pbak 4

2
PENYEBAB DAN DAMPAK DARI KORUPSI 1. Korupsi transaktif. Misal : kesepakatan dalam akreditasi rumah sakit. Badan akreditasi dapat uang lebih dan pihak RS dapet akreditasi A. Penyebab : pihak RS berambisa agar RS berakreditasi baik, Pihak RS memilih menyogok/jalan cepat daripada bekerja keras, tidak ada kejujuran antar pihak. Dampak : RS menjadi unit layanan yang tidak memuaskan, para pasien/pekerja tidak difasilitasi dengan baik. 2. Korupsi yang memeras. Misal: dokter meminta “uang diam” ke pasien atas kasus aborsi. Penyebab : si dokter ingin menutupi tindakan kejinya hanya demi uang, si pasien ingin menutupi aibnya dengan berbekal uang Dampak : semakin marak kasus aborsi yang tidak terungkap, para dokter sudah tidak menjalankan kewajibannya, banyak pasien aborsi. 3. Korupsi investif. Misal: kita mendukung calon kepala puskesmas dengan harapan nanti kalau ia jadi kepala puskesmas memberikan posisi/jabatan kepada kita. Penyebab : rasa ambisi untuk mempunyai jabatan tinggi secara ilegal, mengambil kesempatan dari seorang yang didukung Dampak : Jabatan penting diisi orang yg tak semestinya, tata organisasi tidak stabil, merosotnya kemajuan organisasi. 4. Korupsi perkerabatan atau nepotisme. Misal, penerimaan calon analis kesehatan yang masih keluarga tanpa melalui prosedur test yang benar. Penyebab : rasa kekerabatan, rasa sayang terhadap orang yang dikenal, pelaku memiliki akses mudah dalam melancarkan misinya

Upload: dhita-ariefta-p

Post on 14-Jul-2016

225 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

korupsi

TRANSCRIPT

Page 1: PBAK 4

PENYEBAB DAN DAMPAK DARI KORUPSI

1. Korupsi transaktif. Misal : kesepakatan dalam akreditasi rumah sakit. Badan akreditasi dapat uang lebih dan pihak RS dapet akreditasi A.Penyebab : pihak RS berambisa agar RS berakreditasi baik, Pihak RS memilih menyogok/jalan cepat daripada bekerja keras, tidak ada kejujuran antar pihak.Dampak : RS menjadi unit layanan yang tidak memuaskan, para pasien/pekerja tidak difasilitasi dengan baik.

2. Korupsi yang memeras. Misal: dokter meminta “uang diam” ke pasien atas kasus aborsi.Penyebab : si dokter ingin menutupi tindakan kejinya hanya demi uang, si pasien ingin menutupi aibnya dengan berbekal uangDampak : semakin marak kasus aborsi yang tidak terungkap, para dokter sudah tidak menjalankan kewajibannya, banyak pasien aborsi.

3. Korupsi investif.Misal: kita mendukung calon kepala puskesmas dengan harapan nanti kalau ia jadi kepala puskesmas memberikan posisi/jabatan kepada kita.Penyebab : rasa ambisi untuk mempunyai jabatan tinggi secara ilegal, mengambil kesempatan dari seorang yang didukungDampak : Jabatan penting diisi orang yg tak semestinya, tata organisasi tidak stabil, merosotnya kemajuan organisasi.

4. Korupsi perkerabatan atau nepotisme.Misal, penerimaan calon analis kesehatan yang masih keluarga tanpa melalui prosedur test yang benar.Penyebab : rasa kekerabatan, rasa sayang terhadap orang yang dikenal, pelaku memiliki akses mudah dalam melancarkan misinyaDampak : terbuangnya calon pekerja yg lebih kompeten, kurangnya kompetensi pelayanan kesehatan.

5. Korupsi defensif. Wartawan diberi uang oleh dokter yang melakukan malpraktik, agar kasus tidak diberitakan.Penyebab : memiliki uang lebih untuk menutupi kesalahan, dokter salah dalam mendiagnosa pasienDampak : jika kasus ditutupi maka pihak pasien dirugikan, tidak ada yang tanggung jawab. Dokter akan semena-mena dalam praktik.

6. Korupsi otogenik.Misal, Memanipulasi data/hasil pemeriksaan sampel pasien.Penyebab : sampel tidak representatif, sampel tumpah, alat rusak, reagen kadaluarsa, tidak ada kejujuran sama sekaliDampak : kondisi pasien terancam, petugas lab tersebut menjadi lubang hitam apabila tetap bekerja, menurunnya pelayanan kesehatan.

7. Korupsi dukungan.Misal, Memecat orang yang dianggap mengganggu kepemimpinan.

Page 2: PBAK 4

Penyebab : egoisme si pelaku, memiliki jabatan tertinggi, berambisi ingin memimpin suatu organisasi berulang-ulang periodeDampak : tidak ada pergantian jabatan, monotonnya suatu progres organisasi, hilangnya sosok kompeten.