pedoman pengelolaan dan pembinaan pkbm

16
PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PKBM PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Nonformal dan Pemuda Direktorat Pendidikan Masyarakat 2008 PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN

Upload: pkbm-wiyatabakti

Post on 13-Apr-2016

225 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

pedoman

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PKBM

 

 

 

 

 

PENGELOLAAN DAN PEMBINAANPUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

 

Departemen Pendidikan NasionalDirektorat Jendral Pendidikan Nonformal dan Pemuda

Direktorat Pendidikan Masyarakat2008

 PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMBINAANPUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar Balakang

Page 2: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

Direktorat Pendidikan Masyarakat sejak tahun 1998 berupaya proaktif menyikapi kebutuhan rill masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.Salah satu upaya yang ditempuh adalah "membangun" wadah kegiatan belajar masyarakat yang diberi nama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pendekatan yang dikembangkan adalah penyelerggaraan program pembelajaran dari, oleh, dan untuk masyarakat melalui iembaga PKBM. Adapun kebijakan awal pembentukan dan pengoperasian PKBM adalah bermula dari hasil pertemuan antara Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat (Dikmas) se Indonesia dengan Direktur Dikmas (Dr. U. Sihombing, ) di Bali pada awal tahun 1993. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain:

1)  Mengingat kordisi perekonomian negara yang sedang dilanda krisis, perlu adanya upaya untuk menginventarisasi dan perlu dioptimaikan pemanfaatan kembali aset Dikmas yang pernah diberikan oleh pemerintah dan masyarakat (seperti modul dan bahan-bahan bacaan lainnya, alat-alat peraga, dana belajar usaha, peralatan untuk. keterampilan, serta sarana belajar lainnya) yang berada di kantor Penilik Dikmas, kelompok belajar atau rumah warga belajar dan tutor. Aset tersebut perlu dimanfaatkan kembali untuk mendukung proses pembelajaran masyarakat.

2)  Penyelenggaraan program Dikmas yang sebelumnya cenderung terpencar-pencar lokasinya, perlu diatur kembali penempatannya dan dikonsentrasikan penyelenggaraannya agar mernudahkan para petugas untuk membina dan memantaunya.

3)  Memperhatikan laporan dari para Penilik Dikmas bahwa hampir di setiap kecamatan terdapat bangunan sekolah atau gedung lain yang dibangun pemerintah, yang kosong ataui kurang dimanfaatkan. Kondisi tersebut dipandang sebagai peluang bagi Dikmas untuk dimanfaatkan seluas-luasnya bagi kepentingan pembelajaran masyarakat.Berdasarkan kesepakatan tersebut, maka Ditjen Diklusepora sejak pertengahan tahun 1998 mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:

1)  Setiap Kepala Bidang Dikmas diharapkan mulai merintis pembentukan dan pengoperasian PKBM di wilayahrya.

2)  Penyelenggaraan kegiatan  pembelajaran di PKBM tidak terbatas hanya program yang sudah dicanangkan oleh Dikmas Pusat, tetapi juga kegiatan pembelajaran lainnya yang dibutuhkan masyarakat, minimal menyelenggarakan satu program Dikmas.

3)  PKBM yang menggunakan gedung SD kosong atau bangunan kosong lainnya harus disertai Surat ijin pemakaian minimal selama 5 (lima) tahun, dan paling sedikit harus memiliki 3 (tiga) ruangan kelas.

4)  Perlu diusahakan agar PKBM yang akan dibentuk berada di tengah tengah pemukiman/tempat tinggal calon warga belajar atau tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.

5)  PKBM tidak perlu menggunakan atribut Dikmas/pemerintah supaya benar-benar menjadi milik masyarakat.

Sebagai salah satu institusi Pendidikan Nonformal/pendidikan masyarakat dan wadah pembelajaran dari, oleh dan untuk masyarakat, maka PKBM bersifat fleksibel dan netral. PKBM disebut fleksibel antara lain karena ada peluang bagi masyarakat untuk belajar apa raja sesuai yang mereka butuhkan. Di PKBM warga mayarakat di bawah bimbingan tutor dapat secara demokratis merancang kebutuhan belajar yang mereka inginkan. Misalnya, di suatu PKBM dapat diselenggarakan beberapa program pembelajaran yang beraneka ragam, seperti program Kelompok Belajar Usaha, Keaksaraan Fungsional, Paket A Setara SD, Paket Setara SLTP, Paket C Setara SMU, Kursus Menjahit, Kursus Rias Pengantin, Kursus Las, Taman Pendidikan Al Qur'an, Kelompok bermain, atau program keterampilan lainnya. Selanjutnya PKBM bersifat netral, karena tidak menggunakan atribut

Page 3: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

Dikmas atau pemerintah. Olen karena itu, semua lembaga/instansi pemerintah atau swasta, LSM, atau pihak-pihak lain dapat memanfaatkan keberadaan PKBM sepanjang untuk kepentingan kemajuan masyarakat. Misalnya, ada PKBM yang diselenggarakan oleh LSM, pesantren atau lembaga-lembaga keagamaan, organisasi masyarakat, certa yang diprakarsai oleh perusahaan, Depdiklas (Dikmas) berperan memfasilitasi, sedangkan prakarsa ada pada masyarakat itu sendiri.

Dengan demikian keberadaan PKBM memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai basis koordinasi program-program pembelajaran di masyarakat. Terkurnpulnya tenaga-tenaga tutor program Dikmas, tersedianya bahan-bahan belajar/bacaan dan prasarana/sarana keterampilan di PKBM (terutama yang sudah berkembang), merupakan daya pikat tersendiri bagi masyarakat untuk datang ke PKBM. Wadah tersebut akan menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna, apabila pihak-pihak yang memiliki progrom serupa dapat bergabung dan menjalin koordinasi secara optimal.Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari laporan petugas Pendidikan Nonformal di tingkat Provinsi, jumlah PKBM di Indonesia saat ini (Maret 2003) sebanyak 1.896 unit. Secara bertahap jumlah ini terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan pembelajaran masyarakat.

Dalam rangka peningkatan kualitas dan pemberdayaan PKBM dalam era otonomi daerah yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2001, dirasakan perlu adanya strategi baru dalam pengembangan PKBM di masa mendatang. Strategi yang diperlukan diantaranya adalah:

1)  Perlu adanya antisipasi terhadap kebutuhan belajar yang beraneka ragam. Untuk itu dianggap sudah mendesak perlu dikembangkan program yank beraneka ragam (diversifikasi dan diferensiasi).

2)  Untuk mempersiapkan pemandirian PKBM perlu adanya unit-unit produksi usaha yang relevan dengan keadaan lingkungan.

3)  Perlu dikembangkan pusat informasi dan pernasaran hasil-hasil usaha PKBM di setiap Kabupaten/Kota

4)  Periu dikembangkan model lembaga pengembangan bisnis di PKBM yang potensial untuk pembelajaran usaha.

5)  Untuk mengukur kemajuan PKBM perlu dikembangkan kriteria dan alat ukur yang jelas, sehingga setiap PKBM dapat menilai kinerja sendiri.

Pesatnya perkembangan jumlah PKBM di berbagai daerah, ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualitas penyelenggaraannya, sehingga banyak yang terkesan asal berdiri atau dipaksakan pembentukannya. Dalam upaya penataar keberadaan PKBM yang telah beroperasi baik dilihat dari aspek sarana, ketenagaan, program dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, maupun manajemennya, maka diperlukan tolok ukur sebagai standar pengelolaannya.

Dalam rangka mengantisipasi pesatnya perkembangan jumlah PKBM dan menjaga kualitas serta upaya pemberdayaan PKBM pada masa yang akan datang, maka dipandang perlu diterbitkan Pedoman pengelolaan dan pembinaan Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), sebagai acuan atau panduan- bagi semua pihak dalam membentuk, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi penyelenggaraan PKBM sesuai dengan standar yang ditentukan.

Page 4: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

BAB IIPEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PKBM

A.  Visi dan Misi PKBM1.  Visi PKBM

Terwujudnya masyarakat (suatu komunitas tertentu) yang lebih cerdas, terampil, mandiri, berbudi luhur, produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan dan hidup harmonis, serta selalu mengembangkan diri secara positif sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2.  Misi PKBMMengembangkan dan menfasilitasi usaha-usaha pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat di suatu komunitas tertentu secara dinamis sesuai dengan kebutuhan seternpat, serta memobilisasi Sumber daya dan partisipasi masyarakat (baik komunitas tersebut maupun masyarakat luas) dalam upaya mendukung penyelenggaraan program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

B. Penyelenggara dan Pengelola PKBM1.  Penyelenggara

Penyelenggara PKBM adalah lembaga/organisasi masyarakat yang dibentuk secara khusus untuk mewujudkan visi dan misi PKBM.

2. PengelolaPengelola PKBM adalah orang atau sekelompok orang yang ditugaskan oleh penyelenggara PKBM, serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program pembelajaran/pelatihan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM.

3.  Pambentukan PKBMUntuk membentuk suatu PKBM, persyaratan dan langkah yang ditempuh oleh calon penyelenggara PKBM adalah sebagai berikut:

a)  Memiliki tempat/gedung yang memungkinkan digunakan untuk kegiatan PKBM dan mendapat keterangan tertulis dari pemilik/penanggung jawab gedung tersebut.

b)  Memiliki data sasaran dan program pembelajaran/pelatihan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c)  Memiliki sarana dan prasarana minimal yang akan digunakan untuk mendukung administrasi pengelolaan PKBM dan proses pembelajaran/ pelatihan.

d)  Memiliki tenaga-tenaga yang dibutuhkan untuk mendukung manajemen pengelolaan PKBM dan proses pembelajaran/pelatihan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.

e)  Memiliki kepengurusan PKBM dilengkapi dengan rincian togas dan tanggungjawab yang jeias.

Setelah memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka langkah selanjutnya adalah:

Page 5: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

a)  Mengajukan permohonan izin kepada Camat melalui Kepala Desa/Lurah dan petugas PLS setempat, tembusan kepada Forum Komunikasi PKBM setempat, dengan melampirkan:1)  Surat keterangan/izin, pemakaian dari pemilik/penanggung jawab

tempat kegiatan PKBM2)  StruktUr organisasi dan susunan kepengurusan3)  AD/ART dan atau Akta Notais4)  Rencana program pembelajaran yang akan dilaksariakan5)  Daftar sarana dan prasarana yang dimiliki6)  Data sasaran warga belajar7)  Daftar ketenagaan yang dimiliki8)  Rencana dan jadual kegiatan9)  Sumber dana pelaksanaan kegiatan

b)  Camat mengeluarkan izin operasional setelah memenuhi persyaratan tersebut di atas.

c)  Bagi PKBM yang sudah berdiri sebelum pedoman ini diterbitkan. agar menyesuaikan dengan ketentuan dalam pedoman ini.

D. PengelolaanPKBM1.  Jenis Program

Program yang dapat diselenggarakan di PKBM adalah program pembelajaran/pelatihan yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.Program-program tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a.  Keaksaraan Fungsionalb.  Program Paket A Setara SDc.   Program Paket B Setara SLTPd.  Program Paket C Setara SMUe.  Kelompok Belajar Usahaf.    Beasiswa/Magangg.  Pendidikan kesetaraan genderh.  Kursus-kursus keterampilan praktis dan pelatihan keterampilani.    Pendidikan Keluargaj.    Pendidikan Anak Dini Usia, seperti: Kelompok Bermain dan Penitipan Anakk.k.   Taman Bacaan Masyarakatl.    Pembinaan Kepramukaan dan Keolahragaanm. Pusyandu Dan n.  program pembelajaran/pelatihan lain yang'dibutuhkan masyarakat.2.  Persiapan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penyelenggaraan program PKBM, antara lain adalah:

a.  Mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakatb.  Merekrut calon warga belajar, dan tutor/fasilitator/nara sumber teknisc.   Menyusun program. pembelajaran/pelatihand.  Membentuk kelompok-kelompok belajare.  Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran/pelatihan, seperti:1)  GBPP/kurikulum masing-masing program2)  Bahan belajar/modal untuk masing-masing program3)  Kalender pernbelajaran/pelatihan4)  Alat dan bahan pembelajaran/keterampilan5)  Kursi, meja, papan tulis, lemari arsip, dan lain-lain6)  Menyusun jadwal kegiatan pembe!ajaran/pelatihan.3.  Pelaksanaana.  Mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran/pelatihan dengan

tutor/fasilitator dan pihak-pihak terkait, sepertL Instansi Pemerintah (Pemda), LSM, Yayasan, Tokoh-tokoh Agama/Masyarakat, Lernbaga lembaga Keuangan/Perbankan, Perusahaan/industri, perorangan, dan pihak-pihak lain

Page 6: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

yang dipandang dapat dan mampu membantu serta memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan kegiatan.

b.  Memantau dan membina proses kegiatan petnbelajaran/pelatihan.c.   Menotivasi dan mendorong semangat belajar warga belajar dan

masyarakat.d.  Memacu semangat keda tutor/fasilitator/nara sumber teknis.4.  Sumber Dana

Sumber-sumber pendanaan yang diharapkan mendukung penyelenggaraan program-program pembelajaran/pelatihan di PKBM, antara lain:

a.  Swadayab.  Pemerintah Daerah dan Pusatc.   Lembaga/Instansi Terkaitd.  Perusahaan/industrye.  Lembaga-lembaga Keuangan/Perbankanf.    Sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Dana digunakan untuk

membiayai:1) Honorarium/transport tenaga penyelenggara, pengelola PKBM, dan tutor/

fasilitator/nara s umber teknis2)  Pengadaan ATK/administrasi3)  Pengadaan sarana/prasarana4)  Pengadaan alai dan bahan keterampilan5)  Permodalan usaha6)  Kebutuhan lain yang diperlukan.

5.  AdministrasiAdministrasi yang perlu dipersiapkan antara lain:

a)  Buku-buku administrasi PKBM antara lain: buku tamu, inventaris barang, buku kas (penerimaan dan pengeluaran), agenda surat masuk dan keluar.

b)  Buku-buku administrasi pembelajaran antara lain: Buku induk warga belajar, defter Mai, laporan nilai, kemajuan hasil pembelajaran, dan pegangan tutor/nara sumber teknis.

c)  Buku Buku modul pembelajaran/pelatihand)  Papan Nama PKBMe)  Program kerja PKBMf)   Bagan struktur organisasi PKBM, berikut uraian tugasnya.

6.  Indikator KeberhasilanIndikator keberhasilan atau pencapaian tujuan dapat dilihat dari:

a.  Penyelenggaraan:1)  Jumlah program makin,meningkat dan bermutu2)  Jumlah mitra kerja yang mendukung penyelenggaraan program kegiatan

bertambah.3)  Memiliki dukungan pendanaan yang memadai secara mandiri4)  Memiliki sarana dan prasarana yang memadai5)  Fungsi-fungsi organisasi berjalan dengan lancar6)  Partisipasi masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan program semakin

meningkat.7)  Keseuaian antara program yang diselenggarakan dengan kebutuhan

masyarakat setempatb.  Pengelolaan Pembelajaran/Pelatihan:1)  Proses pembelajaran/pelatihan berjalan dengan baik dan lancar.2)  Meningkatnya pengetahuan/wawasan, keterampilan, dan kemampuan

warga belajar dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungannya untuk kepentingan hidup sehari-hari.

3)  Meningkatnya kesadaran warga beiajar,dan masyarakat sekitar PKBM akan pentingnya pendidikan/keterampilan

Page 7: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

4)  Terbukanya kesempatan bagi warga belajar dalam mengelola usaha sebagai sumber mata pencaharian.

5)  Meningkatnya pendapatan/kesejahteraan masyarakat setempat.

BAB IIIPEMBINAAN PKBM

A.  Standarisasi PKBMDalam upaya pembinaan dan pengembangan PKBM sesuai dengan

visi dan misi yang diharapkan, maka perlu dilakukaii,pembenahan dan penilaian secara terus menerus dan berkesinambungan.Adapun standar atau patokan yang digunakan untuk mengakreditasi PKBM dalam upaya menentukan klasifikasi dan kualifikasi PKBM antara lain adalah sebagai berikut:

1.  Kelembagaan dan Administrasia.  Memiliki papan Hama yang memuat informasi tentang:      Nama PKBM      Alamat lengkap      Nomor dan tanggal akte pendirian      Program kegiatan yang di selenggarakan.b.  Status kepemilikan bangunan/gedung PKBM:      Milik sendiri      Kotrak/sewa      Pinjam pakaic.   Penyelenggara PKBM      Yayasan/LSM/Ormas      Perusahaan      Perorangan      Birokrat      Pelaksanaan Penilaiand.  Pengelola PKBM minimal terdiri dari:      Ketua      Sekretaris      Bendahara.e.  Memiliki Rekening Bank atas nama PKBM atau penyelenggara atau ketua

PKBM, yang diketahui dan disetuju, oleh sekretaris, bendahara da,) anggota pengelola lainnya. Buku rekening bank disimpan oleh bendahara.

f.    Memiliki administrasi minimal:      Papan struktur organisasi dan nama pengurus      Daftar perincian tugas masing-masing pengurus/pengeloia.      Daftar inventaris barang

Page 8: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

      Daftar nama dan alamat mitra kerja      Daftar Nama tutor/tenaga pendidik/fasilitator/Nara Sumber keterampilan      Daftar rencana kerja/kegiatan (tahunan)      Laporan pelaksanaan kegiatan (tahunan)      Daftar hadir pengurus pengeloia dan tutor/tenaga perididik/fasilitator/

nara sumber        keterampilan

      Jadwal pembelajaran/pelatihan setiap program kegiatan      File notulen rapat atau hasil I(esepakatan dari setiap pertemuan      Buku tamu      Buku induk warga belajar per masing-masing program      Buku laporan hasil peniiaian pembelajaran      Buku absensi warga belajar dari setiap jenjang program      Buku agenda surat keluar dan masuk      Buku catatan keuangan.      Buku laporan perkembangan keterampilan warga belajar.2.  Sarana dan Prasaranaa.  Ruang belajar dan kelangkapannya:      Memiliki minimal 2 ruangan belajar dan 1 ruangan sekretariat      Setiap ruang belajar memiliki 1 papan tulis dan alat pembelajaran lainnya      Setiap ruang belajar rnemiliki meja dan kursi layak pakai sesuai jumlah

yang dibutuhkan.b.  Ruang praktek keterampilan dan kelengkapannya:      Minimal niemiliki 1 ruang praktek keterampilan.      Tersedia alat-alat keterampilan sesuai jenis keterampilan yang dilatihkan.      Memiliki perpustakaan/Taman Bacaan Masyarakat (TBM).      Memiliki tempat lbadah      Memiliki kamar kecil/wc.3.  Ketenagaan;a.  Memiliki tutor/tenaga pendidik/fasilitator/nara sumber teknis keterampilan

yang berlatar belakang pendidikan sesuai dengan bidang yang diajarkan.b.  Memiliki tutor/tenaga . pendidik/fasilitator/nara sumber keterampilan yang

diakui oleh masyarakat.c.  Jumlah tutor/tenaga perididik/fasilitator/nara sumber teknis keterampilan

sesuai dengan kebutuhan program pembelajaran yang diselenggarakan.d.  Tingkat kehadiran tutor/tenaga pendidik/fasilitator/nara sumber minimal

80%.4.  Program Pembelajaran;a.  Minimal menyelenggarakan 3 jenis program pembelajaranb.  Minimal menyelenggarakan 1 jenis program keterampilanc.   Minimal merigelo:a 1 jenis unit usahad.  Program pembelajaran/pelatihan terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan.5.  Kurikulum dan Evaluasia.  Mempunyai kurikulum yang masih berlaku, yaitu kurikulum yang berbasis

masyarakat (MULOK)b.  Mempunyai GBPP (Garis-garis Besar Program Pembelajaran)c.   Membuat Program Tahunan/Semesterd.  Membuat Program Pembelajarane.  Membuat Jurnalf.    Membuat Kalender Pendidikang.  Melaksanakan Evaluasi berkalah.  Melaksanakan evaluasi akhiri.    Melaksanakan remidial.6.  Warga Belajar;

a.    Memiliki sejumlah warga belajar pada setiap program yang diselenggarakan.

Page 9: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

b.    Kehadiran warga belajar mengikuti program pembelajaran/pelatihan minima: 60 %.

c.    Jumlah warga belajar yang berhasil menyelesaikan program minimal 60% dari jumlah   awal.

d.    jumlah lulusan warga belajar yang mengikuti proses pembelajaran lanjutan atau yang  bekerja atau yang miliki usaha sendiri minimal 60%.

7.  Potensi Lingkungan dan Pemasaran;a.  Lokasi PKBM mudah dijangkaub.  Adanya dukungah dari aparat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan

masyarakat setempat dalam penN elenggaraan program PKBMc.   Adanya potensi sumber daya (alam dan inanusia) yang mendukung

pengembangan   usaha

d.  Adanya bangsa pasar yang jelas dari hasil produk usaha PKBM.8.  Kemitraan;a.  Adanya kerjasama dengan perusahaan/industri/pedagang/LSM ; dalam

mendukung kegiatan PKBM.b.  Adanya dukungan minimal dari 2 Instansi Pemerintah.9.  Pengabdian Masyarakat;

Turut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan minimal 1 kali/tahun.10.   Inovasi dan Pengembangan;

Adanya inovasi/pengembangan yang dilakukan . sejak pembentukan dan penyelenggaraan PKBM sampai saat diadakannya penilaian, seperti:

a.  Peningkatan kuantilas dan kualitas programb.  Pengembangan dan peningkatan usahac.   Pengembangan dan peningkatan administrasid.  Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasaranae.  Pengernbangan dan peningkatan kelembagaanf.    Peningkatan mutu sumber daya manusia.

B. Akreditasi PKBM1.  Mekanisme Organisasi Tim Akreditasia. Kedudukan.

Untuk melakukan penilaian terhadap PKBM perlu dibentuk tim vang diberi kewenangan untuk melaksanakan penilaian. Adapun keanggotaan tim tersebut terdiri dari:

      Forum Komunikasi PKBM      Praktisi Pendidikan Nonformal      Akademisi/Perguruan Tinggi      Aparat Pendidikan Nonformal      Tokoh Masyarakat/LSM/Lembaga yang peduli terhadap Pendidikan

Nonformal.Tim Penilai terdiri dari tiga tingkat, yaitu:

1)  Tingkat NasionalTim Penilai di Tingkat Nasional disebut. Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang berkedudukan di, Jakarta, dibentuk dan diangkat oleh Dirjen PLSP Departemen Pendidikan Nasional.

2)  Tingkat ProvinsiDi Tingkat Provinsi disebut Tim Penilai Provinsi yang berkedudukan di ibu kota Provinsi, dibentuk dan diangkat oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

3)  Tingkat Kabupaten/KotaDi Tingkat Kabupaten/Kota disebut. Tim Penilai Kabupaten/Kota yarig berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dibentuk dan diangkat oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabup-aten/Kota.

Page 10: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

b.  Susunan keanggotaan Tim Penilai untuk setiap tingkat adaiah:      Ketua      Sekretaris      Anggota, jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.      Jumlah anggota yang berasal dari birokrasi maksimal 20%.c.   Tugas Tim Penilai:1)  Tingkat Pusat (BAN):      Menetapkan sistem Akreditasi      Menyusun pedoman dan instrumen Akreditasi      Mengkaji dan mengklarifikasi hasil penilaian Tim penilai tingkat Provinsi      Menetapkan hasil akreditasi      Menerbitkan seitifikat akreditasi      Mengirimkan sertifikat akreditasi kepada tim penilai provinsi      Memberikan bantuan teknis kepada tim penilai tingkat provinsi.2)  Tingkat Provinsi:      Mengkaji dan mengklarifikasi hasil penilaian Tim penilai tingkat

Kabupaten/Kota      Mengadakan peninjauan lapangan untuk menguji kebenaran hasil

penilaian dari tim penilai Kabupaten/Kota      Menetapkan usulan hasil penilaian      Mengirimkan hasil penilaian ke pusat      Menyerahkan sertifikat akreditasi ke tim penilai Kabupaten/Kota      Memberikan bantuan teknis kepada tim penilai tingkat Kabtjpaten/Kbta.3)  Tingkat Kabupaten/Kota:      Mendata PKBM yang akan dinilai      Melakukan peninjauan dan penilaian terhadap PKBM yang akan dinilai.      Mengolah hasil.pendataan dan penilaian lapangan Menetapkan usulan

hasil      penilaian PKBM

      Mengirirnkan hasil penilaian ke tim penilai tingkat provinsi      Menyerahkan sertifikat akreditasi kepada PKBM. d. Masa Bakti Tim Penilaid.  Masa bakti Tim Penilai

Masa bakti keanggotaan Tim Penilai selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk mass bakti berikutnya, maksimal 2 periode.

2.  Unsur komponen yang dinilaiUnsur/komponen yang dinilai mengacu pada kriteria kualifikasi seperti tertera pada butir A di atas, yang kemudian diurutkan urgensinya menjadi:

a.  Programb.  Sarana dan Prasaranac.   Ketenagaand.  Kelembagaan dan Administrasie.  Warga Belajarf.    Kemitraang.  Produksi dan Pemasaranh.  Potensi Lingkungani.    Inovasi dan Pengembanganj.    Pengabdian Masyarakat.

Butir-butir dari aspek yang akan dinilai tersebut dituangkan dalam suatu format penilaian seperti tertera pada lampiran 2.

3.  Persentase Pernbobotan.dan Skor PenilaianUntuk menentukan jumlah nilai dari setiap unsur/komponen penilaian, diurutkan berdasarkan urgensi yang dirasakan paling dominan di lapangan Urutan dan nilai maksimal dari setiap unsur/komponen tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 11: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

No.

Unsur/Komponen yg Dinilai

Bobot (%)

Skor Maksimal

01 Program 14 14002 Sarana & Prasarana 13 13003 Ketenagaan 12 12004 Kelembagaan

&Administrasi 11,5 11505 Warga Belajar 10 11006 Kemitraan 9,5 9507 Produksi & Pemasaran 9 9008 Potensi Lingkungan 8 8009 Inovasi &

Pengembangan 7 7010 Pengabdian Masyarakat 6 60

J u m l a h 100% 1.000

Klasifikasi dan Kualifikasi Hasil PenilaianS k o r Nila

i Kualifikasi

850 - 1.000A Sangat Baik700 - 849 B Baik550 - 699 C Cukup <  550 - Belum Berhak memperoleh

sertifikat

4.  Pelaksanaan PenilaianDengan mengacu pada pedoman ini, maka langkah-Iangkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

a.  Persiapan1)  Badan Akreditasi Nasional (BAN):      Menyusun rencana dan jadwal.pelaksanaan akred',tasi      Menyusun Instrumen dan Pedoman Tata Cara Penilaian      Menggandakan dan mendistribusikan Instrumen dan Pedoman Tata Cara

Penilaian       Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang telah dibentuk oleh Dirjen PLSP  

      mengadakan sosialisasi kepada provinsi tentang Pedoman Akreditasi PKBM

2)  Tim Penilai provinsi:      Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan penilaian      Mentabulasi data PKBM      Tim penilai Provinsi yang telah dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi       mengadakan sosialisasi kepada Kabupaten/kota tentang pedoman Akreditasi PKBM

      Merencanakan alokasi Instrument dan pedoman tata cara penilaian sesuai dengan        jumlah PKBM pada setiap Kabupaten/Kota.

3)  Tim Penilai Kabupaten/Kota:      Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan penilaian      Mentabulasi data PKBM      Merencanakan alokasi Instrument dan pedoman tata cara penilaian sesuai

dengan

Page 12: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

      jumlah PKBM      Tim penilai Kab./Kota yang telah dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan

Kab./Kota       mengadakan sosialisai kepada PKBM tentang Pedoman Akreditasi PKBM

b.  Pelaksanaan1)  Badan Akreditasi Nasional (BAN)      Memberikan bantuan teknis kepada tim penilai Provinsi      Mengolah data hasil penilaian tim provinsi      Melaksanakan hasil keputusan penilaian      Menyampaikan hasil keputusan penilaian kepada Dirjen PLSP untuk

mendapatkan            pengeahan selambat-lambatnya 7 hari seteleh ditetapkan oleh BAN.      Mengirimkan hasil akreditasi yang telah ditetapkan dan ditandatangai

oleh Dirjen        PLSP ke setiap Provinsi

2)  Tim Penilai provinsi:      Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan penilaian      Mentabulasi data PKBM      Mengolah data hasil penilaian Tim Penilai Kabupaten/Kota      Melakukan uji petik ke !okasi untuk verifikasi data yang diusulkan oleh

     Kabupaten/Kota.      Mengusulkan, hasil keputusan penilaian dan menyampaikan kepada BAN

untuk        mendapatkan penetapan selambat-lambatnya 7 hari setelah diputuskan oleh Tim       Penilai Provinsi.

     Mengirimkan sertifikat akreditasi yang telah diterima dari BAN kepada      Kabupaten/Kota.

3)  Tim Penilai Kabupaten/Kota:      Memberikan bantuan teknis kepada PKBM      Melakukan penilaian kepada setiap PKBM dengan menggunakan

Instrumen       Penilaian

      Mengolah data hasil isian Instrumen Penilaian PKBM      Memutuskan hasil pengolahan data sebagai bahan usulan hasil penilaian

Tim       Penilai Provinsi.

      Mengusulkan hasil keputusan penilaian dan menyampaikan kepada Tim Penilai       Provinsi sebagai bahan pertimbangan, selarr,bat-lambatnya 7 hari setelah      diputuskan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota.

     Menyerahkar, sertifikat akreditasi yang telah diterima dari Tim Penilai Provinsi

         kepada PKBM.5.  Peninjauan Kembali Hail Penilaiar,a.  PKBM yang merasa keberatan atas hasil akreditasi dapat rriengajukan

keberatan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pernuda melalui Direktur Pendidikan Masyarakat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah hasil akreditasi diterima.

b.  Surat keberatan atas hasil akreditasi terseput harus disertai dengan alasan-alasan dan bukti yang jelas.

c.   Berdasarkan surat keberatan tersebut akan 'dilakukan penilaian ulang terhadap PKBM yang bersangkutan.

d.  Hasil penilaian ulang tersebut bersifat mengikat.dan tidak dapat diganggu gugat.

Page 13: Pedoman Pengelolaan Dan Pembinaan Pkbm

6.  Masa Berlaku Akreditasia.  Masa berlaku hasil akreditasi selama 2 (dua) tahun terhitung mulai

diterbitkan.b.  Setelah 2 (dua) tahun PKBM akan dinilai kembali.c.   Sebelum habis mass herlakunya minimal 3 (tiga) bulan harus segera

mengajukan untuk dinilai kembali.d.  Bagi PKBM memperoleh akreditasi kualifikasi B dan C, dalam kurun waktu 1

(satu) tahun setelah memperoleh akreditasi tersebut, dapat mengajukan usu:an penilaian untuk memperoleh akreditasi yang lebih tinggi.

e.  Pelaksanaan pada butir 6. d di atas, harus melampirkan bukti tertulis kemajuan yang telah dicapai.

f.    PKBM yang telah memperoleh kualifikasi A memiliki kesempatan untuk ikut Berta pada pemilihan PKBM Teladan -tingkat Nasional.

g.  Setiap akhir tahun, PKBM yang telah memperoleh akreditasi, wajib memberikan laporan tentang kondisi dan perkembangan PKBM kepada Forum Komunikasi PKBM: Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat.

7.  Biaya AkreditasiBiaya pelaksanaan akreditasi bersumber dari:

      APBN      APBD      Swadana

C. Sertifikasi PKBMSertifikasi PKBM merupakan bukti akreditasi yang memuat:

a.  Nama lengkap PKBMb.  Alamat lengkap PKBMc.   Nama lengkap ketua PKBMd.  Kualifikasi yang diperolehe.  Masa berlaku hasil akreditasi selama 2 (dua) tahun, dengan catatan

sewaktu--waktu dapat ditinjau kembali.

Diposkan oleh LEMBAGA PKBM "MELATI" BOTUMOITO di 09:39 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: PEDOMAN PKBM TAHUN 2008