pbl grace

31
Makalah PBL BLOK 5 MUSKULOSKELETAL-1 Nama : Grace Irene L. Toruan NIM : 102010248 Kelompok : D1 FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: steven

Post on 25-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PBL

TRANSCRIPT

Makalah PBL

BLOK 5

MUSKULOSKELETAL-1

Nama

: Grace Irene L. Toruan

NIM

: 102010248

Kelompok: D1

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA 2010

TINJAUAN PUSTAKA

KEDUA TUNGKAI BAWAH TERASA NYERI

Grace Irene L. Toruan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna utara no. 6 Jakarta Barat 11470

No. Telp. (021) 56942061, No. Fax. (021) 5631731,

E-mail: [email protected]

PENDAHULUAN

Di dalam berbagai jenis olahraga baik olahraga dengan gerakan-gerakan yang bersifat konstan seperti jogging, marathon dan bersepeda atau juga pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan yang explosif seperti menendang bola atau gerakan smash dalam olahraga tenis atau bulutangkis, jaringan otot hanya akan memperoleh energi dari pemecahan molekul adenosine triphospate atau yang biasanya disingkat sebagai ATP. Energi yang digunakan berasal dari simpanan energi yang terdapat di dalam tubuh yaitu simpanan phosphocreatine (PCr), karbohidrat, lemak dan protein. Molekul ATP tersebut akan dihasilkan melalui metabolisme energi yang akan melibatkan beberapa reaksi kimia yang kompleks. Pengunaan simpanan-simpanan energi di dalam tubuh beserta jalur metabolisme energi yang akan digunakan untuk menghasilkan molekul ATP akan bergantung terhadap jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga.

MEKANISME KINERJA OTOT

Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yangditerima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi.Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang)dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapaenergi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubahbentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudianmengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang.Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecahketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.1,3STRUKTUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

Tulang

Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organ vital termasuk otak, jantung, dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak. Matriks tulang menyimpan kalsium, posfor, magnesium, dan fluor. Lebih dari 99 % kalsium tubuh total terdapat dalam tulang. Sumsum tulang merah terdapat dalam rongga tulang menghasilkan sel darah merah dan putih dalam proses yang dinamakn hematopoesis. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperatur tubuh. Sistem skeletAnatomi sistem skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia, terdiri 80 Appendicular dan 126 yang terbagi dalam 4 kategori : Tulang panjang (contoh: os femur), tulang pendek (contoh: os tarsalia), tulang pipih (contoh: os sternum), tulang tak teratur (contoh: vertebra).2Mineral yang terdapat dalam matriks tulang terutama adalah calsium dan fosfat. Unit dasar dari kortek tulang disebut sistem haversian. Yg terdiri dari saluran haversian (yang berisi pembuluh darah, saraf dan lymphatik), lacuna (berisi osteosit), lamella, canaliculi (saluran kecil yang menghubungakan lacuna dan saluran haversianBentuk dan kontruksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan gaya yang bekerja padanya. Tulang tersususn oleh jaringan tulang kanselus (trabekular/spongius) dan ortikal (kompak). Tulang panjang (mis femur berbentuk seperti tangkai atau batang panjang dengan ujung yang membulat). Batang atau diafasis terutama tersusun atas tulang kortikal. Ujung tulang panjang dinamakan epifisis yang tersusun oleh tulang kanselus. Plat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinal pada anak-anak. Pada orang dewasa mengalami klasifikasi. Ujung tulang panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya. Tulang panjang disusu untuk menyagga berat badan dan gerakan. Tulang pendek (misalnya metakarpal) terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak. Tulang pipih (misalnya sternum) merupakan tempat penting hematopoesis dan sering memberikan perlindungan bagi organ vital. Tulang pipi tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kompak. Tulang tak teratur misalnya vertebra mempunyai bentuk yang unik yang sesuai dengan bentuknya. Secara umum, struktur ulang tak teratur sama dengan tulang pipih. Tulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasarosteoblas, osteosit, dan osteoklas.3-5Osteoblast. Sel pembentuk tulangMemproduksi klagen tipe I dan berespon terhadap perubahan PTHTulang baru dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pad matriks tulang bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteocytes dan terperangkap dalam matriks tulang yg mengandung mineral

Osteocytes. Berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang

Osteoclast Menyerap tulang selama pertumbuhan dan perbaikanPenyerapan tl. dengan cara mengeluarkan asam laktat dan kolagenase menghancurkan mineral dan merusak kolagenOsteon merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut merupakan matrik tulang yang dinamakan lamela. Di dalam lamela terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah sejauh >0,1 mm).Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang dinamakan periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk tulang.6Otot

Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).

Sistem Otot PadaManusiaSistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.

Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot. Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut.

Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek

2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi

3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi

Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.6,7Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari

A. Bagian-bagian otot:

1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot

2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada

3. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

4. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

B. Jaringan otot terdiri dari:

1. Otot Polos (otot volunter)

Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter

Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.

Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.

2. Otot Lurik (otot rangka)

Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter

Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir

Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan

Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan

3. Otot Jantung (otot cardiak)

Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter

struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah. Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari). Ada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah dan otot tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki. Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah. Otot wajah pada satu atau kedua ujungnya menempel pada kulit sehingga kita dapat menggerakkan kulit wajah (muka) kita. Otot ini disebut juga otot mimik. Otot mimik terkumpul di sekitar mulut, hidung, mata dan telinga, sebagian ke daerah leher dan ke daerah kepala. Otot kunyah melekat pada rahang bawah, diantaranya yaitu otot lidah yang berpangkal pada tulang lidah, rahang bawah dan tengkorak. Otot ini menentukan gerakan lidah kita.5-7Kulit

Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis) dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkutis).1. Kulit Ari (Epidermis)

Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :

a. Lapisan tanduk ( stratum corneum), merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh

lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan

oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.

Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan

penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.

Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis - lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

b. Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.

c. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

d. Lapisan bertaju ( stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak ( polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan - kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.

e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu strukturhalus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel -sel bening ( clearcells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.

e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadappermukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel -sel bening (clearcells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.2-52. Kulit Jangat (dermis)

Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus - menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2

mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel. Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing -masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita.

Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika. Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan - jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.

Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit.

Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.

Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.

a. Kelenjar Keringat

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar

keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak

tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.

Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat

dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar

ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak erlalu banyak dan hanya sedikit cairan ang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan

aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.4,6,7b) Kelenjar Palit

Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatandengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yangbermuara ke dalam kandung rambut ( folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat disemua bagian tubuh terutama pada bagian muka.

Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebaseamenghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau

kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebaseaberlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat.

Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata.

Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga

kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.4,7MEKANISME ENZIM OTOT

Energi untuk kontraksi otot

Energi untuk kontraksi otot disediakan oleh konversi adenosin trifosfat (ATP) menjadi adenosin difosfat (ADP) dan fosfat anorganik, melepaskan energi. Sebuah myosin ATPase enzim mengkatalisis reaksi di hadapan Ca 2 + dan Mg 2 + ion.

Yang digunakan sampai ATP harus dipulihkan untuk kontraksi tambahan, Jadi phosphocreatine sekarang datang ke dalam gambar. Ini menyumbangkan obligasi tinggi energi-fosfat menjadi ADP, memproduksi ATP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim creatine kinase. Ketika fosfat kreatin digunakan, ATP baru dihasilkan oleh respirasi aerobik dalam sel otot. Jika ATP digunakan lebih cepat daripada serat otot dapat menghasilkan aerobik, maka serat otot mulai respirasi anaerob untuk memberikan ATP. Hal ini menghasilkan asam laktat. Ini asam laktat disebarkan ke dalam darah meninggalkan sebagian kecil menumpuk di serat otot. Mayor bagian dari asam laktat dilewatkan ke dalam hati mana dioksidasi menjadi CO 2 dan H 2 O. Energi yang dilepaskan dari oksidasi ini digunakan untuk mengubah asam laktat yang tersisa untuk glikogen.2,5,6Berikut adalah perubahan fisik yang diamati selama kontraksi otot.

Pemendekan serat otot. Selama kontraksi otot sarcomeres memperpendek menjadi sekitar 60-70% dari panjang beristirahat. Hal ini tergantung pada kekuatan stimulus dan jumlah unit motor yang terlibat.Kelekatan. Viskositas selama kontraksi otot dan kepadatan meningkat sarcoplasm.Tonisitas. Kontraksi parsial suatu otot santai disebut tonus. Selama kontraksi otot, tonisitas meningkat sebagai unit motor semakin banyak datang ke dalam fase kontraksi.Produksi panas. Energi yang dilepaskan oleh ATP selama kontraksi otot sebagian dikonversi menjadi panas yang membantu dalam menjaga homeothermy.Listrik perubahan. sarcolemma ini dengan potensi sisa 90mV. Selama kontraksi potensi tindakan 45-50 mV dikembangkan.Biokimia perubahan selama kontraksi otot. Selama kontraksi otot sejumlah perubahan biokimia terjadi, yang dipelajari oleh Albert Szent-Gyorgyi pada tahun 1942 dan kemudian oleh RE Davis pada tahun 1963. Dalam serat otot istirahat, sarcolemma ada di dalam luar dan elektronegatif elektropositif. Perbedaan potensial membran yang disebut potensial istirahat. Sebuah membran dengan potensial istirahat seperti dikatakan terpolarisasi.3Na + ion mendominasi bagian luar sarcolemma dan ion potassuim mendominasi dalam. Karena perbedaan konsentrasi pada dua sisi sarcolemma itu, ion kalium dan ion natrium meninggalkan masukkan serat otot.

Sarcolemma lebih permeabel terhadap K + ion daripada ion natrium. Oleh karena itu ion kalium meninggalkan serat otot lebih cepat daripada ion natrium masuk, dan ini membangun di luar muatan positif. Ketika impuls saraf motorik mencapai persimpangan neuro-otot, maka vesikula hadir di ujung pelat motor mengeluarkan zat kimia neurotransmitter yang disebut asetilkolin (ach).Ach mengikat ke reseptor pada sarcolemma membuatnya lebih permeabe untuk Na + daripada K + sehingga, natrium dengan cepat menyebar di sepanjang gradien konsentrasi dan gradien listrik. Sekarang sarcolemma menjadi elektropositif di dalam dan di luar elektronegatif. Ini beda potensial baru ini disebut potensial aksi. Sarcolemma seperti itu disebut depolarised.4Aksi potensial merangsang retikulum sarkoplasma untuk melepaskan ion kalsium yang memulai perubahan biokimia dalam kontraksi otot.

Kalsium dan ion megnesium bertindak sebagai co-faktor untuk enzim ATPase myosine yang hidrolisa ATP menjadi ADP dan melepaskan energi fosfat anorganik.Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi.Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut :ATP ADP + P + energiADP AMP + P + energi Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen.Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang tidak larut dalam air.1-3

SIKLUS AEROB DAN ANAEROB

1. Katabolisme Katabolisme adalah reaksi penguraiann senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi itu berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu persenyawaan. Semakain kompleks perseyawaan kimia itu, semakin banyak ikatan kimia yang menyusunnya dan akan semakin besar energi yang dilepaskannya. Akan tetapi, energi itu tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi itu diubah terlebih dahulumenjadi persenyawaan adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.

Contoh katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi, yaitu proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan olehh semua sel penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Respirasi aerobik, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebeas untuk mendapatkan energi.

2. Respirasi anaerobik,yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi

Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, atau protein (asam amino). Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air, energi dalam bentuk ATP.

1. Respirasi aerobikPersamaan reaksi proses respirasi aerobik (aerob) secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O66O2 6H2O + 6CO2 + 675 kkal

Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Proses respirasi aerob dibagi dalam tiga tahapan, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transfer elektron.

1. GlikolisisGlikolisis adalah pristiwa penguraian satu molekul glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi 2 molekul asam piruvat (trdiri dari 3 molekul C), 2 molekul NADH, dan 2 molekul ATP. Selama glikolisis, dihasilkan 4 molekul ATP. Akan tetapi, 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi yang lainnya, sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi glikolisis berlangsung di sitoplasma. Hasil akhir glikolisis adalah asam piruvat.

Setelah glikolisis, asam piruvat yang dihasilkan mengalami dekarboksilasi oksidatif. Jika glikolisis mengubah senyawa karbon 6 (6C) menjadi senyawa 3C, maka dekarboksilasi mengubah senyaw 3C menjadi senyawa 2C. Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat (3C) menjadi asetil KoA (2C). Reaksi Glikolisis dapat dilihat pada gambar 1.1

dekarboksilasi oksidatif

Reaksi Glikolisis

Gambar 1.1 Reaksi Glikolisis

1. Siklus KrebsNama krebs diambil dari Hans Krebs, ilmuan Jerman-Inggris yang menemukan siklus ini. Sebelum berlangsung siklus krebs, asam piruvat (3C) yang merupakan hasil akhir dari glikolisis diubah terlebih dahulu menjadi asetil KoA (2C) melalui dekarboksilasi oksidatif.

Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanjutnya, asam sitrat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya kembali menjadi asam oksaloasetat dengan melepaskan CO2. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerimaan hidrogen (akseptor hidrogen) yaitu NAD+ dan FAD, untuk dibawa ke sistem transfor elektron.

Pada siklus Krebs, sebagian besar energi disimpan dalam NADH, yaitu sebanyak 6 molekul. Selain NADH, pada satu tahap, energi dihasilkan dalam FADH2 (flavin adenin dinuklotida hidrogen). Satu tahap dalam siklus Krebs juga menghasilkan 2 ATP secara langsung. Seluruh reaksi siklus Krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerobik). Siklus krebs berlangsung di dalam mitokondria. Gambar Siklus Krebs pada gambar 1.2

Gambar 1.2 Siklus Krebs

1. Transfer ElektronEnergi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs ada dua macam. Pertama, dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (guanosin trifosfat). Energi in merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua, dalam bentuk sumber elektron, yaitu NADH dan FAD (flavin adenin dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa ke sistem transfor elektron.

Proses transfos elektren ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari NADH dan FADH2 dibawa darai satu subtrat ke substrat lain secara berantai. Pembawa elektron dalam transfor elektron antara lain protein besi-sulfur (Fe.S) dan sitokrom. Selain itu terdapat pula senyawa ubikuinon yang bukan protein. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikat fosfat anorganik (P) ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat (O2) sebagai penerima (akseptor), sehinga terbentuk H2O.

Jadi, dari keseluruhan proses katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik, dihasilkan 38 ATP, dengan perincian sebagai berikut:

Glikolisis : 2 NADH + 2 ATP = 8 ATP

Oksidasi dari piruvat : 2 NADH (atau 6 ATP) = 6 ATP

Siklus Krebs : 6 NADH + 2 FADH + 2 ATP = 24 ATP

38 ATP

Anaerobik

Energi yang bermanfaat dari glikolisis adalah 3 ADP dan mengalami fosforilasi kembali untuk menghasilkan 3 ATP, dan 4 ion hidrogen (H+) per molekul glukosa 1-fosfat yang di putus dari glikogen. Pada kondisi anaerobik, ion hidrogen dilepaskan dalam glikolisis, tetapi siklus asam trikarboksilat atau siklus Krebs tidak dapat menggabungkannya dengan oksigen pada kecepatan yang cukup sehingga cenderung berakumulasi dalam otot. Kelebihan ion hidrogen ini, kemudian digunakan untuk mengkonversi asam piruvat menjadi asam laktat. Pada kondisi aerobik, ion-ion tersebut diterima oleh senyawa pembawa H+, nikotinamidaadenin dinukleotidabentukoksidasi(NAD+)dan mentransportasikan H+ ke dalam mitokondria untuk fosforilasi kembali sehingga menghasilkan 4 molekul ATP. Selanjutnya asam piruvat mamasuki siklus Krebs dan dirombak menjadi karbondioksida dan ion hidrogen. Kemudian karbondioksida berdifusi memasuki peredaran darah sebagai hasil sisa, sedangkan ion hidrogen diterima oleh NAD+ untuk membentuk senyawa NADH (NAD dalam bentuk reduksi). Produk-produk perombakan dari asam lemak dan protein, juga memasuki siklus Krebs dan dikonversi menjadi energi.3-5Fosforilasi dalam proses glikolisis dan siklus Krebs terjadi di dalam rantai sitokhrom yaitu gugus besi (Fe) yang mengadung enzim yang berada di dalam mitokondria, bersama-sama dengan enzim siklus Krebs. Dalam rantai sitokhrom, ion hidrogen dari glikolisis dan siklus Krebs ditransportasikan oleh NAD+ dan bergabung dengan molekul oksigen membentuk air. Sejumlah besar energi yang dilepaskan digunakan untuk memfosforilasi kembali ADP, sedangkan sisa energi akan hilang sebagai panas. Setiap pasang ion hidrogen dari siklus Krebs menghasilkan 3 molekul ATP, sedangkan setiap pasang ion hidrogen yang dilepaskan dari proses glikolisis menghasilkan 2 molekul ATP.

Setiap molekul glukosa yang dipisahkan dari glikogen dan dibawa melalui seluruh rangkaian rekasi, hasil ATP netto akan diperoleh sebagai berikut : dari glikolisis, diperoleh 3 molekul ATP bersama dengan 4 ion hidrogen yang akan menghasilkan lagi 4 molekul ATP dalam rantai sitokhrom. Pada akhir glikolisis, satu molekul glukosa menghasilkan 2 molekul asam piruvat yang memasuki siklus Krebs, sehingga menghasilkan 20 atom hidrogen (setiap molekul piruvat menghasilkan 10 atom hidrogen), kemudian dikonversi menjadi 30 molekul ATP, dalam rantai sitokhrom. Dengan demikian apabila satu molekul glukosa diderivasi dari glikogen, dirombak menjadi karbondioksida dan air.4-7DAFTAR PUSTAKA

1. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.

2. Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007. p. 104-34.

3. Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 132-95.

4. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Ed 10. Philadelphia: W.B. Saunders

5. Rhoades R, Pflanzer R. Humn Physiology. Ed 3. Orlando: Saunders Collage Publishing; 1996. h 466-507

6. Sherwood L. Human physiology. From cells to systems. Ed 5. Belmont: Thomson-Brooks/Cole; 2004. h 26-301

7. Widmair E, Raff H, Strang K. Vander. The mechanism of body function. Boston: Mc Graw Gill; 2004. H 267-310

PAGE 18