pengembanganmediakimia.files.wordpress.com… · web viewmata pelajaran : kimia. kelas: xii....
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Semester : 2
Jumlah pertemuan : 5
Standar Kompetensi :
4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan
makromolekul.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan,
dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat).
Indikator
1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
2. Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus
fungsinya.
3. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
4. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
5. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
2. Menuliskan struktur senyawa karbon.
3. Menuliskan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
4. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
5. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
6. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
Materi Pembelajaran
1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Gugus fungsi dan reaksi pengenalannya
Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dikelompokkan
menjadi alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat dan ester.
Tabel 1. Macam-macam Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Kelompok
senyawa
Gugus
fungsi
Rumus
umum
Rumus
empiris
Contoh
(nama)
Alkohol-OH R-OH
CnH2n+2O CH3OH
(methanol)
Eter-O- R-O-R’
CH3-O-CH3
(dimetil eter)
Aldehida-CHO R-CHO
CnH2nO2 CH3-CHO
(etanal)
Keton-CO- R-CO-R’
CH3-CO-CH3
(aseton)
Asam
karboksilat-COOH R-COOH
CnH2nO CH3COOH
(asam etanoat)
Ester-COO- R-COO-R’
CH3-COO-CH3
(metil etanoat)
2. Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus
fungsinya.
Tata nama senyawa karbon
Alkanol atau alkohol
Disebut seperti alkana, akhiran “a” pada alkana diganti dengan
“ol”. Letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka dan ditulis
di depan.
COOH
Contoh : CH3-CH2-CH2-OH : 1-propanol
Selain tata nama IUPAC dikenal pula nama trivial atau nama
umum, yaitu cara penamaan lama yang masih sering digunakan
dalam industri. Nama trivial dari alkohol disebut dengan “alkil
alkohol”. Nama alkil diambil dari gugus alkil yang mengikat dan
alkohol untuk gugus OH.
Contoh : CH3-CH2-CH2-OH : propil alkohol
Alkoksi alkana atau eter
Menurut sistem tata nama IUPAC, penyebutan nama untuk eter
adalah “alkoksi alkana”. Jika rumus umum eter ditulis sebagai R-
O-R’, maka gugus alkoksi diberikan kepada gugus –O-R’ dan R’
merupakan gugus alkil yang kecil (mengandung jumlah atom C
sedikit).
Contoh : CH3-O-CH2-CH3 : metoksi etana
Nama umum (trivial) dari eter disebut dengan “alkil-alkil-eter”.
Contoh : CH3-O-CH2-CH3 : etil-metil-eter
Asam alkanoat atau asam karboksilat
Menurut sistem tata nama IUPAC, senyawa turunan alkana dengan
gugus fungsi –COOH disebut “asam alkanoat” sedangkan nama
trivial disebut dengan “asam karboksilat”. Dengan demikian,
menurut sistem IUPAC penamaannya disebut seperti alkana
dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “oat” dan di
depannya diberi awalan asam.
Contoh: HCOOH : asam metanoat
Nama trivial disebut berdasarkan nama Latin dari sumber asamnya
dan diakhiri dengan akhiran “at”, sedangkan bila gugus –COOH
melekat pada gugus alkana yang merupakan rantai lingkar (siklis)
disebut dengan “alkil karboksilat” dimana gugus karboksilat
digunakan untuk menyebut gugus –COOH.
Contoh : HCOOH : asam formiat (dari kata formica =
semut)
CH3-C-CH3
CH3-C-CH3
: asam siklopentana karboksilat
Alkil alkanoat atau ester
Tata nama ester mengikuti nama asam alkanoatnya yaitu dengan
mengganti nama asam dengan nama gugus alkil yang
menggantikan gugus hidrogen pada gugus –COOH.
Contoh: HCOOH3 : metil metanoat
Alkanal atau aldehid
Dalam sistem tata nama IUPAC yang mencirikan gugus aldehida
adalah akhiran “al”, sehingga nama aldehida diambilkan dari nama
alkana dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “al”.
Contoh : CH3CHO : etanal
Nama trivial disebut menggunakan akhiran “aldehida”.
Alkanon atau keton
Dalam sistem IUPAC yang mencirikan gugus keton adalah akhiran
“on”, sehingga nama keton diambilkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran “a” dengan akhiran “on” dimana letak
terikatnya atom oksigen diberi ciri dengan menuliskan nomornya
di depan nama keton.
Contoh : O : propanon
Nama trivial untuk alkanon diakhiri dengan akhiran “keton”.
Beberapa jenis keton mempunyai nama yang sudah umum dan
sering digunakan.
Contoh : O : dimetil keton/ aseton
3. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
Keisomeran Senyawa Karbon
a. Keisomeran Struktur
Keisomeran kerangka
Senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus
molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi berbeda rantai
induknya.
Contoh :
Keisomeran antara 1-pentanol dengan 2-metil-1-butanol :
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH : 1-pentanol
CH3-CH2-CH-CH2-OH : 2-metil-1-butanol l
CH3 Keisomeran posisi
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai
rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka yang sama
tetapi berbeda letak (posisi) gugus fungsinya.
Contoh :
Keisomeran antara 1-propanol dan 2 propanol (keduanya
mempunyai gugus fungsi dan kerangka sama):
CH3-CH2-CH2-OH : 1-propanol
OH l
CH3-CH-CH3 : 2-propanol Keisomeran gugus fungsi
Keisomeran gugus fungsi terjadi antar senyawa dengan rumus
molekul sama, tetapi berbeda gugus fungsinya.
Contoh :
Keisomeran antara etanol dan dimetil eter (keduanya
mempunyai rumus molekul C2H6O) :
CH3-CH2-OH CH3-O-CH3
Etanol dimetil eter
b. Keisomeran Ruang
Keisomeran geometri
Keisomeran geometris terdapat dalam senyawa yang
molekulnya mempunyai bagian yang kaku, seperti ikatan
rangkap. Atom karbon yang berikatan rangkap tidak dapat
diputar satu terhadap yang lainnya. Keisomeran geometri
mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan cis dan trans.
Contoh :
Keisomeran antara cis-2-butena dengan trans-2-butena :
CH3 CH3 CH3 H
C=C C=C
H H H CH3
Cis-2-butena trans-2-butena
Keisomeran optis
Berbagai jenis senyawa karbon menunjukan suatu kegiatan
optis,yaitu dapat memutar bidang polarisasi. Ada yang
memutarkannya ke kanan (searah jarum jam), ada pula yang
memutar ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Senyawa-
senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi disebut dengan
optis aktif.
4. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon
Sifat fisis senyawa karbon
Alkohol
a. Alkohol merupakan cairan jernih tak berwarna dan berbau khas
(enak). Alkohol suku tinggi (jumlah atom C banyak) dan
alkohol polivalen merupakan cairan kental dengan titik didih
relatif tinggi.
b. Alkohol rantai pendek mudah larut dalam air pada berbagai
perbandingan. Etanol bila dilarutkan dalam air akan mengalami
kontraksi (penyusutan) volum.
Eter
Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan
mudah terbakar, berbau enak tetapi mempunyai sifat membius.
Titik didih eter relatif lebih rendah disbanding alkohol yang sesuai
(sesuku) karena pada alkohol terdapat ikatan hidrogen sedangkan
eter tidak.
Asam alkanoat (asam karboksilat)
a. Asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen yang
cukup kuat sehingga mempunyai titik didih dan titik lebur
relatif tinggi dibanding alkana dengan jumlah atom karbon
yang sama.
b. Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon sedikit (suku
rendah) merupakan senyawa yang mudah menguap dengan bau
tajam.
c. Bersifat polar sehingga mudah larut dalam air. Semakin banyak
atom karbonnya semakin sukar larut dalam air.
d. Di dalam air asam karboksilat dapat berdisosiasi antar
molekulnya, yaitu dua molekul bergabung membentuk satu
molekul.
Ester
Ester suku rendah merupakan senyawa yang mudah menguap dan
memberikan bau yang sedap (harum). Semakin banyak atom
karbonnya semakin tinggi titik didihnya. Ester suku tinggi sukar
larut dalam air tetapi mudah larut dalam eter.
Aldehida
Pada suhu kamar, metanal yang merupakan aldehida suku rendah
berupa zat cair yang berbau tidak enak. Aldehida suku tinggi
berupa zat cair kental dan berbau enak sering digunakan untuk
campuran minyak wangi.
Keton
Keton suku rendah mempunyai zat cair yang mudah larut dalam air
dan berbau menyengat, keton suku sedang merupakan zat cair yang
sukar larut dalam air, sedangkan keton suku tinggi merupakan zat
padat.
Cairan aseton mudah menguap dan beracun dapat menyebabkan
matinya syaraf.
5. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
Kegunaan senyawa karbon
Alkohol
a. Alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, misalnya pelarut
kosmetika dan bedak cair
b. Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat-alat
kedokteran.
c. Bahan bakar spiritus merupakan campuran etanol dan metanol
yang diberi zat warna untuk menandai bahwa spiritus bersifat
racun agar tidak diminum sebab metanol merupakan alkohol
yang beracun dan dapat mengakibatkan kebutaan.
d. Minuman keras mengandung alkohol antara 15%-40%.
e. Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya,
misalnya asam cuka.
Eter
a. Eter digunakan sebagai pelarut
b. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi
c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan
angka oktan bensin
Asam karboksilat
a. Asam formiat digunakan sebagai zat penggumpal lateks (getah
karet) dan zat disinfektan.
b. Asam etanoat digunakan sebagai salah satu bahan penting
dalam industri serat rayon yang dikenal dengan selulosa asetat
(sutera tiruan).
Ester
a. Beberapa ester dari dari asam karboksilat suku rendah
umumnya memberi aroma sedap (harum). Oleh karena itu ester
digunakan sebagai zat tambahan (aditif) pada makanan atau
minuman yang akan memberi aroma tertentu pada makanan.
b. Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dan asam
karboksilat tertentu yang disebut asam lemak. Bila lemak atau
minyak dihidrolisis dengan basa akan didapatkan gliserol dan
garam dari asam lemak yang dikenal dengan sabun.
Aldehida
Metanal merupakan salah satu senyawa aldehida yang penting.
Senyawa ini lebih dikenal sebagai formaldehida dan larutannya
40% dikenal sebagai formalin (antiseptik). Bila direaksikan dengan
urea akan membentuk ureaformaldehida yang lebih dikenal sebagai
plastik melamin.
Etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya
polivinilasetat (PVA) sebagai bahan lem dan paraldehida (obat
tidur).
Keton
Senyawa keton yang paling banyak dikenal dengan propanon atau
aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebgai pelarut (misalnya
pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan
bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya
perspek (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Tanya jawab
d. Percobaan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke -1 ( 2 jam pelajaran )
Kegiatan
pembelajara
n
Deskripsi kegiatan
Alokas
i
Waktu
Nilai Budaya dan
karakater
Pendahuluan a. Salam pembuka 5 menit Kereligiusan
b. Memeriksa kehadiran
peserta didik
c. Apersepsi
d. Motivasi
Keingintahuan
Inti Eksplorasi :
a. Guru mengajukan
pertanyaan mengenai :
Apa itu senyawa
karbon?
Apa yang dimaksud
dengan gugus
fungsi?
Bagaimana cara
mengenali atau
mengidentifikasi
gugus fungsi
senyawa karbon?
b. Guru menyampaikan
bahwa peserta didik
akan melakukan
percobaan mengenai
identifikasi gugus
fungsi
Elaborasi :
c. Peserta didik
melakukan percobaan
Identifikasi Gugus
Fungsi.
d. Peserta didik
melakukan diskusi
secara berkelompok
untuk menjawab
80
menit Keingintahua
n
Percaya diri
Kerja keras
Keingintahua
n
Jujur
Kerja sama
Mandiri
Tekun
Teliti
Tanggung
jawab
pertanyaan yang tertera
dalam lembar kerja
percobaan (terlampir)
Konfirmasi :
e. Guru membahas
jawaban peserta didik
bersama dan
memeberikan
pembetulan jawaban
yang salah.
Keberanian
Menghargai
prestasi
Penutup a. Peserta didik
menyimpulkan apa
yang dipelajari
mengenai bagaimana
cara mengidentifikasi
gugus fungsi
b. Penugasan untuk
pertemuan yang akan
datang
5
menit
Mandiri
Tanggung
jawab
Disiplin
Pertemuan kedua ( 2 jam pelajaran )
Kegiatan
pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Nilai Budaya dan
karakater
Pendahuluan
:
a. Salam pembuka
b. Memeriksa kehadiran
peserta didik
c. Apersepsi
Di dalam mata pelajaran
biologi, kalian sudah
belajar mengenai aturan
7 menit Kereligiusan
Kemandirian
Keingintahuan
penamaan tumbuhan
yaitu nama latinnya. Nah
bagaiamana halnyya
dengan senyawa karbon?
Apakah ada aturan
pemberian namanya ?
d. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Inti Eksplorasi :
a. Guru menuliskan sebuah
struktur senyawa alkana
rantai lurus dan
bercabang, kemudian
menuliskan namanya.
Kemudian guru
mngajukan pertanyaan,
bagaimanakah caranya
senyawa tersebut diberi
nama demikian ?
Elaborasi :
b. Peserta didik melakukan
diskusi berkelompok
mengenai tata nama
senyawa karbon ( alkana
dan alkohol ) Bahan
diskusi adalah soal-soal di
LKS
Konfirmasi :
c. Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membetulkan
80
menit Keingintahuan
Percaya diri
Kerja keras
Keingintahuan
Kerja sama
Tekun
Tanggung
jawab
Keberanian
Menghargai
prestasi
jawaban yang salah.
Penutup a. Peserta didik
menyimpulkan apa yang
dipelajari mengenai
bagaimana tata nama
senyawa alkana dan
alkohol
b. Penugasan untuk
pertemuan yang akan
datang.
5 menit Mandiri
Tanggung
jawab
Disiplin
Pertemuan ke-3 ( 2 jam pelajaran )
Kegiatan
pembelajara
n
Deskripsi kegiatan Alokas
i
Waktu
Nilai Budaya dan
karakater
Pendahuluan a. Salam pembuka
b. Memeriksa kehadiran
peserta didik
c. Apersepsi
Guru menanyakan
mengenai materi yang
dipelajari sebelumnya.
d. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
5 menit Kereligiusan
Keingintahuan
Inti Eksplorasi :
a. Guru menanyakan
bagaiamana tata nama
alkohol yang telah
dipelajari sebelumnya.
Kemudian guru
menanyakan bagaiamana
80
menit Keingintahua
n
Percaya diri
Kerja keras
tata nama senyawa eter,
aldehid, keton, asam
karboksilat, ester dan
haloalkana ?
Elaborasi :
b. Peserta didik melakukan
diskusi berkelompok
mengenai tata nama
senyawa karbon (eter,
aldehid, keton, asam
karboksilat, ester dan
haloalkana) Bahan
diskusi adalah soal-soal
di LKS
Konfirmasi :
c. Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi dari
kelompoknya. Guru
membetulkan jawaban
yang salah.
Keingintahua
n
Kerja sama
Mandiri
Tekun
Tanggung
jawab
Keberanian
Penutup a. Peserta didik
menyimpulkan apa yang
dipelajari mengenai
bagaimana tata nama
senyawa eter, aldehid,
keton, asam karboksilat,
ester dan haloalkana
b. Penugasan untuk
pertemuan yang akan
5
menit
Mandiri
Tanggung
jawab
Keingintahua
n
datang. Disiplin
Pertemuan ke- 4 ( 2 jam pelajaran )
Kegiatan
pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokas
i
Waktu
Nilai Budaya dan
karakater
Pendahuluan
:
a. Salam pembuka
b. Memeriksa kehadiran
peserta didik
c. Apersepsi
d. Guru menanyakan mengenai
materi yang dipelajari
sebelumnya.
e. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
f. ( 10 menit )
5
menit
Kereligiusan
Kedisiplinan
Keingintahuan
Inti Eksplorasi :
a. Guru menanyakan
mengenai:
Apakah masing–masing
senyawa turunan alkana
memilki sifat yang
khas ? yang berbeda satu
dengan yang lainnya ?
Bagaimanakah reaksi-
reaksinya dan apa
sajakah kegunaan dari
masing-masing senyawa
tersebut?
Elaborasi :
b. Peserta didik melakukan
80
menit Keingintahua
n
Percaya diri
Kerja keras
diskusi berkelompok
mengenai sifat-sifat, reaksi
dan kegunaan serta dampak
dari alkohol, eter, aldehid,
dan keton. Bahan diskusi
adalah soal-soal di LKS
Konfirmasi :
c. Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membetulkan jawaban
yang salah.
Keingintahua
n
Kerja sama
Mandiri
Tekun
Tanggung
jawab
Keberanian
Penutup Evaluasi proses :
a. Peserta didik menyimpulkan
apa yang dipelajari
mengenai sifat-sifat, reaksi
dan kegunaan serta dampak
dari alkohol, eter, aldehid,
dan keton
b. Penugasan untuk pertemuan
yang akan datang.
5
menit
Mandiri
Tanggung
jawab
Keingintahua
n
Disiplin
Pertemuan ke -5 ( 2 jam pelajaran )
Kegiatan
pembelajara
n
Deskripsi kegiatan Alokas
i
Waktu
Nilai Budaya dan
karakater
Pendahuluan
:
a. Salam pembuka
b. Memeriksa kehadiran
peserta didik
5 menit Kereligiusan
Kedisiplinan
c. Apersepsi
d. Guru menanyakan
mengenai materi yang
dipelajari sebelumnya.
e. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Keingintahuan
Inti Eksplorasi :
a. Guru menanyakan
mengenai :
Sebutkan contoh ester
dalam kehidupan
sehari- hari yang
kalian ketahui !
Bagaimanakah sifat-
sifat ester ?
Elaborasi :
b. Peserta didik melakukan
diskusi berkelompok
mengenai sifat-sifat, reaksi
dan kegunaan serta
dampak dari asam
karboksilat, ester, dan
haloalkana. Bahan diskusi
adalah soal-soal di LKS
Konfirmasi :
c. Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membetulkan
jawaban yang salah.
d. Guru menjawab
pertanyaan yang diajukan
80
menit Keingintahua
n
Percaya diri
Kerja keras
Keingintahua
n
Kerja sama
Mandiri
Tekun
Tanggung
jawab
Keberanian
peserta didik mengenai
pekerjaan rumah yang sulit
bagi peserta didik.
Penutup Evaluasi proses :
a. Peserta didik
menyimpulkan apa yang
dipelajari mengenai sifat-
sifat, reaksi dan kegunaan
serta dampak dari asam
karboksilat, ester, dan
haloalkana
b. Guru menyampaikan
bahwa minggu depan akan
dillaksanakan ulangan
harian
5
menit
Mandiri
Tanggung
jawab
Keingintahua
n
Disiplin
Alat
1. Buku kimia
2. Laptop, LCD
3. Papan tulis dan spidol
4. Alat dan bahan untuk percobaan
Sumber Pembelajaran
Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara
Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional)
Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis Instrumen : Tes lisan dan tulisan
Bentuk Instrumen : Soal
b. Penilaian Afektif
Jenis Instrumen : Non Tes
Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan peserta didik
c. Penilaian Psikomotorik
Jenis Instrumen : Non Tes
Bentuk Instrumen : Lembar skala lajuan
d. Penugasan Terstruktur
PR
Tugas baca di rumah
2. Instrumen Penilaian : Terlampir
Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2012
Dosen Mata Kuliah Workshop
Pendidikan Kimia Mahasiswa
Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W
NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241009
LAMPIRAN
Lembar Kerja Percobaan
Judul : Identifikasi Gugus Fungsi
Tujuan : Mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa
karbon
Alat dan Bahan:
- tabung reaksidan rak - asetaldehida
- pipet tetes - aseton
- penjepittabung - alkohol
- gelas ukur - zat X
- gelas kimia - pereaksi Fehling A dan B
- pembakar spirtus - pereaksi Tollens
- kaki tiga
Langkah Kerja
1. Panaskan 150 mL air di dalam gelas kimia.
2. Sementara menunggu air memanas, isikan ke dalam tabung reaksi
kecil 5 mL asetaldehida, kemudian tetesi dengan pereaksi Fehling A
dan B masing-masing 5 tetes.
3. Letakkan campuran di dalam air panas (pegang dengan penjepit
tabung). Hentikan pemanasan setelah ± 3 menit, amati perubahan yang
terjadi dan catat pada lembar pengamatan.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti pereaksi Fehling dengan
pereaksi Tollens.
5. Ulangi langkah 2-4 terhadap alkohol, aseton, dan zat X.
6. Catat semua pengamatan dan tuliskan persamaan reaksinya bila terjadi
perubahan pada percobaan tersebut.
Tabel Pengamatan
No. BahanPengamatan
Pereaksi Fehling Pereaksi Tollens
1. Asetaldehida
2. Alkohol
3. Aseton
4. Zat X
Pertanyaan
1. Bahan mana sajakah yang dapat menghasilkan endapan merah setelah
direaksikan dengan pereaksi Fehling?
2. Bahan mana sajakah yang dapat menghasilkan cermin perak setelah
direaksikan dengan pereaksi Tollens?
3. Berdasarkan hasil percobaan, gugus fungsi apakah yang terkandung di
dalam zat X?
4. Ditinjau dari gugus fungsinya, termasuk golongan senyawa apakah zat X
tersebut?
Lembar Pengamatan : “Pedoman Observasi”
Nama peserta didik :
Mata pelajaran : Kimia
Materi pokok : senyawa karbon
Uraian materi pokok : identifikasi gugus fungsi
Kelas : XII
Hari/tanggal :
No. Aspek yang diamatiSkala nilai
Skor5 4 3 2 1
1. Cara menyiapkan alat
2. Cara menggunakan alat
3. Cara menyiapkan bahan
4. Cara melakukan pengujian
5. Cara mengamati perubahan yang terjadi
6. Kebenaran menarik kesimpulan
Skor total
Jumlah skor maksimal = 30
Nilai = jumlah skor
30× 100
Kriteria penilaian:
No Nilai Kuantitatif Nilai
Kualitatif
Keterangan
1. ≥ 86 A Sangat baik
2. 76 < nilai < 86 B Baik
3. 60 < nilai < 76 C Cukup
4. 46 < nilai < 60 D Kurang
5. < 46 E Sangat kurang
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik
No Nama
Keh
adira
n
Kem
ampu
an
berp
enda
pat
Kem
ampu
an
berta
nya
Ket
epat
an
men
jaw
abR
ata-
rata
Keterangan:
Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai
dengan 5 sesuai kriteria berikut:
1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D)
2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E)
3. Cukup (C)