partisipasi masyarakat dalam perencanaan …... · usulan yang dir bab v a. ... tabel 4.5 matriks...

76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TUGAS AKHIR PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN REALISASI USULANNYA DI KOTA SURAKARTA Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Disusun oleh: INDRA MAULANA NIM. I 0607046 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: trannhi

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TUGAS AKHIR

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

DAN REALISASI USULANNYA

DI KOTA SURAKARTA

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun oleh:

INDRA MAULANA

NIM. I 0607046

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DAN REALISASI USULANNYA DI KOTA SURAKARTA

Indra Maulana

I 0607046

Menyetujui,

Surakarta, Februari 2013

Pembimbing I

Murtanti Jani Rahayu, ST, MT

NIP. 19720117 200003 2 001

Pembimbing II

Ir. Rizon Pamardi Utomo, MURP

NIP . 19590222 198903 1 001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik UNS

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT

NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Kota

Ir. Galing Yudana, MT

NIP.19620129 198703 1 002

Pembantu Dekan I

Fakultas Teknik UNS

Kusno Adi Sambowo, ST, MSs, Ph.D

NIP. 19691026 199503 1 002

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MOTTO

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Sejak munculnya UU no 25 tahun 2004 mengenai Sistem Perencanaan pembangunan

Nasional, paradigma perencanaan pembangunan di segala bidang menuntut partisipasi

masyarakat untuk mendukung keberhasilannya. Paradigma yang lebih dikenal sebagai

perencanaan partisipatif ini memberikan kesempatan yang besar kepada masyarakat untuk

menentukan arah pembangunan di lingkungannya, tidak terkecuali di bidang pemenuhan

infrastruktur. Kota Surakarta adalah salah satu kota yang sudah lebih dahulu menggunakan

pendekatan partisipatif di dalam melaksanakan perencanaan pembangunan melalui forum

musrenbang. Musrenbangkel menjadi forum perencanaan partisipatif di tingkat kelurahan.

Namun, hingga saat ini perencanaan pembangunan yang dilakukan masih belum optimal,

hal tersebut ditandai dengan banyaknya usulan masyarakat yang tidak direalisasikan dalam

pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi

masyarakat Kota Surakarta dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan bagaimana

realisasi usulan dilaksanakan sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dilakukan oleh

masyarakat dalam musrenbangkel. Dengan menggunakan teori tingkat partisipasi Arnstein,

penelitian ini dapat menggambarkan apakah sebenarnya masyarakat kota surakarta telah

berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan atau belum, selain itu digunakan pula

teori Oakley untuk mengetahui bentuk-bentuk parisipasi masyarakat kota surakarta yang

mereka berikan untuk mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur di

lingkungannya, teori Stein digunakan pula untuk mengetahui apakah usulan-usulan yang

diajukan masyarakat telah memenuhi kriteria perencanaan pembangunan infrastruktur

yang baik. Pendekatan penelitian deduktif menjadikan ketiga teori tersebut sebagai dasar

penelitiannya terutama dalam penentuan indikator. Pengumpulan data dilakukan dengan

metode studi dokumen dan wawancara. Sedangkan analisis menggunakan metode analisis

deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata tingkat partisipasi masyarakat

kota surakarta dalam perencanaan pembangunan infrastruktur relatif masih rendah, yaitu

pada level placation. Adapun persentase realisasi usulan masyarakat baru mencapai 32,7%,

selain itu masih dapat ditemukan realisasi pembangunan yang tidak sesuai dengan usulan

masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi masyarakat dapat

menentukan bagaimana usulan-usulan mereka direalisasikan dalam pembangunan nyata

Kata kunci: perencanaan partisipatif, tingkat partisipasi, bentuk partisipasi, usulan

masyarakat, realisasi

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Since “Undang-undang No. 25 of 2004” has been published, the paradigm of development

planning in all sectors requires the citizen participation to support itself. The paradigm of

development planning, as known as the participatory planning provides a great

opportunity for the public to determine the direction of development on their environment,

also, in the part of infrastructure servings. Surakarta is one of the cities that was already

using a participatory approach in the implementation of development planning through

“musrenbang” forum. “Musrenbangkel” is a forum of participatory planning at the

district level. However, until now the planning has been done’s still not optimal yet, it’s

detected with the number of citizen’s order that are not realized in development project.

This study aims to determine how the citizen participation in the infrastructure

development planning and how the realization of their order is implemented in reality,

which is must similar as the results of the planning that has been done by people in

musrenbangkel. With the using of Arnstein participation level theory, this study can

describe whenever citizen has actively participated in planning or not, the study is also

use the Oakley’s theory “forms of citizen participation” to identify what citizen provide to

support the realization of infrastructure development in their neighborhood , Stein’s

theory is also used to determine whether the citizen’s order meet the criteria of ideal

infrastructure planning. Deductive approach makes these theories as basis for the

research, especially in determination of the indicators. The data’s collected through

interviews and document study methods. The analysis process use descriptive analysis

method. The results of this study indicate that in fact, the level of citizen participation in

infrastructure development planning in Surakarta is still relatively low, it just stacked at

the placation level. The percentage of the realization of the citizen’s order is reached

32.7%, but it can still be found that the realization of development does not comply with

the citizen’s order. The conclusion of this study is that citizen participation can determine

how their order be realized in real development.

Keywords: participatory planning, participation level, participation form, citizen’s order,

realisation

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

ridho-Nya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur dan Realisasi Usulannya di Kota Surakarta” pada akhirnya

dapat diselesaikan.

Tugas Akhir merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk

menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata 1) Program Studi Perencanaan Wilayah

dan Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

membantu di dalam penyelesaian tugas akhir ini, terutama kepada:

1. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

2. Ir. Galing Yudana, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Kota Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

3. Murtanti Jani Rahayu, ST, MT selaku Dosen Pembimbing I

4. Ir. Rizon Pamardi Utomo, MURP selaku Dosen Pembimbing II

5. Ir. Ana Hardiana, MT selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Pemerintah Kota Surakarta beserta segenap instansi yang terkait dalam penelitian

ini

7. Seluruh Masyarakat Kota Surakarta yang telah bersedia membantu dalam

pelaksanaan Tugas Akhir ini

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per-satu yang telah membantu dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini

Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak memiliki

kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan.

Pada akhirnya Penulis berharap, semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi Penulis pribadi pada khususnya, dan bagi para pembacanya pada umumnya.

Surakarta, Februari 2013

Penulis

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

MOTTO .............................................................................................................................. iii

ABSTRAK .......................................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 3

C. TUJUAN ................................................................................................................. 3

D. SASARAN .............................................................................................................. 3

E. KEASLIAN PENELITIAN .................................................................................... 4

F. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................... 6

G. RUANG LINGKUP PENELITIAN ....................................................................... 6

1. Batasan Wilayah Penelitian .............................................................................. 6

2. Batasan Substansi Penelitian ............................................................................ 6

3. Lingkup Waktu Penelitian ................................................................................ 6

4. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 7

5. Alur Pikir Penelitian ......................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 10

A. TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT ....................................................... 10

1. Pengertian Partisipasi Masyarakat .................................................................... 10

2. Indikator Partisipasi Masyarakat ...................................................................... 12

3. Tingkat Partisipasi Masyarakat ........................................................................ 14

B. TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ............ 16

1. Perencanaan Pembangunan ............................................................................... 16

2. Perencanaan Pembangunan Daerah ................................................................... 17

3. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur .......................................................... 18

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

C. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KOTA SURAKARTA ....... 20

1. Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan .............................................. 20

D. DANA PEMBANGUNAN KELURAHAN (DPK) ................................................ 23

E. KESIMPULAN TINJAUAN TEORI ..................................................................... 23

1. Definisi Konseptual .......................................................................................... 23

2. Variabel Penelitian ........................................................................................... 24

3. Definisi Operasional ......................................................................................... 24

4. Kerangka Pikir ................................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 29

A. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 29

B. KEBUTUHAN DATA ........................................................................................... 30

C. SUMBER DATA ................................................................................................... 32

1. Data Primer ....................................................................................................... 32

2. Data Sekunder .................................................................................................. 32

D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL .................................................................. 32

1. Penentuan Narasumber ..................................................................................... 32

2. Pengambilan Sampel ........................................................................................ 33

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ...................................................................... 35

1. Studi Dokumen .................................................................................................. 35

2. Wawancara ........................................................................................................ 35

F. METODE ANALISIS ............................................................................................ 35

1. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat .......................................................... 35

2. Analisis Peran Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan

Infrastruktur Lingkungan .................................................................................. 36

G. METODE SINTESIS ............................................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 38

A. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSRENBANGKEL ....................... 38

1. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kota Surakarta ................................................ 38

2. Kualitas Usulan Masyarakat Kota Surakarta dalam Musrenbangkel ................ 40

3. Bentuk Partisipasi Masyarakat Kota Surakarta dalam Mendukung

KeberhasilanMusrenbagkel ............................................................................... 42

B. ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT ...................................... 45

C. KESESUAIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI BIDANG

INFRASTRUKTUR DENGAN REALISASINYA DI LAPANGAN .................... 47

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

D. ANALISIS HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN

KUALITAS USULAN ............................................................................................ 49

E. ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS USULAN DENGAN JUMLAH USULAN

YANG DIREALISASIKAN DALAM PEMBANGUNAN.................................... 50

F. ANALISIS HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN JUMLAH

USULAN YANG DIREALISASIKAN DALAM PEMBANGUNAN .................. 51

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................................... 54

A. PEMBAHASAN TENTANG TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA

SURAKARTA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR ................................................................................................ 54

B. PEMBAHASAN TENTANG PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT

KOTA SURAKARTA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR ................................................................................................ 56

1. Pembahasan Tentang Hubungan Partisipasi Masyarakat dengan Kualitas

Usulan ................................................................................................................ 56

2. Pembahasan Tentang Hubungan Kualitas Usulan dengan Jumlah Usulan yang

Direalisasikan dalam Pembangunan .................................................................. 56

3. Pembahasan Tentang Hubungan Bentuk Partisipasi Masyarakat dengan Jumlah

Usulan yang Direalisasikan dalam Pembangunan ............................................. 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 60

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 60

B. SARAN .................................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 62

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 64

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................................................. 4

Tabel 2.1 Definisi Operasional Indikator Penelitian ........................................................... 26

Tabel 3.1 Kebutuhan Data penelitian .................................................................................. 30

Tabel 4.1 Persentase Kelurahan Berdasarkan Bentuk Partisipasi Masyarakatnya .............. 44

Tabel 4.2 Persentase Kelurahan dengan Pola Tingkat Partisipasi Masyarakatnya ............. 45

Tabel 4.3 Variasi Kondisi Partisipasi Masyarakat Berdasarkan Indikator Tingkat

Partisipasi............................................................................................................................. 46

Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat Terhadap Realisasi Usulan ..... 50

Tabel 4.6 Matriks Hubungan Partisipasi Masyarakat Terhadap Realisasi Usulan .............. 52

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Penelitian ................................................................................................. 9

Gambar 2.1 Tangga Partisipasi Masyarakat ........................................................................ 14

Gambar 2.2 Hubungan antara sistem sosial, sistem ekonomi dan infrastruktur.................. 18

Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Surakarta ..... 22

Gambar 2.4 Kerangka Pikir ................................................................................................. 28

Gambar 3.1 Alur Pengambilan Sampel Menggunakan Metode Critical Sampling ............ 34

Gambar 3.2 Paradigma Jalur ............................................................................................... 37

Gambar 4.1 Ilustrasi Hubungan Indikator Partisipasi Masyarakat dengan Indikator Kualitas

Usulan ................................................................................................................................. 49

Gambar 5.1 Diagram Perbedaan Pelaksanaan Musrenbangkel Berdasarkan Tingkat

Partisipasi............................................................................................................................. 55

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DAN REALISASI USULANNYA

DI KOTA SURAKARTA

CITIZEN PARTICIPATION IN INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT PLANNING

AND THE REALISATION OF THEIR ORDER IN SURAKARTA

Indra Maulana

Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sejak munculnya UU no 25 tahun 2004 mengenai Sistem Perencanaan pembangunan Nasional,

paradigma perencanaan pembangunan di segala bidang menuntut partisipasi masyarakat untuk

mendukung keberhasilannya. Paradigma yang lebih dikenal sebagai perencanaan partisipatif ini

memberikan kesempatan yang besar kepada masyarakat untuk menentukan arah pembangunan di

lingkungannya, tidak terkecuali di bidang pemenuhan infrastruktur. Kota Surakarta adalah salah

satu kota yang sudah lebih dahulu menggunakan pendekatan partisipatif di dalam melaksanakan

perencanaan pembangunan melalui forum musrenbang. Musrenbangkel menjadi forum perencanaan

partisipatif di tingkat kelurahan. Namun, hingga saat ini perencanaan pembangunan yang dilakukan

masih belum optimal, hal tersebut ditandai dengan banyaknya usulan masyarakat yang tidak

direalisasikan dalam pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan

bagaimana realisasi usulan dilaksanakan sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dilakukan oleh

masyarakat dalam musrenbangkel. Dengan menggunakan teori tingkat partisipasi Arnstein,

penelitian ini dapat menggambarkan apakah sebenarnya masyarakat kota surakarta telah

berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan atau belum, selain itu digunakan pula teori

Oakley untuk mengetahui bentuk-bentuk parisipasi masyarakat kota surakarta yang mereka berikan

untuk mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur di lingkungannya, teori Stein digunakan

pula untuk mengetahui apakah usulan-usulan yang diajukan masyarakat telah memenuhi kriteria

perencanaan pembangunan infrastruktur yang baik. Pendekatan penelitian deduktif menjadikan

ketiga teori tersebut sebagai dasar penelitiannya terutama dalam penentuan indikator. Pengumpulan

data dilakukan dengan metode studi dokumen dan wawancara. Sedangkan analisis menggunakan

metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata tingkat partisipasi

masyarakat kota surakarta dalam perencanaan pembangunan infrastruktur relatif masih rendah,

yaitu pada level placation. Adapun persentase realisasi usulan masyarakat baru mencapai 32,7%,

selain itu masih dapat ditemukan realisasi pembangunan yang tidak sesuai dengan usulan

masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi masyarakat dapat menentukan

bagaimana usulan-usulan mereka direalisasikan dalam pembangunan nyata

Kata kunci: perencanaan partisipatif, tingkat partisipasi, bentuk partisipasi, usulan masyarakat, realisasi

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Since “Undang-undang No. 25 of 2004” has been published, the paradigm of development

planning in all sectors requires the citizen participation to support itself. The paradigm of

development planning, as known as the participatory planning provides a great opportunity for the

public to determine the direction of development on their environment, also, in the part of

infrastructure servings. Surakarta is one of the cities that was already using a participatory

approach in the implementation of development planning through “musrenbang” forum.

“Musrenbangkel” is a forum of participatory planning at the district level. However, until now the

planning has been done’s still not optimal yet, it’s detected with the number of citizen’s order that

are not realized in development project. This study aims to determine how the citizen participation

in the infrastructure development planning and how the realization of their order is implemented in

reality, which is must similar as the results of the planning that has been done by people in

musrenbangkel. With the using of Arnstein participation level theory, this study can describe

whenever citizen has actively participated in planning or not, the study is also use the Oakley’s

theory “forms of citizen participation” to identify what citizen provide to support the realization of

infrastructure development in their neighborhood , Stein’s theory is also used to determine whether

the citizen’s order meet the criteria of ideal infrastructure planning. Deductive approach makes

these theories as basis for the research, especially in determination of the indicators. The data’s

collected through interviews and document study methods. The analysis process use descriptive

analysis method. The results of this study indicate that in fact, the level of citizen participation in

infrastructure development planning in Surakarta is still relatively low, it just stacked at the

placation level. The percentage of the realization of the citizen’s order is reached 32.7%, but it can

still be found that the realization of development does not comply with the citizen’s order. The

conclusion of this study is that citizen participation can determine how their order be realized in

real development.

Keywords: participatory planning, participation level, participation form, citizen’s order,

realisation

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perencanaan pembangunan (development planning) adalah suatu bentuk

perencanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan tingkat

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat (Hariyono, 2010). Tidak dapat dipungkiri,

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak dapat terlepas dari

kegiatan perencanaan pembangunan. Dari masa ke masa, ternyata Negara

Indonesia telah mengalami perubahan paradigma dalam perencanaan

pembangunan. Setidaknya sejak dimulainya era reformasi, paradigma

perencanaan pembangunan berganti dari perencanaan komprehensif menjadi

perencanaan strategis. Paradigma perencanaan strategis dipilih oleh pemerintah

karena dirasa memiliki manfaat yang jelas dalam jangka waktu yang singkat

(Hariyono, 2010).

Paradigma perencanaan strategis yang dianut oleh pemerintah dalam

kegiatan perencanaan pembangunan daerah memiliki nilai lebih dengan adanya

pelibatan stakeholders (para pemangku kepentingan) yang menjadikan

perencanaan pembangunan daerah menjadi tepat sasaran. Dengan kelebihan

tersebut, maka stakeholders dapat berperan aktif dalam proses penyusunan

rencana pembangunan daerah di wilayahnya masing-masing, sehingga

perencanaan pembangunan daerah berlangsung secara partisipatif. Dalam hal ini,

seperti yang diamanatkan oleh UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, masyarakat merupakan salah satu bagian penting dari

stakeholders yang ada. Masyarakat dilibatkan sebagai bentuk dari pemetaan

lingkungan perencanaan, Denhardt (dalam Bryson, 1985) karena masyarakat-lah

yang paling mengetahui bagaimana kondisi lingkungannya. Pelibatan masyarakat

dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dari keberadaan forum-

forum perencanaan pembangunan daerah yang dikenal sebagai Musyawarah

Rencana Pembangunan (Musrenbang) di setiap daerah. Dengan keberadaan forum

Musrenbang tersebut, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif di dalam

menentukan rencana pembangunan yang akan dilakukan di wilayahnya masing-

masing

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang telah cukup

lama menerapkan konsep musrenbang di dalam proses penyusunan rencana

pembangunan daerahnya, bahkan sejak tahun 2001, sebelum munculnya UU

No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kota

Surakarta telah melaksanakan konsep partisipatif di dalam penyusunan rencana

pembangunan daerahnya (Bahari, 2005). Meskipun memiliki pengalaman sebagai

salah satu kota yang mempraktekkan konsep partisipatif di dalam perencanaan

pembangunan daerahnya, bukan berarti Kota Surakarta telah berhasil menerapkan

konsep perencanaan pembangunan partisipatif dengan baik. Hal tersebut dapat

dilihat dari minimnya program usulan masyarakat yang diakomodir oleh

pemerintah di dalam rencana pembangunan daerah, seperti yang dijelaskan oleh

salah satu artikel berikut,

Musrenbang masih sekedar formalitas belaka, itulah salah satu hal

yang diungkapkan dalam forum diskusi di Pattiro Surakarta

(31/01/2010). “Hal ini bukan hanya ditakutkan di Solo tapi juga di

berbagai daerah lain di Indonesia”, ujar Irfan, IT Pattiro. Jika

Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang

merupakan agenda tahunan untuk bermusyawarah hanya menjadi

rutinitas formal yang dilakukan tiap tahun tapi outpunya tidak

sesuai, bukan mustahil masyarakatpun akan mengalami titik jenuh.

Berbagai program yang ada di musyawarah masyarakat dalam

musrenbangdes atau musrenbangkel banyak yang tereliminasi

ditingkat atasnya. Demikian juga di tingkat kecamatan juga

dieliminasi lagi di tingkat atasnya dan seterusnya. Hal ini mungkin

karena tidak sesuai dengan RPJM Kabupaten/Kota atau yang

lainnya.

Masyarakat banyak yang mengeluhkan tidak adanya konfirmasi lagi

hasil yang dimusyawarahkan dalam musrenbang dengan apa saja

yang diterima dan bagaimana cara mengambil anggarannya dan

juga bagaimana membuat SPJ-nya. (Pattiro, 2010)

Dari potongan artikel di atas, dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat

di dalam perencanaan pembangunan daerah di Kota Surakarta masih belum

sepenuhnya dipertimbangkan oleh pemerintah kota. Di sisi lain, pelaksanaan

perencanaan pembangunan daerah seharusnya merupakan bentuk pemenuhan

kebutuhan masyarakat di daerah tersebut oleh pemerintah. Dengan begitu, Penulis

merasa perlu untuk melakukan suatu kajian mengenai fenomena yang terjadi di

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kota Surakarta terkait dengan partisipasi masyarakat di dalam perencanaan

pembangunan daerah, khususnya di bidang infrastruktur.

B. RUMUSAN MASALAH

Perencanaan pembangunan di bidang infreastruktur merupakan bagian dari

perencanaan pembangunan daerah. Dengan diberlakukannya UU no 25 tahun

2004 mengenai Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, paradigma

perencanaan pembangunan berubah menjadi perencanaan pembangunan

partisipatif. Perencanaan pembangunan partisipatif menuntut agar masyarakat

dapat berperan serta di dalam merumuskan rencana pembangunan yang akan

dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, kondisi yang terjadi saat

ini menunjukkan bahwa usulan masyarakat di dalam musrenbangkel, yang

notabene sebagai bentuk perencanaan pembangunan secara partisipatif, belum

sepenuhnya dipertimbangkan oleh pemerintah. Hal tersebut dibuktikan dengan

banyaknya usulan yang ter-eliminasi sehingga rencana pembangunan-pun tidak

dapat direalisasi. Dari penjelasan tersebut, maka dibuatlah suatu rumusan masalah

terkait penelitian ini yaitu, “Bagaimana kondisi partisipasi masyarakat Kota

Surakarta dalam perencanaan pembangunan daerah dan bagaimana partisipasi

masyarakat tersebut diakomodir dalam pembangunan khususnya di bidang

infrastruktur”.

C. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana partisipasi

masyarakat Kota Surakarta dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan

bagaimana realisasi usulan dilaksanakan sesuai dengan hasil perencanaan

pembangunan yang telah dilakukan oleh masyarakat.

D. SASARAN

1. Mengidentifikasi seberapa besar usulan masyarakat di bidang infrastruktur

yang diakomodir oleh Pemerintah Kota Surakarta.

2. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Kota Surakarta di dalam kegiatan

perencanaan pembangunan infrastruktur.

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat berperan dalam perencanaan

pembangunan infrastruktur di Kota Surakarta melalui usulan yang dihasilkan.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Untuk menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh adalah orisinil

dan tanpa unsur plagiat, maka dibuat-lah suatu perbandingan yang menunjukkan

persamaan maupun perbedaan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan penelitian lain yang sejenis yang telah dilakukan sebelumnya sebagai

berikut.

Tabel 1.1

Keaslian Penelitian

Komparasi

Penelitian Ini Penelitian Lain

Indra

Maulana,

2012

Trias Yuniar

Mediawati,

2011

Agus Harto

Wibowo, 2009

Nobayethi

Dube, 2009

Judul Peran

Partisipasi

Masyarakat

dalam

Perencanaan

Pembangunan

Daerah di

Kota

Surakarta

Tingkatan

Partisipasi

Masyarakat

dalam

Pengelolaan

Lingkungan

pada Program

Nasional

Pemberdayaan

Masyarakat

(PNPM)

Mandiri

Perkotaan

di Kabupaten

Jember,Jawa

Timur

(Studi di

Kelurahan

Tegalgede,

Sumbersari

dan Desa

Pontang,

Ambulu)

Analisis

Perencanaan

Partisipatif

(Studi Kasus di

Kecamatan

Pemalang

Kabupaten

Pemalang)

Evaluating

Community

Participation

in

Development

Projects

Tujuan Mengetahui

bagaimana

peran

masyarakat

dalam

Mengkaji

tingkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

Mendeskripsikan

proses

perencanaan

partisipatif di

Kecamatan

To evaluate

community

participation

in

development

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Komparasi

Penelitian Ini Penelitian Lain

Indra

Maulana,

2012

Trias Yuniar

Mediawati,

2011

Agus Harto

Wibowo, 2009

Nobayethi

Dube, 2009

perencanaan

pembangunan

di Kota

Surakarta

pengelolaan

lingkungan

pada program

PNPM

Mandiri

Perkotaan di

Kabupaten

Jember

Provinsi Jawa

Timur

Pemalang;

Menganalisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

proses

perencanaan

partisipatif di

Kecamatan

Pemalang;

Merancang

model

perencanaan

partisipatif di

Kecamatan

Pemalang

projects

Objek

Penelitian

Partisipasi

masyarakat

kelurahan di

dalam

tahapan

perencanaan

pembangunan

daerah

Pengelolaan

lingkungan

pada program

PNPM

Mandiri

Perkotaan

Partisipasi

masyarakat

dalam

musrenbang

hingga tahap

kecamatan

Community

participation

in different

World Bank’s

development

projects

Studi

Kasus

Kota

Surakarta

Kabupaten

Jember, Jawa

Timur

Kecamatan

Pemalang,

Kabupaten

Pemalang

Mongoaneng;

Tswelo Pele

and

Motherwell

Township,

South Africa

Metode

Penelitian

Deskriptif

kualitatif

dengan

metode

analisis

kuantitatif

dan kualitatif

Kualitatif Kualitatif Kualitatif

dengan

pendekatan

grounded

theory

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Dari keempat penelitian yang diperbandingkan di dalam tabel.1.1, dapat

dirumuskan beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan penelitian yang

dilakukan oleh Penulis dengan ke-3 penelitian tersebut dapat dilihat dari objek

penelitian yang dipilih. Keempat penelitian diatas memiliki objek kajian yang

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

berbeda-beda dalam hal pemilihan kasus. Dalam hal ini, Penulis memilih untuk

mengkaji mengenai proses perencanaan pembangunan daerah tahunan yang

diselenggarakan oleh pemerintah di bidang infrastruktur. Selain itu, perbedaan

juga terlihat dalam penggunaan metode penelitian. Jika ketiga penelitian

pembanding lebih memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif di dalam

analisisnya, Penulis lebih memilih untuk menggunakan metode gabungan antara

pendekatan kualitatif dengan kuantitatif.

Sedangkan persamaan dari keempat penelitian tersebut adalah dalam hal

penggunaan landasan teori. Keempat penelitian tersebut sama-sama menggunakan

teori partisipasi Arnstein sebagai salah satu landasan teorinya. Meskipun begitu,

penggunaan teori Arnstein tersebut diekspresikan secara berbeda-beda pada

masing-masing penelitian tersebut, menurut kebutuhannya.

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi partisipasi

masyarakat Kota Surakarta dalam kegiatan perencanaan pembangunan

infrastruktur saat ini.

Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya partisipasi

masyarakat di dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi Pemerintah Kota Surakarta

di dalam membuat kebijakan mengenai pelaksanaan musrenbangkel yang

efektif.

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

G. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Batasan Wilayah Penelitian

Batasan wilayah penelitian ini adalah Kota Surakarta.

2. Batasan Substansi Penelitian

Lingkup substansi yang dikaji dalam penelitian ini meliputi:

a. Identifikasi persentase program pembangunan usulan masyarakat yang

diakomodasi oleh Pemkot Surakarta.

b. Analisis tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan musrenbang

c. Analis pengaruh antara partisipasi masyarakat dalam musrenbang dengan

jumlah program pembangunan yang terakomodir

3. LINGKUP WAKTU PENELITIAN

Lingkup waktu dimana penelitian ini dilakukan adalah tahun 2012

4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan penelitian mengenai „Partisipasi Masyarakat

dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur dan Realisasinya di Kota

Surakarta‟ adalah sebagai berikut

Pada bagian pertama dari laporan penelitian ini merupakan bagian

pendahuluan, pada bagian ini dibahas mengenai latar belakang yang menjelaskan

tentang ketertarikan dalam melakukan kajian mengenai peran partisipasi

masyarakat di dalam pembangunan daerah di Kota Surakarta. Dalam bagian

pertama ini, Pada bagian ini juga dibahas mengenai rumusan masalah, tujuan

serta sasaran penelitian yang menjadi inti dari penelitian yang dilakukan, selain itu

dijelaskan pula tentang ruang lingkup dan manfaat penelitian.

Selanjutnya pada bagian ke-2 dari laporan penelitian ini, dibahas tinjauan

pustaka yang menjadi landasan teoritik dari penelitian yang dilakukannya.

Tinjauan pustaka berisi teori maupun regulasi yang digunakan di dalam penelitian

ini.

Pada bagian ke-3 dari laporan penelitian ini, dibahas tentang metodologi

yang digunakan. Bagian ini menjelaskan mengenai tatacara di dalam menentukan

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kebutuhan data maupun metode analisis yang digunakan untuk memperoleh hasil

akhir dari penelitian ini.

Kemudian pada bagian ke-4 dari laporan ini dijelaskan tentang hasil

penelitian. Bagian ini menjelaskan bagaimana kondisi wilayah penelitian terkait

dengan kajian yang dilakukan.

Selanjutnya, bagian ke-5 dari laporan ini berisi tentang pembahasan

terhadap gambaran wilayah penelitian yang telah diperoleh sebelumnya. Pada

bagian diakukan sintesis terhadap hasil penelitian. Proses sintesis digunakan untuk

menjawab pertanyaan inti dari penelitian yang dilakukan.

Bagian ke-6 merupakan bagian terakhir dari laporan ini, yang berisi

tentang kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil akhir dari proses penelitian. Pada

bagian ini, juga dirumuskan saran-saran bagi pihak-pihak yang menggunakan

hasil dari penelitiannya agar lebih bermanfaat ke depannya.

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5. KERANGKA PIKIR PENELITIAN (gambar di file lain)

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT

1. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah

merupakan wujud dari perubahan paradigma perencanaan pembangunan nasional

dari paradigma terpusat menjadi desentralisasi. Pada sistem desentralisasi,

perencanaan strategis dipilih sebagai bentuk perencanaan yang digunakan untuk

merumuskan rencana-rencana pembangunan. Perencanaan strategis adalah usaha

terarah untuk menghasilkan keputusan dan tindakan fundamental yang

membentuk dan mengatur jalannya suatu organisasi atau suatu badan instansi

(Bryson :1988). Selain itu, perencanaan strategis dipilih karena memberikan ruang

bagi para pemangku kepentingan untuk terlibat di dalam proses perencanaan. Dari

sini-lah masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat berpartisipasi di dalam

merumuskan perencanaan pembangunan di wilayahnya masing-masing.

Partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting untuk

dipertimbangkan dalam menyelenggarakan pembangunan daerah agar

pembangunan daerah dapat berjalan dengan lancar. Adapun istilah partisipasi

masyarakat di dalam berbagai makna umum menurut Mikkelsen dalam Wibowo

(2005) antara lain:

a. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat dalam suatu proyek

pembangunan, tetapi tanpa mereka ikut terlibat dalam proses pengambilan

keputusan.

b. Partisipasi adalah proses membuat masyarakat menjadi lebih peka dalam

rangka menerima dan merespon berbagai proyek pembangunan.

c. Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang bermakna bahwa orang ataupun

kelompok yang sedang ditanyakan mengambil inisiatif dan mempunyai

otonomi untuk melakukan hal itu.

d. Partisipasi adalah proses menjembatani dialog antara komunitas lokal dan

pihak penyelenggara proyek dalam rangka persiapan, pengimplementasian,

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pemantauan dan pengevaluasian staf agar dapat memperoleh informasi

tentang konteks sosial maupun dampak sosial proyek terhadap masyarakat.

e. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela dalam perubahan

yang ditentukan sendiri oleh masyarakat.

f. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan

lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri.

Kemudian, Oakley (1991:6) berpendapat tentang partisipasi masyarakat

sebagai berikut:

“Participation is considered a voluntary contribution by the people in one

or antother of the public programmers supposes to contribute to national

development, but the people are not expected to take part in shaping the

programme or criticizing its contents”.

Dari pernyataannya dapat dipahami bahwa Oakley mendefinisikan bahwa

partisipasi masyarakat sudah dapat dikatakan berpartisipasi dengan

menyumbangkan sumberdaya yang mereka miliki secara sukarela, walaupun

masyarakat tidak terlibat di dalam penyusunan program atau untuk mengkritisi

substansi program yang mereka dukung.

Kemudian Canter (dalam Arimbi, 1993:1) mendefinisikan partisipasi

sebagai feed forward information and feedback information. Dari pernyataan

tersebut dapat diartikan bahwa Canter mendefinisikan partisipasi masyarakat

sebagai suatu kondisi apabila terjadi proses komunikasi 2 arah antara masyarakat

dengan pembuat kebijakan/pemerintah.

Kemudian, partisipasi juga didefinisikan sebagai kesediaan untuk

membantu keberhasilan setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang

tanpa harus mengorbankan kepentingan diri sendiri (Mubyarto 1997:35).

Selanjutnya, Arnstein (1969) berpendapat bahwa “citizen participation in

citizen power”. Sedangkan citizen power sendiri dijelaskan sebagai suatu kondisi

dimana terdapat pendistribusian kekuasaan dari pemerintah kepada masyarakat.

Lebih lanjut lagi, partisipasi masyarakat dijelaskan sebagai suatu strategi dimana

masyarakat ikut serta dalam menentukan :bagaimana informasi disampaikan,

tujuan dan kebijakan ditentukan, sumber dana ditentukan, program dilaksanakan,

serta pelimpahan kontrak dan penyandang dana.

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Indikator Partisipasi Masyarakat

Di dalam mengukur besaran partisipasi masyarakat, terdapat beberapa

indikator yang dapat digunakan. Oakley (1991) berpendapat bahwa setidaknya

terdapat 2 jenis indikator yang dapat digunakan untuk mengukur partisipasi

masyarakat. Indikator-indikator tersebut terdiri dari : 1) indikator kuantitatif; dan

2) indikator kualitatif. Indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan sebagai

berikut:

a. Indikator Kuantitatif (Quantitative Indicators)

Menurut oakley (1991) indikator kuantitatif lebih mudah digunakan untuk

mengukur partisipasi masyarakat dibandingkan dengan indikator kualitatif.

Indikator kuantitatif terdiri dari:

1) Indikator Ekonomis (Economic Indicators)

Indikator ekonomis dapat dilihat dari manfaat ekonomis yang didapatkan

dari suatu kegiatan. Sebagai contoh, suatu proyek pembangunan mempekerjakan

masyarakat di sekitar lokasi pembangunan sehingga masyarakat tersebut

memperoleh keuntungan secara finansial.

2) Indikator Organisasional (Organisational Indicators)

Menurut Oakley (1991), indikator organisasional dapat dilihat dari

banyaknya orang dewasa di dalam suatu lokasi pembangunan, yang memiliki

pengetahuan tentang organisasi yang berperan di dalam suatu program

pembangunan yang sedang dilaksanakan.

3) Partisipasi dalam Aktivitas Proyek (Participation in Project Activities)

Menurut Oakley (1991) Partisipasi dalam aktivitas proyek dapat dilihat

dari banyaknya orang dewasa yang menjadi anggota organisasi (panitia

pembangunan), frekuensi kehadiran dalam rapat-rapat pembangunan dan

perubahan banyaknya anggota selama suatu proyek berlangsung.

4) Momentum Pembangunan (Development Momentum)

Ukuran dari indikator ini merujuk pada aspek pembangunan dari anggota

kegiatan, sebagaimana mereka berpartisipasi di dalam proses partisipasi, dalam

kondisi lain, menurut Morrissey (2000) berpendapat bahwa aspek ini digambarkan

sebagai pemberdayaan masyarakat. Indikator tersebut dapat dilihat dari adanya

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

anggota masyarakat yang memperoleh pelatihan dan mengadakan kerjasama

dengan organisasi formal.

b. Indikator Kualitatif (Qualitative Indicators)

Indikator kualitatif lebih sulit dilihat dibandingkan indikator kuantitatif.

Oakley (1991), menyatakan bahwa membuat suatu poin yang dapat

menggambarkan indikator kualitatif adalah suatu tantangan tersendiri. Di dalam

mengukur partisipasi masyarakat, Oakley (1991:249) membuat ukuran-ukuran

yang terdiri dari: 1) Pertumbuhan Organisasional; 2) Perilaku Kelompok; dan 3)

Kekuasaan Kelompok.

Ketiga indikator tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1) Pertumbuhan Organisasional (Organisational Growth)

Pertumbuhan organisasional merujuk pada pembentukan struktural

organisasi (Oakley, 1991). Sebagai contoh adalah proses pemilihan panitia

pembangunan. Di dalam prosesnya indikator ini terlihat dari kekuatan masyarakat

untuk memilih anggota pengurus panitia pembangunan tersebut.

2) Perilaku Kelompok (Group Behaviour)

Indikator ini terlihat dari peran masyarakat dan berkembangnya inisiatif

kelompok dan rasa solidaritas kelompok (Oakley, 1991). Sebagai contohnya

adalah ketika proses pembangunan mengalami kekurangan dalam pendanaan,

masyarakat dengan sendirinya bersedia untuk menggalang dana tambahan dari

uang mereka sendiri tanpa harus diminta.

3) Kekuasaan Kelompok (Group Self-reliance)

Kekuasaan kelompok dapat dilihat dari seberapa yakin suatu kelompok

dalam melakukan suatu tindakan dalam kegiatan pembangunan. Hal ini

dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhadap peraturan dan perundangan

yang berlaku di wilayahnya, sehingga masyarakat merasa yakin di dalam

mengambil tindakan.

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Secara garis besar, perencanaan partisipatif mengandung makna adanya

keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, mulai dari

melakukan analisis masalah mereka,, memikirkan bagaimana cara mengatasinya,

mendapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan

sendiri tentang alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka atasi

(Wibowo, 2010).

Kemudian, menurut Arnstein (1969) partisipasi masyarakat memiliki

tingkatan yang dipengaruhi oleh seberapa besar pengaruh masyarakat di dalam

pengambilan keputusan. Setidaknya ada 8 level dari partisipasi masyarakat yaitu:

Gambar 2.1 Tangga Partisipasi Masyarakat

Sumber: Arnstein, 1969

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari gambar 2.1 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 8 tingkatan

partisipasi masyarakat. Setiap tingkatan memiliki perbedaaan menurut kekuatan

masyarakat dalam mempengeruhi hasil akhir keputusan. Hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut,

a. Manipulation dan Therapy

Tingkatan ini menggambarkan keadaan non-partisipatif dari masyarakat.

Pada tahap ini, pelibatan masyarakat hanya bertujuan untuk “mengobati” atau

mendidik partisipan. Pada tahap manipulation, pelibatan masyarakat hanya

sebatas daftar nama dan kehadiran mereka di dalam proses pengambilan

keputusan, masyarakat tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hasil

keputusan. Sedangkan pada tahapan Theraphy, masyarakat diibaratkan sebagai

sekumpulan pasien penderita penyakit tertentu dan perencana berperan untuk

mengatasi penyakit tersebut. Namun, yang dilakukan oleh perencana hanyalah

mengobati gejala yang tampak di permukaan saja, bukan apa yang sesungguhnya

menjadi penyebab penyakitnya.

b. Informing dan Consultation

Pada tahap ini, masyarakat memiliki kepentingan untuk mendengar

maupun didengarkan di dalam pengambilan keputusan. Namun, mereka tidak

memiliki keyakinan bahwa pendapat mereka dapat mempengaruhi keputusan

akhir karena keputusan akhir tetap berada di tangan penguasa. Oleh sebab itu

kedua tahapan ini juga disebut sebagai tahap tokenism atau simbolisasi.

c. Placation

Tahapan ini lebih tinggi daripada tokenisme. Pada tahap ini, masyarakat

dilibatkan untuk memberikan masukan-masukan terkait keputusan yang akan

diambil, tetapi tetap saja, seperti pada tokenisme, masyarakat tidak memiliki

cukup keyakinan bahwa masukan/saran mereka akan dipertimbangkan dalam

keputusan akhir. Kekuatan partisipasi masyarakat pada level ini tergantung pada

1) Kualitas dari bimbingan teknis yang mereka dapatkan dalam menyusun

program prioritas mereka, dan 2) Keseriusan mereka untuk menekankan program

prioritas tersebut agar diterima.

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

d. Partnership

Pada tahap inilah arti sesungguhnya dari partisipasi masyarakat dapat

terlihat. Pada tahap ini, masyarakat diberikan kesempatan untuk bernegosiasi dan

melakukan tawar menawar terhadap keputusan akhir yang akan diambil dalam

pembangunan. Namun, pada tahap ini, masyarakat memerlukan “sosok” yang

dapat memberikan kekuatan bagi mereka, untuk dapat mewujudkan aspirasi

mereka di dalam program pembangunan pemerintah. Sosok tersebut biasanya

merupakan suatu organisasi/komite yang beranggotakan masyarakat terkait, yang

diberikan kepercayaan penuh oleh masyarakat untuk dapat menyukseskan aspirasi

mereka agar diakomodir oleh pemerintah. Di dalam pengalaman yang sudah-

sudah, masyarakat memperoleh hak ikut campur dalam kewenangan pemerintah

dengan cara mengambilnya, bukan diberi oleh pemerintah. Jika cara tersebut

berhasil, pemerintah akan memberikan sebagian kewenangan pada komite yang

dibentuk tersebut untuk mengelola perencanaan pembangunan di wilayahnya

masing-masing. Meskipun pemerintah daerah memiliki kekuasaan untuk

memutuskan keputusan akhir perencanaan, namun masyarakat yakin bahwa

mereka memiliki kekuatan untuk dapat melakukan negosiasi-negosiasi yang akan

tetap dipertimbangkan oleh pemerintah daerah.

e. Delegated Power dan Citizen Control

Pada tahap ini, masyarakat memiliki kuasa penuh atas pengambilan

keputusan maupun kekuatan managerial. Tahapan ini juga diartikan sebagai suatu

kondisi dimana masyarakat telah mampu melakukan perencanaan maupun

pelaksanaan pembangunan secara mandiri, sehingga pemerintah hanya berfungsi

sebagai penyumbang dana pembangunan saja.

B. TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

1. Perencanaan Pembangunan

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk

menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara

untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho &

Rochimin Dahuri, 2004). Pembangunan merupakan suatu proses yang

berkesinambungan dan tidak pernah berhenti dilakukan untuk mencapai suatu

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

peningkatan. Pembangunan dapat dibedakan menjadi 2 jenis pembangunan, yaitu

pembangunan fisik dan pembangunan non fisik. Pembangunan fisik dapat

diartikan sebagai pembangunan pada aspek-aspek fisik/riil, pembangunan fisik

meliputi pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan

masyarakat seperti jalan, jembatan, gedung-gedung pelayanan,dll. Sedangkan

pembangunan non fisik lebih diartikan sebagai peningkatan kualitas sumberdaya

manusia melalui berbagai macam cara. Pembangunan non fisik ditempuh melalui

peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan perekonomian untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat.

Menurut Hariyono (2010: 25) perencanaan pembangunan kota adalah

suatu upaya mengenali potensi kota, dan mengenali kota lain sebagai referensi

untuk menentukan wajah kota, kemudian mengenali sumberdaya yang ada dan

menggerakannya, dan diimplementasikan secara bertahap biasanya dengan

prioritas tertentu, dengan tujuan dan nilai tertentu di masa depan untuk

memperoleh perbaikan di bidang fisik, sosial dan ekonomi pada umumnya.

Sedangkan menurut Lewis (dalam Sjafrizal, 2009) perencanaan

pembangunan dalah suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan

untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumberdaya yang

tersedia secar lebih produktif.

Kemudian menurut Jhingan (dalan Sjafrizal, 2009), mendefinisikan bahwa

perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah merupakan pengendalian dan

pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa (pemerintah) pusat

untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam jangka waktu tertentu

pula.

2. Perencanaan Pembangunan Daerah

Di dalam melaksanakan pembangunan daerah, pemerintah daerah

senantiasa melakukan kegiatan perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan

perencanaan pembangunan daerah tersebut dilakukan rutin setiap tahunnya.

Adapun pengertian perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses

perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan

menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat,

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah/daerah tertentu, dengan

memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumberdaya yang ada, dan harus

memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap tapi berpegang pada azas

prioritas (Bratakusumah, 2004:7). Kegiatan perencanaan pembagunan daerah

meliputi tahapan-tahapan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).

Musrenbang atau musyawarah rencana pembangunan adalah forum antarpelaku

dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rancana

pembangunan daerah (Mendagri, 2008). Musrenbang dalam ranah pembangunan

daerah dilakukan mulai dari level wilayah kelurahan, kecamatan hingga kota.

Sedangkan menurut Affandi Anwar dalam Setia Hadi dan Bratakusumah

(2004:8), perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu proses atau tahapan

pengarahan kegiatan pembangunan di suatu wilayah tertentu yang melibatkan

interaksi antara sumberdaya manusia dengan sumberdaya lain, termasuk

sumberdaya alam dan lingkunagn melalui investasi.

3. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur

Menurut Grigg (dalam Qoroni 2005), infrastruktur merujuk pada suatu

sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-

bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.

Gambar 2.2 Hubungan antara sistem sosial, sistem ekonomi dan infrastruktur

(Grigg, 1988)

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama sistem-sistem sosial dan

ekonomi dalam kehidupan masyarakat, oleh sebab itu infrastruktur juga dapat

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diartikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-

peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan dibutuhkan untuk mendukung

berfungsinya sistem sosial dan ekonomi masyarakat, Grigg (dalam Qoroni, 2005).

Kemudian menurut Kodoatie (2003), definisi teknik mengenai infrastruktur adalah

aset fisik yang dirancang dalam suatu sistem, sehingga memberikan pelayanan

publik yang penting. Dengan begitu keberadaan infrastruktur sangat berpengaruh

terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat.

Perencanaan pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari

perencanaan fisik. Sejak pertengahan tahun 1960, ruang lingkup perencanaan fisik

mengalami perkembangan. Perencanaan fisik yang tidak lagi hanya berfokus pada

tata guna lahan dan desain saja, tetapi juga mulai berkontribusi pada perencanaan

ekonomi, sosial dan lingkungan secara terintegrasi, baik pada level lokal maupun

pada level strategis. Para perencana fisik kemudian memperhatikan pula pada

permasalahan yang lainnya seperti: kebijakan permukiman; pekerjaan;

transportasi dan berbagai komponen sistem perkotaan dan wilayah (Conyers &

Hills, 1984: 55).

Proses perencanaan pembangunan infrastruktur tidak bisa terlepas dari

pendanaan yang disediakan untuk membiayai pembangunannya. Dengan begitu,

diperlukan adanya perencanaan pengembangan modal, Stein (dalam Catanese,

1988: 321). Perencanaan pengembangan modal yang baik, setidaknya memiliki 7

kriteria di dalamnya antara lain:

a. Bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur harus mempunyai kerangka

kerja yang mencakup beberapa tahun, dan harus merupakan proses yang

berkesinambungan.

b. Partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan sasaran. Debgan

melibatkan warga lebih awal dalam proses, bukan saja akan membantu

penentuan urutan prioritas, tetapi juga akan memberi dukungan secara meluas

dan menyebabkan rencana mencadi lebih absah, Stein (dalam Catanese, 1988:

322)

c. Meninjau kaitan antara segi biaya dan kelembangaan

d. Menilai kebutuhan-kebutuhan seluruh masyarakat. Hal tersebut diperlukan

agar keputusan pembangunan yang diambil menjadi lebih efektif, misalkan

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dengan mengetahui kondisi eksisting dari suatu prasarana, dapat ditentukan

pula langkah apa yang harus dipilih, apakah penambahan, perbaikan atau

pelestarian.

e. Analisis sistematis tentang proyek-proyek alternatif

f. Konsistensi dengan rencana, kebijaksanaan dan anggaran yang lain di

masyarakat. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Stein (dalam

Catenesse 1988): “…Sebab, bagaimanapun luhurnya sesuatu rencana,

rencana tersebut boleh dikatakan tidak ada harganya sebelum ada anggaran

yang disetujui untuk mendukung pelaksanaannya”.

C. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KOTA

SURAKARTA

Kota Surakarta memiliki predikat sebagai kota pertama di Indonesia yang

memberlakukan sistem perencanaan pembangunan secara partisipatif di

wilayahnya. Terbukti pada tahun 2001, Kota Surakarta ternyata sudah lebih

dahulu memberlakukan sistem perencanaan pembangunan daerah secara

partisipatif, sebelum pada akhirnya sistem tersebut diatur dalam UU No.25 tahun

2004 menjadi sistem perencanaan pembangunan nasional (Bahari, 2005).

1. Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan

Musyawarah Rencana Pembangunan atau biasa disebut Musrenbangkel,

adalah forum perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan.

“Musrenbangkel berkedudukan sebagai forum tahunan stakeholders di

tingkat kelurahan dalam penyusunan dan penetapan rumusan kegiatan

serta Daftar Skala Prioritas kegiatan pembangunan, yang hasilnya

sebagai rujukan kegiatan pembangunan tahun berikutnya.”(Perwali

Surakarta No.18-A tahun 2009)

Proses Musrenbangkel di Kota Surakarta dimulai dengan adanya instruksi

formal yang diberikan oleh Bappeda kepada seluruh kelurahan di kota Surakarta.

Selanjutnya masing-masing kelurahan melakukan sosialisasi kepada ketua Rukun

Warga (RW) untuk kemudian ketua RW melakukan sosialisasi kepada masing-

masing ketua Rukun tetangga (RT) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) serta

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

paguyuban yang ada di wilayahnya. Kemudian, masing-masing RT mengadakan

musyawarah atau rembug bersama warga untuk menghasilkan usulan-usulan

pembangunan yang akan dilaksanakan pada 1 tahun berikutnya, usulan-usulan

program pembangunan ini kemudian disusun dalam “Form I”. Pada saat yang

bersamaan, ormas-ormas dan paguyuban-paguyuban setempat juga membuat

usulan-usulan sesuai dengan kebutuhan mereka yang kemudian disusun dalam

“Form III”.

Selanjutnya usulan-usulan yang telah disusun dalam Form I dan Form III

dikumpulkan kepada ketua RW. Usulan-usulan yang terdapat didalam Form I dan

Form III kemudian dirangkum oleh ketua RW dalam suatu dokumen yang disebut

“Form II”. Form II ini-lah yang merupakan bahan utama penyusunan program

pembangunan di lingkungan kelurahan.

Tahap selanjutnya adalah tahap Pra musrenbangkel. Pada tahap ini

dibentuk panitia yang beranggotakan masyarakat. Panitia ini bertugas untuk

mempersiapkan forum musrenbangkel serta mendukung keberhasilan proses

musrenbangkel. Pada tahap ini juga dipersiapkan materi yang akan dibahas di

dalam musrenbangkel. Materi ini berisi gabungan dari keseluruhan usulan

pembangunan yang diajukan oleh masyarakat dengan berbagai sumber

pendanaannya. Setelah seluruh persiapan matang, musrenbangkel-pun

dilaksanakan selambat-lambatnya pada awal bulan Februari (Perwali Surakarta

No.18-A tahun 2009).

Pada forum musrenbangkel inilah seluruh perwakilan RT, RW, organisasi

kemasyarakatan dan paguyuban bertemu secara langsung untuk bersama-sama

menentukan program pembangunan apa saja yang menjadi program prioritas

dalam pembangunan kelurahan pada tahun yang akan datang.

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2.3

Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Surakarta

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. DANA PEMBANGUNAN KELURAHAN (DPK)

Pembangunan kelurahan dibiayai dari berbagai sumber. Sumber-sumber

pembiayaan tersebut antara lain: APBD Kota Surakarta; Swadaya Masyarakat;

PNPM dan Swasta. Namun, di Kota Surakarta, masyarakat kelurahan lebih

mengandalkan sumber dana dari pemerintah kota, yaitu APBD.

Pembiayaan pembangunan kelurahan yang bersumber dari APBD, dibedakan

menjadi 2 jenis berdasarkan pengelolanya:

1) Dana operasional SKPD dana ini digunakan untuk membiayai pembangunan-

pembangunan yang dikelola langsung oleh SKPD Kota Surakarta seperti: PU,

BLH, Bapermas dll.

2) Dana Pembangunan Kelurahan (DPK), dana ini digunakan untuk membiayai

pembangunan-pembangunan yang dikelola oleh masyarakat dengan

pengawasan dari pemerintah Kota Surakarta. DPK ini juga digunakan untuk

memacu swadaya masyarakat. Oleh karena itu, di dalam pelaksanaannya,

DPK selalu didampingi oleh pembiayaan yang berasal dari masyarakat

sendiri.

“Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) adalah adalah bantuan keuangan

Pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Surakarta ditujukan kepada masyarakat melalui

SKPD Kelurahan untuk digunakan membiayai kegiatan pembangunan

kelurahan, sesuai prioritas yang ditetapkan dalam Musrenbangkel tahun

sebelumnya, meliputi Biaya Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya Operasional

Kegiatan.”. (Perwali Surakarta No.18-A tahun 2009).

E. KESIMPULAN TINJAUAN TEORI

1. Definisi Konseptual

Keseluruhan tinjauan teori yang telah dijabarkan sebelumnya merupakan

landasan dalam mencapai sasaran penelitian yang dilakukan. Tinjauan teori juga

berfungsi untuk membangun kerangka teoritik dalam penelitian ini. Selanjutnya,

Penulis membuat suatu kesimpulan mengenai tinjauan teori yang digunakan di

dalam penelitiannya sebagai berikut:

a. Partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat merupakan bentuk keikutsertaan masyarakat di

dalam suatu kegiatan atau program pembangunan secara sukarela, tanpa

mengorbankan kepentingan pribadinya. Partisipasi masyarakat dapat terjadi

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

apabila terdapat pendistribusian kekuasaan dari pemerintah kepada masyarakat.

Masyarakat dapat berpartisipasi melalui berbagai macam cara.

b. Tingkat partisipasi masyarakat

Tingkat partisipasi masyarakat menggambarkan sejauh mana masyarakat

telah berpartisipasi di dalam suatu kegiatan atau program pembangunan.

Masyarakat dapat dikatakan telah berpartisipasi apabila telah memenuhi suatu

kriteria tertentu.

c. Perencanaan pembangunan daerah

Perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan perencanaan

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya.

Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk dapat mendayagunakan

sumberdaya yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya.

d. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur

Perencanaan Pembangunan infrastruktur adalah bagian dari perencanaan

fisik. Namun, perencanaan pembangunan infrastruktur lebih berorientasi kepada

tujuan dan sasaran. Perencanaan pembangunan infrastruktur tidak dapat terlepas

dari pembiayaan.

2. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian

(Arikunto, 2006). Di dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian adalah

1) Realisasi Usulan Masyarakat, 2) Partisipasi Masyarakat dan 3) Kriteria Usulan

3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada

karakteristik yang dapat diobservasi. Penegasan batasan atau pengertian yang

operasional ini bertujuan untuk menghindari salah tafsir dan menuntun peneliti

menangani rangkaian proses penelitian secara konsisten, Wirartha (dalam

Sekaringtyas, 2010). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian

ini adalah:

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Realisasi Usulan Masyarakat

Adalah perbandingan antara jumlah program pembangunan infrastruktur

lingkungan yang diusulkan oleh masyarakat di dalam musrenbangkel, dengan

jumlah program yang diakomodasi oleh pemerintah Kota Surakarta dalam

pembangunan infrastruktur pada tahun berikutnya.

b. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Adalah tinggi atau rendahnya partisipasi masyarakat di dalam perencanaan

pembangunan infrastruktur (musrenbangkel) yang diukur berdasarkan kriteria

“Tangga Partisipasi Arnstein”.

c. Bentuk Partisipasi masyarakat,

Adalah bentuk-bentuk kontribusi masyarakat di dalam mendukung

keberhasilan kegiatan perencanaan pembangunan infrastruktur (musrenbangkel)

di lingkungan tempat tinggalnya.

d. Kriteria Usulan

Adalah ketentuan-ketentuan usulan yang diperhatikan untuk kemudian

digunakan untuk menyeleksi usulan masyarakat dalam musrenbangkel yang

dijadikan prioritas.

Adapun karena variabel-variabel tersebut di atas harus dijabarkan secara

lebih rinci agar lebih mudah diaplikasikan di dalam penelitian ini, maka variabel-

variabel tersebut kemudian dirinci menjadi indikator-indikator penelitian.

Indikator-indikator penelitian tersebut dijelaskan secara lebih lanjut sebagai

berikut.

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tabel 2.1

Definisi Operasional Indikator Penelitian

No Variabel Indikator Definisi Operasional

1 Realisasi Usulan Jumlah realisasi usulan

masyarakat

Persentase jumlah realisasi

usulan dibandingkan jumlah

usulan masyarakat

2 Tingkat Partisipasi

Masyarakat

1. Sumber usulan

program

pembangunan

2. Pengetahuan

masyarakat tentang

program

pembangunan

3. Akses masyarakat

terhadap keputusan

akhir rencana

pembangunan

4. Keyakinan

masyarakat akan

direalisasikannya

usulan program

5. Aktor yang berperan

apabila terjadi

perubahan usulan

program

6. Kesediaan

masyarakat untuk

berkontribusi dalam

pelaksanaan

program

pembangunan

Cukup Operasional

3 Bentuk Partisipasi

Masyarakat

1. Indikator Ekonomis

(Econimic

Indikator)

2. Indikator

Organisasional

(Organisational

Indicator)

1. Apabila program

pembangunan

menggunakan

sumberdaya baik

material maupun non

material dari potensi

yang ada di wilayahnya

sendiri

2. Apabila terdapat

lembaga/panitia yang

beranggotakan

masyarakat, yang

bertugas membantu

masyarakat dalam

mengelola program

pembangunan

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

No Variabel Indikator Definisi Operasional

3. Indikator Partisipasi

dalam Aktivitas

proyek

(Participation in

Project Activities)

4. Indikator

Momentum

Pembangunan

(Development

Momentum)

5. Indikator

Pertumbuhan

Organisasional

(Organisational

Growth)

6. Indikator Perilaku

Kelompok

(Group Behaviour)

7. Indikator

Kekuasaan

Kelompok

Group Self-reliance

3. Antusiasme masyarakat

dalam menghadiri forum

kegiatan musrenbangkel

4. Apabila pelaksanaan

pembangunan dilakukan

oleh masyarakat dan ada

kerjasama dengan

lembaga lain

5. Apabila panitia

pembangunan dipilih

langsung oleh

masyarakat

6. Apabila jika di dalam

pelaksanaan program

terjadi kekurangan dana,

masyarakat bersedia

menutup kekurangan

tersebut secara sukarela

7. Apabila masyarakat

mengetahui mengenai

kebijakan pemerintah

yang berlaku dalam

pelaksanaan

musrenbangkel.

4 Kriteria atau Kualitas

Usulan

1. Adanya jadwal

pelaksanaan

program

2. Pengetahuan

masyarakat tentang

anggaran dana

3. Pertimbangan

urgensi program

4. Adanya Rencana

alternatif

5. Program sesuai

dengan kebutuhan

masyarakat

Cukup Operasional

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.4 Kerangka Pikir

Sumber: Analisis Penulis

Paradigma Perencanaan

Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Infrastruktur Lingkungan

Masyarakat sebagai

subjek perencanaan

Pemerintah sebagai

fasilitator

Partisipasi masyarakat

dalam perencanaan

Usulan program

pembangunan infrastruktur

lingkungan

Sebagai penyedia dana,

monitoring dan evaluasi

Program pembangunan

infrastruktur yang terealisasi

Partisipasi masyarakat berperan dalam menentukan perencanaan pembangunan

infrastruktur lingkungan

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Daftar Pustaka

Conyers, Diana and Peter Hills ,1984. An Itroduction to Development Planning in

the Third World. Ed. John Willey & Sons

Catanese, Anthony J & James C. Snyder, 1996, Perencanaan Kota Edisi Kedua.

PT. Erlangga. Jakarta

Oakley, Peter. 1991. Project with People. International Labour Organisation

Office. Geneva

Histiraludin, Muhammad, IPGI Solo. 2004. Bergumul Bersama Masyarakat.

Surakarta

Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. 2006. Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta.

Jakarta

Bryson, John M and Robert C. Einswelier. 1988. Strategic Planning. American

Planning Association. USA

Budihardjo, Eko. 2009. Penataan Ruang & Pembangunan Perkotaan. PT Alumni.

Bandung

Sjafrizal, Prof, Dr. 2009. Teknik praktis Penyusunan Rencana Pembangunan

Daerah. Baduose Media. Indonesia

Hariyono, Paulus, Drs, MT. 2010. Perencanaan Pembanguan Kota dan

Perubahan Paradigma. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Solihin, Dadang, Drs, H, MA, Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.. Bahan Presentasi Bappenas

13 Maret 2009

Slamet, Yulius. 2000. Metode Penelitian Sosial. UNS Press. Surakarta

Qoroni, Akhmad U. 2005. Efektivitas Musrenbang dalam Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan.. Tesis S-2. Universitas Diponegoro

Sekaringtyas, Pembayun. 2010. Organisasi Keruangan Industri Budaya di Kota

Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret

Laode. http://shvoong................

Arnstein, Sherry ,R. 1969. A Ladder of Citizen Participation. pp 216-224. http:

/litgow-schmidt.dk/sherry-arnstein/ladder-of-citizen-participation//

Wibowo, Arif. http:// staff.blog.ui.ac.id/arif51/2010/05/03/perencanaan-

partisipatif// diakses tanggal 3 Mei 2010

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Republik Indonesia, Undang-Undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional

http: konsorsiumsolo.multiply.com “jurnal musrenbangkel’ diakses tanggal 20

April 2011 jam 20.00 WIB

Slamet, Yulius. 2000. Metode Penelitian Sosial. UNS Press. Surakarta

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Berdasarkan pendekatan teorinya, penelitian ini bersifat deduktif. Disebut

penelitian deduktif karena penelitian ini menggunakan pendekatan teori di awal

penelitian. Penelitian ini menggunakan teori tentang partisipasi masyarakat

sebagai landasan dari penelitiannya. Penelitian ini menggunakan teori tersebut

sebagai dasar dari dibentuknya indikator penelitian, sehingga pembahasan

selanjutnya sangat terkait dengan teori yang digunakan.

Sedangkan berdasarkan metode pembahasannya, penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif digunakan

untuk menjelaskan berbagai fenomena yang diperoleh dari hasil penelitian di

lapangan. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan kondisi partisipasi

masyarakat di Kota Surakarta yang meliputi bentuk partisipasi dan tingkat

partisipasi masyarakat di dalam kegiatan musrenbangkel. Fenomena yang

diperoleh dari hasil penelitian di lapangan terkait bentuk dan tingkat partisipasi

masyarakat dijabarkan secara mendalam kemudian dibahas berdasarkan teori yang

digunakan di awal untuk menjawab tujuan dan sasaran penelitian. Tujuan dan

sasaran yang telah terjawab menjadi suatu keluaran yang merupakan sintesis dari

penelitian untuk menghasilkan kesimpulan akhir penelitian. Sedangkan metode

kuantitatif digunakan untuk memperkuat hasil analisis deskriptif. Metode analisis

kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberadaan pengaruh partisipasi

masyarakat terhadap realisasi usulan.

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. KEBUTUHAN DATA

Tabel berikut ini merupakan tabel yang berisi kebutuhan data yang digunakan

dalam penyusunan penelitian ini:

Tabel 3.1

Kebutuhan Data Penelitian

No Variabel

Penelitian

Indikator Kebutuhan Data Jenis

Data

Sifat Data Sumber data

P S

1 Realisasi

Usulan

1. Jumlah program

pembangunan daerah di

bidang infrastruktur

yang diajukan oleh

masyarakat di dalam

musrenbangkel

2. Jumlah program

pembangunan daerah di

bidang infrastruktur

yang direalisasikan oleh

pemerintah Kota

Surakarta

Dokumen hasil

musrenbang-kel

di bidang

infrastruktur

V Kuantitatif

Kuantitatif

Kantor

Kelurahan di

Kota

Surakarta

Kantor

kelurahan di

Kota

Surakarta

2 Tingkat

Partisipasi

Masyarakat

1. Sumber usulan program

pembangunan

2. Pengetahuan

masyarakat tentang

program pembangunan

3. Akses masyarakat

terhadap keputusan

akhir rencana

pembangunan

4. Keyakinan masyarakat

akan direalisasikannya

usulan program

5. Aktor yang berperan

apabila terjadi

perubahan usulan

program

6. Kesediaan masyarakat

untuk berkontribusi

dalam pelaksanaan

program pembangunan

Informasi

tentang

partisipasi

mereka dalam

perencanaan

pembangunan

daerah

V Kualitatif Masyarakat

Kota

Surakarta

3 Bentuk

Partisipasi

Masyarakat

1. Keuntungan material

yang diperoleh

masyarakat dari

program yang

Informasi

tentang

partisipasi

mereka dalam

V Kualitatif Masyarakat

Kota

Surakarta

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

No Variabel

Penelitian

Indikator Kebutuhan Data Jenis

Data

Sifat Data Sumber data

P S

dilaksanakan

2. Pengetahuan

masyarakat mengenai

organisasi pengelola

program

3. Tingkat kehadiran

masyarakat dalam

forum kegiatan

musrenbangkel

4. Adanya kegiatan

pembinaan tentang

pembangunan

infrastruktur

5. Adanya pemilihan

panitia pembangunan

secara langsung

6. Kerelaan masyarakat

dalam membantu

terwujudnya program

7. Pengetahuan

masyarakat mengenai

kebijakan pemerintah

yang berlaku

perencanaan

pembangunan

daerah

4 Kriteria

atau

Kualitas

Usulan

1. Adanya jadwal

pelaksanaan program

2. Pengetahuan

masyarakat tentang

anggaran dana

3. Pertimbangan urgensi

program

4. Adanya Rencana

alternatif

5. Program sesuai

kebutuhan masyarakat

Informasi

mengenai

indikator

kriteria usulan

yang baik di

lapangan

V Kualitatif Masyarakat

Kota

Surakarta

Sumber: Analisis Penulis

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. SUMBER DATA

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

narasumbernya. Pada Penelitian ini, data primer digunakan sebagai data utama

untuk menyusun kesimpulan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

a. Bentuk partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam proses perencanaan

pembangunan daerah (musrenbangkel).

b. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

daerah (musrenbangkel).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen dokumen

yang disusun oleh instansi yang terkait dalam perencanaan pembangunan daerah

di Kota Surakarta. Dalam Penelitian ini, data sekunder digunakan untuk

menelusuri keberadaan narasumber dan meningkatkan validitas data. Data

sekunder yang digunakan dalam Penelitian ini antara lain:

a. Dokumen hasil musrenbangkel tahun 2011

b. Dokumen proposal pengajuan DPK tahun 2012

D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Penentuan Narasumber

Keberadaan narasumber dalam Penelitian ini sangat penting karena

merupakan sumber utama dari data primer yang akan digunakan di dalam

penyusunan kesimpulan. Menurut Fradley (dalam Bungin, 2003: 54) setidak-

tidaknya, ada 5 macam kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan

narasumber/informan, yaitu:

a. Informan telah cukup lama terlibat dengan hal yang dijadikan oleh fokus

Penelitian,

b. Informan masih terlibat kegiatan dan berkecimpung dalam hal yang diangkat

sebagai fokus Penelitian,

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Informan cukup banyak memiliki waktu untuk dapat digali informasinya

secara wawancara sehingga tidak ada desakan maupun paksaan karena

keterbatasan waktu yang ada,

d. Informan tidak dalam sebuah “settingan” sehingga informasi tidak dibuat-

buat dan jujur apa adanya, dan

e. Kriteria yang terakhir adalah informan yang ada masih kurang mengerti

tentang sebuah Penelitian, sehingga Penulis perlu memperbanyak tindakan

mencari informasi sampai informan mengerti apa tujuan dari Penelitian ini

sehingga hasil yang diharapkan informan dapat memberikan informasi sesuai

dengan tujuan pembicaraan antara informan dan peneliti.

Dari kriteria diatas, maka diputuskan bahwa informan yang menjadi narasumber

di dalam penelitian ini adalah Peserta Musrenbangkel di Kota Surakarta

2. Pengambilan Sampel

Penentuan sampel digunakan untuk mempermudah langkah penelitian

sehingga penelitian menjadi lebih efektif dan efisien, baik dari segi waktu, biaya

dan tenaga tanpa mengabaikan esensi dari penelitian.

Di dalam penelitian ini, pengambilan sampel terdiri dari beberapa tahap.

Pengambilan sampel juga dilakukan dengan menggunakan beberapa metode

pengambilan sampel. Untuk mendukung analisis terhadap data yang diperoleh,

maka penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability

sampling, yang artinya tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang

sama untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan

sampel berdasarkan pembagian wilayah (area sampling) dalam mengambil

sampel dari populasi, sehingga sampel yang diambil berupa wilayah. Kemudian

untuk menentukan wilayah mana saja yang dijadikan sampel digunakan metode

pengambilan sampel kritis (critical sampling). Critical sampling merupakan

metode pengambilan sampel yang didasarkan pada perbedaan case yang dianggap

kritis (Slamet, 2000). Dalam penelitian ini case yang dipertimbangkan adalah

karakter khusus yang dimiliki oleh kelurahan-kelurahan di Kota Surakarta dalam

konteks penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah (musrenbangkel).

Karakter khusus tersebut didapat berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kelurahan dengan besaran dana DPK terbesar dan kelurahan dengan besaran DPK

terkecil di setiap kecamatan di Kota Surakarta.

Gambar 3.1 Alur Pengambilan Sampel Menggunakan Metode Critical

Sampling

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Kota Surakarta

5 kecamatan (51

kelurahan)

Kelurahan-kelurahan

dengan case ekstrim di

setiap kecamatan

Perwakilan kelurahan

dengan case perolehan DPK

tertinggi:

1. Pajang

2. Tipes

3. Semanggi

4. Mojosongo

5. Kadipiro

Perwakilan kelurahan

dengan case perolehan DPK

terrendah:

1. Laweyan

2. Jayengan

3. Kauman

4. Kepatihan Kulon

5. Kestalan

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Di dalam melaksanakan kegiatan pemgumpulan data, digunakan beberapa

metode sebagai berikut:

1. Studi Dokumen

Studi dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi

data-data awal yang dijadikan sebagai awal mula dari pengumpulan data.

Kegiatan studi dokumen dilakukan terhadap data instansional, dalam hal ini yaitu

data mengenai hasil musrenbangkel dan realisasinya di lapangan.

2. Wawancara

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara bertahap. Di dalam metode ini, peneliti tidak harus terlibat di dalam

kehidupan sosial informan. Kehadiran peneliti dalam melakukan wawancara

untuk mempelajari objek Penelitian dapat dilakukan secara sembunyi-sembunyi

maupun terbuka (Bungin, 2007). Dalam metode ini, dilakukan wawancara secara

bebas dan mendalam, namun kebebasan dalam hal ini tetap terkait dengan pokok

permasalahan yang akan ditanyakan kepada informan.

F. METODE ANALISIS

Kegiatan analisis terhadap data yang diperoleh di dalam penelitian ini

dilakukan secara berurutan. Proses analisis data terdiri dari 2 tahap yaitu, analisis

tingkat partisipasi masyarakat dan analisis peran partisipasi masyarakat di dalam

perencanaan pembangunan daerah.

1. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat

Analisis terhadap partisipasi masyarakat Kota Surakarta dilakukan dengan

menggunakan metode kualitatif. Dalam hal ini, digunakan indikator tingkat

partisipasi masyarakat yaitu “Tangga Partisipasi Arnstein”. Hasil wawancara

terhadap responden dimasukkan ke dalam kategori-kategori tingkat partisipasi

masyarakat sehingga diperoleh gambaran mengenai seberapa jauh masyarakat

telah berpartisipasi di dalam perencanaan pembangunan daerah saat ini. Adapun

kriteria penilaian tingkat partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam

perencanaan pembangunan infrastruktur adalah sebagai berikut:

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Manipulation dan Therapy :apabila masyarakat sama sekali tidak mengetahui

pembangunan apa yang terjadi di lingkungannya

Informing dan Consultation : apabila masyarakat tahu pembangunan yang

terjadi di lingkungannya, diberi kesempatan untuk

mengajukan saran atau kritik, namun tidak

memiliki akses tawar menawar terhadap keputusan

akhir

Placation : apabila masyarakat tahu pembangunan yang

terjadi di lingkungannya, diberi kesempatan untuk

mengajukan saran atau kritik, namun masyarakat

belum cukup yakin bahwa saran dan kritik tersebut

dipertimbangkan dalam keputusan akhir.

Partnership : apabila masyarakat tahu pembangunan yang

terjadi di lingkungannya, diberi kesempatan untuk

mengajukan saran atau kritik dan masyarakat sudah

cukup yakin bahwa saran dan kritik tersebut

dipertimbangkan dalam keputusan akhir.

Delegated Power : apabila masyarakat tahu pembangunan yang

terjadi di lingkungannya, diberi kesempatan untuk

mengajukan saran atau kritik dan masyarakat sudah

yakin bahwa saran dan kritik tersebut

dipertimbangkan, memiliki kuasa penuh atas

pengelolaan dana, namun akses terhadap dana

masih dikuasai oleh pemerintah

Citizen control : apabila apabila masyarakat tahu pembangunan

yang terjadi di lingkungannya, diberi kesempatan

untuk mengajukan saran atau kritik dan masyarakat

sudah yakin bahwa saran dan kritik tersebut

dipertimbangkan, memiliki kuasa penuh atas

pengelolaan dana, dan akses terhadap dana

sepenuhnya berasal dari masyarakat.

2. Analisis Peran Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur Lingkungan

a. Analisis Hubungan Partisipasi Masyarakat terhadap Realisasi Usulan

Pada tahap ini, analisis yang dilakukan bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara partisipasi masyarakat terhadap

jumlah program usulan masyarakat yang diakomodir oleh pemerintah. Analisis

mengenai keterkaitan partisipasi masyarakat dengan jumlah program usulan

masyarakat yang direalisasikan dalam pembangunan infrastruktur lingkungan ini

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menggunakan paradigma analisis jalur. Paradigma jalur adalah paradigma analisis

terhadap variabel-variabel penelitian yang diduga memiliki hubungan satu sama

lain, sedangkan di antara kedua variabel tersebut terdapat variabel lain yang

mungkin menjadi salah satu jalan untuk menghubungkan variabel pertama dengan

variabel kedua (Sugiyono, 2009). Sedangkan metode yang digunakan untuk

mengetahui ada atau tidak-nya keterkaitan antara partisipasi masyarakat dengan

jumlah usulan masyarakat yang direalisasikan dalam pembangunan, digunakan

metode analisis kuantitatif distribusi frekuensi dan analisis deskriptif untuk

menjabarkan hasil penghitungannya.

Gambar 3.2 Paradigma Jalur

G. METODE SINTESIS

Penarikan kesimpulan di dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil

dari analisis terhadap data yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini,

sintesis terdiri dari 2 bagian.

Bagian sintesis pertama adalah menjelaskan mengenai seberapa jauh

masyarakat Kota Surakarta telah berpartisipasi di dalam kegiatan perencanaan

pembangunan daerah. Pada sintesis ini, dapat diketahui apakah sebenarnya

masyarakat telah berpartisipasi aktif atau belum.

Bagian sintesis ke-2 adalah menjelaskan mengenai hasil analisis hubungan

antara kualitas usulan dan bentuk partisipasi masyarakat dengan kuantitas usulan

yang terealisasi dalam pembangunan infrastruktur

v3 v1 v2

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA SURAKARTA DALAM

MUSRENBANGKEL

1. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kota Surakarta

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tingkat partisipasi masyarakat

Kota Surakarta dalam kegiatan musrenbangkel. Tingkat partisipasi masyarakat

dilihat berdasarkan indikator-indikator penelitian dari Teori Partisipasi Arnstein

(1969) yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun pada masyarakat Kota

Surakarta, berdasarkan hasil penelitian, kondisinya adalah sebagai berikut.

Kegiatan musrenbangkel pada dasarnya adalah kegiatan perencanaan

pembangunan daerah tingkat kelurahan yang diadakan setiap tahunnya untuk

melakukan perencanaan pembangunan di segala bidang, dalam hal ini khususnya

bidang infrastruktur. Dalam kegiatan musrenbangkel, masyarakat dituntut untuk

dapat membaca kondisi lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, keberadaan

permasalahan lingkungan terkait kondisi infrastruktur lingkungan menjadi bahan

utama di dalam membuat usulan perencanaan. Di Kota Surakarta sendiri,

mekanisme pengajuan usulan dimulai dari satuan kelompok masyarakat yang

paling rendah yaitu tingkat RT. Dalam hal ini, ketua RT berperan di dalam

menghimpun usulan-usulan warga di tingkat RT mengenai program pembangunan

apa saja yang dibutuhkan. Kemudian, usulan-usulan tersebut dicatat dalam suatu

dokumen yaitu form 1. Selanjutnya form 1 dari setiap RT dibawa ke musyawarah

lingkungan di tingkat RW untuk dirangkum dan dipilah berdasarkan bidang

pembangunannya, usulan pembangunan infrastruktur lingkungan masuk ke dalam

kelompok program infrastruktur. Selanjutnya, ketua RW memilih perwakilan

masyarakat di tingkat RW yang nantinya mewakili masyarakat untuk mengikuti

musyawarah di tingkat kelurahan, yaitu musrenbangkel. Delegasi yang mewakili

masyarakat ini sudah diseleksi menurut bidang-bidang pembahasan

musrenbangkel yang tersedia, atau disebut sebagai sidang komisi. Berdasarkan

hasil penelitian, kondisi seperti ini ditemukan di seluruh kelurahan yang ada di

Kota Surakarta, sehingga untuk indikator tingkat partisipasi yang pertama yaitu

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(Sumber Usulan mengenai Program Pembangunan) dapat diketahui bahwa

kondisinya sama, yaitu masyarakat yang memiliki kewenangan dalam membuat

usulan-usulan program pembangunan. Dengan peran masyarakat sebagai satu-

satunya sumber usulan program pembangunan, dapat diketahui pula bahwa

indikator tingkat pasrtisipasi ke-2 (Pengetahuan Masyarakat mengenai Program

Pembangunan) memiliki kondisi yang juga sama di Kota Surakarta, yaitu

masyarakat benar-benar mengetahui program pembangunan yang akan

dilaksanakan di lingkungannya.

Selanjutnya, pada saat pelaksanaan musrenbangkel, masyarakat yang

tergabung di dalam sidang komisi melakukan musyawarah mengenai program-

program apa saja yang akan menjadi prioritas dalam pembangunan pada tahun

yang akan datang. Indikator ke-3 yaitu “Akses masyarakat terhadap keputusan

akhir program prioritas” dalam hal ini, ditemukan beberapa kondisi yang berbeda

pada kelurahan-kelurahan di Kota Surakarta. Kondisi yang pertama adalah dimana

keputusan sidang komisi adalah keputusan yang mutlak, sehingga peserta

musrenbangkel di luar sidang komisi hanya dapat menerima apapun keputusan

sidang komisi. Kondisi yang ke-2 adalah dimana peserta musrenbangkel lain di

luar sidang komisi diberi kesempatan untuk dapat mengajukan pertimbangan

terhadap hasil keputusan sidang komisi, namun pada akhirnya pertimbangan

tersebut tetap tidak dapat mempengaruhi hasil keputusan sidang komisi.

Kemudian kondisi yang ke-3 adalah dimana peserta musrenbangkel lain di luar

sidang komisi diberi kesempatan untuk dapat mengajukan pertimbangan terhadap

hasil keputusan sidang komisi, untuk kemudian pertimbangan tersebut dibahas

kembali bersama-sama sehingga hasil keputusan yang diperoleh merupakan

keputusan bersama-sama seluruh peserta musrenbangkel.

Setelah didapatkan keputusan akhir yaitu program-program yang menjadi

prioritas dalam pembangunan, program-program prioritas tersebut disusun dalam

form IV. Dengan kata lain, form IV ini-lah hasil musrenbangkel yang nantinya

akan direalisasikan dalam pembangunan pada tahun berikutnya. Indikator ke-4

(kepastian program usulan akan direalisasikan) ditemukan memiliki kondisi yang

tidak sama di kelurahan-kelurahan di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil

penelitian, di dalam pelaksanaannya, program-program hasil musrenbangkel ini

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

masih berpotensi untuk mengalami perubahan. Pada kondisi yang seharusnya

(berdasarkan Perwali Kota Surakarta No. 27 A tahun 2010) , perubahan yang

terjadi seharusnya hanya dapat disebabkan oleh keperluan yang mendesak, seperti

bencana alam. Namun, pada kenyataannya ada pula program prioritas yang diubah

karena selain keperluan mendesak (sengaja diubah).

Kemudian indikator tingkat partisipasi ke-5 (Aktor yang berperan apabila

terjadi perubahan dalam usulan) ditemukan memiliki kondisi yang cukup seragam

di setiap kelurahan di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian, aktor yang

berperan jika terjadi perubahan terhadap hasil musrenbangkel terdiri dari

perwakilan masyarakat, Kepala Kelurahan setempat, LPMK dan panitia

pembangunan kelurahan (PPK).

Selanjutnya mengenai akses terhadap sumber dana yang ada (indikator ke-

4), masyarakat Kota Surakarta dalam masih memiliki keterbatasan dalam

menentukan besarnya dana. Hal tersebut terjadi karena dana yang digunakan

adalah Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) yang berasal dari APBD Kota

Surakarta, sehingga besaran dana yang diperoleh ditentukan oleh Pemkot

Surakarta.

2. Kualitas Usulan Masyarakat Kota Surakarta dalam Musrenbangkel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kualitas usulan masyarakat Kota

Surakarta dalam kegiatan musrenbangkel. Kualitas usulan masyarakat dilihat

berdasarkan indikator-indikator penelitian dari Teori Stein (dalam Catanese 1988)

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun pada masyarakat Kota

Surakarta, berdasarkan hasil penelitian, kondisinya adalah sebagai berikut.

Usulan masyarakat di dalam musrenbangkel tidak serta merta langsung

menjadi usulan yang baik. Adapun agar menjadi usulan yang baik, terdapat

beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria pertama adalah “adanya jadwal

pelaksanaan program pembangunan”. Kriteria yang pertama ini menunjukkan

bahwa aga dapat dilaksanakan dengan baik, usulan masyarakat harus disertai

dengan adanya jadwal pelaksanaan, sehingga waktu pelaksanaan program dapat

berlangsung sesuai batas waktu yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian,

sebanyak 50% kelurahan di Kota Surakarta mengaku memiliki jadwal

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pelaksanaan program dan sebanyak 50% kelurahan sisanya mengaku tidak

menggunakan jadwal di dalam pelaksanaan programnya.

“… dalam pelaksanaan pembangunan, tidak ada jadwal pelaksanaan

pengerjaannya, tapi pengerjaan program ada batas waktu maksimalnya,

yaitu sekitar pertengahan bulan Desember karena LPJ harus sudah

selesai pada akhir Desember..” (Joko Mumpuni, Ketua LPMK

Mojosongo, 2012)

Kemudian indikator kualitas usulan yang ke-2 (masyarakat tahu

ketersediaan dana) menggambarkan bahwa di dalam mengajukan usulan,

masyarakat harus mempertimbangkan potensi dana yang ada, setidaknya dana

utama didapatkan dari pemkot Surakarta yang berupa DPK. Sehingga dalam hal

ini, masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai besaran DPK

yang akan diperolehnya. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 50% kelurahan di

Kota Surakarta mengaku memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kisaran

DPK yang ada, sedangkan sisanya 50% kelurahan tidak mengetahui kisaran DPK

yang ada.

“… biasanya masyarakat sudah mengetahui kisaran DPK yang akan turun

berdasarkan pengalaman-pengalaman dari tahun sebelumnya, paling jika

ada kenaikan atau penurunan ya tidak terlalu besar…” (Hasto Darwanto,

PPK Kepatihan Kulon, 2012)

Indikator ke-3 yaitu mengenai pertimbangan urgensi suatu program,

berdasarkan hasil penelitian, diketahui seluruh kelurahan di Kota Surakarta telah

mempertimbangkan urgensi suatu usulan untuk menyusun daftar skala prioritas

program pembangunan. Program yang dijadikan prioritas adalah program yang

memiliki manfaat luas, mendesak untuk segera dikerjakan dan tidak merusak

lingkungan.

Kemudian indikator ke-4 yaitu mengenai adanya rencana alternatif.

Berdasarkan hasil penelitian, seluruh kelurahan di Kota Surakarta tidak membuat

rencana alternatif. Namun biasanya apabila terjadi suatu kendala dalam

pelasanaan program, maka akan dimusyawarahkan oleh perwakilan warga, ketua

RW, Lurah dan LPMK untuk dicari solusinya bersama-sama.

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Indikator ke-5 adalah bahwa usulan yang dijadikan program prioritas harus

memperhatikan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh

kelurahan di Kota Surakarta mengaku bahwa program yang menjadi prioritas

pembangunan adalah murni dari usulan masyarakat, sehingga program tersebut

jelas merupakan kebutuhan masyarakat.

3. Bentuk Partisipasi Masyarakat Kota Surakarta dalam Mendukung

Keberhasilan Musrenbangkel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bentuk partisipasi masyarakat

Kota Surakarta dalam mendukung keberhasilan musrenbangkel. Kualitas usulan

masyarakat dilihat berdasarkan indikator-indikator penelitian dari Teori Partisipasi

Oakley (1991) yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun pada

masyarakat Kota Surakarta, berdasarkan hasil penelitian, kondisinya adalah

sebagai berikut.

Indikator pertama adalah indikator ekonomis yang menunjukkan adanya

keuntungan material yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun oleh program

pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 90% kelurahan di kota

Surakarta mengakui bahwa program pembangunan infrastruktur banyak dibantu

oleh swadaya masyarakat, khususnya dalam penyediaan tenaga (tukang). Dengan

sumbangan berupa tenaga sukarela, program pembangunan dapat lebih

menghemat biaya.

Kemudian indikator ke-2 yaitu indikator organisaional yang menunjukkan

bahwa masyarakat memiliki pengetahuan mengenai organisasi pengelola program

pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh kelurahan di Kota Surakarta

mengakui bahwa masyarakatnya tahu mengenai organisasi yang mengelola

program pembangunan di lingkungannya. Organisasi-organisai tersebut terdiri

dari PPK dan LPMK.

Selanjutnya indikator ke-3 yaitu indikator partisipasi dalam aktivitas

proyek, yang menunjukkan tingkat kehadiran masyarakat di dalam

musrenbangkel. Berdasarkan hasil penelitian, 90% kelurahan di Kota Surakarta

mengaku bahwa masyarakat di lingkungannya antusias dalam mengikuti forum

musrenbangkel. Adapun kelurahan yang mengalami kesulitan untuk

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

menghadirkan masyarakat dalam musrenbangkel disebabkan oleh peserta

musrenbangkel yang berusia lanjut dan kondisi tempat rapat yang kurang

memadai.

Indikator ke-4 yaitu indikator momentum pembangunan, yang

menunjukkan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

infrastruktur, meliputi pelatihan dan peningkatan skill. Berdasarkan hasil

penelitian, 90% kelurahan di Kota Surakarta mengakui bahwa masyarakat di

lingkungannya mendapatkan peningkatan skill dalam pembangunan infrastruktur,

namun peningkatan skill tersebut berasal dari profesi atau pekerjaan sehari-hari.

Adapaun kelurahan yang masyarakatnya tidak mendapatkan peningkatan skill

daisebabkan oleh kecenderungan masyarakat untuk menyewa pembaorong atau

kontraktor di dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.

Selanjutnya indikator ke-5 yaitu indikator pertumbuhan organisasional

yang menunjukkan bahwa adanya pemilihan panitian pembangunan secara

langsung oleh masyarakat. Dalam hal ini, 60% kelurahan di Kota Surakarta

mengakui bahwa panitia pembangunan di lingkungan mereka dipilih secara

langsung oleh masyarakat. Sedangkan 40% kelurahan menyatakan bahwa panitia

pembangunan dipilih oleh Lurah dan LPMK setempat.

Indikator bentuk partisipasi masyarakat yang ke-6 adalah perilaku

kelompok, yang menunjukkan adanya kerelaan masyarakat dalam membantu

terwujudnya program pembangunan. Hal ini dapat terlihat apabila di dalam

pelaksanaannya pembangunan mengalami kekurangan dana, maka masyarakat

rela menyumbangkan dana miliknya sendiri. Berdasarkan hasil penelitian, 70%

kelurahan di Kota Surakarta menyatakan bahwa masyarakatnya mau secara

sukarela membantu terwujudnya pembangunan infrastruktur di lingkungan

mereka. Adapun 30% kelurahan yang lainnya mengakui bahwa masyarakat di

lingkungannya cukup sulit untuk dimintai sumbangan, terutama dalam hal dana

pembangunan karena merasa cukup dengan adanya DPK saja.

Kemudian indikator yang ke-7 adalah kekuasaan kelompok yang dapat

ditunjukkan dengan pengetahuan masyarakat mengenai kebijakan pemerintah

yang berlaku dalam penyelenggaraan musrenbangkel. Berdasarkan hasil

penelitian, 60% kelurahan di Kota Surakarta menyatakan bahwa masyarakatnya

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

sudah paham mengenai peraturan yang berlaku di dalam pelaksanaan

musrenbangkel. Pengetahuan tersebut didapat dari sosialisasi yang dilakukan oleh

Kelurahan dan LPMK setempat. Sedangkan 40% kelurahan di Kota Surakarta

mengakui bahwa hanya sebagian saja masyarakat yang mengetahui peraturan

yang berlaku di dalam musrenbangkel, karena masyarakat cenderung

mempercayakan penyelenggaraan musrenbangkel sepenuhnya kepada panitia.

Tabel 4.1

Persentase Kelurahan Berdasarkan Bentuk Partisipasi Masyarakatnya

No Indikator Bentuk Partisipasi Masyarakat Persentase

Kelurahan yang

Memenuhi Syarat

1 Indikator ekonomis

menunjukkan adanya keuntungan material yang

diperoleh baik oleh masyarakat maupun oleh

program pembangunan

90%

2 Indikator organisaional

menunjukkan bahwa masyarakat memiliki

pengetahuan mengenai organisasi pengelola

program pembangunan

100%

3 Indikator partisipasi dalam aktivitas proyek

menunjukkan tingkat kehadiran masyarakat di

dalam musrenbangkel

90%

4 Indikator momentum pembangunan

menunjukkan adanya kegiatan pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan infrastruktur,

meliputi pelatihan dan peningkatan skill

90%

5 Indikator pertumbuhan organisasional

menunjukkan bahwa adanya pemilihan panitian

pembangunan secara langsung oleh masyarakat

60%

6 Indikator perilaku kelompok

menunjukkan adanya kerelaan masyarakat dalam

membantu terwujudnya program pembangunan

70%

7 Indikator kekuasaan kelompok

menunjukkan pengetahuan masyarakat mengenai

kebijakan pemerintah yang berlaku dalam

penyelenggaraan musrenbangkel

60%

Sumber: Data diolah, 2012 (Berdasarkan Sampel Kritis 10 Kelurahan)

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA

SURAKARTA DALAM KEGIATAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Di dalam penjelasan pada bab metodologi penelitian yang sudah ada

sebelumnya, analisis tingkat partisipasi masyarakat digunakan untuk mengetahui

apakah masyarakat Kota Surakarta telah berpartisipasi aktif di dalam perencanaan

pembangunan infrastruktur atau hanya sekedar pasif. Analisis mengenai tingkat

partisipasi masyarakat didasarkan pada data mengenai aktor yang berperan dalam

pengambilan keputusan untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan indikator-

indikator yang diperoleh dari teori tangga partisipasi Arnstein.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditemukan beberapa jenis kondisi

partisipasi masyarakat Kota Surakarta di dalam kegiatan musrenbangkel.

Setidaknya ditemukan 6 jenis kondisi partisipasi masyarakat yang berbeda

berdasarkan indikator tingkat partisipasi. Jenis kondisi partisipasi masyarakat

tersebut menentukan tingkat partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam

musrenbangkel.

Tabel 4.2

Persentase Kelurahan dengan Pola Tingkat Partisipasi Masyarakatnya

No Kondisi Partisipasi Tingkat Partisipasi Persentase

Kelurahan

1 Jenis 1 Placation 30%

2 Jenis 2 Placation 10%

3 Jenis 3 Placation 10%

4 Jenis 4 Partnership 20%

5 Jenis 5 Placation 20%

6 Jenis 6 Partnership 10% Sumber: Data diolah, 2012 (Berdasarkan Sampel Kritis 10 Kelurahan)

Penjelasan mengenai jenis kondisi partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam

musrenbangkel dijelaskan dalam Tabel 4.3

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.3

Variasi Kondisi Partisipasi Masyarakat Berdasarkan Indikator Tingkat Partisipasi

No Indikator Jenis 1 Jenis 2 Jenis 3 Jenis 4 Jenis 5 Jenis 6

1 Sumber usulan

mengenai

program

pembangunan

Masyarakat

yang

mengusulkan

Masyarakat yang

mengusulkan

Masyarakat yang

mengusulkan

Masyarakat yang

mengusulkan

Masyarakat yang

mengusulkan

Masyarakat

yang

mengusulkan

2 Pengetahuan

masyarakat

mengenai

program

pembangunan

Masyarakat

tahu

program

yang

diusulkan

Masyarakat tahu

program yang

diusulkan

Masyarakat tahu

program yang

diusulkan

Masyarakat tahu

program yang

diusulkan

Masyarakat tahu

program yang

diusulkan

Masyarakat tahu

program yang

diusulkan

3 Akses masyarakat

terhadap

keputusan akhir

program prioritas

Masyarakat

menerima

penjelasan

Masyarakat bisa

mengajukan

pertimbangan

Masyarakat

menerima

penjelasan dari

panitia

Masyarakat yang

memutuskan

karena ada

kroscek

Kritik dari masyarakat

dipertimbangkan untuk

kemudian

dimusyawarahkan lagi

Masyarakat

yang

memutuskan

4 Kepastian

program usulan

akan

direalisasikan

Pasti, tidak

mungkin ada

pengalihan

Belum Pasti,

memungkinkan

ada pengalihan

Pasti, pengalihan

hanya mungkin

jika ada bencana

Pasti, pengalihan

hanya mungkin

jika ada bencana

Belum Pasti,

memungkinkan ada

pengalihan

Pasti, tidak

mungkin ada

pengalihan

5 Aktor yang

berperan apabila

terjadi perubahan

terhadap usulan

Belum

pernah

terjadi

perubahan

Perwakilan

masyarakat, PPK

dan LPMK

Lurah, Ketua

LPMK dan PPK

Masyarakat

terkait, Lurah,

LPMK dan PPK

Panitia Pembangunan

Kelurahan (PPK)

Belum pernah

terjadi

perubahan

6 Akses terhadap

sumber dana yang

ada

Diputuskan

Pemkot,

dikelola

masyarakat

Diputuskan

Pemkot, dikelola

masyarakat

Diputuskan

Pemkot, dikelola

masyarakat

Diputuskan

Pemkot, dikelola

masyarakat

Diputuskan Pemkot,

dikelola masyarakat

Diputuskan

Pemkot, dikelola

masyarakat

TINGKAT

PARTISIPASI

Placation Placation Placation Partnership Placation Partnership

Sumber: Data diolah, 2012 (Berdasarkan Sampel Kritis 10 Kelurahan)

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Berdasarkan kriteria penilaian tingkat partisipasi masyarakat seperti yang

telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa tingkat

partisipasi masyarakat Kota Surakarta dalam forum musrenbangkel masih belum

cukup aktif. Hal tersebut dibuktikan dengan kebanyakan wilayah kelurahan

dengan tingkat partisipasi Placation. Pada tingkatan partisipasi ini, masyarakat

Kota Surakarta belum mampu memberikan peran yang cukup kuat dalam

pengambilan keputusan, khususnya dalam menentukan program prioritas

pembangunan kelurahan. hal tersebut disebabkan oleh wewenang panitia

musrenbangkel yang terlalu dominan di dalam menentukan keputusan hasil

musrenbangkel. Selain itu, pasifnya partisipasi masyarakat juga disebabkan oleh

ketidak-pastian keputusan akhir musrenbangkel dilaksanakan apa adanya. Hal

tersebut dibuktikan dengan masih adanya program-program baru yang

bermunculan, dimana program-program tersebut tidak diusulkan sebelumnya.

Tingkat partisipasi masyarakat yang pasif ternyata tidak terjadi pada

semua wilayah kelurahan di Kota Surakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan

adanya beberapa kelurahan yang memiliki tingkat partisipasi masyarakat aktif,

yaitu pada tingkatan Partnership. Perbedaan pada tingkatan partisipasi masyarakat

ini disebabkan oleh adanya proses “mendengar” dan “kroscek” yang dilakukan

oleh panitia musrenbangkel di dalam penentuan program prioritas.

C. KESESUAIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI BIDANG

INFRASTRUKTUR DENGAN REALISASINYA DI LAPANGAN

Perencanaan pembangunan infrastruktur dilakukan oleh masyarakat Kota

Surakarta di dalam forum musrenbangkel. Di dalam forum musrenbangkel,

masyarakat dapat mengajukan usulan-usulan terkait dengan pembangunan

infrastruktur baik berupa pengadaan maupun berupa perbaikan. Usulan

masyarakat Kota Surakarta di bidang infrastruktur meliputi program-program

pembangunan sarana dan prasarana lingkungan seperti jalan kampung, saluran

drainase, gorong-gorong, gedung poskamling, sarana MCK umum, taman RW

dan lain sebagainya.

Usulan-usulan program yang diajukan oleh masyarakat di dalam forum

musrenbangkel ternyata tidak semuanya dapat terealisasi dalam bentuk

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pembangunan pada tahun berikutnya. Pada kenyataannya, sangat sedikit

kelurahan yang menunjukkan bahwa semua program pembangunan yang

terealisasi di wilayahnya merupakan perwujudan dari usulan-usulan yang diajukan

oleh masyarakat di dalam forum musrenbangkel. Berikut gambaran kondisi

kesesuaian program usulan dengan realisasinya di Kota Surakarta.

Dilihat dari jumlah usulan masyarakat yang direalisasi dalam

pembangunan infrastruktur, terdapat gejala yang menunjukkan perbedaan yang

cukup signifikan diantara kelurahan-kelurahan di Kota Surakarta. Dari 10 sampel

yang diteliti menunjukkan bahwa rata-rata jumlah program usulan masyarakat

yang direalisasikan dalam pembangunan infrastruktur adalah sebesar 32,7% dari

jumlah program infrastruktur yang diusulkan dalam musrenbangkel (lihat

lampiran 02).

Persentase realisasi usulan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur

yang relatif rendah ternyata bukan satu-satunya gejala yang ditemukan di Kota

Surakarta. Dari hasil penelitian, ternyata juga ditemukan adanya ketidak-sesuaian

dalam realisasi usulan masyarakat. Ketidak-sesuaian realisasi usulan ditunjukkan

dengan adanya program-program pembangunan yang direalisasi di lapangan,

dimana program-program tersebut tidak diusulkan oleh masyarakat dalam

musrenbangkel sebelumnya (lihat lampiran 03). Hal ini menunjukkan bahwa

ternyata hasil musyawarah masyarakat di dalam forum musenbangkel ternyata

masih berpotensi mengalami perubahan di dalam realisasinya. Rata-rata

persentase ketidaksesuaian realisasi usulan memang relatif rendah (hanya 13,3%

saja). Namun, angka tersebut tetap menggambarkan bahwa realisasi usulan

masyarakat dalam pembangunan masyarakat di Kota Surakarta masih berpotensi

untuk mengalami pengalihan ataupun perubahan di dalam pelaksanaannya.

Page 64: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

D. ANALISIS HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN

KUALITAS USULAN

Di dalam analisis mengenai keterkaitan partisipasi masyarakat dengan

kualitas usulan data yang digunakan adalah data mengenai kesediaan masyarakat

dalam mendukung pelaksanaan musrenbangkel sebagai penjabaran dari indikator

Oakley (1991), mengenai bentuk partisipasi masyarakat, dan data mengenai

kualitas usulan sebagai penjabaran dari indikator Stein mengenai kriteria

perencanaan yang baik. Analisis pengaruh partisipasi masyarakat dengan kualitas

usulan dijelaskan sebagai berikut.

Dari ketujuh indikator partisipasi masyarakat yang ada, tidak semua indikator

memiliki hubungan denga indikator kualitas usulan. Hal tersebut terjadi karena

beberapa indikator partisipasi masyarakat yang ada, menggambarkan partisipasi

masyarakat dari segi teknis pelaksanaan pembangunan, dan terjadi diluar forum

musrenbangkel. Indikator-indikator partisipasi masyarakat yang memiliki

hubungan dengan indikatir kualitas usulan adalah: tingkat kehadiran masyarakat

dalam forum musrenbangkel; adanya pemilihan panitia pembangunan secara

langsung; dan pengetahuan masyarakat terhadap peraturan yang berlaku.

Kualitas Usulan

Masyarakat

Partisipasi Masyarakat

di dalam Forum

Musrenbangkel

Partisipasi Masyarakat di

Luar Forum

Musrenbangkel

Output Musrenbangkel Berupa

Kegiatan Pembangunan

Infrastruktur

Gambar 4.1

Ilustrasi Hubungan Indikator Partisipasi Masyarakat dengan Indikator

Kualitas Usulan

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Page 65: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

E. ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS USULAN DENGAN JUMLAH

USULAN YANG DIREALISASIKAN DALAM PEMBANGUNAN

Di dalam analisis mengenai Pengaruh kualitas usulan dengan jumlah

usulan yang direalisasikan dalam pembangunan, data yang digunakan adalah data

mengenai kualitas usulan sebagai penjabaran dari indikator Stein mengenai

kriteria perencanaan yang baik dan data persentase jumlah usulan yang

direalisasikan dalam pembangunan (lihat lampiran 04). Analisis pengaruh kualitas

usulan dengan jumlah usulan yang direalisasikan dalam pembangunan adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.5

Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat Terhadap Realisasi Usulan

N

o

Indikator Kualitas

Usulan

Rata-rata

Persentase Jumlah

Usulan yang

Direalisasi

(%)

1 Adanya jadwal pelaksanaan program

Ya 23.4

Tidak 76.6

2 Pengetahuan masyarakat tentang

anggaran dana

Ya 70.1

Tidak 29.9

3 Pertimbangan urgensi program Ya 100

Tidak 0

4 Adanya rencana alternatif Ya 0

Tidak 100

5 Program sudah sesuai kebutuhan

masyarakat

Ya 100

Tidak 0

Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Tabel diatas menggambarkan bahwa indikator adanya jadwal pelaksanaan

program menghasilkan realisasi usulan yang justru lebih banyak apabila indikator

tersebut tidak dipenuhi. Hal tersebut dapat dipahami bahwa didalam pelaksanaan

perencanaan pembangunan infrastruktur, masyarakat Kota Surakarta cenderung

tidak membuat jadwal pelaksanaan program secara terstruktur. Masyarakat Kota

Surakarta kebanyakan hanya memperhatikan batas waktu maksimal pengerjaan

program yang ditentukan oleh Pemkot Surakarta. Kemudian indikator

Indikator Realisasi Usulan

Page 66: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pengetahuan masyarakat tentang anggaran dana menunjukkan bahwa indikator

tersebut dipenuhi, maka realisasi usulan masyarakat menjadi lebih tinggi. Hal

tersebut dapat dipahami bahwa ketika masyarakat mempertimbangkan ketrsediaan

dana pembangunan kelurahan (DPK) yang ada, masyarakat akan lebih bijak dalam

mengusulkan program pembangunan, sehingga usulan masyarakat tidak terlalu

banyak. Dengan begitu, program-program yang diusulkan oleh masyarakat

merupakan program-program yang menjadi prioritas pembangunan dengan

melalui pertimbangan yang matang, sehingga jumlah perbandingan jumlah

program yang diusulkan dengan program yang dapat dilaksanakan tidak terlalu

timpang. Indikator ke-3 dan ke-5 menunjukkan bahwa indikator tersebut selalu

muncul sebagai indikator yang harus dipertimbangkan oleh masyarakat dalam

mengajukan usulan perencanaan pembangunan infrastruktur. Sedangkan indikator

ke-4 yaitu adanya rencana alternatif, menunjukkan bahwa selama ini masyarakat

Kota Surakarta tidak membuat rencana alternatif di dalam proses perencanaan

pembangunan infrastruktur.

F. ANALISIS HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN

JUMLAH USULAN YANG DIREALISASIKAN DALAM

PEMBANGUNAN

Di dalam analisis mengenai pengaruh partisipasi masyarakat dengan

jumlah usulan yang direalisasikan dalam pembangunan, data yang digunakan

adalah kesediaan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan musrenbangkel

sebagai penjabaran dari indikator Oakley dan data persentase jumlah usulan yang

direalisasikan dalam pembangunan (lihat lampiran 05). Analisis pengaruh kualitas

usulan dengan jumlah usulan yang direalisasikan dalam pembangunan adalah

sebagai berikut.

Page 67: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4.6

Matriks Hubungan Partisipasi Masyarakat Terhadap Realisasi Usulan

No

Indikator Partisipasi Masyarakat

Persentase Jumlah

Usulan yang Direalisasi

1 Keuntungan material yang diperoleh

masyarakat dari program yang

dilaksanakan

Ya 96,1

Tidak 3,9

2 Pengetahuan masyarakat mengenai

organisasi pengelola program

Ya 100

Tidak 0

3 Tingkat kehadiran masyarakat dalam

forum kegiatan musrenbangkel

Ya 68.6

Tidak 31.4

4 Adanya kegiatan pembinaan tentang

pembangunan infrastruktur

Ya 83.7

Tidak 16.3

5 Adanya pemilihan panitia

pembangunan secara langsung

Ya 70

Tidak 30

6 Kerelaan masyarakat dalam membantu

terwujudnya program

Ya 89.2

Tidak 10.8

7 Pengetahuan masyarakat mengenai

kebijakan pemerintah yang berlaku

Ya 84.6

Tidak 15.4 Sumber: Analisis Peneliti, 2012

Hubungan antara bentuk partisipasi masyarakat dengan realisasi usulan

dapat dijelaskan sebagai berikut. Indikator pertama (Keuntungan material yang

diperoleh masyarakat dari program yang dilaksanakan) menunjukkan bahwa

ketika masyarakat semakin bersedia membantu proses pelaksanaan perencanaan

pembangunan infrastruktur, maka usulan mereka yang terealisasi-pun menjadi

semakin tinggi. Indikator ke-2 (Pengetahuan masyarakat mengenai organisasi

pengelola program) menunjukkan bahwa di semua wilayah kelurahan di Kota

Surakarta, terdapat panitia yang beranggotakan masyarakat, yang bertugas

membantu berjalannya proses perencanaan pembangunan infrastruktur. Indikator

Indikator Realisasi Usulan

Page 68: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ke-3 (Tingkat kehadiran masyarakat dalam forum kegiatan musrenbangkel) juga

menunjukkan bahwa kehadiran masyarakat berperan penting dalam menentukan

seberapa banyak usulan yang dapat direalisasi dalam pembangunan infrastruktur,

hal tersebut terjadi karena masyarakat-lah yang berperan aktif di dalam pengajuan

usulan maupun pelaksanaan program. Indikator ke-4 (Adanya kegiatan pembinaan

tentang pembangunan infrastruktur) juga menunjukkan bahwa ketika indikator

tersebut dipenuhi, maka usulan pembangunan yang dapat direalisasikan-pun

menjadi lebih banyak. Indikator ke-5 (Adanya pemilihan panitia pembangunan

secara langsung) juga menunjukkan bahwa jika panitia pembangunan dipilih

langsung oleh masyarakat, maka usulan yang diajukan oleh masyarakat-pun

menjadi semakin memungkinkan untuk dapat direalisasikan, karena masyarakat

juga-lah yang terlibat untuk mengawasi prosesnya secara langsung. Indikator ke-6

(Kerelaan masyarakat dalam membantu terwujudnya program) menunjukkan

bahwa ketika masyarakat bersedia dengan sukarela menyelesaikan program

pembangunan meskipun dalam kondisi tak terduga, maka kemungkinan usulan

dapat terealisasikan dalam pembangunan-pun menjadi semakin besar. Kemudian

indikator terakhir yaitu pengetahuan masyarakat mengenai kebijakan pemerintah

yang berlaku, juga menunukkan peran yang positif dalam menentukan seberapa

besar usulan yang dapat direalisasikan dalam pembangunan infrastruktur. Dari

penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa seluruh indikator bentuk

partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur

memberikan peran yang positif terhadap banyaknya usulan masyarakat yang dapat

direalisasikan dalam pembangunan.

Page 69: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN TENTANG TINGKAT PARTISIPASI

MASYARAKAT KOTA SURAKARTA DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat diketahui

seberapa jauh tingkat partisispasi masyarakat Kota Surakarta dalam kegiatan

perencanaan pembangunan infrastruktur atau musrenbangkel. Jika disesuaikan

dengan teori Arnstein (1969), maka tingkat partisipasi masyarakat Kota

Surakarta kebanyakan berada pada level Placation. Pada level ini masyarakat

belum dapat dikatakan telah berpartisipasi aktif di dalam perencanaan

pembangunan infrastruktur. Hal tersebut terjadi karena pada mayoritas kelurahan

di Kota Surakarta, hasil keputusan dalam musrenbangkel masih dapat

mengalami perubahan sebelum hasil keputusan tersebut direalisasikan dalam

pembangunan nyata. Kecenderungan masyarakat dalam mempercayakan

keputusan akhir kepada tim perumus (panitia) musrenbangkel dapat menjadikan

proses yang berlangsung setelahnya menjadi kurang terawasi secara langsung

oleh masyarakat.

Selain itu, kecenderungan yang terjadi dalam proses musrenbangkel yang

menganggap bahwa hasil keputusan sidang komisi tiap bidang sebagai usulan

prioritas juga menjadi penyebab partisipasi masyarakat menjadi terbatasi.

Karena jika kondisinya seperti itu, maka masyarakat tidak memiliki hak untuk

mengajukan kritik atau keberatan terhadap hasil keputusan sidang komisi.

Pada kelurahan-kelurahan dengan level partisipasi Partnership, kondisi

partisipasi masyarakat yang terjadi sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun, pada

level partisipasi Partnership ini, masyarakat sudah dapat dikatakan telah

berpartisipasi aktif dalam kegiatan perencanaan pembangunan infrastruktur di

Kota Surakarta. Pada kelurahan-kelurahan ini, terjadi semacam penyesuaian-

penyesuaian yang tidak diakukan pada kelurahan-kelurahan lain yang memiliki

level partisipasi Placation. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya proses

“mendengar” dan “kroscek” terhadap hasil keputusan sidang komisi tiap bidang.

Page 70: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pada kondisi ini, hasil sidang komisi dari setiap bidang dikemukakan kembali

kepada seluruh peserta musrenbangkel yang hadir. Dalam proses itu-lah terjadi

tawar-menawar. Masyarakat yang kurang setuju terhadap hasil sidang komisi

dipersilahkan untuk mengajukan kritik dan saran. Selanjutnya kritik dan saran

tersebut kemudian dibahas bersama sehingga keputusan musrenbangkel memang

benar-benar merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat, bukan hanya

sekelompok orang. Selain itu, keberadaan panitia musrenbangkel juga memiliki

pengaruh yang cukup menentukan seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat.

Konsistensi panitia terhadap peraturan yang berlaku bahwa pelaksanaan

pembangunan harus sesuai dengan apa yang menjadi hasil keputusan

musrenbangkel, adalah sikap yang penting. Karena dengan begitu, panitia yang

terpilih benar-benar berfungsi untuk menjaga agar aspirasi masyarakat benar-

benar dapat terakomodir di dalam pembangunan nyata, meskipun mereka sadar

bahwa tidak semua usulan masyarakat dapat terakomodasi. Setidak-tidaknya

panitia yang terpilih tidak melakukan intervensi terhadap hasil keputusan

musrenbangkel yang telah disepakati bersama.

:Partisipasi Pasif : Partisipasi Aktif

Gambar 5.1

Diagram Perbedaan Pelaksanaan Musrenbangkel Berdasarkan Tingkat Partisipasi

Sumber: Analisis Peneliti,2012

Masyarakat

dikelompokkan dalam

sidang komisi

Masyarakat Hadir

dalam Musrenbangkel

Masyarakat

Mengajukan Usulan

Daftar Skala Prioritas

Program Pembangunan

Mendengarkan

Kritik

Dilakukan

Kroscek

Memungkinkan

Perubahan Tidak Memungkinkan

Perubahan

Direalisasikan dalam

Pembangunan

Page 71: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

B. PEMBAHASAN TENTANG PENGARUH PARTISIPASI

MASYARAKAT KOTA SURAKARTA DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

1. Pembahasan Tentang Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan

Kualitas Usulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa

bentuk partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap kualitas usulan yang

dihasilkan dalam musrenbangkel. Bentuk partisipasi masyarakat berpengaruh

terhadap kualitas usulan melalui indikator: tingkat kehadiran masyarakat dalam

musrenbangkel; kewenangan masyarakat memilih panitia pembangunan secara

langsung; dan pengetahuan masyarakat terhadap peraturan yang berlaku. Hal

tersebut menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat dalam mengikuti forum

musrenbangkel memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat

berpartisipasi secara aktif dan transparan, sehingga kualitas usulan yang

dihasilkan pun dapat mewakili kepentingan mereka. Selain itu, pemilihan panitia

secara langsung dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada

masyarakat untuk dapat memperoleh pengalaman yang cukup dalam

menyelenggarakan pembangunan karena dengan begitu, warga yang diajukan

sebagai panitia pembangunan harus memiliki kemampuan yang baik terkait

penyelenggaraan perencanaan pembangunan infrastruktur di Kota Surakarta.

Kemudian pengetahuan masyarakat tentang peraturan yang berlaku memberikan

kemampuan yang baik bagi masyarakat dalam melakukan penilaian-penilaian

terhadap program-program pembangunan yang mereka usulkan, sehingga

program pembangunan yang menjadi prioritas adalah program yang benar-benar

sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Pembahasan Tentang Hubungan Kualitas Usulan dengan Jumlah Usulan

yang Direalisasikan dalam Pembangunan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat diketahui

bahwa pada penghitungan statistik, kualitas usulan tidak memberikan pengaruh

terhadap jumlah usulan masyarakat yang direalisasikan dalam pembangunan.

Hal tersebut dapat dilihat dari persentase jumlah usulan masyarakat terealisasi

Page 72: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yang justru lebih sedikit apabila indikator kualitas usulan dipenuhi. Hal tersebut

dapat dipahami bahwa selama ini, masyarakat Kota Surakarta cenderung kurang

memperhatikan kriteria usulan yang baik dalam menyeleksi program-program

pembangunan yang ada. Akan tetapi, dari hasil penelitian terdapat 1 indikator

kualitas usulan yang diketahui memberikan peran positif dalam meningkatkan

persentase jumlah program yang dapat direalisasikan. Indikator tersebut adalah

pengetahuan masyarakat mengenai anggaran dana (DPK) yang tersedia. Dalam

hal ini, dapat dipahami bahwa ketika masyarakat mengetahui berapa besaran

dana yang akan mereka peroleh untuk membiayai pembangunan di lingkungan

mereka, masyarakat menjadi lebih bijak dan selektif di dalam mengajukan

usulan pembangunan, sehingga jumlah program pembangunan yang

direalisasikan tidak jauh beda dengan jumlah program pembangunan yang

diusulkan oleh masyarakat.

3. Pembahasan Tentang Hubungan Bentuk Partisipasi Masyarakat

terhadap Jumlah Usulan yang Direalisasikan dalam Pembangunan

Bentuk partisipasi masyarakat memberikan pengaruh yang cukup

signifikan terhadap jumlah usulan masyarakat yang direalisasikan dalam

pembangunan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis pada bab sebelumnya

yang menunjukkan bahwa hampir semua indikator bentuk partisipasi masyarakat

berperan positif dalam menentukan jumlah usulan masyarakat yang

direalisasikan dalam pembangunan.

Indikator “keuntungan material yang diperoleh masyarakat dari program

yang dilaksanakan” berpengaruh terhadap jumlah usulan masyarakat yang

direalisasikan dalam pembangunan. Hal tersebut dapat dipahami bahwa

ketersediaan dana swadaya dari masyarakat sangat berpengaruh dalam

menentukan banyak-sedikitnya program pembangunan yang dapat dilaksanakan.

Dengan adanya dana swadaya dari masyarakat, maka memungkinkan program-

program yang dapat dilaksanakan menjadi semakin meningkat, baik dari segi

kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut juga sesuai dengan tujuan perencanaan

pembangunan partisipatif, yaiut mendorong partisipasi masyarakat, sehingga

dana DPK yang diberikan oleh pemerintah adalah bersifat stimulan, jika

Page 73: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

masyarakat mampu mendanai lebih banyak, maka program yang dapat

dilaksanakan juga semakin banyak.

Kemudian indikator “tingkat kehadiran masyarakat dalam forum

kegiatan musrenbangkel” juga memberikan pengaruh terhadap jumlah usulan

yang dapat direalisasikan. Hal tersebut dapat dipahami bahwa semakin banyak

masyarakat yang hadir dalam musrenbangkel, maka semakin kuat pula

dukungan masyarakat terhadap hasil keputusan musrenbangkel. Karena tingkat

kehadiran masyarakat dalam musrenbangkel menggambarkan bahwa masyarakat

peduli terhadap pembangunan-pembangunan yang akan dilaksanakan di

lingkungan tempat tinggalnya. Dengan adanya kepedulian yang tinggi maka

dukungan masyarakat terhadap program-program pembangunan yang akan

dilaksanakan-pun menjadi lebih besar, sehingga pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur-pun dapat berjalan dengan lancar

Indikator pembinaan mengenai pembangunan infrastruktur juga memiliki

peran positif terhadap persentase program pembangunan infrastruktur yang

dapat direalisasikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kerjasama yang

baik antara pemerintah dengan masyarakat dapat menjadikan hasil perencanaan

pembangunan infrastruktur menjadi lebih efektif.

Pemilihan panitia pembangunan secara langsung memberikan peran yang

positif terhadap persentase program pembangunan infrastruktur yang dapat

direalisasikan. Hal tersebut dapat dipahami karena ketika panitia pembangunan

dipilih langsung oleh masyarakat, maka masyarakat mampu mengawasi

pelaksanaan pembangunan secara lebih transparan.

Indikator kerelaan masyarakat dalam membantu terwujudnya program

pembangunan infrastruktur memberikan gambaran bahwa ketika masyarakat

memiliki potensi swadaya yang tinggi, maka dana pembangunan yang tersedia-

pun menjadi semakin banyak, sehingga program-program pembangunan yang

dapat dilaksanakan-pun menjadi semakin meningkat jumlahnya.

Yang terakhir adalah indikator “pengetahuan masyarakat tentang

peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan musrenbangkel” juga diketahui

memberikan pengaruh terhadap jumlah usulan yang dapat direalisasi dalam

pembangunan, Hal tersebut dapat dipahami bahwa ketika masyarakat yang

Page 74: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

menjadi peserta musrenbangkel mengetahui bahwa tidak semua usulan mereka

bisa terakomodir dalam pembangunan, maka masyarakat akan menjadi lebih jeli

dalam menyeleksi kebutuhan-kebutuhan mereka sehingga mereka lebih

memprioritaskan kebutuhan yang dianggap benar-benar mendesak. Dengan

begitu, masyarakat tidak sembarangan dalam membuat daftar prioritas usulan

yang harus diakomodir dalam pembangunan. Sehingga input usulan dan output

yang berupa realisasi usulan jumlahnya tidak terlalu timpang.

Page 75: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan penelitian yang telah dilakukan mengenai

partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di Kota

Surakarta, dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota

Surakarta mayoritas masih berada pada tahap partisipasi pasif, yaitu Placation.

Sedangkan untuk dapat mencapai level partisipasi aktif, diperlukan adanya

proses “mendengar” dan “kroscek” di dalam forum musrenbangkel terkait

usulan-usulan masyarakat yang menjadi prioritas. Selain itu, konsistensi panitia

musrenbangkel juga penting keberadaannya. Karena dengan adanya panitia

musrenbangkel yang konsisten, maka dapat dipastikan bahwa usulan-usulan

masyarakat yang sudah disepakati sebagai hasil musrenbangkel tidak akan

mengalami perubahan hingga usulan-usulan tersebut direalisasikan dalam

pembangunan.

Kemudian dari keseluruhan pembahasan mengenai ada atau tidaknya

pengaruh partisipasi masyarakat terhadap jumlah usulan yang direalisasikan

dalam pembangunan, dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat memang

berpengaruh terhadap besar-kecilnya jumlah program yang dapat direalisasikan

dalam pembangunan.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh

beberapa saran dalam penyelenggaraan musrenbangkel yaitu:

Bagi Pemerintah Kota Surakarta sebaiknya memberikan prosedur yang lebih

jelas dalam pelaksanaan musrenbangkel dan memastikan sosialisasi tentang

prosedur tersebut berjalan dangan baik sebelum forum musrenbangkel

dilaksanakan.

Bagi Pemerintah Kota Surakarta sebaiknya juga melakukan sosialisasi terkait

kisaran anggaran dana DPK yang akan dihibahkan pada setiap kelurahan di

Kota Surakarta, sebelum pelaksanaan musrenbangkel digelar.

Page 76: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN …... · USULAN YANG DIR BAB V A. ... Tabel 4.5 Matriks Hubungan Kualitas Usulan Masyarakat ... Gambar 2.3 Alur Form Usulan Perencanaan Pembangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Bagi Masyarakat Kota Surakarta sebaiknya meningkatkan perannya dalam

mengawasi berjalannya perencanaan pembangunan infrastruktur di

lingkungannya masing-masing agar pelaksanaan pembangunan infrastruktur

dapat berjalan sesuai harapan.

Bagi Masyarakat Kota Surakarta sebaiknya mempelajari tatacara pelaksanaan

musrenbangkel yang baik, khususnya dalam aspek pengajuan usulan

pembangunan. Di dalam pengajuan usulan pembangunan sebaiknya

masyarakat juga mempertimbangkan dana DPK yang tersedia.

Bagi Penelitian selanjutnya, sebaiknya memperbanyak wilayah yang

dijadikan sampel penelitian agar variasi data yang diperoleh semakin lengkap.

Bagi Penelitian selanjutnya, dapat melakukan analisis yang lebih lengkap

terkait penyebab enggannya masyarakat pada beberapa kelurahan di Kota

Surakarta dalam melakukan swadaya pembangunan.