pdna in agriculture

5
Kerangka Peningkatan Penilaian Kerusakan pada Sektor Pertanian Efek bencana diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Kerusakan 2. Kerugian 3. Dampak Makro-ekonomi 1. Kerusakan adalah biaya dari: a. Perbaikan aset yang sebagian rusak untuk mengembalikannya ke kondisi pra-bencana; dan/atau b. Penggantian aset yang sepenuhnya hancur yang dinilai berdasarkan harga pra-bencananya. 2. Perbaikan dan penggantian aset harus didasarkan pada kondisi atau standar pra-bencana. Ini untuk memastikan bahwa nilai kerusakan diberi harga yang tepat. a. Contohnya, biaya penggantian traktor pertanian yang sepenuhnya hancur harus merupakan nilai pasarnya sebelumnya sepenuhnya hancur dan bukan biaya yang baru. Jika ini akan diganti dengan yang baru, nilainya harus dimasukkan dalam kebutuhan pasca-bencana. b. Hal yang sama berlaku untuk perbaikan. Jika pemilik suatu aset yang sebagian hancur memutuskan untuk memperbaiki ditambah meningkatkan standarnya, nilainya harus dimasukkan dalam kebutuhan pasca-bencana. 3. Kerugian adalah nilai dari: a. Output/pendapatan terdahulu sebagai hasil dari suatu bencana; b. Kerugian investasi atau biaya produksi yang lebih tinggi; dan c. Pengeluaran-pengeluaran tidak terduga lain

Upload: pipink-mariandana-alwi

Post on 17-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

penilaian kerusakan dan kerugian pasca bencana di bidang adriculture

TRANSCRIPT

Kerangka Peningkatan Penilaian Kerusakan pada Sektor PertanianEfek bencana diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :1. Kerusakan2. Kerugian3. Dampak Makro-ekonomi

1. Kerusakan adalah biaya dari:1. Perbaikan aset yang sebagian rusak untuk mengembalikannya ke kondisi pra-bencana; dan/atau1. Penggantian aset yang sepenuhnya hancur yang dinilai berdasarkan harga pra-bencananya.1. Perbaikan dan penggantian aset harus didasarkan pada kondisi atau standar pra-bencana. Ini untuk memastikan bahwa nilai kerusakan diberi harga yang tepat.1. Contohnya, biaya penggantian traktor pertanian yang sepenuhnya hancur harus merupakan nilai pasarnya sebelumnya sepenuhnya hancur dan bukan biaya yang baru. Jika ini akan diganti dengan yang baru, nilainya harus dimasukkan dalam kebutuhan pasca-bencana.1. Hal yang sama berlaku untuk perbaikan. Jika pemilik suatu aset yang sebagian hancur memutuskan untuk memperbaiki ditambah meningkatkan standarnya, nilainya harus dimasukkan dalam kebutuhan pasca-bencana.1. Kerugian adalah nilai dari:1. Output/pendapatan terdahulu sebagai hasil dari suatu bencana;1. Kerugian investasi atau biaya produksi yang lebih tinggi; dan1. Pengeluaran-pengeluaran tidak terduga lain1. Kerugian dapat dialami beberapa tahun setelah bencana terjadi (hingga saat tingkat produksi pra-bencana dicapai kembali) sehingga menyebabkan dampak makroekonomi.1. Nilai kerusakan dan kerugian harus dalam mata uang lokal pada harga pra-bencana. Mereka tidak boleh dipengaruhi oleh inflasi pasca-bencana.1. Jumlah kerusakan dan kerugian biasanya disebut efek bencana.1. Dampak makroekonomi bukan tambahan nilai kerusakan dan kerugian walaupun mereka adalah penyebab dampak.1. Juga sangat mungkin bahwa suatu bencana dapat menyebabkan suatu dampak makroekonomi besar pada ekonomi regional atau provinsi walaupun memiliki efek minimal pada ekonomi nasional. Contohnya, suatu provinsi pulau mungkin dihancurkan oleh topan tapi jika kontribusinya pada PDB minimal, tampaknya pada ekonomi nasional tidak tampak walaupun dampaknya pada kondisi kemiskinan masyarakat yang terpengaruh mungkin sangat besar.1. Metodologi untuk menilai dampak pada pengembangan manusia masih dikebangkan oleh PBB dalam Penilaian Kebutuhan Pemulihan Manusianya. Catatan panduan ini lebih memfokuskan pada kerusakan dan kerugian pada sektor pertanian yang akan menjadi dasar untuk identifikasi kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi yang dikonsolidai menjadi suatu rencana dengan kebutuhan pendanaan dan jadwal penerapan, dll. Namun, beberapa isu lintas sektor akan dibahas disini sebagai bagian dari perencanaan pemulihan.

Langkah-langkah Melakukan Penilaian Kerusakan dan Kerugian pada Sektor Pertanian Pasca BencanaUntuk melakukan penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana harus berdasarkan pada innformasi :1. Informasi dasar pra-bencana1. Informasi pasca-bencana mengenai kerusakan dan kerugian.Berikut ini adalah kemunginan sumber-sumber data yang diperlukan:1. Di beberapa negara, data untuk sektor pertanian telah ada berdasarkan survei sebelumnya.1. Informasi demografis dan sosio-ekonomi dapat berasal dari pendapatan dan survei pengeluaran keluarga terbaru. Data yang ada dengan kluster-kluster lain dapat digunakan.1. Jika kumpulan data yang diperlukan belum ada, pemerintah nasional dapat meminta pemerintah provinsi untuk melakukan survei sampel dengan bekerja sama dengan otoritas kota atau desa.

Untuk melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan pasca-bencana, langkah-langkah berikut ini dapat diikuti. (Beberapa informasi dasar yang diperlukan sama dengan untuk penilaian keamanan pangan).

LangkahInformasi

IBuat Informasi Dasar Pasca-Bencana

1Populasi dan Pendapatan

aProfil Sosial dan EkonomiInformasi Demografi dan Ekonomi

-Total populasi berdasarkan ekonomi

-Total jumlah rumah tangga, berdasakan jenis kelamin kepala rumah tangga

-Rata-rata ukuran rumah tangga, berdasarkan jenis kelamin anggota

-Rata-rata pendapatan keluarga, berdasarkan jenis kelamin kepala rumah tangga

bProfil PetaniJumlah petani berdasarkan jenis kelamin, jenis pertanian, luas pertanian, pendapatan rata - rata, jumlah anggota keluarga petani dll.

2Tanaman Musiman dan Permanent

aMusim Tanam Hingga Panen-Tanaman Musiman

-Tanaman Permanen

-Data berdasarkan Total Luas (subsisten, Komersial, Kepemilikan negara)

-Jadwal musim tanam

bProduksi dan Harga-Tanaman Musiman

-Tanaman Permanen

-Data berdasarkan :

- Rata - rata produksi selama 3 tahun terakhir

- Estimasi biaya produksi sesuai harga pra bencana (harga per kg)

- Harga asli rata - rata di tingkat petani

cBiaya Investasi pada tanaman berdasarkan tahap pertumbuhan

3Peternakan dan Unggas

4Perikanan

5Asset Irigasi

6Asset Pertanian Lainnya

7Industri kerajinan/penghidupan lain terkait pertanian

IINilai Kerusakan

A