patofisiologis-bradikardi

2
Patofisiologis Bradikardi Sinus bradikardi biasa terjadi karena respon normal terhadap pengurangan kebutuhan aliran darah. Pada kondisi ini, stimulasi vagal meningkat dan stimulasi saraf simpatis menurun, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan intracranial, atau infark miokard. Menyebabkan, automatisasi (kecenderungan sel untuk mengawali implus dengan sendiri) pada SA node berkurang/ menurun. Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahragawan berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin, metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison,panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA, dengan karakteristik frekuensi 40-60 denyut/menit, gelombang P mendahului setiap kompleks QRS; interval PR normal, kompleks QRS biasanya normal, irama reguler. Manifestasi klinis Pasien dengan bradikardi biasanya curah jantung menurun dan pasokan oksigen ke otak serta organ lainnya biasanya tidak memadai, sehingga mengalami tanda dan gejala berikut: - Hipotensi - Sinkop atau presikop - Pusing - Lemas - Kelelahan - Sesak napas - Nyeri dada - Kebingungan/ masalah memori - Mudah lelah - Detak jantung - Faktor predisposisi masalah aritmia yang lebih serius seperti ventrikular takikardi (VT) dan ventrikular fibrilasi (VF). DAPUS

Upload: fajar-kharisma

Post on 02-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

semangat

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologis-Bradikardi

Patofisiologis Bradikardi

Sinus bradikardi biasa terjadi karena respon normal terhadap pengurangan kebutuhan aliran darah. Pada kondisi ini, stimulasi vagal meningkat dan stimulasi saraf simpatis menurun, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan intracranial, atau infark miokard. Menyebabkan, automatisasi (kecenderungan sel untuk mengawali implus dengan sendiri) pada SA node berkurang/ menurun. Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahragawan berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin, metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison,panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA, dengan karakteristik frekuensi 40-60 denyut/menit, gelombang P mendahului setiap kompleks QRS; interval PR normal, kompleks QRS biasanya normal, irama reguler.

Manifestasi klinis

Pasien dengan bradikardi biasanya curah jantung menurun dan pasokan oksigen ke otak serta organ lainnya biasanya tidak memadai, sehingga mengalami tanda dan gejala berikut:

- Hipotensi- Sinkop atau presikop- Pusing- Lemas- Kelelahan- Sesak napas- Nyeri dada- Kebingungan/ masalah memori- Mudah lelah- Detak jantung- Faktor predisposisi masalah aritmia yang lebih serius seperti ventrikular takikardi

(VT) dan ventrikular fibrilasi (VF).

DAPUS

http://googleweblight.com/?lite_url=http://jimipositron.blogspot.com/2013/11/sinus-bradycardia.html?m%3D1&ei=GYEyAhHQ&lc=id-ID&s=1&m=500&ts=1445589648&sig=APONPFnqCGahBLrAoFCMyudlmc_42xZ5w

http://googleweblight.com/?lite_url=http://abdulazishajar.blogspot.com/2012_02_01_archive.html?m%3D1&ei=elrA01iS&lc=id-ID&s=1&m=500&ts=1445596090&sig=APONPFlhYlRaRpwalLGq_rRE9zfujVsRuw