pdrb kab. sorong 2010

Upload: hasbi-ash-shiddieq

Post on 07-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    1/110

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    2/110

     

    Produk DomestikRegional Bruto

    Kabupaten SorongGross Regional Domestic Product ofS R

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    3/110

    PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

    KABUPATEN SORONG 2010

    Gross Regional Domestic Product of Sorong Regency 2010

    Nomor Katalog / Catalog Number : 9205.9107 

    ISSN :

    Nomor Publikasi / Publication Number :  9107.11.02 

    Ukuran Buku / Books Size : 16 cm X 21,5 cm Jumlah Halaman / Page : 85 + xiv Halaman/ Pages 

    Naskah / Editor :

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong

     BPS  – Statistics of   Sorong Regency

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    4/110

      Dengan adanya pemekaran

    wilayah Kabupaten Sorong pada

    tahun 2008 menjadi 2 kabupaten,

     yaitu Kabupaten Sorong dan

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    5/110

     

    BUPATI SORONG

    KATA SAMBUTAN

    Saya menyambut dengan gembira penerbitan Publikasi  "P

    DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SORONG TAHUN

    Publikasi ini merupakan gambaran perkembangan perekonomian daera

    sangat diperlukan untuk proses perencanaan maupun evaluasi ha

    pembangunan.

    Saya berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua piha

    berkepentingan sebagai sumber data dalam menyusun perencanaan ya

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    6/110

     

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuas

    limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regiona

    (PDRB) Kabupaten Sorong Tahun 2010 dapat diselesaikan.

    Publikasi “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten 2010”   merupakan salah satu publikasi rutin yang disusun oleh Bada

    Staistik (BPS) Kabupaten Sorong.

    PDRB merupakan gambaran keadaan perekonomian daerah selam

    tahun. Perkembangan dan pertumbuhan semua kegiatan perekonomian te

    dalam publikasi ini, utamanya untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi d

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    7/110

     

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    8/110

    DAFTAR ISI

    KATA SAMBUTAN....................................................................

    KATA PENGANTAR .................................................................DAFTAR ISI ............................................................................

    DAFTAR TABEL ......................................................................DAFTAR GAMBAR ..................................................................DAFTAR LAMPIRAN.................................................................

    BAB I PENDAHULUAN..........................................................

    1.1 Penjelasan Umum .................................................

    1.2 Klasifikasi Sektor Ekonomi.....................................1.3 Tujuan dan Kegunaan Statistik PDRB....................

    BAB II KONSEP DAN DEFINISI

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    9/110

    3.3 Sektor Industri Pengolahan.....................................

    3.3.1 Subsektor Industri Besar/Sedang...................

    3.3.2 Subsektor Industri Rumah Tangga.................

    3.3.3 Subsektor Industri Migas................................

    3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih...................................

    3.4.1 Subsektor Listrik............................................

    3.4.2 Subsektor Air Bersih.......................................

    3.5 Sektor Bangunan....................................................

    3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.................

    3.6.1 Subsektor Perdagangan..................................

    3.6.2 Subsektor Restoran........................................3.6.3 Subsektor Hotel..............................................

    3 7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    10/110

    BAB IV TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SORONGTAHUN 2010..........................................................

    4.1 PDRB Kabupaten Sorong dengan Migas...................

    4.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong.....

    4.1.2 Struktur Ekonomi...........................................

    4.1.3 PDRB Per Kapita.............................................

    4.1.4 Sumbangan Sektor terhadap Laju Ekonomi....

    4.2 PDRB Kabupaten Sorong tanpa Migas.....................

    4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong

     Tanpa Migas..................................................

    4.2.2 Stuktur Ekonomi tanpa Migas........................

    4.2.3 PDRB Perkapita tanpa Migas..........................4.2.4 Sumbangan Sektor (tanpa Migas) terhadap

    Pertumbuhan Ekonomi..................................

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    11/110

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1.

    Tabel 4.2..

    Tabel 4.3.

    Tabel 4.4.

    Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong Tahun 2008-2010 (Dengan Migas )..............................

    Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soronmenurut Lapangan Usaha Tahun 2007-2010 (DengaMigas )........................................................................

    Peranan Sektor Ekonomi terhadap PembentukaPDRB Kabupaten Sorong ADH Berlaku (persen) Tahu

    2008-2010 (Dengan Migas)  ........................................

    Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per KapiKabupaten Sorong, 2007- 2010 (Dengan Migas) ..........

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    12/110

    Tabel 5.2.

    Tabel 5.3

    Tabel 5.4

    Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadapPembentuan PDRB ADH Berlaku (persen), 2008-2010

    PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut KelompokSektor (juta rupiah) tanpa Migas, 2008-2010..............

    Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadapPembentukan PDRB ADH Berlaku (persen) tanpamigas, 2008-2010......................................................

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    13/110

    Gambar 4.1

    Gambar 4.2

    Gambar 4.3

    Gambar 4.4

    Gambar 5.1

    DAFTAR GAMBAR

    Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong dengasektor migas (persen), 2006-2010...............................

    Peranan Sektor Dominan Terhadap Penciptaan PDRDengan Sektor Migas ADH Berlaku (persen), 2005

    2006-2010.................................................................

    Perbandingan Sumbangan sektor Ekonomi terhadaLaju Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sorong tahu

    2009 dan 2010...........................................................

    Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDR

     Tanpa Migas ADH Berlaku (persen), 2006-2010..........

    Laju Pertumbuhan Ekonomi dengan Migas menuru

    Kelompok Sektor (persen), 2010.................................

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    14/110

     Tabel 1.1.

     Tabel 1.2.

     Tabel 1.3.

    Tabel 1.4.

    DAFTAR LAMPIRAN

    PDRB DENGAN MIGAS

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Soronmenurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlak

    (Juta Rupiah )..............................................................

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Soronmenurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konsta2000 (Juta Rupiah ).....................................................

    Indeks Perkembangan Produk Domestik Region

    Bruto Kabupaten Sorong menurut Lapangan UsahAtas Dasar Harga Berlaku..........................................

    Indeks Perkembangan Produk Domestik Region

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    15/110

     Tabel 1.10

     Tabel 1.11

     Tabel 1.12

    Indeks Berantai Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha AtaDasar Harga Konstan 2000........................................

    Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bru

    Kabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha.............

    Angka Agregatif Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong......................................................

    T

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    16/110

     Tabel 2.6

     Tabel 2.7

     Tabel 2.8

     Tabel 2.9

     Tabel 2.10

    Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupate

    Sorong menurut Lapangan Usaha Atas Dasar HargKonstan 2000 (%).......................................................

    Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha Ata

    Dasar Harga Berlaku (%)............................................

    Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha AtaDasar Harga Konstan 2000 (%)...................................

    Indeks Berantai Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha AtaDasar Harga Berlaku..................................................

    Indeks Berantai Produk Domestik Regional BruKabupaten Sorong menurut Lapangan Usaha Ata

    2000

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    17/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    BAB I

    PENDAHULUAN 

    1.1.  Penjelasan Umum

    Perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah, memerlukan be

    macam data statistik sebagai dasar penentu strategi dan kebijakan, agar s

     pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan pemban

    ekonomi yang telah diambil pada masa-masa yang lalu perlu dimonitor dan

    hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang merupakan ukuran kuantitas m

    diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang la

    masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datan

    P b k i d l h k i h d k bij k

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    18/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    1.2. Klasifikasi Sektor Ekonomi

    Dalam penghitungan PDRB, kegiatan ekonomi dikelompokkan da

    sektor kegiatan ekonomi sbb:

    1.  PERTANIAN

    1.1.Tanaman Bahan Makanan

    1.2.Tanaman Perkebunan1.3.Peternakan dan hasilnya

    1.4.Kehutanan

    1.5.Perikanan

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

    2.1.Minyak dan Gas Bumi

    2.2.Pertambangan tanpa Minyak dan Gas Bumi

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    19/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    7. 

    PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

    7.1.Angkutan Jalan Raya

    7.2.Angkutan Laut

    7.3.Agkutan Sungai dan Penyeberangan

    7.4.Jasa Penunjang Angkutan

    7.5.Komunikasi

    8. 

    KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

    8.1.Bank

    8.2.Lembaga Keuangan Bukan Bank

    8.3.Sewa Bangunan

    8.4.Jasa Perusahaan9.  JASA-JASA

    9 1 Pemerintahan Umum

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    20/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    1.3. Tujuan dan Kegunaan Statistik PDRB

    Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga ko

    akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu daerah

    secara agregat maupun secara sektoral. Pertumbuhan perekonomian yang

    apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk masing-masing tahun, mak

    dapat pula mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan per kapita pendJika pendapatan per kapita penduduk suatu daerah dibandingkan d

     pendapatan per kapita daerah lain, maka angka-angka tersebut dapat d

    sebagai indikator untuk membandingkan tingkat kemakmuran material d

    daerah lainnya.

    Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga b

    maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai indikator

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    21/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    BAB II

    KONSEP DAN DEFINISI

    2.1.  Susunan Agregat Pendapatan Regional

     a. 

     Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar

    Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar meru

     penjumlahan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi, yang terbagi

    sektor-sektor ekonomi yang berada pada suatu daerah.

     b.   Produk Domestik Regional Netto atas dasar harga pasar 

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    22/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dan subsidi yang diberika

     pemerintah kepada unit-unit produksi. Pajak tak langsung dan subsidi memp

     pengaruh berbanding terbalik terhadap harga barang. Pajak tak lan

     berpengaruh menaikkan harga barang sedangkan subsidi berpengaruh menur

    harga barang. Sehingga apabila pajak tak langsung dikurangi subsidi

    diperoleh pajak tak langsung netto. Jika Produk Domestik Regional Nett

    dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung netto ini, maka ha

    akan berupa Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor.

     d.   Pendapatan Regional

    Dari konsep-konsep di atas dapat diketahui, bahwa Produk Dom

    Regional Netto atas dasar biaya faktor itu sebenarnya merupakan jumlah bal

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    23/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    keuntungan akan menjadi pendapatan dari pemilik modal yang berada d

    daerah. Sebaliknya kalau ada penduduk daerah ini yang menanamkan modal

    luar daerah, maka sebagian keuntungan perusahaan tadi akan mengalir ke

    daerah tersebut, dan menjadi pendapatan dari pemilik modal daerah ini.

    Kalau Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor dik

    dengan pendapatan yang mengalir ke luar, ditambah dengan pendapatan

    mengalir masuk ke dalam region/daerah, maka hasilnya akan merupakan P

    Regional Netto, yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar di

    (income receipt) oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah tersebut. P

    Regional inilah yang merupakan Pendapatan Regional Daerah yang bersangk

    Apabila Pendapatan Regional tersebut dibagi dengan jumlah s

     penduduk yang tinggal di daerah itu, maka hasilnya merupakan pend

    k it d d k di d h t b t

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    24/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    transfer yang diterima oleh rumahtangga dan bunga neto atas hutang peme

    maka akan diperoleh Personal Income.

     f.   Disposable Income

    Apabila pendapatan orang seorang (personal income) tersebut dik

    dengan pajak rumahtangga dan transfer yang dibayar oleh rumahtangga, mak

    diperoleh pendapatan yang benar-benar siap dibelanjakan (Disposable Incom

    Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat disusun Agregat Pend

    Regional sebagai berikut :

    1.  Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar

    Dikurangi : Penyusutan

    Sama dengan  :

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    25/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    Ditambah : - Transfer yang diterima oleh

    rumahtangga

    Bunga netto atas hutang pemerintahSama dengan  :

    5.  Pendapatan orang-seorang (Personal Income)

    Dikurangi : - Pajak rumahtangga

    -  Transfer yang dibayar oleh

    Sama dengan  :

    6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income).

    Disposable Income inilah yang merupakan pendapatan yang benar

    digunakan dan dimiliki oleh rumahtangga.

    2.2  Metode Pendekatan

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    26/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    dengan biaya-biaya antara (intermediate cost).

    Biaya-biaya antara (intermediate cost) yang dimaksud adalah barang-b

    yang tidak tahan lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis

    satu kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam

     produksi.

    Apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya antara, maka

    diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya faktor produksi (upa

     bunga netto, sewa tanah, keuntungan), penyusutan barang modal dan paj

    langsung netto.

     Nilai output biasanya digunakan data sekunder dari instansi

     bersangkutan. Sedangkan biaya antara diperoleh dari hasil Survei KPendapatan Regional (SKPR). Penghitungan dengan pendekatan pr

    bi di k t k kt t i i d t i li t ik d i

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    27/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     c.   Pendekatan Pengeluaran

    Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai baran jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat. Barang da

    yang diproduksi oleh unit-unit produksi akan digunakan untuk kep

    konsumsi, pembentukan modal (investasi) dan ekspor. Karena yang dihitung

     barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik saja, maka dari kom

     biaya di atas perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai e

    di atas akan menjadi nilai ekspor netto.

    Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumahtangga, pemerintah dan ya

    sosial), nilai pembentukan modal dan ekspor netto dijumlahkan, maka

    diperoleh nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    28/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     berupa volume kerja, jumlah karyawan, jumlah penduduk, dan lain-lain.

    Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung, s

    yang lain merupakan metode langsung. Dengan menggunakan metode lan

    akan dapat dihasilkan angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik

    lebih mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang dip

    dari metode tidak langsung. Oleh karena itu sejauh mungkin digunakan m

    langsung, dan bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan d

    metode tidak langsung.

    2.3. Penyajian Atas Dasar Harga Konstan

    Salah satu kegunaan dari Pendapatan Regional ialah untuk m

     perkembangan pendapatan/produk dari tahun ke tahun. Karena adanya pen

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    29/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    1. Revaluasi

    Cara ini diperoleh dengan menilai produksi pada tahun yang bersang

    dengan memakai harga pada tahun dasar. Begitu juga biaya-biaya antara

    dengan memakai harga pada tahun dasar pula.

     2.   Ekstrapolasi

    Cara ini diperoleh dengan mengekstrapolasikan nilai tambah pada

    dasar dengan menggunakan indeks kuantum dari barang-barang

     bersangkutan. Bila terdapat kesulitan dalam memperoleh indeks kuantum

    dipakai indikator lain yang ada hubungannya dengan indeks kuantum pro

    seperti indeks tenaga kerja dibidang itu, indeks kuantum dari input yang d

    dan sebagainya. Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar

    konstan kemudian dengan menggunakan ratio tetap nilai tambah terhadap

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    30/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    a.  Deflasi Ganda

    Deflasi ganda dilakukan apabila output atas dasar harga konstan di

    secara terpisah dari input antara atas dasar harga konstan. Nilai tambah atas

    harga konstan merupakan selisih antara output dan input antara atas dasar

    konstan. Untuk menghitung output dan input antara atas dasar harga konst

    dapat dipakai salah satu atau kombinasi dari tiga metode dasar tersebut d

    Perlu diperhatikan bahwa istilah deflasi yang digunakan disini adalah dala

    yang luas.

     b.  Ekstrapolasi Langsung terhadap Nilai Tambah

    Ekstrapolasi dari nilai tambah sektoral dapat dilakukan dengan menggu

     perkiraan dari penghitungan output atas dasar harga konstan (yang didasarka

    metode revaluasi, ekstrapolasi atau deflasi) atau dapat secara lan

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    31/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     produksi yang sesuai, kemudian dijadikan angka pembagi terhadap nilai t

    sektoral atas dasar harga berlaku. Secara implisit pendekatan ini didasarkan

    asumsi bahwa inflasi yang terjadi pada output dianggap sama dengan inflas

    input antara. Asumsi ini akan lebih mudah bila digunakan dalam jangka p

    atau bila rasio input antara adalah kecil.

    d. 

    Deflasi Komponen PendapatanKomponen-komponen pendapatan dari nilai tambah pada dasarny

    kaitannya dengan tenaga kerja, modal dan manajemen. Perubahan kualitas

    kerja dan modal akan menyebabkan kesulitan-kesulitan, pendekatan ini

    digunakan untuk sektor-sektor dimana tiga pendekatan di atas tidak mu

    digunakan karena tidak tersedianya data dasar atau indeks output yang s

    Pendekatan ini akan lebih cocok bila nilai tambah terutama terdiri dari komp

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    32/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    sehingga perkembangan agregat Pendapatan Regional semata-mata

     perkembangan riil dan bukan karena pengaruh kenaikan harga.

    Agregat-agregat Pendapatan Regional juga disajikan dalam bentuk

    indeks yaitu indeks perkembangan, laju pertumbuhan dan indeks implisit

    masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a.  Indeks perkembangan, diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada m

    masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Inde

    menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke

    terhadap tahun dasarnya.

     b.  Angka laju pertumbuhan, diperoleh dengan membagi nilai pada m

    masing tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya, dikalikan 100. Jadi

    tahun sebelumnya selalu dianggap 100. Indeks ini menunjukkan t

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    33/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    BAB III

    URAIAN SEKTORAL  

    3.1. Sektor Pertanian

    Sektor pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkeb

     peternakan, kehutanan dan perikanan.

     3.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

    Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti

     jagung, ketela pohon, ketela rambat, kentang, kacang tanah, kacang kedelai, k

    hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya, serta p

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    34/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     3.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

    Komoditi yang dicakup disini adalah hasil tanaman perkebunandiusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, teh, tebu, tembakau, cengke

    sebagainya, termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sed

    seperti minyak kelapa rakyat, pala olahan, kopi olahan, dan teh olahan

     produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.

     Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pend

     produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung denga

    revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.

     3.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

    Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas, m

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    35/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    akar-akaran dan sebagainya.

    Sebagaimana dengan subsektor lainnya dalam sektor pertanian,

    subsektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan

    masing-masing. Penggunaan harga yang berlaku pada masing-masing

    menghasilkan output atas dasar yang berlaku dan penggunaan harga pada

    dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai t

     bruto dihitung dengan menggunakan rasio nilai tambah bruto terhadap output

     3.1.5. Subsektor Perikanan

    Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan

     perairan umum, tambak, kolam, sawah dan keramba, serta pengolahan sed

    (penggaraman dan pengasapan ikan). Sumber data dari Dinas Perikanan Daer

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    36/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     3.2.1. Subsektor Pertambangan Migas

    Pertambangan Migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan penkandungan minyak dan gas bumi, penyiapan, pengeboran, penamb

     penguapan, pemisahan serta penampungan untuk untuk dapat dijua

    dipasarkan. Hasil kegiatan ini adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi.

    Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah pend

     produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian

    kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per unit produks

    tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga b

    diperoleh dengan mengalikan output tersebut dengan rasio NTB terhadap

     pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan

    diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    37/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     3.2.3. Subsektor Penggalian

    Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas garamdan penggalian lainnya seperti batu karang, batu gunung, pasir, tanah urug,

    liat dan jenis penggalian lainnya.

     Nilai tambah bruto atas dasar berlaku dihitung dengan cara produksi

    dengan cara mengalikan besarnya produksi dengan harga masing-masing ko

    kemudian hasilnya dikurangi dengan besarnya biaya antara masing-m

    komoditi. Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan

    revaluasi, yaitu mengalikan produksi tahun berjalan dengan harga tahun

    2000, demikian juga dengan biaya antaranya.

    3.3.  Sektor Industri Pengolahan

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    38/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     3.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga

    Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara raoutput per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan untuk meng

    output atas dasar harga konstan memakai metode ekstrapolasi d

    menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga kerja.

    Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai ta

     bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio

    tamabah bruto terhadap output.

     3.3.3. Subsektor Industri Migas

    Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dan

    masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga konstan memaka

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    39/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

     3.4.2. Subsektor Air Bersih

    Mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum (PData produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air Minum.

    tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan pendekatan pro

    sedangkan perhitungan atas dasar harga konstan memakai cara revaluasi.

    3.5. 

    Sektor Bangunan / Konstruksi

    Mencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi) baik b

    gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh nilai t

     bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan output d

    rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survey konstruksi ta

    kabupaten/kota. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    40/110

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

    konstan 2000 memakai cara deflasi, dimana indeks harga perdagangan

    (IHPB) atau indeks harga konsumen (IHK) sebagai deflatornya.

     3.6.2. Subsektor Restoran

    Kegiatan subsektor restoran mencakup usaha penyediaan maana

    minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan baik d

    tempat tetap maupun tidak tetap, termasuk pedagang makanan/minuman kelil

     Nilai Tambah subsektor ini diperkirakan dengan cara mengalikan j

    tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, kemudian dikura

    dengan biaya antara. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 di

    dengan cara deflasi dengan IHK kelompok makanan sebagai deflator.

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    41/110

     

    3.7.  Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

    Mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang baik melalui

    laut, sungai dan udara termasuk jasa penumpang angkutan dan komunikasi.

    3.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya

    Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penunjang yang dilakuka

    kendaraan umum baik bermotor dan tidak bermotor seperti : Bus, Truk, Ang

    Kota, Angkutan Pedesaan, Becak, Ojek, Gerobak dan sebagainya.

    Perkiraan output atas dasar harga yang berlaku didasarkan pada j

    armada angkutan umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dina

    Lintas Angkutan Jalan Raya dan BPS Sorong, serta rata-rata output dan ratio

    antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari hasil Survei K

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    42/110

     

    dengan metode revaluasi ataupun ekstrapolasi. Untuk penghitungan nilai ta

     bruto diperoleh dengan perkalian rasio niali tambah bruto dengan outputnya.

    3.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan

    Jenis kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penum

    dengan menggunakan kapal sungai dan danau baik bermotor maupun

     bermotor . Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai tambah brut

    dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Indikator produksi

    digunakan adalah jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas

    harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan indikator produksi d

    indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau dan penyebrangan.

    Output atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan metode rev

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    43/110

     

    3.7.5. Subsektor Komunikasi

    Subsektor ini terdiri atas tiga kegiatan utama, yaitu Pos dan

    Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang Komunikasi.

    3.7.5.1. Pos dan Giro

    Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman

    wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan, penjualan benda pos dan sebagainya. O

    Pos dan Giro diperoleh langsung dari PT. Pos dan Giro. Sedangkan ratio

    antara dan penyusutan dari SKPR. Perhitungan atas dasar harga konstan

    dicari memakai ekstrapolasi dengan indeks gabungan produksi Pos dan

    sebagai ekstrapolatornya.

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    44/110

     

    (wartel), warung internet (warnet), radio panggil (pager) dan ponsel. O

    kegiatan ini diestimasi dengan metode produksi melalui pendekatan perus

    dengan memperoleh laporan keuangannya. Output tersebut berupa pendapata

    hasil komisi atas pelayanan yang diberikan. Nilai tambah bruto diperole

     pengurangan output dengan biaya antaranya. Output dan nilai tambah brut

    dasar harga konstan diestimasi dengan metode ekstrapolasi.

    3.7.6. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan

    Pada dasarnya kegiatan yang dicakup dalam subsektor ini adalah

    kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengang

    seperti jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal parkir), bongkar

    laut dan darat keagenan penumpang (travel biro) ekspedisi laut dan udara

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    45/110

     

    Untuk perkiraan atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara d

    memakai indeks harga konsumen kelompok umum atau indeks harga im

    PDRB Kabupaten tanpa subsektor bank dan lembaga keuangan lainnya.

    3.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank

    Mencakup kegiatan Asuransi, Dana Pensiun, Pegadaian, Koperasi S

    Pinjam, dan Lembaga Pembiayaan (Sewa Guna Usaha, Modal Ventura,

    Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan Kartu Kredit).

    3.8.2.1. Usaha Jasa Asuransi

    Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank

    usaha pokoknya menanggung resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan ter

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    46/110

     

    3.8.2.3. Pegadaian

    Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari ke

    Pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Neraca Rugi

    Perum Pegadaian. Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar

    konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan s

    ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah atau omset dari perusahaan pegadaia

    3.8.2.4. Lembaga Pembiayaan

    Lembaga pembiayaan ini mencakup sewa guna usaha, Modal Ventura,

    Piutang, Kartu Kredit, dan Pembiayaan Konsumen. Output atas dasar harga b

    diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan (Dirjen Lem

    Keuangan, Departemen Keuangan). Sedangkan output dan nilai tambah atas

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    47/110

     

    3.8.4. Subsektor Sewa Bangunan

    Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik

    menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat t

    seperti perkantoran, serta usaha persewaan tanah persil.

    Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari per

    antara pengeluaran konsumsi rumahtangga perkapita untuk sewa rumah, krumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah sendiri, pajak

     pemeliharaan rumah dengan penduduk pertengahan tahun. Data usaha pers

     bangunan tempat tinggal diperoleh berdasarkan hasil sensus dan survei

    dilakukan BPS.

    Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal dip

    dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata rata tarif sew

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    48/110

     

    (jumlah perusahaan dan tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata outp

     perusahaan atau rata-rata output per tenaga kerja). Sedangkan output dan

    tambah atas dasar harga konstan dapat dihitung dengan cara ekstrapolas

    deflasi dengan menggunakan jumlah tenaga kerja atau jumlah perusahaan s

    ekstrapolatornya atau Indeks Harga konsumen (IHK) sebagai deflatornya.

    3.9. 

    Sektor Jasa - Jasa

    Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa

    kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi serta jasa peroranga

    rumah tangga.

    3.9.1. Subsektor Jasa Pemerintahan Umum

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    49/110

     

    dasar harga konstan merupakan selisih antara nilai tambah bruto sub

     pemerintahan umum dengan nilai tambah bruto jasa pemerintahan lainny

    dasar harga konstan.

    3.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan

    Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset, palang merah, panti asuhan

    wreda, YPAC, rumah ibadah, dan sejenisnya, terbatas yang dikelola oleh s

    Kegiatan sejenis yang dikelola oleh pemerintah tidak termasuk dalam subsek

    melainkan termasuk dalam subsektor pemerintahan.

    Output atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara perkalian

    indikator produksi dengan indikator harga. Nilai tambah bruto atas dasar

     berlaku diperoleh berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan o

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    50/110

     

    3.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga

    Subsektor ini meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umu

    melayani perorangan dan rumah tangga, yang terdiri atas jasa perbengkelan

    reparasi (perbaikan jam,TV,lemari es,mesin jahit,sepeda,dll), jasa pembantu

    tangga (termasuk koki,tukang kebun, penjaga malam,pengasuh anak), da

     perorangan lainnya (tukang binatu,pemangkas rambut, tukang jahit, tukang

    sepatu).

    Penghitungan output dan nilai tambah bruto dapat dilakukan denga

     pendekatan produksi atau pendekatan pendapatan. Bila menggunakan pend

     produksi, indikator produksi yang digunakan dapat berupa j

    kendaraan/barang yang diperbaiki atau dengan menggunakan jumlah tenaga

    Output dan NTB atas dasar harga konstan dapat dihitung dengan cara m

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    51/110

     

    BAB IV

    TINJAUAN EKONOMI

    KABUPATEN SORONGTAHUN 2010 

    4.1. PDRB Kabupaten Sorong dengan Migas

    Perekonomian Kabupaten Sorong selama tahun 2010 sedikit meng

     perlambatan jika dibandingkan selama tahun 2008 dan 2009. Hal ini dipicu

    adanya penurunan produksi yang terjadi pada sektor-sektor yang memb

    sumbangan terbesar bagi nilai PDRB Kabupaten Sorong, yaitu

     pertambangan minyak dan gas bumi dan sektor industri pengolahan minya

    gas bumi

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    52/110

     

    Tabel 4.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong Tahun 2008-2010

    Tahun

    ADH Berlaku ADH Konstan 2000

     Nilai(Juta Rupiah)

    Indeks

    Perkembangan (%)

     Nilai(Juta Rupiah)

    Indeks

    Perkembangan (%)

    (1) (2) (3) (4) (5)

     2008

     2009*

     2010**

    4.712.580,11

    5.723.412,60

    6.113,735,00

    311,85

    378,74

    404,56

    1.717.104,14

    1.799.365,58

    1.849.598,49

    113,63

    119,07

    122,39

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    53/110

     

    Gambar 4.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong (persen),

    Tahun 2006-2010

    0,45

    3,04

    4,97 4,79

    2,79

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    2006 2007 2008 2009* 2010**

       p   e   r   s   e   n 

    PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    54/110

     

    ekonomi terendah, yaitu sebesar - 1,35 persen. Hal ini disebabkan karena sub

     pertambangan minyak dan gas (migas) yang merupakan subsektor domina

    sektor pertambangan dan penggalian hanya tumbuh -1,59 persen selama

    2010.

    Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong menu

    Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

    Lapangan Usaha 2007  2008 2009*

    20

    (1) (2) (3) (4) (

    1.  Pertanian 4.65 1.34 5.75 5,

     2.  Pertambangan dan penggalian -1.24 3.01 -0.59 -1

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    55/110

    4.1.2. Struktur Ekonomi

    Penjumlahan dari nilai tambah bruto dari setiap sektor ekonomi

    terdapat di Kabupaten Sorong akan menciptakan PDRB Kabupaten Sorong

    karena itu dapat dikatakan bahwa sektor dengan nilai tambah bruto terbesar

    sektor yang memiliki peranan paling besar terhadap pembentukan nilai PD

    Kabupaten Sorong dan merupakan sektor dominan di Kabupaten Sorong.

    Gambar 4.2. Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB

    Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2006-2010

    80

    100

    83 18

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    56/110

    hingga 83 persen pertahun. Sedangkan delapan sektor lainnya memb

    sumbangan 16 hingga 22 persen pertahun bagi terciptanya nilai PDRB Kabu

    Sorong.

    Persentase kontribusi tertinggi kedua sektor ini dalam lima tahun te

     bagi pembentukan nilai PDRB Kabupaten Sorong terjadi pada tahun 2009

    dengan total kontribusi sebesar 83,18 persen. 

    Jika dilihat dari sumbangan/kontribusi masing-masing

    terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Sorong atas dasar harga be

    tahun 2010 terlihat bahwa sebagian besar sektor mengalami ken

    kontribusi, hanya sektor pertambangan dan penggalian saja yang meng

     penurunan persentase sumbangan bagi pembentukan PDRB. Seda

    sektor listrik dan air bersih tidak mengalami perubahan dalam tiga

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    57/110

    Tabel 4.3. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Pembentukan P

    Kabupaten Sorong Atas Dasar Harga Berlaku (persen),

    Tahun 2008-2010

    Lapangan Usaha 2008 2009*

    20

    (1) (2) (3)

    1.  Pertanian 9.10 8.41 9

     2.  Pertambanga & Penggalian 30.28 27.03 25

     3.  Industri Pengolahan 51.61 56.15 56

     4.  Listrik dan air bersih 0.08 0.08 0

     5.  Bangunan 1.87 1.83 2

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    58/110

    dan sektor jasa-jasa yang mengalami penurunan kontribusi terhadap pemben

    PDRB Kabupaten Sorong pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2010.

    4.1.3.  PDRB Perkapita

    PDRB per kapita merupakan salah satu indikator ekonomi secara makro

    dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah. PDR

    kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB dengan jumlah pen

     pertengahan tahun di wilayah tersebut.

    Tabel 4.4. Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabu

    Sorong, 2007-2010

     Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konst

    T h 2000

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    59/110

    melambat jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu hanya sebesar 1,84 p

    dengan nilai PDRB perkapita sebesar 26,2 juta rupiah.

    4.1.4.  Sumbangan Sektor terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh be

    laju pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi, terutama sektor

    mempunyai peranan terbesar. Pergeseran dari sektor yang memberikan sumb

    terbesar akan sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah ter

    Jadi sedikit saja terjadi pergeseran dari sektor yang mempunyai peranan do

    di Kabupaten Sorong maka akan sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ek

    Kabupaten Sorong.Untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing sektor terhada

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    60/110

    Tabel 4.5. Sumbangan Sektor Ekonomi terhadap Laju Pertumb

    Ekonomi Kabupaten Sorong Tahun 2010

    Sektor Ekonomi

    Distribusi

    Persentase

    PDRB ADHK

    2000 pada

    Tahun 2009*

    Laju

    Pertumbuhan

    Ekonomi

    Tahun 2010**

    Sumbanga

    Sektor

    terhadap La

    Pertumbuha

    Ekonomi tah

    2010**

    (1) (2) (3) (4)

    1.   Pertanian 14,41 5,85 0,84

     2.   Pertambangan dan

     Penggalian

    41,83 -1,35 -0,56

     3. 

     Industri Pengolahan 29,30 4,09 1,20

    4 Listrik dan Air Bersih 0 08 5 58 0 00

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    61/110

    Kabupaten Sorong. Pergeseran tersebut terjadi pada sektor perdagangan,hot

    restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor listrik dan air bersi

    sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan.

    Gambar 4.3. Perbandingan Sumbangan Sektor Ekonomi terhadap Laju

    Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong Tahun 2009 da

    2010

    pengangkutan

    keuangan

     jasa-jasa

    0,096

    0,003

    0,787

    0,117

    0,106

    0,024

    0,827

    2010

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    62/110

    2009 menjadi urutan kelima pada tahun 2010.

    Sumbangan sektor sektor listrik dan air bersih terhadap laju pertum

    ekonomi pada tahun 2009 berada pada urutan ketujuh, sementara pada tahun

    sumbangan sektor ini terhadap laju pertumbuhan ekonomi turun menjadi

    kedelapan. Hal sebaliknya terjadi pada sektor keuangan,persewaan dan

     perusahaan yang bergeser naik posisi sumbangan sektor ekonomi terhada

     pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sorong, yaitu dari posisi kedelapan pada2009 menjadi posisi ketujuh pada tahun 2010.

    4.2. PDRB Kabupaten Sorong Tanpa Migas

    Sebagai salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi di Indotentunya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sorong

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    63/110

    tahun 2008 yaitu menjadi 696,7 milyar rupiah dari 602,3 milyar rupiah pada

    2008.

    Tabel 4.6. Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong (tanpa migas)

    Tahun 2007-2010

    Tahun

    ADH Berlaku ADH Kostan 2000

     Nilai(Juta Rupiah)

    Indeks

    Perkembangan

    (%)

     Nilai(Juta Rupiah)

    Indeks

    Perkembang

    (%)

    (1) (2) (3) (4) (5)

     2007

     2008

    898.060,94

    1.052.540,88

    230,27

    269,88

    577.337,19

    602.297,55

    148,04

    154,44

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    64/110

    Tabel 4.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi tanpa Migas ADH Konstan

    2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2007-2010

    Lapangan Usaha 2007 2008 2009*

    2010

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1.  Pertanian 4.65 1.34 5.75 5.8

     2.  Pertambangan & penggalian 20.12 12.05 22.37 22.3

     3.  Industri Pengolahan 7.83 7.84 7,84 7.8

     4.  Listrik dan air bersih 3.35 4.83 5.37 5.5

     5. 

     Bangunan 6.94 6.13 8.00 9.1

    6 P d h l & 3 39 6 19 4 08 5 3

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    65/110

    10,97 persen dari 1,21 persen pada tahun 2009. Peningkatan ini kemung

    dipicu adanya penambahan beberapa lembaga keuangan di Kabupaten Soron

    tahun 2010.

    Untuk sektor pertambangan dan penggalian, jika subsektor pertamb

    migas dikeluarkan maka terlihat bahwa dalam tiga tahun terakhir

     pertambangan dan penggalian memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih

    dibandingkan ketika memasukkan subsektor pertambangan migas yaitu beantara 12,05 persen hingga 22,38 persen.

    Untuk laju pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan tahun

    menunjukkan hal yang sama. Sektor ini memiliki laju pertumbuhan ekonom

    lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi sektor industri pengo

    dengan mengikutsertakan subsektor industri pengolahan migas dikeluarkan

    j di 7 86

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    66/110

    Tabel 4.8. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB T

    Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2010

    Lapangan Usaha 2008 2009*

    2010*

    (1) (2) (3) (4)

    1.  Pertanian

     2.  Pertambangan & Penggalian

     3.  Industri Pengolahan

     4.  Listrik dan Air Bersih

     5.  Bangunan

    6. 

     Perdagangan,Hotel & Restoran

    40.76

    0.99

    17.91

    0.37

    8.36

    5.50

    40.23

    1.11

    18.46

    0.36

    8,73

    5.43

    40.12

    1,27

    18,01

    0,35

    9.13

    5,59

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    67/110

    Sektor listrik dan air bersih tetap menjadi sektor dengan sumbangan te

    terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Sorong, baik pada PDRB denga

    tanpa migas.

    Dalam periode lima tahun terakhir sektor pertanian dan sektor jas

    mendominasi penciptaan PDRB (tanpa migas) Kabupaten Sorong. Kedua

    tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDRB tanpa

    Akan tetapi sumbangan kedua sektor ini mengalami penurunan tiap tahunnyadari 65,49 persen pada tahun 2006 menjadi 61,85 persen pada tahun 2010.

    Penurunan kontribusi sektor pertanian dan jasa-jasa menandakan a

     pergerakan naik dari sektor-sektor lainnya.

    Gambar 4.4. Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB T

    Migas Atas Dasar Harga Berlaku (%) 2006 – 2010

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    68/110

    4.2.3. PDRB Perkapita (Tanpa Migas)

     Nilai PDRB perkapita tanpa migas Kabupaten Sorong setiap tahun

    kurun waktu empat tahun terakhir mengalami kenaikan.Pada tahun 2010

    PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sebesar 19,7 juta rupiah dan meng

     pertumbuhan sebesar 15,30 persen. Nilai ini mengalami peningkatan 1,3 ka

    nilai PDRB perkapita tahun 2008 atau naik sebanyak 4,5 juta rupiah.

    Sedangkan nilai PDRB perkapita pada tahun 2010 atas dasar harga k

    tahun 2000 sebesar 9,8 juta rupiah atau mengalami pertumbuhan sebesa

     persen dari PDRB perkapita atas dasar harga kostan 2000 tahun sebelumnya.

    Tabel 4.9. Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita KabuSorong, 2007-2010

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    69/110

    4.2.4. Sumbangan Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan Ekon

    Untuk mengetahui sumbangan sektor terhadap laju pertumbuhan ekKabupaten Sorong tanpa migas maka digunakan rumus yang sama d

     penghitungan sumbangan sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi d

    migas, yaitu dengan mengalikan distribusi persentase masing-masing sekto

    dasar harga konstan tahun sebelumnya (tn-1) dengan laju pertumbuhan atas

    harga konstan dari masing-masing sektor pada tahun berjalan (tn), maka

    diperoleh sumbangan masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi

    migas.

    Setelah migas dikeluarkan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sorong

    2009 tumbuh sebesar 7,72 persen. Sektor pertanian menjadi sektor penyum

    terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sorong yaitu sebesa

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    70/110

    Tabel 4.10. Analisis Share terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi T

    Migas menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2010

     Lapangan Usaha

     Distribusi

     persentase

     ADHK 2000

     pada tahun

     2009*

     Laju

     Pertumbuhan

     Ekonomi

    Tahun 2010**

    Share

     terhadap Laj

     Pertumbuha

     Ekonomi

    Tahun 201*

    (1) (2) (3) (4)1.  Pertanian 40,09 5,85 2,35

     2.  Pertambangan dan

     Penggalian

    1,18 22.38 0,26

     3.  Industri Pengolahan 18,51 7.86 1,45

     4. 

     Listrik dan Air Bersih 0,23 5,58 0,01

    5 B 7 20 9 12 0 66

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    71/110

    BAB V

    PERKEMBANGAN EKONOMI

    MENURUT KELOMPOK SEKTOR

    Pengelompokan PDRB menurut kelompok sektor (kelompok sektor p

    sekunder dan tersier) didasarkan atas output maupun input menurut asal terja

     proses produksi masing-masing produsen. Suatu unit dikelompokkan ke

    kelompok sektor primer apabila output yang dihasilkan merupakan proses t

    awal (dasar), sektor yang masuk dalam kategori ini adalah sektor pertania

    sektor pertambangan dan penggalian.

    Kelompok sektor sekunder adalah unit kegiatan ekonomi yang  produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari kelompok sektor p

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    72/110

    dari tahun sebelumnya. Dalam periode tiga tahun terakhir, kelompok sektor p

     berkembang dari 1,85 trilyun pada tahun 2008 menjadi 2,11 trilyun rupiah

    tahun 2010. Kelompok sektor sekunder berkembang dari 2,52 trilyun

    menjadi 3,57 trilyun rupiah pada tahun 2010, dan kelompok sektor

     berkembang menjadi 433,72 milyar rupiah dari 332,74 milyar rupiah pada

    2008.

    Tabel 5.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor

    rupiah), 2008-2010

    Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

    (1) (2) (3) (4) (5)

    2008 1 855 899 56 2 523 943 87 332 736 68 4 712 580 11

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    73/110

    tahun 2010 terjadi pada kelompok sektor tersier yaitu sebesar 9,11 p

    kemudian disusul oleh kelompok sektor sekunder sebesar 4,5 persen dan te

    adalah kelompok sektor primer dengan laju pertumbuhan sebesar 0,49 persen

    Gambar 5.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi dengan Migas me

    Kelompok Sektor (%), 2010

    5,00

    6,00

    7,00

    8,00

    9,00

    10,00

    4,50

    9,11

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    74/110

    dengan besar kontribusi sebesar 34,55 persen terhadap total PDRB. Urutan te

    adalah kelompok sektor tersier yang memberikan kontribusi sebesar 6,51 p

     pada tahun 2009, dan mengalami penurunan kontribusi menjadi 7,09 persen

    tahun 2010.

    Dari ketiga kelompok sektor tersebut, ada 2 kelompok sektor

    mengalami peningkatan peranan yaitu kelompok sektor sekunder dan t

    Sedangkan hanya kelompok sektor primer yang mengalami penurunan pe

    Hal ini menandakan bahwa adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelo

     primer ke kelompok sekunder dan kelompok tertier. 

    Tabel 5.2. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Pemben

    PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2008-2010

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    75/110

    kelompok tersier yang memberikan nilai tambah sebesar 433,7 milyar rupia

    di tempat terakhir adalah kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah s

    383 milyar rupiah.

    Tabel 5.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor

    rupiah), 2008-2010

    Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

    (1) (2) (3) (4) (5)

    2008

    2009*

    2010**

    439 415.95

    495 072.78

    576 700 61

    280 388.24

    329 898.96

    383 000 01

    332 736.68

    372 356.35

    433 718 03

    1 052 540.88

    1 197 328.09

    1 393 418 64

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    76/110

     pada tahun 2010, dan kelompok sektor tersier berkembang dari Rp.195.294,2

     pada tahun 2008 menjadi Rp. 231.369,38 juta pada tahun 2010.

    Gambar 5.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelo

    Sektor (persen), 2010

    4,00

    5,00

    6,00

    7,00

    8,00

    9,00

    10,00

    6,32

    8,199,11

       p   e   r   s

       e   n 

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    77/110

    Tabel 5.4. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Pemben

    PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen),

    2010

    Kelompok Sektor 2008 2009*

    2010*

    (1) (2) (3) (4)

    Primer

    Sekunder

    Tersier

    41.75

    26.64

    31.61

    41.35

    27,55

    31.10

    41.39

    27.49

    31.13

    PDRB 100 100 100

    Jika dilihat dari segi kontribusi kelompok sektor terhadap penciptaan

     PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong Tahun 2 1

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    78/110

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    79/110

     

    LAMPIRANTabel-tabel PDRB Dengan Migas 

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    80/110

     

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **) 2008

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 332.913,61 368.161,23 429.044,29 481.727,21 558.965,70 395.512,23

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 83.599,33 88.042,85 101.962,94 112.630,04 131.133,07 89.476,70

     1.2. Tanaman Perkebunan 11.754,46 12.862,42 14.309,63 15.639,60 17.957,34 13.729,22 12.526,42

    Tabel 1.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SORONGMENURUT LAPANGAN USAHA

     ATAS DASAR HARGA BERLAKU

    (Juta Rupiah)

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    81/110

     1.3. Peternakan dan hasilnya 29.207,41 35.476,65 44.435,36 53.279,92 65.607,94 41.098,19

     1.4. Kehutanan 117.791,78 126.768,56 140.635,30 152.255,37 172.082,32 129.711,99

     1.5. Perikanan 90.560,63 105.010,75 127.701,07 147.922,28 172.185,03 121.496,14 109.737,75

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 1 .0 49 .3 91 ,2 3 1 .1 15 .0 97 ,5 5 1 .4 26 .8 55 ,2 7 1 .5 46 .9 35 ,3 8 1 .5 53 .4 07 ,8 7 1.344.666,99

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 1 .0 43 .1 84 ,4 2 1 .1 06 .9 26 ,0 5 1 .4 16 .4 83 ,6 1 1 .5 33 .5 89 ,8 1 1 .5 35 .6 72 ,9 6 1.335.036,89 1.106.926,05

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 6.206,81 8.171,50 10.371,66 13.345,57 17.734,91 9.630,10 7.871,50

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 1 .2 26 .1 56 ,7 6 1 .4 99 .0 25 ,3 4 2 .4 32 .0 94 ,1 6 3 .2 13 .4 81 ,3 2 3 .4 35 .6 26 ,3 0 2.182.551,06 3.1. Industri Besar/Sedang 130.902,97 155.307,04 185.130,98 217.282,85 246.697,07 184.273,23

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 2.757,64 3.060,98 3.407,55 3.703,77 4.285,83 3.379,97 175.307,04

     3.3. Industri Migas 1 .0 92 .4 96 ,1 5 1 .3 40 .6 57 ,3 2 2 .2 43 .5 55 ,6 3 2 .9 92 .4 94 ,7 0 3 .1 84 .6 43 ,4 0 1.994.897,85 6.607.256,75

    363.399,12

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 3.075,46 3.427,71  3.905,19  4.329,16  4.826,36  3.733,61  6.243.857,62

     4.1. Listrik 2.879,69 3.213,77  3.665,97  4.066,40  4.535,84  3.497,28 

    4.2. Air Bersih 195,77 213,94  239,22  262,76  290,52  236,33  220,10 

    6,16

    5.  B A N G U N A N 57.424,78 69.761,11 87.944,52 104.583,18 127.190,75 82.259,56 213,94

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 45.144,88 50.533,26 57.851,26 64.975,18 77.832,24 56.993,62

     6.1. Perdagangan 43.455,29 48.574,70 55.584,03 62.298,14 74.667,64 54.743,71

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 1.689,60 1.958,56 2.267,24 2.677,04 3.164,59 2.249,91

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 22.171,93 25.728,29 30.611,63 35.749,57 41.860,03 29.080,92

     7.1. Angkutan Jalan Raya 11.365,84 13.320,12 16.066,42 18.518,46 21.479,43 15.704,18

     7.2. Angkutan Laut 3.484,20 3.814,06 4.346,80 4.941,92 5.705,62 3.691,81 7.3. Angkutan Sungai 2.387,16 2.506,51 2.627,74 2.864,75 3.178,41 2.616,49

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 611,33 686,75 781,79 890,41 1.021,06 747,76

     7.6. Komunikasi 4.323,40 5.400,85 6.788,88 8.534,03 10.475,51 6.320,69

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 3.618,76 4.714,06 7.772,58 9.254,02 11.167,57 7.055,75

     8.1. Bank 1.141,42 1.988,46 4.690,78 5.747,19 7.129,33 4.109,27 1.988,46

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 564,91 635,79 778,02 908,02 1.061,57 733,63 198,85

     8.3. Sewa Bangunan 1.160,79 1.276,84 1.409,90 1.621,71 1.876,19 1.322,39 2.187,31

     8.4. Jasa Perusahaan 751,64 812,97  893,89  977,10  1.100,48  890,45 

    9.  JASA-JASA 181.789,39 209.195,76 236.501,21 262.377,58 302.858,19 229.785,65

     9.1. Pemerintahan Umum 175.968,73 202.892,52 228.950,10 253.993,47 293.103,76 222.929,04 190.892,52

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 4.223,54 4.599,49 5.626,63 6.254,83 7.348,80 5.042,01

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 741,58 785,65 890,39 1.002,13 1.132,40 840,33

     9.4. Jasa perorangan dan RT 855,53 918,10 1.034,09 1.127,15 1.273,23 974,28

    ( P D R B ) 2 .9 21 .6 86 ,8 0 3 .3 45 .6 44 ,3 0 4 .7 12 .5 80 ,1 1 5 .7 23 .4 12 ,6 0 6 .1 13 .7 35 ,0 0 4.331.639,39 #DIV/0!

    CATATAN : * ) Angka Sementara

      **) Angka Sangat Sementara 62

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 184,02 203,51 237,16 266,28 308,97

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 158,68 167,11 193,53 213,78 248,90

     1.2. Tanaman Perkebunan 187,54 205,21 228,30 249,52 286,50

     1.3. Peternakan dan hasilnya 361,47 439,06 549,93 659,39 811,96

    1 4 Kehutanan 190 18 204 68 227 06 245 83 277 84

    Tabel 1.3. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG ATAS DASAR HARGA BERLAKU

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    82/110

     1.4. Kehutanan 190,18 204,68 227,06 245,83 277,84

     1.5. Perikanan 174,35 202,17 245,86 284,79 331,50

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 108,35 115,14 147,33 159,73 160,40

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 107,94 114,54 146,57 158,69 158,90

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 300,08 395,07 501,44 645,22 857,44

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 559,44 683,94 1.109,66 1.466,18 1.567,53

     3.1. Industri Besar/Sedang 207,46 246,13 293,40 344,35 390,97

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 212,20 235,54 262,21 285,01 329,80

     3.3. Industri Migas 705,86 866,20 1.449,56 1.933,44 2.057,59

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 325,63 362,93 413,48 458,37 511,02

     4.1. Listrik 329,63 367,88 419,64 465,48 519,21

     4.2. Air Bersih 276,28 301,92 337,60 370,82 409,99

    5.  B A N G U N A N 288,51 350,50 441,85 525,45 639,03

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 171,15 191,57 219,32 246,32 295,07

     6.1. Perdagangan 170,51 190,60 218,10 244,45 292,98

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 189,26 219,38 253,96 299,86 354,47

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 208,99 242,51 288,54 336,97 394,56

     7.1. Angkutan Jalan Raya 224,95 263,63 317,99 366,52 425,12

     7.2. Angkutan Laut 179,34 196,32 223,74 254,38 293,69

     7.3. Angkutan Sungai 131,46 138,03 144,71 157,76 175,03 7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 175,04 196,63 223,85 254,95 292,36

     7.6. Komunikasi 298,42 372,80 468,61 589,07 723,08

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 170,57 222,19 366,35 436,18 526,38

     8.1. Bank 148,31 258,37 609,49 746,76 926,34

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 207,60 233,65 285,92 333,69 390,13

     8.3. Sewa Bangunan 192,92 212,21 234,33 269,53 311,82

     8.4. Jasa Perusahaan 157,18 170,01 186,93 204,33 230,14

    9.  JASA-JASA 219,91 253,06 286,09 317,40 366,36

     9.1. Pemerintahan Umum 224,90 259,31 292,61 324,61 374,60

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 122,90 133,84 163,73 182,01 213,85

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 154,74 163,93 185,79 209,10 236,29

     9.4. Jasa perorangan dan RT 169,27 181,65 204,60 223,01 251,91

    ( P D R B ) 193,34 221,39 311,85 378,74 404,56

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **)

     Angka Sangat Sementara

    64

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 *) 2009 **) 2010 **)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 11,39 11,00 9,10 8,41 9,14 9,14

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 2,86 2,63 2,16 1,97 2,14

     1.2. Tanaman Perkebunan 0,40 0,38 0,30 0,27 0,29

     1.3. Peternakan dan hasilnya 1,00 1,06 0,94 0,93 1,07

    1 4 Kehutanan 4 03 3 79 2 98 2 66 2 81

    Tabel 1.5. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG ATAS DASAR HARGA BERLAKU (persen)

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    83/110

     1.4. Kehutanan 4,03 3,79 2,98 2,66 2,81

     1.5. Perikanan 3,10 3,14 2,71 2,58 2,82

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 35,91 33,33 30,28 27,03 25,41 25,41

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 35,70 33,09 30,06 26,80 25,12

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 0,21 0,24 0,22 0,23 0,29

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 41,96 44,81 51,61 56,15 56,20 56,20

     3.1. Industri Besar/Sedang 4,48 4,64 3,93 3,80 4,04 3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 0,09 0,09 0,07 0,06 0,07

     3.3. Industri Migas 37,39 40,07 47,61 52,29 52,09

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,11 0,10 0,08 0,08 0,08 0,08

     4.1. Listrik 0,10 0,10 0,08 0,07 0,07

     4.2. Air Bersih 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00

    5.  B A N G U N A N 1,97 2,09 1,87 1,83 2,08 2,08

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 1,55 1,51 1,23 1,14 1,27 1,27

     6.1. Perdagangan 1,49 1,45 1,18 1,09 1,22

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 0,76 0,77 0,65 0,62 0,68 0,68

     7.1. Angkutan Jalan Raya 0,39 0,40 0,34 0,32 0,35

     7.2. Angkutan Laut 0,12 0,11 0,09 0,09 0,09

     7.3. Angkutan Sungai 0,08 0,07 0,06 0,05 0,05 7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

     7.6. Komunikasi 0,15 0,16 0,14 0,15 0,17

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 0,13 0,14 0,16 0,16 0,19 0,18

     8.1. Bank 0,04 0,06 0,10 0,10 0,12

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

     8.3. Sewa Bangunan 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03

     8.4. Jasa Perusahaan 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02

    9.  JASA-JASA 6,22 6,25 5,02 4,58 4,95 4,95

     9.1. Pemerintahan Umum 6,02 6,06 4,86 4,44 4,79

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,14 0,14 0,12 0,11 0,12

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02

     9.4. Jasa perorangan dan RT 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

    ( P D R B ) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **)

     Angka Sangat Sementara

    66

     No LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 *) 2009 **) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 9,60 10,59 16,54 12,28 16,03 9,53

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 5,90 5,32 15,81 10,46 16,43 5,32

     1.2. Tanaman Perkebunan 7,71 9,43 11,25 9,29 14,82 6,57

     1.3. Peternakan dan hasilnya 19,54 21,46 25,25 19,90 23,14 21,46

     1.4. Kehutanan 6,27 7,62 10,94 8,26 13,02 7,62

     ATAS DASAR HARGA BERLAKU (persen)Tabel 1.7. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    84/110

    , , , , , ,

     1.5. Perikanan 15,17 15,96 21,61 15,83 16,40 12,45

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 2,00 6,26 27,96 8,42 0,42 6,23

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 1,88 6,11 27,97 8,27 0,14 6,11

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 26,72 31,65 26,92 28,67 32,89 26,82

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 8,50 22,25 62,25 32,13 6,91 22,26

     3.1. Industri Besar/Sedang 14,93 18,64 19,20 17,37 13,54 18,64

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 13,53 11,00 11,32 8,69 15,72 14,63

     3.3. Industri Migas 7,76 22,72 67,35 33,38 6,42 22,72

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 10,86 11,45 13,93 10,86 11,48 17,74

     4.1. Listrik 11,00 11,60 14,07 10,92 11,54 18,10

     4.2. Air Bersih 8,81 9,28 11,82 9,84 10,56 12,43

    5.  B A N G U N A N 15,68 21,48 26,07 18,92 21,62 21,48

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 10,53 11,94 14,48 12,31 19,79 11,71

     6.1. Perdagangan 10,47 11,78 14,43 12,08 19,86 11,78

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 12,01 15,92 15,76 18,08 18,21 10,00

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 13,09 16,04 18,98 16,78 17,09 16,04

     7.1. Angkutan Jalan Raya 15,78 17,19 20,62 15,26 15,99 17,19

     7.2. Angkutan Laut 10,59 9,47 13,97 13,69 15,45 9,47

     7.3. Angkutan Sungai 4,64 5,00 4,84 9,02 10,95 5,00

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 10,30 12,34 13,84 13,89 14,67 12,34

     7.6. Komunikasi 13,68 24,92 25,70 25,71 22,75 24,92

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN -2,86 30,27 64,88 19,06 20,68 30,27

     8.1. Bank -21,73 74,21 135,90 22,52 24,05 74,21

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 11,13 12,55 22,37 16,71 16,91 12,55

     8.3. Sewa Bangunan 9,14 10,00 10,42 15,02 15,69 10,00

     8.4. Jasa Perusahaan 8,16 8,16 9,95 9,31 12,63 8,16

    9.  JASA-JASA 12,38 15,08 13,05 10,94 15,43 12,83

     9.1. Pemerintahan Umum 12,59 15,30 12,84 10,94 15,40 13,03

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 6,53 8,90 22,33 11,16 17,49 7,01

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 5,00 5,94 13,33 12,55 13,00 5,94

     9.4. Jasa perorangan dan RT 7,17 7,31 12,63 9,00 12,96 7,78

    ( P D R B ) 6,59 14,51 40,86 21,45 6,82 14,25

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **

    )

     Angka Sangat Sementara68

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 109,60 110,59 116,54 112,28 116,03

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 105,90 105,32 115,81 110,46 116,43

     1.2. Tanaman Perkebunan 107,71 109,43 111,25 109,29 114,82

     1.3. Peternakan dan hasilnya 119,54 121,46 125,25 119,90 123,14

     1.4. Kehutanan 106,27 107,62 110,94 108,26 113,02

    Dengan Migas

    Tabel 1.9. INDEKS BERANTAI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG ATAS DASAR HARGA BERLAKU

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    85/110

     1.5. Perikanan 115,17 115,96 121,61 115,83 116,40

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 102,00 106,26 127,96 108,42 100,42

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 101,88 106,11 127,97 108,27 100,14

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 126,72 131,65 126,92 128,67 132,89

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 108,50 122,25 162,25 132,13 106,91

     3.1. Industri Besar/Sedang 114,93 118,64 119,20 117,37 113,54

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 113,53 111,00 111,32 108,69 115,72

     3.3. Industri Migas 107,76 122,72 167,35 133,38 106,42

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 110,86 111,45 113,93 110,86 111,48

     4.1. Listrik 111,00 111,60 114,07 110,92 111,54

     4.2. Air Bersih 108,81 109,28 111,82 109,84 110,56

    5.  B A N G U N A N 115,68 121,48 126,07 118,92 121,62

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 110,53 111,94 114,48 112,31 119,79

     6.1. Perdagangan 110,47 111,78 114,43 112,08 119,86

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 112,01 115,92 115,76 118,08 118,21

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 113,09 116,04 118,98 116,78 117,09

     7.1. Angkutan Jalan Raya 115,78 117,19 120,62 115,26 115,99

     7.2. Angkutan Laut 110,59 109,47 113,97 113,69 115,45

     7.3. Angkutan Sungai 104,64 105,00 104,84 109,02 110,95

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 110,30 112,34 113,84 113,89 114,67

     7.6. Komunikasi 113,68 124,92 125,70 125,71 122,75

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 97,14 130,27 164,88 119,06 120,68

     8.1. Bank 78,27 174,21 235,90 122,52 124,05

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 111,13 112,55 122,37 116,71 116,91

     8.3. Sewa Bangunan 109,14 110,00 110,42 115,02 115,69

     8.4. Jasa Perusahaan 108,16 108,16 109,95 109,31 112,63

    9.  JASA-JASA 112,38 115,08 113,05 110,94 115,43

     9.1. Pemerintahan Umum 112,59 115,30 112,84 110,94 115,40

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 106,53 108,90 122,33 111,16 117,49

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 105,00 105,94 113,33 112,55 113,00

     9.4. Jasa perorangan dan RT 107,17 107,31 112,63 109,00 112,96

    ( P D R B ) 106,59 114,51 140,86 121,45 106,82

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **

    )

     Angka Sangat Sementara70

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 143,98 152,16 174,98 185,79 203,67

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 132,75 135,59 156,13 162,06 177,17

     1.2. Tanaman Perkebunan 130,30 136,49 150,22 155,37 168,81

     1.3. Peternakan dan hasilnya 152,07 160,96 178,37 190,24 208,20

     1.4. Kehutanan 150,31 153,83 173,03 178,85 192,77

    Tabel 1.11. INDEKS IMPLISIT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

    KABUPATEN SORONG

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    86/110

     1.5. Perikanan 146,89 166,29 198,99 222,15 249,47

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIA 141,00 151,71 188,45 205,51 209,20

     2.1. Minyak dan Gas Bumi 141,05 151,75 188,63 205,83 209,45

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 133,75 146,59 166,06 174,62 189,61

    3.  INDUSTRI PENGOLAHAN 304,61 346,99 512,13 609,50 626,01

     3.1. Industri Besar/Sedang 140,00 153,97 170,12 185,07 194,75

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 140,95 148,17 156,24 160,48 175,27

     3.3. Industri Migas 355,77 407,41 616,55 734,32 758,80

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 233,32 251,63 273,48 287,72 303,82

     4.1. Listrik 239,70 259,57 283,12 298,80 316,47

     4.2. Air Bersih 167,67 172,39 179,65 182,79 187,05

    5.  B A N G U N A N 151,14 171,69 203,93 224,54 250,26

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 130,63 141,43 152,47 164,53 187,09

     6.1. Perdagangan 130,29 141,07 152,04 163,97 186,78

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 139,93 151,07 163,67 178,57 194,47

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKAS 140,49 152,26 169,93 181,79 194,07

     7.1. Angkutan Jalan Raya 143,67 155,87 172,99 182,93 193,57

     7.2. Angkutan Laut 139,44 144,35 165,83 170,26 177,29

     7.3. Angkutan Sungai 119,20 123,87 130,28 139,12 150,17

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 134,66 144,46 153,94 163,96 175,14

     7.6. Komunikasi 148,28 168,21 189,62 211,38 229,96

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 151,11 166,29 201,52 237,06 257,81

     8.1. Bank 182,67 205,25 246,41 317,86 343,02

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 148,66 153,72 169,80 177,78 186,02

     8.3. Sewa Bangunan 142,03 147,99 159,07 172,66 188,05

     8.4. Jasa Perusahaan 131,26 137,88 146,83 151,35 160,67

    9.  JASA-JASA 154,61 161,65 174,57 176,11 184,82

     9.1. Pemerintahan Umum 156,39 163,54 176,43 177,84 186,45

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 112,34 115,26 130,84 133,54 143,82

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 122,28 125,09 136,61 147,92 160,11

     9.4. Jasa perorangan dan RT 123,15 126,23 136,25 140,51 150,04

    ( P D R B ) 184,03 204,52 274,45 318,08 330,54

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **

    )

     Angka Sangat Sementara72

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    87/110

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **) 2008

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 231.216,34 241.958,93 245.197,32 259.289,52 274.453,11 237.387,90 274.453,11

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 62.973,32 64.935,00 65.307,16 69.499,37 74.013,77 61.888,94 74.013,77

     1.2. Tanaman Perkebunan 9.021,37 9.423,99 9.525,63 10.065,88 10.637,74 9.180,14 10.637,74

     1.3. Peternakan dan hasilnya 19.206,10 22.040,77 24.912,40 28.006,77 31.512,46 24.525,19 31.512,46

    1 4 K h t 78 364 04 82 408 34 81 278 40 85 131 16 89 269 39

     ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

    (Juta Rupiah)

    Dengan Migas

    Tabel 1.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SORONG

    MENURUT LAPANGAN USAHA

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    88/110

     1.4. Kehutanan 78.364,04 82.408,34 81.278,40 85.131,16 89.269,39 78.269,74 89.269,39

     1.5. Perikanan 61.651,51 63.150,83 64.173,73 66.586,34 69.019,75 63.523,89 69.019,75

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 744.246,08 735.005,72 757.162,49 752.712,91 742.546,65 756.776,54 760.426,88

     2.1 Minyak dan Gas Bumi 739.605,55 729.431,48 750.916,59 745.070,11 733.193,43 750.916,59 751.073,66

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 4.640,53 5.574,24 6.245,90 7.642,80 9.353,22 5.859,95 9.353,22

    3.   INDUSTRI PENGOLAHAN 402.535,42 432.004,74 474.897,10 527.232,94 548.817,46 474.870,54 548.817,46

      3.1. Industri Besar/Sedang 93.499,64 100.869,19 108.826,08 117.406,75 126.675,28 108.826,08 126.675,28

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 1.956,51 2.065,86 2.181,02 2.307,92 2.445,25 2.154,46 2.445,25

     3.3. Industri Migas 307.079,28 329.069,69 363.890,00 407.518,28 419.696,93 363.890,00 419.696,93

    419.696,93

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 1.318,11 1.362,22 1.427,99 1.504,64 1.588,57 1.424,17

     4.1. Listrik 1.201,35 1.238,12 1.294,82 1.360,89 1.433,25 1.291,00

     4.2. Air Bersih 116,76 124,10 133,16 143,75 155,31 133,16 1.588,57

    1.433,25

    5.  B A N G U N A N 37.995,22 40.632,91 43.124,96 46.575,62 50.823,32 42.279,41 155,31

    6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN 50.823,32

    RESTORAN 34.560,17 35.730,33 37.943,57 39.492,37 41.602,56 37.581,56

     6.1. Perdagangan 33.352,69 34.433,84 36.558,30 37.993,23 39.975,23  36.210,51

     6.2. H o t e l -  -  -  -  -  41.602,56

     6.3. Restoran 1.207,47 1.296,49 1.385,27 1.499,14 1.627,33 1.371,05 39.975,23

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15.781,83 16.897,40 18.013,76 19.665,52 21.569,64 17.676,34 1.627,33

     7.1. Angkutan Jalan Raya 7.910,85 8.545,39 9.287,28 10.123,52 11.096,34 9.287,28

     7.2. Angkutan Laut 2.498,76 2.642,25 2.621,31 2.902,52 3.218,31 2.328,78 21.569,64

     7.3. Angkutan Sungai 2.002,63 2.023,48 2.017,01 2.059,19 2.116,57 1.987,47 11.096,34

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  -  3.218,31

     7.5. Jasa Penunjang Angkutan 453,96 475,40 507,86 543,08 583,00 492,51 2.116,57

     7.6. Komunikasi 2.915,62 3.210,87 3.580,31  4.037,21 4.555,42 3.580,31

    583,00

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 4.555,42

     JASA PERUSAHAAN 2.394,77 2.834,85 3.856,97 3.903,66 4.331,74 3.831,90

     8.1. Bank 624,86 968,80 1.903,65 1.808,10 2.078,40 1.903,65

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 380,00 413,61 458,20 510,76 570,67 458,20 4.331,74

     8.3. Sewa Bangunan 817,29 862,80 886,31 939,23 997,71 861,24 2.078,40

     8.4. Jasa Perusahaan 572,63 589,64 608,81 645,57 684,95 608,81 570,67

    997,71

    9.  JASA-JASA 117.580,47 129.411,26 135.479,97 148.988,40 163.865,44 131.046,83 684,95

     9.1. Pemerintahan Umum 112.519,68 124.065,39 129.768,86 142.825,01 157.200,02 125.372,20

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 3.759,61 3.990,51 4.300,34 4.683,74 5.109,55 4.270,60 163.865,44

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 606,44 628,05 651,79 677,48 707,27 651,79 157.200,02

     9.4. Jasa perorangan dan RT 694,74 727,31 758,99 802,17 848,60 752,25 5.109,55

      ( P D R B ) 1 .5 87 .6 28 ,4 2 1 .6 35 .8 38 ,3 6 1 .7 17 .1 04 ,1 4 1 .7 99 .3 65 ,5 8 1 .8 49 .5 98 ,4 9 1.702.875,20 707,27

    CATATAN : *)

     Angka Sementara 0,450705421 3,036600847 4,967836903 848,5953916  **

    ) Angka Sangat Sementara 63

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 127,81 133,75 135,54 143,33 151,71

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 119,53 123,25 123,96 131,91 140,48

     1.2. Tanaman Perkebunan 143,93 150,35 151,98 160,60 169,72

     1.3. Peternakan dan hasilnya 237,69 272,78 308,32 346,61 390,00

     1.4. Kehutanan 126,52 133,05 131,23 137,45 144,13

    1 5 Perikanan 118 70 121 58 123 55 128 20 132 88

    Tabel 1.4. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG

     ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    89/110

     1.5. Perikanan 118,70 121,58 123,55 128,20 132,88

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 76,85 75,89 78,18 77,72 76,67

     2.1 Minyak dan Gas Bumi 76,53 75,48 77,70 77,10 75,87

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 224,36 269,50 301,97 369,51 452,20

    3.   INDUSTRI PENGOLAHAN 183,66 197,11 216,68 240,55 250,40

      3.1. Industri Besar/Sedang 148,18 159,86 172,47 186,07 200,76

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 150,55 158,97 167,83 177,60 188,16

     3.3. Industri Migas 198,40 212,61 235,11 263,30 271,17

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 139,56 144,23 151,20 159,31 168,20

     4.1. Listrik 137,52 141,73 148,22 155,78 164,06

     4.2. Air Bersih 164,77 175,13 187,92 202,87 219,19

    5.  B A N G U N A N 190,90 204,15 216,67 234,01 255,35

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 131,02 135,46 143,85 149,72 157,72

     6.1. Perdagangan 130,87 135,11 143,45 149,08 156,86

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 135,25 145,22 155,17 167,92 182,28

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 148,76 159,27 169,79 185,36 203,31

     7.1. Angkutan Jalan Raya 156,57 169,13 183,81 200,36 219,62

     7.2. Angkutan Laut 128,62 136,00 134,93 149,40 165,66

     7.3. Angkutan Sungai 110,28 111,43 111,07 113,40 116,56

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 129,98 136,12 145,41 155,50 166,93

     7.6. Komunikasi 201,25 221,63 247,13 278,67 314,44

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN 112,88 133,62 181,80 184,00 204,17

     8.1. Bank 81,19 125,88 247,35 234,93 270,05

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 139,65 152,00 168,39 187,70 209,72

     8.3. Sewa Bangunan 135,83 143,40 147,31 156,10 165,82

     8.4. Jasa Perusahaan 119,75 123,31 127,32 135,00 143,24

    9.  JASA-JASA 142,24 156,55 163,89 180,23 198,23

     9.1. Pemerintahan Umum 143,81 158,56 165,85 182,54 200,91

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 109,40 116,12 125,14 136,29 148,69

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 126,54 131,05 136,00 141,36 147,58

     9.4. Jasa perorangan dan RT 137,45 143,90 150,17 158,71 167,90

      ( P D R B ) 105,06 108,25 113,63 119,07 122,39

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **) Angka Sangat Sementara

    65

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 14,56 14,79 14,28 14,41 14,84

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 3,97 3,97 3,80 3,86 4,00

     1.2. Tanaman Perkebunan 0,57 0,58 0,55 0,56 0,58

     1.3. Peternakan dan hasilnya 1,21 1,35 1,45 1,56 1,70

     1.4. Kehutanan 4,94 5,04 4,73 4,73 4,83

    1 5 Perikanan 3 88 3 86 3 74 3 70 3 73

    Dengan Migas

    Tabel 1.6. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG

     ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (persen)

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    90/110

     1.5. Perikanan 3,88 3,86 3,74 3,70 3,73

    0,00 0,00

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 46,88 44,93 44,10 41,83 40,15

     2.1 Minyak dan Gas Bumi 46,59 44,59 43,73 41,41 39,64

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 0,29 0,34 0,36 0,42 0,51

    3.   INDUSTRI PENGOLAHAN 25,35 26,41 27,66 29,30 29,67

      3.1. Industri Besar/Sedang 5,89 6,17 6,34 6,52 6,85

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 0,12 0,13 0,13 0,13 0,13

     3.3. Industri Migas 19,34 20,12 21,19 22,65 22,69

    0,00 0,00

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 0,09 0,09 0,08 0,08 0,09

     4.1. Listrik 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

     4.2. Air Bersih 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

    0,00 0,00

    5.  B A N G U N A N 2,39 2,49 2,51 2,59 2,75

    0,00 0,00

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN 0,00 0,00

    RESTORAN 2,18 2,18 2,21 2,20 2,25

     6.1. Perdagangan 2,10 2,10 2,13 2,11 2,16

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 0,08 0,08 0,08 0,08 0,09

    0,00 0,00

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,99 1,03 1,05 1,09 1,17

     7.1. Angkutan Jalan Raya 0,50 0,52 0,54 0,56 0,60

     7.2. Angkutan Laut 0,16 0,16 0,15 0,16 0,17

     7.3. Angkutan Sungai 0,13 0,12 0,12 0,11 0,11

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

     7.6. Komunikasi 0,18 0,20 0,21 0,22 0,25

    0,00 0,00

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 0,00 0,00

     JASA PERUSAHAAN 0,15 0,17 0,22 0,22 0,23

     8.1. Bank 0,04 0,06 0,11 0,10 0,11

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03

     8.3. Sewa Bangunan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

     8.4. Jasa Perusahaan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

    0,00 0,00

    9.  JASA-JASA 7,41 7,91 7,89 8,28 8,86

     9.1. Pemerintahan Umum 7,09 7,58 7,56 7,94 8,50

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,24 0,24 0,25 0,26 0,28

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

     9.4. Jasa perorangan dan RT 0,04 0,04 0,04 0,04 0,05

      ( P D R B ) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **) Angka Sangat Sementara

    67

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1.  P E R T A N I A N 3,77 4,65 1,34 5,75 5,85

     1.1. Tanaman Bahan Makanan 2,90 3,12 0,57 6,42 6,50

     1.2. Tanaman Perkebunan 4,41 4,46 1,08 5,67 5,68

     1.3. Peternakan dan hasilnya 12,19 14,76 13,03 12,42 12,52

     1.4. Kehutanan 4,06 5,16 -1,37 4,74 4,86

     1.5. Perikanan 1,81 2,43 1,62 3,76 3,65

    Tabel 1.8. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAB. SORONG

     ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (persen)

    Dengan Migas

  • 8/18/2019 PDRB Kab. Sorong 2010

    91/110

    2.  PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,10 -1,24 3,01 -0,59 -1,35

     2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 -1,38 2,95 -0,78 -1,59

     2.2. Pertambangan Tanpa Migas -  -  -  -  - 

    2.3. Penggalian 18,78 20,12 12,05 22,37 22,38

    3.   INDUSTRI PENGOLAHAN -3,50 7,32 9,93 11,02 4,09

      3.1. Industri Besar/Sedang 7,15 7,88 7,89 7,88 7,89

     3.2. Industri Kecil Kerajinan RT 6,89 5,59 5,57 5,82 5,95

     3.3. Industri Migas -6,39 7,16 10,58 11,99 2,99

    4.  LISTRIK DAN AIR BERSIH 2,94 3,35 4,83 5,37 5,58

     4.1. Listrik 2,65 3,06 4,58 5,10 5,32

     4.2. Air Bersih 5,98 6,29 7,30 7,95 8,04

    5.  B A N G U N A N 5,07 6,94 6,13 8,00 9,12

    6.  PERDAGANGAN, HOTEL DAN

    RESTORAN 2,49 3,39 6,19 4,08 5,34

     6.1. Perdagangan 2,40 3,24 6,17 3,93 5,22

     6.2. H o t e l -  -  -  -  - 

    6.3. Restoran 5,17 7,37 6,85 8,22 8,55

    7.  PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,20 7,07 6,61 9,17 9,68

     7.1. Angkutan Jalan Raya 7,87 8,02 8,68 9,00 9,61

     7.2. Angkutan Laut 4,24 5,74 -0,79 10,73 10,88

     7.3. Angkutan Sungai 0,71 1,04 -0,32 2,09 2,79

     7.4. Angkutan Udara -  -  -  -  - 

    7.5. Jasa Penunjang Angkutan 4,48 4,72 6,83 6,94 7,35

     7.6. Komunikasi 7,72 10,13 11,51 12,76 12,84

    8.  KEUANGAN, PERSEWAAN DAN

     JASA PERUSAHAAN -7,75 18,38 36,06 1,21 10,97

     8.1. Bank -30,52 55,04 96,50 -5,02 14,95

     8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 6,93 8,85 10,78 11,47 11,73

     8.3. Sewa Bangunan 4,07 5,57 2,73 5,97 6,23

     8.4. Jasa Perusahaan 2,97 2,97 3,25 6,04 6,10

    9.  JASA-JASA 8,46 10,06 4,69 9,97 9,99

     9.1. Pemerintahan Umum 8,65 10,26 4,60 10,06 10,06

     9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,81 6,14 7,76 8,92 9,09

     9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 2,74 3,56 3,78 3,94 4,40

     9.4. Jasa perorangan dan RT 4,50 4,69 4,36 5,69 5,79

      ( P D R B ) 0,45 3,04 4,97 4,79 2,79

    CATATAN : *) Angka Sementara

      **) Angka Sangat Sementara

    69

     No. LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 *) 2010 **)(1) (2) (3) (4) (5) (6)