pdf open fraktur

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 .1 Fraktur Terbuka 2.1.1 Definisi : Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen fraktur tersebut yang menembus dari dalam hingga kepermukaan kulit atau kulit dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari luar hingga kedalam ( Salter ,1994). Fraktur terbuka sering tmbul komplikasi berupa infeksi. Infeksi bisa berasal dari flora normal di kulit ataupun bakteri pahthogen khususnya bakteri gram (-). Golongan flora normal kulit, seperti Staphylococus, Propionibacterium acne , Micrococus dan dapat juga Corynebacterium (Gustilo ,1993 ). Selain dari flora normal kulit , hasil juga menunjukan gambaran bakteri yang bersifat pathogen, tergantung dari paparan (kontaminasi ) lingkungan pada saat terjadinya fraktur. Seperti cedera pada lingkungan perkebuna , sering terjadi, bakteri golongan Clostridium perfringens . Tapi berbeda lagi Jika terpapar lingkungan berair akan dijumpai bakteri golongan Pseudomonas.Infeksi nosokomial juga sering sebagai Universitas Sumatera Utara

Upload: yessi-korua

Post on 20-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PDF Open Fraktur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2 .1 Fraktur Terbuka

2.1.1 Definisi :

Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen

fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen fraktur tersebut yang

menembus dari dalam hingga kepermukaan kulit atau kulit dipermukaan

yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari luar hingga

kedalam ( Salter ,1994).

Fraktur terbuka sering tmbul komplikasi berupa infeksi. Infeksi

bisa berasal dari flora normal di kulit ataupun bakteri pahthogen

khususnya bakteri gram (-). Golongan flora normal kulit, seperti

Staphylococus, Propionibacterium acne , Micrococus dan dapat juga

Corynebacterium (Gustilo ,1993 ).

Selain dari flora normal kulit , hasil juga menunjukan gambaran

bakteri yang bersifat pathogen, tergantung dari paparan (kontaminasi )

lingkungan pada saat terjadinya fraktur. Seperti cedera pada lingkungan

perkebuna , sering terjadi, bakteri golongan Clostridium perfringens

. Tapi berbeda lagi Jika terpapar lingkungan berair akan dijumpai

bakteri golongan Pseudomonas.Infeksi nosokomial juga sering sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PDF Open Fraktur

penyebab infeksi luka pada fraktur terbuka. Kuman yang paling

sering dijumpai Staphylococus aureus ( Gustilo , 1993 ).

2.2. Klasifikasi

Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga kelompok :

1. Grade I :

Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari 1 cm dan bersih

Kerusakan jaringan minimal, frakturnya simple atau oblique dan

sedikit kominutif .

2. Grade II :

Fraktur terbuka dengan luka robek lebih dari 1 cm, tanpa ada

kerusakan jaringan lunak, flap kontusio avulsi yang luas serta fraktur

kominutif sedang dan kontaminasi sedang .

3. Grade III :

Fraktur terbuka segmental atau kerusakan jaringan lunak yang luas

atau amputasi traumatic,derajad kontaminasi yang berat dan trauma

dengan kecepatan tinggi .

Fraktur grade III dibagi menjadi tiga yaitu :

grade IIIa : Fraktur segmental atau sangat kominutif penutupan

tulang dengan jaringan lunak cukup adekuat.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PDF Open Fraktur

grade IIIb : Trauma sangat berat atau kehilangan jaringan

lunak yang cukup luas , terkelupasnya daerah

periosteum dan tulang tampak terbuka , serta

adanya kontaminasi yang cukup berat.

grade IIIc : Fraktur dengan kerusakan pembuluh darah.

2.3. Penanganan fraktur terbuka

Prinsip penanganan fraktur terbuka

1. Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi .

2. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat

mengancam jiwa .

3. Berikan antibiotika yang sesuai dan adekuat .

4. Lakukan debridement dan irigasi luka .

5. Lakukan stabilisaasi fraktur .

6. Lakukan rehabilitasi ektremitas yang , mengalami fraktur .

(Gustilo ,1993 )

2.4 Debridement

2.4.1 Definisi

Debridement adalah pengangkatan jaringan yang rusak dan mati

sehingga luka menjadi bersih. Untuk melakukan debridement yang adekuat,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PDF Open Fraktur

luka lama dapat diperluas, jika diperlukan dapat membentuk irisan yang

berbentuk elips , untuk mengangkat kulit, fasia serta tendon ataupun

jaringan yang sudah mati. Debridement yang adekuat merupakan tahapan

yang penting untuk pengelolaan. Debridement harus dilakukan sistematis,

komplit serta berulang. Diperlukan cairan yang cukup untuk. fraktur terbuka.

Grade I diperlukan cairan yang bejumlah 1-2 lite , sedangkan grade II dan

grade III diperlukan cairan sebanyak 5-10 liter, menggunakan cairan normal

saline ( Salter , 1994 ).

2.5 Kultur

2.5.1 Definisi :

Kultur adalah metode pembenihan mikroorganisme terhadap sediaan

(bahan) dalam suatu medium yang sesuai untuk pertumbuhan. Medium

tersebut harus mempunyai semua zat yang dibutuhkan, hingga mikroorganisme

dapat dibiakan. Kultur dapat dilakukan dari sediaan (bahan) yang berasal dari

luka. Namun idealnya bahan harus segera diperiksa ke laboratorium. (Jawetz

, 1993 )

2.6 Antibiotika

Pemberian antibiotika adalah efektif mencegah terjadinya infeksi pada

pada fraktur terbuka .Antibiotika yang diberikan sebaiknya dengan dosis yang

besar. Untuk fraktur terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan

cephalosporin,dan dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PDF Open Fraktur

KERANGKA kONSEP

Pre Test Post Test

Fratur Terbuka

Inklusi (+)

Pola

Kuman

Debridement Pola

Kuman

Universitas Sumatera Utara