pbl asneo.doc

Upload: melda-amalia-sikumbang

Post on 30-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah ...

TRANSCRIPT

Kasus:

Bayi umur 3 tahun dibawa ke RS Anak dengan keluhan sering rewel, demam 5-7 hari suhu 39C , reflek babinski +, kelemahan otot asimetris, sering kejang pada punggung, betis, leher, gangguan proses menelan, ngileran (hipersalivasi), sesak nafas, tenggorokan nyeri. Riwayat persalinan ditolong oleh dukun, tidak mendapat imunisasi polio.Langkah 1. Mencari Istilah

1. Demam 5-7 hari

Demam adalah peningkatan abnormal suhu badan rektal minimal 38OC. Demam merupakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, bukan suatu penyakit, tidak terjadi dengan sendirinya. (Muscari, M.E. 2001. Keperawatan Pediatrik. Jakarta, EGC. p.184)

Demam adalah suatu kondisi saat suhu badan lebih tinggi dari biasanya / suhu normal(36-37OC) umumnya terjadi ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan (Widjaja, M.C. Mencegah dan mengatasi demam pada balita. Jakarta Selatan: Kawan Pustaka. p.1) Demam merupakan respon fisiologis di mana suhu tubuh meningkat akibat pengaturan tulang pada set point di hipotalamus (Davey, P. 2005 At A Glance Medicine. Jakarta: Erlangga. p.64)

2. Suhu 39O C

Suhu tubuh di atas normal

3. Refleks Babinsky (+)

Refleks Babinsky suatu refleks yang diperiksa dengan cara menggores telapak kaki bagian lateral ke arah jari dengan menggunakan ujung pulpen, respon yang dihasilkan adalah ekstensi/dorsofleksi ibu jari kaki dan saling adduksi jari-jari kaki lainnya. Refleks babinsky dikatakan normal jika kaki dan jari-jari kaki plantarfleksi. (Anonim. 2006. Pediatricia. Jogjakarta: TOSCA Enterprise. p.I.12)

Refleks Babinsky (+) merupakan hal yang normal setelah anak dapat berjalan atau pada usia 2 tahun (Berman, A dan Snyder, SJ. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta:EGC. p.160) Refleks babinsky caranya menggores permukaan plantar kaki menggunakan alat agak runcing hasilnya positif jika terjadi reaksi ekstensi ibu jari (Hidayat, AA. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: EGC. p.58)4. kelemahan otot asimetris

Kelemahan otot asimetris adalah suatu keadaan yang sering disebabkan oleh lesi perifer, lesi phlexus brachialis, atau radix, atau lesi uppermotorneuron. (Muttaqin, A. 2008. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika. p.109)5. kejang

6. gangguan proses menelan

Gangguan proses menelan (disfagia) adalah kesukaran menelan terjadi pada daerah mulut orofaring atau esofagus dan biasanya akibat dari sautu kelainan motorik (misalnya: cerebraphalsy atau akalasia) atau obstruksi mekanis (misalnya: struktur peptik esofagus) (Arvin, B.K. Ilmu Kesehatan Anak. p.1272) Kesulitan menelan atau disfagia menjadi pertanda adanya masalah pada tenggorokan atau kerongkongan (esofagus) otot berbentuk tabung yang menggerakkan makanan dan cairan dari bagian belakang mulut ke perut. (Syah. 2013. Penyebab dan Perawatan untuk Kesulitan Menelan. http://www.medkes.com/2013/04/penyebab-dan-perawatan-kesulitan-menelan.html?m=1. Diakses pada tanggal 13 Mei 2013

7. hipersalivasi

Hipersalivasi/ ptialismus adalah pengeluaran air liur lebih dari biasa (Manuaba, I.A.C. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. p. 41)8. sesak nafas

Frekuensi pernafasan normal / menit

Bayi Baru lahir : 30-60 x/menit

Bayi 6 bulan : 30-45 x/menit

Bayi 1-2 tahun : 25-35 x/menit

Anak 3-6 tahun : 20-30 x menit (Hull, 2008. Dasar-dasar Pediatri. Jakarta: EGC. p.117)

Sesak nafas merupakan suatu keadaan ditandai dengan tarikan dinding dada ke dalam, adanya stridor, dan nafas cepat (12 bulan -