pedoman pelayanan publik direktorat standardisasi pangan
TRANSCRIPT
PEDOMAN PELAYANAN PUBLIK
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
BAB II DASAR HUKUM .................................................................... 2
BAB III KETENTUAN UMUM ............................................................. 5
BAB IV PENYELENGGARAAN PELAYANAN DIREKTORAT STANDARDISASI
PANGAN OLAHAN ........................................................................... 9
I. Konsultasi ................................................................................. 9
A. Konsultasi Tatap Muka .......................................................... 9
B. Konsultasi Daring ................................................................. 13
C. Konsultasi Via Telepon .......................................................... 16
II. Verfikasi .................................................................................... 17
A. Verifikasi Tatap Muka .............................................................. 17
B. Verifikasi Online melalui e-standarpangan ................................. 19
C. Verifikasi Berkas yang Diterima melalui Email ............................ 21
III. Pengkajian Keamanan, Mutu, Gizi, Manfaat dan Label Pangan
Olahan ..................................................................................... 24
IV. Persetujuan Uji Klinik Pangan Olahan .......................................... 30
BAB V PENUTUP ............................................................................. 32
Lampiran I. Formulir Konsultasi ........................................................ 33
Lampiran II. Formulir Evaluasi ......................................................... 35
Lampiran III. Formulir Penilaian Pelaksana ........................................ 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan merupakan unit kerja yang berada
di dalam ruang lingkup Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam hal pengkajian, penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria,
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang standardisasi pangan olahan.
Selain itu, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan juga merupakan salah
satu unit penyelenggara pelayanan publik di Badan POM, yang dilaksanakan
sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Berdasarkan peraturan tersebut, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan
melaksanakan beberapa jenis pelayanan publik, yaitu:
Pelayanan terkait Keamanan, Mutu, Gizi, Manfaat dan Label Pangan
Olahan;
Pelayanan terkait Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik
(PRG); dan
Pelayanan terkait Uji Klinik Pangan Olahan
Ketiga jenis pelayanan publik tersebut masing-masing meliputi permohonan
pengkajian dan konsultasi terkait proses pengkajian tersebut.
2
BAB II
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengesahan
Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological
Diversity (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4414);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3867);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan
Hayati Produk Rekayasa Genetik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4498);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6116);
8. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2010 tentang Komisi Keamanan
Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKH PRG) yang diubah melalui
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2014 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 127);
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21
Tahun 2015 tentang Tata Laksana Persetujuan Uji Klinik (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1987);
3
10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13
Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan
Olahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 887);
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan Perisa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1221);
12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 23);
13. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2018
tentang Pengawasan Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 353), yang
telah diubah melalui Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 24 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pengawasan Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 989);
14. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018
tentang Label Pangan Olahan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1452);
15. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019
tentang Bahan Tambahan Pangan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 723);
16. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 20 Tahun 2019
tentang Kemasan Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 826);
17. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 28 Tahun 2019
tentang Bahan Penolong dalam Pengolahan Pangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1213);
18. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2019
tentang Kategori Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1457).
4
BAB III
KETENTUAN UMUM
Dalam Standar Pelayanan Direktorat Standardisasi Pangan Olahan ini yang
dimaksud dengan:
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan,
dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
Bahan Tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya
yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.
2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan
cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.
3. Pengkajian adalah keseluruhan proses pemeriksaan, penelaahan dan
evaluasi dokumen terkait keamanan, mutu, gizi dan manfaat dan label
Pangan.
4. Bahan Tambahan Pangan, yang selanjutnya disingkat BTP, adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam Pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk Pangan.
5. Bahan Penolong (Processing Aids) adalah bahan, tidak termasuk
peralatan, yang lazimnya tidak dikonsumsi sebagai Pangan, sengaja
digunakan dalam proses pengolahan Pangan untuk memenuhi tujuan
teknologi tertentu dan tidak meninggalkan residu pada produk akhir,
tetapi apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau turunannya
dalam produk akhir tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan
serta tidak mempunyai fungsi teknologi.
6. Bahan Baku adalah bahan dasar yang dapat berupa bahan segar, dan
Pangan Olahan yang dapat digunakan untuk memproduksi Pangan.
7. Kemasan Pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi
dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung
dengan pangan maupun tidak.
8. Label Pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang
5
disertakan pada pangan, dimasukan ke dalam, ditempelkan pada atau
merupakan bagian kemasan pangan.
9. Klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan, menyarankan
atau secara tidak langsung menyatakan perihal karakteristik tertentu
suatu pangan yang berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat,
produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya.
10. Klaim Gizi adalah segala bentuk uraian yang menyatakan,
menunjukkan atau menyiratkan bahwa makanan memiliki karakteristik
gizi tertentu termasuk nilai energi dan kandungan protein, lemak dan
karbohidrat, serta kandungan vitamin dan mineral.
11. Klaim Kesehatan adalah segala bentuk uraian yang menyatakan,
menyarankan, atau menyiratkan bahwa terdapat hubungan antara
pangan atau bahan penyusun pangan dengan kesehatan.
12. Komponen Pangan adalah bahan atau substansi pangan termasuk zat
gizi yang digunakan dalam pengolahan pangan dan terdapat dalam
produk akhir meskipun sudah mengalami perubahan.
13. Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus, yang selanjutnya
disingkat PKGK, adalah Pangan Olahan yang diproses atau diformulasi
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu karena
kondisi fisik/fisiologis dan penyakit/ gangguan tertentu.
14. Kategori Pangan adalah pengelompokkan pangan berdasarkan jenis
pangan.
15. Pelaksana Pelayanan Publik, yang selanjutnya disebut Pelaksana
adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di
dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan
tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
16. Verifikator adalah tim pemeriksa (verifikasi) berkas permohonan
pengkajian yang ditetapkan oleh Direktur Standardisasi Pangan
Olahan.
17. Pengguna Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pengguna
Layanan adalah setiap orang yang memanfaatkan pelayanan publik di
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan.
18. Konsultasi Daring adalah konsultasi yang dilakukan melalui subsite
standarpangan.pom.go.id.
6
19. Penilai adalah tim evaluasi yang ditetapkan oleh Direktur Standardisasi
Pangan Olahan.
20. Tim Ahli adalah kelompok pakar yang ditetapkan oleh Kepala Badan
POM untuk melakukan pengkajian dan memberikan rekomendasi
tentang penggunaan bahan tambahan pangan, bahan penolong,
kemasan, bahan baku, kategori pangan, label pangan, komponen
baru, PKGK, serta klaim gizi dan kesehatan.
21. Aplikasi e-standarpangan.pom.go.id, yang selanjutnya disebut e-
standarpangan adalah aplikasi daring berbasis web yang disusun oleh
Direktorat Standarisasi Pangan Olahan sebagai bentuk sistem
elektronik, proses verifikasi berkas permohonan, dan pengkajian yang
selama ini masih dilakukan secara manual.
22. Surat Keterangan Keamanan Kemasan Pangan adalah surat yang
menyatakan bahwa kemasan tersebut aman (tidak membahayakan
kesehatan manusia) untuk jenis pangan yang diajukan.
23. Bahan Kontak Pangan adalah bahan kemasan pangan yang
dimaksudkan untuk bersentuhan dengan pangan.
24. Zat Kontak Pangan adalah setiap zat yang dimaksudkan untuk
digunakan sebagai komponen bahan kemasan pangan yang
digunakan dalam pembuatan, pengepakan, pengemasan, dan
penyimpanan pangan, yang jika dalam penggunaannya tidak
dimaksudkan untuk memberikan efek teknis terhadap pangan.
25. Balai Kliring Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik, yang
selanjutnya disebut BKKH adalah perangkat Komisi Keamanan Hayati
(KKH) yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara KKH dengan
pemangku kepentingan.
26. Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik adalah kondisi dan
upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya
dampak yang merugikan dan membahayakan kesehatan manusia,
akibat proses produksi, penyiapan, penyimpanan, peredaran dan
pemanfaatan pangan produk rekayasa genetik.
27. Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik, yang selanjutnya
disingkat KKH PRG adalah komisi yang mempunyai tugas memberi
rekomendasi kepada Menteri berwenang dan Kepala Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berwenang dalam menyusun
7
dan menetapkan kebijakan serta menerbitkan sertifikat keamanan
hayati PRG.
28. Pangan PRG adalah Pangan yang diproduksi atau yang menggunakan
bahan baku, Bahan Tambahan Pangan, dan/atau bahan lain yang
dihasilkan, dari proses rekayasa genetik.
29. Pengumuman adalah penyampaian informasi kepada publik mengenai
hasil evaluasi dan pengkajian teknis keamanan hayati PRG melalui
berita resmi KKH dan papan pengumuman atau media massa sebelum
pemberian rekomendasi keamanan hayati PRG oleh KKH.
30. Produk Rekayasa Genetik atau organisme hasil modifikasi, yang
selanjutnya disingkat PRG adalah organisme hidup, bagian-bagiannya
dan/atau hasil olahannya yang mempunyai susunan genetik baru dari
hasil penerapan bioteknologi modern.
31. Tim Teknis Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik, yang
selanjutnya disebut TTKH adalah tim yang diberi tugas membantu
KKH dalam melakukan evaluasi dan pengkajian teknis keamanan
hayati serta kelayakan pemanfaatan PRG.
32. Uji Klinik adalah kegiatan penelitian dengan mengikutsertakan subjek
manusia disertai adanya intervensi produk uji, untuk menemukan atau
memastikan efek klinik, farmakologik dan/atau farmakodinamik
lainnya, dan/atau mengidentifikasi setiap reaksi yang tidak diinginkan,
dan/atau mempelajari absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi
dengan tujuan untuk memastikan keamanan dan/atau efektifitas
produk yang diteliti.
33. Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik adalah persetujuan pelaksanaan Uji
Klinik yang diterbitkan oleh Kepala Badan.
34. Tim Evaluasi Dokumen Uji Klinik adalah tim evaluasi yang ditetapkan
oleh Kepala Badan untuk melakukan evaluasi dokumen permohonan.
35. Komisi Etik adalah institusi independen, yang terdiri dari profesional
medik/ilmiah dan anggota nonmedik/nonilmiah di bidang Uji Klinik,
yang bertanggung jawab terhadap perlindungan, hak, keamanan, dan
kesejahteraan Subjek Uji Klinik.
36. Organisasi Riset Kontrak, yang selanjutnya disingkat ORK, adalah
seseorang atau suatu organisasi (komersial atau lainnya) yang
dikontrak oleh sponsor untuk melaksanakan satu atau lebih tugas dan
fungsi sponsor dalam Uji Klinik.
8
37. Produk Uji adalah Pangan Olahan yang akan digunakan dalam Uji
Klinik, baik sebagai produk yang akan diujikan maupun sebagai
produk yang akan digunakan sebagai pembanding.
38. Protokol Uji Klinik adalah suatu dokumen lengkap dan rinci yang
menguraikan mengenai antara lain organisasi suatu Uji Klinik, latar
belakang, tujuan, desain, metodologi dan pertimbangan statistik.
39. Persetujuan Setelah Penjelasan atau Informed Consent, yang
selanjutnya disebut PSP, adalah suatu proses untuk mendapatkan
persetujuan dari subjek; setelah mendapat penjelasan mengenai
seluruh aspek Uji Klinik yang relevan, subjek secara sukarela tanpa
ada paksaan dalam bentuk apapun menyatakan kemauannya untuk
berpartisipasi dalam suatu Uji Klinik.
9
BAB IV
PENYELENGGARAAN PELAYANAN DIREKTORAT STANDARDISASI
PANGAN OLAHAN
I. Konsultasi
A. Konsultasi Tatap Muka
1. Jadwal Pelayanan
Pendaftaran Layanan
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Layanan Konsultasi
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 15.30 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Catatan: Khusus jam pelayanan selama bulan Ramadhan akan
menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan
POM
2. Tempat
Gedung Pelayanan Publik (Gedung B Lantai 6)
PABX 1334
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jl. Percetakan Negara No.23, Jakarta Pusat 10560
3. Kualifikasi Pelaksana Layanan
Pejabat Struktural Direktorat Standardisasi Pangan Olahan
Pengawas Farmasi dan Makanan Muda
Pejabat yang ditunjuk
Catatan:
Jadwal pelayanan, tempat dan pelaksana layanan dapat berubah
dalam kondisi tertentu setelah didiskusikan terlebih dahulu, seperti
saat force majeure (keadaan memaksa) dan adanya kegiatan di
lingkup Badan POM pusat atau di lingkup Direktorat yang melibatkan
10
seluruh atau sebagian besar personel di Direktorat Standardisasi
Pangan Olahan.
4. Prosedur
Pengguna Layanan
a. Pengguna layanan yang ingin menggunakan layanan ini
terlebih dahulu diharuskan mendaftar antrian. Pendaftaran
antrian dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
Mendaftar secara online melalui aplikasi
antrian.pom.go.id. Pengguna layanan dapat mendaftar
maksimal 1 hari sebelum kedatangan.
Mendaftar langsung melalui e-kios yang tersedia di
Lantai 1 Gedung pelayanan publik untuk pendafataran
pada saat kedatangan.
b. Kuota antrian online melalui aplikasi dibatasi jumlahnya
perhari. Sehingga apabila pengguna layanan datang, dan
sistem antrian online sudah penuh, pengguna layanan dapat
mendaftar langsung melalui e-kios. Masing-masing loket
(topik layanan) dapat melayani konsultasi perhari maksimal
total 10 antrian atau sesuai dengan jam pelayanan.
c. melakukan pendaftaran secara online melalui
antrian.pom.go.id atau dan disesuaikan dengan topik yang
akan dikonsultasikan meliputi :
Topik Konsultasi 1 : Bahan Tambahan Pangan (BTP),
Bahan Penolong, Cemaran dan Kemasan.
Topik ini juga meliputi konsultasi mengenai migrasi, zat
kontak pangan, enzim .
Topik Konsultasi 2 : Klaim, Pangan Olahan untuk
Keperluan Gizi Khusus (PKGK), Produk Rekayasa Genetik
(PRG) dan Uji Klinik.
Topik ini juga meliputi konsultasi mengenai Informasi
Nilai Gizi (ING), penggunaan bakteri, probiotik, takaran
saji, enzim PRG dan senyawa gizi/non gizi, kategori
pangan 13.0 Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi
Khusus (misalnya formula bayi, MP-ASI, PKMK, pangan
untuk olahragawan, pangan diet khusus, dan lain-lain),
11
Pangan Organik dan Pangan Steril Komersial (PSK),
pelabelan terkait ING, klaim gizi, dan klaim kesehatan
Topik Konsultasi 3 : Bahan Baku, Kategori Pangan dan
Label
Topik ini juga meliputi konsultasi mengenai penggunaan
bahan baku pangan, kategori pangan (selain kategori
13.0 Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus) dan
pelabelan secara umum (QUID, halal, organik, dan
keterangan lain).
d. Pengguna layanan diharapkan memperhatikan nomor urut
antrian yang diperoleh saat pendaftaran. Apabila nomor
antrian sudah dipanggil dan pengguna layanan tidak ada di
ruang konsultasi sampai pukul 12.00 WIB, maka akan yang
bersangkutan diminta untuk mendaftar kembali sesuai
dengan kuota yang tersedia dan nomor pendaftaran
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku..
e. Pengguna layanan melapor kepada petugas penerima tamu
di Gedung B lantai 6 untuk mendapatkan dan mengisi
formulir konsultasi sebagaimana terlampir pada Lampiran
I.
f. Pengguna layanan mendatangi loket sesuai nomor urut
antrian.
g. Pengguna layanan diharapkan dapat menunjukkan identitas
yang sama pada saat pendaftaran kepada petugas
konsultasi.
12
Pelaksana
a. Pelaksana hadir di ruang konsultasi tepat pukul 09.00 WIB.
Catatan: Jika ada perubahan jam pelayanan maka, petugas
layanan wajib menginformasikan kepada Tim Yanblik SPO paling
lambat H-2 sebelum jam kerja berakhir.
b. Pelaksana memeriksa antrian secara online melalui
antrian.pom.go.id dan memanggil pengguna layanan sesuai
urutan antrian.
c. Apabila nomor antrian sudah dipanggil dan pengguna
layanan tidak ada di ruang konsultasi sampai pukul 12.00
WIB, maka pelaksana layanan akan meminta kepada
pengguna layanan untuk mendaftar kembali sesuai dengan
kuota yang tersedia dan nomor pendaftaran sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku. Pelaksana memberikan konsultasi
kepada pengguna layanan dan hasil konsultasi dituangkan
dalam formulir konsultasi, dan ditandatangani oleh pengguna
layanan dan pelaksana.
d. Pelaksana memberikan konsultasi kepada pengguna layanan
dan hasil konsultasi dituangkan dalam formulir konsultasi,
dan ditandatangani oleh pengguna layanan dan pelaksana
e. Pelaksana memberikan salinan formulir konsultasi kepada
pengguna layanan dan formulir konsultasi asli direkapitulasi
dan diarsipkan oleh petugas arsip
f. Setelah pelayanan selesai, pelaksana meminta pengguna
layanan untuk memberikan penilaian pelayanan dengan :
mengisi formulir evaluasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II; dan
mengisi formulir penilaian pelaksana sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III
g. Setelah mengisi formulir, pengguna layanan mengembalikan
formulir evaluasi kepada pelaksana, dan memasukkan
formulir penilaian pelaksana ke dalam kotak yang disediakan.
h. Jika terdapat pengaduan yang disampaikan melalui
konsultasi tatap muka, pelaksana mengarahkan pengguna
layanan untuk menyampaikan pengaduannya melalui media
13
yang sudah disediakan, berupa: kotak saran di Gedung B
lantai 6, kolom pengaduan di subsite
standarpangan.pom.go.id, dan/atau melalui email
B. Konsultasi Daring
1. Ruang lingkup layanan, meliputi:
Follow-up proses verifikasi berkas pengajuan permohonan
pengkajian, yang diajukan melalui e-standarpangan
Follow-up proses pengajuan permohonan pengkajian, baik
yang diajukan manual maupun melalui e-standarpangan
permohonan informasi hasil pengkajian, dan
permohonan informasi terkait dan/atau terbatas pada
ketentuan/penjelasan yang dimuat pada peraturan di bidang
pangan yang tidak terkait kebijakan.
2. Jadwal Pelayanan
Layanan Konsultasi
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 15.30 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Catatan: Khusus jam pelayanan selama bulan Ramadhan akan
menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan POM
3. Kualifikasi Pelaksana Layanan
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda
Pejabat yang ditunjuk
Staf Direktorat Standardisasi Pangan Olahan yang ditunjuk
14
“Selamat Pagi/Siang/Sore, saya … dari Direktorat Standardisasi
Pangan Olahan, akan menjawab pertanyaan dari Bapak/Ibu/Sdr./i.
Sebelum memulai, perlu dipahami bahwa pertanyaan terkait
dengan kebijakan hanya dapat dijawab melalui konsultasi tatap
muka”.
4. Prosedur
Pengguna Layanan
a. Pengguna layanan mengakses subsite Direktorat
Standardisasi Pangan Olahan di standarpangan.pom.go.id
pada fitur chat di pojok kanan bawah halaman subsite.
b. Pengguna layanan mengisi form data diri dan topik layanan
yang akan dikonsultasikan yang tersedia pada fitur tersebut,
selanjutnya klik “SUBMIT”.
c. Pengguna layanan melakukan konsultasi daring.
d. Setelah konsultasi daring selesai, pengguna layanan
memberikan penilaian pelayanan dengan mengisi tautan
yang disampaikan oleh pelaksana.
e. Pengguna layanan mengakhiri konsultasi daring.
Pelaksana
a. Pelaksana log in akun konsultasi daring pada pukul 09.00
WIB.
b. Pelaksana memeriksa daftar pertanyaan masuk.
c. Petugas memilih pengguna layanan dengan topik yang
sesuai.
d. Pelaksana menyampaikan salam pembuka kepada pengguna
layanan.
e. Pelaksana memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan oleh pengguna layanan.
f. Apabila pertanyaan memerlukan penjelasan lebih detail
dan/atau memerlukan keputusan pimpinan sehingga tidak
dapat dijawab oleh pelaksana, maka pengguna layanan
diarahkan untuk:
15
“Pertanyaan yang Bapak/Ibu/Sdr/i sampaikan memerlukan
kebijakan pimpinan, silahkan dapat melakukan konsultasi tatap
muka di Gedung B, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jalan
Percetakan Negara No.23, Johar Baru, Kec. Johar Baru, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Ibu Kota Jakarta 10560, atau dapat melalui
sambungan telepon pada nomor (021) 4244691”.
“Ada yang masih dapat kami bantu ? Baik, apabila tidak ada hal lain
yang ingin ditanyakan, untuk sementara sesi percakapan ini akan
Saya akhiri dalam 5 menit.Dan jika masih ada yang ingin ditanyakan
silahkan dapat melakukan login kembali.”
"Apabila dirasa sudah cukup. Percakapan akan kami akhiri, mohon bantuannya untuk dapat mengisi penilaian layanan kami yang terbaru di tautan berikut: bit.ly/KonsultasiKMGMdanLPO"
- Berkonsultasi tatap muka, dan/atau
- Berkonsultasi melalui telepon, apabila tidak
memungkinkan untuk konsultasi tatap muka.
Dengan penyampaian pesan sebagai berikut:
g. Apabila pengguna layanan tidak aktif selama 10 menit maka
petugas menyampaikan pesan sebagai berikut:
h. Apabila pesan diatas tidak dijawab selama 5 menit maka,
petugas menyampaikan pesan kembali sebagai berikut:
i. Petugas menutup konsultasi daring dengan pesan sebagai
berikut:
”Terimakasih kunjungannya, kritik dan saran dapat disampaikan
melalui alamat email [email protected] atau ke tautan
http://standarpangan.pom.go.id/pengaduan/form-pengaduan.”
16
C. Konsultasi via Telepon
1. Ruang Lingkup Layanan, meliputi:
Pelayanan ini bukan merupakan jenis pelayanan publik yang
utama, namun apabila ada pengguna layanan yang
berkonsultasi melalui telepon, lingkup layanan ini yaitu:
- Follow-up proses pengajuan permohonan pengkajian, baik
yang diajukan manual maupun melalui e-standarpangan
- permohonan informasi lebih lanjut mengenai hasil pengkajian
ijin khusus
- pengisian formulir ijin khusus dan ketentuan berkas-berkas
yang diperlukan
- permohonan informasi terkait dan/atau terbatas pada
ketentuan yang dimuat pada peraturan di bidang pangan,
2. Jadwal Pelayanan
Layanan Konsultasi
Hari : Senin – Kamis
3. Sarana
No Telepon 021-42875584
4. Kualifikasi Pelaksana Layanan
Seluruh Staf Direktorat Standardisasi Pangan Olahan yang
ditunjuk (yang tidak bertugas di konsultasi tatap muka dan
daring).
5. Prosedur
a. Konsultasi yang disampaikan oleh pengguna layanan terkait
follow-up proses pengajuan permohonan pengkajian, baik
yang diajukan manual maupun melalui e-standarpangan akan
langsung dijawab oleh petugas penerima telepon.
b. Apabila penjelasan yang disampaikan oleh pelaksana tidak
dapat diselesaikan melalui telepon, pengguna layanan di
minta untuk berkonsultasi secara tatap muka atau melalui
daring sesuai dengan waktu pelayanan.
17
II. Verfikasi
A. Verifikasi Tatap Muka
1. Ruang Lingkup Layanan meliputi verifikasi dokumen:
a. pengkajian bahan baku pangan
b. pengkajian kategori pangan
c. pengkajian label pangan umum (selain klaim gizi, klaim
kesehatan, dan ING)
d. pengkajian penggunaan bahan tambahan pangan
e. pengkajian penggunaan bahan penolong
f. pengkajian bahan dan zat kontak pangan
g. pengkajian pencantuman klaim pada label pangan olahan
termasuk terkait ING
h. pengkajian penggunaan bakteri/mikroba lain pada pangan
i. pengkajian klaim probiotik dan/atau disertai dengan klaim
j. pengkajian bahan penolong PRG
k. pengkajian penggunaan bakteri/mikroba lain pada pangan
l. pengkajian pangan olahan untuk keperluan gizi khusus
m. permohonan persetujuan uji klinik pangan olahan
2. Jadwal Pelayanan
Pendaftaran Layanan
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Layanan Verifikasi
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 15.30 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Catatan: Khusus jam pelayanan selama bulan Ramadhan akan
menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan POM
18
3. Tempat
Gedung F Timur Lantai 3
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jl. Percetakan Negara No.23, Jakarta Pusat 10560
4. Kualifikasi Pelaksana Layanan
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda
Staf Direktorat Standardisasi Pangan Olahan yang ditunjuk
5. Prosedur
a. Pengguna layanan melakukan pendaftaran secara langsung
ke resepsionis Gedung F Timur Lantai 3
b. Pengguna layanan mendatangi loket sesuai antrian dan topik
dokumen yang akan diverifikasikan.
c. Pelaksana memeriksa dokumen permohonan dengan
menggunakan formulir check list verifikasi berkas
permohonan pengkajian sesuai topik dokumen yang akan
diverifikasikan sebagaimana tercantum dalam Pedoman
Tata Cara Pengisian Formulir Permohonan
Pengkajian.
d. Jika dokumen belum lengkap:
pelaksana memberikan catatan kekurangan dokumen
pada formulir check list dan membubuhkan nama, paraf,
serta tanggal evaluasi dokumen, untuk selanjutnya
pengguna layanan menggunakannya sebagai catatan
kelengkapan dokumen.
pelaksana memberikan formulir check list tersebut yang
berisi catatan kekurangan kepada pengguna layanan
untuk dilengkapi dan meminta kepada pengguna layanan
untuk membawanya kembali apabila berkas sudah
dilengkapi sebagai bukti bahwa telah dilakukan verifikasi
sebelumnya.
e. Jika dokumen dinyatakan lengkap:
19
pelaksana memberikan persetujuan penerimaan
dokumen dengan membubuhkan paraf pada formulir
check list dan halaman depan dokumen permohonan.
pelaksana memberikan formulir check list yang berwarna
merah kepada pengguna layanan dan formulir check list
yang berwarna putih dilampirkan pada dokumen
permohonan.
pengguna layanan menyerahkan dokumen tersebut
kepada resepsionis untuk diproses lebih lanjut.
f. Setelah pelayanan selesai, pelaksana meminta pengguna
layanan untuk memberikan penilaian pelayanan dengan :
mengisi formulir evaluasi; dan
mengisi formulir penilaian pelaksana.
g. Setelah mengisi formulir tersebut, pengguna layanan
mengembalikan formulir evaluasi kepada pelaksana dan/atau
resepsionis, dan memasukkan formulir penilaian pelaksana ke
dalam kotak yang disediakan
B. Verifikasi Online melalui e-standarpangan
1. Ruang Lingkup Layanan, meliputi verifikasi dokumen:
a. Bahan tambahan pangan
b. Bahan baku : bahan baku kecuali Zat gizi (antara lain
vitamin, mineral, asam amino)
c. Kategori pangan untuk produk/ jenis pangan yang belum
diatur dalam Peraturan BPOM tentang Kategori Pangan yang
berlaku
d. Label Gizi Pada Pangan Pangan Olahan Umum
e. Label Gizi Untuk PKGK
f. Senyawa/isolat/komponen bioaktif (komponen yang
memberikan aktivitas farmakologi)
g. Pangan hasil rekayasa genetika
h. Probiotik
20
i. Mikroorganisme
j. Bahan baku pangan dengan klaim;
k. Bahan baku yang digunakan untuk kategori pangan 13.0.
Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus.
2. Jadwal Pelayanan
Permohonan pengkajian
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Catatan : Khusus jam pelayanan selama bulan Ramadhan akan
menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan POM
Verifikasi
Hari : Senin – Jumat
Waktu : 09.00 – 15.30 WIB
Petugas layanan (verfikator) diberikan waktu untuk melalukan
verifikasi berkas permohonan maksimal 2 HK (Hari Kerja)
Catatan : Khusus jam pelayanan selama bulan Ramadhan akan
menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan POM
3. Kualifikasi Pelaksana Layanan
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda
Staf Direktorat Standardisasi Pangan Olahan yang ditunjuk
4. Prosedur
Informasi prosedur bagi pengguna layanan bisa dilihat di dalam
Buku Manual yang terdapat dalam menu Bantuan pada aplikasi
e-standarpangan.
a. Pelaksana login ke aplikasi e-standarpangan.pom.go.id.
b. Pelaksana memilih menu Submission lalu klik Penugasan.
c. Pelaksana memberi centang pada berkas permohonan yang
akan diverifikasi lalu pilih lihat detail atau bisa langsung
dengan mengklik nomor aju pada berkas permohonan yang
dimaksud.
21
d. Pelaksana melakukan proses verifikasi terhadap berkas
permohonan yang dipilih maksimal 2 HK (Hari
Kerja)Pelaksana memilih hasil verifikasi.
e. Pelaksana memilih hasil verifikasi.
f. Jika berkas permohonan tidak sesuai, pelaksana memberi
centang pada isian yang dimaksud dan menulis catatan
perbaikan kemudian mengklik tombol revisi untuk
dikembalikan kepada pengguna layanan.
g. Jika berkas permohonan sudah sesuai, pelaksana mengklik
tombol Proses Dokumen untuk diteruskan ke proses lebih
lanjut oleh sistem.
h. Pelaksana wajib melapor dengan cara mengisi link laporan
penerimaan berkas melalui e-standar ke tata persuratan.
C. Verifikasi Berkas yang Diterima melalui Email
Ruang lingkup jenis layanan ini adalah sebagai berikut:
a. Permohonan pengkajian yang tidak dapat dilakukan melalui e-
standarpangan.pom.go.id
b. Pemohon berada di luar Jabodetabek dan tidak memiliki kantor
perwakilan di Jakarta
c. Kebijakan lainnya seperti sedang dilakukan maintanance aplikasi
e-standarpangan.
1. Jadwal Pelayanan
Pengiriman permohonan pengkajian
Hari : Senin – Kamis
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Catatan : Jika dokumen diterima di resepsionis diluar waktu pelayanan
maka akan di tindak lanjuti pada saat jam pelayanan dimulai.
Verifikasi
Hari : Senin – Jumat
Waktu : 09.0 – 15.30 WIB
2. Kualifikasi Pelaksana Layanan
22
“PENGKAJIAN_(judul permohonan yang diajukan)”
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda
Staf Direktorat Standardisasi Pangan Olahan yang ditunjuk
3. Prosedur
a. Pengguna mengajukan permohonan pengkajian (selain yang
melalui e-standarpangan.pom.go.id) melalui email sesuai
dengan jenis permohonan disertai dengan biodata lengkap
pengguna layanan. Permohanan dapat dikirimkan melalui:
- Permohonan pengkajian di Subdit Mutu Pangan Olahan
melalui email [email protected]
- Permohonan pengkajian di Subdit Keamanan Pangan
melalui email [email protected]
- Permohonan pengkajian di Subdit Pangan Olahan
Tertentu melalui email [email protected]
b. Pemohonan pengkajian diberi judul:
c. Berkas pada email yang dikirimkan pengguna layanan berupa
file yang berbentuk scan pdf bukan foto (agar data terlihat
jelas).
d. Pelaksana melakukan proses verifikasi terhadap berkas
permohonan yang dipilih maksimal 2 HK (Hari Kerja)
e. Pelaksana memeriksa dokumen permohonan dengan
menggunakan formulir check list verifikasi berkas
permohonan pengkajian sesuai topik dokumen yang akan
diverifikasikan sebagaimana tercantum dalam Pedoman
Tata Cara Pengisian Formulir Permohonan
Pengkajian.
f. Pengguna layanan maksimal dapat melakukan perbaikan
dokumen permohonan maksimal 3 kali. Jika lebih dari 3 kali
maka dapat melakukan konsultasi lebih lanjut.
- pelaksana memberikan catatan kekurangan dokumen
pada formulir check list dan membubuhkan nama, paraf,
serta tanggal evaluasi dokumen, untuk selanjutnya
23
"Untuk selanjutnya mohon dapat menyampaikan permohonan
pengkajian melalui email sesuai dengan jam layanan yang
telah kami sampaikan di subsite standarpangan.pom.go.id."
pengguna layanan menggunakannya sebagai catatan
kelengkapan dokumen.
- pelaksana mengirimkan formulir check list tersebut
melalui email (reply email) dengan subject "Hasil
Verifikasi Permohonan Pengkajian ....." yang berisi
catatan kekurangan untuk dilengkapi dan meminta
kepada pengguna layanan untuk melampirkan kembali
pada saat akan mengirimkan kembali perbaikannya
sebagai bukti bahwa telah dilakukan verifikasi
sebelumnya.
- Pelaksana menyampaikan informasi dalam email jika
pengguna layanan memerlukan bantuan terkait hasil
verifikasi dapat menguhubingi konsultasi daring melalui
subsite www.standarapangan.pom.go.id
- pelaksana menyampaikan pesan tambahan dibawah hasil
verifikasi untuk email yang masuk diluar jam layanan,
sebagai berikut:
- Pengguna layanan maksimal dapat melakukan perbaikan
dokumen permohonan maksimal 3 kali. Jika lebih dari 3
kali maka dapat melakukan konsultasi lebih lanjut melalui
konsultasi daring di subsite standarpangan.pom.go.id.
g. Jika dokumen dinyatakan lengkap:
- pelaksana memberikan persetujuan penerimaan dokumen
dengan membubuhkan nama, paraf, dan tanggal acc
berkas permohonan pada formulir check list dan
mengirimkannya kembali kepada pemohon melalui email
(reply email) dengan Subject "Hasil Verifikasi
Permohonan Pengkajian "
- pelaksana mengirimkan berkas yang telah di acc ke email
[email protected] untuk diproses lebih lanjut dan
dilampirkan juga formulir check list yang telah berisi acc
berkas permohonan.
24
h. Pelaksana wajib melapor dengan cara mengisi link laporan
penerimaan berkas melalui email ke tata persuratan.
III. Pengkajian Keamanan, Mutu, Gizi, Manfaat dan Label Pangan
Olahan
Setiap permohonan pengkajian harus dilengkapi dengan Pakta Integritas
yang menyatakan dokumen yang disampaikan adalah benar dan
pemohon bertanggung jawab penuh atas kebenaran dokumen tersebut.
Layanan Pengkajian Keamanan, Mutu, Gizi, Manfaat dan Label Pangan
Olahan merupakan layanan yang dilaksanakan secara manual dan/atau
elektronik.
Prosedur atau tata cara pengisian formulir dapat dilihat dalam
Pengkajian Keamanan, Mutu, Gizi, Manfaat dan Label Pangan
Olahan yang merupakan dokumen terpisah dari pedoman ini.
Persyaratan
1. Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan layanan harus
memenuhi Komitemen sebagai berikut:
a. Surat Permohonan
Surat Permohonan dicantumkan untuk permohonan pengkajian
yang dilakukan secara manual, tidak dilampirkan untuk
permohonan secara elektronik.
b. Pakta Integritas
c. Dokumen Teknis
2. Dokumen Teknis
a. Bahan Tambahan Pangan (manual dan daring)
1) Nama kimia, komposisi, spesifikasi atau mutu bahan, sifat
fisika dan kimia, rumus kimia dan rumus bangun
2) Metode produksi, metode analisis yang sesuai digunakan
untuk penetapan kadar dan kemurnian BTP
3) Fungsi/tujuan penggunaan, anjuran dan petunjuk cara
penggunaan, efek fisik, teknik dan cara penggunaan BTP
serta jenis Pangan dan jumlah maksimum penggunaannya
dalam Pangan
25
4) Batas maksimum BTP pada produk Pangan
5) Referensi regulasi minimal dari 5 negara
6) Data dukung kajian keamanan (untuk pengajuan jenis BTP
baru)
b. Bahan Penolong
1) Jenis Bahan Penolong
2) Spesifikasi mutu bahan, sifat fisika dan kimia, rumus kimia,
dan rumus bangun
3) Proses produksi dan metode analisis
4) Tujuan penggunaan, mekanisme kerja, usulan batas
maksimum
5) Cara penghilangan
6) Komposisi pangan olahan
7) Komposisi sediaan Bahan Penolong
8) Sandingan/komparasi regulasi negara lain (minimal 3
negara/lembaga internasional independen (Codex))
9) Data dukung kajian keamanan Bahan Penolong, yaitu antara
lain: data toksisitas akut; genotoksisitas
10) Khusus untuk Bahan Penolong produk rekayasa genetik
disertaan pula informasi mengenai:
a) Galur (strain) produksi dan galur (strain) inang
b) Sumber gen, gen yang disisipkan (struktur dan
sekuens), dan plasmid yang digunakan (struktur dan
sekuens)
c) Proses rekayasa genetik yang diaplikasikan
d) Metode pembuktian ketidakberadaan DNA pada produk
akhir (misalnya PCR, penjelasan mengenai gen yang
diperbanyak dan ukuran serta sekuens primer)
e) Persetujuan dari negara lain
c. Kategori Pangan selain kategori 13.0 dilakukan secara elektronik
melalui e-standarpangan.pom.go.id (dokumen sesuai yang
diminta di e-standar)Deskripsi/karakteristik produk (misal:
26
bentuk, cara penyajian, cara konsumsi, cara penyimpanan,
organoleptik)
1) Data umum kategori pangan:
- usulan kategori pangan
- nama jenis
- nama dagang (bila ada)
- isi/berat bersih
- jenis kemasan
- peruntukan (untuk target konsumen tertentu, sebutkan
secara spesifik pada kolom "permohonan yang diajukan")
- petunjuk penggunaan/cara penyajian
- permohonan yang diajukan
- data komposisi
- desain/rancangan label (bila ada)
- gambar produk
- tahapan proses produksi
2) Data pendukung lain (regulasi negara/referensi/pustaka
pendukung/contoh produk yang beredar)
Dokumen data dukung diberi highlight pada kalimat yang
dimaksud serta dibuat ringkasan dalam Bahasa Indonesia.
d. Bahan baku, dilakukan secara elektronik melalui e-
standarpangan.pom.go.id (dokumen sesuai yang diminta di e-
standar)
1) Data umum bahan baku :
- Nama bahan baku
- Jumlah bahan baku
- Komposisi bahan baku
- Proses produksi bahan baku
- Jika komponen berupa ekstrak tanaman atau hewan maka
harus disertai informasi tentang metode ekstraksi dan
komposisi ekstrak
27
- Spesifikasi mutu bahan baku
- Metode analisa
2) Data kajian keamanan :
- sejarah penggunaan sebagai pangan
- Toksisitas akut/toksisitas subkronis/toksisitas kronis/uji
toksisitas lain/karsinogenik/mutagenik/toksisitas pada
reproduksi/iritasi (bila ada)
Dokumen data dukung diberi highlight pada kalimat yang
dimaksud serta dibuat ringkasan dalam Bahasa Indonesia.
e. Label Pangan
Permohonan ini mencakup label umum, label gizi dan Label
peruntukan PKGK.
1) Data produk
2) Komposisi bahan yang digunakan
3) Deskripsi permohonan (informasi pada label) yang diajukan
4) Rancangan label
5) Referensi
f. Klaim Gizi/Klaim Kesehatan/Zat Gizi/Zat Non Gizi/Komponen
bioaktif
1) Jenis pangan dan peruntukkan
2) Komposisi bahan yang digunakan
3) Nama komponen yang ditambahkan dengan/tanpa struktur
kimia
4) Tujuan penambahan
5) Klaim yang diajukan
6) Jumlah asupan komponen pangan sehari
7) Proses produksi
8) Metoda dan hasil analisa zat gizi dan komponen lain pada
produk akhir
9) Sejarah penggunaan sebagai pangan
28
10) Referensi
g. Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK)
1) Jenis pangan dan peruntukan
2) Komposisi bahan yang digunakan
3) Nama zat gizi/zat non gizi yang ditambahkan dengan/tanpa
struktur kimia (jika dilakukan penambahan zat gizi/zat non
gizi baru)
4) Tujuan penambahan zat gizi/zat non gizi
5) Jumlah zat gizi/zat non gizi yang ditambahkan
6) Jumlah asupan pangan olahan/ zat gizi/ zat non gizi sehari
7) Informasi label yang diajukan
8) Rancangan label
9) Proses produksi pangan olahan/zat gizi/zat non gizi
10) Sejarah penggunaan sebagai pangan
11) Metode dan hasil analisis pangan olahan/zat gizi/zat non gizi
(sesuai pengajuan)
12) Bukti keamanan dan manfaat (pangan olahan/zat gizi/zat
non gizi) sesuai dengan peruntukkan
13) Referensi
h. Bahan atau Zat Kontak Pangan
1) Data Umum Bahan atau Zat Kontak Pangan (Nama kimia,
No. CAS/ HS Code, fungsinya, spesifikasi, kondisi
penggunaan kemasan, tujuan penggunaan kemasan)
2) Sifat fisika dan kimia, dan rumus kimia
3) Proses produksi, metode analisa, tujuan penggunaan,
dan/atau mekanisme kerja
4) Batas maksimum yang diajukan dan hasil analisa migrasi
5) Komposisi kemasan Pangan
6) Certificate of free sale
7) Contoh kemasan Pangan (jika ada)
29
8) Referensi ilmiah mengenai kajian keamanan dan status
regulasi di negara lain (minimal 3)
IV. Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik (PRG)
Persyaratan
1. Dokumen Administratif
a. Permohonan pengkajian keamanan pangan PRG
b. Data pemohon
c. Data pangan PRG : informasi genetik (deskripsi umum pangan
PRG, deskripsi inang dan penggunaannya sebagai pangan,
deskripsi sumber gen, deskripsi metode transformasi genetik,
dan karakterisasi modifikasi genetik); informasi keamanan
pangan (kesepadanan substansial, perubahan komposisi pangan,
alergenisitas, toksisitas, dan pertimbangan lain-lain).
2. Dokumen Teknis
Pemohon mengisi surat permohonan Pengkajian Keamanan Pangan
Produk Rekayasa Genetik serta melampirkan data dan dokumen.
30
V. Persetujuan Uji Klinik Pangan Olahan
Persyaratan
1. Dokumen Administratif
a. Surat permohonan Persetujuan Uji Klinik Pangan Olahan.
b. Formulir pengajuan Persetujuan Uji Klinik Pangan Olahan.
2. Dokumen Teknis
a. Protokol Uji Klinik
b. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) (Informed consent)
c. Brosur peneliti (Investigator brochure)
d. Persetujuan Komisi Etik (jika ada)
e. Data-data fase sebelumnya (data non klinik, data fase 1 atau
data ilmiah lain) (jika diperlukan)
f. Informasi Produk Uji Klinik
g. Informasi produk yang akan diimpor terkait dengan Uji Klinik
(jika diperlukan)
h. Sertifikat analisis (CoA)
i. Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP)
3. Dokumen pendukung
a. Sertifkat Good Clinical Practice (GCP) peneliti
b. Dokumen surat kontrak dengan Organisasi Riset Kontrak (ORK)
jika menggunakan ORK
c. Asuransi (jika ada)
d. Sertifikat laboratorium
e. Susunan tim peneliti
f. Data terkait lainnya
Catatan
Pelaksanaan layanan dapat berubah dalam kondisi tertentu. Hal ini setelah
melalui diskusi terlebih dahulu di kalangan internal Direktorat Standardisasi
Pangan Olahan. Kondisi tertentu dapat berupa _force majeure -(keadaan
memaksa) dan adanya kegiatan di lingkup Badan POM pusat atau di lingkup
Direktorat yang melibatkan seluruh atau sebagian besar personel di
31
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan. Perubahan pelaksanaan konsultasi
daring dan pelayanan permohonan berkas ijin khusus akan diinformasikan di
subsite sebelum pelaksanaan.
32
BAB V
PENUTUP
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan telah menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 secara konsisten mulai dari pimpinan
hingga staf. Dengan penerapan sistem manajemen mutu, Direktorat
Standardisasi Pangan Olahan diharapkan dapat melakukan
perbaikan/peningkatan kualitas pelayanan kearah perubahan yang lebih
baik.
Dengan disahkannya Pedoman Standar Pelayanan Publik diharapkan
penyelenggaraan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Pangan
Olahan dapat dilaksanakan secara maksimal dalam upaya memberi manfaat
yang sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan.
Disahkan oleh
Direktur Standardisasi Pangan Olahan
Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D
NIP. 19670924 199203 2 002
Tanggal: 7 Juli 2020
33
LAMPIRAN I – FORMULIR KONSULTASI
34
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
FORMULIR KONSULTASI
Hari/ Tanggal :
Nama Petugas Konsultasi :
Nama :
Nomor Telepon :
Nama dan Alamat
Perusahaan
:
Nama Produk :
Jenis topik konsultasi
: □ BTP □ Kategori Pangan
□ Bahan Baku □ Label
□ Bahan Penolong □ PRG
□ Klaim □ Uji Klinik
□ PKGK □ Lainnya
……………………
Topik Konsultasi :
Hasil Konsultasi :
Perusahaan Petugas Konsultasi
(………………………………….) (…………………………………..)
35
Lampiran II. SURVEI HASIL PELAKSANAAN
KUESIONER PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
Mohon setiap pertanyaan dijawab dengan benar dan jujur. Kami menjamin
kerahasiaan atas informasi yang Bapak/ Ibu/ Saudara berikan.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih.
Tanggal Survey
Tanggal Bulan Tahun
I. KETERANGAN RESPONDEN
Nama : Pekerjaan utama
Umur : Pelajar /mahasiswa
- 1
Pegawai swasta
- 5 Jenis Kelamin :
Peneliti/dosen - 2 Wiraswasta - 6 No. HP :
PNS/TNI/Polri - 3 Lainnya - 7
Pegawai BUMN/D - 4
Pendidikan terakhir : Nama instansi/perusahaan tempat bekerja/
beraktivitas
≤ SMA atau - 1
D4/S1 - 3
sederajat
D1/D2/D3 - 2 S2/Profesi/S3 - 4
36
II. JENIS PELAYANAN
1 Jenis pelayanan yang diterima :
a. Konsultasi
b. Permohonan Pengkajian
(pilih salah satu)
2 Presentase tahapan penyelesaian: %
III. KUISIONER
A. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
U1. Persyaratan
1 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
kemudahan pemenuhan persyaratan
pelayanan?
1. Sangat Tidak Mudah
2. Tidak Mudah
3. Kurang Mudah
4. Cukup Mudah
5. Mudah
6. Sangat Mudah
U2. Prosedur
2 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
kemudahan prosedur/alur pelayanan?
1. Sangat Tidak Mudah
2. Tidak Mudah
3. Kurang Mudah
4. Cukup Mudah
5. Mudah
6. Sangat Mudah
U3. Waktu
3 Apakah menurut penilaian Saudara,
waktu pelayanan (jam kerja)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan?
1. Sangat Tidak Sesuai
2. Tidak Sesuai
3. Kurang Sesuai
4. Cukup Sesuai
5. Sesuai
37
6. Sangat Sesuai
4 Apakah menurut penilaian Saudara
jangka waktu penyelesaian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan?
1. Sangat Tidak Sesuai
2. Tidak Sesuai
3. Kurang Sesuai
4. Cukup Sesuai
5. Sesuai
6. Sangat Sesuai
5 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
respon/kecepatan petugas atau aplikasi
sistem dalam pelayanan?
1. Sangat Lambat
2. Lambat
3. Kurang Cepat
4. Cukup Cepat
5. Cepat
6. Sangat Cepat
U4. Biaya
6 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
kejelasan informasi tentang biaya
pelayanan?
1. Sangat Tidak Jelas
2. Tidak Jelas
3. Kurang Jelas
4. Cukup Jelas
5. Jelas
6. Sangat Jelas
U5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
7 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
kesesuaian produk/jasa layanan antara
yang tercantum dalam standar
pelayanan dengan hasil yang diberikan?
1. Sangat Tidak Sesuai
2. Tidak Sesuai
3. Kurang Sesuai
4. Cukup Sesuai
5. Sesuai
6. Sangat Sesuai
U6. Kompetensi
8 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
kompetensi petugas dalam pelayanan?
1. Sangat Tidak Memadai
38
2. Tidak Memadai
3. Kurang Memadai
4. Cukup Memadai
5. Memadai
6. Sangat Memadai
U7. Perilaku
9 Apakah menurut penilaian Saudara,
petugas sopan dan mampu
berkomunikasi dengan baik (tulisan atau
verbal)?
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
U8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
10 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
penanganan pengaduan pada unit
layanan ini?
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Cukup Baik
5. Baik
6. Sangat Baik
U9. Sarana dan prasarana
11 Bagaimana penilaian Saudara mengenai
ketersediaan sarana prasarana
pendukung pemberian pelayanan publik
pada unit layanan ini?
1. Sangat Tidak Lengkap
2. Tidak Lengkap
3. Kurang Lengkap
4. Cukup Lengkap
5. Lengkap
6. Sangat Lengkap
B. PERSEPSI ANTI KORUPSI
Apakah Saudara setuju dengan pernyataan ini?
1 Petugas pada
berintegritas
tugasnya
unit
dalam
pelayanan ini
pelaksanaan
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
39
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
2 Petugas memberikan layanan tanpa
diskriminasi
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
3 Petugas memberikan pelayanan sesuai
prosedur dan tanpa indikasi kecurangan
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
4 Pelayanan yang diberikan tanpa praktik
pemberian imbalan uang/barang
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
5 Pelayanan pada unit ini tanpa praktik
pungutan liar (pungli)
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
6 Pelayanan pada unit ini tanpa praktik
percaloan /perantara /biro
1. Sangat Tidak Setuju
40
2. Tidak Setuju
3. Kurang Setuju
4. Cukup Setuju
5. Setuju
6. Sangat Setuju
IV. SARAN DAN MASUKAN
41
LAMPIRAN III - FORM PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT PELAKSANA
LAYANAN PUBLIK
FORMULIR PENILAIAN PELAKSANA LAYANAN KONSULTASI / VERIFIKASI
Nama Petugas :
Alasan : Alasan :
…………………………………………….. ……………………………………………..
…………………………………………….. ……………………………………………..
…………………………………………….. ……………………………………………..
…………………………………………….. ……………………………………………..