pdam tirta mountala

20
selasa, 07 juli 2009 PROFIL PDAM TIRTA MOUNTALA KABUPATEN ACEH BESAR Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1993 Tanggal 29 Mei 1993 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 1993 Tanggal 10 Desember 1993 dengan nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala. Perusahaan berkedudukan dan berkantor Pusat di Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar. PDAM saat ini memiliki Kapasitas produksi total 225 L/dt yang berasal dari 6 sumber/unit produksi Yaitu di Kota jantho, Seulimeum, luthu, siron, Mata Ie dan Gle Taron. PDAM Tirta Mountala terdiri dari 3 (tiga) Cabang. Satu Cabang berada di Kota Jantho ( Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar), yang melayani Kota Jantho, Batalyon Kaveleri dan Seulimeum, kemudian Cabang Darul Imarah melayani wilayah Lhoknga, Puskoppol, Villa Gardenia, Ajun, Dusun Indah, Garot, Darul Imarah, Punei, Darul Kamal dan Batalyon 112 sedangkan Cabang Siron Melayani Lambaro, Montasik, SukaMakmur, Barona Jaya, Tungkop, Baitussalam dan Kuta Baro. Susunan Organisasi PDAM Tirta Mountala, terakhir berdasarkan keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 Sebagai Berikut : Direktur : T. NOVIZAL AIYUB, SE Ak Direktur dibantu oleh dua kepala bagian dan tiga kepala cabang, yaitu : Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan : Dra. Rosmala Kepala Bagian Teknik : Mukhlindayan, ST Kepala Cabang Darul Imarah : Ir.Teuku Syahrul Kepala Cabang Siron : Salman, ST Kepala Cabang Jantho : Misbah, Bsc Kegiatan Utama Perusahaan adalah menyelenggarakan pelayanan air minum secara adil dan merata bagi masyarakat dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. Cakupan pelayanan PDAM Tirta Mountala masih sangat rendah, baru 27.5 % namun dalam lima tahun kedepan PDAM bertekad untuk meningkatkan cakupan pelayanan menjadi 60 %. Sebuah janji yang muluk? Sejarahlah

Upload: chairun-roon

Post on 02-Jan-2016

290 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

PDAM tirta mountala

TRANSCRIPT

Page 1: PDAM tirta mountala

selasa, 07 juli 2009

PROFIL PDAM TIRTA MOUNTALA KABUPATEN ACEH BESAR

Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Mountala Kabupaten Aceh

Besar didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1993

Tanggal 29 Mei 1993 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 1993 Tanggal 10 Desember 1993

dengan nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala.

Perusahaan berkedudukan dan berkantor Pusat di Ibu Kota Kabupaten

Aceh Besar.

PDAM saat ini memiliki Kapasitas produksi total 225 L/dt yang berasal

dari 6 sumber/unit produksi Yaitu di Kota jantho, Seulimeum, luthu,

siron, Mata Ie dan Gle Taron.

PDAM Tirta Mountala terdiri dari 3 (tiga) Cabang. Satu Cabang berada

di Kota Jantho ( Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar), yang melayani Kota

Jantho, Batalyon Kaveleri dan Seulimeum, kemudian Cabang Darul

Imarah melayani wilayah Lhoknga, Puskoppol, Villa Gardenia, Ajun,

Dusun Indah, Garot, Darul Imarah, Punei, Darul Kamal dan Batalyon 112

sedangkan Cabang Siron Melayani Lambaro, Montasik, SukaMakmur,

Barona Jaya, Tungkop, Baitussalam dan Kuta Baro.

Susunan Organisasi PDAM Tirta Mountala, terakhir berdasarkan

keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000

Sebagai Berikut :

Direktur : T. NOVIZAL AIYUB, SE Ak

Direktur dibantu oleh dua kepala bagian dan tiga kepala cabang, yaitu :

Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan : Dra. Rosmala

Kepala Bagian Teknik : Mukhlindayan, ST

Kepala Cabang Darul Imarah : Ir.Teuku Syahrul

Kepala Cabang Siron : Salman, ST

Kepala Cabang Jantho : Misbah, Bsc

Kegiatan Utama Perusahaan adalah menyelenggarakan pelayanan air

minum secara adil dan merata bagi masyarakat dalam wilayah

Kabupaten Aceh Besar.

Cakupan pelayanan PDAM Tirta Mountala masih sangat rendah, baru

27.5 % namun dalam lima tahun kedepan PDAM bertekad untuk

meningkatkan cakupan pelayanan menjadi 60 %. Sebuah janji yang

Page 2: PDAM tirta mountala

muluk? Sejarahlah yang akan mencatatnya kelak. Satu hal yang nyata

dewasa ini, daftar tunggu menjadi pelanggan baru PDAM cukup

panjang, arus permintaan untuk menjadi pelanggan mengalir deras

kekantor PDAM, khususnya Cabang SIRON yang kapasitas terpasang

saat ini 100 liter / detik dengan daftar tunggu 6.500 pelanggan.

Tarif Masih Rendah

Salah satu masalah yang paling menonjol yang dihadapi PDAM Tirta

Mountala adalah tarif yang masih sangat rendah dibandingkan dengan

tarif di berbagai PDAM lainnya.

Tarif PDAM Tirta Mountala Rp.975,- per meter kubik dengan tarif inilah

PDAM harus menghidupi dirinya seperti membayar listrik dan bahan-

bahan kimia yang harga terus meningkat. Termasuk membayar gaji dan

tunjangan kesejahteraan karyawan.

Diharapkan dengan adanya ketentuan kenaikan tarif otomatis, januari

2010 ini PDAM Tirta Mountala melakukan penyesuaian tarif 10 % per

tahun.

Diakui , dulu ada faktor politis yang selalu menghambat kenaikan tarif

seperti pemilihan umum dan sebagainya, sekarang pola pemikiran

diubah mengacu pada kepentingan Perusahaan dan pelayanan. Syukur

Alhamdulillah asalkan bisa dijelaskan secara meyakinkan dan

transfaran perlunya menyesuaikan tarif secara wajar, Pemda dan DPRD

sudah dapat memahaminya. Dan untuk selanjutnya sudah dapat

diberlakukan penyesuaian tarif otomatis rata-rata 10 % setiap tahun.

Tarif merupakan sumber pendapatan utama PDAM. Dengan hasil

penjualan air itulah PDAM dapat meningkatkan pelayanan, baik

kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya.

Kehilangan Air

Tingkat kehilangan air masih jadi permasalahan serius di PDAM Tirta

Mountala yang secara total 34 % dengan rincian 11 % disebabkan meter

air yang tidak akurat, 23 % karena jaringan pipa yang bocor karena

sudah tua dan ini diperlukan pergantian jaringan pipa yang baru.

Tingkat kebocoran yang begitu tinggi tentu saja tidak akan dibiarkan,

maka sejak beberapa waktu yang lalu telah disusun program kerja

dengan target menurunkannya hingga menjadi 25 % dan itu sekaligus

berarti peningkatan pemasukan di sektor keuangan.

PDAM Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar yang berdiri tahun 1993

Page 3: PDAM tirta mountala

memang sedang gencar berbenah di semua aspek demi mewujudkan

Visi “

Menjadikan PDAM Tirta Mountala perusahaan Air Minum yang Mandiri

dan Berkembang Sehat serta Profesional Dalam Pelayanan sesuai

target MDG”

dan Misi:

Meningkatkan pelayanan air bersih pada aspek- aspek Kwalitas ,

kuantitas dan kontinuitas. Pada aspek kwalitas ditargetkan air harus

memenuhi persyaratan air minum setiap saat minimum pada instalasi

pengolahan air minum.

Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih.

Optimalisasi operasional produksi dan distribusi

Meningkatkan pendapatan

Menciptakan kesejahteraan bagi seluruh karyawan sesuai dengan

kinerja yang dihasilkan.

Memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah.

Semoga cepat tercapai demi memenuhi harapan masyarakat,

menyediakan air minum yang bermutu, mencukupi dan berkelanjutan.

Kota Jantho, Mai 2009

PDAM Tirta Mountala

Kabupaten Aceh Besar

T. NOVIZAL AIYUB, SE Ak

Direkturdiposkan oleh roelist di 01.20 tidak ada komentar: link ke posting ini   sabtu, 15 november 2008

I. PENDAHULUAN 

1.1 LATAR BELAKANG 

Corporate plan PDAM Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar disusun

Page 4: PDAM tirta mountala

sebagai pedoman pengembangan perusahaan dalam lima tahun

kedepan (2007-2011). Corporate plan dibuat secara mendasar,

menyeluruh dan berkesinambungan dengan memperhatikan potensi

dan kendala yang ada pada perusahaan dan lingkungannya. Corporate

Plan ini memuat strategi, sasaran utama dan program yang diperlukan

guna mewujudkan misi utama perusahaan yang ditetapkan dengan

mempertimbangkan kondisi dan dinamika eksternal yang dihadapi

serta kompetensi, kapasitas dan potensi sumber daya yang dimiliki

perusahaan. Dengan demikian rencana tahunan dan rencana

operasional perusahaan dapat disusun secara terarah dan efisien.

Adanya Corporate Plan PDAM Tirta Mountala menjadi sangat istimewa

selain karena ini merupakan corporate plan yang pertama sekali

disusun oleh PDAM, juga disusun dalam suasana pasca tsunami dimana

masih banyak organisasi donor internasional yang terbuka untuk

diminta bantuannya. 

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 

Maksud disusunnya Corporate Plan yaitu untuk mengadakan suatu

pedoman bagi rencana pengembangan suatu perusahaan yang

menjabarkan harapan dari stakeholder, visi dan misi perusahaan,

sasaran strategis dalam kurun waktu tertentu, program multi tahunan

dan kajian kelayakannya. Tujuan Corporate Plan adalah sebagai acuan

agar Rencana Kerja Operasional dan Anggaran Tahunan Perusahaan

dapat disusun secara terarah dan berkesinambungan dan bukan

merupakan kesatuan yang berdiri sendiri yang dapat menyebabkan

PDAM kehilangan arah, momentum dan peluang pengembangan. 

II. GAMBARAN UMUM PROFIL DAN POTENSI WILAYAH DAN PDAM 

2.1 PROFIL DAN POTENSI WILAYAH

Page 5: PDAM tirta mountala

Kabupaten Aceh Besar terletak di ujung barat daya Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam dan merupakan titik awal dari Banda Aceh menuju

daerah Aceh dan Sumatera lainnya. Sebelum dimekarkan pada tahaun

1979, ibukota Aceh Besar adalah kota Banda Aceh, kemudian kota

Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya  sehingga

ibukota Aceh Besar pindah ke Kemukiman Jantho, Kecamatan

Seulimeum di pegunungan seulawah.  Terletak

pada 5,2o-5,8o LU dan, 95,0o-95,8o BT, Kabupaten Aceh Besar memiliki

wilayah seluas 2.974 Km2, berbatasan dengan Selat Malaka dan Kota

Banda Aceh di sebelah Utara, Kabupaten Aceh Jaya di sebelah selatan,

Kabupaten Pidie di sebelah Timur dan Samudera Indonesia di sebelah

barat. Kabupaten yang seolah-olah mengepung Kota Banda Aceh ini

terdiri dari 22 Kecamatan, 68 kemukiman, dan 596 desa. Jumlah

penduduknya pada tahun 2005 adalah 296.541 jiwa dengan

pertumbuhan menunjukkan rata-rata 1,2 % pertahun. Memiliki

pendapatan perkapita sebesar ….. juta Rupiah pertahun dan PDRB

sebesar 2,38 Milyar Rupiah pada tahun 2004. (Kabupaten Aceh Besar

dalam Angka tahun 2005) Bencana tsunami telah menyebabkan

berkurangnya jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar hingga puluhan

ribu jiwa, namun beberapa saat kemudian, Aceh besar menjadi tempat

pengungsian terbanyak dari seluruh NAD, tercatat hampir 47 ribu

pengungi tinggal di tenda-tenda dan barak-barak di wilayah Aceh Besar

(dari Buku: Penduduk dan Kependudukan Aceh Pasca Gempa dan

Tsunami, BPS-SPAN, 2005). Hal ini menimbulkan penambahan jumlah

Page 6: PDAM tirta mountala

penduduk tidak tetap yang sangat besar pula, di samping itu secara

tidak langsung juga mendorong perkembangan penduduk keseluruhan

bahkan kemudian mempengaruhi ekonomi daerah secara positif.

Kabupaten Aceh besar juga termasuk kelompok ekspansif karena

didominasi oleh kelompok umur muda. 

2.2 PROFIL DAN POTENSI PDAM 

PDAM Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar dibentuk pada tahun 1994

dari BPAM Kabupaten Aceh Besar. PDAM saat ini memiliki kapasitas

produksi total sebesar 175 L/det yang berasal dari 6 sumber/unit

produksi. PDAM Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar terdiri dari 3

(tiga) Cabang. Satu Cabang berada di Jantho (Ibu Kota Kabupaten Aceh

Besar), yang melayani Kota Jantho , kemudian Cabang Darul Imarah

melayani wilayah Ajun, Dusun Indah, Garot, Darul Imarah, Puskopol,

Vila garden, Punie dan Batalion 112; sedangkan Cabang Siron melayani

Lambaro, Montasik dan Kuta Baro. 

PDAM saat ini melayani 5.788 sambungan langganan termasuk kran

umum, yang tersebar di 12 Kecamatan dari 22 Kecamatan yang ada di

Kabupaten Aceh Besar. 

PDAM mengalami perubahan kondisi yang cukup berarti saat

mengalami tsunami pada akhir tahun 2004, beberapa hal yang perlu

diketahui adalah sebagai berikut: 

Kondisi Sebelum Tsunami (Desember 2004) 

Kapasitas total produksi yang dimiliki adalah 123,5 l/det namun

masih/hanya dioperasikan sebesar 98,5 L/det saja.

PDAM melayani sejumlah 6.067 sambungan (Sambungan aktif), atau

memiliki cakupan 30% penduduk di daerah pelayanan atau hanya

sekitar 15% dari seluruh penduduk kabupaten. 

Page 7: PDAM tirta mountala

Kondisi lainnya yaitu: 

Kehilangan air (NRW) 49% (pendekatan, tanpa meter induk) 

Jumlah Pegawai 49 

Harga air dasar Rp. 300 / m3 

Harga air rata-rata Rp. 500 / m3 

Pendapatan rata-rata perbulan Rp. 79,9 Juta 

Pengeluaran rata-rata perbulan Rp. 109,2 Juta 

Kondisi Setelah Tsunami (Januari 2005) 

Jumlah sambungan berkurang sekitar 1.237 sambungan, menjadi total

4.327 sambungan aktif saja.

Ada daerah yang seluruh pelangganya hilang yaitu Kec. Pekan Bada

(700 sambungan) dan Kec. Mesjid Raya (537 sambungan).

Jumlah pegawai berkurang karena ikut menjadi korban tsunami. Jumlah

pegawai dari 49 menjadi 45 orang.

Pada pertengahan tahun 2005 atas saran ESP (melalui feasibility studi

sederhana), IPA Siron 2 mulai dioperasikan secara bertahap dengan

tugas utama melayani mobil-mobil tangki untuk suplai ke barak-barak

pengungsi. PDAM kemudian membentuk sebuah cabang baru yang

disebut cabang Siron. Adapun biaya operasional Siron seluruhnya

ditanggung oleh UNICEF. Saat ini pengoperasian Siron 2 rata-rata sudah

penuh 24 jam.

Kondisi lainnya relatif tidak berubah Permasalahan Utama PDAM

setelah tsunami

Page 8: PDAM tirta mountala

Berkurangnya jumlah sambungan sangat mempengaruhi keuangan

PDAM karena daerah yang terkena tsunami adalah daerah yang angka

penjualan airnya cukup tinggi.

Harga air masih telalu rendah, sehingga untuk menutupi biaya

opersional PDAM sangat tergantung pada pendapatan non air yang

terutama dari biaya pemasangan sambungan baru, PDAM selalu

menambah sambungan tanpa memperdulikan kemampuan sistem

penyediaan air.

Motivasi pegawai pada umumnya menurun karena kondisi fisik dan

keuangan PDAM yang memprihatinkan, diperburuk dengan menghadapi

banyaknya famili dan rekan kerja yang menjadi korban tsunami.

Kemampuan SDM yang ada masih rendah sehingga masih sangat

dibutuhkan bantuan untuk meningkatkan kapasitas SDM terutama

melalui training praktis mengenai teknis operasional maupun finansial

PDAM.

Pengoperasian IPA Siron yang ditanggung sepenuhnya oleh UNICEF

menimbulkan ketergantungan PDAM terhadap lembaga ini terutama

dalam hal financial. Adapun gambaran keseluruhan kondisi PDAM Tirta

Mountala ditampilkan secara skematis pada Gambar 2.1 berikut. 

Page 9: PDAM tirta mountala

III. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

digunakan sebagai alat bantu dalam menyusun suatu strategi

manajemen yang tepat dalam mengambil orientasi kebijakan kedepan.

Untuk mengetahui posisi kondisi PDAM dengan lebih obyektif, maka

digunakan pendekatan kuantitatif dengan metoda penilaian dan

pembobotan (scaling & weighting). Seluruh situasi dan kondisi yang

ada sebagai faktor internal (kekuatan dan kelemahan) maupun

eksternal (peluang dan ancaman) diidentifikasi dan diberikan bobotnya

sebagai faktor pengali kemudian diberikan nilai pengaruh 1 sampai 4

(lemah, sedang, kuat dan sangat kuat).

3.1 ANALISIS INTERNAL

Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PDAM,

kajiannya dibagi dalam 4 (Empat) aspek yaitu :

Aspek teknis

Aspek keuangan dan administrasi

Aspek organisasi dan sumber daya manusia

Aspek pelayanan pelanggan dan hubungan masyarakat Rangkaian

kekuatan dan kelemahan dari aspek internal tersebut dituangkan

dalam bentuk tabulasi aspek internal kemudian dibuat penilaian

Page 10: PDAM tirta mountala

dan pembobotan untuk menentukan aspek mana yang paling

dominan, hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

3.2 ANALISIS EKSTERNAL

Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PDAM

Sukabumi, kajiannya dibagi dalam 6 (enam) indikator yaitu :

Aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

Aspek ekonomi nasional/daerah

Aspek dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD

Aspek dukungan dari organisasi non-pemerintah

Aspek hukum

Aspek geografis, tata ruang dan lingkungan Aspek eksternal

tersebut dituangkan dalam bentuk tabulasi dan diberikan

penilaian serta pembobotan seperti terlihat pada tabel 3.2

sebagai berikut.

Page 11: PDAM tirta mountala

3.3 KESIMPULAN ANALISIS SWOT

Setelah melakukan evaluasi Internal dan eksternal selanjutnya

diketahui posisi PDAM bagaimana merespons semua faktor tersebut.

Posisi tersebut akan menentukan orientasi yang sebaiknya dianut oleh

PDAM dalam menentukan sasaran dan strategi pengembangan usaha.

Posisi PDAM ditentukan berdasarkan hasil perhitungan selisih nilai

kekuatan dan kelemahan dan selisih nilai peluang dan ancaman,

dengan pedoman sebagai berikut:

Posisi I (Survival/Defensif), Apabila mempunyai kondisi internal

negatif dan eksternal negatif

Posisi II (Stabilisasi/Rasionalisasi), Apabila memiliki kondisi

internal negatif dan eksternal positif

Posisi III (Pertumbuhan/Agresif), Apabila mempunyai kondisi

internal positif dan eksternal positif

Posisi IV (Orientasi ke luar), Apabila memiliki kondisi internal

positif dan eksternal negatif Gambar 3.3 POSISI SWOT PDAM 

Page 12: PDAM tirta mountala

Berdasarkan pedoman tersebut ternyata saat ini PDAM Tirta Mountala

berada pada posisi III (Pertumbuhan/Agresif), dengan demikian PDAM

perlu mengambil strategi umum berupa: memanfaatkan seluruh sumber

daya yang ada untuk mengembangkan keuntungan, hal ini dapat diraih

melalui penambahan pelanggan baru dan peningkatan pemakaian

pelanggan. Perlu diperhatikan bahwa walaupun secara keseluruhan

faktor internal masih positif namun nilainya cukup rendah, sehingga

perlu pula dipertimbangkan untuk terus memperbaiki kinerja internal

yang memiliki nilai negatif besar antara lain: Kehilangan air terutama

pada jaringan distribusi dan efisiensi penagihan yang masih rendah.

Apabila strategi pertumbuhan agesif yang diterapkan tanpa dibarengi

dengan upaya penurunan kehilangan air dan peningkatan efisiensi

penagihan, maka strategi tersebut tidak akan membawa perubahan

yang berarti terhadap perusahaan.

IV. VISI DAN MISI

Visi dan Misi dari PDAM Tirta Mountala disusun berdasarkan tugas

pokok dan fungsi, keinginan dari para stakeholder, serta pertimbangan

aspek Internal dan eksternal (SWOT).

Keinginan dari para stakeholder dapat dilihat pada Bagian Lampiran

sedangkan aspek internal dan eksternal telah dibahas pada analisis

SWOT.

4.1 VISI

Visi PDAM Tirta Mountala adalah : “Menjadikan PDAM Tirta Mountala perusahaan penyedia Air Minum yang

Page 13: PDAM tirta mountala

mandiri, berkembang sehat, serta professional dalam Pelayanan, sesuai target MDG“

Visi tersebut memiliki makna yang cukup mendalam yaitu : Perusahaan

penyedia air minum, PDAM bercita-cita dapat menyediakan air minum

yang sebenarnya (bukan hanya sekedar nama) sampai di pelanggan

sesuai dengan target MDG (Millenium Development Goals). Keinginan

tersebut akan dilaksanakan secara bertahap melalui proses yang

sistematis sesuai dengan kondisi perusahaan.

Mandiri, artinya perusahaan mampu menutupi seluruh biaya

operasionalnya tanpa bergantung pada pemerintah daerah.

Berkembang Sehat, artinya PDAM diharapkan terus berkembang

menjadi besar namun tetap sehat. Tidak jarang PDAM yang menjadi

besar namun kesehatannya malah terganggu, menjadi miskin dan tidak

dapat melayani pelanggannya dengan baik.

Profesional dalam pelayanan lebih merupakan cita-cita mulia yang

pencapaiannya hanya dapat dinilai melalui tingkat kepuasan

pelanggannya.

4.2 MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut PDAM telah menetapkan misinya

sebagai berikut :

Meningkatkan pelayanan air bersih pada aspek-aspek kualitas,

kuantitas dan kontinuitas. Pada aspek kualitas ditargetkan air

harus memenuhi persyaratan air minum setiap saat minimum

pada instalasi pengolahan air minum.

Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih.

Optimalisasi operasional produksi dan distribusi

Meningkatkan Pendapatan

Menciptakan kesejahteraan bagi seluruh karyawan sesuai dengan

kinerja yang dihasilkan

Memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah

Page 14: PDAM tirta mountala

V. STRATEGI DAN PROGRAM

Strategi Perusahaan disusun berdasakan visi & misi, masalah yang

berkembang dari kondisi internal dan eksternal saat ini dan antisipasi

dari perkiraan kondisi tersebut di masa mendatang. Untuk

memperkirakan kondisi di masa mendatang perlu dihitung kebutuhan

air selama lima tahun ke depan yang didasari oleh proyeksi

perkembangan penduduk dan kebijakan rencana pengembangan

wilayah. Proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2007 dapat

dilihat pada Tabel L.6.1 dalam Bagian Lampiran.

5.1 STRATEGI

Sebagaimana telah di bahas sebelumnya bahwa berdasarkan analisis

SWOT, strategi utama (grand strategy) yang sebaiknya dilakukan oleh

PDAM Tirta Mountala adalah Pertumbuhan/Agresif. Sedangkan untuk

menghasilkan program perusahaan tahunan perlu dijabarkan terlebih

dahulu strategi fungsional yang tepat.

Demi memudahkan penentuan strategi fungsional yang tepat dibentuk

matriks TOWS strategi, matriks tersebut dapat dilihat pada Tabel L.5.3.

Bagian Lampiran.

Berdasarkan matriks TOWS strategi tersebut disimpulkan strategi

fungsional Perusahaan sebagai berikut :

5.1.1 Strategi Teknis Operasional/Produksi

Penambahan sambungan secara intensif di Siron, Darul Imarah

dan Jantho

Perbaikan sistem produksi: Perbaikan intake Siron, WTP Darul

Imarah, termasuk pemasangan meter induk

Menurunkan tingkat kehilangan air

Penambahan kapasitas produksi di wilayah-wilayah yang

kebutuhan airnya lebih tinggi dari kapasitas produksi yang ada.

Pengadaan fasilitas peralatan untuk perawatan/pemeliharaan

Penggantian dan tera meter air pelanggan • Optimalisasi Daya

PLN • mendorong dinas kehutanan dan dinas terkait untuk

Page 15: PDAM tirta mountala

melakukan kegiatan konservasi, terutama di daerah tangkapan

sumber air PDAM

5.1.2 Strategi Keuangan

Meningkatkan efisiensi penagihan

Memperbaiki pihutang tagihan

Memanfaatkan Bantuan Donor/NGO untuk perbaikan sistem dan

penambahan kapasitas produksi dan distribusi

Penerapan kenaikan tarif berkala setiap awal tahun untuk

penyesuaian terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Mencicil setoran PAD 5.1.3 Strategi Pemasaran/Pelayanan

Pelanggan

Sosialisasi yang terprogram untuk kenaikan tariff

Melakukan survai kepuasan pelanggan

Pembentukan forum komunikasi pelanggan

5.1.4 Strategi SDM/Organisasi

Peningkatkan sistem pelaporan dan administrasi

Penyusunan Standar Operasi Prosedur

Penerapan penyesuaian gaji karyawan yang disesuaikan dengan

kemampuan perusahaan

Menjaga rasio pegawai yang ideal (kontrol terhadap penerimaan

pegawai baru)

Program penghargaan & jenjang karir untuk karyawan berprestasi

5.2 PROGRAM

Adapun program-program kegiatan PDAM Tirta Mountala hingga tahun

2008 berikut sasaran dan indikator pencapaiannya, adalah sebagai

berikut: Bidang Teknik Sasaran :

Penambahan Sambungan Baru sebanyak 3.700 unit pada tahun

2007, 2.500 unit pada tahun 2008 dan rata-rata 270 unit pada

setiap tahun berikutnya.

Menurunkan angka kehilangan air secara intensif dari 39%

menjadi 30% dalam 5 tahun

Page 16: PDAM tirta mountala

Menambah kapasitas produksi sebesar 40L/det di Darul Imarah,

40 L/det di siron

Menambah kapasitas reservoir distribusi sehingga mampu

mengatasi kebutuhan puncak distribusi

Menambah perpipaan transmisi dan jaringan distribusi sehingga

mampu melayani penambahan kapasitas produksi

Memperbaiki sistem produksi dan distribusi yang kurang

sempurna.

Program :

Pemasangan sambungan baru terutama melalui Bantuan SAB-SAS

sebanyak 3.500 unit paket sambungan baru, serta bantuan

NGO/organisasi donor internasional lainnya menjadi total 7.004

unit sambungan baru selama 5 tahun.

Pembangunan IPA paket dengan kapasitas produksi sebesar 40

L/det di Darul Imarah dan 40 L/det di Siron keduanya pada tahun

2007

Pembangunan Reservoir dengan kapasitas 750 m3 di Jantho, 200

m3 di Montasik/Suka Makmur (sistem Luthu), 600 m3 di Peukan

Bada/Lhoknga (sistem Gleitaron), 750 m3 di Darul Imarah, dan

1000 m3 di Siron, semuanya diharapkan sudah selesai pada tahun

2007.

Pengadaan dan pemasangan pipa transmisi berikut asesoris: -

ND.300mm = 31 Km (19Km untuk Neuhen, 12Km Jantho)

Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/retikulasi berikut

asesoris: - ND.75mm = 56 Km, - ND.50 mm = 84 km

Indikator Pencapaian :

Tercapainya jumlah sambungan sedikitnya sebesar 13.900 unit

pada tahun 2011.

Tercapainya penurunan angka kehilangan air rata-rata menjadi

30% atau lebih rendah

Pengaliran air 24 jam di seluruh daerah pelayanan dengan

tekanan yang memadai. Bidang

Page 17: PDAM tirta mountala

Keuangan Sasaran :

Meningkatkan efisiensi penagihan dari 68% menjadi …

Memperbaiki pihutang tagihan dari 154 hari menjadi …

Penerapan kenaikan tarif berkala setiap awal tahun sebesar 10%

untuk penyesuaian terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Mencicil setoran PAD

Program :

Pengagihan intensif dan terprogram terhadap pelanggan yang

menunggak tagihan dengan mengutamakan daerah yang

pelayanan airnya bagus.

Penyesuaian tarif air secara berkala dilakukan penyesuaian

sebesar 10% setiap tahun untuk menutupi faktor inflasi

Indikator Pencapaian :

Perbaikan kondisi keuangan PDAM dengan mencapai Rasio

Operasi lebih dari 100%

Tertutupnya kenaikan biaya operasi dan pemeliharaan karena

inflasi Bidang Pelayanan

Langganan Sasaran :

Sosialisasi yang terprogram untuk kenaikan tariff

Melakukan survai kepuasan pelanggan

Pembentukan forum komunikasi pelanggan

Program :

Melakukan sosialisasi yang intensif, khususnya terhadap kenaikan

tarif.

Melakukan survai kepuasan pelanggan secara periodik (2 tahun

sekali)

Memfasilitasi pembentukan forum komunikasi pelanggan.

Indikator Pencapaian :

Page 18: PDAM tirta mountala

Terwujudnya kenaikan tariff tanpa menimbulkan gejolak protes

dari pelanggan

Adanya dokumen SKP beserta rekomendasi/rencana tindak

lanjutnya

Adanya Forum Komunikasi Pelanggan di beberapa daerah

pelayanan PDAM. Bidang Sumber Daya Manusia

Sasaran :

Peningkatkan sistem sistem pelaporan dan administrasi

Penyusunan Standar Operasi Prosedur

Penerapan penyesuaian gaji karyawan yang disesuaikan dengan

kemampuan keuangan perusahaan

Menjaga rasio pegawai yang ideal (kontrol terhadap penerimaan

pegawai baru)

Menjaga dan meningkatkan kemampuan SDM

Program penghargaan & jenjang karir untuk karyawan berprestasi

Program :

Melakukan tertib pelaporan dan tertib administrasi dengan

mengaktifkan control dari masing-masing pimpinan divisi

Membuat dokumen SOP PDAM

Penyesuaian penghasilan karyawan direncanakan dengan

menaikkan secara rutin sebesar kurang lebih 10-20% setiap

tahun.

Tidak melakukan penambahan pegawai hingga mencapai rasio

yang ideal.

Training / Pelatihan yang diprakarsai dan sedapat mungkin

didanai oleh PDAM sendiri

Perbaikan penjenjangan jabatan

Indikator Pencapaian :

Peningkatan efektifitas operasional dan administrasi perusahaan.

Menurunnya kasus-kasus penyimpangan prosedur

Meningkatnya motivasi kerja karyawan

Page 19: PDAM tirta mountala

Program Lainnya / Tambahan Sasaran :

Terlindunginya area tangkapan air dan daerah aliran sungai

Terlindunginya daerah-daerah sumber air dari gangguan yang

berasal dari masyarakat yang bertempat tinggal disekitar area

sumber air

Program :

Melakukan pemeliharaan daerah-daerah sumber air, melalui

sosialisasi kepada masyarakat sekitar sumber

Melakukan perlindungan terhadap area tangkapan air, dengan

cara berkordinasi dengan instansi pemda terkait, serta

memanfaatkan media forum DAS

Pembelian tanah di Darul Imarah seluas 500m3

Pembangunan kantor Darul Imarah

Pengadaan kendaraan operasional, 2 unit roda 4, dan 6 unit roda

2

VI. ANALISIS FINANSIAL

6.1 PENDANAAN

Aspek Pendanaan merupakan aspek yang sangat penting untuk

disiasati demi suksesnya pelaksanaan / implementasi rencana yang

telah disusun dalam Corporate Plan.

Seluruh Program Rencana Pengembangan Usaha PDAM Tirta Mountala

membutuhkan dana sebesar Rp. …. Milyar (harga dasar tahun 2006).

Sumber pembiayaan untuk investasi pengembangan direncanakan

diperoleh dari berbagai sumber dana yaitu :

Anggaran Daerah (APBD) dan Pemerintah pusat melalui APBN.

Dana internal PDAM

Hibah berupa dana dari Donor sebesar Rp. ….. juta, termasuk dari

ESP sebagai dana pendampingan teknis dan program peningkatan

kapasitas.

Page 20: PDAM tirta mountala

Adapun rincian dari anggaran biaya yang diperlukan dapat dilihat pada

Bagian Lampiran.

Dengan dilakukannya strategi perusahaan secara umum yaitu

perluasan pelayanan melalui penambahan sambungan dengan

didukung oleh berbagai program fungsional , diharapkan PDAM Tirta

Mountala akan memiliki suatu kinerja keuangan yang baik. Dari

perhitungan proyeksi keuangan yang dilakukan didapat bahwa Rasio

Operasi pada tahun 2011 adalah sebesar lebih dari 100%.

Rincian dari Proyeksi Keuangan tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel

proyeksi keuangan dalam Bagian Lampiran.

Tercukupinya jumlah kas yang cukup diharapkan akan dapat juga

membantu Pemerintah Daerah Aceh Besar dalam melakukan

pembangunan yang diberikan dalam bentuk setoran Pendapatan Asli

Daerah (PAD).