan pd pemeriksaan nadi : Frekuensi, Irama/ teratur atau tidak, Isinya
Kenaikan Suhu 0,6 C akan menaikkan nadi 7-10 kali
Tempat palpasi denyut nadi :A.RadialisA. BrachialisA. FemoralisA. PopliteaA. Dorsalis pedisA. carotisA. Temporalis
SUHU TUBUH NORMAL BERKISAR ANTARA 36, 5–37,1, SETIAP KENAIKAN 1 F ( 2,6 C ) MEMERLUKAN HIDRASI ( CAIRAN )
SEBANYAK 5-10 CC/KGBB/HARI
32 Keadaan Tubuh Normal
Usia RateBaru lahir 40 mmHg
Tekanan darah
1 bulan 1 tahun 6 tahun 10-13 tahun 14-17 tahun 18 tahun 44 – 65 tahun
85/54 mmHg96/65 mmHg105/65 mmHg110/65 mmHg120/80 mmHg120/80 mmHg130/80 mmHg
33 JVC : kurang lebih 2 cm
CVP : atrium 0-4 CM H2O, Vena cava 4 – 11 CMUrin : 1-1,5 mL/kg/BB/jamBising usus : 4-12 x/mntTIO : 15-20 mmH2O
34 Kapasitas Urine Dalam Bladder
Dewasa : > 250-400 mLAnak : > 50 –200 mLKeinginan berkemih pada dewasa bila bladder sudah penuh > 250 cc dan anak2 > 50 cc
35 Pemberian Infuse Pada Neonatus
Rumus : jumlah cairan = kebutuhan cairan X BB
Kebutuhan cairan :NaCl 3 % = 2-4 Meq/kg BBKCL 3,75 % = 1-3 Meq/kg BBBicNat 7,5 % = 2-4 Meq/kg BBDextrose jumlah selebihnyaSediaan NaCl = 1 Meq = 2 ccKCL = 1 Meq = 2ccBicnat =1 Meq = 1cc
36 Pemberian Imunisasi DasarMenurut Umur
Vaksin Umur
HB O BCGPolio 1DPT/ HB 1Polio 2DPT/ HB 2Polio 3DPT/ HB 3Polio 4Campak
0-7 hari0-2 Bulan0-1 Bulan2-3 Bulan2-3 Bulan3-4 Bulan3-4 Bulan4-5 Bulan4-5 Bulan9 Bulan
37 Pemberian Oralit Setiap Kali Mencret/ Muntah
Usia Oralit
< style=""> 1-5 th > 5 th dewasa
50 – 100 cc100-200 cc200-300 cc300-400 cc
38 Klasifikasi Dehidrasi Menurut Maurice Kings Score
Tingkat Ringan 5%
Sedang 8 % Berat > 10 %
Score 1 2 3KUTurgorMataNafasMulutNadi
SehatNormalNormal20 – 30NormalKuat > 120
gelisah/apatisTurunCekung30 – 40Kering120 - 140
ngigau,koma,syokSangat turunSangat cekung40 – 60kering biru>140
Total 6 7 - 13 > 13 39 Rehidrasi
Untuk Bayi Diare
Rumus = BB X ( D+ M + C ) cc
D = Dehidrasi Dehidrasi ringan =50 cc Dehidrasi sedang = 80 cc Dehidrasi berat = 100 cc
M = Maintenance Neonatus = 140 – 120 cc 0-1 th = 100 – 90 cc 2-4 th = 90 – 80 cc 4-8 th = 80 – 70 cc 8-12 th = 70 – 60 cc > 12 th = 60 – 50 cc
C = Concomitter, Loss Muntah = 25 cc Berak = 25 cc Muntah & berak = 30
40 Kebutuhan Kalori Menurut FAO/ WHO
Umur Kalori<> 1-34-67-9LAKI -LAKI10-1213-1516-1920-3940-4950-5960-69>70WANITA10-1213-1516-19
1090136018302190
26000.97 M X A1.02 M X A1.00 M X A0,95 M X A0.90 M X A0.80 M X A0.70 M X A
23501.13 F X A1.05 F X A
20-3940-4950-5960-69>70
1.00 F X A0.95 F X A0.90 F X A0.80 F X A0.70 F X A
41 Keterangan :
M = berat badan x 46 kaloriF = berat badan x 40 kaloriA = indeks aktivitasRingan = 0.90Sedang = 1.0Aktif = 1.17
42 Kebutuhan Cairan Menurut PIERCE
Derajat dehidrasi
Keb. Cairan tiap kg BB
RinganSedangBerat
5%8%10%
43 Tekanan Darah dan Rekomendasi yang dianjurkan
Kategori Sistol Diastol Rekomendasi
NormalPerbatasanHipertensi I
Hipertensi IIHipertensi III
<> 130–139140–159
160–179> 180
<> 85 – 8990 – 99
100–109>110
Cek ulang 2 thCek ulang dalam 1thKonfirmasi 1 atau 2 bln dan rubah gaya hidupRujuk dalam 1 bulanRujuk segera dlm 1 mgg berdasarkan kondisi klinis
44 Patokan Untuk Diagnosa DM
Kadar Bukan DM
Blm pasti DM
Glukosa darah sewaktuPlasma venaDarah kapilerGlukosa darah puasaPlasma venaDarah kapiler
<> <>
<> <>
110 – 199 90 – 199
110 – 126 90 – 109
> 220> 200
> 126> 110
45 Kebutuhan Cairan Menurut PIERCE
Derajat dehidrasi
Keb. Cairan tiap kg BB
RinganSedangBerat
5%8%10%
Klinis NilaiHaus / muntah. TD sistol 60-90 mmHgTD sistol < style=""> Nadi > 120 x / mntKesadaran apatisSomnolen, sopor / komaNafas > 30 x / mntFeseskolerikaVox kolerikaTurgor kulit menurunFeses air cucian berasEkstremitas dinginSianosisUmur 50 – 50 thUmur > 60 th
1121121221112-1-2
Kebutuhan cairan : nilai x 10 % x kg BB x 1 ltr
46 Apgar Score(dari dr.Virginia Apgar)
Menit pertama dan menit kelima kelahiran
Nol 1 21 Heart Rate/
HRTak ada
< 100 x/ mnt > 100 x/ mnt
2 Usaha bernafas
Tak ada
Lemah dan tidak teratur
Menangis, atau upaya kuat
3 Tonus otot flacid Fleksi lemah pada lengan/ tungkai
Gerakan –gerakan aktif
4 Respons pada rangsangan (waktu lendir diisap)
Tak ada
Menangis Menangis kuat
5 Warna kulit Biru atau pucat
Badan pink tetapi ekstremitas biru
Seluruh tubuh plink
Penilaian : terbaik bila didapat skor = 10Menit pertama : Apgar Skor (A.S) 7 berarti ada depresi susunan syaraf, A.S = 4 depresi syaraf berat. Perlu
tindakan resusitasiMenit ke lima: A.S. = 8 dianggap baik
47 Pemeriksaan Gynaecologik pada wanita hamil ( Tinggi fundus uteri)
No Umur Kehamilan
Tinggi Fundus uteri
1 12 minggu Mulai teraba di supra symphisis2 16 minggu Setinggi pertengahan symphisis
– umbilicius, ballottement positif (bimanual)
3 20 minggu Setinggi umbilikus, B.J.J. bisa didengar
4 24 – 26 minggu
Bentuk uterus menjadi lonjong bagian-bagian foetus dapat diraba
5 28 minggu Setinggi pertengahan antara umbilikus dengan proc.xypodeus
6 34 minggu Fundus uteri setinggi proc.xypodeus
7 40 minggu Fundus uteri agak turun karena foetus mulai masuk rongga panggul
48 Kelainan-kelainan yang bisa nampak pada pemeriksaan kulit
No Kelainan Keterangan
1 Macula Bercak berwarna kemerahan , permukaan kulit datar, kurang dari 1 cm ( pada morbili, campak)
2 Erytema Bercak kemerahan yg ukurannnya lebih besar ( misalnya erisipelas)
3 Papulla Lesi kulit yg menonjol lebih tinggi dari sekitarnya (misalnya kaligata, gigitan nyamuk)
4 Vesikula Tonjolan kecil (kurang dari 1 cm) berisi cairan jernih (misalnya cacar, herpes simplek). Bila tonjolannya besar disebut Bulla (misalnya pada luka bakar, Scarlet Fever.
5 Pustula Tonjolan berisi cairan nanah 9 misalnya : Impetigo, Jerawat, Infeksi Kuman, Stafilokokus ( bisul-bisul)
6 Ulcus Suatu lesi kulit terbuka yang diakibatkan pecahnya vesikula atau pustula
7 Crusta Cairan tubuh yangmengering,
bisa dari serum, nanah, darah dan sebagainya
8 Excoriasi Pengelupasan epidermis pada luka lecet/ abrasi
9 Fisura Retak, atau pecahnya jaringan kulit sehingga terbentuk celah retakan. Hal ini diakibatkan penurunan elastisitas jaringan kulit
10 Cicatrik Pembentukan jaringan kulit sesudah penyembuhan luka. Hal ini bisa karena bakat
4911 Ptechiae Bercak perdarahan yang
terbatas, dan terletak di epidermis kulit, berukuran kurang dari 1 meter
12 Hematoma Perdarahan dibawah kulit yang umumnya berukuran lebih besar dan berwarna merah, biru ungu sampai biru
13 Naevus pigmentosus Andeng-andeng/ tahi lalat. Hiperpigmentasi pada suatu daerah kulit dengan batas tegas
14 Hiperpigmentasi suatu daerah di kulit yang lebih tua warnanya dari pada kulit sekitarnya
15 Vitiligo/Hipopigmentasi Daerah kulit yang tidak berpigmen/kurang pigmen dari pada kulit sekitarnya , misalnya : bekas luka bakar , tampak lebih putih
16 Tatoo Hiperpigmentasi buatan dengan memasukan zat warna dengan tusuk-tusukan jarum
17 Hemangioma Suatu bercak kemerahan akibat pelebaran pembuluh-pembuluh darah setempat yang biasanaya congenital
18 Spider naevi Suatu pelebaran pembuluh-pembuluh darah arteriola di kulit yang khas bentuk dan arah aliran darahnya ( keluar)
19 Lichenifikasi Penebalan epidermis dan
kekakuan kulit . hal ini bisa terjadi akibat garukan-garukan yang kronik atau tertekan terus-menerus
20 Striae Suatu garis-garis putih yang bisa kita temui pada kulit perut wanita hamil , kult orang-orang yang sangat gemuk , ( daerah gluteal , lipat bahu , ketiak , ini karena rengangan kulit yang melebihi elastisitasnya .)
21 Mongolian spot Suatu bercak kebiruan yang sering didapat di daerah gluteal-lumbal bayi-bayi dari ras : oriental , indian , amerika , dan negro
22 Uremic forst = bedak ureum . salju ureum di kulit merupakan kristal halus ureum yang terjadi akibat menguapnya keringat pasien-pasien uremia sehingga di kulit tertinggal ”bedak” ureum
23 Anemik = pucat Bisa dilihat pada telapak tangan , mukosa bibir , conjunctiva palpebra , warna dasar kuku karena kurangnya kadar haemoglobin (Hb).
24 Cyanosis Tampak kulit berwarna kebiruan akibat jumlah Reduced Hb melebihi kadar 5g % , akibat kegagalan transpor oksigen atau menumpuknya CO2 di jaringan
25 Icterus Warna kuning-kuning yang tampak pada kulit