pedoman pelayanan farmasi

7
Lampiran Keputusan Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul Nomor : Tanggal : Januari 2009 KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI 1. PENDAHULUAN RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul mempunyai misi salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut harus didukung oleh semua elemen yang ada di rumah sakit. Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari system pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang rasional, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Kegiatan pelayanan farmasi Rumah Sakit yang utama adalah pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi yang diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Dengan demikian perlu adanya perumusan Kebijakan Pelayanan Farmasi yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. 2. FALSAFAH, VISI, DAN MISI INSTALASI FARMASI Falsafah : " PELAYANAN FARMASI YANG BERMUTU DAN TERJANGKAU BERORIENTASI PADA KESEMBUHAN, KESELAMATAN JIWA & KEPUASAN PASIEN MERUPAKAN KEBAHAGIAAN DAN KEBANGGAAN KAMI " Visi : " MENJADIKAN INSTALASI FARMASI YANG MENGUTAMAKAN

Upload: yamma-michi-micheoso

Post on 21-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pedoman pelayanan farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: pedoman pelayanan farmasi

LampiranKeputusan Direktur RSUD Panembahan Senopati BantulNomor :Tanggal : Januari 2009

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI

1. PENDAHULUAN

RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul mempunyai misi salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut harus didukung oleh semua elemen yang ada di rumah sakit. Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari system pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang rasional, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Kegiatan pelayanan farmasi Rumah Sakit yang utama adalah pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi yang diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Dengan demikian perlu adanya perumusan Kebijakan Pelayanan Farmasi yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

2. FALSAFAH, VISI, DAN MISI INSTALASI FARMASIFalsafah :

" PELAYANAN FARMASI YANG BERMUTU DAN TERJANGKAU BERORIENTASI PADA KESEMBUHAN, KESELAMATAN JIWA & KEPUASAN PASIEN MERUPAKAN KEBAHAGIAAN DAN KEBANGGAAN KAMI "

Visi :

" MENJADIKAN INSTALASI FARMASI YANG MENGUTAMAKAN KUALITAS PELAYANAN MENUJU TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT BANTUL YANG UNGGUL DAN MENJADI PILIHAN MASYARAKAT BANTUL DAN SEKITARNYA"

Misi :

a. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau berorientasi pada tercapainya hasil pengobatan yang optimal terhadap pasien dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

b. Menyelenggarakan pelayanan farmasi rumah sakit sesuai dengan standar dan prosedur

Page 2: pedoman pelayanan farmasi

c. Bertanggung jawab atas pengelolaan farmasi rumah sakit yang berdaya guna dan berhasil guna

d. Memberikan pelayanan unggulan

3. TUJUAN PELAYANAN FARMASIa. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun

dalam keadaan gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan professional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik farmasi

c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obatd. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlakue. Melakukan dan memberi pelayanan yang bermutu melalui analisa,telaah, dan

evaluasi pelayanan f. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda

4. FUNGSI PELAYANAN FARMASIa. Pengelolaan perbekalan farmasi

1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah

dibuat sesuai ketentuan yang berlaku4. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang

berlaku5. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan

kefarmasian6. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit7. Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan perbekalan farmasi di rumah

sakit8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap persediaan perbekalan farmasi di

rumah sakit

b. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan1. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien 2. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat

kesehatan3. mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat

dan alat kesehatan4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan5. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan,pasien/keluarga6. Memberi konseling kepada pasien/keluarga7. Melakukan pencatatan setiap kegiatan8. Melaporkan setiap kegiatan

5. CAKUPAN PELAYANAN FARMASI

Page 3: pedoman pelayanan farmasi

a. Pemilihan perbekalan farmasib. Perencanaan perbekalan farmasic. Pengadaan perbekalan farmasid. Penerimaan perbekalan farmasie. Penyimpanan perbekalan farmasif. Pengemasan kembalig. Distribusi perbekalan farmasih. Penyediaan informasi dan edukasi

6. SISTEM PELAYANAN FARMASIa. Pemilihan perbekalan farmasi

Jumlah dan perbekalan farmasi terutama obat yang beredar di Indonesia semakin hari semakin berkembang, sehingga perlu rasionalisasi di dalam pemilihan dan penggunaan di Rumah Sakit.Pemilihan perbekalan farmasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul disesuaikan dengan pasien yang dilayani yaitu pasien umum, ASKES, JAMKESMAS, JAMSOSTEK.Bagi pasien umum dan JAMSOSTEK disediakan obat-obat yang pemilihannya berpedoman pada Formularium RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2007 yang disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi RSUD Panembahan Senopati Bantul atas usulan dari staf medis fungsional dan mendapat persetujuan dari Komite Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul.Bagi pasien ASKES disediakan obat-obat yang pemilihannya berpedoman pada DPHO ASKES 2008. Sedangkan bagi pasien JAMKESMAS berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 417/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Tahun 2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Obat-obat Tambahan di Luar Formularium pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin tahun 2007.

b. Perencanaan Perbekalan FarmasiPengadaan perbekalan farmasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul perlu adanya perencanaan yang tepat agar tidak terjadi penumpukan atau kekosongan perbekalan farmasi . Perencanaan dibuat setiap hari dengan metode konsumsi dan memperhitungkan sisa persediaan yang ada.

c. Pengadaan Perbekalan FarmasiPengadaan Perbekalan Farmasi dilakukan oleh Tim Pengadaan Obat berdasarkan usulan dari Instalasi Farmasi. Pembelian Obat dilakukan secara langsung dari pabrik/distributor/PBF/rekanan.

d. Penerimaan Perbekalan FarmasiPerbekalan farmasi yang diadakan melalui pembelian setelah dikirim oleh distributor diterima oleh tim penerima barang di gudang farmasi sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Penyimpanan Perbekalan Farmasi

Page 4: pedoman pelayanan farmasi

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan:a. dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya,b. menurut suhu dan kestabilannya,c. mudah tidaknya terbakar,d. tahan/tidaknya terhadap cahaya. e. Dipisahkan antara obat ASKES dan Swadana f. Penyusunan obat secara alfabetis dan FIFO (First In First Out)

f. Distribusi Perbekalan FarmasiMerupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis.Sistem distribusi perbekalan farmasi yang diselenggarakan :1. Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat inap

Diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor stock dan resep perorangan

2. Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat jalanDiselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem resep perorangan

3. Distribusi perbekalan farmasi untuk unit penunjang/instalasi lainDiselenggarakan secara sentralisasi dengan system floor stock

g. Penyediaan informasi dan edukasiPenyediaaan informasi dan edukasi dilaksanakan dengan sasaran dokter, perawat, dan tenaga medis lain, pasien dan keluarga pasien. Informasi dan edukasi masih diberikan secara lisan dan kasuistik sedangkan untuk pasien rawat jalan diberikan pada saat pasien menerima obat.

h. Pelayanan farmasi klinikRuang lingkup kegiatan pelayanan farmasi klinis adalah meliputi:1. Melakukan konseling2. Monitoring efek samping3. Menganalisa efektifitas dan biaya4. Pemantauan penggunaan obat5. Pengkajian penggunaan obat

6. ORGANISASI PELAYANAN FARMASI

Instalasi farmasi dikepalai oleh seorang Kepala Instalasi dan dibagi menjadi 5 bagian yang masing-masing ada penanggung jawabnya. Disamping 5 bagian tersebut ada Koordinator Instalasi Farmasi yang bertugas mengkoordinir pelayanan farmasi. Bagian-bagian tersebut adalah pelayanan konsultasi obat, gudang farmasi RS, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, dan administrasi dan pelaporan. Kepala Instalasi Farmasi dan Koordinator Instalasi Farmasi adalah Apoteker. Untuk masing –masing bagian belum semua penanggung jawab adalah Apoteker, hanya bagian pelayanan konsultasi obat. Untuk penanggung jawab pelayanan rawat jalan dan rawat inap adalah Asisten

Page 5: pedoman pelayanan farmasi

Apoteker, dan penanggung jawab administrasi dan pelaporan adalah tenaga non medis. Masing-masing bagian terdiri dari staf farmasi yang berpendidikan asisten apoteker dan non medis.

DIREKTUR

DR. I WAYAN SUDANA, M.KESNIP. 19650409 199509 1 001