patofisiologi

4
Patofisiologi Malabsorbsi diakibatkan oleh tiga hal yaitu (Abdoerrachman,2007) : a. Gangguan fungsi percernaan (phase Intra Lumen) Pada keadaan ini nutrient tidak dapat dipecahkan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosacharida glukosa. Protein diserap dalam bentuk asam amino. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gangguan ini terjadi bila : 1. Enzym lipase pancreas kurang. 2. Cairan lambung khususnya gasterin kurang. 3. Konjugasi garam empedu kurang. Keadaan-keadaan ini dapat terjadi pada : 1. Sub total gastrectomy 2. Pankreatitis 3. Ca. Pankreas 4. Penyakit Lever 5. Obstruksi saluran empedu. b. Gangguan Mukosa Usus Halus (Phase Mukosal). Pada keadaan ini nutrient telah dibentuk menjadi bentuk- bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus, namun bentuk-bentuk tidak dapat diserap karena gangguan pada mukosa usus halus / villi-villi. Normalnya mukosa usus halus menghasilkan enzyme diantaranya enterokinase. Enzyme ini mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin, selanjutkan tripsin mengubah protein menjadi polypeptide. Mukosa usus menghasilkan enzyme disacharidase yaitu lactosa, maltosa dan sukrosa. Maltase mencegah maltose menjadi dua glukosa. Sukrose atau invertase memecah skrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Keadaan ini dapat terjadi pula pada : 1. Defisiensi Lactase 2. Celiac Disease, Tropical Sprue 3. Enteritis Alergic 4. Small Bowel Ischemic 5. Radiation Enteritis, Croh’s Disease

Upload: agus-gunardi

Post on 03-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi

PatofisiologiMalabsorbsi diakibatkan oleh tiga hal yaitu (Abdoerrachman,2007) :a. Gangguan fungsi percernaan (phase Intra Lumen)

Pada keadaan ini nutrient tidak dapat dipecahkan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosacharida glukosa. Protein diserap dalam bentuk asam amino. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gangguan ini terjadi bila :1. Enzym lipase pancreas kurang.2. Cairan lambung khususnya gasterin kurang.3. Konjugasi garam empedu kurang.Keadaan-keadaan ini dapat terjadi pada :1. Sub total gastrectomy2. Pankreatitis3. Ca. Pankreas4. Penyakit Lever5. Obstruksi saluran empedu.

b. Gangguan Mukosa Usus Halus (Phase Mukosal).Pada keadaan ini nutrient telah dibentuk menjadi bentuk-bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus, namun bentuk-bentuk tidak dapat diserap karena gangguan pada mukosa usus halus / villi-villi. Normalnya mukosa usus halus menghasilkan enzyme diantaranya enterokinase. Enzyme ini mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin, selanjutkan tripsin mengubah protein menjadi polypeptide. Mukosa usus menghasilkan enzyme disacharidase yaitu lactosa, maltosa dan sukrosa. Maltase mencegah maltose menjadi dua glukosa. Sukrose atau invertase memecah skrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Keadaan ini dapat terjadi pula pada :1. Defisiensi Lactase2. Celiac Disease, Tropical Sprue3. Enteritis Alergic4. Small Bowel Ischemic5. Radiation Enteritis, Croh’s Disease

c. Gangguan pengangkutan Nutrien ke dalam pembuluh limpa dan pembuluh darah (Phase Transit).Gangguan ini terjadi bila terdapat obstruksi limphatik seperti pada lymphoma dan gangguan supply darah seperti pada thrombus mesenteric superior.

Page 2: Patofisiologi

Malabsorbsi laktosa (Abdoerrachman,2007)Dikenal tiga macam bentuk karbohidrat, yaitu monosakarida (glukosa,fruktosa, dan galaktosa),

disakarida (laktosa, sukrosa, dan maltosa) dan polisakarida (pati, glikogen, selulosa). Melalui

berbagai reaksi kimia dan enzimatik di saluran pencernaan, karbohidrat yang kompleks

dihidrolisis menjadi struktur yang mudah diabsorpsi. Disakarida, dalam hal ini laktosa, oleh

enzim laktase dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa yang selanjutnya akan diabsorpsi

secara cepat ke dalam pembuluh darah porta. Enzim laktase adalah enzim yang terdapat dalam

usus halus, tepatnya di brush border dari vili usus. Aktivitas enzim ini maksimal terjadi di

proksimal hingga pertengahan yeyunum. Pada bayi yang sehat, laktosa dihidrolisis dan

diabsorpsi seluruhnya di usus halus sehingga tidak ada laktosa yang mencapai usus besar.

Bila seorang anak mengkonsumsi laktosa yang berlebihan atau enzim laktase tidak dijumpai /

berkurang, maka laktosa tidak dapat seluruhnya dihidrolisis dan diabsorpsi. Hal ini menyebabkan

osmolaritas di dalam lumen usus meningkat yang berakibat air tertarik ke dalam lumen dan

merangsang meningkatnya peristaltik. Melalui mekanisme di atas, laktosa yang tidak dihidrolisis

dan diabsorpsi akan mencapai usus besar. Laktosa akan difermentasi oleh bakteri di usus besar

dan hasilnya berupa asam lemak rantai pendek, pH yang rendah, dan gas yang mana salah

satunya adalah hidrogen. Lebih kurang 14 - 21 % gas hydrogen tersebut akan dieksresi melalui

udara nafas, sedangkan sisanya dieksresi melalui rektum.

Malabsobsi lemak (Ulshen,2000)Gangguan absobsi lemak umumnya LCT (Long Chain Triglycerides) dapat terjadi dalam keadaan lipase tidak ada atau kurang,mukosa usus halus(vili) atrofi atau rusak,gangguan system limfe usus.Keadaan ini menyebabkan diare dengan tinja berlemak (steatore) dan malabsorbsi lemak. Dalam keadaan sehat absorbsi LCT dari usus halus bergantung pada beberapa factor. Hidrolisis dari LCT menjadi asam lemak dan gliserida terjadi di usus halus bagian atas dengan mempengaruhi lifase pankreas dan conjugated bile salts yang ikut membentuk micelles yaitu bentuk lemak yang siap untuk diabsorbsi. Sesudah masuk kedalam usus halus terjadi re-esterifikiasi dari asam lemak hingga kemudian terbentuk kilomikron yang selanjutnya diangkut melalui pembuluh limfe.Malabsorbsi lemak dapat terjadi pada kelainan sebagai berikut:a. Penyebab pancreas: fibrosis kistik, insufisiensi lifase pancreasb. Penyakit hati: hepatitis neonatal, atresia biliaris, sirosis hepatis

Page 3: Patofisiologi

c. Penyakit usus halus : penyakit seliak dan malabsorbsi usus (karna kelainan mukosa usus atau atrofi ), reseksi usus halus yang ekstensif(pada atresia volvulus, infrak masentrium ), enteritis regional,abetalipoproteinemia (karna gangguan pembentukan kilomikron), yang tidak diketahui sebabnya, dsbd. Kelainan limfe: limfangiektasis usus, gangguan limfe karna trauma, tuberculosis, kelainan congenitale. Neonatus kurang bulanAnak diduga menderita malabsobsi lemak bila tinja berlemak sehingga lembek, tidak berbentuk, bewarna coklat muda sampai kuning dan terlihat berminyak. Bertambahnya lemak didalam tinja atau disebut steatore dikatakan suatu hal yang pasti terjadi pada malabsorbsi lemak. Fese perlu diperiksa dilaboratorium.Pengobatan ditujukan pada penyebab terjadinya malabsorbsi lemak. Untuk malabsorbsi lemaknya sendiri diberikan susu MCT (medium chain triglyceride).Pada dasarnya pasien yang menderita diare karena faktor malabsorbsi adalah karena kepekaan atau alergi terhadap jenis atau zat makanan tertentu, seperti terhadap lemak, protein, dan pada seliak terhadap gandum. Perawatan selama diare seperti diare lainnya, tetapi yang penting penjelasan kepada orang tua agar tidak memberikan makanan atau susu tertentu yang menjadi penyebab diareUlshen, Martin. 2000. Gangguan Malabsorpsi. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol. 2.

Jakarta: EGC.

Abdoerrachman,M.H, dkk. 2007. Ilmu Kesehatan Anak 1. edisi 4. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ini br sementara ya so…ngejar deadline hehe