pedagogika pendidikan dasar

Upload: subuh-anggoro

Post on 05-Jul-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    1/30

    INOVASI DALAM PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI

    DAN SAINTIFIK 

    1. Rasional

    Mutu pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia.

     Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson,

    mutu pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan

    Brasil, sedangkantempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea

    Selatan (Kompas, ! "opember #$%. &al ini bertolak belakang dengan

     pengakuan sebagian negara'negara sia (Singapura, &ongkong dan Korea

    Selatan% sebagai negara'negara yang menempati peringkat tertinggi untuk bidang

    matematika, IP dan memba)a yang dikeluarkan oleh peneliti dari Boston *ollege

    merika Serikat (Kompas, $ +esember #$%. Kedua penelitian tersebut

    didasarkan pada tiga mata pelaaran utama yaitu Matematika, IP dan Memba)a

    (reading)  dan keberhasilan negara'negara memberikan status tinggi pada guru

    serta memiliki -budaya- pendidikan.

    Menurut surei Trends in Mathematics and Science Study (/IMSS% #$$

    menyatakan bahwa siswa Indonesia hanya berada di ranking ke'0# dari 0 negara

    dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke'1# dari 1 negara dalam hal

     prestasi IP. Berdasarkan hasil surai /IMSS #$$ dan #$ diketahui bahwa

    2#3 siswa Indonesia hanya mampu menguasai ranah kognitif pada tingkatan

    *$(mengingat% untuk mata pelaaran IP. Berdasarkan data Trends in

     International Mathematis and Science  (/IMSS% yang dirilis 4orld Bank pada

    tahun ##! dan #$$ menunukkan bahwa dalam pembelaaran hanya $53 subject matter   yang disampaikan se)ara aplikatif. +isamping itu 2#3 respons

    siswa terhadap pertanyaan guru hanya berupa awaban satu kata. Pada akhirnya

    263 pembelaaran di Indonesia hanya bersifat teori.

    Fenomena tersebut merupakan akumulasi dari permasalahan pendidikan

    yang dihadapi negara berkembang (developing countries% seperti Indonesia. kar 

     permasalahannya diantaranya adalah proses pembelaaran yang teacher centered .,

     pembelaaran hanya menga)u buku paket, siswa hanya belaar menghafal dan

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    2/30

     bukan memahami, terlalu berorientasi terhadap nilai atau prestasi belaar (*uban,

    $271,$2778 9oodlad, $2718 :aya, #$#8 4uryastuti, ##78 Kohn, ##28 mstrong,

    #$$8 &idayat, #$0%.

    *uban ($271, $277% mengungkapkan dari !### laporan kelas dan hasil

     penelitian dengan berbagai setting memberi kesimpulan menguatnya praktek 

     pembelaaran yang berpusat pada guru. Pembelaaran di kelas )enderung didaktik,

    guru dan murid menghabiskan sebagian besar waktu dengan )eramah, atau tanya

     awab formal, atau pengeraan lembar kera, atau kombinasi dari semuanya

    (*ohen ; Barnes,$226 dalam Kohn, ##2aitu pada guru dan buku pelaaran

    (+ewey, $22#< 61%. &asil obserasi paling komprehensif yang dilakukan oleh

    9oodlad ($271

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    3/30

    $% Permendikbud "o. 61 /ahun #$1 tentang Pembelian Buku Kurikulum #$6

    oleh Sekolah8

    % Permendikbud "o. 67 /ahun #$1 tentang Buku /eks Pelaaran dan Buku

    Panduan 9uru untuk Sekolah +asar8

    6% Permendikbud "o. 0! /ahun #$1 tentang Kurikulum #$6 Sekolah

    +asar@Madrasah Ibtidaiyah8

    1% Permendikbud "o. 5$ /ahun #$1 tentang Kurikulum /ingkat Satuan

    Pendidikan pada Pendidikan +asar dan Pendidikan Menengah8

    0% Permendikbud "o. 5 /ahun #$1 tentang Kegiatan Akstrakurikuler pada

    Pendidikan +asar dan Pendidikan Menengah8

    5% Permendikbud "o. $#6 /ahun #$1 tentang Pembelaaran pada Pendidikan

    +asar dan Pendidikan Menengah8

    !% Permendikbud "o. $#1 /ahun #$1 tentang Penilaian &asil Belaar oleh

    Pendidik pada Pendidikan +asar dan Pendidikan Menengah8

    7% Permendikbud "o. $#! /ahun #$1 tentang Konersi "ilai &asil Belaar dan

    Matrikulasi Mata Pelaaran Bagi Peserta +idik dari Sistem Pendidikan

     "egara ain atau Sistem Pendidikan Internasional ke dalam Sistem

    Pendidikan "asional pada :enang Pendidikan +asar dan Pendidikan

    Menengah8

    2% Permendikbud "o. $$$ /ahun #$1 tentang Bimbingan pada Pendidikan

    +asar dan Pendidikan Menengah

    +ari sekian banyak Peraturan Menteri yang dikeluarkan, guru S+ sebagai

    uung tombak pelaksana Kurikulum #$6 harus menguasai beberapa

    Permendikbud yang terkait langsung dengan pelaksanaan Kurikulum #$6.

    Permendikbud tersebut adalah<

    $% Permendikbud "o. 01 /ahun #$6 tentang Standar Kompetensi ulusan.

    % Permendikbud "o. 0! /ahun #$1 tentang Kurikulum #$6 Sekolah

    +asar@Madrasah Ibtidaiyah.

    6% Permendikbud "o. 51 /ahun #$6 tentang Standar Isi.

    1% Permendikbud "o. $#6 /ahun #$1 tentang Pembelaaran pada Pendidikan

    +asar dan Menengah.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    4/30

    0% Permendikbud "o. $#1 /ahun #$1 tentang Penilaian &asil belaar oleh

    Pendidik pada Pendidikan +asar dan Pendidikan Menengah.

    Sebagai )ontoh, Permendikbud "omor 0! /ahun #$1 adalah Permendikbud

    yang mengatur tentang Kurikulum #$6 Sekolah +asar@Madrasah Ibtidaiyah.

    +alam Permendikbud ini diatur tentang kerangka dasar kurikulum, struktur 

    kurikulum, silabus, dan pedoman pembelaaran tematik terpadu di Sekolah

    +asar@Madrasah Ibtidaiyah. (/im Pengembang, #$1%.

    #. Es$nsi P$n%$a&an Sain&i'i(P$n%$a&an Il!ia) %an Inuiri

    6.$. P$n%$a&an Sain&i'i 

    Pembelaaran pada Kurikulum #$6 menggunakan pendekatan saintifik atau

     pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

     beberapa strategi seperti pembelaaran kontekstual. Model pembelaaran

    merupakan suatu bentuk pembelaaran yang memiliki nama, )iri, sintak,

     pengaturan, dan budaya misalnya Discovery Learning, Problem-ased Learning,

     In!uiry Learning" (Aggen, #$%.

    Kurikulum #$6 menggunakan modus pembelaaran langsung (direct 

    instructional % dan tidak langsung (indirect instructional %. Pembelaaran langsung

    adalah pembelaaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir 

    dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi

    langsung dengan sumber belaar yang diran)ang dalam silabus dan CPP. +alam

     pembelaaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,

    mengumpulkan informasi@ men)oba, menalar@ mengasosiasi, dan

    mengomunikasikan. Pembelaaran langsung menghasilkan pengetahuan dan

    keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelaaran (instructional 

    e##ect %. (Prastowo dan nd, #$6%.

    Pembelaaran tidak langsung adalah pembelaaran yang teradi selama

     proses pembelaaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring

    (nurturant e##ect %. Pembelaaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan

    nilai dan sikap yang terkandung dalam KI'$ dan KI'. &al ini berbeda dengan

     pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelaaran

    langsung oleh mata pelaaran Pendidikan gama dan Budi Pekerti serta

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    5/30

    Pendidikan Pan)asila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap

    sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata

     pelaaran dan dalam setiap kegiatan yang teradi di kelas, sekolah, dan

    masyarakat. Dleh karena itu, dalam proses pembelaaran Kurikulum #$6, semua

    kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang teradi di kelas,

    sekolah, dan masyarakat (luar sekolah% dalam rangka mengembangkan moral dan

     perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap. (Sinyanyuri, dkk. #$0%

    +alam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelaaran

     berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dielaskan dengan logika atau

     penalaran tertentu8 bukan sebatas kira'kira, khayalan, legenda, atau dongeng

    semata. Penelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru'siswa terbebas

    dari prasangka yang serta'merta, pemikiran subektif, atau penalaran yang

    menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir 

    se)ara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

    meme)ahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelaaran. Berbasis pada

    konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungawabkan. (Kemdikbud,

    #$6%.

    #.2.S&ra&$*i P$!+$la,aran Inuiri

    Menurut rends (/rianto, ##!< 55% E it is strange that $e e%cept 

     students to learn yet seldom teach then about learning, $e e%cept student to solve

     problems yet seldom teach then about problem solving , yang berarti dalam

    mengaar guru selalu menuntut siswa untuk belaar dan arang memberikan

     pelaaran tentang bagaimana siswa untuk belaar, guru uga menuntut siswa

    untuk menyelesaikan masalah, tapi arang mengaarkan bagaimana siswa

    seharusnya menyelesaikan masalah. Cyder (Sanaya, ##2

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    6/30

     awaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sedangkan menurut Gdin

    S.4inataputra et al (#$#< 2'$$% =Inkuiri sebagai suatu )ara belaar atau

     penelaahan sesuatu yang bersifat men)ari se)ara kritis, analitis'argumentatif 

    dengan menggunakan langkah'langkah tertentu menuu suatu kesimpulan

    yang meyakinkan karena didukung oleh fakta, data, atau argumentasi.

    +alam strategi pembelaaran inkuiri, siswa benar'benar ditempatkan

    sebagai subek yang belaar. Peranan guru dalam pembelaaran dengan strategi

    inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. /ugas guru adalah

    memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipe)ahkan.

     "amun dimungkinkan uga bahwa masalah yang akan dipe)ahkan dipilih

    oleh siswa. /ugas guru selanutnya adalah menyediakan sumber belaar bagi

    siswa dalam rangka meme)ahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru

    masih diperlukan, tetapi interensi terhadap kegiatan siswa dalam peme)ahan

    masalah harus dikurangi.

    Pendekatan inkuiri adalah suatu strategi pembelaaran dimana guru dan

    murid sama'sama mempelaari peristiwa'peristiwa ilmiah dengan pendekatan

    yang dipakai oleh ilmuwan (&amalik, ##!< $2%. rti inkuiri adalah proses

     penemuan dan penyelidikan masalah'masalah, menyusun hipotesa, meren)anakan

    eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang hasil

     peme)ahan masalah. =Pendekatan inkuiri lebih menekankan pada pen)arian

     pengetahuan daripada perolehan pengetahuan (Iskandar, $22!

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    7/30

    Strategi pembelaaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelaaran yang

    menekankan pada proses berpikir se)ara kritis dan analitis untuk men)ari dan

    menemukan sendiri awaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

     berpikir itu sendiri awaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

     berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui proses tanya awab antara guru dan

    siswa. Strategi pembelaaran ini uga sering dinamakan strategi heuristic, yang

     berasal dari bahasa >unani, yaitu heuris&en yang berarti saya menemukan.

    da beberapa hal yang menadi )iri utama strategi pembelaaran inkuiri.

    Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktiitas siswa se)ara maksimal

    untuk men)ari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa

    sebagai subek belaar. Kedua, seluruh aktiitas yang dilakukan siswa diarahkan

    untuk men)ari dan menemukan awaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

    sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap per)aya diri. Ketiga, tuuan dari

     penggunaan strategi pembelaaran inkuiri dalah mengembangkan kemampuan

     berpikir se)ara sistematis, logis dan kritis atrau mengembangkan kemampuan

    intelektual sebagai bagian proses mental. Strategi pembelaaran inkuiri merupakan

     bentuk dari pendekatan yang berorientasi pada siswa.

    Menurut +epdiknas (##5% pembelaaran IP sebaiknya dilaksanakan se)ara

    inkuiri ilmiah ( scienti#ic in!uiry% untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

     bekera dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

    ke)akapan hidup. Dleh karena itu pembelaaran IP di S+@MI menekankan pada

     pemberian pengalaman belaar se)ara langsung melalui penggunaan dan

     pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, sehingga Pembelaaran

    inkuiri dengan menggunakan metode eksperimen diprediksi mampu memfasilitasi

     peningkatan kemampuan berpikir dan keterampilan proses sains siswa.

    4inasanaya (##7< $2!% menyatakan tuuan dari penggunaan

    strategi pembelaaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir 

    se)ara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan

    intelektual sebagai bagian dari proses mental. Gdin S. 4inataputra et al" (#$#<

    2.$% mengemukakan tuuan SPI adalah sebagai berikut

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    8/30

    a. Mengembangkan sikap dan keterampilan siswa dalam meme)ahkan

    masalah.

     b. Melatih siswa mengambil keputusan se)ara obektif dan mandiri.). Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.

    d. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap obek khusus atau suatu

     peristiwa@fenomena.

    e. Mengembangkan kemampuan menginestigasi.

    f. Mengembangkan kemampuan menelaskan se)ara logis.

    g. Mengembangkan kemampuan siswa pada aspek kognitif dan afektif8

    dan

    h. Kemampuan memperoleh pengetahuan baru.

    mri (#$#< $$1% menyebutkan beberapa sasaran yang dapat di)apaidengan penerapan inkuiri, yaitu< ($% sasaran sosial, siswa mampu belaar 

    mandiri untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya,

    (% sasaran interdisiplin, siswa mampu menerima pengetahuan baru,

    memahaminya, dan mengaitkannya dengan masalah yang ada di

    lingkungan sekitarnya, (6% sasaran peme)ahan masalah yang merupakan inti

    dari pembelaaran inkuiri, dan (1% sasaran penerapan, sasaran penerapan

    konsep harus dikembangkan sendiri oleh siswa dan se)ara alami siswa bisa

    menerapkan konsep yang telah diterimanya ika siswa menghadapi suatu masalah.

    4. 9ulo (##1< 75% menyampaikan peranan utama guru dalam

    men)iptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut<

    a. Motiator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir.

     b. Fasilitator, menunukkan alan keluar ika siswa mengalami

    kesulitan.

    ). Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.

    d. dministrator, bertanggung awab terhadap seluruh kegiatan kelas.

    e. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk men)apai tuuan yangdiharapkan.

    f. Manaer, mengelola sumber belaar, waktu, dan organisasi kelas.

    g. Cewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang di)apai siswa.

    SPI merupakan pendekatan yang menekankan kepada pengembangan

    intelektual anak. Perkembangan itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 1 faktor 

    yaitu<

    $.   Maturation

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    9/30

    Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis,

    yaitu proses perrtumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuan

    otak, dan pertumbuhan system saraf. Pertumbuhan otak merupakan salah satuaspek yang sangat mempengaruhi kemampuan berpikir ( intelektual % anak.

    .   Physical e%perience

    >aitu tindakan H tindakan fisik yang dilakukan indiidu terhadap benda H benda

    yang ada di lingkungan sekitarnya. ksi atau tindakan fisik yang dilakukan

    indiidu memungkinkan dapat mengembangkan aktifitas @ daya pikir.

    6.  Social e%perience

    >aitu aktiitas dalam berhubungan dengan orang lain. Melalui pengalaman so)ial

    anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain, tetapi uga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada

    aturan lain disamping aturannya sendiri.

    +alam penggunaan SPI terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan

    oleh setiap guru <

    •  Berorientasi pada pengembangan intelektual

    /uuan utama dari strategi inkuiri adalah kemampuan berpikir. Selain berorientasi

     pada hasil belaar uga berorientasi pada proses belaar. Karena itu keberhasilan

     proses pembelaaran dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh

    seauh mana siswa dapat menguasai materi pelaaran tetapi seauh mana siswa

     beraktiitas men)ari dan menemukan sesuatu.

    •  Prinsip interaksi

    Proses pembelaaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar 

    siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan

    lingkungan. Pembelaaran sebagai proses interaksi berarti menenmpatkan guru

     bukan sebagai sumber belaar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur 

    interaksi itu sendiri.

    •  Prinsip bertanya

    Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai

     penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menawab semua pertanyaan pada

    dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Berbagai enis dan

    teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah bertanya dengan tuuan

    untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk mela)ak, bertanya untuk 

    mengembangkan kemampuan atau bertanya untuk mengui.

    •  Prinsip belaar untuk berpikir 

    Belaar bukan hanya untuk mengingat fakta akan tetapi belaar adalah proses

     berpikir (learning ho$ to thin&  %, yakni proses mengembangkan potensi seluruh

    otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Belaar yang hanya )enderung

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    10/30

    Sikap

    (Tahu Mengapa)

    Keterampilan

    (Tahu Bagaimana)

    Pengetahuan

    (Tahu Apa)

    Produktif 

    Inovatif 

    Kreatif 

    Afektif 

    memanfaatkan otak kiri, misalnya memaksa anak untuk berpikir logis dan

    rasional, akan membuat anak berada dalam posisi &ering dan hampa"

    •  Prinsip keterbukaan

    Belaar adalah suatu proses men)oba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu

    mungkin saa teradi. Dleh sebab itu anak perlu diberikan kebebasan untuk 

    men)oba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.

    Pembelaaran yang bermakna adalah pembelaaran yang menyediakan berbagai

    kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.

    -. Lan*a)lan*a) P$!+$la,aran

    Proses pembelaaran menyentuh tiga ranah, yaitu< sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan. &asil belaar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,

    inoatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

    terintegrasi. Canah sikap menggamit transformas substansi atau materi aar agar 

     peserta didik =tahu mengapa. Canah keterampilan menggamit transformasi

    substansi atau materi aar agar peserta didik =tahu bagaimana. Canah

     pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi aar agar peserta didik 

    =tahu apa. &asil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara

    kemampuan untuk menadi manusia yang baik ( so#t s&ills% dan manusia yang

    memiliki ke)akapan dan pengetahuan untuk hidup se)ara layak (hard s&ills% dari

     peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    11/30

    Observing (Mengamati)Questioning (Menanya)Eksperimenting (Mengumpulkan Informasi/mencoba)Associating (Menalar/mengasosiasi)Mengkomunikasikan

    9ambar $. Canah Proses Pembelaaran

    -.1. P$n%$a&an Sain&i'i 

    Pelaksanaan pendekatan saintifik@pendekatan berbasis proses keilmuan

    merupakan pengorganisasian pengalaman belaar melalui<

    a. Mengamati8

     b. Menanya8

    ). Mengumpulkan informasi@men)oba8

    d. Menalar@mengasosiasi8 dan

    e. Mengomunikasikan.

    9ambar . Pendekatan Saintifik 

    Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan

     pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. +alam

     pendekatan atau proses kera yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih

    mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan

     penalaran deduktif (deductive reasoning %. Penalaran deduktif melihat fenomena

    umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran

    induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan se)ara keseluruhan. (>usuf, #$1%.

    Pendekatan saintifik meliputi pengalaman belaar sebagaimana ter)antum

    dalam tabel berikut. (Sudarwan, #$6%

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    12/30

    /abel $. +eskripsi angkah Pembelaaran dalam Pendekatan Saintifik 

    Lan*a) P$!+$la,aran D$sri/si K$*ia&an B$n&u Hasil B$la,ar

    Mengamati 'observing) Mengamati dengan indera (memba)a, mendengar,menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya%

    dengan atau tanpa alat.

    Perhatian pada waktu mengamati suatu obek@memba)asuatu tulisan@ mendengar suatu penelasan, )atatan yang

    dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on tas& %yang digunakan untuk mengamati.

    Menanya '!uestioning) Membuat dan mengaukan pertanyaan, tanya awab, berdiskusi tentang

    informasi yang belum dipahami, informasitambahan yang ingin diketahui, atau sebagai

    klarifikasi.

    :enis, kualitas, dan umlah pertanyaan yang diaukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural,

    dan hipotetik%.

    Mengolah informasi

    'associating)

    Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,

    menganalisis data dalam bentuk membuat

    kategori, mengasosiasi atau menghubungkanfenomena@ informasi yang terkait dalam rangka

    menemukan suatu pola, dan menyimpulkan

    Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan

    kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua

    fakta@ konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulanmengenai keterkaitan lebih dari dua fakta@ konsep@teori,

    menyintesis dan argumentasi serta kesimpulanketerkaitan antar berbagai enis fakta@ konsep@ teori@

     pendapat8 mengembangkan interpretasi, struktur baru,

    argumentasi, dan kesimpulan yang menunukkanhubungan fakta@ konsep@ teori dari dua sumber atau lebih

    yang tidak bertentangan8 mengembangkan interpretasi,struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari

    konsep@teori@ pendapat yang berbeda dari berbagai enis

    sumber.

    Mengomunikasikan'communicating)

    Menyaikan laporan dalam bentuk bagan,diagram, atau grafik8 menyusun laporan tertulis8

    dan menyaikan laporan meliputi proses, hasil,dan kesimpulan se)ara lisan

    Menyaikan hasil kaian (dari mengamati sampaimenalar% dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik,

    multi media dan lain'lain

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    13/30

    a. M$n*a!a&i

    Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelaaran

    (meaning#ull learning %. Kegiatan mengamati dalam pembelaaran dilakukan

    dengan menempuh langkah'langkah sebagai berikut.

    $% Menentukan obek apa yang akan diobserasi

    % Membuat pedoman obserasi sesuai dengan lingkup obek yang akan

    diobserasi

    6% Menentukan se)ara elas data'data apa yang perlu diobserasi, baik primer 

    maupun sekunder

    1% Menentukan di mana tempat obek yang akan diobserasi

    0% Menentukan se)ara elas bagaimana obserasi akan dilakukan untuk 

    mengumpulkan data agar beralan mudah dan lan)ar

    5% Menentukan )ara dan melakukan pen)atatan atas hasil obserasi, seperti

    menggunakan buku )atatan, kamera, tape re)order, ideo perekam, dan alat'

    alat tulis lainnya.

    Se)ara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan

    obserasi, dapat berupa daftar )ek (chec&list %, skala rentang (rating scale%, )atatan

    anekdotal (anecdotal record %, )atatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical 

    device%. +aftar )ek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama'nama subek,

    obek, atau faktor' faktor yang akan diobserasi. Skala rentang, berupa alat untuk 

    men)atat geala atau fenomena menurut tingkatannya.

    +. M$nan0a

    Pada kurikulum #$6 kegiatan menanya diharapkan mun)ul dari siswa.

    Kegiatan belaar menanya dilakukan dengan )ara mengaukan pertanyaan tentang

    informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk 

    mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari

     pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik%.

    Fun*si +$r&an0a

    $% Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang

    suatu tema.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    14/30

    % Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belaar, serta

    mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

    6% Mendiagnosis kesulitan belaar peserta didik sekaligus menyampaikan

    an)angan untuk men)ari solusinya.

    1% Menstrukturkan tugas'tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta

    didik untuk menunukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas

    substansi pembelaaran yang diberikan.

    0% Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbi)ara, mengaukan

     pertanyaan, dan memberi awaban se)ara logis, sistematis, dan menggunakan

     bahasa yang baik dan benar.

    5% Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

    mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

    !% Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima

     pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi

    sosial dalam hidup berkelompok.

    7% Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan )epat, serta sigap dalam

    merespon persoalan yang tiba'tiba mun)ul.

    2% Melatih kesantunan dalam berbi)ara dan membangkitkan kemampuan

     berempati satu sama lain.

    .M$n*u!/ulan In'or!asi(Es/$ri!$n M$no+a3

    Mengumpulkan informasi@eksperimen kegiatan pembelaarannya antara lain<

    $% melakukan eksperimen8

    % memba)a sumber lain selain buku teks86% mengamati obek@ keadian@aktiitas8 dan

    1% wawan)ara dengan narasumber.

    Gntuk memperoleh hasil belaar yang nyata atau autentik, peserta didik harus

    men)oba atau melakukan per)obaan, terutama untuk materi atau substansi yang

    sesuai. Peserta didikpun harus memiliki keterampilan proses untuk 

    mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    15/30

    metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk meme)ahkan masalah'masalah yang

    dihadapinya sehari'hari.

    %. M$n*asosiasi(M$n*ola) In'or!asi

    +alam kegiatan mengasosiasi@mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.

    Istilah =menalar dalam kerangka proses pembelaaran dengan pendekatan ilmiah

    yang dianut dalam Kurikulum #$6 untuk menggambarkan bahwa guru dan

     peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis

    dan sistematis atas fakta'fakta empiris yang dapat diobserasi untuk memperoleh

    simpulan berupa pengetahuan.

    plikasi pengembangan aktiitas pembelaaran untuk meningkatkan daya

    menalar peserta didik dapat dilakukan dengan )ara berikut ini.

    $% 9uru menyusun bahan pembelaaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai

    dengan tuntutan kurikulum.

    % 9uru tidak banyak menerapkan metode )eramah atau metode kuliah.

    /ugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi elas dengan

    disertai )ontoh')ontoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan )ara

    simulasi.

    6% Bahan pembelaaran disusun se)ara berenang atau hierarkis, dimulai dari

    yang sederhana (persyaratan rendah% sampai pada yang kompleks

    (persyaratan tinggi%.

    1% Kegiatan pembelaaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan

    diamati.

    0% Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

    5% Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan

    dapat menadi kebiasaan atau pelaiman.

    !% Aaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.

    7% 9uru men)atat semua kemauan peserta didik untuk kemungkinan

    memberikan tindakan pembelaaran perbaikan.

    $.M$n*o!uniasian

    Mengomunikasikan merupakan ilmu dan praktik menyampaikan atau

    mentransmisikan informasi atau aneka enis pesan. Selama proses pembelaaran,

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    16/30

    guru se)ara konsisten mengomunikasikan atau mentransmisikan pengetahuan,

    informasi, atau aneka pesan baru kepada peserta didiknya. Kegiatan

    mengomunikasikan merupakan proses yang kompleks. Proses transmisi atau

     penyampaian pesan yang salah menyebabkan komunikasi tidak akan beralan

    efektif.

    -.2. Inuiri

    9ulo (##1< 26% mengemukakan bahwa proses inkuiri bermula dari

    merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti,

    mengui hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara. Sudana (dalam/rianto, #$$< $!% menyatakan ada lima tahapan yang ditempuh dalam

    melaksanakan pembelaaran inkuiri, yaitu< $% merumuskan masalah untuk 

    dipe)ahkan oleh siswa, % menetapkan awaban sementara atau lebih dikenal

    dengan istilah hipotesis, 6% men)ari informasi, data, dan fakta yang

    diperlukan untuk menawab hipotesis atau permasalahan, 1% menarik 

    kesimpulan awaban atau generalisasi, dan 0% mengaplikasikan kesimpulan.

    Menurut 4inasanaya (##7< #$%, se)ara umum proses strategi

     pembelaaran inkuiri dapat mengikuti langkah'langkah sebagai berikut< $%

    orientasi, % merumuskan masalah, 6% mengaukan hipotesis, 1%

    mengumpulkan data, 0% mengui hipotesis, dan 5% merumuskan kesimpulan.

    /ahapan'tahapan tindakan dalam proses pembelaaran inkuiri menurut

    Sanaya (##5

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    17/30

    9uru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka'teki.

    Persoalan yang disaikan adalah persoalan yang menantang bagi siswa

    untuk berfikir meme)ahkan teka'teki itu.

    ). M$ru!usan )i/o&$sis 

    9uru mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis% pada setiap

    anak dengan mengaukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong

    siswa untuk dapat merumuskan awaban sementara atau dapat

    merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan awaban dari suatu

     permasalahan yang dikai.

    d. M$n*u!/ulan %a&a 

    9uru mengaak siswa menaring informasi yang dibutuhkan untuk 

    mengui hipotesis yang diaukan. &al ini memerlukan motiasi yang kuat

    dalam belaar, ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berfikirnya.

    e. M$n*u,i )i/o&$sis 

    Siswa menentukan awaban yang dianggap diterima sesuai dengan data

    atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. >ang

    terpenting dalam mengui hipotesis adalah men)ari tingkat keyakinan siswa

    atas awaban yang diberikan.

    f. M$ru!usan $si!/ulan 

    9uru menunukkan pada siswa data yang relean

    4. 5on&o) P$n$ra/an P$n%$a&an Sain&i'i %an Inuiri

    *ontoh sinergi  scienti#ic approach  dan strategi pembelaaran inkuiri dalam

     pembelaaran sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan mengamati@orientasi,

    menanya@merumuskan masalah, mengumpulkan informasi@men)oba,

    mengasosiasi@menalar@mengolah informasi@mengui hipotesis, serta menyaikan@

    mengomunikasikan. (Sudarwan, #$6 dan Sanaya, ##5%.

    a. M$n*a!a&i(Ori$n&asi

    Kegiatan belaar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah

    memba)a, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat%. Kompetensi

    yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, men)ari informasi.

    Siswa men)ermati ba)aan dan gambar yang disaikan pada buku siswa. Kegiatan

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    18/30

    ini bertuuan untuk melatih keterampilan siswa dalam men)ari dan menggali

    informasi dari kegiatan mengamati gambar dan men)ermati teks ba)aan.

    9ambar 6. *ontoh Dbek 9ambar yang +iamati Siswa

    Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan

     pengetahuan awal dari siswa sehingga proses pembelaaran dapat lebih

    menyenangkan dan membangkitkan rasa antusias siswa karena dapat mengaitkan

     pengalaman belaarnya dengan kehidupan nyata. 9ambar'gambar yang diamati

     uga harus berariasi dan dapat membangkitkan keingintahuan anak sehingga

    dapat meman)ing anak untuk bertanya hal hal yang ingin diketahui dengan rasa

    ingin tahu yang tinggi.

    +. M$nan0a(!$ru!usan )i/o&$sis

    Kegiatan belaar menanya dilakukan dengan )ara mengaukan pertanyaan

    tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

    untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari

     pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik%. Kompetensi

    yang dikembangkan adalah mengembangkan kreatiitas, rasa ingin tahu,

    kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu

    untuk hidup )erdas dan belaar sepanang hayat.

    Istilah =pertanyaan tidak selalu dalam bentuk =kalimat tanya, melainkan uga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan

    erbal. Bentuk pertanyaan, misalnya< pakah )iri')iri kalimat yang efektifJ

    Bentuk pernyataan, misalnya< Sebutkan )iri')iri kalimat efektif Siswa uga dapat

    diberikan stimulus dengan tugas seperti dibawah ini.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    19/30

    9ambar 1. *ontoh /ugas yang Menumbuhkan Keterampilan Bertanya

    +ari kegiatan pengamatan yang dilakukan sebelumnya, siswa dilatih

    keterampilannya dalam bertanya se)ara kritis dan kreatif. 9uru menstimulus rasa

    ingin tahu siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan pan)ingan dan

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat dan merumuskan

     pertanyaan mereka sendiri.

    . M$n*u!/ulan in'or!asi(Es/$ri!$n M$no+a3

    Mengumpulkan informasi@eksperimen kegiatan pembelaarannya antara

    lain melakukan eksperimen8 memba)a sumber lain selain buku teks8 mengamati

    obek@keadian@ aktiitas8 dan wawan)ara dengan narasumber. Kompetensi yang

    dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi@ eksperimen adalah

    mengembangkan sikap teliti, uur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

    kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

    melalui berbagai )ara yang dipelaari, mengembangkan kebiasaan belaar dan

     belaar sepanang hayat.

    Pada Buku siswa kelas III tema $, subtema $, pembelaaran 6, dari

     pertanyaan'pertanyaan yang dirumuskan pada kegiatan sebelumnya, siswa

    dibimbing dan diberi kesempatan untuk mengumpulkan data@informasi yang bisa

    mereka olah untuk menawab pertanyaan'pertanyaan yang mereka miliki

    sebelumnya. Kegiatan pengumpulan informasi ini bisa dilakukan melalui berbagai

    ma)am kegiatan yang berbeda, salah satunya adalah dengan men)ari awaban@informasi dari lingkungan atau internet atau men)oba gerakan gerakan

    yang relean.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    20/30

    9ambar 0. Men)ari /ahu dengan Men)oba 9erakan yang Membentuk Pengetahuan

    %. M$n*asosiasi(M$n*ola) in'or!asi( M$n*u,i Hi/o&$sis

    Kegiatan belaar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi@mengolah informasi

    adalah sebagai berikut.

    a. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

    kegiatan mengumpulkan@eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati

    dan kegiatan mengumpulkan informasi.

     b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah

    keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat

    men)ari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda

    sampai kepada yang bertentangan.Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi@mengolah

    informasi adalah mengembangkan sikap uur, teliti, disiplin, taat aturan, kera

    keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta

    deduktif dalam menyimpulkan.

    Berikut )ontoh kegiatan menalar pada pada Buku siswa kelas III tema $,

    subtema $, pembelaaran 6. Pada tahap pengolahan data, siswa dengan bimbingan

    guru mengolah informasi yang telah mereka dapatkan dari kegiatan sebelumnya

    (menggali informasi%.

    9ambar 5. *ontoh Proses Mengasosiasi, Menalar, dan Mengolah Informasi

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    21/30

    Pada tahapan mengolah informasi ini uga peserta didik sedapat mungkin

    dikondisikan belaar se)ara kolaboratif. Pada pembelaaran kolaboratif, fungsi

    guru lebih bersifat direktif atau manaer belaar, sebaliknya, peserta didiklah yang

    harus lebih aktif. :ika pembelaaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah

     pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama ika mereka

     berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. +alam situasi

    kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan

    menerima kekurangan atau kelebihan masing'masing. +engan )ara sema)am ini

    akan tumbuh rasa aman sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka

     perubahan dan tuntutan belaar se)ara bersama'sama. Peserta didik se)ara

     bersama'sama, saling bekera sama, saling membantu mengerakan hasil tugas

    terkait dengan materi yang sedang dipelaari.

    $. M$n*o!uniasian(M$!+ua& K$si!/ulan

    Kegiatan belaar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil

     pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis se)ara lisan, tertulis, atau

    media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan

    mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap uur, teliti, toleransi,

    kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan

     elas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar 

    9ambar !. Stimulasi untuk Merangsang nak Mengomunikasikan &asil Belaarnya

    Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanutan dari kegiatan mengolah,

     bisa dilakukan bersama'sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa uga

    dengan dikerakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    22/30

    informasi. &asil tugas yang dikerakan bersama dalam satu kelompok kemudian

    dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru dan teman sekelas. Kegiatan ini

    sekaligus merupakan kesempatan bagi guru untuk melakukan konfirmasi terhadap

    apa yang telah disimpulkan oleh siswa.

    &asil tugas yang telah dikerakan bersama'sama se)ara kolaboratif dapat

     uga disaikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat diadikan sebagai salah satu

     bahan untuk portofolio kelompok dan atau indiidu, yang sebelumnya

    dikonsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas

    dikerakan se)ara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pen)atatan dilakukan oleh

    masing'masing indiidu sehingga portofolio yang dimasukkan ke dalam file atau

    map peserta didik terisi dari hasil pekeraannya sendiri se)ara indiidu.

    6. 5on&o) Ino7asi P$n$ra/an P$n%$a&an Sain&i'i %an S&ra&$*i

    P$!+$la,aran Inuiri %ala! Es/$ri!$n Vir&ual

    Aksperimen irtual merupakan sebuah praktikum yang dilakukan dalam

    sebuah perangkat komputer yang hampir sesuai dengan praktikum sebenarnya

    (simulasi dari keadaan nyata%. Penggunaan komputer dalam pembelaaran di

    sekolah, menurut *oburn dalam Saepuaman (#$$% dapat diklasifikasikan ke

    dalam beberapa enis, yaitu<

    a. Program latihan (drill and practice%, yaitu program yang diran)ang untuk 

    digunakan siswa dalam melakukan latihan'latihan soal.

     b. Program tutorial, yaitu program yang diran)ang supaya komputer dapat

    digunakan sebagai tutor dalam proses pembelaaran.

    ). Program demonstrasi, yaitu program yang digunakan untuk 

    memisualisasikan konsep yang abstrak.

    d. Program simulasi, yaitu program yang digunakan untuk memisualisasikan

     proses yang dinamik.

    e. Program permainan instruksional, yaitu program yang digunakan untuk 

     permainan dengan menggunakan instruksi'instruksi komputer dengan tuuan

    untuk meningkatkan pemahaman materi yang diaarkan.

    Media simulasi irtual merupakan program yang menyediakan suasana

     pembelaaran menyerupai keadaan atau fenomena yang sebenarnya. Komputer 

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    23/30

    akan meisualisasikan sebuah fenomena dan siswa dapat melakukan eksperimen

    sesuai dengan eksperimen se)ara nyata. Program simulasi memuat teks, grafik,

    animasi, bunyi, dan permasalahan yang sesuai dan bermakna bagi siswa. Program

     enis simulasi berguna untuk mengganti situasi yang sebenarnya yang tidak 

    mungkin dihadirkan dalam kelas.

    Menurut Setiawan (##5% (irtual %periment atau e-e%periment merupakan

     bentuk digital dari fasilitas dan proses'proses laboratorium yang dapat

    disimulasikan se)ara digital. Simulasi dalam suatu multimedia diperlukan untuk 

     beberapa kasus, diantaranya< ($%.menirukan suatu keadaan nyata yang bila

    dihadirkan terlalu berbahaya, misalnya simulasi reaktor nuklir8 (% menirukan

    suatu keadaan nyata yang bila dihadirkan mahal, misalnya simulasi pesawat

    udara8 (6% menirukan suatu keadaan yang sulit diulangi se)ara nyata, misalnya

    gempa bumi8 (1% menirukan suatu keadaan yang ika dilakukan se)ara nyata

    memerlukan waktu yang lama, misalnya pertumbuhan pohon ati8 (0% menirukan

    kondisi alam yang ekstrim, misalnya di kutub.

    *ontoh eksperimen irtual dalam makalah ini menggunakan program PheT 

    Simulations  (circuit-contruction-&it D* and +* % yang dikembangkan oleh

    Gniersity of *olorado.  PheT Simulation  merupakan program yang dapat

    digunakan untuk melakukan per)obaan se)ara virtual  yang dapat menggambarkan

    keadaan seperti per)obaan menggunakan alat real  dan dapat menampilkan hal'hal

    yang bersifat abstrak, seperti pergerakan elektron dalam rangkaian listrik.

    6. S8OT Anal0sis

    Menurut >anuar (#$0% nalisis S4D/ adalah metode peren)anaanstrategis yang digunakan untuk mengealuasi kekuatan ( strengths%, kelemahan

    ($ea&nesses%, peluang (opportunities%, dan an)aman (threats)"  Membangun

    Keterampilan bad Ke'$ menuntut pendidikan menyediakan sarana untuk 

    membangun keahlian yang diperlukan bagi masa depan siswa. Meskipun

     beragam, namun pengetahuan dan keahlian'keahlian tersebut bisa dibangun

    melalui pembelaaran berbasis inkuiri. &al tersebut bermakna bahwa guru tidak 

     bisa atau mungkin tidak harus memiliki tanggung awab penuh untuk membangun

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    24/30

    semua keterampilan aba ke'$. Maka dari itu, pembelaaran berbasis sains

    memiliki kesempatan untuk memberi kontribusi substansial pada pengembangan

    keterampilan abad ke'$ pada siswa B0+$$9 2"1"3.

    nalisis S4D/ pembelaaran dengan menggunakan pendekatan saintifik 

    adalah sebagai berikut<

    a. K$ua&an  Strengths3

    $. Peserta didik senang dan tertantang,

    . Memfasilitasis peserta didik bagi pemenuhan rasa ingin tahu dan dapat

    menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan

    materi pembelaaran yang digunakan oleh guru.6. Peserta didik diharapkan dapat menyaikan media obyek se)ara nyata,

    1. Bertanya, membuat peserta didik proaktif dalam men)ari pembuktian atas

     penalarannya.

    0. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang

    suatu tema atau topik pembelaaran.

    5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belaar, serta

    mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

    !. Mendiagnosis kesulitan belaar peserta didik sekaligus menyampaikan

    an)angan untuk men)ari solusinya.7. Menstrukturkan tugas'tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta

    didik untuk menunukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas

    substansi pembelaaran yang diberikan.

    2. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbi)ara, mengaukan

     pertanyaan, dan memberi awaban se)ara logis, sistematis, dan menggunakan

     bahasa yang baik dan benar.

    $#. Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

    mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.$$. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima

     pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan

    toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

    $. Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan )epat, serta sigap dalam

    merespon persoalan yang tiba'tiba mun)ul.

    $6. Melatih kesantunan dalam berbi)ara dan membangkitkan kemampuan

     berempati satu sama lain.

    $1. Melatih siswa untuk mengkaitkan hubungan sebab'akibat

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    25/30

    $0. Merangsang peserta didik untuk berfikir tentang kemungkinan kebenaran dari

    sebuah teori.

    $5. Peserta didik merasa lebih tertarik terhadap pelaaran dalam menemukan atau

    melakukan sesuatu.

    $!. Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuktikan kebenaran atas

     penalarannya

    $7. Membuat ilmu yang didapatkan melekat dalam waktu yang lama

    dibandingkan diberitau langsung oleh guru.

    $2. Melatih peserta didik untuk bertindak teliti, bertanggung awab, )ermat dan

     berhati'hati.

    #. Peserta didik dilatih untuk dapat bertanggung awab atas hasil temuannya.$. Peserta didik diharuskan membuat@menyusun ide gagasannya se)ara

    terstruktur agar mudah disampaikan

    +. K$l$!a)an Weaknesses3

    $. +alam prosesnya, peserta didik seringkali a)uh tak a)uh terhadap fenomena

    alam.

    . Motiasi peserta didik rendah,.

    6. Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif 

     banyak,

    1. :ika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tuuan pembelaaran.

    0. :enis pertanyaan kadang tidak relean.

    5. Kualitas pertanyaan peserta didik masih rendah.

    !. Kemampuan awal menadi tolak ukur peserta didik untuk bertanya sehingga

    intensitas bertanya dalam kelas sangat bergantung pada kemampuan awal

    yang didapat dari enang atau materi sebelumnya.

    7. /idak semua peserta didik memiliki keberanian untuk bertanya.

    2. Kadang peserta didik beranggapan bahwa bertanya berarti )enderung tidak 

     pintar 

    $#. Peserta didik terkadang malas untuk menalar sesuatu karena sudah terbiasa

    mendapatkan informasi langsung oleh guru.

    $$. Per)obaan yang dilakukan oleh peserta didik seringkali tidak diikuti oleh rasa

    ketelitian dan kehati'hatian peserta didik.

    $. Memerlukan waktu yang lebih dalam menemukan awaban atas per)obaan

    $6. /idak semua peserta didik berani menyampaikan ide gagasan atau hasil

     penemuannya

    $1. /idak semua peserta didik pandai dalam menyampaikan informasi

    . P$luan* Opportunities3

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    26/30

    $. +ukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana

    Sekolah untuk menunang pelaksanaan pembelaaran dengan menggunakan

     pendekatan saintifik.

    . 9uru harus terdorong kreatif dan memi)u kemampuannya melalui pelatihan'

     pelatihan dan pendidikan )alon guru untuk meningkatkan ke)akapan

     profesionalisme se)ara terus menerus.

    6. Menadi peluang bagi guru untuk lebih meningkatkan pendidikan dan

     pelatihan dari program sekolah.

    1. +i enang sekolah dasar, pendekatan pembelaaran sainfikfik diberlakukan

     pada seluruh tingkatan kelas (kelas $'5%.

    %. Ana!an Threats3$% /erlalu dekatnya arak sosialisasi kurikulum #$6 dengan implementasinya

    sehingga banyak sekolah yang belum siap melaksanakan kurikulum ini.

    % Kurikulum #$6 bersifat sentralistik mutlak sehingga membawa kelemahan

    dan ketidakefektifan dalam kerangka ke'Bhinekaan

    6% Kurikulum #$6 kurang atau tidak melibatkan komponen utama pendidikan,

    yaitu guru. 9uru dan sekolah lebih banyak didudukan sebagai pelaksana dari

    kurikulum tersebut.

    Beberapa penelitian menunukkan bahwa selalu terdapat kebingungan

    mengenai penggunaan SPI dalam pembelaaran IP dan bagaimana metode

    tersebut bisa diterapkan se)ara efektif dalam sebuah kelas nyata. &al ini

    merupakan &an&an*an  implementasi Inkuiri (4ee, Shepardson, Fast ; &arbor 

    dalam li, ##2%. da tiga hal krusial yang harus dimiliki seorang guru dalam

    menerapkan metode inkuiri, yaitu< ($% guru harus memahami sifat dasar dari

    inkuiri sains, (% guru harus mempunyai pengetahuan )ukup mengenai struktur 

    disiplin yang mereka pelaari, (6% guru harus ahli dalam teknik mengaar inkuiri

    K$suli&an : $suli&an I!/l$!$n&asi SPI

    SPI merupakan salah satu strategi yang dianggap baru dalam Kurikulum #$6,

    sehingga dalam penerapannya terdapat beberapa kesulitan <

    $.  SPI merupakan pembelaaran yang menekankan kepada proses berrpikir yang

     bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belaar dan

    hasil belaar.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    27/30

    .  Seak lama tertanam dalam budaya belaar siswa bahwa belaar pada dasarnya

    adalah menerima materi pelaaran dari guru, dengan demikian bagi mereka guru

    adalah sumber belaar yang utama.

    6.  Berhubung dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten.

    K$un**ulan %an K$l$!a)an SPI

    $.  SPI merupakan strategi pembelaaran yang banyak dianurkan oleh karena strategi

    ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya <

    a.  SPI pembelaaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,

    afektif dan psikomotorik se)ara seimbang, sehingga pembelaaran melalui

    strategi ini dianggap lebih bermakna

     b.  SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belaar sesuai dengan gaya

     belaar mereka.

    ).  SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan

     psikologi belaar modern yang menganggap belaar adalah proses perubahan

    tingkah laku berkat adanya pengalaman.

    d.  SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata

     H rata.

    .  +isamping memiliki keunggulan, SPI uga mempunyai kelemahan

    diantaranya <

    a.  :ika SPI dugunakan sebagai strategi pembelaaran, maka akan sulit

    mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

     b.  Strategi ini sulit dalam meren)anakan pembelaaran oleh karena terbentur

    dengan kebiasaan siswa dalam belaar.

    ).  Kadang H kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang

     panang sehingga guru mengalami kesulitan untuk menyesuaikan waktu.

    d. Selama kriteria keberhasilan belaar ditentukan oleh kemampuan siswa

    menguasai materi pelaaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh

    setiap guru.

    K$si!/ulan

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    28/30

    Pendekatan Saintifik dan Strategi Pembelaaran Sains merupakan pendekatan dan

    strategi pembelaaran yang digunakan dalam Kurikulum #$6. Berdasarkan hasil

    S4D/ analysis, menunukkan bahwa kedua pendekatan atau strategi tersebut

    memberikan inoasi dalam membangun ketrampilan berpikir kritis dan kreatif 

    yang merupakan ketrampilan yang dibutuhkan dalam abad $.

    Ceferensi

    mri, S et al. (#$#%. Proses Pembelaaran Kreatif dan Inoatif dalam

    Kelas. :akarta< Prestasi Pustakarya.

    smara, >anuar (#$0%. e&uatan dan elemahan Pende&atan Scienti#i& , didapatdar ihttp://yanuarasmaracom/!"#$/"#/kekuatan%&an%kelemahan% pen&ekatanhtml

    +ahar, C, 4. $277. /eori'teori Belaar. :akarta< P/K.

    +epdiknas.(##5%. uri&ulum ../ Sains SD dan MI . :akarta< +epdiknas.

    +eta, G, ., Suparmi ; 4idha, S. #$6. Pengaruh Metode Inkuiri /erbimbing dan

    Proyek, Kreatiitas, serta Keterampilan Proses Sains /erhadap

    Prestasi Belaar Siswa. :urnal Pendidikan Fisika Indonesia. 2 (#$6%< 7'

    61

    +imyati ; Mudiono. (##5%. Belaar dan Pembelaaran. :akarta< P/. Cineka

    *ipta.

    +imyati dan Mudiono. ##5. Belaar dan Pembelaaran. :akarta< Cineka *ipta.+wiono, S, 4., ; Sugiyarto. #$6. Pembelaaran Biologi dengan Pendekatan

    Starter Aksperimen (Pse% Melalui Inkuiri /erbimbing dan Inkuiri Bebas

    /ermodifikasi +itinau dari Keterampilan Proses Sains dan Kreatiitas

    Siswa. :urnal Inkuiri. (%< $1'$66.

    Aggen, Paul dan +on Kau)hak. #$. Strategi dan Model Pembelajaran

    Terjemahan dari Strategi and Models #or Teachers0 Teaching *ontent 

    and Thin&ing S&ills, Si%th dition. :akarta< IndeL.

    Kemdikbud. #$6.  Pende&atan Scienti#ic (Ilmiah% dalam Pembelaaran. :akarta<

    Pusbangprodik

    ''''''''''. #$6.  Pengembangan uri&ulum .12" Paparan Mendi&bud dalam

    Sosialisasi uri&ulum .12. :akarta

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    29/30

    ''''''''''. #$1.  Peraturan Menteri Pendidi&an dan ebudayaan 3omor 1.2

    Tahun .15 tentang Pembelajaran Pada Pendidi&an dasar dan

     Menengah. :akarta< Balitbang.''''''''''. #$1.  Peraturan Menteri Pendidi&an dan ebudayaan 3omor 1.5

    Tahun .15 tentang Penilaian hasil elajar :leh Pendidi& Pada

     Pendidi&an Dasar dan Menengah" :akarta< Balitbang.

    Mardiyanti, . #$$. Pengaruh Pembelaaran Kontekstual terhadap Pemahaman

    Siswa pada Konsep Bunyi. Skripsi tidak diterbitkan. :akarta< GI" Syarif

    &idayatullah.

    Martin, . S. ##7. /he *ompetitieness IndeL< Measuring the Produ)tie

    Potential of "ations. Makalah disaikan dalam /he 9lobal

    *ompetitieness Ceport ##7'##2. (Dnline%, ( httpang Mempengaruhi. :akarta< Cineka

    *ipta.

    Su)iati, ; Irawan, P. ##$. /eori Belaar dan Motiasi. :akarta< +epdiknas +iren

    P/,PG.

  • 8/16/2019 Pedagogika Pendidikan Dasar

    30/30

    Sudarwan. #$6.  Pende&atan-pende&atan Ilmiah dalam Pembelajaran. :akarta<

    Pusbangprodik

    /angkas, M, I. #$. Pengaruh Implementasi Model Pembelaaran Inkuiri/erbimbing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan

    Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas SM" 6 mlapura. /hesis

    tidak diterbitkan. Bali< Gniersitas Pendidikan 9anesha.

    /im Pengembang. #$6. Modul Pelatihan Implementasi uri&ulum .12