pedoman akademik fakultas hukum uajy · web viewnur syam, tantangan multikulturalisme, parekh,...
TRANSCRIPT
LAMPIRAN 1SILABUS MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMABOBOT : 3 SKS
Deskripsi`:Mata kuliah Pendidikan Agama mengajarkan tentang pokok iman dengan mempelajari dan merefleksikan
realitas hidup beragama, struktur agama atau dimensi-dimensi agama serta , pemahaman secara garis besar tentang agama-agama di Indonesia, agama dalam dunia modern dengan segala tantangannya di era globalisasi .Disamping itu juga mempelajari tentang moralitas.
Kompetensi`:Agar mahasiswa menjadi kerasan dengan iman yang dihayati dalam agamanya, sehingga mampu
mengekspresikan imannya dalam dinamika kehidupan yang bersifat majemuk, berwawasan luas, mampu bersifat inklusif dan humanis, serta mempunyai integritas moral yang tinggi.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. AGAMA DAN RUANG
LINGKUPNYAA. Pengalaman Religius :
1. Pengertian Pengalaman Religius2. Macam–macam Pengalaman Religius3. Pandangan Para Filsuf tentang Pengalaman
ReligiusB. Pengertian Agama
1. Jenis dan Asal Agama2. MAsal agama dan contohnya
C. Manusia beragama :1. Tujuan beragama2. Fungsi agama
D. Dimensi-dimensi agama1. Dimensi ritual2. Dimensi doktrinal dan filosofis3. Dimensi naratif4. Dimensi moral5. Dimensi material6. Dimensi institusional
E. Unsur-Unsur Penghambat Dalam Menghayati Agama :1. Ateisme2. Humanisme3. Materialisme
F. Agama dalam masyarakat:1. Pluralisme dan multikulturalisme
2. Kebebasan beragama 3. Dialog antar umat beragamaG. Agama dalam dunia modern : 1. Hubungan iman dan IPTEK 2. Globalisasi dan fundamentalisme agama 3. Global etik
II. AGAMA DAN MORAL A. Hubungan Agama dan MoralB. Moralitas 1. Penjernihan istilah 2. Prinsip- prinsip moral menilai manusia
III. MORAL DASAR C. Tolok Ukur moral : 1. Pengertian suara hati 2. Fungsi suara hati 3. Cara membina suara hati 4. Pengertian Norma 5. Pengertian Nilai
33
IV. MORAL HIDUP 1.Martabat manusia2.Macam-macam pelanggaran hak hidup
3.Pandangan moral tentang hidupV. MORAL SEKSUAL A. Gender
1. pengertian gender 2. Diskriminasi gender 3. Pandangan moral tentang genderB. Seksualitas 1. Pengertian seks,seksualitas,kodrat 2. Seks dan pergaulan bebas 3. Pandangan moral tentang seks
VI. MORAL PERKAWINAN A. Pernikahan campur beda agamaB. Pandangan moral tentang pernikahan
VII. MORAL SOSIAL A. Persoalan LingkunganB. Persoalan Masyarakat
LITERATUR :
1. Armada Riyanto FX., E.CM., Dialog Agama, Kanisius, Yogyakarta, 2009.2. Bertens, Etika,Gramedia, Jakarta3. Frans Magnis Suseno,Etika Dasar,Kanisius Yogyakarta,2008.4. Harjana,AM, Penghayatan agama yang otentik dan tidak otentik, Kanisius,Yk,2007.5. Hendropuspito, Sosiologi Agama, Kanisius, Yogyakarta, 2008.6. Kiesser B., Dr., SJ., Moral Dasar Kristiani, Kanisius, Yogyakarta,2008.7. KWI, Iman Katolik, Kanisius & Obor, Yogyakarta,2010.8. Magnis Suseno F., Dr., SJ., Etika Dasar, Kanisius, Yogyakarta, 2007. 9. Mangun Hardjana, Penghayatan Agama Yang Otentik dan Tidak Otentik, Kanisius, Yogyakarta, 1993.10. Nur Syam, Tantangan Multikulturalisme, 11. Parekh, Rethinking Multikulturalisme,12. Purwa Hadiwardaya,MSF,Moral dan masalahnya,Kanisius,Yogyakarta,2007.13. _____________________,Pernikahan Islam dan katolik implikasinya dalam kawin campur,
Kanisius,Yogyakarta,2008.14. Padmowardojo, Drs., Alb., SJ., Diktat Kuliah, Yogyakarta15. Smith,Huston,Agama- agama manusia, Obor, Jakarta,2007.16. Smart, Ninian, 192, Religions of Asia, Englewwd:Prentice Hall Ltd17. Susilawati, Urgensi Pendidikan Moral, PD.Selamat, Yogyakarta, 2010.18. Theo Hujbers, Dr., Filsafat Ketuhanan, Kanisius, Yogyakarta, 1997.19. Kebangsaan dan globalisasi dalam diplomasi,
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANBOBOT : 3 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah pengembangan kepribadian, untuk
menumbuhkan dan mengembangkan cinta tanah air. Di dalamnya mengajarkan tentang pengertian dan kesadaran HANKAMNAS di lingkungan mahasiswa dalam rangka ketahanan nasional. Tujuannya untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan bangsa yang terumus dalam Pancasila dan UUD 1945, mendasari, mengarahkan dan membentuk sikap mental dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara, yang pada akhirnya memberikan bekal daya pengaman ampuh untuk menghadapi masalah saat ini dan masa yang akan datang.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR
KEWARGANEGARAANA. Gagasan Timbulnya mata kuliah KewarganegaraanB. Beberapa pengertianC. Sejarah Perjuangan Bangsa IndonesiaD. Landasan HukumE. Tujuan Pendidikan KewarganegaraanF. Lingkup StudiG. Interelasi dan Korelasi antar SubyekH. Hubungan Kewarganegaraan dengan Ilmu pengetahuan
34
II. WAWASAN NUSANTARA A. Pendahuluan: Umum, Pengetian-pengertian, WANUS sebagai konsepsi politik ketatanegaraan
B. Latar Belakang dan Dasar Pemikiran: Geografis, geopolitik, geostrategis
C. Historis dan Yuridis Formal: asas archipelago, Kringen Ordonansi 1939, Deklarasi Juanda 13-12-1957, Pengumuman Pemerintah 17-8-1969 tentang Landas Kontingen Indonesia, UU No.5 Tahun 1983, Pengumuman pemerintah 21-3-1980 tentang ZEE Indonesia
D. Kepentingan Nasional: seperangkat kepentingan nasional, kepentingan nasional utama, Tujuan Nasional
E. Tujuan Wawasan Nusantara: Tujuan ke dalam, Tujuan ke Luar
III. UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA
A. Wadah WANUS: Bentuk ujud, alat inti organisasiB. Isi WANUS: Cita-cita, sifat dan ciri, cara kerjaC. Tata Laku: batin, lahir
IV. PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA
A. Berdasarkan pendekatan Kesejahteraan dan KeamananB. Yang menyangkut Semua Aspek Kehidupan: aspek
alamiah, aspek sosialC. Kesimpulan: Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945V. KETAHANAN NASIONAL A. Pendahuluan:
1. Umum2. Pengertian-pengertian
B. Konsep Dasar Ketahanan Nasional:Metodologi Astra Gatra: Tri gatra dan Panca Gatra
C. Ketahanan Nasional Indonesia:1. Penjelasan Tiap Gatra2. Hubungan timbal balik antar Gatra, antara TANNAS
dan WANUS, pola penyelenggaraan TANNAS3. Politik Strategi nasional4. Politik Strategi HANKAM5. Sistem HAMKAMNAS
LITERATUR :1. LEMHANAS/Direktorat Jendral DIKTI, Dep.P&K, Kewiraan untuk Mahasiswa, Gramedia, Jakarta, 19912. UU No.20 Tahun 19823. UU No.1 Tahun 19884. Bunga Rampai Wawasan Nusantara I5. Bunga Rampai Wawasan Nusantara II6. Bunga Rampai Ketahanan Nasional
BAHASA INDONESIABOBOT : 3 SKS
Deskripsi :Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian menekankan keterampilan menggunakan
bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Dalam konteks teknologi industri, para mahasiswa banyak diajak berlatih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kaitan dengan perkembangan teknologi, industri, dan bisnis. Latihan penggunaan bahasa demikian itu diwujudkan dalam aktivitas menulis makalah, meresensi buku, meringkas buku/bab, dan menulis karya ilmiah akademik maupun ilmiah populer. Mahasiswa juga akan berlatih membaca teks ilmiah akademis, teks ilmiah populer, artikel-artkel dari sumber-sumber otentik yang terdapat pada jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. Adapun untuk melatih berbicara dengan baik, mahasiswa diminta untuk melakukan presentasi, melakukan diskusi, dan latihan berbicara di depan publik dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
35
Kompetensi :Mahasiswa mampu:
1. menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang berkualitas (memenuhi syarat objektivitas, koherensi, kohesi, efektivitas, efisiensi, dan komunikatif)
2. menyunting secara kritis berbagai karya ilmiah dan menyempurnakannya berdasarkan hasil suntingan3. memanfaatkan kemahiran dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan diri sepanjang hayat.
Mahasiswa mampu:1. menunjukkan pengetahuan yang memadai tentang sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia serta
menunjukkan kebanggaan mereka terhadap bahasa Indonesia2. membaca kritis berbagai ragam wacana untuk keperluan menulis ilmiah.3. mengenali dan menjelaskan ciri-ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah serta mewujudkannya dalam berbahasa
secara tertulis dan lisan terutama dalam konteks kinerja akademik4. menerapkan kriteria penulisan karya ilmiah dalam menyusun dan menyunting berbagai bentuk karya ilmiah:
makalah dan laporan ilmiah.5. menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria presentasi yang baik.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I. SEJARAH,KEDUDUKAN, DANFUNGSI BAHASAINDONESIA
Sejarah bahasa Indonesia Kedudukan bahasa Indonesia Fungsi bahasa Indonesia
II. MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS
Pengertian membaca kritis untuk menulis Strategi mencari sumber bacaan dari media cetak dan elektronik Membaca kritis tulisan/artikel ilmiah Membaca kritis tulisan artikel populer Membaca kritis buku ilmiah Membaca kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk
menulis
III. BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
Pengertian bahasa Indonesia ragam ilmiah Karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah. Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis
dan presentasi ilmiah.
IV. MENULIS AKADEMIK Tulisan akademik dan jenis-jenisnya Kriteria karya tulis akademik Langkah-langkah dalam penulisan karya tulis akademik Menulis karya tulis akademik Menyunting karya tulis akademik Memperbaiki karya tulis akademik berdasarkan suntingan
V. PRESENTASI ILMIAH Pengertian presentasi ilmiah Tatacara dan etika presentasi ilmiah Menyiapkan bahan presentasi ilmiah dengan
memanfaatkan multimedia Pelaksanaan presentasi (kinerja presenter, moderator,
peserta)
LITERATUR : 1. Alwi, Hasan dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka2. Arifin, Zaenal. 2004. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo3. Dirjen Dikti, 2006. Acuan Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional4. Soedarso. 1988. Sistem Membaca Cepat. Jakarta: Gramedia5. Soeseno, Slamet. 1993. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama6. Wainwright, Gordon. 2002. Speed Reading Better Recalling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
36
7. Wiyanto, Asrul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: GrasindoBAHASA INGGRISBOBOT : 2 SKS Deskripsi :
Mata kuliah Bahasa Inggris merupakan mata kuliah perkembangan kepribadian yang bermanfaat untuk memperoleh kemampuan dalam penggunaan Bahasa Inggris secara umum dan merupakan jembatan atau batu loncatan dari General English ke English for special purposes: Law.
Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami unsur-unsur gramatika tertentu yang diperlukan untuk menguasai teks bacaan
secara menyeluruhMahasiswa mampu memahami pola-pola kalimat bahasa Inggris yang sederhana sehingga dapat menunjang kemampuan membaca dan mengerti isi teks dan sekaligus kemampuan berkomunjikasi dalam bahasa Inggris. .Mahasiswa mampu menyiapkan diri dari pemahaman dan penguasaan bahasa Inggris secara umum menuju ke bahasa Inggris yang khusus untuk bidang hukum (Law).
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. INTRODUCTION TO
ENGLISHJenis Kata (Noun, Verb, Adjective, Adverb, Prepostion, etc).Jenis Kalimat (Simple Sentence, Compound Sentence, Complex Sentence, Compound Complex Sentence).
II. NOUN CLUSTER Head WordModifierModifier in front of Head Word (article, adjective, numeral, pronoun, noun, demonstrative)Preposition Group as Modifier at the back of Head WordActive Sentence Group/Relative Clause as Modifier at the back of Head Word (dengan who, which, that) dalam bentuk panjang dan singkatPassive Sentence Group/Relative clause as Modeifier at the back of Head Word (dengan who, which, that) dalam bentuk panjang dan singkat.Cara Menenjemahkan Noun Cluster ke dalam Bahasa Indonesia
III. SENTENCE PATTERN I:N1 – V – N1
The the First N1 is the Subject of the Sentence (a single Noun or Noun Cluster)Kinds of Verbs Used in Sentence Pattern I: Linking Verbs as To Be, To Become, To Remain.The Second N1 is Subject Complement ( a single Noun or Noun Cluster)The Function of Sentence Pattern I is to Make Definition (the second N1 explains the first N1)
IV. SENTENCE PATTERN II:N1 – V – N2 (ADV/P. GROUP)
N1 is the Subject of the Sentence ( a single Noun or Noun Cluster).Verbs used in Sentence Pattern II are Transitive Verbs (Verbs which can have objects).N2 is the Object of the Sentence (a single Noun or a Noun Clutser) ADV/P.Group as Additional Elements in this Pattern
V. SENTENCE PATTERN III:N -- V (ADV./ P.GROUP)
A. N is the Subject of the sentence (a single Noun or Noun Cluster)B. Verbs used in Sentence pattern III are intransitive Verbs (Verbs which have no object, therefore in this pattern there is no object).C. ADV/P/Group as Additional Elementsin this Pattern
VI. SENTENCE PATTERN IV:THERE – V - N -ADV.P.GROUP
There in this is an Introductory Word (It has no Meaning)Verbs used in this pattern are forms of To Be as Lingking Verb N is the subject of the sentence (a single Noun or Noun Cluster)ADV./P.GROUP are not Additional Elements but thery included as a Component of this Pattern
VII. SENTENCE PATTERN V:N – V- ADJECTIVE
A. N is the Subject of The Sentence ( a single Noun or noun Cluster)B. Verbs are usually Forms of Tobe, but other Verbs can also be Used such as To become, To get, To grow, etc.C. Adjective (a single Adjective or in an Adjective Cluster) D. It sebagi Subjek Semu
37
LITERATUR:
1. B.M.G. Endang Sri Wulandari. A Reading Program For First Year Non-English Departement University Students in Indonesia (Pre-English for Special Purposes), Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI, 1977).
2. G. Alexander, No. Year. First Things First; Students’ Book, An Integrated Course for Beginners, Hongkong: Sheck Wah Yong Printing Press.
3. ______________. Practice And Progress; An Integrated Course for Pre-Intermediate Students, Hongkong, Sheck Wah Yong Printing Press, 1967.
4. Michael A. Pyle. Toefl Preparation Guide, USA, 1982.
PENGANTAR ILMU HUKUMBOBOT : 4 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dasar-dasar ilmu hukum meliputi pengertian dasar ilmu
hukum, kaidah, tujuan, sumber, sistem hukum dan penegakan hukum maupun melakukan analisis penemuan hukum dalam kasus sederhana.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI ILMU HUKUM A. Konsep Pendidikan Tinggi Hukum
B. Pengertian Ilmu HukumC. Sifat Ilmu HukumD. Ruang Lingkup Ilmu Hukum
II HUKUM SEBAGAI SISTEM KAIDAH
A. Hukum dan MasyarakatB. Hukum sebagai Fenomena SosialC. Hukum dan Kaedah Sosial lainnyaD. Kaidah Hukum :
1. Asal Mula Hukum2. Asas-asas Hukum3. Hukum dan Kekuasaan4. Isi, Sifat dan Bentuk Kaidah Hukum5. Hukum dan Etik
III TUJUAN HUKUM A. Teori-Teori Tujuan HukumB. Hukum Sebagai Persoalan Keadilan
IV SUMBER HUKUM A. Undang-UndangB. KebiasaanC. Perjanjian InternasionalD. YurisprudensiE. DoktrinF. Perjanjian
V SISTEM HUKUM A. Pengertian Sistem HukumB. Unsur-Unsur Sistem HukumC. Macam-Macam Sistem HukumD. Konsep Dasar dalam Sistem Hukum
1. Subyek Hukum2. Masyarakat Hukum 3. Hak dan Kewajiban4. Peraturan Hukum5. Dasar Hukum6. Peristiwa Hukum7. Hubungan Hukum8. Akibat Hukum9. Obyek Hukum
E. Berbagai Sistem Hukum di Dunia
38
VI KLASIFIKASI HUKUMVII PENEGAKAN HUKUM A. Unusur-nsur Penagakan Hukum
B. Cara Berlakunya HukumC. Penegakan Hukum Secara YuridisD. Proses Penegakan Hukum
VIII PENEMUAN HUKUM A. Pengertian Penemuan HukumB. Aliran-Aliran dalam Penemuan HukumC. Metode Penemuan HukumD. Prosedur Penemuan Hukum
IX MAZHAB-MAZHAB ILMU HUKUM
A. Ajaran Hukum AlamB. Positivisme dan UtilitarianismeC. Teori Murni HukumD. Realisme Hukum
X BIDANG STUDI HUKUM A. Sejarah HukumB. Sosiologi HukumC. Antropoligi HukumD. Perbandingan HukumE. Politik HukumF. Filsafat Hukum
LITERATUR :1. George W. Paton, a Text Book of Jurisprudence (Terjemahan - Editor Arif S), Jilid I, Pustaka Tinta Mas,
Surabaya2. Mochtar Kusuma Atmaja & Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum, Bagian I, Alumni, Bandung, 20003. Purnadi Purbacaraka & M. Chidir Ali, Disiplin Hukum, Citra AdityaBakti, Bandung, 19904. Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar),Liberty, Yogyakarta 1999 5. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 19916. Soerjono Soekanto, Penegakan Hukum, Binacipta, Bandung, 19837. _______________ & Purnadi Purbacaraka, Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum, Alumni, Bandung, 19838. Tim UNPAR, Pengantar Ilmu Hukum, Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, 19959. Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata Hukum Indonesia, Achmad Sanusi, Tarsito, Bandung, 199110. Struktur Ilmu Hukum, Paul Scholen, Alih Bahas, Prof. Dr. B. Arief Sidharta, Alumni, Bandung, 200311. Aneka Cara Pembedaan Hukum, Prof Surjono Sukanto dan Purnadi Purbacaraka, Citrs Aditya Bakti, Bandung,
1989
PENGANTAR HUKUM INDONESIABOBOT : 4 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :
Mahasiswa mengetahui dan memahami ikhtisar tentang tata hukum yang berlaku di Indonesia secara garis besar.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1. PENGANTAR A. Kedudukan Mata Kuliah PHI dalam Kurikulum
B. Hakekat yang Dipelajari PHIC. Perbedaan PHI Dengan PIH
2. TATA HUKUM INDONESIA A. Pengertian Tata Hukum Dan Tata Hukum Indonesia B. Tujuan Mempelajari Tata Hukum Indonesia C. Sifat Tata Hukum IndonesiaD. Sejarah Tata Hukum Indonesia
3. POLITIK HUKUM A. Politik Hukum IndonesiaB. Dasar Tata Hukum Dan Politik Hukum IndonesiaC. Pembaharuan Hukum di Indonesia
4. SUMBER HUKUM A. Macam Sumber Hukum 1. Materiil
39
2. Formil B. Sumber Hukum Formil
1. Undang undang2. Kebiasaan3. Perjanjian/Traktat4. Yurisprudensi5. Doktrin
5. HAK MENGUJI UNDANG-UNDANG
A. Pengertian Hak MengujiB. Lembaga Yang Berwenang Menguji
6. BERBAGAI SISTEM HUKUM DAN PENGARUHNYA THDP SISTEM HUKUM INDONESIA
A. Sistem Hukum Eropa KontinentalB. Sistem Hukum Anglo SaxonC. Sistem Hukum Negara SosialisD. Sistem Hukum AdatE. Sistem Hukum Agama
7. PEMBAGIAN ATURAN HUKUM
A. Menurut Luas Berlakunya (Hukum umum dan Hukum khusus)
B. Menurut sifat atau Daya kerjanya( Hukum Pemaksa dan Hukum Pelengkap)
C. Menurut Fungsinya ( Hk Formil dan Hukum Materiil)D. Menurut Isinya ( Hukum Publik dan Hukum Privat )
8. PENGGOLONGAN LAPANGAN HUKUM
A. Lapangan Hukum KLasikB. Lapangan Hukum BaruC. Terjadinya Lapangan Hukum Baru
9. HUKUM PERDATA A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum PerdataB. Pluralisme Hukum PerdataC. Sumber Hukum PerdataD. Asas-Asas Hukum PerdataE. Perbedaan Sistematika Hukum Perdata Menurut
KUHPerdata dan Ilmu Pengetahuan10. HUKUM DAGANG A. Pengertian Hukum Dagang
B. Sumber Hukum DagangC. Sejarah KUHDD. Sistematika KUHDE. Hubungan Antara KUHPerdata dengan KUHD
11. HUKUM PERBURUHAN A. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Hukum Perburuhan
B. Sumber Hukum PerburuhanC. Asas-Asas Hukum PerburuhanD. Aspek Privat dan Aspek Publik Hukum Perburuhan
12. HUKUM TATA NEGARA A. Pengertian HukumTata NegaraB. Obyek Hukum Tata NegaraC. Perbedaan dan Hubungan antara Ilmu Politik, Ilmu Negara
dengan HukumTata Negara13. HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA A. Pengertian HANB. Perbedaan dan Hubungan Hukum Administrasi Negara
dengan Hukum Tata NegaraC. Obyek dan Fungsi Hukum Administrasi Negara
14. HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian Hukum InternasionalB. Sumber Hukum Hukum InternasionalC. Subyek Hukum InternasionalD. Sifat Hukum InternasionalE. Hubungan antara Hukum Internasional dengan Hukum
Nasional15. HUKUM ADAT A. Pengertian Hukum Adat
40
B. Alam Pikiran TradisionalC. Sifat Hukum AdatD. Berlakunya Hukum Adat
16. HUKUM AGARARIA A. Pengertian Hukum AgrariaB. Ruang Lingkup Hukum AgrariaC. Sumber Hukum AgrariaD. Asas-Asas HukumAgraria
17. HUKUM PAJAK A. Pengertian Pajak dan Hukum PajakB. Isi/ Ruang Lingkup Hukum PajakC. Sumber Hukum PajakD. Asas-Asas HukumPajak
18. HUKUM PIDANA A. Pengertian Hukum Pidana dan Ilmu Hukum PidanaB. Macam-macam Hukum Pidana C. Asas Berlakunya Hukum PidanaD. Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban PidanaE. Pidana dan Pemidanaan
19. HUKUM ACARA PERDATA A. Pengertian dan Fungsi Hukum Acara PerdataB. Asas-asas Hukum Acara Perdata C. Sumber hukumD. Pihak-pihak Hukum Acara PerdataE. Cara mengajukan tuntutan hakF. Upaya hukum
20. HUKUM ACARA PIDANA A. Pengertian dan Fungsi Hukum Acara PidanaB. Asas-asas C. Sumber hukumD. Pihak-pihak Hukum Acara PidanaE. Proses beracaraF. Upaya hukum
21. HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
A. Pengertian dan Fungsi Hukum Acara PTUNB. Asas-asas Hukum Acara PTUNC. Sumber hukumD. Pihak-pihak E. Proses beracaraF. Upaya hukum
22. KEKUASAAN KEHAKIMAN A. Susunan Badan PeradilanB. Jenis PeradilanC. Kemandirian Badan Peradilan
LITERATUR:1. C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1989.2. Hartono Hadi Suprapto, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 1988.3. Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta, Jambatan, 19854. J.B Daliyo dkk, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1995.5. Koesumadi Pudjosewojo, Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia, Jakarta, Aksara Baru, 1983. 6. M. Burhan Tsani, Hukum dan Hubungan Internasional, Yogyakarta, Liberty, 1990.7. R. Abdul Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta, Rajawali, 1984.8. R. Santos Brotodiharjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung, Eresco, 1986.9. Riawan Tjandra, Mengenal Hukum Acara Tata Usaha Negara, Yogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, 1995.10. Samidjo, Pengantar Hukum Indonesia Dalam Sistem SKS, Bandung, Armico, 1985.11. Sanusi Achmad, Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia, Bandung, Tarcito, 1984.12. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,Yogyakarta, Liberty, 2000.
ILMU NEGARABOBOT : 2 SKS
41
Deskripsi dan Kompetensi :Memberikan penjelasan kepada mahasiswa untuk dapat memahami pengertian, hakekat, tujuan, fungsi dan
bentuk negara dalam rangka menghantarkan mahasiswa mempelajari mata kuliah lain yang berobyek negara.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. ILMU NEGARA SEBAGAI DISIPLIN
KEILMUANA. Obyek dan Metode Ilmu NegaraB. Kedudukan, Fungsi dan Hubungan Ilmu Negara
dengan Ilmu-Ilmu Sosial yang lainII. PENGERTIAN, SIFAT DAN
HAKEKATA. Pengertian NegaraB. Sifat dan Hakekat NegaraC. Kekuasaan Negara
III. TEORI TERBENTUKNYA NEGARA A. Teori TeokrasiB. Teori KekuatanC. Teori Hukum / PerjanjianD. Teori Integrasi
IV. TUJUAN, FUNGSI/PERANAN NEGARA
A. Tujuan NegaraB. Fungsi/Peranan Negara
V. PERKEMBANGAN TIPE-TIPE NEGARA
A. Latar Belakang NegaraB. Tipe-Tipe Negara
VI. BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN
A. Bentuk-Bentuk NegaraB. Bentuk-Bentuk Pemerintahan
VII. UNSUR-UNSUR NEGARA A. Unsur-unsur NegaraB. Unsur-unsur Negara Modern
VIII. TOERI KEDAULATAN A. Teori TeokrasiB. Teori Kedaulatan RajaC. Teori Kedaaulatan RakyatD. Teori Kedaulatan NegaraE. Teori Kedaulatan Hukum
IX. TEORI FUNGSI NEGARA A. Trias PoliticaB. Dwi PrajaC. Tri PrajaD. Catur PrajaE. Panca PrajaF. Sad Praja
X. HAKEKAT KONSTITUSI DALAM NEGARA
A. Sejarah KonstitusiB. Isi KonstitusiC. Perubahan Konstitusi
XI. BADAN-BADAN PERWAKILAN DAN PEMBENTUKANNYA
A. Arti PerwakilanB. Hubungan Perwakilan dengan KedaulatanC. Cara-Cara Pembentukan
LITERATUR :1. Arief Budiman, Teori Negara2. Kranenburg, Ilmu Negara Umum, terjemahan Sabarodin, Pradnya Paramita, Jakarta, 19893. Koesnardi, Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, Perintis Press, Jakarta, 1985.4. Sally Lubis, Ilmu negara
HUKUM PERDATABOBOT : 4 SKS Deskripsi :
Mahasiswa memahami asas dan materi hukum perdata yang terdiri dari : Pengantar, Hukum Badan Pribadi/Orang, Hukum Perkawinan, Hukum Benda, Hak Kebendaan, Hukum Perikatan dan Hukum Perjanjian.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang Pengantar, Hukum Badan Pribadi/Hukum Orang,
Hukum Perkawinan, Hukum Benda, Hak Kebendaan, Hukum Perikatan dan Hukum Perjanjian, serta dapat
42
memberikan dasar bagi mahasiswa dalam mempelajari Hukum Harta Kekayaan, Hukum Perjanjian Bernama dan Jenis Baru, Hukum Jaminan dan Hukum Waris.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR HUKUM
PERDATAA. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum PerdataB. Hukum Perdata Material dan Hukum Perdata FormalC. Sejarah dan Sistematika Hukum Perdata
II HUKUM BADAN PRIBADI A. Pengertian dan Wujud Subyek HukumB. Kewenangan Berhak dan Kewenangan BerbuatC. Badan Hukum
1. Pengertian dan Pengaturan2. Macam-Macam Badan Hukum3. Proses Pembentukan Badan Hukum4. Tanggung jawab Badan Hukum atau Perbuatan
Pengurusnya.D. Domisili
1. Pengertian dan Pengaturan Domisili2. Arti Penting Domisili3. Cara Memperoleh dan Alat Bukti Domisili4. Rumah Kematian
E. Catatan Sipil1. Pengertian dan Arti Catatn Sipil2. Perkembangan Catatan Sipil3. Produk Lembaga Catatan Sipil dan Kegunaan Akta
Catatan Sipil.III HUKUM PERKAWINAN A. Pengertian, Hakikat dan Asas Perkawinan
B. Sifat dan Dasar PerkawinanC. Syarat dan Tujuan PerkawinanD. Akibat Hukum suatu PerkawinanE. Putusnya suatu Perkawinan
IV HUKUM BENDA A. Pengertian Benda dan Hukum BendaB. Pengaturan dan PerkembangannyaC. Sistem Hukum BendaD. Asas-Asas Hukum BendaE. Macam-Macam Benda
V HAK KEBENDAAN A. Pengertian Hak Kebendaan dan Pengaturannya.B. Ciri-Ciri Hak KebendaanC. Macam-Macam Hak KebendaanD. Cara-Cara Memperoleh Hak KebendaanE. Cara-Cara Memperalihkan Hak KebendaanF. Hukum Waris
VI HUKUM PERIKATAN A. Pengertian Perikatan dan PengaturannyaB. Sistem Hukum PerikatanC. Macam-Macam PerikatanD. Sumber Perikatan
1. Perikatan yang Timbul Karena Undang-Undang-Undang
2. Perikatan yang Timbul Karena PerjanjianE. Hapusnya Perikatan
LITERATUR :1. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010.2. Ali Afandi, Hukum Keluarga, Hukum Waris, dan Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta, 20003. AP. Parlindungan, Komentar Tentang Hak-Hak Tanggungan, Mandar Maju, Bandung, 1996.4. Ali Ridho, Badan Hukum & Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf,
Alumni, Bandung 2004 5. Chidir Ali, Badan Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2005.6. J. Satrio, Hukum Badan Pribadi, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1999.7. PNH Simanjuntak, Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia, Djambatan, Jakarta, 20098. R. Setiawan, Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1994.9. R. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 200210. R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2010
43
11. Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 200612. Racmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, 200813. Riduan Syahrani, Seluk Beluk Asas-Asas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2010.14. Salim HS, Pengantar Hukum Tertulis, Sinar Grafika, Jakarta, 200615. Soetojo & Asis Safioedin, Hukum Orang dan Keluarga, Alumni, Bandung, 1982.16. Soetojo dkk., Pluralisme Dalam Perundangan Perkawinan Di Indonesia, Airlangga, Surabaya, 1986.17. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Benda, Liberty, Yogyakarta, 2000.18. Sri Soedewi M.S, Hukum Jaminan, Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta, 200719. --------------------------------------, Hukum Badan Pribadi, FH-UGM, Yogyakarta, 196420. Vollmar, Pengantar Studi Perdata Indonesia, Rajawali, Jakarta, 1995.
HUKUM PIDANABOBOT : 4 SKS
Deskripsi :Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa tentang hukum pidana sehingga mampu memahami hal-
hal yang berkaitan dengan tindak pidana, pertanggungjawaban pidana dan pemidanaan
Kompetensi : Setelah mengikuti kuliah mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan mengenai teori-teori hukum pidana,
mampu menerapkan teori pidana dalam kehidupan berhukum, mahir menganalisis persoalan-persoalan hukum pidana berdasarkan teori hukum pidana.
NO.
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I PENGANTAR A. Pengertian Hukum Pidana dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana
B. Perbedaan antara Hukum Pidana dengan Kriminologi dan ilmu-ilmu yang tekait, baik dilihat dari segi objek dan tujuannya, serta perbedaan antara Hukum Pidana Umum,Hukum Pidana Militer, dan Hukum Pidana Fiskal.
C. Fungsi dan tujuan hukum pidana serta pengertian asas legalitas
D. Asas-asas berlakunya hukum pidana menurut tempat.II PERBUATAN PIDANA A. pengertian perbuatan pidana, tindak pidana, dan strafbaarfeit
B. jenis-jenis perbuatan pidana, C. Unsur-unsur perbuatan pidana,D. Sifat melawan hukumE. Tempus dan Locus delictiF. Kausalitas
III DELIK PERCOBAAN DAN DELIK PENYERTAAN
A. Pengertian delik percobaanB. Unsur-unsur delik percobaanC. Dasar patut dipidananya percobaanD. Jenis-jenis percobaanE. Pengertian penyertaanF. Pembuat/daderG. Pembantuan
IV PERTANGGUNGJAWAB-AN PIDANA / KESALAHAN
A. Pengertian Pertanggungjawaban PidanaB. Kemampuan Bertanggung Jawab dan Faktor Umur Belum
DewasaC. Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan D. Kesengajaan dan KealpaanE. Alasan Penghapus pidana
V PIDANA DAN TINDAKAN A. Pengertian Pidana serta TindakanB. Perbedaan pidana dan tindakanC. Teori dan Tujuan PemidanaanD. Jenis-Jenis Pidana dan TindakanE. Aturan Pemidanaan Untuk Pengurangan dan Pemberatan :
44
Konkursus dan ResidiveVI ALASAN PENGHAPUS
KEWENANGAN MENUNTUT DAN MENJALANKAN PIDANA
A. Jenis-jenis alasan penghapus kewenangan menuntut pidanaB. Jenis-jenis alasan penghapus kewenangan menjalankan
pidanaVII POKOK PIKIRAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA
A. Beberapa aspek baru dalam Konsep KUHP Baru B. Pokok-pokok pemikiran dalam aturan umum Konsep KUHP
Baru C. Sistem pemidanaan menurut Konsep KUHP BaruD. Pola pemidanaan menurut Konsep KUHP BaruE. Perlindungan HAM dan korban dalam pembaharuan hukum
pidana IndonesiaF. Antisipasi penanggulangan cybercrime dengan hukum
pidanaG. Relevansi Hukum Adat Dalam Asas Legalitas dan Alasan
Penghapus Pidana
LITERATUR :1. Hamzah, Andi, Dr., SH., Sistem Pidana dan Pemidanaan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1986.2. Molejatno, Prof., Dr., SH., Asas-Asas Hukum Pidana, Bina Cipta, Jakarta, 1993.3. --------------------------------, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Bina Aksara, Jakarta, 1985.4. Muladi, Dr., dan Barda Nawawi Arief, Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung, 1984.5. Nawawi Arief, Prof.Dr.SH., Seri Kuliah Hukum Pidana II, Fakultas Hukum UNDIP, Semarang, 1984.6. Poernomo, Bambang, Prof., Dr., SH., Asas-Asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993.7. Prodjodikoro, Wirjono, Prof.Dr.SH., Tindak-Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, PT. Eresco, Jakarta, 1974.8. Sakidjo, Aruan, SH. MH., Hukum Pidana Dasar Aturan Umum Hukum Pidana Kodifikasi, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1990.9. Sudarto, Hukum Pidana I, Yayasan Sudarto, FH UNDIP, Semarang, 199010. Roeslan Saleh, Stelsel Pidana Indonesia, Akasara baru, Jakarta, 1978
HUKUM TATA NEGARABOBOT : 4 SKS
Deskripsi : Mata Kuliah ini mempelajari hukum Tata Negara Indonesia, baik dalam aspek Sejarah Tata Negara
Indonesia sebelum Kemerdekaan hingga Hukum Tata Negara berdasarkan UUD yang pernah berlaku di Indonesia. Fokus mata kuliah HTN terletak pada praktik ketatanegaraan Indonesia sesudah amandemen.
Kompetensi :Agar mahasiswa dapat memahami sejarah ketatanegaraan Indonesia dan praktik ketatanegaraan Indonesia
menurut UUD 1945 sesudah amandemen sehingga diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan ketatanegaraan Indonesia.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1 Pendahuluan
a. Penjelasan umum tentang Silabus dan Literatur yang dipergunakan dalam kuliah HTN;
b. Pengantar HTN
1. Batasan Pengertian2. Pengertian Hukum dan Negara
2 Pengantar HTN 1. Definisi Hukum Tata Negara2. Objek Kajian HTN3. Hubungan HTN dengan Ilmu-ilmu lain yang objeknya
Negara. 3 Sumber HTN 1. Sumber Hukum Formil
2. Sumber Hukum Materiil4 Sumber HTN 1. Sumber HTN
2. Sumber HTN Indonesia5 Hakikat Konstitusi 1. Pengertian Konstitusi
2. Sifat Konstitusi6 Hakikat Konstitusi 1. Nilai Konstitusi
2. Isi Konstitusi
45
3. Perubahan Konstitusi7 Sejarah Ketatanegaraan Indonesia 1. Masa sebelum kemerdekaan
2. Masa berlaku UUD 1945 periode I8 Sejarah Ketatanegaraan Indonesia 1. Masa Konstitusi RIS
2. Masa UUDS 19509 Sejarah Ketatanegaraan Indonesia Sejarah ketatanegaraan Indonesia masa UUD 1945 periode
II (Orde Lama dan Orde Baru)10 Sistem Pemerintahan, Bentuk
Pemerintahan dan Bentuk Negara1. Pengertian Sistem2. Pengertian Pemerintahan3. Sistem Pemerintahan Parlementer
11 Sistem Pemerintahan, Bentuk Pemerintahan dan Bentuk Negara
1. Sistem Pemerintahan Presidensiil2. Sistem Pemerintahan Referendum
12 Sistem Pemerintahan, Bentuk Pemerintahan dan Bentuk Negara
1. Bentuk Pemerintahan 2. Bentuk Negara
13 Sistem Pemerintahan, Bentuk Pemerintahan dan Bentuk Negara
Sistem Pemerintahan, Bentuk Pemerintahan dan Bentuk Negara Indonesia menurut UUD 1945 amandemen
14 Supra Struktur Politik dan Infra Struktur politik
1. Unsur-unsur Supra Struktur Politik2. Unsur-unsur Infra Struktur Politik3. Hubungan Supra Struktur Politik dan Infra Struktur
politik15 Partai Politik 1. Pengertian Partai Politik.
2. Fungsi Partai politik 16 Partai Politik 1. Sistem Kepartaian
2. Partai Politik di Indonesia17 Pemilihan Umum 1. Latar Belakang dan Tujuan Pemilu
2. Sistem Pemilihan Umum 18 Pemilihan Umum 1. Kelebihan dan Kelemahan masing-masing Sistem
Pemilihan Umum 2. Pemilihan umum di Indonesia
19 Organ dan Fungsi Negara 1. Pengertian Organ Negara dan Fungsi Negara2. Fungsi organ eksekutif, legislatif dan judikatif
20 Organ dan Fungsi Negara 1. Pemisahan dan Pembagian kekuasaan.2. Pembagian kekuasaan menurut UUD 1945
21 Organ dan Fungsi Negara 1. Pemisahan dan Pembagian kekuasaan.2. Pembagian kekuasaan menurut UUD 1945
22 Perundang-undangan 1. Pengertian Hukum, Undang-undang dan perundang-undangan
2. Sumber Hukum Perundang-undangan3. Asas-asa perundang-undangan
23 Pemerintahan daerah 1. Latar Belakang Penyelenggaraan Pemerintahan daerah2. Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah
24 : Pemerintahan daerah 1. Otonomi daerah2. Pemerntahan Desa
25 Hak Asasi Manusia 1. Sejarah perkembangan HAM2. Aliran-aliran HAM3. HAM sebagai syarat negara hukum dan demokrasi
26 Hak Asasi Manusia 1. Pengaturan HAM di Indonesia 2. Pengertian HAM menurut UU No.39 Tahun 19993. Pelaksanaan HAM di Indonesia
27 Kewarganegaraan 1. Asas-asas kewarganegaraan2. Bipatride dan apatride
28 Kewarganegaraan 1. Penduduk dan Warganegara Indonesia 2. Pengaturan kewarganegaraan di Indonesia 3. Asas-asas kewarganegaraan yang dianut oleh UU No. 12 Tahun 2006
LITERATUR1. UUD 1945 2. Jimly Assiddidqe, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Rajawali Press, Jakarta, 2011.3. Hestu Cipto Handoyo B., Hukum Tata Negara, Kewarganegaraan dan HAM, UAJY, Yogyakarta, 2003
46
HUKUM ADMINISTRASI NEGARABOBOT: 4 SKS
Deskripsi : Mata kuliah ini membahas tentang hukum yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pemerintahan dalam
arti sempit, yang meliputi perbuatan-perbuatan administrasi, keputusan tata usaha negara serta bagaimana cara pembuatannya dan penegakan hukumnya.
Kompetensi :Setelah mempelajari Hukum Administrasi Negara, mahasiswa diharapkan mampu :1. Menguasai teori-teori Hukum Administrasi Negara2. Memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah dalam Hukum Administrasi Negara.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Obyek Hukum Administrasi
B. Penamaan/ istilah Hukum AdministrasiC. Definisi Hukum AdministrasiD. Lapangan Hukum AdministrasiE. Sejarah Perkembangan Hukum AdministrasiF. Kedudukan Hukum Administrasi dalam Lapangan Ilmu HukumG. Hubungan Hukum Administrasi dengan hukum lainnyaH. Hubungan Hukum Administrasi dengan ilmu lain yang
obyeknya pemerintahI. Sumber Hukum Administrasi
II. DIMENSI NORMATIF HUKUM ADMINISTRASI DAN LANDASAN HUKUM ADMINISTRASI
A. Hukum tentang kekuasaan pemerintahB. Hukum tentang Susunan Organisasi Negara dan Instrumen
Tindak Pemerintahan C. Hukum tentang Perlindungan Hukum bagi warga negara
III. PEMERINTAHAN MENURUT HUKUM
A. Asas Legalitas : prinsip wetmatigheid dan rechysmatigheid van bestuur
B. Karakter tindak pemerintahan dalam Negara Hukum ModernC. Prinsip-prinsip negara hukumD. Prinsip-prinsip demokrasiE. Karakter instrumentalF. Macam-macam kewenangan pemerintahan dan batasannyaG. Batasan bagi penggunaan kewenanganH. Sumber kewenanganI. Asas-asas umum pemerintahan yang baik
IV. SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN
A. Susunan organisasi pemerintahan tingkat pusatB. Susunan organisasi pemerintahan tingkat daerahC. Susunan organisasi pemerintahan tingkat desa
V. INSTRUMEN (SARANA) TINDAK PEMERINTAHAN
A. Sarana yuridisB. Sarana materiilC. Sarana personilD. Sarana finansiil
VI. PERBUATAN ADMINISTRASI
A. Perbuatan Hukum dan Perbuatan MateriilB. Perbuatan Hukum Publik dan Perbuatan Hukum PrivatC. Perbuatan Hukum Publik Bersegi satu dan bersegi duaD. Macam-macam perbuatan hukum publik bersegi satu
VII. KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA / KTUN (BESCHIKKING)
A. Pengertian KTUNB. Macam-macam KTUNC. Pembedaan macam KTUN yang mempunyai relevansi praktisD. Syarat-syarat sahnya KTUN
47
E. KTUN yang tidak sahF. Kerangka KTUNG. Kekuatan Hukum dari KTUNH. Penarikan kembali suatu KTUN
VIII. PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
A. Pengertian penegakan Hukum AdministrasiB. Karakteristik penegakan Hukum Administrasi C. Macam-macam sanksi Administrasi : sanksi administrasi yang
bersifat umum dan sanksi administrasi yang bersifat sektoral D. Paksaan Administrasi, Penarikan kembali KTUN yang
menguntungkan, uang paksa, denda, depositE. Pengenaan Sanksi secara Kumulatif
IX. PERLINDUNGAN HUKUM A. Macam-macam perlindungan hukumB. Syarat-syarat Peradilan yang baikC. OmbudsmanD. Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Penguasa (OOD)E. Peradilan Tata Usaha Negara
LITERATUR :1. Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Buku I dan II) , Pustaka
Sinar Harapan Jakarta, 1996.2. Junirahardjo, Hukum Administrasi Indonesia (Pengetahuan Dasar), Penerbitan UAJY, 1995.3. Paulus Effendie Lotulung, Beberapa Tentang Kontrol Segi Hukum terhadap Pemerintah, Citra Aditya Bhakti,
Bandung, 1993.4. ____________, Himpunan Makalah Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), Citra Aditya Bhakti
Bandung, 1994.5. Philipus M Hadjon et al, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the Indonesian
Administrative Law), Gadjah Mada University Press Yogyakarta, 2001.6. Philipus M Hadjon, Pemerintahan Menurut Hukum (Weten rechtmatig Bestuur), Yuridika Surabaya, 1993.7. Utrecht,E, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1996.8. Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Pres, Yogyakarta, 2003.
HUKUM INTERNASIONALBOBOT : 4 SKS
Deskripsi Mata kuliah ini membahas tentang aspek-aspek hukum yang mengatur hubungan hukum antar subyek Hukum
Internasional yang terdiri dari negara, Organisasi Internasional (publik) dan individu.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan peraturan-peraturan Hukum Internasional yang berlaku dalam
hubungan internasional2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis persoalan-persoalan hubungan internasional3. Mahasiswa mampu untuk menerapkan kaidah-kaidah Hukum Internasional dalam persoalan-persoalan
hubungan internasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI HAKEKAT HUKUM
INTERNASIONALA. Istilah Hukum InternasionalB. Pengertian Hukum InternasionalC. Perbedaan Hukum Internasional dan Moral InternasaionalD. Perbedaan Hukum Internasional dan Hukum lainE. Hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum
NasionalF. Perbedaan Ketentuan Hukum InternasionalG. Perkembangan Hukum Internasional
II SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
A. Pengertian Sumber HukumB. Sumber Hukum Bagi Hukum InternasionalC. Fungsi Sumber Hukum Bagi Hukum Internasional
III SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL
A. Pengertian Subyek HukumB. Macam-Macam Subyek Hukum Internasional
48
IV HAKEKAT, HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA
A. Pengertian NegaraB. Terbentuknya NegaraC. Pengakuan NegaraD. Macam-Macaam NegaraE. Hak dan Kewajiban Negara yang berhubungan dengan
Negara lainF. Hak dan Kewajiban Negara atas :
1. Wilayah2. Orang3. Benda4. Kepentingan Ekonomi5. Lingkungan
G. YurisdiksiV HUBUNGAN ANTAR NEGARA A. Alat Perlengkapan Negara
B. Perjanjian InternasionalVI PERTANGGUNGJAWABAN
NEGARAA. Hakekat Pertanggungjawaban NegaraB. Pembedaan Peranggungjawaban Negara menurut Hukum
Internasional dan Hukum NasionalC. Macam-Macam Pertanggungjawaban NegaraD. Pertanggungjawaban Negara daan Teori Fault
VII SUKSESI HAK DAN KEWAJIBAN
A. Suksesi pada umumnyaB. Suksesi NegaraC. Suksesi Pemerintah
VIII PENYELESAIAN SENG-KETA ANTAR NEGARA
A. Sengketa InternasionalB. Cara Penyelesaian Sengketa Internasional
IX PERTIKAIAN BERSENJATA A. Pengertian Pertikaian BersenjataB. Pengaturan Pertikaian BersenjataC. “Ius Ad Bellum” dan “Ius In Bello”D. Akhir Pertiakaian Bersenjata
X ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Organisasi Internasional pada umumnyaB. Perserikatan Bangsa-BangsaC. ASEAND. EU
XI INDIVIDU A. Kedudukan Individu dalam Hukum InternasionalB. Kewarganegaraan IndividuC. Perlindungan Individu dalam Hukum Internasional
LITERATUR Wajib :1. Akerhaust, Michael, A Modern Introduction to International Law, 5th Edt. George Allen and Unwin, London,
1984.2. Mochtar Koesoemaatmaja & Etty R.Agus, Pengantar Hukum Internasional, Pusat Studi Wawasan Nusantara,
Hukum dan pembangunan Bekerja sama dengan PT Alumni, Bandung, 20033. Mochtar Koesoemaatmadja, SH., Prof., DR., Pengantar Hukum Internasional, Buku I, Bagian Umum, Cet. ke 2,
Binacipta, Bandung, 1978.4. Starke, J.G., Introduction to International Law, 9th Edt., Butterworths, London, 1984.5. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002.
Anjuran :1. Brownlie, Ian, Principles of Public International Law, 3th., Oxford Press, 1989.2. Carter, Barry E., International Law, Little, Brown and Company, London, 1995.3. Eddy Damian, SH., Kapita Selekta Hukum Internasional, Alumni, Bandung, 1991.4. F.A. Whisnu Situni, SH., Identifikasi daan Reformulasi Sumber-Sumber Hukum Internasional, CV. Mandar
Maju , Bandung, 1989.5. Huala Adolf, SH. Aspek-Aspek Negara dalam Hukum Internasional, PT. Raja grafindo Persada, Jakarta, 1991.
49
HUKUM ACARA PERDATABOBOT: 4 SKS
Deskripsi :Mata kuliah Hukum Acara Perdata merupakan mata kuliah keahlian yang memberikan pemahaman tentang
hukum yang harus diperhatikan dalam penegakan Hukum Perdata Materiil melalui pengadilan beserta proses peradilannya.
Kompetensi :1. Mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan tentang bagaimana cara pengajuan tuntutan hak, pemeriksaan,
memutus, serta melaksanakan putusan pengadilan. 2. Mahasiswa mampu untuk menyusun surat kuasa dan surat gugatan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JUMLAH PERTEMUAN
1 PENGANTAR HUKUM ACARA PERDATA
A. Pengertian dan Ruang Lingkup hukum acara perdata.
B. Sumber hukum acara perdata.C. Asas-asas hukum acara perdata.D. Kekuasaan kehakiman.E. Perbedaan dan hubungan hukum acara
perdata, hukum acara pidana, dan hukum acara PTUN
3x
2 TATACARA PENGAJUAN TUNTUTAN HAK
A. Pengertian tuntutan hak.A. Dasar hukum tuntutan hak .B. Pihak- pihak yang berperkara.C. Penggabungan tuntutanD. Class action, citizen law suit, dan ngo legal
standingE. Upaya menjamin tuntutan hakF. Kompetensi absolut maupun relatif badan
peradilan yang berhak memeriksa, mengadili, dan menjatuhkan putusan.Penyusunan dan pendaftaran gugatan
6x
3 PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI
A. Tugas hakim dalam pemeriksaan perkara.A. Pengaruh lampau waktu terhadap tuntutan
hak B. Pengaruh ketidakhadiran para pihak
terhadap jalannya persidangan.C. Mediasi.
Jalanya pemeriksaan perkara perdata di pengadilan negeri.
3X
4 PEMBUKTIAN A. Pengertian pembuktian.A. Arti penting pembuktian.B. Apa yang harus dibuktikan.C. Beban pembuktian dalam perkara perdata.D. Macam-macam alat bukti dalam perkara
perdata dan penilaian kekuatan pembuktiannyaAlat bukti Surat, Saksi, Persangkaan, Pengakuan, Sumpah, Keterangan Setempat dan Saksi Ahli.
4X
5 PUTUSAN HAKIM DAN UPAYA HUKUM
A. Definisi putusan hakimA. Susunan dan isi putusan hakim.B. Macam-macam putusan hakim.C. Kekuatan putusan hakim D. Upaya hukum biasa terhadap putusan
5X
50
hakim. E. Upaya hukum luar biasa terhadap putusan
hakim6 PELAKSANAAN
PUTUSAN PENGADILANA. Hakekat pelaksanaan putusan.A. Prosedur pelaksanaan putusan.B. Pelaksanaan putusan pembayaran sejumlah
uang dan upaya paksanyaC. Pelaksanaan putusan riil dan upaya
paksanyaD. Pelaksanaan putusan melakukan/tidak
melakukan perbuatan tertentu dan upaya paksanya.
E. Pelelangan
3X
LITERATUR1. Sudikno Mertokusumo, SH., Prof.,Dr., Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, 1993.2. Wirjono Prodjodikoro, SH., Prof.,Dr., R., Hukum Acara Perdata Di Indonesia, Sumur Bandung, 1982.3. Retnowulan Sutanto, SH.& Iskandar Oerip Kartawinata, SH., Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek,
Mandar Maju, 1989.4. Soebekti, SH., Prof.,Dr. Hukum Acara Perdata, Bina Cipta, 1977.5. Sundari, E., Pengajuan Gugatan Secara Class Action, UAJY, Yogyakarta,2000.6. Supomo, SH., Prof.,Dr.,R., Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pradnya Paramita, 1989.7. Tresna, Mr.R.,Komentar HIR, Pradnya Paramita, 1970.8. Yahya Harahap, M.SH., Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan
Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, 2005.9. Yahya Harahap, M.SH., Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Sinar Grafika, 2006.10. Yahya Harahap, M.SH., Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara
Perdata, Sinar Grafika, 2008.
Dianjurkan:1. Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.2. Undang-undang Mahkamah Agung.3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( BW).4. HIR.5. Undang-Undang ITE ( UU No. 11 Tahun 2008).6. Undang-Undang PTUN.7. KUHP.8. KUHAP.9. Perma No 1 Tahun 2008.10. Undang-Undang Perkawinan.11. Undang-Undang Lingkungan Hidup
HUKUM ACARA PIDANABOBOT : 4 SKS
Deskripsi : Mata kuliah Hukum Acara Pidana merupakan mata kuliah keahlian yang memberikan pemahaman tentang
hukum yang harus diperhatikan dalam penegakan Hukum Pidana Materiil melalui pengadilan beserta proses peradilannya.
Kompetensi :1. Mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan tentang bagaimana cara menegakkan Hukum Pidana Materiil
melalui proses pelaporan/ pengaduan, penyelidikan, penangkapan, penahanan, penyidikan, penyusuan surat dakwaan, pemeriksaan persidangan, pembuktian, penuntutan, pembelaan, dan putusan pengadilan.
2. Mahasiswa mampu untuk menyusun surat kuasa khusus dan surat dakwaan.3. Memahami tentang bantuan hukum, praperadilan, koneksitas, penggabungan perkara perdata dalam perkara
pidana, upaya hukum, pembinaan narapidana, hakim pengawas dan pengamat, contempt of court.
51
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I. TINJAUAN UMUM HUKUM PIDANA
Pengertian Pidana, Hukum Pidana, dan Hukum Acara Pidana
II. PENGANTAR HUKUM ACARA PIDANA
A. Permasalahan Hukum Pidana secara dogmatis dan fungsional
B. Fungsi dan tujuan Hukum Acara PidanaC. Sumber hukum Hukum Acara PidanaD. Ilmu bantu Hukum Acara Pidana
III. ASAS-ASAS DAN SEJARAH HUKUM ACARA PIDANA
A. Asas-asas Hukum Acara PidanaB. Sejarah Hukum Acara Pidana sebelum dan setelah
KUHAPIV. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
DALAM PERADILAN PIDANAA. Penyelidikan dan Penyidikan
1. Penyelidikan2. Penangkapan 3. Penyitaan4. Penggeledahan5. Pemeriksaan surat6. Penahanan 7. Penyidikan
B. Penuntutan1. asas legalitas2. asas oportunitas3. pra penuntutan4. surat dakwaan
V. PEMERIKSAAN SIDANG PENGADILAN
A. Asas-asas pemeriksaan sidangB. Macam-macam pemeriksaan perkara pidanaC. Macam-macam kompetensiD. Pembuktian, barang bukti, alat bukti dan teori
Pembuktian E. Perlindungan saksi dan korbanF. Putusan hakim dalam perkara pidana
VI. BANTUAN HUKUM DAN KONEKSITAS
A. Visi dan misi kehadiran Penasihat hukumB. Ketentuan hukum tentang bantuan hukumC. Organisasi profesi pemberi jasa bantuan hukumD. Pengertian koneksitas E. Prosedur pemeriksaan perkara koneksitas
VII. PRAPERADILAN, GANTI RUGI DAN REHABILITASI
A. Pengertian dan prosedur praperadilanB. Subyek dan putusan praperadilanC. Upaya hukum terhadap putusan praperadilanD. Prosedur permohonan ganti kerugian dan rehabilitasi
VIII. UPAYA HUKUM DAN PELAKSANAAN PUTUSAN
A. Tujuan upaya hukumB. Macam-macam upaya hukumC. Tata cara pengajuan upaya hukumD. Pelaksanaan putusan hakim oleh Jaksa
IX. HAKIM PENGAWAS PENGAMAT DAN PEMBINAAN NAPI
A. Pengertian hakim pengawas dan pengamat
B. Visi dan misi hakim pengawas dan pengamat
C. Kendala pelaksanaan tugas wasmatD. Pembinaan NAPI dalam sistem
peradilan pidanaE. Sistem pembinaan NAPI sebelum dan sesudah UU
No. 12 Tahun 1995 X. CONTEMPT OF COURT A. Pengertian contempt of court dan contempt of justice
B. Pengaturan contempt of court C. Pihak-pihak yang dapat melakukan contempt of courtD. Peradilan terhadap pelaku contempt of court
52
LITERATUR :1. Achmad S. Soemadi Pradja Rd, Pokok-Pokok Hukum Acara Pidana, Alumni, Bandung, 1977.2. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Arika Media Cipta, Jakarta, 1993.3. Bambang Poernomo, Asas-asas Umum Hukum Acara Pidana, Liberty, Yogyakarta, 1982.4. -------------------------, Pokok-Pokok Tata Cara Peradilan Pidana Dalam Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1981 ,
Liberty, Yogyakarta, 1985.5. ----------------------------, Pola Dasar Teori Dan Asas Umum Hukum Acara Pidana, Liberty, Yogyakarta, 1988.6. Bemmelen JM., van strafvordering, Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1967.7. Celia Hampton, Criminal Procedure, Second Edition, Sweet & Max Wells, London, 1977.8. H.M.A. Kuffal, SH., KUHAP Dalam Praktek Hukum, UMM Press, Malang, 2005.9. Oemar Seno Adji, Perkembangan Hukum Pidana Dan Hukum Acaar Pidana Sekarang Dan Di Masa Yang Akan
Datang, Pancuran Tujuh, Jakarta, 1971.10. Sudarto, Kejahatan dan Problema Penegakan Hukum, Fakultas Hukum UNDIP, Semarang, 197711. KUHAP, UU No. 8 Tahun 198112. KUHP
HUKUM DAGANGBOBOT : 4 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini diberikan agar mahasiswa memahami dasar-dasar pemikiran mengenai aktivitas, subyek
hukum, kewajiban dan hak perusahaan. Matakuliah ini dimaksudkan untuk mendasari mahasiswa dalam mempelajari mekanisme perdagangan Internasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Tempat pengaturan
B. Sejarah Hukum DagangII. PERUSAHAAN DAN PEKERJAAN A. Pengertian
B. PerbedaanC. Unsur-unsur PerusahaanD. BUMS dan BUMN
III. PEMBUKUAN &DOKUMEN PERUSAHAAN
A. Pengertian dan sifatB. Fungsi dan KegunaanC. Kewajiban PembukuanD. Penerobosan
IV. URUSAN PERUSAHAAN A. PengertianB. Macam-Macam UPC. Good WillD. Peralihan asset Persh.
V. AGENCY A. PengertianB. Jenis PerjanjianC. Hak dan KewajibanD. Tanggung jawabE. Lembaga-lembaga Usaha
VI. DAFTAR PERUSAHAAN A. Pengaturan,tujuan, fungsi B. Sifat Wajib C. Sanksi
VII. BENTUK PERUSAHAAN PERSEKUTUANPERDATA, FIRMA DAN CV
A. Pengertian dan PengaturanB. PembentukanC. Tanggung jawab anggotaD. Pembagian keuntungan
VIII. PERSEROAN TERBATAS Pengertian dan PengaturanA. Pendirian,B. Saham dan HaknyaC. Organ PTD. Merger, Akuisisi, tanggung jawab dan konsolidasi E. Pembubaran dan Pemberesan
IX. PASAR MODAL A. Pengertian
53
B. Fungsi dan mekanisme PMC. Instrumen PM
X. HAKI A. Pengertian dan PengaturanB. Ruang Lingkup C. Wujud perlindunganD. Fungsi PendaftaranE. Peralihan,F. Lisensi
XI. HUKUM PERSAINGAN A. Pengertian dan PengaturanB. Jenis dan Modus, C. Tuntutan
XII. KEPAILITAN dan PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN
A. Pengertian dan PengaturanB. Syarat dan. Akibat C. Pengurusan Boedel
XIII. PENYELESAIAN SENKETA BISNIS
A. LitigasiB. Non Litigasi
XIV. ASURANSI A. Pengertian dan Pengaturan B. Macam – macam Asuransi
LITERATUR :1. Ahmad Yani., Anti Monopoli , Alumni, Bandung,1999.2. Asril Sitompul. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahnnya. Citra Aditya Bakti. Bandung, 1996.3. Gunawan Wijaya, Hukum Arbitrase, Alumni, Bandung, 2000.4. --------------, Rahasia Dagang, Alumni, Bandung, 2001.5. --------------, Lisensi, Alumni, Bandung, 2001.6. Harjan Rusli., Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,1996.7. Huala Adolf dan Chandrawulan, Masalah Hk. dlm Perdag. Int, Rajawali, Bandung, 1994. 8. Munir Fuadi, Hukum Pailit, Citra Aditya Bakti, Bandung,1999.9. -----------, Hukum Anti Monopoli, Citra Aditya Bakti, Bandung,1999.10. Nindyo Pramono., Sertifikasi Saham PT Go Publik dan Hukum Pasar Modal di Indonesia. Citra Aditya
Bakti. Bandung,199711. Rudhi Prasetya., Kedudukan Mandiri dan Pertanggungjawaban Terbatas dari PT. Airlangga University
Press, Surabaya, 1983.12. Sudargo Gautama, Komentar atas Peraturan Kepailitan Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung,1998.13. -----------, Pembaharuan UUHC, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1987. 14. Sukardono, Hukum Dagang Indonesia, Dian Rakyat, Jakarta,1993.15. Syahrir & Marzuki Usman ed., Pendewasaan Pasar Modal, ISEI, Jakarta,199116. Wiryono, Hukum Perkumpulan, Jembatan. Jakarta, 1982.
HUKUM ADATBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini mempelajari tentang pengertian, proses, ciri, struktur tradisional masyarakat hukum adat,
hukum tanah adat, hukum perutangan adat serta kedudukan hukum adat di Indonesia menurut peraturan perundang-undangan.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian hukum, adat, hukum adat
B. Proses terbentuknya hukum adat dan sumber pengenal hukum adat
C. Ciri dan sistem hukum adatD. Dasar berlakunya hukum adat
II. STRUKTUR TRADISIONAL MASYARAKAT HUKUM ADAT
A. Struktur organisasi masyarakat hukum adatB. Hubungan individu dan masyarakat menurut hukum adatC. Pengaruh luar terhadap struktur dan organisasi masyarakat
hukum adatIII. HUKUM TANAH ADAT A. Hak masyarakat hukum adat atas tanah wilayah
54
B. Hak perorangan atas tanahC. Pengaruh luar terhadap hukum tanah adat
IV. HUKUM PERUTANGAN ADAT
A. Ciri-ciri pokokB. Hak atas rumah, tanaman, ternak dan benda-benda lainC. Perbuatan kredit, tolong menolong dan gotong royongD. PerhimpunanE. Perbuatan kredit individualF. Merugikan krediturG. Alat pengikat, tanda nyata
V. KEDUDUKAN HUKUM ADAT DI INDONESIA MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN
LITERATUR:A. Wajib:
1. B.Ter Haar Bzn, Beginselen en Stelsel an Adatrecht (terjemahan: Subekti & Suhardi: Asas-asas Hukum Adat) , J.B Wolters, Groningen, 1950
2. Djojodigoeno, Asas-asas Hukum Adat, BP Gajah Mada, Yogyakarta, 19643. Hilman Hadikusuma, Pokok-pokok Hukum Adat, Alumni, Bandung, 19814. --------------------, Hukum Tata Negara Adat, Alumni, Bandung, 19815. Iman Sudiyat, Asas-asas Hukum Adat: Bekal Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 19816. -------------------, Hukum Adat: Sketsa Asas, Liberty, Yogyakarta, 19817. Soepomo, Bab-bab Tentang Hukum Adat, Jakarta, 19678. ------------------, Hubungan Individu dan Masyarakat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1970.
B. Anjuran:1. Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat, Tinta Mas, Jakarta, 19702. Soerjono Soekanto, Peranan dan Kedudukan Hukum Adat di Indonesia, Karunia Esa, Jakarta, 19823. Soerjono Soekanto & Soleman B.Taneko, Dasar-dasar Hukum Adat, Rajawali, Jakarta, 19804. Bushar Muhammad, Pokok-pokok Hukum Adat, Pradnya Paramita, jakarta, 19855. Hazairin, Demokrasi Pancasila, Tinta mas, Jakarta6. van Vollen Hoven, Penemuan Hukum Adat, terjemahan LIPI, Jembatan, Jakarta, 19817. ------------------, Orientasi dalam Hukum Adat Indonesia, terjemahan LIPI, Jakarta, 19818. Otje Salman Soerjodiningrat, Rekaonsseptualitas Hak Adat Kontemporer, Alumni, Bandung, 2002
HUKUM ISLAMBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberikan pengertian dan pemahaman terhadap mahasiswa tentang ruang lingkup Hukum Islam, syarat
pertumbuhan dan perkembangan Hukum Islam, sumber-sumber Hukum Islam, al ahkam, al khamzah serta kedudukan Hukum Islam di Indonesia. Dari pemahaman tersebut diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian Hukum Islam, perbedaan antara syariat dan fiqh, mengetahui dan menjelaskan sumber-sumber Hukum Islam serta kaidah-kaidah Hukum Islam yang menjadi dasar perilaku orang-orang mukhalaf. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan bagaimana arah perkembangan Hukum Islam di Indonesia dalam tata hukum maupun dalam pembinaan hukum nasional. Dengan pemahaman ini mahasiswa diharapkan mempunyai dasar untuk mempelajari Hukum Perdata Islam
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. HUKUM ISLAM DAN RUANG
LINGKUPNYAA. Pengertian Hukum Islam
1. Istilah dan Pengertian Hukum Islam2. Pengertian syari’at (Islamic Law)3. Pengertian Fiqh (Yurisprudence)4. Perbedaan Syari’at dan Fiqh
B. Tujuan Hukum Islam1. Menurut Abu Ishaq al Shatibi, memelihara 5 perkara :
a. agamab. jiwac. akald. keturunane. harta
Al-Maqasid al-Khamsah yang dapat dilihat dari 2 segi :a. Segi Pembuatnya :
55
1. untuk memenuhi kebutuhan hidup yang primer, sekunder, tersier
2. untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari
3. untuk dapat ditaati dan dilaksanakan dengan baik dan benar, manusia wajib meningkatkan kemampuannya
b. Segi PelakunyaUntuk mencapai kehidupan yang bahagia dan mempertahankan kehidupannya.
C. Ciri-Ciri Hukum Islam1. Mendasarkan pada wahyu
a. Wahyu langsung (Al-Qur’an)b. Wahyu tidak langsung (Hadist)
2. Mendasarkan pada akhlaq dan agama3. rangkapnya balasan
a. duniawib. Ukhrawi
4. Sifat KolektivismeD. Dasar-dasar Hukum Islam
1. Tidak memberatkan2. Berangsur-angsur dalam penentuan hukumnya3. sejalan dengan kebaikan banyak orang4. dasar-dasar persamaan dan keadilan.
II. SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
A. Pengertian Sumber HukumB. Sumber Hukum yang Sudah Disepakati
1. Al-Qur’an2. Hadist3. Ijma’4. Qiyas
C. Sumber Hukum yang Belum Disepakati1. Istihsan2. Istishab3. Marsalah-Mursalah4. Urf
III. AL-AHKAM AL-KHAMSAH A. Pengertian Hukum syar’iB. Pembagian Hukum Syar’i
1. Hukum Taklifi2. Hukum Wadhi’
C. Al-Ahkam Al-Khamsah1. Wajib2. Sunnah3. Haram4. Makruh5. Mubah
IV. SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM
Lima Fase pertumbuhan dan perkembangan Hukum IslamA. Fase I : Fase Permulaan Hukum Islam (Masa Nabi
Muhammad)B. Fase II : Fase Persiapan Hukum Islam (Khulafaur Rasyidin)
1. Masa Abu Bakar as Sidiq2. Masa Usman bin Afan3. Masa Umar bin Khattab4. Masa Ali bin Abu Thalib
C. Fase Pembinaan dan Pembukuan Hukum IslamD. Fase Kemunduran Hukum IslamE. Fase Kebangkitan Kembali Hukum Islam
V. KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA
A. Berlakunya Hukum IslamB. Kedudukan Hukum Islam
56
1. Dalam Tata Hukum Indonesia2. Dalam Pembinaan Hukum Nasional3. Peradilan Agama
LITERATUR :1. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta, 1995.2. Ahmad Hanafi, Pengantar Dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1990.3. Muhammad Daud Ali, Asas-Asas Hukum Islam, Rajawali, Jakarta, 1990.4. Abdul Djamali, Hukum Islam (Asas-Asas Hukum Islam I, Hukum Islam II), Mandar Maju, Bandung, 1992.5. Moch Idris Ramulyo, Asas-Asas Hukum Islam, Sejarah Tumbuh dan Berkembangnya Kedudukan Hukum Islam
Dalam Sistem Hukum Di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.6. Fatchur Rahman & Muhtar Yahya, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, Liberty, Yogyakarta, 1983.7. Undang-Undang Peradilan Agama, UU No. 7 Tahun 1989, Sinar Grafika, Jakarta, 1992.
HUKUM AGRARIABOBOT: 3 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini membahas tentang hukum yang berkaitan dengan sumberdaya agraria (bumi, air, ruang angkasa
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya). Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa mengetahui tentang pengertian-pengertian, asas, sistem, lembaga hukum, sejarah perkembangan hukum agrariadan berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum agraria.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Pengertian Agraria dan Hukum Agraria
B. Kedudukan kaedah hukum agrariaC. Sifat isi kaedah hukum agrariaD. Ruang lingkup hukum agrariaE. Bentuk dan urutan tingkatan kaedah hukum agrariaF. Hubungan politik agraria dengan UUPAG. Fungsi dan perannya dalam Pembangunan Nasional
II KELEMBAGAAN DAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA AGRARIA
Kelembagaan hukum agrariaTugas dan kewenangan
III SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA
a. Sebelum berlakunya UUPA:
1. Hukum Agraria yang pluralistik dan dualistik.2. Hak-hak penguasaan agraria yang bersumber pada Hukum
agraria Adat dan Hukum agraria Barat.3. Hukum Tanah Administrasi Pemerintah Jajahan Hindia
Belanda :a. Agrarische Wet 1870b. Agrarische Besluit 18704. Usaha-usaha pembagian Hukum 57okum5757l setelah
Proklamasi dan yang perlu segera diselesaikan.5. Sejarah pembentukan UUPA.
b. Setelah berlakunya UUPA.
1. Peranan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Agraria Nasionala. Pengertian Hukum Tanah Adatb. Konsepsi, Asas,Lembaga,dan 57okum57 Hukum
Tanah Adat sebagai sumber utama HukumTanah Nasional
c. Peranan Norma Hukum Tanah Adat yang tak tertulis sebagai pelengkap Hukum Tanah Positif Tertulis
d. d.Ketentuan-ketentuan pokok Hukum Agraria Nasional
e. Pembaharuan Hukum Agraria
57
IV HAK PENGUASAAN ATAS TANAH
A. PengertianB. Jenis–jenis hak penguasaan atas tanah :
1. Hak Bangsa Indonesia atas tanah2. Hak menguasai 58okum58 atas tanah
Hak – 3. Hak perorangan atas tanah :a. Hak-hak atas tanah ( primer dan sekunder )b. Hak jaminan atas tanahc. Hak milik atas satuan rumah susun
4. Hak perorangan atas tanah :a. Hak atas tanah sebagai lembaga hukum
1. Hak atas tanah yang primer, : HM, HGB, HGU, Hak Pakai dan Hak Pengelolaan
2. Hak atas tanah yang sekunder : Hak Sewa, Hak Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil dan Hak Menumpang.
3. Isinya : wewenang dan kewajiban serta larangannya
4. Jangka waktunya 5. Subyeknya 6. Ketentuan-ketntuan mengenai tanahnya b. Hak-hak atas tanah sebagai hubungan hukum yang
konkrit:1. Konversi Hak-Hak lama : 1.1. penyelesaian konversi hak barat 1.2. konversi hak Indonesia2. terciptanya hubungan hukum konkrit melalui
permohonan hak3. Pembebanan dengan hak atas tanahlain4. Peralihan hak atas tanah (peristiwa hukum dan
perbuatan hukum)5. Hapusnya hubungan hukum yang konkrit
5.1. pembebasan hak/pelepasan hak5.2. pencabutan hak
V KETENTUAN DASAR YANG MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM (PENDAFTARAN TANAH)
A. PengertianB. TujuanC. AsasD. Sistem
VI KETENTUAN DASAR PEMILIKAN DAN PENGUASAAN TANAH
A. PengertianB. TujuanC. AsasD. Sistem
VII KETENTUAN DASAR PENGGUNAAN TANAH
A. PengertianB. TujuanC. AsasD. Sistem
LITERATUR :1. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan , Jambatan, Jakarta , 2003.2. ____________, Hukum Agraria Indonesia ( Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya ), Jilid I
bagian I, Jambatan, Jakarta,2003.3. ____________, Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional Dalam Hubungannya Dengan Tap.
MPRRI/IX/MPR/2001, Cetakan ke II, Trisakti, Jakarta,20014. Iman Sutiknyo, Proses Terjadinya UUPA, Gajah Mada University Pres, Yogyakarta, 19865. Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, CV. Pancuran Tujuh, Jakarta, 1971.6. Sudikno Mertokusumo, Perundang-Undangan Agraria Indonesia, Liberty, Yogyakarta. , 1987
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARABOBOT : 2 SKS
58
Deskripsi dan Deskripsi :Secara umum mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang 59okum59 perlindungan 59okum
(rechtsberscherming 59okum59) dalam Negara Hukum Indonesia. Secara khusus mata kuliah ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan kepada mahasiswa tentang prinsip-prinsip perlindungan 59okum melalui peradilan tata usaha 59okum59, metode bekerjanya 59okum acara peradilan tata usaha 59okum59 baik melalui upaya 59okum5959l59t59ive, maupun melalui proses peradilan, memberikan kemampuan analisis terhadap obyek sengketa TUN maupun bekerjanya 59okum59 peradilan TUN, sehingga mahasiswa mampu menerapkan kemampuan yang diperolehnya dalam profesinya sebagai yuris.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. DASAR-DASAR PERADILAN
TATA USAHA NEGARAA. Tujuan pembentukan Peradilan Tata usaha negaraB. Asas-asas Peradilan Tata Usaha negaraC. Pengertian-pengertian DasarD. Dasar HukumE. Susunan dan Kekuasaan Pengadilan
II. SUBYEK DAN OBYEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA
A. Subyek yang bersengketaB. Obyek Sengketa TUN
III. KOMPETENSI PERADILAN TATA USAHA NEGARA
A. Kompetensi 59okum5959lB. Kompetensi relatif
IV. ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA
A. Upaya adminitratifB. Pengajuan Gugatan
V. GUGATAN A. Tenggang waktu mengajukan gugatanB. Surat kuasaC. Perihal Surat Gugatan dalam Sengketa tata Usaha
NegaraD. 59okum5959 mengajukan gugatan (beroepsgronden)
VI. PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA (Scorsing)
A. Kriteria penundaan Pelaksanaan Keputusan TUNPenetapan penundaan Pelaksanaan keputusan TUN
VII. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN A. Rapat permusyawaratanB. Pemeriksaan persiapan
VIII. PEMERIKSAAN DENGAN ACARA BIASA
A. Perihal Ketidakhadiran Penggugat atau tergugat di Persidangan
B. Perubahan/Pencabutan Gugatan dan perubahan jawabanC. IntervensiD. EksepsiE. ReplikF. DuplikG. Pemeriksaan Sengketa dan pembuktianH. Kesimpulan
IX. PEMERIKSAAN DENGAN ACARA CEPAT DAN ACARA SINGKAT
A. Acara cepatB. Acara singkat
X. PUTUSAN A. Proses Penjatuhan PutusanB. Macam-macam dan jenis PutusanC. Elemen-elemen yang harus Ada Dalam PutusanD. Komparasi Putusan
XI. UPAYA HUKUM DAN PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN
A. BandingB. KasasiC. Perlawanan Pihak ketigaD. Peninjauan KembaliE. pelaksanaan Putusan Pengadilan
XII. KONTROL YUDISIIL PERADILAN TATA USAHA
A. Analisis Terhadap Kontrol Yudisiil Peradilan Tata Usaha negara dalam perkembangan Paradigma Negara Hukum
59
NEGARA DALAM VISI SUPREMASI HUKUM
B. Analisis terhadap Kasus-kasus dalam Sengketa Tata uasha negara
LITERATURWajib:
1. Hadjon, PM, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, UGM Press, Yogyakarta, 19942. Indroharto, Usaha memahami Undang-undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara: Buku II, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 19933. -------------, Usaha memahami Undang-Undang Tentang Peradilan tata Usaha Negara, Buku I, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 20004. Hamidi, J, Penerapan Asas-asas Umum Penyelenggaraan Pemerintahan yang Layak di Lingkungan
Peradilan Administrasi Indonesia, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 19995. Marbun, SF, Peradilan Adminitrasi Negara dan Upaya Adminitratif di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 19976. Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan peradilan Tata Usaha Negara
dui Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 19927. Riawan Tjandera, W, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Penerbit UAJY, Yogyakarta, 20028. Steenbeek, JG, Wet Adminitratieve rechtspraak Overheidsbeschikkingen, Vuga-Boekerij, S’Gravenhage,
19769. Wicipto Setiadi, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara: Suatu perbandingan, Raja graffindo
persada, Jakarta, 1994
Anjuran :1. Goede, de, Beeld van het Nederlands Berstuursrecht, vijfde druk, Vuga, Uitgeverij BV, ‘S-Gravenhage, 19862. Hadjon, Pm, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia: Sebuah Studi tentang Prinsip-Prinsipnya,
Penanganannya Oleh pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Umum dan Pemebtnukan Peradilan Adminitrasi Negara, Bina Ilmu, Surabaya, 1987
3. Kaligis, O.C, Praktek-praktek Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Buku I&II,Aalumni, Bandung, 1999
4. ---------------------, Praktek-preaktek Peradilan tata Usaha Negara di Indonesia, Buku III, Alumni, Bandung, 2000
5. Lotulung, PE, Himpunan makalah Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1994
6. Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Acara pengadilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 19937. Soehino, Asas-Asas Hukum Tata Usaha Negara, Liberty, Yogyakarta, 20008. Soedikno, M, Sejarah Peradilan dan Perundang-undangan di Indonesia Sejak 1942 dan apakah
kemanfaatannya bagi Kita Bangsa Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 19839. ------------------, Penemuan Hukum: Sebuah pengantar, Liberty, Yogyakarta, 200010. Riawan Tjandra,W, Penerapan Asas keaktifan Hakim Pada Tahap Pembuktian dalam Rangka Pemberian
perlindungan Hukum Kepada pencari Keadilan di PTUN Yogyakarta, Thesis, UGM, Tidak dipublikasikan, 2003
11. Sjachran basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia, Alumni, Bandung, 1985
12. Wijk,HD van, Hoofdstukken van het Administratief recht, Vuga Boekerij, 1979
HUKUM LINGKUNGANBOBOT : 3 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang kebijakan lingkungan serta peraturan hukum lingkungan dalam
pengelolaan lingkungan di Indonesia, serta kasus-kasus lingkungan dan legal reasoning dalam menerapkan peraturan hukum lingkungan pada kasus-kasus lingkungan.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Persoalan Ekosistem dan Relevansinya dengan Peraturan
Hukum LingkunganB. Pengertian dan Ruang lingkup Hukum Lingkungan
II HASIL KONFERENSI STOCKHOLM TENTANG HUMAN ENVIRONMENT
A. Deklarasi Stockholm Sebagai Sof LawB. UNEPC. Action Plan
60
III KEBIJAKAN LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI INDONESIAIV INSTRUMEN YURIDIS DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGANA. Kaitan Kebijakan dan Aturan Hukum LingkunganB. Periodisasi Perkembangan Hukum LingkunganC. UUPLH Sebagai Umbrella ActD. Beberapa Pengertian/ Konsep Dasar dalam UUPLHE. Asas dan Tujuan Pengelolaan Lingkungan HidupF. Hak dan Kewajiban dalam Pengelolaan Lingkungan
HidupG. Peran Masyarakat dan ORLING dalam Pengelolaan
Lingkungan HidupH. Kelembagaan dan Kewenangan dalam Pengelolaan
Lingkunagn Hidup- kelembagaan (pusat, daerah)
- wewenangI. Sistem perizinan (Lingkungan) sebagai Fungsi Kontrol
- Perizinan lingkungan sebagai sebuah sistem - Perizinan sebagai kontrol - Hak dan kewajiban (lihat kajian sektoral: kehutanan,
perindustrian, pertambangan, kepariwisataan, dll) - Insentif - Beaya sosial dan internalisasi beaya eksternal - AMDAL/UKL-UPL sebagai syarat perizinan
(lingkungan) - Audit lingkungan - PengawasanJ. Baku Mutu Lingkungan
V PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
A. Aspek 61okum6161l61t61iveB. Aspek keperdataan (mediasi/arbitrase, strict liability,
class action)C. Aspek kepidanaan (PPNS, Perbuatan pidana lingkungan
sebagai delik materiil sekaligus delik formil, perbuatan pidana lingkungan oleh korporasi
VI KAPITA SELEKTA A. Aturan (kajian sektoral: kehutanan, per-tambangan, perindustrian, kepariwisataan, dst)
B. Kelembagaan (kajian sektoral: kehutanan, pertambangan, perindustrian, kepariwisata-an, dst.)
C. Kasus (kajian sektoral: kehutanan, per-tambangan, perindustrian, kepariwisataan, dst.)
LITERATUR1. Daud Silalahi, Dr, SH., Penegakan Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia, Alumni, Bandung, 1992/……2. Hermien Hadiati Koeswaji, Prof. Dr. SH., Hukum Pidana Lingkungan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.3. Koesnadi Hardjasoemantri, Prof. Dr. SH., Hukum Tata Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Edisi
VIII , Cetakan Ke XV, Yogyakarta, 2001.4. ------------------------------------------------, Aspek Hukum Peran Serta asyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,1986.5. Erman Rajagukguk (ed.), Hukum dan Lingkungan Hidup di Indonesia (75 tahun Prof.Dr. Koesnadi
Hardjasoemantri), Jakarta, Pasca Sarjana UI, 2001.6. Mas Ahmad Santosa, Good Gorvernance Hukum Lingkungan, ICEL Jakarta, 20017. Paulus Effendi Lotulung, Dr.SH.,Penegakan Hukum Lingkungan oleh Hakim Perdata, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1993,1993,2000.8. Siti Sundari Rangkuti, Prof. Dr.SH, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Linkungan Hukum Nasional,
Airlangga University Press.9. ----------------------------------------, Inovasi Hukum Lingkungan : Dari Ius Constitutum ke Ius Constitendum,
Pidato Pengukuhan Guru Besar, UNAIR, 1991.HUKUM HARTA KEKAYAANBOBOT : 3 SKS
Deskripsi:
61
Mata kuliah Hukum Harta Kekayaan merupakan mata kuliah keilmuan dan ketrampilan yang merupakan kelanjutan dan pendalaman dari Hukum Perdata.
Kompetensi: 1. Mahasiswa mendalami persoalan 62okum sebagai akibat yang timbul dalam berbagai hubungan 62okum
dalam bidang harta kekayaan.2. Setelah mempelajari mahasiswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah-masalah 62okum yang
timbul.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Definisi Hukum Harta Kekayaan
B. Anatomi Hukum Harta KekayaanII. PERIKATAN YANG LAHIR DARI UNDANG-
UNDANGA. Wakil tanpa kuasaB. Pembayaran tak terutangC. Perbuatan melawan hukum
III. PERIKATAN YANG LAHIR DARI PERJANJIAN
A. Perjanjian innominaat1. Pengertian2. Asas-asas3. Syarat-syarat4. Sistem5. Bentuk 6. Pelaksanaan7. Berakhirnya
B. Perjanjian nominaatC. Jenis-jenis perjanjian
IV. HUKUM JAMINAN A. Pengertian jaminanB. Penggolongan jaminan
1. Jaminan umum2. Jaminan khusus
a. Jaminan kebendaanb. Jaminan perorangan
V. HUKUM WARIS A. Pewarisan menurut undang-undangB. Pewarisan testamentair
LITERATUR :1. Juajir Sumardi, SH. MH., Aspek-aspek Hukum Frenchise dan Perusahaan Transnasional, Citra Aditya Bakti,
Bandung 1995.2. Munir Fuady, SH. LLM., Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1995.3. Pitlo, Hukum Waris, Intermasa, Jakarta, 1990.4. ____, Hak-hak Jaminan Kebendaan, Intermasa, Jakarta, 1991.5. ____, Perikatan Yang Lahir Dari UU Bagian II, Intermasa, Jakarta, 1994.6. ____, Hukum Jaminan, Hak-hak Jaminan Pribadi, Intermasa, Jakarta, 1996.7. ____, Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan, Intermasa, Jakarta, 1997.8. Sri Soedewi, MS, SH, Pokok-pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, BPHN 1980.9. Amisitus Amanat, SH, CN., Membagi Warisan Berdasar Hukum Perdata BW, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2001.10. Salim HS, SH, MS, Perkembangan Hukum Kontrak Innomenaat di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2003.11. Suharnoko, SH, MLI, Hukum Perjanjian, Prenada Media, Jakarta, 2005.12. Ali Afandi, Prof, SH, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta, 2000.13. ST Remy Syahdeni, SH, Prof, Dr, Hak Tanggungan (Asas-asas, Ketentuan Pokok dan Masalah yang
dihadapi oleh Perbankan), Alumni, 1999.14. Undang-undang no. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
HUKUM PIDANA DI LUAR KODIFIKASIBOBOT : 3 SKS
Deskripsi :
62
Hukum Pidana di luar Kodifikasi merupakan salah satu mata kuliah keilmuan dan ketrampilan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui ekosistem dan mendalami perkembangan 63okum pidana di luar kodifikasi.
Kompetensi :Setelah mengilkuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui eksistensi dan perkembangan Hukum
Pidana Di Luar Kodifikasi (KUHP) agar mahasiswa mampu mamahami penyimpangan (kekhususan) ketentuan-ketentuan pidana di luar KUHP itu.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENDAHULUAN A. Pengertian Hukum Pidana Di Luar Kodifikasi
B. Dasar Legalisasi Hukum Pidana Di Luar KodifikasiC. Posisi dan Fungsi Hukum Pidana Di Luar KodifikasiD. Faktor Penyebab Munculnya Hukum Pidana Di Luar
KodifikasiE. Sifat-Sifat Khusus Hukum Pidana Di Luar KodifikasiF. Karakter Hukum Pidana Di Luar Kodifikasi G. Dimensi Hukum Pidana Di Luar KodifikasiH. Doktrin-doktrin Hukum Pidana Di Luar Kodifikasi
II HUKUM PIDANA TENTANG KORUPSI
A. Pengertian Tindak Pidana Korupsi B. Sejarah Pembentukan Undang-Undang Tindan Pidana
KorupsiC. Tindak Pidana Korupsi dalam Berbagai Perundang-
Undangan di IndonesiaD. Tindak Pidana Korupsi dan Unsur-UnsurnyaE. Berbagai Penyimpangan dalam Undang-Undang Tindan
Pidana KorupsiF. Prospek Pengaturan Undang-Undang Tindan Pidana
Korupsi di IndonesiaIII HUKUM PIDANA TENTANG
NARKOBAA. Pengertian Tindak Pidana NarkobaB. Sejarah Terbentuknya Undang-Undang tentang
NarkobaC. Pengaturan Narkoba dalam Undang-Undang D. Penggunaan dan Penyalahgunaan NarkobaE. Unsur-Unsur Tindak Pidana NarkobaF. Berbagai Penyimpangan Undang-Undang NarkotikaG. Prospek Pengaturan Undang-Undang Narkotika
IV HUKUM PIDANA TENTANG EKONOMI
A. Kebutuhan manusia di bidang ekonomiB. Hukum Pidana di bidang ekonomiC. Sejarah terbentuknya Undang-Undang Tindak Pidana
EkonomiD. Sanksi Hukum Pidana EkonomiE. Pertanggungan jawab dalam tindak pidana ekonomiF. Berbagai penyimpangan dalam Undang-Undang
Tindak Pidana EkonomiG. Prospek Pengaturan Undang-Undang Tindak Pidana
EkonomiH. Pelaku Korporasi
V HUKUM PIDANA TENTANG PERS
A. Pengertian PersB. Bentuk-Bentuk Tindak Pidana PersC. Unsur-Unsur Tindak Pidana PersD. Pertanggungan Jawab Tindak Pidana PersE. Berbagai Penyimpangan Undang-Undang Tindak
Pidana PersF. Prospek Pengaturan tentang Pers.
VI HUKUM PIDANA TENTANG TERORISME
A. Pengertian terorismeB. Unsur-unsur Tindak Pidana TerorismeC. Berbagai Penyimpangan dalam UU Anti Terorisnme
LITERATUR :
63
1. Dr. Andi Hamzah, Hukum Pidana Khusus2. ----------------------, Hukum Pidana Politik3. ----------------------, Delik Pers Di Indonesia4. Dr. Bambang Poernomo, Pertumbuhan Hukum Pidana Penyimpangan5. Dr. Soedjono, Hukum Pidana Narkotika6. ----------------, Fungsi Perundang-Undangan Pidana Dalam Penanggulangan Korupsi Di Indonesia7. Dr. Sumantoro, Hukum Pidana Di Bidang Ekonomi
UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSIUNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA NARKOTIKAUNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PERSUNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA EKONOMIUNDANG-UNDANG ANTI TERORISME
HUKUM PEMERINTAHAN PUSATBOBOT : 3 SKS
Deskripsi : Mata Kuliah ini mempelajari Sistem Pemerintahan negara Indonesia dalam arti luas, terutama setelah
amandemen UUD 1945. Lebih khusus lagi mempelajari kedudukan dan kekuasaan Lembaga-lembaga Tinggi Negara, serta hubungan antar lembaga-lembaga tinggi negara.
Kompetensi :Agar mahasiswa mampu memahami sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD 1945 sesudah
amandemen sehingga diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan ketatanegaraan Indonesia, khususnya terkait dengan lembaga-lembaga tinggi negara.
No Pokok bahasan Sub Pokok Bahasan1 Pengantar/Pendahuluan
a. Silabus dan referensib. (Hukum) Pemerintahan Pusat
sebagai Suatau sistem
1.Pengertian Hukum, Pemerintahan (Pusat), dan sistem2. (4) empat hal yang harus dipahami dalam mempelajari
HPP yaitu:a. Dasar hukum Pemerintahan Pusatb. Sistem Pemerintahan Pusatc. Perwujudan dari Sistem Pemerintahan Pusatd. Hubungan antar unsur-unsur (organ-organ negara)
dalam Pemerintahan Pusat.2 UUD 1945 sebagai landasan konstitusional
Pemerintahan Pusat dan Prinsip-prinsip negara dalam UUD 1945
a. Prinsip negara Kesatuan;b. Prinsip negara Kesejahteraan.
3 Prinsip-prinsip kenegaraan yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
Prinsip negara Hukum
4 Prinsip-prinsip kenegaraan yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
Prinsip negara republik
5 Prinsip-prinsip kenegaraan yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
Prinsip negara demokrasi
6 Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat a. Dasar hukum keberadaan MPRb. Susunan dan Kedudukan MPR c. Analisis terhadap susunan dan kedudukan MPR
menurut UUD 19457 Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat
a. Kekuasaan MPR b. Analisis terhadap pelaksanaan kekuasaan MPR menurut
UUD 1945 dan dalam praktik8 Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
a. Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan DPR b. Analisis terhadap Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan
DPR 9 Lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) a. Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan DPD
b. Analisis terhadap Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan DPD
10 Lembaga Presiden
a. Kedudukan dan Kekuasaan Presiden b. Analisis terhadap Kedudukan dan Kekuasaan Presiden
64
11 Lembaga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a. Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan BPKb. Analisis terhadap Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan
BPK12 Lembaga Mahkamah Agung (MA) a. Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan MA
b. Analisis terhadap Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan MA
13 Lembaga Mahkamah Konsitusi (MK) a. Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan MKb. Analisis terhadap Susunan, Kedudukan dan Kekuasaan
MK14 Hubungan antar Lembaga Tinggi Negara
menurut UUD 1945
a. Hubungan MPR dan Presiden;b. Hubungan MPR dan DPR;c. Hubungan MPR, DPR dan Presiden;d. Hubungan DPR dan Presiden;e. Hubungan DPR dan DPD;f. Hubungan DPR dan BPKg. Hubungan Presiden dan MA;
LITERATUR :1. UUD 1945 2. Jimly Assiddiqi, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945 , Konsitusi
Press, 20063. Bagir Manan ,Lembaga Kepresidenan, UII Press, Yogyakarta,1999 4. ---------------,DPR, DPD dan MPR dlm UUD 1945 Baru , UII Press, Yogyakarta, 20035. UU yg terkait dengan lembaga-lembaga 65okum65.6. Media cetak dan elektronik yang terkait dengan materi kuliah
HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONALBOBOT : 3 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah Perdagangan Internasional merupakan kelanjutan dari Hukum Dagang. Dalam mata kuliah
Hukum Perdagangan Internasional dibahas aspek-aspek perdagangan internasional dengan segala macam penunjang dari perdagangan internasional. Agar mahasiswa mampu menerangkan dan menganalisis permasalahan-permasalahan hukum yang timbul dalam bidang hukum perdagangan internasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. INTERNATIONAL SALE OF
GOODA. Pengertian dan sejarah B. Kewajiban dan hak para pihakC. Klausula standart.
II. HUKUM PENGANGKUTAN LAUT.
A. Ruang lingkup dan pengaturan.B. Pengertian Kapal, pendaftaran, kebangsaan, keselamatan
pelayaran)C. Perjanjian kerja laut (pihak, sahnya, isi)D. Perjanjian pengangkutan barang dan orang di laut
(sahnya, isi, alat bukti)E. Prinsip tanggung jawab pengangkutan dan sistem
pembuktian negatif pada peng-angkutan laut.F. Kerugian laut (tubrukan kapal dan avary grosse
(Pengertian, syarat, penentuan tanggung jawab))III. HUKUM PENGANGKUTAN
UDARAA. Ruang lingkup dan pengaturanB. Pengertian pesawat udara, pendaftaran, kebangsaanC. Keselamatan penerbangan dan sarana navigasi.D. Perjanjian pengangkutan barang dan orang (sahnya, isi,
alat bukti)E. Prinsip tanggung jawab pengangkut kepada penumpang/
pengirim barang dan terhadap pihak ke tiga di darat serta sistem pembuktian.
IV. HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
A. Wesel1. Pengertian, pengaturan dan macam-macam wesel2. Perikatan dasar dan teori-teori tentang wesel3. Jaminan pembayaran (akseptasi, aval, regres,
intervensi)
65
4. Peralihan Wesel.B. Surat Sanggup
Pengertian, pengaturan dan perbandingan dengan wesel maupun cek.
C. CekPengertian, penerbitan dan sifat B/GMekanisme pembayaran dengan B/G
V. PEMBUKAAN KREDIT BERDOKUMEN (L.C.)
A. Pengertian, pengaturan serta jenis L.C.B. Pihak-pihak dan hubungan 66okum para pihak dalam
pembayaran dengan L.C.C. Dokumen-dokumen dan pengesahannyaD. Bentuk khusus L.C.E. Pelaksanaan pembayaran dan Jaminan Bank
LITERATUR :1. Untuk Hukum Surat Berharga
Kitab Undang-Undang Hukum DagangProf. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, SH., Hukum Surat Berharga---------------------------------------------, Pembukaan Kredit BerdokumenWiryono Prodjodikoro, Hukum Wesel, Cek dan AksepDr. Heru supraptomo, Masalah Peraturan Cek serta Bilyet Giro di IndonesiaHMN. Ruswosutjipto, SH., Pengertian Pokok Hukum Dagang IndonesiaHartono Hadisoeprapto, SH., Kredit Berdokumen
2. Untuk Hukum PertanggunganProf. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, SH., Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya.---------------------------------------------, Hukum Pertanggungan Wajib/SosialWirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia
3. Gunanto, SH., Asuransi KebakaranRadiks Purba, Asuransi PengankutanJ.E. Kaihatu, Asuransi Pengangkutan Laut--------------, Asuransi KebakaranHMN. Purwosutjipto, SH., Pengertian Pokok Hukum dagang Indonesia, Jilid 6
4. Untuk Hukum Pengangkutan Laut dan UdaraProf. Soekardono, SH., Hukum Perkapalan di IndonesiaWirjono Prodjodikoro, Hukum Pengangkutan Laut di Indonesia
5. Suherman, SH., Hukum Udara di Indonesia---------------------, Tanggung Jawab Pengangkutan UdaraWiwoho Soedjono, SH., Perjanjian Kerja Laut
HUKUM SARANA PEMERINTAHANBOBOT : 3 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mempelajari Hukum Sarana Pemerintahan secara menyeluruh dari sudut yuridis maupun teoritis sehingga
mahasiswa mampu menguraikan kembali pemahaman sarana-sarana yang dibutuhkan dalam tindak pemerintah dan menjelaskan bagaimana perkembangan sarana tindak pemerintah secara teoritis maupun yuridis.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Arti penting sarana bagi tindak pemerintah dalam rangka
pencapaian tujuan negara.B. Ruang lingkup sarana tindak pemerintahan :
1. yang bersifat yuridis2. yang bersifat materiil3. yang bersifat personil.4. yang bersifat finansiil.
II. SARANA TINDAK PEMERINTAHAN YANG BERSIFAT YURIDIS
A. Peraturan perundang-undanganB. Keputusan UmumC. Keputusan Tata Usaha NegaraD. Rencana (het plan)E. Peraturan kebijaksanaan (beleidsregel)
66
F. Perjanjian Kebijaksanaan (beleidsovereenskomst)G. Perbuatan Hukum PerdataH. Perbuatan materiil
III. BENDA MILIK NEGARA A. Status Benda Milik NegaraB. Penggolongan Benda Milik NegaraC. Pengaturan benda Milik Negara di Belanda dan IndonesiaD. Penggunaan Benda Milik PublikE. Cara Memperoleh Benda/kekayaan Milik NegaraF. Hapusnya Benda/kekayaan Milik Negara.
IV. INSTRUMEN PERSONAL A. Pengertian Pegawai NegeriB. Jenis-jenis Pegawai NegeriC. Pengaturan PegawaiD. Pengaturan pegawai NegeriE. Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri SipilF. Manajemen Pegawai Negeri SipilG. Disiplin Pegawai Negeri Sipil
V. KEUANGAN NEGARA A. Pengertian keuangan 67okum67 B. Pengaturan keuangan 67okum67C. Ruang lingkup keuangan 67okum67D. Sistem pengelolaan Keuangan 67okum67E. APBNF. Siklus Anggaran
LITERATUR :1. Alexander ABE, Perencanaan Daerah Partisipatif, Pondok Edukasi, Solo, 2002.2. Arifin P. Soeria Atmadja, Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara, PT Gramedia, Jakarta, 1986.3. Ichwan M., Administrasi Keuangan Negara, Suatu Pengantar Pengelolaan APBN, Liberty, Yogyakarta, 1989.4. Kristiadi, Y.B., Administrasi Materiil, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 1996.5. Mardiasmo, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002.6. Philipus M. Hadjon, et.al., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, 1993.7. Sastra Djatmika, Marsono, Hukum Kepegawaian Di Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1990.8. Sjahrudin Rasul, Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja Dan Anggaran Dalam Perspektif UU No.
17/2003 Tentang Keuangan Negara – Problem Dan Solusi Penganggaran Di Indonesia , Perum Percetakan Negara RI, Jakarta, 2003.
9. Subagyo M., Hukum Keuangan Negara Republik Indonesia, Radjawali Press, Jakarta, 1988.10. Utrecht, E., Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Ichtisar, Jakarta, 1964.
HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONALBOBOT : 3 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini mebahas berbagai persoalan hukum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan hukum
yang berkaitan dengan aktivitas negara sebagai subyek hukum dengan negara lain sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan hukum yang timbul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum di bidang pembuatan perjanjian
internasional baik dalam skala internasional dan nasional2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus di bidang hukum perjanjian internasional3. Mahasiswa mampu menerapkan peraturan-peraturan hukum perjanjian internasional terhadap kasus-
kasus di bidang perjanjian internasional
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. TINJAUAN
UMUMPERJANJIAN INTERNASIONAL
A. Bidang Hukum Perjanjian InternasionalB. Pembagian Hukum Perjanjian InternasionalC. Sebagai Sumber Hukum Utama Hukum Internasional
II. HAKEKAT DAN FUNGSI A. Sejarah Hukum Perjanjian Internasional
67
PERJANJIAN INTERNASIONAL B. Sifat Pengaturan Konvensi Wina 1969C. Alasan Mengikatnya Perjanjian Internasaional
III. BENTUK DAN TERMINOLOGI PERJANJIAN INTERNASIONAL
A. Macam-macam Bentuk Perjanjian InternasionalB. Macam-macam Nama Perjanjian Internasional
IV. PIHAK – PIHAK A. Kemampuan mengadakan Perjanjian InternasionalB. Akibat bagi Pihak IIIC. Pengalihan Hak dan Kewajiban pada Pihak III
V. PRAKTEK-PRAKTEK PENETAPAN DAN BERLAKUNYA PERJANJIAN INTERNASIONAL
A. Akreditasi Wakil NegaraB. Perundingan dan PenerimaanC. Pengesahan, Penandatanganan dan Penukaran InstrumenD. RatifiksaiE. Aksesi dan AdesiF. Entry Into ForceG. Pendaftaran dan PublikasiH. Penerimaan dan Pelaksanaan
VI. Reservasi A. Latar Belakang ReservasaiB. Bentuk Pencatatan ReservasiC. Akibat Hukum Reservasi Bagi Negara LainD. Reservasi dan KepastianE. Masalah Reservasi
VII. REVISI DAN AMANDEMEN A. Pengertian Revisi dan AmandemenB. Cara-cara Revisi dan Amandemen
VIII. INCONSISTENT TREATY A. PengertianB. Penyelesaian Masaalah
IX. VALIDITY OF TREATY A. Pengertian ValiditasB. Syarat Validitas
X. BERAKHIRNYA PERJANJIAN INTERNASAIONAL
A. By Operation of LawB. Act of States Parties
XI. INTERPRETASI A. Badaan PelaksanaB. Instrumen InterpretasiC. Prinsip Umum InterpretasiD. Dispute Clause
XII. KAJIAN KASUS A. Pemaparan KasusB. Dasar HukumC. Prinsip-prinsip yang melandasiD. Analisa kasusE. Kewenangan Lembaga yang menyelesaikan PerselisihanF. Putusan/Kesimpulan
LITERATUR Wajib :
1. Starke, J.G., Introduction to International Law, Butterworths, London, 1984.2. Sinclair, I.M., C.M.G., The Vienna Convention on The Law of Treaties, Manchester University Press, USA,
Oceana Publication Inc., 1973.3. Edi Suryono, SH., Praktek Ratifikaasi Perjanjian Internasaional Di Indonesia, Remadja Karja, Bandung, 1984.4. Budi Kusumohadjojo, Konvensi Wina Tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional, Binacipta, 1986.5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.
Anjuran :1. Akehurst Michael, A Modern Introduction to International Law, George Allen and Unwin Ltd., London, 1984.2. Brownlie, Ian, Principles of Public International Law, Oxford University Press, 1979.3. Schreuer, DR, C.H., The Interpretation of Treaties By Domestic Courts, British Year Book of International Law,
1971.4. Dixon Martin, Text Book on Internationakl Law, Blackstone Press Limited, 4th Edition, 20005. I. Wayan Partiana, Hukum Perjanjian Internasional Bag.I, C.V Mandar maju, Bandung, 2002
HUKUM PERTANAHANBOBOT : 3 SKS
68
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah Hukum Pertanahan merupakan pendalaman dari Hukum Agraria, yaitu Bidang Penatagunaan
Tanah, Landreform/PPT, Pengurusan Hak atas Tanah, Pendaftaran Tanah. Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu :
- menjelaskan tentang kewenangan urusan pertanahan dan Aparat Pelaksana Urusan Keagrariaan- menjelaskan catur Tertib Bidang Pertanahan dan Fungsi pertanahan- menjelaskan Penatagunaan Tanah, Landreform/PPT, Pengurusan Hak atas Tanah, Pendaftaran Tanah
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENDAHULUAN A. Siklus pertanahan dan Catur Tertib Bidang Pertanahan
B. Kelembagaan dan Kewenangan di Bidang PertanahanII. PENATAGUNAAN TANAH A. Dasar Hukum
B. Pengertian dan fungsi Tata Guna Tanah
C. Tujuan Tata Guna TanahD. Asas Penggunaan TanahE. Model Penggunaan Tanah
1. Arah Pembangunan Tanah Perkotaan (ATLAS)
2. Arah Pembangunan Tanah Pedesaan (LOSS)
F. Aparat Pelaksana Tata Guna TanahG. Penggunaan dan Penetapan luas tanah
untuk tanaman-tanaman tertentu (UU No. 38 Prp. Tahun 1960).
H. Penetapan Lokasi untuk Perusahaan (PMDN No. 5 Tahun 1974)
I. Konsolidasi TanahJ. Larangan penggunaan tanah tanpa
izin yang berhakK. Alih fungsi tanah pertanian
III. LANDREFORM/PEMILIKAN DAN PENGUASAAN TANAH (PPT)
A. Dasar HukumB. Latar belakangC. Aparat Pelaksana Kebijaksanaan LandreformD. Pokok-Pokok Kebijaksanaan Landreform:
1. Ketentuan pembatasan pemilikan tanah dan atau penguasaan tanah pertanian.
2. Ketentuan larangan pemilikan tanah secara absentee
3. Redistribusi tanah pertanian4. Pengaturan Kembali Gadai
Tanah Pertanian5. Pengawasan Pelaksanaan bagi
hasil tanah pertanianE. Tindak lanjut Kebijaksanaan Landreform
1. Penyluhan pertanian
2. Pencetakan tanah sawah baru (PIR, DAS, dan sebagainya)
3. Transmigrasi/pemukiman petani yang berpindah-pindah
69
IV. PENGURUSAN HAK-HAK ATAS TANAH
A. Pengantar1. Dasar Hukum2. Pengertian3. Ruang lingkup4. Aparat pelaksana5. Kegiatan
B. Permohonan , pemberian dan penolakan permohonan Hak atas Tanah :
a. Syaratb. Prosedur
C. Peningkatan dan penurunan hak atas tanahD. Perpanjangan Jangka Waktu hak atas tanah
1. Syarat2. Prosedur
E. Pembaharuan hak atas tanah1.Syarat2.Prosedur
F. Peralihan Hak atas Tanah1. Syarat2. Prosedur
G. Pembebanan hak atas tanah1.Syarat2.Prosedur
H. Penghentian hak atas tanah1. Syarat2. Prosedur
I. Pembatalan hak atas tanah1. Syarat2. Prosedur
J. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum1. Pelepasan hak atas tanah2. Pencabutan hak atas tanah
V. PENDAFTARAN TANAH A. Dasar Hukum B. PengertianC. Tujuan dan manfaat pendaftaran tanahD. Asas-asas, stelsel dan sistem pendaftaran
tanahE. Kegiatan pendaftaran tanahF. Aparat pelaksanaan penyelenggaraan
pendaftaran tanahG. Prosedur Pelaksanaan pendaftaran tanah :
1. Sistematik2. SporadikH. Pendaftaran Tanah untuk pertama kali
dan pemeliharaan data pendaftaran tanah :
I. Sertipikata. Pengertianb. Bentuknyac. Macamnyad. Kegunaan/fungsinya
LITERATUR :1. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik Kedudukan Wakaf Di Negeri Kita, Alumni, Bandung2. -----------------, Masalah Pencabutan Hak-Hak atas Tanah dan Pembebasan Tanah Di Indonesia, Alumni,
Bandun, 1983g.3. A.P Parlindungan,Pendaftaran Dan Konvensi Hak Atas Tanah, Alumni, Bandung, 1985.4. --------------------, Landreform Di Indonesia, Studi Perbandingan, Alumni, Bandung, 1987.5. -------------------, Berakhirnya Hak Atas Tanah Menurut Sistem UUPA, Alumni, Bandung, 1988.6. Benny Bosu, Perkembangan Terbaru Sertipikat (Tanah, Tanggungan dan Kondominium), Medisa, Jakarta, 1997 7. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta, 2003.
70
8. -------------------, Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional, Trisakti, Jakarta, 20039. Iman Sudiyat, Beberapa Masalah Penguasaan Tanah Di Berbagai Masyarakat Sedang Berkembang , Liberty,
Yogyakarta.10. Sumardjono Maria, Tinjauan Kasus Beberapa Masalah Tanah, Jurusan Hukum Agraria, FH-UGM, Yogyakarta,
1982.11. ----------------, Puspita Serangkum Aneka Masalah Hukum Agraria, Andi Offset, Yogyakarta, 1982.
HUKUM PERBURUHANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada mahasiswa agar setelah mahasiswa menempuh
mata kuliah ini dapat memahami hak dan kewajiban buruh maupun majikan serta dapat memahami permasalahan perburuhan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian 71okum perburuhan.
B. Sejarah Perkembangan Hukum : 1. Perburuhan Internasional 2. Nasional.
C. Sifat 71okum perburuhanD. Sumber-sumber 71okum perburuhan.E. Hubungan hukum perburuhan dengan hukum sosial
serta hukum ekonomi.II. HUBUNGAN KERJA A. Perjanjian kerja
1. Pengertian dan dasar 71okum2. Unsur-unsur perjanjian kerja3. Macam-macam perjanjian kerja.4. Cara membuat perjanjian kerja.5. Hak dan kewajiban para pihak
B. Perjanjian perburuhan1. Pengertian dan beberapa istilah2. Fungsi perjanjian perburuhan3. Isi perjanjian perburuhan4. Syarat perjanjian perburuhan
C. Peraturan perusahaanD. Hubungan antara ketiganya.
III. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA A. Pemutusan hubungan kerja oleh majikan
B. Pemutusan hubungan kerja oleh buruh
C. Pemutusan hubungan kerja demi 71okum
D. Pemutusan hubungan kerja oleh pengadilan
IV. PERSELISIHAN PERBURUHAN A. Arti dan macam perselisihan perburuhanB. Cara penyelesaian perselisihan perburuhanC. Pemogokan dan penutupan perusahaanD. Susunan, tugas dan wewenang panitia
penyelesian perselisihan perburuhan
V. HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
A. Pengertian HIPB. Tujuan HIPC. Landasan HIPD. Asas-asas HIP
71
E. Sarana HIPVI. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA A. Pengertian dan dasar 72okum
B. Ruang lingkup jamsostekC. Kepesertaan jamsostekD. Badan penyelenggara
VII. SERIKAT PEKERJA A. Dasar HukumB. PengertianC. Asas, Sifat dan TujuanD. FungsiE. Syarat PembentukanF. Hak dan Kewajiban
VIII. ORGANISASI PERBURUHAN INTERNASIONAL
A. Pengenalan tentang ILOB. Organ-organ pokok ILOC. Konvensi-konvensi yang telah diratifikasi.
LITERATUR :1. F.X. Djumialdji, Perjanjian Kerja, Bumi Aksara, Jakarta, 1999.2. Kartasaputra dkk., Hukum Perburuhan Di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1986.3. Lalu Husni, SH. M.Hum., Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Raja Grafika Persada, Jakarta,
2003.4. Prof. Iman Soepomo, SH., Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1995.5. ------------------------------, Hukum Perburuhan Indonesia Bidang Hubungan Kerja, Djambatan, Jakarta, 1995.6. Sendjun Manulang, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.7. Y.W. Sunindha, SH., dan Dra. Ninik Diwiyanti, Masalah PHK dan Pemogokan, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1988.
HUKUM PERDATA INTERNASIONALBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan hukum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan hukum yang
berkaitan subyek hukum yang berbeda sistem hukumnya sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian, Istilah
B. Sejarah : Teori Statuta sampai dengan teori Hukum Perdata Internasional Modern
C. Sumber-Sumber Hukum Perdata Internasional
II. PRINSIP HPI TRADISIONAL A. Titik Taut/PertalianB. Persoalan PendahuluanC. RenvoiD. Ketertiban UmumE. Penyelundupan HukumF. PenyesuaianG. Timbal Balik dan PembalasanH. Hak-Hak yang sudah diperolehI. Pilihan HukumJ. Pemakaian Hukum Asing
III. PRINSIP HPI MODERN A. Teori HPI ModernB. Most Significant Relationship
IV. PENERAPAN AJARAN UMUM A. Hukum Orang1. Status Personil (Perorangan dan Badan
Hukum)
72
2. Prinsip nasional dan domisiliB. Hukum Keluarga
1. Perkawinan2. Harta Perkawinan3. Hubungan Orang Tua dan Anak/ Alimentasi4. Pembubaran Perkawinan5. Adopsi
C. WarisD. Hukum Harta Kekayaan
1. Hukum Bendaa. Benda Tetapb. Benda Bergerak2. Hukum Perjanjiana. Pilihan Hukumb. Tidak ada pilihan 73okum
C. Perbuatan Melawan HukumLITERATUR :
a. Wajib1. Sudargo Gautama, Pengantar Hukum Perdata Internasional, Binacipta, 1987.2. Sunaryati Hartono, Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional, Binacipta, 1989.3. Bayu Seto, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Citra Aditya Bakti, 1992.4. Kumpulan Peraturan Hukum Perdata Internasional se Dunia
b. Anjuran :1. Chesire, Private International Law, Oxford, 1961.2. Restatement of The Law of Conflict of Laws, American Law Institute Publisher, 1934.
HUKUM PAJAKBOBOT : 2 SKS
Deskripsi: Mata kuliah hukum pajak merupakan mata kuliah yang membahas mengenai berbagai persoalan dasar
mengenai pajak, khususnya dari perspektif hukum. Muatan dari mata kuliah ini meliputi pengertian dasar, teori perpajakan, asas di bidang perpajakan, pembaharuan perpajakan lahir dan hapusnya utang pajak dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan aspek yuridis dalam pajak.
Kompetensi:1. Dengan mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa selaku peserta didik mampu mengetahui dan
memahami berbagai persoalan mendasar dalam perpajakan, baik menyangkut asas, pengertian, sistem, stelsel dan berbagai persoalan yang dapat terjadi dalam kaitannya dengan pemenuhan kewajiban pajak oleh rakyat.
2. Diharapkan mahasiswa juga mampu mengetahui dan memahami perkembangan yang terjadi dalam bidang perpajakan dari waktu ke waktu dalam bingkai pembaharuan perpajakan nasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian Pajak
B. Unsur-Unsur PajakC. Ciri-Ciri PajakD. Fungsi Pajak di Dalam Masyarakat
II. PENDEKATAN TERHADAP PAJAK A. Pendekatan Pajak dari sisi EkonomiB. Pendekatan Pajak dari sisi Hukum
1. Perikatan Pajak dan Perikatan Perdata2. Subyek Pajak dan wajib pajak3. Obyek Pajak4. Tarif
III. DASAR FALSAFAH DAN DASAR HUKUM
A. Hubungan Pajak dengan Dasar Falsafah NegaraB. Falsafah PajakC. Dasar Hukum Pajak
IV. PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA HUKUM PAJAK DENGAN BIDANG HUKUM LAIN.
A. Pengertian Hukum PajakB. Pembagian Hukum PajakC. Pengaturan Hukum PajakD. Kedudukan Hukum PajakE. Hubungan Hukum Pajak dengan Bidang Hukum
73
lainnya.V. PEMBAHARUAN PERPAJAKAN
NASIONALA. Pengertian Tax ReformB. Pembaharuan Perpajakan Nasional IC. Pembaharuan Perpajakan Nasional IID. Pembaharuan Perpajakan Nasional IIIE. Pembaharuan Perpajakan Nasional IVF. Pembaharuan Perpajakan Nasional V
VI. BERBAGAI ASAS PERPAJAKAN A. Asas Pembenaran Pemungutan Pajak Oleh NegaraB. Asas Pengenaan PajakC. Asas Pembagian Beban PajakD. Asas Pelaksanaan Pemungutan PajakE. Asas Pembuatan UU Di Bidang Pajak
VII. LAHIRNYA UTANG PAJAK STELSEL PAJAK DAN CARA PEMUNGUTANNYA
A. Pengertian Utang PajakB. Lahirnya Utang Pajak Menurut Ajaran MateriilC. Lahirnya Utang Pajak Menurut Ajaran FormilD. Urgensi Lahirnya Utang Pajak
VIII. STELSEL PAJAK DAN CARA PEMUNGUTANNYA
A. Pemungutan Pajak di MukaB. Pemungutan Pajak di BelakangC. Stelsel FiksiD. Stelsel RiilE. Stelsel Campuran
IX. HAPUSNYA UTANG PAJAK A. Karena Pembayaran LunasB. Karena KompensasiC. Karena Pembebasan UtangD. Karena PembatalanE. Karena Daluwarsa
X. HAK PREFERENSI DARI NEGARA A. Pengertian Hak PreferensiB. Ruang Lingkup Hak PreferensiC. Kekuatan Hukum Hak Preferensi
XI. PAJAK GANDA INTERNASIONAL A. PengertianB. Sebab-Sebab TerjadinyaC. Penanggulangannya
XII. PERLAWANAN, PENGHINDARAN DAN PENYELUNDUPAN PAJAK
A. Perlawanan PasifB. Perlawanan AktifC. Penghindaran Pajak Yang DiperkenankanD. Penghindaran Pajak Yang Tak Diperkenankan.
XIII. PERADILAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK
A. Pengertian Sengketa PajakB. Berbagai Cara Penyelesaian Sengketa PajakC. Perkembangan Peradilan PajakD. Kompetensi Peradilan
XIV. PENEGAKAN HUKUM PAJAK A. Tagihan, Teguran, Surat Paksa, LelangB. Penegakan Hukum AdministrasiC. Penegakan Hukum Pidana
LITERATUR : 1. Anastasia Diana, & Lilis Setiawati, Perpajakan Indonesia, Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis, Penerbit
Andi Yogyakarta, 2004.2. Diaz Priantara. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, Penerbit Djambatan, Jakarta, 2000.3. Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan I, II, dan III. ,Eresco Bandung, 1991.4. …………….., Pengantar Singkat Hukum Pajak, Eresco Bandung, 1987. 5. …………….., Pajak Ditinjau Dari Segi Hukum, Eresco Bandung, 1988. 6. Santoso Brotodiharjo, R.,Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Eresco Bandung, 1992.7. Sumyar, Pengantar Hukum Pajak dan Perpajakan, Atma Jaya, Yogyakarta, 2003.8. Sri Pudyatmoko, Y, Pengantar Hukum Pajak,(edisi revisi) , Andi Offset, Yogyakarta,2009.9. ___________, Perlindungan dan Penegakan Hukum di Bidang Pajak, Salemba Empat, Jakarta,2007.10. ___________, Pengadilan dan Penyelesaian Sengketa di Bidang Pajak, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta,2009.
Undang-Undang:1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
74
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Meterai6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
1997 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
HUKUM PERDATA ISLAMBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah Hukum Perdata Islam sebagai kelanjutan mata kuliah Hukum Islam, dengan mendalami Hukum
Mu’amalah terutama yang menyangkut mengenai masalah pewarisan, perkawinan, perwakafan, dan 75okum tentang harta dan milik (mu’amalah dalam arti sempit) serta mengetahui dan memahami tentang Peradilan agama di Indonesia. Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan bidang-bidang tersebut untuk kemudian dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. HUKUM PERKAWINAN ISLAM A. Kedudukan Hukum Perkawinan Islam
B. Pengertian dan Tujuan PerkawinanC. Hukumnya melaksanakan perkawinanD. Persiapan 75okum7575 perkawinanE. Rukun syarat perkawinanF. Perkawinan yang dilarangG. Akibat 75okum perkawinan
1. Terhadap suami isteri2. Terhadap anak yang dilahirkan3. Terhadap harta kekayaan.
II. PUTUSNYA PERKAWINAN A. KematianB. Perceraian
1. Pengertian Perceraian2. Sebab-sebab dan bentuk perceraian.3. Akibat 75okum perceraian
a. terhadap suami isterib. terhadap anak-anakc. terhadap harta kekayaan
III. HUKUM WARIS A. PengertianB. Dasar Hukum Waris IslamC. Prinsip-prinsip Hukum Waris IslamD. Hak-hak yang berhubungan dengan harta warisanE. Sebab terjadinya warisanF. Syarat-syarat warisanG. Ahli warisH. Penghalang warisanI. Bagian-bagian ahli warisJ. Cara menghitung warisan
IV. MU’AMALAT A. PengertianB. Dasar Hukum mu’amalatC. Obyek mu’amalatD. Macam-macam bendaE. Pengertian milikF. Jenis milikG. Cara memperoleh milik sempurnaH. Akad (Perjanjian)I. Khiyar (hak yang memilih)J. Sistem Ekonomi Islam
V. WAKAF A. PengertianB. Dasar-dasar amalan wakafC. Macam-macam wakaf
75
D. Keutamaan wakafE. Unsur-unsur amalan wakafF. Syarat-syarat wakafG. Kedudukan harta wakafH. Perubahan peruntukan harta wakafI. Pengurusan harta wakafJ. Perwakafan di Indonesia
LITERATUR :a. Wajib1. Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan dalam Islam2. Ny. Sumiyati, Hukum Perkawinan dalam Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.3. Ahmad Ashar Basjir, Hukum Waris Islam4. ----------------------------, Hukum Kewarisan Menurut Hukum Adat dan Hukum Islam5. ----------------------------, Kawin Campur, Adopsi dan Wasiat Menurut Hukum Islam6. ----------------------------, Asas-Asas Hukum Mu’amalat7. Sihono Tjokroredjoso, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Perwakafan Tanah Milik8. Notosusanto, Organisasi dan Jurisprudensi Peradilan Agama Di Indonesia9. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Qur’an dan Hadist10. Ahmad Ashar Basjir, Wakaf, Ijarah dan Syirkah.
b. Anjuran1. Sayuti Thalib, Hukum Kekeluragaan Di Indonesia.2. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya3. Anwar Sitompul, Dasar-Dasar Praktis Pembagian Harta Peninggalan Menurut Hukum Waris Islam.4. Moh Anwar, Fara’idl, Hukum Waris Dalam Islam dan Masalah-masalahnya.5. Dr. P. Go O. Carm, Kawin Campur Beda Agama dan Gereja.6. Rusli dan Tamara, Perkawinan antar Agama dan Masalahnya.7. Moh anwar, Hukum Perkawinan dalam Islam8. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan Tanah Wakaf di Negara kita.9. Mohamad Daud Ali, Sistem ekonomi Islam Zakat dan Wakaf10. Mahkamah Agung, Penemuan Hukum dan Pemecahan Masalah Hukum (Kompilasi Hukum Islam)
HUKUM KEKERABATANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa yang telah lulus hukum adat, tentang hukum
perorangan, obyek hukum kekerabatan, ketunggalan silsilah dan kewangsaan, hukum perkawinan dan hukum waris. Setelah mahasiswa mengerti dan memahami, diharapkan dapat menjelaskan tentang subyek hukum, kewenangan berhak dan kecakapan bertindak, hubungan anak dan orang tua, hubungan anak dengan kelompok kerabat/wangsanya, pemeliharaan anak yatim piatu dan perwakilan
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. HUKUM KEORANGAN A. Subyek Hukum
B. Kewenangan Hak dan Kecakapan BertindakII. KETUNGGALAN SILSILAH DAN KEWANGSAAN
OBYEK HUKUM KEKERABATAN A. Hubungan Anak dengan Orang TuaB. Hubungan Anak dengan Kelompok
Kerabat/WangsanyaC. Pemeliharaan dan Perwalian AnakD. Pengangkatan Anak
PERKEMBANGAN KEDUDUKAN ANAK
A. UU No.7 Tahun 1984B. UU No. 23 Tahun 2002
III. HUKUM PERKAWINAN A. Pengertian Hukum Perkawinan AdatB. Sistem PerkawinanC. Bentuk Perkawinan
1. Perkawinan pada masyarakat Patrilineal (Jujur)a.Pengertian perkawinan Jujurb.Fungsi Jujur
76
c.Jenis Perkawinan Jujur :1). Perkawinan mengabdi2). Perkawinan bertukar3). Perkawinan meneruskan4). Perkawinan mengganti5). Perkawinan ambil anak
2. Perkawinan pada masyarakat Matrilineal (Semendo)a. Pengertian Perkawinan Semendob. Perkawinan Semendo sebagai Ke-harusan (ada 3
tingkatan perkem-bangan) :1). Kawin Semendo Bertandang
2). Kawin Semendo Menetap3). Kawin Semendo Bebas
c. Perkawinan pada Masyarakat Parental (Mentas/Mencar). Ada 4 tingkatan kawin semendo sebagai penyimpangan :A. Semendo Tegak TagiB. Semendo Ambil AnakC. Semendo Djeng MirulD. Semendo Manginjam Jago
3. Perkawinan Masyarakat Bilateral1). Pengertian Perkawinan Mentas/ mencar2). Bentuk perkawinan :Nyalindung kagelung Tut buriKawin medun ranjangKawin ngarang wuluKawin manggih kaya
TATA CARA PERKAWINAN A. Kawin Pinang – NglamarB. Kawin Lari
1. Kawin Lari bersama2. Kawin bawa lari
C. Kawin Baku PiaraAKIBAT HUKUM PERKAWINAN A. Terhadap Kerabat :
4. Patrilineal5. Matrilineal6. Parental
B. Terhadap HartaPUTUSNYA PERKAWINAN A. Sebab Putusnya Perkawinan
B. Akibat Hukum Putusnya PerkawinanPERKAWINAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974
IV. HUKUM WARIS ADAT A. Pengertian Hukum Waris AdatB. Perbedaan Hukum Waris Adat dengan Hukum Waris
Islam dan Hukum Waris BaratC. Sistem Hukum WarisD. Unsur Hukum Waris
1. Pewaris2. Ahli Waris3. Harta Warisan
E. Proses Pewarisan1. Sebelum Pewaris Wafat2. Sesudah Pewaris Wafat
F. Ahli Waris PenggantiG. Hutang-Hutang Pewaris
LITERATUR :1. Iman Sudiyat, Asas Hukum Adat Bekal Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 19782. ----------------, Hukum Adat Sketsa Asas, Liberty, Yogyakarta, 19783. Hilman Hadikusuma, Hukum Kekerabatan, Fajar Agung, Jakarta, 19784. ------------------------, Hukum Perkawinan Adat, Mandar Maju, Bandung, 1990
77
5. M. Budiarto, SH., Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Segi Hukum, Akapress, Jakarta, 1991.6. Soerjono S. & Soleman B. Taneko, Hukum Adat Indonesia, Rajawali, Jakarta, 19817. Soerjono Wignjodiputro, Pengantar dan Asas Hukum Adat, 1983, Gunung Agung, Jakarta.8. SEMA RI No. 6/1983.9. UU No. 7 Tahun 1984.10. UU Perkawinan, UU No. 1 Tahun 1974, PP No. 9 Tahun 1975, PP No. 10 Tahun 1983, PP No. 45 Tahun 1990,
Arloka, Surabaya11. Konvensi Hak Anak12. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak13. Hilman Hadikusuma, Yurisprudensi Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan dan Hak Waris.
PENGANTAR ILMU EKONOMIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai konsep-konsep ekonomi dalam kehidupan manusia
dalam upaya memenuhi kebutuhannya beserta kebijakan-kebijakan pemerintah terkait
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI EKONOMI MIKRO A. Kehidupan Masyarakat dilihat dari Aspek Kehidupan
Ekonomi1. Proses Ekonomi : Produksi, Penukaran, dan
Konsumsi2. Faktor-Faktor Produksi : Alam, Tenaga Kerja,
Modal dan SkillB. Nilai dan Harga
1. Beberapa Ajaran tentang Nilai2. Pembentukan Harga dari Sudut Permintaan dan
Penawaran3. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
C. Berbagai bentuk pasar : diuraikan maacam-macam daan sifat-sifatnya
D. Harga dan Pembagian Barang dan Jasa (alokasi)E. Kelebihan dan Kekurangan Distribusi Lewat HargaF. Upah, Bunga, Sewa Tanah, Laba Pengusaha
II EKONOMI MAKRO A. Dua Sistem Ekonomi Menurut J.R. HicksB. Produksi Nasional dan Pendapatan NasionalC. Konsumsi, Tabungan dan InvestasiD. Keadaan Equilibrium serta Perubahan-Perubahan yang
mungkin TerjadiIII MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME, MARGINAL PROPENSITY TO SAVEIV MULTIPLIER DAN
ACCELERATORA. Leakcages / Kebocoran-kebocoranB. Principle of Derived DemandC. Pengaruh Timbal Baalik Multiplier dan AcceleratorD. Autonomous dan Induced InvestmentE. Accelerator di Negara-Negara Sedang Berkembang
V INFLASI DAN DEFLASI A. Inflationary GapB. Deflationary GapC. Peranan Negara
VI KONJUNGTURVII UANG DAN KEBIJAKSANAAN
MONETERA. Kebijaksanaan Pasar TerbukaB. Kebijaksanaan Persyaratan-Persyaratan Persediaan UangC. Kebijaksanaan Diskonto
1. Easy Money Policy2. Tight Money Policy
VIII KEBIJAKSANAAN FISKAL DAN PERKEMBANGAN EONOMI
A. Pokok-Pokok Kebijaksanaan FiskalB. Beberapa Masalah Kebijaksanaan Ekonomi dan
Ari/Manfaat FuturologiC. Perkembangan Ekonomi
78
IX PERDAGANGAN INTERNAIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL
LITERATUR :1. F.X. Soedijana, SH., Pengantar Ekonomi (Untuk Fakultas Hukum).2. J.R. Hicks, Rangka Dasar Penghidupan Masyarakat (Beberapa Bab), PT. Pembangunan, 1985.3. Leonard S. Silk, Contemporary Economic, Principles and Issues, Ladder Edition, 1970.4. Mohammad Hata, Dr., Masalah Perkembangan Ekonomi Bagi Indonesia, Jambatan, 1968.5. Soemitro Djojohadikoesoemo, Dr., Ekonomi Umum I.
EKONOMI PEMBANGUNAN INDONESIABOBOT : 2 SKS Deskripsi :
Mendalami dan memahami fungsi dan peranan hukum dalam pembangunan ekonomi di Indonesia sehingga mahasiswa mampu menganalisis persoalan-persoalan hukum yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peran hukum dalam pembangunan ekonomi2. Mahasiswa mampu menganalisis persoalan-persoalan hukum dalam pembangunan ekonomi3. Mahasiswa mampu memberi pandangan tentang penyelesaian persoalan-persoalan hukum dalam
pembangunan.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN
EKONOMIA. Sejarah Perkembangan Hukum Ekonomi di Inggris,
Perancis, Belanda, Amerika dan IndonesiaB. Pengaruh factory Laws bagi Revolusi Industri
(Perkembangan Sistem Ekonomi Internasional, Klasik : Structuralist neo klasik > Liberalisme abad 20)
C. Hubungan antara Hukum dan Ekonomi menurut Ismail Saleh
II PERANAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
A. Sistem ekonomi IndonesiaB. Perkembangan Ekonomi IndonesiaC. Perkembangan Hukum Ekonomi di Indonesia
III RUANG LINGKUP HUKUM EKONOMI INDONESIA
A. Hukum Ekonomi PembangunanB. Hukum Ekonomi SosialC. Hubungan antara Hukum Ekonomi Pembangunan
dan Hukum Ekonomi SosialIV HUKUM EKONOMI INDONESIA,
PERUSAHAAN TRANSNASIONAL DAN HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengertian Perusahaan TransnasionalB. Syarat-syarat agar dapat disebut Perusahaan
TransnasionalC. Jenis-jenis operasional Perusahaan Transnasional
yang menyimpangD. Pengaruh Perusahaan transnasional terhadap Hukum
Ekonomi IndonesiaV TENTANG PERLUNYA SUATU TEORI
PEMBANGUNAN INDONESIA DEMI KELESTARIAN BANGSA
A. Pengertian Pembangunan / modernisasiB. Pengertian Kelestarian BangsaC. Proyeksi ahli 79okum7979l79t
VI TENTANG HAK-HAK ATAS TANAH, FUNGSI SOSIAL DAN HAK-HAK DASAR DI DALAM UUD’45 DAN GBHN
A. Arti dan timbulnya pengertian fungsi sosialB. Pengaruh dan konsekuensi fungsi sosial terhadap
hak milikC. Pembatasan hak milikD. Perkembangan masyarakat yang berbedaE. Fungsi sosial dan hak-hak dasar dalam UUD 1945
dan GBHNVII HAKI DAN ALIH
TEKNOLOGIA. Pengertian dan obyek HAKIB. Pengertian Alih Teknologi
79
C. Sarana untuk alih teknologiVIII PENGARUH PERJANJIAN –
PERJANJIAN INTERNASIONAL TERHADAP HUKUM EKONOMI INDONESIA
A. WTO AgrrementB. ICSID
IX PENYELESAIAN SENGKETA-SENGKETA EKONOMI
A. Penyelesaian melalui PengadilanB. Penyelesaian melalui Alternatif dispute resolution
(ADR)
LITERATUR :1. Prof. Dr. CFG., Sunaryati Hartono, SH., Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia, Bina Cipta, Bandung, 1988.2. FX. Soedijana, SH, dkk, Ekonomi Pembangunan Indonesia (Tinjauan Aspek Hukum), Atma Jaya Press,
Yogyakarta, 2008.3. Ismail Saleh, Hukum dan Ekonomi, Gramedia Pustaka Utama, 1990.4. T. Mulya Lubis, Hukum dan Ekonomi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1987.5. Dr. Sumantoro, Masalah Pengaturan Alih Teknologi, Alumni, Bandung, 1993.6. Sumantoro, Hukum Ekonomi, Universitas Indonesia Press, 1986.7. Budi Agus Riswandi; M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, PT Raja Grafindo Persada
Jakarta 2004.
1. Anonim, Himpunan Kebijakan Perdagangan Di Bidang Perizinan, Myda, Jakarta, 20022. Hairus Salim dan Anggerjati Wijaya,(ed.), Demokrasi Dalam Pasungan Politik Perizinan di Indonesia, Forum
LSM-LISM DIY, 1996.3. Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993.4. Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Yuridika, Surabaya, 1993.5. ------------------------, et. Al., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2001.6. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Republik Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1996.7. Zaenal, Selukbeluk Pengajuan Surat Permohonan Izin Usaha Perdagangan Untuk Masyarakat Pengusaha,
Liberty Yogyakarta, 1983.8. ........ Prosedur Perizinan Di Bidang Perdagangan, LP3ES, Jakarta, 2000.
PLKH KONTRAK BOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan teknis 80okum yang berkaitan dengan mekanisme pembuatan kontrak, sehingga
mahasiswa mampu membuat berbagai macam kontrak menganalisis persoalan 80okum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR Istilah Kontrak, Perjanjian, MOUII NEGOSIASI A. Persiapan dan Perencanaan Negosiasi dalam rangka
Penyusunan KontrakB. Variabel NegosiasiC. StrategiD. Simulasi Negosiasi
III PENYUSUNAN DRAFT KONTRAK A. Bahasa KontrakB. Anatomi KontrakC. Analisis terhadap beberapa contoh kontrak dalam
kelompok dan secara individuD. Praktek Pembuatan Kontrak secara berkelompok
IV E. Praktek Pembuatan Kontrak secara individualF. Pengenalan dan Penggunaan Klausula tertentu dalam
Perjanjian.V PENGAYAAN MATERI DARI
PRAKTISI BISNIS, NOTARIS, A. Sharing Pengalaman dalam bernegosiasi baik yang para
pihaknya domestik maupun
80
KONSULTAN HUKUM yang salah satu pihaknya asing.B. Sharing Pengalaman dalam Pembuatan Kontrak baik
kontrak domestik maupun kontrak asing.
LITERATUR :1. Laboratorium Hukum Fakultas Hukum Parahiyangan, Ketrampilan Perancangan Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1997.2. ELIPS PROJECT – Garry Goodpaster- Negosiasi dan Mediasi, 1992.3. Helena Cornelius dan Shosana Faire, Siapapun Bisa Menang, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.4. Ketrampilan perancangan Hukum, Laboratorium Hukum FH Unpad, Citra Aditya Bakti, 1997.
PLKH PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIFBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang prinsip, strategi ataupun taktik negosiasi/mediasi (sebagai
negosiator atau mediator) dalam penyelesaian sengketa. Selain itu juga memberikan kemampuan/ketrampilan menggunakan strategi ataupun taktik negosiasi/mediasi (sebagai negosiator/mediator) dalam penyelesaian sengketa.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANVI KOMPONEN SENGKETA A. Interest (kepentingan)
B. rights (hak secara 81okum)C. power (kekuatan dalam arti kebergantungan)
VII PENDEKATAN PENYELESAIAN SENGKETA
A. kompromi kepentinganB. Menentukan yang berhak/benar secara hukumC. Menentukan Siapa yang lebih Powerful (soal lebih atau
kurang bergantung )VIII HUBUNGAN ANTARA INTEREST,
RIGHTS DAN POWERA. Pola hubunganB. Cara yang paling baik ?C. Cara yang paling murah ?
IX PILIHAN ADR BERDASAR KOMPONEN SENGKETAX NEGOSIASI A. Urutan: negosiasi-mediasi-arbitrase ?
B. Jenis negosiasi: position based N, interest based NC. Keuntungan dan kerugian ?D. Cara untuk sukses ? + beberapa catatanE. Proses awal yang penting: information seekingF. Variabel negosiasi: bargaining power, bargaining strategy
(kompetisi, kompromi atau problem solving), bargaining style
G. Multi-issue bargainingH. Dilema negosiator dan bagaimana menyikapi I. Hambatan keberhasilan negosiasiJ. Beberapa persoalan kognitif/pemahaman dlm negosiasi
(termasuk penyelematan muka)K. Negosiasi lintas budayaL. Grup dalam mengosiasiM. Simulasi
XI MEDIASI A. Beberapa prinsip pentingB. Keuntungan dan kerugianC. Cara untuk suksesD. Empat tahap mediasiE. Taktik mediatorF. KoalisiG. Simulasi
LITERATUR :1. Breslin, J.William and Rubun, Jeffrey Z, Negosiation Theory and practice, The program on
negosiation at 81okum8181 Law School, Cambridge, Massachusetts, 19952. Cohen, herb, Negosiasi3. Goodpaster, Gary, Pedoman negosiasi dan mediasi
81
4. ---------------, Overview on negosiation5. William L. Ury, Jeane M, Brett, and Stephen B. Goldberg, Getting Disputes Resolved (Designing
systems to Cut the Costs of Conflict, the Program on Negotiation at Harvard Law School, Cambridge, Massachusetts, 1993.
6. Kubey, Craig and the editors of Consumers reports Books, You Don’t Always Need A Lawyer, Yonkers, New York, 1991.
7. Consumers reports Books, You Don’t Always Need A Lawyer, Yonkers, New York, 1991.
PLKH PRAKTEK PERADILAN PERDATABOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini merupakan matakuliah lanjutan dari Hukum Acara Perdata yang menekankan sisi praktek /
kemahiran dalam beracara perdata di Pengadilan.
Kompetensi :1. Mahasiswa mendalami berbagai persoalan hukum yang terkait dengan proses peradilan perdata.2. Mahasiswa mempunyai ketrampilan dalam menyusun surat-surat resmi yang diperlukan dan sekaligus
mampu memerankan sebagai pelaku dalam proses peradilan perdata.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PEMBUATAN SURAT KUASAII PENYUSUNAN BERKAS BERACARA
PERDATAA. Perkara PermohonanB. Perkara yang mengandung SengketaC. Gugat BalikD. IntervensiE. Permohonan sita jaminan
III PERSIDANGAN A. Pihak-Pihak yang BerperkaraB. Jawab MenjawabC. Strategi Dalam PembuktianD. Kesimpulan Penggugat / TergugatE. Akte PerdamaianF. Putusan
IV PENYUSUNAN BERKAS UPAYA HUKUM
A. Memori Banding / Kontra Memori BandingB. Memori Kasasi / Kontra Memori Kasasi
V SIDANG SEMU (MOOT COURT)
LITERATUR1. Chandera Halim,SH.Mhum dan W.Riawan Tjandra,SH.Mhum, Pengantar Praktis Penanganan Perkara Perdata,
Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2004.2. Sudikno Mertokusumo, SH., Prof.,Dr., Hukum Acara Perdata Indonesia,. Liberty, 1993.3. Tresna, Mr.R.,Komentar HIR, Pradnya Paramita, 1970.4. Yahya Harahap, M.SH., Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, persidangan, penyitaan, pembuktian, dan putusan
pengadilan, Sinar Grafika, 2005.5. Yahya Harahap, M.SH.,., Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Sinar Grafika, 2006.6. Yahya Harahap, M.SH., Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara
Perdata, Sinar Grafika, 2008.
Dianjurkan:1. Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.2. Undang-undang Mahkamah Agung.3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( BW).4. HIR.5. Undang-Undang ITE ( UU No. 11 Tahun 2008).6. Perma No 1 Tahun 2008.
82
PLKH PRAKTEK PERADILAN PIDANABOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Tujuan Mata Kuliah :Mendalami berbagai persoalan 83okum yang terkait dengan proses peradilan pidana sehingga sehingga
mahasiswa mempunyai keterampilan dalam mempersiapkan surat-surat resmi yang diperlukan dan sekaligus mampu memerankan sebagai pelaku dalam proses peradilan pidana.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Review Proses Peradilan Pidana
B. Review Proses Persidangan Perkara Pidana1. Fungsi/Tugas Personel yang terlibat2. Tahap-Tahap dan Tatacara
II PRAKTEK PENYUSUNAN SURAT/NOTA DALAM PROSES PERSIDANGAN PERKARA PIDANA
A. Surat DakwaanB. Nota EksepsiC. Putusan SelaD. Berita Acara SidangE. Surat Tuntutan Pidana (Requisitor)F. Nota Pembelaan (Pledoi)G. Replik – DuplikH. Putusan
III PRAKTEK SIDANG SEMU A. Praktek Sidang PertamaB. Praktek Sidang PembuktianC. Praktek Sidang Tuntutan dan PembelaanD. Praktek Sidang Putusan
IV KEGIATAN PENUNJANG A. Kuliah Lapangan / Kunjungan kelembagaanB. Kuliah Umum dengan menghadirkan praktisi
peradilan
LITERATUR :
1. KUHP2. KUHAP beserta Peraturan Pelaksanaannya3. Al. Winubroto, Praktek Peradilan Pidana : Proses Persidangan Perkara Pidana (Diktat), Galaxy Puspa Mega,
Jakarta, 2002.
PRAKTIK PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan teknis hukum yang berkaiatn dengan teknik pembuatan peraturan perundang-
undangan, sehingga mahasiswa mampu membuat berbagai jenis peraturan perundang-undangan baik tingkat pusat maupun tingak Daerah.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR TINJAUAN UMUM ILMU PENGETAHUAN
PERUNDANG-UNDANGAN1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Perundang-Undangan2. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Perundang-
Undangan3. Pengertian Perundang-Undangan, Undang-Undang
dan Hukum4. Sumber Hukum Perundang-Undangan5. Hubungan Ilmu Pengetahuan Perundang-Undangan
dengan ilmu lain
83
TEORI PERUNDANG-UNDANGAN1. Asas-Asas Perundang-Undangan2. Sejarah Perkembangan Teori Perundang-Undangan
dari Hukum Alam ke Sociological Yurisprudence3. Rechstaats Modern dan Perundang-Undangan
DASAR – DASAR PERUNDANG –UNDANGAN DI INDONESIA
1. Rechtstaat Modern Menurut UUD 19452. Tempat Perundang-Undangan Dalam Sistem
Hukum3. Bentuk-Bentuk Peraturan Perundang-Perundangan4. Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan5. Badan Pembentuk Perundang-Undangan
II SISTEM DAN TEKNIK PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
A. TINGKAT PUSAT (UU)1. Tata Cara Mempersiapkan RUU2. Pembicaraan RUU3. Kerangka RUU4. Kekuatan Hukum, Kekuatan Mengikat dan
Kekuatan Berlaku Suatu Undang-UndangB. TINGKAT DAERAH
1. Pengertian Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Daerah
2. Jenis-Jenis Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Daerah
3. Sumber Kewenangan Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan
4. Tatacara penyusunan Perda
PLKH PRAKTEK PERADILAN TATA USAHA NEGARABOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :
Mahasiswa mampu mendalami berbagai persoalan teknis hukum yang berkaitan dengan mekanisme peradilan Tata Usaha Negara, sehingga mahasiswa mampu membuat berbagai jenis surat resmi yang diperlukan dalam proses persidangan Tata Usaha Negara dan mampu memperagakan sebagai pelaku dalam proses persidangan TUN.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PRINSIP-PRINSIP POKOK BERACARA DI
PTUNA. Kekhususan Hukum Acara PTUNB. Pengertian Sengketa TUNC. Subyek dan Obyek Sengketa TUND. Sasaran Gugatan dalam Hal Mandat dan DelegasiE. Hak MenggugatF. Identifikasi Unsur-Unsur Keputusan TUN dalam rangka
Sengketa TUNII PERANAN LOGIKA SEBAGAI ALAT
BANTU DALAM PERSIDANGANA. Asas LogikaB. Aplikasi Prinsip-Prinsip Logika dalam Sengketa TUN /
PersidanganC. Analisis Kasus (Analisa putusan Hakim, artikel mass
media, isu-isu 84okum,dll.)III PRAKTEK LABORATORIUM HUKUMA. Pemberian Kuasa dan Pembuatan Surat Kuasa
B. Pembuatan Surat-Surat untuk Persidangan : Gugatan, Jawaban Tergugat, Putusan Hakim
C. Praktek Persidangan (Sidang Semu, Kunjungan Kelembagaan, Ceramah Praktisi Hukum, dan lain sebagainya)
84
LITERATUR :1. Philipus M. Hadjon, et. All., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, UGM Press, Yogyakarta, 1994.2. Indroharto, Usaha Memahami UU tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku I dan II, Pustaka Sinar Harapan,
1993.3. Paulus Effendie Lotulung, Himpunan Makalah Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, Citra Aditya Bhakti,
Bandung, 1994.4. W. Riawan Tjandra, Mengenal Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Penerbitan UAJY, 1995.5. ---------------------, Korelasi Logis AAUPB Dengan Kebenaran Material Dalam Peradilan Tata Usaha Negara
(Makalah), Justitia et Pax Edisi November – Desember 1996.6. P. De Haan, et. Al., Bestuursrecht in de Sosiale Rechtstaat, deel 2, Bestuurshande-lingen en Waarborgen, Kluwer
– Deventer, 1986.
METODOLOGI PENELITIAN HUKUMBOBOT : 3 SKS
Deskripsi :
Matakuliah ini membahas tentang dasar-dasar penelitian pada umumnya dan khususnya penelitian 85okum baik 85okum8585l85 maupun empiris yang meliputi antara lain :1. Dasar-dasar penelitian pada umumnya dan penelitian 85okum pada khususnya <Pengantar>2. Kajian Ilmu Hukum dan penelitian <Pendahuluan>3. Perumusan masalah dalam kajian Ilmu Hukum <Normatif dan Empiris>4. Langkah-langkah kajian 85okum5. Langkah-langkah penulisan laporan hasil penelitian dan/penuilisan 85okum
Kompetensi :
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dasar-dasar penelitian 85okum khususnya mulai dari perumusan masalah dalam kajian Ilmu Hukum dan/kajian 85okum sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian dan/penulisan 85okum.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI Pengantar Penelitan (Umum) 1. Pengertian Penelitian dan Metodologi Penelitian
2. Hubungan Penelitian dengan Ilmu Pengetahuan3. Tujuan dan Manfaat Penelitian4. Syarat-syarat Penelitian5. Jenis-jenis Data Penelitian6. Macam-macam Penelitian7. Etika dalam Penelitian8. Langkah-langkah dan Tahap-tahap Penelitian
II Penelitian Hukum 1. Pengertian Penelitian Hukum2. Hubungan Penelitian dengan Ilmu Hukum3. Fungsi Metodologi dalam Penelitian Hukum4. Tujuan dan Sasaran Penelitian Hukum5. Jenis Data Penelitian Hukum (Sudut Sumber dan
Kekuatan mengikatnya)6. Macam-macam Penelitian Hukum7. Langkah-langkah dan Tahap-tahap Penelitian Hukum
III Kajian Ilmu Hukum dan Penelitian Hukum
1. Dua pendekatan Hakekat Keilmuan Hukum2. Pendekatan Filsafat Imu3. Sudut Pandang Normatif dan Empiris4. Sudut Pandang Teori Hukum5. Lapisan Ilmu Hukum6. Kebenaran Ilmiah7. Penelitian Hukum Normatif dan Empiris
IV Perumusan Masalah dalam Kajian Ilmu Hukum Normatif dan Empiris
1. Pengertian Masalah (Hukum)2. Identifikasi dan Pemilihan Masalah (Hukum)3. Perumusan Masalah (Hukum)
V Langkah-langkah Kajian Hukum dan Penulisan Hukum
A. Langkah-langkah Kajian Hukum Sumber Data1. Obyek (Pokok Masalah Hukum)2. Tujuan Penelitian
85
3. Perumusan Masalah4. Metode Penelitian
B. Langkah-langkah Penulisan Hukum1. Memilih Tema / Topik2. Konsultasi Dosen Pembimbing3. Studi Kepustakaan4. Menyusun Rancangan / Proposal dan menyusun
Laporan hasil penelitian/ penulisan 86okum/skripsi
VI Penerapan Perumusan Masalah, Judul, dan Latar Belakang Masalah (Latihan dan Diskusi)VII Metode Penelitian A. Cara menentukan jenis penelitian 86okum beserta
alasannyaB. Sumber Data :1. Jenis Penelitian Hukum Empiris :
a. Data Primer b. Data Sekunder
1). Bahan Hukum Primer2). Bahan Hukum Sekunder3). Bahan Hukum Tersier
2. Jenis Penelitian Hukum Normatif:- Data Sekunder
1). Bahan Hukum Primer2). Bahan Hukum Sekunder3). Bahan Hukum Tersier
VIII Populasi dan Sampel A. Populasi1. Pengertian2. Jenis Populasi
B. Sampel1. Pengertian2. Syarat Pemilihan dan Penentuan Sampel3. Cara Penentuan Sampel
C. Penerapan Metode Penentuan Sampel (Latihan dan Diskusi)
IX Pengolahan Data A. PengertianB. TujuanC. Tahap-tahap Pengolahan Data
X Analisis Data A. PengertianB. TujuanC. Tahap-tahap Pengolahan Data
1. Analisis Data Jenis Penelitian Hukum Empiris 2. Analisis Data Jenis Penelitian Hukum Normatif
XI Penerapan penulisan usulan penelitian Penelitian Hukum Normatif dan Empiris (Latihan dan Diskusi)
A. Problematika Hukum/Permasalahan Hukum : Pengertian dan Cara menemukannya.
B. Kriteria Perumusan JudulC. Latar Belakang MasalahD. Perumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Manfaat PenelitianG. Keaslian PenelitianH. Tinjauan PustakaI. Batasan KonsepJ. Metode Penelitian
XII Penerapan Penulisan Hukum (Latihan dan Diskusi)
i.ii.
iii.
LITERATUR :1. Bernard Arief Sidarta, Refleksi Tentang Fondasi dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum Sebagai Landasan
Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia (Desertasi)
86
2. Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Penerbit PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta, 3. Koentjaraningrat, Penelitian Masyarakat, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 19814. Maria S.W. Sumardjono, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian, Yogyakarta, 19895. Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP 3 ES, Jakarta, 19836. Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 20057. Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Penerbit Ghalia Indonesia, Semarang,
19988. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Ui Press, Jakarta, 19849. ______________________, Tatacara Penyusunan Karya Ilmiah (Bidang Hukum), Penerbit Ghalia Indonesia,
Semarang, 198310. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke 20, Penerbit Alumni, Bandung, 199411. Sugeng Istanto, Penelitian Hukum, Penerbit CV. Ganda, 200712. Thomas, Buku Pedoman Membuat Disertasi, Thesis, Skripsi, Report, Paper, Penerbit CV. Gemmars, Bandung,
1982
BAHASA INGGRIS HUKUMBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah Bahasa Inggris Hukum merupakan salah satu mata kuliah keahlian berkarya yang
mengantarkan mahasiswa masuk ke bidang 87okum dalam bahasa Inggris dan bermanfaat untuk memperoleh kemampuan dalam percakapan dan berdiskusi serta menulis 87okum yang berkaitan dengan bidang 87okum dalam bahasa Inggris.
Kompetensi :1. Mahasiswa memahami isi bacaan di bidang 87okum yang tertulis dalam bahasa Ingris.2. Mahasiswa mampu meringkas isi bacaan dalam bidang 87okum yang tertulis dalam bahasa Ingris serta
mempresentasikannya dalam bahasa inggris untuk didiskusikan dalam bahasa Inggris.3. Mahasiswa mampu mengembangkan salah satu bidang 87okum yang menajdi minatnya melalui
87okum8787l87t 87okum dalam bidang 87okum tersebut yang tertulis dalam bahasa inggris.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “HISTRY OF LAW”A. The origins of American LawB. Kinds of governmentC. Federal JurisdictionD. State JurisdictionE. Local JurisdictionF. The Language of the Law
II. READING AND UNDERSTANDING THE TOPIK ON “CONTRACT”
A. Contract LawB. The Statute of FraudsC. Kinds of ContractsD. Things You Should Remember About Contract
III. READING AND UNDERSTANDING THE TOPIK ON “NEGOTIABLE INSTRUMNTS”
A. Types of Negotiable InstrumentsB. The necessary Elements of A Negotiable ElementsC. Defences – Personal and RealD. The uniform Negotiable Instruments LawE. Thins To Remember About Negotiable Instrumets
IV. READING AND UNDERSTANDING THE TOPIK ON “BUYING AND SELLING”
A. The Development of The LawB. Installment Plan BuyingC. WarrantiesD. Things You Should Remember About he law of
Buying and SellingV. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “DEBTORS AND CREDITORS”
A. The procedura in Collecting A DebtB. Types of CreditorsC. Things You Should Remember About Debtors and
Creditors VI. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “PROPERTY- REAL AND PERSONAL”
A. The Law on Real PropertyB. Personal PropertyC. Things You Should Remember About Property – Real
and PersonalVII. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “MORTGAGES”A. Development of The MortgageB. Courts of EquityC. The nature of The Mortgage
87
D. Things You Should Remember About MortgagesVIII. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “LANDLORD AND TENANT”
A. The LeaseB. Rights of The Landlord and the TenantC. Things You Should Remember About Landlord and
TenantIX. READING AND UNDERSTANDING
THE TOPIK ON “AGENCY”A. Ways By Which An Agency Is CreatedB. Kinds of AgencyC. Who Can be the Agent?D. Ways By Which agency Is TerminatedE. Things You Should Remember About Agency
X. READING AND UNDERSTANDING THE TOPIK ON “PARTNERSHIP”
A. Forming A PartnershipB. Kinds of PartnersC. How A Partnership Is TerminatedD. The nature of PartnershipE. Things You Should Remember About Partnership
XI. LISTENING AND SPEAKING SKILLS A. One Group of Students Presents The material about Oen of the 88okum88 Above and the other Groups of Students listen
B. The Presenters discuss with the Audience about the Content of Topik Presented
XII. WRITING SKILL A. Students are asked to make th summary of the 88okum88 they have read
B. Students are asked to write about their curriculum vitaeC. Students are asked to write about an application letter
LITERATUR:1. Crabtree, Arthur P.. You and The Law, Washington: Holt, Rinehart, and Winston, Inc, 1964.2. Hardwicke, John W. and Robert W. Emerson. Business Law, USA, 1987.3. Hasibua, Sofia Rangkuti, 1987. English for Spesific Purposes: Law, Jakarta: Gramedia.4. Riley, Alison. English for Law, London: MacMillan Publishers, 1991.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI BOBOT : 2 SKS Deskripsi dan Kompetensi :
Memperkenalkan dan memberikan bekal tentang prinsip-prinsip etika profesi hukum kepada mahasiswa dengan harapan ketika menjalankan profesi hukum dapat berlandaskan pada moral etik.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENDAHULUAN A. Pengertian Profesi
B. Pengaruh Pandangan Hidup dalam Hukum dan Etik Profesi
C. Nilai dan Budaya dalam Pergaulan Hidup MasyarakatII PROFESIONALISME A. Profesi dan Kewajibannya
B. Profesionalisme dan Kode EtikC. Profesi Terhormat
III ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK
A. Profesionalis, Malpractice dan Kode EtikB. Melaksanakan Peran dalam ProfesiC. Kepribadian dalam Kode Etik
IV ETIKA PROFESI DAN MASYARAKAT
A. Etika Profesi sebagai Perangkat HukumB. Etika Profesi Kemajuan Teknologi dan Sosio Budaya
Bangsa. V KODE ETIK DALAM PROFESI
HUKUMA. Kode Etik AdvokatB. Kode Etik Notaris
VI PERBANDINGAN NORMA ETIKA PROFESI HUKUM
A. Kode Kehormatan HakimB. Norma-Norma KejaksaanC. Norma-Norma Kepolisian
LITERATUR:1. As’ad Sungguh, 25 Etika Profesi, Sinar Grafika, 2000.2. Ignatius Ridwan Widyadarma, SH.MS., Hukum Profesi tentang Profesi Hukum,
88
3. Kansil, SH. Drs., Pokok-Pokok Etika Profesi Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.4. Liliana Tedjosaputro, SH. MH. Dr., Etika Profesi Notaris, Bigraf Publishing, Yogyakarta, 1994.5. Sumaryono, Etika Profesi Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 1995.6. Wahyu Pratama, Semarang, 1988.7. Satjipto Rahardjo-Anton Tabah, Polisi Pelaku dan Pemikir, Gramedia, Jakarta, 1993.8. Soedirjo, SH., Jaksa dan Hakim dalam Proses Pidana, Akademika Pressindo, Jakarta, 1985.9. Soerjono Soekanto, SH. MA, Prof., Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosio-Yuridis, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1983.
FILSAFAT HUKUMBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini mempelajari Filsafat Hukum, dengan fokus: mengapa manusia membuat hukum untuk
dirinya sendiri, tujuan filsafat hukum, fungsi, peran dan kedudukan hukum dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
Kompetensi:Mengantar mahasiswa untuk memahami dan mampu menganalisa persoalan yuridis: mengapa manusia
membuat hukum untuk dirinya sendiri, tujuannya, fungsi, peran dan kedudukan hukum dalam hidup bernegara
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1 TINJAUAN UMUM TENTANG
FILSAFAT DAN FILSAFAT HUKUM
a. Pengertian Filsafat dan Cara Berfilsafatb. Pengertian Filsafat Hukum
2 HAKIKAT FILSAFAT HUKUM a. Pengertian Hukumb. Manusia Membuat Hukum Bagi Dirinya Sendiric. Hukum Dalam Hidup Bersama
3 FUNGSI HUKUM DALAM MASYARAKAT
a. Fungsi Hukum dalam Masyarakat: demi Keadilanb. Hukum dan kesejahteraan umumc. Fungsi sosial hukum
4 MACAM-MACAM HUKUM DAN JANGKAUANNYA
a. Hukum Ilahi dan Hukum Kodratb. Hukum Internasional dan Nasionalc. Hukum Konkordat (Hukum Antara Negara dan Takhta
Suci Vatikan)5 KEPASTIAN HUKUM a Hukum Harus Pasti
b. Kepastian Dalam Isi dan Rumusanc. Kepastian Hukum Sebagai Jaminan Kesejanteraan Umum
6 INTERPRETAS HUKUM a. Perlunya Interpretasi Hukumb. Penjelasn Hukum Sebagai Interpretasi Autentik Hukumc. Interpretasi Hukum dan Keadilan
3 MASALAH-MASALAH LAIN DALAM FILSAFAT HUKUM
a. Moralitas Hukumb. Hukum dan Perdamaianc. Hukum dan Macam-macam Keadilan: legal, distributif,
komutatif, administratif, transisional dan sosial.d. Pembaruan Hukum
LITERATUR :1. Darji Darmodiharjo, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Gramedia, Jakarta, 19962. Joel Feinberg and Hyman Gross, Philosophy of Law, Wadsworth Publishing Company Inc., California, 19753. W Friedman, Teori dan Filsafat Hukum : Susunan II dan III, Rajawali Pers, Jakarta , 1990.4. Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Kanisius, Yogyakarta, 2006.5. -----------------, Filsafat Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 2008.6. O. Notohamidjojo, Soal-Soal Pokok Filsafat Hukum, Gunung Mulia, Jakarta, 2005.7. E. Sumaryono, Filsafat Hukum: Sebuah Pengantar Singkat, Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta, 2008.
ILMU BUDAYA DAN ALAMIAH DASARBOBOT : 2 SKS
89
Deskripsi Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, pada dasarnya membahas tentang berbagai permasalahan kebudayaan,
hubungan manusia dengan 90okum90, manusia dengan alam, manusia dengan kekuasaan, manusia dengan Tuhan,
Kompetensi :1. Merefleksikan kembali hasil pemahaman tersebut dalam kompleksitas manusia dan kebudayaan.2. Memahami persoalan kompleksitas yang bermuara pada pemahaman kebudayaan dan mampu mengekspresikan
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
B. Tujuan Ilmu Budaya DasarC. Rusang lingkup Ilmu Budaya Dasar
II. Kebudayaan A. Pengertian kebudayaanIII. Kebudayaan A. Orientasi Nilai BudayaIV. Manusia dan Kebudayaan A. Hakekat manusiaV Manusia dan Kebudayaan A. Manusia dan kebudayaan suatu proses 90okum9090
balikVI Manusia dan Kebudayaan A. Tanggung jawab terhadap kebudayaan
B. Perubahan Kebudayaan C. Terjadinya perbedaan
VII Manusia dan Hubungannya dengan Alam
A. Kerja dan B. Waktu senggang
VIII Manusia dan hubungannya dengan alam
A. Sikap manusia terhadap alamB. Ketergantungan terhadap alam
IX Manusia dan Hubungannya dengan Sesama
A. Kesosialan merupakan 90okum hakiki yang tidak dapat dielakan
B. Kesadaraan atas kesosialanX Manusia dan Hubungannya dengan
SesamaA. Kesosialan pada khususnyaB. Perkawinan dan hidup berkeluargaC. Hidup bersama orang lain sebagai masyarakat
XI Manusia dan hubungannya dengan sesama
A. Manusia mahkluk yang berbahasaB. Hukum dan kekuasaan
XII Manusia dan hubungannya dengan Tuhan
A. Citra Tuhan yang statisB. Citra Tuhan yang dinamis.
XIII Manusia dan hubungannya dengan Tuhan
A. Pengungkapan hubungan dengan Tuhan melalui B. ritus dan kesenian sebagai 90okum90 pengungkapan
hubungan dengan Tuhan secara formalXIV Evaluasi secara keseluruhan materi
yang telah diberikanA. Evaluasi (tanya jawab)B. Diskusi kasus
LITERATUR
Bacaan Pokok:1. Dick Hartoko, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Buku Panduan Mahasiswa, PT.Prehalindo, Jakarta, 1992
Bacaan Pendukung1. Djoko Widagdo, dkk, Ilmu Budaya Dasar , PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2008.2. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, PT. Aksara Baru, Jakarta 1989.3. Ihromi, TO, (ed), Pokok-pokok Antropologi Budaya, PT. Gramedia, Jakarta, 19804. Huijbers, Sesama Manusia, dalam Soerjantopuspowardojo dan K. Barten (ed),Sekitar Manusia, Bunga Rampai
Tentang Filsafat Manusia. PT. Gramedia, Jakarta 19785. Huijbers, Manusia Mencari Allah, Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 19826. Koendjono, Bahasa, Pelajaran dan Humaniora, dalam Dick Hartoko, Memanusiakan Manusia Muda, Yayasan
Kanisius, Yogyakarta, 1985SOSIOLOGI BOBOT : 2 SKS
90
Deskripsi :: Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk didalamnya
perubahan-perubahan sosial merupakan salah satu mata kuliah wajib yang obyeknya adalah masyarakat dan perilaku manusia dalam hidup bermasyaraakat. Oleh karena itu kuliah sosiologi akan membahas secara rinci tentang hubungan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial dan hubungan manusia dengan kelompok-kelompok.
Kompetensi :Setelah mempelajari dan lulus mata kuliah ini mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah- masalah sosial ,
menganalisis, mendiskripsikan dan memberikan penjelasan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGERTIAN DAN HAKEKAT
SOSIOLOGIA. Pengertian sosiologiB. Obyek sosiologiC. Hakekat sosiologiD. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
II. HAKEKAT INDIVIDU DAN MASYARAKAT
A. Hakekat individuB. Hakekat masyarakatC. Hubungan individu dan masyarakatD. Norma sosial
III. INTERAKSI DAN PROSES SOIAL A. Pengertian interaksi sosialB. Fungsi interaksi sosialC. Pengertian proses sosialD. Macam-macam proses sosial
IV. SISTEM SOSIAL DAN STRUTUR SOSIAL
A. Pengertian sistem sosialB. Ciri-ciri struktur sosialC. Fungsi struktur sosialD. Pengertan sistem sosialE. Unsur-unsur sistem sosialF. Masyarakat sebagai unsur sosial
V STRATIKASI SOSIAL DAN KONTROL SOSIAL
A. Pengertian stratifikasi sosialB. Faktor-faktor terjadinya stratifikasi sosialC. Sifat stratifikasi sosialD. Pengaruh stratifikasi sosial dalam bidang hukumE. Pengertian 91okum9191 sosialF. Faktor-faktor perilaku menyimpangG. Bentuk 91okum9191 sosial
VI PERUBAHAN SOSIAL A. Pengertian perubahan sosialB. Faktor-aktor terjadinya perubahan sosialC. Bentuk-bentuk perubahan sosial
VII KEBUDAYAAN A. Pengertian kebudayaanB. Sistem nilai budaya.
VIII MASALAH-MASALAH SOSIAL A. Pengertian masalah sosialB. Pendangan sosiologis terhadap masalah sosial.
LITERATUR :1. Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Bumi Aksara, Jakarta,20022. Dwi Narwoko J. dan Bagong Suyanto , Sosiologi Pengantar dan Terapan, Edisi Pertama, Prenada Media, Jakarta,
20043. Jabal Tarik Ibrahim, Sosiologi Pedesaan, Universitas Muhamadiyah Malang, 20024. Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 20045. Stephen K. Sanderson, Makro Sosiologi sebuah pendekatan terhadap realitas sosial, Edisi Kedua, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta,20036. Soeryono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Keempat,PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 1990.
HAK – HAK ASASI MANUSIABOBOT : 2 SKS
91
Deskripsi :Mata kuliah ini mempelajari HAM berdasarkan 92okum9292l92t internasional/nasional dan sekaligus
mengkonfrontasikan dengan realitas 92okum92: Ciri khas HAM, macam-macam HAM beserta pelanggarannya; dan bagaimanakah promosi dan proteksi HAM itu dijalankan.
Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami menyadari, mengerti dan menganalisanya dengan baik HAM. Dengan
pemahaman akan HAM itu, mahasiswa diajak untuk membangun masyarakat yang berwawasan HAM.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1 Pendahuluan a. Pengertian HAM
b. Karakteristik HAMc. Dasar Filsafat, Teologi dan Politik HAM
2 Sejarah HAM a. HAM dalam Kitab Suci, Patristik dan Abad Pertengahanb. Dari Magna Charta s/d Deklarasi Universal HAMc. HAM di Indonesia
3 HAM dalam Hukum Nasional dan Internasional
a. Kovenan Internasional tentang Hak-hak sipil dan politik dua 92okum9292l opsional
b. Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
c. Mahkamah Pidana Internasional Permanen (Satuta Roma)d. HAM dalam Konstitusi di Indonesiae. Undang-Undang HAM dan Pengadilan HAM di Indonesia
4 Perlindungan dan Pengembangan HAM
a. Deklarasi Vienna 1993, Deklarasi Durban (2002) dan Program aksinya
b. Pengadilan HAM: Level Nasional dan Internasional c. Peranan Gereja dalam Proteksi dan Promosi HAM d. HAM dalam Islam: Piagam Medinah, Deklarasi HAM
Menurut Islam (1981) dan HAM dalam Islam (Deklarasi Kairo, 1991)
5 Studi Khusus a. Masalah Genderb. Perlindungan HAM Anak dan Perempuanc. Hak-hak Minoritas: ras, agama, bahasa dan suku bangsad. Mengenal Komnas HAM Indonesia.
LITERATUR:1. David F. Fursythe, Hak-Hak Asasi Manusia dan Politik Dunia, Angkasa, Bandung, 2003.2. Giorgio Filibeck, Human Rights in the Teaching of the Church: from John XXIII to John Paul II, Libreria
Editrice Vaticana, Vatican City, 1994.3. Jean-Francois Six, Church and Human Rights, St. Paul Publications, Middle Green, 2003.4. Peter Baehr, Peter van Dijk, Adnan Buyung Nasution dan Leo Zwaak (ed), 1997, Instrumen Internasional:
Pokok-Pokok Hak Asasi Manusia, Obor Indonesia, Jakarta.5. Saafrudin Bahar, Konteks Kenegaraan HAM, Sinar Harapan, Jakarta, 2002.6. Setya Arinanto, Hak Asasi Manusia dalam Transisi Politik di Indonesia, FH UI, Jakarta, 2003.7. E. Shobirin Nadj dan Naning Mardiyinah (ed), Diseminasi Hak Asasi Manusia: Perspektif dan Aksi, Cesda –
LP3ES, Jakarta, 2000.8. Majda El-Muhataj, Hak-Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Kencana Media-Group, Jakarta,
2005.9. Todung Mulya Lubis, Jalan Panjang HakAsasi Manusia, Gramedia, Jakarta, 2005.10. Pusat Hak-Hak Asasi Manusia PBB, Hak Asasi Manusia, Komnas HAM, Jakarta, 2007.
PANCASILA (YURIDIS KETATANEGARAAN)BOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang Pancasila sebagai dasar 92okum92 di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian Isitilah (Pancasila Yuridis Kenegaraan)
B. Permasalahan (Berkaitan dengan permasalahan “mengapa
92
rumusan Pancasila yang sah adalah rumusan Pancasila yang terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945” (dasar Hukumnya : 1) ditetapkan oleh Pembentuk Negara/PPKI, 2) Inpres No. 12 Tahun 1968)
C. Metode/Pendekatan yang Digunakan untuk Memecahkan Masalah1. Pendekatan Historis2. Pendekatan yuridis3. Pendekatan Filosofis4. Pendekatan Sosiologis (Pendekatan Multidimensional)
D. Pancasila Material dan Pancasila Formal1. Pengertian Pancasila Material2. Pengertian Pancasila Formal3. Hubungan Pancasila Material dan Pancasila Formal
E. Pancasila Merupakan Faktor Utama Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
F. Arti Pentingnya Dasar Negara bagi Suatu NegaraII. PROSES FAKTUAL
PERUMUSAN PANCASILA FORMAL
A. Pengertian Proses Faktual Perumusan Pancasila FormalB. Perkembangan Nilai-Nilai Pancasila dalam Sejarah Bangsa
IndonesiaC. Peristiwa Perumusan Pancasila oleh Tokoh-Tokoh (Pendiri
Negara)III. PENJABARAN
(TRANSFORMASI) PANCASILA FORMAL MENJADI PEDOMAN PEDOMAN OPERASIONAL (NORMA HUKUM DAN NORMA HIDUP SEHARI-HARI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA, BERNEGARA, DAN BERMASYARAKAT)
A. Transformasi Pancasila Formal menurut DriyarkaraB. Transformasi Pancasila Formal menurut NotonagoroC. Transformasi Pancasila Formal menurut SupomoD. Transformasi Pancasila Formal dalam Pasal-Pasal UUD
1945.
IV. HAKIKAT DAN KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 TERHADAP TERTIB HUKUM INDONESIA
A. Menjadi Dasarnya Tertib Hukum IndonesiaB. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
(Staatsfundanmentalnorm)C. Tiga Alasan Mengapa Pembukaan UUD 1945 tidak dapat
diubah2. Alasan Yuridis3. Alasan Material4. Alasan Religius atau alasan Gaib
V. PROSES RASIONAL PERUMUSAN PANCASILA (KEBERADAAN DAN HAKIKAT PANCASILA)
A. Pengertian Proses Rasioanal PancasilaB. Pengertian FilsafatC. Keberadaan PancasilaD. Hakikat Pancasila
LITERATUR :1. Dahlan Thaib, SH., Msi., Pancasila Yuridis Ketatanegaraan, UPP, AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.2. Dr. Moh Mahfud MD, SH, Dasar-Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, UII Press, Yogyakarta,
1993.3. Maria Farida Indarti, SH., MH., Ilmu Perundang-Undangan Dasar-Dasar dan Pembentukannya, Kanisius,
Yogyakarta, 1998.4. Dr. PJ. Suwarno, SH., Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta, 1993.5. Drs. Karlan MS., Pancasila Yuridis Ketatanegaraan, Paradigma, Yogyakarta, 1998.
HUKUM PERUSAHAANBobot : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :
93
Melalui mata kuliah ini bertujuan mendalami teori, doktrin dan 94okum positif yang mengatur dunia usaha serta mengkaji kasus-kasus kontemporer. Mahasiswa diharapkan mempunyai gambaran yang komprehensif baik aspek mikro maupun makro dan mampu menganalis secara yuridis berbagai operasionalisasi perusahaan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI TINJAUAN POLITIK HUKUM
PERUSAHAANA. Tujuan Negara Mengatur Dunia UsahaB. Keterkaitan Hukum, Ekonomi dan PolitikC. Tinjauan Konstitusional 3 (tiga) Pelaku Ekonomi:
BUMN, BUMS dan KoperasiII BADAN HUKUM A. Teori-teori Badan Hukum
B. Tanggung Jawab Badan HukumIII PERSEROAN TERBATAS A. Pendirian
B. Organ-organ PT dan Tanggung JawabnyaC. Tanggung Jawab PTD. Pengaturan PT dalam Hukum PositifE. Merger, Akuisisi, Joint Venture, Konsolidasi,dan
Pendirian Anak PerusahaanF. Doktrin-doktrin Kontemporer dalam Pengelolaan PT
IV KERJA SAMA PERUSAHAAN A. KonglomerasiB. Dampak dari aktivitas kerjasama perusahaan.C. Joint Venture, CPS/BOT
V ANEKA PRAKTEK PERUSAHAAN A. ProteksiB. Kartel dan MonopoliC. Analisis Kasus Aktual
VI GOOD CORPORATE GOVERNANCE
A. PengertianB. Pengaturan HukumnyaC. Prinsip-prinsip Tata Kelola yang BaikD. Nilai-nilai GCG dalamSistem Hukum Indonesia
LITERATUR :1. Ali Ridho, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan Koperasi, Yayasan,
Wakaf,Alumni, Bandung: 19682. Asril Sitompul. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, Citra Aditya Bakti, Bandung: 19963. Chaidir Ali, Badan Hukum, Alumni, Bandung: 19914. Ibrahim R, BUMN dan Kepentingan Umum, Citra Aditya Bakti, Bandung: 19975. Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia, Pradnya Paramita, Jakarta: 19906. Mohamad Hatta, Penjabaran Pasal 33 UUD 1945, Mutiara, Jakarta: 19887. Munir Fuadi, Pembiayaan Perusahaan Masa Kini, Citra Aditya Bakti, Bandung: 19778. ---------------, Doktrin-doktrin Modern dalam Corporate Law, Citra Aditya Bakti, Bandung: 20029. ---------------, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung: 200310. Nindyo Pramono, Sertifikasi Saham PT Go Publik dan Hukum Pasar Modal di Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung: 199711. P. Priasmoro, Konglomerasi Ekonomi dalam Rangka Persatuan dan Kesatuan Bangsa Suatu Tanggung
Jawab Sosial, LPSI, Jakarta: 199412. Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, Citra Aditya Bakti, Bandung: 1996 13. Udin Silalahi, Badan Hukum Organisasi Perusahaan, Badan Penerbit IBLAM, Jakarta Pusat: 2005
HUKUM PERBANKANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbankan baik dari aspek 94okum, kelembagaan , maupun
kegiatan operasionalnya serta implementasinya dalam praktek.
No POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI dan II TINJAUAN UMUM TENTANG
LEMBAGA KEUANGAN YANG BUKAN BANK DAN YANG BERBENTUK BANK.
I.a. Factoring.b. Modal Ventura, Leasing.c. Lembaga Asuransi.d. Bank.
II. Diskusi kasus aktual
94
III dan IV BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
III. 1. Pengaturan Mengenai Jenis Operasional
Bank.2. Tinjauan Tentang Prinsip-Prinsip Islam
dalam lembaga Keuangan3. Tinjauan Tentang Bank Yang
beroperasi secara konvensional dan bank yang beroperasi secara syariah.
4. Tinjauan Tentang bank Syariah
IV. Diskusi kasus aktualV dan VI BANK INDONESIA V.
1. Pengaturan2. Kedudukan Bank Indonesia yang
Independen3. Tugas dan tujuan4. LPJK5. Dampak terbentuknya LPJK
VI. Diskusi Kasus AktualVII dan VIII PERLINDUNGAN TERHADAP
NASABAH BANKVII
1. Tingkat kesehatan Bank2. Pengertian Lembaga Penjamin
Simpanan3. Tujuan Lembaga Penjamin Simpanan4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepercayaan masyarakat Terhadap Lembaga perbankan
VIII. Diskusi kasus aktual
LITERATUR :1. Anthony Nicole, Permasalahan Rancangan Lembaga pengawas Jasa keuangan Regulasi dan pengawasan
Perbankan, makalah disampaikan pada Lokakarya RUU Lembaga pengawas jasa keuangan, Yogyakarta,2001
2. Anastuti Kusumawardani,Lembaga Pembiayaan Di Indonesia , Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993.3. Agus R. Pandjaitan,1993, Lembaga Pembiayaan Di Indonesia , Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993. 4. Ahmad Fuad , 2001, makalah disajikan dalam seminar nasional “Menyongsong Pembentukan Lembaga
Pengawas Jasa Keuangan (LPJK) sebagai Upaya pengawasan Terhadap Bank Dan perusahaan Sektor Jasa Keuangan Di Indonesia “ yang diselengarakan di Jakarta olehFH Trisakti tanggal 16 Juli 2001 .
5. Angelo M.Venardos, Islamic Banking &Finance in South-East Asia Its development & Future, World Scientific Publishing Co.Pte,Ltd, Singapura, 2007.
6. Adrian Sutedi, Hukum Perbankan (Suatu Tinjauan Pencucian Uang,Merger, Likuidasi, dan Kepailitan), Sinar grafika, 2007
7. Budi Winarno,Globalisasi Wujud Imperialisme Baru, Tajidu Press, Yogyakarta, 2005, 8. Benny Riyanto,2007, Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Mediasi Perbankan, Makalah dalam Seminar Sehari
tentang Mediasi Perbankan Prospek Dan Kendala , Kerjasama Fakultas Hukum UNDIP –Bank Indonesia , Semarang , 30 November 2007.
9. Bonaventura de Sausa Santos. Toward a New Common Sense: Law, Science and Politics in the Paradigmatic Transition, New York: Routledge, 1995.
10. Charles Samford, The Disorder Of Law A Critique of Legal Theory, Basil Blacwell Inc, 198911. Darmin Nasution,2001, Regulasi Pemerintah Tentang Pengawasan terhadap kegiatan perusahaan Sektor
Jasa Keuangan Sekarang Dan Masa Datang, makalah disajikan dalam seminar nasional “Menyongsong Pembentukan Lembaga Pengawas Jasa Keuangan (LPJK) sebagai Upaya pengawasan Terhadap Bank Dan perusahaan Sektor Jasa Keuangan Di Indonesia “ yang diselengarakan di Jakarta olehFH Trisakti tanggal 16 Juli 2001
12. Darji darmodiharjo & Shidarta,. Pokok-Pokok Filsafat Hukum, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta ,2002 13. David M,Trubek, Max Weber on Law and the Rise of Capitalism, 1972 .14. FX.Adji Samekto, Studi Hukum Kritis Kritik terhadp 95okum Modern, PT.Citra Aditya Bhakti, Bandung,
200515. Frans Magnis Suseno, Kuasa dan Moral, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal 1, 199516. Gunarto Suhardi, Usaha Perbankan Dalam Perspektif Hukum, Penerbit Kanisius ,Yogyakarta, 2003.
95
17. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan , Seksi Hukum dagang Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,1980
18. Gunarto Suhardi,Hukum Perbankan, tanpa penerbit , 2001.19. Herwidayatmo, Tinjauan Umum Terhadap Lembaga Pengawas Jasa Keuangan Dan Tinjauan Khusus
Status Dan Kedudukan Lembaga Pengawas Jasa Keuangan, Pidato pembukaan pada WORKSHOP LPJK yang dilakukan ole Departemen Keuangan bekerjasama dengan FH UGM tagl 8 November Tahun 2000. ,2001
20. Hartono Hadi Soeprapto. Pengantar Tata Hukum, Indonesia, Liberty, Yogyakarta , 199321. Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta, 2005.22. I.Wibowo, Neo liberalisme dan Kampanye Anti Negara dalam I Wibowo dan Francis Jeffrey Carmichail,
2001,Permasalahan Rancangan Lembaga Jasa Keuangan, makalah disampaikan pada Lokakarya RUU Lembaga pengawas jasa keuangan, 4 desember 2001, Yogyakarta.
23. Komariah Emong Sapardjaja, Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiel Dalam Hukum Pidana Indonesia: Studi Kasus tentang Penerapan dan erkembangannya Dalam Yurisprudensi, Bandung: Alumni, 2002.
24. Suparman Sastrawidjaya & Endang,Hukum Asuransi; Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito, Usaha Perasuransian, Citra Aditya Bhakti, Jakarta , 1996.
25. Muhammad, Bank Syari’ah, Graha Ilmu,Yogyakarta,200526. Muhamad Syafii Antonio, Bank syariah suatu pengenalan Umum , Tazkia, Institute, Jakarta,1999.27. Mohamad Fajrul Falaakh, 2001, Pengawasan Industri Keuangan : Pilihan Tentang Kedudukan Lembaga,
Pokok-pokok pikiran disampaikan dalam Lokakarya Lembaga pengawas jasa Keuangan (LPJK) kerjasama antara tim penyususn RUU LPJK, Ditjen Lembaga Keuangan ,DepKeu RI dengan FH UGM Yogyakarta, 8 November 2001.
28. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Di Indonesia, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung,199529. Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, PT Citra Aditya Bhakti, Bandung,1999.30. Munir Fuady, Hukum Dagang Internasional(Aspek Hukum WTO),Citra Adtya Bhakti,Bandung ,2004 31. Moeljatno. Azas-azas Hukum Pidana, Jakarta: Bina Aksara, 1987. 32. Muhamad Nurlif, 2002, Urgensi Pengaturan Peranan dan kedudukan Bank sentral Dalam Amandemen
Konstiusi, makalah disampaikan dalam seminar “Urgensi Pengaturan Peranan dan Kedudukan Bank sentral Dalam Amandemen Konstitusi” Yogyakarta 30 April 2002.
33. Latifa M. Algaoud & Mervyn K.Lewis,Perbankan Syariah, 2003, Serambi Ilmu Semesta Jakarta,200334. Pradjoto,Deregulasi dan Regulasi Perbankan , tanpa penerbit, 2000 .35. Revrisond Baswir, 2002, Bahaya Independensi Bank Sentral, makalah disampaikan dalam seminar “Urgensi
Pengaturan Peranan dan Kedudukan Bank sentral Dalam Amandemen Konstitusi” Yogyakarta 30 April 2002.
36. Ronny Sautma Hotma Bako, Hubungan Bank Dan Nasabah Terhadap Produk Tabungan Dan Deposito(Suatu tinjauan hukum terhadap Perlindungan Deposan selama Ini), PT Citra Aditya Bhakti, Bandung,1995.
37. Robinson Simbolon,2001. Status Dan KedudukanLembaga Pengawas Jasa Keuangan , Pokok-pokok pikiran disampaikan dalam Lokakarya Lembaga pengawas jasa Keuangan (LPJK) kerjasama antara tim penyususn RUU LPJK, Ditjen Lembaga Keuangan ,DepKeu RI dengan FH UGM Yogyakarta, 8 November 2001
38. Soedijana,Pengantar Ilmu Ekonomi, Penerbit Universitas Atmajaya ,Yogyakarta , 1993 39. Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1984.40. Satjipto Raharjo,Hukum dan Masyarakat, Angkasa, Bandung,198041. Satjipto Rahardjo,Ilmu Hukum, Alumni, Bandung,199142. Satjipto Rahardjo, Pidato Mengakhiri Masa Jabatan Sebagai Guru Besar Tetap Pada Fakultas Hukum
UnDip, 15 Desember 2000.43. Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum : Pencarian, Pembebasan dan Pencerahan, Penerbit Universitas
Muhamadiyah Surakarta, 2004.44. Satjipto Rahardjo, Sisi-Sisi Lain Dari Hukum, Penerbit Buku Kompas, 2006.45. Satjipto Raharjo, Membedah Hukum Progresip, Penerbit Buku Kompas Gramedia, 2007.46. Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum Di tengah Arus Perubahan , 24 agustus 2007,Bahan Bacaan Mahasiswa
Program Doktor Undip.47. Satjipto Rahardjo, Biarkan Hukum Mengalir, Penerbit Buku Kompas, IX, 2007.48. Satjipto Raharjo, Membedah Hukum Progresip, Penerbit Buku Kompas Gramedia, 2007.49. Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan , 200050. Soetandyo Wignjosoebroto, 1994. Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional: Dinamika Sosial Politik
Dalam Perkembangan Hukum di Indonesia, Jakarta: PT. Grafindo Persada. 51. Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta, 199152. Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Penerbit Kanisius, 1995.53. Wahono,Neoliberalisme ,Cindelaras,Yogyakarta,54. Yenti Ganarsih, Kriminalisasi Pencucian Uang , Penerbit UI, Jakarta, 200355. Zainal Azikin, Pokok-Pokok Hukum Perbankan Di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997
96
HUKUM ASURANSIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan hukum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan hukum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang asuransi sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian Asuransi
B. Pengaturan AsuransiC. PenggolonganD. Prinsip- prinsip
II. JENIS – JENIS ASURANSI A. KebakaranB. LautC. JiwaD. Penerbangan dan AngkasaE. Asuransi lainya
LITERATUR :1. Abdulkadir Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Pertanggungan, Alumni, Bandung, 1983.2. Amiril, Asuransi Jiwa Dalam Hukum dan Praktek (Bahan Penataran), FH – UGM, Yogyakarta, 1988.3. Bicklehaupt Davic L., General Insurance, Illiwis Homewood Richard D. Irwin Inc., Ninth Edition, 1974.4. Clausing P., Aspek-Aspek Hukum Pertanggungan Belanda, FH - UGM, Yogyakarta, 1988.5. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, Usana, Yogyakarta, 1982.6. ------------------------------------------, Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya, BPHN, Jakarta, 1983.7. Gunanto H., Asuransi Kebakaran Indonesia, Tiara Pustaka, Jakarta, 1984.8. --------------, Perlindungan Penanggung Versus Perlindungan Tertanggung dan Ketidakstabilan Hukum Asuransi
Laut (Marine Insurance) di Negara Kita Dewasa Ini, Astoeti Gunanto & Associates, Jakarta, 1988.9. FH - Universitas Airlangga, Forum Diskusi Nasional Hukum Penerbangan dan Seminar Asuransi Penerbangan,
FH - UNAIR, Surabaya, 1993.10. Majalah Fakultas Hukum Trisakti, Edisi Khusus, “Hukum Pertanggungan”.
HUKUM TRANSPORTASIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan hukum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan hukum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang transportasi sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTARII. PENGANGKUTAN DARAT PADA
UMUMNYAA. Pengangkutan Barang
1. Peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan pengangkutan
2. Pengertian pengangkutan3. Pihak-pihak dalam pengangkutan4. Petugas Pengangkutan :
a.Petugas Pengangkut ( pihak pengangkut )b.Pengusaha perantara ( ekspeditur )c. Pengusaha angkutan
5. Perjanjian Pengangkutan6. Hak, kewajiban dan tanggungjawab para pihak serta
akibat hukumnya.B. Pengangkutan Orang
1. Perbedaannya dengan pengangkutan barang
97
2. Tanggung Jawab pengusaha3. Tuntutan ganti kerugian dan beban pembuktiannya4. Syarat-syarat dalam tuntutan ganti kerugian5. Besarnya jumlah ganti kerugian
III. PENGANGKUTAN LAUT A. Hukum Pengangkutan Laut 1. Pengengertian istilah pengangkutan laut2. Charter dan charter party3. Konosemen4. Pengangkutan barang dan orang, ekspedisi muatan
laut5. Jurusan tetap ( regular liner service) 6. Dan jurusan tidak tetap ( tramp )7. Tubrukan kapal dan upah muatan8. Hak dari kewajiban para pihak9. Klaim dan penyelesaian
B. Klasifikasi Kapal1. Pentingnya klasifikasi dalam hukum perkapalan 2. dan hukum pengangkutan di laut3. Biro klasifikasi di Indonesia4. Kewajiban memelihara sertifikat klasifikasi
IV. PENGANGKUTAN UDARA A. Pengertian dan pengaturannyaB. Ruang lingkup berlakunnya peraturan-peraturan dan C. konvensi -konvensi internasionalD. Perjanjian pengangkutan udara beserta pihak-
pihaknyaE. Sistem pertanggungan jawab pengangkutan udaraF. Pembatasan-pembatasan tanggung jawabG. Dokumen-dokumenH. Charter pesawat udara
V. PENGANGKUTAN MULTI MODA A. Perjanjian Pengankutan GabunganB. Tanggung jawab Pengangkut
VI. INCOTERM 2000 Esensi dan Berbagai KlausulaVII. ELECTONICS DATA
INTERCHANGEA. PengaturanB. Mekanisme Pemasukan Barang
LITERATUR :A. WAJIB 1. HMN. Purwosutjipto, SH., Hukum Pengangkut, Jilid III, Djambatan2. Wiryono Projodikoro, SH. Dr.Prof., Hukum Laut Indonesia, Sumur Bandung 3. Wiwoho Soedjono, SH. Hukum Lau”4. Suherman, E. Mr., Tanggung Jawab Pengangkutan Dalam Hukum Udara di Indonesia, PT. Eresco,
Bandung5. -------, Hukum Udara Indonesia dan Internasional, Alumni, Bandung6. Achmad Ichsan, SH. , Hukum dagang.7. Mr. Soewidji kartanagara, Inti Hukum Dagang, Universitas Negeri Surakarta, Sebelas Maret
HUKUM PENANAMAN MODALBobot : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Melalui mata kuliah ini bertujuan untuk mendalami berbagai persoalan 98okum yang timbul dari hubungan
98okum yang berkaitan dengan aktifitas di bidang penanaman modal. Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk menganalisis secara yuridis kegiatan penanaman modal dan mengetahui pengaturan dalam 98okum positif Indonesia.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Globalisasi dan Peluang Investasi
B. Manfaat InvestasiC. Faktor Pendorong Investor Menanamkan ModalnyaD. Kepastian Hukum dalam Investasi
98
II. PENANAMAN MODAL A. Arti Penting Penanaman Modal bagi Perekonomian Negara
B. Direct Investment dan Portofolio InvestmentC. Doktrin Pasar Bebas dalam InvestasiD. Pengaturan InvestasiE. Asas Hukum dalam Undang-undang No. 25 Tahun
2007III. PENANAMAN MODAL ASING A. Latar Belakang Penanaman Modal Asing
B. Teori-teori tentang PMA (Teori Liberal, Teori Sosialis, Teori Dependensi)
C. Politik Pemerintah Indonesia terhadap PMAD. Perjanjian-Perjanjian dalam Kerangka PMAE. Perusahaan Multinasional dalam kaitannya dengan
PMAF. Hambatan Penanaman Modal
IV. JAMINAN INVESTASI DAN PENYELESAIAN SENGKETA
A. Jaminan InvestasiB. Sengketa Investasi/ Penanaman ModalC. Penyelesaian Sengketa
LITERATUR :1. Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal Di Indonesia, Penerbit Prenada Media, Jakarta: 20042. Ida Bagus Rahmadi Supancana, Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung Di Indonesia, Penerbit
Ghalia Indonesia, Bogor: 20063. Jusuf Anwar, Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, PT Alumni, Bandung: 20054. Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Penerbit Nuansa Aulia, Bandung: 20075. Sumantoro, Peranan Perusahaan Multinasional dalam Pembangunan Indonesia Ditinjau dari Hukum
Ekonomi 1980-19826. Suhendro, Hukum Investasi di Era Otonomi Daerah, Gita Nagari, Yogyakarta: 20057. -------------, Peranan Perusahaan Multinasional dalam Pembangunan Negara Sedang Berkembang dan
Implikasinya di Indonesia, Alumni, Bandung: 19838. -------------, Bunga Rampai Permasalahan Penanaman Modal dan Pasar Modal, Binacipta, Bandung: 19849. Sunaryati Hartono, HukumEkonomi Pembangunan Indonesia, Binacipta, Bandung: 198210. Roshidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Bayu Media: 2003
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata Kuliah Hukum Milik intelektual ini diberikan agar mahasiswa memahami, dan menguasai aspek hukum
positif mengenai milik intelektual sehingga memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang terjadi dalam bidang bisnis khususnya yang terkait dengan hak kekayaan intelektual.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Sejarah HaKI
B. Justifikasi HaKIII. HAKI DALAM SISTEM HUKUM
INDONESIAA. Kualifikasi KebendaanB. Formalitas PeralihanC. Perolehan Hak
III. PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM BIDANG HAKI
A. Bern conventionB. Rome conventionC. TRIPsD. Paris ConventionE. Hague ConventionF. BudapesG. UPOV ConventionH. Locarno ConventionI. WIPO
IV. HAK CIPTA (COPY RIGHTS), MEREK, PATEN, DESAIN INDUSTRI, DESAIN TATA LETAK
A. Pengertian-pengertianB. Prinsip dan Ruang lingkup perlindunganC. Perolehan, Ekspolitasi dan Pembatasan
99
SIRKUIT TERPADU dan RAHASIA DAGANG
D. Jangka Waktu perlindunganE. Hak Terkait dengan Hak CiptaF. Pelanggaran Hak CiptaG. Penegakaan Hukum
1. Gugatan perdata2. Sanksi Pidana3. Putusan Sela
V. TATA CARA PEROLEHAN Penelusuran HAKI
LITERATUR :1. Bambang Kesowo, Pengantar Umum Mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual, Fak. Hukum. UGM. Yogyakarta,
1994.2. BPHN, Penulisan Karya Ilmiah tentang Aspek Hukum dalam TRIPs, Jakarta, 1995. 3. Departemen Perdagangan RI, Terjemahan Resmi Persetujuan Akhir Putaran Uruguay, Jakarta, 1995.4. Gofar Bain, H.. Uruguay Round dan Sitem Perdagangan Masa Depan, Jambatan, Jakarta,2001.5. Gunawan Wijaya, Rahasia Dagang, Alumni, Bandung, 2001.6. --------------, Lisensi, Alumni, Bandung, 2001.7. Iman Sjahputra Tunggal, Aspek Hukum Rahasia Dagang, Harvarindo, Jakarta,2000.8. Insan Budi Maulana, Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia dari Masa Ke Masa, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999.9. Insan Budi Maulana. Et.al.. Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual I, Pusat Studi Hukum UII, Pustaka Pelajar
Offset. Yogyakarta,2000.10. Mohamad Djumhana, Aspek Hukum Desain Industri, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.11. Oentoeng Suropati, Hukum Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi, Fak Hukum, Univ. Kristen Satya Wacana.
Salatiga, 1999.
HUKUM PERSAINGANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan 100okum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan 100okum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang persaingan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan 100okum yang timbul.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian
B. Ruang Lingkup II. SISTEM EKONOMI INDONESIA A. Pasal 33 UUD 1945
B. Demokrasi Ekonomi1. Tiga Pelaku Ekonomi (Koperasi, BUMN, Swasta)2. Bentuk Usaha Swasta, dari yang tidak berbadan
hukum sampai dengan yang berbadan hukum baik yang tunggal maupun kelompok
3. Kebijakan Pemerintah terhadap ketiga pelaku ekonomi
III. PANDANGAN HUKUM TENTANG PERSAINGAN USAHA
A. Menurut Hukum IndonesiaB. Komparasi dengan AS dan negara-negara yang
tergabung dalam EUIV. KEBIJAKAN PERSAINGAN A. Berdasarkan UU No. 5 tahun 1999
B. Menurut peraturan di AS dan EUV. BENTUK BENTUK PERSAINGAN A. Persaingan Sempurna
B. Persaingan tidak SempurnaVI. PERJANJIAN YANG DILARANG A. Oligobsoni
B. Penetapan HargaC. Pembagian Wilayah D. PemboikotanE. KartelF. TrustG. Poligobsoni
100
H. Integrase VertikalI. Perjanjian TertutupJ. Perjanjian dengan Pihak Luarnegeri
VII. KEGIATAN YANG DILARANG A. MonopoliB. Penguasaan PasarC. Persekongkolan
VIII. PENGATURAN PERSAINGAN DILUAR UU No.5 THN 1999
A. Pengaturan Dalam Hukum Pidana.B. Pengaturan Dalam Hukum Perdata.
LITERATUR :1. Adrianus Meliala, Praktek Bisnis Curang, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993.2. Andi Fahmi Lubis, Dr, SE., ME., Hukum Persaingan Usaha, KPPU, 20093. Charles Mc. Manis, Unfair Trade Practices, St. Paul Minn West Publishing Co., 1998.4. Departemen Perdagangan, Tinjauan Praktek Dagang Restriktif, 1992.5. Donald T. Wilson, International Bussiness Transaction, Sint Paul Minn West Publishing Co., 1981.6. Emmy Pangaribuan, Perusahaan Kelompok dan Hukum Persaingan, 1995.7. Johny Ibrahim, Dr, SH., M.Hum., Hukum Persaingan Usaha, Filosofi, Teori dan Implikasi penerapannya,
Baepemedia,2007.8. LP3ES, Pemikiran Pembangunan Bung Hatta, 1995.9. Lembaga Soekarno-Hatta, Sejarah Lahirnya UUD 1945 dan Pancasila, 1986.10. Putusan Pengadilan tentang Persaingan Curang.11. Syamsul Maarif, Ph.d., Merger dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha, PT. Penebar Swadaya, 2010.12. UU No. 5 Tahun 1999 13. UU No 8 Tahun 1999
SURAT-SURAT BERHARGABobot 2 SKS
Melalui mata kuliah ini bertujuan untuk mendalami berbagai persoalan 101okum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan 101okum yang berkaitan dengan aktifitas di bidang surat-surat berharga. Mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang surat-surat berharga (macam-macam, persamaan dan perbedaannya) serta fungsinya dalam perekonomian. Mereka juga mampu mengidentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan 101okum yang timbul berkaitan dengan penggunaan surat-surat berharga.
NO. POKOK PEMBAHASAN SUB POKOK PEMBAHASANI. SURAT BERHARGA PADA
UMUMNYAA. Latar Belakang Penerbitan surat berhargaB. Pengertian dan PengaturanC. FungsiD. Cara Peralihan
II. SURAT BERHARGA PASAR UANG
A. Wesel,B. Cek,C. Surat Sanggup,D. Surat Promes,E. Bilyet Giro.
III. SURAT BERHARGA PASAR MODAL
A. SahamB. ObligasiC. OpsiD. WarrantsE. RightsF. Commercial PaperG. SBI
IV. SURAT BERHARGA KEBENDAAN
B. Surat Gadai C. Konosemen
LITERATUR
1. Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang tentang Surat-surat Berharga, Citra Aditya Bakti, Bandung: 19982. Adrian Sutedi, Aspek Hukum Obligasi & Sukuk, Sinar Grafika, Jakarta: 20093. Emmy Pangaribuan Simandjuntak, Hukum Dagang Surat-surat Berharga, Penerbit Seksi Hukum Dagang FH
UGM, Yogyakarta: 19794. Gunawan Widjaja, Efek Sebagai Benda, Radja Grafindo Persada, Jakarta: 2005
101
5. Jasso Winarto (Ed), Pasar Modal Indonesia Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta: 1997
6. Jusuf Anwar, Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, PT Alumni, Bandung: 2005 7. Koetin, Analisis Pasar Modal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta: 19968. Munir Fuady, Pasar Modal Modern: Tinjauan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung: 1996 9. Soemantoro, Pengantar Pasar Modal, Ghalia Indonesia, Jakarta: 199010. Umaran Mansyur, Teknik Perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia, Aksara Kencana, Bandung: 199611. Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel Cek dan Aksep di Indonesia, Sumur Bandung, Bandung: 1966
HUKUM KEPAILITAN BOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan 102okum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan 102okum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang kepailitan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan 102okum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENDAHULUAN A. Pengertian dan ruang lingkup Hukum Kepailitan.
B. Sejarah pengaturan KepailitanII. PROSEDUR
PERMOHONANKEPAILITAN
A. Pengadilan yang berwenang B. Pemohon KepailitanC. Prosedur pengajuan kepailitan. D. Pemerikasaan, Keputusan dan Upaya Hukum
III. AKIBAT HUKUM KEPAILITAN A. Terhadap DebiturB. Terhadap Harta Kekayaan C. Terhadap Hak Jaminan khusus
IV. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENYELESAIAN KEPAILITAN
A. PersyaratanB. Tugas dan Tanggung Jawab
V. PENYELESAIAN KEPAILITAN A. VerifikasiB. Pembayaran
VI. PENUNDAAN KEWAJIBAN MEMBAYAR UTANG DAN AKIBAT HUKUMNYA
A. PemohonB. AcaraC. Dasar PertimbanganD. Jangka waktu dan konsekuensinya.E. Akibat Hukum.
LITERATUR D. Wajib:
1. Sudargo Gautama, Komentar atas Pertaturan Kepailitan Baru untuk Indonesia, 1998, Citra Aditya Bhakti, Bandung.
2. Robintan Sulaiman, Lebih Jauh Tentang Kepailitan, 1998. FH Pelita Harapan, Jakarta.3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 tahun 1998 tentang Peraturan Kepailitan.4. Undang – undang Nomor. 37 Tahun 2004 .E. Anjuran:
1. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, oleh H.M.N. Purwosutjipto, SH, jilid 8, Jambatan, Jakarta, 1984.
2. Business Law, Principles and Cases, Daniel V.Davidson, Brenda E. Knowles, Lynn M. For sythe, Kent Publishing Company, Boston Massachusett, 1984.
3. Pengantar Hukum Kepailiilitan di Indonesia, Victor M. Situmorang, SH, Hendri Soekarso, SH, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMENBOBOT : 2 SKS
Deskripsi:
Mata Kuliah Hukum Perlindungan Konsumen adalah salah satu mata kuliah kekhususan di bidang Hukum Ekonomi dan Bisnis. Hukum Perlindungan Konsumen merupakan bidang hukum yang berkembang seiring globalisasi
102
di bidang ekonomi dan perdagangan, keuangan, telekomunikasi,dll dimana lalu lintas barang dan/atau jasa terjadi melintasi batas-batas wilayah/negara. Sebagai akibatnya adalah lemahnya perlindungan konsumen, yang ditandai dengan munculnya praktik usaha yang tidak sehat dan melanggar hak-hak konsumen. Oleh karena itu Hukum Perlindungan Konsumen menjadi sangat penting guna menekan dan mengurangi praktik usaha yang tidak sehat sekaligus melindungi hak-hak konsumen. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diajak untuk melihat pertumbuhan isu perlindungan konsumen, mengidentifikasi persoalan-persoalan yang dihadapi konsumen, serta memahami materi hukum perlindungan konsumen dengan baik. Termasuk di dalamnya memahami persoalan-persoalan yang dihadapi oleh konsumen miskin dalam mengakses kebutuhan dasar (basic needs).
Kompetensi: Setelah mengikuti mata kuliah Hukum Perlindungan Konsumen, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi konsumen dan memahami konsumerisme sebagai bagian penting perlindungan konsumen
2. Mempunyai pengetahuan terhadap latar belakang perlunya Hukum Perlindungan Konsumen, prinsip-prinsip Hukum Perlindungan Konsumen, dan materi Hukum Perlindungan Konsumen, baik yang berlaku di Indonesia maupun yang ada di Negara lain sebagai bahan perbandingan;
3. Memahami dan dapat mengidentifikasi praktik-praktik usaha negatif yang merugikan konsumen4. Mengenal berbagai kelembagaan Hukum Perlindungan Konsumen yang ada di Indonesia dan
memperbandingkannya dengan kelembagaan Hukum Perlindungan Konsumen yang ada di 103okum103 lain;5. Mempunyai ketrampilan dalam menganalisis permasalahan seputar perlindungan konsumen, serta mampu
menyelesaikan kasus atau sengketa konsumen dengan menggunakan ketentuan hukum yang berlaku
Materi Kuliah:NO. POKOK BAHASAN SUB-POKOK BAHASAN
I. KONSUMEN, KONSUMERISME DAN HUKUM
A. Konsep Konsumen dan KonsumerismeB. Sejarah dan Pertumbuhan KonsumerismeC. Prinsip-prinsip Hukum Perlindungan Konsumen
II. HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
A. UN Guidelines for Consumer ProtectionB. International Movement on Consumer Protection
(Consumers International)III. PRAKTIK PERDAGANGAN YANG
TIDAK SEHAT (UNFAIR TRADE PRACTICES)
A. Konsep Unfair Trade Practices (UTP)B. Bentuk dan Jenis UTPC. Faktor-faktor Penyebab UTPD. UTP dalam Perspektif Perlindungan Konsumen
IV. POKOK-POKOK HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA
A. Konsep-konsep HPKB. Hak-hak KonsumenC. Tanggung Jawab Pelaku Usaha
V. KELEMBAGAAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA
A. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)B. Instansi Pemerintah Terkait PKC. Lembaga/Organisasi Perlindungan Konsumen
VI. PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
A. Konsep dan Mekanisme Penyelesian Sengketa Konsumen (PSK)
B. Kelembagaan PSKVII. PERLINDUNGAN KONSUMEN
DAN KEBUTUHAN DASAR (BASIC NEEDS)
A. Pendidikan KonsumenB. Pemanfaatan Sumber Daya C. Akses Terhadap PanganD. Akses Layanan KesehatanE. Konsumsi Berkelanjutan
LITERATUR WAJIB :1. Adrianus Meliala, Praktek Bisnis Curang (Kumpulan Makalah), Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 19932. Az.Nasution, Konsumen dan Hukum, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 19953. Al.Wisnubroto,As’ad Nugroho, Nurhasan, Panduan Sukses Berperkara (Penyelesaian Efektif Sengketa
Konsumen), Jakarta: PIRAC, 20034. Australian Competition & Consumer Commission(ACCC), The Global Enforcement Challenge:
Enforcement of consumer protection laws in a global marketplace (Discussion Paper), 1997
103
5. Brian W.Harvey and Deborah L.Parry, The Law of Consumer Protection and Fair Trading (Sixth Edition), London,Edinburgh & Dublin: 2000
6. Charles E.f.Rickett and Thomas G.W.Telfer, International Perspectives on Consumers’ Access to Justice, Cambridge University Press, 2003
7. Christopher J.Whelan (ed), Small Claims Courts – A Comparative Study, New York: Oxford University Press, 1990
8. Elly Erawati, Membenahi Perilaku Bisnis Melalui UU No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Yang Tidak Sehat (Kumpulan Makalah), Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999
9. Farid Wajdi, Repotnya Jadi Konsumen (Percikan Pemikiran Seputar Persolan Konsumen), Jakarta: Piramedia, 2003
10. FH-UGM, Laporan Hasil Temu Wicara Nasional Penanggulangan Perbuatan Curang,199211. George Ritzer, The Globalization of Nothing: Mengkonsumsi Kehampaan di Era Globalisasi,Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 200612. Geraint Howells, Consumer Product Safety, Aldershot: Ashgate Publishing Limited, 199813. Geraint Howells and Thomas Wilhelmsson, EC Consumer Law, Aldershot: Ashgate Publishing Limited,
199714. Gunawan Widjaja dan Amad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 200015. Iain Ramsay, Consumer Protection – Text and Materials, London: Weidenfeld and Nicolson, 198916. ________(ed), Consumer Law, New York University Press, 199217. ________(ed), Consumer Law in the Global Economy, England: Dartmouth Publishing Company Limited,
199718. Ifdhal Kasim dan Johanes da Masenus Arus (ed.), Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya: Esai-esai Pilihan,
Jakarta: ELSAM, 2001.19. Kiki Pranasari dan Adrianus Meliala, Praktek Pemberian Keterangan Yang Tidak Benar (Freudulent
Misrepresentation) (Kumpulan Makalah), Jakarta: UI Press,199120. Jean P. Baudrillard, Masyarakat Konsumsi (Terjemahan), Yogyakarta: Kreasi Wacana, 200421. Jerry J.Phillips, Product Liability in A Nutshell, St.Paul Minn: West Publishing Co, 199322. John Goldring dkk, Consumer Protection Law, NSW: The Federation Press, 199823. Muhamad Djumhana, Hukum Ekonomi Sosial, Bandung:Citra Aditya Bakti, 1994.24. Van den Boosche, The Law and Policy of the World Trade Organization, Text, Cases, and Materials,
Cambridge University Press, 200525. Reiner Schulze, Hans Schulze-Nölke, Jackie Jones (ed), A Casebook on European Consumer Law, Portland-
Oregon: Hart Publishing, 200226. S.Chesterfield Oppenheim dkk, Unfair Trade Practices and Consumer Protection (Cases and Comments),
St.Paul Minn: West Publishing Co, 198327. Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, 200428. Sudaryatmo, Memahami Hak Anda Sebagai Konsumen, Jakarta: PIRAC, 200129. Yusuf Sofie dan Somi Awan, Sosok Peradilan Konsumen, Jakarta: Piramedia, 200430. Zaim Saidi, Konglomerat Samson-Delilah (Menyingkap Kejahatan Perusahaan), Bandung: Mizan, 199631. _____, Jangan Telan Bulat Bulat, Jakarta: PIRAC, 200332. Zumrotin K.Susilo, Penyambung Lidah Konsumen, Jakarta: PT.Penebar Swadaya, 1996.
HUKUM PERJANJIAN JENIS BARU BOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan 104okum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan 104okum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang perjanjian jenis baru sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan 104okum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
104
I. PENGANTAR A. Dasar Hukum lahirnya Perjanjian innominatB. Perbedaan antara perjanjian nominat dan innominatC. Arti penting pembedaan antara perjanjian nominat dan
innominatD. Beberapa pengertian dan penyebutan terhadap perjanjian
innominat /jenis baruII. PENGGOLONGAN PERJANJIAN
JENIS BARUA. Perjanjian mandiriB. Perjanjian Campuran
III. TEORI-TEORI MENGENAI PERJANJIAN CAMPURAN
A. Teori KombinasiB. Teori AbsorbsiC. Teori Suigeneris
IV. ANALISIS KASUS AKTUAL PERJANJIAN JENIS BARU
A. Hubungan yang timbul antar para pihak dalam perjanjian jenis baru
B. Akibat Hukum bagi para pihakC. Klasifikasi perjanjian jenis baruD. Unsur-unsur dalam perjanjian jenis baru.
LITERATUR :1. Donnel, Barnes, Metsger,Law For Business,Irwin,Chichago, 19832. Hardijan Rusli, Hukum Perjanjian dan Common Law, Sinar Harapan, Jakarta, 19933. Gillies,P.,Business Law,3rd Edition ,The Federation Press,19914. Mariam Darus Badrulzaman,Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung ,19925. Satrio, J. Hukum Perjanjian , Citra Aditya Bhakti,Bandung,19926. Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak Innominat,Sinar Grafiti, Jakarta 20037. Vaughn .C.,Franchising , Lexinngton Books , Toronto,1974
HUKUM JAMINANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mahasiswa dapat memahami persoalan hukum yang timbul sebagai akibat adanya hubungan hukum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang jaminan, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan hukum yang timbul
Kompetensi:Mahasiswa dapat memahami tentang Hukum Jaminan, Pembagian Hukum Jaminan, Jaminan Umum,
Personal Guarantee dan Coorporate Guarantee, Jaminan Benda Tetap dan Bergerak, Jaminan Harta Bersama, dan Eksekusi Jaminan serta mampu menganalisis permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan penjaminan
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian hukum jaminan
B. Pengaturan hukum jaminanC. Arti penting hukum jaminanD. Asas jaminan pada umumnyaE. Prinsip umum jaminan F. Hak-hak yang bersifat menjaminG. Kedudukan jaminan dalam analisa kredit H. Sistematika hukum jaminan di Indonesia
II. PEMBAGIAN JAMINAN A. Jaminan umum dan jaminan khususB. Asas jaminan umum dan khususC. Kedudukan para pihak dan akibatnya
III. JAMINAN UMUM A. Pengertian dan dasar jaminan umumB. Syarat dan lahirnya jaminan umumC. Asas dan sifat jaminan umum D. Hubungan hukum para pihakE. Berakhirnya jaminan umum
IV. PERSONAL DAN COORPORATE GUARANTEE
A. Personal guaranteeB. Coorporate guarantee
105
C. Permasalahan dalam personal gurantee dan 106okum106106te guarantee
JAMINAN BENDA TETAP A. Pengertian jaminan benda tetapB. Macam-macam jaminan benda tetapC. HipotikD. Hak Tanggungan E. Permasalahan umum dalam penjaminan
benda tetapV. JAMINAN BENDA BERGERAK A. Pengertian jaminan benda bergerak
B. Macam-macam jaminan benda bergerakC. GadaiD. Fidusia F. Permasalahan umum dalam penjaminan
VI. HAK TANGGUNGAN A. Pengertian dan dasar hukum hak tanggunganB. Syarat dan lahirnya hak tanggunganC. Asas dan sifat hak tanggungan D. Hubungan hukum para pihakE. Berakhirnya hak tanggunganF. Permasalahan dalam hak tanggungan
VII. JAMINAN HARTA BERSAMA A. Pengertian dan dasar harta bersamaB. Syarat penjaminan harta bersamaC. Hubungan hukum para pihak D. Berakhirnya jaminan harta bersama E. Permasalahan dalam penjaminan harta bersama
VIII. SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK LEMBAGA JAMINAN
A. Spesifikasi jaminanB. Karakteristik jaminan
IX. EKSEKUSI JAMINAN A. Pengertian dan dasar 106okumB. Macam-macam eksekusiC. Permasalahan eksekusi
LITERATUR :1. Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Sinar Grafika, Jakarta, 20102. J. Satriyo, Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Jakarta, 20053. J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bakti, 20024. Kartini Muljadi dan Gunawan Wijaya, Hak Tanggungan, Prenada Media Grup, Jakarta, 20065. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaya, Hak Istimewa, Gadai, Hipotek, Kencana, Jakarta, 20076. M. Basan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Bank, Rajawali Pres, Jakarta, 20077. Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Jaminan, Mandar Maju, Jakarta, 20098. Salim, HS, Perkembangan Hukum Jaminan Indonesia, Rajawali Pres, Jakarta, 20089. Sri Soedewi M.S, Hukum Jaminan, Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta, 200710. Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia: Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Jakarta, 200611. Racmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
HUKUM BANGUNANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mendalami berbagai persoalan 106okum sebagai akibat yang timbul dari berbagai hubungan 106okum yang
berkaitan dengan aktivitas di bidang 106okum bangunan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi dan menganalisis persoalan-persoalan 106okum yang timbul.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Hukum dan Administrasi Proyek
B. Negosiasi dan Penyusunan Kontrak KonstruksiII PROSEDUR PEMBORONGAN
BANGUNAN A. TenderB. PemilihanC. Penunjukan
106
III SUBSTANSI POKOK KONTRAK KONSTRUKSI
A. Jenis-jenis kontrak danGeneral Coinditions of Contract B. Feasibility Study and Engeneering Contract C. Pocruerement Contract D. Studi Kasus KK1; Delay Claims E. Studi Kasus KK 2; Variasi F. Studi Kasus KK 3; Defact and Product Liability
IV PENYELESAIAN SENGKETALITERATUR :1. Ashworth, A., Contractual Prosedure in the Contructions Industry, London; Longman. ,1996.2. Beatin, R., The Architect and the Law, Sydney: RAIA, 19943. Djumialdji, FX. , Hukum Bangunan, Jakarta; Rineka Cipta, 19954. Subekti.R.. Hukum Perjanjian, Bandung, Alumni, 1992.5. Soedikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Yogyakarta, Liberty, 1996.6. Uher, T. et. al., Building Contract Administration, Sydney: UNSW, 1992. HUKUM KESEHATANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mata kuliah Hukum Kesehatan merupakan salah satu mata kuliah pilihan program kekhususan Ekonomi
Bisnis.
Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu mendalami berbagai persoalan yang berkaitan dengan aktivitas di 107okum kesehatan.2. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis persoalan – persoalan 107okum yang timbul di
bidang 107okum kesehatan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. HUKUM KESEHATAN DAN SUB SISTEM
KESEHATANA. Aspek 107okum perdataB. Aspek 107okum pidanaC. Aspek 107okum administrasi
II. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN Ruang lingkup 107okum kesehatanIII. ASAS DASAR HUKUM KESEHATAN A. Hak atas perawatan kesehatan
B. Hak untuk menentukan diri sendiriIV. PELANGGARAN PROFESI DALAM BIDANG
KESEHATAA. Bidang perdataB. Bidang pidanaC. Bidang administrasi
V. HUBUNGAN HUKUM A. Hubungan pasien dokterB. Hubungan pasien dan rumah sakitC. Hubungan konsumen dan apotekerD. Hubungan pasien perawat
VI. REKAM MEDIS DAN STANDAR PROFESI A. Fungsi rekam medisB. Standar profesi
VII. KASUS-KASUS DI BIDANG HUKUN KESEHATAN
A. AborsiB. TransplantasiC. EuthanisiaD. Keluarga berencanaE. Transeksual F. Bayi tabungG. Pengobatan alternatif
LITERATUR:
1. Bambang Purnomo, SH, Dr, Prof: Hukum Kesehatan, Aditya Media, Yogyakarta, 2001.2. Ninik Mariyanti: Malpraktik Kedokteran dari Segi Pidana dan Perdata, 1998.3. Kode Etik Kedokteran Indonesia, 4. Hermin H.Koeswadji: Hukum untuk Rumah Sakit, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.5. Willa Candra Willa S, SH, Dr: Hukum Kedokteran, Bandung, 2001.6. Sri Praptianingsih, SH, MH: Kedudukan Hukum Perawat dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit, Raja Grafida Persada, Jakarta, 20067. Drs. Fred Ameln, SH: Hukum Kedokteran, Grafika Tama Jaya, Jakarta, 1991.8. Soerjono Soekanto, SH, MA, Dr, Prof: Segi-segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien, CV Mandar Maju, 1990
107
9. Undang-undang no. 29, tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
HUKUM KETENAGAKERJAANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan merupakan salah satu mata kuliah pilihan program kekhususan
Ekonomi Bisnis yang materinya merupakan kelanjutan dan pendalaman mata kuliah Hukum Perburuhan.Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu mendalami berbagai persoalan 108okum ketenagakerjaan2. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis persoalan – persoalan 108okum di bidang
ketenagakerjaan.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. KONVENSI-KONVENSI ILO A. Konvensi yang telah diratifikasi oleh pemerintah
IndonesiaII. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG
KETENAGAKERJAANA. Penyebaran tenaga kerjaB. Pembinaan dan penempatan tenaga kerjaC. TKW dan anakD. Tenaga kerja sector informal
III. PERLINDUNGAN TENAGA KERJA A. Jaminan 108okum108 tenaga kerjaB. Kesehatan dan keselamatan kerjaC. Waktu kerja D. Jenis dan teori pengupahan
IV. TENAGA KERJA ASING A. Pengaturan dan perijinanB. Bidang-bidang yang dapat dimasuki TKAC. Hak dan kewajiban TKA
V. PENYELESAIAN SENGKETA A. BipartitB. MediasiC. KonsiliasiD. ArbitraseE. Pengadilan hubungan industrial
VI. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA A. Jenis-jenisB. Akibat 108okum
LITERATUR:1. FX Djumialdji, SH, Mhum: Perjanjian Kerja, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.2. ___, Selayang Pandang Mengenal Organisasi Internasional, Liberty, Yogyakarta, 1992.3. Aldrian Sutadi, SH, MH: Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.4. Y.W. Sunindhia, SH dan Dra. Ninik Widyanti: Masalah PHK dan Pemogokan, Bina Aksara, Jakarta, 1988.5. Departemen Tenaga Kerja RI: Himpunan Peraturan Ketenagakerjaan, 2010.6. ___, Pedoman Pelaksanaan HIP.
HUKUM KELUARGABOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mahasiswa memahami asas dan permasalahan hukum keluarga dengan materi: Pengantar Hukum Keluarga,
Perkawinan dan Permasalahannya, Anak, Harta Perkawinan, Putusnya Perkawinan, dan Peralihan Harta
Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan tentang Pengantar Hukum Keluarga,
Perkawinan dan Permasalahannya, Anak, Harta Perkawinan, Putusnya Perkawinan, dan Peralihan Harta
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR HUKUM
KELUARGAA. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum KeluargaB. Pengertian KeluargaC. Pengaturan Hukum KeluargaD. Asas-asas Hukum Keluarga
II. PERKAWINAN DAN A. Tinjuan Umum Perkawinan
108
PERMASALAHANNYA B. Pencegahan dan Pembatalan PerkawinanC. Perjanjian PerkawinanD. Akibat PerkawinanE. Permasalahan dalam Perkawinan
III. ANAK A. Pengertian AnakB. Macam-macam AnakC. Kekuasaan Orang TuaD. Hubungan Hukum Anak dengan Orang Tua dan KeluargaE. Perwalian
IV. HARTA PERKAWINAN A. Pengertian Harta PerkawinanB. Macam-macam Harta dalam PerkawinanC. Perjanjian PerkawinanD. Perbuatan Hukum terhadap Harta Perkawinan dan
AkibatnyaE. Permasalahan Harta dalam Perkawinan
V. PUTUSNYA PERKAWINAN A. Pengertian Putusnya PerkawinanB. Sebab-sebab Putusnya PerkawinanC. Putusnya Perkawinan Karena PerceraianD. Akibat Putusnya PerkawinanE. Permasalahan Seputar Putusnya Perkawinan
VI. PERALIHAN HARTA A. Pewarisan1) Pengertian Pewarisan2) Macam-macam Pewarisan3) Pembagian Warisan4) Sikap Ahli Waris dan Akibatnya
B. Hibah
LITERATUR :1. Ali Afandi, Hukum Keluarga, Hukum Waris, dan Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta, 20002. Eman Suparman, Hukum Waris Indonesia, Refika Aditama, Jakarta, 20113. Happy Susanto, Pembagian Harta Gono-Gini Saat Terjadi Perceraian, Visimedia, Jakarta, 20004. Hilman Hadi Kusuma, Hukum Perkawinan Indonesia, Menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama,
Mandar Maju, Jakarta, 20075. Muderis Zaeni, Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 20066. Neng Djubaidah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat, Rineka Cipta, Jakarta, 20107. Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 20068. Soedaryo Soimin, SH, Hukum Orang dan Keluarga, Sinar Grafika, Jakarta, 2002
PERBANDINGAN HUKUM WARISBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan yang berisi tentang persamaan dan perbedaan 109okum waris
menurut 109okum waris adat, islam atau BW. Mata kuliah ini bertujuan menyampaikan kepada mahasiswa tentang persamaan dan perbedaan 109okum waris dalam 3 sistem 109okum (109okum Islam, Hukum Adat, Hukum Barat) agar dapat dimengerti dan dipahami untuk kemudian mahasiswa dapat menyelesaikan kasus 109okum waris dalam tiga 109okum109 109okum.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGERTIAN HUKUM
WARISA. Menurut Hukum IslamB. Menurut Hukum AdatC. Menurut Hukum Barat (BW)
II. DASAR/SUMBER HUKUM WARIS
A. Hukum Islam: Al Qur’an, Hadist, IjtihadB. Hukum Adat: Ketentuan dalam 109okum, putusan
pengadilanC. Hukum Barat: BW, putusan pengadilan
III. ASAS-ASAS HUKUM WARIS A. Hukum Islam: 1. Ijbari
109
2. bilateral3. individual4. keadilan berimbang5. kewarisan akibat kematian6. personalitas
B. Hukum Adat:1. kesamaan2. gotong royong dan tolong menolong3. musyawarah- mufakat
C. Hukum Barat1. Individual2. Bilateral3. kesederajadan
IV. UNSUR-UNSUR HUKUM WARIS
A. PewarisB. Ahli warisC. Harta warisanD. Kedudukan ahli waris:
1. karena hubungan nazab2. karena perkawinan
E. Ahli waris menurut hukum adat:1. karena hubungan nazab2. karena perkawinan
F. Ahli waris menurut hukum Islam:1. beragama Islam2. hubungan nazab3. golongan ahli waris4. ahli waris wadam (khuntsa)5. anak dalam kandungan6. anak zina dan li’an7. ahli waris yang maf’qud (hilang)
G. Ahli waris menurut hukum barat:1. ahli waris ab intestato2. ahli waris testamenter3. sikap ahli waris
H. Harta waris1. Menurut Hukum adat2. menurut Hukum Islam3. Menurut Hukum Barat
V. PROSES PEWARISAN A. Menurut Hukum AdatB. Menurut Hukum IslamC. Menurut Hukum Barat
VI. BAGIAN MASING-MASING AHLI WARIS
A. Menurut Hukum AdatB. Menurut Hukum IslamC. Menurut Barat
VII. CARA PENYELESAIAN KASUS
A. Menurut Hukum AdatB. Menurut Hukum IslamC. Menurut Barat
LITERATUR :1. Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis pembagian Harta Peninggalan Menurut Hukum Waris Islam, Armicao,
bandung, 19842. Idris Djahfar & Taufiq Yahya, Kompilasi Hukum Kewarisan Islam, Pustaka jaya, Jakarta, 19953. Moh. Idris Ramulyo, Beberapa masalah pelaksanaan Hukum Kewarisan Hukum Perdata barat, Sinar Grafika,
Jakarta, 19934. Muhammad Ali Ash Shabani, Pembagian Waris Menurut Hukum Waris Islam, Gema Insani Press, Jakarta, 19955. -----------------, Penyelesaian Pewarisan Menurut Tiga Sistem Hukum ( Islam, Adat, Barat), Gema Insasni Press,
Jakarta, 20006. Iman Suparman, Hukum Kewarisan Indonesia
ASPEK HUKUM ALIH TEKNOLOGIBOBOT : 2 SKS
110
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas berbagai aspek hukum yang timbul sebagai akibat dari aktivitas di bidang alih
teknologi sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atas persoalan-persoalan hukum yang timbul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum alih teknologi dan kontrak-kontrak alih
teknologi2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis permasalahan-permasalahan hukum di bidang alih teknologi3. Mahasiswa mampu untuk membuat draft kontrak alih teknologi
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I PENGANTAR A. Pengertian Teknologi B. Bentuk dan Macam-Macam TeknologiC. Perlindungan Hukum terhadap Kepemilikan Teknologi
(Paten dan Perlindungan atas Technical Know How)
II PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN
A. Hubungan antara Penguasaan Teknologi dan Tingkat Kemajuan Pembangunan di Suatu Negara
B. Masalah Kesenjangan antar negara dalam Penguasaan Teknologi Modern
C. Hukum Internasional tentang Kerja Sama Teknologi Antar Negara
III ALIH TEKNOLOGI SEBAGAI REALISASI KERJA SAMA ANTAR NEGARA DI BIDANG TEKNOLOGI
A. Teori-teori dan dasar hkum Alih Teknologi B. Pengertian & ruang lingkup alih teknologi C. Berbagai Saluran Alih Teknologi D. Pengaturan Alih Teknologi di Indonesia dan di beberapa
negara lain.IV ALIH TEKNOLOGI SECARA
KONTRAKTUALA. Subyek kontrak (pihak-pihak dalam transaksi teknologi)
dan pihak-pihak lain yang terkait (Pemerintah, Badan Internasional, dan lain-lain)
B. Berbagai Macam Bentuk Kontrak Alih TeknologiC. Ketentuan-Ketentuan dalam Kontrak Alih TeknologiD. Masalah Praktek PembatasanE. Pembayaran (Royalty) Dalam Lisensi TeknologiF. Negosiasi Dalam Pembuatan Kontrak Lisensi Tekonologi
LITERATUR :A. WAJIB
1. BPHN, Aspek aspek Hukum dari Pengalihan Teknologi, Binacipta, Bandung, 19812. Sumantoro, Masalah Pengaturan Alih Tenologi, Alumni, Bandung, 19933. Kasto, Jalil, International Law on Tecnology, London Print Centre, 19924. Ir. Amir Pamuncaj dkk, Sistem Paten (pedoman Praktik dan Alih Tekonologi), Jambatan, Jakarta, 19945. CST.Kansil, Hak Milik Intelektual, Bumi Aksara, Jakarta, 19906. Dewi Astuti Mochtar, Perjanjian Lisensi Alih Teknologi, Alumni, Bandung, 2002.
B. ANJURAN :
1. United Nations on TNC, TNC and Technology Transfer, Effect and Policy Issues, PBB, New York, 1987.2. UNCTAD, Control of Restrictive Practices in Transfer of Technology Transactions, PBB, New York, 1982.3. Sudargo Gautama, Hak Milik Intelektual Indonesia dan Perjanjian Internasional : TRIPs, GATT, Putaran
Uruguay, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994.4. Insan Budi Maulana, Lisensi Paten, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.5. Voskuil, CCA, cs, Credit and Financing Transfer of Technology, Martinus Nijhoff Publisher, Dodrecht,
1987.6. Untung Suropati , HAKI dan Alih Teknologi, Satya Wacana Press, Salatiga, 2000.
HUKUM EKONOMI INTERNASIONALBOBOT : 2 SKS
111
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas tentang aspek-aspek hukum yang mengatur hubungan ekonomi antar subyek-subyek
hukum internasional yang meliputi negara, lembaga-lembaga ekonomi internasional dan perusahaan multi nasional, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasikan, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah hukum dalam hubungan ekonomi tersebut.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan Hukum Ekonomi Internasional 2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis persoalan-persoalan dan kasus-kasus hubungan ekonomi
internasional3. Mahasiswa mampu menerapkan peraturan-peraturan Hukum Ekonomi Internasional terhadap
kasus-kasus/sengketa ekonomi internasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. HAKIKAT HUKUM EKONOMI
INTERNASIONALA. Pengertian Hukum Ekonomi Internasional B. Sejarah Perkembangan Hukum Ekonomi InternasionalC. Subyek dan sumber Hukum Ekonomi Internasional
II. PENGATURAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. Sebelum lahirnya lembaga-lembaga ekonomi Bretton Woods (Sebelum PD-II)
B. Lembaga-lembaga ekonomi Bretton WoodsC. The New International Economic Order (The NIED)D. World Trade Organization Agreement
III. PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI INTERNASIONAL
A. Tujuan Penyelesaian Sengketa B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa C. Efektivitas
LITERATUR :A. Wajib :
1. Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional, Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, 1997.2. Jackson, John H, et. al, Legal Problem of International Economic Relations, West Publishing Co., St. Paul,
Minn, 1995.3. H.S. Kartadjoemena, GATT dan WTO, UI-Press, Jakarta, 1996.4. Palitha Tikiri Bandara Kohona, The Regulation of Economic Relations Through Law, Martinus Nijhoff
Publishers, Dokdrecht/Boston/Lancester, 1985.5. Peter Van Den Bossche, The Law and Policy of The World Trade Organization, Cambridge University Press,
2005.B. Anjuran :
1. Sudargo Gautama, Hukum Dagang Internasional, Alumni, Bandung, 1980.2. Carter, Barry E dan Trimble, Phillip R., International Law, Little, Brown & Company, New York, 1995.3. Folson, Ralph, et. al, International Bussiness Transactions, West Publishing Co., St. Paul, Minn, 1992.4. Huala Adolf dan A. Chandrawulan, Masalah-Masalah Hukum Dalam Perdagangan Internasional, Rajawali
Pers, Jakarta, 1994.5. Legal Aspects of The New International Economic Order, Edited by Kamal Hossain, Nichols Publishing
Company, New York, 1980.
PERBANDINGAN HUKUM KONTRAKBOBOT : 2 SKS
Deskripsi:
Mata kuliah Perbandingan Hukum Kontrak merupakan mata kuliah pilihan ( bukan wajib), ia bukan sekadar membanding-bandingkan hukum kontrak dari berbagai sistim hukum yang dikenal didunia ini akan tetapi lebih dari itu. Didalam perkuliahan kepada mahasiswa diajak untuk membandingkan hukum kontrak menurut sistim hukum yang berbeda-beda khususnya menurut sistim hukum Civil Law dengan Anglo Saxon, dari kegiatan membandingkan tersebut diharapkan akan bisa diketemukan persamaan dan atau perbedaan yang ada didalamnya, lebih lanjut akan mengetahui latar belakang dan faktor-faktor yang menyebabkan adanya persamaan dan atau perbedaan tersebut.Kompetensi :
Diakhir kuliah diharapkan mahasiswa akan mampu memahami arti pentingnya perbandingan hukum kontrak sehingga ia akan mampu pula untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan-persoalan yang
112
muncul dari kontrak sekalipun persoalan tersebut berkaitan dengan hukum kontrak dari berbagai sistim hukum yang berlainnan.
.NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I. Pengantar Perbandingan Hukum Perdata dan Perbandingan Hukum Kontrak.
Maksud dan tujuan Perbandingan Hukum Perdata
Perbandingan Hukum Kontrak
A. Pengertian Perbandingan Hukum Perdata dan Perbandingan Hukum Kontrak.
B. Unsur-Unsur Perbandingan Hukum Perdata Dan Perbandingan Hukum Kontrak
C. Alasan dilakukan studi perbandingan hukum perdata dan perbandingan hukum kontrak.
D. Maksud Dan Tujuan perbandingan Hukum Perdata dan Perbandingan Hukum Kontrak.
E. Sistim Hukum sebagai obyek Perbandingan Hukum.F. Cara merumuskan hukum dan hukum kontrak oleh suatu
bangsa.G. Apa itu sistem hukum.H. Bagaimana suatu bangsa merumuskan hukumnyaI. Sejarah perbandingan hukum.
II. METODE PERBANDINGAN HUKUM
A. Macam-macam Metode Perbandingan HukumB. Bagaimana melakukan Perbandingan Hukum
III. OBYEK PERBANDINGAN HUKUM A. Unsur unsur dalam memperbandingkan.B. Perbandingan antara hukum perdata kita (Islam, Adat dan
BW) dengan sistem hukum perdata negara lain.
1. Pada Hukum Orang2. Hukum Benda3. Hukum Agraria4. Hukum Waris5. Hukum Harta Kekayaan6. Hukum Perjanjian
IV. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA ANTAR NEGARA
A. Hukum Perdata Anglo SaxonB. HukumPerdata Eropa KontinentalC. Hukum SosialisD. Hukum Islam
LITERATUR A. Wajib :
1. Cleveland, David, Perbandingan Hukum Perdata2. Subekti, Perbandingan Hukum Perdata.3. Sunaryati Hartono, Capita Selecta Perbandingan Hukum .4. Mariam Darus Badrulzaman, Prof. Dr. SH. KUHPerdata Buku III, Hukum Perikatan Dengan
Penjelasan, Alumni, Bandung, 19835. Soerjanto Soekanto, Perbandingan Hukum, Alumni, Bandung, 19896. Entah, Aloysius, Hukum Perdata Suatu Studi Perbandingan Ringkas, Leberty, Yogyakarta, 19..7. Djaja S Meilala, Hukum di Amerika Serikat, suatu studi perbandingan, Tarsito, Bandung, 1977.8. Soeroso SH, Perbandingan Hukum Perdata, Sinar Grafika, Jakrta, 1993.
B. Anjuran :1. Konrad Zweigert dan Hein Koetz, Introduction to Comparative Law.2. Visu Sundrirai, The Law of Contract in Singapore and Malaysia.3. Gutteridge, Comparative Law, 1949.4. Sauveplane,Methoden van Privaatrechtelijke rechsvergelijkingen, 1975.5. David Rene dan John E.Brierl, Major Legal Systems In The World to day, Stevens and Sons, London, 1978.6. Rene de Groot, Mr Gerard, Doeleinden en techniek der rechsvergelijking, Rijksuniversiteit Limburg, Faculteit
der Rechsgeleerdheid, Maastricht, 19867. van Dijk.P.et al Van Apeldoorn's inleiding tot de st studie van het Nederlandse recht , W.E.J.Tjeenk
Willink, Zwolle, 1985.8. Boris Starck, Introduction au Droit, Litec, Paris, 1991
113
9. Drs. Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K Lubis, SH, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Inar Grafika, Jakarta, 1994.
K R I M I N O L O G IBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Agar mahasiswa memahami dan mendalami berbagai persoalan yang berkaitan dengan kejahatan, sebab-
sebab kejahatan, penjahat, reaksi sosial dari aspek non yuridis, dan mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara kriminologi dengan hukum pidana serta sumbangan kriminologi bagi hukum pidana.
Kompetensi : Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Kriminologi sebagai disiplin yang bersifat non yuridis dalam memahami kejahatan;2. Hubungan kriminologi dengan hukum pidana, serta sumbangannya bagi hukum pidana;3. Teori- teori tentang sebab – sebab kejahatan
4. Manfaat kriminologi dalam penegakan hukum pidana.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1. Ruang lingkup, dan obyek studi
Kriminologi A. Pengertian kriminologiB. Ruang lingkup dan obyek Studi Kriminologi
2. Tujuan dan Manfaat Kriminologi A. Tujuan Mempelajari Kriminologi B. Manfaat Mempelajari Kriminologi
3. Hubungan Kriminologi Dengan Hukum Pidana
A. Perbedaan Kriminologi Dengan Hukum Pidana B. Hubungan Kriminologi dengan Hukum Pidana
4. Aliran-aliran pemikiran dalamKriminologi
A. Kriminologi Klasik,B. Kriminologi positivisC. Kriminologi kritis
5. Hubungan Kejahatan Dengan Bebagai Norma
A. Kejahatan Hubungannya dengan Norma Hukum, B. Norma Agama, C. MoralD. Kebiasaan
6. Pendekatan dalam Mempelajari Kejahatan, Riset dan Metode Dalam Kriminologi
A. Pendekatan deskriptif, kausal, dan normativeB. Kegunaan riset kriminologiC. Metode-metode penelitian kriminologi
7. Teori-teori Tentang Sebab-Sebab Kejahatan
A. Teori-Teori yang Mencari Sebab-sebab Kejahatan dari AspekFisik (Biologi Kriminal)
B. Teori-Teori yang Mencari Sebab-sebab Kejahatan dari Aspek Psikhologis ( Psikhologi Kriminal)
C. Teori-Teori yang Mencari Sebab-sebab Kejahatan dari Aspek Sosio Kultural ( Sosiologi Kriminal)
8. Teori-teori Kriminologi A. Teori Asosiasi DeferensialB. Teori AnomiC. Teori LabelD. Teori KonflikE. Teori Kontrol
9. Pendekatan SOBURAL Dalam Memahami Kejahatan
A. Nilai-nilai sosialB. Aspek BudayaC. Factor Struktural
10. Analisis Kasus-Kasus Aktual Kejahatan Dalam Masyarakat
A. Kejahatan KekerasanB. Kenakalan RemajaC. Kejahatan oleh Wanita
11. Kejahatan- kejahatan Inkonvensional
A. TraffickingB. Narkotika
12. Reaksi Sosial Terhadap Kejahatan A. Reaksi FormalB. Reaksi Informal
LITERATUR:1. Barlow, Hugh D; Introduction to Criminology, Boston, Toronto, Little, Brown Company, 1984.
114
2. Atmasasmita, Romli, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, PT. Eresco, Bandung, 1992.3. Dirdjosisworo, Soedjono, Sinopsis Kriminologi Indonesia, Mandar Maju, Bandung 1994.4. Reksodiputro, Mardjono, Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana, Pusat Pelayanan Keadilan dan
Pengabdian Hukum, Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1994.5. Susanto, IS, Diktat Kriminologi, UNDIP, Semarang, 1991.6. Sahetapy, JE, Pisau Analisa Kriminologi, Pidato Pengukuhan Guru Besar, FH Universitas Airlangga,
Surabaya, 1983.7. Made Darma Weda, Kriminologi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
HUKUM PIDANA EKONOMIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Hukum Pidana Ekonomi merupakan salah satu mata kuliah pilihan bebas PK II : Peradilan dan Penyelesaian
Sengketa Hukum yang bermanfaat untuk lebih mendalami berbagai persoalan hukum dari aspek hukum pidana terhadap berbagai hubungan hukum yang berkaitan dengan aktivitas di bidang ekonomi.
Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami berbagai persoalan hukum dari aspek
hukum pidana terhadap berbagai hubungan hukum yang berkaitan dengan aktivitas di bidang ekonomi, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atas persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian Tindak Pidana Ekonomi
B. Corak Pokok Kejahatan EkonomiC. Latar Belakang Tindak Pidana Ekonomi
II. HUKUM PIDANA POSITIF DI BIDANG EKONOMI
A. Hukum Pidana Positif Bidang Ekonomi Dalam UU TPEB. Hukum Pidana Positif Bidang Ekonomi Di Luar UU TPEC. Trend dan Prospek Regulasi Tindak Pidana Ekonomi Di
IndonesiaIII. KEKHUSUSAN DALAM
HUKUM PIDANA EKONOMIA. Kekhhususan yang berkaitan dengan Hukum Pidana MaterielB. Kekhususan yang Berkaitan dengan Hukum Pidana Formil
IV. KEJAHATAN KORPORASI A. Pengertian dan Latar Belakang Munculnya Kejahatan Korporasi
B. Pengaturan Kejahatan Korporasi dalam Hukum Pidana Positif Di Indonesia
C. Masalah Korporasi sebagai Subyek Hukum PidanaD. Masalah Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
V. KEJAHATAN EKONOMI YANG BERBASIS IPTEK
A. Peranan IPTEK terhadap Perkembangan Kejahatan EkonomiB. Faktor-Faktor yang Berperan terhadap Muncul dan
Berkembangnya Kejahatan IPTEKC. Bentuk dan Contoh KasusD. Persoalan Teknis YuridisE. Persoalan Teknis Pembuktian
VI. IMPROVISASI POLITIK KRIMINAL DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA EKONOMI
A. Penanggulangan TPE dengan Sarana PenalB. Penanggulangan TPE dengan Sarana Nonpenal
VII. KAPITA SELEKTA TINDAK PIDANA DI BIDANG EKONOMI
A. Tindak Pidana di Bidang PerbankanB. Tindak Pidana Pencucian UangC. Tindak Pidana PenyelundupanD. Tindak Pidana di Bidang Perlindungan KonsumenE. Cyber CrimeF. Dll (disepakati antara dosen dengan mahasiswa)
Catatan :Mahasiswa aktif (Paper, Presentasi, Diskusi)
LITERATUR :
115
1 Agus Raharjo, Cyber Crime : Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2002.
2 Al. Wisnubroto, Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Komputer, Penerbit UAJY, Yogyakarta 1999.
3 Andi Hamzah, Hukum Pidana Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 1990.4 Asril Sitompul, Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1999 5 Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya
Bhakti, Bandung, 2001.6 M. Sholehuddin, Tindak Pidana Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta, 1992.7 Steven Box, Power, Crime and Mystification, Tavistok Publication, London & New York, 1983.8 Zaim Saidi, Konglomerat Samson-Delilah : Menyingkap Kejahatan Perusahaan, Mizan, Bandung, 1996.9 dll (tidak terbatas)
VIKTIMOLOGIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Viktimologi merupakan salah satu mata pilihan bebas PK II : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum
yang bermanfaat untuk lebih mendalami berbagai persoalan yang berkaitan dengan korban, khususnya korban kejahatan.
Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini diharapakan mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan
hukum yang berkaitan dengan korban khususnya korban kejahatan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP VIKTIMOLOGI
A. Pengertian ViktimologiB. Perkembangan Pemikiran ViktimologiC. Pentingnya Viktimologi bagi Hukum Pidana dan
Kriminologi
II. PENGERTIAN DAN CAKUPAN KORBAN
A. Pengertian KorbanB. Jenis KorbanC. Victim AreaD. Akibat jadi Korban
III. PERANAN KORBAN DALAM TINDAK PIDANA
IV. KEDUDUKAN DAN PERANAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA
V. HAK DAN KEWAJIBAN KORBAN
VI. PEMULIHAN KORBAN A. Pendampingan dan PelayananB. Ganti KerugianC. Upaya Pencegahan Timbulnya Korban
LITERATUR :1. Arief Gosita, Masalah Korban Kejahatan : Kumpulan Karangan, Akademika Presindo, Jakarta, 1993.2. ---------------, Viktimologi dan KUHAP, Akademika Presindo, Jakarta, 1987.3. Israel Drapkin and Emilio Viano, Victimology, D.C. Health and Company, Lexington - Massachusetts - Toronto -
London, 1975.4. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1995.5. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP6. Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
SISTEM PERADILAN PIDANABOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mengantarkan mahasiswa untuk dapat melakukan penegakan hukum dengan cara mengoperasionalkan hukum
acara pidana melalui bekerjanya sistem peradilan pidana secara terpadu, beserta kendalanya.
116
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENDAHULUAN A. Pengertian Sistem dan Sistem Peradilan Pidana
B. Ruang Lingkup Sistem Peradilan PidanaC. Tujuan Sistem Peradilan PidanaD. Landasan Hukum dan Filosofi Sistem Peradilan Pidana
II. ADRESSAT SISTEM PERADILAN PIDANA
A. KepolisianB. KejaksaanC. KehakimanD. Lembaga PemasyarakatanE. Perundang-undangan dalam Sistem Peradilan Pidana
III. REALISASI SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA
A. Hubungan antara Polisi dan JaksaB. Hubungan antara Kejaksaan dan PengadilanC. Hubungan antara Polisi dan HakimD. Hubungan antara Lembaga Pemasyarakatan dengan Polisi,
Jaksa, dan Hakim.IV. USAHA DAN KENDALA
SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU
A. Sifat Instansi SentrisB. Pembinaan ProfesionalismeC. SPP Sebagai Faktor KriminogenD. Kendala bekerjanya SPPE. Peragaan Peradilan Pidana secara sistemik
LITERATUR :1. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Arikha Media Cipta, Jakarta, 1993.2. Soedjono Dirdjosisworo, (Penyadur dari Hulsman), Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif
Perbandingan Hukum, Rajawali, Jakarta, 1984.3. Oemar Seno Adjie, Hukum-Hakim Pidana, Erlanga, Jakarta, 1984.4. Wahyu Affandi, Hakim dan Penegakan Hukum, Alumni, Bandung, 1984.5. Soerjono Soekanto, Efektivikasi Hukum dan Peranan Sanksi, Remadja Karya, Bandung, 1985.6. YLBHI, Fair Trial, YLBHI, Jakarta, 1997.7. Wasingatu Z dkk., Menyingkap Tabir Mafia Peradilan, Indonesian Corruption Watch, Jakarta, 2002.
POLITIK KRIMINAL BOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Politik Kriminal merupakan salah satu mata kuliah pilihan bebas PK II : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum yang bermanfaat untuk lebih mendalami upaya penanggulangan kejahatan baik secara penal maupun non penal.
Kompetensi :Setelah mengikuti kuoliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mendalami upaya
penanggulangan kejahatan baik secara penal maupun non penal sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atas persoalan timbul
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGERTIAN DAN RUANG
LINGKUP POLITIK KRIMINAL
A. Pengertian Politik Kriminal B. Hubungan Politik Kriminal dengan Hukum Pidana,
Kriminologi, Politik Hukum, Politik Penegakan Hukum, Politik Sosial
C. Tujuan mempelajari politik KriminalII. KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN KEJAHATAN DENGAN HUKUM PIDANA
A. Pro dan kontra Penggunaan Hukum PidanaB. Tahap-tahap kebijakan Hukum PidanaC. Masalah sentral dalam kebijakan hukum pidana
1. Kriminalisasi dan dekriminalisasia. Pengertian kriminalisasi dan dekriminalisasib. Kriteria/syarat kriminalisasi dan dekriminalisasic. Perkembangan masyarakat dan kriminalisasid. Asas legalitas sebagai salah satu aspek POLKRIM
2. Kebijakan sanksi pidanaa. Hubungan sanksi pidana dengan tujuan pemidanaan
117
b. Aspek-aspek perlindungan masyarakat dan implementasinya dalam tujuan pemidanaan
D. Pembaharuan Hukum Pidana1. Hakekat, tujuan dan alasan, ruang lingkup pembaharuan
Hukum Pidana2. Perkembangan kebijakan Hukum Pidana3. Identifikasi masalah pembaharuan Hukum Pidana
E. Implementasi pembaharuan Hukum Pidana dalam Kebijakan Legislasi1. Implementasi prinsip individualisasi pidana2. Implementasi kebijakan limitatif dan selektif terhadap
penggunaan pidana penjara3. Implementasi prinsip HAM
III. KEBIJAKAN PENANGGULANG-AN KEJAHATAN TANPA PIDANA
A. Faktor kondusif penyebab kejahatan1. Konggres PBB VI 1980 di Caracas2. Konggres PBB VII di Milan3. Konggres PBB VIII di Havana
B. Upaya non penal dalam kebijakan kriminal1. Pendekatan kebijakan sosial2. Pendekatan religius3. Pendekatan identitas nasional4. Pendekatan teknologi5. Potensial efek preventif aparat dan masyarakat:6. patroli, rasia, siskamling, penyuluhan dll
LITERATUR :
1. Prof. Sudarto, Hukum Dan Hukum Pidana2. -----------------, Hukum Pidana Dan Perkembangannya 3. -----------------, Kapita Selekta Hukum Pidana4. -----------------, Suatu Dilema Dalam Pembaharuan Sistem Hukum Pidana5. -----------------, Pemidanaan Pidana Dan Tindakan6. Muladi, Teori Dan Kebijakan Pidana7. ---------, Jenis Pidana Pokok Dalam KUHP Baru8. Barda Nawawi, Pidana Penjara Terbatas (Kumpulan Karya Ilmiah)9. -------------------, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana10. Prof. Roeslan Saleh, Beberapa Asas Dalam Hukum Pidana11. Prof. Oemar Seno Adji, Hukum Pidana Pengembangan12. ST. Harum Pudjiarto, Memahami Politik Hukum UU No. 3 Tahun 1971.
HUKUM PIDANA ADATBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Agar mahasiswa dapat memahami karakteristik hukum pidana adat sebagai hukum yang hidup dalam
masyarakat Indonesia yang bersifat religious magis, komunal kosmis, serta keberadaannya dalam system hukum Indonesia
Kompetensi :Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang :1. Alam pikiran masyarakat hukum adat yang bersifat religious magis dan komunal kosmis yang
mengutamakan keseimbangan;2. Hukum pidana adat yang bersifat menyeluruh, menyatukan, , dan terbuka;3. Tindakan reaksi atau koreksi terhadap pelanggaran untuk memulihkan keseimbangan ;4. Perbedaan antara hukum pidana adat dengan KUHP;5. Keberadaan hukum pidana adat dalam system hukum Indonesia;
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1. PENGERTIAN HUKUM DAN A. Hukum dan masyarakat
118
HUKUM PIDANA ADAT B. Pengertian hukum dan hukum pidana adat2. DASAR BERLAKUNYA
HUKUM PIDANA ADATA. Hukum pidana adat adalah hukum tidak tertulis sebagai
hukum yang hidup dalam masyarakat Indonesia B. UU Darurat No.1Tahun 1951
3.ALAM PIKIRAN TRADISIONIL
A. Masyarakat adat bercirikan magis religious dan komunal kosmis
B. Mengutamakan adanya keseimbangan dalam masyarakat
4. SIFAT HUKUM PIDANA ADAT A. Menyeluruh dan menyatukanB. Ketentuan bersifat terbukaC. Membedakan permasalahanD. Peradilan karena permintaanE. Perlunya tindakan reaksi / koreksi
5. PERBEDAAN POKOK HUKUM PIDANA ADAT DENGAN KUHP
A. Subyek yang dapat dipidanaB. Tidak dibedakan pembuat dan pembantuanC. Tidak dikenal delik percobaanD. Tidak mengenal system praexistente regels E. Tidak dibedakan antara dolus dan culpa
6. JENIS-JENIS TINDAK PIDANA ADAT/ DELIK ADAT
A. Tindak pidana/ delik adat di beberapa daerahB. Terjadinya delik ditekankan pada akibat bukan sebab
7. PERANAN SANKSI ADAT DAN TUJUAN PEMIDANAAN
A. Sanksi adatB. Peranan sanksi adat dalam memenuhi tujuan pemidanaan
8. PERADILAN TINDAK PIDANA ADAT
A. Pengertian peradilanB. Peradilan desa
9 . HUKUM PIDANA ADAT DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA NASIONAL
A. Pembaharuan Hukum PidanaB. Sumbangan Hukum Pidana Adat Dalam Pembaharuan
Hukum Pidana
LITERATUR :1. Hilman Hadikusuma, Hukum Pidana Adat, Penerbit Alumni, Bandung, 1989.2. Nyoman Serikat Putra Jaya, Relevansi HukumPidana Adat Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Nasional
(Studi Kasus Hukum Pidana Adat Bali), Tesis Fakultas Pascasarjana, UI, Jakarta, 1988.3. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat , Eresco, Bandung, 1993.
HUKUM PIDANA MILITERBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :: Hukum Militer merupakan salah satu bagian dari matakuliah pilihan yang materinya meliputi tiga bagian
yaitu Hukum Dispilin Militer, Tindak Pidana Militer yang diatur dalam KUHPM ( Kitab Undang- Undang Hukum Pidana Militer ) dan Peradilan Militer. Oleh karena itu dalam kuliah hukum pidana Militer akan membahas secara rinci tentang prisip-prinsip hukum Disiplin Militer, jenis tindak pidana yang khusus hanya dilakukan oleh seorang militer dan proses beracara di lingkungan peradilan militer. Adapun tujuan matakuliah Hukum Pidana Militer adalah agar mahasiswa dapat memahami dan mendalami kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan militer.
Kompetensi :Setelah mempelajari dan lulus mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis
dan memecahkan permasalahan hukum pidana militer di Indonesia.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI DISLIPLIN PRAJURIT A. Latar belakang dan tujuan hukum didiplin prajurit.
B. Beberapa pengertian dalam lingkungan peradilan militer.C. Perlanggaran hukum disiplin prajuritD. Penyelesaian pelanggaran hukum Disiplin prajuritE. Hukuman disiplin dan Tindakan disiplin.F. Pelaksanaan hukuman disiplin.
II. TINDAK PIDANA KHUSUS BAGI MILITER
A. Hubungan antara KUHP dan KUHPT.B. Jenis hukuman { Pasal 6 KUHPT}C. Kejahatan terhadap keamanan negara(Pasal 64 s.d. pasal
72 KUHPT}
119
D. Kejahatan yang menyebabkan anggauta tentara menhindarkan diri untuk memenuhi kewajiban dinasnya ( Pasal 86-92 KUHPT).
E. Kejahatan terhadap ketaatanF. Pencurian dan pertolongan jahat ( Pasal 140 - 143
KUHPT).III. PERADILAN MILITER A. Hubungan KUHAP dan Undang-undang No.31 Tahun
1997 tentang Peradilan Militer.B. Kompetensi Peradilan MiliterC. Pengadilan dalam lingkungan Peradilan militerD. Penyidikan di lingkungan peradilan militerE. Penuntutan di lingkungan peradilan militerF. Acara Pemeriksaan di Pengdilan Militer.G. Upaya hukumH. Gugatan Tata Usaha MiliterI. Eksekusi Putusan Pidana Militer
LITERATUR1. AmirudinSjarif, Hukum Disiplin Militer Indonesia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1996.2. DarwinPrinst, Peradilan Militer, PT Citra Aditya Bakti, Bandung 20033. Moch, Faisal Salam, Hukum Acara Pidana Militer di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 2003.4. Sianturi, Hukum Pidana Militer di Indonesia, Penerbit AHAEM-PETEHAEM, Jakarta,1985.5. Undang-Undang Pertahanan Keamanan (HANKAM) 1997, PT Mitra Info, Jakarta,1977.
PERBANDINGAN HUKUM PIDANABOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah Perbandingan Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah pendalaman yang bermanfaat
untuk lebih memahami dan mengembangkan hukum pidana nasional dengan pengkajian yang bersifat komparatif.
Kompetensi :1. Mahasiswa memahami berbagai sistem hukum pidana dalam berbagai keluarga hukum di dunia sehingga
mahasiswa mampu membandingkan berbagai sistem hukum pidana serta mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan-persoalan hukum.
2. Mahasiswa mampu menggambarkan secara komparatif pengaturan dan perumusan suatu masalah hukum pidana dalam berbagai hukum pidana (KUHP) negara lain.
3. Mahasiswa mampu menemukan pemikiran-pemikiran baru yang lebih kritis dalam rangka pengembangan ilmu hukum pidana dan pembaharuan hukum pidana di Indonesia.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Riwayat Perkembangan Perbandingan Hukum
B. Istilah dan Pengertian Perbandingan HukumC. Perbandingan Hukum sebagai suatu Metode
Penelitian/KeilmuanD. Metode Perbandingan Hukum: Metode FungsionalE. Keluarga Hukum atau Famili HukumF. Kegunaan atau Manfaat Perbandingan Hukum
II. HUKUM PIDANA INGGRIS A. Alasan Perbandingan Hukum Dititikberatkan pada Hukum Pidana Inggris
B. Sumber Hukum Pidana InggrisC. Prinsip-Prinsip Umum Hukum Pidana inggrisD. Tindak Pidana di Inggris
III. MASALAH ASAS LEGALITAS DITINJAU DARI BERBAGAI KUHP ASING
A. Asas Legalitas menurut KUHP KoreaB. Asas Legalitas menurut KUHP ThailandC. Asas Legalitas menurut KUHP PolandiaD. Asas Legalitas menurut KUHP Norwegia
IV. MASALAH KESALAHAN DITINJAU DARI BERBAGAI KUHP ASING
A. Asas Kesalahan dalam KUHP SovietB. Asas Kesalahan dalam KUHP Republik Federasi JermanC. Asas Kesalahan dalam KUHP GreenlandD. Asas Kesalahan dalam KUHP Yugoslavia
V. MASALAH KESENGAJAAN DAN KEALPAAN DARI
A. Pengertian Kesengajaan dan Kealpaan menurut KUHP Thailand
120
BERBAGAI KUHP ASING B. Pengertian Kesengajaan dan Kealpaan menurut KUHP Polandia
C. Pengertian Kesengajaan dan Kealpaan menurut KUHP Soviet
D. Pengertian Kesengajaan dan Kealpaan menurut KUHP Jerman
E. Pengertian Kesengajaan dan Kealpaan menurut KUHP Yugoslavia
VI. MASALAH KESESATAN DITINJAU DARI BERBAGAI KUHP ASING
A. Masalah Kesesatan menurut KUHP ThailandB. Masalah Kesesatan menurut KUHP KoreaC. Masalah Kesesatan menurut KUHP PolandiaD. Masalah Kesesatan menurut KUHP Yugoslavia
VII. MASALAH PERCOBAAN DITINJAU DARI BERBAGAI KUHP ASING
A. Masalah Percobaan menurut KUHP KoreaB. Masalah Percobaan menurut KUHP ThailandC. Masalah Percobaan menurut KUHP PolandiaD. Masalah Percobaan menurut KUHP NorwegiaE. Masalah Percobaan menurut KUHP Greenland
VIII. MASALAH RECIDIVE DITINJAU DARI BERBAGAI KUHP ASING
A. Masalah Recidive menurut KUHP ThailandB. Masalah Recidive menurut KUHP KoreaC. Masalah Recidive menurut KUHP JepangD. Masalah Recidive menurut KUHP NorwegiaE. Masalah Recidive menurut KUHP AustriaF. Masalah Recidive menurut KUHP PolandiaG. Masalah Recidive menurut KUHP Yugoslavia
LITERATUR:
1. Atmasasmita, Romli., Perbandingan Hukum Pidana, Bandung: Penerbit Mandar Maju,1996. 2. Bellefroid, J.H.P., Inleiding Tot De Rechtswetenschap In Nederland, Nijmegen: Dekker & Van de Vegt N.V.
,1950.3. Hamzah, Andi, Perbandingan Hukum Pidana Beberapa Negara, Edisi Ketiga, Jakarta: Sinar Grafika, 2008. 4. Maramis, Frans., Perbandingan Hukum Pidana, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994. 5. Meryman, John Henry. The Civil Law Tradition: An Introduction to The Legal Systems of Western Europe
and Latin America, Second Edition, Standford: Standford University Press, 1985. 6. Nawawi Arief, Barda.. Perbandingan Hukum Pidana, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010. 7. Sudarto, Perbandingan Hukum Pidana (Hukum Pidana Inggris), Semarang: Badan Penyediaan Bahan
Kuliah Fakultas Hukum Undip, 1981.8. Zweigert, Konrad dan Hein Kotz. Introduction to Comparative Law, Third Revised Edition, Oxford:
Clarendon Press, 1998.
KUHP ASING:
1. The Act of Promulgating The Penal Code B.E. 1499, KUHP Thailand, {S.1)}, {(s.a.)}.2. The Greenland Criminal Code. London: Fred B. Rothman & Co., Sweet Maxwell Ltf, 1979.3. The Korean Civil Code. London: Sweet & Maxwell Ltd. , 1973.4. The Norwegian Penal Code. New Uork: Fred B. Rothman & Co. , 19615. The Penal Code of The Polish People’s Republic. London: Sweet & Maxwell Ltd, 1973.
HUKUM PEMBUKTIANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan P.K II, yang merupakan pendalaman dari satu aspek penting
dalam proses peradilan, yakni masalah pembuktian. Tujuannya adalah memahami dan mendalami masalah-masalah yang berhubungan dengan pembuktian pada sidang pengadilan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI TINJAUAN UMUM HUKUM
PEMBUKTIANA. Pengertian Hukum PembuktianB. Peranan Pembuktian Dalam Sistem PeradilanC. Tujuan pembuktianD. Hukum pembuktian Positif Indonesia
121
II TEORI PEMBUKTIAN A. Teori Pembuktian bebas (conviction intime)B. Teori pembuktian Positif (Positief Wetelijke Bewijstheorie)C. Teori pembuktian Negatif (Negatief Wetelijke Bewijstheorie)D. Penerapannya dalam Sistem Peradilan Perdata, Pidana dan
TUNIII SARANA-SARANA
PEMBUKTIANA. Alat Bukti:
1. Menurut Ilmu Pengetahuan2. Menurut Hukum Positif: Dalam Peradilan Perdata, Pidana,
TUNB. Barang BuktiC. Ilmu-Ilmu Pendukung
IV BEBAN PEMBUKTIAN A. Dalam Peradilan PerdataB. Dalam Peradilan PidanaC. Dalam Peradilan TUN
V PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DI PERSIDANGAN
A. Dalam Perkara PerdataB. Dalam Perkara PidanaC. Dalam Perkara TUN
LITERATUR :1. Andi Hamzah, Pengusutan Perkara Kriminal Melalui Sarana Teknik dan Sarana Hukum, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1984.2. --------------, 1990, Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia.3. Bambang Waluyo, Sistem Pembuktian Dalam Peradilan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1992.4. Munir (ed), Fair Trial : Prinsip-Prinsip Peradilan Yang Adil dan Tidak Memihak, Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum Indonesia, Jakarta, 1997.5. Ratna Nurul Afiah, Barang Bukti Dalam Proses Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 1989.6. Subekti, Hukum Pembuktian, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1995.7. KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana)8. Mr. Tresno, Komentar Atas HIR, Pradnya Paramita, Jakarta,19899. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 199310. Henry Cambell Black, Blacks Law Dictionary, west Publishing Co, St. Paul Minn, 199111. Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Oerip Kartowinoto, 1995, Hukum acara Perdata dalam Teori dan Praktek,
Mandar Madju, Bandung
P E N O L O G IBOBOT : 2 SKS Deskripsi :Penologi merupakan salah satu mata kuliah pilihan bebas PKII : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum yang bermanfaat untuk lebih mendalami dan mengembangkan hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan pidana.
Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan
hukum di bidang pemasyarakatan sehingga mahasiswa mampu mengindentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atas persoalan-persoalan hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENDAHULUAN A. Pengertian dan Ruang Lingkup Penologi
B. Hubungan antara Penologi dengan Kriminologi dan Hukum Pidana
C. Tujuan dan Manfaat Mempelajari PenologiII SEJARAH PENGHUKUMAN A. Masa Kekuasaan Absolut dan Masyarakat Primitif
B. Pembalasan dan Hukuman BadanC. Kompensasi sebagai Pembalasan Bentuk lain
1. Hukuman Penyiksaan Badan2. Hukuman Cambuk3. Hukuman Potong Anggota Badan4. Hukuman Dicap dengan Besi Panas
122
5. Hukuman Diikat pada Tiang6. Hukuman Dibelenggu dengan Rantai
III HUKUMAN PEMBUANGAN DAN PENGASINGAN
A. Hukuman “The Punishment of Criminal”B. B. Hukuman Penjara Pola Lama
IV SISTEM PELAKSANAAN HUKUMAN PENJARA
A. Pertumbuhan Sistem KepenjaraanB. Kelemahan-Kelemahan sistem KepenjaraanC. Sistem Pensylvania dan Sistem AuburnD. Konstruksi Bangunan Penjara dan Sarana Pendukung
V PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA YANG BERASPEK PENOLOGIVI PEMASYARAKATAN
MERUPAKAN PENOLOGI DI INDONESIA
A. Pengertian Pemasyarakatan B. Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem
PemasyarakatanC. Faktor Pendukung Pelaksanaan sistem pemasyarakatan di
Masa DepanD. Gagasan emenjadikan sistem pemasyarakatan sebagai
suatu sistem terbuka.
LITERATUR :1. Mr. RA. Koesnoen, Politik Penjara Nasional2. Dr. Andhi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan di Indonesia dari Retribusi ke Reformasi3. Prof.Mr. Roeslan Saleh, Stelsel Pidana di Indonesia4. Romli Atmasasmita, Strategi Pembinaan Pelanggar Hukum Dalam Konteks Penegakan Hukum Di Indonesia5. -------------------------, Kepenjaraan Dalam Suatu Bunga Rampai6. Djoko Prakoso, Hukum Penitensier Di Indonesia7. Arswendo Atmowiloto, Menghitung Hari8. Dr. Bambang Poernomo, Pelaksanaan Pidana Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan9. Reglement Penjara Staatsblad 1917 No. 70810. UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
HUKUM PIDANA INTERNASIONALBOBOT : 2
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas tentang ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku terhadap kejahatan-kejahatan internasional dan kejahatan-kejahatan trans-nasional, penyelesaian masalah yurisdiksi negara berkiatan dengan kejahatan-kejahatan tersebut dan praktek peradilan pidana internasional.
Kompetensi :Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :1. Mengidentifikasikan kejahatan-kejahatan yang menjadi obyek Hukum Pidana Internasional2. Memahami ketentuan-ketentuan hukum yang dapat diterapkan terhadap kejahatan-kejahatan yang menjadi
obyek Hukum Pidana Internasional dan pratik Peradilan Pidana Internasional.3. Menerapkan ketentuan-ketentuan hukum dalam kasus-kasus/kejahatan-kejahatan internasional dan trans-
nasional yang menjadi obyek Hukum Pidana Internasional
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1 Hakikat Pidana
InternasionalA. Pengertian Hukum Pidana InternasionalB. Ruang lingkup Hukum Pidana Internasional
2 Hakikat Hukum PidanaInternasional
Sejarah Perkembangan Hukum Pidana Internasional
3 Hakikat Hukum Pidana Inter-nasional Karakteristik Hukum Pidana Internasional4 Unsur-unsur Hukum Pidana
InternasionalAsas, Kaidah, Proses Instrumen penegakan dan Obyek Hukum Pidana Internasional
5 Asas-asas Hukum Pidana Internasional
Pacta sunt servanda, Au dedere au punere, Au dedere au judicare, legalitas, teritorial, non-retroaktif, nebis in idem, non bis in idem.
6 Obyek Hukum Pidana Internasional Kejahatan Internasional dan Kejahatan Lintas Batas Negara
7 Kejahatan Internasional Bajak Laut Jure Gentium, Kejahatan Perang Agresi
123
8 Kejahatan Internasional Kejahatan Perang, Kejahatan Genocida dan Kejahatan terhadap Kemanusiaan
9 Kejahatan trans-nasional (lintas batas Negara)
Konvensi-konvensi internasional tentang kejatahan lintas batas Negara tentang pembajakan pesawat udara, peredaran uang palsu, kejatahan narkotika, terorisme, dsb
10 Yurisdiksi Negara Asas yurisdiksi teritorial dan asas yurisdiksi teritorial yang diperluas
11 Peradilan Pidana Internasional Mahkamah Nuremberg dan Mahkamah Tokyo12 Peradilan Pidana Internasional Mahkamah Pidana untuk Bekas Yugoslavia dan
Mahkamah Pidana untuk Rwanda13 Mahkamah Pidana Internasional Sub Pokok Bahasan : Mahkamah Pidana Internasional Den
Haag (ICC)14 Mahkamah Pidana Internasional Mahkamah Pidana Gabungan PBB dan Kamboja
Literatur :1. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Refika Aditama, Bandung, 2000.2. Eddy Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Erlangga, 2009 GPH. Haryomataram, “Hukum
humaniter”, CV. Rajawali, Jakarta, 1984.3. ICRC Regional Office Jakarta, “Pengantar Hukum Humaniter”, Jakarta, 1999.4. Arent Clark, Anthony and Beck J, Robert, “International Law and the Use of Force”, Routledge, London and
New York, 1993.5. Woetzel, Robert K, “The Nuremberg Trials in International Law”, Stevens and Sons limited, New York,
1962. 6. Statuta the International Criminal Tribunal for Yugoslavia, 1994.7. Statuta the International Criminal Tribunal for Rwanda, 1994.8. Statuta the International Criminal Court, 1998.
A D V O K A T U RBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah advokatur merupakan mata kuliah pendalaman dari salah satu aspek mata kuliah hukum cara, yakni
aspek pembelaan dalam beracara atau dalam proses penegakan hukum. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman teoretis, yuridis maupun praktis kepada mahasiswa yang berkaitan dengan pembelaan atau advokasi dalam proses penegakan hukum beserta profesi advokat.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Sejarah dan Pengertian Advokatur
B. Fungsi dan Tujuan Advokatur C. Ruang lingkup (obyek) advokaturD. Macam-macam dan bentuk-bentuk advokasiE. Sifat profesi advokat: independent, officium nobileF. Prinsip-prinsip dalam hubungan antara klien dan advokat: hak
dan kewajiban kontraktual, tanggung jawab hukum, tanggung jawam moral profesi, imunitas, pro bono publico
II TINJAUANUMUM TENTANG ADVOKASI DI INDONESIA.
A. Sumber Hukum tentang AdvokasiB. Pemberi advokasi dan Organisasi Profesi AdvokatC. Hubungan advokat dengan penegak hukum lainnya: Konsep
“Catur Wangsa”, contem of Court.D. Persyaratan bagi profesi Advokat
III PERBANDINGAN DENGAN ADVOKASI DI NEGARA LAIN
A. Di Amerika SerikatB. Di Belanda
IV ADVOKASI DALAM PERKARA PIDANA, PERDATA DAN TUN
A. Macam klienB. Kedudukan advokat dan bentuk advokasi yang diberikanC. Tehnik dan Strategi Pembelaan
V BANTUAN HUKUM STRUKTURAL DAN KEPENTINGAN UMUM ATAU KEBIJAKAN PUBLIK
A. Bantuan Hukum StrukturalB. Bantuan Hukum untuk Kepentingan Umum atau dalam
Kebijakan Publik
124
VI PENGAWASAN TERHADAP ADVOKAT
A. Pengawasan dari Negara dan Organisasi AdvokatB. Melalui Kode Etik & Dewan Kehormatan Kode EtikC. Penjatuhan Sanksi
VII PERAN ADVOKAT DALAM RANGKA PENGEMBANGAN ILMU HUKUM
LITERATUR :1. Frans Hendra Winarta, Advokat Indonesia: Citra Idealisme dan Keprihatinan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
19952. Luhut MP. Pangaribuan, Advokat dan Contempt of Court, Jambatan, Jakarta, 1996. 3. Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum: Tinjauan Sosio Yuridis, Ghalia Indonesia, Jakarta. 4. Lasdin Wlas, Cakrawala Advokat Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1989. 5. Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1982. 6. Robert A.Carp & Ronald Stidham, Judicial Process in America, C.Q Press, Washington D.C. , 19907. Mary Ann Glendon, et al, Comparative Legal Tradition in a Nutshell, West Publishing Co.Minnesotta, 1982. 8. Marthalena P., SH., Tanggung Gugat Advokat, Dokter dan Notaris9. Chaterine Elliot & France Quinn, English Legal System, Pearson Education, Ltd., England, 2000. 10. Binziad Kadhafi, dkk, Advokat Indonesia mencari Legitimasi, Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia,
Jakarta, 2001. 11. Sintang Silaban, SH., dkk., Advokat Muda Indonesia.
SISTEM PERADILAN PERDATABOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi:Mata kuliah sistem peradilan perdata ingin mengkaji peradilan dari aspek sistemnya, tentang peradilan-
peradilan yang bersifat keperdataan. Tujuannya ingin memberikan pandangan menyeluruh (bird view) kepada mahasiswa tentang peradilan perdata sebagai sebuah sistem, sehingga mahasiswa dapat membedakannya dengan sistem-sistem peradilan lainnya.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian: sistem, peradilan dan sistem peradilan
B. Unsur-unsur sistem peradilan: para pihak, organisasi pengadilan, konsep-konsep/ pengertian dasar, prinsip/asas, proses, peraturan
C. Tujuan sistem peradilan perdataII. PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBATA. Penggugat & tergugatB. Manusia pribadi & bdan Hukum
III. TATANAN ORGANSIASI PERADILAN
A. Peradilamn Umum (General Yurisdiction): wewenang, susunan pengadilannya.
B. Peradilan Khusus (Limited Yurisdiction): wewenang, kriteria kekhususan, susunan pengadilan, hubungannya dengan peradilan umum
C. Peradilan sui generis: wewenang, kriteria sui generis, macam, hubungan dengan peradilan yang sesungguhnya
IV. PERATURAN/HUKUM ACARA YANG DIPERGUNAKAN: PERADILAN UMUM, KHUSUS, SUI GENERIS
V. KONSEP, PENGERTIAN DASAR, DAN PRINSIP-PRINSIP
A. Tuntutan Hak, Penggugat, TergugatB. Sanksi keperdataanC. Lembaga PerwakilanD. Kebenaran formil, preponderance of evidenceE. Legitima Persona Standi in Judicio, point d’intert point
d’actionF. Lembaga perdamainG. Volunteer & Contentiousa YurisdictionH. Adversary System
VI. ASAS-ASAS KHAS PERADILAN PERDATA
A. Nemo Judex Sine ActorB. Verhandlungs maximeC. Berperkara dengan BeayaD. Dapat diwakilkan
125
VII. PERBEDAAN DENGAN SISITEM PERADILAN PIDANA DAN TUN
A. pihak-pihak dan kedudukannyaB. kebenaran yang hendak dicariC. sifat hakimD. inisiatif berperkara
LITERATUR :1. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 20022. ---------------------------, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta, 19993. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2000.4. Mr.R. Trisna, Komentar atas HIR, Pradnya Paramita, Jakarta, 19895. Mary Kay Kane, Civil Procedure, West Publishing Co, Minnesotta, 19916. Robert A. Carp & Ronald Stidham, Judicial Process in America, C.Q. Press, Washington D.C. , 19907. Jesse S. Rahael, The Collier Quick & Easy Guide to Law, Collier Book, N.Y. , 19628. Mary Ann Glendon, et.all, Comparative Legal Tradition in a Nutshell, West Publishing Co., Minnesotta, 19829. Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pradnya Paramita, Jakarta, 198910. Catherine Elliot & France Quinn, English Legal System, Pearson Education Ltd., England, 2000.
POLITIK HUKUM PERTANAHANBOBOT : 2 SKS
Kompetensi :
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip-prinsip yang mengarahkan Pemerintah untuk mewujudkan tujuan Hukum Agraria dalam kaitannya dengan struktur hubungan antar bangsa, negara dan masyarakat dengan sumber daya alamnya. Disamping itu, prinsip-prinsip yang berkaitan dengan mengefektifkan penguasaan dan pemanfaatan tanah, memeratakan penguasaan dan pemilikan tanah, prinsip yang mendasari penetapan jenis-jenis hak atas tanah, serta perubahan prinsip hukum agraria dan hukum tanah sebagai dampak dari perubahan politik pembangunan. Sehingga, mahasiswa mampu mengidenditikasi dan menganalisis perubahan prinsip-prinsip Hukum Agraria sebagai dampak perubahan politik pembangunan.
Deskripsi :
Matakuliah ini membahas perumusan kebijaksanaan Hukum Agraria yang akan dan telah dilaksanakan secara nasional oleh Pemerintah mengenai bagaimana politik (kebijakan) mempengaruhi hukum agraria dengan cara melihat konfigurasi kekuatan yang ada di belakang pembuatan dan penegakan hukum agraria dengan tujuan menciptakan kondisi yang dapat mendukung terwujudnya tujuan hukum agraria.Politik Hukum Agraria ini mengatur hubungan hukum antara bangsa, negara dan masyarakat dengan sumber daya alamnya berdasarkan prinsip-prinsip yang mengarahkan pemerintah untuk mewujudkan tujuan Hukum Agraria dalam mengatur persediaan, peruntukan dan penggunaan sumber daya alamnya guna memenuhi kehidupan masyarakat yang terus berubah.Materi Kuliah
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI Pengantar A. Dasar Hukum
B. Pengertian Politik Hukum PertanahanC. Tujuan Politik Hukum PertanahanD. Sasaran Politik Hukum Pertanahan
II Aparat Pelaksana A. Dasar HukumB. Struktur Aparat PelaksanaC. Kedudukan Aparat PelaksanaD. Fungsi Aparat PelaksanaE. Tugas Aparat PelaksanaF. Wewenang Aparat Pelaksana
III Struktur Hubungan Bangsa,
Negara dan Masyarakat dengan
Sumber Daya Alam
A. Dasar HukumB. Hak Bangsa IndonesiaC. Hak Menguasai oleh NegaraD. Hak Perorangan Atas TanahE. Hubungan yang bersifat Abadi, Penguasaan dan Penuh
IV Prinsip Penguasaan dan Penggunaan/Pemanfaatan SDA
A. Dasar HukumB. Prinsip Penguasaan TanahC. Prinsip Penggunaan/Pemanfaatan Tanah
126
V Prinsip Kedudukan Hukum Adat A. Dasar HukumB. Fungsi Hukum AdatC. Dasar Pembentukan Hukum Tanah NasionalD. Hukum Pelengkap
VI Prinsip Penetapan Jenis Hak Atas Tanah
A. Dasar HukumB. Jenis Hak Atas TanahC. Subyek Hukum Hak Atas TanahD. Hak Dan Kewajiban Subyek Hukum Hak Atas TanahE. Perlindungan Hukum Subyek Hukum Hak Atas Tanah
VII Perubahan Prinsip Hukum Tanah sebagai Dampak Perubahan Politik Pembangunan
A. Dasar HukumB. Prinsip Penguasaan TanahC. Prinsip Penggunaan dan Pemanfaatan TanahD. Prinsip Kedudukan Hukum AdatE. Prinsip Penetapan Jenis Hak Atas Tanah
VIII Bentuk Perubahan Prinsip Hukum Agraria
A. Dasar HukumB. Pembaharuan Hukum Tanah Nasional
IX Dampak Perubahan Prinsip Hukum Tanah
A. Kelemahan Isi Peraturan Perundang-UndanganC. Konflik Aparat Pelaksana dengan Masyarakat atau
Masyarakat dengan MasyarakatD. Belum terwujudnya Kepastian Hukum dan Perlindungan
Hukum atas Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
X Lanjutan Dampak Perubahan Prinsip Hukum Tanah
A. Kelemahan Isi Peraturan Perundang- UndanganB. Konflik Aparat Pelaksana dengan Masyarakat atau
Masyarakat dengan MasyarakatC. Belum terwujudnya Kepastian Hukum dan Perlindungan
Hukum atas Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
XI Beberapa Masalah Politik Hukum Pertanahan XII Diskusi Masalah Politik Hukum Pertanahan (Diskusi)
LITERATUR
1. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria Isi Dan Pelaksanaannya, Penerbit Djambatan, Jakarta, 2001.
2. Eddy Ruchiyat, Politik Pertanahan Sebelum Dan Sesudah Undang-Undang Pokok Agraria, Penerbit Alumni, Bandung, 1995
3. Iman Soetiknyo, Politik Hukum Nasional, Hubungan Manusia Dengan Tanah Yang Berdasarkan Pancasila, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
4. Moh. Mahfud MD, Politik Hukum Di Indonesia, Penerbit PT Pusaka LP3ES, Jakarta, 1998.5. Maria S.W. Sumardjono, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi, Penerbit Buku
Kompas, Jakarta, 20016. Noto Nagoro, Politik Hukum Dan pembangunan Agraria Di Indonesia, Penerbit CV Pancuran Tujuh,
Jakarta
HAK PENGUASAAN ATAS TANAHBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Agar mahasiswa mampu memahami ruang lingkup bidang pemilikan dan penguasaan tanah (Landreform) yang
merupakan mata kuliah pendalaman dari Hukum Pertanahan, sehingga mahasiswa dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan kasus Bidang Pemilikan dan Penguasaan Tanah berdasar Hukum Pertanahan yang berlaku.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Landasan Hukum
B. PengertianC. Latar Belakang Timbulnya LandreformD. Tujuan dan SasaranE. Asasa-AsasF. Obyek Landreform
127
II. APARAT PELAKSANAN KEBIJAKSANAAN LANDREFORM
A. Kewenangan Urusan Bidang Pemilikan dan Penguasaan Tanah
B. Tugas Penyelenggaraan LandreformC. Tata Kerja Pelaksana Landreform
III. POKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN LANDREFORM
A Pembatasan Luas Maksimum Penguasaan Tanah1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Tujuan4. Pelaksanaan / Prosedur
B. Larangan Pemilikan / Tanah Absentee1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Subyek (Pengecualian)4. Pelaksanaan / Prosedur
C. Redistribusi Tanah Pertanian1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Tujuan4. Subyek (Penerima Redistribusi)5. Pelaksanaan / Prosedur
D. Pengaturan Kembali Gadai Tanah Pertanian1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Tujuan4. Pelaksanaan / Prosedur
E. Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Latar Belakang Timbulnya Perjanjian Bagi Hasil
Tanah Pertanian4. Subyek Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian5. Bentuk Perjanjian6. Jangka Waktu7. Sistem Pembagian Hasil
F. Penetapan Luas Minimum Pemilikan Tanah Pertanian 1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Tujuan4. Pelaksanaan / Prosedur
G. Larangan Pemecahan Pemilikan Tanah Pertanian1. Landasan Hukum2. Pengertian3. Tujuan4. Pelaksanaan / Prosedur
IV. USAHA-USAHA YANG MENYERTAI LANDREFORM
A. Pembukaan Tanah Yang BaruB. TrnasmigrasiC. IndustrialisasiD. Usaha Mempertinggi Produktifitas (intensifikasi)E. Kebijakan Mengenai Pencetakan SawahF. Konsolidasi Penguasaan Tanah-Tanah Obyek
Landreform
LITERATUR :1. Abdurahman, Ketentuan Pokok tentang Masalah Agraria, Kehutanan, Pertambangan, Transmigrasi, Pengairan
dan Lingkungan Hidup, Bandung, Alumni, 19922. Ari Sukarti Hutagalung, Program Redistribusi Tanah Di Indonesia, Jakarta, CV. Rajawali, 1985.3. Badan Pertanahan Nasional, Kumpulan Peraturan-Peraturan tentang Kawasan Industri, Jakarta, BPN4. Budi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta, Djambatan, 2003.5. Hastuti, Agraria Reform Di Philipina dan Perbandingan Dengan Landreform Di Indonesia , Bandung, Mandar
Maju, 1990.
128
6. I Nyoman Budijaya, Tinjauan Yuridis tentang Redistribusi Tanah Pertanian Dalam Rangka Pelaksanaan Landreform, Yogyakarta, Liberty, 1988.
7. Parlindungan, AP, Undang-Undang Bagi Hasil Di Indonesia (Suatu Studi Komparatif), Bandung, Mandar Maju, 1989.
8. ---------------------, Hukum Agraria serta Landreform, Bandung, Mandar Maju, 1989.
PENATAGUNAAN TANAHBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mendalami tentang penggunaan tanah yang berkaitan dengan
pembangunan, sehingga mahasiswa dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah hukum yang timbul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENDAHULUAN A. Pengertian Penatagunaan Tanah
B. Landasan Hukum Penatagunaan TanahII. ASAS DAN TUJUAN DALAM
PENATAGUNAAN TANAHA. Asas-Asas dari Penatagunaan TanahB. Tujuan dari Penatagunaan Tanah
III. MODEL DALAM PENATAGUNAAN TANAH
A. Arah Pembangunan Tanah Perkotaan (ATLAS)B. Arah Pembangunan Tanah Pedesaan (LOSS)
IV. APARAT PELAKSANA PENATAGUNAAN TANAH
A. Di Tingkat Nasional (Pusat)B. Di Tingkat PropinsiC. Di Tingkat Kabupaten / Kota
V KONSOLIDASI TANAH A. Pengertian Konsolidasi TanahB. Tujuan dan Sasaran Konsolidasi TanahC. Manfaat Konsolidasi TanahD. Obyek dan Peserta Konsolidasi TanahE. Kegiatan Konsolidasi Tanah
LITERATUR :1. A.P., Parlindungan, Beberapa Pelaksanaan Kegiatan Dari UUPA, Mandar Maju, Bandung, 1992.2. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Isi dan Pelaksanaannya, Jambatan, Jakarta, 2003.3. -------------------, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jambatan, Jakarta,
2003.4. Direktorat Landreform, Konsolidasi Tanah Perkotaan, Jakarta, 1990.
HUKUM PENATAAN RUANGBOBOT : 2 SKS4
Deskripsi dan Kompetensi :Agar mahasiswa mampu memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan bidang penataan ruang seperti asas
dan tujuan dalam penataan ruang, perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian dalam tata ruang.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I. PENDAHULUAN A. Pengertian Penataan RuangB. Landasan Hukum Penataan Ruang
II. ASAS DAN TUJUAN DALAM PENATAAN RUANG
A. Asas-Asas dalam Penataan RuangB. Tujuan dalam Penataan Ruang
III. HAK-HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PENATAAN RUANG
A. Hak-Hak Dalam Penataan RuangB. Kewajiban Dalam Penataan Ruang
IV. PERENCANAAN, PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
A. Perencanaan dalam Penataan Ruang B. Pemanfaatan RuangC. Pengendalian dalam Penataan Ruang
V. RENCANA TATA RUANG A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
129
B. Rencana Tata Ruang Wilayah PropinsiC. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota
VI. WEWENANG DAN PEMBINAAN DALAM PENATAAN RUANG
A. Wewenang Pemerintah Dalam Penataan RuangB. Pembinaan oleh Pemerintah Dalam Penataan
RuangVII. PENERAPAN RENCANA TATA RUANG
DALAM PEMBANGUNANA. Tingkat NasionalB. Tingkat PropinsiC. Tingkat Kabupaten/Kota
LITERATUR1. Djemal Hoesen Koesoemahatmadja, Pokok-Pokok Hukum Tata Usaha Negara, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1990.2. Hestu Cipto Handoyo B., Aspek-Aspek Hukum Administrasi Negara Dalam Penataan Ruang, Penerbitan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1995.3. Utrecht & M. Saleh Djindang, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Ichtiar Baru, Jakarta, 1990.
PENDAFTARAN TANAH BOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul dalam mekanisme dan
kegiatan dalam rangka pendaftaran tanah, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah
B. PengertanC. Tujuan dan ManfaatD. Asas-asasE. SistemF. ObyekG. Aparat yang terkait dalam pelaksanaan pendaftaran
II. KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH
A. Pendaftaran Tanah untuk Pertama kali :1. Pendaftaran Tanah Sporadik2. Pendaftaran Tanah Sistematik3. Kegiatan Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali
a. Pengumpulan dan Pengolahan Data Fisikb. Pembuktian Hak dan Pembukuannyac. Penerbitan Sertipikatd. Penyajian Data Fisik dan Data Yuridise. Penyimpanan Daftar Umum dan Dokumen
B. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah :1. Pemindahan Hak dengan lelang
2. Pemindahan hak bukan dengan lelang3. Peralihan hak karena pewarisan4. Peralihan hak karena penggabungan atau pelebaran5. Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan
putusan6. Perubahan nama7. Pemecahan, Pemisahan dan Penggabungan bidang
tanah8. Pembagian hak bersama9. Perpanjangan jangka waktu hak atas tanah10. Perubahan hak atas tanah11. Pembebanan hak12. Peralihan dan hapusnya hak tanggungan13. Penolakan Pendaftaran peralihan dan pembebasan
hak atas tanah14. Hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan
130
rumah susunIII. PROYEK ADMINISTRASI
PERTANAHAN (PAP)A. PengertianB. Tujuan KegiatanC. KegiatanD. Biaya
IV. SERTIPIKAT A. PengertianB. Penggantian
V. PERMASALAHAN DALAM PENDAFTARAN TANAH
A. Pendaftaran Hak Atas TanahB. Pendaftaran Peralihan Hak atas TanahC. Pendaftran Pembebanan Hak Atas Tanah
LITERATUR :1. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia (Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta,
19962. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik Kedudukan Wakaf Di Negeri Kita, Alumni, Bandung3. A.P Parlindungan, Pendaftaran Dan Konvensi Hak Atas Tanah, Alumni, Bandung, 1985.4. Benny Bosu, Perkembangan Terbaru Sertifikat (Tanah, Tanggungan dan Kondominium), Medisa, Jakarta, 1997
HUKUM TANAH ADATBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan. Berisi tentang pengertian, transaksi tanah dan transaksi yang
bersangkutan dengan tanah, kedudukan hukum tanah adat menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, keberadaan peralihan hak atas tanah menurut Hukum Adat, dan keberadaan beberapa tanah ulayat di Indonesia. Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan memahami dan mendalami serta menerapkan Hukum Tanah Adat di Indonesia sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasikan, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian
B. Hak PurbaC. Hak Perseorangan
II. TRANSAKSI TANAH DAN TRANSAKSI YANG BERSANGKUATAN DENGAN TANAH
III. KEDUDUKAN HUKUM TANAH ADAT MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
IV. KEBERADAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH MENURUT HUKUM ADAT
V. KEBERADAAN TANAH ULAYAT DI INDONESIA
LITERATUR :1. Iman Sudiyat, Hukum Adat : Sketsa Asas, Liberty, Yogyakarta, 1981.2. I. Sugiyarto, Tanah Adat, Tanah Ulayat dan UUPA, Makalah, Yogyakarta, 1986.3. H. Abdurrachman, Kedudukan Hak Ulayat Dalam Pembangunan Nasional, Yogyakarta, 1986.4. Sofian Thalib, Hak Ulayat dan Masalahanya Di Sumatera Barat, Bogor, 1996.5. Kanwil BPN Propinsi Sumsel, Penanganan Masalah Tanah Adat Di Propinsi Sumsel, Makalah, Bogor, 1996.6. Kanwil BPN Propinsi Bali, Pelaksanaan Permasalahan dan Pemecahan Masalah Tanah Adat Di Bali, Makalah,
Bogor, 1996.7. Kanwil BPN Propinsi Sumut, Pelaksanaan Permasalahan, dan Pemecahan Masalah Tanah Adat Di Sumut,
Makalah, Bogor, 1996.8. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria9. Peraturan Menteri Negara Agraria/Ketua BPN No. 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak
Ulayat Masyarakat Hukum Adat.
HUKUM PERINDUSTRIANBOBOT SKS : 2
Deskripsi dan Kompetensi :
131
Memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul sebagai akibat ativitas dalam bidang perindustrian, sehingga mahasiswa mampumengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Pengertian industri dan perindustrian
B. Pengertian dan ruang lingkup hukum perindustrianC. Perkembangan hukum Perindustrian
II KELEMBAGAAN DAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERINDUSTRIAN
A. Dasar hukumB. KelembagaanC. Tugas dan wewenang
III PENGELOLAAN PERINDUSTRIAN A. Arah kebijakan pemerintah dalam bidang perindustrian
B. Kategorisasi/jenis industriC. Asas/prinsip pengelolaan perindustrianD. Subyek hukum, hak dan kewajiban dalam
perindustrian dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan
E. Pengelolaan Perindustrian dan Hak Penguasaan Atas Tanah
F. Perizinan dalam bidang perindustrianG. Persoalan lingkungan dalam perindustrianH. AMDAL dan audit lingkungan dalam perindustrianI. Peran masyarakat dan LSM dalam pengelolaan
lingkungan berkenaan dengan kegiatan di bidang perindustrian
IV SISTEM SERTIFIKASI ISO 9000 DALAM BIDANG INDUSTRI
A. Latar belakangB. Prosedur sertifikasi ISO 9000C. Kaitan sertifikasi ISO 9000 dengan ISO 14.000
V PENEGAKAN HUKUM PERINDUSTRIAN
A. Aspek administratifB. Aspek keperdataanC. Aspek kepidanaan
LITERATUR :1. John Salindo, Undang-undang Gangguan dan Masalah Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta, 19882. Kansil, Cst., Pokok-Pokok Hukum Perindustrian di Indonesia, Ind-Hill Co, Jakarta,19863. Soedjono Dirdjosisworo, Pengamanan Hukum terhadap pencemaran Lingkungan akibat Industri, Alumni,
Bandung, 19834. --------------, Upaya Teknologi dan Penegakan Hukum Menghadapi Pencemaran Lingkungan Akibat Industri,
PT Citra Aditya Bhakti, 1991
HUKUM PERTAMBANGANBOBOT SKS : 2
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul sebagai akibat
ativitas dalam bidang pertambangan, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Sejarah Pengaturan Pertambangan di Indonesian
B. Pengertian-pengertian dan ruang lingkup Hk. Pertambangan
II PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM BIDANG PERTAMBANGANIII KELEMBAGAAN DAN
KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
A. Dasar HukumB. KelembagaanC. Tugas dan werwenang
IV PEMANFAATAN BAHAN A. Kebijakan Pemerintah dalam bidang pertambangan
132
TAMBANG DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
B. Jenis atau kategorisasi bahan tambangC. Subyek hukum, hak dan kewajiban dalam bidang
pertambanganD. Pengusahaan Pertambangan dan Hak Penguasaan Atas
TanahE. Perizinan dalam pemanfaatan hasil tambangF. Kontrak Karya dalam bidang pertambanganG. AMDAL dan audit lingkungan dalam bidang
pertambananganH. Peran masyarakat dan LSM dalam konservasi sda
berkenaan dengan kegiatan pertambanganV PENEGAKAN HUKUM
PERTAMBANGANA. Aspek administratifB. Aspek kepidanaanC. Aspek keperdataan
LITERATUR :1. Ditjen Minyak dan Gas Bumi Departemen Pertambangan dan Enerji, Pembinaan, Penguasaaan dan Penerapan
Teknologi Lingkungan Kegiatan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi serta Pengusahaan Panas Bumi , Seminar, Yogyakarta, Desember 1997
2. Departemen Pertambangan RI, 40 Th Peranan Pertambangan dan Energi di Indonesia, Jakarta, 19853. Abrar Saleng, Hukum Pertambangan, UII Pres, Yogyakarta, 20044. Maringin Simatupang dan Sutaryo Sigit, Pengantar Pertambangan Indonesia, Asosiasi Pertambangan Indonesia,
19925. Sigit S, Collection of Papers on Indonesia-Mining and Mineral Development Policy, Directorate of Mines ,
Departement of Mines and Energy, Jakarta, 1989
HUKUM KEHUTANANBOBOT SKS : 2
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul dalam hubungan hukum
antara orang dengan sumberdaya hutan sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul dari aktivitas orang di bidang kehutanan.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Kehutanan
B. Perkembangan Hukum KehutananC. Permasalahan-permasalahan dalam hukum Kehutanan
II KELEMBAGAAN DAN WEWENANG DALAM PENGELOLAAN HUTAN
A. Dasar Hukum KelembagaanB. Pengorganisasian Pengelolaan HutanC. Tugas dan kewenangan Pengelolaan Hutan
III PEMANFAATAN HUTAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
A. Arah kebijakan pemerintahB. Jenis/kategorisasi hutanC. Asas dan prinsip pengelolaan hutanD. Subyek hukum, hak dan kewajiban dalam pengelolaan hutanE. Perizinan dalam pemanfaatan hutanF. Persoalan Lingkungan dalam pemanfaatan hutanG. Konservasi hutan dan ekosistemnyaH. Peran masyarakat dan LSM dalam pemanfaatan hutan
IV SISTEM SERTIFIKASI EKOLABEL DALAM PENGELOLAAN HUTAN
A. Latar belakangB. Hakekat dan tujuan ekolabelC. Prosedur sertifikasi ekolabelD. Kaitan sertifikasi ekolabel dengan sertifikasi ISO 14.000
V PENEGAKAN HUKUM KEHUTANAN
A. Aspek administratifB. Aspek kepidanaanC. Aspek keperdataan
LITERATUR :1. Salim HS, Dasar-dasar Hukum Kehutanan, Sinar Grafika, Jakarta, 1997/……..
133
2. Mohamad Prakosa, Rencana Kebijakan Kehutanan, Aditya Media, Yogyakarta, 1996.3. Arifin AriefHutan, Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 19944. Mohamad Saad dan Sabaruddin Amrulah, Pengusahaan Hutan, Kelestarian Lingkungan, PB HMI, 19955. Leden Marpaung, Tindak Pidana terhadap Hutan, Hasil Hutan dan Satwa, Erlangga, 19956. Hasanu Simon, Merencanakan Pembangunan Hutan untuk Strategi Kehutanan Sosial, Aditya Media,
Yogyakarta, 1994/……7. --------------------, Hutan Jati dan Kemakmuran, Problematika dan Strategi Pemecahannya, Aditya Media,
Yogyakarta, 19938. Bambang Pamulardi, Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1995/…….9. Alam Setia Zein, Hukum Lingkungan: Kaedah-Kaedah Pengelolaan Hutan, Rja Grafindo Persada, Jakarta, 199510. --------------------, Aspek Pembinaan Kawasan Hutan dan Stratifikasi Hutan Rakyat, Rineka Cipta, Jakarta, 199811. Ida Aju P. Resosudarmo dan Carol J.P. Colfer,(ed.), Masyarakat, Hutan dan Perumusan Kebijakan di Indonesia,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta , 2003HUKUM KEPARIWISATAANBOBOT SKS : 2
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul sebagai akibat
ativitas dalam bidang kepariwisataan, sehingga mahasiswa mampumengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
I. NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANII. I PENGANTAR A. Pengertian dan ruang lingkup kepariwisataan
B. Kebijakan pemerintah dalam bidang kepariwisataanIII. II PERKEMBANGAN HUKUM KEPARIWISATAANIV. III KELEMBAGAAN DAN
KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN KEPARIWISATAAN
A. Dasar hukumB. Organisasi/kelembagaanC. Tugas dan wewenang
V. IV PENGELOLAAN KEPARIWISATAAN DAN LINGKUNGAN
A. Obyek dan usaha pariwisataB. Prinsip/asasdan tujuan pengelolaan kepariwisataanC. Ecotourism (kepariwisataan yang berwawasan lingkungan)D. Subyek hukum, hak dan kewajiban dalam pengelolaan
kepariwisataanE. Pengelolaan Kepariwisataan dan Hak Penguasaan Atas
TanahF. Perizinan dalam pengelolaan kepariwisataanG. AMDAL dan audit lingkungan dalam pengelolaan
kepariwisataanH. Peran masyarakat dan LSM dalam pengelolaan lingkungan
berkenaan dengan kegiatan pariwisataV PENEGAKAN HUKUM
KEPARIWISATAANA. Aspek administratifB. Aspek kepidanaanC. Aspek keperdataan
LITERATUR :1. Dirjen Pariwisata, Kebijakan Pariwisata Nasional, Jakarta, 19962. Gamal Suwantoro, 1997, Dasar-Dasar Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta3. Hadi Setia Tunggal, 1999, Peraturan perundang-undangan Kepariwisataan di Indonesia, Harvarindo, Jakarta4. Oka A. Yoeti, 1997, Perencanaan dan Pengembagan Pariwisata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta5. Kodyat, 1996, Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana, Jakarta
Linberg K. and Hawkkens DE, 1993, The Ecotourism Society, North Bennington, USA6. James Spilane,………………TEORI KONSTITUSIBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memahami dan mendalami berbagai teori berkenaan dengan sifat, isi dan perubahan kontitusi sehingga
mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
134
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI SEJARAH TIMBULNYA
KONSTITUSIA. Perkembangan absolutismeB. Timbulnya negara hukumC. Negara hukum dan konstitusi
II PENGERTIAN KONSTITUSI A. Pengertian UmumB. Paham-paham Konstitusi :
1. Konstitusi dalam arti materiil2. Konstitusi dalam arti formil3. Konstitusi sebagai undang-undang tertinggi4. Konstitusi menurut Paham Herman Heller5. Konstitusi menurut Paham C.F. Strong
III SIFAT-SIFAT KONSTITUSI A. Konstitusi yang bersifat RigidB. Konstitusi yang bersifat fleksibelC. Konstitusi TertulisD. Konstitusi Tidak Tertulis
IV ISI KONSTITUSIV PERUBAHAN KONSTITUSI A. Arti perubahan
B. Perubahan Konstitusi dan makna demokrasiC. Sistem dan prosedur perubahan konstitusiD. Sistem dan prosedur perubahan konstitusi di Indonesia
VI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KONSITUSI LITERATUR :1. Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Jakarta, 1990.2. Strong C.F., Modern Political Constitution.3. Wheare KC., Modern Constitution, Oxford University, London, 1975.4. UUD 1945 beserta Amandemennya5. Konstitusi Beberapa Negara (Kumpulan Konstitusi)6. Mahfud M.D, Amandemen Konstitusi, Menuju Reformasi Tata Negara, UII Press, 19997. Nihmatul Huda, Hukum & Konstitusi, UII Press, 20028. Bagir Manan, Perkembangan Konstitusi, UII Press, 2003
HUKUM PEMERINTAHAN LOKALBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Memahami dan mendalami berbagai persoalan hukum yang muncul dalam lingkup pemerintahan lokal
sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Pengertian Pemerintah Lokal
1. Pemerintah Lokal Administratif2. Pemerintah Lokal Otonom
B. Latar belakang PemdaC. Asas-Asas Pemerintahan Daerah
1. Desentralisasi2. Dekonsentrasi3. Medebewind4. Vrijbestuur
D. Wilayah AdministratifE. Kota AdministratifF. PengawasanG. Keuangan Pemerintah DaerahH. Pembagian Urusan Rumah Tangga Daerah
II PERKEMBANGAN PEMDA DI INDONESIA
A. Pemerintah Lokal Hindia BelandaB. UU No. 22 Tahun 1945C. UU No. 44 Tahun 1950D. UU No. 1 Tahun 1957E. UU No. 6 Tahun 1959
135
F. PenPres 6 tahun 1959G. PenPres 5 tahun 1960H. PP No. 50 tahun 1963I. UU No. 18 tahun 1965J. UU NO. 5 TAHUN 1974
III UU 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMEMERINTAH DAERAH
A. Ketentuan UmumB. Dasar-Dasar Pemikiran pembentukan pemdaC. Asas ,Prinsip, Hakekat Pengaturan pemerintah Daerah
IV HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH A. Dasar-Dasar Hubungan antara Pusat dan Daerah dalam kerangka Desentralisasi
B. Sistem Rumah Tangga DaerahC. Mekanisme Hubungan antara Pusat dan DaerahD. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
V OTONOMI DAERAH A. Hakikat dan Tujuan Otonomi DaerahB. Hubungan Otonomi Daerah dan Urusan Rumah tangga
Daerah.C. Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Urusan Rumah tangga
Daerah.VI PEMERINTAHAN DESA A. Pembentukan, penggabungan dan penghapusan desa
B. Struktur organisasi pemerintahan desa
LITERATUR:1. Ateng Syafrudin, Pengaturan Koordinasi Pemerintahan Di Daerah, Tarsito, Bandung, 1976.2. --------------------, Pasang Surut Otonomi Daerah, Binacipta, Bandung, 1985.3. Bagirmanan, SH. MCL. Dr., Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 1994.4. Irawan Soejito, Sejarah Pemerintahan Daerah di Indonesia, Pradnya Paramita, Jakarta, 1981.5. -----------------, Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Bina Aksara, Jakarta, 1981.6. Soehino, Perkembangan Pemerintahan Di Daerah, Liberty, Yogyakarta, 1991.7. Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Tata Negara di Indonesia, Dian Rakyat, 1997.8. Hestu Cipto Handoyo B., Otonomi Daerah: Titik Berat otonomi dan Urusan Rumah tangga daerah, UAJY, 1998.
HUKUM KEWARGANEGARAANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :: Hukum Kewarganegaraan adalah merupakan salah satu bagian dari mata kuliah pilihan yang materinya
merupakan kelanjutan dari materi kuliah kewarganegaraan yang sudah disampaikan secara garis besar dalam mata kuliah Hukum Tata negara. Oleh karena itu Hukum Kewarganegaraan akan membahas lebih lanjut dan lebih rinci materi yang telah disampaiakan dalam kuliah Hukum Tata Negara khususnya materi tentang kewarganegaraan. Adapun tujuan mata kuliah Hukum Kewarganegaraan adalah agar mahasiswa dapat memahami dan mendalami berbagai kaidah hukum yang berkaitan dengan masalah kewarganegaraan.
Kompetensi :Setelah mempelajari dan lulus mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan
menganalisis dan memecahkan berbagai permasalahan pokok Hukum Kewarganegaraan Indonesia.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Warganegara merupakan anggota negara.
B. Warganegara merupakan unsur penting untuk bedirinya negara.
C. Tiap-tiap negara berdaulat untuk menentukan siapa yang menjadi warganegaranya.
D. Dasar pengaturan kewarganegaraan di Indonesia.E. Ruang lingkup atau Pokok kajian hukum kewarganegaraan.F. Permasalahan dalam hukum kewarganegaraan.G. Peristilahan dalam hukum kewarganegaraan.H. Arti pentingnya status kewarganegaraan bagi seseorang.I. Asas-asas kewarganegaraanJ. Sejarah perkembangan asas kewarganegaraan.
K. Dwikewarganegaraan dan tanpa kewarganegaraan.
136
II. SEJARAH HUKUM KEWARGANEGARAAN INDONESIA
A. Masa penjajahanB. Masa kemerdekaan.
III. PENGATURAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
A. UU No. 62 Tahun 1958B. Penyelesaian masalah dwikewarganegaraan antara RI
dengan RRC dan dampaknya terhadap nasyarakat keturunan Tiong Hoa di Indonesia.
C. Pembaharuan UU Kewarganegaraan RI (UU No. 12 Tahun 2006).
D. Perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak menurut : UU No. 62 Tahun 1958 dan menurut UU No. 12 Tahun 2006.
E. Perbedaan UU No. 62 Tahun 1958 dengan UU No.12 Tahun 2006.
IV. CARA MEMPEROLEH DAN CARA KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA
A. Siapa yang menjadi WNIB. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan RIC. Kehilangan kewarganegaraan RID. Syarat dan tatacara memperoleh kembali kewarganegaraan
RI.
LITERATUR 1. Indradi Kusuma dan Wahyu Efendi, Kewarganegaraan Indonesia, Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa
(FKKB) & Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi (GANDI), Yakarta, 2002.2. Koerniatmanto Soetoprawiro, Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Gramedia, Yakarta,
1994.3. Prastyo, Y.T, Petunjuk Praktis Untuk Menyelesaikan Masalah Kewarganegaraan Anda, Gramedia, Yakarta,
1994.4. Sudargo Gautama, Tafsiran Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Alumni, Bandung,
1973.5. ________________, Warganegara dan Orang Asing, Alumni, Bandung, 1987.6. ________________, Hukum Perdata Internacional Indonesia, Eresco, Bandung-Jakarta, 1976.7. Samuel S Nitisaputra (Penyunting), Referensi Fundamental Diskursus Hukum Kewarganegaraan, Komnas
HAM, GANDI dan FKKB, 2000.
HUKUM KEIMIGRASIANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Agar mahasiswa dapat memahami berbagai ketentuan hukum keimigrasian, sehingga diharapkan mahasiswa
mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan permasalahan-permasalahan pokok hukum keimigrasian di Indonesia.
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1. Pengantar/Pendahuluan Tujuan dan Ruang Lingkup Hukum Keimigrasian2. Politik Hukum Keimigrasian dan
perkembangannya dalam sistem hukum di Indonesia
Politik pintu terbuka (open door policy) dan politik selektif (selective policy).
3. Keimigrasian dan hukum keimigrasian
Pengertian keimigrasian dan hukum keimigrasian. Dua unsur penting pengaturan dalam hukum keimigrasian.
4. Trifungsi keimigrasian dan perkembangannya
Perubahan dari fungsi pelayanan, fungsi penegakan hukum dan fungsi keamanan menjadi fungsi pelayanan, fungsi penegakan hukum dan funsi fasilitator pembangunan ekonomi.
5. Pekembangan ruang lingkup fungsi keimigrasian
Paradigma lama dan paradigma baru fungsi keimigrasian.
6. Fungsi keimigrasian dalam sistem hukum nasional
Hukum keimigrasian merupakan bagian dari ilmu hukum kenegaraan, khususnya merupakan cabang dari hukum adminstrasi negara.
7. Pelaksanaan peran dan fungsi keimigrasian di Indonesia
Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan peran dan fungsi keimigrasian berkaitan dengan posisi geografis wilayah RI dan aspek demografi serta sumber daya alam.
137
8. Kelembangaan dan mekanisme tatalaksana Imigrasi
Penegakan hukum di bidang keimigrasian masih sangat lemah atau belum memadai.
9. Implementasi peranan keimigrasian dalam rangka peningkatan ekonomi dan pemeliharaan ketahanan nasional secara seimbang
Tinjauan kasus keimigrasian : Kebijakan BVKS, pengirimanTKI ke luar negeri ditinjau dari aspek keimigrasian dan kasus pelanggaran keimigrasian yang bersifat transnasional.
10. Fungsi keimigrasian di berbagai negara
Kebijakan beberapa negara untuk menempatkan fungsi keimigrasian tidak ditempatkan pada tataran yang sama. Setiap negara mempunyai perbedaan dalam menempatkan kebijakan politik hukum keimigrasian.
11. Kewenangan keimigrasian di berbagai negara
Kewenangan keimigrasian di berbagai negara menjadi kewenangan pusat bukan kewenangan daerah atau negara bagian.Membandingkan peraturan keimigrasian di berbagai negara :
12. Dokumen keimigrasian Berbagai macam dokumen Keimigrasian13. Fasilitas keimigrasian bagi anak
berkewarganegaraan ganda dalam rangka pelaksanaan UU No. 12 Tahun 2006
Pendaftaran kewarganegaraan RI bagi anak hasil perkawinan campuran yang lahir sebelum dan sesudah keluarnya UU No. 12 Tahun 2006 dan fasilitas keimigrasian yang dapat diberikan.
14. Peranan keimigrasian dalam rangka menanggulangi perdagangan orang (perempuan dan anak)
Langkah-langkah yang diambil dan kendala yang dihadap Kantor Imigrasi.
LITERATUR :1. Abdullah Sjahriful (James), Mempekenalkan Hukum Krimigrasian, Ghalia, Indonesia, Jakarta, 1993.2. Koerniatmanto Soetoprawiro, Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Gramedia, Jakarta,
1994.3. Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Hukum dan HAM RI, Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia, Jakarta,
2005.4. M. Iman Santoso, Perspektif Imigrasi Dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, UI Press,
Jakarta, 2004.5. M. Iman Santoso, Perspektif Imigrasi Dalam United Nation Convention Against Trnsnasional Organized
Crime, Perum Percetakan Negara RI, Jakarta, 2007.
HUKUM KEPEGAWAIANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini mempelajari tentang ruang lingkup hukum kepegawaian, pengertian dan jenis-jenis pegawai
negeri, manajemen pegawai negeri, formasi dan pengangkatan pegawai negeri sipil, kedudukan dan hak pegawai negeri sipil, pangkat, jabatan, disiplin dan pemberhentian pegawai negeri sipil
. Kompetensi :Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan :1. mahasiswa mampu memahami berbagai macam pengertian, asas-asas, beserta pengaturan tentang hukum
kepegawaian,2. mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dalam hukum kepegawaian yang terjadi dalam praktek.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Obyek Hukum Kepegawaian
B. Sumber-sumber Hukum KepegawaianC. Hubungan dinas publikD. Pengertian Pegawai NegeriE. Jenis-jenis Pegawai NegeriF. Pejabat Negara dan Pegawai Negeri
II MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI
A. Pengertian manajemen Pegawai negeriB. Ruang Lingkup Manajemen Pegawai Negeri
III FORMASI DAN PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Formasi Pegawai Negeri SipilB. Pejabat yang BerwenangC. Pengangkatan Pegawai Baru
138
D. Pengangkatan PNS Dalam Pangkat dan JabatanE. Pengangkatan PNS Pensiunan
IV KEDUDUKAN, HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Kedudukan Pegawai Negeri SipilB. Hak-Hak Pegawai Negeri SipilC. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
V DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Pengertian Disiplin PNSB. Kewajiban dan LaranganC. Penegakan Hukum : Sanksi, Pejabat yang Berwenang
Menjatuhkan Sanksi dan Tata CaraVI
PERLINDUNGAN HUKUM A. UpayaKeberatan atas HukumanB. Gugatan ke PTUN
VII PANGKAT DAN JABATAN A. Pengertian PangkatB. Sistem Kenaikan Pangkat dan Macam-macam Kenaikan
PangkatC. Pengertian Jabatan dan Macam-macam Jabatan
VIII PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Sebutkan “dengan hormat” dan “tidak hormat” Pada Pemberhentian PNS
B. Macam-Macam PemberhentianC. Hak-Hak Kepegawaian Setelah Pemberhentian
LITERATUR :1. Kansil, CST, Pokok-Pokok Hukum Kepegawaian Republik Idonesia, Pradnya Paramita, Jakarta, 1983.2. Moekijat, Administrasi Kepegawaian Negara Indonesia, PT. Sumur Bandung, 1984.3. Moh. Mahfud MD, Hukum Kepegawaian Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1988.4. Sastra Djatmika & Marsono, Hukum Kepegawaian Di Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1990.5. Utrecht E., Pengantar Administrasi Negara Indonesia, UNPAD, Bandung, 1960.
HUKUM PERIZINANBOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mata kuliah hukum perizinan merupakan mata kuliah yang membahas mengenai berbagai persoalan dasar
mengenai perizinan, khususnya dari perspektif hukum. Muatan dari mata kuliah ini meliputi pengertian dasar, teori keputusan tata usaha negara, asas di bidang perizinan, pembaharuan di bidang perizinan dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan aspek yuridis dalam perizinan.
Kompetensi:1. Dengan mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa selaku peserta didik mampu mengetahui dan
memahami berbagai hal dalam perizinan, baik menyangkut asas, pengertian, sistem, dan berbagai persoalan yang dapat terjadi dalam kaitannya dengan perizinan.
2. Diharapkan mahasiswa juga mengetahui dan mampu memecahkan persoalan-persoalan mendasar yang terjadi di bidang perizinan,
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian Izin, dispensasi, lisensi , konsesi, dan
rekomendasiB. Tujuan sistem IzinC. Aspek-Aspek Yuridis Dalam IzinD. Sifat Keputusan Izin
II. URGENSI DAN SUSUNAN IZIN A. Bentuk Izin B. Bagian-Bagian dari IzinC. Urgensi dari IzinD. Klausula Penyelamat
III. ASAS-ASAS UMUM DALAM PENERBITAN IZIN
A. PermohonanB. Acara Persiapan Pemberian Izin
139
C. Pemberian KeputusanD. Susunan Keputusan Izin.E. Pengumuman Keputusan
IV. IZIN SEBAGAI NORMA PENUTUP DARI PENETAPAN NORMA YURIDIS
A. Penetapan Norma Dalam Perundang-UndanganB. Aspek Yuridis dari Keputusan Tata Usaha NegaraC. Penolakan FiktifD. Pengujian Keputusan
V. IZIN SEBAGAI SEBUAH KTUN A. Macam-Macam KebebasanB. Wewenang Bebas dan Wewenang TerikatC. Syarat-syarat Umum Pada Keputusan Tata Usaha
Negara.D. Ketentuan-Ketentuan Tambahan Dalam Keputusan Tata
Usaha NegaraVI. RETRIBUSI DIBIDANG
PERIZINANA. Pengertian dan karakteristik retribusiB. Maksud pengenalan retribusi di bidang perizinanC. Cakupan perizinan yang terkena retribusi
VII. PERUBAHAN DAN PENARIKAN KEMBALI IZIN
A. Penyimpangan KeputusanB. Penarikan Kembali KeputusanC. Perubahan dan Penarikan Kembali Izin
VIII. PENEGAKAN HUKUM DI BIDANG PERIZINAN
A. Tatakrama dalam perizinan B. Macam-macam penegakan hukum C. Kewenangan penegakan hukumD. Macam-macam penegakan hukumE. Macam-macam sanksi dalam penegakan
hukumIX PERSOALAN DALAM
PERMOHONAN DAN PENERBITAN IZIN
A. Waktu lamaB. Kepastian proses C. Biaya mahal D. Berbagai pihak terkait E. Sarana dan prasarana F. Sistem yang dipakai
X PERSOALAN DALAM PENGGUNAAN IZIN
A. Izin tidak melahirkan kewenangan hukum publikB. Penyimpangan dalam penggunaan izin C. Kepastian dari izin D. Tanggung jawab dalam penggunaan izin
XI PEMBENAHAN DI BIDANG PERIZINAN
A. Pembenahan birokrasi dan kelembagaan B. Jaringan data secara onlineC. Penyediaan sarana dan prasarana D. Umpan balik dari pelanggan E. Membangun komitmen
XII. PERIZINAN DI BERBAGAI SEKTOR PEMBANGUNAN
A. IndustriB. PerdaganganC. Dll
LITERATUR :1. Adrian Sutedi, S.H., M.H., Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik ,
Penerbit Sinar Grafika Jakarta, 20102. Anonim, Himpunan Kebijakan Perdagangan Di Bidang Perizinan, Myda, Jakarta, 20023. ........ Prosedur Perizinan Di Bidang Perdagangan, LP3ES, Jakarta, 2000.4. Hairus Salim dan Anggerjati Wijaya,(ed.), Demokrasi Dalam Pasungan Politik Perizinan di Indonesia, Forum
LSM-LISM DIY, 1996.5. Henry S Siswosoediro, Buku Pintar Pengurusan Perizinan & Dokumen, Visimedia, Jakarta,2008.6. Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993.7. Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Yuridika, Surabaya, 1993.8. ------------------------, et. al., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2001.9. Sri Pudyatmoko,Y., Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, PT.Gramedia Widya Sarana, Jakarta,200910. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Republik Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1996.11. Zaenal, Selukbeluk Pengajuan Surat Permohonan Izin Usaha Perdagangan Untuk Masyarakat Pengusaha,
Liberty Yogyakarta, 1983.
140
HUKUM KEUANGAN NEGARABOBOT : 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Peserta mata kuliah memiliki landasan analisis secara sosio-yuridis terhadap perspektif hukum keuangan negara
dalam kaitannya dengan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik) pengelolaan keuangan negaraPeserta mata kuliah diharapkan mampu:
1. Memahami dinamika regulasi dalam bidang keuangan negara.2. Menganalisis secara kritis perspektif pengelolaan keuangan negara.3. Menguasai segi-segi penerapan prinsip hukum keuangan negara dalam kaitannya dengan bidang-bidang
hukum terkait.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian keuangan negara
B. Dasar hukum pengelolaan keuangan negara
C. Ruang lingkup keuangan negaraD. Aspek historis hukum keuangan negaraE. Sistem dan Asas-asas pengelolaan
keuangan negaraII. ANGGARAN NEGARA A. Pengertian anggaran negara (dari sudut administratif,
konstitusi, Undang-undang dan Peraturan Pelaksanaan)B. Fungsi anggaranC. Siklus anggaran (budget ciclus)D. Penganggaran berbasis kinerja
III. SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
A. Manajemen Keuangan Negara berbasis kinerjaB. Prinsip akuntabilitas publikC. Penerapan sistem akuntabilitas kinerja di IndonesiaD. Perencanaan strategisE. Rencana kinerja tahunanF. Pengawasan Pelaksanaan Keuangan Negara
IV. A. HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH
A. Prinsip perimbangan keuangan Pusat dan DaerahB. Pengaturan Relasi Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah
V. PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN NEGARA
A. Pertanggungjawaban Keuangan PusatB. Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
VI. IMPLIKASI KEUANGAN NEGARA TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
A. Pengaruh keuangan negara dengan pelaksanaan pelayanan publik
B. Study kasus pengelolaan keuangan negara
LITERATUR :1. Arifin P. Soeria Atnadja, Mekanisme pertanggungjawaban Keuangan Negara – Suatu Tinjauan Yuridis, PT
Gramedia, Jakarta, 1986.2. Dadang Juliantara (Penyusun), Pembaruan Kabupaten – Arah Realisasi Otonomi Daerah, Pembaruan,
Yogyakarta, 2004.3. Bohari, Hukum Anggaran Negara, Rajawali Press, Jakarta, 1995. 4. Hughes, Owen E, Public Management and Administration – An Introduction, St. Martin’s Press, Inc., New York ,
1994.5. Soebagio, Hukum Keuangan Negara RI, Rajawali Press, cetakan II, Jakarta, 1991.6. Safar Nasir, dkk. (penyunting), Prosiding Seminar Nasional : Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah, UAD
Press, Yogyakarta, 2003.7. Sukanto Reksohadiprodjo, Ekonomika Publik, BPFE, Yogyakarta, 2001.8. Sjahrudin Rasul, Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja Dan Anggaran Dalam Perspektif UU No.
17/2003 Tentang Keuangan Negara – Problem Dan Solusi Penganggaran Di Indonesia , Perum Percetakan Negara RI, Jakarta, 2003.
141
9. Taylor, Charles Lewis, Why Goverments Grow – Measuring public Sector Size, Sage Publications, Beverly Hills, London, New Delhi, 1983.
HUKUM BENDA MILIK NEGARABOBOT: 2 SKS
Deskripsi dan Kompetensi :Mahasiswa mampu memahami pengaturan terhadap status hukum atau kedudukan hukum dari barang/benda
milik / kekayaan negara, siklus perlengkapan, pengurusan jalan serta pengurusan sungai.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGANTAR A. Pengertian barang milik publik dan barang milik
pemerintah.B. Penggolongan barang-barang milik pemerintah
II. SIKLUS PERLENGKAPAN A. Perencanaan/Penentuan kebutuhanB. PenganggaranC. Pengadaan barangD. Penghapusan barang
III. PENGURUSAN JALAN A. Pengelompokan jalan dari sudut peranan jalanB. Pengelompokan jalan dari sudut wewenang pembinaan.
IV. PENGURUSAN AIR A. Pengertian PengairanB. Wewenang Pemerintah dalam Pengurusan Air
V. PENGURUSAN SUNGAI A. Pengertian SungaiB. Penguasaan SungaiC. Fungsi SungaiD. Eksploitasi dan Pemeliharaan sungaiE. Kewajiban dan larangan
LITERATUR :1. Kristiadi, Administrasi materiil, Lembaga Administrasi Negara RI, 1996.2. Philipus M.Hadjon, et al, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah mada University Press, 2001.3. Utrecht, E, Pengantar Hukum Administrasi negara Indonesia, Ichtisar, Jakarta, 1996.
HUKUM PAJAK KHUSUSBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah hukum pajak khusus merupakan mata kuliah yang membahas materi-materi berkaitan dengan ketentuan
hukum pajak positif. Ketentuan perpajakan tersebut baik untuk Pajak Pusat maupun pajak daerah, baik yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Pemerintah Propinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/ Kota.
Kompetensi :1.Dengan mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa agar mahasiswa mampu menganalisis berbagai
persoalan di masayarakat dalam bidang pajak, khususnya berdasarkan ketentuan yang berlaku2.Mahasiswa yang menyusun skripsi dalam bidang pajak dapat terbantu untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam mengenai jenis pajak tertentu yang diteliti dan ditulisnya.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANII. PENGANTAR A. Pengertian Hukum Pajak Khusus
B. Pembaharuan Perpajakan NasionalIII. PAJAK PENGHASILAN A. Subyek Pajak dan Wajib Pajak
B. Obyek PajakC. Bermula dan Berakhirnya Kewajiban Pajak SubyektifD. Perlakuan terhadap WPDN dan WPLNE. TaripF. Sistem Pengenaan Pajak
142
G. Kredit Pajak Luar NegeriH. Penghitungan Pajak
IV. PPN dan PPn. BM A. Perbandingan antara PPn 1951 dengan PPN dan PPn.BMB. Subyek Pajak dan Wajib PajakC. Obyek Pajak dan PengecualiannyaD. TaripE. Sistem Pengenaan PajakF. Penghitungan Pajak
V. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN A. Subyek Pajak dan Wajib PajakB. Obyek PajakC. Dasar Pengenaan PajakD. TaripE. Sistem Pengenaan PajakF. Saat Timbulnya Utang PajakG. Sistem Pembayaran PajakH. Penghitungan Pajak
VI. BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
A. Subyek Pajak dan Wajib PajakB. Obyek PajakC. Dasar Pengenaan PajakD. TaripE. Sistem Pengenaan PajakF. Saat Timbulnya Utang PajakG. Sistem Pembayaran PajakH. Penghitungan Pajak
VII. BEA METERAI A. Subyek Pajak dan Wajib PajakB. Obyek PajakC. Dasar Pengenaan PajakD. TaripE. Sistem Pengenaan PajakF. Timbulnya Pengenaan PajakG. Sistem Pembayaran PajakH. Penghitungan Pajak
VIII. BEA MASUK DAN CUKAI A. Obyek PajakB. Subyek PajakC. Tarip PajakD. Sistem PengenaanE. Bea Masuk Anti DumpingF. Bea Masuk Imbalan
IX. PAJAK PROPINSI A. Pajak Kendaraan Bermotor;B. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;C. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;D. Pajak Air Permukaan; danE. Pajak Rokok.
X. PAJAK KABUPATEN/KOTA A. Pajak Hotel;B. Pajak Restoran;C. Pajak Hiburan;D. Pajak Reklame;E. Pajak Penerangan Jalan;F. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;G. Pajak Parkir;H. Pajak Air Tanah;I. Pajak Sarang Burung Walet;J. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;danK. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
LITERATUR :1. Anastasia Diana,SE.,Akt dan Lilis Setiawati, Perpajakan Indonesia, Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis,
Penerbit Andi, Yogyakarta,2003.2. Atep Adya Barata, BPHTB Menghitung Obyek dan Cara Pengajuan Keberatan Pajak, PT.Elex Media
Komputindo, Jakarta,2003.
143
3. Kesit Bambang Prakosa, Pajak dan Retribusi Daerah, UII Press, Yogyakarta,2003.4. Marihot Pahala Siahaan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Teori dan Praktek , PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta,2003.5. Munawir. Pajak Penghasilan, BPFE Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,20036. Rochmat Soemitro, Pajak Penghasilan, PT.Eresco Bandung7. _______________,Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah, PT.Eresco Bandung.8. _______________, Pajak Bumi dan Bangunan, PT.Eresco Bandung.9. _______________,Bea Meterai, PT.Eresco Bandung.10. Sri Pudyatmoko, Y, Pajak Bumi dan Bangunan, Penentuan Batas Akhir Pembayaran Pajak, Penerbitan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002. 11. _____________, Pengantar Hukum Pajak,(edisi revisi) Andi Offset, Yogyakarta,2009.
Undang-Undang dan Peraturan:1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Meterai6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah7. UU No.11/1995 Jo.UUNo. 39 TAHUN 2007, Tentang Cukai8. UU No.10 /1995, Jo.UU No.17 Th.2006 Tentang Kepabeanan9. PP No. 34 Tahun 1996 tentang Bea Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk Imbalan 10. Keputusan MenPerindag No: 430 / MPP/Kep/9/1999 tentang Komite Anti dumping Indonesia dan Tim
Operasional Antidumping 11. SE Dirjen Bea dan Cukai No. SE-19/BC/1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Bea Masuk Anti
Dumping/Sementara
HUKUM ORGANISASI INTERNASIONALBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini mebahas berbagai persoalan hukum yang muncul dalam berkenaan dengan kedudukan, aktivitas
dan hubungannya dengan negara sebagai subyek Hukum Internasional sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan Hukum Organisasi Internasional2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus di bidang organisasi internasional (publik)3. Mahasiswa mampu menerapkan peraturan-peraturan hukum di bidang Organisasi Internasional terhadap
kasus-kasus di bidang Organisasi Internasional.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGERTIAN DAN LUAS
LINGKUP HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Pengertian Organisasi InternasionalB. Luas Lingkup Hukum Organisasi Internasional
II. SUBYEK, OBYEK DAN SUMBERHUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Subyek Hukum Organisasi InternasionalB. Obyek Hukum Organisasi InternasionalC. Sumber Hukum Organisasi Internasional
III. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN KEKUASAAN ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Kedudukan Hukum Organisasi InternasionalB. Kedudukan Organisasi Internasional Sebagai Subyek Hukum
NasionalC. Kedudukan Organisasi Internasional SebagaiD. Fungsi Hukum Organisasi InternasionalE. Kekuasaan Hukum Organisasi Internasional
144
IV. MASALAH KONSTITUSIONAL DALAM KEANGGOTAAN
A. Partisipasi dalam Kegiatan Organisasi InternasionalB. Prinsip-Prinsip KeanggotaanC. Klasifikasi KeanggotaanD. Persyaratan KeanggotaanE. Prosedur KeanggotaanF. Penafsiran Mahkamah Internasional tentang KeanggotaanG. Penarikan Kembali KeanggotaanH. Kasus Penarikan Diri dan Masuknya Kembali Keanggotaan
IndonesiaI. Masalah Perwakilan Cina di PBBJ. Kasus-Kasus Aktual : PBB dan Perubahan Tantangan Jaman
LITERATUR :1. Bowett Q.C.LL.D., Hukum Organisasi Internasional, Terjemahan Bambang Iriana Djajaatmadja, SH., Sinar
Grafika, Jakarta, 1992.2. J. Pariera Mandalangi, SH., Segi-Segi Hukum Organisasi Internasional, Buku I suatu Modus Pengantar,
Binacipta, Bandung, 1986.3. Sumaryo suryokusumo, Hukum Organisasi Internasional, Universitas Indonesia Press, 1990.4. ----------------------------, Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional, Alumni, Bandung, 1993.5. Sri Setyaningsih Suwardi, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, UI Press, Jakarta, 2004
HUKUM DIPLOMATIK DAN KONSULERBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas berbagai persoalan hukum berkenaan dengan perlindungan hukum terhadap
kedudukan, tugas, fungs misi diplomatik dan konsuler sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum diplomatik, konsuler dan perwakilan lain2. Mahasiswa mampu menganalisis unsur-unsur di bidang hubungan diplomatik, konsuler dan perwakilan lain3. Mahasiswa mampu menerapan aturan-aturan hukum di bidang diplomatik, konsuler dan perwakilan lainnya
terhadap kasus-kasus di bidang hubungan diplomatik, konsuler dan perwakilan lain.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENDAHULUAN A. Pengertian Hukum Diplomatik
B. Perkembangan Kodifikasi Hukum DiplomatikC. Fungsi Perwakilan DiplomatikD. Konvensi-Konvensi PBB mengenai Hukum DiplomatikE. Sumber Hukum DiplomatikF. Pelaksanaan Hukum Diplomatik dan TantangannyaG. Konvensi Wina 1961 dan Perkembangannya dalam Perundang-
Undangan NasionalII. KEKEBALAN DAN
KEISTIMEWAAN DIPLOMATIK
A. Latar Belakang Timbulnya Kekebalan daan Keistimewaan Diplomatik
B. Landasan Hukum Bagi Pemberian Kekebalan dan Keistimewaan Diplomatik
C. Mulai dan Berakhirnya Kekebalan dan Keistimewaan DilomatikD. Kekebalan dan Keistimewaan Diplomatik di Negara Ketiga
III. TIDAK DIGANGGUGUGATNYA PERWAKILAN ASING
A. Ketentuan Dalam Konvensi Wina 1961B. Perlindungan Di Lingkungan Gedung Perwakilan Asing (Interna
Rationae)C. Perlindungan Di Luar Lingkungan Gedung Perwakilan Asing
(Externa Rationae)D. Kasus-kasus Pelanggaran hak Imunitas
IV. TIDAK DIGANGGUGUGATNYA PARA DIPLOMATV. PERSONA GRATA DAN A. Persona Grata
145
PERSONA NON GRATA B. Deklarasi Persona Non GrataC. Penolakan Calon Duta Besar secara Eksepsional
VI. SUAKA POLITIKVII. MISI KONSULER A. Perkembangan Misi Konsuler
B. Fungsi Misi KonsulerC. Kekebalan dan Keistimewaan KonsulerD. Konsul KarirE. Konsul Kehormatan
VIII. MISI KHUSUS DAN PERWAKILAN YANG LAIN
A. Misi KhususB. Misi yang lain
LITERATUR :1. Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri, Departemen Luar Negeri RI, Pedoman Tertib
Diplomatik dan Tertib Protokol I dan II, Jakarta, 1980.2. Booth - Lord Gore, Desmond Pakenham, Satow’s Guide To Diplomatic Practice, Longman, London and New
York, Fifth Edition3. Feltham RG., Diplomatic Handbook, Longman, London and Boston, Fourth Edition4. Mansyur effendi A., Hukum diplomatik Internasional, Hubungan Politik Bebas Aktif, Azas Hukum Diplomatik
Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, Usaha Nasional, Surabaya, 1993.5. Sumaryo Suryokusumo, Hukum Diplomatik, Teori dan Kasus, Alumni, Bandung, 1995.6. __________________, Perlunya Dilindungi Harkat dan Martabat Perwakilan Asing Di Suatu Negara, Pidato
Pengukuhan Guru Besar Dalam Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, 1994.Konvensi-Konvensi :1. Kovensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik2. Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler3. Konvensi New York 1969 tentang Misi Khusus4. Konvensi New York 1973 tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan terhadap Orang-Orang yang
Dilindungi Secara Internasional termasuk Pejabat Diplomatik5. Kovensi Wina 1975 tentang Keterwakilan Negara Dalam Hubungannya dengan Organisasi Internasional yang
bersifat Universal6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
HUKUM ANGKASA BOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah membahas berbagai persoalan hukum yang muncul sebagai akibat aktivitas negara sebagai subyek
Hk.Internasional dalam hubungannya dengan ruang angkasa sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan internasional yang mengatur tentang wilayah
udara dan angkasa luar2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis kasus-kasus wilayah udara dan angkasa luarl3. Mahasiswa mampu menerapkan peraturan hukum internasional dalam kasus-kasus yang terjadi
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI PENGANTAR A. Sejarah Perkembangan Hukum Angkasa
B. Pembagian Bidang Hukum AngkasaC. Ruang Lingkup dan Hubungan dengan Bidang Hukum lainD. Penetapan Batas Ruang Udara dan Ruang Angkasa
II HUKUM RUANG UDARA (AIR LAW)
A. Definisi Ruang UdaraB. Perkembangan Konsep “Kedaulatan Negara di Ruang Udara”C. Prinsip-prinsip Hukum Ruang UdaraD. Hubungan antara Hukum Ruang Udara danRuang Angkasa.E. Public International Air Transport
1. Definisi Air Transport2. Permasalahan dalam air transport3. Sifat Angkutan Udara / air transport4. Status Hukum Ruang Udara
146
5. Dasar Hukum : Chicago Convention 19446. Hak dan Kewajiban Pesawat Udara
III HUKUM RUANG ANGKASA (SPACE LAW)
A. Istilah dan DefinisiB. Prinsip-Prinsip Hukum Ruang AngkasaC. Dasaar Hukum :
1. Space Treaty 19672. Rescue Agreement 19683. Liability Convention 19724. Registration Convention 1975
D. UNCOPUOS dan Tugas-TugasnyaE. Remote Sensing by SateliteF. Direct Broadcasting from SateliteG. Aspek-Aspek Hukum Orbit GeostationerH. Kepentingan Indonesia terhadap Ruang Angkasa
LITERATUR :A. Wajib :
1. Priyatna Abdurrasyid, DR., Kedaulatan Negara di Ruang Udara, Pusat Penelitian Hukum Angkasa, Jakarta, 1972.
2. _____________________, Hukum Antariksa Nasional, Rajawali Pers, Jakarta, 1989.3. _____________________, Pengantar Hukum Ruang Angkasa dan Space Treaty 1967, Binacipta, Bandung,
1977.4. Diederiks-Verschoor, Prof., DR., I.H., Persamaaan dan Perbedaan Antara Hukum Udaara daan Hukum
Angkasa, Sinar Grafika, 1991.
B. Anjuran :1. Mieke Komar Kantaatmadja, SH., M.C.L., CN., Berbagai Masalah Hukum Udara dan Angkasa, Remadja
Karja, Bandung, 1984.2. ----------------------------, Hukum Angkasa dan Hukum Tata Ruang, Mandar Maju, Bandung, 1994.3. Frans Liakadja, Masalah Lintas Di Ruang Udara, Binacipta, Bandung, 1987.4. Endang Saefullah Wiradipradja, DR., Tangung Jawab Pengangkut Dalam Hukum Pengangkutan Udara
Internasional dan Nasional, Liberty, Yogyakarta, 1989.5. _____________________________, (ed), Hukum Angkasa dan Perkembangannya, Remadja Karja,
Bandung, 1988.
HUKUM LAUT BOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas berbagai persoalan hukum yang muncul sebagai akibat aktivitas negara sebagai
subyek Hukum Internasional dalam hubungannya dengan wilayah laut sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan internasional yang mengatur tentang wilayah
laut2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis kasus-kasus wilayah laut internasional3. Mahasiswa mampu menerapkan peraturan hukum internasional dalam kasus-kasus yang terjadi
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANIV PENGANTAR A. Ruang Lingkup Hukum Laut Internasional
B. Sumber-Sumber Hukum Laut InternasionalV SEJARAH
PERKEMBANGAN HUKUM LAUT INTERNASAIONAL
A. Perkembangan Hukum Pemberantasan Penyelundupan di Inggris dan Amerika Serikat
B. Perkembangan Hukum Laut Sesudah PD II 1. Proklamasi Truman 1945 tentang Continental Shelf dan
Perikanan2. Keputusan Mahkamah Internasional Tahun 1951.
147
3. Tuntutan Negara-Negara Equador, Peru dan Chile atas Wilayah 200 mil Laut
VI KONFERENSI HUKUM LAUT TAHUN 1958
A. Tugas-Tugas KonferensiB. Hasil-Hasil Keputusaan Konferensi
VII KONVENSI HUKUM LAUT TAHUN 1982
A. Ruang Lingkup KonvensiB. Prinsip-prinsip UmumC. Tujuan KonvensiD. Permasalahan-Permasalahan
LITERATUR :A. Wajib :
1. Hasjim Djalal, Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut, Binacipta, Bandung, 1979.2. ___________, Indonesia and The Law of Sea, CSIS, Jakarta, 1995.3. Mochtar Koesoemaatmadja, Prof. Dr., Hukum Laut Internasional, Binacipta, Bandung, 1983.4. --------------------, Negara Nusantara, Alumni, Bandung, 20035. Churchill and Lowe, RR., A.V., The Law of The Sea, Machester University Press, 1983.6. O’ Connell, QC., LL.D., DP., The International Law of The Sea, Vol. I & II, Clarendon Press, Oxford, 1984.
B. Anjuran :1. Attard, David Joseph, The Eez in International Law, Clarendon Press, Oxford, 1987.2. Etty R. Agoes, DR., Konvensi Hukum Laut 1982, Abardin, Bandung, 1991.3. Mochtar Koesoemaatmadja, Prof., DR., Bunga Rampai Hukum Laut, Binacipta, Bandung, 1978.4. Juajir Sumardi, SH., Hukum Pencemaran Laut Transnasional, PT. Citraa Aditya Bakti, Bandung, 1996.
HUKUM HUMANITER BOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas tentang hukum yang berlaku dalam konflik bersenjata yang terdiri dari hukum yang
mengatur hak negara untuk melakukan perang, hukum tentang cara dan sarana perang serta hukum perlindungan korban perang, sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasikan, menganalisis dan memecahkan persoalan hukum yang muncul.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum yang dapat diterapkan dalam konflik
bersenjata (Hukum Humaniter Internasional)2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus/ pelanggaran Hukum Humaniter Internasional3. Mahasiswa mampu untuk menerapkan ketentuan-ketentuan Hukum Humaniter Internasional terhadap
kejahatan-kejahatan perang.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANVIII HAKIKAT HUKUM
HUMANITER INTERNASIONAL
A. Pengertian dan Perkembangan Hukum Humaniter Internasional
B. Hubungan Hukum Humaniter Internasional dengan Hak-Hak Asasi Manusia
C. Sumber Hukum Humaniter InternasionalIX PERANG DAN HUBUNGAN
PERMUSUHAN LAINNYAA. Pengertian dan Sejarah PerangB. Hak Negara untuk Melakukan PerangC. Perang yang Sah dan Perang yang Tidak SahD. Kanflik-konflik bersenjata bukan perangE. Perang Menurut Hukum IndonesiaF. Hubungan Pihak-Pihak yang Berperang dengan Negara Netral
X PRINSIP KEMANUSIAAN SEBAGAI PRINSIP UTAMA HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
A. Prinsip-Prinsip Dasar Hukum Humaniter Internasional (Prinsip Kepentingan Militer, Prinsip Kesatriaan, dan Prinsip Kemanusiaan)
B. Prinsip Pembedaan antara Kombatan dan Penduduk Sipil
XI CARA DAN SARANA PERANG
A. Cara dan Sarana Perang di DaratB. Cara dan Sarana Perang di LautC. Cara dan Sarana Perang di Udara
148
XII PERLINDUNGAN KORBAN PERANG
A. Perlindungan Prajurit yang Horst de Combat dan Tawanan Perang
B. Perlindungan Badan-Badan Penolong Korban PerangC. Perlindungan Penduduk SipilD. Perlindungan Lingkungan Hidup di Saat Perang
XIII PELANGGARAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONA
A. Bentuk Pelanggaran B. Sanksi-Sanksi PelanggaranC. Peradilan Penjahat Perang
XIV IMPLEMENTASI HHI DALAM HUKUM INDONESIA
LITERATUR :A. WAJIB
1. Mochtar Kusumaatmadja, Konvensi - Konvensi Palang Merah 1949, Bina Cipta, Bandung, 1986.2. F. Sugeng Istanto, Perlindungan Penduduk Sipil Dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum
Internasional, Andi Offset, Yogyakarta, 1982.3. GPH. Haryomataram, Hukum Humaniter, CV. Rajawali, Jakarta, 1984.4. HA. Masyhur Effendi, Hukum humaniter Internasional dan Pokok-Pokok Doktrin HANKAMRATA, Usaha
Nasional, Surabaya, 1984.5. Lauterpacht, H., (editor), International Law (A Treaties), Dispute, War and Neutrality, Longsman, London,
1952.6. Picted, Jean, Development and Principles of International Humanitarian Law, Martinus Nijhoff Publisher,
The Hague, 1985.
B. ANJURAN1. Brownlie, Ian, International Law and The Use of Force By States, Clarendon Press, Oxford, 1983.2. Bedjaoui, Mohammed, Modern War, Zed Books Ltd., London and New Jersey, 1986.3. Wright, Quincy, A Study Of war, Vol I, The University Of Chicago Press, Chicago, 1951.4. GPH. Djatikoesoemo, Hukum Internasional Bagian Perang, NV. Pemandangan, Jakarta, 1954.
HUKUM PENGUNGSI BOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini membahas berbagai persoalan hukum yang muncul akibat adanya pengungsi, bagaimana dan kewajiban dan perlindungan pengungsi.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi peraturan-peraturan hukum internasional tentang pengungsi2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus di bidang pengungsi3. Mahasiswa mampu menerapkan aturan-aturan hukum di bidang pengungsi terhadap kasus-kasus di bidang
pengungsi.
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI BEBERAPA ISTILAH YANG
BERKAITAN DENGAN PENGUNGSI
A. Migran Ekonomi.B. Pengungsi Statuta.C. Pegungsi Mandat dan Pengungsi konvensi.D. Internally Displaced Person.
II PENGERTIAN PENGUNGSI A. Pengertian Secara Harfiah.B. Menurut Pendapat Para ahli.C. Menurut Konvensi Tahun 1951.D. Menurut Protokol 1967.
III PERKEMBANGAN KONSEP “ PERSONS OF CONCERN “IV PERAN DAN TUGAS UNHCRV PENYEBAB DAN
BERAKHIRNYA PENGUNGSI
A. Peyebab Terjadinya Pengungsi.B. Berakhirnya Status Pengungsi.C. Hak – Hak Pengungsi.D. Kewajiban Pengungsi.
VI PERLINDUNGAN A. Konsep Perlindungan Dalam Ajaran Agama di Dunia.
149
INTERNASIONAL PENGUNGSI
B. Sejarah Perlindungan Pengungsi Internasional.
VII PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP UMUM HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL
A. Menurut Konvensi Tahun 1951.B. Menurut Protokol Tahun 1967.
VIII PERLINDUNGAN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA
A. Piagam Perserikatan Bangsa - Bangsa.B. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.C. ICCPR dan ICESCR.
IX INSTRUMEN REGIONAL HAK ASASI MANUSIA
A. Kawasan Eropa.B. Kawasan Amerika.C. Kawasan Afrika.
X KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA LAINYA YANG BERKAITAN DENGAN PENGUNGSI
A. Konvensi Internasional Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial
B. Konvensi Anti Penyiksaan.C. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap
Wanita.
XI BEBERAPA PERMASALAHAN HUKUM BERKAITAN DENGAN PENGUNGSI DAN INTERNAL DISPLACED PERSONS
XII PEDOMAN PERLAKUAN TERHADAP INTERNAL DISPLACED PERSONS
A. Secara InternasionalB. Secara Nasional.
LITERATUR1. Achmad Romsan dkk , Pengantar Hukum Pengungsi Internasional : Hukum Internasional
dan prinsip – prinsip Perlindungan internasional , UNHCR Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa urusan Pengungsi Perwakilan Regional Jakarta, Republik Indonesia, 2003.
2. Jawahir Thontowi, Hukum Internasional Di Indonesia ( Dinamika dan Implementasi Dalam Beberapa Kasus Kemanusiaan ) , Madyan Presss, Yogyakarta, 2002.
3. Sulaiman Hamid, Lembaga Suaka Dalam Hukum Internasional, PT Raja Grafika Persada, Jakarta, 2002.4. Konvensi Tahun 1951 tentang Status pengungsi.5. Protokol Tahun 1967 tentang Status Pengungsi.6. Statuta UNHCR
HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONALBOBOT : 2 SKS
Deskripsi : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional, sumber hukum lingkungan
internasional, baik di tingkat internasional ataupun regional, kelembagaan yang berkait dengan persoalan lingkungan, serta kasus-kasus lingkungan lintas batas dan kemampuan untuk membuat legal reasoning dalam menerapkan ketentuan HLI dalam kasus lingkungan lintas batas.
Kompetensi :1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi persoalan-persoalan hukum lingkungan lintas batas negara (trans-
boundary)2. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus hukum terkait persoalan lingkungan lintas batas3. Mahasiswa mampu menerapkan aturan-aturan hukum terhadap kasus-kasus lingkungan lintas batas
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASANI. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONALII. PERKEMBANGAN KESADARAN
HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
A. Perbedaan Kecenderungan B. Hasil Konferensi Stockholm 1972C. Embrio Perkembangan Hukum Lingkungan Internasional
III. SUMBER HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
A. PengantarB. Soft lawC. Perjanjian Internasional (sektor laut, udara, ruang
150
angkasa)D. Hukum Kebiasaan dalam Bidang LingkunganE. Putusan Badan Peradilan dalam Bidang Lingkungan
IV. INSTITUSI YANG BERKAIT DENGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
A. Di Bawah mekanisme PBBB. Di Luar Mekanisme PBB
V. PERKEMBANGAN HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL REGIONAL (ASEAN)
A. ASEP dan Kerjasama Bidang Hukum LingkunganB. Kesepakatan/Perjanjian di wilayah ASEAN:
1. Rencana Darurat ASEAN2. Tripartite Agreement3. Agreement tentang Perlindungan Lingkungan
ASEAN4. Perjanjian tentang Kawasan Bebas Senjata Nuklir
ASEAN5. Konvensi Tentang Pencegahan Pencemaran Haze
Lintas batas ASEANVI. ENVIRONMENTAL CONCERN
dalam PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Kaitan dan PersoalanB. Siklus Perdagangan Bebas dan ProteksiC. GATT/ WTO dan Blok-Blok Perdagangan Regional D. Instrumen Hukum:
1. Rekomendasi2. Prinsip penting dalam GATT/WTO3. ISO 14000
E. Analisis kasusVII. PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN LINTAS BATASA. KasusB. Dasar HukumC. Penyelesaian Hukum
LITERATUR :1. Birnie, Patricia W. and Boyle, Alan E., International Law and the Environment, Oxford University Press, New
York, 1992.2. Daud Silalahi, Dr. SH., Pengaturan Hukum Lingkungan Laut di Indonesia dan Implikasinya Secara Regional,
Pustaka Sinar Harapan, 1992.3. Johnston, DM., The International Law of Pollution, Max Millan, New York, 1974.4. Kiss, Alexandre Charles, Survey on Current Development in International environmetal Law, IUCN, Switzerland,
1972.5. Komar Kantaatmadja, Prof. Dr. SH., Bunga Rampai Hukum Lingkungan Laut Internasional, Alumni, Bandung,
1982.6. ------------------------------------------, Ganti Rugi Internasional Pencemaran Minyak di Laut, Alumni, Bandung,
1981.7. Mochtar Kusumaatmaja, Prof.Dr.SH., Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Laut (Dilihat dari Sudut Hukum
Internasional), Sinar Grafika dan PSWS, Jakarta, 1982.8. Palmeter, David and Mavroidis, Petros C, Dispute Settlement in the World Trade organization (Practice and
procedure), Kluwer Law International, The haque-London, Boston, 19999. Steiniger, Karl W., Trade and Environment, Physica-Verlag, Heidelberg, 1994.10. Susskind, Lawrence E., Dolin, Eric Jay, and Breslin J. William, International Environmental Treaty, the Program
on Negotiation at Harvard Law School, Cambridge, Massachusetts, 1992.11. D’amato, Anthony & Angel, Kirsten, International Environmental Law Anthology, Anderson Publishing Co.,
Ohio, The USA, 199612. Sands, Philippe, Principle of International Environmental Law (Frameworks, Standards and Implementation),
Vol.I, Manchester University, Press, manchester and New York, 199513. La Ode Mahamad Syaril, The Implementation of International Responsibilities for Atmospheric Pollution, ICEL,
Jakarta, 2001.
HUKUM GEREJA KATOLIKBOBOT : 2 SKS
Deskripsi :Mata kuliah ini mempelajari Hukum yang ada dalam Gereja Katolik, dengan fokus: Sumber hukum Gereja,
Hubungan antara Yesus dan Gereja Katolik, Tradisi Hukum Gejera Katolik, Hukum dalam Perkembangan Sejarah,
151
Hubungan antara Hukum dengan Moral, Kasih dan Iman, Pengertian Gereja Katolik dan Aturan Hukumnya (Kitab Hukum Kanonik dan Isinya). Juga didalami mengenai Ajaran Sosial Gereja, Hak dan Kewajiban Umat Beriman, Kehidupan Menggereja dan Perkawinan Menurut Gereja Katolik di masa kini.
Kompetensi :Mengantar mahasiswa mampu untuk memahami dan menganalisa persoalan yuridis-eklesiologis berdasarkan
Hukum Gereja: Hubungan antara Yesus, Gereja Katolik dan Tradisi Hukum; Hukum dalam Gereja Katolik, Ajaran Sosial Gereja dan Hidup Menggereja dan tantangan jaman
NO. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN1 HUKUM DALAM GEREJA
KATOLIKa. Pengertian Gerejab. Perlunya Hukum dalam Gereja c. Sumber Hukum Gereja
2 TRADISI HUKUM DALAM GERAJA KATOLIK
a. Yesus dan Hukumb. Yang Dibarui Yesus Secara Yuridisc. Perkembangan Tradisi Hukum Gereja
3 HUKUM GEREJA DALAM PERKEMBANGAN SEJARAH
d. Dari Awal Gereja sampai abad tengahe. Hukum dalam Abad Tengah sampai Codex Iuris Canonici 1917.f. Codex Iuris Canonici 1983 dan Codex Canonum Ecclesiarum
Orientalium 4 KITAB HUKUM GEREJA
KATOLIKd. Buku I – IV dalam Codex Iuris Canonici 1983: e. Buku V – VII dalam Codex Iuris Canonici 1983f. Hubungan Hukum Gereja dan Hukum Sipil
5 MASALAH AKTUAL DALAM HUKUM GEREJA
a Aktualisasi Hukum Gerejab. Ajaran Sosial Gerejac. Hidup Menggereja dalam Tantangan Jaman.
LITERATUR:1. Yohanes Paulus II, Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), edisi resmi bahasa Indonesia, Konferensi Wali
Gereja Indonesia, Jakarta, 2005.2. James A. Coriden, Introduction to Canon Law, Paulist Prest, New York, 2009.3. “Canon Law”, Catholic Encyclopedia, New Advent, CD-ROM edition, 2008.4. Canon Law Society of America, Code of Canon Law, Paulist Press, New York, 2009. 5. Piet Go, Pengantar Hukum Gereja, Dioma, Malang, 1999.
LAMPIRAN IIDAFTAR MATA KULIAH DALAM BAHASA INGGRIS
NO KODE MATA KULIAH SUBJECT SKS SMT KEL
1 MPK0103 Pendidikan Agama Religion (Catholic) 3 1 MPK
2 HK04512 Pancasila Pancasila 2 1 MBB
3 HK00114 Pengantar Ilmu Hukum Introduction to Jurisprudence 4 1 MKK
4 HK00214 Pengantar Hukum Indonesia Introduction to Indonesian Law 4 1 MKK
5 HK00312 Ilmu Negara Theory of State 2 1 MKK
6 HK04312 Sosiologi Sociology of Law 2 1 MBB
7 HK02912 Pengantar Ilmu Ekonomi Introduction to Economic 2 1 MKK
152
8 HK00424 Hukum Perdata Civil Law 4 2 MKK
9 HK00524 Hukum Pidana Criminal Law 4 2 MKK
10 HK00624 Hukum Tata Negara Constitutional Law 4 2 MKK
11 HK01222 Hukum Adat Adat Law 2 2 MKK
12 HK03022 Ekonomi Pembangunan Indonesia Indonesian Economic Development 2 2 MKK
13 MPK0303 Bahasa Indonesia Indonesian 3 2 MPK
14 HK00734 Hukum Administrasi Negara Administrative Law 4 3 MKK
15 HK00834 Hukum Internasional International Law 4 3 MKK
16 HK01134 Hukum Dagang Commercial Law 4 3 MKK
17 HK01433 Hukum Agraria Agrarian Law 3 3 MKK
18 MPK0203 Pendidikan Kewarganegaraan National Resilience 3 3 MPK
19 MPK0402 Bahasa Inggris English 2 3 MPK
20 HK04242 Ilmu Budaya dan Alamiah Dasar Basic Cultural and Natural Science 2 4 MBB
21 HK00944 Hukum Acara Perdata Civil Procedure 4 4 MKK
22 HK01044 Hukum Acara Pidana Criminal Procedure 4 4 MKK
23 HK01342 Hukum Islam Islamic Law 2 4 MKK
24 HK01743 Hukum Harta Kekayaan Property Law 3 4 MKK
25 HK02043 Hukum Perdagangan Internasional International Trade Law 3 4 MKK
26 HK02243 Hukum Perjanjian Internasional Law of Treaties 3 4 MKK
27 HK01552 Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Administrative Procedure 2 5 MKK
28 HK01653 Hukum Lingkungan Environmental Law 3 5 MKK
29 HK01853 Hukum Pidana Di Luar Kodifikasi Criminal Law (Advanced) 3 5 MKK
30 HK01953 Hukum Pemerintahan Pusat Constitutional Law (Advanced) 3 5 MKK
31 HK02153 Hukum Sarana Pemerintahan Administrative Law (Advanced) 3 5 MKK
32 HK02353 Hukum Pertanahan Agrarian Law (Advanced) 3 5 MKK
33 HK02752 Hukum Perdata Islam Islamic Law (Advanced) 2 5 MKK
34 HK02852 Hukum Kekerabatan Adat Law (Advanced) 2 5 MKK
35 HK04162 Filsafat Hukum Philosophy of Law 2 6 MPB
36 HK02462 Hukum Perburuhan Labour Law 2 6 MKK
37 HK02562 Hukum Perdata Internasional Private International Law 2 6 MKK
38 HK02662 Hukum Pajak Taxation 2 6 MKK
39 HK03962 Bahasa Inggris Hukum English (Advanced) 2 6 MKB
40 HK04762 Hukum Perbankan Banking Law 2 6 PK I
41 HK04862 Hukum Asuransi Insurance 2 6 PK I
42 HK04962 Hukum Transportasi Transportation 2 6 PK I
43 HK05062 Hukum Penanaman Modal Investment 2 6 PK I
44 HK05162 Hak Atas Kekayaan Intelektual Intellectual Property Rights 2 6 PK I
45 HK05262 Hukum Persaingan Competition Law 2 6 PK I
46 HK05362 Surat-Surat Berharga Commercial Paper 2 6 PK I
47 HK05462 Kepailitan Bankruptcy 2 6 PK I
153
48 HK05562 Hukum Perlindungan Konsumen Consumer Protection 2 6 PK I
49 HK05662 Hukum Perjanjian Jenis Baru Contract (Advanced) 2 6 PK I
50 HK05762 Hukum Jaminan Securities Regulation 2 6 PK I
51 HK05862 Hukum Bangunan Construction Law 2 6 PK I
52 HK05962 Hukum Kesehatan Health Law 2 6 PK I
53 HK06062 Ketenagakerjaan Labour Law (Advanced) 2 6 PK I
54 HK06362 Hukum dan Teknologi Informasi Law and Information Technology 2 6 PK I
55 HK06662 Hukum Ekonomi Islam Islamic Economic Law 2 6 PK I
56 HK06762 Kontrak Bisnis Transnasional Trans-national Contract 2 6 PK I
57 HK06862 Perbandingan Hukum Kontrak Comparative Contract 2 6 PK I
58 HK04662 Hukum Perusahaan Corporate Law 2 6 PK I
59 HK06162 Hukum Keluarga Family Law 2 6 PK I
60 HK06262 Perbandingan Hukum Waris Comparative Inheritance 2 6 PK I
61 HK06562 Hukum Ekonomi Internasional Economic International Law 2 6 PK I, PK V
62 HK06962 Hukum Organisasi Perdagangan Internasional International Trade Origination 2 6 PK I, PK V
63 HK06462 Aspek Hukum Alih Teknologi Legal Aspect of Technology Transfer 2 6 PK I, PK V
64 HK08262 Sistem Peradilan Perdata Civil Law System 2 6 PK II
65 HK07062 Kriminologi Criminology 2 6 PK II
66 HK07162 Hukum Pidana Ekonomi Economic Criminal Law 2 6 PK II
67 HK07262 Viktimologi Victimology 2 6 PK II
68 HK07362 Sistem Peradilan Pidana Criminal Law System 2 6 PK II
69 HK07462 Politik Kriminal Criminal Law Policies 2 6 PK II
70 HK07562 Hukum Pidana Adat Adat Criminal Law 2 6 PK II
71 HK07662 Hukum Pidana Militer Military Criminal Law 2 6 PK II
72 HK07762 Perbandingan Hukum Pidana Comparative Criminal Law 2 6 PK II
73 HK07862 Hukum Pembuktian Evidence 2 6 PK II
74 HK08162 Advokatur Advocature 2 6 PK II
75 HK07962 Penologi Penology 2 6 PK II
76 HK08062 Hukum Pidana Internasional International Criminal Law 2 6 PK II, PK V
77 HK08962 Hukum Perindustrian Industry Law 2 6 PK III
78 HK09062 Hukum Pertambangan Mining Law 2 6 PK III
79 HK09162 Hukum Kehutanan Forestry Law 2 6 PK III
80 HK09262 Hukum Kepariwisataan Tourism Law 2 6 PK III
81 HK09362 AMDAL Environmental Impact Statement 2 6 PK III
82 HK08362 Politik Hukum Pertanahan Agrarian Policy 2 6 PK III
83 HK08462 Hak Penguasaan Atas Tanah Land Ownership 2 6 PK III
84 HK08762 Pendaftaran Tanah Land Registration 2 6 PK III
85 HK08562 Penatagunaan Tanah Land Use 2 6 PK III
86 HK08662 Hukum Penataan Ruang Spatial Law 2 6 PK III
87 HK08862 Hukum Tanah Adat Adat Law of Land 2 6 PK III
154
88 HK09462 Hukum Lingkungan Internasional International Environmental Law 2 6 PK III, PK
V
89 HK09562 Teori Konstitusi Theory of Constitution 2 6 PK IV
90 HK09662 Hukum Pemerintahan Lokal Local Government Law 2 6 PK IV
91 HK09762 Hukum Kewarganegaraan Citizenship 2 6 PK IV
92 HK09862 Hukum Keimigrasian Immigration Law 2 6 PK IV
93 HK09962 Hukum Kepegawaian Labour Law (Advanced) 2 6 PK IV
94 HK10062 Hukum Perijinan Licensing 2 6 PK IV
95 HK10162 Hukum Keuangan Negara State's Monetary Law 2 6 PK IV
96 HK10262 Hukum Benda Milik Negara State's Property 2 6 PK IV
97 HK10362 Hukum Pajak Khusus Taxation (Advanced) 2 6 PK IV
98 HK10462 Perbandingan Hukum Administrasi Negara
Comparative Administrative Law 2 6 PK IV
99 HK10562 Perbandingan Hukum Tata Negara Comparative Constitutional Law 2 6 PK IV
100 HK10662 Hukum Organisasi Internasional Law of International Organization 2 6 PK V
101 HK10962 Hukum Laut Law of Sea 2 6 PK V
102 HK11062 Hukum Humaniter Humanitarian Law 2 6 PK V
103 HK10762 Hukum Diplomatik Dan Konsuler Diplomatic and Consular Law 2 6 PK V
104 HK10862 Hukum Angkasa Space Law 2 6 PK V
105 HK11262 Hukum Gereja Katolik Canon Law of Catholic Church 2 6 PK V
106 HK11162 Hukum Pengungsi Refugee Law 2 6 PK V
107 HK04472 Hak Azasi Manusia Human Rights 2 7 MBB
108 HK03773 Metodologi Penelitian Hukum Legal Research Methodology 3 7 MKB
109 HK03572 Praktik Perancangan Peraturan PerUU-an Legal Clinic : Legal Drafting 2 7 MKB
110 HK03172 Praktik Perancangan Kontrak Legal Clinic : Contract 2 7 MKB
111 HK03272 Praktik Penyelesaian Sengketa Alternatif (ADR)
Legal Clinic : Alt. Dispute Resolution 2 7 MKB
112 HK03372 Praktik Peradilan Perdata Legal Clinic : Civil Procedure 2 7 MKB
113 HK03472 Praktik Peradilan Pidana Legal Clinic : Criminal Procedure 2 7 MKB
114 HK03672 Praktik Peradilan Tata Usaha Negara Legal Clinic: Administrative Procedure 2 7 MKB
115 HK04072 Etika dan Tanggungjawab Profesi Legal Ethics 2 7 MPB
116 UNU0102 Kuliah Kerja Nyata Student Service Scheme 2 8 MBB
117 HK03884 Penulisan Hukum/Skripsi Thesis-Writing 4 8 MKB
LAMPIRAN III
STAF PENGAJAR FAKULTAS HUKUM UAJY
No Kode NamaPENDIDIKAN
S1 S2 S31. 105 Iswantiningsih, SH., MS. UGM UGM2. 114 S.W. Endah Cahyowati, SH., MS. UGM UGM
155
3. 122 Junirahardjo, SH. UGM4. 123 Sumyar, SH., M.Hum. UGM UGM5. 201 OJB. Ohim Sindudisastro, SH., M.Hum. UGM UGM Sedang S3-UII6. 202 Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, SH.,M.Hum. UGM UGM UGM7. 205 Dr. Chryssantus Kastowo, SH., MH. UGM UI UNAIR8. 206 Dr. St. Mahendra Soni I., Dr.SH., M. Hum. UGM UNDIP UNDIP9. 207 Prof.Dr.Dra.MG. Endang Sumiarni, SH.,
M.Hum. UGM/UAJY UNAIR UNAIR
10. 208 Muljani Morisco, SH., M.Hum.. UGM UGM11. 209 J. Widijantoro, SH.,MH. UAJY UI12. 210 C. Woro Murdiati, SH. M.Hum. UAJY UGM Sedang S3-UGM13. 211 D. Krismantoro,SH., M.Hum. UAJY UGM Sedang S3-UII14. 212 Maria Hutapea,SH., M. Hum. UAJY UNPAR15. 213 G. Aryadi, SH., MH. UAJY KPK UI-UNDIP16. 214 Dr. E. Sundari, SH., M.Hum. UNS UGM UGM17. 216 G. Sri Nurhartanto, SH., LLM. UNDIP NTU-AUSTRALIA Sedang S3-UGM18. 217 P. Prasetyo Sidi Purnomo,SH.,MS. UGM UNDIP19. 218 Anny Retnowati, SH.,M.Hum. UGM UNDIP Sedang S3-UNS20. 219 FX. Suhardana, SH. UGM Sedang S2-UNS21. 221 CH. Medi Suharyono, SH.M.Hum. UAJY KPK UI-UNDIP
22. 222 FX. Soedijono, SH. UGM23. 223 Dr. Drs. Paulinus Soge, SH., M.Hum. SADHAR/
UNWAMAUGM UGM
24. 224 Dr. G. Widiartana, SH., M.Hum. UGM UNDIP UNDIP25. 225 F.X.Endro Susilo, SH.,LLM. UGM ITT LAW
SCHOOL, CHICAGO
26. 226 B. Bambang Riyanto, SH.,M.Hum. UGM UNPAD27. 227 Y. Hartono, SH., M.Hum UGM UNPAD28. 229 H. Chandera, SH., M.Hum. UAJY UGM29. 230 Y. Triyana, SH.,M.Hum. UGM UNPAD30. 231 B. Hestu Cipto Handoyo, SH.,M.Hum. UAJY UNPAD31. 232 St. Harum Pudjiarto, SH.,M.Hum. UNIKA
SOEGIYO PRANOTO
UNDIP
32. 233 Hyronimus Rhiti, SH., LLM. UAJY TRIER-JERMAN Sedang S3-UNPAR
33. 236 Y. Pudyatmoko, SH.,M.Hum. UNS UNDIP34. 238 Dr. Ig. Sumarsono Raharjo,SH.,M.Hum. UAJY UNAIR UNAIR35. 239 Dr. Al. Wisnubroto, SH.M.Hum. UNS UNDIP UNDIP36. 240 Dr. Th. Anita Christiani, SH.,M.Hum. UGM UGM UNDIP37. 241 Dr.V. Hari Supriyanto, SH.,M.Hum UGM UGM UGM38. 242 Dr. W. Riawan Tjandra, SH.,M.Hum. UNIBRAW UGM UGM39. 243 H. Untung Setyardi, SH.M.Hum. UAJY UGM40. 245 R. Sigit Widiarto,SH., LLM. UGM UGM41. 246 Imma Indra Dewi W., SH., M.Hum. UAJY UGM42. 247 N.Budi Arianto W,.SH.M.Hum. UNS UNDIP43. 248 Dr. Martinus Sardi ST DRIYAR
KARAUSD
PUAROMA
PUAROMA
44. Dr. T. Mulya Lubis, SH,LLM. UI HARVARD LAW SCHOOL
45. Drs.A. Danardono, M.Si. UGM UI46. Dra.MD. Susilowati, M.Hum. STFKP UGM
156
LAMPIRAN IV
DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI DAN BIDANG KAJIAN
NO KODE NAMA DOSEN BIDANG KAJIAN
1. 105 Iswantiningsih, SH. MS Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perburuhan/Ketenagakerjaan- Hukum Kesehatan- Hukum Perjanjian
2. 114 SW. Endah Cahyowati, SH. , MS. - Hukum Agraria & atau Pertanahan- Pendaftaran Tanah- Pemilikan dan Penguasaan Tanah- Pengurusan Hak-hak Atas Tanah- Politik Hukum Pertanahan
3. 122 Junirahardjo, SH. Hukum Administrasi Negara dengan konsentrasi :- Hukum Tata Pemerintahan- Hukum Kepegawaian- Hukum Perijinan- Hukum Keuangan Negara- Hukum Benda Milik Negara
4. 123 Sumyar, SH., M.Hum. - Hukum Kelembagaan Negara- Kewarganegaraan- Hukum pemerintahan Lokal- Hukum Keuangan Daerah
5. 201 OJB. Ohim Sindudisastra, SH., M.Hum Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perorangan- Hukum Keluarga- Hukum Perjanjian/Perikatan- Hukum Jaminan- Hukum Benda
6. 202 Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, SH., M.Hum.
- Hukum Perjanjian- Hukum Jaminan- Hukum Keluarga- Hukum Harta Kekayaan- Hukum Persaingan
7. 205 Dr. C. Kastowo, SH., MH Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perusahaan- Hak Atas Kekayaan Intelektual
8. 206 Dr.St. Mahendra Soni I, SH., M.Hum. - Hukum Dagang- Hukum Perusahaan
9. 207 Prof.Dr.Dra.MG. Endang Sumiarni, SH.,M.Hum
- Hukum Keluarga- Hukum Perkawinan- Hukum Waris- Hukum & Jender (Hukum & Wanita)- Hukum dan Anak- Hukum Kependudukan
10. 208 Muljani Morisco, SH., M.Hum Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Bank Mu’amalah/Syari’ah- Perlindungan Konsumen (dr aspek syari’ah)- Hukum Tanah Adat- Hukum Perkawinan dan Waris
11. 209 J. Widijantoro, SH., MH. Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perlindungan Konsumen
12. 210 C. Woro Murdiati, SH., M.Hum Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perjanjian- Hukum Ketenagakerjaan
157
- Hukum Perkawinan- Hukum Waris
13. 211 D. Krismantoro, SH., M.Hum Hukum Pertanahan dgn konsentrasi :- Hukum Agraria- Hukum Pertanahan- Hukum Perizinan
14. 212 Maria Hutapea, SH., M. Hum. - Hukum Agraria15. 213 G. Aryadi, SH, MH. Hukum Acara Pidana Dgn Konsentrasi :
- Penologi- Kriminologi- Tindak Pidana Korupsi- Sistem Peradilan Pidana
16. 214 Dr. E. Sundari, SH., M.Hum Hukum Acara Perdata dan Keperdataan dgn konsentrasi- Sistem Peradilan Perdata- Advokatur- Perlindungan Konsumen- Class Action
17. 216 G. Sri Nurhartanto, SH., LLM Hukum Internasional dgn kosentrasi :- Hukum Organisasi Internasional- Hukum Diplomatik dan Konsuler
18. 217 P. Prasetyo Sidi Purnomo, SH., MS. Hukum Pidana dgn konsentrasi:- Kriminologi- Politik Hukum Pidana
19. 218 Anny Retnowati, SH., M.Hum Hukum Pidana dgn konsentrasi:- Hukum Kesehatan- Hukum dan jender- Hukum Pidana
20. 219 FX Suhardana, SH. Hukum Keperdataan dgn konsentrasi :- Hukum Perjanjian- Hukum Pembiayaan Perusahaan
21. 221 Ch. Medi Suharyono, SH., M.Hum - Hukum Pidana Militer- Psikotropika- Sosiologi Hukum
22. 222 FX. Soedijana, SH Hukum Ekonomi Hukum Perlindungan Konsumen
23. 223 Dr. Drs. Paulinus Soge, SH., M.Hum - Hukum Pidana- Perbandingan Hukum Pidana- Politik Hukum
24. 224 Dr. G. Widiartana, SH. M.Hum Hukum Pidana dgn konsentrasi :- Viktimologi- Hukum Pidana
25. 225 FX. Endro Susilo, SH., LLM. Hukum Lingkungan26. 226 B. Bambang Riyanto, SH., M.Hum Hukum Internasional dgn konsentrasi :
- Hukum Laut- Hukum Angkasa- Hukum Perdata Internasional
27. 227 Y. Hartono, SH., M.Hum Hukum Ketatanegaraan dg konsentrasi :- Lembaga-lembaga Negara- Otonomi Daerah
28. 229 H. Chandera Halim, SH., M.Hum - Hukum Pembuktian- Penyelesaian Sengketa Alternatif- Hukum Perjanjian
29. 230 Y. Triyana, SH., M.Hum Hukum Internasional dgn konsentrasi :- Aspek Hukum Alih Teknologi- Hukum Humaniter- Hukum Ekonomi Internasional
30. 231 B. Hestu Cipto Handoyo, SH., M.Hum Hukum Ketatanegaraan dg konsentrasi :- Hukum Kelembagaan Negara- Politik Hukum- Pemerintahan Lokal- Teknik Perundang-undangan
158
31. 232 St. Harum Pudjiarto, SH. M.Hum Hukum Pidana dgn konsentrasi :- Penologi- Politik Kriminal- HAM- Tindak Pidana Khusus
32. 233 Hyronimus Rhiti, SH., LL.M - Hukum Lingkungan- Penyelesaian Sengketa Lingk.
33. 236 Y. Sri Pudyatmoko, SH., M.Hum. - Hukum Adm. Negara- Hukum Pajak- Hukum Sarana Pemerintahan
34. 238 Dr. Ign. Sumarsono Rahardjo SH., M.Hum
- Cyberlaw- Hak Atas Kekayaan Intelektual- Hukum Asuransi
35. 239 Dr. Al. Wisnubroto, SH., M.Hum - Sistem Peradilan Pidana- Aspek Hukum Pidana dalam Komputer- Hakim dan Lembaga peradilan
36. 240 Dr. Th Anita Christiani, SH., M.Hum - Penanaman Modal Asing- Hukum Asuransi- Hukum Perbankan
37. 241 Dr. V. Hari Supriyanto, SH., M.Hum. - Hukum Agraria- Hukum Perburuhan
38. 242 Dr. W. Riawan Tjandra, SH., M.Hum. - Hukum Acara Peradilan TUN- Hukum Administrasi Negara- Hukum Administrasi Daerah- Hukum Keuangan Negara/Daerah- Hukum Pajak
39. 243 H. Untung Setyardi, SH, M.Hum. - Hukum Internasional- Hukum Lingkungan Internasional- Hukum Organisasi Internasional- Hukum Angkasa
40. 245 R. Sigit Widiarto, SH.,LL.M. - Hukum Administrasi Negara- Hak Asasi Manusia- Aspek Hukum Manajemen Pesisir
41. 246 Imma Indra Dewi, SH., M.Hum - Hukum Perjanjian- Hukum Jaminan- Hukum Perburuhan
42. 247 N. Budi Arianto Wijaya, SH., M.Hum. - Hukum Jaminan Perjanjian dan Perjanjian Jenis Baru
- Hukum Jaminan- Hukum Perburuhan
43. 248 Dr. Martino Sardi - HAM- Hukum Gereja Katolik
LAMPIRAN V
DAFTAR STAF TATA USAHA FAKULTAS HUKUM UAJY
NO. NAMA NPP JABATAN1. DRA. M. TITI PURWANINGSIH 05.93.421 Kabag. Tata Usaha2. R. BASUKI RUSWANTO 05.93.440 Kasubag Perkuliahan3. IGN. TRI SUJOKO 10.01.719 Kasubag. Ujian & Yud4. J. F. NIKEN TRIKORINI 02.85.151 Kasub. Bagian Umum5. HENDRIKUS SANDI 02.97.609 Staf Sub.Bag. Perkul6. P. SUPONO 02.86.194 Staf Sub.Bag. Perkul7. PETRUS TOTOK MULYANTO 02.01.696 Staf Sub.Bag Ujian8. DWI REVAN YUNIANTARA 02.97.612 Staf Sub.Bag. Ujian9. G. ISHARTATI RATNA DEWI 05.93.423 Staf Sub.Bag. Umum10. PETRUS SUMADI 07.95.541 Staf Sub.Bag. Umum
159
11. DEWI KRISNA HARJANTI, SH. 12.08.779 Laboran Lab. Hukum12. ANTONIUS HERI SUTANTO 12.93.495 Staf Lab. Hukum13. HENRIKUS KRESTORO SETYAWAN 02.03.754 Sekretaris Dekan14. ELLYSABETH VINDY MAWARTI, ST. 12.10.808 Pranata komputer
160