direktorat standardisasi pangan …standarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman-perhitungan-18...bab iii...

28
PEDOMAN PELABELAN GIZI, KLAIM, DAN INFORMASI LAIN DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2018

Upload: hoangtu

Post on 14-Mar-2019

298 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

PEDOMAN PELABELAN GIZI, KLAIM, DAN INFORMASI LAIN

DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2018

Page 2: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………....................

Daftar Isi ………………………………………………………………………....................

BAB I Pendahuluan ………………………………………………………….............

A. Latar Belakang ………………………………………………………..........................

B. Tujuan ………………………………………………………………............................

C. Ruang Lingkup ………………………………………………………..........................

BAB II Istilah dan Definisi …………………………………………………................

BAB III Panduan Perhitungan untuk Pencantuman Informasi Nilai Gizi................

BAB IV Panduan Perhitungan untuk Pencantuman Klaim Pada Label Pangan

Olahan………………………………………………………………................

BAB V Panduan Perhitungan untuk Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi

Khusus ………………………………………………………………...............

BAB VI Panduan Perhitungan Pangan Olahan Organik ………………..................

BAB VII Tanya Jawab ……………………………………………………….................

Page 3: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

BAB III

PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI

1. Perhitungan kandungan gizi pada produk

Nilai zat gizi pada tabel Informasi Nilai Gizi dihitung berdasarkan nilai target zat gizi yang

ditetapkan oleh pelaku usaha dan dibuktikan dengan hasil analisa yang masih sesuai

dengan ketentuan batas toleransi, karena hasil analisis zat gizi dapat mengalami variasi

yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi bahan baku, proses produksi, dan

metode analisis.

Contoh 1

Produk A adalah produk susu bubuk dengan takaran saji 35 gram, yang tidak

mencantumkan klam gizi dan klaim kesehatan pada label.

Nilai target pelaku usaha untuk nilai protein = 4,2 gram per takaran saji (12 gram/ 100

gram)

Hasil analisa protein = 10 gram/ 100 gram

Ketentuan batas toleransi hasil analisis zat gizi untuk produk susu bubuk tanpa klaim

(produk umum) adalah sekurang-kurangnya 80% dari nilai yang tercantum pada tabel

informasi nilai gizi (*).

Batas toleransi hasil analisis zat gizi dihitung dengan rumus:

Hasil analisis zat gizi

Nilai target pada tabel ING 𝑥 100%

= 10 g

12 g x 100% = 83,33 % (masih memenuhi syarat batas toleransi)

Sehingga pelaku usaha dapat mencantumkan nilai protein sebesar 4,2 gram per

takaran saji.

(*) Ketentuan ini tercantum dalam tercantum dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor ..

tentang Informasi Nilai Gizi

Contoh 2 Produk B dengan berat bersih 500 ml memiliki takaran saji 250 ml (2 sajian per

kemasan). Berdasarkan hasil analisis laboratorium diketahui per 100 ml produk

mengandung energi 525 kkal, karbohidrat 126 gram, protein 4 gram, dan lemak 0,9

gram. Berapa kandungan gizi produk per takaran saji?

Page 4: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

4

Kandungan gizi per takaran saji produk dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑖

100 𝑚𝑙𝑥 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎

Kandungan gizi per takaran saji produk B adalah:

Energi ∶ 250 ml

100 ml 𝑥 525 kkal = 1312,5 kkal

Karbohidrat ∶ 250 ml

100 ml 𝑥 126 g = 315 g

Protein ∶ 250 ml

100 ml x 4 g = 10 g

Lemak ∶ 250 ml

100 ml𝑥 0,9 g = 2,25 g

Contoh 3

Produk C dengan peruntukan umum memiliki berat bersih 450 gram dengan takaran

saji 45 gram (10 sajian per kemasan). Berdasarkan hasil analisis laboratorium diketahui

per 100 gram produk mengandung energi 377 kkal, karbohidrat 46,2 gram, protein 6,2

gram, dan lemak 18,6 gram. Berapa kandungan gizi produk dan persentase AKG per

takaran saji.

Kandungan gizi dan persentase AKG per takaran saji produkdihitung dengan rumus

sebagai berikut:

𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 = 𝑇𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑖

100 𝑔𝑥 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐴𝐾𝐺 = 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖

𝐴𝐿𝐺 𝑧𝑎𝑡 𝑔𝑖𝑧𝑖 (∗)𝑥 100%

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

No Zat gizi Kandungan gizi Persentase AKG

1. Energi 45 g

100 g x 377 kkal = 170 kkal

Persentase AKG untuk energi

tidak ditampilkan pada tabel

informasi nilai gizi

Page 5: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

5

2. Karbohidrat 45 g

100 g x 46,2 g = 20,8 g

ALG karbohidrat = 325 g

20,8

325 x 100% = 6,4% AKG

3. Protein 45 g

100 g x6,2 g = 2,8 g

ALG protein= 60 g

2,8

60 x 100% = 4,7% AKG

4. Lemak 45 g

100 g x18,6 g = 8,4 g

ALG lemak= 67 g

8,4

67 x 100% = 12,5% AKG

2. Perhitungan Batas Minimal Pencantuman Kandungan Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral yang dapat dicantumkan pada tabel Informasi Nilai Gizi harus

berjumlah minimal 2% AKG (*). Batas minimal kandungan vitamin dan mineral dihitung

dengan rumus:

𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑖

ALG zat gizi (∗∗)𝑥 100%

(*) Persyaratan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

(**) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

Contoh:

Produk D berupa puding siap konsumsi dengan takaran saji 50 g akan mencantumkan

kandungan vitamin A, vitamin C, besi, dan kalsium pada ING. Hasil analisa produk per

100 g adalah sebagai berikut: vitamin A 100 mcg, vitamin C 30 mg, besi 2 mg, dan kalsium

40 mg. Apakah keempat vitamin dan mineral tersebut dapat dicantumkan pada tabel

ING?

No. Zat gizi Hasil

analisa

(per 100

g)

Kandungan gizi

(per takaran

saji)

Persentase AKG

(per takaran saji)

Keterangan

1 Vitamin A 100 mcg 50 g

100 gx 100 mcg

= 50 mcg

ALG = 600 mcg ≥ 2% AKG

Page 6: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

6

No. Zat gizi Hasil

analisa

(per 100

g)

Kandungan gizi

(per takaran

saji)

Persentase AKG

(per takaran saji)

Keterangan

50 mcg

600 mc gx 100 %

= 8,3% AKG

(Dapat

dicantumkan

pada tabel ING)

2 Vitamin C 30 mg 50 g

100 gx 30 mg

= 15 mg

ALG = 90 mg

15 mg

90 mgx 100 %

= 16,7% AKG

≥ 2% AKG

(Dapat

dicantumkan

pada tabel

ING)

3 Besi 2 mg 50 g

100 gx 2 mg

= 1 mg

ALG = 22 mg

1 mg

22 mgx 100 %

= 4,5% AKG

≥ 2% AKG

(Dapat

dicantumkan

pada tabel

ING)

4 Kalsium 40 mg 50 g

100 gx 40 mg

= 20 mg

ALG = 1100 mg

20 mg

1100 mgx 100 %

= 1,8% AKG

< 2% AKG

(Tidak dapat

dicantumkan

dalam ING)

3. Batas toleransi hasil analisis zat gizi

Bagian ini memuat contoh perhitungan batas toleransi hasil analisis zat gizi yang

diimplementasikan pada pengawasan pangan olahan setelah beredar (post-market

control), untuk memastikan apakah kandungan gizi produk yang beredar masih sesuai

dengan kandungan gizi yang tercantum pada label.

Contoh 1

Produk E adalah produk biskuit dengan berat bersih 100 g, berikut tabel Informasi

Nilai Gizi produk tersebut :

Page 7: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

7

A. Diperoleh hasil analisis serat pangan sebesar 0,8 g/ 100 g, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban:

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 20 g, sehingga

kandungan serat pangan pada tabel ING adalah 1 g/ 20 g.

Hasil analisis serat pangan adalah 0,8 g/ 100 g, sehingga kandungan serat pangan

per 20 gram produk adalah :

20 g

100 g x 0,8 g = 0,16 g

Persentase kandungan serat pangan berdasarkan hasil analisa dibandingkan

dengan kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 0,16 g

1 g x 100% = 16%

Batas toleransi hasil analisis serat pangan untuk produk umum adalah sekurang-

kurangnya 80% dari nilai yang tercantum pada tabel ING (*), sehingga kandungan

serat pangan pada produk tersebut TIDAK MEMENUHI SYARAT.

(*) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

B. Diperoleh hasil analisis kalsium sebesar 105 mg/ 100 g, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban :

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 20 g.

Kandungan kalsium pada tabel ING adalah 2% AKG per 20 g dan nilai ALG kalsium

adalah 1100 mg (*). Maka jumlah kandungan kalsium dihitung dengan rumus:

Nilai persentase AKG zat gizi 𝑥 Nilai ALG zat gizi

= 2% x 1100 mg = 22 mg/ 20 g

Page 8: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

8

Hasil analisis kalsium adalah 105 mg/ 100 g, sehingga hasil analisis kalsium per 20

gram produk adalah :

20 g

100 g x 105 mg = 21 mg

Persentase kandungan kalsium berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 21 mg

22 mg x 100% = 95,45%

Batas toleransi hasil analisis serat pangan untuk produk umum adalah sekurang-

kurangnya 80% dari nilai yang tercantum pada tabel ING (**), sehingga kandungan

kalsium pada produk tersebut MEMENUHI SYARAT.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

(**) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

C. Diperoleh hasil analisis Natrium sebesar 350 mg/ 100 g, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban :

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 20 g, sehingga

kandungan natrium pada tabel ING adalah 90 mg/ 20 g.

Hasil analisis natrium adalah 350 mg/ 100 g, sehingga kandungan natrium per 20

gram produk adalah :

20 g

100 g x 350 mg = 70 mg

Persentase kandungan natrium berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 70 mg

90 mg x 100% = 77,78%

Batas toleransi hasil analisis natrium untuk produk umum adalah 80% - 120% dari

nilai yang tercantum pada tabel ING (*), sehingga kandungan natrium pada produk

tersebut TIDAK MEMENUHI SYARAT.

Page 9: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

9

(*) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

Contoh 2

Produk F adalah produk susu UHT dengan berat bersih 200 ml dan mencantumkan

klaim sumber Vitamin A dan kalsium, berikut tabel Informasi Nilai Gizi produk tersebut

:

A. Diperoleh hasil analisis vitamin A sebesar 70 mcg/ 100 ml, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban:

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 200 ml.

Kandungan vitamin A pada tabel ING adalah 20% AKG per 200 ml, dan nilai ALG

vitamin A adalah 600 mcg (*). Maka jumlah kandungan vitamin A dihitung dengan

rumus:

Nilai persentase AKG zat gizi 𝑥 Nilai ALG zat gizi

= 20% x 600 mcg = 120 mcg/ 200 ml

Hasil analisis vitamin A adalah 70 mcg/100 ml, sehingga hasil analisis vitamin A

per 200 ml produk adalah :

Page 10: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

10

200 ml

100 ml x 70 mcg = 140 mcg

Persentase kandungan vitamin A berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 140 mcg

120 mcg x 100% = 116,67%

Batas toleransi hasil analisis vitamin A untuk produk yang mencantumkan klaim

adalah sekurang-kurangnya 100% dari nilai yang tercantum pada tabel ING(**),

sehingga kandungan vitamin A pada produk tersebut MEMENUHI SYARAT.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

(**) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

B. Diperoleh hasil analisis kalsium sebesar 125 mg/ 100 ml, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban :

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 200 ml.

Kandungan kalsium pada tabel ING adalah 20% AKG per 200 ml, dan nilai ALG

kalsium adalah 1100 mg (*). Maka jumlah kandungan kalsium dihitung dengan

rumus:

Nilai persentase AKG zat gizi 𝑥 Nilai ALG zat gizi

= 20% x 1100 mg = 220 mg/ 200 ml

Hasil analisis kalsium adalah 125 mg/ 100 ml, sehingga hasil analisis kalsium per

200 ml produk adalah :

200 ml

100 ml x 125 mg = 250 mg

Persentase kandungan kalsium berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 250 mg

220 mg x 100% = 113,64%

Page 11: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

11

Batas toleransi hasil analisis kalsium untuk produk yang mencantumkan klaim

adalah sekurang-kurangnya 100% dari nilai yang tercantum pada tabel ING(**),

sehingga kandungan kalsium pada produk tersebut MEMENUHI SYARAT.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

(**) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

C. Diperoleh hasil analisis lemak total sebesar 4 g/ 100 ml, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban :

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 200 ml, sehingga

kandungan lemak total pada tabel ING adalah 6 g/ 200 ml.

Hasil analisis lemak total adalah 4 g/ 100 ml, sehingga kandungan lemak total per

200 ml produk adalah :

200 ml

100 ml x 4 g = 8 g

Persentase kandungan lemak total berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 8 g

6 g x 100% = 133,33%

Batas toleransi hasil analisis lemak total untuk produk yang mencantumkan klaim

adalah 100% - 120% dari nilai yang tercantum pada tabel ING(*), sehingga

kandungan lemak total pada produk tersebut TIDAK MEMENUHI SYARAT.

(*) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

D. Diperoleh hasil analisis protein sebesar 2,5 g/ 100 ml, apakah produk tersebut

masih memenuhi syarat?

Jawaban :

Tabel ING tersebut ditampilkan per takaran saji produk, yaitu 200 ml, sehingga

kandungan protein pada tabel ING adalah 6 g/ 200 ml.

Hasil analisis protein adalah 2,5 g/ 100 ml, sehingga kandungan protein per 200 ml

produk adalah :

Page 12: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

12

200 ml

100 ml x 2,5 g = 5 g

Persentase kandungan protein berdasarkan hasil analisa dibandingkan dengan

kandungan yang tercantum pada tabel ING dihitung dengan rumus:

Kandungan gizi berdasarkan hasil analisis

Kandungan gizi pada tabel ING x 100%

= 5 g

6 g x 100% = 83,33%

Batas toleransi hasil analisis protein untuk produk yang mencantumkan klaim

adalah sekurang-kurangnya 100%dari nilai yang tercantum pada tabel ING (*),

sehingga kandungan protein pada produk tersebut TIDAK MEMENUHI SYARAT.

(*) Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor .. tentang Informasi Nilai Gizi

pada Label Pangan Olahan

4. Takaran saji

Ketentuan takaran saji pangan olahan diatur dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor

9 Tahun 2015 tentang Takaran Saji Pangan Olahan. Dalam peraturan tersebut, juga

diatur bahwa:

a. Berat bersih atau isi bersih Pangan Olahan paling sedikit satu atau setengah (satu

per dua) dari ukuran satu Takaran Saji.

b. Untuk Pangan Olahan dengan berat bersih atau isi bersih paling sedikit setengah

(satu per dua) dari ukuran satu Takaran Saji, harus mencantumkan ING per saji dan

per kemasan.

Contoh:

PT. Bakti akan memproduksi sari buah apel A dengan ukuran kemasan (isi bersih) 75

ml. Apakah ukuran kemasan tersebut dapat disetujui?

Jawaban:

Sari buah apel termasuk dalam Kategori Pangan 14.1.2.1 Sari Buah, yang memiliki

takaran saji 125 – 250 ml. Produk diizinkan untuk memiliki berat bersih atau isi bersih

paling sedikit setangah takaran saji. Dalam hal ini, setengah takaran saji produk sari

buah dalah 62,5 ml.

Jika produk sari buah apel A memiliki isi bersih 75 ml, maka ukuran kemasan produk

tersebut dapat disetujui.

Page 13: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

13

Page 14: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

BAB IV

PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN KLAIM PADA PANGAN OLAHAN

Bagian ini mencakup penjelasan cara perhitungan persyaratan klaim gizi dan klaim kesehatan

yang tercantum pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan.

1. Klaim Kandungan Zat Gizi

A. Klaim “Rendah” atau “Bebas”

Pangan Olahan yang secara alami tidak mengandung komponen tertentu, dilarang

memuat klaim kandungan bebas yang terkait dengan komponen tersebut kecuali

ditetapkan dalam ketentuan lain.

Contoh:

Produk minyak goreng tidak dapat mencantumkan klaim “bebas kolesterol”, karena

minyak goreng dari sumber nabati secara alami tidak mengandung kolesterol.

Pencantuman klaim “bebas kolesterol” dapat menimbulkan salah persepsi pada

masyarakat bahwa produk yang tidak mencantumkan klaim tersebut berarti

mengandung kolesterol dan tidak baik bagi kesehatan.

Contoh perhitungan persyaratan klaim “rendah” atau “bebas”

Contoh 1

Produk A adalah produk susu bubuk, dengan hasil analisis lemak sebesar 2,5 g/ 100 g.

Apakah produk tersebut dapat mencantumkan klaim “rendah lemak”?

Jawaban :

Persyaratan klaim “rendah lemak” adalah tidak lebih dari 3 g/ 100 g (dalam bentuk padat).

Hasil analisis lemak pada produk tersebut adalah 2,5 g/100 g (< 3 g/ 100 g), sehingga

dapat diizinkan mencantumkan klaim “rendah lemak”.

Contoh 2

Produk B adalah produk minuman rasa buah, dengan hasil analisis gula sebesar 2,7 g/

100 ml. Apakah produk tersebut dapat mencantumkan klaim “rendah gula”?

Jawaban :

Persyaratan klaim “rendah gula”adalah tidak lebih dari 2,5 g/ 100 ml (dalam bentuk cair)

Hasil analisis gula pada produk tersebut adalah 2,7 g/100 ml (> 2,5 g/ 100 ml),

sehingga tidak diizinkan mencantumkan klaim “rendah gula”.

Page 15: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

15

Contoh 3

Produk C adalah produk yogurt, dengan hasil analisis lemak jenuh sebesar 0,05 g/100 ml

dan lemak trans sebesar 0,85 g/ 100 ml. Apakah produk tersebut dapat mencantumkan

klaim “bebas lemak jenuh”?

Jawaban:

Persyaratan klaim “bebas lemak jenuh” adalah kandungan lemak jenuh tidak lebih dari

0,1 g/ 100 ml (dalam bentuk cair) dan memenuhi persyaratan rendah lemak trans, yaitu

kandungan lemak trans tidak lebih dari 0,75 g/ 100 ml (dalam bentuk cair).

Hasil analisis lemak jenuh pada produk tersebut adalah 0,05 g/100 ml (< 0,1 g/100

ml, memenuhi persyaratan), namun hasil analisis lemak trans sebesar 0,85 g/ 100 ml

(> 0,75 g/ 100 ml, tidak memenuhi persyaratan), sehingga tidak diizinkan

mencantumkan klaim “bebas lemak jenuh”.

B. Klaim “Sumber” atau “Tinggi”

Contoh 1

Produk A adalah produk keju cheddar, dengan hasil analisis kalsium sebesar 190 mg/

100 g. Apakah produk tersebut dapat mencantumkan klaim “sumber kalsium” atau “tinggi

kalsium”?

Jawaban :

A. Persyaratan klaim “sumber kalsium” adalah kandungan kalsium tidak kurang dari

15% ALG per 100 g (dalam bentuk padat).

Nilai ALG kalsium adalah 1100 mg (*), maka persyaratan jumlah kandungan kalsium

dihitung dengan rumus:

Nilai persentase ALG zat gizi 𝑥 Nilai ALG zat gizi

= 15% x 1100 mg = 165 mg/ 100 g

Hasil analisis kalsium pada produk tersebut adalah 190mg/100 g (>165 mg/ 100

g), sehingga dapat diizinkan mencantumkan klaim “sumber kalsium” atau

“mengandung kalsium”.

B. Persyaratan klaim “tinggi kalsium” adalah kandungan kalsium tidak kurang dari 2 kali

jumlah untuk klaim sumber kalsium. Berdasarkan hasil perhitungan klaim “sumber

kalsium” pada poin A sebesar 165 mg/ 100 g, maka persyaratan jumlah kandungan

kalsium pada klaim “tinggi kalsium” adalah:

Page 16: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

16

2 x 165 mg = 330 mg/ 100 g

Hasil analisis kalsium pada produk tersebut adalah 190 mg/100 g (< 330 mg/ 100

g), sehingga tidak diizinkan mencantumkan klaim “tinggi kalsium” atau “kaya

kalsium”.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

Contoh 2

Produk B adalah produk minuman serbuk, dengan hasil analisis vitamin B1 sebesar

0,12mg/100 g. Apakah produk tersebut dapat mencantumkan klaim “sumber vitamin B1”

atau “tinggi vitamin B1”?

Jawaban :

A. Persyaratan klaim “sumber vtamin B1” adalah kandungan vitamin B1tidak kurang dari

15% ALG per 100 g (dalam bentuk padat).

Nilai ALG vitamin B1 adalah 1,4 mg (*), maka persyaratan jumlah kandungan vitamin

B1 dihitung dengan rumus:

Nilai persentase ALG zat gizi 𝑥 Nilai ALG zat gizi

= 15% x 1,4 mg = 0,21 mg/ 100 g

Hasil analisis vitamin B1 pada produk tersebut adalah 0,12 mg/100 g (< 0,21 mg/

100 g), sehingga tidak diizinkan mencantumkan klaim “sumber vitamin B1” atau

“mengandung vitamin B1”.

B. Persyaratan klaim “tinggi vitamin B1” adalah kandungan vitamin B1 tidak kurang dari

2 kali jumlah untuk klaim sumber vitamin B1. Berdasarkan hasil perhitungan klaim

“sumber vitamin B1” pada poin A sebesar 0,21 mg/ 100 g, maka persyaratan jumlah

kandungan vitamin B1 pada klaim “tinggi vitamin B1” adalah:

2 x 0,21 mg = 0,42 mg/ 100 g

Hasil analisis vitamin B1 pada produk tersebut adalah 0,12 mg/100 g (< 0,42 mg/

100 g), sehingga tidak diizinkan mencantumkan klaim “tinggi vitamin B1” atau

“kaya vitamin B1”.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

Page 17: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

17

C. Klaim Perbandingan Zat Gizi

Tipe Klaim Persyaratan Kondisi

Dikurangi/kurang

dari (fewer)/kurang

(light)/atau istilah

lain yang

maknanya sama

1. Perbedaan relatif kandungan

untuk zat gizi mikro kecuali

natrium terhadap pangan yang

dibandingkan paling sedikit 10%

ALG.

2. Perbedaan relatif kandungan

energi dan natrium serta zat gizi

lain terhadap pangan yang

dibandingkan paling sedikit 25%.

3. Perbedaan mutlak paling sedikit

memenuhi persyaratan ”rendah”

sebagaimana ditetapkan dalam

klaim kandungan zat gizi.

Produk merupakan

formulasi baru.

Dibandingkan dengan

produk Pangan Olahan

sejenis dari produsen

yang sama, kandungan

zat gizi yang

dibandingkan lebih

rendah atau tinggi.

Pada label dan iklan

Pangan Olahan harus

dinyatakan dengan jelas

produk yang

dibandingkan.

Perbedaan kandungan

dinyatakan dalam

presentase, pecahan

atau dalam angka

mutlak terhadap pangan

yang dibandingkan

dalam jumlah yang

sama.

Ditingkatkan/lebih

dari /lebih /ekstra

(extra)/diperkaya

/plus/ditambahkan

/difortifikasi

1. Perbedaan relatif kandungan

untuk zat gizi mikro terhadap

pangan yang dibandingkan

paling sedikit 10% ALG.

2. Perbedaan relatif kandungan

energi dan zat gizi lain terhadap

pangan yang dibandingkan

paling sedikit 25%.

3. Perbedaan mutlak sekurang-

kurangnya memenuhi

persyaratan ”sumber”

sebagaimana ditetapkan dalam

klaim kandungan zat gizi.

Contoh perhitungan persyaratan klaim perbandingan zat gizi

Contoh 1: Klaim “kurang gula”

PT. Maju Terus telah memproduksi minuman rasa buah A yang mengandung gula 12 g/

100 ml. Perusahaan tersebut berencana akan mencantumkan klaim “kurang gula” pada

Page 18: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

18

minuman rasa buah B yang diproduksi dengan formula baru, yaitu kandungan gula

diturunkan menjadi 5 g/ 100 ml. Apakah minuman rasa buah B tersebut dapat

mencantumkan klaim “kurang gula”?

Jawaban:

Persyaratan klaim perbandingan zat gizi ”kurang gula” adalah:

a. Perbedaan relatif kandungan gula terhadap pangan yang dibandingkan paling

sedikit 25%.

b. Perbedaan mutlak paling sedikit memenuhi persyaratan ”rendah gula”, yaitu 2,5 g

per 100 ml (dalam bentuk cair).

Cara perhitungan:

Produk A

(Formula Lama)

Produk B

(Formula Baru)

Kesesuaian

dengan

persyaratan

Kandungan gula

(per 100 ml) 12 g 5 g

Perbedaaan relatif

(12 g − 5 g)

12 g𝑥 100%

= 58,33%

Memenuhi syarat

(> 25%)

Perbedaan mutlak

12 g –5 g= 7 g Memenuhi syarat

(> 2,5 g/ 100 ml)

Kesimpulan: Produk B dapat diizinkan mencantumkan klaim “kurang gula”.

Contoh 2: Klaim “kurang natrium”

PT. Selalu Jaya telah memproduksi mi instan A yang mengandung natrium 800 mg/100

g. Perusahaan tersebut berencana akan mencantumkan klaim “kurang natrium” pada mi

instan B yang diproduksi dengan formula baru, yaitu kandungan natrium diturunkan

menjadi 600 mg/100 g. Apakah mi instan B tersebut dapat mencantumkan klaim “kurang

natrium”?

Jawaban:

Persyaratan klaim perbandingan zat gizi ”kurang natrium” adalah:

a. Perbedaan relatif kandungan natrium terhadap pangan yang dibandingkan paling

sedikit 25%.

b. Perbedaan mutlak paling sedikit memenuhi persyaratan ”rendah natrium”, yaitu

0,12 g per 100 g atau 120 mg per 100 g.

Page 19: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

19

Cara perhitungan:

Produk A

(Formula

lama)

Produk B (Formula

Baru)

Kesesuaian

dengan

persyaratan

Kandungan natrium

(per 100 g) 800 mg 600 mg

Perbedaaan relatif

(800 − 600 )

800 𝑥 100%

= 25%

Memenuhi syarat

(≥ 25%)

Perbedaan mutlak

800 mg – 600 mg=

200 mg

Memenuhi syarat

(≥ 120 mg/ 100 g)

Kesimpulan:Produk B dapat mencantumkan klaim “kurang natrium”.

Contoh 3: Klaim “ekstra vitamin C”

PT. Bahagia Ceria telah memproduksi minuman sari buah jeruk A yang mengandung

vitamin C 25 mg/100 ml. Perusahaan tersebut berencana akan mencantumkan klaim

“ekstra vitamin C”pada minuman sari buah jeruk B yang diproduksi dengan formula baru,

yaitu kandunganvitamin Cdinaikkan menjadi 70 mg/100 ml.Apakah minuman sari buah

jeruk B tersebut dapat mencantumkan klaim “ekstra vitamin C”?

Jawaban:

Persyaratan klaim perbandingan zat gizi ” ekstra vitamin C” adalah:

a. Perbedaan relatif kandungan untuk vitamin C terhadap pangan yang

dibandingkan paling sedikit 10% ALG.

Nilai ALG untuk vitamin C adalah 90 mg (*), sehingga perbedaan relatif

kandungan vitamin C paling sedikit adalah : 10% x 90 mg = 9 mg/100 ml.

b. Perbedaan mutlak paling sedikit memenuhi persyaratan ”sumber” vitamin C yaitu

tidak kurang dari 7,5% ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)

Nilai ALG untuk vitamin C adalah 90 mg (*), sehingga perbedaan mutlak

kandungan vitamin C paling sedikit adalah : 7,5% x 90 mg = 6,75 mg/100 ml.

Cara perhitungan:

Page 20: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

20

Produk A

(Formula

Lama)

Produk B

(Formula Baru)

Kesesuaian

dengan

persyaratan

Kandungan vitamin C

(per 100 ml) 25 mg 70 mg

Perbedaan relatif

(70 − 25 )

70 𝑥 100%

= 64,29%

Memenuhi syarat

(≥ 10% ALG)

Perbedaan mutlak

70 mg – 25 mg= 45

mg

Memenuhi syarat

(≥ 7,5% ALG)

Kesimpulan:Produk B dapat mencantumkan klaim “ekstra vitamin C”.

(*) Nilai ALG zat gizi dapat dilihat pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 9 Tahun 2015

tentang Acuan Label Gizi

Page 21: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

21

BAB V

PANDUAN CARA PERHITUNGAN PERSYARATAN PANGAN OLAHAN UNTUK

KEPERLUAN GIZI KHUSUS

Bagian ini mencakup penjelasan cara perhitungan persyaratan pangan olahan untuk

keperluan gizi khusus yang tercantum pada Peraturan Badan POM Nomor 1 Tahun 2018

tentang Pengawasan Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus.

1. Cara Perhitungan Informasi Nilai Gizi

Jika dalam peraturan ditetapkan bahwa kandungan gizi produk harus dicantumkan per per

100 kkal, berikut adalah contoh perhitungan kandungan zat gizi per 100 kkal tersebut.

Contoh 1

Formula bayi A memiliki hasil analisis zat gizi sebagai berikut :

No. Zat Gizi Satuan Hasil Analisis

(per 100 g)

1 Energi kkal 476

2 Lemak g 24

3 Protein g 9

4 Karbohidrat g 56

5 Vitamin B1 mg 0,45

6 Vitamin B12 mcg 0,8

7 Kalsium mg 340

8 Magnesium mg 50

Berapa nilai zat gizi tersebut diatas untuk per 100 kkal?

Jawaban :

Petunjuk penggunaan:

1 sendok takar : 4,3 g dilarutkan dalam 30 ml air matang.

Jumlah energi per 100 ml:

Jumlah energi per 1 sendok takar (4,3 g) atau 30 ml

476𝑘𝑘𝑎𝑙

100 𝑔 𝑥 4,3g = 20,5 kkal

Page 22: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

22

Jumlah energi per 100 ml

=20,5𝑘𝑘𝑎𝑙

100 𝑚𝑙 𝑥 30 ml = 68 kkal

Jadi, dalam 100 ml formula bayi A siap konsumsi mengandung 68 kkal, sehingga

MEMENUHI SYARAT kandungan energi dalam formula bayi (60 – 70 kkal per 100

ml produk).

Perhitungan nilai zat gizi

Nilai zat gizi per 100 kkal dihitung dengan rumus:

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑔𝑖𝑧𝑖

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟 100 𝑔 (𝑘𝑘𝑎𝑙) 𝑥 100 kkal

No. Zat Gizi Satuan Hasil

Analisis

(per 100 g)

Nilai per 100 kkal

Keterangan

1 Lemak g 24 24 𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 5 𝑔

Memenuhi

syarat

(4,4 – 6 g/

100 kkal)

2 Protein g 9 9 𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 1,9𝑔

Memenuhi

syarat

(1,8 – 3 g/

100 kkal)

3 Karbohidrat g 56 56 𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 11,8 𝑔

Memenuhi

syarat

(9 – 14 g/ 100

kkal)

4 Vitamin B1 mg 0,45 0,45𝑚𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 0,09 𝑚𝑔

Memenuhi

syarat

(min 60 mcg/

100 kkal; ABA

300 mcg)

Page 23: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

23

5 Vitamin B12 mcg 0,8 0,8𝑚𝑐𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 0,17 𝑚𝑐𝑔

Memenuhi

syarat

(min 0,1 mcg/

100 kkal; ABA

1,5 mcg)

6 Kalsium mg 340 340𝑚𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 71,43 𝑚𝑔

Memenuhi

syarat

(min 50mg;

ABA 140 mg)

7 Magnesium mg 50 50𝑚𝑔

476 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 10,5 𝑚𝑔

Memenuhi

syarat

(min 5 mg;

ABA 15 mg)

2. Cara Perhitungan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus

Contoh 1

Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus untuk Penyandang Diabetes sebagai

berikut :

No. Zat Gizi Satuan Hasil Analisis

(per 100 g)

1 Energi kkal 463

2 Protein g 17

3 Karbohidrat g 65

4 Serat g 7

5 Lemak g 15

6 Lemak Jenuh g 1,8

7 Lemak tidak jenuh ganda g 4,2

8 Lemak tidak jenuh tunggal g 9

9 Kolesterol g 0

Page 24: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

24

10 Natrium mg 200

Berapa nilai zat gizi tersebut diatas untuk per 100 kkal?

Jawaban :

Petunjuk penggunaan

Jumlah energi per 100 g adalah 463 kkal

Jumlah anjuran konsumsi per hari adalah 120 g (@60 g, 2 kali konsumsi per hari)

Sehingga jumlah asupan energi per hari :

463 𝑘𝑘𝑎𝑙

100 𝑔 𝑥 120 g = 556 kkal per hari

Perhitungan nilai zat gizi

Nilai zat gizi per 100 kkal dihitung dengan rumus:

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑔𝑖𝑧𝑖

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟 100 𝑔 (𝑘𝑘𝑎𝑙) 𝑥 100 kkal

No. Zat Gizi Satuan Hasil

Analisis

(per 100 g)

Nilai per 100 kkal

Keterangan

1 Protein g 17 17 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 3.7 𝑔

Jumlah protein per hari:

3,7 𝑔

100 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 556𝑘𝑘𝑎𝑙

= 20,4 𝑔

Jumlah energi dari protein

per hari:

20,4 g x 4 kkal = 81,7 kkal

Persentase energi protein

:

81,7 𝑘𝑘𝑎𝑙

556 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100% = 15%

Memenuhi

Syarat

(2,5 – 5 g)

atau

(10 – 20%

total kalori

sehari)

Page 25: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

25

2 Karbohidrat g 65 65 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 14 𝑔

Memenuhi

Syarat

(11,25 –

16,25 g)

3 Serat g 7 7 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 1,5 𝑔

Memenuhi

Syarat

(1 – 1,75 g)

4 Lemak g 15 15 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 3,2 𝑔

Jumlah lemak per hari:

3,2 𝑔

100 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 556𝑘𝑘𝑎𝑙

= 18 𝑔

Jumlah energi dari lemak

per hari:

18 g x 9 kkal = 162 kkal

Persentase energi lemak :

162 𝑘𝑘𝑎𝑙

556 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100% = 29%

Tidak

Memenuhi

Syarat

(2,22 – 2,78

g)

atau

(20 – 25%

total kalori

sehari)

5 Lemak

Jenuh

g 1,8 1,8 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 0,4 𝑔

Memenuhi

Syarat

(< 0,78 g)

6 Lemak tidak

jenuh ganda

g 4,2 4,2 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 0,9 𝑔

Memenuhi

Syarat

(< 1,11 g)

Page 26: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

26

7 Lemak tidak

jenuh

tunggal

g 9 9 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 1,9 𝑔

Memenuhi

Syarat

(sisa dr

lemak total)

8 Kolesterol mg 0 0 Memenuhi

Syarat

(< 10 mg)

9 Natrium mg 200 200 𝑔

463 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100𝑘𝑘𝑎𝑙

= 43,2 𝑔

Memenuhi

Syarat

(<115 mg)

Contoh 2

Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus untuk Pasien Penyakit Hati Kronik

sebagai berikut :

No. Zat Gizi Satuan Hasil Analisis

(per 100 g)

1 Energi kkal 450

2 Lemak g 16,7

3 Protein g 15

4 Karbohidrat g 60

5 Natrium mg 208

Berapa nilai zat gizi tersebut diatas untuk per 100 kkal?

Jawaban :

Petunjuk penggunaan

Takaran saji 60 gram dilarutkan dalam 250 ml air.

Perhitungan nilai zat gizi

Nilai zat gizi per 100 kkal dihitung dengan rumus:

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑔𝑖𝑧𝑖

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟 100 𝑔 (𝑘𝑘𝑎𝑙) 𝑥 100 kkal

Page 27: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

27

No. Zat Gizi Satuan Hasil

Analisis

(per 100 g)

Nilai per 100 kkal

Keterangan

1 Energi kkal 450 Energi per saji (60 g atau

250 ml) :

450 𝑘𝑘𝑎𝑙

100 𝑔 𝑥 60 𝑔

= 270 𝑘𝑘𝑎𝑙

Energi per 100 ml :

270 𝑘𝑘𝑎𝑙

250 𝑚𝑙 𝑥 100𝑚𝑙

= 108𝑘𝑘𝑎𝑙

Memenuhi

Syarat

(100 – 150

kkal)

2 Lemak g 16,7 16,7 𝑔

450 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥100𝑘𝑘𝑎𝑙

= 3,7 𝑔

3 Protein g 15 15 𝑔

450 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 3.3 𝑔

Memenuhi

Syarat

(3 – 4,3 g)

4 Karbohidrat g 60 60 𝑔

450 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 13,3𝑔

Energi dari karbohidrat:

13,3 g x 4 kkal = 53,2 kkal

Persentase energi dari

Karbohidrat:

53,2 𝑘𝑘𝑎𝑙

100 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥100 %

= 53,2%

Memenuhi

Syarat

(9,1 – 14,6

g)

atau

(50 – 60%

dari

kebutuhan

energi non

protein)

5 Natrium mg 280 280𝑚𝑔

450 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 100 𝑘𝑘𝑎𝑙

= 46,3 𝑚𝑔

Memenuhi

Syarat

(41,7 – 71,4

mg)

Page 28: DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN …standarpangan.pom.go.id/dokumen/Pedoman-Perhitungan-18...BAB III PANDUAN PERHITUNGAN UNTUK PENCANTUMAN INFORMASI NILAI GIZI 1. Perhitungan kandungan

28

BAB VI

PANDUAN PERHITUNGAN PANGAN OLAHAN ORGANIK

Bagian ini mencakup penjelasan cara perhitungan persentase kandungan pangan organik

pada pangan olahan organik yang tercantum pada Peraturan Kepala Badan POM Nomor 1

Tahun 2017 tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik.

PERSYARATAN

1) Pangan Olahan Organik harus mengandung Pangan Organik paling sedikit 95%

(sembilan puluh lima persen) dari total berat atau volume, tidak termasuk air dan garam.

2) Pangan non Organik dapat digunakan paling banyak 5% (lima persen) dari total berat

atau volume, tidak termasuk air dan garam.

3) Pangan non Organik sebagaimana dimaksud pada poin 2 tidak merupakan Pangan

sejenis dengan Pangan Organik yang digunakan sebagaimana dimaksud pada poin 1.

4) Air dan garam sebagaimana dimaksud pada poin 1 dan poin 2 merupakan air dan garam

yang ditambahkan selama proses pengolahan Pangan.

5) Garam sebagaimana dimaksud pada poin 1 dan poin 2 berupa Natrium Klorida dan/atau

Kalium Klorida.

Contoh Perhitungan:

Produk pasta tomat mengandung tomat organik 250 gram, gula 50 g, BTP penstabil (kallium

klorida) 2 g, dan garam 4 g.

Perhitungan persentase pangan organik dengan rumus:

𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚) 𝑥 100%

= 250 𝑔

(250 𝑔 + 50 𝑔 + 2 𝑔) 𝑥 100% = 82,78%

Persentase kandungan pangan organik (tomat organik) kurang dari 95%, sehingga produk

pasta tomat tersebut tidak diizinkan mencantumkan keterangan tentang organik.