pedoman penyusunan usulan penelitian dan skripsi …

35
PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN

PENELITIAN DAN SKRIPSI

PROGRAM SARJANA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

Page 2: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

i

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir dan Penulisan Skripsi ini merupakan

panduan yang disusun untuk memfasilitasi mahasiswa, dosen dan staf kependidikan

guna memperoleh persepsi yang sama tentang proses pelaksanaan dan penyusunan tugas

akhir, dalam hal ini skripsi. Skripsi, sampai saat ini masih sebagai salah satu syarat dalam

penyelesaian studi S1 di Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas

Padjadjaran, Bandung. Kemampuan mahasiswa yang mahir dalam menulis dan

mempresentasikan karya ilmiah merupakan capaian pembelajaran (learning outcomes)

yang ingin diraih dalam penulisan skripsi ini. Buku panduan ini berisi tata cara

pelaksanaan tugas akhir mencakup penulisan proposal usulan penelitian dan penulisan

skripsi.

Kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak

yang telah berkontribusi dalam penyediaan buku pedoman ini. Penyempurnaan buku

pedoman ini akan selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan

sebagai salah satu strategi yang diterapkan oleh Prodi Agroteknologi.

Jatinangor, Maret 2016

Ketua Prodi Agroteknologi,

Nono Carsono

Page 3: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Pengertian Skripsi 1

1.2 Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS 1

1.3 Tujuan Penulisan Skripsi 2

1.4 Materi Skripsi 2

BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF, SERTA

PERSYARATAN PEMBIMBING DAN PENELAAH/PENGUJI 3

2.1 Persyaratan Akademik 3

2.2 Persyaratan Administratif 3

2.3 Persyaratan Pembimbing dan Penelaah/Penguji 3

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 5

3.1 Prosedur Penunjukan Pembimbing dan Penelaah/Penguji 5

3.2 Penggantian Pembimbing dan Penelaah/Penguji 5

3.2.1 Pembimbing 5

3.2.2 Penelaah/Penguji 6

3.3 Prosedur Pembimbingan 6

3.4 Prosedur Seminar Usulan Penelitian 8

3.5 Prosedur Pelaksanaan Seminar Kolokium 9

3.6 Prosedur Pelaksanaan Ujian Komprehensif 9

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI 11

4.1 Bagian Awal 11

4.2 Bagian Inti 11

4.3 Bagian Akhir 15

BAB V EVALUASI SKRIPSI 16

5.1 Sidang Ujian Sarjana 16

5.2 Sasaran Evaluasi 16

5.3 Tim Evaluator 16

5.3.1 Tim Pembimbing 17

5.3.2 Tim Penguji 17

5.4 Hasil Evaluasi Skripsi 17

5.5 Hasil Evaluasi Tim Penguji 18

BAB VI DOKUMENTASI 19

BAB VII S A N K S I 20

BAB VIII TATA CARA PENULISAN SKRIPSI 21

8.1 Bahan yang Digunakan 21

8.2 Sampul Luar/Kulit Luar (lihat Lampiran 1) 21

Page 4: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

iii

8.2.1 Judul dan Sub judul 21

8.2.2 Tulisan SKRIPSI 22

8.2.3 Nama dan NPM Mahasiswa 22

8.2.4 Simbol Universitas Padjadjaran 22

8.2.5 Nama Universitas, Fakultas, Program Studi, Kota, dan Tahun Penyusunan 22

8.3 Halaman Persetujuan Pembimbing (lihat Lampiran 2) 23

8.4 Pengetikan Tata Letak 23

8.4.1 Layout Kertas (lihat Lampiran 3) 23

8.4.2 Cara Pengetikan 23

8.4.3 Bahasa dan Gaya Penulisan Skripsi/Kutipan 24

8.5 Judul/Tajuk 25

8.6 Abstrak dan Abstract 25

8.7 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf (lihat Lampiran 4) 26

8.8 Penomoran Halaman 26

8.9 Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram 27

8.9.1 Tabel 27

8.9.2 Gambar 28

8.10 Penulisan Daftar Pustaka 29

8.11 Penulisan Lampiran 31

Page 5: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

1

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Padjadjaran mewajibkan mahasiswa program sarjana untuk

menulis skripsi sebagai salah satu syarat penyelesaian studi. Hal ini didasari

pemikiran bahwa membuat karya ilmiah berupa skripsi yang dimulai dengan

menyusun usulan penelitian, melaksanakan penelitian, pengumpulan data,

pengolahan dan analisis data, serta penuangan ke dalam bentuk tulisan ilmiah,

merupakan proses pembelajaran yang sangat berguna dalam melatih mahasiswa

untuk mampu mengonstruksi pemikirannya.

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Padjadjaran merupakan hasil merger dari beberapa Program Studi. Oleh karena

itu, format skripsi yang ada masih cenderung beragam karena masih dipengaruhi

oleh format departemen tempat laboratorium minat mahasiswa dalam

menyelesaikan tugas akhirnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan standarisasi

prosedur penyusunan dan cara penulisan skripsi yang merujuk pada Pedoman

Penyusunan dan Penulisan Skripsi Universitas Padjadjaran.

1.1 Pengertian Skripsi

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian

yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan

kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu. Penelitian adalah

kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan terkendali dalam upaya memperoleh

data dan informasi dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan

atau menguji hipotesis dalam bidang ilmu tertentu.

Sumber data untuk penyusunan skripsi dapat diperoleh melalui data primer,

data sekunder, dan data tersier. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di

lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Data

sekunder merupakan data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil pengumpulan data

pihak lain, misalnya data Badan Pusat Statistik. Data tersier dapat diperoleh dari tesis,

disertasi, jurnal, dan majalah ilmiah.

1.2 Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS

Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi

berbeda bentuk pada proses pembelajarannya, serta cara penilaiannya. Skripsi ini

merupakan tugas akhir (final assignment).

Bobot skripsi ditetapkan sebesar 5 SKS, yang setara dengan kegiatan

akademik setiap minggu 20-24 jam atau setara dengan kegiatan akademik 500-600 jam

selama satu semester.

Page 6: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

2

1.3 Tujuan Penulisan Skripsi

Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:

1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan

bidang ilmu yang ditempuh.

2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan masalah,

mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan menarik suatu

kesimpulan.

3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan

pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk

pengembangan ilmu.

1.4 Materi Skripsi

Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik skripsi dikembangkan dari

bidang ilmu masing-masing dan bidang ilmu yang terkait. Materi karya tulis ilmiah

dalam bentuk skripsi didasarkan atas data dan/atau informasi yang berasal dari survey,

penelitian laboratorium, dan/atau penelitian lapangan. Hal ini dimaksudkan agar

mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk

paparan karya tulis ilmiah.

Page 7: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

3

BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF, SERTA

PERSYARATAN PEMBIMBING DAN PENELAAH/PENGUJI

2.1 Persyaratan Akademik

Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang akan

melaksanakan tugas akhir adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah memiliki tabungan kredit (huruf D ke

atas, kecuali bagi yang mempersyaratkan serendah-rendahnya C atau B)

sebesar 75% (110 SKS) dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh.

2. Mahasiswa yang boleh mengambil matakuliah Skripsi adalah mereka yang

sekurang-kurangnya telah menempuh 121 SKS, sudah lulus matakuliah Rancangan

Percobaan, sedang/sudah lulus matakuliah Metode Ilmiah dan Pelaporan Karya

Ilmiah (MIPKI), dan 6 SKS matakuliah minat.

2.2 Persyaratan Administratif

Persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang akan

menyusun skripsi adalah sebagai berikut:

1. Telah memenuhi persyaratan akademik sebagaimana pada sub-bab 2.1.

2. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada semester bersangkutan .

3. Mencantumkan/memprogramkan matakuliah Skripsi pada KRS semester

bersangkutan yang telah ditandatangani oleh dosen wali.

2.3 Persyaratan Pembimbing dan Penelaah/Penguji

Selama proses penyusunan usulan penelitian, penelitian, penyusunan, dan

penulisan skripsi, mahasiswa harus dibimbing oleh tim pembimbing dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Dosen pembimbing berjumlah dua orang yang terdiri atas Ketua Pembimbing

(Pembimbing I) dan Anggota Pembimbing (Pembimbing II), minimal salah

satunya mempunyai kepakaran yang relevan dengan topik tugas akhir mahasiswa.

2. Penentuan dosen Pembimbing ditentukan oleh Ketua Program Studi berdasarkan

usulan dari Kepala Departemen berdasarkan minat mahasiswa yang bersangkutan.

3. Jika dosen wali berada di departemen dari minat yang dipilih mahasiswa, maka

otomatis jadi dosen pembimbing jika syarat-syarat sebagai dosen pembimbing

terpenuhi.

4. Syarat Pembimbing I: Magister minimal Lektor (III-c), Doktor tanpa batasan

pangkat. Syarat Pembimbing II: Magister dan Doktor tanpa batasan pangkat.

5. Jika dosen wali berada di departemen lain di luar minat yang dipilih mahasiswa

maka dosen wali dapat menjadi pembimbing II atau sekurang-kurangnya menjadi

penelaah (penguji).

Page 8: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

4

6. Syarat penguji adalah dosen wali atau dosen dengan kepakaran yang sesuai topik

skripsi dan dapat lebih dari dua orang apabila diperlukan.

Page 9: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

5

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Pelaksanaan pendidikan atas dasar sistem kredit semester mengharuskan

dilakukannya evaluasi pada akhir semester. Evaluasi terhadap proses penyusunan skripsi

harus melalui prosedur di bawah ini.

3.1 Prosedur Penunjukan Pembimbing dan Penelaah/Penguji

1. Penunjukan pembimbing (utama dan pendamping/anggota) dan

penelaah/penguji dilakukan oleh Ketua Program Studi atas usulan Kepala

Departemen dari minat yang dipilih mahasiswa setelah mahasiswa

menyerahkan topik tentatif kepada departemen.

2. Atas dasar topik tentatif tersebut, departemen menunjuk pembimbing utama

dan satu orang pembimbing pendamping atau lebih.

3. Kepala Departemen secara tertulis menyampaikan penunjukan pembimbing

utama dan pembimbing pendamping/anggota kepada Ketua Program Studi.

Ketua Program Studi segera mengeluarkan Surat Tugas pengangkatannya

yang berlaku untuk dua semester dan dapat diperpanjang sampai dengan

tiga semester.

4. Apabila dipandang perlu, Kepala Departemen dapat pula menyarankan

penunjukan berikut:

a. Pembimbing lapangan, yaitu tenaga ahli dari instansi/lembaga tempat

mahasiswa melakukan penelitian.

b. Narasumber, yaitu tenaga ahli dari luar

fakultas/departemen/bagian/laboratorium yang diminta informasinya berkaitan

dengan materi skripsi.

c. Konsultan, yaitu tenaga pengajar tetap atau tidak tetap

fakultas/departemen/bagian/laboratorium atau tenaga dari luar

fakultas/departemen/bagian/laboratorium yang diminta konsultasinya untuk

penyusunan skripsi dalam bidang metodologi penelitian dan/atau statistika

(tidak menyangkut skripsi dan bahasa).

5. Penunjukan pembimbing lapangan, narasumber, dan/atau konsultan dari luar

fakultas/departemen/bagian/laboratorium didasarkan pada kesediaan yang

bersangkutan serta pada keahlian di bidang ilmu yang berkaitan dengan materi

skripsi (untuk pembimbing lapangan dan nara sumber) atau berkaitan dengan

metodologi penelitian dan/atau statistika (bagi konsultan).

3.2 Penggantian Pembimbing dan Penelaah/Penguji

3.2.1 Pembimbing

Apabila karena suatu alasan atau halangan yang dapat

dipertanggungjawabkan, pembimbing dan/atau salah satu pembimbing

pendamping/anggota tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan ,

Page 10: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

6

baik berturut-turut maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan

melapor kepada Ketua Program Studi dan Ketua Program Studi berkoordinasi

dengan departemen terkait segera menunjuk penggantinya dengan

memperhatikan persyaratan pembimbing tersebut pada butir 2.3.(1) dan 2.3.(2).

3.2.2 Penelaah/Penguji

Apabila penelaah/penguji tidak dapat menjalankan tugasnya karena suatu

alasan atau halangan yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa yang

bersangkutan melapor kepada Ketua Program Studi dan Ketua Program Studi

berkoordinasi dengan departemen terkait segera menunjuk penggantinya dengan

memperhatikan persyaratan penelaah/penguji tersebut pada butir 2.3.(6). Dosen

pengganti hanya berlaku pada saat pelaksanaan usulan

penelitian/kolokium/sidang komprehensif.

3.3 Prosedur Pembimbingan

Tim pembimbing diharapkan untuk terus -menerus memantau

bimbingannya dengan menggunakan buku bimbingan skripsi. Dengan demikian,

tim pembimbing dapat mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam

dengan mengikuti proses kegiatannya dalam menyusun dan menulis skripsi.

Prosedur pembimbingan adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa bersama pembimbing utama dan pembimbing

pendamping/anggota mendiskusikan judul, outline (garis besar),

desain/rancangan penelitian, bahan dan metode, parameter yang diamati,

dan alat ukur yang digunakan.

2. Mahasiswa melakukan penelitian dengan supervisi tim pembimbing serta

menyusun skripsi sesuai dengan proses seperti yang diuraikan dalam Bab

IV.

3. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester bersangkutan,

diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya

dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya

tetap sama).

b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf K

sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK.

c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal

studi.

4. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut,

tetap diberlakukan penilaian seperti pada butir (5) di atas, yaitu:

a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya

dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya

tetap sama).

Page 11: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

7

b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf K

sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK.

c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal

studi.

d. Pembimbing utama, melalui Wakil Dekan Bidang Akademik,

memberikan peringatan tertulis kepada mahasiswa yang berisi

pernyataan, bahwa jika pada semester perpanjangan kedua skripsi tidak

dapat diselesaikan, mahasiswa yang bersangkutan akan dikenai sanksi

sebagaimana disebut pada butir (7) di bawah ini.

5. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam tiga semester berturut-turut,

diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

a. Pembimbing utama memberikan huruf mutu E.

b. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan topik yang

berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama atau berbeda).

c. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal lagi [mulai

dari butir 3.3.(1)].

d. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi (sub-bab 3.1 dan 3.2).

e. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang bersangkutan, berlaku

peraturan seperti butir (5) di atas.

6. Setelah skripsi selesai dalam bentuk first draft (konsep pertama) dan telah disetujui

tim pembimbing, sebelum diajukan dalam sidang ujian sarjana, draf tersebut harus

diseminarkan dahulu dalam seminar kolokium di tingkat program studi.

(pelaksanaan seminar disesuaikan dengan kondisi departemen yang bersangkutan).

a. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran perbaikan, tim

pembimbing dapat melakukan evaluasi final.

b. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan, mahasiswa

perlu mempertimbangkan masukan-masukan tersebut dalam penulisan akhir.

7. Penulisan akhir dilakukan mahasiswa setelah seminar kolokium dengan

mempertimbangkan masukan/saran perbaikan (kalau ada) dari hasil diskusi dalam

seminar kolokium tersebut. Setelah penulisan akhir selesai, tim pembimbing

melakukan evaluasi final.

8. Final draft (konsep akhir) skripsi, pada saat ujian komprehensif, harus sudah

dilengkapi dengan jilid yang telah dicetak hardcover walaupun masih terpisah

dengan isi naskah skripsi.

9. Setelah ujian sidang sarjana (komprehensif), apabila dinyatakan lulus, dan setelah

dilakukan perbaikan seperlunya, skripsi yang telah disetujui tim pembimbing harus

dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap enam, dengan rincian:

a. Satu buah untuk program studi.

b. Satu buah untuk departemen terkait.

c. Satu buah untuk pembimbing utama.

d. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota.

Page 12: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

8

e. Satu buah untuk UPT Perpustakaan Fakultas.

f. Satu buah untuk mahasiswa.

3.4 Prosedur Seminar Usulan Penelitian

1. Mahasiswa mendaftarkan diri ke sekretariat departemen dengan menyerahkan

fotocopy kartu kemajuan studi (KKS) terakhir dan draft usulan penelitian yang

telah disahkan oleh kedua dosen pembimbing.

2. Kepala departemen menentukan dua dosen penelaah (penguji) yang nantinya

akan disyahkan oleh Ketua Program Studi.

3. Mahasiswa bersama dosen pembimbing menentukan waktu seminar usulan

penelitian dan mendaftarkan waktu pelaksanaan seminar usulan penelitian

kepada Kepala Departemen.

4. Mengisi formulir pendaftaran yang harus ditandatangani dosen pembimbing dan

penguji/penelaah.

5. Kepala Departemen melaporkan rencana pelaksanaan seminar usulan penelitian

mahasiswa tersebut kepada Ketua Program Studi.

6. Ketua Program Studi membuat surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah untuk menghadiri dan menguji pada seminar usulan penelitian

mahasiswa yang bersangkutan.

7. Mahasiswa menyerahkan surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah serta draft usulan penelitian selambat-lambatnya tujuh hari sebelum

seminar usulan penelitian dilaksanakan.

8. Seminar usulan penelitian sekurang-kurangnya wajib dihadiri oleh empat orang

yang terdiri atas ketua komisi pembimbing dan minimal tiga orang lainnya, serta

minimal sepuluh orang mahasiswa.

9. Seminar usulan penelitian dipimpin oleh Ketua Komisi Pembimbing

(Pembimbing I)

10. Pelaksanaan seminar usulan penelitian dilaksanakan minimal selama 60 menit

dengan alokasi waktu: 15 menit untuk presentasi dan 45 menit untuk diskusi

dengan mahasiswa dan dosen penelaah/penguji/pembimbing.

11. Ketua sidang memutuskan layak-tidaknya penelitian yang diusulkan berdasarkan

kesepakatan dan masukan-masukan dari tim penelaah.

12. Seminar usulan penelitiaan harus dilaksanakan sebelum percobaan /survey

dilakukan.

13. Perbaikan hasil seminar usulan penelitian harus dikonfirmasikan kepada dosen

pembimbing dan penelaah selambat-lambatnya dua minggu setelah pelaksanaan

seminar usulan penelitian dan file seminar usulan penelitian diserahkan ke

departemen.

Page 13: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

9

3.5 Prosedur Pelaksanaan Seminar Kolokium

1. Mahasiswa bersama dosen pembimbing menentukan waktu pelaksanaan seminar

kolokium.

2. Mahasiswa mendaftarkan diri kepada Kepala Departemen untuk melaksanakan

seminar kolokium dengan membawa draft skripsi yang telah disetujui oleh kedua

dosen pembimbing.

3. Mengisi formulir pendaftaran yang harus ditandatangani dosen pembimbing dan

penguji/penelaah.

4. Kepala Departemen melaporkan rencana pelaksanaan seminar kolokium tersebut

kepada ketua program studi.

5. Ketua Program Studi membuat surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah untuk menghadiri dan menguji pada seminar kolokium mahasiswa

yang bersangkutan.

6. Mahasiswa menyerahkan surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah serta draft skripsi yang telah lengkap selambat-lambatnya tujuh hari

sebelum seminar kolokium dilaksanakan.

7. Seminar kolokium dipimpin oleh ketua komisi pembimbing (Pembimbing I)

8. Seminar kolokium sekurang-kurangnya wajib dihadiri oleh empat orang yang

terdiri atas ketua komisi pembimbing dan minimal tiga orang lainnya, serta

minimal sepuluh orang mahasiswa

9. Pelaksanaan seminar kolokium minimal 1,5 jam dengan alokasi waktu: 15 menit

untuk presentasi, dan 75 menit untuk diskusi dengan mahasiswa dan dosen

penelaah/penguji/pembimbing.

10. Ketua sidang memutuskan layak tidaknya mahasiswa tersebut maju ke Ujian

Komprehensif, jika nilai rata-rata minimum yang diperoleh adalah 2,75. Apabila

hasil penilaian di bawah ketentuan, maka pelaksanaan seminar kolokium harus

diulang

3.6 Prosedur Pelaksanaan Ujian Komprehensif

1. Mahasiswa bersama dosen pembimbing dan penguji menentukan waktu

pelaksanaan ujian komprehensif.

2. Mahasiswa mendaftarkan diri kepada Kepala Departemen untuk melaksanakan

ujian komprehensif dengan membawa draft skripsi yang telah disetujui oleh

kedua dosen pembimbing.

3. Mengisi formulir pendaftaran yang harus ditandatangani dosen pembimbing dan

penguji/penelaah.

4. Kepala Departemen melaporkan rencana pelaksanaan ujian komprehensif

tersebut kepada ketua program studi.

Page 14: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

10

5. Ketua Program Studi membuat surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah untuk menghadiri dan menguji pada ujian komprehensif mahasiswa

yang bersangkutan.

6. Mahasiswa menyerahkan surat penugasan kepada dosen pembimbing dan

penelaah serta draft Skripsi yang telah lengkap selambat-lambatnya tujuh hari

sebelum ujian komprehensif dilaksanakan.

7. Ujian komprehensif dipimpin oleh ketua Pembimbing.

8. Ujian komprehensif sekurang-kurangnya wajib dihadiri oleh empat orang yang

terdiri atas pembimbing dan penguji.

9. Pelaksanaan ujian komprehensif minimal 60 menit dengan alokasi waktu: 5

menit untuk pembukaan dan pembacaan riwayat hidup , maksimal 10 menit

untuk presentasi, dan 45 menit untuk diskusi dengan dosen penelaah/penguji dan

dosen pembimbing.

10. Mahasiswa tersebut dinyatakan lulus ujian komprehensif oleh Ketua Sidang, jika

rata-rata nilai minimum yang diperoleh adalah 2,75. Apabila hasil penilaian di

bawah ketentuan, maka pelaksanaan ujian komprehensif harus diulang.

Page 15: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

11

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan skripsi umumnya dibagi ke dalam tiga bagian

utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir.

4.1 Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri atas:

a. Halaman judul

b. Halaman persetujuan pembimbing

c. Halaman kata pengantar

d. Abstrak (dalam bahasa Indonesia)

e. Abstract (dalam bahasa Inggris)

f. Daftar isi

g. Daftar tabel (kalau ada)

h. Daftar gambar (kalau ada)

i. Daftar lampiran (kalau ada)

Judul:

Judul skripsi harus dapat menggambarkan ruang lingkup penelitian. Judul

dibuat sesingkat mungkin, maksimal 20 puluh kata. Dalam judul harus dihindari

singkatan, rumus kimia, dan merek dagang.

Abstrak:

Abstrak, merupakan sari tulisan yang bersifat self explanatory. Abstrak berisi

latar belakang atau rasionalisasi penelitian secara ringkas, tujuan, waktu dan tempat

pelaksanaan kegiatan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Perlakuan tidak perlu

ditulis secara rinci. Panjang abstrak maksimum 250 kata dan dilengkapi dengan kata

kunci maksimal 5 kata/frase. Kata kunci merupakan kata penting dalam abstrak yang

sebaiknya tidak terdapat di dalam judul. Kata kunci sangat bermanfaat dalam

penyortiran secara cepat dengan komputer atau oleh search engine dalam internet.

Abstract:

Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis maksimum 250

kata dan dilengkapi dengan keywords maksimal 5 kata/frase. Abstract ditulis dalam

bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah.

4.2 Bagian Inti

Bagian inti Skripsi terdiri atas:

a. Bab Pendahuluan

(1) Latar Belakang Penelitian

(2) Identifikasi Masalah

Page 16: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

12

(3) Tujuan Penelitian

(4) Kegunaan Penelitian

(5) Kerangka Pemikiran (disesuaikan dengan metodologi)

(6) Hipotesis (disesuaikan dengan metodologi)

b. Bab Tinjauan Pustaka

c. Bab Bahan dan Metode Penelitian

d. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan

e. Simpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengemukakan hal-hal atau permasalahan yang menjadi latar belakang atau

alasan pemilihan topik penelitian termasuk signifikansi/arti penting topik penelitian

tersebut. Pada latar belakang perlu juga dikemukakan penelitian terdahulu yang ingin

dibuktikan atau dimodifikasi dan posisi penelitian yang dilakukan dalam peta keilmuan

yang terkait.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat

adanya kesenjangan teori dan realitas . Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan penelitian (research question) yang didasarkan pada latar

belakang penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator/aspek-aspek yang

hendak ditemukan dalam penelitian, terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang

akan diteliti. Tujuan penelitian harus sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan

penelitian yang teridentifikasi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penjelasan tentang manfaat penelitian (aspek teoritis dan praktis) bagi

pengembangan iptek dan/atau pembangunan nasional atau masyarakat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Mengingat sebagian besar penelitian pada Program Studi Agroteknologi

adalah penelitian yang bersifat deduktif (deductive/operational research) maka dalam

kerangka pemikiran dikemukakan teori-teori dan hasil penelitian yang dapat dijadikan

dasar untuk membentuk alur berpikir/penalaran guna menjawab permasalahan yang

diteliti. Kerangka pemikiran ini menjadi dasar bagi asumsi-asumsi yang dikembangkan

sebagai hipotesis.

Page 17: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

13

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan-pernyataan tentatif tentang hubungan antara

beberapa variabel yang didasarkan pada teori atau hasil-hasil penelitian yang dijelaskan

dalam kerangka pemikiran. Poin-poin hipotesis haruslah menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam identifikasi masalah dan poin-poin dalam tujuan penelitian. Dalam

penelitian tertentu (kualitatif), walaupun membangun kerangka penelitian yang

hipotetikal, hipotesis tidak selalu diperlukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan hasil telusuran tentang informasi (teori-teori dan

fakta) yang relevan dengan topik penelitian. Hal ini merupakan bukti pendukung bahwa

topik atau materi yang diteliti memang merupakan suatu permasalahan yang penting

karena juga merupakan concern banyak orang, sebagaimana ditunjukkan oleh

kepustakaan yang dirujuk. Kepustakaan juga dapat berupa teknik, metode, taktik,

strategi, atau pendekatan yang dipilih untuk melaksanakan penelitian yang hasilnya

ditulis dalam skripsi tersebut.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Bagian ini menguraikan lokasi percobaan atau kegiatan dilakukan

(laboratorium, kota, daerah), dan ketinggian tempat. Selain itu, menguraikan jadwal dan

lamanya penelitian atau percobaan yang dilakukan.

3.2 Alat dan Bahan

Menguraikan alat dan bahan utama yang digunakan dalam penelitian. Untuk

bahan penelitian yang diperoleh dari seseorang atau institusi lain, perlu disebutkan

asalnya sebagai bentuk perhargaan (acknowledgement). Apabila menggunakan produk,

sebutkan saja bahan aktif/senyawa kimianya dan hindarkan menyebutkan nama dagang.

3.3 Metode Penelitian

Bagian ini mengungkapkan secara ringkas metode penelitian yang digunakan.

Untuk penelitian eksperimental perlu dijelaskan rancangan percobaan yang digunakan,

perlakuan yang diuji, jumlah ulangan serta analisis data yang digunakan. Metode yang

digunakan sebaiknya mengacu kepada kepustakaan yang sudah baku dalam bidang ilmu

tersebut. Metode baru boleh digunakan asal sudah melalui serangkaian uji pendahuluan

yang juga memenuhi kaidah ilmiah (termasuk telah diuji oleh panel pakar yang terbuka).

Page 18: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

14

3.4 Pelaksanaan percobaan

Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable) sehingga

dapat menghasilkan hal yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, dalam

pelaksanaan percobaan harus diuraikan dengan jelas dan rinci prosedur kerja yang

dilakukan sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin

melakukan percobaan yang sama, ia akan dapat mengikuti semua prosedur penelitian

dan akan memperoleh hasil yang relatif sama pula. Penjelasan dari prosedur/cara kerja

ditulis dalam kalimat pasif. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan percobaan

harus juga mengacu kepada kepustakaan yang valid.

3.5 Pengamatan

Menguraikan variabel-variabel utama yang diamati (pengamatan utama), dan

pengamatan penunjang yaitu variabel-variabel yang diperlukan untuk mendukung

pembahasan dari data utama. Dalam sub-bab pengamatan, perlu dijelaskan juga

prosedur dan waktu pengambilan sampel/contoh pengamatan, serta cara melakukannya.

Teknik pengamatan respons yang diamati harus mengacu kepada taktik dan metode

yang valid untuk bidang ilmu yang diteliti yang merujuk kepada kepustakaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian berbeda dengan pembahasan. Hasil penelitian adalah bagian

yang menyajikan hasil dari penelitian/percobaan dalam bentuk data. Selain dengan

uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram,

grafik, tabel, dll.). Data penelitian disajikan dalam satu bentuk saja, jadi tidak terjadi

pengulangan misalnya data disajikan dalam tabel atau grafik. Dalam menyajikan tabel

atau grafik, hendaknya tabel atau grafik tersebut berupa self explanatory. Artinya, semua

keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca dapat

memahaminya tanpa harus mengacu ke teks/naskah.

Pembahasan dari data bukanlah menguraikan data dalam bentuk kalimat,

melainkan berupa penjelasan mengenai arti (meaning) dari data yang diperoleh dan

mengapa hal tersebut terjadi. Pembahasan berarti membandingkan hasil yang diperoleh

dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang sudah dipublikasikan, kemudian

menjelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya,

sebagaimana diuraikan dalam bagian tinjauan pustaka. Dalam pembahasan ini sebaiknya

diutarakan pula kelemahan dan keterbatasan penelitian. Cara penulisan/pembahasan

dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak

menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa

pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau

menumbangkan pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan.

Page 19: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

15

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan merupakan jawaban identifikasi masalah yang dilengkapi dengan

penjelasan ringkas dari hasil. Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan

intepretasi.

Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan tetapi merupakan

kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek

operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis,

bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah (disebut saran tindak). Apabila peneliti

tidak mengajukan saran/rekomendasi atas dasar simpulan hasil penelitian, judul Bab V

ini adalah SIMPULAN.

4.3 Bagian Akhir

Bagian akhir Skripsi terdiri atas:

a. Daftar Pustaka.

b. Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan, contoh

kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan, dsb.).

c. Riwayat Hidup

Page 20: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

16

BAB V EVALUASI SKRIPSI

5.1 Sidang Ujian Sarjana

Sidang ujian sarjana dapat diselenggarakan sepanjang tahun, sesuai dengan

kebutuhan, selama semua persyaratan telah terpenuhi. Sidang ujian sarjana ini

berlangsung sekitar satu jam setengah, yang terdiri atas: Ujian skripsi dan Ujian

komprehensif. Dengan demikian, yang diujikan adalah materi skripsi, integrasi dan

aplikasi mata kuliah utama, serta keluasan wawasan mahasiswa dalam bidang ilmu yang

terkait degan skripsi.

5.2 Sasaran Evaluasi

Sasaran evaluasi terhadap skripsi yang ditulis mahasiswa adalah sebagai

berikut:

1. Sistematika penulisan skripsi, ditinjau dari penyusunannya yang logis,

keruntutan seperti yang telah dikemukakan pada Bab IV.

2. Isi skripsi, yaitu telaah terhadap masalah yang diajukan sebagai bahan

penelitian, penuturan dalam bahasa yang komunikatif dan baku, relevansi

terhadap masalah yang diteliti, bobot cakupan simpulannya, simpulan

menjawab tujuan, arti penting skripsi dalam pengembangan ilmu (teoretis),

dan (kalau mungkin) kegunaan praktisnya.

3. Analisis, yaitu pembahasan dan penarikan simpulan. Hal ini berkaitan dengan

kemahiran memformulasikan masalah secara jelas, cara

mempertanggungjawabkan dalam pemecahan masalah, penggunaan literatur,

pengaitan teori yang digunakan, pengalaman praktis selama pengumpulan

data, integrasi data empiris dan teoretis serta kemampuan mengungkapkan

secara jelas cara analisis data dan sebagainya.

4. Penguasaan pengetahuan faktual, yang merupakan pengetahuan yang

mencakup topik skripsi, baik yang langsung maupun yang tidak langsung

(komprehensif).

5. Cara menanggapi dan memecahkan masalah, berkaitan dengan analisis pada

butir (3) di atas. Hal ini mencakup bagaimana kemandirian mahasiswa dalam

penelitian, kreativitas, orisinalitas dalam menanggapi masalah, pandangan

pribadi yang mandiri terhadap masalah yang diteliti, cara kerja yang

menunjukkan ketekunan, motivasi kuat, objektivitas, pendekatan dan etika

ilmiah dalam melakukan penelitian.

5.3 Tim Evaluator

Pada dasarnya skripsi dievaluasi oleh dua pihak, yaitu oleh:

1. Tim pembimbing, sebelum dan/atau pada saat sidang ujian sarjana;

2. Tim penguji, pada waktu sidang ujian sarjana.

Page 21: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

17

5.3.1 Tim Pembimbing

Penyusunan dan penulisan skripsi merupakan salah satu persyaratan untuk

menempuh sidang ujian sarjana. Oleh karena itu, tim pembimbing melakukan evaluasi

terhadap skripsi mahasiswa sebelum sidang ujian sarjana (lihat sub-bab 3.3).

Penilaian para pembimbing (utama dan pendamping/anggota) mempunyai

bobot yang sama, diberikan dalam bentuk angka mutu berkisar antara: 0 – 100 atau 0.0 –

4.0. Skor akhir pembimbing adalah rata-rata angka mutu para pembimbing. Hasil

penilaian tim pembimbing diberikan kepada panitia ujian sarjana.

5.3.2 Tim Penguji

Tim penguji ditetapkan oleh program studi berdasarkan usulan dari

departemen. Penguji sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan yang dikenakan bagi

pembimbing utama:

1. Tim penguji di luar pembimbing, sekurang-kurangnya berjumlah tiga orang.

2. Tim penguji meminta pertanggungjawaban mahasiswa atas skripsi yang ditulis

dalam sidang sarjana.

3. Sasaran evaluasi tim penguji meliputi butir 5.2, ditambah dengan:

a. Kemampuan menanggapi pertanyaan, yang didasari oleh karya tulis skripsinya; b. Penguasaan materi karya tulis skripsinya, dikaitkan dengan integrasi dan validasi

mata kuliah utama, serta keluasan wawasan mahasiswa di bidang ilmunya. 4. Penilaian anggota tim penguji mempunyai bobot yang sama, diberikan dalam bentuk

nilai 0 – 100 atau angka mutu yang berkisar antara atau 00 – 4.0.

5. Skor akhir tim penguji adalah rata-rata angka mutu para penguji.

6. Hasil penilaian Tim Penguji diberikan kepada Panitia Ujian Sarjana.

5.4 Hasil Evaluasi Skripsi

Karena kedudukan skripsi tidak berbeda dengan mata kuliah lain, hasil

penilaian skripsi yang diperoleh dari ujian skripsi dan ujian komprehensif, tidak

menghasilkan yudisium. Yudisium ditetapkan atas dasar indeks prestasi mahasiswa

akhir studi (IPK) (lihat sub-bab 5.6 di bawah).

1. Skor akhir evaluasi skripsi diperoleh dari hasil rata-rata angka mutu tim pembimbing

dan angka mutu tim penguji.

2. Skor akhir ini dialihkan menjadi huruf mutu, sesuai cara penilaian sebagai berikut:

NILAI Huruf

Mutu

Angka

Mutu NILAI AKHIR

NA ≥ 80 A 4 NA > 3.20

68 ≤ NA< 80 B 3 2.70 < NA < 3.20

56 ≤ NA< 68 C 2 2.00 < NA < 2.70

Page 22: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

18

3. Huruf mutu skripsi adalah huruf mutu yang diperoleh oleh mahasiswa dalam sidang

ujian sarjana.

4. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang ujian sarjana apabila skripsi sekurang-kurangnya

memperoleh huruf mutu C, dan IPK akhir studi sekurang-kurangnya 2,00 dengan

jumlah mata kuliah yang memiliki nilai D tidak lebih dari 20% dari s eluruh mata

kuliah yang diambil.

5. Hasil penilaian yang diberikan tim penguji pada sidang ujian sarjana bersifat final.

Artinya, apabila mahasiswa diharuskan memperbaiki, huruf mutunya tidak akan

berubah setelah skripsi tersebut diperbaiki [lihat butir 5.5.(7)].

5.5 Hasil Evaluasi Tim Penguji

1. Dalam sidang ujian sarjana, dimungkinkan adanya masukan baru dari penguji, yang

dapat diusulkan sebagai bahan perbaikan skripsi. Apabila pada akhir sidang

diputuskan bahwa mahasiswa harus memperbaiki skripsinya, mahasiswa harus

melaksanakan perbaikan itu dengan memperhatikan masukan baru tersebut.

2. Ketentuan perbaikan disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan oleh

sekretaris panitia ujian atau ketua tim penguji yang ditunjuk.

3. Departemen menyerahkan supervisi pelaksanaan perbaikan skripsi tersebut kepada

tim pembimbing. Perbaikan harus diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu

satu bulan, terhitung setelah tanggal sidang ujian sarjana dilaksanakan.

4. Tim pembimbing bertanggung jawab terhadap penyelesaian pelaksanaan perbaikan

skripsi tersebut.

5. Hasil perbaikan skripsi diserahkan mahasiswa kepada pimpinan

departemen/bagian/laboratorium, setelah disetujui oleh tim pembimbing dengan

membubuhkan tanda tangannya.

6. Hasil perbaikan skripsi tidak mengubah huruf mutu yang telah ditetapkan sebagai

hasil ujian sarjana [lihat butir 5.4. (3) dan (5)].

5.6 Yudisium

Yudisium ujian sidang sarjana didasarkan pada IPK akhir studi [lihat butir

5.4.(4)]. Yudisium dapat dilaksanakan, walaupun pada ujian sarjana mahasiswa yang

bersangkutan dinyatakan harus memperbaiki skripsinya, kecuali kalau ujian

komprehensifnya dinyatakan harus diulang.

.

Page 23: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

19

BAB VI DOKUMENTASI

Skripsi boleh diperbanyak dan dijilid rapi setelah saran perbaikan dilaksanakan

sebaik-baiknya [lihat butir 5.5.(1) dan 5.6] dan setelah dinyatakan lulus dalam sidang

ujian sarjana.

Skripsi yang telah diperbanyak harus diserahkan kepada fakultas (untuk

perpustakaan/departemen SBP/SBK/laboratorium), dan tim pembimbing [lihat butir

3.3.(9)]. Atas persetujuan dekan, skripsi dapat diberikan kepada instansi/lembaga lain,

tempat mahasiswa melakukan penelitian. Atas izin Kepala Departemen/pembimbing

utama, skripsi boleh digunakan sebagai referensi mahasiswa lain dalam menyusun

skripsinya.

Page 24: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

20

BAB VII S A N K S I

Apabila sampai dengan saat menempuh sidang ujian sarjana, dengan

melalui proses pembuktian, dianggap bahwa skripsinya tidak sah oleh

fakultas/departemen/bagian/ laboratorium, maka skripsi harus dimulai dari proses

awal (lihat sub-bab 3.3).

Perbaikan skripsi, setelah mahasiswa menempuh sidang ujian sarjana,

harus selesai selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan, terhitung sejak

yudisium diumumkan (lihat sub-bab 5.6). Apabila perbaikan tidak dapat

diselesaikan dalam batas waktu yang ditetapkan, maka mahasiswa tidak

diperkenankan mengikuti wisuda dan ijazah tidak akan diserahkan (lihat sub-bab

5.6).

Apabila skripsi tersebut dapat dibuktikan merupakan tiruan, jiplakan

atau gubahan dari suatu karya ilmiah orang lain, mahasiswa yang bersangkutan

dapat dikenai sanksi skorsing selama satu semester dan kelulusannya dibatalkan

(jika sudah dinyatakan lulus ujian komprehensif).

Page 25: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

21

BAB VIII TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

8.1 Bahan yang Digunakan

Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi adalah kertas HVS 80 gram

ukuran A4 (210 mm x 297 mm) warna putih. Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan

sampul kertas (soft cover). Bahan yang digunakan adalah karton buffalo atau linen

dengan warna hijau. Lembar pengesahan menggunakan kertas “jeruk”.

8.2 Sampul Luar/Kulit Luar

Penulisan dan penempatan judul skripsi, sub judul (kalau ada), tulisan

SKRIPSI, nama dan NPM mahasiswa, simbol Universitas Padjadjaran, nama universitas

dan fakultas/prodi, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada sampul luar dan sampul

dalam, mengikuti ketentuan di bawah ini.

8.2.1 Judul dan Sub judul

Penulisan judul dan sub judul diatur sebagai berikut:

1. Judul skripsi ditulis di baris paling atas dengan huruf kapital semua (kecuali nama

latin) dan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya 6 cm. Untuk nama latin

harus mengikuti kaidah penulisan nama latin.

2. Judul yang lebih dari satu baris dipenggal secara logis sesuai dengan kaidah Bahasa

Indonesia dengan jarak antar baris 1 spasi.

3. Sub judul (kalau ada) ditulis di bawah judul dengan huruf kapital semua yang lebih

kecil dari huruf judul (jenis huruf sama) dan diberi jarak dari judul sekitar 1,5 spasi

dari baris judul yang paling bawah.

4. Judul dan sub judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).

5. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 14 pt untuk judul, Times New Roman, ukuran

12 pt untuk sub judul.

Contoh: (besar huruf dan jarak spasi sesuaikan dengan ketentuan)

BEBERAPA KOMPOSISI PAKAN BUATAN

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGBIAKKAN

Menochilus sexmaculatus Fabricius (COLEOPTERA : COCCINELLIDA E)

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN

NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP PEMBERIAN

FUNGI MIKORIZA ABUSKULAR DAN PUPUK FOSFAT

Page 26: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

22

8.2.2 Tulisan SKRIPSI

Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah

dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Letak tulisan SKRIPSI sekitar

2 x 2 spasi di bawah sub judul. Kalau tidak ada sub judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar

3 x 2 spasi dari baris judul yang paling bawah. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12

pt. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat

penjelasan berikut:

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pada Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

8.2.3 Nama dan NPM Mahasiswa

Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah

dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Letak tulisan nama

mahasiswa sekitar 2 x 2 spasi di bawah tulisan Universitas Padjadjaran pada butir 4.2.2

di atas. NPM mahasiswa diletakkan di tengah di bawah nama mahasiswa dengan jenis

dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Baris NPM diatur 1 spasi dengan baris

nama mahasiswa. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12 pt.

8.2.4 Simbol Universitas Padjadjaran

Simbol Universitas Padjadjaran bergaris tengah sekitar 3,5 cm. Titik tengahnya

terletak kira-kira di tengah-tengah di antara baris NPM mahasiswa dengan baris nama

universitas (Universitas Padjadjaran). Logo Universitas Padjadjaran dapat diunduh dari

web unpad.ac.id.

8.2.5 Nama Universitas, Fakultas, Program Studi, Kota, dan Tahun Penyusunan

Tulisan nama universitas (Universitas Padjadjaran), fakultas, program studi,

kota, dan tahun penyusunan skripsi ditulis dengan huruf kapital semua dengan jenis dan

besar huruf yang sama dengan judul, berurutan seperti contoh di bawah. Tahun

penyusunan skripsi yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar 3,5 cm dari tepi bawah

kertas. Times New Roman, ukuran 12 pt. Jarak antarbaris 1 spasi.

Contoh: (besar huruf dan jarak spasi disesuaikan dengan ketentuan)

UNIVERS ITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

BANDUNG

2016 (tahun penyusunan)

Page 27: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

23

Penempatan tulisan pada sampul dalam sama dengan halaman judul

(sampul luar) dan harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah,

kiri, dan kanan.

8.3 Halaman Persetujuan Pembimbing

Hal-hal yang harus ditulis dalam lembar pengesahan adalah sebagai

berikut:

1. Tulisan “Lembar Pengesahan dicetak tebal (bold).

2. Di bawah tulisan “Lembar Pengesahan” ditulis:

Judul (ditulis dengan huruf besar di setiap awal kata, kecuali kata penghubung,

diketik 1 spasi)

Nama ditulis dengan huruf besar di setiap kata, diketik 2 spasi dari tulisan judul

yang terakhir

NPM

Program Studi

3. Waktu pemberian persetujuan ditulis tanggal, bulan, dan tahun sidang komprehensif

seperti contoh berikut:

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 26 Februari 2016

4. Setelah kata “Menyetujui”, “Ketua Komisi Pembimbing”, dan “Anggota Komisi

Pembimbing” (ditulis sejajar) diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada

halaman ini “Ketua Program Studi Agroteknologi” diletakkan di bawahnya. Nama

pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.

8.4 Pengetikan Tata Letak 8.4.1 Layout Kertas

Layout kertas untuk pengetikan naskah skripsi adalah sebagai berikut:

Margin atas : 4 cm dari tepi kertas

Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas

Margin bawah: 3 cm dari tepi kertas

Margin kanan: 3 cm dari tepi kertas

Header : setengah margin atas

Footer : setengah margin bawah

8.4.2 Cara Pengetikan

Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik. Jenis

huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar, yaitu Times New Roman dengan

Page 28: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

24

ukuran huruf 12 pt. Beberapa tata cara pengetikan dan penataan spasi (spacing) yang

harus diperhatikan antara lain:

1. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya 1,5 spasi. Jarak antara penunjuk

bab (BAB I) dengan tajuk bab (PENDAHULUAN) 2 x 1,5 spasi.

2. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis atau antara tajuk

bab tajuk sub-bab 12pt.

3. Jarak antara tajuk sub-bab dengan baris pertama teks dua spasi dan alinea teks ditik

menjorok ke dalam dengan indent 0,5 inch atau 1,25 cm.

4. Jarak antara baris akhir teks dan tajuk sub-bab berikutnya 12pt.

5. Jarak antara teks dan tabel, gambar, grafik, diagram, atau judulnya 12pt.

6. Jarak antar teks dalam daftar isi, tabel dan gambar 12pt.

7. Alinea baru ditik menjorok ke dalam indent 0,5 inch atau 1,25 cm dari marjin kiri

teks. Jarak antara alinea yang satu dan alinea yang lain 1,5 spasi.

8. Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.

8.4.3 Bahasa dan Gaya Penulisan Skripsi/Kutipan

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah, sehingga baik tata tulis, bahasa, maupun

gaya penulisannya harus memenuhi kaidah ilmiah. Skripsi ditulis menggunakan Bahasa

Indonesia yang Baik dan Benar, dengan mengacu ke Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD). Skripsi boleh ditulis dalam Bahasa Inggris, jika mahasiswa dan pembimbingnya

dianggap mampu.

Bahasa Indonesia dalam skripsi menggunakan format bahasa baku ragam

ilmiah, yaitu lugas dan jelas, tidak menggunakan kalimat fragmentaris, bertolak

dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Hindari

kalimat yang sensanional atau bombastis, tetapi gunakan kalimat yang lugas dan tidak

ambigu (menimbulkan multi tafsir). Kalimat ditulis dengan lengkap, dan penggunaan

istilah dilakukan secara konsisten dalam seluruh skripsi. Peristilahan, jika diperlukan,

dapat dikumpulkan sebagai Daftar Peristilahan.

Kutipan langsung tidak diperkenankan, kecuali tidak dapat dihindarkan ,

misalnya definisi. Skripsi harus bebas dari plagiarisme, sehingga kutipan harus

merupakan hasil parafrasa (kalimat hasil sendiri) dengan tetap menyebutkan sumber

kepustakaan aslinya.

Penggunaan gagasan atau pemikiran penulis buku atau artikel, walaupun

disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri (parafrasa), harus mencantumkan nama

penulisnya dan tahun buku/artikel itu ditulis . Oleh karena pustaka dapat berasal dari

bahasa asing maupun bahasa Indonesia, maka untuk menghindari kerancuan penulisan

kata ‘dan’ dan ‘and’, digunakan saja lambang universal “&” untuk menulis dua nama

penulis. Contoh: Lamb dan Dixon (1992) melaporkan… atau … (Lamb & Dixon,

1992).

Page 29: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

25

Untuk penulisan autor yang terdiri atas tiga orang atau lebih untuk pustaka

berbahasa asing digunakan kata “et al.”, contoh Aldrich et al. (1997) atau (Aldrich et al.,

1997). Dalam pustaka berbahasa Indonesia digunakan ‘dkk.’, contoh Sujarwo dkk.

(2015) atau (Sujarwo dkk., 2015).

8.5 Judul/Tajuk

Tiap judul/tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di

tengah dan tidak diberi garis bawah. Tajuk yang dimaksud adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

ABSTRACT

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR DIAGRAM

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

8.6 Abstrak dan Abstract

Abstrak atau Abstract ditulis dalam satu alinea/paragraf dengan jarak satu

spasi. Jarak antara judul ABSTRAK/ABSTRACT dan teks pertama abstrak 2 x 1,5 spasi.

Abstrak dan Abstract penelitian empiris sekurang-kurangnya berisi hal-hal

berikut:

1. Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat;

2. Subjek/objek penelitian, disertai karakteristik khususnya, misalnya jumlah,

tipe, usia, jenis kelamin, spesies, dan/atau karakteristik lainnya;

3. Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur

pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada);

4. Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistik; dan

5. Simpulan.

Page 30: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

26

8.7 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf

Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam buku ini, pengetikan

pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka Romawi kapital,

pengetikannya diletakkan di tengah dengan kata “Bab” dituliskan dan sejajar dengan

judul Bab, contoh: BAB I PENDAHULUAN.

Penomoran sub-bab menggunakan angka Arab pada margin sebelah kiri.

Penomoran sub-bab disesuaikan dengan nomor bab tanpa diakhiri titik. Contoh: 1.1

Latar Belakang. Apabila di dalam teks terdapat poin-poin yang diberi nomor, maka

penulisaanya harus dibedakan dengan penomoran pada Bab atau sub -bab.

Contoh:

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarakan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat diidentifikasi

adalah sebagai berikut:

1) Apakah …?

2) Bagaimanakah … ?

8.8 Penomoran Halaman

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nomor halaman pada bagian

awal skripsi antara lain:

1. Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul bagian dalam

sampai dengan halaman daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil.

2. Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi

nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor

halaman tersebut tidak diketik).

3. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi nomor dengan

angka Romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian dalam

dan halaman persetujuan pembimbing.

4. Nomor halaman diletakkan pada bagian bawah tengah, berjarak setengahnya dari

margin bawah.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nomor halaman pada bagian

inti skrips antara lain:

1. Pemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan seperti di bawah ini.

2. Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai

dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka Arab.

3. Nomor halaman diletakkan pada bagian atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari

margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor

halaman itu lurus dengan margin kanan.

4. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai

dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada pias

Page 31: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

27

(lajur) bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris

akhir teks pada halaman itu).

8.9 Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram

Ilustrasi (tabel, gambar, grafik, dan diagram) ditulis dengan spasi tambahan

dari naskah sebelum dan sesudahnya. Pemuatan tabel, gambar, grafik, dan diagram, serta

pengetikan judulnya dilakukan sebagai berikut:

8.9.1 Tabel

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tabel antara lain:

1. Tabel dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.

2. Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan memperhitungkan

keseimbangan halaman.

3. Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama menunjukkan nomor bab

tabel itu dimuat; sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab

itu. Misalnya, Tabel 2.4 menunjukkan bahwa tabel itu ada pada Bab II dan

merupakan tabel urutan keempat pada bab itu.

4. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak 0,2 inch atau

0,5 cm.

5. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di bawah

nomor tabel).

6. Apabila judul lebih dari satu baris maka jarak antar baris dibuat satu spasi.

7. Dalam teks, kata tabel ditulis “Tabel”, contohnya: ... berdasarkan Tabel 3.1….”

8. Ukuran huruf pada teks di dalam tabel disesuaikan dengan keseimbangan table (10-

12).

9. Keterangan tabel ditulis di bawah tabel dengan ukuran huruf 10.

10. Contoh penulisan ilustrasi (tabel, gambar, grafik dan diagram):

Tabel 5.1 Berat Basah Tanaman Sawi Hasil Pemupukan dengan Dosis NPK Berbeda

yang Dipanen pada Umur 35 Hari Setelah Tanam

Perlakuan Pupuk NPK

(kg/ha)

Berat Basah Tanaman Sawi

Tanaman Bagian Atas (kg) Akar (kg)

Tanpa NPK

125

250

500

Page 32: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

28

8.9.2 Gambar

Penggunaan gambar dalam skripsi dapat mencakup foto atau gambar, grafik

dan diagram. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan gambar antara lain:

1. Gambar diletakkan kira-kira di tengah-tengah halaman.

2. Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar dengan

memperhitungkan keseimbangan halaman.

3. Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu:

a. bagian pertama menunjukkan nomor bab di mana gambar itu dimuat;

b. bagian kedua menunjukkan nomor urut gambar pada bab itu.

Misalnya, Gambar 3.8 menunjukkan bahwa gambar itu ada pada Bab III dan

merupakan gambar urutan kedelapan pada bab itu.

4. Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar dengan jarak 0,2 inch

atau 0,5 cm.

5. Awal baris kedua judul gambar berada di bawah awal judul gambar (bukan di bawah

nomor gambar).

6. Penggunaan gambar pada bagian Tinjauan Pustaka harus mencantumkan

sumbernya. Sumber ditulis di dalam kurung dengan menyebutkan penulis dan

tahunnya.

Contoh penulisan judul gambar:

Gambar 1.1 Perkembangan Penduduk Pengidap Stress di Provinsi XYZ selama Kurun

Waktu Empat Tahun (Sumber: Yulia, 2016)

Page 33: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

29

8.10 Penulisan Daftar Pustaka

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penulisan daftar

pustaka adalah sebagai berikut:

1. Daftar pustaka adalah daftar yang memuat seluruh kepustakaan yang dirujuk atau

digunakan di dalam naskah. Semua kepustakaan yang dirujuk harus termuat dalam

Daftar Pustaka.

2. Hanya pustaka yang diterbitkan memenuhi kaidah ilmiah yang boleh dirujuk.

3. Ditulis secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulisnya, menggunakan sistem

penulisan nama penulis artikel yang berlaku internasional (nama belakang sebagai

entry), terlepas dari apakah nama belakang penulis artikel merupakan nama marga

atau bukan.

4. Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari skripsi (sehingga sering

kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan peranan yang penting

dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi. Pencantuman kepustakaan harus

benar-benar sempurna karena daftar pustaka merupakan tanggung jawab

sepenuhnya penulis skripsi.

5. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka 1 spasi.

6. Baris kedua tiap referensi ditik menjorok ke dalam 1,25 cm.

7. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut:

a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai dengan

nama belakang (ditik lengkap), diikuti nama depan (ditik singkatannya), diakhiri

dengan tanda titik (.).

b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).

c. Judul buku, diketik dengan huruf kapital pada setiap katanya, sedangkan judul

artikel dari jurnal hanya huruf awal kata pertama dan nama diri saja yang dimulai

dengan huruf kapital. Penulisan diakhiri dengan tanda titik (.).

d. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang didahului dengan

kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik (.).

e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.).

Masing-masing dengan jarak 0,1 inch atau 0,25 cm.

8. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan nama penulisnya (atau

penulis-penulis) sama, nama penulis pada referensi kedua (dan selanjutnya) tidak

ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak 7 ketukan .

9. Penulisan dua referensi yang nama penulis dan tahunnya sama digunakan penanda a,

b, c, dst.

Contoh:

Page 34: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

30

- Bab dari satu buku/artikel dalam prosiding: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf

awal dan nama diri yang kapital. Penulisan judul buku dan prosiding mengikuti kaidah

penulisan judul buku di atas.

Tally, A., M. Oostendorp, K. Lawton, T. Staub, and B. Bassi. 1999. Commercial

development of elicitors of induced resistance to pathogens. Pp. 357-369 in

A.A. Agrawal, S. Tuzun, and E. Bent (eds.), Induced Plant Defenses against

Pathogens and Herbivores, Biochemistry, Ecology, and Agriculture. St. Paul:

APS Press.

- Artikel jurnal/majalah: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf awal dan nama diri

yang kapital. Penyingkatan nama jurnal mengikuti anjuran dari jurnal yang disitir.

Widiantini, F., Y. Hidayat, dan N. Istifadah. 2000. Pengaruh pemberian kompos. Jurnal

Agrikultura 26 (2): 24-78.

Yang, Y-K, S-O. Kim, H-S. Chung, and Y-H. Lee. 2000. Use of Colletotrichum

graminicola KA001 to control barnyard grass. Plant Dis. 84: 55-59

Punja, Z. 2003. Influence of temperature on disease development of tomato. J. of

Phytoparasitica 13: 23-29.

Hughes, C.K. 1987a. Economic Development of the Third Countries. New York: John

Willey & Sons.

Hughes, C.K. 1987b. Proverty of African Sub Saharan Countries. New York: John

Willey & Sons.

- Pustaka yang diakses dari internet:

a. Versi elektronik

Delate, K., C.A. Cambardella, and D.L. Karlen. 2002. Transition strategies for post-CRP

certified organic grain production. Crop Management. DOI:10.1094/CM-

2002-0828-01-RS.

Malik, V.S. and M.K. Saroha. 1999. Marker gene controversy in transgenic plants.

USDA-APHIS internet site and J. Plant Biochemistry & Biotechnology 8: 1–

Page 35: PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI …

31

13. Available online at http://www.agbios.com/articles/2000186-A.htm

(diakses Oktober 2002).

b. Dari CD-ROM

Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1925-1930 [CD-ROM computer file]. ASA,

Madison, WI and Natl. Agric. Libr. Madison, WI (Nov.1994).

8.11 Penulisan Lampiran

Isi dari lampiran antar lain:

1. Tata letak percobaan

2. Data mentah

3. Data hasil uji statistik

4. Deskripsi varietas tanaman/hasil analisis tanah/isolat mikrob

5. Media dan komposisinya

6. Gambar kegiatan penelitian

7. Hal lainnya yang dianggap penting