pedoman sanitasi rumah sakit di rsb

Upload: rahayu-safitri-boedoet-ivory

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    1/42

    SERI : 1

    PENYEDIAAN AIR BERSIH

    1

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    2/42

    PENYEDIAAN AIR BERSIH

    1. Pendahuluan

    Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah

    sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan

    orang sakit maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat agar tidak 

    mengakibatkan sumber infeksi baru bagi penderita. Tergantung pada kelas rumah sakit dan

     berbagai enis pelayanan yang diberikan mungkin beberapa rumah sakit harus melakukan

     pengolahan tambahan terhadap air minum dan air bersih yang telah memenuhi standar 

    nasional! misalnya bila air bersih digunakan sebagai bahan baku air untuk dianalisa pada

     proses mesin pen"u"i ginal.

    2. Pengertian dan Dampak

    2.1 Pengertian

    #ang dimaksud air minum dan air bersih dalam hal ini adalah air yang memiliki

    kualitas minimal sebagaimana dalam lampiran $eraturan %enteri &esehatan No. '1(

    tahun 1))*.

    2.2 Dampak

    a. +ampak positif! berupa penurunan penyakit yang dapat ditularkan melalui air atau

     penyakit yang ditularkan karena kegiatan men"u"i dengan air! kebersihan

    lingkungan! alat,alat termasuk kebersihan pribadi.

     b. +ampak negatif! misalnya meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui air dan

    kegiatan men"u"i dengan air! kesehatan lingkungan dan pribadi kurang terpelihara.

    3. Keutuhan Air !inum dan Air Ber"ih

    -umlah kebutuhan air minum dan air bersih untuk rumah sakit masih belum dapat

    ditetapkan se"ara pasti. -umlah ini tergantung pada kelas dan berbagai pelayanan yang ada

    di rumah sakit yang bersangkutan. %akin banyak pelayanan yang ada di rumah sakit

    tersebut! semakin besar umlah kebutuhan air. +i lain pihak! semakin besar umlah tempat

    tidur! semakin rendah proporsi kebutuhan air per tempat tidur. Se"ara umum! perkiraan

    kebutuhan air bersih didasarkan pada umlah tempat tidur. &ebutuhan minimal air bersih

    ** liter per tempat tidur per hari.

    #. Standar Kualita" Air Ber"ih

    %elalui Permenke" N$. #1% tahun 1&&'  telah ditetapkan syarat,syarat dan

    $engawasan &ualitas air bersih di Indonesia. /alau dalam penerapannya se"ara umum

    masih menimbulkan masalah namun khusus untuk rumah sakit! seyogyanya sudah tidak ada

    masalah lagi.

    (. Sumer Air Ber"ih

    0

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    3/42

    erbagai sumber untuk penyediaan air bersih antara lain sungai! danau! mata air! air 

    tanah dapat digunakan untuk kepentingan kegiatan rumah sakit dengan ketentuan harus

    memenuhi persyaratan! baik dari segi konstruksi sarana! pengolahan! pemeliharaan!

     pengawasan kualitas dan kuantitas.

    Sebaiknya rumah sakit mengambil air $A% karena akan mengurangi beban

     pengolahan sehingga tinggal beban pengawasan kualitas airnya. ila $A% tidak tersedia di

    daerah tersebut! pilihan yang ada sebaiknya air tanah menadi pilihan utama terutama bila

    keadaan geologi "ukup baik karena air tanah tidak banyak memerlukan pengolahan dan

    lebih mudah didesinfeksi dibanding air permukaan disamping uga kualitasnya relatif lebih

    stabil. ila air tanah uga tidak mungkin! terpaksa harus menyediakan pengolahan air 

     permukaan.

    2ntuk membangun sistem pengolahan perlu mempertimbangkan segi ekonomi!

    kemudahan pengolahan! kebutuhan tenaga untuk mengoperasikan sistem! biaya operasi dan

    ke"ukupan supply baik dari segi umlah maupun mutu air yang dihasilkan.

    %. Pengel$laan Air Ber"ih

    $engolahan air ber3ariasi tergantung pada karakteristik asal air dan kualitas produk 

    yang diharapkan! mulai dari "ara paling sederhana! yaitu dengan "hlorinasi sampai "ara

    yang lebih rumit. %akin auh penyimpangan kualitas air yang masuk terhadap Permenke"

    N$. 1#% tahun 1&&' semakin rumit pengolahan yang dilakukan.

    $engolahan,pengolahan yang mungkin dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

    a. Tanpa pengolahan 4mata air yang dilindungi5

     b. 6hlorinasi

    ". $engolahan se"ara kimiawi dan "hlorinasi 4landon air5d. $enurunan kadar besi dan "hlorinasi 4air tanah5

    e. $elunakan dan "hlorinasi 4air tanah5

    f. 7iltrasi pasir lambat 47$85 dan "hlorinasi 4sungai daerah pegunungan5g. $ra,pengolahan7$8 6hlorinasi 4air danau9waduk5

    h. &oagulasi  7lokulasi  Sedimentasi 7iltrasi  6hlorinasi 4sungai5i. Aerasi   &oagulasi    7lokulasi    Sedimentasi    7iltrasi 

    6hlorinasi 4sungai9danau dengan kadar oksigen terlarut rendah5

     . $ra,pengolahan   &oagulasi    7lokulasi    Sedimentasi    7iltrasi

    6hlorinasi 4sungai yang sangat keruh5

    k. &oagulasi7lokulasi Sedimentasi7iltrasi $elunakan6hlorinasi 4sungai5.

    ). Penga*a"an Kualita" Air di Rumah Sakit

    Tuuan pengawasan kualitas air di rumah sakit adalah terpantau dan terlindungi se"ara

    terus menerus terhadap penyediaan air bersih agar tetap aman dan men"egah penurunan

    kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu9membahayakan kesehatan serta

    meningkatkan kualitas air.

    Adapun sasaran pengawasan kualitas air ini terutama dituukan kepada semua sarana

     penyediaan air bersih yang ada di rumah sakit beserta aringan distribusinya baik yang

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    4/42

     berasal dari $+A%9$A% maupun dikelola oleh rumah sakit yang bilamana timbul

    masalah akan memberi risiko kepada orang,orang yang berada dalam lingkup rumah sakit

    4pasien! karyawan! pengunung5.

     $erlindungannya dituukan kepada mulai dari $+A% dan air baku yang akan diolah

    4apabila rumah sakit membuat pengolahan sendiri5 sampai air yang keluar dari kran,kran

    dimana air diambil.

    &egiatan pokok pengawasan kualitas air adalah sebagai berikut:

    15 Inspeksi Sanitasi

    #ang dimaksud inspeksi sanitasi adalah suatu kegiatan untuk menilai keadaan suatu

    sarana penyediaan air bersih guna mengetahui berapa besar kemungkinan sarana

    tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya yang mengakibatkan kesehatan masyarakat

    menurun.

    Inspeksi sanitasi dapat memberikan informasi sedini mungkin pen"emaran

    sumber air yang disebabkan oleh kegiatan manusia atau makhluk lainnya yang dekat

    dengan sumber. Inspeksi sanitasi dilaksanakan sebagai bagian dari pengawasan kualitas

    air dan men"akup penilaian keseluruhan dari banyak faktor yang berkaitan dengan

    sistem penyediaan air bersih.

    8angkah,langkah inspeksi sanitasi di rumah sakit adalah sebagai berikut :

    a5 %embuat peta9maping mulai dari reser3oir9unit pengolahan sampai sistem aringan

    distribusi air yang terdapat dalam bengunan rumah sakit

     b5 %elakukan pengamatan dan menentukan titik,titik rawan pada aringan distribusi

    yang diperkirakan air dalam pipa mudah terkontaminasi

    "5 %enentukan frekuensi inspeksi sanitasi

    d5 %enentukan kran terpilih dari setiap unit bangunan yang ada di rumah sakit untuk 

     pengambilan sampel dan penentuannya berdasarkan hasil pengamatan dari poin b .

    05 $engambilan Sampel

    Sampel diambil dari sistem penyediaan air bersih guna mengetahui apakah air aman

     bagi konsumen di rumah sakit dan sampel ini harus dapat mewakili air dari sistem

    se"ara keseluruhan.%engingat fungsi rumah sakit sebagai tempat pengobatan dan perawatan orang

    sakit dengan berbagai akti3itasnya maka frekuensi pengambilan sampel untuk 

     pemeriksaan bakteriologis air dapat dilakukan setiap bulan sekali sedangkan untuk 

    unit,unit yang dianggap "ukup rawan seperti kamar operasi! unit I;+! I662 serta

    dapur 4tempat pengolahan makanan dan minuman5 maka pengambilan sampel dapat

    dilakukan setiap seminggu sekali. 2ntuk pengambilan sampel pemeriksaan kimiawi!frekuensi pengambilan dilakukan setiap ( bulan sekali.

    5 $emeriksaan Sampel

    Sampel air setelah diambil segera dikirim ke laboratorium yang terdekat untuk 

     pemeriksaan bakteriologik air dapat memanfaatkan laboratorium yang ada di rumah

    '

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    5/42

    sakit 4bagi rumah sakit yang telah dilengkapi peralatan laboratorium pemeriksaan air5

    atau alai 8aboratorium &esehatan 48&5 sedang untuk pemeriksaan kimia air dapat

    diperiksa ke 8& atau T&8 4alai Teknik &esehatan 8ingkungan5. $arameter yang

    diperiksa di lapangan meliputi bau! rasa! warna! kekeruhan! suhu air! keernihan! p<

    dan sisa "hlor.'5 Tenaga $engelola

    Tenaga pengelola air bersih terdiri dari :

    Tenaga pelaksana dengan tugas mengawasi plambing dan kualitas air dengan

    kualifikasi +1 dan latihan khusus. $engawasan dengan tugas mengawasi tenaga pelaksana pengelolaan air bersih

    dengan kualifikasi + dan latihan khusus.

    5 $en"atatan dan AnalisisSetiap kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan pen"atatan kemudian dianalisis.

    Tolak ukur pengawasan kualitas air adalah $eraturan %enteri &esehatan RI No. '1(

    tahun 1))*. Adanya penyimpangan dari kualitas air maka segera dilakukan penge"ekan

    kembali9 inspeksi ulang dan tindakan perbaikan dapat dilaksanakan.

    +. Si"tem Di"triu"i Air dalam Bangunan Rumah Sakit

    =.1 -enis Sistem +istribusiAir dalam rumah sakit didistribusikan se"ara hori>ontal dan 3ertikal. &ran biasanya

    dipasang pada tiap dasar sambungan 3ertikal atau sambungan hori>ontal sehingga

    saluran bisa ditutup bila sedang diadakan perbaikan.

    a. Sambungan 8angsung dari SumberSambungan paling sederhana adalah sambungan langsung dari sumber! dimana

    tekanan air dari pipa induk digunakan sebagai sumber tekanan untuk 

    mendistribusikan air ke seluruh gedung rumah sakit. +engan "ara ini mungkin bisa

    melayani sampai tingkat 0 atau . ila tekanan tidak memadai atau bangunan

     bertingkat amak maka perlu tekanan tambahan 4booster5.

     b. Sambungan 8angsung dan ooster

    2ntuk sistem ini dapat dikombinasikan antara pompa dan booster. &apasitas pompa

    harus "ukup besar sehingga memenuhi kebutuhan dan bila booster dialankan tidak 

    sampai teradi tekanan negatif. 2ntuk menghindari tekanan negatif itu perlu

    disediakan tangki penampung booster. Tangki ini uga bermanfaat untuk kebutuhan

    darurat. ila pompa booster dipasang tanpa tangki penampung booster maka harus

    dipasang saklar yang akan menalankan pompa bila tekanan turun sampai tingkat

    yang telah distel 4misalnya * psi5.

    ". Sistem Reser3oirAir dipompa ke reser3oir dan didistribusikan se"ara gra3itasi. +istribusi sistem

    gra3itasi bisa untuk semua gedung atau hanya lantai atas yang tidak terangkau oleh

    tekanan air dari saluran induk. Reser3oir bisa dipasang menadi satu dengan gedung

    atau terpisah. Tangki harus tertutup rapat kedap air! anti serangga! tahan terhadap

    korosi dan terhadap tekanan. +ipasang pipa 3entilasi yang dilengkapi dengan

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    6/42

     penutup dari anyaman untuk men"egah pengotoran dan masuknya serangga.

    +emikian pula pada pipa tumpahan. $ipa penguras bisa diadikan satu dengan pipa

    tumpahan! dipasang pada dasar tangki sehingga bisa dikuras habis. $ipa masuk ke

    dalam tangki harus disediakan ?air gap@ atau pipa inlet dipasang kira,kira 1* "m

    diatas pipa tumpahan. ila tangkai uga disediakan untuk pemadam kebakaran!

    outlet untuk keperluan air bersih dipasang agak ke atas dari dasar reser3oir sehingga

    reser3oir akan tetap tersedia air untuk keperluan pemadam kebakaran. Tinggi tangki

    ditetapkan berdasarkan tekanan minimum yang diperlukan pada outlet

    tertinggi9terauh. &adang,kadang perlu dipasang penahan tekanan untuk men"egah

    tekanan berlebihan pada aringan distribusi di lantai bagian bawah. 2kuran tangki

    reser3oir tergantung pada umlah yang ingin ditandon untuk keperluan sehari,hari

    dan pemadam kebakaran! siklus pemompaan! lamanya kebutuhan pun"ak dalam

    gedung dan ke"epatan supply air ke dalam gedung selama penggunaan pun"ak.

    d. Sistem Tangki ertekanan

    Sistem ini terdiri dari pompa air kompresor udara dan tangki tertutup. &ira,kira 09

    tangki berisi air dan seperti berisi tekanan udara. Air dari tangki langsung

    didistribusikan.

    Sistem ini biasanya digunakan bila tidak mungkin menggunakan sistem

    reser3oir atau umlah air yang diperlukan kurang dari 1** gram. ila menggunakan

    sistem ini di bangunan yang tinggi! tekanan udara tinggi dalam tangki menyebabkan

    air mengabsorpsi udara yang akan kemudian dilepaskan dalam sistem air panas.

    &arena efek tersebut! sistem ini kurang disukai.

    =.0 Sistem Air $anasa. -umlah

    $erlu diperkirakan umlah air bersih dan umlah air panas yang dibutuhkan. Angka

    ini sangat ber3ariasi untuk setiap rumah sakit 4 American Society of Heating,

     Refrigerator and Air Condition Engineers 1)(! menyarankan sekitar **,'** liter 

     per tempat tidur5.

     b. $ersyaratan Suhu2ntuk kebutuhan normal! '*B6 merupakan suhu maksimal untuk bathtubs dan

    shower. ila suhu air yang disediakan melebihi '*B6 harus dipasang kran

     pengendali dan kran pen"ampur air panas dan dingin. +isarankan suhu air panas

    tidak melebihi (*B6. ila diperlukan air lebih panas misalnya untuk keperluan

    dapur dan laundry! perlu dipasang sistem air lain atau ditambah booster pemanas.

    ". $ersyaratan untuk +apur dan 8aundry

    Satu sumber memperkirakan bahwa laundry rumah sakit menggunakan air '* liter 

     per kg. 6u"ian! (* C merupakan air panas. -uga diperkirakan liter air panas per orang per sekali makan untuk dapur di Indonesia belum ada standar yang pasti.

    Se"ara umum untuk memperkirakan kebutuhan air panas untuk dapur dan laundry

    dapat didasarkan pada tipe dan enis alat "u"i yang digunakan! umlah air panas

    diperlukan untuk kegunaan umum! lamanya penggunaan pun"ak air panas! suhu air 

    (

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    7/42

     pada kran! enis dan kapasitas mesin9sistem pemanas air dan tipe sistem pemanas air 

    yang diinginkan. $ada setiap sistem air panas harus dipasang sistem pengaman

    untuk men"egah teradinya pe"ah atau ledakan saluran. 2ntuk ini dimohonkan dapat

     berkonsultasi lebih lanut pada tenaga ahli sistem air panas.

    &. Kapa"ita" Air dan ,kuran Pipa dalam Si"tem

    -umlah total air yang digunakan di rumah sakit biasanya dinyatakan dalam liter per 

    tempat tidur per hari. +asar perkiraan ini bermanfaat untuk menetapkan ke"ukupan sumber 

    air dan kemungkinan penyimpanan angka panang. Namun hal ini kurang berarti untuk 

    menetapkan ukuran pipa sistem distribusi dalam gedung rumah sakit.

    2ntuk menetapkan ukuran pipa perlu mengetahui pun"ak pemakaian air. $un"ak 

     pemakaian air diperkirakan berdasarkan pada enis pasangan plambing dalam gedung dan

    kemungkinan penggunaan serentak.

    ).1 2kuran pipa

    2ntuk menetapkan ukuran pipa adalah dengan menentukan pemakaian serentak.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    8/42

    teradi kebakaran dan tahan karat. 2ntuk membantu pemilihan bahan mungkin dapat

    meruuk pada standar bahan pipa.

    ). &ontaminasi dalam pipa

    &ontaminasi bisa teradi karena kelarutan pipa oleh bahan kimia tertentu sehinggadapat menimbulkan gangguan kesehatan9ekonomi. &orosi pipa besi dapat

    menimbulkan warna merah. &orosi bahan tembaga bisa teradi bila p< air dibawah

    atau karena ke"epatan aliran air yang terlalu tinggi sehingga dapat mengikis pelapis

    dalam pipa.Tembaga bisa menimbulkan gangguan warna hiau atau biru pada bak pen"u"i

    dan bathtubs. Tembaga dalam konsentrasi "ukup ke"il mampu memper"epat korosi

    logam lain! seperti seng! alumunium atau baa. Efek ra"un mungkin bisa menadi akut

     bila air yang mengandung tembaga digunakan untuk kegunaan khusus. %isal di

    laboratorium! tembaga menimbulkan efek ra"un pada kultur. $eningkatan kandungan

    tembaga dalam darah pasien yang menalani "u"i ginal sehingga menyebabkan

    haemolisis sel darah.%asih banyak lagi kontaminasi air yang berasal dari pipa! misalnya kadmium!

    seng! "hrom! timah hitam dan lain,lain. Semua ini hanya untuk menunukkan bahwa

     perlu hati,hati dengan kontaminasi bahan pipa.

    1'. Pertumuhan !ikr$a dalam Saluran Air

    eberapa efek yang tidak dikehendaki dari pertumbuhan mikroorganisme dalamsaluran antara lain : mengurangi kapasitas saluran! menimbulkan rasa dan bau! merubah

    warna air dan menyebabkan korosi. +iperkirakan bahwa hampir * C kerak dalam saluran

    air adalah residu organik. ahan yang tidak larut dalam air "enderung untuk terikat pada

    residu organik! demikian uga organisme ?non slime producing @.akteri besi merupakan organisme pengganggu yang sering diumpai pada saluran air.

    %ereka memperoleh tenaga air oksidasi besi baik dalam bentuk terlarut atau tidak terlarut.

    Senyawa besi tersebut dapat menimbulkan endapan dan warna pada air.

     Actinomycetes diketahui uga menimbulkan masalah bau! warna dan kotoran air. Actinomycetes  merupakan stadium antara bakteri dan filamen amur. %ereka dapat

    menimbulkan bau! terutama dimana saluran air dingin berdekatan dengan pipa uap atau

    sumber panas lainnya yang menyebabkan suhu meningkat melebihi 1=B6 untuk beberapa

    lama. $ertumbuhan teradi semalam 4biasanya malam minggu dimana air berhenti

    mengalir5. %ereka akan banyak timbul bila sumber air adalah air permukaan karena air 

     permukaan banyak mengandung bahan organik.

    2ntuk menghan"urkan pertumbuhan bakteri dalam saluran dapat menggunakan residu

    "hlorin bebas *! mg9l. -ika banyak teradi pertumbuhan organisme ? slime forming @ dapat

    digunakan "hlorin dengan dosis lebih tinggi untuk beberapa saat. A"tinomy"etes dapat

    dibunuh dengan "hlorin (!* !* mg9l selama satu hari.

    11. De"in-ek"i Si"tem Saluran Air Ber"ih

    =

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    9/42

    +esinfeksi akan lebih efektif bila dilakukan upaya untuk men"egah kontaminasi

     permukaan dalam pipa sebelum dan selama dipasang. $ipa hendaknya disimpan di tempat

     bersih dan tiap uung hendaknya ditutup. Sistem harus diglontor keseluruhan sebelum

    didesinfeksi.%etoda penambahan larutan "hlorin terus menerus merupakan "ara terbaik untuk 

    sistem perpipaan. &etika air mengalir ke dalam sistem ditambahkan larutan "hlorin terus

    menerus hingga men"apai konsentrasi minimum * mg9l. &ran,kran dibuka untuk 

    mengetahui bahwa semua saluran telah terisi air dengan air yang mengandung "hlorin. Air 

    "hlorin ditahan dalam pipa selama 0' am! setelah itu dilakukan tes untuk melihat bahwa

    masih terdapat "hlorin dengan dosis 0 mg9l. Sistem kemudian diglontor sehingga residu

    "hlorin bebas tinggal 1 mg9l.

    Setelah di"hlorinasi! perlu dilakukan tes bakteriologi 4"oli5. 2ntuk ini hendaknya

    menghubungi dinas kesehatan atau laboratorium kesehatan lingkungan atau mungkin

    laboratorium rumah sakit dapat melakukannya sendiri. ila "oliform masih ada perlu

    desinfeksi ulang.

    erbagai bentuk "hlorin dapat digunakan. 8arutan "hlorin yang dibuat dari gas "ukup

     berbahaya.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    10/42

    12. Pengendalian Samungan Silang

    Sambungan silang dalam sistem perpipaan merupakan potensi bahaya yang serius.

    Sambungan silang merupakan alan masuk kontaminan ke dalam air bersih. Sambungan

    silang dapat teradi pada dua sistem bersambungan disertai adanya perbedaan tekanan yang

    akan membawa kontaminan ke dalam air bersih.

    Sambungan itu bisa teradi karena dua sistem perpipaan bersambungan antara lain

    melalui selang yang memanang masuk ke dalam bak yang penuh dengan larutan

    kontaminan. &arena adanya ra"uum dalam saluran air bersih! tekanan atmosfir menekan

    larutan kontaminan masuk ke dalam saluran air bersih atau bisa uga teradi karena tekanan

    dalam larutan kontaminan lebih besar maka kontaminan masuk ke dalam saluran air bersih.

    10.1&ondisi kehilangan tekanan yang menyebabkan aliran balik

    &ondisi kehilangan tekanan yang menyebabkan aliran balik kran apabila kran bo"or 

    atau dibiarkan terbuka setelah air pendingin diisi maka teradilah sambungan silang

    karena tekanan pada air pendingin lebih tinggi dibanding saluran air bersih.

    Aliran balik diperbesar kemungkinannya bila teradi kehilangan tekanan pada

    saluran air bersih misalnya karena pe"ahnya saluran induk. &ehilangan tekanan

    karena pe"ah ini uga dapat menimbulkan aliran balik air dari toilet dan wastafel.

    &ehilangan tekanan uga bisa teradi karena dipasangnya pompa booster! misalnya

    untuk pemadam kebakaran. Aliran balik dapat teradi karena kebutuhan melebihi

     batas distribusi. $enggunaan air yang berlebih di lantai dasar menyebabkan tekanan

    negatif di lantai atas. Tekanan negatif di lantai atas uga teradi karena pengurusan

    saluran pada saat perbaikan. &arena itu! memelihara tekanan yang "ukup di saluran

    distribusi merupakan tindakan penting untuk men"egah kontaminasi karena

    sambungan silang. &arena tidak mungkin untuk men"egah setiap sambungan silang

    maka perlu dipasang alat pengaman dan setiap sambungan keadian kehilangan

    tekanan hendaknya diselidiki lebih auh penyebabnya.10.0Titik rawan sambungan silang dan "ara penanggulangannya

    Sambungan silang dapat diumpai hampir di setiap area rumah sakit. eberapa

    "ontoh antara lain : pen"u"i bedpan di unit perawatan! pembasuh lantai sistem sentor 

    di ruang bedah! pen"u"i sterilisasi di 6SS+! selang yang terendam di bagian rumah

    tangga! appirator pada mea autopsi di ruang mayat! tangki pemroses F,ray! simpanan

    air di unit farmasi! mesin "u"i landry! boiler di unit mekanis dan lain,lain.

    10.$erlindungan sambungan indi3idual9khusus$enyediaan air untuk pasangan plambing indi3idual dapat ditanggulangi dengan

     pemasangan ?air gap@ atau ?non-pressure type vacuum breaker @. Apabila selang

    dipasang di mulut keran maka air gap akan kehilangan fungsinya. 2ntuk itu perlu

    dipasang non pressure vacuum breaker .

    10.'Sistem blok

    1*

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    11/42

    2ntuk menekan biaya perlindungan sambungan indi3idual maka bisa dipasang

     perlindungan blok! misal untuk seluruh laboratorium. $eralatan yang digunakan

    adalah break tank ! reduced pressure backflow preventer  dan barometric loop. Alat ini

    memisahkan sistem yang masuk ke dalam dari sistem keseluruhan.

    13. 0enaga Pengel$la

    Tenaga pengelola air bersih terdiri dari :

    a5 Tenaga pelaksana dengan tugas mengawasi plambing dan mutu air dengan kualifikasi

    ST%9+1 dan latihan khusus.

     b5 $engawas dengan tugas mengawasi tenaga pelaksana pengelolaan air bersih dengan

    kualifikasi + dan latihan khusus.

    1#. Ealua"i

    2ntuk pengelolaan air bersih di rumah sakit diperlukan tolak ukur sebagai berikut :a5 %utu air sesuai dengan $ermenkes No. '1( Tahun 1))*.

     b5 &uantitas sesuai dengan kebutuhan.

    "5 7rekuensi pemeriksaan plambing.

    1(. ampiran Peraturan !enteri Ke"ehatan Repulik Ind$ne"ia N$. 1#%!enke"

    PerI41&&' tentang S5arat6S5arat dan Penga*a"an Kualita" Air

    8ampiran 1 dan 0

    8ampiran 1$ERAT2RAN %ENTERI &ESE

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    12/42

     No. $arameter Satuan &adar %aksimum

    yang

    +iperbolehkan

    &eterangan

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    .

    =.

    ).

     1*.

    11.

    10.

    1.

    1'.

    1.

    1(.

    1.

    A. 7ISI&A

    au

    -umlah >at padat terlarut

    4T+S5

    &ekeruhan

    Rasa

    Suhu

    /arna

    . &I%IA

    a. &imia Anorganik 

    Air raksa

    Alumunium

    Arsen

    arium

    esi

    7lourida

    &admium

    &esadanan 46a6o5

    &lorida

    &ronium! 3alensi (

    %angan

     Natrium

     Nitrat! sebagai N

     Nitrit! sebagai N

    $erak 

     p<

    Selenium

    ,

    mg98

    Skala NT2

    ,

    *

    Skala T62

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    ,

    1***

    ,

    Suhu udara ±

    °6

    1

    *!**1

    *!0

    *!*

    1!*

    *!

    1!

    *!**

    **

    0*

    *!*

    *!10**

    1*

    1!*

    *!*

    (! =!

    * *1

    Tidak berbau

    ,

    ,

    Tidak berasa

    %erupakan batas

    minimum dan

    maksimum

    10

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    13/42

    1=.

    1).

    0*.

    01.

    00.

    0.

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    .

    =.

    ).

    1*.

    11.

    10.

    1.

    1'.

    1.

    1(.

    1.1=.

    1.

    0.

    Seng

    Sianida

    Sulfat

    Sulfida 4sebagai ene

    en>o 4a5 pyrene

    6hlorodane 4total isomer5

    6hloroform

    0!',+

    ++T

    +etergen

    1!0,+i"hloroethene

    1!1,+i"hloroethene

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    14/42

    1.

    0.

    +. RA+IH A&TILITAS

    Akti3itas Alpha

    4ross Alpha Activity5

    Akti3itas eta

    4ross !eta Activity5

    g98

    g98

    *!1

    1!*

    &adang,kadang

     boleh ada per 

    1** ml sampel air 

    tetapi tidak 

     berturut,turut

    &eterangan :

    mg G milligram ml G mililiter

    8 G 8iter g G eguerel

     NT2 G Nepnelometrik Turbidity 2nits

    T68 G True 6olour 2nits

    8ogam berat merupakan logam terlarut

    +itetapkan di -akarta

    $ada tanggal 1 September 1))*

    %ENTERI &ESE

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    15/42

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    .

    =.

    ).

    1*

    11.

    10.

    1.

    1'.

    1.

    1(.

    1.

    .

    A. 7ISI&A

    au

    -umlah >at padat terlarut

    4T+S5

    &ekeruhan

    Rasa

    Suhu

    /arna

    . &I%IA

    a. &imia Anorganik 

    Air raksa

    Arsen

    esi

    7lourida

    &admium

    &esadanan 46a6o5

    &lorida

    &ronium! 3alensi (

    %angan

     Nitrat! sebagai N

     Nitrit! sebagai N

     p<

    Selenium

    Seng

    Sianida

    Sulfat

    Timbal

    ,

    mg98

    Skala NT2

    ,

    *

    Skala T62

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    ,

    mg98

    mg98

    mg98

    mg98

    ,

    1**

    0

    ,

    Suhu udara ±

    °6

    *

    *!**1

    *!*

    1!*

    1!

    *!**

    **

    (***!*

    *!

    1*

    1!*

    (! )!*

    *!*1

    1

    *!1

    '**

    *!*

    Tidak berbau

    ,

    ,

    Tidak berasa

    %erupakan batas

    minimum dan

    maksimum!

    khusus air huan p< minimum !

    1

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    16/42

    1.

    0.

    .

    '.

    .

    (.

    .

    =.

    ).

    1*.11.

    10.

    1.

    1'.

    1.

    1(.

    1.

    1=.

    1.

    0.

    1.

    0.

     b. &imia Hrganik 

    Aldrin dan dieldrin

    en>ene

    en>o 4a5 pyrene

    6hlorodane 4total isomer5

    6hloroform

    0!',+

    ++T

    +etergen

    1!0,+i"hloroethene

    1!1,+i"hloroethene

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    17/42

    +itetapkan di -akarta

    $ada tanggal 1 September 1))*

    %ENTERI &ESE

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    18/42

    SERI : 0

    PENYEDIAAN AIR PADA KE7,NAAN KH,S,S

    1=

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    19/42

    PENYEDIAAN AIR PADA KE7,NAAN KH,S,S

    1. Pendahuluan

    Rumah sakit memerlukan mutu air lebih dari mutu untuk keperluan sehari,hari. Air 

    sumur atau $A% mungkin "ukup untuk kebutuhan air pada umumnya! tetapi untuk 

    keperluan khusus perlu dilakukan pengolahan tambahan.

    2nit,unit pelayanan yang memerlukan mutu air se"ara khusus antara lain :

    laboratorium! farmasi! 6SS+! unit perawatan! bedah! laundry dan peralatan mekanis

    tertentu 4misalnya : unit pembuatan media laborat! pembuatan media blanko untuk ui

    kimia! pembuatan larutan intra3enus! "airan irigasi! pen"u"ian gelas dan perlengkapan

    laboratorium! irigasi selama prosedur bedah! melembabkan in"inerator perawatan bayidan lain,lain5.

    2. !a"alah K$ntamina"i Air pada Kegunaan Khu"u"

    0.1 ahan kimia

    ahan kima yang biasa ditambahkan pada proses pengolahan air untuk konsumsi

    umum bisa dipandang sebagai kontaminan untuk keperluan khusus. %isalnya! "hlorin

    yang digunakan untuk desinfeksi air minum merupakan kontaminan bila digunakan

    untuk membuat media mikrobiologi. 7luoride ditambahkan ke dalam air untuk 

    men"egah pembusukan gigi dapat menadi penyebab perubahan tulang bila dialisa

    ginal menggunakan air mengandung fluoride. &arena itu! perlu perhatikan

     persyaratan tertentu bila air akan digunakan se"ara khusus.

    0.0 &ontaminan mikroba

    Tingkat keamanan mikrobiologi air minum biasanya didasarkan pada ada tidaknya

     bakteri "oli.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    20/42

    ditemukan mengandung lebih dari 1**.*** mikroorganisme per mililiter. eberapa

    general organisme yang ditemukan dari  sampling air yang diambil dari water 

     softening  pada backflush  pertama setelah regenarasi adalah A"hromoba"ter!

    7la3oba"terium dan $seudomonas. Ini bukan tidak mungkin merupakan penyebab

    infeksi nosokomial.

    0. ahan organik 

    Resin ?ion-e#change@ bisa mengotori air dengan bahan organik karena kebo"oran atau

     pertumbuhan mikroorganisme. ahan organik terbanyak berasal dari penyediaan air 

    minum. &ontaminasi bahan itu akan lebih besar dari air di supply dari air permukaan.

    Adanya bahan organik dan amonia dalam air destilasi dapat menimbulkan kesalahan

     pemba"aan haemoglobin.

    0.' $yrogenakteri pyrogen merupakan masalah tambahan dari kontaminasi organi" molekular 

    yang diumpai dalam air untuk kegunaan khusus. $yrogen adalah bahan peningkat

    suhu atau demam. Reaksi demam timbul bila bahan ini masuk ke dalam saluran darah.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    21/42

    Amonia dan "hlorin merupakan "ontoh kontaminan air dalam bentuk gas kontaminan

    ammonia dalam air untuk kegunaan khusus di laboratorium biomedis dapat

    menyebabkan penyimpangan hasil ui laboratorium. 6hlorin dapat mempengaruhi

    ketepatan ui uric acid ! bilirubin dan senyawa protein,iodine. ;as karbon dioksida

    diabsorpsi oleh air murni dari atmosfir pengolahan ataupun absorpsi dari atmosfir 

    selama penyimpanan. Amonia dapat diuapkan dalam pot pemanas namun akan segera

    diabsorpsi kembali pada saat kondensasi.

    &arbon dioksida gas diabsorpsi oleh air murni dari atmosfir setelah pengolahan.

    $embuangan 6H0  perlu dilakukan karena efek korosif pada saluran air dan

     perlengkapan pengolahan air. %eningkatnya 6H0 dalam air bersih menurunkan p<

    dan menaikkan daya hantar listrik. +aya hantar listrik sering digunakan untuk 

    mengukur mutu kebersihan air.

    3. ,kuran Keer"ihan Air

    Ada beberapa "ara untuk mengukur kebersihan air. $engukuran dibedakan ke dalam

    ' kelompok! yaitu fisika! kimia! mikrobiologi dan radioakti3itas. &riteria air kegunaan

    khusus tergantung pada kegunaan air yang bersangkutan. $arameter kimia dan

    mikrobiologi biasanya sudah "ukup untuk menilai tingkat kebersihan air minum se"ara

    umum tetapi air untuk kegunaan khusus harus dipandang se"ara indi3idual.

    #. !et$da Peng$lahan

    Air minum biasanya dilakukan beberapa pengolahan sebelum sampai kepada konsumen.

    Setelah sampai rumah sakit! biasanya diperlukan pengolahan tambahan sesuai dengan

    kriteria dan kegunaan yang telah diuraikan diatas. iasanya dilakukan pembungan

    kontaminan namun pada hal,hal tertentu ditambahkan bahan,bahan untuk men"egah

    korosi pada boiler atau sistem pendingin air.

    '.1 Saringan karbon&arbon aktif biasa digunakan untuk menghilangkan bau dan kadang untuk 

    de"hlorinasi. $roses yang berlangsung adalah adsorbsi dan absorbsi "hlorin atau

     bahan,bahan yang menyebabkan bau dan rasa. &arena karbon aktif mempunyai

     permukaan area yang luas dalam pengertian massa maka sangat tepat untuk tuuan ini.

    &apasitas absorbsi ber3ariasi tergantung pada enis karbon aktif.

    +i rumah sakit atau laboratorium biomedis! saringan arang aktif digunakan

    untuk mengolah air baku destilasi dan deionisasi untuk menghilangkan bahan organik 

    dan atau "hlorin. akteri yang terkandung dalam air yang tersaring bisa tumbuh pada

    saringan. +engan demikian! kandungan bakteri ini golongan pyrogen maka

     pyrogenitas air meningkat. &andungan bakteri dan pyrogen ini mungkin uga bisa

    meningkat selama pengolahan ion e#change.

    01

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    22/42

    Se"ara berkala sesuai dengan petunuk pabrik! saringan perlu di ?backwash@!

    diaduk dan diperbaiki lapisan karbonnya. Saringan karbon hendaknya di"u"i dengan

    steam se"ara berkala untuk menghambat pertumbuhan bakteri. 7rekuensi pen"u"ian

    dapat ditentukan melalui ui bakteri. Setelah pemakaian beberapa lama kapasitas

    saringan menurun maka saringan perlu diganti atau diaktifkan kembali.

    '.0 $ertukaran ion

    $roses pertukaran ion mirip dengan saringan karbon. Air yang diolah dengan

     pelan melewati kolom silindris yang berisi granula dan resin untuk pertukaran ion.

    &etika air kontak dengan resin teradilah pertukaran kimia. Ion yang ada dalam resin

     bertukar dengan ion yang ada dalam air. $artikel ion mempunyai afinitet lebih besar 

    terhadap ion dalam air disbanding afinitet terhadap ion yang telah diikatnya.

    Satu "ontoh adalah ? "eolite softener @ yang digunakan untuk di rumah tangga.

    Ion sodium pertama,tama terikat pada resin. &etika air sadah 4air yang mengandung

    6a dan %g5 melewati deiono"er ! ion sodium bertukar dengan ion 6a dan %g.

    2ntuk setiap ion 6a dan %g yang terikat resin dilepaskan dua ion sodium. Air yang

    diolah biasanya dianggap "ukup aman dan digunakan untuk pasien yang diet sodium!

    walau demikian harus tetap berada dalam pengawasan dokter dan ahli gi>i.

    ila ion sodium pada resin telah terpakai! ion sodium harus dipengaruhi dengan

    larutan ?brine@ 4Na6l konsentrasi tinggi5. ila larutan brine kontak dengan resin ion

    6a dan %g dilepaskan resin lama dibalas dan dibuang. +engan demikian! water 

     softener dapat digunakan lagi.Se"ara umum! proses ion e#change melaui ' tahap : 415 penggunaan! 405

    backwash! 45 penggantian dan 4'5 pembilasan. $rinsip dasar ion e#change ini uga

     berlaku pada proses deionisasi.

    '. +estilasiAir destilasi merupakan kebutuhan mutlak setiap rumah sakit! misalnya untuk 

    digunakan di 6SS+ terutama pembilas peralatan di laboratorium. Air destilasi bebas

     pyrogen digunakan untuk men"u"i alat yang kontak langsung dengan darah atau luka

    terbuka di unit farmasi untuk mempersiapkan larutan ineksi bedah! intra3enus.

    Sebelum air destilasi digunakan mungkin bisa dilakukan saringan pasir atau ion

    e#change untuk menghilangkan "hlorin dan amonia. Air destilasi akan membunuh

     bakteri dan uga akan menghilangkan bahan organik yang dilepas oleh resin atau

    karbon.

    +estilasi adalah proses fisika sederhana yaitu mengungkapkan suatu bahan dan

    mengkondensasikan kembali. &arena hamper semua senyawa dalam air tidak menguap

    maka destilasi air dapat menghasilkan air yang hampir bebas dari bahan organik dan

    anorganik. Namun ada beberapa senyawa menguap seperti amonia atau "hlorin yang

     bisa menguap dan terkondensasi bersama dengan air destilasi. %aka mungkin perlu

    00

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    23/42

    menghilangkan kontaminan ini dengan ion e#change atau saringan karbon sebelum

    destilasi.

    /alau destilasi adalah proses sederhana! desain destilasi perlu memperhatikan

    kualitas hasil akhir yang diharapkan. +estilasi dapat diran"ang dengan menggunakansteam dari boiler sentral sebagai sumber panas. Setelah stem terkondensasi digunakan

    sebagai air baku untuk destilasi. -ika hal ini digunakan maka harus di"ari informasi

    yang pasti tentang kualitas steam yang terkondensasi dari boiler karena kontaminan

    itu akan terbawa ke dalam air destilasi dan bisa menimbulkan masalah. Namun

     praktek ini sudah tidak banyak digunakan lagi.

    Spesifik resistance air destilasi tergantung pada desain dan bahan yang

    digunakan untuk destilasi! pemeliharaan dan kualitas air baku. +estilasi tunggal

    umumnya menghasilkan resistance antara **.***,=**.*** ohm9"m. Sedangkan ganda

    tiga dengan Muart> menghasilkan resistance 0.***.*** ohm9"m.'.' Saringan membrane

    Saringan membran digunakan se"ara luas untuk analisa bilogi dari susu! minuman dan

    larutan lain serta gas. 8arutan atau gas yang dianalisa dilewatkan membran porous sub

    mikron. 2kuran porous antara *!*0 = u. $emilihan ukuran porous tergantung pada

    ukuran partikel mikroskopis yang harus dihilangkan. Saringan dengan ukuran

    membran *!' u sering digunakan untuk analisis air se"ara bakteriologi. Sebagian

     pyrogen dapat uga dihilangkan dengan saringan membran. &arena ukuran bakteri

     pyrogen antara *!*,1!* u maka untuk pembebasan pyrogen total dari air harus

    menggunakan saringan yang berukuran porous lebih ke"il dibanding saringan

    membran untuk menyaring untuk kegunaan umum dan hanya dapat menyediakan

    air dalam umlah terbatas! misalnya keperluan laboratorium tertentu.

    '. Reverse osmosisHsmose teradi bila larutan en"er dipisahkan dari larutan kental dengan membran

    semi,permeable. %embran akan membiarkan bahan kimia tertentu untuk melewatinya

    dan se"ara bersamaam mengeluarkan yang lain. ila larutan garam dipisahkan dari air 

    murni! molekul air murni akan berdifusi ke dalam air garam melalui membrane.

     Reverse osmose teradi bila tekanan dikenakan pada lauratan garam memaksa

    molekul air garam berdifusi ke dalam air murni. 7raksi air terus menerus dibuang dari

    air garam untuk menghindarkan penumpukan kontaminan.2kuran porous membran "ukup ke"il 4*!*0 *!* u5 yang mampu

    mengeluarkan hampir semua bakteri dan 3irus. Namun tidak boleh dianggap serta

    merta steril karena kemungkinan terdapat kerusakan membran. Sekali sisi produk 

    membran terkontaminasi maka bakteri akan berkembang biak dalam produk akhir.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    24/42

    Setelah air murni dihasilkan harus dilakukan upaya untuk menaga kualitasnya selama

    dalam penyimpanan dan distribusi. 2ntuk mempertahankan kulitas itu tidak mudah karena

    air yang telah dimurnikan sangat mudah untuk kembali tidak murni. Air akan mempunyai

    afinitet lebih besar terhadap ion organik dan organik dalam pipa atau reser3oir dan sangat

    mudah menyerap kontaminan gas dari atmosfir.

    .1 Tangki penampungahan tangki harus dipilih sedemikian untuk men"egah kebo"oran terhadap

    kontaminan. $emilihan bahan pipa distribusi dan tangki sama pentingnya.

    $erhatian perlu diarahkan uga untuk men"egah kontaminasi bakteri dan

     pertumbuhannya dalam tangki. Air destilasi yang tersisa disarankan dibuang hari itu

     uga. Tangki kemudian dibasuh dengan air destilasi baru sebelum digunakan untuk 

    menyimpan hasil produksi hari berikutnya. $enyimpanan angka pendek tersebut bermanfaat untuk men"egah pertumbuhan mikroorganisme dan pyrogen dalam umlah

     besar.

    -umlah bakteri yang masuk ke dalam tangki akan ditekan dengan menempatkan

    tangki pada lokasi bebas debu dan auh dari alan umum. &ontaminasi dari atmosfir 

    dapat di"egah dengn penutup rapat dan didapat saringan bakteri pada pipa hawa.

    Saringan harus sering diganti untuk men"egah menumpuknya bakteri bakteri

     pada saringan. /alaupun dengan filter! bakteri bisa masuk bila udara ruang tersedot

    melalui 3entilasi condenser selama periode pendinginan setelah detilasi. 8ampu ultra

    3iolet dapat membantu memelihara mutu air dalam tangki. Intensitas lampu harus

    diaga sehingga efisiensi bakterisidal masih dapat dipertahankan atau masih di atas

    standar. $emanasan terus menerus air destilasi pada suhu =0B6 uga akan membantu

    menahan kandungan kuman sampai minimum.

    .0 ahan konstruksi tangki dan distribusiahan tangki dan distribusi hendaknya terbuat dari bahan tidak larut air. iasanya

    untuk ini digunakan tin. ahan ini umumnya berada dalam bentuk! yaitu : ?block-tin

    line brass@! ?block tin tubing @ dan ?tin-coated tubing @. ila tin rusak! tembaga akan

    larut dalam air. Adanya kandungan tembaga dapat digunakan sebagai indikator bahwa

    sistem perlu diperbaiki. ahan lain yanga dapat digunakan adalah  stainless steel tipe

    *'. Namun terhadap bahan ini kadang,kadang masih diperlukan pen"u"ian untuk 

    menghilangkan kontaminan dan mematikan oksidasio logam. $roses pen"u"ian

    menggunakan larutan asam hipokhlorit dan asam nitrat.

    eberapa bahan plastik dapat uga digunakan! tetapi mereka biasanya tidak tahan

     panas dan mengandung bahan,bahan additive dalam proses pembuatan plastik 

    4biasanya sulit diidentifikasi5 yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan. +iantara

     bahan tersebut! enis teflon adalah yang terbaik. 2ntuk penanganan air destilasi dan

    deioni"ed sering digunakan gelas borosli"ate. ersama dengan block-tin line brass

    merupakan pilihan yang dianurkan.

    0'

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    25/42

    0

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    26/42

    SERI :

    PEN7E8AAN AIR 2I!BAH

    0(

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    27/42

    PEN7,!P,AN DAN PE!B,AN7AN AIR I!BAH

    1. Pendahuluan

    $ada setiap tempat dimana orang berkumpul akan selalu dihasilkan limbah dan

    memerlukan pembuangan. Rumah sakit seperti halnya pemukiman menghasilkan limbah.

    Hrang mulai lebih berkepentingan terhadap limbah rumah sakit karena sifat limbah yang

    dibuang. Tetapi sebenarnya komposisi sampah pada dasarnya tidak banyak berbeda

    dengan limbah rumah tangga! bahkan dari segi mikrobiologi sekalipun ke"uali sampah

    yang berasal dari bagian penyakit menular karena organisme belum dipisahkan melalui

     proses olah setempat.

    2. Pengertian dan Dampak 

    8imbah "air rumah sakit adalah semua limbah "air yang berasal dari rumah sakit yang

    kemungkinan mengandung mikroorganisme! bahan kimia bera"un dan ra"un gas.

    ila bahan,bahan yang terkontaminasi seperti bahan per"obaan tidak ditangani

    dengan baik selama proses pengumpulan maka akan dapat teradi kontaminasi sampah

    se"ara langsung atau melalui aerosol. +emikian uga! per"ikan dan penyiraman toilet!

    ma"erator dapat men"emari lantai dan dinding yang kemudian melalui penguapan akan

    terbawa masuk ke dalam udara ruangan. Seyogyanya suatu kota perlu memiliki saluran

    air limbah. Namun! tak satupun tersedia di kota,kota Indonesia. %aka air limbah dari rumah

    sakit sangat disarankan untuk diolah sebelum dibuang ke saluran air perkotaan.

    ila menggunakan pengolahan indi3idual seperti septi" tank atau unit pengolahan

    limbah terpusat maka harus diaga! angan sampai teradi kontaminasi pada saluran

     penerima oleh mikroorganisme yang masih bertahan selama proses pengolahan limbah

    tersebut atau terlepas ke udara sebagai efek samping unit pengolahan terpusat.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    28/42

    2kuran! fungsi dan kegiatan rumah sakit mempengaruhi kondisi air limbah yang

    dihasilkan. Se"ara umum! air limbah mengandung buangan pasien! bahan otopsi

     aringan hewan yang digunakan di laboratorium! sisa makanan dari dapur! limbah

    laundry! limbah laboratorium berbagai ma"am bahan kimia baik toksik maupun non

    toksik dan lain,lain.

    .0 &arakteristik kimia! fisik dan biologi limbah8imbah rumah sakit bisa mengandung berma"am,ma"am mikroorganisme tergantung

     pada enis rumah sakit tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan enis

    sarana yang ada 4misalnya! kandang hewan laboratorium dan lain,lain5. -elas bahwa

    diantara mikroorganisme tersebut bisa patogen.

    8imbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan,bahan

    organik dan anorganik! yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan ui air kotor pada umumnya seperti H+! 6H+! TSS dan lain,lain.

    ila rumah sakit memiliki unit pengolahan sendiri maka kandungan ini harus

    dimonitor untuk menilai hasil kera unit pengolahan. erbagai bakteri indikator perlu

    diperiksa setelah desinfeksi.

    #. Penampungan dan Peng$lahan imah $kal

    '.1 %aste Stabili"ation &ond System 4kolam stabilisasi air limbah5

    Sistem pengolahan air limbah ?kolam stabilisasi@ adalah memenuhi semua kriteria

    tersebut diatas ke"uali masalah lahan yang diperlukan sebab untuk kolam stabilisasi

    memerlukan lahan yang "ukup luas maka biasanya sistem ini dianurkan untuk rumah

    sakit di pedalaman 4di luar kota5 yang biasanya masih tersedia lahan yang "ukup.

    Sistem ini hanya terdiri dari bagian,bagian yang "ukup sederhana! yakni :

    1.  &ump Sump 4pompa air kotor5.

    0. Stabili"ation &ond 4kolam stabilisasi5 biasanya 0 buah..  !ak Chlorinasi

    '. Control Room 4ruangan untuk kontrol5.

    . Inlet.

    (.  'nterconection antara 0 kolam stabilisasi.. (utlet dari kolam stabilisasi menuu ke sistem "hlorinasi 4bak "hlorinasi5.

    '.0 %aste (#idation )itch *reatment System 4kolom oFidasi air limbah5Sistem kolam oFidasi ini telah dipilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit yang

    terletak di tengah,tengah kota karena tidak memerlukan lahan yang luas. &olam

    oFidasi,nya sendiri dibuat bulat atau elips dan air limbah dialirkan se"ara berputar 

    agar ada kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara 4aerasi5.

    &emudian air limbah dialirkan ke dalam  sedimentation tank untuk mengendapkan

     benda,benda pada dan lumpur lainnya. Selanutnya air yang sudah nampak ernih

    dialirkan ke bak "hlorinasi sebelum dibuang ke dalam sungai atau badan air lainnya.

    Sedangkan lumpur yang mengendap diambil dan dikeringkan pada Sludge )rying 

     !ed .

    Sistem (#idation )itch ini terdiri dari komponen,komponen sebagai berikut :

    0=

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    29/42

    1.  &ump Sump 4pompa air kotor5.0. Sedimentation *ank 4bak pengendapan5.

    . Chlorination *ank 4bak "hlorinasi5.

    '. Sludge )rying !ed 4tempat mengeringkan lumpur biasanya 1 0 petak5.

    . Control Room 4ruang kontrol5.'. Anaerobic +ilter *reatment System

    Sistem pengolahan air limbah melalui proses pembusukan anaerobik melalui suatu

    filter9saringan! dimana air limbah tersebut sebelumnya telah mengalami  pre-treatment 

    dengan septi" tank 4 'nhoff *ank 5.+ari proses  Anaerobic +ilter *reatment  biasanya akan menghasilkan effluent 

    yang mengandung >at,>at asam organik dan senyawa anorganik yang memerlukan

    "hlor lebih banyak untuk proses oFidasinya. Hleh sebab itu! sebelum effluent dialirkan

    ke ak 6hlorinasi ditampung dulu kepada ak9&olam Stabilisasi untuk memberikan

    kesempatan oksidasi >at,>at tersebut diatas sehingga akan menurunkan umlah "hlorin

    yang dibutuhkan pada proses "hlorinasi nanti.

    415  &ump Sump 4$ompa Air &otor5.405 Septic *ank 4Inhoff Tank5.

    45  Anaerobic +ilter

    4'5 Stabili"ation *ank 4ak Stabilisasi5.45 Chlorination *ank 4ak 6hlorinasi5.

    4(5 Sludge )rying !ed 4Tempat $engeringan 8umpur5.

    45 Control Room 4Ruang &ontrol5.

    Sesuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang uga tergantung dari besar ke"ilnya rumah sakit atau umlah tempat tidur maka konstruksi  Anaerobic

     +ilter *reatment System dapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut! misalnya :

    • Lolume Septic *ank 

    • Lolume Anaerobic +ilter 

    • Lolume Stabili"ation *ank 

    • -umlah Chlorination *ank 

    PED8!AN

    PEN7E8AAN I!BAH KINIS

    1. Pendahuluan

    1.1 imah Klini"

    Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar. erbagai enis limbah

    yang dihasilkan di rumah sakit dan unit,unit pelayanan medis bisa membahayakan dan

    menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunung dan terutama petugas yang

    menangani limbah tersebut.Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengolahan pendahuluan

    sebelum diangkut ke tempat pembuangan atau dimusnahkan dengan unit pemusnah

    setempat.

    8imbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis! perawatan! gigi!

    ?veterinary@! farmasi atau seenis serta limbah yang dihasilkan di rumah sakit pada

    saat dilakukan perawatan9pengobatan atau penelitian.

    0)

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    30/42

    anyak sekali limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit. Sebagian besar 

    dapat membahayakan siapa saa yang kontak dengannya! karena itu perlu prosedur 

    tertentu dalam pembuangannya. Tidak semua limbah klinis berbahaya. Tetapi ada

     beberapa yang dapat menimbulkan an"aman pada saat penanganan! penampungan! pengangkutan dan atau pemusnahannya karena alasan,alasan sebagai berikut :

    • Lolume limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan pembuangannya

    eberapa diantara limbah itu berpotensi menimbulkan bahaya kepada personil yang

    terlibat dalam pembuangan! apabila tidak ditangani dengan baik.

    • 8imbah ini uga menimbulkan pen"emaran lingkungan bila mereka dibuang se"ara

    sembrono dan akhirnya membahayakan atau mengganggu kesehatan masyarakat.

    %ungkin akan banyak lagi enis limbah yang perlu ditangani untuk masa

    mendatang. +isamping itu! perlu uga diperhatikan pembuangan limbah dari

     poliklinik atau praktek dokter swasta walaupun pembuangan limbah dalam umlah

    ke"il.

    1.2 !ak"ud dan 0u9uan Buku Ped$man

    Tuuan dari pedoman ini adalah untuk menelaskan prosedur dalam pengemasan!

     pemberian label! penampungan! pengangkutan dan pembuangan limbah klinis.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    31/42

    dan infeksius. $etunuk,petunuk praktis pengelolaan limbah harus disediakan untuk 

    semua pekera yang terlibat.

    &ebiaksanaan dalam pembuangan limbah seringkali tergantung pada keadaan

    lokal! ukuran! kekhususan! infrastruktur yang ada dan tersedia atau tidaknyain"inerator. ahkan pada satu unit organisasi bisa dihasilkan prosedur pengelolaan

    yang berbeda untuk mengatasi berbagai 3olume limbah yang dihasilkan dalam suatu

    area. Namun! prosedur hendaknya sedapat mungkin seragam dalam suatu organisasi

    atau antar organisasi.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    32/42

    2.13 &arena pedoman ini hanya menyaikan garis besar pengelolaan limbah

    klinis dan yang seenis maka dirasa perlu untuk mengembangkan pedoman yang lebih

    detail yang berkenaan dengan hal,hal yang bersifat khusus.

    3. imah Klini" dan 5ang Se9eni"

    $enggolongan kategori limbah seperti yang tersebut dibawah ini dilakukan berdasarkan

     potensi bahaya yang terkandung di dalamnya! termasuk plastik karena 3olume dan sifat

     persistensinya yang menimbulkan masalah :

    • 8imbah benda taam.

    • 8imbah infeksius.

    • 8imbah aringan tubuh.

    • 8imbah "itotoksik.

    • 8imbah farmasi.

    • 8imbah kimia.

    • 8imbah radioaktif.

    • 8imbah plastik.

    $enggolongan berbagai limbah tidak mudah dilakukan. %isalnya! beberapa benda

    taam bisa uga digolongkan ke dalam limbah infeksius. 8imbah yang kontak dengan

    darah! eksudat atau sekresi bisa dianggap memiliki potensi infeksius! walaupun biasanya

    dianggap tidak praktis karena harus memperlakukan limbah itu sebagai limbah infeksius.

    ila satu onggok limbah mengandung beberapa enis limbah! misalnya "itotoksik daninfeksius maka metode pembuangan yang paling tepat untuk keduanya adalah in"inerator.

    %etode pembuangan enis limbah yang digolongkan diatas diuraikan dalam bab

    ini! sementara perubahan lebih auh diuraikan dalam bab (. &arena istilah in"inerator dan

    landfill sering disinggung dalam dokumen ini! pemba"a hendaknya meruuk uga ke bab

    (.0 dan (..

    3.1 imah enda ta9am

    8imbah benda taam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut taam! sisi! uung

    atau bagian menonol yang dapat memotong atau menusuk kulit! seperti arum

    hipodermik! perlengkapan intra3ena! pipet pasteur! pe"ahan gelas! pisau bedah. Semua

     benda taam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan "idera melalui

    sobekan atau tusukan. enda,benda taam yang terbuang mungkin terkontaminasi

    oleh darah! "airan tubuh! bahan mikrobiologi dan bera"un bahan "itotoksik atau

    radioaktif. 8imbah benda taam mempunyai potensi bahaya tambahan yang dapat

    menyebabkan infeksi atau "idera karena mengandung bahan kimia bera"un atau

    radioaktif. $otensi untuk menularkan penyakit akan sangat besar bila benda taam tadi

    digunakan untuk pengobatan pasien infeksi atau penyakit infeksi.Se"ara umum! arum disposable tidak dipisahkan dari syringe atau perlengkapan

    lain setelah digunakan. Clipping, bending atau breaking  arum, arum! sangat tidak 

    disarankan karena akan menyebabkan accidental inoculation. $rosedur tersebut dalam

     beberapa hal perlu diperhatikan kemungkinan dihasilkannya aerosol. %enutup arum

    0

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    33/42

    dengan kap dalam keadaan tertentu barangkali bisa diterima! misalnya dalam

     penggunaan bahan radioaktif dan untuk pengumpulan gas darah.

    8imbah benda taam hendaknya ditempatkan dalam kontainer benda taam yang

    diran"ang "ukup kuat! tahan tusukan dan diberi label dengan benar. +esain dankonstruksi kontainer hendaknya sedemikian untuk mengurangi kemungkinan "idera

     bagi orang yang menangani pada saat pengumpulan dan pengangkutan limbah benda

    taam itu. 8abel untuk limbah benda taam termasuk simbol bioha"ard 4lihat bab '.5.

    In"inerator merupakan metoda terbaik untuk pembuangan limbah benda taam

    ini. +iketahui bahwa pembuangan ke landfill diperlukan bila sarana in"inerator tidak 

    men"ukupi atau tidak tersedia. +alam hal ini perlu diperhatikan bahwa tempat

     pembuangan harus dikelola dengan baik dan "ontainer limbah benda taam segera

    ditimbun dengan tanah yang "ukup tebal atau dengan material lain yang tepat.8imbah benda taam yang terkontaminasi oleh bahan "itotoksik atau radioaktif 

    harus diberi label dengan benar dan dibuang sesuai dengan prosedur yang telah ada

    4lihat bab .' dan .5.

    3.2 imah in-ek"iu"

    8imbah infeksius hendaknya men"akup pengertian sebagai berikut :

    • 8imbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit

    menular 4perawatan intensif5

    • 8imbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari

     poliklinik dan ruang perawatan9isolasi penyakit menular. Namun beberapa institusi memasukkan uga bangkai hewan per"obaan yang

    terkontaminasi atau diduga yang terkontaminasi oleh organisme patogen ke dalam

    kelompok limbah infeksius.

    $embuangan9pemusnahan dengan in"inerator adalah pilihan utama! sementara

    itu  sanitary landfill merupakan pilihan terakhir 4lihat bab (.5. $ilihan lain adalah

    dengan menggunakan autoclaving yang membuatnya menadi tidak infeksius

    sehingga bisa dibuang ke  sanitary landfill ! masalahnya adalah 3olume limbah yang

    harus di autoclave "ukup besar 4lihat bab (.1.15.3.3 imah 9aringan tuuh

    -aringan tubuh meliputi aringan tubuh! organ! anggota badan! pla"enta! darah dan

    "airan tubuh lain yang dibuang pada saat pembedahan atau autopsi.

    -aringan tubuh yang tampak nyata seperti anggota badan dan pla"enta yang

    tidak memerlukan pengesahan penguburan hendaknya dikemas se"ara khusus! diberi

    label dan dibuang ke in"inerator dibawah pengawasan petugas berwenang.6airan tubuh! terutama darah dan "airan yang terkontaminasi berat oleh darah

    harus diperlakukan dengan hati,hati. +alam umlah ke"il dan bila mungkin dapat

    dien"erkan sehingga dapat dibuang ke dalam sistem saluran pengolahan air limbah.3.# imah /it$t$k"ik 

    8imbah "itotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi

    dengan obat "itotoksik selama pera"ikan! pengangkutan atau tindakan terapi

    "itotoksik.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    34/42

    2ntuk menghapus tumpahan yang tidak sengaa! perlu disediakan absorben

    yang tepat. ahan pembersih hendaknya selalu tersedia dalam ruang per"ikan terapi

    "itotoksik. ahan,bahan yang "o"ok untuk itu! antara lain : sawdust! granula absorbsi

    yang tersedia di pasar! detergen atau perlengkapan pembersih lainnya. Semua limbah

     pembersihan itu harus diperlakukan sebagai limbah "itotoksik. $emusnahan limbah

    "itotoksik hendaknya menggunakan in"inerator karena sifat ra"unnya yang tinggi.

    8imbah yang mengandung "ampuran limbah "itotoksik dan limbah lain! harus

    dibakar dalam in"inerator dengan suhu yang disarankan untuk pembakaran limbah

    "itotoksik.

    8imbah dengan kandungan obat "itotoksik rendah!seperti urine! tina dan

    muntahan bisa dibuang se"ara aman ke dalam saluran air kotor. Namun harus hati,hati

    dalam menangani limbah tersebut dan harus dien"erkan dengan benar.3.( imah -arma"i

    8imbah farmasi berasal dari :

    • Hbat,obatan yang kadaluarsa.

    • Hbat,obatan yang terbuang karena bat"h yang tidak memenuhi spesifikasi atau

    kemasan yang terkontaminasi.

    • Hbat,obatan yang dikembalikan oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat.

    • Hbat,obatan yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan.

    • 8imbah yang dihasilkan selama produksi obat,obatan.

    %etoda pembuangan tergantung pada komposisi kimia limbah. Namun! prinsip,

     prinsip berikut hendaknya dapat diadikan pegangan9pertimbangan :

    • 8imbah farmasi hendaknya diwadahi dalam kontainer non,reaktif.

    • ila dimungkinkan! limbah ini hendaknya dibakar dengan in"inerator. -angan sampai

    dikirim ke landfill atau dibuang bersama,sama dengan limbah biasa 4domestik5.

    $raktek demikian akan menimbulkan pen"emaran air tanah.

    • ilamana memungkinkan! "airan yang tidak mudah terbakar 4larutan antibiotik5

    hendaknya diserap dengan sawdust   dikemas dengan kantong plastik dan dibakar 

    dengan in"inerator.

    •ila proses penguapan dilakukan untuk membuang limbah farmasi hendaknya

    dilakukan di tempat terbuka auh dari api! motor elektrik atau intake air conditioner .

    $roses penguapan dapat menimbulkan pen"emaran udara karena itu metode ini

    hendaknya hanya digunakan untuk limbah dengan sifat ra"un rendah. ahan

    ditempatkan dalam wadah non,reaktif yang mempunyai bidang permukaan luas.

    • 2mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui in"inerator. Se"ara umum! tidak 

    disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor! ke"uali dalam umlah ke"il

    masih diiinkan.

    3.% imah kimia8imbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis!

    3eterinari! laboratorium! proses sterilisasi dan riset. 48imbah kimia yang telah dibahas

    adalah limbah farmasi dan "itotoksik5. $embuangan limbah kimia ke dalam saluran

    air kotor dapat menimbulkan korosi pada saluran! sementara beberapa bahan kimia

    '

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    35/42

    lainnya dapat menimbulkan ledakan. 8imbah kimia yang tidak berbahaya dapat

    dibuang bersama,sama dengan limbah umum. Reklamasi dan daur ulang bahan

    kimia berbahaya bera"un 45 dapat diupayakan bila se"ara teknis dan ekonomi

    memungkinkan. +isarankan untuk berkonsultasi dengan instansi berwenang untuk 

    mendapat petunuk lebih lanut.

    %erkuri banyak digunakan dalam penyerapan restorasi amalgam. 8imbah

    merkuri amalgam tidak boleh dibakar dengan in"inerator karena akan menghasilkan

    emisi yang bera"un 4mengandung merkuri5. $embuangannya harus mengikuti

     peraturan yang berlaku. 8imbah amalgam dan kimia lain seperti ester dari asam

    a"ryli" yang digunakan dalam penyiapan lapisan gigi tidak boleh dibuang melalui

    sistem pembuangan domestik.

    ahan kimia lain! seperti limbah laboratorium! limbah gas dan sol3en! tidak 

    termasuk dalam bab ini karena lingkupnya sangat ber3ariasi untuk disarankan se"ara

    umum disini. 2ntuk itu! diperlukan pedoman tersendiri. Terlepas dari produksi

    limbah kimia! prosedur pengamanan adalah yang terpenting 4 good housekeeping 5.

    +isarankan untuk berkonsultasi dengan instansi berwenang untuk mendapat

     pengarahan.

    3.) imah radi$akti- 

    8imbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal

    dari penggunaan medis atau riset radionu"leida. 8imbah ini dapat berasal dari antara

    lain: tindakan kedokteran nuklir! radioimmunoassay dan bakteriologis dapat

     berbentuk padat! "air ataupun gas. $enanganan! penyimpanan dan pembuangan bahan

    radioaktif harus memenuhi peraturan yang berlaku.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    36/42

    masuk in"inerator dan sifat,sifat asap. Semua prosedur itu harus sesuai dengan

     peraturan yang berlaku.

    3.+ imah pla"tik 

    8imbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik! rumah sakit dan sarana

     pelayanan kesehatan lain. %asalah yang ditimbulkan oleh limbah plastik ini adalah

    terutama karena umlahnya yang meningkat se"ara "epat seiring dengan meningkatnya

     penggunaan barang,barang medis disposable seperti syringes dan slang. $enggunaan

     plastik yang lain 4seperti kantong obat5 makanan! peralatan dan bungkus utensil

    ataupun pelapis tempat tidur 4perlak5 uga memberi kontribusi meningkatnya umlah

    limbah plastik. Terhadap limbah ini barangkali perlu dilakukan tindakan tertentu

    sesuai dengan salah satu golongan limbah diatas ika terkontaminasi dengan bahan

     berbahaya.Apabila pemisahan dilakukan dengan baik! bahan plastik yang terkontaminasi

    dapat dibuang melalui pelayanan pengangkutan sampah kota9umum.

    +alam pembuangan limbah plastik ini hendaknya memperhatikan aspek berikut:

    • $embakaran beberapa enis plastik menghasilkan emisi udara yang berbahaya.

    %isalnya! pembakaran plastik mengandung "hlor seperti $L6 4 polyvinyl 

    chlor 5 menghasilkan hydrogen "hlorida. Sementara itu! pembakaran plastik 

    yang mengandung nitrogen seperti plastik formaldehida urea menghasilkan

    oksida nitrogen. &arena itu! perlu dilakukan pemantauan mutu udara.• &eseimbangan "ampuran antara limbah plastik dan non plastik untuk 

     pembakaran dengan in"inerator membantu pen"apaian pembakaran sempurna

    dan mengurangi biaya operasi in"inerator.

    • $embakaran terbuka seumlah besar limbah plastik tidak diperbolehkan karena

    menghasilkan partikel dan pen"emar udara. Tindakan ini dapat menghasilkan

     pemaparan kepada operator dan masyarakat umum.

    • &omposisi limbah berubah sesuai dengan kemauan teknologi sehingga produk 

    ra"un potensial dari pembakaran mungkin uga berubah. &arena itu perlu

    dilakukan updating dan peninauan kembali strategi penanganan limbah

     plastik ini.

    • Tampaknya limbah plastik yang dihasilkan dari unit pelayanan kesehatan akan

    meningkat. Lolume yang begitu besar memerlukan pertimbangan dalam

     pemisahan sampah dan untuk sampah plastik ini setelah aman sebaiknya

    diupayakan daur ulang.

    #. Penanganan dan Penampungan#.1 Pemi"ahan dan pengurangan

    +alam pengembangan strategi pengelolaan limbah! alur limbah harus diidentifikasi

    dan dipilah,pilah. Reduksi keseluruhan 3olume limbah! hendaknya merupakan proses

    yang kontinyu. $ilah,pilah dan reduksi 3olume limbah klinis dan yang seenis

    (

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    37/42

    merupakan persyaratan keamanan yang penting untuk petugas pembuang sampah!

     petugas emergensi dan masyarakat. $ilah,pilah dan reduksi 3olume limbah hendaknya

    mempertimbangkan hal,hal berikut ini :

    &elan"aran penanganan dan penampungan limbah.• $engurangan umlah limbah yang memerlukan perlakuan khusus! dengan

     pemisahan limbah dan non,.

    • +iusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non,.

    • $engemasan dan pemberian label yang elas dari berbagai enis limbah untuk 

    mengurangi biaya! tenaga kera dan pembuangan.$emisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil kun"i

     pembuangan yang baik. +engan limbah berada dalam kantong atau kontainer yang

    sama untuk penyimpanan! pengangkutan dan pembuangan akan mengurangi

    kemungkinan kesalahan petugas dalam penanganannya.#.2 Penampungan

    Sarana penampungan untuk limbah harus memadai! diletakkan pada tempat yang pas!

    aman dan higienis. 7aktor,faktor tersebut perlu mendapat perhatian dalam

     pengembangan seluruh strategi pembuangan limbah untuk rumah sakit.$emadatan adalah "ara yang efisien dalam penyimpanan limbah yang bisa

    dibuang dengan landfill . Namun! pemadatan ini tidak boleh dilakukan untuk limbah

    infeksius dan limbah benda taam.

    #.3 Standari"a"i kant$ng dan k$ntainer pemuangan limah

    Terdapat berbagai kantong yang digunakan untuk pembuangan limbah di rumah sakit

    dengan menggunakan berma"am,ma"am warna. Tidak adanya standarisasi dalam

    mengurangi kesalahan manusia dalam pemisahan sampah! karena disana sering teradi

    mutasi staf di dalam dan antar rumah sakit atau dengan instansi lain.&arena itu barangkali perlu adanya standar se"ara nasional tentang kode warna

    dan identifikasi kantong dan kontainer limbah. &eberhasilan pemisahan limbah

    tergantung kepada kesadaran! prosedur yang elas serta keterampilan petugas sampah

     pada semua tingkat.

    &eseragaman standar kantong dan "ontainer limbah mempunyai keuntungansebagai berikut :

    • %engurangi biaya dan waktu pelatihan staf yang dimutasikan antar 

    instansi9unit.

    • %eningkatkan keamanan se"ara umum! baik pada pekeraan di lingkungan

    rumah sakit maupun pada penanganan limbah di luar rumah sakit.

    • $engurangan biaya produksi kantong dan kontainer.

    Semula! kode standar hanya diusulkan untuk golongan sampah yang paling

     berbahaya.

    &antong dan kontainer limbah harus "ukup bermutu dan teramin agar tidak sobek atau pe"ah pada saat penanganan tidak bereaksi dengan sampah yang

    disimpannya. &antong limbah ini biasanya memiliki ketebalan sama dengan kantong

    limbah domestik.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    38/42

    (. Pengangkutan imah

    +alam strategi pembuangan limbah rumah sakit hendaknya memasukkan prosedur 

     pengangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan. $engangkutan limbah

    internal biasanya berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atauin"inerator di dalam 4on site in"inerator5 dengan menggunakan kereta dorong. $eralatan,

     peralatan tersebut harus elas dan diberi label! dibersihkan se"ara regular dan hanya

    digunakan untuk mengangkut sampah. Setiap petugas hendaknya dilengkapi dengan alat

     proteksi dan pakaian kera khusus.

    /alau beberapa rumah sakit menggunakan chute  4pipa plosotan5 untuk 

     pengangkutan sampah internal! tetapi pipa plosotan tidak disarankan karena alasan

    keamanan! teknis dan higienis! terutama untuk pengangkutan sampah benda taam!

     aringan tubuh! infeksius! "itotoksik dan radioaktif. $embuangan dengan pipa plosotan

    hendaknya tidak dilakukan lagi untuk rumah sakit baru.

    $engangkutan sampah klinis dan yang seenis ke tempat pembuangan di luar 

    memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus selalu diikuti oleh semua petugas

    yang terlibat. $rosedur tersebut harus memenuhi peraturan angkutan lokal. ila limbah

    klinis dan yang seenis diangkut dengan kontainer khusus! "ontainer harus kuat dan

    tidak bo"or. &ontainer harus mudah ditangani! dalam hal kontainer akan digunakan

    kembali harus mudah dibersihkan9di"u"i dengan detergen.

    Sangat diharapkan bahwa kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut limbah

    klinis dan yang seenis hanya untuk itu saa. &endaraan itu hendaknya mudah memuat dan

    membongkar serta dibersihkan dan dilengkapi dengan alat pengumpul kebo"oran. Ruang

    sopir se"ara fisik harus terpisah dari limbah. +esain kendaraan sedemikian rupa sehingga

    sopir dan masyarakat terlindung bila sewaktu,waktu teradi ke"elakaan. &endaraan uga

    harus dipasang kode9tanda peringatan.

    • $erbaikan sarana yang ada.

    • $enggantian sarana yang baru.

    • %eninggalkan sarana yang ada dan beralih menggunakan sarana di luar rumah

    sakit.

    Tergantung pada enis limbah yang dibakar! emisi gas bisa berupa gas bera"un seperti

    hidrogen klorida! nitrogen oksidan dan belerang oksida. &arena itu! pemeliharaan

    in"inerator merupakan hal yang penting untuk efisiensi pengoperasian.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    39/42

    eberapa rumah sakit baru atau seenisnya berniat untuk memiliki in"inerator di

    dalam 4on site5 untuk setiap gedung. +isamping itu! tim peren"ana hendaknya

    multidisiplin dan memperhatikan faktor,faktor kesehatan dan lingkungan. Spesifikasi

    untuk in"inerator tersebut! misalnya tentang suhu harus sesuai dengan peraturan yang

     berlaku. +emikian pula standar emisi untuk in"inerator baru harus mengikuti

     peraturan perundangan yang berlaku.

    &edudukan pusat in"inerator 4collective5 di luar 4off-site5 tidak terbatas pada

    halaman institusi penghasil. Namun! beberapa faktor perlu diperhatikan :

    • &eharmonisan dengan penggunaan lahan! misalnya tidak berada dalam >ona

     pemukiman baik yang telah ada maupun yang diusulkan.

    • +iupayakan mendekati penghasil limbah.

    • &limatologi! misalnya tidak berada dalam wilayah yang diidentifikasi sering

    teradi perubahan suhu yang menyolok.

    eberapa keuntungan dan kerugian in"inerator terpusat 4collective5 dan

    indi3idual 4on-site5 dapat dilihat pada tabel .1.

    0ael (.1.

    Sarana in/inerat$r terpu"at dan indiidual

    N8.0ERP,SA0

    :COLLECTIVE ;INDI

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    40/42

     pembuangan

    akhir limbah9pemusnahan.

    (.2 Landfill 

     andfill merupakan metoda pembuangan limbah tradisional. eberapa lokasi landfill 

    yang digunakan sekarang lebih merupakan tempat pembuangan terbuka 4open dump5.

    &eadaan ini tidak dikehendaki karena kemungkinan risiko terhadap manusia danlingkungan. Namun perlu diketahui bahwa ada area terisolasi "ara ini yang mungkin

    dapat dipakai. +alam hal ini kekhususan dari tipe ini hendaknya diidentifikasi untuk 

     pembuangan limbah klinis dan yang seenis. Area harus dipagar dengan baik dan

     auh dari penglihatan masyarakat untuk menghindari protes.

    Sebagai tambahan dari persyaratan yang disebutkan diatas suatu  sanitary landfill 

    harus se"ara fisik berada di daerah dengan lapisan padat dimana perpindahan limbah

    ke air tanah atau ke tanah sekitarnya dapat di"egah dengan lapisan kedap seperti tanah

    liat! aspal atau lapisan sintetis. 8okasi harus didaftar dan dii>inkan oleh instansi yang

     berwenang dan operator harus men"atat setiap limbah yang dibuang. 8imbah harus

    segera ditutup dengan tanah atau lapisan yang sesuai.

    $erhatian perlu ditekankan pada pemilihan lokasi untuk  sanitary landfill !

    dengan kriteria sebagai berikut :

    • &esesuaian dengan penggunaan lahan 4tata guna lahan5.

    • +ekat dengan penghasil limbah.

    • %eteorologi.

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    41/42

    • Tingkat mekanisasi

    • iaya operasi dan pemeliharaan

    • Energi listrik yang diperlukan.

    %. atihan

    Sangat diharapkan bahwa semua institusi yang menghasilkan limbah klinis dan yang

    seenis memiliki kebiaksanaan pengelolaan limbah se"ara menyeluruh dan tertulis yang

    selalu siap dan bisa diketahui oleh semua pekera di setiap tingkat. Staf yang diberi

    tanggung awab untuk pelaksanaan ini harus dinyatakan dengan elas. +isamping itu!

    institusi9unit kontraktor yang bekera sama dengan institusi hendaknya dinyatakan se"ara

     elas! misal perusahaan badan pengelola limbah atau dinas kebersihan setempat. &era sama

    dengan asosiasi profesional pengusaha barangkali akan menamin keberhasilan pengelolaan

    limbah. $rogram latihan hendaknya men"akup :

    • 8atihan dasar tentang prosedur penanganan limbah untuk semua personil.

    •  'nservice training untuk mere3isi dan memperbaharui pengetahuan yang diperlukan bagi

     pekera yang menangani limbah.

    $rogram latihan hendaknya ditinau se"ara periodik dan diperbaharui bilamana perlu.

    Informasi pokok dalam pelatihan antara lain :

    • ahaya limbah klinis dan yang seenis.

    • $rosedur yang aman untuk menangani limbah tersebut.• Tindakan yang diperlukan dalam hal teradinya ke"elakaan termasuk "ara

     pelaporan kepada super3isor.

    Setiap institusi rumah sakit hendaknya menunuk satu orang peabat yang

     bertanggung awab atas teraminnya sistem pembuangan limbah yang efisien dan

    memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan kera.

    DA=0AR ISI

     

  • 8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb

    42/42

    SERI : $engelolaan 8imbah &linis................................................................... ((

    SERI : ( $enyehatan %akanan9%inuman............................................................ )

    SERI : $engelolaan 8inen................................................................................. )

    SERI : = $engelolaan Sanitasi Ruang angun dan Non %edis........................... ))

    SERI : ) $engendalian Serangga dan Tikus........................................................ 1*)

    SERI : 1* Infeksi Nosokomial ............................................................................. 11