5. multikulturalisme

22
MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME MULTIKULTURALISME

Upload: dinhkhuong

Post on 12-Jan-2017

262 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

ASUMSI KEANEKARAGAMANASUMSI KEANEKARAGAMAN Keanekaragaman identitas budaya (dalam Keanekaragaman identitas budaya (dalam

arti luas) merupakan suatu kenyataan. Di sisi arti luas) merupakan suatu kenyataan. Di sisi yg lain keanekaragaman identitas budaya yg lain keanekaragaman identitas budaya mengandung potensi kerawanan.mengandung potensi kerawanan.

Masyarakat Majemuk (Masyarakat Majemuk (Plural SocietyPlural Society) ) menunjukkan keanekaragaman suku bangsa menunjukkan keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan sukubangsa.dan kebudayaan sukubangsa.

Pluralisme kebudayaan (Pluralisme kebudayaan (Cultural PluralismCultural Pluralism) ) menekankan kesederajatan kebudayaan menekankan kesederajatan kebudayaan yang ada dalam sebuah masyarakat.yang ada dalam sebuah masyarakat.

PERSPEKTIF PERSPEKTIF KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMAN

Menyangkut Menyangkut discoursediscourse perihal bagaimana perihal bagaimana keanekaragaman dipersepsi, diyakini, keanekaragaman dipersepsi, diyakini, diteorikan, serta disikapi yang mendasari diteorikan, serta disikapi yang mendasari praksis maupun kebijakan.praksis maupun kebijakan.

Perspektif bisa berbeda-beda menurut Perspektif bisa berbeda-beda menurut konteks tempat dan semangat jamannya.konteks tempat dan semangat jamannya.

MAKNA MULTIKULTURALISMEMAKNA MULTIKULTURALISME Ajaran (doktrin) bahwa beberapa ikatan Ajaran (doktrin) bahwa beberapa ikatan

budaya yang berbeda -- seperti ikatan budaya yang berbeda -- seperti ikatan suku, ras, agama, daerah, bahasa, suku, ras, agama, daerah, bahasa, kelompok jender, dsb-nya -- dpt hidup kelompok jender, dsb-nya -- dpt hidup berdampingan secara damai, saling berdampingan secara damai, saling mendukung dlm posisi setara, dan mendukung dlm posisi setara, dan menikmati kehidupan yang makin adil menikmati kehidupan yang makin adil (dlm suatu negara atau wilayah (dlm suatu negara atau wilayah pengorganisasian hidup bersama).pengorganisasian hidup bersama).

REALITAS GANDA/RAGAMREALITAS GANDA/RAGAM Multikulturalisme menawarkan Multikulturalisme menawarkan

hadirnya realitas ganda/ragam : hadirnya realitas ganda/ragam : differences – similarities, diversity – differences – similarities, diversity – unity, identity – integration, unity, identity – integration, particularity – universality, nationality particularity – universality, nationality – globality– globality, etc., etc.

Multikulturalisme tak pernah Multikulturalisme tak pernah dimaksud menghilangkan dimaksud menghilangkan kekhususan (kekhususan (specifityspecifity) dari ciri ) dari ciri budaya; tak pula dimaksud budaya; tak pula dimaksud meleburnya ke dalam keumuman meleburnya ke dalam keumuman ((generalitygenerality) budaya.) budaya.

MENGAPA MENGAPA MULTIKULTURALISME?MULTIKULTURALISME?

Secara alamiah setiap ikatan budaya Secara alamiah setiap ikatan budaya cenderung ingin hidup dengan cenderung ingin hidup dengan caranya sendiri; dan memang tiap caranya sendiri; dan memang tiap ikatan budaya punya hak hidup serta ikatan budaya punya hak hidup serta berkembang.berkembang.

Masyarakat modern dan terbuka Masyarakat modern dan terbuka meniscayakan adanya interaksi meniscayakan adanya interaksi (pertemuan, kerjasama, konflik) di (pertemuan, kerjasama, konflik) di antara manusia yang berbeda latar antara manusia yang berbeda latar budaya.budaya.

DALIL-DALIL DALIL-DALIL MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

Kesadaran dan kebanggaan pada Kesadaran dan kebanggaan pada identitas budaya sendiri tak seharusnya identitas budaya sendiri tak seharusnya menjurus ke sikap dan tindakan yang menjurus ke sikap dan tindakan yang eksklusif, egois, serta arogan yang eksklusif, egois, serta arogan yang dapat mengancam kebersamaan dapat mengancam kebersamaan kehidupan dalam keanekaragaman kehidupan dalam keanekaragaman budaya.budaya.

Kecenderungan “partikular-eksklusif” Kecenderungan “partikular-eksklusif” harus dikontrol dan diimbangi dengan harus dikontrol dan diimbangi dengan semangat “universal-inklusif”.semangat “universal-inklusif”.

PENYEBARAN PAHAM PENYEBARAN PAHAM MULTIKULTURALISME di BERBAGAI MULTIKULTURALISME di BERBAGAI

NEGARANEGARA

Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur yang menandai berakhirnya perang yang menandai berakhirnya perang dingin, telah mempercepat dan dingin, telah mempercepat dan meningkatkan intensitas globalisasi di meningkatkan intensitas globalisasi di berbagai bidang.berbagai bidang.

Sejak itu, AS seolah menjadi penguasa Sejak itu, AS seolah menjadi penguasa dunia. Sehingga, hampir semua yang dunia. Sehingga, hampir semua yang berbau AS cepat dan mudah merambah ke berbau AS cepat dan mudah merambah ke berbagai dunia. Termasuk, pengalaman berbagai dunia. Termasuk, pengalaman sejarah multikulturalisme di AS.sejarah multikulturalisme di AS.

PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI ASAS

Dinamika perspektif keanekaragaman di AS Dinamika perspektif keanekaragaman di AS dimulai dengan “dimulai dengan “melting-pot assimilationmelting-pot assimilation” ” menjadi “menjadi “salad bowlsalad bowl” berkembang lagi menjadi ” berkembang lagi menjadi ““cultural pluralismcultural pluralism” dan akhirnya ” dan akhirnya ““multiculturalismmulticulturalism”.”.

Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan warga kulit hitam yang menuntut kesetaraan hak warga kulit hitam yang menuntut kesetaraan hak sipil dan politik pada 1960-an. Kemudian tahun sipil dan politik pada 1960-an. Kemudian tahun 1970-an muncul gerakan 1970-an muncul gerakan civil societycivil society, yang , yang diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan “pribumi Amerika” dan kelompok kulit berwarna. “pribumi Amerika” dan kelompok kulit berwarna. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an muncul Pada tahun 1980-an hingga 1990-an muncul pemikiran kritis terhadap kurikulum sekolah pemikiran kritis terhadap kurikulum sekolah dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan kewarganegaraan, yang menggugat perspektif kewarganegaraan, yang menggugat perspektif melting-pot assimilationmelting-pot assimilation..

1. MELTING-POT ASSIMILATION1. MELTING-POT ASSIMILATION Konsep ini dipopulerkan melalui drama Konsep ini dipopulerkan melalui drama

karya Zangwill.karya Zangwill. Dalam perspektif Dalam perspektif melting-potmelting-pot ditonjolkan ditonjolkan

perihal lahirnya “manusia baru” yang perihal lahirnya “manusia baru” yang disebut Amerika, yaitu merupakan disebut Amerika, yaitu merupakan idealisasi peleburan beraneka ragam idealisasi peleburan beraneka ragam budaya yang berasal dari Eropa dan Afrika.budaya yang berasal dari Eropa dan Afrika.

Pemikiran kritis mengungkapkan bahwa Pemikiran kritis mengungkapkan bahwa melting-pot melting-pot ternyata bersifat monokultur. ternyata bersifat monokultur. Karena, dominasi dan hegemoni WASP Karena, dominasi dan hegemoni WASP ((White Anglo-Saxon ProtestantWhite Anglo-Saxon Protestant) amat ) amat mengedepan.mengedepan.

2. SALAD BOWL2. SALAD BOWL Untuk mengakomodasi dan mengapresiasi Untuk mengakomodasi dan mengapresiasi

kontribusi non-WASP, dikembangkan kontribusi non-WASP, dikembangkan perspektif pengganti yang disebut “perspektif pengganti yang disebut “salad salad bowlbowl”.”.

Unsur non-WASP memang diakomodasi, Unsur non-WASP memang diakomodasi, tapi ternyata tak mengurangi unsur tapi ternyata tak mengurangi unsur pokoknya yang dominan, yaitu budaya pokoknya yang dominan, yaitu budaya WASP.WASP.

Perspektif Perspektif salad bowlsalad bowl masih tetap masih tetap dirasakan mengecewakan oleh non-WASP.dirasakan mengecewakan oleh non-WASP.

3. CULTURAL PLURALISM3. CULTURAL PLURALISM Horace Kallen (1970) memperkenalkan perspektif Horace Kallen (1970) memperkenalkan perspektif

““cultural pluralismcultural pluralism” untuk menggantikan ” untuk menggantikan salad salad bowlbowl..

Perspektif ini membedakan antara ruang publik dan Perspektif ini membedakan antara ruang publik dan ruang privat.ruang privat.

Ruang publik: ruang terbuka tempat bertemunya Ruang publik: ruang terbuka tempat bertemunya orang dari berbagai ikatan budaya.orang dari berbagai ikatan budaya.

Ruang privat: ruang yang disediakan untuk Ruang privat: ruang yang disediakan untuk mewadahi dan merawat spesifikasi ikatan budaya di mewadahi dan merawat spesifikasi ikatan budaya di dalam masing-masing keluarga atau komunitas dalam masing-masing keluarga atau komunitas yang berbeda-beda.yang berbeda-beda.

Ternyata perspektif ini juga rapuh dan tak Ternyata perspektif ini juga rapuh dan tak memuaskan, karena mengandaikan dapat memuaskan, karena mengandaikan dapat memisahkan sepenuhnya antara ruang publik dan memisahkan sepenuhnya antara ruang publik dan ruang privat. Di samping itu mengandaikan wilayah ruang privat. Di samping itu mengandaikan wilayah non-budaya terlepas dari wilayah budaya di dalam non-budaya terlepas dari wilayah budaya di dalam ruang publik. ruang publik.

4. MULTICULTURALISM4. MULTICULTURALISM Diperkenalkan tahun 1980-an, Diperkenalkan tahun 1980-an,

sebagai upaya memperoleh sebagai upaya memperoleh kesempatan yang sama untuk kesempatan yang sama untuk berpartisipasi di ruang publik, dan berpartisipasi di ruang publik, dan selanjutnya juga mengkritisi jalinan selanjutnya juga mengkritisi jalinan hubungan kekuasaan yang ada agar hubungan kekuasaan yang ada agar menjamin hak, keadilan dan menjamin hak, keadilan dan kesempatan yang sama bagi semua kesempatan yang sama bagi semua WN yang dihormati latar belakang WN yang dihormati latar belakang ikatan budayanya.ikatan budayanya.

REAKSI TERHADAP REAKSI TERHADAP MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

Bergerak dlm spektrum: mendukung – Bergerak dlm spektrum: mendukung – mengkritisi – menolak.mengkritisi – menolak.

Kelompok mayoritas dan atau yang Kelompok mayoritas dan atau yang diuntungkan dengan diuntungkan dengan statusquostatusquo, umumnya , umumnya menolak perspektif multikulturalisme.menolak perspektif multikulturalisme.

Kelompok minoritas dan atau yang Kelompok minoritas dan atau yang termarjinalkan, umumnya mendambakan/ termarjinalkan, umumnya mendambakan/ mendukung multikulturalisme.mendukung multikulturalisme.

Kelompok intelektual sosial, umumnya Kelompok intelektual sosial, umumnya mengambil sikap kritis terhadap mengambil sikap kritis terhadap multikulturalisme.multikulturalisme.

BEBERAPA CONTOH MULTIKULTURALISME BEBERAPA CONTOH MULTIKULTURALISME di BERBAGAI NEGARAdi BERBAGAI NEGARA

AS: masyarakat aktif melakukan gerakan sosial-AS: masyarakat aktif melakukan gerakan sosial-budaya memajukan multikulturalisme.budaya memajukan multikulturalisme.

Inggris: pemerintah aktif mengadopsi kebijakan Inggris: pemerintah aktif mengadopsi kebijakan promultikulturalisme, antara lain program promultikulturalisme, antara lain program “pendidikan untuk semua” serta pengakuan “pendidikan untuk semua” serta pengakuan keragaman budaya dan agama dlm teks dan keragaman budaya dan agama dlm teks dan kurikulum sekolah.kurikulum sekolah.

Kanada: pemerintah aktif dgn membentuk Kanada: pemerintah aktif dgn membentuk “Departemen Multikulturalisme dan “Departemen Multikulturalisme dan Kewarganegaraan”, serta membuat UU Kewarganegaraan”, serta membuat UU Multikultural.Multikultural.

Australia: pemerintah aktif dgn membentuk Australia: pemerintah aktif dgn membentuk “Kantor Urusan Multikultural”, dan “Kantor Urusan Multikultural”, dan mencanangkan agenda khusus tentang mencanangkan agenda khusus tentang multikulturalisme dlm perwakilan di parlemen.multikulturalisme dlm perwakilan di parlemen.

PREMIS MULTIKULTURALISMEPREMIS MULTIKULTURALISME(Leonie Sandercock, 2003)(Leonie Sandercock, 2003)

1. Ketertambatan manusia pada kebudayaan 1. Ketertambatan manusia pada kebudayaan memang tak terhindarkan. Setiap kita memang tak terhindarkan. Setiap kita tumbuh di dunia yang terstruktur secara tumbuh di dunia yang terstruktur secara kultural, dibentuk melalui budaya itu, dan kultural, dibentuk melalui budaya itu, dan memandang dunia dari sudut budaya memandang dunia dari sudut budaya spesifik. Kita juga punya kemampuan spesifik. Kita juga punya kemampuan mengevaluasi secara kritis keyakinan dan mengevaluasi secara kritis keyakinan dan tindakan sendiri, serta mampu memahami tindakan sendiri, serta mampu memahami dan mengapresiasi budaya lain dengan dan mengapresiasi budaya lain dengan sama kritisnya. Tapi, adanya identitas sama kritisnya. Tapi, adanya identitas kultural tertentu dan yang tampak kita kultural tertentu dan yang tampak kita miliki, tak terelakkan.miliki, tak terelakkan.

LANJUTAN PREMISLANJUTAN PREMIS

2. 2. “Budaya” tak boleh dipahami sebagai “Budaya” tak boleh dipahami sebagai statis, kodrati, dan esensialis.statis, kodrati, dan esensialis.

3. 3. Keanekaragaman budaya merupakan Keanekaragaman budaya merupakan sesuatu yang positif, dan dialog sesuatu yang positif, dan dialog antarbudaya merupakan unsur penting antarbudaya merupakan unsur penting dari masyarakat dengan beragam dari masyarakat dengan beragam budaya. Semua budaya memiliki sesuatu budaya. Semua budaya memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan dan dipelajari yang dapat disumbangkan dan dipelajari dari budaya lain.dari budaya lain.

LANJUTAN PREMISLANJUTAN PREMIS

4. “Hak untuk berbeda” di jantung 4. “Hak untuk berbeda” di jantung multikulturalisme harus secara terus multikulturalisme harus secara terus menerus dihadaptandingkan dengan hak-menerus dihadaptandingkan dengan hak-hak lain (mis: HAM) dan diredefinisi hak lain (mis: HAM) dan diredefinisi menurut pertimbangan dan formula baru.menurut pertimbangan dan formula baru.

5. Mengurangi ketaktoleranan dan rasa takut 5. Mengurangi ketaktoleranan dan rasa takut hanya bisa dicapai melalui perbaikan hanya bisa dicapai melalui perbaikan (distribusi) material sebagaimana (distribusi) material sebagaimana penghargaan pada dimensi-dimensi penghargaan pada dimensi-dimensi kultural.kultural.

MASALAH POTENSIAL DAN MASALAH POTENSIAL DAN AKTUALAKTUAL

Dapat berupa: Dapat berupa: clash of civilizationclash of civilization, , culture warculture war, konflik etnis, perlakuan , konflik etnis, perlakuan dan atau kebijakan diskriminatif, dan atau kebijakan diskriminatif, hubungan eksploitatif, bias (perlakuan hubungan eksploitatif, bias (perlakuan tak adil yang tak disengaja), tak adil yang tak disengaja), prasangka negatif, kesalahpahaman, prasangka negatif, kesalahpahaman, marjinalisasi, kekerasan fisik/simbolik, marjinalisasi, kekerasan fisik/simbolik, serta ketimpangan dan kesenjangan serta ketimpangan dan kesenjangan yang tajam.yang tajam.

TINDAKAN PRO-TINDAKAN PRO-MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME

Menerima, toleran, simpati, empati, dan peduli Menerima, toleran, simpati, empati, dan peduli terhadap keanekaragaman kultural; serta terhadap keanekaragaman kultural; serta bersedia hidup bersama, saling percaya dan bersedia hidup bersama, saling percaya dan saling mendukung (ko-eksistensi dan pro-saling mendukung (ko-eksistensi dan pro-eksistensi).eksistensi).

Melakukan prakarsa pemajuan kehidupan Melakukan prakarsa pemajuan kehidupan multikultural yang lebih damai; merumuskan multikultural yang lebih damai; merumuskan dan menegakkan aturan yang dan menegakkan aturan yang fairfair-adil; -adil; mengurangi kesenjangan dan meningkatkan mengurangi kesenjangan dan meningkatkan keadilan secara konsisten berkesinambungan.keadilan secara konsisten berkesinambungan.

TANGGUNG JAWAB BERSAMATANGGUNG JAWAB BERSAMA Pemajuan multikulturalisme menuntut Pemajuan multikulturalisme menuntut

kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab kemanusiaan bersama untuk memperhatikan kemanusiaan bersama untuk memperhatikan yang berbeda dan membantu yang lemah.yang berbeda dan membantu yang lemah.

Masing-masing kita harus menjadi bagian dari Masing-masing kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru menimbulkan masalah. solusi, bukan justru menimbulkan masalah. Untuk ini, kadang mengharuskan kesediaan Untuk ini, kadang mengharuskan kesediaan dan keberanian kita melakukan pelintasan dan keberanian kita melakukan pelintasan batas-batas kultural.batas-batas kultural.