pbb 2 tugas iii makalah literasi sains

23
Literasi Sains Makalah Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah PBB2 Kelompok 6 : Halimatul Sa’diyah 102154102 Rika Mustika 122154076 Dewi Diyanti 122154089 Ade Rijal Sumarwan 122154080 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: michel-ora

Post on 26-Sep-2015

435 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

literasi sains

TRANSCRIPT

Literasi Sains

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugasMata Kuliah PBB2

Kelompok 6 :

Halimatul Sadiyah102154102

Rika Mustika122154076

Dewi Diyanti122154089

Ade Rijal Sumarwan122154080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGITASIKMALAYA2014

1. Pendahuluan Standar kompetensi lulusan Kelompok mata pelajaran IPA (sains) pada kurikulum 2006 menyebutkan bahwa sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains disekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Literasi sains berarti mampu menerapkan konsep-konsep atau fakta-fakta yang didapatkan disekolah dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi sains mencerminkan kesiapan warga negara dalam menjawab tantangan global yang semakin hari semakin mendesak.Literasi sains merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran-mata pelajaran yang berumpun pada sains. Salah satu mata pelajaran yang mengampu pada sains adalah mata pelajaran biologi. Melalui mata pelajaran biologi, diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Jika tingkat literasi sains siswa meningkat maka bukan suatu yang mustahil untuk dapat meningkatkan literasi sains nasional.PISA-OECD (Programe for International Student Assessment-Organisation for Economic Cooperation and Development)telah melakukan suatu pemonitoran mengenai kemampuan literasi sains Negara Indonesia. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran PISA-OECD diketahui bahwa kemampuan peserta didik di Indonesia dalam hal literasi sains yang diukur berdasarkan PISA Nasional 2006 masih berada pada tingkatan rendah, yakni 29% untuk konten, 34% untuk proses, dan 32% untuk konteks, sebanding dengan tingkat literasi pada PISA Internasional. Berdasarkan hasil studi ini, diketahui bahwa literasi membaca siswa-siswaIndonesiamasih sangat rendah dibandingkan dengan siswa-siswa seusia mereka di dunia internasional. Dari 57 negara yang disurvei, siswaIndonesia menduduki peringkat ke-50 dengan rata-rata nilai 393. Skor rata-rata tertinggi dicapai oleh Finlandia (563) dan terendah dicapai oleh Kyrgyzstan (322). Dari hasil temuan tersebut, terutama untuk konteks aplikasi sains terbukti bahwa banyak peserta didik di Indonesia tidak dapat mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajarinya dengan fenomena-fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Data tersebut menunjukan bahwa tujuan pembelajaran sains di Indonesia belum tercapai.Para praktisi di bidang pendidikan selakyanya dapat mengurai lebih detail pengertian literasi sains, bagaimana literasi sains dapat dilatihkan dan bagaimana cara yang tepat agar literasi sains dapat diukur dengan baik. Makalah ini berisikan uraian mengenai pengertian sains, bagaimana kemampuan sains itu dapat dilatihkan dan menguraikan alat ukur yang tepat mengenai literasi sains.

2. Pembahasana. Pengertian Literasi SainsSecara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek hurufaau gerakan bemberantasan buta huruf. Kata sains berasal dari kata science yang berarti ilmu pengetahuan.PISA (Programme for International Student Assesment) mendefinisikan literasi sains sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka mengerti serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang terjadi pada alam sebagai akibat manusia (Witte, 2003). Literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan alam. Literasi sains dianggap suatu hasil belajar kunci dalam pendidikan pada usia 15 tahun bagi semua siswa, apakah meneruskan mempelajari sains atau tidak setelah itu. Berpikir ilmiah merupakan tuntutan warganegara, bukan hanya ilmuwan. Keinklusifan literasi sains sebagai suatu kompetensi umum bagi kehidupan merefleksikan kecenderungan yang berkembang pada pertanyaan-pertanyaan ilmiah dan teknologis.Sedangkan Holbrook (2009) dalam jurnalnya The meaning of science, menyatakan literasi sains berarti penghargaan pada ilmu pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen-komponen belajar dalam diri agar dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial. Berdasarkan pernyataan diatas literasi sains memiliki arti luas, setiap kalangan dapat memberikan kontribusi dalam mengartikan literasi sains. Setiap kalangan umur memberikan kontribusi terhadap teknolgi berdasarkan tingkat pemahaman yang dimilikinya.Literasi sains juga merupakan pengetahuan tentang manfaat dan kerugian sains (Shamos, 1995). Pengertian lain literasi sains adalah sikap pemahaman terhadap sains dan aplikasinya (Shortland, 1988; Eisenhart, Finkel & Marion, 1996; Hurd, 1998; De Boer, 2000), kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains dalam upaya memecahkan masalah (NRC, 1996), kemampuan untuk berfikir secara ilmiah (De Boer, 2000), serta kemampuan untuk berfikir kritis tentang sains untuk berurusan dengan keahlian sains (Shamos, 1995; Korpan, et al., 1997).b. Karakteristik Literasi Sains PISAKemampuan yang diukur dalam PISA adalah kemampuan pengetahuan dan keterampilan dalam tiga domain kognitif, yaitu membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Untuk memperoleh data yang dimaksud, disusun dua kategori bentuk soal, yaitu bentuk soal pilihan ganda yang memungkinkan siswa memilih salah satu jawaban yang paling benar dari beberapa alternatif jawaban yang diberikan (sebanyak 44.7% dari keseluruhan soal) dan bentuk soal uraian (constructed response) yang menuntut siswa untuk dapat menjawab dalam bentuk tulisan atau uraian (sisanya atau 55.3%).Kemampuan yang diukur itu berjenjang dari tingkat kesulitan yang paling rendah kepada tingkat yang lebih sulit. Soal-soal yang harus dijawab pada bentuk pilihan ganda dimulai dari memilih salah satu jawaban alternatif yang sederhana, seperti menjawab ya/tidak, sampai kepada jawaban alternatif yang agak kompleks, seperti merespons beberapa pilihan yang disajikan. Pada soal-soal yang memerlukan jawaban uraian, siswa diminta untuk menjawab dengan jawaban yang singkat dalam bentuk kata atau frase, kemudian jawaban agak panjang dalam bentuk uraian yang dibatasi jumlah kalimatnya, dan jawaban dalam bentuk uraian yang terbuka.c. Dimensi Literasi SainsDalam rangka mentransformasikan definisi literasi sains ke dalam penilaian (assessment) literasi sains,PISAmengidentifikasi tiga dimensi besar literasi sains, yakni proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains. Proses sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah, seperti mengidentifikasi dan menginterpretasi bukti serta menerangkan kesimpulan. Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci yang diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui akitivitas manusia. Dan, konteks sains merujuk pada situasi dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi lahan bagi aplikasi proses dan pemahaman konsep sains, seperti misalnya kesehatan dan gizi dalam konteks pribadi dan iklim dalam konteks global.PISAlebih lanjut mengelaborasi dimensi-dimensi literasi sains tersebut menjadi komponen-komponen utama yang akan dinilai. Komponen-komponen yang dipilih serta alasan bagi pemilihan komponen tersebut dipaparkan di bawah ini.1) Proses SainsPISAmemandang pendidikan sains untuk mempersiapkan warganegara masa depan, yang mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang akan semakin terpengaruh oleh kemajuan sains dan teknologi, perlu mengembangkan kemampuan anak untuk memahami hakekat sains, prosedur sains, serta kekuatan dan keterbatasan sains. Termasuk di dalamnya mengenal jenis pertanyaan yang dapat dan tidak dapat dijawab oleh sains, mengenal bukti apa yang diperlukan dalam suatu penyelidikan sains, serta mengenal kesimpulan yang sesuai dengan bukti yang ada. Alasan ini yang menyebabkanPISAmenetapkanlima komponen proses sains berikut ini dalampenilaianliterasi sains.a) Mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah, seperti mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab oleh sains. Kemampuan ini dapat dinilai dengan cara menyajikan suatu situasi yang di dalamnya pertanyaan dapat dijawab secara ilmiah dan kemudian meminta pertanyaan itu diidentifikasi, atau menyajikan sejumlah pertanyaan dan menanyakan pertanyaan mana yang dapat dijawab dengan penyelidikan sains.b) Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses ini melibatkan identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dalam suatu penyelidikan sains, atau prosedur yang diperlukan untuk memperleh bukti itu. Kemampuan ini dapat dinilai dengan cara memaparkan suatu penyelidikan dan meminta anak mengidentifikasi bukti yang diperlukan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk memperoleh bukti yang valid.c) Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau seharusnya mendasari kesimpulan itu. Kemampan ini dapat dinilai dengan menyediakan paparan suatu penyelidikan dan kesimpulan yang dihasilkan dari penyelidikan itu, kemudian menanyakan kesimpulan atau alternatif kesimpulan mana yang sesuai dengan bukti yang diperoleh pada penyelidikan.d) Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, yakni mengungkapkan secara tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia. Kemampuan ini dapat dinilai dengan cara menyajikan suatu situasi yang memerlukan informasi atau bukti dari pelbagai sumber untuk diintegrasikan oleh anak dalam menunjang kesimpulan yang diberikan. Dalam hal ini titik berat diberikan pada kejelasan komunikasi daripada kesimpulan yang dikomunikasikan.e) Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains, yakni kemampuan menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari apa yang telah dipelajarinya. Proses ini tidak hanya menyebutkan kembali pengetahuan, tetapi juga memperlihatkan relevansi pengetahuan itu atau menggunakannya untuk memprediksi atau menmberikan penjelasan. Kemampuan ini dapat dinilai dengan meminta penjelasan atau prediksi tentang situasi, fenomena atau peristiwa yang diberikan.2) Konten SainsLiterasi sains memerlukan pemilikan pengetahuan tentang fakta, peristilahan dan konsep sains, serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan hukum sains. Oleh karenanya pengembangan pengetahuan dan pemahanan sains menjadi komponen penting dalam pendidikan sains. Namun demikianPISAtidak secara khusus membatasi cakupan pengetahuan dalamPISAhanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains di sekolah.PISA melibatkan pengetahuan yang penting untuk literasi sains, termasuk pengetahuan sains yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber lain di sekitar anak di samping dari pembelajaran di sekolah. Konsep-konsep sains dalamPISAdipilih dari bidang-bidang biologi, fisika, kimia, serta bumi dan antariksa, yang dapat digunakan secara integratif dalam mengembangkan gagasan untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi di sekitar. Keterbatasan waktu pengetesan menyebabkanPISAtidak mungkin memuat semua konsep yang memenuhi kriteria di atas, melainkan sampel-sampel konsep sains yang terkait erat pada tema-tema utama berikut:a) Struktur dan sifat materib) Perubahan atmosferc) Perubahan fisis dan perubahan kimiad) Transformasi energie) Gayadan gerakf) Bentuk dan fungsig) Biologi manusiah) Perubahan fisiologisi) Keragaman mahluk hidup (biodiversitas)j) Pengendalian genetikk) Ekosisteml) Bumi dan tempatnya di alam semestam) Perubahan geologis3) Konteks Aplikasi SainsDefinisi modern tentang literasi sains menekankan pentingnya mengenal dan memahami konteks aplikasi sains, serta mampu mengaplikasikan sains dalam memecahkan masalah nyata yang dihadapinya, baik yang terkait pada diri pribadi anak (contohnya makanan), komunitas lokal tempat anak berada (contohnya pasokan air), maupun kehidupan di muka bumi secara lebih global (contohnya pemanasan global).PISAmembagi bidang aplikasi sains ke dalam tiga kelompok berikut:a) Kehidupan dan kesehatanb) Bumi dan lingkunganc) TeknologiMasalah dan isu sains dalam bidang-bidang di atas dapat terkait pada anak sebagai individu, bagian dari komunitas lokal, serta warga dunia, atau ketiganya sekaligus. Situasi-situasi nyata yang menjadi konteks aplikasi sains dalam penilaianPISAtidak diangkat dari materi yang umumnya dipelajari di kelas dan laboratorium, melainkan diangkat dari kehidupan sehari-hari, sebagaimana diilustrasikan pada Tabel 1.

Tabel 1Konteks Aplikasi SainsPISARelevansiBidang Aplikasi

Kehidupan dan KesehatanBumi dan LingkunganTeknologi

Pribadi,Komunitas,GlobalKesehatan, penyakit dan gizi.Pemeliharaan dan keberlanjutan spesiesKesalingbergantungan antara sistem fisik dan sistem biologisPencemaranPembetukan dan perusakan tanahCuaca dan iklimBioteknologiPenggunaan material dan pembuangan sampahPenggunaan energiTransportasi.

d. Indikator literasi sains PISA mentapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yaitu proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains.. PISA tidak secara khusus membatasi cakupan konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains sekolah, namun pengetahuan ini dapat pula bersumber dari sumber-sumber yang lain. Konteks sains merujuk pada situasi dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi lahan bagi aplikasi proses dan pemahaman konsep sains. Dalam kaitan ini PISA membagi bidang aplikasi literasi sains dalam beberapa kelompok, yaitu; kehidupan dan kesehatan, bumi dan lingkungan, serta teknologi.Tiga dimensi versi PISA juga bisa dijadikan acuan dalam penyusunan indikator ketercapaian literasi sains siswa. Pada proses pembelajaran di sekolah, dimensi-dimensi diatas tinggal disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disampaikan.Kuesioner siswa PISA 2006 terdiri dari 37 bagian.. Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan mengenai karir yang berhubungan dengan sains, pertanyaan mengenai lama waktu yang digunakan untuk belajar sains, pertanyaan latar belakang siswa, pertanyaan tentang sikap siswa, dan pertanyaan tentang strategi belajar/mengajar sains. Sebagian besar butir berkaitan dengan pertanyaan tentang sikap siswa terhadap sains. Setiap butir umumnya mempunyai jawaban empat alternatif. Pertanyaan tentang latar belakang siswa, sikap siswa terhadap sains, strategi belajar/mengajar sains, karir yang berhubungan dengan sains, dan lama waktu yang digunakan untuk belajar sains. Berikut adalah tabel indikator literasi sains berdasarkan variabel yang akan diukur dalam penelitian PISA 2006 berturut-turut dirangkum di Tabel 1, 2, 3, 4, dan 5.

Tabel 1. Variabel Latar Belakang SiswaIndikatorButir

Pendidikan ibu (L1)P6, P7 (a,b)

Pendidikan ayah (L2)P9, P10 (a,b)

Tabel 2. Variabel Sikap terhadap Sains PISA 2006BidangIndikatorButir

Dukungan terhadap penyelidikan sains (D)Nilai sains umum (D1)P18 (a,b,d,f,i)

Nilai sains personal (D2)P18 (c,e,g,h,j)

Kepercayaan diri (K)Self-efficay (K1)P17 (a,b,c,d,e,f,g,h)

Self-concept (K2)P37 (a,b,c,d,e,f)

Minat sains (M)Minat sains secara umum (M1)P21 (a,b,c,d,e,f,g,h)

Kesukaan terhadap sains (M2)P16 (a,b,c,d,e)

Motivasi belajar sains (M3)P35 (a,b,c,d,e)

Motivasi berorientasi masa depan (M4)P29 (a,b,c,d)

Kegiatan yang berkaitan dengan sains (M5)P19 (a,b,c,d,e)

Tanggungjawab terhadap lingkungan (T)Kesadaran akan masalah lingkungan (T1)P22 (a,b,c,d,e)

Perhatian terhadap masalah lingkungan (T2)P24 (a,b,c,d,e,f)

Harapan akan masalah lingkungan (T3)P25 (a,b,c,d,e,f)

Tanggungjawab terhadap pembangunan (T4)P26 (a,b,c,d,e,f,g)

Tabel 3. Variabel Strategi Belajar/Mengajar SainsIndikatorButir

Penggunaan fenomena mengilustrasikan topik (S1)P34 (g,l,o,q)

Problem based learning (S2)P34 (c,d,p)

Penyelidikan lab (S3)P34 (b,f,h,k)

Kooperatif/peer teaching (S4)P34 (a,e,i,m)

Modeling (S5)P34 (j,n)

Tabel 4. Variabel Karir yang Berhubungan dengan SainsIndikatorButir

Karir yang berkaitan dengan sains (KIPA1)P27 (a,b,c,d)

Informasi karir berkaitan dengan sains (KIPA2)P28 (a,b,c,d)

Tabel 5. Lama Waktu untuk Belajar SainsIndikatorButir

Waktu untuk belajar sains di sekolah (W1)P31 (a,b,c)

Waktu untuk les sains (W2)P32 (a,b,c,d,e,f)

e. Kategori Kemampuan Literasi SainsDalam pengukuran tingkat literasi sains, maka tes kemampuan literasi sains dan pedoman pengkategorian jawaban siswa disusun berdasarkan tingkat literasi sains. Tes dan pedoman pengkategorian kemampuan literasi sains siswa diadaptasi dari Soobard & Rannikmae (2011). Adapun Gambaran umum atau kategori kemampuan literasi sains yang disusun seperti Tabel 6.

Tabel 6. Kategori Jawaban Siswa Menurut Tingkat Literasi Sains

TingkatDeskripsi

Nominal Siswa setuju dengan apa yang dinyatakan orang lain tanpa adanya ide-ide sendiri. Siswa mengunakan/memanfaatkan dan menuliskan istilah ilmiah, namun tidak mampu untuk membenarkan istilah atau mengalami miskonsepsi.

Fungsional Siswa mampu mengingat informasi dari buku teks misalnya menuliskan fakta-fakta dasar, tetapi tidak mampu membenarkan pendapat sendiri berdasarkan pada teks atau grafik yang diberikan.Siswa bahkan mengetahui konsep antar disiplin, tetapi tidak mampu menggambarkan hubungan antara konsep-konsep tersebut.

Konseptual/ProseduralSiswa memanfaatkan Konsep antar disiplin ilmu dan menunjukkan pemahaman dan saling keterkaitan. Siswa memiliki pemahaman tentang masalah,membenarkan jawaban dengan benar informasi dari teks, grafik atau tabel. Siswa mampu menganalisis alternatif solusi.

MultidimensionalSiswa memanfaatkan berbagai konsep dan menunjukkan kemampuan untuk menghubungkan konsep-konsep tersebutdengan kehidupan sehari-hari. Siswa mengerti bagaimana ilmu pengetahuan, masyarakat dan teknologi yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Siswa juga menunjukkan pemahaman tentang sifat ilmu pengetahuan melalui jawabannya.

3. Contoh Instrumena. Contoh Instrumn Literasi MembacaWanita bali sudah terbiasa membawa air diatas kepala (nyung yeh) menggunakan ember. Air yang dibawa tersebut diisi daun pisang terlebih dahulu, agar tidak tumpah. Hal ini membuat orang yang melihatnya keherananJika kamu mau menjelaskannya kepada orang lain, maka penjelasan yang paling tepat adalaha. Daun menekan air kebawahb.Pengaruh gaya gravitasi yang dialami daunc. Air berayun-ayun dan perlahan-lahan berkurang sampai berhentid.Gaya keatas air lebih kecil daripada gaya tekan kebawah oleh daunAlasan.(PISA, 2006)b. Contoh Instrumen Litersi MatematikaContoh Soal PISA:1) SAMPLE SOAL 1CHANGE & RELATIONSHIPS ITEMSUnit: Walking (situation: personal)

Gambar di atas adalah sebuah jejak kaki seseorang yang sedang berjalan. Misalkan panjang jarak langkah antar dua jejak kaki yang berdekatan adalah P, untuk pejalan kaki tersebut diberikan formula n/P = 140 yang menyatakan hubungan antara n dan P dimana n = jumlah langkah per menit dan P adalah panjang jarak dalam meter.PERTANYAAN 1Jika formula tersebut berlaku pada Agniti yang tengah berjalan dan ia membuat 70 langkah per menit, berapa panjang jarak langkahnya? Tunjukkan cara kerjamu!

2) SAMPLE SOAL 2Unit: Internet Relay Chat (situation : personal)Mark (berasal dari Sidney, Australia) dan Hans (berasal dari Berlin, Jerman) sering berkomunikasi satu sama lain dengan chat melalui internet. Mereka harus log on via internet pada waktu yang bersamaan untuk dapat berbincang.Untuk dapat menemukan waktu yang tepat untuk chat/berbincang, Mark melihat diagram waktu seluruh dunia dan menemukan bahwa

PERTANYAAN 1Jika di Sidney menunjukkan pukul 7:00 pm, pukul berapakah di Berlin?PERTANYAAN 2Mark dan Hans tidak bisa chat antara pukul 9:00 am dan 4:30 pm di masing-masing wilayah mereka, karena harus sekolah. Juga, dari pukul 11:00 pm sampai 7:00 am waktu setempat, mereka juga tidak akan bisa chat karena saat itu adalah waktu tidur mereka.Kapankah waktu yang tepat bagi Mark dan Hans untuk berbincang? Tulislah waktu lokal di dalam tabel berikut

c. Contoh Instrumen Literasi BiologiBacalah artikel surat kabarini danjawablah pertanyaan-pertanyaanberikut!

MESIN TIRUAN UNTUK KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP

Tanpa diragukanlagi, jikaseandainyaada pemilihan binatang tahun 1997,Dolly mungkin akan jadi pemenang. Dolly adalah seekor domba dari Scotlandiayang kamu lihat padafoto. Tapi Dolly bukan sekedar seekor dombabiasa. Dia itu merupakan klon dari domba lain. Klon artinya salinan atau tiruan. Kloningartinyamengkopidarisuatutiruaninduktunggal.Parasaintis telah berhasil menciptakan seekor domba (Dolly) yang identikdengan domba yang berfungsi sebagaitiruan induk. Seorang saintis dari Scotlandia, Ian Wilmuttelah merancang mesin tiruanuntuk domba itu. Diamengambil bagian yang sangat kecil sekali dari kambing seekor dombadewasa (domba 1).Dari bagiankecil itu dia memindahkan inti selnya, kemudian dia mentransfer inti sel itu kedalam sel telur domba betina lain (domba 2). Tetapi dengan terlebih dahulu diamemindahkan darisel telur itu semua materi yang akan menentukan karakteristik domba 2 dalam seekor bayi domba yang dihasilkan dari sel telur itu. IanWilmutmenanamkan sel telur domba 2 yang telah termanipulasi itu ke dalam domba betina lain (domba 3). Domba 3menjadi hamil dan kemudian mempunyai bayidomba:Dolly. Beberapa saintis beranggapan bahwa dalam beberapa tahun ini,akan dimungkinkan untuk mengklon manusia juga. Tetapi banyak pemerintah telah memutuskan untuk melarang kloning manusia karenah ukum.

Gambar Domba DolyPertanyaan 1: KloningS128Q01Dengan domba yang manakah Dolly identik?A.domba1B.domba2C.domba3D.ayahDollyKloning, Pemberian skor 1Fokus Pertanyaan : Proses :Demonstrasi pengetahuan dan pemahaman Tema:Pengendaliangenetic Area:Sainstentangkehidupandankesehatan

4. KesimpulanSecara harfiah literasi berasal dari Literacy (dari bahasa inggris) yang berarti melek huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Kata sains berasal dari Science (dari bahasa inggris) yang berarti ilmu pengetahuan. Salah satu indikator keberhasilan siswa menguasai berpikir logis, berpikir kreatif, dan teknologi dapat dilihat dari penguasaan Literasi Sains siswa dari Program PISA.Masyarakat modern yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, mempersyaratkan warganya untuk menguasai kemampuan membaca, matematika, dan sains sebagai kemampuan dasar untuk hidup. Kemampuan ini seyogianya diperoleh di sekolah-sekolah formal sebelum seorang siswa mencapai usia 15 tahun. Beberapa studi menunjukkan bahwa kemampuan dasar ini tidak saja akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan siswa memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, melainkan juga kesiapannya menghadapi kehidupan di masyarakat.Studi tentang literasi membaca, matematika, dan sains dalam PISA dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan dasar siswa dalam situasi yang berbeda, sekalian juga untuk mengetahui perbandingan kemampuan siswa-siswa Indonesia di antara siswa-siswa di dunia agar kita beroleh gambaran tentang efektivitas sistem pendidikan yang kita jalankan.

5. Daftar Pustaka

Haris, Abdul. (2014). Analisis Kemampuan Awal Literasi Sains Siswa Pada Konsep IPA. (September). Gorontalo.

PISA. (2006). Science Competencies for Tomorrows World Volume 1-analysis.OECD. [Online]. Tersedia: www.oecd.org/statistics/statlink. [ 08 April 2015].

Sofanismath. 2011. Shofan Matematics. [online]. Tersedia: http://mathematicshofan.blogspot.com/2011/11/contoh-soal-pisa.html. [08 April 2011]

Yusuf. S. (2003). Literasi Siswa Indonesia Laporan PISA 2003. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan.[Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.org. [08 April 2015].

Zuriyani, Eris. (2011). Literasi Sains dan Pendidikan. PDF.